bab-12 kristal kembar

Upload: ariyandipurn

Post on 02-Jun-2018

775 views

Category:

Documents


78 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    1/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 1

    BAB 12. PERTUMBUHAN KRISTAL

    12.1. Pengertian

    Pada umumnya kristal atau mineral dialam (yang terjadi secara a1a miah)

    jarang yang tumbuh secara individual, tetapi akan tumbuh berbentuk kumpulan

    atau kelompok kristal yang terdapat bersama-sama yang disebut sebagai

    agregat (agregate/composite crystal). Kumpulan kristal-kristal tersebut

    dalam pertumbuhannya dapat bervariasi dalam arah dan cara tumbuhnya.

    Pertumbuhan tersebut dapat berbentuk pararel, hoper kristal atau kembaran.

    Sebagaimana diketahui kristal berasal dari pembekuan magma atau dari

    larutan silika pijar yang menghasilkan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda

    yang bergantung pada.

    1. Penuranan temperatur magma yang relative cepat akan menyebabkan

    tingkat difusi relative lebih cepat juga atau sangat cepat, sehingga kristal

    yang dihasilkan relative sangat luas bahkan tidak menghasilkan kristal,

    tetapi akan berupa material amorfuos atau kristalin yang berupa gelas.

    2. Penurunan temperatur magma yang relatif perlahan-lahan atau lambat akan

    menyebabkan terbentuknya kristal atau mineral yang relatif kasar dan

    bahkan sangat kasar.

    Tingkat pertumbuhan kristal dapat dibedakan antara lain berupa:

    Kristal yang tumbuh secara paralel atau sejaiar;

    Pertumbuhan kristal yang terbentuk konsentris atau hoper;

    Kristal kembaran yang ditandai oleh adanya bidang cermin yang

    membatasi kedua kkristal kembar tersebut, kembar dapat juga

    dihasilkan oleh suatu rotasi atau perputaran dan bila disatukan bidang

    belahnya akan berfungsi sebagai bidang cermin.

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    2/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 2

    12.2. Pertumbuhan Paralel dan Epitaksis

    Pertumbuhan paralel (parallel growth) adalah pertumbuhan dari sebuah

    agregat dari suatu kristal yang identik dengan sumbu kristalografinya dan

    permukaan bidang paralelnya. Agregat yang demikian, meskipun pada awalnya

    mereka mencerminkan keberadaannya yang mewakili beberapa kristal, adalah

    merupakan sebuah kristal tunggal karena internal strukturnya (stuktur atom)

    adalah tidak berubah pada setiap formasinya pengendapan stratigrafi

    didaerah Bayah.

    Ketika dua kristal yang berbeda komposisi,substansinya menunjukan

    arah pertumbuhan yang tidak random, hal seperti demikian disebut sebagai

    Epitaksis.

    12.3. Pembentukan Kembar

    Terjadinya kristal kembar dapat disebakan oleh :

    1. Karena sejak awal pertumbuhannya kristal tersebut sudah mengatur

    dirinya untuk membentuk kembar ini disebut sebagai paragenetik, contoh

    pada plagioklas dengan kembar albit.

    2. Karena adanya difusi ion-ion atau atom-atom sehingga mengatur diri

    membentuk berupa kembar ini juga disebut sebagai paragenetik, contoh

    pada K-feldspar dengan kembar mikroklin.

    3. Kembar terbentuk setelah proses kristalisasi selesai, dengan adanya

    deformasi pada batuan (karena patahan), akan terjadi pergeseran ( sliding

    ) dan putaran ( rotation ) pada bidang susunan atomnya, ini disebut sebagai

    metagenetik.

    Ketiga hal tersebut di atas merupakan pertumbuhan kristal kembar secara

    genetis, dimana istilah ketiga di atas dapat juga disebut sebagai :

    Growth twin

    Transpormation twin

    Glide twin

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    3/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 3

    Growth twin : pertumbuhan Kristal pada saat ki istalisasi, dimana

    terdapat dua kristal yang tumbuh bersama dengan arah yang saling berlawanan.

