analisis dan perancangan sistem pakar untuk...
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK
MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KUCING PERSIA
BERBASIS DEKSTOP DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh :
Raditya Pratama 10.12.4446
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
ANALYSIS AND DESIGNING OF EXPERT SYSTEM TO DIAGNOSE PERSIAN CAT’S DISEASE USING DEKSTOP-BASED WITH
FORWARD CHAINING METHOD
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KUCING PERSIA BERBASIS DEKSTOP DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Raditya pratama
Kusrini
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Number of applicants persian cats in indonesia is very large but this is not matched by availability of veterinary.many cat lovers who struggle to care for her pet cat when sick. So the expert system for the diagnosis of diseases of the persian cat is expected to be an alternative for cat owners assistance in obtaining information on cat diseases that resemble the information provided by veterinarian. in other words.the expert system is a system designed and implemented with the help of spesific programming language to be able to resolve the issue as practice by specialist/expertis.
Method used is a forward chaining, the method of reasoning contained in the expert system, how the forward chaining advanced by doing so it wilk make diagnosis expert system of disease symptoms result input entered by the user.
Exspert system for the diagnosis of obtain all the information cat illness,and users also obtain a solution for handling information if cat diagnosed with the disease. expert system which is made in this thesis based dekstop using visual basic 6.0 Keywords : Expert System, Forward Chaining, Cat Diseases
1. PENDAHULUAN Beberapa masyarakat pada saat ini telah menganggap memelihara hewan
peliharaan sebagai salah satu hobi, karena hewan peliharaan dapat menjadi teman bagi
mereka. Salah satu hewan yang digemari masyarakat adalah kucing persia. Sebagai ras
hewan, kucing persia terkesan sebagai hewan peliharaan yang elite, karena memelihara
hewan tersebut memerlukan biaya cukup mahal. Banyaknya peminat kucing persia di
Indonesia sangatlah besar namun hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan dokter
hewan. Banyak para pecinta kucing yang kesulitan untuk merawat kucing
kesayangannya ketika sakit. Namun, untuk tetap menjaga agar kucing peliharaan
memiliki kesehatan yang baik, pemelihara kucing harus memperhatikan perawatan dan
makanan kucing tersebut. Jika tidak, kucing akan mudah terserang penyakit. Karena
tidak menutup kemungkinan penyakit yang diderita oleh kucing tersebut menular kepada
kita. Salah satu tindakan antisipasi adalah mengetahui seperti apa gejala dari
penyakit tersebut, salah satunya adalah dengan memeriksakan kucing kita kepada dokter
hewan secara teratur. Namun permasalahannya adalah keterbatasan waktu dan biaya,
selain itu juga informasi yang kita peroleh hanya sesuai dengan kondisi dari kucing kita
pada saat ke dokter hewan. Jika kita melihat ada gejala yang lain, mau tidak mau kita
harus kembali melakukan konsultasi kepada dokter hewan tersebut. Maka sistem pakar
untuk diagnosis penyakit pada Kucing persia diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif
bantuan bagi pemilik kucing dalam memperoleh informasi penyakit pada kucing yang
menyerupai informasi yang diberikan oleh dokter hewan. Sistem pakar untuk diagnosis penyakit pada kucing ini mempunyai fasilitas
konsultasi yang memungkinkan pengguna dapat memperoleh informasi penyakit yang
diderita kucing, serta pengguna juga memperoleh informasi berupa solusi, untuk
penanganan jika kucing terdiagnosis penyakit. kelemahan dari sistem pakar diagnosa
penyakit kucing ini adalah apabila ada penyakit baru sistem harus di inputkan secara
manual. Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa penggunaan teknologi informasi
berbasis komputer akan sangat membantu dalam proses mendiagnosa penyakit kucing
dengan membangun “Analisis dan Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Pada Kucing Persia”.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem pakar (expert system)
Sistem pakar adalah system berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta dan teknik aktivitas cerdas untuk mengatasi masalah yang
biasanya dapat diatasi hanya oleh seorang pakar pada bidang tertentu (Martin
&Oxman 1988 in Kusrini 2006: 11).
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar
Sistem yang dibuat dan dikembangkan oleh manusia memiliki kelebihan
yang dapat digunakan untuk membantu dalam pemecahan suatu masalah,
sebaliknya sistem juga memiliki kekurangan, adapun kelebihan sistem pakar
antara lain (Soetoyo, 2004).
1. membantu orang awam untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan para
pakar.
2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.
3. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan dan keahlian para ahli
baik yang biasa maupun yang langka.
anya.
4. Sebagai asisten para ahli sehingga meningkatkan pekerjaan para ahli.
5. Memiliki rehabilitas.
6. Dapat menghemat waktu dan pengambilan keputusan.
Sedangkan kelemahan sistem pakar diantaranya adalah (Soetoyo, 2004):
1. Tidak ada jaminan bahwa sistem pakar memuat 100% kepakaran yang di
perlukan.
2. Pengembangan sistem pakar tergantung ada tidaknya pakar dibidang sehingga
pengembangannya dapat terkendali.
3. Biaya untuk mendesain, mengimplementasikan dan memeliharanya cukup
mahal tergantung seberapa lengkap dan kemampu
2.3 Struktur Sistem Pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan dan
pengembangan (development environtment) dan lingkungan konsultasi
(consultation enviorment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan
untuk memasukkan pengtahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar,
sedangkan lingkungan konsultasi digunakan untuk pengguan yang bukan pakar
guna memperoleh pengetahuan pakar (Arhami, 2005).
Pengetahuan dalam sistem pakar merupakan keahlian yang dimiliki oleh
seorang pakar (Kusumadewi, 2003).
Komponen-komponen yang ada dalam sistem pakar yaitu antar muka
pengguna, basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, motor inferensi, work
place, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan (Arhami, 2005).
1. Antar muka pengguna (user interface) User interface merupakan mekanisme yang digunakan pengguna dan
sistem pakar untuk berkomunikasi, pada bagian ini terjadi dialog antara
program dan pemakai, yang memungkinkan sistem menerima intruksi dan
informasi (input) dari pemakai, juga memberikan (output) kepada pemakai.
2. Basis pengetahuan(knowledge base) Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam
penyelesaian masalah didalam domain tertentu (kusumadewi, 2003) dapat
juga dikatakan bahwa basis pengetahuan mengandung kaidah atau aturan
pengetahuan untuk memecahkan masalah. Salah satu bentuk pendekatan
basis pengetahuan yang umum digunakan adalah penalaran berbasis aturan
(rule-base reasoning), pengertian direpresentasikan dengan menggunakan
aturan berbentuk IF – THEN.
3. Akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition) Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi
keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam
program komputer, dalam tahap ini knowledge acquisition berusaha
menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer dalam basis
pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar,dilengkapi dengan buku,
basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.
4. Motor inferensi (inference engine) Inferensi digunakan dalam sistem pakar untuk memperoleh informasi
terbaru dari informasi yang sudah ada, ada 2 cara yang dapat dilakukan
dalam melakukan inferensi (Kusumadewi, 2003) : a. Forward Chaining
Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF
dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk
menguji kebenaran hipotesis.
b. Backward Chaining
Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan
(THEN dulu). Dengan kata lain, penalarana dimulai dari hipotesis terlebih
dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari fakta-fakta
yang ada dalam basis pengetahuan.
2.4 Representasi Pengetahuan Representasian dimaksud untuk menangkap sifat-sifat penting problema
dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah
(sandi setiawan, 1991). 2.5 Analisis Swot
Swot merupakan perangkat umum yang digunakan sebagai langkah
awal dalam proses pembuatan keputusan dan perencanaan strategis dalam
berbagai terapan (Jhonson,dkk 1989). Dengan menggunakan analisa SWOT terdiri dari 2 faktor yaitu
(Jhonson,dkk 1989). 1. Faktor internal :
a. Streenghts (kekuatan)
b. Weaknesses (kelemahan)
2. Faktor eksternal
a. Oppurtunities ( ancaman)
b. Threats (peluang atau kesempatan)
2.6 Permodelan Data Ada tiga hal yang menyebabkan permodelan sistem dilakukan yaitu (Soeyoto,
2004).
1. Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa harus
terlibat terlalu jauh.
2. Mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan
resiko biaya minimal.
3. Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan
membantu pendesain sistem dan pemrograman membangun sistem (Soeyoto,
2004).
2.7 Data flow diagram Data flow diagram atau yang sering disebut juga diagram arus data adalah
grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang ditunjukkan
dengan perpindahan data dari input ke output. DFD bertujuan untuk memperbaiki
komunikasi antara pemakai dan sistem analisis.
2.8 Entity Relationship (E-R Model) E-R Model merupakan High Level Conceptual Data Model yang mana
desainya mendekati pengamatan atau penerimaan user terhadap data. E-R
Model tidak dimaksudkan untuk mendeskripsikan cara data disimpan didalam
komputer. Komponen E-R Model terdiri dari dua komponen yaitu (Soeyoto,
2004).
