asi eksklusif

26
BAB I PENDAHULUAN Anak yang sehat harus dipersiapakan sejak dalam kandungan dan saat persalinan hingga masa tumbuh- kembangnya. Sebab sejak dalam kandungan, janin telah mengalami berkembangan fase cepat. Selaput dan sel-sel otak selama kehamilan 16-20 minggu merupakan fase hiperplasi optimal, sedangkan pada kehamilan 30 minggu sampai bayi berumur satu tahun merupakan fase cepat. Fase ini merupakan saat yang sangat menentukan bagi perkembangan kecerdasan bayi. Status emosi ibu dan kondisi fisik selama hamil memberi sumbangan yang sangat berarti bagi tumbuh kembang janin. Dengan demikian, seorang ibu harus mempersiapkan diri untuk hamil. Saat persalinan tiba, ibu sudah harus memahami apa yang terjadi dan kemungkinan yang membahayakan. Saat persalinan merupakan waktu penentu bagi bayi untuk mendapatkan ASI (air susu ibu) yang optimal sebagai nutrisi yang mampu memenuhi seluruh unsur gizi untuk perkembangan bayi menjadi anak yang sehat dan cerdas. ASI merupakan salah satu kekaguman kita tentang cinta Tuhan kepada umat-Nya dapat kita rasakan ketika ibu mulai menyusui bayinya dengan ASI. Proses ini merupakam mukjizat yang harus disyukuri dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Hal ini dapat kita KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 1

Upload: rasyideste

Post on 07-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asi eksklusif

TRANSCRIPT

Page 1: asi eksklusif

BAB I

PENDAHULUAN

Anak yang sehat harus dipersiapakan sejak dalam kandungan dan saat

persalinan hingga masa tumbuh-kembangnya. Sebab sejak dalam kandungan, janin

telah mengalami berkembangan fase cepat. Selaput dan sel-sel otak selama

kehamilan 16-20 minggu merupakan fase hiperplasi optimal, sedangkan pada

kehamilan 30 minggu sampai bayi berumur satu tahun merupakan fase cepat. Fase

ini merupakan saat yang sangat menentukan bagi perkembangan kecerdasan bayi.

Status emosi ibu dan kondisi fisik selama hamil memberi sumbangan yang sangat

berarti bagi tumbuh kembang janin. Dengan demikian, seorang ibu harus

mempersiapkan diri untuk hamil.

Saat persalinan tiba, ibu sudah harus memahami apa yang terjadi dan

kemungkinan yang membahayakan. Saat persalinan merupakan waktu penentu

bagi bayi untuk mendapatkan ASI (air susu ibu) yang optimal sebagai nutrisi yang

mampu memenuhi seluruh unsur gizi untuk perkembangan bayi menjadi anak yang

sehat dan cerdas.

ASI merupakan salah satu kekaguman kita tentang cinta Tuhan kepada

umat-Nya dapat kita rasakan ketika ibu mulai menyusui bayinya dengan ASI.

Proses ini merupakam mukjizat yang harus disyukuri dan dimanfaatkan seoptimal

mungkin. Hal ini dapat kita pahami dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

tidak ada makanan di dunia ini yang sesempurna ASI. ASI adalah salah satu jenis

makanan yang mencakupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi,

sosial, maupun spritual.

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 1

Page 2: asi eksklusif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Defenisi ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan

garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna

sebagai makanan bagi bayinya.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain

pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam

tahap ASI eksklusif ini.

ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan

demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan)

sudah tidak berlaku lagi.(1)

2. Manfaat ASI dan Menyusui

Keuntungan menyusui meningkat seiring lama menyusu eksklusif hingga enam

bulan. Setelah itu, dengan tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam

bulan, keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya lama

pemberian ASI sampai dua tahun.(1,2)

a. Manfaat ASI untuk bayi

ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah

dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan pencernaan bayi, dapat juga melindungi infeksi gastrointestinal. ASI

tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.