    Transformation twin :terbentuk pada saat proses kristalisasi dimana

    terjadi perubahan bentuk dari system kristal kesistem kristal lainnya pada

    saat temperature kritis atau temperature maksimum dari masing-masing

    system kristalnya. Sebagai contoh pada mineral kuarsa. Pada daerah

    hidrotermal dimana kondisi mineral kuarsa, didalam pertumbuhannya terkena

    gangguan akibat P dan T, sehingga dapat merubah system pseudohexagonal,

    karena adanya gangguan pada saat pembekuan akan mengakibatkan berubah

    system kristalnya menjadi pseudoisometrik yaitu Crystobalit ( SiO2 ), tetapi

    komposisinya masih sama. Demikian pula halnya dengan kuarsa terbentuk

    pada temperatur di bawah 5370C, sedangkan kuarsa terbentuk pada

    temperatur diatas 5730C.

    Glide twin : terjadi setelah proses kristalisasi selesai, terjadi

    deformasi atau tekanan pada krisral tersebut.

    Pada kristal kembar ada beberapa ketentuan yang berlaku, yaitu:

    a. Adanya hubungan tertentu antara individu satu dengan yang lainnya dengan

    adanya sumbu simetri dan bidanr simetri. Contoh kembar kontak pada

    gypsum.

    b. Adanya sumbu kembar, bidang kembar dan bidang komposisi (bidang dimana

    dua individu bersatu) atau disebut juga bidang kontak.

    c. Umumnya bidang kembar sama dengan bidang komposisi, tetapi tidak selalu

    demikian, dan bidang kontak tidak selalu merupakan bidang simetri atau

    dengan kata lain bidang simetri tidak sama dengan bidang komposisi. Contoh

    pada sistem isometrik (kubus), M merupakan bidang simetri, tetapi tidak

    berfungsi sebagai bidang kembar di dalan kristal kembar.

    d. Sumbu simetri tidak dapat merupakan sumbu kembar.

    Berdasarkan posisi bidang kembarnya atau bidang komposisinya,

    bentuk-bentuk kristal kembar dapat dibedakan atas :

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    4/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 4

    1. Kembar sederhana atau kembar kotak.

    2. Kembar penetrasi atau interpenetrasi.

    3. Kembar berulang.

    Kembar sederhana (Contact Twinning): Kembar kontak ini terbentuk

    oleh dua individu (dua bagian) kristal yang saling melekat (tumbuh menempel)

    menurut suatu bidang datar, dimana kontak kedua bagian tersebut juga

    merupakan bidang persekutuan.

    Kembar penetrasi (Penetration Twinning): Merupakan kembar yang

    saling menembus bersilang terbentuk bila dua kristal tunggal tumbuh saling

    menembus sehingga terbentuk sudut yang runcing antara atau pada

    bidang-bidangnya. Kadang-kadang kembaran yang terbentuk seolah-olah

    menyerupai kelas dari system kristal lain yang lebih tinggi, peristiwa seperti ini

    disebut sebagai kembar mimetic.

    Kembar berulang : Kembar ini terbentuk karena adanya perulangan

    pertumbuhan kristal yang tumbuh saling melekat, di mana arah perulangannya

    dapat bermacam-macam, seperti :

    a. perulangan berlapis sejajar (pararel lamellar)

    b. perulangan berbentuk tekukan (a knee-bent)

    c. perulangan berorientasi lingkaran atau memusat (circular)

    12.4. Jenis Kembar Pada Sistem Kristal

    Kristal kembar pada setiap sistem kristal berbeda-beda, berikut akan

    dibahas masing-masing jenis kembar untuk tiap sistem kristalografi.

    12.4.1. Kembar Pada Sistem Isometrik

    Pada sistem ini berlaku kembar menurut hukum Spinel (Spinel Law),

    yaitu bidang kembar terletak pada indises (111) (oktaeder), karena bidang

    kembaran maupun sumbu kembaran mempunyai indises yang sederhana. Kembar

    yang dijumpai pada sistem ini adalah :

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    5/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 5

    - kembar kontak pada intan (C) dan magnetit (Fe304)

    - kembar penetrasi pada magnetit atau galena (PbS), pyrit(FeS2).

    12.4.2. Kembar Pada Sistem Tetragonal

    Pada system tetragonal bidang kembar umumnya terletak pada indises

    (011) atau (110). Contoh kembar berulang tipe tekukan pada mineral rutil dan

    kasiterit.

