v. hasil dan pembahasan - repository.ipb.ac.id · pada pelaksanaan program praktek kerja magang...
Post on 07-Mar-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN MAGANG (WORK AND STUDY) DI PERUSAHAAN
D.1. Orientasi Departemen Research And Development
Pada pelaksanaan program praktek kerja magang ini, mahasiswa melakukan
kegiatan pelaksanaan magang di departemen Research and Development (RnD) yang
tegabung kedalam divisi Engineering. Selain departemen Research and Development,
bagian departemen lain yang ikut tergabung kedalam divisi engineering adalah
Application Engineering dan Design Engineering.
Departemen RnD memiliki 1 orang manager dan 10 orang staff. Departemen ini
bertugas melakukan penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang bersifat
next-level dan new landscape technology berdasarkan teknologi terkini yang dikuasai,
regulasi/standard yang berlaku serta kondisi perekonomian, untuk menjawab kebutuhan
pasar di masa yang akan datang (creating demand based on market forecast). Beberapa
proyek yang saat ini sedang dikerjakan oleh departemen RnD antara lain adalah
Composting Turner, Tower Light dengan beberapa varian, dan Marine (bisnis
perkapalan).
D.2. Tower Light
Tower light yang biasa juga disebut dengan tower lamp merupakan suatu unit
produk yang digunakan sebagai sumber penerangan di area pertambangan, karena di area
pertambangan sendiri relatif letaknya sangat jauh dari sumber listrik. Unit ini terdiri dari
beberapa lampu yang kemudian ditopang oleh sebuah tower/tiang penopang dengan daya
lampu dan ketinggian tower yang beragam lengkap dengan generator sebagai sumber
listrik. Ketinggian tower/tiang penopang mencapai kisaran 8 – 12 meter. Ada beberapa
produk tower light dengan jenis, tipe, dan spesifikasi berbeda yang diproduksi oleh PT.
United Tractors Pandu Engineering, namun perbedaan yang sangat terlihat yakni pada
jumlah lampu, ketinggian tower, sistem pengungkit tower, dan jenis dari penggerak
(tyre/ban atau skid). Berikut adalah beberapa varian unit tower light yaitu :
LS 3 – 6000 Hydraulic Skid, LS 3 – 6000 Standard Tyre
LS 4 – 4000 Semi Compact
LS 4 – 6000 Standard Skid, PAMA, LS 4 – 6000 Hydraulic Skid
LS 6 – 6000 Freeport, Hydraulic Tyre
LS 6 – 12000 Hydraulic Skid
LS 8 – 12000 Hydraulic Skid
LS 12 – 18000 Hydraulic Skid
LS 12 – 24000 Hydraulic Skid
(Catatan : semua varian tower light tertuang dalam engineering structure tower light.)
26
Pemberian nama pada tiap jenis tower light tergantung kepada jumlah lampu, daya
engine yang digunakan, sistem pengungkit tower, dan penggerak yang digunakan tyre
atau skid. Misal LS 6-6000 Hydraulic Skid, artinya tipe varian tower light ini terdiri dari 6
(enam) buah lampu, daya engine yang digunakan 6000 watt, mekanisme pengungkit
tower menggunakan sistem hidrolik, dan penggerak berupa skid. LS 3-6000 Standard
Tyre, artinya tipe varian tower light ini terdiri dari 3 (enam) buah lampu, daya engine
yang digunakan 6000 watt, mekanisme pengungkit tower tidak menggunakan sistem
hidrolik melainkan manual dengan tenaga manusia, dan penggerak berupa tyre/ban.
Begitu seterusnya.
Pada kegiatan produksi unit ini, penulis ikut serta dalam proses desain dan
modifikasi desain unit. Modeling part atau assembly yang belum dibuat serta membuat
gambar drawing untuk part dan assembly yang akan difabrikasi. Berikut dibawah ini
adalah gambar modeling 3D dan drawing top assy varian tower light yang penulis ikut
terlibat dalam proyek unit yang bersangkutan (beberapa gambar drawing part dan
assembly varian tower light terlampir), antara lain :
Gambar 11. Desain Modeling 3D Tower Light LS6-12000 Hydraulic Skid
Modifikasi yang penulis lakukan pada proyek tower light tipe LS 6-12000
Hydraulic Skid yang tertera seperti pada Gambar 11 diatas adalah antara lain perubahan
desain pada jenis serta dimensi tower yang digunakan, mekanisme tower yang
sebelumnya berupa fix tower artinya tower yang digunakan hanya bisa didirikan diubah
menjadi rotation tower sehingga dapat berputar ketika tower didirikan. Selain itu
modifikasi yang penulis lakukan adalah modifikasi pada tipe dan dimensi silinder hidrolik
yang digunakan untuk menaikkan dan memanjangkan tower ketika unit tower light
dioperasikan. Serta perubahan desain dilakukan pada jumlah lampu yang digunakan.
27
Gambar 12. Drawing Top Assy Tower Light LS 6-12000 Hydraulic Skid
D.3. Composting Turner
Composting Turner merupakan salah satu produk unit PT. United Tractors Pandu
Engineering bekerjasama dengan PT. Astra Agro Lestari yakni sebuah produk alat berat
yang berfungsi untuk membantu proses pengolahan limbah sawit menjadi kompos.
Dalam proses pengomposan limbah sawit, composting turner mempunyai tugas untuk
membalikkan dan mengaduk timbunan cacahan limbah tandan kosong kelapa sawit agar
timbunannya menjadi homogen atau seragam.
1. Desain dan Perancangan
Tahap desain merupakan tahap paling awal dalam sebuah proses manufaktur.
Pada tahap ini engineer membuat model 3 (tiga) dimensi/3D dari komponen (part-
part atau assembling) unit yang digunakan saat pembuatan unit composting turner.
Pembuatan model komponen unit dalam software Pro/Engineer ini sebenarnya
bertujuan untuk mempermudah saat pembuatan komponen unit tersebut difabrikasi,
dan juga melalui modeling komponen ini engineer dapat mensimulasikan unit dalam
software. Sehingga tidak banyak terjadi kesalahan saat fabrikasi karena mudah
merubah desain terlebih dahulu dalam model 3D di software sebelum diaplikasikan
dalam fabrikasi di plant manufaktur. Bagain dari perusahaan sebagai pemegang
proyek sekaligus bertanggung jawab terhadap desain dan yang berhak merubah dan
memodifikasi desain adalah bagian RnD department.
28
Berikut adalah gambar contoh desain 3D modeling dari part dan assembly
komponen unit composting turner.
(a)
(b)
Gambar 13. Modeling komponen part composting turner : (a) Dashboard
Cabin ; (b) Mainframe
29
(a)
(b)
Gambar 14. Modeling komponen assembly composting turner : (a) Drum blade
assy ; (b) Mainframe assy
30
Pada proses perancangan unit composting turner ini juga, Departemen RnD
menyiapkan beberapa jenis pompa hidrolik dan motor hidrolik tentunya dengan
spesifikasi yang berbeda untuk diuji coba dalam unit. Beberapa pompa dan motor
hidrolik tersebut antara lain :
Pompa hidrolik :
o PVH 131 CLF13S10C25V31 Hyd Pump 131, 1cm3/rev, 250l/min, max 250bar
SAE C 4 bolts, SAE CC straight keyed no Thru drive.
