upaya peningkatan hasil belajar pai melalui metode
TRANSCRIPT
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI METODE
PENCARIAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIlI SMP ALMUBARAK PONDOK AREN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)
Oleh
Taufiq Akbar
1111011000119
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M / 1438 H
i
ABSTRAK
Taufiq Akbar ( NIM : 1111011000119 ). Upaya Peningkatan Hasil Belajar
PAI Melalui Metode Pencarian informasi Pada Siswa Kelas VIII SMP
ALMUBARAK Pondok Aren.
Tujuan penelitian ini adalah : untuk mendeskripsikan perencanaan
pembelajaran PAI dengan menggunakan metode pencarian informasi dan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar PAI dengan menggunakan metode
pencarian informasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas ( PTK ). PTK atau Classroom Action Research dilaksanakan
sebagai upaya untuk mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan
dengan proses belajar mengajar di kelas. Peneliti menggunakan subyek penelitian
berjumlah 30 orang. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap tersebut yang
berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama
dan difokuskan pada pembelajaran aktif, tanya jawab, dan diskusi melalui metode
pencarian informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar PAI siswa kelas VIII SMP
ALMUBARAK melalui penerapan metode pencarian informasi mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus/pertemuan yang
telah dilakukan. Berdasarkan hasil siklus I diketahui bahwa nilai rata-rata adalah
69 dan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mengalami peningkatan 60%.
Pada siklus I aktivitas siswa di kelas mulai aktif, berani bertanya, dan mulai fokus
terhadap penjelasan guru. Sementara, hasil siklus II pada pelajaran agama Islam
diketahui bahwa nilai rata-rata adalah 76,83 dan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mengalami peningkatan yang maksimal yaitu 80,33%. Pada tahap sikulus
II ini, aktivitas siswa makin meningkat mulai dari diskusi yang aktif, pengerjaan
tugas, dan pemahaman terhadap pelajaran berjalan dengan optimal sesuai yang
diharapkan.
Kata kunci : Hasil Belajar PAI, Metode Pencarian informasi.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil ’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
mencurahkan banyak rahmat, nikmat, dan hidayah, sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Hanya kepada-Nya, penulis memohon
pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan.
Allahumma shali ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa sayyidinaa
Muhammad. Shalawat serta salam tidak lupa saya kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, makhluk mulia yang penuh cinta dan kasih saying kepada
sesama manusia dan membawa kita pada jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Dalam proses penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun
materi, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, MA. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Marhamah Saleh. Lc.MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr.Sapiudin Shidiq,M,Ag. Dosen pembimbing yang selalu meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis.
5. H. Nahrawi Mughni, S.Pd.I. Kepala Sekolah SMP ALMUBARAK
Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
iii
6. Popon Rupaedah, S.Pd.I Guru PAI SMP SMP ALMUBARAK Pondok
Aren, Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan saran dan
pengarahan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Hasbul Firdaus dan Ibunda Nurlailah,
dan saudara-saudara kandungku tersayang yang telah memberikan
dukungan dan doa kepada penulis selama ini.
8. Sahabat-sahabat Jurusan PAI Angkatan 2011 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang senantiasa membantu dan memotivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat perjuangan, Kak Akhmad Baizuri, Ridho Haykal, Ahmad
Samsudin, Sugeng Surya, Lail Fajri yang telah membantu dan memotivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Adik-adik SMP ALMUBARAK Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan
yang telah mendukung proses berjalannya penelitian.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, mudah-
mudahan segala bimbingan, dan bantuan, dan doa yang telah diberikan mendapat
imbalan dari Allah SWT. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi seluruh pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Jakarta, April 2017
Taufiq Akbar
iv
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
F. Kegunaan Penelitian............................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
1. Hasil Belajar .................................................................................. 8
a. Pengertian Belajar ……………………………………….. .... 8
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi belajar ……………... ..... 9
c. Pengertian Hasil Belajar ………………………………......... 10
2. Pendidikan Agama Islam ……………………………………. .... 12
v
3. Metode Pencarian Informasi…………………………………. .... 14
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 17
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 18
D. Hipotesis Penelitian ………………………………………………. .... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 20
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus
Penelitian .............................................................................................. 20
1. Metode Penelitian ......................................................................... 20
2. Intervensi Tindakan atau Rencana Siklus Penelitian .................... 23
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 24
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 25
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 25
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ........................................ 27
G. Data dan Sumber Data ......................................................................... 27
H. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 27
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 29
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................... 29
K. Analisis Data dan Interpretasi Data...................................................... 32
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................................ 32
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DANPEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ....................................................................................... 33
B. Deskripsi dan Analisis Data ................................................................. 35
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 69
B. Saran ..................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Subyek Penelitian ......................................................... 24
Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan Tiap Siklus ……….................. 26
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ............................................................. 30
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal ......................................................... 31
Tabel 4.1 Tahapan Tindakan Siklus I ..................................................... 36
Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ......................................... 38
Tabel 4.3 Lembar Observasi Tehadap Aktivitas Guru............................ 42
Tabel 4.4 Catatan Lapangan Siklus I ...................................................... 45
Tabel 4.5 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I.......................... 47
Tabel 4.6 Tahapan Tindakan Siklus II ..................................................... 49
Tabel 4.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ......................................... 51
Tabel 4.8 Lembar Observasi Tehadap Aktivitas Guru............................ 55
Tabel 4.9 Catatan Lapangan Siklus II ...................................................... 59
Tabel 4.10 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I.......................... 60
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan Siklus Penelitian ............................................23
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrument Tes
Lampiran 2 RPP Siklus 1
Lampiran 3 Soal Siklus 1
Lampiran 4 RPP Siklus 2
Lampiran 5 Soal Siklus 2
Lampiran 6 Hasil Belajar Siswa
Lampiran 7 Hasil Wawancara
Lampiran 8 Data Profil Sekolah
Lampiran 9 KI-KD PAI SMP Kelas VIII
Lampiran 10 Silabus PAI SMP Kelas VIII
Lampiran 11 Lembar Observasi siswa dan guru
Lampiran 12 Foto-foto Penelitian
Lampiran 13 Surat Penelitian dari Sekolah
Lampiran 14 Surat Bimbingan Skripsi
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun berdasarkan rumusan masalah dan analisis dari hasil penelitian.
Maka, peneliti membuat kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran PAI kelas VIII menerapkan metode
pencarian informasi sudah berjalan dengan baik dan lancar di sekolah
SMP ALMUBARAK. Proses pembelajaran dilakukan pembagian
kelompok, saling berdiskusi dan bertukar pikiran antar sesama,
semangat dalam tanya jawab, tekun ketika mengerjakan tugas, fokus
terhadap penjelasan guru.
2. Terdapat peningkatan hasil belajar PAI setelah menerapkan metode
pencarian informasi di SMP ALMUBARAK. Terlihat dari hasil siklus
I nilai rata-rata yaitu 79 dan mencapai KKM dengan 60%. Sedangkan
pada siklus II nilai rata-rata yaitu 76,83 dan mencapai KKM dengan
80,33%. Siswa mengalami perubahan dalam strategi belajarnya.
Mereka mulai berani bertanya dan berpendapat, aktif dalam diskusi
kelompok, makin semangat belajar, merasakan suasana belajar yang
menyenangkan, dan mendapat banyak wawasan mengenai sumber
pembelajaran di sekolah dan lain-lain.
B. Saran
Ada beberapa saran yang disampaikan oleh peneliti sebagai berikut :
1. Bagi guru, sebaiknya agar meningkatkan kembali kualitas
mengajar dengan menerapkan dan mengembangkan metode
pencarian informasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
di sekolah.
70
2. Bagi sekolah, agar meningkatkan kualitas kinerja para guru di
sekolah dengan memberikan kebijakan dalam hal kegiatan belajar
mengajar dan meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang
keterampilan guru dalam mengajar.
3. Bagi dinas atau instansi pendidikan, agar memberikan kebijakan
dan pelatihan bagi guru untuk mengembangkan kualitas pengajaran
di sekolah.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi sekarang semakin berkembang ilmu pengetahuan
dan teknologi diharapkan dapat mengembangkan mutu pendidikan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di negara Indonesia.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan ialah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.1Sedangkan menurut pendapat lain, pendidikan adalah
suatu kegiatan yang secara sadar dan sengaja, serta penuh tanggung jawab
yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari
keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan
berlangsung terus menerus.2
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat.
Karena dengan adanya pendidikan maka akan terwujud insan yang cerdas,
maju, dan bermoral demi membangun dan memajukan nasib suatu bangsa dan
negara. Dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.3 Suatu negara dikatakan maju dilihat dari aspek kualitas
sumber daya manusianya. Disamping itu juga, pendidikan dapat memberikan
dampak positif terhadap kesejahteraan manusia.
1 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( UIN Jakarta Press : Jakarta, 2005 ), Cet. I,
h. 6. 2Abdul Basyit, Pengantar Filsafat Pendidikan, ( tt.p. : Universitas Muhammadiyah
Tangerang Provinsi Banten., t.p.). h.21 3Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, ( Dicetak oleh PT. Kloang Klede Putra Timur bekerjasama dengan Koperasi Primer
Praja Mukti I Dept. Dalam Negeri ).
2
Istilah pendidikan dalam Islam atau Pendidikan Islami yaitu, pendidikan
yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental
yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Al-Quran dan as-sunnah.4 dan
istilah pendidikan juga kadang-kadang disebut dengan al-tarbiyah yang
diartikan dengan pendidikan, al-ta’lim yang diartikan dengan pengajaran,
atau disebut juga al-ta’dib yang diartikan dengan pendidikan sopan santun.5
Oleh karena itu, Pendidikan Islam harus lebih berkembang dan harus
ditingkatkan kualitasnya.Sedangkan untuk memperoleh hasil yang optimal,
maka diperlukan startegi, metode dan model pembelajaran yang baik pula
demi terwujudnya tujuan yang sudah direncanakan.
Bukan hanya dalam perang, strategi itu diperlukan.Akan tetapi dalam
belajar pun perlu adanya strategi yang efisien dan efektif untuk mecapai
sasaran dan tujuan yang tepat. Sejak dahulu, guru sebagai salah satu kunci
keberhasilan dalam mencapai proses pembelajaran. Konsep tradisional
mengenai pembelajaran, guru itu hanya menyampaikan pesan kemudian
diterima oleh siswa ( transformator ) sedangkan siswa bersikap pasif. Maka
seharusnya pada zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini,
diharapkan guru harus menjadi fasilitator yang dapat mengaktifkan siswa
dalam belajar dan dapat memicu pola pikir mereka. Seorang guru memiliki
peran yang penting untuk merencanakan sebuah strategi dan metode yang
tepat untuk memperoleh tujuan yang akan dicapai.
Nabi Muhammad SAW pun ketika menyebarkan ajaran Islam, beliau
menggunakan metode-metode tertentu sesuai kondisi yang terjadi saat
itu.Maka, dalam pembelajaran diharapkan seorang guru bukan hanya
memahami disiplin ilmu mengenai pendidikan Agama Islam.Akan tetapi,
guru harus memahami strategi dan metode dalam mengajar demi mencapai
tujuan yang diinginkan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
4 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet. III, h. 30 5Ramayulis, Dasar-dasar Pendidikan, ( Jakarta : Kalam Mulia, 2015 ), Cet. I, h. 15
3
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada
pada dirinya, keluarga dan lingkungannya merupakan salah satu bukti nyata
bahwa lembaga pendidikan telah berhasil menjalankan fungsinya dengan
baik.
Pendidikan Agama Islam sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa
dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat.Dengan adanya mata
pelajaran Pendidikan Agama sangat membantu siswa menjalankan kehidupan
baik dengan Allah dan ciptaanNya di alam semesta ini.
