askep strok
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strok merupakan salah satu penyebap kematian dan kecacatan neurologis yang utama
diindonesia.serangan otak ini merupakan kegawat daruratan medis yang harus ditangani secara
tepat dan cermat.
Strok adalah sindrom yang awal timbulnya mendadak ,progresi cepat berupa devisit
neurologis fokal dan ataw global,yang berlangsung 24 jam ataw lebih ataw langsung
menimbulkan kematian, dan semata –mata ditimbulkan oleh gangguan peredaran darah otak
non traumati.bila gangguan peredaran darahotak ini berlangsung sementara,beberapa detik
hingga beberapa jam(kebanyakan 10-20 menit) tapi kurang dari 24 jam,disebut sebagai serangan
serangan iskemia otak sepintas.
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan askep ini adalah adalah untuk memperoleh gambaran tentang
pembahasan konsep penyakit dan konsep asuhan keperawatan dengan penyakit strok.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Strok adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak ,progresi cepat berupa devisit
neurologis fokal ataw global,yang berlangsung 24 jam atau lebih ataw langsung menimbulkan
kematian.
2. Etiologi
Strok disebabkan oleh dua jenis gangguan vaskuler yaitu iskemia(pasokan darah kurang)
ataw hemiragi(bocornya darah dari pembuluh darah intracranial).
3. Jenis-jenis
a. Strok iskemik
Stok iskemik 80-85 adalah srok iskemik yang terjadi akibat sekitar obstruksi atau bekuan
disatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan
(thrombus) yang terbentuk didalam suatu pembuluh otak atau organ distal.
Terdapat empat tempat subtype dasar srtuk iskemik berdasarkan penyebabnya
yaitu;lakunar,thrombosis pembuluh darah besar dengan aliran darah pelan,embolik dan
kriptogenik.strok kriptogenik adalah strok iskemik akibat sumbatan mendadak pembuluh
intrakranium besar tetapi tanpa penyebab.
b. Strok hemaragik
Strok hemaragik yang berupa15%-20% dari semua strok,dapat terjadi apabila lesi vascular
intra serebrum mengalami rubtur sehingga terjadi pendarahan kedalam ruang sub oragnoid atau
langsung kedalam jaringan otak . Perdarahan dapat terjadi dibagian mana saja dari system
saraf.secara umum, perdarahan didalam tengkorak diklasifikasikan berdasarkan lokasi dalam
dengan jaringan otak dan meningen dan oleh tipe vaskuler yang ada. Tipe –tipe perdarahan yang
mendasari strok hemoragik adalah intraserebrum (parenkimatosa),intevertikel dan subaraknoid.
4. Patofisiologi
Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja didalam arteri-arteri yang
membentuk sirkulu willisi:arteri karotis internal dan system vertebrobasila atau semua cabang-
cabangnya .secara umum, apabila aliran darah kejaringan otak terputus selama 15-20 menit,
akan terjadi infark atau kematian jaringan.
5. Tanda dan gejala
Gejala neurologis yang timbul pada berat ringanya gangguan pembuluh darah dan
lokasinya .
Manifestasi klinis strok yaitu:
Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemipirasis) yang timbul mendadak
- Gangguan sensibilitas pada satu atau anggota badan (gangguan himesensorik)
- Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi,stupor, atau koma)
- Kasi
- ah (bicara tidak lancer,atau kesulitan memahami ucapan ).
- Disatria (bicara telo atau cedel).
- Ataksia (trukal atau anggota badan ).
- Vertigo,mual dan muntah ,dan nyeri kepala.
6. Faktor resiko
- Yang tidak dapat diubah : usia ,jenis kelamin pria , ras ,riwayat kelurga , riwayat TIA atau
strok , penyakit jantung koroner , fibrilosi atrium , dan heterozigot atau hemozigot
hemostinaria .
- Yang dapat diubah : hipertensi , diabetes mellitus ,merokok , penyalah gunaan alkohol dan
obat , kontrasepsioral , hematokrit meningkat , bruit korotis asimtomatis , hiperurisemia
dan dislipedemia .
7. Pemeriksaan penunjang
- Hemoglobin , hematikrit , eritrosit , lekosit , hitung jenis trombosit , masa perdarahan dan
pembekuan.
