artikel eeduacatio abd rahman jamal, m.pd
TRANSCRIPT
POSTER IPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
PADA MATERI TATA SURYA KELAS IX-A SMP NEGERI 3 MASBAGIK
Abd. Rahman Jamal1), Zurriyati2), Hernawati3), dan Pahrudin4)
STKIP Hamzanwadi SelongSMP Negeri 3 Masbagik
Email: [email protected]
ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar fisika pada materi tata surya kelas
IX-A SMPN 3 Masbagik dengan menggunakan poster IPA sebagai media pembelajaran. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX-A yang memiliki 47 orang siswa yang terdiri
dari: 23 orang siswa putra dan 24 orang siswa putri. Instrumen yang digunakan adalah observasi kegiatan guru,
observasi aktivitas siswa, dan tes prestasi belajar tentang Tata Surya. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus
yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Prestasi belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I adalah
55,3%, sedangkan pada pertemuan kedua adalah 66,0%. Prestasi belajar siswa pada pertemuan pertama siklus II
adalah 83,0%, sedangkan pada pertemuan kedua siklus II adalah 89,4%. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
Poster IPA sebagai media Pembelajaran.
Keyword: Poster IPA, prestasi belajar fisika
1
POSTER IPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
PADA MATERI TATA SURYA KELAS IX-A SMP NEGERI 3 MASBAGIK
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
standar isi menjelaskan bahwa kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri. Pencapaian kompetensi dasar tersebut pada materi fisika dapat dilakukan melalui
proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara luas. Konsep-konsep tidak seharusnya
didapatkan hanya dari pemindahan pengetahuan yang sudah jadi dari guru kepada siswa,
melainkan dari pengamatan terhadap obyek atau melalui media.
Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran fisika di SMP Negeri 3
Masbagik adalah OHP. Akan tetapi pembelajaran yang menggunakan OHP sebagai media
belum menghasilkan prestasi siswa yang optimal. Hal ini terlihat pada masih rendahnya
angka ketuntasan siswa pada mata pelajaran IPA/Fisika di ulangan semester ganjil TP.
2007/2008 yaitu hanya 21 orang dari 185 orang siswa atau 11,4%. Sedangkan di kelas IX-A
siswa yang telah tuntas hanya 5 orang dari 47 orang siswa atau hanya 10,6%.
Rendahnya prestasi belajar siswa ini disebabkan karena media OHP menyebabkan
materi hanya disampaikan secara satu arah. Siswa hanya mengamati gambar atau materi yang
sudah dilengkapi keterangan. Gambar ini ditampilkan hanya di satu tempat saja yaitu di
depan ruang kelas. Pembelajaran fisika menjadi pemindahan informasi dari guru kepada
siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis.
Materi tata surya merupakan materi yang sangat menarik bagi siswa, tetapi tidak
dapat dilakukan secara eksperimen di laboratorium. Hal ini disebabkan karena bidang kajian
tata surya memiliki skala yang terlalu besar untuk dilakukan observasi terhadapnya. Oleh
karena itu materi tata surya memerlukan media di dalam proses pembelajarannya. Media
yang digunakan tidak hanya mampu merangsang berpikir siswa, tetapi juga memberikan
siswa untuk melakukan eksplorasi secara luas. Beberapa peralatan laboratorium untuk
pembelajaran tata surya telah banyak digunakan tetapi beberapa sekolah masih mengalami
kekurangan alat-alat tersebut.
2
Berdasarkan hal itu, maka diperlukan suatu media alternatif untuk menyampaikan
materi tata surya. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media poster. Media
poster diharapkan membuat siswa mampu melakukan pengamatan terhadap pesan-pesan yang
disampaikan oleh poster tersebut, menghubungkannya dengan materi yang diajarkan oleh
guru, memahami konsep-konsep, dan menghubungkan dengan fenomena sekitarnya sehinga
bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Media ini juga bisa dilihat oleh siswa dengan bebas
karena dipajang di seluruh dinding kelas.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan
masalah penelitian yaitu apakah penggunaan poster IPA sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar fisika pada materi tata surya kelas IX-A SMPN 3 Masbagik?
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan prestasi belajar fisika pada materi tata surya
IX-A SMP Negeri 3 Masbagik. Sehingga hipotesis penelitian ini adalah poster IPA sebagai
media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar fisika pada materi tata surya IX-A
SMP Negeri 3 Masbagik.
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yaitu 1. Bagi Siswa: Semakin meningkatnya
prestasi belajar fisika siswa kelas IX-A SMPN 3 Masbagik dengan menggunakan poster IPA
sebagai media pembelajaran; 2. Bagi Guru: mampu menggunakan poster IPA sebagai media
pembelajaran untuk memperbaiki prestasi belajar fisika siswa kelas IX-A SMP Negeri 3
Masbagik; 3. Bagi Sekolah: Memaksimalkan penggunaan poster IPA sebagai media
pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa kelas IX-A SMPN
3 Masbagik.
Media merupakan sarana yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar
sehingga diharapkan prestasi belajar juga mengalami peningkatan. Media harus mampu
menarik perhatian siswa sebagai subyek pembelajaran. Media diharapkan mampu
merangsang pikiran perhatian siswa agar pesan yang disampaikan oleh pengirim atau guru
dapat disampaikan dengan baik kepada penerima atau siswa, Chaerudin (2004)
Poster IPA sebagai media pembelajaran akan menyajikan informasi secara langsung
maupun tidak langsung tentang materi fisika. Deporter dkk (1999) menjelaskan bahwa poster
sebagai media pembelajaran dapat membantu penciptaan, peyimpanan dan pencarian
informasi tentang konsep yang sedang dipelajari. Melalui poster IPA siswa diharapkan
mampu membangun konsep fisika sesuai dengan teori konstruktivisme Siswa melakukan
eksplorasi tentang konsep yang dipelajari dengan mengamati poster yang dipajang di dinding
kelas, menghubungkan antara satu poster dengan poster lainnya sehingga terbentuk konsep
3
yang diharapkan oleh pembelajaran. Kemampuan siswa membangun konsep fisika tersebut
akan digunakan untuk menjawab berbagai fenomena tentang fisika, sehingga berimplikasi
terhadap prestasi belajar fisika.
Menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1997:73) “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan oleh guru.” Lindgreb dalam Sri Widodo (1997:33) menyatakan bahwa” prestasi
belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses pembelajaran di
sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar”
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar menunjukkan kemampuan siswa terhadap
konsep atau mata pelajaran yang didapatkannya. Prestasi belajar merupakan ukuran
kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa. Pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan
dengan menggunakan tes yang diberikan pada akhir pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Masing-masing siklus terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Penelitian ini
dilakukan secara kolaboratif oleh empat orang peneliti dengan susunan satu orang sebagai
ketua dan tiga orang sebagai anggota peneliti. Ketua peneliti bertindak sebagi pengajar.
Sedangkan anggota peneliti bertindak sebagi observer. Perencanaan, evaluasi, dan refleksi
dilakukan oleh semua ketua dan anggota peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX-A
yang memiliki 47 orang siswa yang terdiri dari: 23 orang siswa putra dan 24 orang siswa
putri. Definisi poster IPA di dalam penelitian ini adalah gambar-gambar yang berupa
petunjuk berbagai fenomena tata surya, setiap gambar berhubungan antara satu sama lain,
sehingga terbentuk kesatuan konsep melalui pemikiran kritis oleh subyek.
Langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian yaitu: a. Perencanaan;
b. Pelaksanaan tindakan: menyampaikan kompetensi dan memotivasi siswa,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing kerja kelompok atau individual,
mengembangkan menyampaikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi; c. Observasi:
dilakukan saat pembelajaran sedang berlangsung. Observasi dilakukan terhadap aktivitas
4
siswa menggunakan poster IPA sebagai media pembelajaran; d. Refleksi: dilakukan setelah
satu selesai dilaksanakan dengan tujuan agar pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya
dapat lebih baik daipada siklus sebelumnya.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda untuk
mengetahui prestasi belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui tindakan guru
menggunakan poster IPA sebagai media pembelajaran, dan lembar observasi utuk
mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan penelitian
ini ada dua, yaitu: 1. Prestasi belajar: dikatakan mengalami peningkatan jika: a.Tingkat
pemahaman klasikal siswa adalah 80% dari seluruh siswa kelas IX-A, dan b. Setiap siswa
telah mencapai nilai KKM atau nilai 55,0. 2. Poster IPA telah digunakan dengan baik jika : a.
aktivitas siswa sudah memenuhi indikator berikut : (1) terjadi peningkatan minat siswa untuk
mengikuti pembelajaran; (2) Siswa dapat menggunakan poster IPA sebagai bahan informasi
dalam pemecahan masalah (3) Proses berpikir siswa dapat dirangsang dengang
menggunakan poster IPA. b. Semua indikator tersebut telah terlaksana 80% sesuai standar
ketuntasan pembelajaran di SMP Negeri 3 Masbagik.
Tes prestasi belajar siswa terdiri atas 15 item soal pilihan ganda pada pertemuan 1 dan
15 soal pilihan ganda pada pertemuan 2. Sedangkan observasi dilakukan dengan lembar
observasi yang disesuaikan dengan indikator ketercapaian pembelajaran. Tes diberikan
setelah pembelajaran dilaksanakan, sedangkan observasi dilakukan ketika pembelajaran
sedang berlangsung. Analisis data dilakukan dengan deskriptif kuantitatif. Data prestasi
belajar dan aktivitas siswa dinyatakan dalam prosentase ketercapaian prestasi belajar seluruh
siswa kelas IX-A.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat dibagi dua yaitu prestasi belajar fisika dan aktivitas siswa.
1. Prestasi Belajar Fisika
Siklus I Siklus II0
20
40
60
80
100
55.3
83.0
66.4
89.4
60.9
86.2
Pertemuan pertamaPertemuan keduarata-rata
Grafik 1. Prestasi Belajar Fisika dengan Menggunakan Poster IPA
5
2. Aktivitis Siswa
siklus I Siklus II0
102030405060708090
55
82
62.4
85
58.7
75
Pertemuan pertamaPertemuan keduaRata-rata
Grafik 1. Aktivitas Belajar Fisika dengan Menggunakan Poster IPA
Pembahasan
Pertemuan pertama membahas sistem matahari dan planet sebagai anggota tata surya,
sedangkan pada pertemuan kedua membahas ukuran dan perilaku setiap anggota tata surya.
Pada siklus I pertemuan pertama prestasi belajar siswa belum sesuai dengan indikator
keberhasilan yaitu hanya 55,3% dari 47 orang siswa yang telah mencapai nilai KKM (tuntas),
sedangkan 44,7% belum tuntas. Pada pertemuan kedua adalah 31 orang atau 66,0% dari 47
orang siswa telah mencapai nilai KKM atau telah tuntas, sedangkan 16 orang siswa atau 34 %
belum mencapai nilai KKM yang berarti belum tuntas dalam pembelajaran. Pada siklus ini
siswa terlihat telah aktif di dalam pembelajaran. Mereka menunjukkan ketertarikan terhadap
poster sebagai media pembelajaran. Mereka mencoba bertanya kepada guru tentang kegunaan
poster yang telah dipasang di sekeliling ruang kelas. Akan tetapi mereka tampak belum
mampu menghubungkannya dengan materi yang sedang dipelajari. Hal ini menunjukkan
siswa belum mampu menggunakan poster IPA sebagai media untuk membangun konsep
fisika yang sedang dipelajarinya.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tindakan guru dan kegiatan siswa dan analisis
data hasil post tes pada siklus I yang peneliti melakukan refleksi sebagai berikut : keaktifan
siswa dalam menghubungkan materi pelajaran dengan poster IPA masih kurang. Beberapa
orang siswa masih memerlukan bimbingan yang lebih maksimal untuk menghubungkan
materi dengan poster IPA, sehingga mereka akan lebih aktif dalam pembelajaran. Guru harus
lebih mendorong siswa untuk mengungkakpan gagasan mereka dalam menjawab pertanyaan
guru berdasarkan poster IPA.
6
Berdasarkan instrumen aktivitas siswa pada pertemuan pertama menunjukkan beberapa item
belum belum seusai dengan harapan yaitu:
1. Belum semua siswa tampak memberikan pendapat tentang poster IPA yang telah mereka
amati (63%)
2. Siswa belum mampu menghubungkan antargambar pada poster IPA (55%)
3. Tidak semua siswa aktif menghubungkan masalah dengan poster IPA (55%)
4. Siswa menjawab pertanyaan guru tidak berdasarkan poster IPA, sehingga jawaban
mereka tidak sesuai dengan harapan (61%)
5. Siswa belum mampu membuat kesimpulan berdasarkan poster IPA (50%)
6. Siswa masih menjawab pertanyaan guru tentang peristiwa sehari-hari menggunakan
pikiran mereka sendiri, tidak bedasarkan poster IPA. Hal ini menyebabkan jawaban
mereka belum sesuai dengan harapan (44%)
Sedangkan pada pertemuan kedua beberapa aktivitas siswa juga belum menunjukkan hasil
optimal, yaitu:
1. Siswa belum aktif menghubungkan antargambar pada poster IPA (66%)
2. Masih banyak siswa yang belum aktif dalam menghubungkan masalah dengan poster
IPA (76%)
3. Hanya beberapa siswa yang tampak berusaha menjawab pertanyaan guru berdasarkan
poster IPA (70%)
4. Siswa belum aktif di dalam kelompoknya untuk membuat kesimpulan berdasarkan poster
IPA (61%)
5. Hanya beberapa orang siswa yang menjawab pertanyaan guru tentang peristiwa sehari-
hari berdasarkan poster IPA (50%)
Siklus 2 dilaksanakan setelah refleksi. Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa
prestasi belajar telah menunjukkan peningkatan yaitu 39 orang atau 83,0% dari 47 orang
siswa telah menncapai nilai KKM yaitu di atas 55. Sedangkan yang tidak tuntas adalah 8
orang atau 20%. Pada pertemuan kedua prestasi belajar menunjukkan bahwa 42 orang atau
89,4% dari 47 orang siswa telah mencapai nilai KKM yaitu di atas 55. Dengan kata lain
hanya 5 orang yang tidak tuntas atau 10,6%. Ini berarti prestasi belajar siswa pada pertemuan
kedua ini juga telah mencapai indikator keberhasilan. Siswa terlihat menggunakan poster
untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul tentang sistem tata surya. Berbagai
masalah yang dimunculkan di dalam pembelajaran didiskusikan di dalam kelompok dengan
menggunakan bantuan dari poster IPA yang ada. Mereka menggunakan poster IPA untuk
menyusun ide-ide mereka dalam menjawab masalah tersebut dengan menghubungkan antara
7
poster yang satu dengan poster lainnya. Melalui diskusi kelompok mereka menemukan
konsep fisika yang diinginkan oleh pembelajaran. Dengan kata lain siswa telah berhasil
membangun konsepnya sendiri tentang sistem matahari dan anggota tata surya dengan
bantuan media poster IPA. Hal ini berarti poster IPA dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang sesuai dengan teori konstruktivisme.
Peningkatan prestasi belajar fisika ini juga didukung oleh ketercapaian indikator
keberhasilan aktivitas siswa. Pertemuan pertama pada siklus I aktivitas siswa 55,0 %
sedangkan pada siklus II mencapai 82,0%. Pada pertemuan kedua siklus I aktivitas siswa
mencapai 62,4% sedangkan siklus II mencapai 75,0%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas
siswa mengalami peningkatan. Hal ini juga berarti bahwa indikator keberhasilan aktivitas
siswa telah tercapai pada siklus II. Siswa lebih aktif di dalam pembelajaran baik pertemuan
pertama maupun kedua. Poster IPA telah membantu merangsang proses berpikir kritis siswa
untuk menemukan konsep-konsep fisika yang diharapkan oleh pembelajaran. Mereka
menggunakan petujuk-petunjuk poster IPA untuk menghubungkan antara pertanyaan yang
disampaikan oleh guru, masalah yang timbul sehingga mampu menjawab fenomena fisika
lainnya.
Pada siklus pertama siswa terlihat hanya mengamati poster IPA yang telah dipasang
di selurung dinding kelas. Mereka hanya menunjukkan ketertarikan terhadap nilai estetika
poster-poster tersebut. Pada siklus kedua siswa terlihat bertanya kepada teman-temannya
tentang poster IPA. Mereka memberikan pendapatnya tentang makna poster IPA. Bahkan ada
beberapa orang siswa yang telah mengatakan bahwa poster tersebut memberikan informasi
tentang alam semesta.
Pada siklus pertama siswa hanya menikmati setiap poster tanpa mencoba
menghubungkan antara satu dengan lainnya. Siswa mengartikan poster IPA. Pada siklus II
siswa telah mencoba menceritakan kepada teman-temannya tentang poster IPA yang satu
dengan yang lainnya. Mereka telah berusaha memahami adanya kerterkaitan antargambar.
Siklus I menunjukkan bahwa hanya beberapa siswa yang aktif mengamati dan
menerjemahkan setiap poster IPA. Akan tetapi sebagian besar siswa hanya mengamti
beberapa lama kemudian tidak aktif di dalam pembelajaran. Pada siklus II sebagaian besar
siswa telah memahami pentingnya poster IPA tersebut sebagai petunjuk dalam mengikuti
pembelajaran. Beberapa siswa yang sebelumnya tidak tertarik menjadi ikut terlibat di dalam
diskusi kelompok dan diskusi kelas
Siklus I menunjukkan bahwa siswa terlibat di dalam diskusi kelompok maupun
diskusi kelas. Akan tetapi mereka tidak mampu menggunakan pedoman poster IPA untuk
8
menjawab masalah yang muncul di dalam pembelajaran. Mereka hanya menggunakan
pendapatnya sendiri tanpa menghubungkannya dengan poster IPA. Pada siklus II siswa telah
mampu menjawab masalah yang dimunculkan di dalam pembelajaran berdasarkan poster IPA
yang ada. Informasi dari poster IPA dihubungklan dengan materi untuk menjawab masalah
yang muncul.
Pengambilan kesimpulan pada siklus I belum sesuai dengan harapan. Hal ini
disebabkan karena siswa hanya menggunakan poster IPA untukmenjawab masalah yang
muncul. Akan tetapi mereka belum mampu merumuskan kesimpulan akhir. Pada siklus II
siswa telah berhasil mengambil kesimpulan pembelajaran berdasarkan poster IPA yang ada.
Perumusan kesimpulan dilakukan di dalam kelompok menggunakan media poster IPA.
Ketika diskusi kelompok berlangsung beberapa orang siswa terlihat mengamati dan
menunjukkan kepada teman-temannya poster IPA, menjelaskan hubungannya sehingga
terbentuk kesimpulan yang diharapkan.
Pada awal pembelajaran guru memberikan pertanyaan sebagai motivasi, sedangkan
pada akhir pembelajaran guru memberikan pertanyaan tentang fenomena fisika di dalam
kehiduan sehari-hari. Pada siklus I Siswa masih menjawab pertanyaan guru tentang peristiwa
sehari-hari menggunakan pikiran mereka sendiri, tidak bedasarkan poster IPA. Hal ini
menyebabkan jawaban mereka belum sesuai dengan harapan. Merekan hanya menggunakan
pengetahuan awal untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada awal siklus II guru memberikan
penjelasan kepada siswa untuk mencoba menghubungkan antara pertanyaan, pikiran siswa
atau pengetahuan awal dengan menggunakan bantuan media poster IPA. Pada siklus II siswa
terlihat melakukan petunjuk guru tersebut. Mereka telah berusaha menjawab masalah
berrdasarkan media poster IPA. Bahkan beberapa siswa telah mengajukan fenomena
sekitarnya berdasarkan informasi yang didapatkannya melalui poster IPA. Siswa lainnya juga
memberikan pendapatnya berbantuan media poster IPA yang ada.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penelitian lakukan dapat disimpulkan bahwa:
Pembelajaran dengan menggunakan Poster IPA sebagai media Pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar pada materi tata surya siswa kelas IX-A SMPN 3 Masbagik.
Keaktifan siswa menggunakan ide-idenya untuk menghubungkan pengetahuan awal dengan
materi yang sedang dipelajarinya semakin meningkat, sehingga konsep baru terbentuk oleh
9
siswa sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa teori konstruktivisme dapat digunakan di dalam
pembelajaran fisika materi tata surya menggunakan media poster IPA.
Saran
1. Bagi guru IPA hendaknya menggunakan media poster IPA sebagai salah satu media
Pembelajaran untuk memperbaiki hasil belajar siswa SMP Negeri 3 Masbagik
2. Bagi guru yang lain hendaknya mencari media alternatif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Bagi sekolah hendaknya memperhatikan pengembangan berbagai Media Pembelajaran di
sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 1995. Media Pendidikan. Jakarta. CV. Rajawali
DePorter, B dkk. 1999. Quantum Teaching (terjemahan). Boston. Allyn and Bacon
Koes, S dkk. 2004. Sains. Direktorat Jenderal Penidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
Jamal, A. 2003. Analisis Kemampuan Mahasiswa Membuat Gambar Konsep Fisika di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Mataram Tahun 2003. Mataram. Universitas Mataram
Rokhmat, J. 1992. Peran Penting Gambar Penolong dalam Pembelajaran Fisika SMA. Mataram. FKIP Universitas Mataram.
Ruwanto, B. 2003. Fisika 1A. Yogyakarta. Yudhistira
Sudjana, 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru
Sumaji, 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta. Kanisius
Winataputra, U dkk. 1995. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam/Fisika
Kelas / Semester : IX / 2
Standar Kompetensi : 5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi
di dalamnya
Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya
dan anggotanya
Indikator :
- Mendeskripsikan peredaran bulan dan bumi
- Menjelaskan adanya gaya tarik gravitasi antara matahari, bumi, dan bulan
- Mendeskripsikan orbit planet mengitari matahari
- Mendeskripsikan perbandingan antarplanet ditinjau dari massa, jari-jari, jarak rata-rata
kematahari dengan menggunakan tabel.
- Mendeskripsikan perilaku benda langit, misalnya komet dan asteroid
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
• mendeskripsikan peredaran bulan dan bumi;
• menjelaskan adanya gaya tarik gravitasi antara matahari, bumi, dan bulan;
• mendeskripsikan orbit planet mengitari matahari;
• mendeskripsikan perbandingan antara planet ditinjau dari massa, jari-jari, jarak rata-rata
ke matahari dengan menggunakan tabel;
• mendeskripsikan perilaku benda langit, antara lain komet dan asteroid.
B. MATERI PEMBELAJARAN :
Tata Surya
C. METODE PEMBELAJARAN :
Model : Cooperatif learning
Metode: Diskusi, Observasi menggunakan media poster IPA
11
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1 :
1. Pendahuluan :
Appersepsi/Motivasi
- Bagaimanakah proses terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan yang
lainnya.
- Guru mengatakan bahwa jawabannya akan bisa terjawab dengan mengamati poster-
poster yang ada di sekeliling ruang kelas
2. Kegiatan Inti :
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- Siswa dibagi dalam 8 kelompok
- Guru memotivasi siswa dengan menunjukkan poster IPA yang telah dipajang di
ruang kelas
- Guru menanyakan tentang maksud dari masing-masing poster IPA dan memberikan
permasalahan yang sesuai dengan sistem tata surya
- Siswa dalam diskusinya mencatat jawaban dari hasil mengamati poster IPA yang
telah disediakan
- Guru mengarahkan diskusi kelompok untuk dilanjutkan ke diskusi klasikal
- Siswa mengikuti diskusi kelas untuk presentasi hasil kerja kelompok
- Guru mengarahkan siswa menemukan jawaban benar dari permasalahan materi
diskusi berdasarkan poster IPA
- Guru memberikan contoh soal kepada siswa dan menunjuk salah seorang siswa
untuk menjawab
- Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan poster IPA dan
hasil diskusi
- Guru bertanya tentang peristiwa sehari-hari dan meminta siswa untuk menjawab
berdasarkan poster IPA
3. Penutup :
Guru memberikan evaluasi tentang sistem tata surya
Pertemuan 2 :
1. Pendahuluan
Motivasi: Bagaimana perilaku setiap benda langit di dalam tata surya?
12
2. Kegiatan Inti :
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- Siswa dibagi dalam 8 kelompok
- Guru memberikan permasalahan tentang pengaruh gaya pada benda yang bergerak
dengan mengamati poster IPA sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IX-A SMP Negeri 3 Masbagik
- Setiap Kelompok mendiskusikan tentangukuran dan keadaantata surya berdasarkan
poster IPA sebagai media pembelajaran
- Guru mengarahkan diskusi kelompok untuk menemukan konsep tata surya dengan
menentukan poster IPA yang yang sesuai dengan hukum tersebut
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
- Melakukan diskusi kelas berdasarkan hasil presentasi kelompok
- Guru memberikan contoh soal berdasarkan poster IPA yang telah dipajang
- Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dengan mengaitkan hasil
diskusi dengan poster IPA
3. Penutup :
a. Penilaian: Guru memberikan evaluasi tentang perilaku setiap anggota tata surya
b. Refleksi : Siswa memberikan beberapa fenomena tentang perilaku setiap anggota
tata surya
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Poster-poster IPA sebagai media pembelajaran untuk meningkatkanprestasi belajar
siswa kelas IX-A SMP Negeri 3 Masbagik
2. Buku IPA yang relevan
F. PENILAIAN :
1. Teknik Penilaian :
Tes tulis
2. Bentuk Instrumen :
Tes uraian
13
Lampiran 2.
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN SIKLUS
Berilah tanda ( ) pada setiap pertanyaan berikut ini :
No IndikatorSkor
1 2 3 4
1 Guru menyiapkan poster IPA
2 Guru mengorganisasikan poster-poster IPA di ruang kelas untuk bisa memberikan informasi kepada siswa tentang tata surya
3 Guru memberikan motivasi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati ruang kelas yang telah dipenuhi poster IPA sebagai media pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan menjelaskan hubungan antara masalah dengan poster IPA sebagai media pembelajaran
5 Guru membimbing siswa untuk menghubungkan antargambar pada poster sebagai media pembelajaran
6 Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi agar dapat memecahkan masalah dengan mengamati
7 Guru membimbing siswa untuk selalu menghubungkan setiap pertanyaan yang muncul dengan poster IPA sebagai media pembelajaran
14
8 Guru membantu siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan poster IPA sebagai media pembelajaran
9 Guru mendorong siswa untuk mencari jawaban tentang peristiwa sehari-hari dengan menghubungkannya dengan poster IPA sebagai media pembelajaran
Keterangan
Skor 1: sangat kurang
Skor 2: kurang
Skor 3: cukup
Skor 4: baik
Observer,
(………………….................)
15
Lampiran 3.
PEDOMAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
No Kegiatan siswaSkor
1 2 3 4
1 Siswa mengamati poster IPA yang telah dipasang di ruang kelas
2 Siswa tampak memberikan pendapat tentang poster IPA yang telah mereka amati
3 Siswa tampak aktif menghubungkan antargambar pada poster IPA
4 Siswa tampak berusaha menghubungkan masalah dengan poster IPA sebagai media pembelajaran
5 Siswa tampak berusaha menjawab pertanyaan guru dengan menghubungkannya dengan poster IPA
6 Siswa tampak berusaha membuat kesimpulan di dalam kelompok berdasarkan poster IPA
7 Siswa tampak berusaha menjawab pertanyaan guru tentang peristiwa sehari-hari yang dikaitkan dengan poster IPA
Keterangan :
Skor 1: jumlah siswa yang terlibat kurang dari 20 orang
Skor 2: Jumlah siswa yang terlibat 20-30 orang
Skor 3: Jumlah siswa yang terlibat 30-40 orang
Skor 4: Jumlah siswa yang terlibat lebih dari 40 orang
Observer
(…………………………..)
16