bab 2 landasan teori 2.1 sistem...

30
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Quasney, Sebok, Freund (2011:620), Sistem Informasi adalah kumpulan hardware, software, data, orang dan prosedur yang bekerja sama untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Menurut Rainer dan Cegielski (2013:5), Sistem Informasi adalah proses mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarluskan informasi untuk tujuan spesifik. Sedangkan menurut O’Brien (2014:6), Sistem Informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang dapat mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan berbagai macam informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer Menurut Rainer dan Cegielski (2013:149), Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang menghubungkan komputer dengan perangkat lainnya melalui media komunikasi sehingga data dan informasi dapat saling ditransmisikan. 2.2.1 Internet Menurut Quasney, Sebok, Freund (2011:620), Internet adalah kumpulan jaringan di seluruh dunia yang menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintah ,institusi pendidikan dan perseorangan. Sedangkan menurut Chaffey (2011:98), internet merupakan jaringan fisik yang menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet terdiri dari infrastrutur network servers dan hubungan komunikasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengirimkan informasi antara client komputer dan web servers. 2.2.2 World Wide Web Menurut Turban, Rainer dan Potter (2005:680), World Wide Web adalah sistem standar yang digunakan oleh internet secara universal, berfungsi untuk menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilkan informasi melalui arsitektur client/server. Sebuah web dibangun oleh hypertext standar yang disebut HyperText

Upload: phamnhan

Post on 13-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Menurut Quasney, Sebok, Freund (2011:620), Sistem Informasi adalah

kumpulan hardware, software, data, orang dan prosedur yang bekerja sama untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas.

Menurut Rainer dan Cegielski (2013:5), Sistem Informasi adalah proses

mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarluskan informasi untuk

tujuan spesifik.

Sedangkan menurut O’Brien (2014:6), Sistem Informasi adalah kombinasi

teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya

data yang dapat mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan berbagai macam

informasi dalam suatu organisasi.

2.2 Jaringan Komputer

Menurut Rainer dan Cegielski (2013:149), Jaringan Komputer adalah sebuah

sistem yang menghubungkan komputer dengan perangkat lainnya melalui media

komunikasi sehingga data dan informasi dapat saling ditransmisikan.

2.2.1 Internet

Menurut Quasney, Sebok, Freund (2011:620), Internet adalah kumpulan

jaringan di seluruh dunia yang menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintah

,institusi pendidikan dan perseorangan.

Sedangkan menurut Chaffey (2011:98), internet merupakan jaringan fisik

yang menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet terdiri dari infrastrutur

network servers dan hubungan komunikasi yang digunakan untuk menyimpan dan

mengirimkan informasi antara client komputer dan web servers.

2.2.2 World Wide Web

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2005:680), World Wide Web adalah

sistem standar yang digunakan oleh internet secara universal, berfungsi untuk

menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilkan informasi melalui arsitektur

client/server. Sebuah web dibangun oleh hypertext standar yang disebut HyperText

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

16

Markup Languange (HTML), yang memformat dokumen dan memadukan link

hypertext dinamis ke dokumen-dokumen lain yang disimpan di dalam komputer.

Sedangkan menurut Chaffey (2011:112), World Wide Web adalah teknik

yang paling umum untuk mempublikasikan informasi ke internet yang dapat diakses

melalui web browser dimana menampilkan halaman web dari grafik dan

HTML/XML.

2. 3 Pelanggan

2.3.1 Pengertian Pelanggan

Menurut Nasution (2005:45), Pelanggan adalah semua orang yang menuntut

organisasi untuk memenuhi standar kualitas tertentu dan karena itu memberikan

pengaruh pada kinerja organisasi

Menurut Greenberg (2010:08), Pelanggan didefinisikan sebagai sebuah

individu atau kelompok yang melakukan pembelian atas sebuah produk atau jasa

berdasarkan pada keputusan akan pertimbangan harga dan penawaran yang

berkomunikasi dengan perusahaan melalui surat, panggilan telepon, dan email yang

dikirimkan secara berkala.

2.3.2 Nilai dan Kepuasaan Pelanggan

Menurut Kolter dan Armstrong (2010:31), Kepuasan Pelanggan adalah sejauh

mana kinerja suatu produk cocok dengan apa yang ekspektasikan oleh pelanggan.

Jika kinerja dari produk jauh dari harapan pelanggan, maka pelanggan akan tidak

puas. Jika kinerja sesuai dengan yang diharapkan pelanggan, maka pelanggan akan

puas. Jika kinerja yang didapat oleh pelanggan melebihi apa yang diharapkan oleh

pelanggan, maka pelanggan akan sangat puas atau senang. Dengan kata lain,

pelanggan yang puas akan kembali untuk membeli dan memberi tahu kepada yang

lain mengenai pengalaman baik yang dirasakannya. Sedangkan pelanggan yang tidak

puas, akan membeli produk kompetitor.

Menurut Schiffman (2010:29-30) Kepuasan Pelanggan adalah perbandingan

antara persepsi pelanggan terhadap produk dan jasa dalam kaitannya dengan harapan

mereka masing-masing. Di sisi positif, pelanggan yang merasa puas akan menjadi

loyal dan melakukan pembelian kembali atau orang-orang yang mendapatkan

pengalaman melebihi ekspektasinya dan yang paling menguntungkan adalah adanya

promosi dari mulut ke mulut.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

17

Menurut Schiffman (2010:29), Nilai Pelanggan adalah rasio antara

keuntungan yang didapat pelanggan (ekonomi, dan psikologi) dengan sumber daya

yang dikeluarkan (uang, waktu, usaha, dan psikologi) untuk mendapatkan produk

tersebut, nilai yang dirasakan relatif dan subyektif.

