bab 1 ra.docx
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
1/29
BAB 1
PENDAHULUAN
Rhinitis alergi merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah
pajanan alergen melalui inflamasi mukosa hidung yang di perantarai IgE dengan
gejala karakteristiknya rinore, obstruksi hidung dan hidung gatal, serta bersin-
bersin dapat sembuh spontan dengan atau tanpa pengobatan (Skoner DP, 2!"
#RI# $%&, 2!'
Pre)alensi rinitis alergi di dunia saat ini men*apai !-2+ atau lebih dari
juta penderita dari seluruh etnis dan usia (#RI# $%&, 2."Dept of health
and human service, 22' Di #merika Serikat, lebih dari / juta 0arganya
menderita rinitis alergi, !/,1 pada laki-laki dan !2 perempuan (#RI# $%&,
2.' Di Indonesia belum ada angka yang pasti, tetapi di andung pre)alensi
rinitis alergi pada usia ! tahun ditemukan *ukup tinggi (+,.' (%arianto, 23'
Data tersebut menunjukkan tingginya angka insidensi rinitis alergi pada usia
sekolah dan produktif (Sudiro et al, 2!'
Rhinitis alergi musiman adalah rinitis yang dipi*u oleh alergen serbuk sari,
spora lumut selama musim semi, musim panas, maupun musim gugur Rinitis
alergi perenial menunjukkan gejala hayfe)er sepanjang tahun yang dipi*u oleh
alergen dalam rumah, seperti4 debu rumah tangga, ke*oa, spora lumut, bulu
binatang, dan sebagainya #RI# $%& membuat klasifikasi rinitis alergi
berdasarkan lama dan seringnya timbul gejala, dan berdasarkan gejala yang
dialami pasien, bukan berdasarkan penyebab 5lasifikasi baru membagi rinitis
alergi menjadi 2 kategori yaitu intermiten dan persisten 5ategori intermiten
adalah apabila gejala timbul kurang dari / hari perminggu atau kurang dari /
!
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
2/29
minggu, sedangkan kategori persisten adalah apabila gejala timbul lebih dari /
hari dalam seminggu dan berlangsung dari / minggu (6hristine D7, 2+'Penderita rinitis alergi mempunyai resiko berlanjut menjadi asma Rinitis
alergi dan asma merupakan penyakit inflamasi yang sering timbul bersamaan
Dokter perlu menge)aluasi adanya ri0ayat asma pada pasien dengan rinitis alergi
yang menetap (ernstein 8#, 2!'
5ekambuhan dari rhinitis alergi menyebabkan penurunan produkti)itas
kerja sampai kehilangan hari sekolah 5eadaan ini dapat menggangu kualitas
hidup melalui timbulnya rasa lelah, sakit kepala, dan kelemahan kognitif (#RI#
$%&, 2.'
Diagnosis rinitis alergi ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang 9erapi pada rinitis alergi adalah
menghindari kontak dengan alergen penyebab, medikamentosa, operatif dan
imunoterapi (#RI# $%&, 2.'
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi HidungRongga hidung atau ka)um nasi berbentuk tero0ongan dari depan ke
belakang, dipisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi ka)um nasi
kanan dan kiri Pintu atau lubang masuk ka)um nasi di bagian depan disebut nares
anterior dan lubang belakang disebut nares posterior (koana' yang
menghubungkan ka)um nasi dengan nasofaring (Soetjipto D,dkk, 2!2" oies,
2!'
2
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
3/29
Septum bagian luar dilapisi oleh mukosa hidung agian depan dinding
hidung li*in, yang disebut agar nasi dan di belakangnya terdapat konka-konka
yang mengisi sebagian besar dinding lateral hidung (Snell R S, 2'
Pada dinding lateral terdapat / konka, dari yang terbesar sampai yang
terke*il adalah konka inferior, konka media, konka superior, dan konka suprema
5onka suprema ini biasanya rudimeter (Soetjipto D, dkk, 2!2'
Di antara konka-konka dan dinding laterla hidung terdapat rongga sempit
yang disebut meatus 9erdapat 1 meatus, yaitu meatus inferior, meatus media, dan
meatus superior Pada meatus inferior terdapat muara (ostium' duktus
nasolakrimaris, pada meatus media terdapat muara sinus frontalis, sinus
maksilaris, dan sinus etmoid anterior Sedangkan pada meatus superior bermuara
sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid (Soetjipto D, dkk, 2!2'
(Perdhana, 2!1':ambar 2! %idung agian Dalam
Pendarahan hidung berasal dari a maksilaris interna (bagian ba0ah
hidung', a fasialis (bagian depan hidung' agian depan anastomosis dari *abang
a sfenopalatina, a etmoid anterior, a labialis superior, dan a palatina mayor,
yang disebut pleksus 5ieselba*h (Soetjipto D, dkk, 2!2' 7ena-)ena membentuk
1
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
4/29
pleksus yang luas di dalam submu*osa Pleksus ini dialirkan oleh )ena-)ena yang
menyertai arteri (oeis, 2!'