2.9 Perangkat Yang Di Gunakan
2.9.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Pengertian Visual Basic 6.0
Kata “Visual” merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat
antar muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Kata “Basic” merujuk
kepada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code), sebuah
bahasa yang digunakan oleh banyak programmer dibandingkan dengan bahasa
lainnya dalam sejarah komputer.
2.9.2 Microsoft SQL Server 2005
Microsoft SQL Server 2005 ialah perangkat lunak Relational Database
Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses
transaksi yang besar seperti online order entry, inventory, akuntansi atau
manufaktur. SQL Server 2005 dapat dijalankan pada Windows 2000 Pro SP2,
Windows 2000 Server SP4, Windows XP Professional SP2 atau Windows 2003
Server SP1. SQL Server 2005 membutuhkan Windows installer 3.1 yang dapat
diperoleh pada saat instalasi Visual Studio 2005. SQL Server 2005 memiliki fasilitas
tambahan yang menyebabkannya memiliki kemampuan penuh dalam e-Commerce,
antara lain reporting dan analysis services. Wid[06]
3. ANALISIS 3.1 Deskripsi Sistem
Software pembuatan sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Microsoft SQL Server 2005 sebagai aplikasi
pendukung dalam pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing. Sistem
pakar ini merupakan diagnosa tentang penyakit kucing dengan tujuan untuk
mempermudah dan mempercepat proses dalam sistem mendiagnosa penyakit pada
kucing. Selain itu program ini memuat data penyakit, data gejala, dan juga data
solusi. Selain untuk mempercepat dalam penanganan informasi, program ini juga
dimaksudkan untuk mempermudah pengguna dalam proses mendiagnosa penyakit
pada kucing.
Software sistem pakar akan memberikan bantuan diagnosa dan saran
pengobatan atau solusi atas penyakit yang diderita oleh kucing berdasarkan gejala-
gejala yang ada dalam sistem. Sofware ini juga memiliki tampilan menarik dan
mudah dimengerti sehingga pengguna dapat dengan mudah untuk mengoprasikan
software sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing ini.
Software ini mempunyai menu login sebagai tampilan awal, menu login ini
berfungsi untuk menentukan pengguna, terdapat dua pilihan yaitu pengguna dan
pakar, untuk pengguna (user) langsung klik tombol login atau langsung tekan enter.
Untuk pakar (admin) isi nama dan password lalu login.
Setelah login, muncul menu utama. Terdapat beberapa menu pilihan yaitu :
1. Menu sistem
Menu sistem ini terdapat dua sub menu yaitu menu logout dan menu exit.
a. Menu logout
Menu logout berfungsi untuk keluar dari aplikasi menu untuk pakar dan akan
kembali ke menu login.
b. Menu exit
Menu exit berfungsi untuk keluar dari aplikasi sistem pakar.
2. Menu basis pengetahuan
Didalam menu pakar terdapat empat sub menu yaitu menu penyakit, menu
gejala, menu solusi, dan menu fakta.
a. Menu olah penyakit
Menu ini berfungsi untuk melakukan penambahan, penghapusan, dan
pengeditan data penyakit.
b. Menu olah gejala
Menu ini berfungsi untuk melakukan penambahan, penghapusan, dan
pengeditan data gejala.
c. Menu olah fakta
Menu fakta digunakan untuk menset data yang telah tersedia didalam data
base.
3. Menu diagnosis
Menu diagnosis terdapat sub menu yaitu menu diagnosis penyakit. Menu
diagnosis penyakit berfungsi untuk melakukan diagnosa penyakit pada kucing,
didalam menu diagnosis penyakit ini akan muncul gejala-gejala yang umum
diderita oleh kucing sehingga pengguna dapat menemukan informasi tentang
gejala penyakit kucing dan mendapat solusi penanganannya.
4. Menu tentang terdapat sub menu yaitu menu penjelasan, dan menu penjelasan
pemakaian aplikasi.
a. Menu penjelasan penyakit
Menu penjelasan berfungsi untuk memberikan penjelasan-penjelasan
tentang penyakit, gejala, solusi pada kucing.
b. Menu penjelasan pemakaian aplikasi
Menu ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada pengguna tentang
penggunaan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing sehingga
memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi sistem pakar diagnosa
penyakit pada kucing ini.
