ayub 3
DESCRIPTION
dhgcnbvbnbTRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma yang terletak antara kulit dan tulang
KONSEP DASAR
DEFINISISoft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma yang terletak antara kulit dan tulang
ETIOLOGI
Kondisi Genetik
Radiasi
Trauma
Infeksi
LAPORAN KASUSBIODATA
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama :Islam
Status Perkawinan:Menikah
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Genuk Tegalsari Semarang
No Register : 369625
Diagnosa Medis :STT ( Soft Tissue Tumor ) pipi kiri
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 60 th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hub dengan Pasien : Suami
Riwayat kesehatan
1. Status kesehatan saat inia. Keluhan utama
Pasien mengeluh ada benjolan pada pipi sebelah kirib. Faktor pencetus
Sakit terasa saat pipi tersenggol c. Lamanya keluhan
± sejak 1 tahun yang lalu, tapi terkadang tidak sakitd. Timbulnya keluhan
Bertahape. Faktor yang memperberat
Saat pasien melakukan aktivitas
2. Status kesehatan masa lalua. Penyakit yang pernah dialami
Pasien tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya saat ini, tidak ada riwayat penyakit yang menular hanya mempunyai riwayat penyakit hipertensi.b. Kecelakaan Pasien mengatakan pernah kecelakaan saat mengendarai sepeda motor dan hanya mengalami luka ringan saja d bagian kaki dan tangan.
c. Pernah dirawat :Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit dengan penyakit Darah Tinggi/ Hipertensi pada tahun 2012 di RS Roemani Semarang.
d. Riwayat operasi :Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah melakukan operasi seperti saat ini di RS.
POLA KESEHATAN FUNGSIONAL/GORDON
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengetahui bahwa dirinya sakit tapi terkadang pasien tidak langsung membawanya berobat kerumah sakit, pasien mengatakan biasanya jika diberikan obat langsung sembuh. Pasien juga tidak melakukan pemeriksaan berkala terhadap penyakitnya.
Pasien juga jarang melakukan olahraga karena malas. Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi jamu atau obat-obatan lainnya selain obat sakit kepala.
Pasien saat berobat menggunakan jaminan kesehatan BPJS.
2. Neuro sensori dan kognitifa. Gejala
1. Adanya nyeri :
P = saat tersenggol
Q = 1-2 menit, nyerinnya seperti terkena benda tumpul
R = di pipi sebelah kiri ( luka post op stt)
S = nyeri skala 3
T = saat bergerak / tersenggol
2. Rasa pusing : ada, saat obat anestesinya sudah hilang/ setelah operasi
3. Kesemutan (-)
4. Kejang (-)
5. Penurunan penglihatan (-)
6. Penurunn pendengaran (-)
7. Epistaksis (-)
b. Tanda
1. Status mental : composmentis
2. GCS :15
3. Terorientasi
4. Pengggunaan alat bantu penglihatan (-)
5. Reaksi pupil : normal / 2mm
6. Tidak tampak kesakitan
3. Keamanana. Gejala1. Tidak ada alergi obat-obatan /makanan2. Riwayat penyakit hub seksual : (-)3. Riwayat transfusi darah (-)4. Kerusakan penglihaan/ pendengaran (-)5. Riwayat cedera : tidak ada6. Riwayat kejang (-)b. Tanda1. Suhu tubuh 36,3 oC, diaforesis (-)2. Jaringan parut (-)3. Kemerahan /pucat (-)4. Adanya luka : ada, luka post op eksisi biopsi5. Tanda perdarahan lain (-)6. Terpasang alat invasif (-)7. Gangguan keseimbangan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : baik
2. Tingkat kesadaran : composmentis
E : 4, M : 6, V : 5, GCS : 15
3. Tanda – tanda vital ( 19 Oktober 2015 )
TD : 160/100 mmHg RR : 24 x/menit
Nadi : 98 x/m Suhu : 36,3oC
4. Pengukuran Antropometri
TB : 149 cm
BB : 64 kg
5. Kepala Bentuk kepala oval normal, tidak ada luka ataupun bekas luka.a. Rambut
Rambut lebat panjang dan berwarna hitam, rambut tampak bersih dan tidak ada bau
b. Mata Tidak ada sekret, konjungtiva tidak anemis.
