analisis pengaruh media iklan terhadap …/analisis... · joko susilo f1205059 analisis ......
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK
AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN
TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
JOKO SUSILO
F1205059
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
ABSTRAK
JOKO SUSILO F1205059
ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN
TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh media iklan baik secara parsial maupun bersama-sama / menyeluruh terhadap keputusan membeli pada konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua, 2) iklan yang paling dominan dan efektif yang digunakan PT Aqua Golden Mississippi.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melihat iklan dan punya niat untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum. Sampel yang digunakan 100 responden dan pengambilan sampelnya dilakukan dengan metode convenience sampling.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependennya yaitu keputusan konsumen membeli air minum dalam kemasan Aqua, sedangkan variabel independennya meliputi : 1) Iklan Televisi, 2) Iklan Radio, 3) Iklan Majalah, 4) Iklan Surat Kabar, 5) Iklan Papan Reklame, 6) Iklan Spanduk. Pengukuran variabel yang digunakan penelitian ini adalah skala likert. Alat analisisnya menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil: 1) Iklan melalui media televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame dan spanduk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. 2) Secara parsial, menunjukkan bahwa hanya iklan televisi, iklan majalah dan iklan spaduk yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. 3) Dari ketiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut (iklan televisi, iklan majalah, iklan spanduk), yang paling dominan terhadap keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan spanduk dan media iklan majalah.
Keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua agar bisa meningkat, maka disarankan sebagai berikut: 1) Pihak manajemen hendaknya dapat memilih media iklan yang efektif, yaitu melalui media iklan televisi. 2) Seharusnya perusahaan tidak lagi memasang iklan melaui media radio dan media surat kabar. 3) Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain selain media iklan yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci : iklan, keputusan pembelian
iii
iv
v
MOTTO
Mulailah melakukan hal yang penting dan memungkinkan, maka
segera kita akan sadar telah mampu melakukan hal yang tampaknya
sangat sulit.
( Francis Assisi)
“Perjuangan belum tentu membawa keberhasilan, tetapi tiada keberhasilan tanpa
perjuangan”.
“Orang yang bijaksana adalah orang yang belajar dari kesalahan dan kebodohannya
sendiri”.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
¨ Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
¨ Ibuku tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk masa
depanku.
¨ Bapak yang selalu memberi support terhadapku.
¨ Kakak2ku tersayang yang selalu mendukung ‘n menemaniku.
¨ Someone Special in my heart, Kau ‘kan s’lalu Ku damba di setiap jengkal
nafasku.
¨ Temen-temen non-Reg 05, buatku kalian tidak sekedar sebagai sahabat
melainkan keluarga.
¨ Temen-temenku Dedi, Agung, Taufik, Jarot, Anwar, Dwi P, Rakhmad,
Mitha, Eka, Rian and Cewek2 n Cowok2 Non-reg 05.
¨ Si kuda besiku yang setia mengantarku ke mana pun ku pergi.
¨ Almamaterku.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya maka penulisan Skripsi ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
persayaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis sadar, kemampuan penulis terbatas dan masih sangat jauh dari
sempurna, sehingga penulis tidak lepas dari bantuan, kerjasama, saran serta dukungan
dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun secara
tidak langsung hingga selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada :
1. Bpk Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
UNS.
2. Ibu Dra. Endang Suhari, Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bpk Reza Rahardian, SE, Msi, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
viii
4. Bpk Drs. Dwi Hastjarja, KB, MM, selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktunya guna memberikan pengarahan, petunjuk,
bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bpk Drs. Sunaryanto, MM. selaku pembimbing akademik
6. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan FE UNS.
7. Keluargaku tercinta yang selalu memberi dorongan, doa dan semangat baik moril
dan materiil, sehingga penilis dapat menyelesaikan studi dengan baik
8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini
karena itu segala masukan, kritik dan saran yang membangun akan menjadikan
skripsi ini lebih berarti.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Maret 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
A. Landasan Teori ..................................................................................... 6
1. Definisi Periklanan ................................................................... 6
x
2. Sikap Konsumen ...................................................................... 7
3. Keputusan Pembelian ............................................................... 9
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 12
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 15
D. Hipotesis .............................................................................................. 16
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 18
A. Desain Penelitian ................................................................................. 18
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................................... 20
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................... 22
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 28
E. Metode Analisis Data ........................................................................... 32
Analisis Regresi Berganda ............................................................. 32
1. Uji t ................................................................................. 33
2. Uji F ................................................................................ 35
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 36
4. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 36
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 39
A. Analisis Deskriptif ............................................................................... 39
1. Karakteristik Responden .......................................................... 39
a. Jenis Kelamin Responden ............................................... 40
b. Usia Responden .............................................................. 40
xi
c. Pendidikan Responden .................................................... 41
d. Pekerjaan Responden ...................................................... 42
B. Uji Asumsi Model ................................................................................ 42
1. Multikolinieritas ....................................................................... 42
2. Autokorelasi ............................................................................. 43
3. Heteroskedastisitas ................................................................... 44
4. Normalitas ................................................................................ 45
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................ 45
1. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 45
D. Pembahasan .......................................................................................... 46
BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 50
A. Kesimpulan .......................................................................................... 50
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 51
C. Saran .................................................................................................... 52
1. Implikasi Studi Secara Praktis .................................................. 52
2. Implikasi Studi pada Studi Berikutnya .................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
III.1 Hasil Uji Pretest Validitas ................................................................... 30
III.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 32
IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 40
IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .............................................. 40
IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 41
IV.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 42
IV.5 Uji Multikolinearitas ............................................................................ 43
IV.6 Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson ................................. 43
IV.7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ..................................................... 44
IV.8 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov......................................................... 45
IV.9 Hasil Uji Linier Berganda ..................................................................... 46
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II.I Model Proses Pembelian Lima Tahap .................................................. 9
II.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 16
ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK
AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN GAUM KECAMATAN
TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
JOKO SUSILO
F1205059
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal promosi ide-ide,
promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar
(Kotler, 2001 : 245). Istilah periklanan berbeda dengan iklan karena iklan adalah
beritanya itu sendiri, sedangkan periklanan adalah prosesnya, yaitu suatu program
kegiatan untuk mempersiapkan berita tersebut dan menyebarluaskan kepada
pasar.