SAE C 4 bolts, SAE D 13T 8/16, rear pad SAE B 2 z=13T 16/32.
o Poclain Hyd Pump 20.5 cm3/rev, max pres 350 bar SAE B, z=13T 16/32.
o MDV10V-14-ME-01-SX-HIN-00-25-25-20-00-TS-XX-XX-00 Hydraulic Pump
14 cm3/rev, max pres 250 bar SAE A, spline 9T-16/32-DP.
o Sauer Danfoss Hydraulic Pump 180 cm3/rev, 420 bar, 468 l/min SAE E 4 bolts
z=13T 8/16, aux mount pad SAE B z= 13T 16/32
o Bandioli P Open circuit, 34 cm3/rev SAE B, z=13T 16/32 DP.
o Heli Gear Pump 3 port SAE A z=13T 16/32.
o Eaton ADU, Open circuit, 41 cm3/rev, 207-214 bar, SAE B 2 bolts, 22.22 mm
(0.875’) dia keyed shaft.
Motor hidrolik :
o Motor hidrolik Charlyn, digunakan untuk memutar silinder blade.
o Motor hidrolik Poclain dan Blackbruin, digunakan untuk menjalankan roda kanan
dan kiri unit composting turner.
o Motor hidrolik OMP80, digunakan untuk memutar plastic rewinder. Plastic
rewinder berfungsi untuk menutup dan membuka plastik yang menutup timbunan
kompos.
2. Modifikasi Desain
Pada tahap ini ada beberapa modifikasi atau variasi dalam desain Composting
Turner, karena memang unit yang akan dibuat masih merupakan prototipe. Beberapa
modifikasi unit prototipe composting turner antara lain adalah perombakan engine
perkins dengan menambahkan transmisi output melalui penambahan pulley-belt,
spline gear, serta modifikasi beberapa jenis pompa hydraulic yang digunakan.
Pada desain prototipe ini memang banyak sekali dilakukan modifikasi, karena
tahap prototipe bisa juga disebut sebagai tahap coba-coba. Namun, tidak banyak
modifikasi dilakukan pada komponen part dan assembly, yang terjadi justru banyak
adanya penambahan part atau assembly pada unit karena pada desain awal unit, part
dan assembly tersebut belum didesain. Modifikasi di unit prototipe ini banyak
dilakukan terutama pada bagian pompa hidrolik. Ada beberapa tipe dan merek pompa
yang dipersiapkan untuk tiap-tiap pompa diuji dalam prototipe apakah telah sesuai
dengan tujuan desain yang akan dicapai.
31
Modifikasi desain terhadap beberapa pompa hidrolik yang digunakan pada unit
prototipe composting turner ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan mencari dari
beberapa pilihan jenis pompa yang akan digunakan, dipilih pompa yang paling baik
dan paling optimum untuk bisa digunakan pada unit prototipe ini. Karena memang
unit prototipe ini adalah produk yang pertama kali dibuat oleh perusahaan sehingga
wajar jika terus dilakukan evaluasi dan modifikasi terhadap desain yang dibuat.
Berikut di bawah ini adalah gambar beberapa modifikasi desain pompa hidrolik
yang dilakukan pada desain unit prototipe composting turner :
32
Gambar 15. Modifikasi desain pompa hidrolik
Selain beberapa modifikasi pompa hidrolik yang dipakai seperti gambar diatas,
modifikasi desain juga dilakukan pada cover unit. Karena adanya penambahan
komponen (part dan sub assy) pada saat proses perakitan yang pada desain awal
belum ada di modeling unit, maka desain cover unit harus dirubah. Penambahan
komponen tersebut menyebabkan banyak komponen dalam top assy yang ‘tabrakan’
dan tidak sesuai dengan desain awal cover unit.
33
3. Fabrikasi Komponen Unit
Pada tahap ini, komponen unit (part dan assembly) yang telah selesai di desain
oleh seorang di engineering dan telah disetujui dan ditandatangani oleh master
engineer yang memegang proyek kemudian diturunkan ke bagian fabrikasi untuk
dibuat. Engineer atau drafter akan menurunkan gambar komponen unit yang akan
difabrikasi dan dalam gambar tersebut berisi keterangan lengkap atau informasi detail
mengenai komponen yang akan dibuat/difabrikasi seperti dimensi, bobot atau massa
komponen, dan bahan/material yang digunakan dalam fabrikasi komponen. Gambar
tersebut biasa disebut drawing komponen.
Bagian dari perusahaan yang menangani proses fabrikasi adalah bagian
material handling (manufacture I). Dalam proses pembuatan/fabrikasi komponen unit
composting turner ini, tidak sepenuhnya komponen dibuat oleh PT. United Tractors
Pandu Engineering sendiri. Beberapa part-part dan assembly unit composting turner
difabrikasi diluar perusahaan seperti workshop dan kepada perusahaan lain sebagai
subcont. Beberapa komponen juga ada yang dipesan dan didatangkan dari luar negeri
seperi pompa hidrolik, flange, dan motor hidrolik.
Di bawah ini merupakan gambar contoh drawing komponen yang akan
difabrikasi (beberapa gambar drawing komponen lain unit composting turner
terlampir).
34
Gambar 16. Drawing Komponen
Dalam drawing komponen ini ada beberapa informasi yang diberikan terhadap
part atau assy yang digambar, antara lain adalah nama penggambar, nama pemeriksa
gambar, nama penyetuju gambar, berat/bobot komponen dalam kg, nama komponen,
bahan atau material komponen yang digunakan, satuan, skala, perlakuan panas, serta
tanggal pembuatan gambar drawing komponen.
4. Perakitan (Assembly)
Proses assembly unit merupakan proses perakitan dimana part-part dan sub
assy dirakit hingga menjadi produk jadi. Proses perakitan ini dimulai dari part-part
yang dirakit terlebih dahulu menjadi sub assy. Bagian dari unit composting turner
yang termasuk kedalam sub assy antara lain seperti cabin assy, hydraulic assy, engine
assy, tyre assy, dan lain-lain. Setelah sub assy selesai, sub assy-sub assy tersebut
dirakit kembali menjadi satu unit utama atau produk jadi yang biasa disebut juga top
assy. Namun pada pelaksanaanya di lapangan, tidak jarang pula part-part dirakit
langsung ke top assy tanpa melalui perakitan sub assy terlebih dahulu.
35
Gambar 17. Proses Perakitan Unit Composting Turner
Bagian dari perusahaan yang menangani proses assembly atau perakitan adalah
bagian assembly (manufacture II). Namun pada proses perakitan ini juga tidak
sepenuhnya proses perakitan dikerjakan oleh pihak PT. United Tractors Pandu
Engineering, pada proses perakitan tertentu pihak perusahaan mempercayakan kepada
perusahaan lain sebagai subcont seperti hydraulic assy yang dikerjakan oleh PT.
Hydro Power dan electric assy yang dikerjakan oleh PT. GMT.
5. Uji Kinerja (Testing)
Setelah proses perakitan unit selesai, sebelum unit composting turner dikirim
ke customer maka dilakukan uji kinerja unit terlebih dahulu. Pengujian yang
dilakukan tersebut terdiri dari pengujian fungsional dan struktural. Pengujian
fungsional dilakukan untuk menguji apakah seluruh komponen unit seperti motor,
pompa, dan elektik mampu berfungsi secara individual. Setelah secara fungsional
seluruh komponen dapat berfungsi, dilakukan pengujian struktural. Pengujian ini
dilakukan untuk menguji apakah unit secara keseluruhan sudah bisa bekerja dengan
baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
a. Testing I
Pengujian pertama dilakukan di plant manufaktur PT. United Tractors Pandu
Engineering pada hari selasa tanggal 17 mei 2011. Tinggi timbunan cacahan
tandan kelapa sawit yang akan diaduk adalah 0.8m dengan panjang timbunan
6m dan lebar 3m.
