bab 4 n 5

6
Bab 4 Pasar Obligasi Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercatat di BEI, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon. NYSE dilengkapi dengan sistem otomatis untuk menjalankan perintah. Sebagian besar Obligasi korporasi , tetapi jarang diperdagangkan, Obligasi dan obligasi sebuah lembaga aktif diperdagangkan di pasar primer tetapi obligasi negara bagian kurang/jarang diperdagangkan.Secara umum, obligasi merupakan surat pengakuan utang jangka menengah dan jangka panjang yang diterbitkan oleh pihak penerbit (pemerintah maupun swasta) dengan memberi imbalan berupa bunga (kupon) secara periodik dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jadi surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi (Tandelilin,2001). Obligasi (bond) adalah sertifikat utang yang menjelaskan kewajiban-kewajiban dari emiten (penerbit obligasi) kepada pemegang obligasi (Mankiw,2003). Obligasi merupakan sekuritas utang dengan pendapatan tetap karena menjanjikan pendapatan yang tetap atau pendapatan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan rumus tertentu. Sekuritas utang merupakan pernyataan hak/klaim atas sejumlah pendapatan rutin pada suatu waktu tertentu. Kalau seseorang memiliki obligasi, maka secara periodik akan mendapatkan penghasilan yaitu berupa kupon obligasi (yield) yang dibayarkan dengan jumlah tetap pada waktu yang telah ditetapkan misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan maupun setahun sekali. Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya baik negara maupun perusahaan. Obligasi negara dan obligasi perusahaan memiliki karakteristik : Nilai nominal (Nominal value atau face volue) atau nilai pari (par value). Nilai nominalnya menunjukkan nilai rupiah. Nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai saham. Di Indonesia denominasi Rp. 1 Juta. 1. Kupon (Coupon), Nilai kupon ditetapkan dalam persen (%), nilai kupon juga boleh ditetapkan nol (tidak membayar kupon : Zero coupon bond). 2. Jatuh Tempo (Maturity),Pemegang obligasi akan menerima uang pokonya pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. 3. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperdagangkan sampai sebelum jatuh tempo antar investor di bursa efek pada harga yang bisa berbeda dengan nilai nominalnya. Risiko Obligasi Dalam melakukan investasi pada obligasi, terdapat risiko-risiko yang dapat timbul, diantaranya adalah: 1. Credit Risk (Default Risk) Credit risk adalah risiko bahwa emiten tidak dapat membayar bunga maupun pokok hutang. Alat ukur risiko ini yang lazim digunakan adalah peringkat dari emiten obligasi. Secara umum peringkat didefinisikan sebagai suatu pendapat

Upload: ferdyanwanasaputra

Post on 09-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pasar modal bab 4 dan 5

TRANSCRIPT

Bab 4Pasar ObligasiSebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercatat di BEI, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email,online trading, atau telepon. NYSE dilengkapi dengan sistem otomatis untuk menjalankan perintah. Sebagian besar Obligasi korporasi , tetapi jarang diperdagangkan, Obligasi dan obligasi sebuah lembaga aktif diperdagangkan di pasar primer tetapi obligasi negara bagian kurang/jarang diperdagangkan.Secara umum, obligasi merupakan surat pengakuan utang jangka menengah dan jangka panjang yang diterbitkan oleh pihak penerbit (pemerintah maupun swasta) dengan memberi imbalan berupa bunga (kupon) secara periodik dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jadi surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi (Tandelilin,2001). Obligasi (bond) adalah sertifikat utang yang menjelaskan kewajiban-kewajiban dari emiten (penerbit obligasi) kepada pemegang obligasi (Mankiw,2003). Obligasi merupakan sekuritas utang dengan pendapatan tetap karena menjanjikan pendapatan yang tetap atau pendapatan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan rumus tertentu. Sekuritas utang merupakan pernyataan hak/klaim atas sejumlah pendapatan rutin pada suatu waktu tertentu. Kalau seseorang memiliki obligasi, maka secara periodik akan mendapatkan penghasilan yaitu berupa kupon obligasi (yield) yang dibayarkan dengan jumlah tetap pada waktu yang telah ditetapkan misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan maupun setahun sekali. Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya baik negara maupun perusahaan. Obligasi negara dan obligasi perusahaan memiliki karakteristik :Nilai nominal (Nominal value atau face volue) atau nilai pari (par value). Nilai nominalnya menunjukkan nilai rupiah. Nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai saham. Di Indonesia denominasi Rp. 1 Juta.1. Kupon (Coupon), Nilai kupon ditetapkan dalam persen (%), nilai kupon juga boleh ditetapkan nol (tidak membayar kupon : Zero coupon bond).2. Jatuh Tempo (Maturity),Pemegang obligasi akan menerima uang pokonya pada tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominalnya.3. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.Setelah diterbitkan, obligasi dapat diperdagangkan sampai sebelum jatuh tempo antar investor di bursa efek pada harga yang bisa berbeda dengan nilai nominalnya.Risiko ObligasiDalam melakukan investasi pada obligasi, terdapat risiko-risiko yang dapat timbul, diantaranya adalah:1. Credit Risk (Default Risk)Credit risk adalah risiko bahwa emiten tidak dapat membayar bunga maupun pokok hutang. Alat ukur risiko ini yang lazim digunakan adalah peringkat dari emiten obligasi. Secara umum peringkat didefinisikan sebagai suatu pendapat tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya dengan memperhitungkan faktor-faktor risiko yang relevan.2. Market RiskRisiko volatilitas harga instrumen dan risiko reinvestasi dari kupon yang diterima akibat pergerakan tingkat suku bunga. Alat ukur yang umumnya digunakan untuk melihat sensitivitas harga terhadap pergerakan suku bunga adalah duration dan convexity.3. Liquidity RiskLiquidity risk adalah risiko bahwa pemegang instrumen menemui kesulitan dalam menjual obligasi di harga wajar ketika terpaksa harus menjualnya.4. Foreign Exchange RiskForex risk ini merupakan risiko yang timbul karena pergerakan kurs mata uang apabila berinvestasi pada suatu obligasi yang memiliki mata uang yang berbeda.5. Political (Country) RiskRisiko politik dapat timbul akibat adanya tindakan pemerintah, seperti perubahan peraturan, penjadwalan, dan restrukturisasi hutang.