Iklan dapat dilakukan pada media televisi, radio, surat kabar, majalah,
spanduk, plakat maupun pemasangan papan reklame. Masing-masing pemilihan
media tersebut memiliki kelemahan dan keburukan, serta tergantung dengan
besarnya biaya periklanan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan.
Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan umpan
baik kepada sponsor berupa tanggapan, meskipun dalam tenggang waktu tertentu
atau tidak secepat personal selling. Dalam kegiatan periklanan ini terdapat dua
keputusan yang harus diambil yaitu menentukan iklan yang harus disampaikan
kepada pasar yang dituju dan memilih media yang sesuai (Swastha dan Irawan,
2005: 351). Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap perusahaan, baik untuk
menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan.
3
Salah satu industri yang mampu berkembang adalah PT. AQUA Golden
Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Tirto Utomo, sebagai produsen
pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di
Bekasi.
Pada saat perusahaan Go Public pada tanggal 1 Maret 1990 maka nama
PT. Golden Mississippi dirubah menjadi PT. Aqua Golden Mississippi. Pada
tahun 1998, Aqua melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan group
DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam
kemasan terbesar di dunia. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas
produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah
bendera DANONE - AQUA, kini Aqua memiliki lebih dari sejuta titik distribusi
yang dapat diakses oleh penggunanya di seluruh Indonesia.
Peluang inilah yang dilihat oleh para pengusaha untuk terus meningkatkan
industri air minum dalam kemasan dalam menghadapi persaingan dan memenuhi
kebutuhan konsumen, salah satunya adalah PT. Aqua Golden Mississippi yang
sampai saat ini mampu bertahan.
Tapi di samping itu PT. Aqua Golden Mississippi juga mempunyai
beberapa para pesaing yang mengeluarkan produk yang sejenis. Selain produk air
minum dalam kemasan Aqua, ada beberapa jenis produk lainnya dengan merek
yang berbeda, baik merek yang menjadi produk nasional maupun produk lokal.
4
Diantaranya adalah Prima, Ades, Aira, Grand, Long life, Zakya, Vit, Aguaria,
Utra.
Dalam hal pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan
sangat banyak faktor yang mempengaruhi konsumen, baik itu selera, pendapatan,
gaya hidup atau bahkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi
merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
menarik perhatian, menimbulkan interest, menimbulkan minat untuk membeli dan
akhirnya adanya tindakan dari konsumen.
PT Aqua Golden Mississippi melakukan promosi baik dari segi periklanan
maupun dari aspek-aspek lainnya seperti Corporate Social Responbility (CSR)
yang mampu membangun kredibilitas perusahaan tersebut. Periklanan yang
dilakukanpun mencakup pada setiap media baik media cetak atau media
elektronik.
Strategi promosi yang diterapkan oleh PT Aqua Golden Mississippi tidak
hanya berhasil dalam membangun kesadaran mereknya namun juga telah
memperkuat Aqua sebagai industri air minum dalam kemasan yang besar di
Indonesia.
Berdasarkan pada latar belakang serta fenomena yang ada, maka penulis
tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media iklan yang selama ini
dilakukan oleh PT Aqua Golden Mississippi terhadap keputusan membeli, dengan
judul “ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP
5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM DALAM
KEMASAN MEREK AQUA PADA MASYARAKAT KELURAHAN
GAUM KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengkaji
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame,
spanduk berpengaruh terhadap pengambilan keputusan membeli air minum
dalam kemasan merek Aqua?
2. Media periklanan yang mana yang dominan mempengaruhi keputusan
konsumen membeli air minum dalam kemasan merek Aqua?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh media iklan baik secara parsial maupun bersama-
sama / menyeluruh terhadap keputusan membeli pada konsumen air minum
dalam kemasan merek Aqua.
2. Untuk mengetahui iklan yang paling dominan dan efektif yang digunakan PT
Aqua Golden Mississippi.
D. Manfaat Penelitian
6
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam
pemilihan media iklan.
2. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan serta
dapat dijadikan refrensi bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Penelitian
ini merupakan kesempatan yang baik bagi peneliti sebagai sarana dan media
untuk menerapkan pengetahuan secara praktis tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan studi ilmiah dari ilmu yang dipelajari.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi
penelitian serupa dimasa mendatang, serta menambah pengetahuan bagi yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu pemasaran.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Periklanan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang
adalah “menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian periklanan
secara komprehensif menurut Kotler (2003). Periklanan adalah segala
bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal
oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Menurut Saladin (2006 : 183) mengemukakan pengertian
periklanan sebagai berikut. Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang
sifatnya non personal dan promosi ide, barang-barang atau jasa yang
dibayar oleh sponsor.
8
Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan
sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar
jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya. (Suhandang, 2005 : 13)
Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan :
a) Untuk Menginformasikan
- Memeberitahukan pasar tentang suatu produk baru
- Menjelaskan pelayanan yang tersedia
- Mengusulkan kegunaan baru suatu produk
- Mengoreksi kesan yang salah
- Memberitahukan pasar tentang perubahan harga
- Mengurangi kecemasan diri
- Menjelaskan cara kerja suatu produk
- Membangun citra perusahaan
b) Untuk Membujuk
- Membentuk preferensi merek
- Mendorong ahli merek
- Mengubah persepsi pembeli tentang atribut merek
- Membujuk pembeli untuk membeli sekarang
- Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan
c) Untuk Mengingatkan
9
- Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan
dibutuhkkan kemudian hari
- Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya
- Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang
musimnya
- Mempertahankan kesadaran produk
2. Sikap Konsumen
Sikap dalam Bahasa Inggris disebut “attitude” pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer untuk menunjukkan suatu status mental
seseorang. Sikap berakar pada alasan perbedaan individual (Ahmadi, 2002
: 162).
Sikap ialah sesuatu hal yang menentukan sikap sifat, hakikat, baik
perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang. Tiap sikap
mempunyai tiga aspek yaitu (Ahmadi, 2002 : 162):
a) Aspek kognitif
Yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal fikiran. Ini berarti
berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta harapan-
harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek tertentu.
b) Aspek afektif
10
Berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti
ketakutan, kedengkian, simpati antipati dan sebagainya yang ditujukan
kepada obyek-obyek tertentu.
c) Aspek konatif
Berwujud proses tendensi / kecenderungan untuk berbuat sesuatu
objek.
Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang
yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap
menempatkan seseorang ke dalam satu pikiran menyukai atau tidak
menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhi sesuatu (Kotler dan
Amstrong, 1995 : 246).
Sikap itu sulit berubah. Sikap orang cocok dengan pola dan
mengubah sikap seseorang mungkin memerlukan penyesuaian yang sulit
dalam banyak hal yang lain. Jadi biasanya perusahaan mencoba untuk
mencocokkan produknya dengan mengubah sikap itu.
3. Keputusan Pembelian
Proses keputusan pembelian melalui lima tahap. Memperlihatkan
suatu “model tahapan“ dari proses pembelian konsumen yaitu masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
11
perilaku purna beli. Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh
sebelum pembelian actual dan mempunyai konsekuensi lama setelah
pembelian. (Philip Kotler dkk, 2000 : 250).
Gambar II. 1 : Model Proses Pembelian Lima Tahap
Model ini menyiratkan bahwa konsumen melalui semua dari
kelima tahap dalam membeli suatu produk. Namun hal ini tidak terjadi
pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan rendah.
Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap.
a) Pengenalan Kebutuhan
Proses pembeliaan dimulai ketika pembeli menyadari adanya
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara
keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan ini
dapat dipicu oleh stimuli internal maupun eksternal.
Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Purna beli
12
sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. pemasar
kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu
minat konsumen.
b) Pencarian Informasi
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian pokok
pemasar adalah sumber informasi utama yang dicari konsumen dan
pengaruh relatifnya terhadap keputusan pembelian berikutnya.
Menurut Philip Kotler dkk (2000 : 252), sumber-sumber informasi
konsumen terdiri dari empat kelompok :
1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, pedagang perantara,
kemasan, pajangan.
3) Sumber publik : media massa, organisasi ranting konsumen.
4) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
c) Evaluasi Alternatif
Menurut Ujang Sumarwan (2003 : 301), evaluasi alternatif
adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
13
memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses
evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Bagaimana konsumen memproses informasi merek yang
bersaing dan membuat penilaian akhir. Tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh
satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa
proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang
proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorentasi kognitif.
Yaitu model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian
atas produk terutama secara sadar dan rasional.
Konsep dasar tertentu akan membantu memahami proses
evaluasi konsumen bahwa konsumen berusaha memuaskan suatu
kebutuhan. Konsumen tersebut mencari manfaat (benefit) tertentu dari
solusi produk. Konsumen memandang setiap produk sebagai
sekumpulan atribut (a bundle of attributes) dengan kemampuan yang
berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan
kebutuhan tersebut.
Konsumen bersikap berbeda-beda dalam menilai atribut-atribut
produk yang dianggap relevan atau menonjol. Mereka akan
memberikan perhatian paling besar pada atribut yang bisa memberikan
14
manfaat yang dicari dan memuaskan. Pasar bagi suatu produk sering
dapat disegmentasikan menurut atribut-atribut yang menonjol bagi
kelompok konsumen yang berbeda.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Nasir Ibrahim tahun 2007 dengan judul
“Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan
Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota
Palembang”. Populasinya adalah Para konsumen air minum dalam
kemasan merek Aqua pada masyarakat kota Palembang yang membeli
produk tersebut dengan sampel sejumlah 126 pelanggan. Dalam penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
kuesioner dan observasi langsung. Penelitian ini menggunakan metode
pengambilan sampel dengan random sampling. Analisis statistik, analisis
korelasi, analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah
a) Media iklan melalui iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah,
iklan radio, papan reklame dan spanduk secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum
kemasan merek Aqua.
b) Secara parsial, terlihat bahwa dari enam variabel bebas yang ada
hanya tiga variabel bebas yang berpengaruh positif dan signifikan
15
terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam
kemasan merek Aqua, yaitu media iklan televisi, media iklan majalah,
dan media iklan spanduk.
c) Dari tiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut, yang
paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air
minum kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti
media iklan majalah, dan media iklan spanduk.
Sedangkan media iklan surat kabar berpengaruh sangat kecil.
d) Nilai negatif pada koefisien regresi untuk media iklan radio dan papan
reklame disebabkan timbulnya selective attention dan selective
retention konsumen dalam menyikapi iklan-iklan tersebut.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Dadang Surjadi, Nana Subarna, A. Imron
Rosyadi dan Nurul Awalina tahun 2002 dengan judul “ Pengaruh Iklan
Terhadap Prilaku Pembelian Konsumen Teh Dalam Keluarga”.
Populasinya adalah para ibu rumah tangga yang membeli produk tersebut
dengan sampel sejumlah 160 responden. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode survei.
Metode analisis data menggunakan analisis Chi-Square. Hasil dari
penelitian ini adalah
16
a. Televisi merupakan media yang efektif sebagai alat promosi iklan
untuk menyampaikan informasi teh, seluruh konsumen contoh
memperoleh informasi beberapa produk teh yang lain melalui media
tersebut.
b. Intensitas frekuensi penerimaan iklan teh melalui televisi terhadap
respon konsumen berpengaruh terbalik. Proporsi konsumen yang
merespon produk teh sesuai iklan sebagian besar (89%) menerima
iklan dengan frekuensi rendah (<34 kali per bulan), sedangkan
sebagian kecil (11%) menerima informasi iklan dengan frekuensi
tinggi (>34 kali per bulan). Perilaku konsumen seperti ini sebagai
akibat adanya perbedaan tingkat pendapatan konsumen keluarga.
c. Proporsi jumlah konsumen yang menyatakan berminat sama atau tidak
berbeda dengan jumlah konsumen yang merespon produk sesuai iklan.
d. Respon konsumen terhadap iklan dipengaruhi oleh jumlah anggaran
biaya minuman (pendapatan) dan jumlah pengeluaran biaya untuk teh
(harga).
e. Proporsi jumlah konsumen yang merespon produk yang diiklankan
lebih banyak berada di segmen pasar urban, sedangkan yang tidak
merespon kebanyakan berada di segmen pasar rural.