Menurut Kim dan Chung (2011), beberapa definisi dari nilai tersedia di

berbagai konteks. Dalam salah satu contoh nilai dianggap sebagai keseluruh dari

perkiraan pelanggan terhadap kegunanan dari produk yang diterima dan diberikan

oleh perusahaan. Dalam contoh yang lain, nilai diartikan pada sebuah keyakinan

tentang sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan yang berfokus pada aspek psikologi

dari pelanggan itu sendiri.

2.4 Customer Relationship Management (CRM)

2.4.1 Pengertian CRM

Menurut Turban, King, Lee (2010:696), CRM adalah suatu pendekatan

pelanggan yang berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan jangka

panjang dengan pelanggan yang dapat memberikan nilai tambah untuk pelanggan

dan perusahaan.

Menurut Greenberg (2010:30), CRM adalah sebuah filosofi dan strategi

bisnis yang didukung oleh sebuah sistem dan teknologi yang dirancang untuk

meningkatkan interaksi manusia dalam sebuah lingkungan bisnis.

Menurut Rainer dan Cegielski (2013:288), CRM adalah strategi organisasi yang

berfokus pada pelanggan dan berorientasi pada pelanggan.

Kotler dan Armstrong (2013:36), menyatakan bahwa Customer Relationship

Management adalah konsep yang paling penting dalam pemasaran modern. Yang

dalam arti lebih luas, CRM adalah keseluruhan proses membangun dan memelihara

hubungan pelanggan yang menguntungkan dan mengantarkan nilai dan kepuasaan

pelanggan yang unggul.

2.4.2 Manfaat CRM

O’brien dan Marakas (2011:332), potensi hubungan bisnis dari CRM sangat

banyak. Misalnya, CRM memungkinkan bisnis untuk mengindentifikasi dan

menargetkan pelanggan terbaik mereka yang paling menguntungkan untuk bisnis

sehingga mereka dapat dipertahankan sebagai pelanggan seumur hidup untuk

layanan yang lebih besar. Selain itu memungkinkan real-time kustomisasi dan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

18

personalization produk dan layanan berdasarkan pelanggan keinginan, kebutuhan,

kebiasaan membeli, dan siklus hidup. CRM juga dapat melacak kontak pelanggan.

Di samping itu, sistem CRM dapat memungkinkan perusahaan untuk memberikan

pengalaman pelanggan yang konsisten dan layanan yang unggul dan dukungan di

semua point kontak pelanggan memilih semua manfaat ini akan memberikan nilai

bisnis strategis untuk perusahaan dan nilai pelanggan utama kepada pelanggan.

2.4.3 Proses CRM

Menurut Rainer dan Cegielski (2011:308), Proses CRM dimulai dengan

usaha dari pemasaran dimana organisasi menetapkan sasaran pada pelanggan

potensial. Beberapa dari pelanggan potensial tersebut akan melakukan pembelian

yang menjadikan mereka sebagai pelanggan. Dari pelanggan tersebut, beberapa akan

menjadi repeat customer. Dari situ organisasi akan membagi repeat customer

menjadi repeat customer yang low-value dan high-value. Proses ilustrasi CRM dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Proses Customer Relationship Management

Sumber: Rainer dan Cegielski (2011:308)

2.4.4 Fase CRM

O’brien dan Marakas (2011:331-332) mengilustrasikan cara untuk berfikir

tentang pelanggan dan nilai bisnis dan komponen dari CRM:

1. Acquire

Bisnis bergantung pada perangkat lunak, Customer Relationship

Management dan database untuk membantu memperoleh pelanggan

baru dengan melakukan pekerjaan seperti mengatur kontak dari

pelanggan, penjualan kepada pelanggan yang berprospek, penjualan,

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

19

pemasaran langsung, dan pemenuhan atas permintaan.Tujuan dari

fungsi CRM adalah untuk membantu pelanggan merasakan nilai dari

sebuah produk unggulan yang ditawarkan oleh perusahaan yang luar

biasa

2. Enchance

Web memberikan kemudahan bagi CRM untuk account management,

customer service, dan alat-alat bantu lainnya untuk membantu

pelanggan merasa senang dengan layanan yang sangat baik dari

respon yang diberikan oleh seluruh tim, baik tim pemasaran, layanan,

bahkan rekan bisnis. Perusahaan juga menyediaan fitur tambahan

seperti cross sell dan up sell untuk meningkatkan keuntungan

perusahaan. Nilai yang didapat adalah pelanggan akan melakukan

one-stop shopping.

3. Retain

Dengan perangkat lunak CRM yang ada dan database membantu

perusahaan untuk melakukan analisa, mengidentifikasi dan

menentukan pelanggan yang loyal. Perusahaan memberikan reward

khusus bagi pelanggan yang loyal sehingga pelanggan tetap dapat

loyal. Nilai yang didapat oleh pelanggan adalah mendapat hubungan

pelanggan yang lebih personal dengan “perusahaan mereka sendiri”.

Gambar 2.2 Tiga Fase CRM

Sumber: O’Brien dan Marakas (2011:332)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

20

2.4.5 Komponen CRM

Menurut Rainer dan Cegielski (2011:312-319), Sistem CRM dalam

organisasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu operational CRM dan analytical

CRM yang akan dijelaskan berikut ini:

1. Operational CRM

Operational CRM adalah komponen dari CRM yang mendukung proses

bisnis yang dilakukan oleh front-office. Proses-proses ini adalah proses

yang berinteraksi langsung dengan pelanggan seperti penjualan, pemasaran, dan

pelayanan. Dua komponen utama dalam CRM operasional adalah customer-facing

applications dan customer-touching applications. Jenis aplikasi yang dapat termasuk

sebagai customer-facing applications adalah customer service and support, sales

force automation (SFA), pemasaran, dan campaign management. Sedangkan

beberapa jenis aplikasi yang termasuk sebagai customer-touching applications

adalah search and comparison capabilities, FAQ, dan respon otomatis melalui e-

mail.