ASI juga mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama

5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,

Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. ASI dapat meningkatkan

kesehatan dan kecerdasan bayi serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan

anak (bonding).(1)

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 2

Page 3: asi eksklusif

b. Manfaat ASI untuk Ibu

Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada

bayinya dan hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit

yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak. Dengan

menyusui, rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian

rahim keukuran sebelum hamil serta mempercepat berhentinya pendarahan post

partum. Dengan menyusui kesuburan ibu akan menjadi berkurang untuk beberpa

bulan dan dapat menjarangkan kehamilan. ASI juga dapat mengurangi kemungkinan

kanker payudara pada masa yang akan datang.(2)

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 3

Page 4: asi eksklusif

3. Komposisi ASI

Keadaan yang menguntungkan dari ASI meliputi asam amino dan kandungan

protein yang optimal untuk bayi normal. Asam lemak esensial dalam jumlah yang

berlimpah tetapi tidak berlebihan, kandungan natrium yang relatif rendah tetapi

adekuat, beban solut yang rendah dibandingkan dengan susu sapi, dan absorbs

yang sangat baik untuk zat besi, kalsium dan seng, yang menyediakan jumlah yang

adekuat dari zat-zat nutrisi ini untuk bayi yang disusui ASI secara penuh selama 4-

6 bulan.(1)

ASI tidak saja mengandung makronutrien, vitamin,dan mineral tatapi juga faktor

pertumbuhan, hormon, dan faktor protektif. Paling sedikit terdapat 100 komponen

pada ASI, termasuk zat yang belum teridentifikasi dan belum jelas perannya. Dalam

alquran, ASI disebut sebagai “darah putih”. Hal ini merupakan penjelasan yang sangat

tepat karena susu awal memiliki lebih banyak sel darah putih daripada darah sendiri.

Sifat khas manusia adalah otak yang besar dan rumit, yang mengalami banyak

perkembangan selama 2 tahun pertama. ASI menyediakan laktosa, sistein, kolestrol,

dan tromboplastin yang diperlukan untuk sintesis jaringan system syaraf pusat.

Namun, karena ASI merupakan nutrisi yang sempurna, analisis komponenya

memungkinkan kita memproduksi pengganti untuk ditambahkan kedalam susu

formula. Maka dari itu, susu formula tidak akan secara sempurna menyerupai ASI.

Walaupun ASI mungkin dapat dianggap nutrisi yang sempurna, komposisinya

bervariasi. Komposisi ASI bervariasi dari orang ke orang, dari satu periode laktasi ke

periode lain, dan setiap jam dalam sehari. Adapun komposisi ASI antara lain

mengandung protein, lemak, karbohidrat, garam mineral, air, Vitamin seperti pada

kolostrum.

Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang tinggi, lebih kental dan

berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan kepada bayi.

Sekalipun produksi ASI pada hari-hari pertama baru sedikit, namun mencukupi

kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan masakan pralaktal (sebelum ASI

lancar diproduksi) lain harus dihindari.(1)

Kolostrum merupakan sekresi payudara yang bersifat alkali, yang mungkin mulai

dihasilkan selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan pada 2- 4 hari pertama setelah

melahirkan. Mempunyai berat jenis yang lebih besar (1,040 - 1,060), kandungan

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 4

Page 5: asi eksklusif

protein yang lebih tinggi, vitamin larut lemak, mineral, kandungan karbohidrat, dan

lemak yang lebih rendah daripada ASI biasa. Kolostrum mengandung IgA sekretori,

leukosit, dan zat-zat imun lainnya yang berperan dalam mekanisme pertahanan

neonatus.(1)

4. Produksi ASI

Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut

bayi pada putting susu ibu. Gerakan tersebut merangsang kelenjar hipofisis anterior

untuk memproduksi sejumlah prolaktin, hormon utama yang mengandalkan

pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada Refleks

Let Down atau refleks ejeksi susu , dimana hisapan putting dapat merangsang

kelenjar hipofisis posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin, Di bawah

pengaruh oksitosin, sel-sel di sekitar alveoli berkontraksi, mengeluarkan susu

melalui system duktus kedalam mulut bayi.(2)

(3)

Laktasi dapat dianggap terdiri atas dua fase, laktogenesis, inisiasi laktasi, dan

galaktopoiesis, pemeliharaan sekresi air susu. Inisiasi laktasi berkaitan dengan

penurunan estrogen, progesteron, dari sirkulasi ibu saat persalinan. Dua hormon

terpenting yang berperan dalam laktasi adalah prolaktin yang merangsang produksi

air susu, dan oksitosin yang berperan dalam penyemprotan (ejeksi) susu.(2)

Berdasarkan waktu diproduksi ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae

yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 5

Page 6: asi eksklusif

dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak.

Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat,

dari masa laktasi. Komposisi colostrum dari hari ke hari dapat berubah, dan

merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning

dibandingkan ASI Mature. ASI juga merupakan suatu laxanif yang ideal untuk

membersihkan meconeum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran

pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya. Dengan ASI Mature dimana

protein yang utama adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah globulin,

Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi berlainan

sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi. Lebih banyak

mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat memberikan perlindungan

bagi bayi sampai 6 bulan pertama. Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya

dibandingkan dengan ASI Mature. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature

yaitu 58 kalori/100 ml colostrum. Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin

larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah. Bila dipanaskan menggumpal, ASI

Mature tidak. PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature. Lemaknya lebih banyak

mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan ASI Mature. Terdapat trypsin

inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi menjadi krang sempurna,

yangakan menambah kadar antobodi pada bayi. Volumenya berkisar 150-300 ml/24

jam.(1)

2. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi) Merupakan ASI peralihan dari colostrum

menjadi ASI Mature. Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari masa laktasi, tetapi

ada pula yang berpendapat bahwa ASI Mature baru akan terjadi pada minggu ke 3

– ke 5. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat

semakin tinggi serta volume semakin meningkat.

3. Air Susu mature merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya,

yang dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan

bahwa minggu ke 3 sampai ke 5 ASI komposisinya baru konstan. ASI matur ini

juga merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang

mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang

diberikan selama 6 bulan pertamabagi bayi. Air susu matur merupakan cairan putih

kekuning-kuningan, karena mengandung casienat, riboflavin dan karotin.Tidak

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 6

Page 7: asi eksklusif

menggumpal bila dipanaskan.Volume: 300 – 850 ml/24 jam. Terdapat anti

microbaterial factor, yaitu: Antibodi terhadap bakteri dan virus, Enzim (lysozime,

lactoperoxidese), Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein), Faktor resisten

terhadap staphylococcus, Complecement ( C3 dan C4).(1)

5. Pola pemberian ASI

Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan makanan

lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar yaitu tidak

dijadwal, ASI diberikan sesering mungkin termasuk menyusui pada malam hari.

Ibu menggunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian tiap kali menyusui.

Disamping itu, posisi ibu bisa duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan

santai. Bayi dipeluk dengan posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting

susu harus baik yaitu sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk

kemulut bayi. Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum mengisap secara

efektif, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan menggunakan tangan yang bersih.

(3)

Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta persiapan psikologi

selama kehamilan akan menunjang keberhasilan menyusui. Seorang ibu yang

menyusui harus menjaga ketenangan pikiran, menghindari kelelahan, membuang

rasa khawatir yang berlebihan dan percaya diri bahwa ASI-nya mencukupi untuk

kebutuhan bayi.(3)

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 7

Page 8: asi eksklusif

6. Masalah Pemberian ASI

Kegagalan pemberian ASI eksklusif akan menyebabkan kekurangan jumlah sel

otak sebanyak 15% – 20%, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan bayi

pada tahap selanjutnya. Ada beberapa masalah menyusui terkait dengan ibu yaitu :

1. Pembengkakan Payudara

Pembengkakan payudara ialah respon payudara terhadap hormon-hormon laktasi

dan adanya air susu. Payudara mambengkak dan menekan saluran air susu,

sehingga bayi tidak memperoleh air susu. Rasa nyeri dapat menjalar ke aksila.