c. Hidung Kebersihan hidung baik, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada epitaksis.
d. Telinga Pendengaran baik, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri, tidak ada sekret, dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
e. Mulut Mulut lembab warna merah muda, gigi dan gusi tampak bersih dan tidak ada bau mulut
6. Ekstremitas
Kuku bersih, tidak ada edema, kekuatan otot baik, kordinasi gerak dan keseimbangan adekuat, tidak menggunakan alat bantu gerak, terdapat infus pada tangan kiri pasien, tidak ada tanda-tanda infeksi di daerah tusukan infuse.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHematologiDarah rutinHemoglobinHematokritJumlah LekositJumlah TrombositHitung jenisEosinofilBasofilN. segmenLimfositMonosit Laju endap darahErotrositMCVMCHMCHCRDW
11.4 g/dl35.4 %12.0 /ul251 ml
3.1 %6.9 %67.7 %23.1%6.2 %90 mm/jam4.33 juta/uL82 fL26 pg32 %12.29 %
11.7 – 15.535 – 473.6 – 11.0150 – 400
2 - 40 - 150 - 7025 - 402 - 80 - 203.8 – 5.280 – 10026 – 3432 – 3611.5 – 14.5
DiitDiit lunak : bubur
Therapy Infus RL 20 tpmInjeksi ::
Ceftriaxone 1 x 1 gramKetorolac 3 x 1 amp
DATA (DS DAN DO ) MASALAH ETIOLOGI
DS :
a. Pasien mengatakan nyeri pada pipi
kirinya
b. Skala nyeri 3
DO :
c. Pasien terlihat meingis kesakitan
P = saat tersenggol
Q = 1-2 menit, nyerinnya seperti terkena
benda tumpul
R = di pipi sebelah kiri ( luka post op
stt)
S = Skala Nyeri 3
T = saat bergerak / tersenggol
DS :
d. Pasien mengatakan ada luka operasi di
pipi sebelah kiri
DO :
e. TD : 160/100, RR : 24x/m, N :
98x/m, S : 36,3oC
f. Hasil pemeriksaan lab : Hb :11.4,
lekosit : 12.000, trombosit : 251/m3,
hematokrit : 35.4 %
g. Kondisi luka, tidak ada pus atau nanah,
luka masih sedikit basah
Nyeri
Resiko infeksi
Terputusnya kontinuitas jaringan
Adanya luka post operasi
APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED
1. Identitas Klien : Ny. S, 59 tahun2. Data Fokus
Klien di rawat di RS Roemani Semarang karena terdapat benjolan dibawah kulit dibagian pipi kirinya. Klien mengatakan luka post opp eksisinya terkadang terasa nyeri, skala nyeri 3. Nyeri bertambah ketika bergerak/tersenggol.
3. Diagnosa KeperawatanNyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
4. Evidence based nursing practice yang diterapkan pada pasienRelaksasi nafas dalam
5. Analisa sintesa justifikasi/ alasan penerapan evidence based nursing practice
kondisigenetik, radiasi, trauma, infeksi
Terbentuknya benjolan (tumor) dibawah kulit
Soft Tissue Tumor (STT)
Post Operasi
Terputusnyakontinuitasjaringan
Nyeri
Diberikan relaksasi nafas dalam
Telaah artikel riset terkait
1. Judul penelitianPengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Di Ruang Irnina A Blu Rsup Prof Dr. R.D Kandou Manado
2. Peneliti - Suhartini Nurdin - Maykel Kiling - Julia Rottie
3. Waktu penelitian 17-30 juni 2013.
4. Metode penelitianJenis penelitian yang di gunakan adalahpenelitian analitik dengan pendekatanQuasi eksperimen.