makalah peran dan fungsi guru

56
Makalah Peran dan Fungsi Guru REP | 27 April 2012 | 11:11 Dibaca: 527 Komentar: 0 Nihil MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN PERAN DAN FUNGSI GURU Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Pendidikan Dosen Pengampu : Drs. Said Alhadi, M.Pd Disusun oleh : Nama : Fatah Ahmadi Fak./Prodi : FKIP/Pend.English NIM : 09004212 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JL. Pramuka 42, Sidikan Telp. ( 0274 ) 371120 YOGYAKARTA E-mail : [email protected] Web site : www.uad.ac.id KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb. Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah Profesi Pendidikan ini dengan baik. Pembuatan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Profesi Pendidikan yang diberikan oleh dosen Drs. Said Alhadi, M.Pd dengan judul peran dan fungsi guru. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Maka dengan segala kerendahan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun kesempurnaan pembuatan tugas profesi pendidikan ini. Bila ada susunan isi maupun penulisan yang tidak

Upload: ria-khoiria

Post on 28-Nov-2015

666 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Peran dan fungsi seorang guru

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Makalah Peran dan Fungsi GuruREP | 27 April 2012 | 11:11 Dibaca: 527    Komentar: 0    Nihil

MAKALAH PROFESI PENDIDIKANPERAN DAN FUNGSI GURUDisusun untuk memenuhi Tugas Profesi PendidikanDosen Pengampu : Drs. Said Alhadi, M.PdDisusun oleh :

Nama : Fatah AhmadiFak./Prodi : FKIP/Pend.EnglishNIM : 09004212UNIVERSITAS AHMAD DAHLANPERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAJL. Pramuka 42, Sidikan Telp. ( 0274 ) 371120YOGYAKARTAE-mail : [email protected] site : www.uad.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah Profesi Pendidikan ini dengan baik.Pembuatan tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Profesi Pendidikan yang diberikan oleh dosen Drs. Said Alhadi, M.Pd dengan judul peran dan fungsi guru.Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Maka dengan segala kerendahan saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun kesempurnaan pembuatan tugas profesi pendidikan ini.Bila ada susunan isi maupun penulisan yang tidak sempurna saya mohon maaf. Semoga makalah ini bermanfaat.Amien.

Wasalamu’alaikum wr.wb.Yogyakarta, 23 Desember 2010PenyusunFatah Ahmadi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL

Page 2: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB. I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Maksud dan Tujuan

BAB. II PEMBAHASANA. Peran guru dalam pembelajaranB. Masalah yang munculC. Peran dan fungsi guru

BAB III PENUTUPA. KesimpulanDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajar di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal. Orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi manusia yang dapat berkembang optimal.Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika masih duduk di kelas I SD, gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk menulis, ia memegang satu persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara benar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar di celana. Guru-lah yang menggendong peserta

Page 3: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

didik ketika jatuh atau berkelahi dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.Memahami uraian di atas, betapa besar jasa guru dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa.

B. Maksud dan TujuanLaporan Tugas ini mempunyai maksud dan tujuan untuk :1. Mengetahui latar belakang peranan dan fungsi seorang guru.2. Dapat mengelola dan memahami materi yang telah disampaikan oleh Dosen Drs. Said Alhadi, M.Pd3. Memberikan gambaran kepada kita (calon guru) kedepannya nanti agar mengetahui peran dan fungsi guru.BAB IIPEMBAHASANA. Peran Guru dalam pembelajaranSeorang Guru harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai :1. Orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.2. Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.3. Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya.4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara wajar.7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain, dan lingkungannya.8. Mengembangkan kreativitas.9. Menjadi pembantu ketika diperlukan.Demikian beberapa peran yang harus dijalani seorang guru dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh para siswanya.B. Masalah yang munculSaat ini permasalahan yang menimpa bidang pendidikan sangat beragam dan tergolong berat. Mulai dari sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pengajar yang kurang, serta tenaga pengajar yang belum kompeten.

Page 4: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Kondisi sekolah yang memprihatinkan, ruang kelas bocor bila hujan dan sebagian sekolah ambruk. Maka tidaklah aneh kalau kondisi pendidikan kita jauh dari harapan.Salah satu permasalahan yang menimpa dunia pendidikan adalah kompetensi guru. Guru yang harusnya memiliki kompetensi sesuai ketentuan dan kebutuhan, nyatanya hanya sedikit yang masuk kategori tersebut. Sisanya sungguh memprihatinkan. Program sertifikasi guru yang sekarang sedang digalakkan adalah salah satu bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Program sertifikasi guru merupakan program yang menyentuh langsung kompetensi guru. Salah satu kriterianya yaitu menilai kemampuan guru dari segi kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran. Diharapkan guru dapat melakukan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa ke arah sikap kreatif dan inovatif serta trampil. Kondisi tersebut harus dimulai dari gurunya sendiri.Sebagai contoh derasnya informasi serta cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas utama guru yang disebut “mengajar”. Masih perlukah guru mengajar di kelas seorang diri, menginformasikan, menjelaskan dan menerangkan? Permasalahan lain akibat derasnya informasi dan munculnya teknologi baru adalah kesiapan guru untuk mengikuti perkembangan tersebut. Seorang guru dituntut harus serba tahu bila tidak tahu guru harus berkata jujur “Saya tidak tahu”. Namun kalau terlalu sering guru berkata demikian alangkah naifnya guru tersebut. Seyogyanya dia terus mencari tahu, belajar terus sepanjang hayat, memanfaatkan teknologi yang ada.Di masyarakat, seorang guru diamati dan dinilai masyarakat, di sekolah dinilai oleh murid dan teman sejawatnya serta atasannya. Peran apakah yang harus dilakoni seorang guru supaya penilaian mereka positif? Suatu pertanyaan -yang menjadi salah satu permasalahan- yang sekarang muncul di masyarakat.Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat membentuk kompetensi dan kualitas pribadi anak didiknya. Untuk mencapai hal demikian timbul pertanyaan, sebenarnya peran apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru sehingga anak didik bisa berkembang optimal? Cukupkah peran guru seperti yang telah disampaikan di atas ataukah ada peran lain yang harus dilakoni seorang guru ?Beragam pertanyaan tadi dapat menyebabkan beban mental bagi seorang calon guru ataupun guru yang sudah lama mengabdi. Apakah saya mampu menjadi guru yang ideal? Peran apa yang harus saya lakoni untuk menjadi guru yang ideal? Demikian pertanyaan yang timbul dalam hati seorang guru yang berniat mengabdikan sisa hidupnya di dunia pendidikan.Pertanyaan tersebut sebelumnya telah menggugah sejumlah pengamat dan ahli pendidikan. Mereka telah meneliti peran-peran apa yang harus dimiliki seorang guru supaya tergolong kompeten dalam pembelajaran

Page 5: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

maupun pergaulan di masyarakat.C. Peran dan Fungsi GuruPara pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :1. Guru Sebagai PendidikGuru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.2. Guru Sebagai PengajarPeranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.

3. Guru Sebagai PembimbingGuru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut

Page 6: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.

4. Guru sebagai PemimpinGuru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.

5. Guru sebagai pengelola pembelajaranGuru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain itu ,guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.

6. Guru Sebagai Model dan TeladanGuru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umumPerilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.7. Sebagai anggota masyarakat

Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkandapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapatmengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru

Page 7: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

perlu juga memilikikemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melaluikegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebabkalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisaditerima oleh masyarakat.8. Guru sebagai administrator

Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

9. Guru Sebagai PenasehatGuru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.10. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.

11. Guru Sebagai Pendorong KreatifitasKreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan

Page 8: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.

12. Guru Sebagai EmansipatorDengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.

13. Guru Sebagai EvaluatorEvaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

14. Guru Sebagai KulminatorGuru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.

Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru

Page 9: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan

Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.

Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.

Salah satu dari sekian banyak dampak ketika tidak terlaksananya peran dan fungsi guru secara maksimal misalnya, tidak terbinanya akhlak dan moral siswa. Beberapa kebiasaan buruk siswa seperti tidak berlaku disiplin dari berbagai peraturan yang telah disepakati bersama, malas, kurang berlaku sopan dan sebagainya, hal itu berarti tugas guru sebagai pendidik belum maksimal. Tugas mengajar mungkin sudah terlaksana dengan baik, tapi tugas mendidik? Karena itu, beberapa peran dan tugas guru di atas merupakan sebuah keharusan untuk diimplementasikan walaupun memerlukan pemikiran dan pengorbanan yang lebih banyak. Dengan cara ini barangkali barulah guru dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, dimana guru mampu memberikan solusi terbaik dari berbagai masalah yang dialami kliennya.