Yield Obligasi Dalam obligasi, ada dua istilah yang terkait dengan karakteristik pendapatan suatu obligasi yaitu, yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate), kedua istilah tersebut memiliki konsep yang sama, karena keduanya menggambarkan pendapatan yang akan diperoleh investor jika menginvestasikan dananya pada sekuritas obligasi dalam suatu periode tertentu. Bunga obligasi atau kupon obligasi bisa diartikan sebagai harga atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak yang meminjam dana, dalam hal ini emiten (penerbit) obligasi, kepada pihak yang memberikan pinjaman dana atau investor obligasi, sebagai kompensasi atas kesediaan investor obligasi meminjamkan dananya bagi perusahaan emiten obligasi. Besarnya bunga obligasi sudah ditentukan pada saat obligasi diterbitkan oleh emiten. Sedangkan yield obligasi merupakan ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima investor, yang cenderung bersifat tidak tetap karena yield obligasi akan sangat terkait dengan tingkat retrun yang disyaratkan investor. Dalam hubungan emiten dan investor, tingkat bunga obligasi dipengaruhi oleh besarnya permintaan dan penawaran atas dana yang akan diinvestasikan dalam obligasi, sehingga tingkat bunga obligasi bisa berbeda-beda untuk obligasi berbeda tergantung pada dua faktor yaitu :1. Waktu jatuh temponya suatu obligasi 2. Premi risiko obligasiSuatu obligasi yang mempunyai waktu jatuh tempo berbeda akan mempunyai kepekaan yield obligasi yang berbeda pula. Sedangkan premi risiko terkait dengan premi yang diminta oleh peminjam sebagai kompensasi atas risiko obligasi yang ditanggungnya.Ada beberapa ukuran yield obligasi yang dapat digunakan investor yaitu :1. Nominal yieldDikenal dengan sebutan tingkat kupon (coupon rate) yaitu penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang obligasi. Tingkat kupon dinyatakan sebagai persentase nilai nominal.

2. Current yieldPenghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar obligasi. Nominal yield mendasarkan pada nilai nominal yang selalu berjumlah tetap sedangkan current yield mendasarkan pada nilai pasar yang dapat berubah-ubah.

3. Yield to maturity (YTM)Diartikan sebagai tingkat retrun majemuk yang akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga saat ini dan menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Yield to maturity banyak digunakan karena mencerminkan retrun dengan tingkat bunga majemuk yang diharapkan investor, jika dua asumsi yang disyaratkan bisa terpenuhi yaitu :1) Investor akan mempertahankan obligasi tersebut sampai dengan jatuh tempo2) Investor menginvestasikan kembali pendapatan yang diperoleh dari obligasi pada tingkat YTM yang dihasilkan. Untuk menghitung YTM digunakan persamaan :

Menghitung YTM dengan rumus di atas bisa dilakukan dengan metode trial and error hingga ditemukan tingkat bunga (YTM) yang menyamakan sisi kanan dan kiri persamaan. Di samping metode trial and error, kita juga bisa menggunakan rumus berikut untuk mencari tingkat YTM yang paling mendekati:

4. Yield to call (YTC)Yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable), yang bearti bahwa emiten bisa melunasi atau mmbeli kembali obligasi yang telah diterbitkannya dari tangan investor yang memegang obligasi tersebut, sebelum jatuh tempo.