f. Strategi bersaing antar producer-packers cenderung menerapkan
persaingan harga. Strategi demikian dapat menekan potensi pasar pada
17
kondisi daya beli konsumen keluarga cukup tinggi, pengeluaran
konsumsi teh hanya 3-8 persen dari jumlah anggaran biaya seluruh
minuman, dapat mendorong minuman teh menjadi produk inferior.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis maka kerangka pemikiran penelitian sangat
dibutuhkan sebagai alur berpikir sekaligus sebagai landasan untuk menyusun
hipotesis penelitian. Penyusunan kerangka pemikiran juga akan memudahkan
pembaca untuk memahami permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian
ini. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan pendapat
para ahli pemasaran yang menyatakan bahwa keputusan pembelian
dipengaruhi oleh eksternal yang berdasarkan dari aktifitas komersial berupa
bauran pemasaran yang dilakukan oleh suatu individu / perusahaan (produk,
harga, promosi dan distribusi) serta aktifitas komersial yang terjadi di
lingkungan sosiocultural. Dengan mengasumsikan bahwa faktor promosi
untuk semua jenis air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran
memiliki pengaruh yang bermakna dalam mempengaruhi pengambilan
keputusan membeli air minum dalam kemasan, maka dalam hal ini sangat
penting untuk mengetahui media iklan yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Secara lengkap kerangka pemikiran ini dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
18
Gambar II. 2: Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro,
2003 : 48).
Penelitian yang dilakukan oleh M. Nasir Ibrahim tahun 2007. Media
iklan melalui iklan televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, iklan radio, papan
reklame dan spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua. Secara
parsial, terlihat bahwa dari enam variabel bebas yang ada hanya tiga variabel
Keputusan Pembelian
Iklan Televisi
Iklan Radio
Iklan Majalah
Iklan Surat Kabar
Iklan Papan Reklame
Iklan Spanduk
19
bebas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua, yaitu media iklan
televisi, media iklan majalah, dan media iklan spanduk. Dari tiga media iklan
yang berpengaruh signifikan tersebut, yang paling dominan terhadap
keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua adalah
media iklan televisi, diikuti media iklan majalah, dan media iklan spanduk.
Sedangkan media iklan surat kabar berpengaruh sangat kecil. Nilai negatif
pada koefisien regresi untuk media iklan radio dan papan reklame disebabkan
timbulnya selective attention dan selective retention konsumen dalam
menyikapi iklan-iklan tersebut.
Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa :
1. Media iklan televisi, radio, surat kabar, majalah, reklame, spanduk yang
baik secara parsial maupun bersama-sama / menyeluruh terhadap
keputusan konsumen membeli produk air minum dalam kemasan merek
Aqua.
2. Media iklan yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli air
minum dalam kemasan merek Aqua adalah iklan televisi.
BAB III
METODE PENELITIAN
20
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang
mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid,
obyektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004 : 53). Menurut Indriantoro dan
Supomo (2002 : 86), secara umum desain penelitian ditentukan oleh
karakteristik-karakteristik dari penelitian itu sendiri, meliputi: tujuan studi,
tipe hubungan antar variabel, lingkungan studi, unit analisis, horison waktu
dan pengukuran construct.
1. Tujuan Studi
Tujuan studi penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian
hipotesis), yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk
hubungan antar variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam
kemasan merek aqua pada masyarakat karanganyar.
2. Tipe Hubungan Variabel
Tipe hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat
(kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah media iklan, sedangkan keputusan membeli air
minum dalam kemasan merek aqua merupakan variabel dependen.
21
3. Lingkungan Penelitian
Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan pada
lingkungan yang natural dan lingkungan buatan. Lingkungan (setting)
penelitian ini adalah lingkungan yang natural, yaitu dengan mengambil
subyek penelitian konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua.
4. Unit Analisis
Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis
dalam penelitian dan merupakan elemen penting dalam desain penelitian
karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data.
Unit analisis penelitian ini adalah tingkat individual, yaitu data yang
dianalisis berasal dari setiap individu pelanggan.
5. Horison Waktu
Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu
(satu titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa
waktu yang relatif lebih lama, tergantung pada karakteristik masalah yang
akan dijawab. Penelitian ini merupakan studi satu tahap (one shot study),
yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus pada periode
tertentu.
6. Pengukuran Construct
Construct merupakan abstraksi dan fenomena atau realitas untuk
keperluan penelitian harus dioperasionalkan dalam bentuk variabel yang
22
diukur dengan berbagai macam nilai. Pengukuran construct dalam
penelitian ini menggunakan skala interval, yaitu skala yang menyatakan
kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur. Skala interval yang
digunakan dinyatakan dengan angka 1 sampai 5.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek
atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2004 : 35). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
yang pernah melihat iklan dan punya niat untuk membeli air minum
dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diselidiki dan dianggap dapat mewaliki populasi. Yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli air minum
dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar.
23
Sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen yang membeli
air minum dalam kemasan merek Aqua di Kelurahan Gaum (100
responden). Pemilihan jumlah ini didasarkan pada rumus (Djarwanto,
1996) sebagai berikut :
2
E
2/
4
1n úû
ùêëé=aZ
Keterangan :
n = Jumlah sample
Z = Angka yang menunjukkan penyimpangan suatu nilai variabel dari
mean dihitung dalam satuan deviasi standar tertentu.
E = Error (kesalahan)
Dari nilai (level of significance ) yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu : 0,05 diharapkan besarnya kesalahan dalam
penggunaan sample (kesalahan sampling) tidak lebih dari 10 persen.
Dengan rumus di atas jumlah sample dapat ditentukan sebagai berikut :
2
0,05025,0
41
n úû
ùêë
é=
Z
2
1,096,1
41
÷ø
öçè
æ=
04,96=
Sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 orang dan
dibulatkan menjadi 100 orang.
24
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang
melibatkan orang-orang yang mudah ditemui atau berada pada waktu yang
tepat, serta mudah dijangkau (Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini
sampel yang digunakan adalah masyarakat Kelurahan Gaum yang
membeli air minum dalam kemasan merek Aqua.
C. Pengukuran Variabel Dan Definisi Operasional Variabel
1. Pengukuran Variabel
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 5 tingkat likert yaitu :
a. jawaban sangat setuju skor 5
b. jawaban setuju skor 4
c. jawaban kurang setuju skor 3
d. jawaban tidak setuju skor 2
25
e. jawaban sangat tidak setuju skor 1
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Pengertian variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi
berbagai macam nilai (Nur Indriantoro, 2005 : 61). Dalam penilaian ini
hanya menggunakan dua tipe variabel, yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Dependen (Dependent Variable)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian air minum dalam kemasan merek Aqua.