    12.4.3. Kembar Pada Sistem Hexagonal/Trigonal

    Pada system heksagonal/trigonal berlaku beberapa hukum, yaitu

    Dauphine Law, Brazil Law, dan Japanese Law. Contoh ketiga hukum ini dapat

    dilihat pada kristal kuarsa. Hukum Dauphine; merupakan statu tipe kembar,

    dimana terdapat penggabungan antara dua individu, yaitu dua individu kiri dan

    kanan. Tipe ini menunjukan interpenetrasi. Hukum Brazil; merupakan

    penggabungan dua individu (satu individu kiri dan satu individu kanan). Hukum

    Japanese; merupakan konttak dua individu dengan bidang kontak berindises

    (1122).

    12.4.4. Kembar Pada Sistem Orthorombik

    Kembar yang dijumpai dalam sistem ini berupa :

    - Kembar kontak --> contoh pada aragonit

    - Kembar berulang (cyclic )--> pada aragonit dan cerussite

    - Kembar penetrasi pada staurolite

    12.4.5. Kembar Pada Sistem Monoklin

    Pada sistem ini dikenal adanya Carlsbad Law, Baveno Law, Manebach law.

    Contoh untuk hukum-hukum tersebut dapat terlihat pada kristal feldspar

    (plagioklas). Hukum Carlsbad; Merupakan kembar interpenetrasi, dimana

    sumbu c kristalografi merupakan sumbu kembarnya. Hukum Baveno; merupakan

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    6/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 6

    kembar kontak, dimana bidang kontak atau bidang komposisi berindises (021).

    Hukum Manebach; merupakan kembar kontak dimana bidang kembar terdapat

    pada bidang (001).

    12.4.6. Kembar Pada Sistem Triklin

    Pada sistem ini berlaku Albite Law, Pericline Law. Contoh untuk hukum

    tersebut dapat dilihat pada kristal feldspar. Hukum Albit; merupkan kembar

    kontak dengan bidang kembar terletak pada bidang kembar terletak pada

    bidang (010). Hukum Pericline; merupakan kembar kontak dalam bidang kembar

    terdapat pada sumbu b kristalografi.

    Secara lengkap tipe kembar, bidang kembar, atau sumbu kembar dari

    tiap sistem kristal dapat pada contoh bentuk-bentuk kembar pada

    gambar-gambar berikut ini.

    Gambar 12.1. Contoh bentuh pertumbuhan kristal (a) pertumbuhan kristal

    besar yang menutupi kristal kecil sehingga membentuk sceptre

    (b) pertumbuhan akhir kristal besar diantara kumpulan kristal

    kecil yang tumbuh secara paralel (c) pertumbuhan parallel kristal

    barit

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    7/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 7

    Gambar 12.2. Bermacam-macam bentuk pertumbuhan kristal sebagai agregat

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    8/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 8

    Gambar 12.3. Contoh pertumbuhan kristal : intergrowth (a), hopper (b), kristal

    salju (c)

    Gambar 12.4. Berbagai bentuk belahan pada kristal

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    9/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 9

    Gambar 12.5. Berbagai bentuk kembar kontak pada kalsit, spinel dan kuarsa

    Gambar 12.6. Berbagai bentuk kembar penetrasi pada mineral staurolit,

    flourite, piritohedral dan felsdpar

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    10/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 10

    Gambar 12.7. Bentuk kembar jamak (multiple) pada albit, dan kembar memusat

    (cyclic) pada krisoberil dan aragonit

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    11/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 11

    Gambar 12.8. Macam kembar pada sistem Tetragonal

    Gambar 12.9. Bentuk kembar pada sistem Heksagonal

    Gambar 12.10. Bentuk kembar pada sistem Monoklin

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    12/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 12

    Gambar 12.11. Bentuk kembar pada sistem Orthorombik

  • 8/10/2019 Bab-12 Kristal Kembar

    13/13

    Laboratorium Petrologi & Mineralogi, FTG-UNPAD

    Diktat Kristalografi 12 - 13

    Gambar 12.12. Bentuk kembar albit pada sistem kristal Triklin

    Gambar 12.13. Bentuk kembar albit pada plagioklas yang menunjukan kembardeformasi