Mengenai penatalaksanaan strok ,konsesus nasional pengelolaan strok di Indonesia,1999
mengemukakan hal berikut:
- Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi adekuat,bila perlu berikan oksigen 1-21
permenit -sampai ada hasil gas darah .
- Kandung kemih yang penuh dikosongkan,sebaiknya dengan kateterisasi intermiten.
- Penatalaksanaan tekanan darah dilakukan secara kusus .
- Hiperglikemia atau hipoglikemia harus dikoreksi.
- Suhu tubuh harus dipertahankan normal.
- Nutrisi peroral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi menelan baik ,dianjurkan
melalui pipa nasogastik.
- Keseimbangan cairan dan elektrolit di pertahankan cairan intravena,cairan kristoloid atau
koloid,hindari yang mengandung glukosa murni atau hipotorik.
B.KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
a. Aktifitas/istirahat
Gejala: - merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan.
- Kehilangan sensasi atau paralisis(hemiplagia).
- Merasa mudah lelah,susah untuk beristirahat(nyeri/kejang otot).
Tanda: - gangguan tonus otot(flaksid,spastis),paraltik(hemiplegia dan terjadi
Kelemahan umum.
- Gangguan penglihatahatan.
- Gangguan tingkat kesadaran.
b. Sirkulasi
Gejala: - adanya penyakit jantung(M.I,reumatik atau penyakit jantung
Vascular,GJK,endokardits bacterial,polistemia,riayat hipotensi postural.
Tanda : - hipertertensi arterial(dapat ditemukan/terjadi pada GSU) sehubungan dengan
adanya embolisme/malforasi vaskuler.
- Dissritmi,perubahan EGK
- Desiran pada kaarotis,flliemoralis,dan arteri iliaka atau aorta yang abnormal
c. Integritas ego
Gejala: - perasaan tidak berdaya ,perasaan putus asa.
Tanda: - emosi yang labil dan ketidak siapan oleh marah ,sedih dan gembira .
- kesulitan untuk mengekspresikan diri
d. Eliminasi
Gejala: - perubanan pola berkemih separti ikontinensia urin,anuria
- distensi abdomen (distensi kandung kemih berlebihan),bbising usus negative(ileus
paralitik).
e. Makanan/cairan
Gejala: - nafsu makan hilang.
- mual, muntah sebelum fase akut,peningkatan TIK.
f. Neuro sensori
Gejala: - sinkope atau pusing.
- Gangguan rasa pengecapan dan penciuman.
Tanda: -status mental /tingkat kesadaran biasanya terjadi koma pada tahap awal hemoragis
dan afasia ,gangguan atau kehilangan fungsi bahasa mungkin afasia motorik
(kesulitan yang mengungkapkan kata-kata).
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala: -sakit kepala dengan intesitas yang berbeda.
Tanda: -tingkah laku yang tidak stabil,gelisah,ketegangan pada otot/afasia.
h. Pernafasan
Gejala: - merokok, factor resiko.
Tanda: - ketidak mampuan menelan,batuk,hambatan jalan nafas.
- timbulnya permafasan sulit dan tidak teratur.
i. Keamanan
Tanda: - masalah bicara,ketidak mampuan untuk berkomunikasi.
j .Penyuluhan pembelajaran
Tanda:adanya riwayat hipertensi pada keluarga strok,pemakaian kontrasepsi oral ,kecanduan
alcohol.
2. Pengolahan data
Data subjektif
- Klien mengatakan merasa kesulitan untuk mekakukan aktifitas ,karena
kelemahan,kehilangan sensasi atau paralis.
- Klien mengatakan adanta penyakit jantung,polsitemia,riwayat hipertensi postural.
- Klien mengatakan perasaannya tidak berdaya,putus asa.
- Klien mengatakan nafsu makan hilang,mual ,muntah selama akut .
- Klien mengatakan pusing,sakit kepala akan sangat berat adanya,gangguan rasa pengecapan
dan penciuman.
- Klien mengatakan (factor resiko )merokok.
- Klien mengatakan adanya riwayat hipertensi pada keluarga strok ,pemakaian kontrasepsi
oral.
Data subjektif :
- Gangguan tonus otot ,paralitik dan terjadi kelemahan umum ,gangguan penglihatan dan
tingkat kesadaran
- Hipertensi arterial( dapat dimukan/terjadi pada CSu)’distermia dan perubahan EKG.
- Kesulitan untuk mengekspresikan diri .