36
Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure
untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang
dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. Poclain tandem
Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain penggerak roda
kanan dan kiri.
Travel valve yang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick mickey
mouse.
b. Testing II
Pengujian kedua dilakukan di plant assembly PT. United Tractors Pandu
Engineering pada hari sabtu tanggal 28 Mei 2011. Pada pengujian kedua ini
tidak dilakukan pengadukan terhadap cacahan tandan kosong kelapa sawit.
Pengujian dilakukan hanya untuk menguji kinerja pompa yang baru digunakan
yakni MDV10V tandem menggantikan pompa Poclain tandem sebelumnya.
Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure
untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang
dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V
tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain
penggerak roda kanan dan kiri
Travel valve yang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick poclain.
New cylinder blade yang sudah centre.
c. Testing III
Pengujian ketiga ini dilakukan di area riset kompos PT. United Tractors Pandu
Engineering pada hari selasa tanggal 7 juni 2011. Dilakukan dua kali pengujian
dengan timbunan cacahan tandan kelapa sawit yang akan diaduk berbeda yakni
timbunan pertama adalah 8.5m x 2.1m x 1.0m dan timbunan kedua adalah 10m
x 2.0m x 1.5m.
Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure
untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang
dipasang pada salah satu sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V
tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain
penggerak roda kanan dan kiri
Travel valve yang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick poclain.
Locking Castor telah terpasang.
d. Testing IV
Pengujian ketiga ini dilakukan di area riset kompos PT. United Tractors Pandu
Engineering pada hari rabu tanggal 8 juni 2011. Dilakukan dua kali pengujian
dengan timbunan cacahan tandan kelapa sawit yang akan diaduk berbeda yakni
timbunan pertama adalah 8.5m x 2.1m x 1.0m dan timbunan kedua adalah 10m
x 2.0m x 1.5m.
Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure
untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang
dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V
37
tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain
penggerak roda kanan dan kiri
Travel valve yang digunakan sebagai penggerak roda adalah joystick poclain.
e. Testing V
Pengujian ini dilakukan di area Ecologic Plant PT. United Tractors Pandu
Engineering pada hari minggu tanggal 12 juni 2011. Dilakukan pengujian
dengan tinggi timbunan cacahan tandan kelapa sawit antara 0.8 – 1.2 m.
Pompa hidrolik yang digunakan adalah PVH 131 sebagai supply pressure
untuk naik turun drum dan supply pressure ke motor hidrolik Charlyn yang
dipasang pada dua sisi silinder untuk memutar silinder blade. MDV10V
tandem Hyd Pump sebagai supply pressure ke motor hidrolik Poclain
penggerak roda kanan dan kiri
Plough telah terpasang, supply pressure berasal dari pompa hidrolik PVH 131.
Plough ini dipasang pada bagian depan unit yang berfungsi sebagai pengarah
agar cacahan limbah sawit yang berada di sebelah kanan dan kiri timbunan
tidak berserakan dan juga agar tidak menghalangi roda kanan dan kiri saat
melintas (beroperasi).
Plastic rewinder telah terpasang, menggunakan motor hidrolik OMP80 dengan
supply pressure dari pompa PVH 131. Plastic rewinder berfungsi untuk
menutup dan membuka plastik yang menutup timbunan kompos.
Berikut dibawah ini detail hasil uji kinerja pada saat testing V unit composting
turner:
Tabel 3. Hasil Uji Kinerja Unit Prototipe Composting Turner.
RPM
Engine
Switch
Drum
Waktu
Tempuh
(detik)
Volume
Kompos
(m3)
Kapasitas
Olahan
(m3/s)
Kapasitas
Olahan
(m3/jam)
Kapasitas
Olahan
(yard3/jam)
Pressure
(bar)
1500 2 106 22,9 0,216 776,68 1015,9 125
1500 3 64 22,9 0,357 1286,38 1682,59 85
1500 4 128 22,9 0,179 643,19 841,29 70
1800 2 91 22,9 0,251 904,71 1183,36 70
1800 3 65 22,9 0,352 1266,59 1656,7 70
1800 4 67 22,9 0,341 1228,78 1607,25 75
2000 2 25 22,9 0,915 3293,14 4307,42 85
2000 3 38 22,9 0,602 2166,54 2833,83 80
2000 4 67 22,9 0,341 1228,78 1607,25 75
38
0500
100015002000250030003500
2 3 4Kapa
sita
s O
laha
n (y
ard3
/jam
Switch Silinder/Drum
RPM 1500
RPM 1800
RPM 2000
020406080
100120140
2 3 4Pres
sure
Eng
ine
Bloc
k (b
ar)
Switch Silinder Drum
RPM 1500
RPM 1800
RPM 2000
Gambar 18. Grafik Hubungan Antara Switch Drum dengan Kapasitas Olahan
Unit Composting Turner
Gambar 19. Grafik Hubungan Antara Switch Drum dengan Pressure Engine
Block Unit Composting Turner
Dari kedua grafik diatas bisa dijelaskan bahwa ada kaitan yang sangat erat
antara switch drum dengan pressure engine block serta kapasitas olahan unit. Pada
grafik mengenai hubungan switch drum dengan kapasitas olahan terlihat bahwa
semakin tinggi rpm engine, kapasitas olahan dan pressure pada masing-masing
nilai rpm cenderung menurun. Pada rpm engine 1500 diperoleh nilai pressure
engine block paling tinggi dan nilai kapasitas olahan yang paling rendah. Hal ini
dikarenakan timbunan kompos yang masih sangat padat sehingga pada pengujian
pertama beban yang diterima silinder drum untuk berputar akibat timbunan
kompos sangat tinggi.
Dibandingkan dengan percobaan sebelumnya (rpm 1500), pada nilai rpm
engine 1800 dan 2000 beban yang diterima silinder drum cenderung semakin kecil
karena semakin diolah/diaduk timbunan kompos akan semakin mudah untuk terus
diaduk sehingga karena semakin diaduk, silinder drum akan lebih mudah untuk
berputar mengaduk timbunan kompos tersebut. Sehingga pressure engine block
semakin rendah sedangkan kapasitas olahan semakin meningkat.
39
6. Evaluasi dan Modifikasi
Setelah pengujian dilakukan dilakukan evaluasi untuk memperoleh hasil
analisis terhadap kinerja unit composting turner. Pada tahap ini setelah uji kinerja unit
dilakukan, maka para engineer melakukan evaluasi apakah unit saat bekerja telah
mampu bekerja dengan baik secara fungsional, struktural, dan apakah unit telah
mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai. Apabila terdapat masalah maka
dilakukan perbaikan komponen atau memodifikasi komponen.
a. Testing I
Pada pengujian pertama ini secara keseluruhan komponen unit bekerja
dengan baik secara fungsional, namun ada beberapa yang perlu diperbaiki dan
dimodifikasi secara struktural, antara lain adalah:
Travel valve/joystick yang digunakan cukup sulit diatur, terlalu sensitif,
sehingga dengan pressure yang tinggi dari pompa poclain tandem gerak roda
unit tidak stabil.