2. Analytical CRM

Sistem Analytical CRM menganalisa perilaku dan persepsi pelanggan yang

nanti dapat digunakan untuk menyediakan actionable business intelligence. Sebagai

misal, sistem analytical CRM menyediakan informasi dari permintaan dan transaksi

pelanggan, serta respon pelanggan terhadap pemasaran, penjualan, dan pelayanan

dari organisasi. Beberapa teknologi penting pada analytical CRM adalah data

warehouses, data mining, pendukung keputusan, dan teknologi business intelligence.

Gambar 2.3 Hubungan Antara Operational CRM dan Analytical CRM

Sumber: Rainer dan Cegielski (2011:319)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

21

2.4.6 Aplikasi Marketing dari CRM

Menurut Chaffey (2011:452-453), sebuah sistem CRM untuk mendukung 4

kegiatan yang terdiri dari aplikasi marketing yang berbeda antara lain:

1. Sales Force Automation (SFA)

Perwakilan penjualan yang didukung dalam akun manajemen dan penjualan

berbasiskan telepon melalui alat untuk mengatur dan mencatat permintaan dan

kunjungan pelanggan. Suatu sistem yang secara otomatis menelaah semua langkah

yang ada di proses penjualan.

2.Customer Service Management

Perwakilan dalam kontak pusat memberikan respon terhadap permintaan

pelanggan untuk informasi yang diminta dengan menggunakan internet untuk

mengakses database yang berisi informasi mengenai pelanggan, produk, dan

permintaan-permintaan sebelumnya.

3.Managing The Sales Process

Ini dapat dicapai melalui situs e-commerce, atau dalam suatu konteks B2B

dengan menunjang perwakilan penjualan dari pencatatan proses penjualan (SFA).

4.Campaign Management

Mengurus iklan, surat langsung, e-mail, dan lain-lainnya.

5. Analysis

Melalui teknologi seperti gudang data (data warehouse) dan pendekatan

seperti penggalian data (data mining).

2.5 Electronic Customer Relationship Management (E-CRM)

2.5.1 Pengertian e-CRM

Menurut Chaffey (2011:455) e-CRM merupakan pendekatan dengan

menggunakan teknologi komunikasi digital untuk memaksimalkan penjualan kepada

pelanggan dan mendorong penggunaan pelayanan secara online.

Menurut Turban dan King (2012:295), “e-Customer Relationship

Management adalah istilah industri yang mencakup metodologi dan perangkat lunak

yang membantu perusahaan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

terorganisasi. Biasanya, sebuah basis data yang luas berisi informasi pelanggan,

termasuk informasi kontak pelanggan, adalah pusat dari sistem Customer

Relationship Management.”

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

22

2.5.2 Tipe e-CRM

Menurut Rainer dan Cegielski (2013:294) terdapat beberapa tipe aplikasi dari

e-CRM yang dapat digunakan oleh pelanggan. Aplikasi dari e-CRM tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Search and Comparison Capabilities

Terkadang pelanggan mengalami kesulitan dalam menemukan apa yang

mereka inginkan dari sekumpul produk dan layanan. Untuk membantu

pelanggan, banyak toko online dan mall menawarkan pencarian dan

kemampuan perbandingan.

2. Technical and Other Information and Services

Banyak organisasi menawarkan pengalaman personalisasi seperti

pelanggan dapat melakukan download panduan mengenai produk yang

menyebabkan pelanggan membeli produk dan tetap loyal.

3. Customized Products and Services

Customer Touching Service lainnya digunakan oleh toko online adalah

mass customization, sebuah proses dimana pelanggan dapat

mengkonfigurasi produk mereka. Sebagai tambahan, sekarang pelanggan

dapat melihat saldo rekening atau mengecek status pengiriman dari

pemesanan mereka kapanpun dari komputer atau smartphone mereka.

4. Personalized Web Pages

Banyak organisasi mengijinkan pelanggan mereka untuk melakukan

personalisasi website. Pelanggan menggunakan halaman ini untuk

melakukan pembelian dan prefensi ataupun permasalahan dan

permintaan mereka.

5. Frequently Asked Question (FAQs)

Frequently Asked Question merupakan alat yang sederhana untuk

menjawab pertanyaan yang berulang kali ditanyakan. Pelanggan dapat

menemukan informasi yang mereka perlukan dengan menggunakan fitur

ini. Dengan demikian meminimalisasi komunikasi dengan orang.

6. E-mail and Automated Response

Alat yang cukup populer untuk layanan pelanggan dengan e-mail, tidak

mahal namun cepat. E-mail tidak hanya digunkan untuk menjawab

pertanyaan dari pelanggan tetapi juga untuk menyebarkan informasi

produk, dan menyalurkan korespondensi dari berbagai topik.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

23

7. Loyalty Programs

Loyalty Programs mengenali pelanggan yang secara berulang membeli

produk atau layanan dari pemasok. Loyalty Programs sangat tepat

digunakan dalam dua kondisi seperti frekuensi yang tinggi untuk

pembelian berulang dan customization produk untuk setiap pelanggan.

