peningkatan hasil belajar dengan metode...

11
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 1|| PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI PERBANDINGAN BERBALIK NILAI UNTUK SISWA SMK KELAS 10 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Prodi PendidikanMatematika OLEH: ALFIAN NUR RACHMAN SUSILO NPM: 11.1.01.05.0012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2016

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 1||

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN

    METODE DISCOVERY LEARNING DAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

    PADA MATERI PERBANDINGAN BERBALIK NILAI

    UNTUK SISWA SMK KELAS 10

    SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Prodi PendidikanMatematika

    OLEH:

    ALFIAN NUR RACHMAN SUSILO

    NPM: 11.1.01.05.0012

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

    UNP KEDIRI

    2016

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 2||

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 3||

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 4||

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN

    METODE DISCOVERY LEARNING DAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

    PADA MATERI PERBANDINGAN BERBALIK NILAI

    UNTUK SISWA SMK KELAS 10

    Alfian Nur Rachman Susilo

    11.1.01.05.0012 FKIP– Pendidikan Matematika

    [email protected] Khomsatun Ni’mah, S.Pd, M.Pd dan Ratna Yulis Tyaningsih, M.Pd

    UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

    ABSTRAK

    Alfian Nur Rachman Susilo: Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Discovery Learing dan Pendekatan Konstruktivisme pada Materi Perbandingan Berbalik Nilai untuk Siswa SMK Kelas 10, Skripsi, Pendidikan Matematika, FKIP UNP Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil belajar siswa yang masih rendah pada materi Perbandingan Berbalik Nilai. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah minat belajar yang siswa rendah, siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah, guru hanya mentransfer ilmu, sedangkan siswa hanya menerima tanpa memahami. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan metode discovery learing dan pendekatan konstruktivisme dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perbandingan berbalik nilai di kelas X-TKJ SMK Muhammadiyah 2 Kediri? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode discovery learing dan pendekatan konstruktivisme pada materi perbandingan berbalik nilai di kelas X-TKJ SMK Muhammadiyah 2 Kediri?

    Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian siswa kelas X-TKJ SMK Muhammadiyah 2 Kediri. Teknik pengambilan datanya yaitu dengan cara observasi dan tes evaluasi. Perangkat yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi guru dan siswa, dan lembar tes evaluasi.

    Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Penerapan metode metode discovery learing dan pendekatan konstruktivismen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-TKJ Muhammadiyah 2 Kediri pada materi perbandingan berbalik nilai berjalan dengan baik . (2) Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode discovery learing dan pendekatan konstruktivisme. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok penggunaan metode discovery learing dan pendekatan konstruktivisme pada materi Perbandingan berbalik nilai adalah dapat memicu keaktifan siswa dan hasil masing-masing siswa. (2) Guru masih perlu meneliti terus menerus, untuk membuktikan apakah metode discovery learing dan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran sesuai dengan seluruh karakteristik materi dan karakteristik siswa.

    Kata Kunci: Metode Discovery Learing, Pendekatan Konstruktivisme.

    mailto:[email protected]

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 5||

    I. LATAR BELAKANG Pada pembelajaran matematika,

    pemahaman terhadap materi yang

    diajarkan sangat penting. Pemahan

    terhadap siswa tersebut

    didapatkannya dari seorang guru.

    Guru yang memberikan ilmu,

    informasi tentang suatu hal di dalam

    sekolah tepada siswa. Pemahaman

    pembelajaran matematika yang baik

    semestinya akan membuat siswa

    mudah dalam mencapai kriteria

    ketuntasan minimal (KKM) yang

    telah ditetapkan oleh sekolah.

    Kenyataan saat ini di kelas X-TKJ

    SMK Muhammadiyah 2 Kediri

    masih jauh dari kondisi ideal

    tersebut. Pemahaman terhadap

    materi yang diberikan pada mata

    pelajaran matematika untuk materi

    perbandingan berbalik nilai masih

    rendah. Selain itu jumlah peserta

    didik yang berhasil mencapai dan

    melampaui KKM kurang dari 75%.

    Jumlah peserta didik yang berhasil

    mencapai dan melampaui KKM yang

    kurang dari 75% ini menyebabkan

    guru harus melakukan pembelajaran

    remedial secara klasikal.

    Hal ini disebabkan karena

    pembelajaran yang monoton

    sehingga membuat siswa kurang

    berkonsentrasi, tidak memperhatikan

    penjelasan guru, sibuk dengan

    aktivitasnya sendiri. Kondisi tersebut

    kurang terpantau oleh guru, karena

    guru lebih dominan di depan kelas

    menjelaskan materi pelajaran

    Salah satu hal yang diperlukan

    untuk mengatasi minat dan hasil

    belajar siswa siswa adalah tentang

    pemilihan metode pembelajaran.