Drum perlu diganti, karena tidak centre.
Drum harus dibongkar dan dibuat hole atau lubang untuk pemasangan baut L.
Pemasangan baut L ini dimaksudkan untuk mengganti baut biasa yang
sebelumnya digunakan. Pada pengujian pertama ternyata saat silinder (drum)
pisau berotasi, baut biasa tersebut “mentok” ke main frame sehingga perlu
diganti dengan baut L.
Pompa poclain tandem coba diganti dengan pompa MDV10 tandem, karena
dibutuhkan pressure yang lebih kecil.
Hose hydraulic perlu dirapikan.
Saluran hydraulic perlu dilakukan pengecekan lagi karena ternyata terjadi
kebocoran pada tanki kecil, tanki kecil kelebihan volume sedangkan volume
tanki besar terus mengalami penurunan.
Bearing rusak atau “aus”, hal ini dikarenakan drum/silinder pisau yang tidak
centre. Apabila drum tidak diganti, maka umur ekonomis dari bearing akan
menurun dan memungkinkan bearing cepat rusak atau “aus” sehingga bearing
harus sering diganti.
b. Testing II
Travel valve yang digunakan jauh lebih baik karena pada joystick poclain gerak
joystick lebih berat dan terdapat sistem lock/stopper sehingga lebih mudah
digunakan untuk menentukan kondisi normal serta untuk tujuan safety. Selain
itu, hal ini dikarenakan pompa hidrolik yang digunakan yang digunakan
memiliki pressure yang lebih kecil
Pada pengujian yang kedua ini, hasil kinerja unit secara keseluruhan lebih baik
dibandingkan dengan saat pengujian pertama. Hal ini dikarenakan kebocoran
yang terjadi pada sistem hidrolik pada pengujian pertama sudah diperbaiki,
pressure yang terlalu besar saat menggunakan Poclain tandem hyd pump sudah
lebih baik dan sesuai menggunakan pompa MDV10V karena memang pompa
ini memiliki pressure lebih kecil.
40
Putaran cylinder blade lebih baik karena drum yang baru sudah center
sehingga putaran drum seragam dan tidak cepat merusak bearing.
Secara umum masalah-masalah yang terjadi saat pengujian pertama sudah
diperbaiki dan hasilnya cukup bisa dikatakan jauh lebih baik saat pengujian
yang kedua. Namun memang pada pengujian kedua masih terjadi beberapa
masalah antara lain adalah ban belakang Castor yang belum sepenuhnya stabil
dikendalikan, oleh karena itu perlu secepatnya locking Castor segera dipasang
agar gerak kedua roda belakang Castor bisa lurus dan seragam. Hal ini akan
memudahkan operator mengoperasikan unit mengaduk timbunan kompos.
c. Testing III
Kedua roda belakang Castor sudah bisa berjalan lurus dan seragam karena
locking Castor telah terpasang. Namun locking Castor ini juga masih kurang
efektif karena masih manual dan butuh tambahan operator yang khusus untuk
memasang dan melepas pin locking Castor tersebut. Disamping itu, saat
gerakan ban sudah terkunci, pin sangat sulit ketika ingin dilepas/dicabut karena
adanya momen putar dari gerakan ban terhadap pin.
Gambar 20. Locking roda belakang Castor
Pada perlakuan yang pertama (tinggi timbunan 1 m) unit sudah mampu bekerja
dengan baik. Torsi dari silinder blade yang dihasilkan sesuai dan bisa
mengaduk timbunan cacahan limbah kelapa sawit dengan cukup baik. Namun
pada saat perlakuan kedua (tinggi timbunan 1.5 m), beberapa kali silinder
blade berhenti berputar. Hal ini karena torsi yang dihasilkan tidak cukup kuat
dengan timbunan yang cukup tinggi. Sehingga torsi perlu ditingkatkan.
Perlu pemasangan motor hidrolik Charlyn secepatnya agar torsi bisa
ditingkatkan sehingga pada percobaan selanjutnya masalah yang terjadi dapat
diminimalisir.
d. Testing IV
Torsi dari cylinder blade/drum lebih tinggi karena penambahan motor Charlyn
pada sisi silinder drum.
Pada pengujian ini pada tinggi timbunan sebesar 1.0 m dan 1.5 m, silinder
blade sudah mampu bekerja dengan baik.
pin
Roda belakang
Castor
41
e. Testing V
Secara keseluruhan unit telah bekerja dengan baik secara fungsional dan
struktural seperti roda, cylinder blade, dan plastic rewinder.
Masih terdapat masalah pada plough. Gerakan plough sulit dikontrol karena
supply pressure pada plough kanan dan kiri berasal dari satu line pressure,
sehingga terkadang pressure yang menuju ke plough kanan dan kiri tidak
secara bersamaan. Hal ini mengakibatkan gerakan plough tidak seragam dan
sulit dikontrol.
Perlu dibuat line pressure yang berbeda antara plough kanan dan kiri agar
gerakan masing-masing plough lebih mudah dikontrol.
7. Cleaning, Masking, and Painting
Setelah pengujian terhadap unit dirasa cukup hal itu dilihat dari performa unit
dan tujuan terhadap unit telah dicapai. Maka dilakukan proses cleaning, masking, dan
proses pengecetan. Sebelum masuk ke plant painting unit composting turner terlebih
dahulu dibersihkan dari kotoran limbah cacahan tandan kosong kelapa sawit yang
menempel pada saat pengujian kinerja unit serta oli yang banyak menempel di unit
karena proses assembly hidrolik. Unit tidak akan bisa di cat apabila kotoran/oli masih
banyak menempel di unit.
Sebelum proses pengecetan, terlebih dahulu dilakukan proses masking. Proses
masking ini merupakan proses penutupan bagian/komponen-komponen penting dari
unit yang tidak di cat sehingga ketika proses pengecetan nanti komponen-komponen
tersebut tidak ikut terkena cat. Biasanya untuk proses ini digunakan kertas koran
sebagai penutup. Proses ini dilakukan selama ± 3 hari, hal ini karena proses assembly
unit yang sudah cukup banyak seperti komponen elektrik dan hidrolik sehingga
apabila dilakukan pelepasan seluruh komponen akan membutuhkan waktu yang lama
lagi untuk proses assembly unit kembali.
Setelah proses masking selesai, dilakukan proses pengecetan. Proses
penggecetan dilakukan dengan tujuan agar unit tahan karat, lebih terlihat menarik dan
mampu meningkatkan daya jual. Sebelum dilakukan pengecetan terhadap unit,
seorang engineer harus membuat painting style menggunakan software AutoCAD
untuk menunjukkan bagian-bagian yang ingin dicat berikut warna dan informasi
tentang jenis cat agar bagian yang menangani masalah pengecatan mengetahui dan
mengerti apa saja yang perlu dicat berikut dengan warnanya.
42
Berikut dibawah ini adalah contoh gambar painting style yang penulis desain
menggunakan software AutoCAD 2010 :
Gambar 21. Painting Style Unit Composting Turner
Pengecetan (painting) unit composting turner dilakukan selama 3 hari terhitung
sejak tanggal 14 juni 2011 hingga 17 juni 2011. Warna dominan yang digunakan pada
unit ini adalah luminous red dan telegrau I dengan nilai standar RAL untuk masing-
masing warna berturut-turut adalah RAL 3024 (RGB: 252 10 28 ) dan RAL 7045
(RGB : 143 148 158).