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama yang berada di
bawah naungan Kementerian Pendididikan Nasional memuat empat mata
pelajaran, yaitu Al-Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah
Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut saling berkaitan
dan saling melengkapi satu sama lain. Adapun Pendidikan Agama Islam
dalam penyusunan skripsi ini adalah pada mata pelajaran fikih, yaitu
pengetahuan yang menerangkan tentang ibadahdan hukum-hukum Islam dan
yang berkaitan dengannya.
Pembelajaran Fikih pada Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk siswa
dapat memahami dan menunjukkan ibadah kepada Allah, memahami hokum-
hukum Islam dan yang berkaitan dengannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi dan penelitian saat melakukan praktek
mengajar selama empat bulan di SMP ALMUBARAK Pondok Aren pada
siswa kelas VIII. Peneliti sudah bisa mengalami langsung bagaimana proses
pembelajaran di sekolah tersebut. Selama proses praktek mengajar, peneliti
melakukan observasi, penelitian baik di dalam maupun di luar kelas. dan
hasilnya bahwa pembelajaran yang disampaikan cenderung dikuasai oleh
guru (Teacher Center) dengan hanya mengunakan metode yang monoton,
seperti ceramah sehingga siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan
guru dan sesekali diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru. Metode ceramah itu sebuah metode dengan
menyampaikan pesan atau materi pelajaran kepada siswa dan siswa
menerimanya. Metode ini cenderung kurang mengaktifkan siswa dalam
4
belajar.Dan juga metode ini dapat membuat anak jenuh, membosankan dan
tidak mengaktifkan siswa.Dan ketika mereka sudah mulai tidak konsentrasi
dan merasa jenuh, maka meteri yang disampaikan oleh guru kepada siswa
kurang efektif.
Alhasil, ketika siswa ditanya mengenai materi yang sudah disampaikan
oleh guru tersebut, masih banyak siswa yang tidak bisa dan lupa untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
Kenyataan yang ada, ketika siswa kelas VIII melaksanakan ulangan
harian dan ujian tengah semester, hasil yang diperoleh kurang maksimal atau
di bawah nilai standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Oleh karena itu,
peneliti menentukan SMP ALMUBARAK sebagai tempat penelitian, karena
peneliti akan mencoba melakukan penelitian untuk memecahkan sebuah
masalah yang terkait dengan proses pembelajaran di sekolah tersebut agar
hasil belajar siswa memperoleh hasil belajar yang optimal.
Oleh karena itu, peneliti menawarkan sebuah metode pembelajaran aktif
yang akan diterapkan di sekolah tersebut. Pembelajaran aktif lebih banyak
melibatkan aktifitas siswa dalam mengakses informasi dan pengetahuan
untuk dibahas dan dikajidalam proses pembelajaran dikelas. Sedangkan guru
lebih banyak memposisikan sebagai fasilitator.6Dengan metode ini
diharapkan hasil belajar siswa meningkat.Nilai siswa merupakan tolok ukur
bagi guru apakah materi yang diajarkan oleh guru sudah dipahami oleh siswa
atau belum.Dan juga nilai siswa diharapkan dapat mencapai KKM ( Kriteria
Ketuntasan Minimal ) yang merupakan batas nilai yang harus dicapai siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jika siswa belum mencapai
KKM, guru akan mengadakan remedial atau memperbaiki kemampuan
belajar siswa. Tujuan remedial yaitu membantu siswa untuk mencapai nilai
KKM.
Yang sudah kita ketahui bahwa belajar adalah memperoleh informasi
yang disampaikan oleh guru. Maka agar informasi itu diperoleh secara
6Rusman, Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Depok:
PT. RajaGrafindo Persada, 2014 ), Cet. V, h. 324
5
efektif, ia harus dikelola dengan baik. Otak kita akan melakukan proses
belajar lebih baik jika kita dapat membahas informasi tersebut dengan orang
lain dan kita dapat menjawab pertanyaan tentang hal tersebut.7
Atas dasar itulah, peneliti menggunakan sebuah metode yang bernama
pencarian informasi. Metode ini adalah salah satu metode yang asyik dan
menyenangkan. Dalam proses pembelajaran dengan metode tersebut
diharapakan siswa dapat aktif mencari informasi mengenai materi
pembelajaran yang bersumber dari buku teks, majalah, koran, internet dan
lain-lain baik yang ada di perpustakaan maupun di lingkungan sekolah.
Metode pencarian informasi adalah strategi pembelajaran yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar di luar kelas. Mereka dapat
belajar dari berbagai sumber dan tempat.Seperti perpustakaan, lingkungan
sekolah dan sebagainya. Metode ini bertujuan agar siswa dapat belajar
mandiri dalam menyelesaikan tugas dan pandai berinteraksi dengan siswa
lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui
lebih jauh tentang penerapan metode pembelajaran untuk dapat menciptakan
suasana pembelajran yang menyenangkan.Untuk itu penulis ingin
mengadakan sebuah penelitian yang berjudul :
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Metode
Pencarian Informasi Pada Siswa Kelas VIII SMP
ALMUBARAK Pondok Aren “.
B. Identifikasi masalah
Peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yaitu ;
1. Siswa kurang termotivasi dan minat belajar menurun terhadap mata
pelajaran PAI.
7 Melvin L. Silberman, Active Learning; 101 Cara belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa
Media & Nuansa Cendikia, 2013), Cet, VIII. h. 26
6
2. Hasil belajar siswa mata pelajaran PAI rendah, hal ini dapat
ditunjukkan dengan belum tercapainya KKM yang ditentukan.
3. Metode yang selama ini diterapkan oleh guru PAI bersifat monoton
dan kurang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari perluasan dari pembahasan yang akan diteliti, dan
agar sesuai dengan judul skripsi, maka peneliti membatasi pembahasan yang
akan dikaji sebagai berikut:
1. Metode yang diterapkan adalah metode Pencarian informasi pada
pelajaran pendidikan Agama Islam, siswa diminta untuk aktif mencari
informasi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru dari
berbagai sumber yang ada di sekolah.
2. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VIII SMP ALMUBARAK.
3. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai prestasi belajar PAI kelas
VIII SMP ALMUBARAK Pondok Aren.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas maka peneliti memberikan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI dengan menerapkan
metode pencarian informasi?
2. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar PAI setelah menerapkan
metode pencarian informasi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI dengan
menerapkan metode Pencarian informasi di kelas VIII SMP
ALMUBARAK.
7
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI dengan menerapkan
metode Pencarian informasi.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi guru, dapat menambah wawasan dalam menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan memberikan salah satu solusi dalam
memecahkan masalah dalam proses pembalajaran.
2. Bagi sekolah, dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu
sekolah dan sebagai referensi metode pembelajaran untuk lembaga-
lembaga pendidikan lain khususnya dalam pengajaran.
3. Dinas Pendidikan, dapat memberikan pengetahuan baru tentang
pengembangan ilmu pendidikan Agama Islam yang akan dijadikan
salah satu model pembelajaran untuk pelatihan para guru.
8
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar termasuk kata yang tidak asing di telinga kita dan
terus berkembang dalam benak kita. Terkadang kita tidak paham
hakikat dari belajar itu sendiri. Untuk mendapat pengertian belajar
yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu
dirumuskan pengertian belajar.
Adapun pengertian belajar menurut Slameto adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam
lingkungannya.1
Dari pendapat di atas mengenai pengertian belajar, maka
peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya melalui usaha yang
dilakukan oleh seseorang berdasarkan pengalaman dan interaksi
terhadap lingkungan.
Perubahan yang terjadi bukan hanya dari segi pengetahuan
tetapi dari segi perilaku individu tersebut.Jika tidak terjadi
perubahan dalam dirinya maka seseorang belum bisa
dikategorikan belajar.
1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, ( Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010), Edisi revisi, Cet. V, h. 2
9
Salah satu perubahan tingkah laku dalam belajar yaitu
perubahan terjadi secara sadar.Seseorang menyadari atau merasa
terjadi perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi apabila
perubahan tingkah laku ketika seseorang mabuk, maka tidak
termasuk perubahan dalam belajar, karena ia tidak menyadari
perubahan tersebut.2
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak sekali,
tetapi dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu faktor
internal dan eksternal.Faktor internal ialah faktor yang ada dalam
diri individu.Sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang ada di
luar individu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai
berikut:
1) Faktor Internal
a) Kesehatan, seseorang akan merasa lebih nyaman dan
bersemangat jika dia berada dalam kondisi badan yang
sehat. Apabila terjadi gangguan pada kesehatannya maka
akan menggangu proses belajarnya.
b) Cacat Tubuh, kurang baik atau kurang sempurnanya
tubuh/badan seseorang, seperti buta, tuli, lumpuh dan
lain-lain. Jika hal itu terjadi hendaknya ia harus belajar
pada lembaga pendidikan khusus, seperti SLB (sekolah
luar biasa).
c) Intelegensi, kemampuan seseorang untuk menghadapi
dan menyesuaikan ke dalamsesuatu yang baru dengan
cepat dan efektif, menggunakan konsep-konsep yang
2Ibid.,h. 2
10
abstrak dan mengetahui relasi dan mempelajarinya
dengan cepat.
d) Minat, seseorang cendrung untuk selalu memperhatikan
dan mengingat beberapa kegiatan terus menerus dengan
rasa senang.
e) Kematangan, suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru.Misalnya, anak dengan
kakinya sudah siap berjalan, anak dengan otaknya sudah
siap berfikir, dan lain-lain.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga, kondisi yang terjadi dalam kehidupan
keluarga akan mempengaruhi proses belajar seseorang.
Cara bagaimana orang tua mendidik, bagaimana
keharmonisan antara anggota keluarga dan sebagainya.
b) Faktor Sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar mencakup metode belajar, kurikulum, relasi
antara guru dan murid, di siplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah.
c) Faktor Masyarakat/Lingkungan, kegiatan seseorang
dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan
lain-lain. Semua itu dapat mempengaruhi belajarnya.
c. Pengertian Hasil Belajar
Ketika seseorang belajar tentu ia akan memperoleh hasilnya.
Yang jadi permasalahannya ialah apakah hasil belajar yang
diperoleh baik atau tidak. Sebelum peneliti membahas hal
tersebut, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian
dari hasil belajar sebagai berikut :
11
1) Menurut Dimyati dan Mudjiono, evaluasi hasil belajar ialah
proses untu menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan
penelitian dan / atau pengukuruan hasil belajar.3
2) Menurut Arikunto, bahwa hasil belajar adalah hasil yang
dicapai setelah setelah melakukan kegiatan belajardan
merupakan penilaian yang dicapai oleh siswa untuk
mengetahui sejauh mana pelajaran/materi yang sudah diajarkan
oleh guru.4
Dari pendapat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dan hasilnya mencakup aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor
(keterampilan) yang ditandai berupa angka, simbol atau kata.
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya akan
difungsikan dan ditunjukkan untuk keperluan berikut ini:
a) Untuk diagnostik dan pengembangan, yaitu penggunaan hasil
dari kegiatan evaluasi hasil belajar sebagai pendiagnosian
kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab-sebabnya.
b) Untuk seleksi. Hasil dari evaluasi hasil belajar sering
digunakan sebagai dasar untuk menentukan siswa-siswa yang
paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan
tertentu.
c) Untuk kenaikan kelas. menentukan apakah seorang siswa
dapat dinaikkan kelas yang lebih tinggi atau tidak,
memerlukan informasi yang dapat menentukan keputusan
tersebut yang dibuat guru.
3Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta,
t.p.), h. 200. 4Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta: Bumi Aksara,
2008), h. 30.