( udiman, 2!!'
:ambar 22 Pembuluh Darah di Dinding ;ateral %idung
Persarafan hidung pada bagian depan dan atas, saraf sensoris n etmoid
anterior (*abang n nasolakrimalis, *abang
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
5/29
=ukosa penghidu terdapat pada atap rongga hidung, konka superior dan
sepertiga bagian atas septum =ukosa dilapisi oleh epitel torak berlapis semu
yang tidak bersilia (Soetjipto D, dkk, 2!2' =ukosa sinus paranasal berhubungan
langsung dengan mukosa rongga hidung di daerah ostium =ukosa sinus
menyerupai mukosa hidung, hanya lebih tipis dan sedikit mengandung pembuluh
darah (Soetjipto D, dkk, 2!2'
2.2 Deinisi !"initis Ale#giRhinitis alergi merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah
pajanan alergen melalui inflamasi mukosa hidung yang di perantarai IgE dengan
gejala karakteristiknya rinore, obstruksi hidung dan hidung gatal, serta bersin-
bersin dapat sembuh spontan dengan atau tanpa pengobatan (Skoner DP, 2!"
#RI# $%&, 2!'
De:u>man D#, dkk 2!1, berpendapat bah0a rhinitis alergi adalah
peradangan yang di perantarai IgE-antigen dan sel membran yang melapisi
hidung Penyakit ini ditandai dengan bersin, obstruksi, rhinorrhea, dan hidung
gatal Penyakit ini juga dapat disertai dengan konjungti)itis alergi (ditandai
dengan gatal, mata berair yang juga mungkin merah atau bengkak' Rhinitis alergi
dapat terjadi musiman, menetap, atau dapat terjadi se*ara sporadis setelah
eksposur tertentu
2.$ E%idemiologi
Penelitian epidemiologi menunjukkan pre)alensi rinitis alergi dan asma
meningkat di seluruh dunia termasuk di #S (5ay #, 2!' Sekitar + juta orang
atau 2 penduduk #S menderita rinitis alergi dan + menderita asma erbagai
penelitian menunjukkan ?.-3/ penderita asma pada remaja dan de0asa juga
+
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
6/29
menderita rinitis alergi, dan 1. penderita rinitis alergi juga menderita asma
(
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
7/29
inhalan atau tungau debu rumah (house dust mite' dan alergen ingestan berupa
makanan2 Rinitis alergi musiman (seasonal' Rinitis hanya ada di negara yang
mempunyai / musim #llergen penyebabnya spesifik, yaitu tepungsari (pollen',
rerumputan, dan spora jamur
erdasarkan #RI# (Allergic Rhinitis and its impact on Asthma' $%&,
2?, rinitis alergi berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi4
! Intermitten (kadang-kadang'4 bila gejala kurang dari / hari@minggu atau kurang
dari / minggu2 Persisten@ menetap bila gejala lebih dari / hari@minggu dan lebih dari / minggu
Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit, rinitis alergi dibagi
menjadi (#RI# $%&, 2?'
! Ringan bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aki)itas harian,
bersantai, berolahraga, belajar, bekerja, sekolah dan hal-hal lain yang
mengganggu
2 Sedang-berat bila terdapat salah satu atau lebih dari gangguan tersebut di atas
seperti ditemukan gangguan tidur, gangguan aktifitas haria, bersantai,
berolahraga, belajar, bekerja, sekolah, dan hal-hal lain yang mengganggu
?
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
8/29
(#RI# $%&, 2?':ambar 21 5lasifikasi Rhinits #lergi berdasarkan #RI# $%&
2.) Patoisiologi
=ukosa hidung terpapar terus-menerus dengan lingkungan luar" terutama
polusi udara, )irus patogen, bakteri, spora jamur, dan alergen yang berasal dari
serbuk sari, debu rumah tungau, dan bulu binatang Dengan demikian, hidung
mengkompensasi efek berbahaya dari udara yang terinspirasi dengan pemanasan
dan penyaringan udara (Ramire>-8imene>et al, 2!2'
a Aase Sensitisasi
Aase sensitisasi melibatkan 2Antigen Presenting Cells(#P6' yaitu
=akrofag danDendritic cells 5eduanya akan menangkap alergen yang
menempel pada mukosa hidung dan kemudian memproses alergen tersebut untuk
.