8. Show to Customer (Final Testing)
Setelah unit keseluruhan selesai tahap pengecetan, seluruh komponen dalam
unit dilakukan uji kinerja kembali untuk memastikan tidak ada lagi masalah yang
terjadi pada unit sekaligus untuk menunjukan/memamerkan unit ke customer sebagai
pemesan unit composting turner yang dalam hal ini kepada jajaran direksi dari PT.
Astra Agro Lestari. Kegiatan ini dilakukan pada hari senin tanggal 19 juni 2011 yang
dilakukan di plant Assembly atau Manuf II PT. United Tractors Pandu Engineering.
Pada pengujian kinerja unit ini, secara keseluruhan komponen unit mampu
bekerja dan berfungsi dengan baik, tidak ada lagi masalah berarti yang terjadi. Plough
yang pada final testing masih bermasalah, pada pengujian ini sudah bisa bekerja
dengan sangat baik. Supply pressure yang menuju plough tetap dibuat satu line
pressure namun pada unit composting turner ini ditambah komponen flow divider
yang digunakan untuk membagi supply pressure dari pompa hidrolik sehingga
pressure bisa dibagi sama rata. Hal ini menyebabkan kedua plough kanan dan kiri
memperoleh pressure yang kurang lebih seragam sehingga gerakan plough jauh lebih
baik dan seragam dibandingkan dengan pada saat testing V.
43
9. Re-Assembly
Pada tahap ini komponen-komponen tambahan yang belum terpasang pada saat
final testing, komponen tambahan yang digunakan saat transportasi unit, serta
komponen-komponen yang perlu diperbaiki (modifikasi) kembali dipasang/dirakit ke
top assy unit composting turner. Ada beberapa komponen yang diassembly ke unit
serta dilakukan modifikasi karena pada pemakaian sebelumnya komponen tersebut
kurang sesuai dengan yang diharapkan, antara lain:
Pemasangan Air conditioner/AC
Pemasangan cover unit + painting cover
Locking Castor manual yang pada sebelumnya sangat sulit untuk digunakan,
dimodifikasi secara otomatis menggunakan tenaga hidrolik
Pemasangan stiker unit berikut safety sign
Pemasangan mika/akrilik untuk cover camera
Pembuatan H-beam square untuk menimbang total massa unit
Pembuatan H-beam untuk handling unit composting turner.
10. Finish Good and Delivery
Setelah seluruh komponen unit selesai dirakit menjadi top assy. Kinerja unit
sudah cukup baik dan tujuan yang ingin dicapai dari unit telah sesuai dengan yang
diharapkan maka unit ditetapkan telah finish good. Kemudian dilakukan pengiriman
unit prototipe composting turner ke customer yang dalam hal ini adalah PT. Astra
Agro Lestari.
44
B. PENGOLAHAN DATA ANTROPOMETRI
Berikut adalah data-data hasil perhitungan nilai rata-rata, simpangan baku, dan percentil
terhadap data antropometri yang dipakai pada penelitian ini yakni data penelitian milik
Rahmawan (2011).
Tabel 4. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, dan Percentil Data Antropometri (satuan
dalam cm kecuali parameter berat badan dalam kg)
Parameter
Nilai
Rata-
rata
Simpangan
Baku
Persentil
ke-5
Persentil
ke-50
Persentil
ke-95
Berdiri
1 Berat Badan 56.85 10.95 38.90 56.85 74.80
2 Tinggi Badan 162.12 5.44 153.20 162.12 171.04
3 Tinggi Mata 150.69 5.46 141.74 150.69 159.65
4 Tinggi Bahu 135.67 5.16 127.21 135.67 144.14
5 Tinggi Siku Tangan 102.52 4.37 95.36 102.52 109.68
6 Tinggi Pergelangan Tangan 79.15 4.01 72.58 79.15 85.73
7 Tinggi Ujung Tangan 60.07 3.65 54.07 60.07 66.06
8 Tinggi Siku Kaki 46.04 2.56 41.84 46.04 50.23
9 Tinngi Telapak Tangan 68.06 3.95 61.57 68.06 74.54
10 Tinggi Selangkang 72.82 3.74 66.69 72.82 78.95
11 Tinggi Pinggul 94.82 4.35 87.69 94.82 101.95
12 Jangkauan ke Depan 80.35 3.06 75.33 80.35 85.37
13 Jangkauan ke Depan
(Menggenggam)
69.53 3.49 63.81 69.53 75.25
14 Panjang Lengan Atas 31.45 2.04 28.11 31.45 34.80
15 Panjang Lengan 55.58 2.38 51.68 55.58 59.48
16 Lebar Bahu 44.19 3.22 38.91 44.19 49.46
17 Jangkauan Horizontal Siku
Tangan
84.35 4.40 77.13 84.35 91.56
18 Jangkauan Horizontal Tangan 167.26 6.41 156.75 167.26 177.77
19 Panjang Siku ke Genggaman
Tangan
34.40 1.89 31.29 34.40 37.50
20 Tinggi Genggaman Tangan 70.01 3.79 63.80 70.01 76.23
21 Tinggi Sandaran Tangan 99.00 3.79 92.79 99.00 105.22
22 Lebar Telapak Kaki 10.49 0.56 9.57 10.49 11.40
23 Panjang Telapak Kaki 24.99 1.21 23.01 24.99 26.97
45
Parameter
Nilai
Rata-
rata
Simpangan
Baku
Persentil
ke-5
Persentil
ke-50
Persentil
ke-95
Duduk
24 Tinggi Dudukan 36.62 2.06 33.24 36.62 40.00
25 Tinggi Lutut 50.37 2.16 46.83 50.37 53.90
26 Tinggi Pinggul 55.63 3.14 50.48 55.63 60.77
27 Tinggi Bahu 93.67 4.44 86.39 93.67 100.94
28 Tinggi Mata 108.26 5.23 99.69 108.26 116.84
29 Tinggi Duduk 120.26 5.92 110.54 120.26 129.97
30 Tebal Badan 20.90 2.26 17.19 20.90 24.60
31 Lebar Pantat 34.19 3.28 28.81 34.19 39.57
32 Panjang Siku ke Ujung Jari 45.38 1.86 42.33 45.38 48.44
33 Panjang Siku ke Pergelangan
Tangan
26.89 1.41 24.58 26.89 29.20
34 Tinggi Siku Tangan 58.43 3.38 52.88 58.43 63.98
35 Panjang Kedudukan hingga
Siku Kaki
47.47 3.04 42.49 47.47 52.45
36 Panjang Kedudukan hingga
Lutut
55.18 2.70 50.75 55.18 59.61
37 Panjang Pergelangan Tangan 18.45 0.78 17.17 18.45 19.73
38 Panjang Telapak Tangan 10.36 0.48 9.58 10.36 11.15
39 Lebar Telapak Tangan (4 jari) 8.71 0.54 7.82 8.71 9.59
40 Lebar Telapak Tangan (5 jari) 10.15 0.68 9.03 10.15 11.27
41 a. Keliling Genggaman
Tangan
15.29 0.81 13.95 15.29 16.62
b. Diameter Genggaman
Tangan
4.87 0.26 4.44 4.87 5.29
Catatan : usia rata-rata subjek yaitu 35.15 tahun.