2.5.3 Tujuan e-CRM

Pada e-CRM, Chaffey (2009:486) menjelaskan bahwa tidak hanya sekedar

penambahan elekronik dibelakang CRM, akan tetapi penggunaan teknologi,

database, transformasi online, penggunaan web dan sebagainya dapat memantau

pelanggan dari waktu ke waktu secara spesifik dan memantau perilaku serta

mendorong pembelian kembali kedepanya oleh pelanggan.

Dalam International Journal of Management Research and Review, dengan

artikel yang disusun oleh S. Deshmukh, N.Deepa dan A.Raj Sharavanthi (2013:2557-

2567), yang berjudul E-CRM: An Ultimate Strategy for An Organization.

Menjelaskan bahwa dengan bantuan IT, e-CRM berfokus pada pengelolaan semua

bentuk hubungan dengan pelanggan. Tidak hanya berbasis internet, akan tetapi e-

CRM memiliki lingkup yang lebih luas dari strategi CRM dan menggunakan

elektronik sebagai fasilitas pendukung.

2.5.4 Manfaat e-CRM

Menurut Chaffey (2009:487), menggunakan internet untuk membangun

hubungan dalam pemasaran memerlukan database pelanggan. Database pelanggan

ini berguna untuk membangun hubungan yang tepat sasaran dan dipersonalisasikan.

Manfaatnya adalah sebagai berikut :

1. Targeting more cost-effectively

Jika menggunakan cara tradisional seperti surat langsung, biasanya berdasarkan pada

orang-orang yang sudah terdaftar di perusahaan saja, ini berarti tidak semua orang

dapat menjadi target pasar.

2. Achieve mass customization of marketing messages (and possibly the product)

Teknologi membuat sesuatu menjadi mungkin untuk mengirim e-mail dengan biaya

yang lebih rendah dari pada mengirim surat dengan cara lama.

3. Increase dept, breath, and nature of relationship

Internet memungkinkan informasi yang lebih banyak dapat disediakan sebagaimana

yang dibutuhkan untuk konsumen.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

24

4. A learning relationship can be achieved using different tools throuthout the

customer lifecycle.

• Pelanggan dapat mencari produk yang dibutuhkan sebelum membeli lewat

website.

• Pelanggan mendapatkan informasi secara bebas tentang informasi perusahaan

maupun tentang produk secara online.

• Pertanyaan yang tadinya diberikan lewat forum atau email saat ini juga dapat

melalui online customer service.

• Evaluasi pengembangan produk baru (komentar terhadap prototype dari

produk baru tersebut).

5. Lower Cost

Menghubungi pelanggan melalui email atau dengan pelanggan melihat website

perusahaan dapat mengurangi pengeluaran biaya dibandingkan dengan menggunakan

surat.

2.5.5 Perbedaan CRM dan e-CRM

Menjalin relasi dengan pelanggan merupakan salah satu aktivitas bisnis yang

telah dilakukan oleh perusahaan dari generasi ke generasi. Bahkan sebelum adanya

komputer, perusahaan–perusahaan telah mampu mejalin hubungan baik dengan

pelanggannya. Namun dipertengahan tahun 1990-an , CRM telah di perkaya oleh

berbagai informasi teknologi. Penerapan tekonologi dalam CRM merupakan respon

terhadap perubahan-perubahan yang tejadi dalam persaingan ekonomi.

E-CRM dapat didefinisikan sebagai aktifitas untuk mengelola hubungan

dengan pelanggan menggunakan teknologi internet, web browser dan elektronik

touch point lainya. Bagaimanapun, tantangan pengembangan CRM tersebut adalah

untuk memberikan informasi yang benar dalam waktu yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan spesifik pelanggan (S. Deshmukh, N.Deepa dan A.Raj Sharavanthi

2013:2557-2567).

Perbedaan utama dari CRM dan e-CRM dijabarkan dalam enam poin berikut, yaitu:

1. Customer Contact

CRM: Kontak dengan pelanggan dilakukan melalui toko, telepon dan

fax.

e-CRM: Semua metode tradisional digunakan dengan media internet,

email, nirkabel dan teknologi PDA

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

25

2. System Interface

CRM: Implementasi dari penggunanaan sistem ERP, titik perhatian

kegiatan ada pada back-end.

e-CRM: Menjadi titik perhatian ada pada sisi front-end, dengan

integrasi terhadap back-end melalui sistem ERP, data warehouse dan

data marts.

3. System Overhead (Client Computers)

CRM: Client harus men-download untuk melihat aplikasi pada web.

Mereka akan melakukan kegiatan berulang di setiap platform yang

berbeda.

e-CRM: Tidak memerlukan persyaratan tersebut, karena client dapat

menggunakan browser untuk mengakses.

4. Customization and Personalization of Information

CRM: Personalization tidak tersedia, karena butuh perubahan pada

program.

e-CRM: Tampilan dapat disesuaikan dengan selera pelanggan, sesuai

dengan keinginan mereka.

5. System Focus

CRM: Sistem dibuat untuk penggunaan internal, dirancang berdasarkan

pekerjaan dan produk. Aplikasi web dirancang untuk departemen

tertentu atau unit bisnis.

e-CRM: Sistem dibuat untuk penggunaan eksternal, dirancang

berdasarkan kebutuhan pelanggan. Aplikasi web dirancang secara lebih

luas.

6. System Maintenance and Modification

CRM: Banyak waktu yang diperlukan dalam implementasi dan

pemeliharaan. Menjadi lebih mahal, karena sistem berada di lokasi yang

berbeda dengan beberapa server

e-CRM: Penghematan pada waktu dan biaya, implementasi dan

pemeliharaan dapat dilakukan pada satu lokasi dan server.