Keputusan pembelian (Y)
Pengertian keputusan pembelian menurut Drumond (2000 : 251) yaitu
mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan
persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif
serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta
kerugiannya masing-masing.
Indikator pengukuran meliputi:
· Mengingatkan
· Membekas
26
· Berkesan
b. Variabel Independen (Independent Variable)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel dependen. Adapun variabel independen dalam penelitian ini
adalah iklan televisi (X1), iklan radio (X2), iklan majalah (X3), iklan
surat kabar (X4), iklan reklame (X5), dan iklan spanduk (X6).
1) Iklan Televisi (X1)
Media televisi merupakan kombinasi dari pernyataan pesan yang
didengar sekaligus dilihat, sehingga terasa lebih hidup, realistis
dan merangsang indera.
Indikator pengukuran meliputi:
· Isi berita
· Kualitas gambar
· Tema iklan
· Latar belakang
· Musik
· Bintang iklan
· Jam tayang
· Lama waktu
· Frekuansi tayang
27
2) Iklan Radio (X2)
Iklan radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman
sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang
angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Indikator pengukuran meliputi:
· Isi berita
· Kualitas suara
· Tema iklan
· Latar belakang
· Musik
· Bintang iklan
· Waktu
· Lama waktu
· Frekuansi tayang
3) Iklan Majalah (X3)
Iklan majalah adalah media iklan cetak yang merupakan media
iklan yang digunakan oleh para pengiklan.
Indikator pengukuran meliputi:
28
· Isi berita
· Kualitas gambar
· Tema iklan
· Bintang iklan
· Latar belakang
· Ukuran iklan
· Ukuran huruf
· Penempatan iklan
· Frekuansi terbit
4) Iklan Surat Kabar (X4)
Surat kabar merupakan media iklan cetak yang biasanya sering
dibaca oleh orang-orang pada umumnya setiap hari.
Indikator pengukuran meliputi:
· Isi berita
· Kualitas gambar
· Tema iklan
· Bintang iklan
· Latar belakang
· Ukuran iklan
· Ukuran huruf
· Penempatan iklan
29
· Frekuansi terbit
5) Iklan Papan Reklame (Billboard) (X5)
Iklan reklame adalah media periklanan besar, yang biasa
ditempatkan pada area yang sering dilalui, misalnya pada sisi
persimpangan jalan raya yang padat.
Indikator pengukuran meliputi:
· Isi berita
· Kualitas gambar
· Tema iklan
· Bintang iklan
· Latar belakang
· Ukuran papan reklame
· Ukuran huruf
· Lokasi
· Alat penerangan
6) Iklan Spanduk (X6)
Iklan spanduk adalah media periklanan besar, yang biasa
ditempatkan pada jalan yang sering dilalui.
Indikator pengukuran meliputi:
· Isi berita
· Kualitas gambar
30
· Tema iklan
· Bintang iklan
· Latar belakang
· Ukuran spanduk
· Ukuran huruf
· Lokasi
· Alat penerangan
D. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
konsep-konsep dapat mengukur apa yang akan diukur. Dengan kata lain,
dengan uji variabel ini dapat diketahui keefektifan pengukuran sebuah
konsep. Uji validitas dilaksanakan terhadap masing-masing butir
pertanyaan tersebut mempunyai dukungan total terhadap skor total.
Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana
data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel
yang dimaksud. Pengujian valid tidaknya daftar pertanyaan yang diajukan
adalah dengan menggunakan metode analisis faktor. Tinggi rendahnya
31
validitas suatu angket dengan melihat factor loading dengan bantuan
program bantuan komputer SPSS 15 for Windows. Factor loading adalah
korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Menurut
Hair et al. ( 1998 ), factor loading lebih besar ± 0,30 dianggap memenuhi
level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading adalah ± 0,40,
jika factor loading suatu item pertanyaan mencapai ± 0,50 atau lebih besar
maka item tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstuk
yang diukurnya. Pedoman umum untuk analisis faktor adalah nilai lambda
atau factor loading ≥ 0,4 (Hair et al., 1998), berdasarkan pedoman
tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang signifikan adalah
lebih dari ± 0,50.
32
Tabel III. 1
Hasil Uji Validitas
Component
1 2 3 4 5 6 7 IT1 .768 IT2 .897 IT3 .628 IT4 .811 IT5 .703 IT6 .659 IT7 .604 IT8 .628 IT9 .772 IR1 .763 IR2 .824 IR3 .631 IR4 .783 IR5 .603 IR6 .576 IR7 .686 IR8 .684 IR9 .747 IM1 .856 IM2 .634 IM3 .800 IM4 .538 IM5 .867 IM6 .562 IM7 .825 IM8 .682 IM9 .580 ISK1 .626 ISK2 .900 ISK3 .798 ISK4 .895 ISK5 .720 ISK6 .655 ISK7 .699 ISK8 .649 ISK9 .687 IPR1 .710 IPR2 .626 IPR3 .719 IPR4 .835 IPR5 .771 IPR6 .597 IPR7 .779 IPR8 .587 IPR9 .694 IS1 .785 IS2 .522
33
IS3 .729 IS4 .829 IS5 .695 IS6 .582 IS7 .645 IS8 .531 IS9 .811 KM1 .523 KM2 .672 KM3 .756
Sumber: data primer diolah
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu akurat,
stabil dan konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subyek
yang sama. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama
(Sekaran, 2000). Hasil tersebut menunjukkan seberapa jauh alat ukur
dapat diandalkan. untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran, teknik
yang digunakan adalah Alpha Cronbach.
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000) yang
membagi tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
jika alpha atau r hitung :
1) 0,8 – 1,0 = Reliabilitas baik
2) 0,6 – 0,799 = Reliabilitas diterima
3) kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
34
Tabel III. 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Keterangan
Iklan Televisi (IT) 0,896 Baik
Iklan Radio (IR) 0,887 Baik
Iklan Majalah (IM) 0,887 Baik
Iklan Surat Kabar (ISK) 0,903 Baik
Iklan Papan Reklame (IPR) 0,893 Baik
Iklan Spanduk (IS) 0,870 Baik
Keputusan Membeli (KM) 0,770 Diterima
Sumber: data primer diolah
Hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian pada tabel III. 2
dengan menggunakan bantuan program SPSS 15 for Windows, dapat
disimpulkan bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena
mempunyai nilai Alpha > 0,6.