46
C. DESAIN DAN LAYOUT RUANG KENDALI PROTOTIPE COMPOSTING
TURNER
Untuk mengetahui dimensi ruang kendali/kabin unit composting turner penulis
melakukan pengukuran secara langsung terhadap ruang kendali kabin prototipe dengan
menggunakan beberapa alat ukur antara lain penggaris, meteran, jangka sorong yang digunakan
untuk pengukuran panjang, lebar, tinggi, dan jarak, serta busur mekanik yang digunakan untuk
menentukan besar sudut. Setelah melakukan pengukuran langsung ruang kendali kabin unit,
maka hasil pengukuran dibuat modeling 3D menggunakan software Pro/Engineer Wildfire 4.0
untuk mempermudah dalam mengamati serta menganalisis dimensi ruang kendali kabin unit
composting turner. Dari model 3D yang telah selesai dibuat/didesain tersebut, dibuat drawing
untuk lebih mempermudah melakukan analisis mengenai dimensi dan mempermudah dalam
pembacaan dimensi desain dan layout kabin prototipe unit composting turner. Berikut adalah
gambar modeling 3D serta drawing ruang kendali kabin prototipe unit composting turner :
Gambar 22. Modeling 3D Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner
47
Gambar 23. Tampak Atas Drawing Layout Dimensi Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner
47
48
Gambar 24. Tampak Samping Drawing Layout Dimensi Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner
48
49
Gambar 23 dan Gambar 24 menunjukkan dimensi ruang kendali kabin unit prototipe
composting turner berikut dengan dimensi tata letak komponen (accessoris) dan panel kendali
yang digunakan untuk mengoperasikan unit. Dari drawing layout ruang kendali kabin yang
tertera pada gambar diatas (Gambar 23 dan Gambar 24), dibuat plot antropometri manusia
(percentil 5, 50, dan 95) dalam ruang kendali kabin prototipe tersebut untuk mengetahui
jangkauan optimum dari data antropometri yang diacu terhadap ruang kendali kabin unit
prototipe composting turner serta untuk mengetahui bagaimana kesesuaian desain ruang kendali
yang ada yang diterapkan pada unit prototipe composting turner dengan dimensi tubuh user pada
data antropometri yang diacu pada penelitian ini.
Berikut adalah gambar daerah kerja operator di dalam ruang kendali kabin unit prototipe
composting turner :
Gambar 25. Tampak Atas Pemplotan Daerah Kerja Operator (percentil 5) pada Ruang
Kendali Unit Prototipe Composting Turner
a b
c
Ket:
a. Accessoris Switch
b. Travel Valve
c. Joystick
50
Gambar 26. Tampak Samping Pemplotan Daerah Kerja Operator (percentil 5) pada
Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner
Mengacu pada Gambar 25 dan Gambar 26, dapat dijelaskan bahwa posisi travel valve
terletak pada daerah normal kerja operator (percentil 5). Namun posisi posisi panel-panel kendali
seperti accessoris switch (starter, work lamp, AC, drum switch), monitor kamera serta joystick
berada diluar jangkauan maksimum operator (percentil 5).
51
Gambar 27. Tampak Atas Pemplotan Daerah Kerja Operator (percentil 50) pada Ruang
Kendali Unit Prototipe Composting Turner
a b
c
Ket:
a. Accessoris Switch
b. Travel Valve
c. Joystick
52
Gambar 28. Tampak Samping Pemplotan Daerah Kerja Operator (percentil 50) pada
Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner
Pada pemplotan daerah kerja operator (mengacu pada Gambar 27 dan Gambar 28), tidak
jauh berbeda dengan operator pada perccentil 5 dan dapat dijelaskan bahwa posisi travel valve
terletak pada daerah normal kerja operator (percentil 50). Namun posisi posisi panel-panel
kendali seperti accessoris switch (starter, work lamp, AC, drum switch), monitor kamera serta
joystick berada diluar daerah jangkauan maksimum operator (percentil 50).
53
Gambar 29. Tampak Atas Pemplotan Daerah Kerja Operator (percentil 95) pada Ruang
Kendali Unit Prototipe Composting Turner
a b
Ket:
a. Accessoris Switch
b. Travel Valve
c. Joystick
c
54
Gambar 30. Tampak Samping Pemplotan Daerah Kerja Operator (percentil 95) pada
Ruang Kendali Unit Prototipe Composting Turner
Mengacu pada Gambar 29 dan Gambar 30, dapat dijelaskan bahwa posisi travel valve
terletak pada daerah normal kerja operator dan posisi joystick berada pada daerah jangkauan
maksimum operator. Namun posisi panel-panel kendali seperti accessoris switch (starter, work
lamp, AC, drum switch), dan monitor kamera berada diluar daerah jangkauan maksimum
operator (percentil 95).
55
D. APLIKASI ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA DALAM DESAIN
TATA LETAK DAN PANEL KENDALI PROTOTIPE COMPOSTING
TURNER
Pada saat bekerja, operator dalam ruang kendali kabin composting turner melakukan
beberapa gerakan untuk mengoperasikan unit untuk melakukan pekerjaanya. Beberapa gerakan
tersebut sebenarnya dilakukan dan terjadi secara alami karena kondisi lingkungan kerja yang
terkadang sesuai dan terkadang juga kurang sesuai dengan dimensi tubuh yang dimiliki oleh
operator tersebut. Dari gerakan-gerakan operator tadi, operator/manusia sebenarnya memiliki
suatu selang alami gerakan (SAG).
Menurut Openshaw (2006), tubuh manusia memiliki suatu selang alami gerakan (SAG).
Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat
mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. Meskipun syarat
untuk mencapai gerakan tersebut pengguna sebaiknya mencoba untuk menghindari gerakan
berulang dan ekstrim dalam SAG nya selama periode waktu yang lama. Masih menurut
Openshaw (2006), ada 4 zona berbeda yang mungkin dihadapi manusia ketika duduk dan berdiri,
yaitu :
1. Zona 0 (Zona Hijau/Green Zone). Zona yang dianjurkan untuk sebagian besar gerakan-
gerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi.
2. Zona 1 (Zona Kuning/Yellow Zone). Zona yang dianjurkan untuk sebagian besar gerakan-
gerakan. Terdapat tekanan minimal pada otot dan sendi.
3. Zona 2 (Zona Merah/Red Zone). Banyak posisi yang ekstrim pada anggota-anggota tubuh.
Terdapat lebih besar tekanan pada otot dan sendi.
4. Zona 3 (Melewati Zona Merah/Beyond Red Zone). Posisi paling ekstrim pada anggota-
anggota tubuh, sebaiknya dihindari jika memungkinkan, terutama ketika mengangkat beban
berat atau kegiatan yang berulang-ulang.