2.6 Analisa Kompetitif: Model Lima Kekuatan Porter

Menurut David (2011:74), model lima kekuatan Porter merupakan

pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

26

banyak industri. Porter menyatakan bahwa hakikat persaingan suatu industri dapat

dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yaitu :

1. Persaingan antar perusahaan sejenis

Persaingan antar perusaahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar

dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu

perusahaan dapat berhasil jika perusahaan tersebut memberikan keunggulan

kompetitif dibanding dengan strategi yang dijalankan oleh pesaing. Perusahaan

yang memiliki keunggulan kompetitif tak jarang akan menerima serangan

balasan dari perusahaan pesaing seperti penurunan harga, peningkatan kualitas,

memperpanjang garansi, dan menyediakan jasa. Intensitas persaingan diantara

perusahaan sejenis yang bersaing cenderung meningkat karena jumlah pesaing

yang semakin bertambah, pelanggan yang dapat berpindah merek, hambatan

untuk meninggalkan pasar tinggi, biaya yang tetap tinggi, dan merger dan

akuisisi menjadi hal umum dalam suatu industri.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu,

intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi, hambatan untuk

masuk, dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan

cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus,

kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi

merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang

memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah,

kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari

perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar.

3. Potensi pengembangan produk substitusi.

Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen produk

substitusi dalam industri yang berbeda. Keberadaan produk substitusi

menciptakan batas harga tertinggi yang dapat dibebankan sebelum konsumen

beralih ke produk substitusi. Tekanan kompetisi yang berasal dari produk

substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk

substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain

menurun. Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

27

adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk-produk

tersebut, juga dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan

kapasitas dan penetrasi pasar.

4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok.

Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok memengaruhi intensitas persaingan

dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika

hanya ada sedikit produk substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk

mengganti bahan baku sangat mahal. Sering kali kepentingan yang dicari oleh

pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang masuk akal,

memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time, dan

mengurangi biaya persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas

jangka panjang untuk semua pihak. Perusahaan dapat menjalankan strategi

backward integration untuk mendapatkan kendali atau kepemilikan dari

pemasok. Strategi ini efektif khususnya ketika pemasok tidak dapat diandalkan,

terlalu mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara

konsisten.

5. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen.

Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam

jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang

mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar

menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar

atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisinya seperti ini, konsumen sering kali

dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesori

hingga ke tingkat yang lebih tinggi.

Model Lima Kekuatan Porter yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dilihat

pada gambar berikut ini :

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

28

Gambar 2.4 Model Lima Kekuatan Porter

Sumber : David (2013:74)

2.7 Perumusan Strategi I: Tahap Masukan

2.7.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Menurut David (2011:80), matriks evaluasi faktor eksternal – EFE

memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi

informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,

hukum, teknologi, dan persaingan.

Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan yaitu :

1. Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasikan dalam proses audit

eksternal. Masukan dari total sepuluh hingga dua puluh faktor, termasuk

peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya.

Tuliskan peluang terlebih dahulu dan kemudian ancaman.

2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor 0,0 (tidak penting) hingga 1.0

(paling penting). Bobot mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor

terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kali

diberi bobot lebih tinggi dari ancaman, tetapi ancaman juga diberi bobot

yang tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Penjumlahan

dari seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan

1,0.

3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci

tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons faktor

tersebut, dimana 4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan di

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

29

atas rata-rata, 2 = respons perusahaan rata-rata, 1 = respons perusahaan

jelek. Peringkat didasari pada efektivitas strategi perusahaan. Dengan

demikian, peringkat didasarkan pada perusahaan (company-based),

sedangkat bobot dalam tahap 2 didasarkan pada industri (industry-based).

Penting untuk diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi

peringkat 1, 2, 3, atau 4.

4. Kalikan masing-masing bobot dengan peringkatnya untuk menentukan nilai

tertimbang.

5. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan

total nilai tertimbang bagi organisasi. Total nilai tertimbang tertinggi untuk

suatu organisasi adalah 4,0 dan total nilai tertimbang terendah adalah 1,0

sedangkan total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai tertimbang

sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespon dengan sangat

baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Total nilai

1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan

peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

Tabel 2.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Faktor-faktor

Eksternal

Utama

Bobot Peringkat Skor Bobot

Peluang - - -

Ancaman - - -

Total 1,00 - -

Sumber : David (2011:80)

2.7.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Menurut David (2011:122), matriks evaluasi faktor internal – IFE merupakan

alat formulasi strategi untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.

Matriks IFE dapat dikembangkan dengan lima tahap yaitu:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

30

1. Tuliskan faktor internal utama seperti diidentifikasi dalam proses audit

internal. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal,

mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan

kemudian kelemahan. Buatlah sespesifik mungkin, gunakan presentase,

rasio, dan angka komparatif.

2. Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat

penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada

masing-masing faktor mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari

faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh

bobot harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk

mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama

(peringkat 1), atau kelemahan minor (peringkat 2), kekuatan minor

(peringkat 3), atau kekuatan utama (peringkat 4). Perhatikan bahwa

kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus

mendapatkan peringkat 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan

perusahaan, dimana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.

4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan

rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel.

5. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel untuk

menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi. Total rata-rata

tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan

ratarata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan

organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai diatas 2,5

mengindikasikan posisi internal yang kuat.

Tabel 2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot

Kekuatan - - -

Kelemahan - - -

Total 1,00

Sumber : David (2011:123)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

31

2.8 Perumusan Strategi II: Tahap Pencocokan

2.8.1 Matriks SWOT

Menurut David (2011:178), matriks SWOT merupakan alat untuk

mencocokkan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe

strategi yaitu :

1. Strategi SO (Strengths-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila

organisasi mereka berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat

memanfaatkan tren dan kejadian internal.