Hubungannya dengan sertifikasi guru, yaitu dengan adanya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru maka beberapa peran dan tugas guru yang telah diuraikan di atas kemungkinan dapat diimplementasikan. Apa pasal? Dulu, salah satu alasan guru tidak mampu melaksanakan peran dan tugasnya secara masimal karena persoalan kurangnya pendapatan/gaji. Maka dengan kebijakan baru pemerintah yakni sertifikasi guru, maka harapan kita ke depan guru mau dan mampu memaksimalkan peran dan tugasnya.

Page 10: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

DAFTAR PUSTAKA

1. http:/profesipend/PerananGuruDalamPendidikan.htm

2. http://ElagustinaWeblog.htm

3. Prof. Mohammad Surya dan Prof. Abin Syamsuddin Makmun

Share 

Laporkan Tanggapi Beri Nilaioooo

KOMENTAR BERDASARKAN : 

Tulis Tanggapan Andahttp://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/makalah-peran-dan-fungsi-guru/

PERAN GURU WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan

TANGGAL

Page 11: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

kemampuannya lebih lanjut. Peran guru sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental. Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik. http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_154.html

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

NAMA : BAEHAQI ALANAWA

NO REG: 5215097021

Page 12: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Bimbingan Konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada 

individu   pada   umumnya,   dan   siswa   pada   khususnya   di   sekolah.   Menurut   Sertzer   dan   Stone, 

bimbingan merupakan proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya sendiri  dan 

lingkungan hidupnya. Sedangkan konseling sendiri  berasal dari kata latin “Consilum” yang berarti 

“dengan”   atau   “bersama”   dan   “mengambil   atau  “memegang”.   Maka  dapat   dirumuskan   sebagai 

memegang atau mengambil bersama.’

Pada bimbingan   dan   konseling   di   Indonesia,   pelayanan konseling   dalam   sistem   pendidikan 

Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan 

dan   Penyuluhan   (BP),   kemudian   pada   Kurikulum   1994   berganti   nama   menjadi   Bimbingan   dan 

Page 13: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Konseling  (BK)  sampai  dengan sekarang.  Layanan BK sudah mulai  dibicarakan di   Indonesia  sejak 

tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. 

Kemudian   disempurnakan   ke   dalam   kurikulum   1984   dengan   memasukkan   bimbingan   karir 

didalamnya.   Perkembangan   BK   semakin   mantap   pada   tahun   2001 dan   sampai   saat   ini   terus 

berkembang

Pada bimbingan   dan   konseling   di   Dunia   Internasional Sampai   awal   abad   ke-20   belum   ada 

konselor   disekolah.   Pada   saat   itu   pekerjaan-pekerjaan   konselor   masih   ditangani   oleh   para 

guru. Gerakan bimbingan disekolah mulai berkembang sebagai dampak dari  revolusi   industri  dan 

keragaman latar belakang para siswa yang masuk kesekolah-sekolah negeri.  Tahun 1898 Jesse B. 

Davis, seorang konselor di Detroit mulai memberikan layanan konseling pendidikan dan pekerjaan di 

SMA. Pada tahun 1907 dia memasukkan program bimbingan di sekolah tersebut. Pada waktu yang 

sama para ahli yang juga mengembangkan program bimbingan ini diantaranya; Eli Weaper, Frank 

Parson, E.G Will Amson, Carlr. Rogers.

Eli Weaper pada tahun 1906 menerbitkan buku tentang “memilih suatu karir” dan membentuk 

komite guru pembimbing disetiap sekolah menengah di New York. Kamite tersebut bergerak untuk 

membantu   para   pemuda   dalam   menemukan   kemampuan-kemampuan   dan   belajar   tentang 

bimbingan menggunakan kemampuan-kemampuan tersebut dalam rangka menjadi seorang pekerja 

yang produktif.

Frank Parson dikenal sebagai “Father of The Guedance Movement in American Education”. 

Mendirikan biro pekerjaan tahun 1908 di Boston Massachussets, yang bertujuan membantu pemuda 

dalam memilih  karir  uang didasarkan atas  proses  seleksi  secara  ilmiyah dan melatih guru untuk 

memberikan pelayanan sebagai koselor.

Bimbingan  dan konseling  yang  dahulu  dikenal  dengan nama Bimbingan  dan Penyuluhan 

(Guideance and Conseling),   merupakan   bagian   tak   terpisahkan   dari   sebuah   sistem   pendidikan. 

Sebagai sebuah sistem, kehadirannya diperlukan dalam upaya pembimbingan sikap perilaku siswa 

terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan dirinya dari anak-anak menuju jenjang usia yang 

lebih dewasa.

Pada kenyataannya, bimbingan dan konseling ini menjadi sebuah simbol yang sering tidak 

berfungsi   secara   optimal.   Pada   hampir   semua   sekolah,   fungsi   bimbingan   dan   konseling   hanya 

muncul   jika seorang siswa menghadapi  permasalahan yang memang krusial,  seperti perkelahian, 

penyalahgunaan obat terlarang, kenakalan-kenakalan di luar batas, serta hal-hal lain yang berada di 

luar   batas   kewajaran.   Akibatnya,   bimbingan   dan   konseling   dalam   pandangan   siswa   menjadi 

semacam ”polisi sekolah” yang akan bertindak jika siswa melanggar tata tertib sekolah. Di sisi lain, 

warga sekolah lainnya seperti kepala sekolah, guru-guru, dan para staf sekolah lain selalu menunjuk 

Page 14: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

guru bimbingan dan konseling jika didapati adanya siswa yang memiliki permasalahan atau terlibat 

kasus tertentu.

Terlepas dari predikat guru bimbingan dan konseling, pada dasarnya guru adalah jabatan 

profesional yang harus dipertanggungjawabkan secara  profesional pula. Guru adalah jabatan yang 

memerlukan keahlian khusus. Sikap, perilaku dan pemikiran seorang guru harus tercermin dalam 

idealismenya.   Oleh   karena   itu,   pemahaman   atas   jabatan   guru   penting   artinya   dalam   rangka 

mengabdikan dirinya terhadap nusa, bangsa dan negara. Jenis pekerjaan ini seharusnya tidak dapat 

dilakukan oleh sembarang orang di luar lingkup pendidikan. Demikian pula halnya dengan jabatan 

fungsional   guru   bimbingan   dan   konseling   yang   sesungguhnya   hanya   dapat   dilaksanakan   secara 

optimal  oleh mereka yang memang memiliki   latar  belakang kependidikan seperti  itu.   Jika  suatu 

jabatan   fungsional   dilakukan   oleh   orang   yang   tidak   memiliki   latar   belakang   pendidikan   dan 

keprofesian   yang   benar,   maka   sangat   besar   kemungkinannya   terjadi   penyimpangan   peri-laku, 

penyimpangan kegiatan, dan penyimpangan penafsiran di  luar batas kewajaran yang seharusnya. 

Itulah  yang   terjadi  dalam ruang  lingkup  bimbingan  dan konseling  di  tingkat   sekolah  dasar  pada 

dewasa ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling

  Definisi Bimbingan

Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan konseling

memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka

sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian

bantuan.

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan

kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan

diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi

hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga

dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa

orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing

Page 15: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan

kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma

yang berlaku.

Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan

atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai

kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman

Amti (1994: 94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu

setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata 

kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. 

Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau 

tuntunan.

Definisi   bimbingan   yang   pertama   dikemukakan   dalam   Year’s   Book   of   Education   1955, 

yang_menyatakan:

“Guidance is process of helping individual through their own effort to discover and develop their 

potentialities   both   for   personal   happiness   and   social   usefulness.”

“Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usaha sendiri untuk menentukan dan 

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.”

  Definisi Konseling

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua

orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus

yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk

memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan

yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk

kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana

memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

(Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).

Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to give 

advice”   (Homby:   1958:246)   atau   memberi   saran   dan   nasihat.

Konseling   merupakan   salah   satu   teknik   dalam   pelayanan   bimbingan   dimana   proses   pemberian 

bantuan   itu   berlangsung   melalui   wawancara   dalam   serangkaian   pertemuan   langsung   dan   tatap 

muka   antara   guru/konselor   dengan   klien   itu   mampu   memperoleh   pemahaman   yang   lebih   baik 

terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahakn dirinya 

Page 16: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat 

mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.

Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan

profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya

bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari

dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan

terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi

dirinya.

Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara

konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang

mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah

yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana

yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri

untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa

depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

  Tujuan Bimbingan dan Konseling

Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa “dalam rangka 

upaya   agar   siswa   dapat   menemukan   pribadi,   mengenal   lingkungan,   dan   merencanakan   masa 

depan”. (Prayitno. 1997:23). Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, ditujukan agar peserta 

didik   mengenal   kekuatan   dan   kelemahan   dirinya   sendiri   serta   menerimanya   secara   positif   dan 

dinamis   sebagai  modal  pengembangan  diri   lebih   lanjut.   Sebagai  manusia  yang  normal  di  dalam 

setiap diri  individu selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang negatif. Pribadi yang sehat 

ialah apabila  ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal 

positif sehubungan dengan penerimaan dirinya itu. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan 

ditujukan agar peserta mengenal lingkungannya secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, 

lingkungan budaya yang sangat sarat dengan nliai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik 

dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.

Page 17: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Sedangkan  bimbingan  dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan  agar  peserta  didik 

mampu   mempertimbangkan   dan   mengabil   keputusan   tentang   masa   depan   dirinya,   baik   yang 

menyangkkut bidang pendidikan,  bidnag karir,  maupun bidnag budaya,  keluarga dan masyarakat 

(Prayito, 1998: 24). Melalui perencanaan masa depan ini individu diharapkan mampu mawujudkan 

dirinya sendiri  dengan bakat,  minat,   intelegensi  dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. 

Dan perlu pula diingat bahwa diri haruslah sejalan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku 

dalam   masyarakat.   Apabila   kemampuan   mewujudkan   diri   ini   benar-benar   telah   ada   pada   diri 

seseorang, maka akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi yang mandiri, bebas dan mantap.

B.     Asas Bimbingan Konseling

Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling selain dimuati oleh 

fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas 

bimbingan.   Pemenuhan   asas-asas   bimbingan   itu   akan   memperlancar   pelaksanaan   dan   lebih 

menjamin   keberhasilan   layanan/kegiatan,   sedangkan   pengingkarannya   akan   dapat   menghambat 

atau   bahkan   menggagalkan   pelaksanaan,   serta   mengurangi   atau   mengaburkan   hasil 

layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling itu sendiri.

Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas 

dari   seluruh kehidupan  layanan bimbingan dan konseling.  Apabila  asas-asas   ini   tidak dijalankan 

dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat  atau 

bahkan terhenti sama sekali.

Asas- asas  bimbingan dan konseling tersebut adalah :

1. Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas   yang menuntut dirahasiakannya segenap data 

dan   keterangan   peserta   didik   (klien)   yang   menjadi   sasaran   layanan,   yaitu   data   atau 

keterangan   yang   tidak   boleh   dan   tidak   layak   diketahui   orang   lain.   Dalam   hal   ini,   guru 

pembimbing  (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan 

itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,

2. Asas Kesukarelaan; yaitu  asas  yang menghendaki  adanya kesukaan dan kerelaan peserta 

didik   (klien)   mengikuti/   menjalani   layanan/kegiatan   yang   diperuntukkan   baginya.   Guru 

Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti 

itu.

3. Asas Keterbukaan; yaitu  asas  yang menghendaki  agar  peserta  didik   (klien)   yang menjadi 

sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan 

keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi 

dari   luar   yang   berguna   bagi   pengembangan   dirinya.   Guru   pembimbing   (konselor) 

berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) 

mau   terbuka,   guru   pembimbing   (konselor)   terlebih   dahulu   bersikap   terbuka   dan   tidak 

Page 18: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

berpura-pura.   Asas   keterbukaan   ini   bertalian   erat   dengan   asas   kerahasiaan   dan   dan 

kekarelaan.

4. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran 

layanan   dapat   berpartisipasi   aktif   di   dalam   penyelenggaraan/kegiatan   bimbingan.   Guru 

Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif 

dalam setiap layanan/kegiatan  yang diberikan kepadanya.

5. Asas Kemandirian; yaitu   asas   yang   menunjukkan   pada   tujuan   umum   bimbingan   dan 

konseling;   yaitu   peserta   didik   (klien)   sebagai   sasaran   layanan/kegiatan   bimbingan   dan 

konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri 

sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan 

diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan 

bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.

6. Asas Kekinian; yaitu  asas  yang  menghendaki  agar  obyek  sasaran  layanan bimbingan  dan 

konseling   yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi

sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat   sebagai   dampak   dan   memiliki 

keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat sekarang.

7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan 

(peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang 

serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke 

waktu.

8. Asas Keterpaduan; yaitu   asas   yang   menghendaki   agar   berbagai   layanan   dan   kegiatan 

bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, 

saling   menunjang,   harmonis   dan   terpadukan.   Dalam   hal   ini,   kerja   sama  dan   koordinasi  

dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting 

dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.

9. Asas Kenormatifan; yaitu   asas   yang   menghendaki   agar   segenap   layanan   dan   kegiatan 

bimbingan   dan   konseling   didasarkan   pada   norma-norma,   baik   norma   agama,   hukum, 

peraturan,   adat   istiadat,   ilmu   pengetahuan,   dan   kebiasaan   –   kebiasaan   yang   berlaku. 

Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling ini harus 

dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan 

mengamalkan norma-norma tersebut.

10. Asas Keahlian; yaitu   asas   yang   menghendaki   agar   layanan   dan   kegiatan   bimbingan   dan 

konseling   diselnggarakan   atas   dasar   kaidah-kaidah   profesional.   Dalam   hal   ini,   para 

pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang 

benar-benar   ahli   dalam   bimbingan   dan   konseling.   Profesionalitas   guru   pembimbing 

(konselor)  harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan  jenis-jenis   layanan dan kegiatan 

bimbingan dan konseling dan   dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.

Page 19: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

11. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu 

menyelenggarakan  layanan bimbingan dan konseling  secara   tepat  dan  tuntas  atas  suatu 

permasalahan peserta didik  (klien)  kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang 

lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan   kasus dari orang tua, 

guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor),  dapat 

mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam 

lembaga sekolah maupun di luar sekolah.

12. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu   asas   yang   menghendaki   agar   pelayanan   bimbingan   dan 

konseling  secara  keseluruhan dapat  menciptakan suasana mengayomi   (memberikan   rasa 

aman),  mengembangkan keteladanan,  dan memberikan rangsangan dan dorongan,   serta 

kesempatan yang seluas-luasnya  kepada peserta didik (klien) untuk maju.

C.    Jenis Bimbingan dan Konseling

Jenis – jenis bimbingan di bedakan menjadi tiga, yaitu :

            1.Bimbingan Pendidikan (Educational Guidance)

Dalam   hal   ini   bantuan   yang   dapat   diberikan   kepada   anak   dalam   bimbingan   pendidikan   berupa 

informasi   pendidikan,   cara   belajar   yang   efektif,   pemilihan   jurusan,   lanjutan   sekolah,   mengatasi 

masalah belajar, mengambangkan kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam pendidikan 

atau membantu agar para siswa dapat sukses dalm belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap 

semua tuntutan sekolah.

2. Bimbingan Pekerjaan

Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama, yang dimulai oleh Frank Parson 

pada   tahun   1908   di   Boston,   Amerika   Serikat.   Departemen   tenaga   kerja   di   negara   ini   telah 

memplopori  bimbingan pekerjaan bagi  kaum muda agar  mereka memiliki  bekal  untuk terjun ke 

masyarakat.

Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah dan setiap siswa di sekolah lanjutan tungkat pertama dan 

atas   menerima   bimbingan   karir.   Konsep   Parson   sangat   sederhana,   yaitu   sekedar 

membandingkandan mengkombinasikan antara hasil analisis individual dan hasil analisis dunia kerja

3. Bimbingan Pribadi

Bimbingan pribadi merupakan batuan yang diberikan kepada siswa untuk embangun hidup 

pribadinya,   seperti motivasi,  persepsi   tentang diri,  gaya hidup,  perkembangan nilai-nilai  moral   / 

agama   dan   sosial   dalam   diri,   kemampuan   mengerti   dan   menerima   diri   orang   lain,   serta 

membantunya untuk memecahkan masalah pribadi yang ditemuinya. Ketepatan bimbingan ini lebih 

terfokus   pada   pengembangan   pribadi,   yaitu   membantu   para   siswa   sebagai   diri   untuk   belajar 

Page 20: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

mengenal   dirinya,   belajar   menerima   dirinya,   dan   belajar   menerapkan   dirinya   dalam   proses 

penyesuaian yang produktif  terhadap lingkunganya.

