bab 1 bary

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELEKANG Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan penting ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyakit Gastritis yang dikenal dengan Gastritis saluran pencernaan bagian atas yang banyak dikeluhkan masyarakat dan paling banyak dibagian gastroenterologi (Mustakim, 2009). Menurut Herlan (2001), menyatakan Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi bakteri yang dapat mengakibatkan borok lambung yaitu Helicobacter Pylory. Keluhan Gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita Gastritis kronis selama bertahun-tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain untuk mengobati keluhan Gastritis tersebut. Berbagai obat-obatan penekan asam lambung sudah pernah diminum seperti antasid, namun keluhan selalu datang silih berganti. Keluhan yang berkepanjangan dalam menyembuhkan Gastritis ini dapat menimbulkan stress, gara-gara Gastritis sekitar 10% dan biaya yang tidak sedikit. Bagi stress ini bukan tidak mungkin justru menambah berat Gastritis penderita yang sudah ada. KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 1

Upload: mayasari-eka

Post on 11-Jul-2016

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jhbfdvbiudshyiza

TRANSCRIPT

Page 1: bab 1 bary

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELEKANG

Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu

diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan penting ialah

menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Penyakit Gastritis yang dikenal dengan Gastritis saluran pencernaan bagian atas yang

banyak dikeluhkan masyarakat dan paling banyak dibagian gastroenterologi (Mustakim,

2009). Menurut Herlan (2001), menyatakan Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi

beberapa kondisi yang mengacu pada peradangan lambung. Biasanya peradangan tersebut

merupakan akibat dari infeksi bakteri yang dapat mengakibatkan borok lambung

yaitu Helicobacter Pylory.

Keluhan Gastritis merupakan suatu keadaan yang sering dan banyak dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kita jumpai penderita Gastritis kronis selama bertahun-

tahun pindah dari satu dokter ke dokter yang lain untuk mengobati keluhan Gastritis tersebut.

Berbagai obat-obatan penekan asam lambung sudah pernah diminum seperti antasid, namun

keluhan selalu datang silih berganti. Keluhan yang berkepanjangan dalam menyembuhkan

Gastritis ini dapat menimbulkan stress, gara-gara Gastritis sekitar 10% dan biaya yang tidak

sedikit. Bagi stress ini bukan tidak mungkin justru menambah berat Gastritis penderita yang

sudah ada.

Gastritis ini terbesar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1,7

milyar. Pada negara yang sedang berkembang infeksi diperoleh pada usia dini dan pada

negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua.Angka kejadian infeksi

Gastritis Helicobacter Pylory pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang

cukup tinggi. Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), di Kota Surabaya angka kejadian

Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka kejadian infeksi cukup

tinggi sebesar 91,6%. Adanya penemuan infeksi Helicobacter Pylory ini mungkin berdampak

pada tingginya kejadian Gastritis. Faktor etiologi Gastritis lainnya adalah asupan alkohol

berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%) dan terapi

radiasi (2%).

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 1

Page 2: bab 1 bary

Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita Gastritis antara pria dan

wanita, ternyata Gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa

muda hingga lanjut usia. Di Inggris 6-20% menderita Gastritis pada usia 55 tahun dengan

prevelensi 22% insiden total untuk segala umur pada tahun 1988 adalah 16 kasus/1000 pada

kelompok umur 45-64 tahun. Insiden sepanjang usia untuk Gastritis adalah 10% .

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Bagaimana konsep medis dari “Gastritis” ?

2. Bagaimana konsep keperawatan dari “Gastritis” ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui konsep medis dari “Gastritis” !

2. Untuk mengetahui konsep keperawatan dari “Gastritis” !

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 2

Page 3: bab 1 bary

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP MEDIS

A. DEFINISI

1. Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung

2. Gastitisadalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus,

atau lokal yang di sebabkan oleh bakteri atau obatobatan

3. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa

dispepsia atau indigesti

4. Gastritis adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-

kerusakan erosi. Erosi karena perlukaan hanya pada bagian mukosa

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah peradangan

pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang bersifat secara akut, kronis, difus

atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-obatan dan bahan iritan lain, sehingga

menyebabkan kerusakan-kerusakan atau perlukaan yang menyebabkan erosi pada

lapisan-lapisan tersebut dengan gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau

indigesti.

B. ETIOLOGI

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

1. Gastritis Akut

Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis

rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).

Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

2. Gastritis Kronik

Penyebab dan pathogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan

kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 3

Page 4: bab 1 bary

C. PATOFISIOLOGI

a. Gastritis Akut

Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan

alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada orang yang mengalami stres akan

terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi

asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan

menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang merangsang

akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus,

mengurangi produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa

lambung agar tidak ikut tercerna. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl

(terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa gaster akan menyebabkan

produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini

ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat

penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Hilangnya sel mukosa

akibat erosi memicu timbulnya perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup

penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi

menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.

b. Gastritis Kronis

Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel

permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan munculah respon radang

kronis pada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah satu

mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster,

misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka

elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan

peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada

akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa

pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan

mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 4

Page 5: bab 1 bary

D. MANIFETASI KLINIS

1. Gastritis akut : nyeri epigastrium, rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala,

kelesuan, mual, dan anoreksia. disertai muntah dan cegukan. Dengan eendoskopi dapat

terlihat mukosa lambung hyperemia dan edema, mungkin juga ditemukan erosi dan

perdarah akut.

2. Gastritis kronik : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus peptik, anemia,

nyeri tekan epigastrium, cairan lambung terganggu, kadar gastrin serum tinggi.

E. KOMPLIKASI

Komplikasi pada gastritis akut adalah :

a. Perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis. Kadang –

kadang perdarahan cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.

b. Terjadi ulkus kalau prosesnya hebat.

c. Jarang terjadi perforasi.

Komplikasi pada gastritis kronik adalah :

a. Atropi lambung dapat menyebabkan gangguan penyerapan terutama terhadap vitamin

B12. Gangguan penyerapan terhadap vitamin B12 selanjutnya dapat menyebabkan

anemia yang secara klinik hampir sama dengan anemia pernisiosa. Keduanya dapat

dipisahkan dengan memeriksa antibodi terhadap faktor intrinsik. Selain vitamin B12-

penyerapan besi juga dapat terganggu.

b. Gastritis kronik antrum pilorum dapat menyebabkan penyempitan daerah antrum

pilorum. Gastritis kronik sering dihubungkan dengan keganasan lambung, terutama

gastritis kronik antrum pilorus.

F. PENATALAKSANAAN

Bila pasien didiagnosis terkena Gastritis, biasanya dilanjutkan dengan pemeriksaan

penunjang untuk mengetahui secara jelas penyebabnya. Pemeriksaan ini meliputi :

1) Pemeriksaan Darah

Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H. Pylori dalam darah. Hasil test

yang positif menunjukan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu

dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 5

Page 6: bab 1 bary

darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa Anemia, yang terjadi akibat pendarahan

lambung akibat Gastritis.

2) Pemeriksaan Pernafasan

Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H. Pylori atau tidak.

3) Pemeriksaan Feses

Tes ini memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam feses atau tidak. Hasil yang positif

mengindikasikan terjadi infeksi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah

dalam feses. Hal ini menunjukan adanya perdarahan pada lambung.

4) Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas

Dengan test ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas

yang mungkin tidak terlihat dengan sinar-X.

5) Ronsen Saluran Cerna Bagian Atas

Test ini akan melihat adanya tanda-tanda Gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.

Biasanya pasien akan diminta menelan cairan Barium terlebih dahulu sebelum dilakukan

Ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika

dironsen.

G. PENCEGAHAN

Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya lakukan pencegahan gastritis dibawah ini:1) Makan yang teratur2) Hindari alcohol3) Makan dalam porsi kecil dan sering4) Menghindari stress5) Mengunyah 32 kali6) Menghindari rokok

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 6

Page 7: bab 1 bary

2.2 KONSEP KEPERAWATAN

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. G

DENGAN GASTRITIS”

Kasus :

Tn. G dengan gastritis dirawat di Ruang Perawatan Interna RSAS Gorontalo . Klien masuk

rumah sakit tanggal 02 Februari 2016 dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas yang disertai

dengan mual dan muntah.

A. PENGKAJIAN

1. Identitas pasien

a. Nama                                     :   Tn. “G”

b. Umur                                     :   67 tahun

c. Jenis kelamin                         :   Laki-laki

d. Pendidikan                            :   Tamat SMP

e. Agama                                   :   Islam

f. Suku/Bangsa                         :   Gorontalo/Indonesia

g. Status perkawinan : Kawin

2. Derajat Kesehatan

a. Keluhan sakit yang di rasakan :

Tn. G mengatakan merasa nyeri pada perut seperti ditusuk-tusuk yang disertai dengan

mual, muntah,

1) Penyebab

Tn. G mengatakan tidak mengetahui penyebab dari sakitnya tersebut

2) Kualitas

Rasa sakit yang dirasakan oleh Tn. G berupa rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk

3) Region

Nyeri dirasakan pada perut bagian kanan atas

4) Derajat

Tn. G hanya mengatakan nyeri yang dirasakan dengan skala nyeri 7 (berat)

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 7

Page 8: bab 1 bary

5) Waktu

Tn. G mengatakan nyeri yang dirasakan timbul dalam waktu yang tidak menentu

dan biasanya hilang timbul

b. Riwayat penyakit dahulu

Tn. G mengatakan pernah menderita penyakit yang sama tetapi tidak memerlukab

penanganan di RS. Sakit yang biasa diderita yaitu mual yang disertai muntah dan akan

hilang bila diobati dengan obat warung.

c. Pola kebiasaan

1. Makan dan minum

Tn. G mengatakan bahwa makan dan minum sebelum sakit biasa saja yaitu minum

air sekitar 2 liter/hari dan makan 3x dalam sehari dengan menu makanan nasi, sayur

dan ikan. Tn G mengatakan tidak mempunyai makanan pantangan.

Saat sakit Tn. G mengatakan bahwa hanya mau makan bubur dan telur saja serta

buah (pisang), jumlah makan Tn G hanya 2x/hari itupun tidak dihabiskan. Tn. G

hanya minum 2 gelas saja dalam sehari dan selama dirawat mempunyai makanan

pantangan yaitu makanan yang pedas, berminyak, dam terlalu asam.

2. Eliminasi

a. BAK

Tn. G mengatakan buang air kecil 3x dengan jumlah yang sedikit. Warna urine

kuning dan bau khas obat

b. BAB

Klien mengatakan buang air besar sekali dalam dua hari dengan konsistensi

keras. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri oleh Tn. G tanpa bantuan orang lain

di kamar mandi.

3. Toileting

a. Mandi

Tn. G mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari menggunakan sabun

mandi. Kegiatan ini dilakukan dengan mandiri.

b. Gosok gigi

Sehari dua kali dengan pasta gigi dan dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 8

Page 9: bab 1 bary

c. Mencuci rambut

Rutin mencuci rambut setiap hari kadang menggunakan shampoo dan kadang

juga tidak.

d. Memotong kuku

Tn. G rutin memotong kukunya sekitar seminggu sekali menggunakan potong

kuku.

e. Berpakaian dan berhias

Memakai sendiri tanpa bantuan, pakaian rapi dan bersih. Penampilan kurang rapi

ketika bangun tidur.

4. Istrahat tidur

Biasanya tidur malam mulai jam 22.00 WITA, Tn. G mengatakan biasanya tidur

malam mulai jam 22.00 sampai jam 04.30 kemudian shalat subuh. Tn. G sering

beristirahat dalam rumahnya dan selalu meras nyaman dengan kebutuhan tidurnya

selama ini.

5. Aktivitas

a. Kegiatan fisik

Tn G tidak pernah melakukan olahraga

b. Mobilitas di tempat tidur

Tn. G dapat melakukan moblititas di tempat tidur secara mandiri.

c. Kemampuan berpindah

Kemampuan berpindah masih dapt dilakukan secara mandiri.

d. Kemampuan ambulasi dan ROM

Kemampuan ROM pada ekstremitas bawah sampai pinggang mengalami

penurunan karena adanya nyeri pada perut. Kekuatan otot 5/5/5

d. Psikososial

1) Tn. G mengatakan kalau ada masalah sering membicarakan masalahnya dan

mencari cara penyelesaiannya dengan istri. Orang yang paling berarti sebagai

tempat mengadu dan tempat meminta bantuan adalah sang istri. Tn. G tidak

mengikuti salahsatu kegiatan di masyarakat.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 9

Page 10: bab 1 bary

2) Konsep Diri

a. Gambaran diri

Tn. G menganggap bagian tubuhnya baik, tidak ada yang tidak disukai.

b. Identitas diri

Tn. G mengatakan sudah puas dengan keadaan yang sekarang dan meras tidak

perlu memnyesalkan yang sudah terjadi.

c. Peran diri

Tn. G sekarang berperan sebagai suami, ayah dan kakek yang diharapkan oleh

keluarganya dapat menjadi orang tua tempat meminta nasehat dan petunjuk. Tn.

G menyadari hal tersebut dan merasa perannya selama ini telah dianggap

keluarganya.

d. Ideal diri

Tn. G hanya berdoa kepada Tuhan YME semoga dirinya dan keluarganya selalu

diberikan kesehatan dan perlindungan. Tn. G sadar akan keadaan dan posisinya

baik dikeluarga maupun masyarakat. Bagi Tn. G berkumpul dengan seluruh

anggota merupakan suatu kebahagiaan.

e. Harga diri

Tn. G mengatakan sejak dulu sudah menjadi orang yang pas-pasan sehingga

orang sudah tau dengan keadaan sekarang.