12
d) Untuk penempatan. Agar siswa dapat berkembang sesuai
dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki,
maka diperlukan ketepatan penempatan siswa pada kelompok
yang sesuai.5
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah sistem pendidikan yang
diselenggarakan dengan niat dan rencana yang sungguh-sungguh
untuk mengajarkan nilai-nilai Islam yang memiliki visi, misi,
tujuan, program kegiatan dan praktik pelaksanaan pendidikan.6
Pada tahun 2013, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013, Implementasi kurikulum
2013 dilaksanakan secara bertahap. Dalam menyikapi hal ini,
Permenag Agama RI mengeluarkan Pemenag No. 000912 tahun
2013 tentang kurikulum madrasah 2013 mata pelajaran
pendidikan agama Islam dan bahasa arab.
Secara umum ada empat elemen yang akan dikembangkan
dalam kurikulum 2013 meliputi standar kompetensi kelulusan,
standar isi, standar proses pembelajaran, standar penilaian.7
Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi
aspek-aspek yaitu, Al Qur’an - Hadits, Aqidah- Akhlak, Fikih,
dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Pada sekolah umum tujuan satuan pendidikan untuk mata
pelajaran PAI mengikuti tujuan pendidikan secara umum karena
PAI disetarakan dengan mata pelajaran lainnya dan tidak
terpecah tetapi disandingkan dengan mata pelajaran budi
5Ibid., h. 201 6Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah,
Madrasah, dan n Perguruan Tinggi, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006 ), h.1. 7Lihat Permendikbud No. 54, 65, dan 66 Tahun 2013 Tentang SKL, Standar
Proses, dan Standar Penialian.
13
pekerti. Adapun tujuan mata pelajaran PAI di sekolah SMP/MTs
sebagai berikut :
1) Al-Quran Hadits
a) Meningkatkan kecintaan siswa pada Al-Quran dan Hadits.
b) Membekali siswa dengan dalil-dali yang terdapat dalam Al-
Quran dan Hadits.
c) Meningkatkan kekhusyuan siswa dalam beribadah terutama
dalam shalat.
2) Akidah Akhlak
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, pembiasaan, dan
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam.
b) Mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia dan dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.
3) Fikih
a) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam
mengatur ketentuan dan tata cara dalam menjalankan hubungan
manusia dengan Allah dan hubungan sesame manusia.
b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
dengan benar dalam beribadah kepada Allah dan ibadah sosial.
4) Sejarah Kebudayaan Islam
a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan ajaran nilai-nilai dan norma-norma Islam
yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW.
b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa
lampau, masa kini, dan masa mendatang.
c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah
secara benar.
14
d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik tentang
peninggalan sejarah Islam.8
Dalam kurikulum 2013 ada istilah kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Ada empat kompetensi inti yaitu, KI-1 untuk
kompetensi ini spiritual, KI-2 untuk kompetensi inti sosial, KI-3
untuk kompetensi inti pengetahuan, dan KI-4 untuk kompetensi inti
keterampilan. Urutan tersebut mengacu pada urutan yang tdisebutkan
pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003
yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
3. Metode Pencarian Informasi
Sebelum membahas lebih jauh, kita harus paham terlebih dahulu
pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model, dalam
pembelajaran.
Adapun pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat
umum.Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.9
Menurut Wina Sanjaya, metode pembelajaran adalah upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai dengan optimal.10 Jadi,
metode merupakan cara untuk merealisasikan rencana agar tercapai
sesuai tujuan.Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode
8Lihat Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun
2013 9https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-
teknik-dan-model-pembelajaran/, Artikel ini diambil pada tanggal 1 April 2017 10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), Cet. V, h. 126
15
secara spesifik. Selanjutnya, model pembelajaran adalah sebuah
bingkai atau kerangka dari awal sampai akhir pembelajaran yang
disajikan secara khas oleh guru.11
Setelah diuraikan beberapa pengertian diatas, maka Pencarian
informasi dikategorikan sebagai metode. Karena, merupakan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dengan
langkah-langkah yang telah siapkan oleh guru.
a. Pengertian Metode Pencarian Informasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pencarian
informasi. Sebenarnya metode ini tidak asing dalam kegiatan proses
pembelajaran, akan tetapi jarang digunakan oleh para pendidik.
Menurut Melvin L. Silberman dalam bukunya Active Learning:
101 Cara Belajar Siswa Aktif, bahwa metode ini bisa disamakan
dengan ujian open-book. Tim-tim di kelas mencari informasi
(biasanya diungkap dalam pengajaran ala ceramah) yang menjawab
pertanyaan yang diajukan kepada mereka.12
b. Langkah-langkah Metode
Adapun langkah-langkah metode pencarian informasi sebagai
berikut :
1) Guru membuatsekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab
dengan mencari informasi yang bisa ditentukan dalam buku
sumber yang telah Anda bagikan kepada siswa. Materi
sumbernya bisa mencakup buku pegangan, dokumen, buku teks,
panduan referensi, dan informasi yang diakses melalui
komputer.
11Op. Cit. https://akhmadsudrajat.wordpress.com
12 Melvin L. Silberman, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, diterjemahkan oleh Raisul Muttaqin, (Bandung: Nusamedia Nuansa Cendikia, 2013), Cet. III, h. 164
16
2) Guru membagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada
siswa.
3) Guru memerintahkansiswa untuk mencari informasi dalam tim-
tim kecil. Kompetisi yang bersahabat bisa diwujudkan untuk
mendorong partisipasi.
4) Setiap kelompok membahas jawabannya di depan kelas.
Kemudian perluaslah jawabannya guna memperluas cakupan
pembelajaran.13
Metode ini dapat diterapkan untuk menyampaikan materi
pelajaran agar dapat dikuasai dan dipahami oleh siswa dengan
baik.Karena dalammetode ini, siswa dapat aktif untuk mencari
informasi dari berbagai sumber.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pencarian Informasi
Adapun kelebihan yang dimiliki oleh metode pencarian
informasi, yaitu :
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari informasi.
2) Melatih ketanggapan siswa dalam melihat kasus atau realita
yang ada.
3) Melatih kekompakan dan kepedulian sosial siswa.
4) Meningkatkan kreatifitas siswa.
5) Melatih siswa untuk berkompetisi.14
Sedangkan kelemahan yang dimiliki metode pencarian
informasi, yaitu :
1) Siswa sulit menemukan jawaban berdasarkan informasi yang
diterima.
2) Membutuhkan waktu lama dalam penerapannya, jika
pertanyaan yang diajukan terlalu sulit sekaligus kurangnnya
informasi yang diperoleh siswa.
13Ibid., h. 164-165 14Sahid Raharjo,Strategi Pembelajaran Pencarian informasi, ,2016,
(http://layanan-guru.blogspot.co.id ).
17
3) Tidak dapat digunakan untuk semua jenjang pendidikan untuk
efektifitasnya.15
Adapun untuk mengantisipasi kelemahan dalam metode
tersebut, peneliti menyediakan dan memfasilitasi berbagai sumber
yang mendukung dari sekolah, berusaha mengoptimalkan waktu
yang tersedia dengan sebaik mungkin, dan menyesuaikan dengan
tingkat dan jenjang pendidikan dan memanfaatkan fasilitas yang
ada.
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa pencarian informasi
merupakan salah satu metode active learning, dimana seorang guru
akan memberikan pertanyaan-pertanyan mengenai materi dan
siswa harus mencari jawaban dari berbagai sumber yang bertujuan
agar siswa mudah memahami pelajaran dan informasi.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan peneltian penulis sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ari Zaid pada tahun 2014 tentang
penerapan metode pencarian informasi dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam
Al -Hikmah Pondok Cabe). Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa adanya peningkatan hasil belajar setelah menerapkan
metode pencarian informasi. Dalam penelitian tersebut
menggunakan metode PTK dan kualitatif deskriptif untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqh.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Aminatuz Zuhriah tentang
Peningkatan Hasil Belajar PAIMelalui Metode ScramblePada
Siswa Kelas V MI Attaqwa 09 Bekasi. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar PAI pada
mata pelajaran SKI setelah menggunakan metode Sramble. Hal
ini berdasarkan pada peningkatan aktifitas siswa di kelas,
15Ibid.,(http://layanan-guru.blogspot.co.id ).
18
perhatian kepada guru, dan dapat menjawab pertanyaan dari
guru.
C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono, ialah proses untuk
menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penelitian dan / atau
pengukuruan hasil belajar.16 Ketika seseorang belajar tentu ia akan
memperoleh hasilnya. Yang jadi permasalahannya ialah apakah hasil
belajar yang diperoleh baik atau tidak.
Pendidikan agama Islam ialah suatu kegiatan yang dilakukan
dengan bimbingan dan pengajaran yang bertujuan agar dapat
mengamalakan nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara. Dan tujuan dari pendidikan Agama Islam ialah agar siswa
memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam
sehingga menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Allah
Swt. dan berakhlak mulia.
Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif dalam
belajar. Maka seorang guru harus bisa membuat strategi dan metode
pembelajaran untuk mengaktifkan siswa agar tujuan belajar dapat
terealisasikan dengan baik. Metode pencarian informasi adalah salah
satu metode pembelajaran aktif yang dapat digunakan oleh guru
dalam proses kegiatan belajar. Metode ini mengajak siswa untuk
aktif bukan hanya di dalam kelas tetapi di luar kelas.Dalam metode
aktif ini guru dapat mengelompokkan siswa dalam beberapa
kelompok.Selanjutnya, guru memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa. Dan mereka dituntut untuk mencari jawaban dari
sumber mana saja, seperti buku teks, majalah,koran perpustakaan,
dan lingkungan sekolah.
16 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, ( Rineka Cipta : Jakarta ),
h. 200
19
Oleh karena itu, apabila guru dapat menerapkan metode
pencarian informasi dengan baik, maka hasil belajar pendidikan
Agama Islam dapat memperoleh nilai yang optimal.Karena dalam
metode ini dapat mengaktifkan dan tidak membosankan siswa
sehingga mereka dapat mudah menerima materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
D. Hipotesis Penelitian
Dari uraian latar belakang, rumusan masalah, dan kajian teori di
atas, maka peneliti dapat menyimpulkan hipotesis sementara dalam
penelitian ini adalah terdapat peningkatan hasil belajar PAI kelas
VIII SMP ALMUBARAK setelah diterapkannya metode pencarian
informasi.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SMP ALMUBARAK, Jl. Raya
Pondok Aren, Jombang No. 15 Pondok Kacang Timur - Tangerang
Selatan.Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 16 – 27 November
2015.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus
Penelitian
1. Metode Penelitian
Sebelum melangkah lebih jauh, peneliti akan menjelaskan
pengertian penelitian. Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis
dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.1 Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode PTK ( penelitian tindakan kelas). Alasan
peneliti mengambil metode ini karena PTK adalah sebuah metode
penelitian yang terlibat langsung dalam memperbaiki mutu
pembelajaran dan profesionalitas guru.
Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa inggris
Classroom Action Reseacrh, yang berarti penelitian yang dilakukan
pada sebuah kelasuntuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan
pada subyek penelitian di kelas tersebut.2 Penelitian tindakan kelas
1Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya, 2015 ), Cet. X, h. 5 2Sudaryono, Classroom Action Research, ( Jakarta : Lentera Ilmu Cendikia, 2014),
Cet. I, h. 65
21
mengambil ruang yang specific, yaitu ruang kelas proses belajar
mengajar. Dan pelaku penelitiannya adalah guru itu sendiri.3
Banyak definisi menurut para ahli mengenai PTK, sebagai berikut :
a. Menurut Carr dan Kemmis (1986), hakikat PTK ialah suatu
bentuk penelitian refleksi diri ( self reflective ) yang dilakukan
oleh para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki
rasionalitas dan kebenaran.
b. Menurut McNiff (1992), PTK ialah sebagai bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan guru sendiri yang hasilnya dapat
dimanfaatkan alat untuk pengembangan keahlian mengajar.4
Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa PTK adalah
sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas mulai dari
merencanakan, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan selama
proses pembalajaran dengan tujuan untuk memperbaiki mutu
pembalajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.