Dalam bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :

1. pemantapan   sikap   dan   kebiasaan   serta   pengembangan   wawasan   dalam   beriman   dan 

bertakwa kepada Tuhan YME

2. Pemantapan   pemahaman   tentang   kekuatan   diri   dan   pengembangan   untuk   kegiatan-

kegiatan   yang   kreatif   dan   produktif,   baik   dalam   kehidupan   sehari-hari   maupun   untuk 

peranya masa depan

3. Pemantapan pemahaman tentang kelamahan diri dan usaha penanggulanganya.

4. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.

5. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambilnya.

6. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun tulisan secara efektif

7. Pemantapan  kemampuan  menerima   dan  menyampaikan  pendapat   serta  berargumentasi 

secara dinamis, kreatif dan produktif.

Selain jenis – jenis dalam bimbingan, juga terdapat beberapa jenis-jenis layanan dalam bimbignan 

dan konseling. Berikut uraianya :

1. Layanan Orientasi; Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik 

memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, 

untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru 

itu,   sekurang-kurangnya   diberikan   dua   kali   dalam   satu   tahun   yaitu   pada   setiap   awal 

semester.   Tujuan   layanan   orientasi   adalah   agar   peserta   didik   dapat   beradaptasi   dan 

menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi  untuk 

pencegahan dan pemahaman.

2. Layanan Informasi; merupakan   layanan   yang   memungkinan   peserta   didik   menerima   dan 

memahami   berbagai   informasi   (seperti   :   informasi   belajar,   pergaulan,  karier,   pendidikan 

lanjutan). Tujuan  layanan informasi adalah membantu  peserta didik  agar dapat mengambil 

keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier 

berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi  

untuk pencegahan dan pemahaman.

3. Layanan   Pembelajaran; merupakan   layanan   yang   memungkinan   peserta   didik 

mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar  yang baik  dalam menguasai  materi  belajar 

atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan  dan kemampuan dirinya serta 

berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat 

mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.   Layanan pembelajaran berfungsi 

untuk pengembangan.

Page 21: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran; merupakan layanan yang memungkinan peserta didik 

memperoleh   penempatan   dan   penyaluran   di   dalam   kelas,   kelompok   belajar, 

jurusan/program   studi,   program   latihan,   magang,   kegiatan   ko/ekstra   kurikuler,   dengan 

tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi 

lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

5. Layanan   Konseling   Perorangan; merupakan   layanan   yang   memungkinan   peserta   didik 

mendapatkan   layanan   langsung   tatap   muka   (secara   perorangan)   untuk   mengentaskan 

permasalahan   yang   dihadapinya   dan   perkembangan   dirinya.   Tujuan   layanan   konseling 

perorangan   adalah   agar   peserta   didik   dapat   mengentaskan   masalah   yang   dihadapinya. 

Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

6. Layanan   Bimbingan   Kelompok; merupakan   layanan  yang   memungkinan  sejumlah   peserta 

didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas 

pokok   bahasan   (topik)   tertentu   untuk   menunjang   pemahaman   dan   pengembangan 

kemampuan   sosial,   serta   untuk   pengambilan   keputusan   atau   tindakan   tertentu   melalui  

dinamika   kelompok,   dengan   tujuan   agar   peserta   didik   dapat   memperoleh   bahan   dan 

membahas   pokok   bahasan   (topik)   tertentu   untuk   menunjang   pemahaman   dan 

pengembangan   kemampuan   sosial,   serta   untuk   pengambilan   keputusan   atau   tindakan 

tertentu   melalui   dinamika   kelompok.   Layanan   Bimbingan   Kelompok   berfungsi   untuk 

pemahaman dan pengembangan

7. Layanan   Konseling   Kelompok; merupakan   layanan   yang   memungkinan   peserta   didik 

(masing-masing   anggota   kelompok)   memperoleh   kesempatan   untuk   pembahasan   dan 

pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta 

didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan 

pribadi   melalui   dinamika   kelompok.   Layanan   Konseling   Kelompok   berfungsi   untuk 

pengentasan dan advokasi.

  Diperlukannya konselor pendidikan

Kehidupan demokrasi: Guru tidak lagi menjadi pusat dan siswa tidak hanya menjadi peserta 

pasif dalam kegiatan pendidikan. Guru hanya membantu siswa untuk dapat mengambil 

keputusannya sendiri.

Perbedaan individual: Pembelajaran yang umumnya dilakukan secara klasikal kurang 

memperhatikan perbedaan siswa dalam kemampuan dan cara belajarnya sehingga beberapa 

siswa mungkin akan mengalami kesulitan.

Perkembangan norma hidup: Masyarakat berubah secara dinamis. Demikian pula dengan 

berbagai norma hidup yang ada di dalamnya. Setiap orang harus bisa beradaptasi dengan 

berbagai perubahan tersebut.

Page 22: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Masa perkembangan: Seorang individu mengalami perkembangan dalam berbagai aspek 

dalam dirinya dan perubahan tuntutan lingkungan terhadap dirinya. Diperlukan penyesuaian 

diri untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut.

Perkembangan industri: Seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat, industri juga 

berkembang dengan pesat. Untuk memiliki karier yang baik, siswa harus bisa mengantisipasi 

keadaan tersebut.

D.  Tugas Guru Bimbingan dan Konseling

Guru   bimbingan   dan   konseling/konselor   memiliki   tugas,   tanggungjawab,   wewenang   dalam 

pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan 

konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, 

potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.

Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:

1. Pengembangan kehidupan pribadi,  yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik 

dalam memahami, menilai bakat dan minat.

2. Pengembangan   kehidupan   sosial,   yaitu   bidang   pelayanan   yang   membantu   peserta   didik 

dalam memahami  dan   menilai   serta   mengembangkan   kemampuan  hubungan   sosial   dan 

industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik 

mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara 

mandiri.

4. Pengembangan   karir,   yaitu   bidang   pelayanan   yang   membantu   peserta   didik   dalam 

memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Dalam melakukan proses pembelajaran dikelas maupun membimbing anak-anak dan

siswa guru harus memperhatikan segala aspek psikologi ,perkembangan ,ingatan, memori

dan pola berpikir anak .Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan

dan mengembangkan potensi yang ada pada siswa atau anak agar anak dan siswa mampu

tumbuh dan perkembang sesuai dengan harapan orang tua,guru dan masyarakat

Permasalahan yang ada pada anak hendaknya penyelesaiannya melibatkan komponen

orang tua, guru , masyarakat dan konsuler.

Orang tua,guru dan masyarakat harusnya memahami bahwa tugas sebagai guru hanya

kesuksesan anak itu bukan hanya mampu mendapatkan nilai yang tinggi tetapi juga mampu

mengembangan nilai spritual (kecerdasan spritual) dan kecerdasan emosian yang terkadang

Page 23: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

kecerdasan emosian dan spiritual yang mampu membawa kesuksesan terhadap anak

dalam kehidupan di masyarakat.

Dalam belajar haruslah diperhatikan faktor yang memperbaruhi sisiwa dalam

memperoleh dan mengingat pengetahuan . Oleh sebab itu guru haruslah memperhatikan hal

tersebut dalam memlakukan pembelajaran dikelas dengan memperhatikan hal tersebut

pengetahuan yang diberikan oleh guru akan menjadi ingatan yang setia dalam memori

siswa.

Dalam melakukan proses pembelajaran dikelas maupun membimbing anak-anak dan

siswa guru harus memperhatikan segala aspek psikologi ,perkembangan ,ingatan, memori

dan pola berpikir anak. Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan

dan mengembangkan potensi yang ada pada siswa atau anak agar anak dan siswa mampu

tumbuh dan perkembang sesuai dengan harapan orang tua,guru dan masyarakat

Permasalahan yang ada pada anak hendaknya penyelesaiannya melibatkan komponen

orang tua, guru , masyarakat dan konsuler.

Orang tua, guru dan masyarakat harusnya memahami bahwa tugas sebagai guru hanya

kesuksesan anak itu bukan hanya mampu mendapatkan nilai yang tinggi tetapi juga mampu

mengembangan nilai spritual (kecerdasan spritual) dan kecerdasan emosian yang terkadang

kecerdasan emosian dan spiritual yang mampu membawa kesuksesan terhadap anak

dalam kehidupan di masyarakat.