- Kesulitan menelan.
- Status mental/tingkat kesadaran biasa nya terjadi koma pada tahap awal hemarogis dan
afasia: gangguan atau kehilangan fungsi bahasa mungkin afasia motorik(kesulitan dalam
mengungkapkan kata-kata).
- Tingkah laku yang stabil,gelisah,ketegangan pada otot atau fasia.
- Ketidak mampuan menelan,batuk,hambatan jalan nafas.
- Matorik sensorik : masalah dengan penglihatan.
- Masalah bicara,ketidak mampuan untuk berkomunikasi.
3. Analisa data
Problem Etiologi Symtom
Gangguan mobilisasi
Gangguan aliran darah keotak ↓
Gangguan neuromuskuler ↓
Kelemahan otot secara progresif ↓
Ketidak mampuan untuk berdiri sendiri
↓
Kelemahan otot ↓
Mobilisasi terganggu
DO: - gangguan tonus otot paralitik dan
- Terjadi kelemahan umum.
- Motorik,sensorik masalah dengan penglihatan.
DS: - klien mengatakan kesulitan untuk melakukan aktifitas karena kelemahan.
Devisit perawatan diri
Gangguan aliran darah diotak
↓ Gangguan neuromuskuler
↓ Kelemahan otak secara progresif
↓ Self care defisit
DO: kesulitan untuk mengekspresikan
Diri. DS: klien mengatakan kesulitan
untuk Karena kelemahan Untuk Melakukan aktifitas.
Cemas Hemiparesis sinitra ↓
Perubahan status kesehatan ↓
Kurangnya informasi tentang penyakitnya
↓ Klien mengalami stresor
↓
cemas
DO: - tingkah laku tidak stabil. - Gelisah atau cemas. - Kesulitan untuk
mengekspresikan diri. DS: - sklien menbatakan perasaan Tidak berdaya .
- Klien mengatakan putus asa.
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilisasi badan ,gangguan aliran darah keotak ditandai dengan :
DO: - Gangguan tonus paralitik dan terjadi kelemahan umum .
- Gangguan tingkat kesadaran
DS: - klien mengatakan kesulitan untuk melakukan aktifitas karena kelemahan
b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan otot secara progresif ditandai
dengan :
DO: - Tingkah laku yang tidak stabil
- Gelisah
- Kesulitan untuk mengekspresikan diri.
DS: - klien mengatakan perasaan tidak berdaya .
- Klien mengatakan putus asa.
5 . Rencana tindakan
NO DX Tujuan Intervensi Rasional
1
Tupan:setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7 hari gangguan mobilisasi klien dapat teratasi . Tupen:setelah diberikan asuhan keperawatan selama ± 2 hari mobilisasi klien dapat teratasi dengan criteria: -Gangguan tonus berkurang -kesadaran membaik
1.Monitor kekuatan otot Klien. 2.lakukan latihan rentang Gerak aktif dan pasif
padekstremitas yang terganggu. 3 .Bantu klien dengan Keseimbangan duduk. 4. lakukan masase pada
area yang terganggu 5. ubah posisi setiap 2 jam 6.konsultasikan dengan ahli
terapi / kosteoterapi untuk latihan dengan ambulasi pasien.
7. berikan relaksasi otot anti spanodik sesuai indikasi dari dokter.
1.Untuk mengetahui tingkat
kekuatan motorik untuk mementukan intervensi selanjutnya.
2.Meminimalkan altrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu dan mencegah terjadinya kontraktur dan menurunkan resiko terjadi orteoporosis.
3.Membantu dan melatih kembali fungsi saraf dan meningkatkan respon motorik.
4.Stimulasi sirkulasi membantu
mencegah kerusakan kulit dan berkembang menjadi dekubitus.
5.Menurunkan resiko terjadinya
dispemia . 6.Untuk mengetahui respon
pasien terhadap latihan yang diberikan
7.Untuk mempercepat proses
penyembuhan.
2 Tupan :setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7 hari masalah degicit perawatan deficit dapat teratasi Tupen : setelah diberikan assuhan 2 masalah deficit perawatan diri dapat teratasi dengan criteria : -Tingkat kesadaran
membaik - gangguan tonus
otot berkurang - tidak terjadi
kelemahan
1. pantau kemampuan klien dalam merawat diri
2. pertahankan dukungan sikap yang tegas memberi waktu yang cukup bagi klien untuk mengerjakan tugasnya.