Pada PTK, ada beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan, yaitu :
a. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara
siklustis.
b. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang
diteliti.
c. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.
d. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus
tumbuh dari dalam.
e. Ruang lingkup. Masalah tak dibatasi pada masalah pembelajaran
di dalam dan di luar kelas.5
3Abd. Rahman A. Ghani, Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah, ( Depok : PT.
RajaGrafindo Persada, 2014 ), Cet. I, h. 67 4Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (
Jakarta : Indeks, 2012 ), Cet. V, h. 8 5Ibid., h. 11
22
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ( PTK ) dalam
pembelajaran, yaitu :
a. Untuk mengembangkan dan melakukan proses pembelajaran,
b. Merupakan upaya pengembangan kurikulum di tingkat kelas,
c. Untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya
penelitian yang dilakukannya.6
Namun demikian, PTK sebagai salah satu metode penelitian
memiliki beberapa kekurangan atau keterbatasan yang diantaranya :
a. Validitasnya masih sering disangsikan.
b. Tidak dimungkinkan melakukan generalisasi karena sampel
sangat terbatas.
c. Peran guru yang ‘ one man show ‘ bertindak sebagai pengajar
dan sekaligus sebagai peneliti terkadang membuatnya menjadi
sangat repot.7
Disamping itu pula, PTK memeliki beberapa keunggulan, sebagai
berikut :
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual.
b. Kerangka kerjanya teratur.
c. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif.
d. Fleksibel dan adaptif.
e. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran.
f. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat
kelas.
g. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau
profesionalisme guru.
6Sudaryono, op.cit., h. 76 7Wijaya, op. cit., h. 14
23
2. Intervensi Tindakan atau Rencana Siklus Penelitian
Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin ada empat komponen,
yaitu, perencanaan ( planning ), tindakan ( acting ), pengamatan
(observing ), dan refleksi ( reflecting )8.Pada umumnya, peneliti
memulai penelitian dari fase refleksi awal untuk melakukan studi
pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian.
Selanjutnya, diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Gambar 3.1. Rancangan Siklus Penelitian
a. Penyusunan Perencanaan
Penyusunan perencanaan dilakukan berdasarkan hasil dari
refleksi awal yang secara rinci mencakup tindakan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, dan merubah
perilaku yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan yang
ada. Perencanaan ini bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah
sesuai dengan kondisi yang ada.
8Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), ( Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2013 ), Cet. I, h. 39
PERENCANAAN
SIKLUS II PELAKSANAAN REFLEKSI
PENGAMATAN
SIKLUS I PELAKSANAAN
REFLEKSI
PENGAMATAN
PERENCANAAN
24
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti
sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dan perubahan yang
dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana tindakan. Adapun
jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya harus selalu
berdasarkan pada pertimbangan teoritis dan empiris, agar hasil
yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang
optimal.
c. Pengamatan ( Observasi )
Dalam kegiatan ini, peneliti melakukan pengamatan dari hasil
tindakan yang telah dilakukan terhadap siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakan bagian yang terpenting dalam PTK.Dalam
kegiatan ini, peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan
hasil-hasil atau dampat dari tindakan.Dari refleksi yang mendalam
dapat ditarik kesimpulan yang maksimal.
C. Subyek Penelitian
Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah Guru PAI, observer,
dan siswa kelas VIII angkatan 2014/2015 yang berjumlah 30 orang
terdiri dari 12 laki-laki dan 18 perempuan. Karena peneliti menggunakan
metode PTK, maka hanya menggunakan satu kelas.
Tabel 3.1Daftar Subyek Penelitian
No. Nama No. Nama
1 Abdul Malik Ibrahim 16 Helmalia Dyah Pamudhita
2 Adinda Rizha Audya 17 Hessy Anggaraini Wardani
3 Afifah Dwi Mahardika 18 Ilham Afrizal Nor
4 Agung Budi Prasetyo 19 Indy dwi Rahmadani
5 Ahmad Muhajir 20 Kandita Putri Kurniawan
25
6 Alvando vikri Nugraha 21 Kurnia Setyawan
7 Amelia Mawardi 22 Lulu Falah Rhamadani
8 Balina Zagita 23 Muhammad Rafdi Fahrezi
9 Chandrika Kumara Tungga 24 M. Rifai nur sri wijayadi
10 Denny Mumtaz 25 Muhammad Rizki
11 Desi Rhamadina 26 Muhammad Fakih
12 Destari Wahyu Cahya
Ninggrum 27 Miranda alfiorenita
13 Dewi Lestari 28 Nurimah
14 Dilla Agustina 29 R.Haryo Dewanto Gondho
Sasongko
15 Fitri Widya 30 Rhada Malika
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru
yang berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru mata pelajaran
pendidikan agama Islam sebagai observer untuk mengevaluasi
kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses pembelajaran dengan
menerapkan metode Pencarian informasi pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian tindakan diawali dengan melakukan penelitian
pendahuluan (pra penelitian) kemudian akan dilanjutkan dengan siklus
I dan siklus selanjutnya sehingga mencapai indikator keberhasilan.
Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian di atas adalah sebagai
berikut :
26
Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan Tiap Siklus
Tahap Kegiatan
Pendahuluan 1. Observasi ke sekolah SMP ALMUBARAK
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Membuat instrument penelitian
4. Menyiapkan perlengkapan penelitian
5. Melakukan wawancara kepada guru PAI di sekolah
tersebut dan menentukan kelas subjek penelitian
6. Melakukan observasi proses pembelajaran di kelas
penelitian
7. Mensosialisasikan pembelajaran PAI dengan
menggunakan metode pembelajaran Pencarian
informasi pada siswa subjek penelitian.
Perencanaan 1. Menyiapkan kelas penelitian
2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan metode Pencarian informasi Membuat
skenario pembelajaran atau rencana pelaksanaan
pembelajaran
3. Menyiapkan sumber belajar
4. Mendiskusikan kepada guru kolaborator
5. Menyiapkan lembar observasi (guru, wawancara,
dan catatan lapangan serta keperluan observasi
lainnya)
6. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
pertemuan
7. Menyiapkan soal/tes pada akhir siklus
8. Mempersiapkan alat dokumentasi
Pelaksanaan 1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan diawali
pemberian pretes, dan postest pada akhir siklus
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
27
3. Melaksanakan pembelajaran PAI dengan metode
Pencarian informasi
Pengamatan 1. Mengamati jalannya proses pembelajaran
2. Mengamati aktivitas siswa dalam pembeljaran
3. Mendokumentasikan kegiatan siswa
4. Mengamati hasil tes siklus
Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Evaluasi dijadikan
feedback dalam merencanakan perbaikan untuk
pelaksnaan tindakan selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: adanya
peningkatan hasil belajar pada proses pembelajaran PAI yang dilihat
dari ketercapaian KKM. Indikator keberhasilan ketuntasan hasil
belajar yang diharapkan mencapai persentasi 75% dengan nilai KKM
sebesar 70.
G. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu:
1. Data kualitatif : hasil observasi guru dalam proses pembelajaran,
hasil observasi siswa, hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran dan siswa, catatan lapangan, serta dokumentasi.
2. Data kuantitatif : berupa pretest dan posttest
3. Sumber data diperoleh dari guru mata pelajaran, siswa kelas VIII
SMP ALMUBARAK dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
instrument antara lain:
28
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal ( pretest ) dan tes akhir (
posttest).Pretest adalah tes dilaksanakan sebelum materi pelajaran
dimulai untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan tentang
pemahaman materi yang akan diajarkan oleh guru. Sedangkan
posttest adalah tes yang dilaksanakan setelah materi pelajaran
diajarkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi yang
telah disampaikan. Biasanya naskah soal tes awal sama dengan
naskah sola tes akhir.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan sebagi berikut :
a. Lembar observasi
Lembar observasi terdiri dari tiga bagian, yaitu lembar
observasi guru dalam belajar mengajar, lembar observasi
aktifitas siswa, dan lembar observasi aktifitas pembelajaran.
Lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar
digunakan untuk pencatatan secara sistematis mengenai
aktifitas belajar, aktifitas guru, dan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode Pencarian informasi.
b. Wawancara
Wawancara ini adalah untuk mendapatkan keterangan
mengenai pandangan dari informan yang diwawancarai yaitu
guru dan siswa.Dengan demikian data yang diberikan
informan merupakan data yang sesungguhnya.
c. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku, jurnal, dan
sebagainya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian.
d. Dokumentasi
Pengumpulan data yang diperoleh dari foto-foto proses
pembelajaran dan arsip-arsip data siswa di sekolah.
29
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yaitu :
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan lapangan dan
obyek penelitian.
2. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa dan guru
yang terkait proses belajar mengajar khususnya mengenai mata
pelajaran pendidikan agama Islam.
3. Dokumentasi
Peneliti akan mengumpulkan dokumen baik berupa foto-foto,
arsip sekolah serta data dari guru.
4. Tes
Tes yang dilakukan berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui
hasil belajar PAI sebelum dan sesudah diterapkan metode dalam
penelitian ini.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi
Untuk memperoleh data yang valid, yaitu objektif, shahih dan handal,
maka dalam penelitian ini penulis menganalisis data yang
diujicobakan, penelitian ini mengadakan beberapa tahap di antaranya :
1. Uji Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah
memenuhi prasyaratan tes, yakni memilki validitas dan realibilitas
yang baik. Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan
sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas juga bermakna suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrument.
30
Untuk memudahkan dalam tahap pengujian validitas ini penulis
menggunakan ANATES.
Sebagaimana dikutip oleh Arikunto, Anderson dkk, menyatakan
“a test is valid if it measures what it purpose to measure atau
diartikan : yaitu sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur”.9
Untuk mengukur validitas tes objektif dengan pilihan ganda,
yaitu dengan menggunakan rumus korelasi poin biserial:
γ pbi =Mp − Mt
st √
pq
Keterangan :
γ pbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
Kriteria indeks validitas soal yang digunakan adalah :
Tabel 3.3
Kriteria Validitas Soal
Rentang Keterangan
0.80-1.00 Sangat tinggi
0.60-0.80 Tinggi
0.40-0.60 Cukup
0.20-0.40 Rendah
0.00-0.20 Sangat rendah
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
h.65
31
2. Uji Realibilitas
Realibilitas dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya dan konsisten.Suatu instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data jika telah diuji
realibilitasnya.Realibilitas alat ukur terkait dengan masalah
kesalahan pengukuran (error measurement), sedangkan realibilitas
hasil ukur terkait dengan masalah kesalahan pengambilan sampel.
Perhitungan realibilitas menggunakan ANATES.
Sedangkan perhitungan menggunakan rumus KR-20 sebagai
berikut :
r = kk−1 �1 −
∑pqst2
�
Keterangan :
r = koefisien realibilitas tes
k = jumlah butir
pq = varians skor butir
p = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i
q = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i
st2 = varians skor total
dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4Kriteria Reliabilitas Soal
Rentang Keterangan
0.90-0.100 Sangat tinggi
0.70-0.90 Tinggi
0.40-0.70 Sedang
0.20-0.40 Rendah
0.00-0.20 Kecil
32
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Seluruh data yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara kualitatif
deskripstif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif berbentuk
kalimat-kalimat yang memberikan gambaran proses penelitian. Dan
data kuantitatif berbentuk data statistik yang meliputi nilai rata-rata,
nilai maksimum/minimum, dan standar deviasi yang sesuai dengan
indikator keberhasilan.