    Guru harus dapat berinteraksi dengan

    baik kepada siswa. Metode

    pembelajaran adalah suatu

    perencanaan atau suatu pola yang

    digunakan sebagai pedoman dalam

    merencanakan pemebelajaran di

    kelas atau pembelajaran dengan

    tutorial, Trianto (2007:1).

    Penerapan metode pembelajaran

    untuk merangsang minat belajar agar

    meningkatkan hasil belajar adalah

    menggunan metode pembelajaran

    penemuan atau discovery learning.

    Menurut Cahyo (2013:100)

    discovery learning adalah metode

    pembelajaran yang mengatur

    pengajaran sedemikian rupa sehingga

    anak memperoleh pengetahuan yang

    sebelumnya belum diketahuinya

    tidak melalui pemberitahuan, namun

    ditemukan sendiri. Dengan metode

    tersebut, siswa dibiarkan

    menemukan sendiri atau mengalami

    proses mentalnya sendiri, guru hanya

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 6||

    membimbing dan memberikan

    arahan. Proses mental yang

    dimaksud adalah antara lain :

    mengamati, mencerna, mengerti,

    menggolong-golongkan, membuat

    dugaan, menjelaskan, mengukur,

    membuat kesimpulan, dan

    sebagainya. Pada intinya, metode

    pembelajaran discovery learning

    menekankan keaktifan siswa untuk

    memperoleh suatu ilmu atau

    memecahkan suatu masalah sendiri

    atau perseorangan sebelum sampai

    pada generalisasi melalui bimbingan

    guru. Dalam pembelajaran metode

    pembelajaran discovery learning

    banyak terdapat macam-macam

    pendekatan. Salah satu pendekatan

    yang sesuai dengan metode

    pembelajaran discovery learning

    adalah pendekatan konstruktivisme

    yang menerangkan bagaimana

    pengetahuan disusun dalam

    pemikiran pelajar. Pengetahuan

    dikonstrukruksi/dikembangkan

    secara aktif oleh pelajar itu sendiri

    dan tidak diterima secara pasif dari

    orang disekitarnya. Hal ini

    bermakna bahwa pembelajaran

    merupakan hasil dari usaha pelajar

    itu sendiri dan bukan hanya

    ditransfer dari guru kepada pelajar.

    Berdasarkan wawancara dengan

    seorang guru SMK Muhammadiyah

    2 Kediri mengemukakan bahwa hasil

    belajar pada mata pelajaran

    matematika masih sangat rendah.

    Dari uraian di atas peneliti tertarik

    untuk melakukan penelitian di SMK

    Muhammadiyah 2 Kediri dengan

    judul “Peningkatan Hasil Belajar

    dengan Metode Discovery Learning

    dan Pendekatan Konstruktivisme

    pada Materi Perbandingan Berbalik

    Nilai untuk Siswa SMK Kelas 10.

    Ketertarikan peneliti untuk meneliti

    di SMK Muhammadiyah 2 Kediri

    didasarkan belum adanya penelitian

    terkait pada materi perbandingan

    berbalik nilai. Diharapkan dengan

    diterapkan metode pembelajaran

    discovery learning dan pendekatan

    kostruktivisme terhadap pelajaran

    matematika dapat ditingkatkan,

    sehingga prestasi siswa juga ikut

    meningkat.

    II. METODE Penelitian ini merupakan Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK) yang

    dilakukan secara kolaboratif dengan

    obsever / guru matematika. Adapun

    subjek dalam penelitian ini adalah

    siswa kelas X-TKJ SMK

    Muhammadiyah 2 Kediri yang

    berjumlah 29 siswa.