  Perlunya Bimbingan dan Konseling di sekolah

      Jika   ditinjau   secara   mendalam,   setidaknya   ada   tiga   hal   utama  yang   melatarbelangi   perlunya 

bimbingan yakni  tinjauan secara umum, sosio kultural  dan aspek psikologis.  Secara umum,  latar 

belakang perlunya  bimbingan  berhubungan erat  dengan pencapaian  tujuan pendidikan nasional, 

yaitu:   meningkatkan   kualitas   sumber   daya   manusia   Indonesia   yaitu   manusia   yang   beriman   dan 

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja 

keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. 

Untuk mewujudkan tujuan tersebut sudah barang tentu perlu mengintegrasikan seluruh komponen 

yang   ada   dalam   pendidikan,   salah   satunya   komponen_bimbingan.

Bila dicermati dari sudut sosio kultural, yang melatarbelakangi perlunya proses bimbingan adalah 

adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga berdampak disetiap 

dimensi  kehidupan.   Hal   tersebut   semakin   diperparah  dengan   laju   pertumbuhan   penduduk   yang 

tinggi, sementara laju lapangan pekerjaan relatif menetap.

Menurut Tim MKDK IKIP Semarang (1990:5-9) ada lima hal yang melatarbelakangi perlunya layanan 

Page 24: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

bimbingan di sekolah yakni:

(1) masalah perkembangan individu,

(2) masalah perbedaan individual,

(3) masalah kebutuhan individu,

(4) masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku, dan

(5) masalah belajar

E.     Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Sugiyo dkk (1987:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:

a. Fungsi penyaluran ( distributif )

Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih 

program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah 

sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri- ciri 

kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di 

sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.

b. Fungsi penyesuaian ( adjustif )

Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian 

pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik konseling, siswa 

dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga 

membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal.

c. Fungsi adaptasi ( adaptif )

Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam 

mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam 

fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta 

kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan 

pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang 

sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat (Sugiyo, 1987:14)

  Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling di Sekolah

Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai 

pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip 

bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:

Page 25: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

a. Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan 

khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan 

adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan 

perlu menggunakan cara-cara yang sesuai atau tepat.

b. Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya 

dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan 

perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.

c. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang yang dibantu 

mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.

d. Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai bayak inisiatif. 

Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.

e. Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata 

masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (petugas bimbingan). Untuk menangani 

masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau lembaga lain yang lebih ahli.

f. Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan 

dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.

g. Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang 

dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.

h. Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada 

sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan mempunyai 

peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.

i. Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang 

petugas yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai 

kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain yang terlibat.

j. Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara 

teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh 

dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini sebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan 

Page 26: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting 

artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan 

pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).

F.   Kegiatan Bimbingan Konseling

Berdasakan Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang Bimbingan Konseling (2004) 

dinyatakan bahwakerangka kerja layanan BK dikembangkan dalam suatu program BK yang 

dijabarkan dalam 4 (empat) kegiatan utama, yakni:

a. Layanan dasar bimbingan

Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu seluruh siswa 

mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-

tugas perkembangan siswa SD.

b. Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu memenuhi 

kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta didik saat ini. Layanan ini lebih bersifat 

preventik atau mungkin kuratif. Strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling 

kelompok, dan konsultasi.

Isi layanan responsif adalah:

(1) bidang pendidikan;

(2) bidang belajar;

(3)bidang sosial;

(4) bidang pribadi;

(5) bidang karir;

(6) bidang tata tertib SD;

(7) bidang narkotika dan perjudian;

(8) bidang perilaku sosial, dan

(9)bidang kehidupan lainnya.

c. Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang membantu seluruh peserta didik 

dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir,dan kehidupan sosial dan pribadinya. 

Tujuan utama dari layanan ini untuk membantu siswa memantau pertumbuhan dan memahami 

perkembangan sendiri.

d. Dukungan sistem, adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, 

memelihara dan meningkatkan progam bimbingan secara menyeluruh. Hal itu dilaksanakan melalui 

pengembangaan profesionalitas, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf 

Page 27: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

ahli/penasihat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan 

(Thomas Ellis, 1990)

Kegiatan utama layanan dasar bimbingan yang responsif dan mengandung perencanaan individual 

serta memiliki dukungan sistem dalam implementasinya didukung oleh beberapa jenis layanan BK, 

yakni:

(1) layanan pengumpulan data,

(2) layanan informasi,

(3) layanan penempatan,

(4) layanan konseling,

(5) layanan referal/melimpahkan ke pihak lain, dan

(6) layanan penilaian dan tindak lanjut (Nurihsan, 2005:21).

G.  Peran Guru Kelas dalam Kegiatan Bimbingan Konseling di Sekolah

Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sangat menentukan 

keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan 

kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang 

dirumuskan.

Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:

a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi 

lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.

c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk 

mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) 

sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.

d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan 

tujuan yang dicita-citakan.

e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.

g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik 

maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau 

tidak.

Page 28: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling ditujukan untuk 

membimbing dan mengarahkan individu melalui usahanya sendiri untuk menentukan dan 

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kegahagiaan pribadi serta bertujuan agar 

individu dapat mengembangkan dirinya secara optima/sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar peserta didik mampu 

mempertimbangkan dan mengabil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkkut 

bidang pendidikan, bidnag karir, maupun bidnag budaya, keluarga dan masyarakat.

Bimbingan disini suatu proses membantu individu melalui usaha sendiri untuk menentukan dan 

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial, 

makadari itu peran dari sekola, orang tua murid, dan juga guru haruslah sinergi dalam membantu 

masalah-masalah yang timbul  dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal 

lingkungan, dan merencanakan masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Jakarta,

buku: DASAR – DASAR KONSELING tinjauan teori dan praktek

Page 29: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Penulis: Drs. Abu Bakar M Luddin, M.Pd., Ph.D

http://id.wikipedia.org/wiki/Konselor_pendidikan

http://ilmupsikologi.wordpress.com/

 Posted in: Psikologi

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

 

           

Search

Page 30: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

SUBSCRIBE TO OUR RSS FEED!

FOLLOW US ON TWITTER!

KATEGORI About Love  (4) Download Software  (4) Edukasi (Belajar Bahasa Jepang)  (32) Gambar Lucu  (3) Kesehatan  (3) Kumpulan Artikel Motivasi  (9) Pendidikan  (1) Psikologi  (4) Unik  (1)

LANGUAGE TRANSLATEPilih Bahasa

Gadgets powered by Google

Cari dari google disini

 

ARSIP BLOG ►     2012  (1)

►     2011  (3)

▼     2010  (57)

o ▼     December  (1)

BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU DALAM BIMBINGA...

o ►     November  (1)

o ►     October  (1)

o ►     September  (54)

►     2007  (1)

CHAT BOX

VISITOR

Search

Page 31: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

JAM & KALENDER

POPULAR POSTS

BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN NAMA : BAEHAQI ALANAWA NO REG: 5215097021 PRODI : PENDIDIKA...

Kosakata Bahasa Jepang : Kata Benda Pada bagian ini berisi mengenai referensi kata benda seperti kata ganti orang, jenis pekerjaan, nama-nama negara dll. Perlu diketahui bahw...

12 Alasan Menjadi Guru

1. Potensi murid Karena potensi ini merupakan sebuah hal yang menarik, karena setiap tahun akan selalu muncul tantangan baru yang diikut...

Sule Lagi....Sule Lagi...

Sephirot Final Fantasy VII Cloud Final Fantasy VII Justin Sule Bieber Casino Suleno Royale 2 gyahahaha... ^^

Kosakata Bahasa Jepang : Kata Sifat Bagian ini berisi list kosakata kata sifat bahasa Jepang. Kata sifat dalam Bahasa Jepang terbagi menjadi 2, yaitu kata sifat i dan kata si...

Kosakata Bahasa Jepang : Kata Kerja Hampir seluruh kalimat yang kita ucapkan mengandung kata kerja!!! Oleh karena itu perbendaharaan akan kosakata tersebut mutlak harus dipen...

Huruf Jepang (Huruf Hiragana) Huruf Jepang , Bagi kebanyakan pembelajar bahasa Jepang, huruf jepang merupakan bagian yang paling rumit dan butuh waktu cukup lama untuk...

Kosakata Bahasa Jepang : Kata Keterangan Kata Keterangan Bagian ini berisi list daftar kata keterangan dalam Bahasa Jepang . Kata keterangan biasanya diletakan setelah subjek dan d...