Adapun cara dalam menganalisis data kuantitatif yaitu data hasil
tes siswa dianalisis dari setiap siklus yang telah dilakukan
peningkatan hasil belajar PAI siswa menggunakan Gain skor. Gain
skor adalah selisih antara nilai postes dan nilai pretes. Untuk
mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized gain.
Dengan rumus sebagai berikut :
g Skor postes – skor pretes
Skor ideal – skor pretes
dengan kategori :
g tinggi : nilai ( g ) > 0,70
g sedang : 0,70 > ( g ) > 0,30
g rendah : nilai ( g ) < 0,30
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, maka pelaksanaan
dilakukan dengan cara bersiklus. Tiap siklus dilakukan perubahan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahapan yang
dilakukan dalam setiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan
perbaiakan apabila tindakan siklus I telah dilakukan dan belum terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindaklanjuti dengan
melaksanakan tindakan siklus II. Jika hasil penelitian telah mencapai
indikator keberhasilan maka penelitian tindakan kelas dianggap
selesai.
33
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA,DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah berdirinya SMPALMUBARAK
Sekolah Menengah Pertama (SMP) ALMUBARAK didirikan pada
tahun 2005 di atas tanah wakaf seluas 9.400 m2 dibawah naungan
yayasan ALMUBARAK.SMP ALMUBARAK yang berlokasi di Jalan
Raya Pondok Aren No. 15 Jombang Kelurahan Pondok Kacang Timur
Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan, Provinsi
Banten.Dipilihnya lokasi ini karena kondisi wilayah Pondok Aren
termasuk wilayah yang strategis dan masih kurangnya Sekolah
Menengah Pertama, oleh sebab itu dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap pendidikan sekolah menengah, maka yayasan
ALMUBARAK membuka SMP pada tahun 2005. Pendirian SMP
ALMUBARAK tersebut melalui proses yang legal (sah) karena SMP
tersebut memiliki surat izin pendirian SMP ALMUBARAK yang
berstatus swasta dari dinas pendidikan dan kebudayaan pemerintah
Tangerang Selatan. Alhamdulilah, SMP ALMUBARAK mendapat
nilai akreditasi sekolah yaitu A tahun 2010.
Saat ini yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah H. Nahrawi
Mughni, S.Pd.I.Adapun kurikulum yang diterapkan saat ini di SMP
ALMUBARAKadalah Kurikulum 2013 yang mengacu kepada
kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan dipadukan dengan
materi: Fiqih, Akidah Akhlak, dan Bahasa Arab.Jumlah rombel pada
SMP ALMUBARAK yaitu 3 rombel.Tahun demi tahun sekolah ini
berjalan, banyak peserta didik yang mendaftar dan meningkat
jumlahnya.Rata-rata jumlah pendaftar yaitu 50 orang tiap tahunnya.
Di sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang memadai untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar, seperti ruang perpustakaan,
ruang lab.IPA, ruang lab.komputer ruang lab. bahasa, ruang kelas
34
multimedia, dan sebagainya.Lebih menariknya lagi, dalam satu
naungan yayasan ALMUBARAK, tetapi ada juga SD dan SMK yang
berada dalam satu komplek sekolah. Siswa bisa beradaptasi dengan
siswa yang lain dalam satu komplek.
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMPALMUBARAK
Visi SMP ALMUBARAK adalah menghasilkan lulusan yang
kreatif, inovatif, terampil, bermutu dan memiliki keunggulan daya
saing (kompetetif) yang dilandasi ketaatan beribadah dan berakhlak
mulia. Sedangkan, misi SMP ALMUBARAK dengan cara mewujudkan
visi tersebut di atas, yaitu : a. Menanamkan nilai dan norma ajaran Islam sebagai dasar yang
memberi warna pada setiap aspek kehidupan sehari-hari peserta
didik.
b. Menciptakan peserta didik berwawasan ilmu pengetahuan yang
luas, dan keunggulan kompetetif.
c. Menciptakan strategi pembelajaran yang inovatif, tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan yang jujur, terampil, dan berbudi luhur.
d. Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil, memiliki keunggulan
berkompetitif dilandasi iman dan taqwa serta berbudi luhur.
Adapun tujuan SMP ALMUBARAK adalah mengantarkan
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak
mulia, berkepribadian, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
serta mampu mengaktualisikan dirinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.1
1Sumber: Profil Sekolah SMPI ALMUBARAK tahun 2014
35
3. Profil Guru PAI
Popon Rupaedah, S.Pd.I adalah seorang guru PAI di SMP
ALMUBARAK.Yang akrab disapa Bu Popon itu lahir di Sumedang,
20 November 1970. Beliau menikah dengan Ridwan Fahmi Lubis.
Riwayat pendidikan beliau mulai dari SDN 2 Sumedang, MTsN 1
Sumedang, lalu melanjutkan aliyahnya di PGAN Sumedang dan
pernah kuliah di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (
IAIN ) Bandung. Saat ini beliau menjadi guru tetap di SMP
ALMUBARAK sekitar 5 tahun lebih. Selain menjadi guru PAI,
dengan ilmu keterampilan dan jiwa seni yang dimilikinya, beliau juga
menjadi guru kesenian di sekolah yang sama. Sosok guru PAI dikenal
sebagai guru yang gigih dan periang. Beliau juga sangat dekat dengan
murid-muridnya, karena memiliki jiwa sosial yang tinggi.Dalam
kegiatan belajar mengajar, beliau sangat profesioanal dalam
melaksanakan tugasnya. Sebelum masuk kelas, beliau selalu
melakukan persiapan yang matang untuk menyampaikan materi yang
akan disampaikan kepada muridnya di kelas.
B. Deskripsi dan Analisis Data
1) Siklus I
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan pada siklus I dimulai dengan melakukan
observasi ke sekolah dan berkonsultasi dengan guru PAI tentang
permasalahan apa saja yang dialami selama melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas. Dari hasil observasi pendahuluan dan
konsultasi dengan guru PAI yang didapatkan bahwa pada sekolah
yang akan diteliti mengalami permasalahan, yaitu siswa mengalami
kesulitan dalam memahami pelajaran dan menurunnya nilai hasil
belajar. Dari permasalahan tersebut, peneliti merancang desain
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
36
Adapun tahapan selanjutnya dalam perencanaan pembelajaran
siklus I yang menggunakan metode Pencarian informasi dalam
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran agama Islam
yaitu membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),
menyiapkan soal tes, menyiapakan LKS (Lembar Kerja Siswa),
menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi, catatan lapangan) untuk
penunjang data, melakukan uji coba instrumen, dan menyusun
kelompok belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pada tahapan ini, guru berusaha menerapkan kegiatan
pembelajaran dengan metode Pencarian informasi yang telah disusun
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan dan
setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Tahapan Tindakan Siklus I
Tahapan Tindakan Aktivitas Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai dan
melakukan (tes awal).
Menyimak penjelasan
guru dan setiap siswa
mengisi soal
yangdiberikan oleh
guru.
Mengamati
( Observing )
Menampilkan tayangan
video tentang puasa
Mengamati tayangan
video tentang puasa
Bertanya
(Questioning)
Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa tentang hasil dari
pengamatan mereka
Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru tentang hasil
pengamatan melihat
37
tentang puasa melalui
video yang telah
ditayangkan.
video tentang puasa
Mencoba
( Experimenting )
Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok belajar
Membentuk kelompok
sesuai dengan
ketentuan guru.
Memberikan
pertanyaan mengenai
puasa kepada setiap
kelompok
Setiap kelompok
berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan
dari berbagai sumber
seperti buku teks,
jurnal, majalah,
internet, dan
perpustakaan.
Menalar
( Associating )
Diskusi hasil jawaban Berdiskusi dan
mengolah jawaban
mereka
Komunikasi
(Communicating)
Presentasi hasil diskusi
setiap kelompok
Mempresentasikan
hasil diskusi dari
pertanyaan yang
diberikan
Refleksi
(Reflection)
Memberikan informasi
yang sebenarnya
tentang puasa wajib
Menyimak penjelasan
guru
Penilaian
sebenarnya
(Authentic
Assessment)
Melakukan
posttestuntuk
mengukur pemahaman
siswa terhadap materi
yang dipelajari.
Mengerjakan soal-soal
posttest yang diberikan
oleh guru
Kesimpulan Menyimpulkan materi Menyimak dan
38
yang sudah diberikan
dan mengklarifikasi
materi yang telah
dibahas.
menyimpulkan materi
bersama dengan guru.
c. Pengamatan
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama tindakan
pembelajaran pada pelajaran agama Islam dengan menerapkan
metode pencarian informasi, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel. 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
NO ASPEK YANG
DIAMATI
DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk
masing-masing siswa
Siswa dan siswi duduk sesusai
kelompok yang telah ditentukan
guru.
2. Kesiapan menerima
pembelajaran
Siswa berdoa sebelum belajar dan
menyimak penjelasan guru tentang
materi sebelumnya, namun
sebagian siswa masih ada yang
tidak ikut berdoa dan ngobrol.
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan
guru
Siswa masih merasa sulit menjawab
pertanyaan yang diajukan guru
karena merasa malu dan tidak
mengulas materi sebelumnya
2. Mendengarkan Ada beberapa siswa yang masih
39
penjelasan tentang
kompetensi yang
hendak dicapai
belum mengerti kompetensi yang
ingin dicapai.
III Kegiatan Inti
Pembelajaran
A. Penjelasan materi
pelajaran
1. Memperhatikan
penjelasan materi
pelajaran
Siswa antusias dalam mengikuti
kegiatan belajar di kelas dan
menyimak penjelasan materi
pelajaran dengan baik, namun
masih ada yang belum fokus
memperhatikan materinya.
2. Bertanya saat proses
penjelasan materi
Sebagian siswa mulai berani untuk
bertanya ketika ada materi yang
belum mereka pahami.
3. Interaksi antar siswa Sebagian siswa berinteraksi dengan
baik bersama teman-temannya dan
saling bekerjasama, namun ada
sebagian siswa yang hanya
mengandalkan temannya dalam
belajar kelompok
4. Interaksi antara siswa-
guru, siswa-materi
pelajaran
Interaksi antara siswa dengan guru
mulai terlihat baik dan mulai
terbuka.
B. Pendekatan/Strategi
Belajar
1. Keterlibatan dalam
kegiatan belajar
Guru menggunakan strategi belajar
yang sangat membantu dalam
meningkatkan pemahaman siswa
40
terhadap materi yang diajarkan.
2. Mengemukakan
pendapat ketika
diberikan kesempatan
Sebagian siswa mulai berani untuk
mengemukakan pendapat walaupun
pendapatnya masih ada yang salah
dan belum tepat.
3. Mencatat penjelasan
yang disampaikan
guru
Siswa mencatat materi penting
yang dijelaskan oleh guru walaupun
sebagian masih ada yang merasa
terpaksa untuk mencatatnya
4. Mengikuti proses
pembelajaran
Siswa mengikuti kegiatan proses
pembelajaran dengan baik
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/
Sumber Belajar
1. Interaksi antara siswa
dan media
pembelajaran yang
digunakan guru
Siswa lebih mudah memahami
materi pelajaran ketika
menggunakan media dan siswa
lebih bersemangat untuk mengikuti
kegiatan belajar.
2. Tertarik pada materi
yang disajikan dengan
media pembelajaran
Siswa tertarik pada materi yang
disajikan guru melalui media
pembelajaran.
3. Ketekunan dalam
mempelajari sumber
belajar yang
ditentukan guru
Siswa mulai memahami materi
pelajaran dari sumber pengajaran
yang diberikan oleh guru.