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
9/29
dipresentasikan ke sel T-helper (9h' 2 le0atMayor Histocompatibility Complex
(=%6' tipe 2 Ikatan =%6 tipe 2 pada #P6 dan T Cell Receptor (96R' pada
permukaan 9h-2 akan merangsang 9h-2 untuk mengeluarkan sitokin seperti I;-1,
I;-/, I;-+ dan I;-!1 Sitokin tersebut mampu mengubah sel menjadi sel
plasma Sel plasma inilah yang bertanggung ja0ab dalam produksi Ig E
(Ramire>-8imene>et al, 2!2" 9ogiaset al !"##'
b Aase :ejala 5linis
$arly-phase ResponseAase ini dimediasi oleh sel mast dan basophil Setelah paparan alergen,
maka ikatan antara alergen dan Ig E akan menyebabkan degranulasi sel mast
sehingga terjadi pengeluaran mediator-mediator inflamasi seperti histamin,
prostaglandin, kininogen, dan protease (tryptase, *hymase' serta 9
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
10/29
eksudasi plasma yang kemudian akan mengisi sinusoidal Sehingga mun*ul gejala
seperti bengkak, hidung buntu dan hidung berair Selain itu, kedua mediator
tersebut juga akan merangsang sensoris dihidung sehingga timbul gatal pada
hidung dan bersin-bersin (Ramire>-8imene>et al, 2!2'
&ate-phase Response
Aase ini terjadi /- jam setelah paparan alergen Se*ara klinis, gejala yang
ditimbulkan mirip dengan fase early-phase response et al, 2!2" 9ogiaset al!"##'
!
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
11/29
(9ogiaset al !"##'
:ambar 2/ Patofisiologi Rhinithis #lergi
2.* +aniestasi Klinis
!!
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
12/29
Rhinorrhea episodik, bersin, obstruksi pada saluran hidung
dengan lakrimasi dan pruritis dari mukosa hidung, konjungti)a dan
orofaring adalah keunggulan klasik rhinitis alergi Sengau
buntu hidung, pas*a tetes hidung, bersin berulang, sekret hidung yang
dilaporkan pasien sebagai gejala yang paling mengganggu dari rhinitis alergi
(;akhani et al, 2!2'
Pada rhinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah, ber0arna pu*at
atau li)id disertai adanya sekret an*er yang banyak ila gejala persisten, mukosa
inferior tampak hipertrofi :ejala spesifik lain pada anak ialah terdapatnya
bayangan gelap di daerah ba0ah mata yang terjadi karena statis )ena sekunder
akibat obstruksi hidung Selain itu sering juga tampak anak menggosok C gososk
hidung karena gatal dengan punggung tangan (allergic salute' 5eadaan
menggosok hidung ini lama kelamaan akan mengakibatkan timbulnya garis
melintang di dorsum nasi sepertiga ba0ah (allergic crease')=ulut sering terbuka
dengan lengkung langit C langit yang tinggi sehingga menyebabkan gangguan
pertumbuhan gigi C geligi (facies adenoid' Dinding posterior faring tampak
granuler dan edema (cobblestone appearance', serta dinding lateral faring
menebal ;idah tampak seperti gambaran peta (geographic tongue'(Ira0ati, dkk,
2!2'
!2
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
13/29
(asi* &thorhinolaryngology, 2'
:ambar 2+ Perbedaan anatomi hidung bagian dalam orang normal dengan
penderita rhinitis alergi
(asi* &thorhinolaryngology, 2'
:ambar 2 :ambaran endoskopi mukosa hidung pada penderita rhinitis alergi
2., Diagnosis
!1
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
14/29
( Rondon et al, 2!2'
:ambar 2? Diagnosis Rinitis #lergi
2.- Peme#i(saan Penunang
!/
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
15/29
In)itro 4
%itung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat
Demikian pula pemeriksaan IgE total seringkali menunjukkan nilai normal,
ke*uali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu ma*am penyakit, misalnya
selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial dan urtikaria ;ebih bermakna
adalah pemeriksaan IgE spesifik dengan R#S9 atau E;IS# (Ira0ati
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
16/29
hidung
S0eat 6hlorida Dapat menyingkirkan polip karena
fibrosis kistik
itoplasma antineutrophil afterantibody
(#
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
17/29
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
18/29
2.11 Penatala(sanaan
!.
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
19/29
(#RI# $%&, 2?'
:ambar 2. #logaritma 9erapi Rhinitis #lergi
a =edikamentosa
!3
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
20/29
(#RI# $%&, 2?'
2
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
21/29
2!
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
22/29
22
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
23/29
21
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
24/29
(Small et al, 2!!'