Menghitung YTC dengan rumus di atas bisa dilakukan dengan metode trial and error hingga ditemukan tingkat bunga (YTC) yang menyamakan sisi kanan dan kiri persamaan. Di samping metode trial and error, kita juga bisa menggunakan rumus berikut untuk mencari tingkat YTC yang paling mendekati:

5. Realized (borizon) yield Tingkat return harapan investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali oleh investor sebelum waktu jatuh temponya. Di samping itu, dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang dapat diperoleh investor dengan menggunakan strategi perdagangan tertentu. Estimasi yang digunakan oleh investor antara lain adalah estimasi harga jual obligasi pada akhir periode investasi diharapkan dan estimasi tingkat reinvestasi untuk pendapatan kupon yang diperoleh. Rumus untuk menghitung RY:

Pengelolahan Mengenai Pasar Obligasi Dalam pengelolahan portofolio obligasi ada beberapa hal yang terlebih dahulu harus dipahami investor, seperti karakteristik pasar obligasi, struktur bunga dan struktur tingkat bunga. Pasar obligasi umumnya akan menarik apabila kondisi ekonomi cenderung menurun. Dalam pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat bunga akan cenderung turun dan harga obligasi akan naik. Penurunan pertumbuhan ekonomi juga akan menyebabkan berkurangnya kesempatan investasi sehingga akan meningkatkan permintaan obligasi. Hal itu akan menyebabkan harga obligasi naik dan yield obligasi turun. Dalam kondisi ekonomi yang mengalami peningkatan inflasi, suku bunga akan cenderung mengalami peningkatan. Tingkat inflasi nantinya akan mempengaruhi tingkat bunga pasar dan selanjutnya tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi harga dan yield obligasi.Struktur Tingkat BungaHubungan antara waktu jatuh tempo dengan yield untuk suatu kategori obligasi tertentu pada waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu obligasi, maka risiko ketidakpastian juga akan semakin tinggi, sehingga tingkat bunga yang diharapkan juga semakin tinggi.