D. Penilaian Proses
1. Mengerjakan
tugas/latihan yang
diberikan guru
Semua siswa mengerjakan tugas
atau latihan yang diberikan dengan
baik walaupun kadang ada yang
41
menyontek
2. Menjawab pertanyaan
guru dengan benar
Sebagian siswa masih ada yang
kurang bisa menjawab pertanyaan
guru dengan benar dan belum tepat
E. Penggunaan Bahasa
1. Mengemukakan
pendapat
Siswa menggunakan bahasa yang
sopan ketika berpendapat namun
belum teratur dalam tata bahasanya.
2. Mangajukan
pertanyaan
Sebagian siswa menggunakan
bahasa yang belum baik dan benar
ketika mengajukan pertanyaan.
IV Penutup
Keterlibatan dalam
memberi
rangkuman/kesimpulan
Beberapa siswa masih ragu dan
malu untuk menjawab pertanyaan
ketika diminta kesimpulan dari
materi pembelajaran.
Dari hasil observasi aktivitas siswa melalui tabel di atas
menunjukkan bahwa awal pembelajaran dengan menggunakan metode
pencarian informasi pada siklus I belum berjalan dengan baik dan
belum maksimal. Hal ini dapat dililhat dari hasil deskripsi observasi
aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang
belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, seperti kurang
aktif, malu bertanya dan menjawab, dan tidak fokus serta masih sulit
memahami materi pelajaran. Perlu adanya peningkatan dan perbaikan
pada pembelajaran selanjutnya.
2) Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
Adapun hasil observasi aktivitas guru selama mengajar pelajaran
agama Islam dengan menggunakan metode pencarian informasi adalah
sebagai berikut:
42
Tabel 4.3 Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-
masing siswa
Guru membagikan mereka
kedalam beberapa
kelompok.
2. Mengkondisikan kesiapan
pelaksanaan pembelajaran
Guru melakukan ice
breaking( Pemecahan
suasana ) agar siswa bisa
konsentrasi dan siap
II Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Mengajukan
pertanyaan/apersepsi
Guru memberikan
pertanyaan tentang materi
sebelumnya
2. Memberikan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin
dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi
pelajaran
1. Memberikan penjelasan
materi pelajaran
Guru menjelaskan materi
yang akan disampaikan.
2. Mengajukan pertanyaan saat
proses penjelasan materi
Guru menyampaikan
beberapa pertanyaan dan
dihubungkan dengan realita
kehidupan
3. Memfasilitasi adanya
interaksi antar siswa
Interaksi antar siswa
berjalan dengan baik dan
saling membantu dalam
penjelasan materi.
43
4. Memfasilitasi interaksi antara
siswa - guru, siswa-materi
pelajaran
Interaksi siswa dengan guru
berjalan baik dalam
memberi pemahaman
materi
B. Pendekatan/Strategi
Belajar
1. Melaksanakan pembelajaran
aktif
Guru memberikan
pembelajaran yang inovatif
yaitu dengan menggunakan
metode Pencarian informasi
dalam melakukan proses
pembelajaran.
2. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk
bertanya pada materi yang
belum dipahami
3. Memberikan respon terhadap
pernyataan dan jawaban
siswa
Guru menanggapi pendapat
dan permasalahan siswa
terhadap materi
4. Memotivasi siswa untuk
bertanya
Guru mendorong siswa
untuk bertanya apa yang
belum dipahami
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
1. Kemampuan penggunaan
media pembelajaran
Guru menggunakan media
yang sangat menarik
terhadap pembelajaran
sehingga siswa menjadi
lebih semangat
44
2. Kesesuaian media dengan
materi dan strategi
Guru menyesuaikan strategi
pembelajaran terhadap
materi yang disajikan
3. Menggunakan sumber belajar
selain buku ajar dan LKS
Guru menggunakan bahan
ajar yaitu buku paket, LKS,
media cetak lainnya yang
mendukung.
D. Penilaian Proses
1. Memberikan tugas/latihan Guru memberikan latihan
setelah siswa memahami
materi yang diajarkan
2. Melakukan penilaian Guru memberikan nilai
sesuai hasil yang didapat
oleh siswa
E. Penggunaan Bahasa
1. Ketepatan penggunaan
bahasa yang sesuai dengan
perkembangan peserta didik
Bahasa yang digunakan
guru sangat sederhana,
namun sebagian siswa
masih ada yang belum
mengerti.
2. Ketepatan penggunaan
bahasa yang sesuai dengan
kaidah
Penggunaan bahasa sudah
jelas dan tepat
IV Penutup
1. Melakukan konfirmasi Guru memperjelas kembali
materi jika ada yang masih
belum dimengerti
2. Memberikan kesimpulan dan Guru memberikan
45
tindak lanjut kesimpulan materi yang
telah diajarkan dan
memberikan soal/tugas
kembali.
Dari hasil observasi aktivitas guru melalui tabel di atas
menunjukkan bahwa aktivitas guru selama mengajar pelajaran agama
Islam dengan menerapkan metode pencarian informasi pada siklus I
belum maksimal. Siswa terlihat kurang aktif ketika guru melakukan
kegiatan belajar menggunakan metode pencarian informasi sehingga
hasilnya kurang memuaskan untuk pemahaman mereka mengenai
materi yang diajarkan. Selain itu, siswa masih malu untuk
mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru dalam
kegiatan belajar di kelas. Ketika mengerjakan tugas kelompok, guru
kurang mengkondisikan siswa sehingga masih ada siswa yang saling
mengandalkan temannya dalam mengerjakan tugasnya. Tetapi guru
berusaha melakukan penyesuaian dan memberikan motivasi kepada
siswa untuk aktif dan berani ketika kegiatan belajar berlangsung.
3) Catatan Lapangan
Adapun jenis pengamatan lain yang dilakukan selama proses
pembelajaran dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap catatan
lapangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Catatan Lapangan Siklus I
NO Tindakan Siswa 1. Pembelajaran
Kelompok
a. Setiap kelompok ada beberapa siswa
yang aktif dan sebagian hanya
mengandalkan temannya.
b. Kerjasama dalam setiap kelompok
46
kurang kompak.
c. Sebagian siswa berisik selama
pembelajaran di kelas.
d. Ada siswa yang membuat gaduh
suasana belajar.
2. PemberianTugas Buku Paket
a. Sebagian siswa menyontek dalam
mengerjakan tugas.
b. Kebanyakan nilai tugas siswa kurang
bagus.
3. Diskusi dan Tanya Jawab
a. Siswa melakukan diskusi kurang
maksimal.
b. Kurangnya kerjasama dalam diskusi
c. Sebagian siswa merasa malu menjawab
pertanyaan yang diajukan guru dan
teman-temannya.
4. Refleksi
a. Berdiskusi dengan guru bidang studi
tentang masalah yang terjadi di kelas
selama tindakan dilakukan.
b. Memberikan solusi bahwa ketika di
kelas mewajibkan setiap anak untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
yang diajukan guru ataupun temannya
sendiri.
c. Lebih mengontrol siswa dalam
mengerjakan tugas agar tidak ada yang
menyontek.
d. Menumbuhkan rasa saling kerjasama
dan berperan aktif dalam belajar
kelompok dengan membagian tugas ke
anggota masing-masing kelompok.
47
4) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I
dilakukan tes kemampuan siswa.Adapun hasil tes kemampuan siswa
dapat dilihat pada lampiran.
Adapun kesimpulan hasil tes belajar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I
Data Pretest Posttest
Max 80 85
Min 40 50
Rata-rata 61,67 69
Median 60 70
Modus 60 70
Simpangan Baku 10,45 8,45
Siswa yang sudah tuntas 10 18
Siswa yang belum tuntas 20 12
Presentase Ketuntasan 33,33% 60%
d. Refleksi
Pada kegiatan Pretestsiklus I untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah 10 orang atau 33,33%, sedangkan yang belum mencapai nilai
KKM sebanyak 20 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh
siswa adalah 80, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 40, dan
nilai rata-rata yang diperoleh sebanyak 61,67.
48
Pada kegiatan posttest siklus I untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
mengalami sedikit peningkatan yaitu 18 orang atau 60%, sedangkan
yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 12 orang dengan nilai
maksimal yang diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal yang
diperoleh siswa adalah 50, dan nilai rata-rata yang diperoleh
sebanyak 69.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I belum
menunjukkan hasil yang baik atau kurang maksimal pada kegiatan
siswa, keaktifan di kelas masih perlu refleksi atau perbaikan
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, strategi guru
dalam mengajar di kelas harus ditingkatkan lagi agar siswa lebih
mudah memahami pelajaran dan lebih semangat untuk mengikuti
kegitan belajar sehingga nilai hasil belajar dan pemahaman materi
mereka terhadap pelajaran agama Islam mengalami peningkatan
dibandingkan sebelumnya.
e. Keputusan
Berdasarkan tes hasil belajar siswa yang dilaksanakan selama
proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan bahwa pemahaman
siswa yang dilihat dari hasil belajar selama di kelas pada pelajaran
agama Islam belum mencapai kriteria yang diharapkan, karena masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM yaitu sebanyak 12 orang.
Selain itu, siswa juga belum terbiasa dengan pembelajaran yang
menggunakan metode pencarian informasi. Maka, dalam hal ini
diperlukan tindak lanjut selama proses pembelajaran selanjutnya
untuk perbaikan hasil belajar siswa dan meningkatkan pemahaman
mereka mengenai pelajaran agama Islam. Oleh karena itu, peneliti
memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas yaitu
siklus II.
49
2. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilaksanakan pada siklus II berdasarkan hasil
refleksi dari siklus I. Perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar
observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara, dan tes.
Pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam satu kali pertemuan,
setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit.
Target yang ingin dicapai pada siklus II adalah agar adanya
peningkatan pemahaman siswa tentang pelajaran agama Islam
dengan menggunakan metode pencarian informasi .
b. Pelaksanaan
Pada tahapan ini, guru berusaha menerapkan kegiatan
pembelajaran dengan metode Pencarian informasi secara maksimal
yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tahapan Tindakan Siklus II
Tahapan Tindakan Aktivitas Siswa
Kegiatan
Pendahuluan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai dan
melakukan pretest(tes
awal).
Menyimak penjelasan
guru dan setiap siswa
mengisi soal yang
diberikan oleh guru.
Pengamatan
( Observing )
Menampilkan tayangan
video tentang puasa
Mengamati tayangan
video tentang puasa
Bertanya
(Questioning)
Mengajukan
pertanyaan kepada
siswa tentang hasil dari
Menjawab pertanyaan
dan mengemukakakn
pendapat tentang hasil
50
pengamatan mereka
tentang puasa melalui
video yang telah
ditayangkan.
pengamatan melihat
video tentang puasa
Mencoba
( Experimenting )
Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok belajar
Membentuk kelompok
sesuai dengan
ketentuan guru
Memberikan
pertanyaan mengenai
puasa sunnah dan
hikmah puasa kepada
setiap kelompok
Setiap kelompok
berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan
dari berbagai sumber
seperti buku teks,
jurnal, majalah,
internet, dan
perpustakaan.
Menalar
( Associating )
Diskusi hasil jawaban Berdiskusi dan
mengolah jawaban
mereka
Komunikasi
(Communicating)
Presentasi hasil diskusi
setiap kelompok
Mempresentasikan
hasil diskusi dari
pertanyaan yang
diberikan guru
Refleksi
(Reflection)
Memberikan informasi
yang sebenarnya
tentang puasa
Menyimak penjelasan
guru
Penilaian
sebenarnya
(Authentic
Assessment)
Melakukan posttest
untuk mengukur
pemahaman siswa
terhadap materi yang
dipelajari.
Mengerjakan soal-soal
posttest yang diberikan
oleh guru
51
Kesimpulan Menyimpulkan materi
yang sudah diberikan
dan mengklarifikasi
materi yang telah
dibahas.