Zona-zona tersebut merupakan selang-selang dimana anggota-anggota tubuh dapat
bergerak secara bebas. Zona 0 dan 1 termasuk dalam gerakan-gerakan sendi terkecil sedangkan
Zona 2 dan 3 menunjukkan posisi-posisi yang lebih ekstrim. Untuk lebih rinci, berikut adalah
macam-macam gerakan dan selang gerakan dari beberapa zona gerakan :
Tabel 5. Selang Gerakan dari Beberapa Zona Gerakan
GerakanSelang dari zona gerakan (dalam °)
Zona 0 Zona 1 Zona 2 Zona 3
Per
gela
ngan
Tan
gan
Fleksi (flexion) 0 – 10 11 – 25 26 – 50 51+
Ekstensi (extension) 0 – 9 10 – 23 24 – 45 46+
Deviasi Radial (radial deviation) 0 – 3 4 – 7 8 – 14 15+
Deviasi Ulnar (ulnar deviation) 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+
Pun
ggun
g Fleksi (flexion) 0 – 19 20 – 47 48 – 94 95+
Ekstensi (extension) 0 – 6 7 – 15 16 – 31 32+
Aduksi (adduction) 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+
Abduksi (abduction) 0 – 13 14 – 34 35 – 67 68+
Tul
ang
Bel
akan
g
Fleksi (flexion) 0 – 10 11 – 25 26 – 45 46+
Ekstensi (extension) 0 – 5 6 – 10 11 – 20 21+
Berputar (rotational) 0 – 10 11 – 25 26 – 45 46+
Membengkok ke samping (lateral bend) 0 – 5 6 – 10 11 – 20 21+
56
Leh
er
Fleksi (flexion) 0 – 9 10 – 22 23 – 45 46+
Ekstensi (extension) 0 – 6 7 – 15 16 – 30 31+
Berputar (rotational) 0 – 8 9 – 20 21 – 40 41+
Menbengkok ke samping (lateral bend) 0 – 5 6 – 12 13 – 24 25+
Sumber : Chaffin (1999) dan Woodson (1992) dalam Openshaw (2006)
Sumber : Chaffin (1999) dan Woodson (1992) dalam Openshaw (2006)
Gambar 31. Macam-macam Selang Gerakan
Selang gerakan yang terjadi pada saat operator bekerja dalam ruang kendali kabin
composting turner adalah gerakan pada tulang belakang, leher, punggung, dan pergelangan
tangan seperti yang tertera pada gambar diatas. Selang gerakan yang diamati adalah ketika
operator mengoperasikan unit prototipe composting turner, apakah operator telah menerapkan
SAG yang baik yaitu SAG yang masih berada pada zona 0 dan 1 serta menghindari gerakan
pada zona 2 dan 3.
GerakanSelang dari zona gerakan (dalam °)
Zona 0 Zona 1 Zona 2 Zona 3
57
Berikut adalah beberapa gerakan operator yang diamati :
a. Gerakan operator ketika mengoperasikan joystick untuk penggerak roda kanan dan kiri dari
unit prototipe composting turner,
b. Gerakan operator ketika mengoperasikan travel valve,
c. Gerakan operator ketika mengoperasikan panel pada dashboard kabin, dan
d. Gerakan operator ketika melihat instrumen kabin (display) seperti voltmeter, RPM meter,
pressure gauge, fuel meter, dan temperature gauge.
Dalam mengoperasikan unit prototipe composting turner, operator atau user bisa jadi
tidak menerapkan SAG yang baik yaitu SAG yang masih berada di zona 0 dan 1. Hal ini
dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara dimensi desain ruang kendali kabin unit prototipe
composting turner terhadap dimensi tubuh operator atau user. Oleh karena itu perlu diamati dan
dianalisis bagaimana gerakan-gerakan operator saat mengperasikan unit.
Dari semua gerakan operator ketika mengoperasikan unit tersebut terdapat beberapa
parameter antropometri yang terkait dengan desain ruang kendali unit prototipe composting
turner berikut tata letak dan panel kendali dalam ruang kendali tersebut, antara lain adalah
sebagai berikut :
Tabel 6. Parameter Antropometri yang Terkait dengan Desain Ruang Kendali Unit Prototipe
Composting Turner (satuan dalam cm)
No Keterangan Penjelasan Singkat
Parameter
tinggi badan
Data antropometri pada parameter tinggi siku kaki
1 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
153.20 162.12 171.04
Parameter
tinggi duduk
Data antropometri pada parameter tinggi duduk
2 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
110.54 120.26 129.97
Parameter
tinggi mata
(duduk)
Data antropometri pada parameter tinggi mata (duduk)
3 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
99.69 108.26 116.84
Parameter
tinggi dudukan
Data antropometri pada parameter tinggi dudukan
4 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
33.24 36.62 40.00
Parameter
lebar bahu
Data antropometri pada parameter lebar bahu
5 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
38.91 44.19 49.46
Parameter
lebar pantat
Data antropometri pada parameter lebar pantat
6 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
28.81 34.19 39.57
Parameter
panjang
kedudukan
hingga siku
kaki
Data antropometri pada parameter panjang kedudukan hingga siku
kaki
7 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
42.49 47.47 52.45
58
No Keterangan Penjelasan Singkat
Parameter
panjang
kedudukan
hingga lutut
Data antropometri pada parameter panjang kedudukan hingga lutut
8 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
50.75 55.18 59.61
Jangkauan ke
depan
Data antropometri pada parameter jangkauan ke depan
9 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
75.33 80.35 85.37
Jangkauan ke
depan
(mengenggam)
Data antropometri pada parameter jangkauan ke depan
(mengenggam)
10 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
63.81 69.53 75.25
Parameter
panjang
lengan
Data antropometri pada parameter panjang lengan
11 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
51.68 55.58 59.48
Parameter
panjang
lengan atas
Data antropometri pada parameter panjang lengan atas
12 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
28.11 31.45 34.80
Parameter
panjang
telapak tangan
Data antropometri pada parameter panjang telapak tangan
13 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
9.58 10.36 11.15
Lebar telapak
tangan (4 jari)
Data antropometri pada parameter lebar telapak tangan (4 jari)
14 Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
7.82 8.71 9.59
Parameter
diameter
genggaman
tangan
Data antropometri pada parameter diameter genggaman tangan
15 a. Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
4.44 4.87 5.29
Parameter
keliling
genggaman
tangan
Data antropometri pada parameter keliling genggaman tangan
b. Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95
13.95 15.29 16.62
59
1. Panel Kendali yang Dioperasikan dengan Tangan
Pada saat operator bekerja atau mengoperasikan unit prototipe composting turner, ada
beberapa panel kontrol atau panel kendali pada kabin unit composting turner yang
dioperasikan oleh tangan antara lain adalah joystick sebagai penggerak roda kanan dan kiri,
travel valve yang digunakan untuk naik turun silinder/drum blade composting turner,
pengatur plough kanan dan kiri, dan penggerak plastic rewinder, serta panel-panel kontrol
pada dashboard kabin.
Gambar 32. Panel yang dioperasikan dengan tangan : (a) Travel valve ; (b) Joystick
(c) Accessoris Switch
Panel-panel yang dikendalikan oleh tangan yang terletak pada dashboard seperti
starter, AC, work lamp, dan accessoris switch lain pada dashboard berada pada daerah
normal operator, hanya saja gerakan tangan saat mengatur switch tidak menerapkan SAG
yang aman, accessoris switch terletak pada zona 3 dan 4 terhadap posisi normal operator
dalam kabin. Gerakan tangan kanan dan kiri operator saat mengoperasikan accessoris switch
memaksa gerakan abduksi dan ekstensi punggung berlebihan serta gerakan memutar tulang
belakang yang berbahaya hingga ±90o. Pada kondisi ini penting sekali dilakukan perubahan
tata letak sehingga SAG operator saat mengoperasikan accessoris switch merupakan SAG
yang baik dan aman.
Gambar 33. Operator saat mengoperasikan accessoris switch
b
c
a
60
Posisi travel valve berada pada daerah normal kerja operator (percentil 5, 50 ,95).