5. Penelitian Ini Memerlukan komponen-komponen pendukung untuk membuat
program aplikasi yang terbagi atas dua yaitu :
1. Program pendukung perangkat keras (hardwere)
spesifikasi komponen perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
a. Prosessor Komputer Pentium IV atau setara
b. Ram 2 GB
c. Monitor monitor 14”
d. Hardisk 40 GB
e. CD Rom/Rw
f. Keyboard standard
g. Mouse standard
2. Program pendukung perangkat lunak (software)
spesifikasi komponen perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian
adalah :
a. Visual basic 6.0
b. Microsoft SQL Server 2005
c. Microsoft word 2007
d. Sistem oprasi windows 7/windows 8
Gejala
Hasil diagnosa Basis pengetahuan
Informasi pakar
3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menentukan basis data
yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Data flow diagram atau diagram aliran
data (DAD) adalah komunikasi grafik dari suatu sistem yang menggunakan
sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk mengambarkan bagian data yang
mengalir dari suatu proses yang saling berkaitan. awal untuk membuat sistem
yang terkomputerisasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang
terjadi. Adapun tahapan sebagai berikut :
1. Perancangan diagram konteks
User Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada
kucing
Pakar
Diagram konteks pada gambar diatas memberikan gambaran bahwa sistem
berinteraksi dengan dua terminator yaitu seorang pakar dengan penggunaan
tanda panah menunjukkan komponen masukkan dan keluaran sistem.
2. Perancangan DFD
Perancangan DFD level 1
DFD Level 1 proses rekam basis data pengetahuan menjelaskan proses
yang dilakukan pakar kepada sistem.
3.3 Perancangan Tampilan Perancangan menu Perancangan menu digunakan untuk menampilkan menu-menu yang dipakai
dalam aplikasi ini dapat dilihat dibawah ini :
Login
Menu utama
Diagnosis Basis pengetahuan
sistem Tentang
4. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM PAKAR 4.1 Menu login
Sebelum masuk ke menu utama user harus memilih, terdapat dua pilihan
yaitu pengguna dan pakar.
a. s pakar untuk menampilkan menu olah data penyakit, olah data gejala,
olah data fakta, dan data tentang, sehingga pakar dapat menambah, mengedit,
menghapus serta menset data fakta.
Akse
b. Akses user hanya berhakuntuk mendiagnosa penyakit pada kucing perssia
serta melihat menu tentang tanpa dapat menambah, mengedit, menghapus,
data penyakit, data gejala dan men set data fakta.
Keluar
Penyakit
Gejala
Logout Diagnosa penyakit kucing
Penjelasan pemakaian aplikasi
Fakta Penjelasan penyakit
4.2 Tampilan Menu Utama Tampilan menu utama pada pakar terdiri dari menu sistem, menu basis
pengetahuan, menu diagnosis, menu tentang, pakar memiliki hak akses penuh
tentang program ini. Sedangkan menu user hanya terdiri dari menu sistem, menu
duagnosis, dan menu tentang saja. User tidak memiliki hak akses penuh tentang
program ini.
4.3 Tampilan Menu Olah Data Penyakit
4.3 Tampilan Menu Olah Data Gejala
4.4 Tampilan Menu Olah Data Fakta
4.5 Tampilan Menu Diagnosa
4.6 Tampilan Menu Hasil Diagnosa
4.7 Tampilan Menu Penanganan
4.8 Tampilan Menu Penjelasan
4.9 Pembahasan Penelusuran penyakit pada kucing pada program ini pada tampilan menu
utama pertama-tama kita pilih menu diagnosis kemudian klik menu diagnosis
akan muncul menu diagnosis penyakit, klik menu diagnosis penyakit kemudian
akan muncul pertanyaan tentang diaknosis penyakit. Didalam form pertanyaan
ini terdapat tobol YES dan tombol NO, jika user memilih tombol YES kemudian
klik tombol cek diagnosis maka akan menuju ke pertanyaan selanjutnya sampai
menemukan penyakit yang di derita kucing. Jika memilih tombol NO kemudian
klik tombol cek diagnosis maka akan menuju ke pertanyaan selanjutnya untuk
menemukan penyakit lain yang ada didalam aplikasi ini. Dalam aplikasi ini
hanya terdapat enam penyakit umum yang sering diderita oleh kucing yaitu,
scabies, leukimia, flu, distemper, rabies, dan ringworm.