35
E. Metode Analisis Data
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh media iklan televisi,
iklan radio, iklan majalah, iklan surat kabar, papan reklame, dan spanduk
terhadap keputusan membeli air minum kemasan merek Aqua, baik secara
simultan maupun secara parsial. Rumus yang digunakan adalah
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y = Keputusan Membeli
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4,b5,b6 = Koefisien Regresi
X1 = Iklan Televisi
X2 = Iklan Surat Kabar
X3 = Iklan Majalah
X4 = Iklan Radio
X5 = Iklan Billboard
X6 = Iklan Spanduk
e = Error
1. Uji t
36
Uji t digunakan menguji pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah pengujian:
a. Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternative
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan secara
parsial variabel independen terhadap variabel dependen).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan secara parsial
variabel independen terhadap variabel dependen).
b. Menggunakan taraf signifikansi (ά) = 0,05
c. Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau
probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau probabilitas
nilai t atau signifikansi < 0,05.
d. Perhitungan nilai t
bi t =
Sbi
bi = koefisien regresi masing-masing
Sbi = Standar error koefisien masing-masing variabel.
e. Kesimpulan
37
Jika nilai t hitung > t tabel atau nilai signifikansi < ά, maka dapat
dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen secara individu, sebaliknya jika
nilai t hitung < t tabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen secara individu
(Santosa, 2000:168).
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Langkah-langkah pengujian:
a. Menentukan formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternative
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen).
b. Menggunakan taraf signifikansi (ά) = 0,05
c. Kriteria pengujian
38
Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel atau probabilitas
nilai F atau signifikansi > 0,05.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung > F tabel atau probabilitas
nilai F atau signifikansi < 0,05.
d. Mencari F hitung dengan rumus:
R2 / (k-1) R = (1-R2) / (n-k)
Keterangan
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah sampel
e. Kesimpulan
Apabila F hitung > F tabel atau nilai signifikansi < ά, maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti
variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap naik turunnya variabel
39
dependen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien
determinasi yang besarnya antara nol dan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1). Koefisien
determinasi = 1 berarti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen dengan sempurna atau terdapat suatu kecocokan yang
sempurna. Namun jika koefisien determinasi adalah nol (0) berarti bahwa
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model
regresi bebas multikolinieritas atau tidak. Memperhatikan nilai
toleransi dan nilai VIF (Variance Inflation factor), apabila nilai VIF >
10 dan nilai tolerance < 0,10, maka variabel tersebut terjadi
multikolinearitas, sebaliknya apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance
> 0,10 maka variabel tersebut bebas multikolinearitas (Imam Ghozali,
2001: 91-92).
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi sering disebut dengan korelasi serial, dan sering
ditemukan pada data serial waktu (time series). Regresi yang
terdeteksi autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval
kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji T. Untuk
40
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uji statistik Durbin-Watson.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin –
Watson ini dilakukan dengan ketentuan Gujarati (2006), sebagai
berikut :
1. Bila angka dw < dL, berarti ada autokorelasi positif.
2. Bila angka dw terletak antara dL ≤ dw ≤ du, berarti tidak ada
kesimpulan.
3. Bila angka dw terletak antara du ≤ dw ≤ 4 – du, berarti tidak ada
autokorelasi (korelasi positif atau negatif).
4. Bila angka dw terletak antara 4 – du ≤ dw ≤ dL, berarti tidak ada
kesimpulan.
5. Bila angka dw > 4 – dL, berarti ada autukorelasi negatif.
c. Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas ini untuk mengetahui apakah dalam
model regresi ini terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika
varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji ini dapat dideteksi
dengan uji Park. Apabila p value > 0,05 maka lolos uji
41
heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai p value < 0,05 maka tidak
lolos uji heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorof-
Smirnov. Dengan uji ini dapat mengetahui apakah nilai sampel yang
diamati sesusai dengan distribusi tertentu. Kriteria yang digunakan
adalah pengujian dua arah yaitu dengan membandingkan nilai p yang
diperoleh dengan taraf signifikasi yang telah ditentukan yaitu 0,05.
Apabila nilai p>0,05 maka data berdistribusi normal.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan
pembahasannya, yang meliputi analisis deskriptif, uji asumsi model dan uji hipotesis.
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan
tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner. Pada
penelitian ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100 kuesioner. Jumlah
42
kuesioner yang bisa dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah sejumlah 100
kuesioner (respon rate 100 %) dan tidak ada kuesioner yang rusak. Jumlah
sampel data yang terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang
disyaratkan.
1. Karakteristik Responden
Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang
terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi
jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan.
a. Jenis Kelamin Responden
Tabel IV. 1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 46 46 %
Wanita 54 54 %
Jumlah 100 100 % Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 46 %
atau 46 responden berjenis kelamin pria dan 54 % atau 54 responden
43
berjenis kelamin wanita. Sehingga jumlah sampel terbanyak adalah
wanita.
b. Usia Responden
Tabel IV. 2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia (tahun) Frekuensi Persentase < 20 20 20 %
20 – 25 11 11 %
26 – 30 56 56 %
> 30 13 13 %
Jumlah 100 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.2 diatas dapat diketahui bahwa responden
yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 20 orang atau 20 %, usia
antara 20 sampai 25 tahun sebanyak 11 orang atau 11 %, usia antara 26
sampai 30 tahun sebanyak 56 orang atau 56 %, dan usia lebih dari 30
tahun sebanyak 13 orang atau 13 %. Dengan demikian responden
terbanyak berusia antara 26 sampai 30 tahun.
c. Pendidikan Responden
Tabel IV. 3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
44
SD 7 7 %
SMP 17 17 %
SMA 56 56 %
Sarjana 20 20%
Jumlah 100 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel IV.3 diatas dapat diketahui bahwa responden
yang berpendidikan SD sebanyak 7 orang atau 7 %, pendidikan SMP
sebanyak 17 orang atau 17 %, pendidikan SMA sebanyak 56 orang atau
56 %, dan pendidikan Sarjana sebanyak 20 orang atau 20 %. Dengan
demikian responden terbanyak berpendidikan SMA.
d. Pekerjaan Responden
Tabel IV. 4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
PNS 6 6 %
Swasta 68 68 %
Mahasiswa 22 22 %
Pelajar 4 4 %
Jumlah 100 100 % Sumber: Data primer yang diolah, 2009.