2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Terkadang ada peluang eksternal kunci

tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk

mengeksploitasi peluang tersebut.

3. Strategi ST (Strengths-Threats)

Strategi ini menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari

atau mengurangi pengaruh dari acaman eksternal. Hal ini tidak berarti

bahwa organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di

lingkungan eksternalnya secara langsung.

4. Strategi WT (Weakness-Threats)

Strategi ini adalah taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan

kelamahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi

menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan

berada pada posisi yang tidak aman.

Masih menurut David (2011:179), ada delapan langkah yang terlibat dalam

membuat matrik SWOT yaitu :

1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.

2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.

3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan.

4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

32

5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil

strategi SO dalam sel yang ditentukan.

6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil

strategi WO dalam sel yang ditentukan.

7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil

strategi ST dalam sel yang ditentukan.

8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat

hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.

SWOT yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dilihat dengan gambar sebagai

berikut :

Tabel 2.3 Matriks SWOT

Selalu kosong Kekuatan (Strength)

-

-

Kelemahan (Weakness)

-

-

Peluang

(Opportunity)

-

-

Strategi SO

Menggunakan kekuatan

untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Mengatasi kelemahan

dengan

memanfaatkan peluang

Ancaman (Threat)

-

-

Strategi ST

Menggunakan kekuatan

untuk

menghindari ancaman

Strategi WT

Meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : David (2011:180)

2.8.2 Matriks Internal-Eksternal

Menurut David (2011:188), Matriks Internal – Eksternal merupakan matriks

posisi organisasi yang memiliki beberapa divisi di sembilan sel. Matriks IE dapat

diklasifikasikan ke dalam 3 bagian besar yang memiliki implikasi yang berbeda-beda

yaitu:

1. Ketentuan untuk divisi yang masuk kedalam sel I, II, atau IV dapat

dideskripsikan sebagai pertumbuhan dan membangun. Strategi yang intensif

(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

33

integrative (integrasi kebelakang, integrasi ke depan, dan integrasi

horizontal).

2. Ketentuan untuk divisi yang masuk kedalam sel III, V, VII dapat

dideskripsikan sebagai menjaga dan mempertahankan. Strategi yang umum

untuk divisi ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

3. Ketentuan yang umum untuk divisi yang masuk kedalam sel VI, VIII, IX

adalah memanen atau divestasi.

Gambar 2.5 Matriks Internal – Eksternal

Sumber : David (2011:189)

2.9 Perumusan Strategi III: Tahap Keputusan

2.9.1 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Menurut David (2011:192), Matriks QSPM merupakan sebuah alat bagi para

pembuat strategi agar dapat mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif

berdasarkan faktor-faktor sebelumnya. Matriks ini dapat secara objektif

menunjukkan strategi yang terbaik dari alternatif strategi yang ada. Seperti alat-alat

analitis perumusan strategi lainnya, QSPM membutuhkan intuitif penilaian yang

baik.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

34

Berikut ini merupakan gambar dari QSPM :

Tabel 2.4 Quantitative Strategic Planning Matrix

Alternatif Strategi

Faktor-Faktor Utama Bobot Strategi 1 Strategi 2

AS TAS AS TAS

Peluang

Ancaman

Kekuatan

Kelemahan

Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik

Sumber : David (2011:193)

David (2011:193) menjabarkan enam langkah untuk menentukan total nilai daya

tarik dalam mengembangkan QSPM yaitu :

1. Buatlah daftar peluang / ancaman eksternal dan kekuatan / kelemahan

internal di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari

martiks EFE dan IFE yang telah dibuat sebelumnya.

2. Berilah bobot pada setiap faktor ekternal dan internal tersebut. Bobot

yang diberi pada matriks ini sama dengan bobot yang ada pada matriks

EFE dan IFE. Bobot diisi pada kolom kecil di sebelah kanan faktor

keberhasilan eksternal dan internal.

3. Periksalah matriks-matriks pada tahap 2 (pencocokan), dan

identfikasikan berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan

untuk diterapkan oleh organisasi. Catatlah setiap strategi ini di baris

teratas pada QSPM. Sebisa mungkin kelompokanlah strategi ini dalam

sebuah rangkaian eksklusif.

4. Tentukanlah skor daya tarik (AS) yang di definisikan sebagai nilai

angka yang mengindikasikan hubungan daya tarik dari setiap strategi di

rangkaian alternatif tertentu. Skor daya tarik atau yang disebut dengan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

35

Attractiveness Score (AS) ditentukan dengan cara mengamati setiap

faktor ekternal dan internal pada suatu waktu tertentu dan menanyakan

apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat. Jika

jawabannya ya, maka perlu dibandingkan relative terhadap faktor utama

tersebut. Secara khusus, skor daya tarik harus diberikan kepada setiap

strategi untuk menunjukkan daya tarik relative suatu strategi atas

strategi yang lain. Kisaran skor daya tarik adalah 1 = tidak memiliki

daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 4 = daya tariknya tinggi.

Sebaliknya, jika jawabannya adalah tidak, yang mengindikasikan

bahwa faktor utama tidak memiliki pengaruh terhadap pilihan spesifik

yang dibuat, maka jangan memberikan skor daya tarik pada strategi

tersebut. Gunakanlah tanda hubung (-) untuk menunjukan bahwa suatu

faktor utama tidak mempengaruhi pilihan yang dibuat.