Perawatan yang lebih baik dapat dilakukan dengan menggunakan es yang

diletakkan di payudara. Es akan mengurangi pembengkakan,sehingga sejumlah air

susu yang cukup dapat dikeluarkan untuk membuat areola menjadi lunak.

Payudara dapat menjadi sangat bengkak jika bayi tidak sering menyusu atau

kurang efisien dalam mengisap selama beberapa hari pertama setelah ASI keluar.

Payudara memang sedikit bengkak disaat sedang mulai menyusui, bengkak yang

ekstrem menyebabkan pembengkakan dari duktus susu dalam payudara dan

pembuluh daerah di area dada.

2. Putting yang luka

Puting susu dapat terasa nyeri pada beberapa hari pertama. Puting yang luka dapat

dicegah atau dibatasi dengan mengambil posisi yang benar dan dengan

menghindari pembengkakan sebelum hal ini terjadi.

3. Saluran Yang Tersumbat

Kadang-kadang saluran air susu tersumbat, menimbulkan nyeri di payudara, yang

terlihat bengkak dan panas. Saluran yang tersumbat ini dapat di sebabkan oleh

pengosongan payudara yang tidak baik, pemakaian bra yang terlalu ketat, posisi

menyusui yang tidak benar, atau selalu menggunakan posisi yang sama.

4. Affterpains

Ibu yang menyusui dapat mengalami affterpains. Affterpains lebih sering terjadi

pada ibu multipara daripada ibu primipara. Affterpains Ini dapat cukup kuat

sehingga ibu merasa tidak nyaman dan ketegangannya dapat mengganggu proses

pemberian makan pada bayi.

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 8

Page 9: asi eksklusif

5. Persepsi Tentang Jumlah Susu Yang Tidak Adekuat

Suplai air susu yang tidak cukup jarang menjadi masalah, karena isapan

menstimulasi aliran susu dalam waktu cukup lama seharusnya dapat memberikan

suplai susu dan jumlah besar.

6. Mastitis

Mastitis merupakan suatu infeksi payudara yang disebabkan oleh bakteri dalam

sisstem duktus. Mastitis menyebabkan bengkak, panas, dan nyeri, biasanya hanya

pada satu payudara, dan juga menyebabkan ibu menyusui merasa demam dan sakit.

7. Masalah pada Bayi.

Beberapa kondisi bayi bisa mempersulit tindakan menyusui pada bayi, salah satu

diantaranya adalah bayi tidak tahan terhadap laktosa atau fenilketonuria. kelainan

sumbing bibir atau langit-langit, dan kelainan bentuk mulut sehingga bayi tidak

dapat menghisap dengan baik.(3)

7. Manajemen Laktasi(2)

Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan

menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera

setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya. Adapun upaya-upaya yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pada masa Kehamilan (antenatal)

Memberikan penerangaan dan penyuluhan tentang manfaat keunggulan ASI, manfaat

menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya pemberian susu botol.

Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara / keadaan putting susu, apakah ada

kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan berat badan ibu hamil.

Lakukan perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu

memproduksi dan memberikan ASI yang cukup. Memperhatikan gizi/makanan

ditambah mulai dari kehamilan trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan

pada saat belum hamil. Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 9

Page 10: asi eksklusif

ini perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk

memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.

2. Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)

Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara menysui

yang baik dan benar, yakni: tentang posisi dan cara melakatkan bayi pada payudara

ibu. Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam sehari

agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal. Ibu nifas dapat diberikan kapsul

vitamin A dosis tinggi (200.000S1) dalam waktu dua minggu setelah melahirkan.

3. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)

Menyusui dilanjutkan secara ekslusif selama 4 bulan pertama usia bayi, yaitu

hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya. Perhatikan

gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih banyak dari biasa dan

minum minimal 8 gelas sehari. Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga

ketenangan pikiran dan keberhasilan menyusui. Menghindarkan kelelahan yang

berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat. Pengertian dan dukungan keluarga

terutama suami penting untuk menunjang. Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau

petugas kesehatan apabila ada permasalahan menysusui seperti payudara banyak

disertai demam. Menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta

pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka. Memperhatikan

gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan, berikan MP ASI yang cukup baik

kuantitas maupun kualitas.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI(3)

1. Makanan ibu

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak

secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.

Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila

sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak

mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar

pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna,

dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI. Apabila ibu yang sedang

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 10

Page 11: asi eksklusif

menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka akan terjadi

kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika pada masa kehamilan ibu juga

mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang

sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Makanan yang harus dihindari oleh

ibu menyusui adalah alkohol, merokok, dan juga hindari makanan pedas seperti

sambal dan makanan beraroma keras karena dapat membuat bau tertentu pada ASI

dan akan mengganggu bayi. Ini juga bisa membuat bayi sakit perut.

1. Ketentraman Jiwa dan Pikiran

Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu

dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk

ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.

Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui

bayinya, reflek tersebut adalah reflek Prolaktin merupakan hormon laktogenik

yang penting untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu. Jumlah prolaktin

yang di sekresi dan jumlah susu yang di produksi berkaitan dengan besarnya

stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas, dan lama bayi mengisap. Ejeksi susu

dari alveoli dan duktus susu terjadi akibat refleks let-down. Akibat stimulus isapan,

hipotalamus melepaskan oksitosin dari hipofisis posterior. Refleks let- down dapat

terjadi selama aktifitas seksual karena oksitosin dilepas selama orgasme. Let-down

reflex mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami goncangan

emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex

mengakibatkan ASI tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan

menangis. Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin

mengganggu let down reflex.

2. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin

Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap

kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau

klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung

dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan sehat. Masalah

pemberian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang

diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak

mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI.

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 11

Page 12: asi eksklusif

Pengaruh itu akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang

gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan

3. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.

Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi

pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah

produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh

karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi

dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang

uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon

oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI.

4. Perawatan Payudara

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu memeriksa

putting susu, mempersiapkan payudara dengan mengurut payudara selama 6

minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat

penyumbatan pada duktus laktiferus dapat dihindarkan sehingga ASI dapat keluar.

9. Faktor- faktor Kegagalan Pemberian ASI(1)

Ada 2 hal yang mempengaruhi kegagalan dalam pemberian ASI yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Adapun yang termasuk kedalam faktor Internal yaitu:

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan yang dipahami dan

pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara obyektif. Pengetahuan

juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan yang diperoleh dari

hasil belajar secara formal, informal dan non formal.

Dalam hal ini, banyak sekali alasan kenapa orang tua memberikan MPASI < 6

bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan kalau anaknya kelaparan dan akan

tidur nyenyak jika diberi makan. Meski tidak ada relevansinya banyak yang

beranggapan ini benar. Karena, belum sempurnanya sistem pencernaan sehingga

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 12

Page 13: asi eksklusif

harus bekerja lebih keras untuk mengolah dan memecah makanan. Kadang anak

yang menangis terus menerus dianggap sebagai anak yang tidak kenyang. Padahal

menangis bukan semata-mata tanda anak yang kelaparan. Hal ini menunjukan

bahwa pengetahuan orang tua masih sangat rendah.

b. Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pengembangan sumberdaya

manusia. Pendidikan adalah suatu proses pendidikan jangka panjang yang

dilakukan secara sistematis dan prosedurnya diorganisisr melalui konsep belajar

manajerial perorangan dan pengetahuan teoritis untuk tujuan umum. Pendidikan

yang cukup merupakan asar dalam pengembangan wawasan sarana yang

memudahkan untuk dimotivasi serta turut menentukan cara berpikir seseorang

dalam menerima pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Pendidikan juga

dapat diartikan sebagai suatu proses belajar yang memberikan latar belakang

berupa mengajarkan kepada manusia untuk dapat berpikir secara obyektif dan

dapat memberikan kemampuan untuk menilai apakah budaya masyarakat dapat

diterima atau mengakibatkan seseorang merubah tingkah laku.