45
Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diketahui bahwa dari 100
responden, 6 % atau 6 responden bekerja sebagai PNS, 68 % atau 68
responden bekerja sebagai karyawan swasta, 22 % atau 22 responden
masih mahasiswa dan 4 % atau 4 responden masih pelajar. Sehingga
jumlah sampel terbanyak adalah swasta.
B. Uji Asumsi Model
1. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menganalisis
derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Regresi yang bebas multikolinieritas ditandai dengan
nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali,
2005).
Tabel IV. 5 Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Iklan Televisi 0,934 1,071
Iklan Radio 0,930 1,075
Iklan Majalah 0,885 1,130
Iklan Surat Kabar 0,979 1,021
IklanPapanReklame 0,936 1,069
Iklan Spanduk 0,878 1,139
46
Sumber: data primer diolah, 2009
Dari Tabel IV.5 terlihat nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF dari
masing-masing variabel kurang dari 10. Dari hasil tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas.
2. Autokorelasi
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini,
yaitu jika nilai du < d < 4 – du, maka tidak terdapat autokorelasi positif atau
negative pada model regresi (Ghozali, 2005).
Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson
Nilai d
Hitung Nilai du Tabel Nilai 4 – du
2,177 1,805 2,2
Sumber: data primer diolah, 2009
Tabel IV.6 menjelaskan bahwa nilai d hitung lebih besar dari du tabel dan
kurang dari 4 – du. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada autokorelasi dalam
model regresi tersebut.
3. Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai yang
diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut (Ghozali, 2009).
47
Ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan uji
Park
Tabel IV. 7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Variabel p Value
Iklan Televisi 0,177
Iklan Radio 0,975
Iklan Majalah 0,128
Iklan Surat Kabar 0,096
IklanPapanReklame 0,366
Iklan Spanduk 0,738
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel
mempunyai nilai p value > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi
tidak terdapat heteroskedastisitas.
4. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini
untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-
S).
Tabel IV. 8
HASIL UJI KOLMOGOROV – SMIRNOV
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
48
Unstandardize
d Residual N 100 Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation .47610113 Most Extreme Differences
Absolute .082 Positive .047 Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .825 Asymp. Sig. (2-tailed) .505
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tabel IV.8 diperoleh nilai p value lebih besar dari 0,05. Jadi variabel
tersebut telah berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor
iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame, spanduk terhadap
keputusan membeli.
Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS versi 15 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel IV. 9 Hasil Uji Linier Berganda
Variabel bebas Koefisien Regresi
Standar Error
t-hitung t-tabel
Sig.
Iklan televisi Iklan radio Iklan majalah Iklan surat kabar Iklanpapan reklame
0,219 -0,037 0,154 -0,038 0,041
0,075 0,083 0,072 0,082 0,070
2,930 -0,451 2,142 -0,465 0,585
1,960 1,960 1,960 1,960 1,960
0,004 0,653 0,035 0,643 0,560
49
Iklan spanduk 0,259 0,094 2,767 1,960 0,007 Konstanta Adjusted R Square F Hitung Sig. F Hitung
2,055 0,208 5,324 0,000
Sumber: data primer diolah, 2010
Berdasarkan tabel tersebut dapat disusun persamaan linier regresi berganda
sebagai berikut:
Y = 2,055 + 0,219X1 - 0,037X2 + 0,154X3 - 0,038X4 + 0,041X5 + 0,259X6
D. Pembahasan
Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis dalam penelitian ini:
H1 : Media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, reklame, spanduk baik
secara parsial maupun bersama-sama / menyeluruh berpengaruh signifikan
terhadap keputusan konsumen membeli produk air minum dalam kemasan Aqua.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.9, dimana nilai t hitung X1
(iklan televisi) adalah sebesar 2,930 atau lebih besar dari t tabel dan signifikansi <
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk iklan televisi diterima.
Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan televisi memang
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli
produk aqua. Ini menunjukkan bahwa semakin baik iklan televisi yang disajikan
ke konsumen maka penjualan produk aqua juga akan semakin meningkat.
Nilai t hitung X2 (iklan radio) sebesar -0,451 atau lebih kecil dari t tabel
dan signifikansi > dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk
50
iklan radio ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan radio
tidak mempunyai pengaruh signifikan pada keputusan konsumen untuk membeli
air minum dalam kemasan merek Aqua.
Nilai t hitung X3 (majalah) adalah sebesar 2,142 atau lebih besar dari t
tabel dan signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk
iklan majalah diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan
majalah memang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan membeli produk aqua. Ini menunjukkan bahwa semakin jelas isi iklan
majalah yang dibaca konsumen maka penjualan produk aqua juga akan semakin
meningkat.
Nilai t hitung X4 (surat kabar) sebesar -0,465 atau lebih kecil dari t tabel
dan signifikansi > dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk
iklan surat kabar ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa
iklan surat kabar tidak mempunyai pengaruh signifikan pada keputusan konsumen
untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua.
Nilai t hitung X5 (papan reklame) sebesar 0,585 atau lebih kecil dari t
tabel dan signifikansi > dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1
untuk iklan papan reklame ditolak. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan
bahwa iklan papan reklame tidak mempunyai pengaruh signifikan pada keputusan
konsumen untuk membeli air minum dalam kemasan merek Aqua.
Nilai t hitung X6 (spanduk) adalah sebesar 2,767 atau lebih besar dari t
51
tabel dan signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 untuk
iklan spanduk diterima. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa iklan
spanduk memang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan membeli produk Aqua. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak
spanduk yang dipasang, maka penjualan produk Aqua juga akan semakin
meningkat.
Berdasarkan data dari tabel IV.9, dapat dilihat bahwa nilai F hitung
sebesar 5,324 atau signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1
untuk keseluruhan (iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, papan
reklame, dan spanduk) diterima. Artinya media iklan televisi, radio, majalah,
surat kabar, reklame, spanduk secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap keputusan membeli. Dengan demikian peningkatan kualitas iklan dapat
meningkatkan penjualan produk Aqua. Hasil ini sesuai dengan penelitian M.
Nasir Ibrahim tahun 2007 yang menyatakan bahwa media iklan melalui iklan
televisi, iklan surat kabar, iklan majalah, iklan radio, papan reklame dan spanduk
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
membeli air minum kemasan merek Aqua.