Perkembangan PasarTransaksi perdagangan saham di pasar minimal 10.000 lembar saham akan mempengaruhi struktur pasar dan operasinya. Tiap investor akan melakukan negosiasi untuk mengajukan harga dan komisi kepada sang broker. Sekarang sistem di pasar itu terpusat menggunakan sistem routing dan sequence yang artinya kita bisa terhubung dengan siapa aja di dalam suatu meja desk dan tidak akan berbenturan dengan orang lain yang ingin bertransaksi juga.Adaptasi di Indonesia : adanya Sertifikat Bank Indonesia(SBI), SBPU, Sertifikat Deposito dan Call moneyBab 5Rekening MarginFederal Reserve menetapkan margin awal minimum pada surat berharga .Tidak berubah sejak tahun 1974 di 50%. Margin aktual adlah berada di atas tingkat pemeliharaan ekuitas yang telah ditetapkan oleh broker. Jika margin account kita jatuh dibawah tingkat pemeliharaan ekuitas yang telah ditetapkan broker tadi, maka kita mendapatkan yang nama nya margin call. Jumlah yang dipinjam dari pialang karena pembelian margin disebut sebagai rekening debit investor. Biaya bunga dari pinjaman untuk pembelian margin tersebut biasanya dihitung dengan menambahkan biaya jasa (misalnya 1%) ke tingkat bunga pinjaman pialang. Short SellingBagaimana investor melakukan short sales? Investor meminjam saham dari pialangnya dan kemudian investor tersebut menjualnya. Di waktu tertentu di masa mendatang, investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah lembar yang sama dipinjamnya untuk mengembalikannya. Dengan short sale, investor membalik urutannya, yaitu menjual ketika harga tinggi, membeli ketika harga rendah. Investor dengan long position akan diuntungkan dari kenaikan harga. Sedangkan investor dengan short position akan diuntungkan dari penurunan harga.Adaptasi di indonesia : Hingga akhirnya terbentuklah Investor Protection Funds (IPF) yang diberi nama PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) pada 18 Desember 2012 lalu. Ini bentuk supaya investor minoritas terlindungi dan bisa terus aktif di pasar modal indonesia.Margin Transaksi margin atau sering disebut margin trading merupakan praktek membeli saham dengan menggunakan fasilitas utang yang diberikan perusahaan sekuritas, tempat investor membuka rekening atau menjadi nasabah. Investor yang akan membeli atas dasar margin, harus membuka rekening margin (margin account) dengan pialang saham. Rekening margin mirip dengan rekening koran yang memiliki hak membayar melebihi haknya dalam arti jika uang yang diperlukan lebih besar dari yang ada di rekeningnya, pinjaman (dalam batas tertentu) akan secara otomatis diberikan oleh pialang. Dengan rekening margin investor cukup menyediakan uang tunai dalam persentase tertentu dari biaya dan sisanya dapat dipinjam dari pialang. Jumlah yang dipinjam dari pialang karena pembelian margin disebut sebagai rekening debit investor. Biaya bunga dari pinjaman untuk pembelian margin tersebut biasanya dihitung dengan menambahkan biaya jasa (misalnya 1%) ke tingkat bunga pinjaman pialang. Tingkat bunga pinjaman pialang tersebut merupakan tingkat bunga yang dibayar pialang kepada bank yang meminjamkan uang tunai kepada pialang yang pada akhirnya digunakan oleh investor untuk membiayai sebagian dari pembelian. Sedangkan sekuritas yang dibeli investor nantinya akan berfungsi sebagai jaminan pinjaman yang dilakukan oleh pialang. Pada gilirannya, pialang memakai sekuritas tersebut sebagai jaminan pinjaman yang diberikan oleh bank. Jadi pialang dalam hal ini bertindak sebagai perantara keuangan dalam proses peminjaman untuk memfasilitasi pinjaman dari bank ke investor. Dengan menggunakan fasilitas margin trading, investor yang bertransaksi saham bisa mendapatkan keuntungan yang besar, walaupun dengan menggunakan modal yang relatif kecil. Hal ini dikarenakan fasilitas margin memberikan investor saham kesempatan untuk mendapatkan leverage (efek pengungkit) yang tinggi. Jadi, dengan adanya kenaikan harga saham, maka dapat menghasilkan persentase keuntungan yang lebih besar dibandingkan bila bertransaksi tanpa margin. Sedangkan Kerugian penggunaan Transaksi Margin adalah pembesaran kerugian. Tambahan kerugian tersebut berupa pembayaran bunga atas jumlah yang dipinjam dan harus dibayar baik harga saham meningkat ataupun menurun yang nantinya akan memperbesar risiko. Investor akan dibebankan bunga yang cukup tinggi dari fasilitas margin tersebut. Bunga yang dikenakan cukup tinggi karena pada dasarnya perusahaan pialang meminjamkan uang untuk orang yang bertransaksi saham, yang juga memiliki risiko tinggi.A. Short SalesInvestor yang akan membeli dan memiliki saham dikatakan mempunyai long position. Investor mengharapkan harga sahamnya akan meningkat. Kenaikan harga saham akan menghasilkan uang dan penurunannya akan mengurangi uangnya. Berbagai aset finasial dapat diperdagangkan secara short sales tetapi mekanismenya adalah berbeda-beda antarjenis sekuritas. Bahasan ini memfokuskan pada short sales pada saham.Sekarang anggap seorang investor meyakini bahwa harga saham suatu perusahaan akan turun. Dia tentunya tidak ingin membelinya. Dia mungkin akan menjual saham tersebut jika dia mempunyainya. Namun meskipun dia tidak mempunyai saham tersebut, dengan short sale, dia masih dapat menjual saham tersebut meskipun tidak memilikinya. Jadi dalam short sale, investor menjual sekuritas yang tidak dimilikinya. Secara definisi, short sale adalah penjualan yang penjualnya sebenarnya tidak memiliki sekuritas yang dijualnya. Setelah short sale, investor dikatakan mempunyai short position dalam sekuritas tersebut.Bagaimana investor melakukan short sales? Investor meminjam saham dari pialangnya dan kemudian investor tersebut menjualnya. Di waktu tertentu di masa mendatang, investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah lembar yang sama dipinjamnya untuk mengembalikannya.Seorang investor dengan short position akan memperoleh keuntungan apabila nilai sekuritas mengalami penurunan. Contoh, Bapak Roni melakukan short sale 100.000 lembar saham UUOO pada harga Rp300 per lembar. Bapak Roni menerima Rp30.000.000 dari penjualannya. Satu bulan kemudian, saham diperdagangkan pada harga Rp200 per lembar. Bapak Roni selanjutnya membeli 100.000 lembar pada harga Rp200 atau senilai Rp20.000.000 dan mengembalikannya pada pialangnya untuk menutup short position. Dalam hal ini, Bapak Roni memperoleh keuntungan sebesar Rp10.000.000 karena menerima Rp30.000.000 dan membayar Rp20.000.000.Sebuah kearifan di pasar modal mengatakan bahwa untuk menghasilkan keuntungan adalah dengan membeli ketika harga rendah, menjual ketika harga tinggi. Dengan short sale, investor membalik urutannya, yaitu menjual ketika harga tinggi, membeli ketika harga rendah. Investor dengan long position akan diuntungkan dari kenaikan harga. Sedangkan investor dengan short position akan diuntungkan dari penurunan harga.