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 7||

    Perencanaann Pelaksanaan

    Pengamatan Refleksi

    Perencanaann Pelaksanaan

    Pengamatan Refleksi

    Siklus Selanjutnya

    Siklus I

    Siklus II

    Penelitian tindakan kelas ini

    dirancang dengan menggunakan

    model Kemmis dan McTaggart, yang

    dikembangkan dari empat komponen

    yang saling berhubungan secara

    siklis. Dari keempat komponen ini

    dipandang sebagai satu siklus, yang

    terdiri dari perencanaan (planning),

    pelaksanaan tindakan (acting),

    observasi (observing), dan refleksi

    (reflecting) (Aqib, 2006: 22). Pada

    model Kemmis dan McTaggart ini

    antara komponen tindakan dan

    observasi dijadikan sebagai satu

    kesatuan. Disatukannya kedua

    komponen tersebut disebabkan oleh

    adanya kenyataan bahwa antara

    implementasi acting dan observing

    merupakan dua kegiatan yang tidak

    terpisahkan. Maksudnya, kedua

    kegiatan tersebut haruslah dilakukan

    dalam satu kesatuan waktu, ketika

    suatu tindakan berlangsung maka

    kegiatan observasi berlangsung pada

    saat itu juga. Model PTK tersebut

    secara sederhana digambarkan

    sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan

    Kelas

    Adapun pengumpulan data pada

    penelitian ini adalah dengan

    menggunakan soal lembar

    pengetahuan atau tes, hasil lembar

    aktivitas siswa dan hasil lembar

    aktivitas guru. Dari ketiga hasil

    inilah yang digunakan untuk

    mengetahui apakah pembelajaran

    dengan metode Discovery Learning

    dan pendekatan Konstruktivisme

    meningkatkan kemampuan di bidang

    pengetahuan dan keaktifan siswa.

    Data yang telah diperoleh kemudian

    dianalisis. Setelah hasil analisis

    didapat, maka dapat dikelompokkan

    dalam kriteria penilaian sebagai

    berikut:

    Kriteria Observasi Aktivitas Siswa

    (Suharsimi, 2010:192)

    Kriteria Observasi Aktivitas Guru

    (Modifikasi Sudjana, 2005:47)

    Prosentase Kriteria 82%-100% Baik 63%-81% Cukup Baik 44%-62% Kurang Baik 25%-43% Tidak Baik

    Prosentase Kriteria 25%-43% Kurang Baik 44%-62% Cukup Baik 63%-81% Baik 82%-100% Sangat Baik

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 8||

    Pada analisis data lembar

    pengetahuan dalam penilaiannya /

    penskorannya didasarkan pada

    aspek-aspek komunikasi matematik

    yang telah dicapai siswa, yakni

    dengan penskoran:

    1 : Bukan jawaban yang sesuai.

    Tidak menggunakan istilah-

    istilah dalam bahasa

    pengukuran, data dan peluang,

    aljabar, geometri dan bilangan.

    2 : Jawaban salah, tetapi beberapa

    alasan dicoba mengemukakan.

    3 : Jawaban benar, tetapi

    penalarannya tidak lengkap atau

    tidak jelas.

    4 : Jawaban benar dan penalaran

    baik. Penjelasannya lebih

    lengkap dari skor 3, tetapi

    mengandalkan pengetahuan

    konkret atau visual dari

    pengetahuan abstrak.

    5 : Jawaban sempurna, siswa

    menggunakan pengetahuan dari

    bahasa pengukuran, aljabar,

    geometri dan bilangan.

    Kriteria Ketuntasan Siswa Secara Klasikal

    III. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil observasi guru

    menunjukkan ada peningkatan

    pada kemampuan guru pada

    lembar observasi aktivasi guru

    dalam mengelola pembelajaran

    pada setiap pertemuan pada siklus

    I dan siklus II. Berdasarkan hasil

    tersebut dapat disimpulkan bahwa

    guru telah melaksanakan kegiatan-

    kegiatan yang diharapkan dalam

    pelaksanaan metode Discovery

    Learning dan Pendekatan

    Konstruktivisme. Dengan kata lain

    guru sangat memahami langkah-

    langkah pembelajaran metode

    tersebut dengan sangat baik.

    Prosentase Siklus I Siklus II

    86,20% 93,10%

    Tabel 4.8

    Perbedaan Analisis Hasil Observasi Guru Siklus I dan

    Siklus II

    Hasil observasi aktivitas siswa

    menunjukkan ada peningkatan

    pada setiap pertemuan pada siklus

    I dan siklus II.

    Prosentase Kriteria 82%-100% Baik 63%-81% Cukup Baik 44%-62% Kurang Baik 25%-43% Tidak Baik

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 9||

    No Siklus I Siklus II

    1 64,65% 75,86%

    2 68,96% 83,62%

    3 68,1% 83,62%

    Jumlah 65,95% 81,25%

    Tabel 4.9 Perbedaan Analisis Hasil

    Observasi Guru Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan hasil penelitian

    komunikasi matematik siswa

    siklus I dan siklus II yaitu sebagai

    berikut :

    No Siklus I Siklus II

    1 80 100

    2 46,67 66,67

    3 71,84 92,53

    4 14 27

    5 15 2

    6 48,27% 93,1%

    7 Kurang Baik Baik

    Tabel 4.10

    Analisis Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

    Hasil penelitian didapatkan hasil

    test maupun keaktifan siswa

    mengalami peningkatan.

    IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur

    Penelitian Suatu Pendekatan

    Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

    Cahyo, Agus. N. 2013.