Secara parsial, penelitian M. Nazir Ibrahim juga menunjukkan bahwa
hanya iklan televisi, iklan majalah, dan iklan spanduk yang mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum
kemasan merek Aqua.
52
H2 : Media iklan yang paling berpengaruh terhadap keputusan membeli air
minum dalam kemasan merek Aqua adalah iklan televisi.
Berdasarkan hasil uji SPSS, dapat diketahui bahwa variabel dengan nilai t
hitung yang terbesar adalah iklan televisi yaitu sebesar 2,930. maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima. Artinya iklan yang dapat memberikan
pengaruh paling besar adalah iklan televisi, sehingga disarankan perusahaan terus
mempertahankan iklan yang sudah ada di televisi.
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap naik turunnya variabel
dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS dapat diketahui
besarnya koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah 0,208. Hal ini berarti
20,8% variabel keputusan membeli dipengaruhi oleh variabel iklan televisi, radio,
majalah, surat kabar, reklame, dan spanduk. Sedangkan sisanya yaitu sebesar
79,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang disebutkan dalam
penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
53
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang terfokus pada
pengaruh media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam
kemasan merek Aqua pada masyarakat kelurahan Gaum, kecamatan Tasikmadu,
kabupaten Karanganyar diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Iklan melalui media televisi, radio, majalah, surat kabar, papan reklame dan
spanduk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan
membeli air minum dalam kemasan merek Aqua. Besarnya pengaruh media
iklan tersebut dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,208 atau
20,8 %. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 79,2% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar variabel yang disebutkan dalam penelitian ini.
2. Secara parsial, menunjukkan bahwa hanya iklan televisi, iklan majalah dan
iklan spaduk yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan membeli air minum dalam kemasan merek Aqua.
3. Dari ketiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut (iklan televisi,
iklan majalah, iklan spanduk), yang paling dominan terhadap keputusan
membeli air minum dalam kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi,
diikuti media iklan spanduk dan media iklan majalah.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain :
54
1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kategori produk saja yaitu
Aqua, dengan kata lain hasil penelitian ini hanya berlaku untuk kasus ini saja.
2. Item pertanyaan kuesioner terhadap minat pembelian dalam penelitian ini
bersifat general, hanya fokus pada pengaruh media iklan terhadap keputusan
pembelian. Untuk penelitian berikutnya seharusnya menggunakan kuesioner
minat pembelian yang general.
3. Penelitian ini hanya mengacu pada pengaruh media iklan terhadap keputusan
pembelian. Untuk penelitian berikutnya diharapkan menggunakan faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang lain.
C. Saran
1. Implikasi Studi Secara Praktis
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas, untuk dapat
meningkatkan keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam
kemasan merek Aqua maka disarankan sebagai berikut:
a) Pihak manajemen hendaknya dapat memilih media iklan yang efektif,
yaitu melalui media iklan televisi.
b) Seharusnya perusahaan tidak lagi memasang iklan melaui media radio dan
media surat kabar.
55
c) Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain selain media
iklan yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian
suatu produk.
2. Implikasi Studi pada Studi Berikutnya
Penelitian ini masih jauh dari sempurna butuh penelitian tambahan
yang berkelanjutan, terarah dan meningkat dari penelitian ini sehingga
kelemahan yang muncul dalam penelitian ini dapat diperbaiki dan di
sempurnakan. Peneliti juga berharap untuk penelitian berikutnya ditemukan
unsur atau pengaruh baru yang menjadi studi kasus baru dan berbeda namun
masih dalam satu tema yang sama.
56
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta Alex Sobur. 2005. Psikologi Umum. Penerbit Pustaka Setia Bandung. Boyd Dan Walker. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Erlangga. Cravens, David W. dan Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition.
New York: McGrawhill International Edition. Desy Arisandy. 2004. Psikologi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Durianto, Darmadi dkk. 2003. Invasi Pasar Dengan Ikian Yang Efektif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Isdiantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta :BPFE Yogyakarta. Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE UGM : Yogyakarta. Kertawan, Dedi Kusmayadi. 2002. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Badan Mengenai
Undang-Undang Pajak Penghasilan Terhadap Pelaksanaan Sistem Self Assesment Pada BUMS dan BUMD Kantor Pelayanan Pajak Tasikmalaya. Jakarta : PT. Erlangga.
Koentjaraningrat. 1983. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta :Gramedia. Kotler dan Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Sembilan, Jilid Ke-1.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama . 1996, Mempromosikan produk. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi
Bahasa Indonesia. Jilid kedua. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo.
57
. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid Ke-2. Jakarta Prenhallindo. Mas’oed, Mochtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Yogyakarta: LP3ES. Rangkuty, Fredy. 2005. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Saefudin dan kawan-kawan. 1986. Pemasaran dan Pengembangan Produk.
Marketing manajemen. Edisi III. Jurusan Ilmu Sosiall Ekonomi, Fakultas Pertanian, IPB Bogor.
Stanton, William J, Lannarto Johanes. 1989. Pengaruh Kelompok Sosio Budaya
terhadap Prilaku Konsumen. Prinsip Pemasaran. Jilid I, Edisi ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Surjadi, Dadang, Nana Subarna, A. Imron Rosyadi dan Nurul Awalina. 2002.
Pengaruh Iklan Teh Terhadap Prilaku Pembelian Konsumen Teh dalam Keluarga.
Sutandang, Kusnadi. 2005. Periklanan Manajemen, kiat dan strategi. Jakarta: Nuansa. Swastha, B. 1987. Product life cycle dan Strategi pemasaran. Manajemen dalam
Bidang Pemasaran. Edisi ke dua. Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. BPEE Yogyakarta.
Teken, IB. 1977. Pendekatan fungsi kegunaan. Teori Konsumsi-Ekonomi Mikro.
Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian, Inststitut Pertanian Bogor.
Winardi. 1992. Pandangan Umum tentang Promosi dan Reklame. Promosi dan
Reklame. Penerbit Mandar Maju Bandung. Edisi 2, cetakan I tahun 1992. Yuehong Yuan, Jonathan P. Caulkins and Stpehen Roehrig H.J. 1998. Advertising Comparative. European Journal of Marketing, Vol. 32 No. 7/8, pp. 677-687, © MCB University Press, 0309-0566.