3. beri personal hygiene 4. umpan balik yang positif 5. beri kesempatan kepada klien
untuk melalui kemandirian
1. membantu dalam mengatisipasi / merencanakan pemenuhan kebutuhan secara indifidual
2. klien akan memerlukan empati tapi perlu untuk mengetahui pemberian tindakan keperawatan yang membantu klien.
3. untuk meningkatkan kenyamanan 4. meningkatkan perasan makna diri
bagi klien dan meningkatkan kemandirian.
5. dapat berespon dengan baik jika
daerah yang sakit tidak terganggu dan memerlukan dorongan jika aktif menyatukan kembali sebagian tubuh.
3 Tupan : setelah diberikan tindakan selama + 3 hari rasa cemas teratasi Tupan : setelah dilakukan tindakan selama 1 hari rasa cemas teratasi dengan criteria :
- Tingkah laku menjadi stabil
- Tidak gelisah
- Dapat mengepresikan diri dengan baik
1. Kaji tingkat kecemasan klien dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasanya
2. Beri penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan proses pengobatan
3. Beri penjelasan pada klien tentang hal-hal yang dapat memburuk keadaan / kondisi penyakit klien
1. Untuk mengetahui tingkat peneriman klien , informasi penyakitnya.
2. Agar klien dapat mengerti tentang penyakit dan proses pengobatanya
3. Agar klien mengerti tentang hal- hal yang memperburuk kondisi penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief , et al. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3jilid 2, Penerbit Buku Media
Aescilipius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta: 2000.
Marilynn E D. 1990. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strok adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak , progresi cepat berubah
deficit neuroglis fokal atau global , yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau langsung
menimbulkan kematian.
Strok disebabkan oleh 2 jenis gangguan vaskuler yaitu iskemia ( pasokan darah kurang
) atau hemiragi 9 bocornya darah dari pembuluh darah intracranial
Jenis – jenis strok
Strok iskemik
Strok iskemik 80-85 % strok adalah strok iskemik , yang terjadi akibat sekitar obstruksi
atau bekuan disuatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.Obstruksi dapat
disebabkan oleh bekuan ( thrombus) yang terbentuk dalam suatu pembuluh otak atau organ
distal.
Strok hemaragik
Strok hemaragik yang merupakan 15% sampai 20% dari semua strok, dapat terjadi
apabila lesi vaskuler intraserebrum mengalami rupture sehingga terjadi perdarahan kedalam
ruang sub oraknoid atau langsung kedalam jaringan otak.
B. SARAN
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan karena
kurangnya referensi yang kami dapatkan , jadi kritik dan saran yang sifatnya membangun
khususnya dari dosen pembimbing maupun dari rekan – rekan pembaca sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah kami kedepanya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT atas segala rahmat dsan karunianya keoada kami
untuk menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya . terimakasih pula pada orang-
orang yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini . makalah ini terbentuk atas
dasar kepedulian kami dalam ilmu keperawatan khususnya KMB I. Dalam makalah ini
membahas Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system persyarafan ( STROK).
Akhir kata , tak ada gading yang tak retak . demikian pula makalah ini yang masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu , kritik dan saran sangatlah kami butuhkan demi
perbaikan makalah ini.
DOSEN : LA RANGKI S.Kep. Ns
TUGAS : KMB I
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT STROK
OLEH :
KELOMPOK 13
LISNAWATI
NUR NANINGSING
WD. NURAIHI
AHMAD PUTRA HADI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2011/2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………
C. Metode Penulisan………………………………………………………………………..
D. Ruang Lingkup……………………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit………………………………………………………………………….
1. Pengertian…………………………………………………………………………….
2. Etiologi…………………………………………………………………………………
3. Patofisiologi…………………………………………………………………………..
4. Tanda dan Gejala……………………………………………………………………
5. Komplikasi…………………………………………………………………………….
6. Pemeriksaan Penunjang……………………………………………………………
7. Penatalaksanaan Medik…………………………………………………………….
B. Konsep Askep
1. Pengkajian…………………………………………………………………………....
2. Diagnosa Keperawatan……………………………………………………………..
3. Perencanaan…………………………………………………………………………
4. Implementasi dan Evaluasi…………………………………………………………
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………
B. Penutup………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..