Dalam hal ini, banyak ahli pendidikan setempat mempunyai program pendidikan

yang lebih jelas meliputi modal ‘pendidikan untuk hidup’ sebagai subjek (mata

pelajaran) akademik tambahan. Kapanpun dan dimana mungkin, bidan harus

dengan yakin menerima kesempatan untuk ikut berperan dalam kelas “Pendidikan

Kesehatan”, kursus perawatan Anak dan “Persiapan Menjadi Orang Tua” yang

sekarang dilaksanakan di banyak sekolah dan pendidikan lanjut. Dapat terjadi

pertukaran pikiran dan gagasan yang bermanfaat dengan orang-orang muda yang

merupakan generasi berikutnya setelah orang tua mereka. Selain dari itu semua,

mendengarkan mereka, bersikap peka terhadap sesuatu yang tidak ingin mereka

katakan; mendorong mereka untuk menyatakan gagasan dan tanggapan mereka,

membantu mereka untuk mengungkapkan hambatan dan emosi mereka. Apabila

mungkin, izinkan mereka bertemu dengan seseorang ibu yang baru melahirkan

bersama bayinya, dan membicarakan sikap ibu tersebut terhadap bayinya terutama

dalam hubungannya dengan pemberian air susu ibu.

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 13

Page 14: asi eksklusif

c. Pekerjaan ibu

Beberapa wanita karier mempunyai kecemasan lain, yaitu bahwa memberikan air

susu kepada bayi selama 4 sampai 6 bulan akan mempengaruhi kegagalan profesi

dan kemasyarakatan mereka dan mungkin akan merusak prospek peningkatan

karier. Ini semua merupakan masalah besar yang telah berkembang pada

kebudayaan dan masalah ini sangat nyata bagi para wanita yang menghadapinya.

Ibu menyusui yang bekerja tidak perlu khawatir. Mereka tidak perlu berhenti

menyusui anaknya. Sebaiknya ibu bekerja tetap harus memberi ASI eksklusif

kepada bayinya hingga umur 6 bulan. Hal ini dikarenakan banyaknya keuntungan

yang diperoleh dibandingkan jika anak disusui dengan susu formula. Tidak sulit

untuk tetap menyusui bayi saat bekerja. Jika memungkinkan, bayi dapat dibawa ke

kantor ibu untuk disusui. Hal tersebut akan sedikit terkendala jika di tempat bekerja

atau di sekitar tempat bekerja tidak tersedia sarana penitipan bayi atau pojok

laktasi. Bila tempat bekerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui

bayi pada waktu istirahat atau bisa juga meminta bantuan seseorang untuk

membawa bayi ketempat bekerja.

Lokasi kantor ibu yang jauh dari rumah juga bukanlah penghalang untuk tetap

memberikan ASI ekslusif. Walaupun ibu bekerja dan tempat bekerja jauh dari

rumah, ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Sebelum pergi

bekerja, ASI tersebut bisa dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh untuk

diberikan pada bayi. Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3

jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI

menetes. ASI simpan di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu

selesai bekerja. Ibu juga bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu atau

blue ice. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum

berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap

tinggi.

d. Penyakit ibu

Pilihan untuk menyusui tidak terbuka untuk setiap ibu. Beberapa ibu tidak bisa atau

tidak boleh menyusui bayi mereka. Alasanya bisa emosional atau fiscal, berkaitan

dengan kesehatan ibu atau bayi, bisa sementara (dimana kadang-kadang ibu bisa

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 14

Page 15: asi eksklusif

menyusui sesudahnya) atau jangka panjang. Beberapa faktor yang paling sering

bisa mencegah atau menghalangi seorang ibu dari menyusui termasuk: Penyakit

serius yang melumpuhkan (misalnya gagal jantung atau gagal ginjal, atau anemia

yang parah) atau kekurangan berat badan yang ekstrem meskipun beberapa ibu bisa

mengatasi masalah ini dan menyusui bayinya.