Latihan Tata Bahasa dan Percakapan Bahasa Jepang

Page 32: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Latihan Tata Bahasa  Latihan 1: (Kerjakan seperti contoh!!!) Watashi / Brian Watashi wa Brian desu . 1. Ano hito / Tino 2. Wa...

Ungkapan Bahasa Jepang : Perpisahan Ada pertemuan pasti ada perpisahan! Pada bagian ini anda akan belajar beberapa ungkapan yang digunakan ketika berpisah. Berikut ini merupa...

MY FACEBOOK

BaeHaqi Haqi   Create Your Badge

ABOUT ME

BAEHAQI

JAKARTA, DKI JAKARTA, INDONESIA

~Mahasiswa UNJ~ Semangat kaizen... semangat selalu berimprovisasi walaupun

hal sekecil apapun, tetapi berkesinambungan...terus menurus dan kontinu... d^^b

VIEW MY COMPLETE PROFILE 

http://baehaqi.blogspot.com/2010/12/bimbingan-konseling-dan-peran-guru.html

KORELASI PERLAKUAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

KELAS IV SD NEGERI 1 SAMUDRA KULON KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS

 A. Latar Belakang Masalah

Page 33: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal

%2FitemUpaya peningkatan pendidikan berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya 

manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan 

pembangunan   yang   dilakukan   oleh  suatu  bangsa. Tidak   sedikit   pakar   dari  berbagai   cabang   ilmu 

pengetahuan di dunia ini mempunyai pendapat demikian. Frederick Harbison (1961 dalam Todaro, 

1999 : 455) yang menyatakan bahwa:

Sumber daya manusia merupakan modal dasar dari kekayaan suatu bangsa. Modal fisik dan   sumber   daya   alam   hanyalah   faktor   produksi   yang   pada   dasarnya   bersifat   pasif. Manusia   yang   merupakan   agen-agen   aktif   akan   mengumpulkan   modal, mengeksploitasikan sumber daya alam,  membangun berbagai  macam organisasi  sosial, ekonomi dan politik, serta melaksanakan pembangunan nasional. Dengan demikian jika suatu negara tidak segera mengembangkan keahlian dan pengetahuan rakyatnya, maka Negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apa pun.  

 

Pendapat   di   atas   dapat   dilihat   kebenarannya   dari   kondisi   penanganan   pendidikan   di 

berbagai   Negara   dengan   kondisi   kemajuan   kehidupan   sosial   ekonominya.   Negara   yang   terkenal 

melimpah   dengan   kekayaan   sumber   daya   alam   tetapi   kurang   memperhatikan   pengembangan 

sumber   daya   manusia   melalui   sistem   pendidikan  yang   dapat   mendorong   peningkatan   kualitas 

sumber daya manusia akan kalah tingkat kemakmurannya jika dibandingkan dengan Negara yang 

kurang beruntung dalam hal kekayaan sumber daya alam tetapi berhasil mengembangkan sistem 

pendidikan yang dapat berperan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya alam.

Page 34: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Pada   umumnya   manusia   yang   beradabsetidak-tidaknya   memiliki   common   sense   tentang 

pendidikan, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. 

Pendidikan   dapat   mempengaruhi   perkembangan   manusia   dalam   seluruh   aspek   keidupan   dan 

penghidupan (Mikarsa, 2004: 2). Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan 

manusia   di   masa   depan.   Pendidikan   dapat   mengembangkan   berbagai   potensi   yang   dimilikinya 

secara   optimal,   yaitu   pengembangan   potensi   individu   yang   setinggi-tingginya   dalam   aspek   fisik, 

intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik 

lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup (Ibid, 2).

Pendidikan   merupakan   fenomena   manusia   yang   sangat   kompleks.   Karena   sifatnya   yang 

kompleks itu, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari 

sudut pandang psikologi,  sosiologi dan antropologi,  ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. 

Manusia dituntut untuk mampu memperkembangkan dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat. 

Untuk itu manusia telah dilengkapi dengan berbagai potensi baik yang berkenaan dengan keindahan 

dan  ketinggian  derajad   kemanusiaan   maupun  berkenaan  dengan  dimensi   kemanusiaannya  yang 

memungkinkan untuk memenuhi tuntutan kemanusiaannya.

Menurut   Priyatno   (1999,   25)   pengembangan   manusia   seutuhnya   hendaknya   mencapai 

pribadi-pribadi yang pendiriannya matang, dengan kemampuan sosial yang menyejukan, kesusilaan 

yang tinggi, dan keimanan serta ketaqwaan yang dalam. Dalam proses pendidikan banyak dijumpai 

permasalahan   yang   dialami   oleh   anak-anak,   remaja,   dan   pemuda   yang   menyangkut   dimensi 

kemanusiaan mereka. 

Lebih lanjut Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di 

sekolah   sering   kali   tidak   dapat   dihindari   meski   dengan   pengajaran   yang   baik   sekalipun.   Hal 

tersebut  juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan 

oleh hal-hal  di   luar sekolah. Dalam hal  ini  permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, 

termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai 

apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan 

kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak dapat 

berjalan dengan efektif. Apalagi tantangan kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk 

tantangan   dalam   mengalokasikan   waktu.   Dalam   hal   ini   jika   pengaturan   waktu   berdasarkan 

kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan disiplin maka semuanya akan 

menjadi   kacau.   Demikian   pula   dengan   kedisiplinan   siswa   dalam   melakukan   aktifitas   belajar 

Page 35: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

dipadukan   aktifitas   lain   dalam   kehidupan   sehari-hari.   Disinilah   perlakuan   guru   bimbingan   dan 

konseling diperlukan untuk mendampingi mereka.

Pelayanan guru bimbingan dan konseling hendaknya berjalan secara efektif membantu siswa 

mencapai   tujuan-tujuan   perkembangannnya   dan   mengatasi   permasalahannya   termasuk 

membimbing   para   siswa   untuk   berperilaku   disiplin.   Disinilah  dirasakan   perlunya   pelayanan 

bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling 

merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi  berbagai 

permasalahan   siswa   dalam   kegiatan   belajar   mengajar.   Permasalahan   tersebut   mencakup 

permasalahan   yang   terjadi   di   lingkungan   sekolah   maupun   di   luar   lingkungan   sekolah.   Manfaat 

bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling cukup penting bagi seorang 

siswa untuk mengatasi  berbagai  permasalahan termasuk dalam mengatasi  permasalahan pribadi 

siswa.   

B. Rumusan Masalah  

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1.      Apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan

belajar siswa.

2.      Sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling dengan kedisiplinan

belajar siswa terjadi.

C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.Tujuan Penelitian

a.       Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling

dengan kedisiplinan belajar siswa.

b.      Untuk mengetahui sejauh korelasi antara perlakuan guru bimbingan dan konseling

dengan kedisiplinan belajar siswaterjadi.

2. Kegunaan Penelitian

a.       Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama 

dikaitkan dengan  hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

b.      Hasil   penelitian   dapat   digunakan   sebagai   sumbangan   pemikiran   dalam   rangka 

penyempurnaan   konsep   maupun   implementasi   praktik   pendidikan   sebagai   upaya   yang 

strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.

Page 36: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

D. Tinjauan Teori

1. Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam Proses Pendidikan

Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama 

(yang melibatkan orang banyak).  Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya adalah ketaatan 

(kepatuhan)   kepada   peraturan   tata   tertib,   aturan,   atau   norma,   dan   lain   sebagainya.   Sedangkan 

pengertian   siswa   adalah   pelajar   atau   anak   (orang)   yang   melakukan   aktifitas   belajar   (   Ibid: 

849).  Dengan demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan) dari siswa kepada aturan, tata 

tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.

Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa 

terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk 

sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti 

kegiatan   sekolah,   dan   lain   sebagainya.   Semua   aktifitas   siswa   yang   dilihat   kepatuhannya   adalah 

berkaitan   dengan   aktifitas   pendidikan   di   sekolah,   yang   juga   dikaitkan   dengan   kehidupan   di 

lingkungan luar sekolah.

Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980 

dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia 

muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan dalam seluruh proses atau 

upaya pendidikan.

Dalam Dictionary of Education dikemukakan bahwa pendidikan adalah (1) proses dimana 

seseorang   mengembangkan   kemampuan,   sikap   dan   bentuk-bentuk   dan   tingkah   laku   lainnya   di 

dalam masyarakat di mana dia hidup (2) proses sosial dimana sesorang diharapkan pada pengaruh 

lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat 

memperoleh   atau   mengalami   perkembangan   kemampuan   sosial   dan   kemampuan   individu   yang 

optimum.