:ambar 2! Dosis #nak dan de0asa untuk terapi rinitis #lergi
2/
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
25/29
b Aototerapi
Aototerapi adalah modalitas pengobatan yang efektif untuk inflamasi yang
telah berhasil digunakan dalam praktek dermatologi selama beberapa dekade 9he
Fe6l Iradiasi laser 7- dan di*ampur penyinaran dengan 7-# (2+', 7-
(+' dan *ahaya tampak (?' (=7@7IS' menghasilkan penghambatan
tergantung dosis alergen yang diinduksi pada kulit (6osma et al, 2/" 5ore*k et
al, 2/' Pengembangan baru perangkat phototherapeuti* untuk mengobati
penyakit radang hidung mukosa Intranasal 7- fototerapi dengan media-dosis
1. nm eG*imer Fe6l se*ara signifikan menekan gejala pada hidung pasien
dengan demam yang parah (6osma et al, 2/' Rhinophototherapy terdiri dari
=7@7IS ini juga dapat memberi efek yang signifikan untuk menekan gejala
klinis seperti bersin- bersin, rhinorrhea, dan gatal hidung (5ore*k et al, 2+'
* Imunoterapi
Imunoterapi alergenadalah pengobatan yang bertujuan memodulasi sistem
imun pasien dengan *ara memberikan allergen dengan dosis yang ditingkatkan
se*ara bertahap Sehingga selain mampu mengurangi gejala rhinitis alergi
sekaligus juga mengurangi timbulnya gejala saat terpapar allergen di kemudian
hari 9erapi ini perlu diberikan jika semua terapi sebelumnya, baik se*ara tunggal
maupun kombinasi, tidak dapat memberikan hasil 9erapi ini diberikan selama -.
bulan dengan menaikkan dosis setiap minggu sampai men*apai dosis maksimal
kemudian dilanjutkan dengan memberikan dosis maksimal tersebut sebagai dosis
maintenancesetiap 1-/ minggu sekali selama 1-+ tahun Setelah itu biasanya
pasien memiliki efek proteksi terhadap allergen dalam jangka 0aktu yang *ukup
lama (Small et al, 2!!'
d &peratif
2+
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
26/29
9indakan konkotomi parsial, konkoplasti atau multiple outfractured
inferior turbinoplastyperlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berta dan
tidak berhasil dike*ilkan dengan *ara kauterisasi memakai #g
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
27/29
Rhinitis alergi dapat mun*ul akibat adanya paparan alergen erdasarkan
*ara masuknya alergen dibagi atas beberapa yaitu alergen inhalan, alergen
ingestan, alergen injektan, dan alergen kontaktan
=emastikan adanya rhinitis alergi harus dilakukan tes alergi 9es
alergi In )i)o dan in )itro merupakan tes yang digunakan langsung untuk
mendeteksi reaksi IgE Pemeriksaan penunjang yang memiliki sensitifitas,
spesifisitas paling baik serta relatif murah dan *epat adalah tes alergi dengan
s%in pric% testPenatalaksanaan rhinitis alergi meliputi allergen avoidance
medikamentosa, fototerapi, imunoterapi dan edukasi Sedangkan terapi
pembedahan hanya dilakukan sebagai inter)ensi tambahan
DAFTA! PUSTAKA
#dams, :, oies, ; R, %igler, P # Penyakit %idung Dalam 4 oies uku #jar
Penyakit 9%9 Edisi ketujuh 8akarta4 E:6" 2!" 2!-2!.
#RI# $%& 2! ( #llergi* Rhinitis and its impa*t on asthma' 0orkshop report
Introdu*tion 8allergy 6lin Immunol2!" Suppl +4 S!/.
#RI# #t # :lan*e Po*ket Referen*e 2? !stEdition 2?
#RI# $%& 2. pdate (allergi* rhinitis and its impa*t on asthma'Introdu*tion 8 #llergy 6lin Immunol 2."1 Suppl .4/-!/
ernstein 8# 6ost-benefit analysis for allergen immunotherapy Immunol #llergy
6lini*s of < #meri*a 2" 24 +31-?
6soma, H, Igna*>, A, or, H, S>abo, :, odai, ;, Dobo>y, # 5emJny, ;
(2/' Intranasal Irradiation 0ith the Fenon 6hloride ltra)iolet
;aser Impro)es #llergi* Rhinitis.ournal of Photochemistry and Photobiology
/ 0 /iology 7ol?+,
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
28/29
De:u>man #D, dkk #llergi* Rhinitis :uadline for *lini*al #mbulatory
ni)ersity of =i*higan4 2!1
Dorion D, dkk 9he journal of &tolaryngology imonthly 2?
%arianto, Sumarman I Pre)alensi rinitis alergi perenial pada penduduk usia !
tahun ke atas di 5odya dan kabupaten andung =akalah 5ongres
-
7/23/2019 BAB 1 RA.docx
29/29
Small, P, 5im, % (2!!' #llergi* Rhinitis Allergy Asthma 2 Clinical
,mmunology 3(!', !-.
Sno0, 8 , allenger, 8 8 #llergi* Rhinitis In4 allengerLs &torhinolaryngology
%ead and