subhayni, s.pd., m.pd. dra. sa’adiah, m.pd. armia, s.pd
TRANSCRIPT
KETERAMPILANBERBICARA
Subhayni, S.Pd., M.Pd.Dra. Sa’adiah, M.Pd.Armia, S.Pd., M. Hum
Su
bh
ay
ni, S
.Pd
., M.P
d. d
kk
.K
ET
ER
AM
PIL
AN
BE
RB
ICA
RA
Dicetak oleh :
Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh
KETERAMPILAN BERBICARA
SUBHAYNI, S.Pd., M.Pd
Dra. SA’ADIAH, M.Pd
ARMIA, S.Pd., M.Hum
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
2017
i
KETERAMPILAN BERBICARA
Diterbitkan Oleh:
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh
ISBN : 978-602-1270-94-3
Penulis:
Subhayni, S.Pd., M.Pd.
Dra. Sa’adiah, M.Pd.
Armia, S.Pd., M.Hum.
Editor:
Azhari, S.Pd., M.Pd.
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Dilarang memproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk dan tujuan apapun tanpa izin tertulis dari
Penulis dan penerbit
Dilarang memperjualbelikan buku ini dalam keadaan rusak
dan mengedarkannya dalam bentuk jilid atau sampul lain
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah swt. yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia kepada kita semua sehingga kita selalu
dalam keadaan Islam, Iman, dan Taqwa. Selawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Baginda Rasulullah saw. yang telah berjuang
dengan segenap tenaga dan keikhlasan menegakan dua kalimat
syahadat. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan buku ajar mata kuliah
Keterampilan Berbicara.
Buku ajar perkuliahan Keterampilan Berbicara ini disusun dari
kegudahan penulis karena masih banyak mahasiswa yang masih awam
akan penelitian di bidang keterampilan berbicara. Mahasiswa selama
ini hanya membaca teori-teori dan konsep keterampilan berbicara
akan tetapi dalam praktiknya masih kebingungan. Atas dasar
tersebutlah kemudian penulis merancang buku ini yang berisi konsep-
konsep dasar keterampilan berbicara Indonesia dan dilengkapi dengan
contoh aplikasi dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Dengan
demikian, penulis berharap pembaca, terutama mahasiswa dan
peneliti bahasa tidak hanya membayangkan bagaimana sebuah
penelitian keterampilan berbicara dilakukan tetapi juga mengetahui
gambaran sebuah penelitian berkaitan dalam meningkatkan
kemampuan keterampilan berbicara Indonesia. Penulis berharap
dengan adanya buku yang berbasis penelitian ini akan lebih
memberikan gambaran yang jelas
iii
pada pembaca berkaitan dengan ilmu keterampilan berbicara dan
penelitian dalam rangka meningkatkan keterampilan berbicara.
Kehadiran buku ini sangat diperlukan oleh mahasiswa di
perguruan tinggi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
pembaca pada umumnya yang berminat di bidang keterampilan
berbicara. Untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, buku ajar ini dapat digunakan untuk mata kuliah
Keterampilan Menyimak, Keterampilan Membaca, dan Keterampilan
Menulis. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama
yang berisi hakikat keterampilan berbicara; bagian kedua berisi kaitan
keterampilan berbicara dengan keterampilan menyimak, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis; dan bagian ketiga berisi aplikasi
dalam meningkatkan keterampilan berbicara serta pengajaran
berbicara pada sekolah menengah pertama dan sekolah menengah
atas.
Buku ini disusun atas dasar penelitian di bidang keterampilan
berbahasa yang pernah penulis lakukan kurang lebih sepuluh tahun
terakhir. Penyusunan teori dan aplikasi meningkatkan keterampilan
berbicara ini, penulis susun dari berbagai buku-buku keterampilan
berbicara yang telah ada selama ini ditambah dengan konsep-konsep
yang penulis temukan selama terjun di penelitian keterampilan
berbicara. Pada umumnya buku-buku keterampilan berbicara yang
ada selama ini hanya memberikan dasar-dasar pemahaman tentang
keterampilan berbicara akan tetapi belum memberikan contoh
penelitian secara gamblang tentang cara meningkatkan keterampilan
berbicara. Buku pegangan umum yang membicarakan aspek
iv
keterampilan berbicara ini masih agak jarang dalam Bahasa Indonesia.
Untuk menambah khasanah keterampilan berbicara tersebut, penulis
berusaha menyusun buku pegangan teoretis dan aplikatif yang dapat
diper gunakan untuk umum. Mengingat bahwa keterampilan
berbicara sungguh sangat penting bagi para pemimpin, sarjana, guru,
mahasiswa atau peminat bahasa Indonesia, dan pembaca lainnya yang
tertarik pada bidang kebahasaan.
Materi yang berkaitan dengan kajian dan aplikasi dalam
meningkatkan keterampilan berbicara, penulis kumpulkan dari
beberapa penelitian dari dana mandiri, dana lembaga, dan dana
universitas. Selain itu, materi ini juga diperkaya oleh buku-buku yang
ditulis oleh para pakar dan ahli di bidang keterampilan berbahasa
terutama keterampilan berbicara.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan buku ajar ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Rektor beserta Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya,
ucapan terima kasih kepada Dekan beserta Wakil Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Berikutnya
ucapan terima kasih kepada Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan
Koordinator S1 beserta segenap dosen serta staf administrasi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis juga menyampaikan
ucapan terima kasih kepada DIKTI yang memilih buku ini sebagai
penerima Hibah Buku Ajar Perkuliahan Keterampilan Berbicara.
v
Akhirnya penulis berharap buku ini bermanfaat bagi pembaca
dan semoga dicatat sebagai amal oleh Allah swt. Segala kritik dan
saran penulis harapkan demi kesempurnaan buku ini di masa datang.
Terima kasih
Subhayni
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………................
DAFTAR ISI …………………………………………………………
BAB 1 BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI ……………….
1.1 Berbicara Sebagai Suatu Cara Berkomunikasi ………….
1.2 Batas dan Tujuan Pembicara …………………………….
1.3 Berbicara Sebagai Seni dan Ilmu ………………………..
1.4 Ragam Seni Berbicara …………………………………...
1.5 Metode Penyampaian dan Penilaian Berbicara………….
BAB 2 BATAS DAN TUJUAN BERBICARA ………………….…
2.1 Batas Bebicara ……………………………………………
2.2 Tujuan Bebicara …………………………………………..
BAB 3 BERBICARA SEBAGAI SENI DAN ILMU………………...
3.1 Berbicara Sebagai Seni…………………………………....
3.2 Berbicara Sebagai Ilmu…………………………………...
BAB 4 RAGAM SENI BERBICARA …………………………….....
4.1 Berbicara di Muka Umum ………………………………..
4.2 Berbicara pada Konferensi ……………………………….
BAB 5 METODE KETERAMPILAN BARBICARA ………………
5.1 Metode Ulang Ucap ………………………………………
5.2 Metode Lihat Ucap …………………………………….…
5.3 Metode Memberikan Deskripsi ………………………..…
5.4 Metode Menjawab Pertanyaan ………………………...…
5.5 Metode Bertanya …………………………………………
5.6 Metode Pertanyaan Menggali ……………………….……
5.7 Metode Melanjutkan …………………………………...…
5.8 Menceritakan Kembali …………………………...………
5.9 Metode Percakapan dan Bermain Peran ………….………
5.10 Metode Parafrase ………………………………..………
ii
iv
1
37131617
222224
373840
464649
5758596061636566666870
vii
5.11 Metode Reka Cerita Gambar ……………………………
5.12 Metode Memberi Petunjuk ………………………...……
5.13 Metode Pelaporan ………………………………….……
5.14 Metode Wawancara …………………………………..…
5.15 Metode Diskusi ………………………………………….
5.16 Metode Bertelepon ………………………………...……
5.17 Metode Dramatisasi ………………………………..……
5.18 Penilaian Keterampilan Berbicara ………………………
BAB 6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERBICARA ………
6.1 Faktor Kebahasaan Penunjang Keefektifan Berbicara …
6.2 Faktro Nonkebahasaan Penunjang Keefektifan Berbicara..
BAB 7 TEKNIK BERBICARA ………………………………...……
7.1 Pengertian Teknik Berbicara ………………………..……
7.2 Prinsip-Prinsip Berbicara …………………………………
7.3 Berbicara dan Pembelajarannya …………………….……
BAB 8 HAMBATAN BERBICARA DI DEPAN UMUM………..…
8.1 Hambatan Internal ……………………………………..…
8.2 Hambatan Eksternal ………………………………………
8.3 Cara Mengatasi Masalah Berbicara di Depan Umum ……
BAB 9 BERBICARA EFEKTIF …………………………………..…
9.1 Membangun Komunikasi Efektif ……………………...…
9.2 Prinsip Dasar Berbicara Efektif ……………………..……
BAB 10 ETIKA DALAM BERBICARA ……………………………
10.1 Pengertian Etika dan Etiket ………………………..……
10.2 Etika dan Etiket yang Baik dalam Berbicara ……………
10.3 Teknik Berbicara yang Baik ……………………….……
BAB 11 BERBICARA DI HADAPAN ORANG BANYAK ……..…
11.1 Public Speaking dan Urgensinya ……………………..…
11.2 Pentingnya Public Speaking………………………..……
11.3 Faktor Percaya Diri Public Speaking ………...…………
11.4 Strategi dan Persiapan yang Baik Sebelum Berbicara di
Depan Publik …………………………………………………
11.5 Komunikasi Efektif dan Teknik Public Speaking ………
71727373747475
82838691919296
107108110111
114115116
121123125127
129130132133
135137
75
viii
11.5.1 Dasar Berbicara Efektif ………………………
11.5.2 Teknik Public Speaking ………………………
BAB 12 CARA MENGATASI GROGI ……………………..………
BAB 13 DISKUSI KONFERENSI …………………………..………
13.1 Pengertian Diskusi Konferensi …………………….……
13.2 Bentuk dan Pelaksanaan Diskusi Konferensi ……...……
BAB 14 DISKUSI PANEL ………………………………………..…
14.1 Pengertian Diskusi Panel ……………………………..…
14.2 Tujuan Diskusi Panel ……………………………………
14.3 Kelebihan dan Kekurangan dari Diskusi Panel …………
14.4 Jenis Anggota dalam Diskusi Panel………………..……
14.5 Karakter dan Keuntungan Diskusi Panel ………….……
BAB 15 SIMPOSIUM ………………………………………………..
15.1 Defenisi Simposium ………………………………….....
15.2 Tujuan Simposium ………………………………………
15.3 Kelebihan dan Kekurangan Simposium ……………...…
BAB 16 SEMINAR ………………………………………………..…
16.1 Pentingnya Melakukan Seminar ………………...………
16.2 Menyelenggarakan Seminar ………………….…………
16.3 Tata Krama Penyaji dan Peserta ………………...………
BAB 17 DEBAT ……………………………………………...………
17.1 Pengertian Debat dan Unsur Debat…...…………………
17.2 Macam-Macam Debat ……………………………..……
17.3 Syarat-Syarat Susunan Proporsi ………………………...
BAB 18 PIDATO …………………………………………………….
18.1 Ruang Lingkup Pidato …………………………..………
18.2 Metode Pidato …………………………………...………
BAB 19 PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA ………
19.1 Pendekatan Pengajaran Bahasa …………………………
19.2 Tujuan Pengajaran Bahasa………………………………
137139
143
149149
155155158159160161
165165168171
174175177178
181182183189
193193195
198198200
150
ix
19.3 Teknik pengajaran keterampilan berbicara……………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….
GLOSARIUM……………………………………………………….
INDEKS……………………………………………………………..
202
209
211
217
19.4 Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara.......…… 203
1
BAB 1
BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang bahasa sebagai alat komunikasi,
maknanya bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk
berkomunikasi, bahasa itu adalah satu sistem sama dengan sistem-
sistem lain yang sekaligus bersifat sistematis.
Bagian-Bagian yang terbagi dalam bahasa sebagai alat komunikasi,
yaitu:
1. Berbicara Sebagai Suatu Cara Berkomunikasi
2. Batas dan Tujuan Pembicara
3. Berbicara Sebagai Seni Dan Ilmu
Capaian Perkuliahan
Pencapaian yang diharapkan dalam bab ini adalah mampu berbicara
sebagai suatu cara berkomunikasi dengan baik, batas dan tujuan
pembicaraan yang diatur dengan baik, metode penyampaian dan
penilaian berbicara yang efektif, jelas, tepat, dan mudah dipahami.
Adanya suatu diskusi dalam kelas yangdilakukan tentu
semuanya mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan
tersebut berbada ataupun sama. Sedangkan pembelajaran pada saat
ini yaitu dengan judul “ Bahasa Indonesia Sebagai Alat
Komunikasi” mempunyai beberapa tujuan di antaranya adalah :
1. Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara
terperinci
22
BAB 2
BATAS DAN TUJUAN BERBICARA
Deskripsi Singkat
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Tujuan utama dari
berbicara adalah sebagai alat untuk mengomunikasikan laporan,
hiburan, atau ajakan, juga untuk meyakinkan pendengar, mengajak
atau mempengaruhi dengan menghendaki tindakan atau reaksi dari
pendengar, serta untuk memberitahukan serta menghibur.
Capaian Perkuliahan
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian berbicara
2. Mahasiswa dapat mengerti tujuan berbicara
3. Mahasiswa dapat berbicara di depan khalayak ramai
4. Mahasiswa dapat menjelaskan kembali isi materi berbicara
2.1 Batasan Berbicara
Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yang integral dari
keseluruhan personalitas atau kepribadian. Ujarandapatmencerminkan
lingkungan sang pembicara, kontak-kontak sosial, dan pendidikannya.
Aspek-aspek lain yang dapat dicerminkan, seperti cara berpakaian
atau mendandani pengantin bersifat eksternal, tetapi ujaran sudah
bersifat interen atau pembawaan.
37
BAB 3
BERBICARA SEBAGAI SENI DAN ILMU
Deskripsi Singkat
Berbicara sebagai seni merupakan upaya memperoleh nilai estetik.
Berbicara dibagi dua bidang umum yaitu :berbicar aterapan atau
berbicar afungsional(the speech art), dan pengetahuan berbicara (the
speech sciences), dengan kata lain berbicaradapat di tinjausebagai seni
dan ilmu. Dengan adanya pembagian pembicara, orang akan mudah
dalam memahami setiap topik yang ingin di bahas. Pada materi ini
menjelaskan pengertian tentang berbicara sebagai ilmu, di dalam
pendidikan berbicara ada beberapa konsep-konsep yang mendasari
keterampilan berbicara. Pada bab ini juga ada beberapa hal-hal yang
harus ditelaah di dalam berbicara sebagai ilmu.
Capaian Perkuliahan
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
memahami apa saja bidang-bidang dalam berbicara, dan peserta
didik juga mampu memilih kata-kata yang tepat untuk di bicarakan
didepan umum maupun di depan orang banyak. bab ini diharapkan
agar pembaca dapat mengetahui dan menguasi bahwa berbicara
sebagi ilmu, tidak mungking seseorang terampil berbicara tanpa
memiliki teori dasar tentang berbicara. Disini juga diharapkan
kepada pembaca untuk bisa memahami konsep-konsep yang
mendasari pendidikan berbicara. Dan pembaca mampu mengucapkan
huruf-huruf vokal dan konsonan dengan jelas.
46
BAB 4
RAGAM SENI BERBICARA
Deskripsi Singkat
Ragam seni berbicara merupakan upaya dan teknik yang dilakukan
oleh pembicara untuk mempersiapkan diri berbicara di depan umum
dan dalam acara resmi maupun tidak resmi.
Ada dua pembagian ragam seni berbicara yang akan dibahas pada bab
ini, yakni: (1) berbicara di muka umum (public speaking), (2)
berbicara pada konferensi (conference speaking).
Capaian Perkuliahan
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
memahami apa saja teknik yang harus dimiliki pembicara pada saat
berbicara di hadapan khalayak ramai sehingga apa yang dibicarakan
tersebut mampu menarik perhatian audiens. Selain itu, peserta didik di
harapkan mengetahui apa saja pembagian-pembagian yang ada pada
poin-poin ragam berbicara tersebut.
4.1 Berbicara di Muka Umum
Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni
berbicara yang harus dimiliki oleh pembicara untuk menarik perhatian
audiens.Untuk menarik perhatian audiens terdapat beberapa hal yang
harus dipersiapkan oleh pembicara selain persiapan materi yang
matang. misal, mempersiapkan mental dengan baik, berlatih teratur di
57
BAB 5
METODE KETERAMPILAN BERBICARA
Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam hal
berbicara, karena ada banyak metode berbicara yang di pakai dalam
meperdalmi keterampilan berbicara. Bab ini juga menjelaskan
bagaimana agar kita bisa berbicara dengan baik di depan umum
seperti mrnimbulkan rasa percaya diri pada diri seseorang. Ada hal
yang sangatt bagus dalam mempelajari keterampilan berbicara yaitu
salaah satu contoh kita banyak menguasai kossa kata yang baru dan
mennambah wawasan seseorang dalam ilmu peengetahuan umum.
penilian keterampilan dalam kegiatan berbicara, yang meliputi
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan proses dan hasil belajar mahasiswa, khususnya dalam
kegiatan praktik berbicara.
Capaian Perkuliahan
1. Mahasiswa mampu mengulangi ucapan yang diucapkan oleh
guru
2. Mahasiswa lebih percaya diri untuk berbicara di depan kelas
3. Mahasiswa mampu membuat pertanyaan dan menjawab
pertanyaan tersebut
4. Mahasiswa mampu mendeskripsikan apa yang diberikan oleh
82
BAB 6
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BERBICARA
Deskripsi Singkat
Dalam bab ini menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
keterampilan berbicara yang biasanya ditemukan dalam Faktor-Faktor
Kebahasaan Sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara seperti,
ketepatan ucapan, Penempatan tekanan, nada dan durasi yang sesuai,
Pilihan kata (Diksi), Ketepatan sasaran pembicaraan. Kita ketahui
dalam keterampilan berbicara sangat perlu memperhatikan faktor-
faktor tersebut yang dapat memperbaiki keterampilan berbicara kita.
Faktor-Faktor Nonkebahasaan Sebagai Penunjang Keefektifan
Berbicara seperti, Sikap pembicara, Pandangan mata, keterbukaan,
gerak-gerik dan mimik yang tepat, kenyaringan suara, kelancaran,
penguasan topik. Dengan adanya faktor-faktor ini dapat memudahkan
pula pembicara maupun pendengar.
Capaian Perkuliahan
Dalam hal ini yang harus kita lakukan adalah belajar dan berlatih
dengan baik, dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berbicara.
Selanjutnya mahasiswa juga mampu menggunakan faktor-faktor
tersebut dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka berbicara.
Dalam berkomunikasi terdapat hal-hal yang
mempengaruhi dan menunjang kegiatan berbicara. Hal ini
dimaksudkan agar dapat
91
BAB 7
TEKNIK BERBICARA
Deskripsi Singkat
Dalam bab ini dibahas pengertian teknik berbicara, prinsip-prinsip
berbicara, pengertian berbicara, tujuan berbicara, jenis-jenis berbicara,
dan faktor-faktor keberhasilan berbicara. Di akhir bab disajikan pula
latihan –latihan yang dapat memudahkan mahasiswa memahami apa
yang telah diuraikan dalam bab.
Capaian Perkuliahan
Setelah mempelajari pokok bahasan perkuliahan ini secara tuntas,
mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar teknik berbicara,
meliputi topik-topik berikut :
1) Pengertian Teknik Berbicara
2) Prinsip-prinsip Berbicara
3) Berbicara dan Pembelajarannya
7.1 Pengertian Teknik Berbicara
Teknik berbicara adalah cara seseorang dalam melakukan proses
interaksi antara pembicara dan pendengar, untuk melakukan interaksi
baiknya kita menggunakan teknik yang tepat yang biasanya
dinamakan teknik berbicara efektif, hal itu di lakukan agar sang
komunikan dan komunikator mampu menyelesaikan tujuan dalam
107
BAB 8
HAMBATAN BERBICARA DI DEPAN UMUM
Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang hambatan yang sering terjadi ketika
berbicara di depan umum yaitu 1. adanya hambatan yang muncul dari
dalam pembicara ( hambatan internal ) yang meliputi : ketidak
sempurnaan alat ucap dan gugup 2. hambatan yang datang dari luar
diri pembicara (faktor eksternal ) yang meliputi : suara atau bunyi,
kondisi ruangan , media dan pengetahuan pendenggar. Selain itu, bab
ini juga menjelaskan cara mengatasi masalah berbicara di depan
umum.
Capaian Perkuliahan
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan hambatan yang sering terjadi ketika berbicara di depan
umum baik itu hambatan internal dan hambatan eksternal dan
diharapkan mahasiswa mampu mengatasi masalah berbicara di depan
umum yang sering terjadi.
Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni
berbicara yang harus dimiliki oleh pembicara untuk mampu menarik
perhatian audiens. Tidak semua orang mempunyai kemampuan
berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki oleh
semua orang melalui proses belajar dan latihan secara
berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar
114
BAB 9
BERBICARA EFEKTIF
Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang cara kita supaya saat kita berbicara
dengan lawan bicara kita merasa nyaman dan tidak terjadi
miskomunikasi serta memberikan cara-cara agar pesan kita dapat
disampaikan secara efektif yang sering dikenal dengan berbicara
efektif. Berbicara efektif adalah kemampuan dalam menyampaikan
suatu maksud atau tujuan dalam bentuk pesan dengan jelas, tepat, dan
mudah kita pahami.
Capaian Perkuliahan
Diharakan mahasiswa mampu berbicara dengan baik dan tidak
bertele-tele. Semoga bisa lebih mengerti tentang berbicara efektif, dan
paham serta menerapkan tentang apa yang harus diperhatikan dalam
berbicara efektif.
Anda pasti ingin menjadi pembicara yang baik. Anda pasti juga ingin
lawan bicara anda nyaman mendengarkan anda ketika berbicara
dengan anda. Ingin pesan tersampaikan tanpa terjadi miskomunikasi?
Ok, kali ini saya akan berbagi bagaimana cara agar pesan kita dapat
disampaikan secara efektif atau biasa kita kenal dengan berbicara
efektif. Sebelumnya kita dapat mengetahui apa itu berbicara efektif.
121
BAB 10
ETIKA DALAM BERBICARA
Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang etika dalam berbicara. Etika sendiri
Etika secara Etimologi berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos",
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores",
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dan
cerminan kehidupannya dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal- hal tindakan yang buruk. Etika
dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan
memiliki makna yaitu karakter atau watak seseorang. Etika dalam
berbicara dapat dilihat dari seseorang berbicara. kita akan lebih
menghargai orang yang berbicara dengan sopan dari pada kasar
atau tidak sopan
Capaian Perkuliahan
Capaian pembelajaran yang diharapkan dari siswa setelah membaca
bab ini adalah siswa dapat lebih baik lagi etika ataupun sikap nya
dalam berbicara. Kita menghargai tiap ucapan orang dengan
menyimak dan mendengarkan, baik berbicara dilingkungan sekolah
maupun dilingkungan masyarakat.
129
BAB 11
BERBICARA DI HADAPAN ORANG BANYAK
Capaian Perkuliahan
Setelah mengikuti materi bab ini, diharapkan
1. mahasiswa mampu memahami apa itu berbicara didepan
umum
2. mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya bisa
berbicara di depan orang banyak
3. mahasiswa dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat
menganggu konsentrasi kita dalam berbicara berbicara
didepan orang banyak
Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan tentang berbicara di depan orang banyak.
Berbicara di depan orang banyak atau di depan umum merupakan
salah satu teknik atau seni yang harus dimiliki oleh seseorang
pembicara untuk mampu menarik perhatian audien atau pendengar.
Berbicara di depan umum kita perlu persiapan dan mental yang baik
dalam melakukannya karena orang akan menilai diri kita dari
bagaimana cara kita bericara tersebut. Dalam bab ini juga akan
dijelaskan bagaimana cara dan sikap mengatasi masalah yang
berhubungan dengan kendala-kendala yang sering dialami oleh
pembicara, serta memberitahukan kepada kita betapa pentingnya bisa
bericara di depan orang banyak.
143
BAB 15
CARA MENGATASI GROGI
Deskripsi Singkat
Grogi bisa muncul dikarenakan adanya rasa takut dan minder pada diri
sendiri karena masih minimnya pengalaman.Seseorang yang sedang
grogi jelas terlihat dari cara dia berkomunikasi yang kurang efektif.
Efek terbesar dari perasaan grogi adalah seseorang akan lupa dengan
apa yang akan ingin disampaikan, lupa dengan apa yang sudah
dipersiapkan, gemetar dan merasa gugup saat akan melakukan segala
sesuatunya yang bisa mengakibatkan kegagalan.
Capaian Perkuliahan
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cara mengatasi grogi dan
bias menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Lalu secara otomatis
mahasiswa akan mengalami pengalaman belajar sesuai dengan materi
yang disampaikan guru tersebut.
Semua orang pasti pernah merasakan grogi, baik itu motivator, trainer
maupun presenter professional. Namun yang membedakan mereka
dengan orang yang baru pertama kali tampil dimuka umum adalah
mereka biasa mengatasi rasa groginya, sehingga tak terlihat oleh
para audiens. Sebaliknya, para pemula belum biasa mengontrol
rasa groginya, sehingga tampak dan terlihat rasa groginya muncul di
149
BAB 13
DISKUSI KONFERENSI
Deskripsi Singkat
Diskusi adalah salah satu interaksi antar dua orang atau lebih.
Sedangkan konferensi adalah diskusi yang diselenggarakan oleh suatu
badan atau organisasi yang membicarakan masalah aktual. Setelah
kita mempelajari tentang diskusi konferensi kita akan lebih pandai
dalam berinteraksi dengan forum dan kita dapat memecahkan masalah
masalah yang ada di dalam organisasi dan lembaga di tingkat nasional
maupun internasional.
Capaian Perkuliahan
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu
memahami pengertian diskusi konferensi, mampu memecahkan
masalah masalah dengan berdiskusi, mampu berdiskusi dengan baik
dan sesuai berjalannya diskusi, mengetahui langkah langkah diskusi
konferensi, dan mampu berinteraksi dengan baik dalam organisasi
maupun lembaga lembaga nasional dan internasional.
13.1 Pengertian Diskusi Konferensi
Dalam kehidupan dewasa ini, kita sering kali menemukan
masalah-masalah yang sulit dipecahkan, terutama dalam
kehidupan berorganisasi dan lembaga-lembaga yang ada di
tingkat nasional
155
BAB 14
DISKUSI PANEL
Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang pengertian diskusi panel menurut para
ahli, dan pengertian diskusi panel secara umum. Selain itu juga
membahas tentang tujuan, jenis-jenis, dan komponen-komponen
yang ada di dalam diskusi panel itu sendiri.
Capaian Perkuliahan
Capaian pada bab ini bagi mahasiswa:
1) dapat menangkap informasi yang faktual dan pengetahuan
yang konseptual
2) dapat memahami teori dan prinsip-prinsip pembahasan
tertentu
3) dapat menemukan titik temu dari suatu permasalahan
14.1 Pengertian Diskusi Panel
Diskusi panel Ini adalah diskusi di mana beberapa orang (panel)
bercakap-cakap di depan penonton. Pada akhir, penonton yang
menonton diskusi juga berpartisipasi. Para penonton menempatkan
pertanyaan penting dan para ahli menjawab mereka dan memperjelas
poin. Jadi, diskusi ini memberikan kemudahan bagi penonton untuk
bisa ikut berpartisipasi dalam diskusi, bisa dengan menanyakan
pertanyaan dan juga memperjelas poin.
165
BAB 15
SIMPOSIUM
Deskripsi Singkat
Bab ini membicarakan tentang simposium. Definisi simposium
menurut beberapa sumber. Tujuan dari simposium. Persiapan-
persiapan dalam simposium. Komponen-komponen yang ada dalam
simposium, dan bab ini juga membicarakan tentang kelebihan juga
kelemahan simposium.
Capaian Perkuliahan
Pencapaian yang ingin dicapai pada bab ini adalah mahasiswa mampu
mengidentifikasi beberapa aspek tentang simposium. Peserta juga
diharapkan mampu mengerti tentang topik suatu masalah yang
dibicarakan saat simposium.
15.1 Definisi Simposium
Salah satu topik yang akan diajarkan pada mata kuliah keterampilan
berbicara adalah simposium. Berdasarkan Wikipedia bahasa
Indonesia, disebutkan bahwa, “simposium (bahasa Yunani
Kuno: Συμπόσιον) adalah teks filosofis oleh Plato sekitar tahun 385-
380 SM. Ini menyangkut dirinya pada satu tingkat dengan tujuan, usul
dan sifat cinta, dan (dalam interpretasi kemudian hari) adalah asal dari
konsep cinta Platonis.”
Sedangkan berdasarkan Wikipedia dalam bahasa Inggris
dikatakan,“In ancient Greece,
174
BAB 16
SEMINAR
Deskripsi Singkat
Bab ini membicarrakan tentang seminar. Pentingnya melakukan
seminar. Perangkat seminar. Menyelenggarakan seminar. Mengajukan
pertanyaan dalam diskusi, dan pada bab ini juga membahas tentang
tata krama penyaji dan peserta dalam sebuah seminar.
Capaian Perkuliahan
Pencapaian yang ingin dicapai dalam bab ini adalah mahasiswa
mampu mengidentifikasi beberapa aspek tentang seminar. Peserta juga
diharapkan memahami tujuan dan tata krama dalam sebuah seminar.
Adapun asal kata seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang
berarti "tanah tempat menanam benih". Seminar merupakan suatu
pertemuan untuk membahas suatu masalah dengan prasaran atau
tanggapan melalui diskusi untuk mendapatkan keputusan bersama
mengenai masalah tersebut. Seminar merupakan salah satu bentuk
pengajaran akademis yang dilaksanakan di Universitas ataupun di
organisasi- organisasi komersial dan professional. Tujuan utamanya
adalah untuk mendapatkan jalan keluar atau memecahkan suatu
masalah. (Pembelajaran Keterampilan Berbahasa.2014.72-73)
Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik
yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara
aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan
181
BAB 17
DEBAT
Deskripsi Singkat
Bab ini membicarakan tentang pengertian debat, unsur-unsur debat
yang terdiri atas topik debat, tim Afirmatif, tim negatif, pembicara,
pemimpin debat, dan penonton serta menjelaskan tentang macam-
macam debat: debat amerika, debat kompetitif, dan debat
perlementer. Selain itu, bab ini juga membicarakan tentang syarat-
syarat susunan proporsi, dan etiket atau norma dalam berdebat dan
bertanya.
Capaian Pembelajaran yang Diharapkan
Setelah mempelajari pokok bahasan ini secara tuntas diharapkan
mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari debat yang meliputi
topik berikut: (1) pengertian debat, (2) unsur-unsur debat, (3)
macam-macam debat, (4) syarat-syarat proporsi, dan (5) etiket atau
norma dalam berdebat dan bertanya. Selain itu, diharapkan pula
adanya perubahan sikap dari mahasiswa pada saat melakukan
kegiatan debat sesuai dengan materi yang dipelajari atau dengan kata
lain mahasiswa mampu menerapkan materi yang dipelajari dalam
bab ini dengan baik dan benar.
193
BAB 18
PIDATO
Capaian Perkuliahan
18.1 Ruang Lingkup Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Pidato yang baik dapat
memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar
pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir
yang baik.
Biasanya seseorang yang mempunyai kemampuan berpidato
atau berbicara di didepan publik memiliki kepercayaan diri yan tinngi
serta memiliki karir yang bagus dalam pekerjaanya dan juga selalu
menonjol dalam setiap pergaulan. Pidato juga merupakan sebuah
sarana untuk kita dapat menyampaikan sesuatu pesan kepada khalayak
umum, dengan pidato semua kita juga dapat menambah rasa percaya
Definisi Singkat
Bab ini membahas tentang pidato. Pada materi berpidato dijelaskan
apa itu pidato, tujuan pidato,jenis-jenis pidato, dan metode pidato.
Setelah mempelajari pokok pembahasan dalam bab ini secara tuntas,
mahasiswa mampu memahami kosep dasar cara berpidato atau publik
speaking dengan baik dengan bahas yang benar, dapat membuat
naskah pidato dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar, serta dapat
mengaplikasikan metode berpidato yang tetap sesuai dengan keadaan
ruang lingkup.
198
BAB 19
PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA
Definisi Singkat
Capaian Perkuliahan
19.1 Pendekatan Pengajaran Bahasa
Setiap kurikulum yang berlaku di Indonesia berbeda dalam salah satu
aspek, yakni dalam hal pendekatan. Kurikulum kita kenal dengan
pendekatan tujuan sedangkan dari sudut cara mencapai tujuan
pendekatan ini diperluas atau disempurnakan lagi, misalnya ada
pendekatan keterampilan proses, pendekatan spiral dan pendekatan
lintas materi.
Dalam proses pengajaran pendekatan adalah cara memulai
sesuatu dalam pembelajaran bahasa seperangkat asumsi tentang
hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan proses belajar bahasa dalam
setiap kegiatan belajar mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan
lebih dahulu adalah tujuan yang hendak dicapai dengan
Bab ini berisikan tentang pengajaran keterampilan berbicara di
sekolah. Pada bab ini dibicarakan berbagai pendekatan, teknik, dan
strategi pembelajaran berbicara. Selain itu, di dalam bab ini juga
dibahas mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam proses
pembelejaran berbicara di sekolah.
Setelah mengikuti perkuliahn materi bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu mengenal dan mengimplementasikan berbagai pendekatan,
teknik, dan strategi pembelajaran berbicara. Selain itu, mahasiswa juga
dapat mengenal tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelejaran
berbicara di sekolah.
209
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Maidar G. 1998. Kemampuan berbicara bahasa indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Arjad, Maidar G dan Mukti U.S. 1998. Pembinaan Kemampuan
Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Burhan Nurgiyanto, Penilaian dalam pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Yogyakarta:BPFE.
Dewi, Fitriana Utami. 2003. Public Speaking Kunci Sukses Bicara di
depan Publik Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Haryadi. 1997. Berbicara (suatu pengantar). Diktat Perkuliahan: IKIP
Yogyakarta.
Juniarti, Elly dan Pramana. 2006. General Public Speaking. Jakarta:
Public Speaking School.
K. Bertens. 2000. Etika. Yogyakarta : Penerbit kanisius.
Maryanto, Bambang. 2007. Contoh-contoh MC dan Pidato. Surabaya:
Apolo.
McCarty, Andrew. 2007. Mengembangkan Kepribadian dengan
Berpikir Positif. Romlatul Hikmah, S.Hum, penerjemah.
Jakarta: Prestasi Pustakakarya. Terjemahan dari: How to
positive thinking.
Mustafa, Nur. 2006. Berbicara . Pekanbaru: Cendikia Insani.
210
Novia, T. 2002. Strategy og Improve Student’s Ability in Speaking.
Padang: UNP Padang.
Melvin. Silberman. 1996. Active learning 101 cara belajar siswa
aktif. Bandung: Nusameda.
Magnis, Franz Von. 1975. Etika Umum. Yogyakarta : Karnisius.
Putro, Eko, Widoyoko. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran
Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rogers, Natallie. 2004. Berani Bicara di depan Publik: Cara Cepat
Berpidato. Bandung: Nuansa.
Sameto, Hudoro.1996. Kiat Sukses Mengolah Komunikasi. Jakarta:
Puspa Sawara.
Supriyadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta:
Depdikbud.
Tarigan, Djago.1997. Pengembangan Keterampilan Berbicara.
Jakarta:Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
211
GLOSARIUM
Afirmatif : Kebijakan yang diambil yang bertujuan agar
kelompok/golongan tertentu (gender ataupun
profesi) memperoleh peluang yang setara dengan
kelompok/golongan lain dalam bidang yang
sama.
Akademik : Kemampuan yang diukur secara pasti
Alih kode : peristiwa peralihan dari satu kode ke kode yang
lain dalam suatu peristiwa tutur. Misalnya,
penutur penutur menggunakan bahasa Indonesia
beralih menggunakan bahasa inggris
Antusias : bersemangat dalam menanggapi satu hal
Attitude : (Sikap) adalah ekspresi sederhana dari
bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap
suatu hal
Audible : Dapat didengar atau dimengerti dengan baik
Audiens : Sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar dan pemirsa dari berbagai media atau
komponen beserta isinya, seperti halnya
pendengar radio ataupun penonton televise
Audiovisual : Media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar
Bimbang : Tidak tetap hati atau kurang percaya/ragu-ragu
Brainstorming : Brainstorming dikatakan juga sekelompok oyang
yang memikirkan sesuatu yang bersamaan
dengan cepat untuk menyelesaikan suatu masalah
Buyar : Mengalir atau meresap/berantakan
Canggung : Sikap yang kaku (kikuk); kekakuan.
Debat : Kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau
lebih, baik secara perorangan maupun kelompok,
dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah
dan perbedaan.
Dialek : Variasi bahasa yang berbeda-beda menurut
pemakaian (misalnya bahasa dari suatu daerah
tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun
waktu tertentu).
Dialog : Percakapan atara dua orang
212
Diftong : Bunyi vocal rangkap yang tergolongdi satu suku
kata
Dinamis : Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat
bergerak dan mudah menyesuaikan diri.
Diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah
Dramatis : penyesuaian cerita untuk pertunjukan sandiwara
pendrama hal membuat suatu peristiwa
mengenaskan atau mengharukan
Efektif : adanya efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya); manjur atau mujarab(tentang obat);
dapat membawa hasil; berhasikil guna (tentang
usaha, tindakan); mangkus; mulai berlaku
(tentang undang-undang, peraturan).
Elaborasi : penggarapan (mengerjakan) sesuatu secara tekun
dan cermat
Etika : untuk pengkajian sistem nilai-nilai sikap dan
perilaku dalam kehudupan yang
Etiket : suatu sikap seprti sopan santun atau aturan
lainnya.
Filosofi : studi tentang kebijak sanaan, dasar-dasar
pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan merancang pandangan
mengenai suatu kehidupan
Fisik : jasmani; badan
Fonem : suatu benyi terkecil yang mampu menunjukkan
kontras makna (misalnya /h/ adalah fonem karena
membedakan makna kata harus dan arus, /b/ dan
/p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara
dan para beda maknanya.
Formal : sesuai dengan peraturan yang sah.
Forum : 1lembaga badan;wadah;2sidang;3tempat pertemuan
untuk bertukar pikiran secara bebas.
Grogi : merasa canggung atau takut berhadapan dengan
orang banyak.
Ice breaking : suatu kegiatan yang biasanya berupa gemes untuk
memecahkan kebekuan atauketegangan dalam sebuah
pertemuan.
213
Improvisasi : pembuatan sesuatu berdasarkan bahan yang ada.
Instrument : 1 alat yang dipakai untuk mengerjakan suatu
(seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-
alat kedokteran, optik, dan kimia); perkakas; 2 sarana
penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya)
untuk mengumpulkan data sebagai bahan
pengolahan; 3 alat-alat musik (seperti piano, biola,
gitar, suling, terompet); 4 orang yang dipakai sebagai
alat (diperalat) orang lain (pihak lain); 5 dokumen
resmi seperti akta, surat obligasi.
Integral : mengenai keseluruhannya; utuh; bulat; sempurna.
Integritas : mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan;
kejujuran.
Interaksi : seatu jeni tindakan yang terjadi ketika dua tau lebih
objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama
lain.
Interupsi : suatu pemerintah khusus pada microprocessor untuk
melakukan sesuatu
Intonasi : lagu kalimat; ketepatan pengajian tinggi rendahnya
nada.
Karir : perkembangan dak kemajuan baik pada pada
kehidupan, pekerjan atau jabatan seseorang.
Koleksi : suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia
perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa
saja yang harus diadakan di perpustakaan.
Kombinasi : gabungan beberapa hal.
Kompleks : himpunan kesatuan
Komunikan : penerima pesan dalam komunikasi
Komunikatif : maksud yang disampaikan oleh pembicara secara
tepat dapat diterima pendengar.
Komunikator : pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan
kepada komunikan.
Konferensi : rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar
pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi
bersama.
Konsentrasi : pemusatan perhatiam atau pemikiran pada suatu hal
214
Konsep : sesuatu yang umum atau representasi intelektual
yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu
akal pikiran, suatu idea tau gambaran mental.
Lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa.
Lambang : suatu seperti tanda (lukisan, lencana,dsb) yang
menyatakan suatu hal atau mengandung maksud
tertentu.
Linguistic : ilmu tentang bahasa.
Mendeskripsikan : suatu kaidah upaya pengolahan data menjadi
sesuatu yang dapat diutaran secara jelas dan tepat
dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang
tidak langsung mengalami.
Minat : kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu;
gairah; keinginan.
Miskomunikasi : terjadinya kesalahan dalam salah satu proses
komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya
tujuan atau isi8 yang hendak dicapai.
Moderator : seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan
mengawasi jalannya lalulintas posting di forum yang
menjadikan tanggung jawabnya dangan tujuan
utamanya adalah agar forum dapat berjalan dengan
baik dan benar sesuai dengan topiknya serta
berlangsung secara konduktif.
Modifikasi : pengubahan
Monoton :1 berulang-ulang selalu sama nadanya ( bunyinya,
ragamnya); tunggal bunyi; 2 selalu sama dengan yang
dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya.
Moral : adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dan
cerminan kehidupannya.
Motivator : orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya
motivasi pada orang lain untuk melaksanakan
sesuatu; pendorong; penggerak
Neurologis : berkenaan dengan neurologi; bersifat atau menurut
ilmu urat saraf.
Oposisi : dalam dunia politi berarti patai penentang didewan
perwakilan dan sebagainya yangb menentang dang
215
mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik
golongan yang berkuasa.
Otoritas : kekuasaan yang diberikan kepada masyarakat yang
memungkinkan para pejabatnya menjalankan
fungsinya.
Pakar : seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber
terpercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang
bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu
dengan benar, baik, maupun adap sesuai dengan
aturan dan status oleh sesamanya ataupun khalayak
dalam bidang khusus tertentu.
Paraphrase : pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara
yang lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa
mengubah makna.
Partisipan : orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan
(pertemuan, konferensi, seminar, dan sebagainya);
pemeran serta.
Partisipan : orng yang berperan dalam suatu kegiatan.
Pelopor : pemeran serta.
Penelis : penyaji makalah disuatu acara seminar.
Penyaji : orang yang menyajikan.
Personalitas : keseluruhan reaksi psikologis dan sosial seorang
individu.
Podium : pentas tempat berpidato dan sebagainya; minbar
Prasarana : buah pikiran yang diajukan dalam suatu pertemuan,
seperti konferensi, dan dimaksudkan sebagai bahan
untuk menyusun hasil pertemuan.
Presenter : orang atau organisasi yang bertanggung jawab
untuk menjalankan event.
Proyektor : alat untuk membuat proyeksi.
Psikologis : berkenaan dengan psikologi; bersifat kejiwaan.
Referensi : sumber acuan (rujukan, petunjuk).
Refleksi : cerminan, gambaran.
Relasi : 1. Hubungan; perhubungan; pertalian;2 kenalan;3
pelanggan.
Resah : tidak tenteram, merasa khawatir.
Respek : menghormati; hormat; rasa hormat, menghargai.
216
Sarana : segala sesuatu yang dipai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan tertentu.
Semantik : ilmu tentang makna kata kalimat.
Simposium : petemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang
menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek
yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu
masalah.
Sistematis : teratur menurut sistem.
Skedul : daftar perincian waktu yang direncanakan.
Sosial : berkenaan dengan masyarakat.
Spontanitas : 1kesertamertaan; kespontanan; 2 perbuatan yang
wajar, bebas dari pengaruh orang lain dan tanpa
pamrih.
Tata krama : aturan atau sopan santun.
Topik : hal yang pertama kali ditemukan ketika penulis
akann membuat tulisan.
Urgensi : keharusan yang mendesak; hal sangat penting.
Visual : sebuah rangkaian proses penyampaian informasi
atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan
media penggambaran yang hanya terbaca ole indera
penglihatan.
Vokal : bunyi bahasa yang dihasilkan oleh arus udara dari
paru-paru melalui pita suara dan penyempitan pada
saluran suara diatas glottis.
217
INDEKS
A
Afirmatif, 128, 129, 132, 133, 134, 135
Akademik, 125
Alih kode, 144
Antusias, 70, 77
Attitude, 83
Audible, 5, 17, 84, 85
Audiens, 35, 39, 77, 78, 99, 100, 102, 103, 104, 116, 118, 120
Audiovisual, 119
B
Bimbang, 79
Brainstorming, 110
Buyar, 79
C
Canggung, 48, 74
D
Debat, 124, 126, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 135, 136, 147
Dialek, 57
Dialog, 50, 89, 118, 124, 142, 146, 147
Diftong, 10, 33,
Dinamis, 93, 120
Diskusi, 9, 11, 26, 28, 37, 39, 40, 54, 65, 73, 98, 106, 107, 108, 109,
110, 111, 112, 113, 114,115, 116,120, 121, 125, 126, 146, 147
Dramatis
E
Efektif
Elaborasi, 146, 147,
Etika, 63,87, 88, 90
Etiket, 86, 87, 88, 89, 90, 128, 134,
Etiket(belanda), 89
Etiquette (prancis), 89
218
F
Filosofi, 133,
Fisik, 5, 6, 17, 35, 60, 96, 97, 98,
Fonem, 32, 33, 57
Formal, 2, 11, 37, 39, 40, 63, 65, 74, 87, 88, 89, 90, 111, 122, 124
Forum, 37, 69, 74, 106, 111, 125,
G
Grogi, 102, 103, 104, 105,
I
Ice breaking, 99
Improvisasi, 94
Instrument
Integral, 5, 14, 16
Integritas, 63, 83, 85
Interaksi, 18, 28, 37, 39, 54, 66, 73, 75, 106, 109, 113, 122, 139
Interupsi, 132,
Intonasi, 13, 20, 43, 44, 50, 56, 57, 59, 64, 78, 90, 142, 147
K
Karir, 94, 137
Kombinasi, 3
Koleksi, 118
Kompleks, 25, 72,
Komunikan, 18, 66, 67, 75, 82, 83, 85,
Komunikatif, 4, 94, 141,
Komunikator, 66, 67, 75, 82, 83, 85,
Konferensi, 11, 35, 37, 38, 40, 94, 106, 107, 108, 109, 118,
Konsentrasi, 61, 79, 89, 92, 138
Konsep, 10, 23, 28, 31, 53, 66, 69, 73, 87, 117, 118, 119, 128, 141,
L
Lafal, 43, 44, 50, 56, 57, 59, 78,
Linguistik, 3, 4, 5, 17, 20,
Lambang, 2, 3,
219
M
Mendeskripsikan, 42, 44, 52, 118, 143
Miskomunikasi, 82, 85
Minat, 25, 49, 56, 59, 68, 72,
Moderator, 37, 54, 107, 111, 113, 114, 115, 116, 119, 120, 122, 124,
125, 126,
Modifikasi, 8, 19
Monoton, 43, 67, 99
Moral, 86, 87, 88, 90,
Motivator, 102,
N
Neurologis, 5, 17
O
Oposisi, 129, 130, 131
Otoritas, 63
P
Pakar, 70, 119, 120,
Paraphrase
Partisipan, 7, 18, 71
Pelopor, 25,
Penelis
Penyaji, 125, 126, 127,
Personalitas, 5, 15, 16,
Podium, 104
Prasarana, 124, 127
Proyektor, 125,
Presenter, 102,
Psikologis, 5, 17, 83,
R
Referensi, 7, 17, 18, 20
Relasi, 72
Refleksi, 18, 20
Resah, 79
Respek, 83
220
S
Sarana, 23, 24, 25, 56, 69, 98, 137
Semantik, 5, 8, 9, 17, 19, 28,
Simposium, 11, 39, 117, 118, 119, 120, 121, 122,
Sistematis, 3, 4, 38, 77, 82, 98, 139
Skedul
Sosial, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 25, 26, 84, 95, 103, 112,
114
Spontanitas
T
Tata krama, 87, 88, 89, 90, 126, 127
Topik, 27, 37, 38, 39, 58, 60, 63, 64, 65, 66, 80, 97, 115, 117, 118,
119, 120, 122, 124, 127, 128, 129, 132, 135, 136, 142, 145,
U
Urgensi, 93
V
Visual, 3, 7, 18, 97, 98, 119,
Vokal, 3, 9, 20, 31, 32, 33, 56, 59, 64, 99
KETERAMPILANBERBICARA
Subhayni, S.Pd., M.Pd.Dra. Sa’adiah, M.Pd.Armia, S.Pd., M. Hum
Su
bh
ay
ni, S
.Pd
., M.P
d. d
kk
.K
ET
ER
AM
PIL
AN
BE
RB
ICA
RA
Dicetak oleh :
Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS
Darussalam, Banda Aceh