Menyimak dan
menyimpulkan materi
bersama dengan guru.
c. Pengamatan
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-masing
siswa
Siswa dan siswi duduk
dengan berbentuk setengah
lingkaran atau letter U.
2. Kesiapan menerima
pembelajaran
Siswa berdoa sebelum
belajar dan menyimak
penjelasan guru tentang
materi sebelumnya
II Kegiatan Membuka Pelajaran
1. Menjawab pertanyaan guru Siswa lebih mudah
menjawab pertanyaan
yang diajukan guru karena
mereka menyimak dengan
baik apa yang disampaikan
oleh guru
2. Mendengarkan penjelasan Siswa mulai mengerti
52
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
kompetensi dan tujuan
yang ingin dicapai.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi pelajaran
1. Memperhatikan penjelasan
materi pelajaran
Siswa sangat antusias
dalam mengikuti kegiatan
belajar di kelas dan
menyimak penjelasan
materi pelajaran dengan
baik.
2. Bertanya saat proses
penjelasan materi
Siswa mulai aktif bertanya
selama proses penjelasan
materi
3. Interaksi antar siswa Siswa berinteraksi dengan
baik bersama teman-
temannya dan saling
bekerjasama, dan tanpa
saling mengandalkan satu
sama lain.
4. Interaksi antara siswa-guru,
siswa-materi pelajaran
Interaksi antara siswa
dengan guru terjalin sangat
baik.
B. Pendekatan/Strategi Belajar
1. Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
Siswa berperan aktif
dalam kegiatan belajar
dengan metode yang
diterapkan oleh guru.
2. Mengemukakan pendapat
ketika diberikan kesempatan
Siswa mampu
mengemukakan pendapat
ketika diberi kesempatan
53
oleh guru.
3. Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
Siswa mencatat materi
penting yang dijelaskan
oleh guru tanpa adanya
paksaan.
4. Mengikuti proses
pembelajaran
Siswa mengikuti kegiatan
proses pembelajaran
dengan baik
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
1. Interaksi antara siswa dan
media pembelajaran yang
digunakan guru
Siswa lebih mudah
memahami materi
pelajaran dan lebih
bersemangat untuk
mengikuti kegiatan
belajar.
2. Tertarik pada materi yang
disajikan dengan media
pembelajaran
Siswa tertarik pada materi
yang disajikan guru
melalui media
pembelajaran karena tidak
bersifat monoton.
3. Ketekunan dalam mempelajari
sumber belajar yang
ditentukan guru
Siswa mulai memahami
materi pelajaran dari
sumber pengajaran yang
diberikan oleh guru.
D. Penilaian Proses
1. Mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru
Semua siswa mengerjakan
masing-masing tugas atau
latihan yang diberikan
54
dengan baik.
2. Menjawab pertanyaan guru
dengan benar
Siswa mampu menjawab
pertanyaan guru dengan
benar.
F. Penggunaan Bahasa
1. Mengemukakan pendapat Siswa menggunakan
bahasa yang sopan dan
teratur ketika berpendapat.
2. Mangajukan pertanyaan Sebagian siswa
menggunakan bahasa yang
baik ketika mengajukan
pertanyaan.
IV Penutup
Keterlibatan dalam memberi
rangkuman/kesimpulan
Siswa mulai berani
berpendapat ketika
diminta memberikan
kesimpulan dari materi
pembelajaran.
Dari hasil observasi aktivitas siswa melaluitabel diatas
menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan metode
Pencarian informasi pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil deskripsi observasi aktivitas siswa saat
pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang mulai aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, siswa mulai berani untuk
bertanya dan mengemukakan pendapat mereka, siswa juga terlihat
semangat dalam belajar, dan siswa menajalin kerjasama dengan baik
bersama teman-temannya ketika belajar kelompok sehingga penerapan
metode Pencarian informasidalam pelajaran agama Islam sangat
berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi
yang diajarkan.
55
2) Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
Adapun hasil observasi aktivitas guru selama mengajar pelajaran
agama Islam dengan menggunakan metode Pencarian informasi pada
siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
I Pra Pembelajaran
1. Tempat duduk masing-
masing siswa
Guru mengatur posisi siswa
dengan bentuk setengah
lingkaran atau letter U
2. Pengkondisian kesiapan
pelaksanaan pembelajaran
Guru meminta siswa untuk
menjelaskan materi yang
sebelumnya
II Kegiatan Membuka
Pelajaran
1. Mengajukan
pertanyaan/apersepsi
Guru memberikan beberapa
pertanyaan
2. Memberikan penjelasan
tentang kompetensi yang
hendak dicapai
Guru menyampaikan
kompetensi yang dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan materi
pelajaran
1. Memberikan penjelasan
materi pelajaran
Guru menjelaskan materi yang
akan disampaikan.
2. Mengajukan pertanyaan Guru menyampaikan beberapa
56
saat proses penjelasan
materi
pertanyaan yang sesuai dengan
materi dan menghubungkan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memfasilitasi adanya
interaksi antar siswa
Interaksi antar siswa berjalan
dengan baik dan saling
membantu dalam penjelasan
materi.
4. Memfasilitasi interaksi
antara siswa-guru, siswa-
materi pelajaran
Interaksi siswa dengan guru
sangat baik dalam memberi
pemahaman materi
B. Pendekatan/Strategi
Belajar
1. Melaksanakan
pembelajaran aktif
Guru memberikan
pembelajaran yang inovatif
yaitu dengan menggunakan
metode Pencarian informasi
dalam melakukan proses
pembelajaran.
2. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
pada materi yang belum
dipahami
3. Memberikan respon
terhadap pernyataan dan
jawaban siswa
Guru menanggapi
permasalahan siswa terhadap
materi dengan baik
4. Memotivasi siswa untuk
bertanya
Guru memberikan motivasi
dan dorongankepada siswa
untuk bertanya.
57
C. Pemanfaatan Media
Pembelajaran/Sumber
Belajar
1. Kemampuan
menggunakan media
pembelajaran
Guru menggunakan media
yang sangat menarik terhadap
pembelajaran sehingga siswa
menjadi lebih semangat
2. Kesesuaian media dengan
materi dan strategi
Guru menyesuaikan strategi
pembelajaran terhadap materi
yang disajikan
3. Menggunakan sumber
belajar selain buku ajar
dan LKS
Guru menggunakan bahan ajar
yaitu buku paket dan LKS
D. Penilaian Proses
1. Memberikan tugas/latihan Guru memberikan latihan
setelah siswa memahami
materi yang diajarkan
2. Melakukan penilaian Guru memberikan nilai sesuai
hasil yang didapat siswa
E. Penggunaan Bahasa
1. Ketepatan penggunaan
bahasa yang sesuai dengan
perkembangan peserta
didik
Bahasa yang digunakan guru
sangat sederhana sehingga
sangat mudah dipahami dan
dicerna oleh akal mereka apa
yang sudah dijelaskan guru.
2. Ketepatan penggunaan
bahasa yang sesuai dengan
kaidah
Penggunaan bahasa sudah
jelas
dan tepat
58
IV Penutup
a. Melakukan konfirmasi Guru memperjelas kembali
materi jika ada yang masih
belum dimengerti
b. Memberikan kesimpulan
dan tindak lanjut
Guru memberikan kesimpulan
materi yang telah diajarkan
dan memberikan soal posttest
Dari hasil observasi aktivitas guru melalui tabel di atas
menunjukkan bahwa aktivitas guru selama mengajar pelajaran agama
Islam kepada sesama dengan menerapkan metode Pencarian informasi
pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa terlihat semangat dan
sangat antusias ketika guru melakukan kegiatan belajar menggunakan
metode Pencarian informasi sehingga hasilnya sangat memuaskan
untuk pemahaman mereka mengenai materi yang diajarkan. Selain itu,
siswa mulai berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, siswa
juga terlihat lebih aktif untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas
dengan menggunakan metode Pencarian informasi . Ketika siswa
mengerjakan tugas, guru mengkondisikan siswa dengan baik sehingga
siswa tidak saling mengandalkan temannya dalam mengerjakan tugas
atau latihan yang diberikan, melainkan saling bekerja sama dalam
kelompok belajarnya.
3) Catatan Lapangan
Adapun jenis pengamatan lain yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus II dimuat dalam catatan lapangan. Uraian
lengkap catatan lapangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
59
Tabel 4.9 Catatan Lapangan Siklus II
No. Tindakan Siswa 1. Pembelajaran
Kelompok
• Siswa mulai aktif dalam
melakukan pembelajaran secara
kelompok di kelas.
• Siswa melakukan presentasi
didepan kelas dengan baik
walaupun masih ada yang merasa
malu dalam menyampaikannya.
• Adanya kerjasama antar
kelompok.
2. Pemberian Tugas LKS
• Siswa mulai teliti dalam
mengerjakan LKS.
• Siswa mulai mengurangi kegiatan
menyontek dalam mengerjakan
LKS.
• Nilai siswa mengalami
peningkatan.
3. Diskusi dan Tanya Jawab
• Siswa mulai berani mengajukan
pertanyaan.
• Siswa berdiskusi dengan baik dan
kompak.
• Adanya perubahan pola pikir
yang luas selama mengikuti
pelajaran agama Islam.
• Siswa merasa mudah menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh
guru tentang agama Islam.
4. Refleksi
• Lebih meningkatkan kualitas
dalam mengajar di kelas agar
60
siswa menjadi lebih berkelas dan
berkualitas.
• Menimbulkan rasa kenyamanan
ketika melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar di kelas.
• Menimbulkan kedekatan antara
guru dan siswa.
4) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
dilakukan tes kemampuan siswa.Adapun hasil tes kemampuan siswa
dapat dilihat pada lampiran.
Adapun kesimpulan hasil tes belajar siswa pada siklus II adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II
Data Pretest Posttestt
Max 85 100
Min 55 60
Rata-rata 67,67 76,83
Median 70 75
Modus 70 70
Simpangan Baku 8,38 10,38
Siswa yang sudah tuntas 16 25
Siswa yang belum tuntas 14 5
Presentase Ketuntasan 53,33% 83,33%
61
d. Refleksi
Pada kegiatan siklus II mengalami peningkatan dari hasil belajar
siklus I. Hasil belajar dari jumlah siswa 33 orang yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 24 orang atau 72,72%,
sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 9 orang dengan
nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal yang
diperoleh siswa adalah 60, dan nilai rata-rata yang diperoleh sebanyak
73,57.
Pada kegiatan postest siklus II untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 33 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
mengalami peningkatan yang maksimal yaitu 30 orang atau 90,9%,
sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 3 orang dengan
nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 100, nilai minimal yang
diperoleh siswa adalah 55, dan nilai rata-rata yang diperoleh sebanyak
87,12.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini sudah
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang sudah diamati selama proses
pembelajaran berlangsung. Adapun beberapa hal yang
mempertimbangkannya, yaitu: 1) Guru sudah bagus dalam mengajar yaitu menerapkan metode
Pencarian informasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai agar siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran yang diberikan, dan memberikan motivasi belajar
kepada siswa sehingga siswa merasa tertarik dan semangat
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.
2) Guru telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
indikator dan rencana pembelajaran yang telah disusun.
3) Ketuntasan belajar yang mencapai KKM adalah 80,33% ( 25
orang ).
62
4) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II,
denagn nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada
siklus I adalah 69 meningkat menjadi 76,83 pada siklus II.