5. Hitunglah skor daya tarik total yang disebut juga Total Attractiveness

Score (TAS). TAS didefinisikan dengan mengalikan bobot dengan skor

daya tarik disetiap baris. TAS mengidentidikasikan daya tarik relative

dari setiap strategi alternatif, dengan mempertimbangkan dampak faktor

keberhasilan penting pada faktor eksternal dan internal yang

berdekatan. Semakin tinggi skor daya tarik totalnya, maka semakin

menarik strategi alternatif tersebut.

6. Hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total dengan menjumlahkan

skor daya tarik total disetiap kolom strategi dari QSPM. Jumlah

keseluruhan daya tarik total menunjukan strategi yang paling menarik

disetiap rangkaian alternatif. Skor yang tinggi mengindikasikan strategi

yang lebih menarik, mempertimbangkan semua faktor eksternal dan

internal yang relevan yang dapat berdampak pada keputusan strategis.

Besarnya selisih TAS terhadap strategi alternatif yang diberikan

mengindikasikan ketertarikan relative dari satu strategi ke strategi

lainnya.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

36

2.10 Metode Penelitian

2.10.1 Metode Wawancara

Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:192), Metode Wawancara

merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil

wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi

arus informasi. Faktor faktor tersebut ialah: pewawancara, responden, topik

penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara.

Menurut Sekaran (2010:187), wawancara adalah sebuah metode yang sangat berguna

dalam pengumpulan data, khususnya selama tahap pengeksploran penelitian

Menurut Sugiyono (2012:137), Wawancara (Interview) dapat dilakukan secara

terstruktur maupun tidak terstruktur:

1. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam

melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawaban pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap

responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data

mencatatnya.

2. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur atau

terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan

untuk penelitian lebih mendalam tentang responden.

2.10.2 Metode Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2008:203), Metode Studi Pustaka merupakan teknik

pengumpulan data spesifik yang dapat dilakukan bila penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Jadi, metode studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang spesifik

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

37

dimana peneliti mengumpulkan data tanpa menanyakan pertanyaan kepada

responden.

Menurut Sekaran (2010:211), Metode Studi Pustaka adalah metode dimana

peneliti mengumpulkan data tanpa menanyakan pertanyaan kepada responden.

2.11 Konsep Sistem dan Perancangan

2.11.1 Unified Modeling Language (UML)

UML terdiri dari bahasa grafikal untuk mewakili konsep yang dibutuhkan

dalam pengembangan suatu sistem informasi berorientasi pada objek. UML

menyediakan kebutuhan notasi dari proses pengembangan berorientasi pada objek,

dari analisis kedeskripsi perancangan yang rinci. UML menyediakan standar untuk

menggambarkan perancangan sistem dari sudut pandang yang dapat dipahami oleh

pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan sistem. Dengan kata lain, UML

merupakan bahasa yang telah menjadi standar untuk merancang model sebuah

sistem.

Menurut Satzinger (2010:61), Unified Modeling Language (UML)

merupakan suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara

khusus untuk pengembangan berorientasi objek. Dengan menggunakan UML, analis

dan penggguna akhir mampu untuk menggambarkan dan mengerti berbagai diagram

spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan suatu sistem.

2.11.2 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:141), Activity Diagram adalah

diagram alur yang menunjukkan aktivitas dari berbagai user (atau sistem), orang

yang melakukan masing-masing aktivitas, dan juga urutan dari aktivitas-aktivitas

yang ada. Activity Diagram juga menunjukkan aktivitas dalam sebuah use case atau

dalam objects behavior yang terjadi secara berkelanjutan (sequence).

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

38

Gambar 2.6 Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, (2010)

2.11.3 Use case

Use case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:242-243), use case diagram

merupakan sebuah diagram yang menggambarkan berbagai peran user dan

bagaimana user tersebut berinteraksi dengan sistem. Pada use case diagram, actor

dilambangkan dengan menggunakan simple stick figure. Actor merupakan orang atau

benda yang berinteraksi langsung dengan sistem.

Gambar 2.7 Use Case Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, (2010).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

39

Use case diagram seperti pada gambar 2.7 bertujuan untuk mengidentifikasi

“Use Case” dari sistem baru atau mengidentifikasi bagaimana sistem baru akan

digunakan dan siapa aktor yang berinterkasi dengan sistem (Satzinger, Jackson, dan

Burd, 2010: 242).

Use case Description

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2010:171-173), use case description

adalah gambaran yang menjelaskan detail proses dari setiap use case. Fully

Development Description memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang proses

bisnis dan bagaimana sistem berperan dalam mendukung proses tersebut.

2.11.4 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan sekumpulan kelas-kelas berbasiskan objek

yang dibutuhkan dalam pemrograman, hubungan antara kelas yang satu dengan kelas

yang lain, nama atribut, properties. Tujuan utama dari class diagram adalah untuk

mendokumentasikan dan menggambarkan kelas-kelas yang akan dibuat untuk sistem

yang baru (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010:404).

Didalam sebuah aktivitas struktur, menurut Satzinger harus berfokus pada

hubungan class dan objek. Hasil dari aktivitas struktur ini adalah sebuah class

diagram yang menyediakan pandangan problem-domain yang jelas yaitu dengan

menggambarkan semua hubungan struktural antara class dan objek didalam model

yang ada.

Gambar 2.8 Domain Class Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, (2010)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

40

Pada Class Diagram terdapat persegi panjang yang melambangkan kelas, selain itu

juga terdapat garis yang penghubung antar persegi panjang yang menunjukkan

hubungan yang dimiliki antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Dari gambar

2.8 di atas, dapat dilihat bahwa pada domain class diagram terdapat dua bagian

persegi panjang yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas menunjukkan nama

kelas. Sedangkan bagian bawah menunjukkan atribut yang dimiliki kelas. Antara

kelas yang satu dengan kelas yang lain terdapat notasi multiplicity yang dapat

menyatakan tidak ada (0), satu (1), atau banyak (*) (Satzinger, Jackson, dan Burd,

2010:187-188).