G.   Thomson   (1957   dalam   Mikarsa,   2004:   1.2)   menyatakan   bahwa   pendidikan   adalah 

pengaruh   lingkungan  atas   individu  untuk  menghasilkan  perubahan-perubahan  yang   tetap  dalam 

kebiasaan-kebiasaan   pemikiran,   sikap-sikap,   dan   tingkah   laku.   Sedangkan  Crow  and   Crow   (1960 

dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa “harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah 

bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan 

potensi   yang   dimilikinya,   sehingga   dia   memperoleh   kepuasan   dalam   seluruh   aspek   kehidupan 

pribadi dan kehidupan sosialnya.

Page 37: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Berdasarkan pengertian tersebut,  dapat diberikan beberapa ciri  atau unsur umum dalam 

pendidikan yaitu :

1.      Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah pengembangan potensi individu 

yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga-negara atau  negara lainnya.

2.      Untuk   mencapai   tujuan   tersebut,   pendidikan   perlu   melakukan   upaya   yang   disengaja   dan 

terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran, dan pelatihan.

3.      Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang 

lazim disebut dengan pendidikan formal, informal, dan non-formal.

2. Perlakuan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Proses Pendidikan

Tilaar   (1999   dalam   Mikarsa   2004:   1.3)   merumuskan   hakekat   pendidikan   sebagai   suatu 

proses  menumbuhkembangkan eksistensi  peserta  didik  yang memasyarakat,  membudaya,  dalam 

tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global. Agar pendidikan dapat berhasil sesuai 

dengan tujuan diperlukan berbagai sarana atau sumberdaya seperti bangunan sekolah, buku/materi 

pelajaran,   guru,   dan   sarana   pendukung   lainnya.   Berkaitan   dengan   guru,   sebagaimana   telah 

dikemukakan bahwa dalam proses  pendidikan banyak dijumpai  permasalahan yang dialami  oleh 

anak-anak,   remaja,   dan   pemuda   yang   menyangkut   dimensi   kemanusiaan   mereka.  Lebih   lanjut 

Priyanto mengemukakan bahwa permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali 

tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut  juga disebabkan 

oleh   karena   sumber-sumber   permasalahan   siswa   banyak   yang   disebabkan   oleh   hal-hal   di   luar 

sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah 

adalah menyediakan pelayanan yang luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-

tujuan   perkembangannnya   dan   mengatasi   permasalahannya,  maka   segenap   kegiatan   dan 

kemudahan   yang   diselenggarakan   sekolah   perlu   diarahkan   kesana.   Disinilah  dirasakan   perlunya 

pelayanan bimbingan dan konseling disamping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan 

konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.

Priyanto (1999, 30) menyatakan bahwa keberadaan pelayanan bimbingan dan penyuluhan 

berperan untuk :

1. Bimbingan   merupakan   bantuan   yang   diberikan   kepada   siswa   dalam   rangka   upaya 

menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan;

2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.

Page 38: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Dalam Penjelasan PP Nomor 29 Tahun 1990 menyebutkan bahwa :

1. Bimbingan dalam rangka menemukan siswa dimaksudkan untuk membantu siswa mengenal 

kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.

2. Bimbingan   dalam   rangka   mengenal   lingkungan   dimaksudkan   untuk   membantu   siswa 

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, ekonomi, budaya, serta alam yang ada.

3. Bimbingan  dalam rangka  merencanakan  masa  depan  mempersiapkan  diri  untuk   langkah 

yang   dipilihnya   setelah   tamat   belajar   pada   sekolah   menengah   serta   kariernya   di   masa 

depan.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah telah diterima dan menjadi suatu pekerjaan 

yang tugas dan ruang lingkupnya cukup penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Lebih 

jauh,   mengingat   bahwa   sumber   permasalahan   anak-anak,   remaja,   dan   pemuda   sebagian   besar 

berada   di   luar   sekolah,   dan   lagi   pula   bahwa   permasalahan   yang   dialami   manusia   tidak   hanya 

terdapat   disekolah,   maka   pelayanan   bimbingan   dan   konseling   perlu   menjangkau   daerah-daerah 

yang lebih luas di luar sekolah.

Anak-anak, para remaja, dan pemuda bahkan orang-orang dewasa dalam keluarga, dalam 

lembaga-lembaga   kerja,   dan   dalam   organisasi   serta   lembaga-lembaga   kemasyarakatan   pada 

umumnya   mempunyai   kemungkinan   untuk   menghadapi   masalah   dalam   kehidupan   dan   dalam 

rangka mengupayakan pengembangan manusia seutuhnya. Sudah barang tentu upaya tersebut tidak 

terhindar   dari   berbagi   sumber   rintangan  dan   kegagalan   sehingga   penyelenggaraannya   perlu 

dilakukan   secara  luas dan mendalam mencakup segenap segi  kehidupan manusia,  baik di  dunia 

maupun di akhirat . Pengajaran di kelas-kelas saja tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan 

penyelenggaraan pendidikan yang luas dan mendalam.   

Bimbingan   dan  konseling  merupakan  pelayanan   dari,  untuk,  dan   oleh   manusia   memiliki 

pengertian yang  khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang 

ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut 

mampu   mandiri   dalam   memecahakan   masalah-masalah   yang   dihadapinya.   Sedangkan   konseling 

merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan  pada prosedur wawancara konseling oleh 

seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Pengertian konseling sering digunakan istilah penyuluhan, padahal istilah penyuluhan telah 

terlanjur   digunakan   secara   luas   di   masyarakat   untuk   pengertian  -   pengertian   yang   tidak   begitu 

relevan dengan makna konseling yang sebenarnya . Untuk tidak menimbulkan keracunan di antara 

Page 39: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

istilah – istilah provesional dalam bidang bimbingan dan konseling, dan sekaligus untuk memurnikan 

pengertian konseling  itu  sendiri  maka  istilah yang hendaknya dipakai  dalam pengembangan dan 

gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah istilah konseling.

Konsepsi  bimbingan dan konseling mengalami perkembangan dari  waktu ke waktu.  Pada 

awalnya   istilah   bimbingan   berdiri   dan   tidak   mengandung   di   dalamnya   pengertian   konseling. 

Bimbingan dan konseling dipakai secara bersamaan dan yang satu memuat yang lain. Perkembangan 

selanjutnya istilah konseling berdiri sendiri sekaligus memuat pengertian bimbingan.

Bimbingan   dan   konseling   mempunyai   tujuan   umum   untuk   membantu   individu   untuk 

mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat,  kemampuan, minat,  dan nilai-nilai 

serta terpecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh klin. Salah satu tujuan umum bimbingan dan 

koseling   adalah   membantu   individu   agar   dapat   mandiri   dengan   ciri   mampu   memahami   dan 

menerima   diri   sendiri   dan   lingkunganya,   membuat   keputusan   dan   rencana   yang   realistis, 

mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan 

diri sendiri. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah perkembangan klin 

dan masalah-masalah yang dihadapi.  Tujuan-tujuan khusus  Bimbingan dan konseling  merupakan 

penjabaran  dari   tujuan  umum   yang  dikaitkan   dengan   permasalahan   klin  baik   yang  menyangkut 

perkembangan maupun kehidupannya.

Sesuai dengan tuntutan keilmuan dan prosedur pelaksanaannya, bimbingan dan konseling 

diselenggarakan   menurut   berbagai   azas,   yaitu   asas   kerahasiaan,   kesukarelaan,   keterbukaan, 

kekinian,  kemandirian,  kegiatan,  keterpaduan,  kenormatifan,  keahlian,  ahli   tangan,  dan   tut  wuri 

handayani. Asas-asas tersebut perlu terlaksana dengan baik demi kelancaran penyelenggaraan serta 

tercapainya tujuan bimbingan dan konseling yang diharapkan.

Mohammad   Surya   dan   Rahman   Natawijaya   dalam   bukunya   yang   berjudul   Pengantar 

Bimbingan dan Penyuluhan (1992:160-161) menyatakan bahwa kegiatan bimbingan dan penyuluhan 

di   sekolah   dapat   dikelompokan   menjadi   jenis   layanan  pengumpulan   data,  pemberian   informasi, 

penempatan, penyuluhan, alih tangan, penilaian dan tindak lanjut.

Pengumpulan   data   adalah   kegiatan   dalam   bentuk   pengumpulan,   pengolahan,   dan 

penghimpunan berbagai   informasi  tentang siswa beserta  latar belakangnya dengan tujuan untuk 

memperoleh pemahaman yang obyektif terhadap siswa dalam membantu mencapai perkembangan 

yang optimal.