Infeksi yang serius, misalnya tuberculosis (TBC) aktif yang tidak dirawat (setelah

dirawat selama dua minggu, ibu boleh menyusui); untuk sementara waktu,

payudara bisa dipompa dan air susunya dibuang agar cadangan air susu sudah ada

ketika tindakan menyusui dimulai. Penyakit yang menahun yangmemerlukan obat

yang akan memasuki air susu ibu dan membahayakan bayi, misalnya obat-obat anti

tiroid, antikanker, antihipertensi atau obat-obat yang bisa mengubah suasana hati,

misalnya lhitium, penenang, atau sedatif. Jika anda menggunakan obat-obat saperti

ini, tanyakan terlebih dahulu kepada dokter anda sebelum anda mulai menyusui.

Pada beberapa kasus, perubahan obat atau jarak makan obat bisa memungkinkan

anda untuk menyusui. Kontak dengan beberapa bahan kimia tertentu di tempat

kerja. Infeksi AIDS atau HIV, yang bisa ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk

air susu ibu. Penyalahgunaan obat-obatan termasuk penggunaan obat penenang,

kokain, heroin, metadon, marijuana, atau penyalahgunaan alkohol. penolakan yang

mendalam terhadap menyusui.

Beberapa kondisi bayi bisa mempersulit tindakan menyusui, tatapi bukan tidak

mungkin untuk mencobanya (dengan dukungan medis yang benar). Termasuk

diantaranya adalah kelainan-kelainan seperti tidak tahan terhadap laktosa atau

fenilketonuria (PKU), di mana susu manusia maupun susu sapi tidak bisa dicerna.

Sumbing bibir dan atau langit-langit, dan kelainan bentuk mulut lainya yang

mengganggu penghisapan. Meskipun keberhasilan menyusu sebagian tergantung

dari jenis cacatnya, tetapi dengan bantuan khusus, tindakan menyusui msih bisa

dimungkinkan.

2. Faktor eksternal Adapun hal yang termasuk dalam faktor eksternal yaitu :

a. Promosi Susu Formula Bayi

Tempat melahirkan memberikan pengaruh terhadap pemberian ASI

Eksklusif pada bayi karena merupakan titik awal bagi ibu untuk memilih apakah

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 15

Page 16: asi eksklusif

tetap memberikan bayinya ASI Eksklusif atau memberikan susu formula yang

diberikan oleh petugas kesehatan maupun non kesehatan sebelum ASI-nya keluar.

Meskipun ada kode etik internasional tentang pengganti ASI (susu formula),

pemasaran susu formula langsung ke rumah sakit saat ini semakin gencar dan

sangat mengganggu keberhasilan program ASI Eksklusif.

Selain itu adanya promosi susu formula juga bisa menjadi kemungkinan

gagalnya pemberian ASI walaupun mindset awal sebenarnya ASI, promosi bisa

berasal dari petugas kesehatan misalnya pada saat pulang dibekali susu formula,

ataupun dari iklan-iklan di beberapa media baik cetak maupun elektronik.

b. Penolong Persalinan

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan

menjadi dua yaitu tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter

umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) dan dukun bayi (terlatih dan

tidak terlatih).

Kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan penggunaan ASI adalah sikap

sementara petugas kesehatan dari berbagai tingkat yang tidak bergairah mengikuti

perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan. Konsep baru tentang pemberian

ASI dan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ibu hamil, ibu bersalin, ibu

menyusui dan bayi baru lahir. Disamping itu juga sikap sementara penaggung

jawab ruang bersalin dan perawatan dirumah sakit, rumah bersalinn yang

berlangsung memberikan susu botol pada bayi baru lahir ataupun tidak mau

mengusahakan agar ibu mampu memberikan ASI kepada bayinya, serta belum

diterapkannya pelayanan rawat disebahagian besar rumah sakit atau klinik bersalin.

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 16

Page 17: asi eksklusif

DAFTAR PUSTAKA

1. Hubertin Sri Purwanti, S.SiT. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta, 2004.

2. M. Sholeh Kosim, dkk. Buku Ajar Neonatologi Edisi Pertama. Penerbit Buku

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta, 2012.

3. Dr. Utami Roesli, Sp.A., MBA., IBCLC., FABM. Panduan Praktis Menyusui.

Pustaka Bunda, 2009.

KKS. ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing : dr. Terapul Tarigan, SpA (K) 17