2.11.5 Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010:242), System Sequence

Diagram adalah diagram yang menggambarkan input dan output serta urutan

interaksi antara user dan sistem pada use case. Diagram ini juga menunjukkan

serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu

tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke

kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh dipaling kiri dari diagram.

Gambar 2.9 System Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd, (2010)

2.11.5 User Interface (UI)

Menurut Satzinger (2010:530) User Interface adalah bagian dari sebuah

sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna untuk membuat input dan

ouput. User interface digunakan oleh aktor untuk berinteraksi dengan suatu sistem.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

41

User Interface menghubungkan sistem kepada semua aktor yang relevan dalam

konteks tersebut.

User Interface dapat menerima informasi dari User dan memberikan

informasi kepada User untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah

sampai ditemukan suatu solusi. User interface yang ada untuk berbagai sistem, dan

menyediakan cara : Input, memungkinkan pengguna untuk memanipulasi sistem

dan Output, memungkinkan sistem untuk menunjukkan efek manipulasi pengguna.

Gambar 2.10 Contoh User Interface

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:558)

2.12 Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Menurut Satzinger (2012:241), pendekatan object-oriented merupakan

pengembangan sistem berdasarkan tampilan sistem sebagai sekumpulan dari

interaksi antar objek. Oleh karena itu, maka object-oriented analysis (OOA)

mengidentifikasi semua tipe objek yang melakukan pekerjaan dalam sistem dan

menunjukan interaksi pengguna yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tertentu dan

object-oriented design (OOD) mendefinisikan semua tipe objek yang diperlukan

untuk mengkomunikasikan orang dan peralatan dalam sistem, menunjukkan

bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan menyempurnakan

definisi dari setiap objek, sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa dan

lingkungan yang spesifik.

2.13 Balsamiq

Menurut website resmi Balsamiq https://balsamiq.com/. Balsamiq Mockups

adalah alat wireframing cepat yang membantu Anda bekerja lebih cepat & lebih

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

42

pintar. Balsamiq Mockups menciptakan pengalaman sketsa di papan tulis, tetapi

menggunakan komputer, membuat mockups menjadi cepat. Anda akan menghasilkan

lebih banyak ide, sehingga anda dapat membuang yang buruk dan menemukan solusi

terbaik.

2.14 Eclipse

Menurut website resmi Eclipse https://eclipse.org/. Eclipse adalah komunitas

open source yang proyeknya berfokus pada membangun sebuah platform

pengembangan extensible, runtimes dan kerangka aplikasi untuk membangun,

menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh siklus hidup perangkat

lunak. Banyak orang mengenal kami, dan mudah-mudahan mencintai kita, sebagai

IDE Java tapi Eclipse jauh lebih dari IDE Java.

Komunitas eclipse open source memiliki lebih dari 200 proyek open source.

Proyek-proyek ini dapat konseptual disusun dalam tujuh "pilar" atau kategori

berbeda:

1. Pengembangan Usaha

2. Penanaman dan Pengembangan Perangkat

3. Rich Client Platform

4. Rich Internet Applications

5. Kerangka Aplikasi

6. Application Lifecycle Management (ALM)

7. Service Oriented Architecture (SOA)

Komunitas Eclipse juga didukung oleh ekosistem yang besar dan

bersemangat penyedia utama solusi IT, inovatif start-up, universitas dan lembaga

penelitian dan individu yang memperpanjang, dukungan dan melengkapi Eclipse

Platform.

Satu hal yang sangat menarik tentang Eclipse adalah bahwa banyak orang

yang menggunakan Eclipse dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan. Mereka

sedang membangun inovatif, perangkat lunak industri-kekuatan dan ingin

menggunakan alat besar, kerangka kerja dan runtimes untuk membuat pekerjaan

mereka lebih mudah.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

43

2.15 Kerangka Pikir

Gambar 2.11 Kerangka Pikir

Pertama-tama menganalisis sistem yang sedang berjalan di Play Dough Preschool.

Kemudian melakukan wawancara untuk mengetahui tingkat kompetitif industri yang

digeluti perusahaan dengan menggunakan model 5 kekuatan Porter. Hasil dari

analisis industri menggunakan model 5 kekuatan Porter, menjadi input yang berguna

untuk analisis SWOT. Lalu melakukan wawancara lagi untuk analisis SWOT dan

melakukan penghitungan SWOT untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh

perusahaan dan membantu perusahaan mengambil keputusan mengenai strategi yang

akan digunakan perusahaan. Setelah didapati kurangnya pelayanan yang real-time

dan penggunaan fungsi website yang tidak maksimal, maka dibutuhkan sistem e-

CRM berbasis website agar dapat meningkatkan pelayanan. Setelah itu melakukan

perancangan website e-CRM menggunakan OOAD. Terakhir diimplementasikan

kedalam bentuk website.

Gambaran Umum Perusahaan

Analisa Industri menggunakan Model 5

Kekuatan Porter untuk mengetahui

tingkat kompetitif industri dan

memberikan input yang berguna untuk

analisis SWOT

Implementasi

Perancangan website e-CRM

menggunakan metode OOAD

Analisis SWOT untuk menentukan

strategi bisnis yang tepat untuk

perusahaan

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00264-MNSI...informasi dalam suatu organisasi. 2.2 Jaringan Komputer ... dan menampilkan

44