Page 40: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Pemberian  informasi  adalah kegiatan dalam bentuk pemberian  informasi  kepada dengan 

tujuan agar para siswa memiliki   informasi yang memadai baik informasi  tentang dirinya maupun 

informasi tentang lingkungan sebagai bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.

Penempatan adalah kegiatan membantu para siswa agar memperoleh wadah yang sesuai 

dengan potensi yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh prestasi sesuai potensinya sehingga 

akan mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan segala kemampuan pribadinya.

Penyuluhan   adalah   kegiatan   dalam   bentuk   layanan   untuk   menghadapi   masalah-masalah 

pribadi melalui teknik penyuluhan dan pemberian bantuan lainnya. Tujuan layanan ini adalah agar 

pada akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk memecahkan sendiri.

Alih   tangan adalah kegiatan   layanan dalam bentuk  pelimpahan kepada pihak yang  lebih 

mampu dan berwenang apa bila masalahan yang ditangani itu di luar kemampuan dan kewenangan 

petugas   pemberi   bantuan   terdahulu   seperti   ke   dokter   umum/spesialis   untuk   pemeriksaan 

kesehatan, ke psikolog untuk pemeriksaan kondisi psikologi, dan lain sebagainya.

Penilaian dan tindak  lanjut adalah kegiatan layanan dalam bentuk penilaian keberhasilan 

usaha   bimbingan   yang   telah   diberikan   yang   juga   dapat   berfungsi   untuk   menilai   keberhasilan 

program pendidikan secara keseluruhan.

Dengan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut, sebenarnya jika dilakukan dengan baik sesuai 

dengan   kondisi   permasalahan   siswa,   keberhasilan   guru   bimbingan   konseling   sangat   bermanfaat 

untuk mengantar siswa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Masalah-masalah tersebut sangat 

luas dan kompleks cakupannya termasuk ke masalah pribadi  siswa.  Dengan  layanan penyuluhan 

sebagai  contoh,  merupakan kegiatan dalam bentuk  layanan untuk menghadapi  masalah-masalah 

pribadi   melalui   teknik   penyuluhan   dan   pemberian   bantuan   lainnya   dengan   tujuan   agar   pada 

akhirnya siswa dalam menghadapi permasalahan mampu untuk memecahkan sendiri. Layanan ini 

diintegrasikan dengan layanan lainnya akan menghasilkan keterpaduan yang baik termasuk dalam 

mengatasi permasalahan pribadi siswa.

Menurut   Nasution   (1992)   pelayanan   bimbingan   dan   penyuluhan   mempunyai   beberapa 

fungsi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

a. Fungsi pencegahan

Page 41: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dapat berfungsi pencegahan, artinya merupakan usaha 

pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan nyang diberikan berupa bantuan 

bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. 

Hal tersebut dapat ditempuh melalui progam bimbingan yang sistematis sehingga hal – hal yang 

dapat menghambat seperti kesulitam belajar, kekurangan informasi, masalah social dan sebagainya 

dapat di hindari.

Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat berfungsi pencegahan, antara lain :

1)      Progam orientasi, yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih mengenal sekolah 

sebagai   lingkungannya  yang  baru.  Dalam program  ini  dapat  disampaikan  berbagai   informasi 

seperti:   kurikulum,   cara-cara   belajar,   fasilitas   belajar,   hubungan   social,   tata   tertib   sekolah, 

informasi pekerjaan, dan sebagainya.

2)      Program bimbingan karir, yang membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan 

lingkungan yang  lebih baik serta mengembangkannya ke arah pencapaian karier  yang sesuai 

dengan bakat, minat, cita-cita, dan kemampuan.

b. Fungsi penyaluran.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu dibantu agar memperoleh 

prestasi  yang sebaik-baiknya. Untuk  itu setiap siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk 

mengembangkan,   sesuai   dengan   keadaan   pribadinya   masing-masing,   (seperti   bakat,   minat, 

kebutuhan, kecakapan, dan sebagainya).

Dalam hubungan ini bimbingan dan penyuluhan membantu siswa mendapatkan kesempatan 

penyaluran   pribadinya   masing-masing.   Melalui   fungsi   penyaluran,   bimbingan   dan   penyuluhan 

mengenali masing-masing siswa secara perorangan , dan kemudian membantunya dalam penyaluran 

kea rah kegiatan atas program yang dapat menunjang  tercapainya perkembangan yang optimal.

Bentuk kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam fungsi ini misalnya, bantuan dalam:

1)      memperoleh jurusan yang tepat;

2)      menyusun program belajar;

3)      perkembangan bakat dan minat;

4)      perencanaan karier.

Page 42: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

c. Fungsi Penyesuaian

Yang   dimaksud   dengan   fungsi   penyesuaian   adalah   bahwa   pelayanan   bimbingan   dan 

penyuluhan berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan 

demikian,   adanya   kesesuaian   antara   pribadi   siswa   dan   sekolah   sebagai   lingkungan   merupakan 

sasaran fungsi ini.

Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama, adalah bantuan kepada para siswa agar 

dapat   menyesuaikan   diri   terhadap   lingkungan   sekolah. Arah kedua, adalah   bantuan   dalam 

mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan siswa.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I   : Pendahuluan

Bab   ini   berisi   latar  belakang   masalah,   rumusan  masalah,   tujuan   dan  kegunaan   penelitian,  serta 

sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Teori

              Bab ini memuat pembahasan pengertian Disiplin Siswa dan Peran Guru BK dikaitkan dengan Proses 

Pendidikan.

Bab III : Metode Penelitian

              Bab   ini   membahas   variabel   penelitian,   penentuan   sampel,   jenis   dan   sumber   data,   metode 

pengumpulan data serta metode analisis.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

              Bab ini berisi mengenai deskripsi dari obyek yang diteliti dan analisis data serta pembahasan.

Bab V : Penutup

              Merupakan   bab   yang   berisi   mengenai   kesimpulan   yang   diperoleh   dan   saran   yang   diberikan 

berdasarkan hasil penelitian.

Page 43: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

F. Metode Penelitian1.Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang akan dibahas terdiri dari variabel bebas (X) dan

variabel terikat  atau terpengaruh (Y) . Variabel bebas (X) yaitu variabel  perlakuan guru BK.

Sedangkan variabel terpengaruh (Y) adalah kedisiplinan belajar siswa, variabel penelitian

tersebut dioperasionalkan lagi dengan indikator variabel sebagai berikut :

a. perlakuan guru BK:

1)  intensitas pelaksanaan fungsi-fungsi yang dilakukan oleh guru BK;

2) kualitas baik/buruknya pelaksanaan fungsi-fungsi guru BK terhadap peserta didik;

b. kedisiplinan belajar siswa:

1) tingkat kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah.

2) tingkat keteraturan siswa dalam membagi waktu untuk belajar di sekolah, belajar di rumah,

dan melakukan kegiatan lain secara teratur dan proporsional.2.  Penentuan Sampel

Sampel penelitian berupa para siswa kelas IV di SD Negeri 1 Samudra Kulon Kecamatan 

Gumelar Kabupaten Banyumas. Dari siswa-siswa yang ada di lingkungan Kecamatan Gumelar tempat 

lokasi   penelitian,   penulis   memilih   SD   Negeri   1   Samudra   Kulon  sebagai   sampel/lokasi   penelitian 

karena kemudahan akses penelitian dalam mengambil data-data yang diperlukan dalam penelitian 

ini.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara langsung 

terhadap para responden terpilih yang terdiri dari siswa yang ada pada sekolah tersebut.

3.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian  ini   secara  umum adalah data  primer  dan data 

sekunder yang berupa data-data dalam proses pendidikan dan hasil pendidikan yang telah tersedia 

di lokasi penelitian.Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber 

data tetapi melalui media perantara. Dengan kata lain, data yang diperoleh penulis merupakan hasil 

dari dokumen yang dalam hal ini adalah dokumen pendidikan di lokasi penelitian.

4.  Metode Analisis

Metode analisis akan dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan data-

data hasil penelitian untuk menghasilkan suatu kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan. Jika 

memungkinkan, analisis deskriptif tersebut dapat juga didukung dengan analisis kuantitatif dengan 

tabulasi data hasil penelitian yang dilakukan penulis.

Page 44: Makalah Peran Dan Fungsi Guru

 

 

 

Selanjutnya : PROPOSAL PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

balas

Tautan Bersponsor

 

http://nhowitzer.multiply.com/journal/item/1?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem