ananta erfrandau (122310101015)

22
RUANG LINGKUP PERAWATAN PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS MAKALAH oleh: Ananta Efrandau 122310101015

Upload: annanta-erfrandau

Post on 14-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ananta Erfrandau (122310101015)

RUANG LINGKUP PERAWATAN PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS

MAKALAH

oleh:Ananta Efrandau

122310101015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Ananta Erfrandau (122310101015)

RUANG LINGKUP PERAWATAN PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS

MAKALAH

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kebutuhan KhususDosen pengampu: Ns. Latifa Aini S, M.Kep, Sp.Kep.Kom

oleh: Ananta Erfrandau

122310101015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 3: Ananta Erfrandau (122310101015)

PEMBAHASAN

A. Definisi Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus (special needs child) atau ABK adalah anak yang

mengalami keterlambatan lebih dari dua aspek gangguan perkembangan atau

anak yang mengalami penyimpangan yang terdiri dari yaitu tunanetra,

tunarungu, tunadaksa, tunalaras, tunagrahita, autisme, dan learning disability

(Kemendiknas, 2011). Anak berkebutuhan khusus didefinisikan anak-anak

yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristik perilakunya,

yang membedakan dengan anak normal lainnya (Poerwanti, 2007). Perilaku

tersebut antara lain wicara, okupasi, intelegensi, emosi dan perilaku sosial yang

tidak dapat berkembang dengan baik (Handojo, 2008).

B. Ruang Lingkup Perawatan Pasien Kebutuhan Khusus

Ruang lingkup anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat

sekali mendapat perhatian menurut Kauffman dan Hallahan (2005), antara lain:

1. Tunagrahita (Mental Retardation)

Anak tunagrahita adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan inteligensi

yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak

masa anak). Tunagrahita disebut juga oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit

dan fren: jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2005). Ciri-ciri RM menurut

(Lynn, 2009) sebagai berikut : gangguan kognitif, lambatnya keterampilan

mengungkapkan dan menangkap bahasa, gagal melewati tahap

perkembangan yang penting, lingkar kepala diatas atau dibawah normal,

kemungkinan keterlambatan pertumbuhan, kemungkinan tonus otot

abnormal, kemungkinan gambaran dismorfik, keterlambatan perkembangan

motorik halus dan kasar.

Page 4: Ananta Erfrandau (122310101015)

2. Anak Tunalaras (Emotional or Behavioral Disorder/Anak dengan Perilaku

Menyimpang)

Anak tunalaras adalah anak dengan hambatan emosional atau kelainan

perilaku, apabila ia menunjukkan adanya satu atau lebih dari lima

komponen (Bower, 1981 dalam Delphie, 2006) antara lain :

a. Tidak mampu belajar bukan disebabkan karena faktor intelektual, sensori

atau kesehatan

b. Tidak mampu untuk melakukan hubungan baik dengan teman- teman dan

guru-guru.

c. Bertingkah laku atau berperasaan tidak pada tempatnya.

d. Secara umum, mereka selalu dalam keadaan pervasive dan tidak

menggembirakan atau depresi. Bertendensi kearah symptoms fisik

seperti : merasa sakit atau ketakutan berkaitan dengan orang atau

permasalahan disekolah.

3. Anak Tunarungu Wicara (Anak dengan ketidakmampuan Mendengar dan

Berbicara)

Anak tunarungu wicara adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau

kehilangan kemampuan mendengar dan bicara sebagian atau seluruhnya,

diakibatkan tidak berfungsinya sebagian atau seluruh indera pendengaran/

bicara. Alat audiometer merupakan alat untuk mengukur derajat kehilangan

pendengaran dengan ukuran decibel (dB). Derajat kemampuan berdasarkan

ukuran instrumen audiometer menyebabkan klasifikasi anak dengan

hendaya pendengaran sebagai berikut :

a. 0 - 26 dB masih mempunyai pendengaran normal

b. 27- 40 dB mempunyai kesulitan mendengar tingkat-ringan, masih

mampu mendengar bunyi-bunyian yang jauh 41- 55 dB termasuk tingkat

menengah, dapat mengerti bahasa percakapan

Page 5: Ananta Erfrandau (122310101015)

c. 56- 70 dB termasuk tingkat menengah berat. Kurang mampu mendengar

dari jarak dekat, memerlukan alat bantu dengar dan membutuhkan latihan

berbicara khusus

d. 71 - 90 dB termasuk tingkat berat. Termasuk orang yang mengalami

ketulian, hanya mampu mendengarkan suara keras yang berjarak kurang

lebih satu meter

e. 91 - dan seterusnya, termasuk individu yang mengalami ketulian sangat

berat.

Ciri-ciri umum hambatan perkembangan bahasa dan komunikasi antara lain

sebagai berikut :

a. Kurang memperhatikan saat guru memberikan pelajaran dikelas

b. Selalu memiringkan kepalanya, sebagai upaya untuk berganti posisi

telinga terhadap sumber bunyi

c. Mempunyai kesulitan untuk mengikuti petunjuk secara lisan

d. Keengganan untuk berpartisipasi secara oral

e. Adanya ketergantungan terhadap petunjuk atau instruksi dikelas

f. Mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa dan bicara

g. Perkembangan intelektual anak tunarungu wicara terganggu

h. Mempunyai kemampuan akademik yang rendah, khususnya dalam

membaca

4. Anak Tunanetra (Anak dengan Ketidakmampuan Melihat)

Anak yang mengalami hambatan penglihatan atau tunanetra atau

anak dengan hendaya penglihatan, perkembangannya berbeda dengan

anak-anak berkebutuhan khusus lainnya, tidak hanya dari sisi penglihatan

tetapi juga dari hal lain. Mengenai perkembangan kognitif anak dengan

hendaya penglihatan, terdapat tiga hal yang berpengaruh buruk terhadap

perkembangan kognitifnya (Lowenfeld, 1948 dalam Delphie, 2006), antara

lain :

a. Jarak dan beragamnya pengalaman yang dimiliki oleh anak dengan

hendaya penglihatan

Page 6: Ananta Erfrandau (122310101015)

b. Kemampuan yang telah diperoleh akan berkurang dan akan

berpengaruh terhadap pengalamannya terhadap lingkungan

c. Anak dengan hendaya penglihatan tidak memiliki kendali yang sama

terhadap lingkungan dan diri sendiri, seperti hal yang dilakukan oleh

anak dewasa

5. Anak Autistik (Autistic child)

Autism syndrome merupakan kelainan yang disebabkan adanya hambatan

pada ketidakmampuan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan pada

otak. Gejala-gejal penyandang autism (Delay & Deinaker, 1952, Marholin

& Philips, 1976 dalam Delphie, 2006) antara lain :

a. Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampang

acuh, muka pucat dan mata sayu selalu mandang kebawah

b. Selalu diam sepanjang waktu

c. Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada

monoton

d. Tidak pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut, serta tidak

menyenangi disekelilingnya

e. Tidak tampak ceria

f. Tidak peduli terhadap lingkungannya, kecuali pada benda yang

disukainya. Misalnya boneka.

6. Anak Tunadaksa (Physical Disability)

Anak tunadaksa mayoritas memiliki kecacatan fisik sehingga mengalami

gangguan pada koordinasi gerak, persepsi dan kognisi disamping adanya

kerusakan saraf tertentu. Kerusakan saraf disebabkan karena pertumbuhan

sel saraf yang kurang atau adanya luka pada sistem saraf pusat. Kelainan

saraf utama menyebabkan adanya cerebral palsy, epilepsi, spina bifida dan

kerusakan otak lainnya.

7. Anak Tunaganda

Tunaganda adalah mereka yang mempunyai kelainan perkembangan

mencakup kelompok yang mempunyai hambatan-hambatan perkembangan

neurologis yang disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan dalam

Page 7: Ananta Erfrandau (122310101015)

kemampuan seperti inteligensi, gerak, bahasa, atau hubungan-pribadi

dimasyarakat. Delphie (2006), mengutip hukum di Amerika berdasarkan

PL. 94-103 (Title II. Ps. 124, Tahun 1975), tentang kelainan

perkembangan secara ganda. Kelainan tersebut antara lain :

1) Mereka yang dikelompokkan kedalam kelainan ganda antara

tunagrahita, cerebral palsy, epilepsy atau autism.

2) Mereka yang termasuk mempunyai kondisi lain yang bertendensi

kearah kelainan tunagrahita dengan kondisi-kondisi kelainan fungsi

secara menyeluruh

3) Mereka yang mempunyai dyslexia disebabkan oleh kelainan hambatan

seperti cerebral palsy, epilepsy, atau autism.

4) Dimulai sebelum mereka berumur 18 tahun

5) Kelainannya terjadi secara terus-menerus atau kelainannya bertendensi

kearah yang berkelanjutan

6) Kelainan ganda ini merupakan kelainan substansi kemampuan

seseorang untuk berfungsi secara normal dalam masyarakat.

8. Asperger 

Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak

autisme, yaitu memiliki gangguan pada kemampuan komunikasi, interaksi

sosial dan tingkah lakunya. Namun gangguan pada anak Asperger lebih

ringan dibandingkan anak autisme dan sering disebut dengan istilah

”High-fuctioning autism”. Hal-hal yang paling membedakan antara anak

Autisme dan Asperger adalah pada kemampuan bahasa bicaranya.

Kemampuan bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan

anak autisme. Intonasi bicara anak asperger cendrung monoton, ekspresi

muka kurang hidup cendrung murung dan berbibicara hanya seputar pada

minatnya saja. Bila anak autisme tidak bisa berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya, anak asperger masih bisa dan memiliki kemauan

untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Kecerdasan anak asperger

biasanya ada pada great rata-rata keatas. Memiliki minat yang sangat

tinggi pada buku terutama yang bersifat ingatan/memori pada satu

Page 8: Ananta Erfrandau (122310101015)

kategori. Misalnya menghafal klasifikasi hewan/tumbuhan yang

menggunakan nama-nama latin.

10. Rett’s Disorder

Rett’s Disorder adalah jenis gangguan perkembangan yang masuk kategori

ASD. Aspek perkembangan pada anak Rett’s Disorder mengalami

kemuduran sejak menginjak usia 18 bulan yang ditandai hilangnya

kemampuan bahasa bicara secara tiba-tiba. Koordinasi motorinya semakin

memburuk dan dibarengi dengan kemunduran dalam kemampuan

sosialnya. Rett’s Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah

perempuan.

11. Attention deficit disorder with hyperactive (ADHD)

ADHD terkadang lebih dikenal dengan istilah anak hiperaktif, oleh karena

mereka selalu bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Tidak dapat

duduk diam di satu tempat selama ± 5-10 menit untuk melakukan suatu

kegiatan yang diberikan kepadanya. Rentang konsentrasinya sangat

pendek, mudah bingung dan pikirannya selalu kacau, sering mengabaikan

perintah atau arahan, sering tidak berhasil dalam menyelesaikan tugas-

tugas di sekolah. Sering mengalami kesulitan mengeja atau menirukan

ejaan huruf.

12. Lamban belajar (slow learner)

Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi

intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita.

Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir,

merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik

dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang

normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk

dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan

karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Page 9: Ananta Erfrandau (122310101015)

13. Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik

Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyata

mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam

hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika),

diduga disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan

karena factor inteligensi (inteligensinya normal bahkan ada yang di atas

normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak

berkesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca

(disleksia), kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan belajar

berhitung (diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak

mengalami kesulitan yang signifikan (berarti).

mengapa Lamban belajar (slow learner) menjadi salah satu ruang lingkup ABK,

padahal kan lamban belajar banya dialami siswa pada zaman sekarang?

tadi salah satu ruang lingkup perawatan pasien dengan kebutuhan khusus adalah

tunadaksa. tunadaksa disini adalah kan terganggu pada mobilisasinya. Disini

peran perawatnya itu bagaimana apa dengan membantu mobilisasi atau

bagaimana?

Page 10: Ananta Erfrandau (122310101015)

tadi salah satu ruang lingkup perawatan pasien dengan kebutuhan khusus adalah

tunadaksa. tunadaksa disini adalah kan terganggu pada mobilisasinya. Disini

peran perawatnya itu bagaimana apa dengan membantu mobilisasi atau

bagaimana?

Tugas perkembangan dapat terhambat atau terganggu karena ketimpangan peran

yang terjadi. Bagi anggota keluarga berkebutuhan khusus, peran aktif anggota

keluarga yang lain ini merupakan bentuk dukungan sosial yang menentukan

kesehatan dan perkembangannya, baik secara fisik maupun psikologis. Dukungan

sosial pada umumnya menggambarkan mengenai peranan atau pengaruh yang

dapat ditimbulkan oleh orang lain yang berarti seperti anggota keluarga, teman,

saudara, dan rekan kerja. Johnson dan Johnson dalam Hendriani (2006)

menyatakan bahwa dukungan sosial adalah pemberian bantuan seperti materi,

emosi, dan informasi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan manusia.

Dukungan sosial juga dimaksudkan sebagai keberadaan dan kesediaan orang-

orang yang berarti, yang dapat dipercaya untuk membantu, mendorong,

menerima, dan menjaga individu anggota keluarga berkebutuhan khusus agar

dapat mandiri. Demikian pula dengan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus

mengapa Lamban belajar (slow learner) menjadi salah satu ruang lingkup ABK,

padahal kan lamban belajar banya dialami siswa pada zaman sekarang?

Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual

sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal

mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan

adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita,

lebih lamban dibanding dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih

lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik

maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus

Page 11: Ananta Erfrandau (122310101015)

DAFTAR PUSTAKA

Astati dan Mulyati. 2010. Pendidikan dan Pembinaan Karier Penyandang

Tunagrahita Dewasa. Jakarta: Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Hadis, Abdul. 2006. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Alfabeta.

Lathiffah, Nurul. 2010. http://abk-dan-pendidikan-yang-pengertian.htm. (diakses

tanggal 21 Agustus 2015).

Sigit. 2009. http://anak-berkebutuhan-khusus. (diakses tanggal 21 Agustus 2015).

Suparno. 2007. Bahan Ajar Cetak: Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.

Page 12: Ananta Erfrandau (122310101015)

CONTOH SOAL KASUS

1. Tn T tinggal di desa terpencil, ia memiliki anak dengan gangguan

pengelihatan. Tn T tidak mampu untuk pergi ke puskesmaskarena jaraknya

yang jauh. Berdasarkan pernyataan di atas, anak Tn T mengalami

a. Tuna netra

b. Tuna rungu

c. Tuna grahita

d. Tuna wicara

e. Tuna daksa

Jawaban: A

2. Ns. Rofiq sedang melakukan pengkajian pada salah satu pasiennya yaitu Tn.

A 23 tahun. Pasien tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas, pasien telah

mengalami beberapa rangkaian pengobatan dan pembedahan. Pasien

terdiagnosa mengalami Cidera Otak Berat (COB), ketika sadar pasien

mengatakan tidak bisa melihat apa yang ada di sekelilingnya. Pasien

mengatakan pandangannya gelap. Dari pemeriksaan yang dilakukan pasien

mengalami kebutaan/tunanetra. Dari kasus tersebut terdapat kata-kata

tunanetra (visual impairment). Apa pengertian dari tunanetra?

a. seseorang yang hanya mengalami ketajaman penglihatan 20/200 atau

lebih kecil pada mata yang terbaik setelah dikoreksi dengan

mempergunakan kacamata.

b. seseorang yang hanya mengalami ketajaman penglihatan 35/300 atau lebih

kecil pada mata yang terbaik setelah dikoreksi dengan mempergunakan

kacamata.

c. seseorang yang tidak dapat melihat dikarenakan suatu penyebab.