3) Nilai dan keyakinan spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Tn.g beragama islam dan melaksanakan kewajibannya seperti shalat, puasa, dll.

b. Kegiatan ibadah

Tn. G sering melakukan ibadah sesuai tuntunan agama yang dianutnya.

4) Psikoseksual

Tn. G mengatakan ia memiliki seorang istri, 3 orang anak dan seorang cucu.

5) Masalah psikososial

a. Dukungan keluarga dan kelompok

Jika ada masalah dalam keluarganya maka Tn. G yang mengatasi masalah

tersebut secara bersama anggota keluarganya.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 10

Page 11: bab 1 bary

b. Hubungan dengan lingkungan

Hubungan dengan tetangga baik dan harmonis, orang di desa tempat tinggalnya

mengenal Tn. G dengan keluarganya.

c. Keadaan pekerjaan, perumahan dan ekonomi

Tn. G bekerja sebagai petani dengan hasil yang tidak menetap (sekitar Rp

1.000.000/bulan). Rumah tampak baik dan terawat, kondisi lantai tidak retak

serta perabotan dan peralaan rumah tertur rapi. Tn. G dapat memenuhi kebutuhan

ekonominya.

d. Pelayanan kesehatan dan harapan

Keluaraga Tn. G mempunyai jaminan kesehatan (BPJS) hal ini dianggap sebagai

salah satu bentuk bantuan pemerintah. Tn. G berharap pelayanan kesehatan dapat

ditingkatkan lagi.

e. Mekanisme koping dan adaptasi stress

1. Koping adaptif

Jika ada permasalahan dalam keluarga atau sesuatu yang dipikirkan Tn. G

selalu membicarakan dengan istrinya.

2. Koping maladaptive

Selama ini Tn. G belum pernah tampak menggunakan salah satu mekanisme

koping maladaptive (menghindar, minum alcohol, reaksi lambat atau lebih,

bekerja berlebihan dan mencederai diri).

3. Pemeriksaan Fisik

a. Status mental

1. Penampilan : Cukup rapi

2. Pembicaraan : Jelas, sering mengalihkan pandangan dan kontak mata kurang

3. Motorik :

4. Afek : Sesuai dan emosi stabil

5. Tingkat kesadaran : Compos mentis

6. Memori : memori jangka panjang dan jangka pendek baik

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 11

Page 12: bab 1 bary

b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 140/90 mmhg

Frekuensi nadi : 80 kali/menit

Pernafasan : 20 kali/menit

Suhu : 37 ◦c

c. Status gizi

TB : 165 cm

BB : 54 kg

d. Pemeriksaan Head to Toe

1. Kepala

a. Rambut

Sebagian besar sudah beruban, tidak berkutu, dan tampak bersih.

b. Mata

Mata masih dapat melihat dengan jelas dan baik dekat maupun jauh, konjungtiva

tidak anemis.

c. Hidung

Hidung bersih dan fungsi penciuman normal

d. Telinga

Telinga bersih, fungsi pendengaran masih baik

e. Leher

Tampak tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

2. Dada

a. Paru-paru

Inspeksi tidak ada pembesaran, tidak tampak penggunaan otot pernafasan

tambahan, palpasi tidak ada nyeri atau massa, perkusi batas paru normal, suara

sonor, auskulatsi tidak terdengar suara paru tambahan.

b. Jantung

Inspeksi tidak adanya pembesaran, ictus cordis pada ICS 4-5, palpasi tidak ada

nyeri, perkusi jantung dalam batas normal, suara redup, auskultasi tidak

terdengar bunyi jantung tambahan.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 12

Page 13: bab 1 bary

3. Perut

Inspeksi tidak ada tampak jaringan paru, auskultasi frekuensi peristaltik usus

10x/menit, ada nyeri tekan sampai pinggang, dirasakan seperti ditusuk-tusuk.

4. Ekstremitas

Kekuatan otot baik, 5/5/5/5

e. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

B. ANALISA MASALAH

No Symtom Promblem Etiologi

1. DS :

Tn. G mengeluh nyeri pada perut bagian

kana atas

Skala nyeri 7 (0-10) berat

DS :

KU sedang

Kesdaran Compos mentis

TTV :

- TD = 140/90

- RR = 80x/menit

- N = 20/menit

- SB = 370c

Infalamasi pada mukosa

lammbung

Tn. G merasa nyeri

2. DS :

Tn. G mengatakan kurang nafsu makan

DO :

Tn. G hanya mau makan bubur dan telur

saja 2x/hari, porsi tidak dihabiskan

Inflamasi pada mukosa

lambung menyebabkan

nyeri epigastrium

sehingaa menurunkan

sensori untuk makan

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh Tn. G

3. DS :

Tn. G ,erasa cemas akan penyakitnya

DO :

Tn. G nampak cemas

Tn. G bertanya-tanya akan penyakitnya

Tn. G sering bertanya-

tanya akan sakitnya

Tn. G merasa cemas

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 13

Page 14: bab 1 bary

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d inflamasi mukosa lambung

DS :

Tn. G mengeluh nyeri pada perut bagian kana atas

Skala nyeri 7 (0-10) berat

DS :

KU sedang

Kesdaran Compos mentis

TTV :

- TD = 140/90

- RR = 80x/menit

- N = 20/menit

- SB = 370c

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d  mual, muntah dan anoreksia

sekunder akibat peningkatan produksi HCl (asam lambung)

DS :

Tn. G mengatakan kurang nafsu makan

DO :

Tn. G hanya mau makan bubur dan telur saja 2x/hari, porsi tidak dihabiskan

Tn. G hanya mau makan bubur dan telur saja 2x/hari, porsi tidak dihabiskan

TTV :

- TD = 140/90

- RR = 80x/menit

- N = 20/menit

- SB = 370c

3. Ansietas / ketakutan b.d perubahan status kesehatan, ancaman kematian, nyeri

DS :

Tn. G ,erasa cemas akan penyakitnya

DO :

Tn. G nampak cemas

Tn. G bertanya-tanya akan penyakitnya

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 14

Page 15: bab 1 bary

NO DIAGNOSA

KEPERAWATANNOC NIC

1. Nyeri akut b.d inflamasi

mukosa lambung

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan masalah

nyeri akut dapa teratasi

dengan kriteria hasil :

- Mampu mengontrol

nyeri, mampu

menggunakan teknik

nonfarmakologi unuk

mengurangi nyeri

- Melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan

menggunakan

manajemen nyeri

- Mampu mengenali

nyeri

- Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri

berkurang

1. Monitor tanda-tanda vital

sebelum dan sesudah nyeri

2. Kaji tingkat nyeri, catat

karakteristik, lokasi, dan

beratnya (0-10)

3. Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

4. Ajarkan teknik nonfarmakologi

5. Gunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri

2. Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh b.d  mual, muntah

dan anoreksia sekunder

akibat peningkatan

produksi HCl (asam

lambung)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan masalah

ketidakseimbangan nitrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh dapat teratasi

dengan kriteria hasil :

- Adanya peningkatan

BB sesuai dengan

tujuan

- Tidak ada tanda

malnutrisi

- Mampu

1. Berikan makanan yang terpilih

2. Monitor mual muntah

3. Monitor intake nutrisi

4. Berikan informasi tetang

kebutuhan nutrisi

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 15

Page 16: bab 1 bary

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

3. Ansietas / ketakutan b.d

perubahan status kesehatan,

ancaman kematian, nyeri

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan masalah

ansietas dapa teratasi

dengan kriteria hasil :

- Mampu

menidentifikasi,

mengungkapkan gejala

cemas

- Mengidentifikasi,

mengungkapkan dan

menunjukkan teknik

untuk mengontrol nyeri

1. Gunakan pendekatan yang

menyenangkaan

2. Jelaskan semua prosedur dan apa

yang dirasakan selama prosedur

3. Temani pasien untuk

memberikan keamanan dan

mengurangi takut

4. Dengarkan dengan penuh

perhatian

5. Dorong pasien untuk

mengungkapakan perasaan,

ketakutan dan presepsi

BAB III

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 16

Page 17: bab 1 bary

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat. Kurang tahunya

dan cara penanganan yang tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah

peradangan pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang bersifat secara akut, kronis,

difus atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-obatan dan bahan iritan lain, sehingga

menyebabkan kerusakan-kerusakan atau perlukaan yang menyebabkan erosi pada lapisan-

lapisan tersebut dengan gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti.

3.2 SARANDengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat

menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak

bisa menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu kami juga mengharapkan saran dan

kritik dari para pembaca sehingga kami  bisa lebih baik pada makalah kami selanjutnya.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 17

Page 18: bab 1 bary

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S.C,. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, ; alih

bahasa, Agung Waluyo; editor Monica Ester, Edisi 8, Vol.2. Jakarta; EGC

Nurarif, Amin Huda, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 2. Mediaction Publishing. Jogjakarta.

KEP. GERONTIK (ASKEP GASTRITIS) | 18