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, dapat disimpulkan
bahwa pemahaman siswa terhadap pelajaran agama Islam yang dilihat
dari hasil belajar mengalami peningkatan yang maksimal dan sudah
memenuhi indikator yang peneliti harapkan yaitu 60%. Hasil dari
pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar
yaitu 80,33%. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk
menghentikan pelaksanaan tindakan penerapan metode pencarian
informasi pada peningkatan pemahaman siswa terhadap pelajaran
agama Islam.
f. Wawancara
1) Hasil Wawancara Siswa
Temuan yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan
pada 2 orang siswa yang mendapat nilai tinggi dan rendah.Adapun
berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwapembelajarannya yang
diterapkan sangat cocok dan membuat lebih semangat lagi.Siswa
merasa senang dalam mengikuti kegiatan belajar. Karena metodenya
menarik dan berbeda dari yang lain dan tidak membosankan.Cara guru
menjelasakan sangat bagus dan kreatif sehingga membuat siswa aktif
dan mendapat wawasan lebih luas dari berbagai sumber yang
ada.Begitu juga siswa mulai berani untuk mengajukan pertanyaan dan
lebih mudah untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Dengan menggunakan metode pencarian informasi siswa
langsung memahami materi yang diajarkan guru. Sebagian besar
siswa menyukai dan sangat antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas menggunakan metode pencarian informasi.
63
Siswa dapat melakukan kegiatan diskusi, mulai berani bertanya,
belajar kelompok, dan berani mengungkapkan pendapat mereka.Hasil
yang dapat dirasakan pula, adanya peningkatan dengan hasil belajar
siswa dengan penerapan metode tersebut.
2) Hasil Wawancara Guru
Berdasarkan hasil wawancara guru PAI dapat diketahui bahwa
adanya peningkatan dalam kualitas belajarnya. Siswa makin tekun dan
aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Terlihat sampai saat ini mereka
mudah memahami pelajaran dan pengetahuan mereka bertambah
dengan metode yang diterapkan ini. Karena menurut saya, metodenya
dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dari berbagai
sumber. Adanya proses pembelajaran secara kelompok ini, siswa lebih
terpacu untuk memahami lebih dalam tentang materi ini dan dengan
pembelajaran secara berkelompok mereka bisa lebih bekerjasama dan
mendorong mereka untuk rajin mencari informasi dari berbagai
sumber.
Setelah dilihat dan diamati, nilai hasil belajar siswa mengalami
peningkatan 80%. Selain itu, siswa juga sekarang lebih rajin untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Dan mereka menjadi
berani bertanya dan mudah memahami pelajaran.Sejauh ini, menurut
saya, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran agama
Islam yang baru saja mereka ikuti, karena proses pembelajaran nya
saat ini berbeda dengan yang sebelumnya sehingga untuk bertanya
saja yang dulu nya tidak berani sekarang mereka bisa lebih aktif untuk
bertanya dan menanggapinya.
Metode pencarian informasi ini juga diterapkan dalam
pembelajaran selanjutnya, karena saya melihat ada beberapa poin
positif yang dapat diambil. Salah satunya dengan mencari informasi
dari berbagai sumber, bukan hanya dari buku ajar saja. Mungkin untuk
proses pembelajaran dikelas harus lebih banyak variasi dan inovasi,
64
tidak hanya dalam bentuk secara berkelompok tetapi, dengan
melakukan suatu kegiatan yang baru sehingga bisa membuat mereka
termotivasi untuk aktif mengikuti pembelajaran.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penerapan metode pencarian informasipada pelajaran agama
Islam mampu meningkatkan pemahaman siswa dan mengubah pola
pikir siswa. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode
pencarian informasi , keterlibatan siswa dalam pelajaran agama
Islammasih kurang aktif, pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan guru kurang maksimal, cara guru menyampaikan materi
masih menggunakan ceramah yang membuat siswa cenderung bosan
untuk belajar di kelas, siswa menjadi berisik dan kurang
memperhatikan guru ketika memberikan materi agama Islam, dan
malu bertanya ketika diberi kesempatan oleh guru. Proses belajar
mengajar lebih berpusat kepada guru sehingga siswa kurang aktif
dalam mengembangkan materi yang ia pelajari dan pengalaman siswa
yang didapatkan di kelas masih kurang. Setelah dilaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode pencarian informasi ,
siswa terlihat lebih aktif dan lebih banyak berperan dalam mengikuti
proses pembelajaran yaitu siswa dapat belajar bersama dengan teman
satu kelompoknya, dapat memecahkan masalah, mencoba mengalami
sendiri terhadap materi yang diberikan sehingga lebih memudahkan
siswa memahami pelajaran agama Islam.
Berdasarkan hasil pretestsiklus I pada pelajaran agama Islam
diketahui bahwa rata-rata nilai adalah 61,67. Untuk hasil belajar dari
jumlah siswa 30 orang yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) adalah 10 orang atau 33,33%, sedangkan yang belum
mencapai nilai KKM sebanyak 20 orang dengan nilai maksimal yang
diperoleh siswa adalah 80, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah
40. Sedangkan hasil posttest siklus I pada pelajaran agama Islam
65
diketahui bahwa rata-rata nilai posttest adalah 69 dan untuk hasil
belajar dari jumlah siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) mengalami sedikit peningkatan yaitu18 orang atau
60%, sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 12 orang
dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 85, nilai minimal
yang diperoleh siswa adalah 50. Data tersebut menunjukkan bahwa
hasil belajar dalam siklus I kurang maksimal sehingga perlu adanya
tindakan selanjutnya terhadap siswa yaitu tindakan siklus II.
Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan pada siklus I
aktivitas siswa belum memuaskan dan belum maksimal.Hal ini terlihat
masih adanya siswa yang belum serius mengikuti kegiatan
pembelajaran di kelas, siswa belum terbiasa bekerjasama dengan
kelompok dan berdiskusi, siswa masih merasa malu untuk bertanya
dan siswa belum terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode pencarian informasi. Untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I guru melakukan
perbaikan-perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II, antara lain
lebih memantau siswa dalam diskusi kelompok, menyajikan materi
pembelajaran yang lebih kreatif, menyenangkan dan memotivasi
sehingga menimbulkan sikap keberanian siswa untuk bertanya dan
menjadikan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif di
dalamnya.
Pada siklus II hasil pada pelajaran agama Islam diketahui bahwa
rata-rata nilai pretsestadalah 67,67. Untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah 16 orang atau 53,33%, sedangkan yang belum mencapai nilai
KKM sebanyak 14 orang dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa
adalah 85, nilai minimal yang diperoleh siswa adalah 55. Sedangkan
hasil posttestt siklus II pada pelajaran agama Islam diketahui bahwa
rata-rata nilai posttest adalah 76,83. Untuk hasil belajar dari jumlah
siswa 30 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
66
mengalami peningkatan yang maksimal yaitu 25 orang atau 80,33%,
sedangkan yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 5 orang dengan
nilai maksimal yang diperoleh siswa adalah 100, nilai minimal yang
diperoleh siswa adalah 60. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan pemahaman siswa dari siklus I ke siklus II dengan
menggunakan metode pencarian informasi pada pelajaran agama
Islam.
Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran, guru menyajikan
materi pembelajaran melalui media visual, audio visual, penyampaian
materi yang tidak membosankan, melibatkan siswa untuk berdiskusi
kelompok dan mencari informasi bersama dari berbagai sumber yang
ada di sekolah serta mengerjakan tugas bersama teman tanpa saling
mengandalkan satu sama lainnya. Dengan bekerjasama siswa dapat
bertukar pikiran dan pendapat dari setiap pemecahan masalah dengan
sesama anggota kelompoknya.
Hasil wawancara dapat dijadikan sebagai bukti dan data
penunjang hasil penelitian. Menurut guru bidang, pembelajaran
dengan menggunakan metode pencarian informasi sangat menarik
dan mampu memberikan konstribusi dari materi yang sudah diberikan
karena metodenya menjadikan siswa aktif dan mengasah akalnya
untuk mencari pengetahuan dari berbagai sumber. Selain itu, setelah
diterapkan metode pencarian informasi,nilai siswa mengalami
peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang
mungkin jarang menggunakan metode active learning, tetapi metode
ceramah yang sering diterapkan.
Menurut siswa, pembelajaran dengan menggunakan metode
pencarian informasi sangat menarik dan menyenangkan karena dapat
memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam mengikuti mata
pelajaran agama Islam, siswa mampu bekerjasama dan bertukar
pikiran dalam kelompok serta siswa dapat menemukan hal-hal baru
dan mengaitkan materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
67
Dari hasil observasi evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II
maka, dapat dikatakan bahwa kekurangan yang terdapat pada siklus I
telah berhasil diatasi dengan baik pada siklus II. Aktivitas siswa yang
dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan pada saat diskusi
kelompok, siswa mulai berani untuk presentasidi depan kelas, siswa
sudah bisa bekerjasama dengan kelompok, dan siswa tidak malu untuk
bertanya. Pada akhirnya mengakibatkan pada pencapaian hasil belajar
yang memuaskan, yaitu 80,33% siswa mencapai ketuntasan belajar
yaitu sebanyak 25 orang dari 30 siswa yang ada.
Selain itu, pola pikir siswa terhadap pembelajaran agama Islam
dengan menggunakan metode pencarian informasisemakin terbuka
bahwa dalam pembelajaran itu tidak harus dari sumber buku teks atau
LKS saja, tetapi bisa didapat dari sumber lainnya yang bisa dijadikan
materi. Aktivitas siswa yang paling dominan adalah mendengarkan,
memperhatikan penjelasan guru dan diskusi antar siswa, siswa dengan
guru serta meningkatkan kerjasama antar sesama temannya.Hal ini
dapat terlihat dari hasil pengamatan guru dan peneliti selama
membimbing aktivitas siswa ketika di dalam maupun di luar kelas,
mengamati siswa dalam bekerjasama dengan kelompok, mengamati
siswa dalam mengerjakan tugas, dan memotivasi siswa untuk lebih
aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.
Adapun kelebihan metode pencarian informasi selama diterapkan
dalam pelajaran agama Islam adalah proses belajar mengajar tidak
berpusat pada guru, siswa lebih berperan aktif dalam mengikuti
pembelajaran di kelas, siswa mulai berani untuk bertanya,
berpendapat, siswa dapat berperan aktif dalam presentasi ketika di
depan kelas, siswa mampu belajar secara mandiri, perubahan tempat
duduk siswa yang biasanya sepenuhnya berjajar menghadap papan
tulis sedangkan sekarang disusun secara berkelompok, situasi belajar
siswa yang awalnya terasa sunyikarena keadaan siswa yang pasif,
sekarang menjadi ramai dengan aktivitas belajar siswa di kelas, dan
68
media yang digunakan selama pembelajaran tidak hanya
menggunakan papan tulis melainkan menggunakan LCD, gambar-
gambar, video, dan media lainnya. Metode pencarian informasi
merupakan suatu metode mengajar yang melibatkan siswa untuk
bekerjasama dengan menghubungkan pengetahuan atau materi
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kekurangan metode pencarian informasi selama
diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas adalah
keterbatasan waktu, kurangnya fasilitas sumber belajar di lingkungan
sekolah, dan ruang kelas yang tidak memadai serta sarana prasana
sekolah sehingga menghambat kegiatan belajar siswa dengan
menggunakan metode pencarian informasi.
Adapun cara untuk mengantisipasi kekurangan metode pencarian
informasi terhadap kegiatan pembelajaran di kelas adalah sebagai
berikut:
1. Mengadakan pelatihan yang memadai dan menyeluruh bagi guru
tentang metode pembelajaran active learning khususnya metode
pencarian informasi.
2. Pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana untuk
mendukung kegiatan pelaksanaan pembelajaran pencarian
informasi.
3. Sewaktu-waktu siswa belajar di luar kelas yang terbuka di
lingkungan sekolah agar muncul suasana belajar yang
menyenangkan.
4. Adanya kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat sebagai
sumber belajar demi tercapainya tujuan yang ingin dicapai setelah
menggunakan metode pencarian informasi.
FOTO-FOTO PENELITIAN