Page 13: Ananta Erfrandau (122310101015)

d. seseorang yang hanya mengalami ketajaman penglihatan 20/200 atau lebih

besar pada mata yang terbaik setelah dikoreksi dengan mempergunakan

kacamata.

e. seseorang yang hanya mengalami ketajaman penglihatan 35/300 atau lebih

besar pada mata yang terbaik setelah dikoreksi dengan mempergunakan

kacamata.

Jawaban: A

3. Dalam sebuah lingkup masyarakat terdapat beberapa contoh penyandang cacat,

seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan/tidak berfungsinya

indera penglihatan merupakan pengertian dari?

a. Tuna netra

b. Tuna grahita

c. Tuna daksa

d. Tuna wicara

e. Tuna laras

jawaban: A

4. An. A lahir tidak bisa mendengar, ia juga tidak bisa berbicara. Apa nama

kelainan yang diderita An. A?

a. Tuna grahita

b. Tuna wisma

c. Tuna rungu

d. Tuna netra

e. Tuna susila

Jawaban: C

5. Seorang anak lahir tidak bisa mendengar suara 85 dB. Apa yang dialami anak

tersebut

a. Tuna grahita

b. Tuna wisma

c. Tuna netra

d. Tuna rungu

Page 14: Ananta Erfrandau (122310101015)

e. Tuna susila

Jawaban: D

6. Penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem otot, tulang dan

persendian yang dapat mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi,

adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi disebut

juga?

a. Ataxia

b. Rigid

c. Tunadaksa

d. Spastik

e. Retardasi Mental

Jawaban: C

7. Berikut ini definisi yang tepat tentang tuna daksa adalah…

a. Kelainan yang meliputi cacat tubuh atau kerusakan tubuh kelainan

atau kerusakan pada fisik dan kesehatan

b. Kelainan yang meliputi kerusakan/ kelainan tubuh sejak lahir saja.

c. Kelainan yang meliputi kerusakan/ kelainan tubuh akibat kecelakaan saja.

d. Kelainan akibat cedera saja.

e. Kelainan pada mentalnya.

Jawaban: A

8. Untuk membantu tuna daksa yang mengalami cacat pada bagian ekstrimitas

atas adalah?

a. Deluxe mobile commade

b. Reflex hammer

c. Finger goniometer

d. Swivel utensil

e. Clubfoot walker shoes

Jawaban : E

9. Disebuah perusahaan besar terdapat banyak karyawan, terdapat direktur utama

yang memimpin perusahaan itu, tapi pada salah satu tangannya di amputasi

untuk tetap bisa memimpin perusahaan tersebut. Kekurangannya beliau tetap

Page 15: Ananta Erfrandau (122310101015)

semangat, tanggung jawab dan tegas dalam melakukan kewajiban sebagai

pemimpin. Dari kasus diatas pemimpin tersebut temasuk?

a. Tuna daksa

b. Tuna rungu

c. Tuna daksa ektremitas atas

d. Tuna daksa ektremitas bawah

e. Tuna wicara

Jawaban : C

10. Istilah tunadaksa berasal dari kata “tuna dan daksa” yang berarti?

a. “Tuna”yang berarti tubuh dan “daksa” yang berarti kurang

b. “Tuna”yang berarti kurang dan “daksa” yang berarti tubuh

c. “Tuna”yang berarti kurang dan “daksa” yang berarti tak sempurna

d. “Tuna”yang berarti bagian yang cedera dan “daksa” yang berarti tubuh

e. “Tuna”yang berarti bagian tubuh dan “daksa” yang berarti tak sempurna

Jawaban: B