    Panduan Aplikasi Teori-Teori

    Belajar Mengajar Teraktual

    dan Terpopuler. Jogjakarta:

    DIVA Prees.

    Daryanto. 2012. Media

    Pembelajaran. Bandung: PT

    Sarana Tutorial Nurani

    Sejahtera.

    Illahi, Muhammad T. 2012.

    Pembelajaran Dicovery

    Strategt & Mental Vocational

    Skill. Jogjakarta: DIVA Press.

    Kemendikbud. 2013. Modul

    Pelatihan Implementasi

    Kurikulum 2013. Jakarta:

    Kementrian Pendidikan dan

    Kebudayaan.

    Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil

    Belajar. Yogyakarta: Pustaka

    Belajar.

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 10||

    Rahman, dan Maarif. 2014.

    Pengaruh Penggunaan Metode

    Discovery Terhadap

    Kemampuan Analogi

    Matematis Siswa SMK Al-

    Ikhsan Pamarican Kabupaten

    Ciamis Jawa Barat. Jurnal

    ilmiah Program Studi

    Matematika STKIP Siliwangi

    Bandung, Vol. 3, No. 1

    Februari 2014. (online).

    tersedia: http://e-

    jurnal.stkipsiliwangi.ac.id.

    Diunduh 24 Januari 2015.

    Rostika, Deti. 2008. Pembelajaran

    Volume Bangun Ruang Melalui

    Pendekatan Konstruktivisme

    untuk Siswa Sekolah Dasar.

    Jurnal Pendidikan Dasar.

    (online). tersedia:

    http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL

    /PENDIDIKAN_DASAR.

    Diunduh 26 Februari 2015.

    Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

    Pendidikan Pendekatan

    Kuantitatif, Kualitatif dan

    R&D. Bandung: Alfabeta.

    Supriatna, Encep. 2009.

    Pemndekatan Konstruktivisme

    dalam Pembelajaran Sejarah

    untuk Menumbuhkan Berfikir

    Kritis Siswa Melalui

    Pembelajaran Berbasis

    Masalah. (online). tersedia:

    http://www.academia.edu/9804

    852/PENDEKATAN_KONST

    RUKTIVISME_DALAM_PE

    MBELAJARAN_SEJARAH_

    UNTUK_MENUMBUHKAN_

    BERFIKIR_KRITIS_SISWA_

    MELALUI_PEMBELAJARA

    N_BERBASIS_MASALAH

    Sopamena, Patma. 2009.

    Konstruktivisme dalan

    Pendidikan Matematika.

    Horizon Pendidikan, Vol.4,

    Nomor 1, Juni 2009. (online).

    tersedia :

    http://e-jurnal.stkipsiliwangi.ac.id/http://e-jurnal.stkipsiliwangi.ac.id/http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASARhttp://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASARhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAHhttp://www.academia.edu/9804852/PENDEKATAN_KONSTRUKTIVISME_DALAM_PEMBELAJARAN_SEJARAH_UNTUK_MENUMBUHKAN_BERFIKIR_KRITIS_SISWA_MELALUI_PEMBELAJARAN_BERBASIS_MASALAH

  • Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

    Alfian Nur Rachman Susilo | 11.1.01.05.0012 FKIP – Pendidikan Matematika

    simki.unpkediri.ac.id || 11||

    http://www.iainambon.ac.id/ind

    ex.php?option=com_phocado

    wnload&view=category&downl

    oad=6:artikel&id=3:artikel&Ite

    mid=44.

    Triyanto. 2007. Model-Model

    Pembelajaran Inovatif

    Berorientasi Konstuktivistik.

    Jakarta: Prestasi Pustaka.

    Zuhanisani, Virlina. Sumardi. 2013.

    Peningkatan Hasil Belajar

    Matematika Pada Materi

    Pecahan Dengan Media Alat

    Peraga Matematika Bagi

    Siswa Kelas VIIB SMP Negeri

    2 Gatak Tahun Ajaran

    2012/2013. Seminar Nasional

    Pendidikan Matematika.

    (online). tersedia:

    https://publikasiilmiah.ums.ac.i

    d. Diunduh 22 Januari 2015.

    http://www.iainambon.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=6:artikel&id=3:artikel&Itemid=44http://www.iainambon.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=6:artikel&id=3:artikel&Itemid=44http://www.iainambon.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=6:artikel&id=3:artikel&Itemid=44http://www.iainambon.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=6:artikel&id=3:artikel&Itemid=44http://www.iainambon.ac.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=6:artikel&id=3:artikel&Itemid=44https://publikasiilmiah.ums.ac.id/https://publikasiilmiah.ums.ac.id/