1. an Keungul
Ba
Penggu
Sis
Kelema
Program aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing ini memiliki
beberapa keunggulan yaitu :
a. hasa pemrograman yang di gunakan adalah visual basic 6.0 dengan
database SQL Server 2005 sehingga lebih mudah di pelajari.
b. na dimudahkan dalam hal penelusuran yaitu hanya memilih tombol
YES atau NO untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam diagnosis
penyakit dan akan memperoleh hasil diagnosis.
c. tem ini memiliki fasilitas pengolahan database, sehingga data dapat
diupdate sewaktu-waktu oleh admin atau pakar.
2. han
Program aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing ini memiliki
beberapa kelemahan yaitu :
a. n program sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing ini masih
sangat sederhana.
Tampila
Program ini
Data tentan
Contoh
b. masih berbasis dekstop.
c. g penyakit kucing masih sedikit.
3. penggunaan
a. Menambah data
Seorang pakar atau admin dapat melakukan penambahan data melalui
langkah-langkah berikut :
1. Buka sistem pakar.exe
2. Masukkan username dan passwordnya pada menu login, maka akan
muncul menu untuk pakar.
3. Pakar tersebut dapat menambah data penyakit pada penyakit kucing
melalui menu olah penyakit, olah gejala, olah fakta.
b. Mengubah data
Seorang pakar atau admin dapat melakukan penambahan data melalui
langkah-langkah berikut :
1. Buka sistem pakar.exe
2. Masukkan username dan passwordnya pada menu login, maka akan
muncul menu untuk pakar.
3. Pakar tersebut dapat mengubah data penyakit pada penyakit kucing
melalui menu olah penyakit, olah gejala, olah fakta.
c. Menghapus data
Seorang pakar atau admin dapat melakukan penambahan data melalui
langkah-langkah berikut :
1. Buka sistem pakar.exe
2. Masukkan username dan passwordnya pada menu login, maka akan
muncul menu untuk pakar.
3. Pakar tersebut dapat menambah data penyakit pada penyakit kucing
melalui menu olah penyakit, olah gejala, olah fakta.
d. Penelusuran
1. Buka sistem pakar.exe
2. Pada menu klik tombol login ke sistem atau langsung tekan enter
3. Pilih menu diagnosis kemudian diagnosis penyakit maka akkan muncul
pertanyaan tentang diagnosa penyakit. Jawab pertanyaan dengan
memilih tombol YES atau NO, maka pada akhir proses akan ditemukan
hasil diagnosa penyakit yang dimaksud. Dan untuk mendapat informasi
tentang penyakit yang diderita maka klik tombol solusi.
5. Kesimpulan
Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan
program, hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing berbasis dekstop ini ditunjukkan
untuk proses pengenalan penyakit pada kucing, bagi para pengguna yang
berlaku sebagai pakar atau proses untuk menjadi pakar itu sendiri serta
masyarakat pada umumnya yang ingin mengenal penyakit pada kucing.
2. Sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing berbasis dekstop ini dilengkapi
dengan menu pakar yang berfungsi untuk melakukan proses edit, tambah, dan
hapus data.
3. Kelemahan sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing ini adalah :
a. Sistem ini berjalan secara offline sehingga belum terdapat sistem yang
berjalan secara online.
b. data penyakit kucing hanya terdapat 6 penyakit yang sering menyerang
kucing.
c. Pada olah data fakta, ada gejala yang tidak dapat dihapus karena jika di
hapus maka sistem tidak mau berjalan, karena sudah mengikuti alur pada
pohon keputusan.
Keterangan :
Jika pilihan Ya pada G1 maka akan lanjut ke G2, jika pilihan Ya lagi pada G2
maka akan lanjut ke G3 dan seterusnya, apabila G2 di hapus, maka jika jawaban
Ya pada G1 yang di pilih maka diagnosis tidak dapat di lanjutkan. Apabila gejala
dihapus harus dari urutan bawah.
4. Keuntungan sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing ini adalah :
Sebagai sarana pembelajaran dalam proses menuju sebagai pakar itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Andi Offset. Yogyakarta
Visual Basic 6.0. PT Elex Media Komputindo. Jakarta
Kusuma dewi, Sri.2003. artificial inteligenc. (teknik dan aplikasinya). Graha Ilmu.
Yogjakarta
Kusrini. 2006. Sistem pakar (Teori dan Aplikasi). Andi offset. Yogyakarta
Martin dan Oxman. 1988. Diambil dari buku Kusrini yang berjudul Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi. Andi. Yogyakarta
Setiawan, S. 1991. Artifacial intellegence. Andi. Yogyakarta
Soetoyo. 2004. Konsep pengembangan sistem basis data. Informatika. Bandung