Gerakan yang dilakukan untuk mengoperasikan travel valve adalah gabungan antara gerakan
punggung abduksi (abduction) dan fleksi (flexion). Gerakan tangan saat menarik travel valve
kebelakang dan mendorong travel valve kedepan saat operasi unit membentuk sudut 20o
antara travel valve saat setelah ditarik/didorong dengan travel valve pada kondisi normal.
Pada saat posisi travel valve tersebut, jangkauan tangan masih berada pada daerah normal
kerja operator (percentil 5, 50, 95).
Posisi joystick berada dalam daerah maksimum operator (percentil 95) dan diluar
jangkauan maksimum daerah kerja operator (percenil 5 dan 50). Gerakan tangan saat menarik
joystick kebelakang dan mendorong travel valve kedepan saat operasi unit membentuk sudut
30o antara joystick saat setelah ditarik/didorong dengan joystick pada kondisi normal. Hal ini
mengakibatkan perubahan posisi duduk yang dialami oleh operator (percentil 5, 50 dan 95)
ketika mengoperasikan unit dengan posisi tubuh condong ke depan.
Dalam ruang kendali unit prototipe composting turner ini tempat duduk operator bisa
diatur ‘maju mundur’ dengan stroke ± 15cm. Dengan adanya pengaturan posisi tempat
duduk tersebut, posisi joystick berada pada daerah normal kerja operator (percentil 50 dan
95) dan berada pada daerah maksimum operator (percentil 5). Tubuh operator (percentil 5)
tetap harus sedikit condong ke depan meski kursi sudah dimajukan mendekati posisi joystick
sejauh ± 15cm.
Tabel 7. Tinggi duduk dan jangkauan ke depan masing-masing percentil
OperatorTinggi
Duduk (cm)Tinggi Dudukan
Kursi Kendali (cm)Jangkauan ke Depan
Jangkauan ke Depan
(menggenggam)
Percentil 5 33.24
43075.33 63.81
Percentil 50 36.62 80.53 69.35Percentil 95 40 85.37 75.25
Telapak kaki operator (percentil 5, Gambar 26) tidak menyentuh lantai kabin,
sedangkan operator (percentil 50, Gambar 28) hanya menyentuh lantai kabin diujung telapak
kaki. Hal ini mengharuskan operator (percentil 5 dan 50) duduk lebih menjorok ke depan
agar telapak kaki bisa secara penuh menapak pada lantai kabin saat operator mengoperasikan
unit. Oleh karena itu, pada kondisi ini diperlukan penyesuaian tinggi kursi duduk dengan
operator yang mengoperasikan unit (percentil 5 dan 50).
Berdasarkan analisa diatas, maka agar desain ruang kendali yang di desain bisa
memenuhi seluruh selang operator Indonesia yang berada pada percentil 5, percentil 50, dan
percentil 95 untuk bisa bekerja secara aman dan efisien dalam mengoperasikan unit prototipe
composting turner, maka lebih baik jika dilakukan perubahan pada desain tempat duduk
operator menjadi adjustable seat agar jarak antara kursi operator dengan posisi joystick
kendali roda bisa diatur dan disesuaikan serta tinggi dudukan dari operator saat
mengoperasikan unit prototipe composting turner bisa diatur atau disesuaikan dengan ukuran
tubuh operator tersebut.
61
2. Pengamatan Display
Dalam membuat desain ruang kendali kabin sebuah unit dan menentukan tata letak
komponen dan panel kendali yang digunakan saat mengoperasikan unit, penting sekali
seorang engineer mengetahui dan memahami bagaimana kemampuan dari sebuah sistem
penglihatan manusia disesuaikan dengan desain yang ada. Kepala dan mata operator
merupakan dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain tata letak komponen dan
panel kendali karena ketika operator mengoperasikan unit pergerakan kepala dan mata
operator memiliki area atau daerah maksimum yang harus diperhatikan.
Menurut SAE (Society of Automotive Engineers) J985 tentang ‘vision factors
considerations in rear view mirror design’ (pertimbangan faktor pandangan/penglihatan
dalam desain kaca spion) menjelaskan bahwa area/daerah penglihatan untuk masing-masing
mata manusia (kiri/kanan) adalah 900 outside dan 600 inside terhadap garis normal pandangan
operator. Artinya memang terdapat daerah yang hanya bisa dijangkau oleh mata kanan atau
mata kiri dari operator. Dibawah ini adalah gambar yang mengilustrasikan bagaimana daerah
jangkauan mata sebelah kanan dan mata sebelah kiri dari manusia secara horizontal.
Gambar 34. Daerah/wilayah pandangan horizontal mata
Rotasi mata optimal dalam meridian horizontal adalah 15 derajat ke kiri dan 15 derajat
ke kanan. Namun, mata bisa berubah menjadi 30 derajat ke kanan dengan gerakan halus.
Kepala bergerak dengan mudah pada 45 derajat ke kiri dan 45 derajat ke kanan. Sedangkan
gerakan kepala maksimum adalah 60 derajat kiri dan kanan 60 derajat. Tidak hanya secara
horizontal, dalam meridian vertical pun rotasi mata optimal adalah 15 derajat ke atas dan 15
derajat ke bawah. Maksimum gerakan mata ke atas 45 derajat dan ke bawah 65 derajat.
Dalam meridian vertical, gerakan mudah kepala adalah 30 derajat ke atas, 30 derajat ke
bawah, dan gerakan kepala maksimum adalah 50 derajat keatas dan 50 derajat ke bawah.
62
Gambar 35. Daerah pergerakan horizontal kepala dan mata
Gambar 36. Daerah pergerakan vertikal kepala dan mata
Untuk mengurangi kelelahan pengemudi dan meningkatkan efisiensi visual, seorang
pengemudi atau operator dapat menggabungkan gerakan kepala dan mata yang melebihi
batas atas dari daerah optimal dan daerah maksimum pergerakan mata dan kepala, tapi dia
tidak diperbolehkan untuk melakukannya berulang-ulang atau untuk jangka waktu yang
lama.
63
Keterangan :
a – b : Display Pressure Gauge pada Dashboard Kabin
c – g : Display pada Dashboard Bagian Atas Kabin
d, f : Display Pressure Gauge pada Joystick
e : Garis Normal Pandangan Mata
h : Display Monitor Kamera
Gambar 37. Tampak Atas Pengamatan Display dalam Ruang Kendali Kabin
64
(a)
(b)
65
(c)
Keterangan :
a : Display pada Dashboard Bagian Atas Kabin
b : Display Monitor Kamera
c : Garis Normal Pandangan Mata
d : Display Pressure Gauge pada Joystick
e – f : Display Pressure Gauge pada Dashboard Kabin
Gambar 38. Tampak Samping Pengamatan Display : (a) Percentil 5 ; (b) Percentil 50 ;
(c) Percentil 95
Gambar 37 dan Gambar 38 diatas merupakan gambar ilustrasi (dimensi tubuh manusia
dalam penelitian ini (percentil 5, 50, dan 95)) ketika operator sedang melakukan pengamatan
pada display (monitor kamera) atau accessoris (pressure gauge, RPM meter, fuel meter,
temperature gauge, battery voltmeter) pada ruang kendali kabin saat operator
mengoperasikan unit prototipe composting turner. Dari ilustrasi gambar tersebut, dengan
menggunakan software Pro/Engineer Wildfire 4.0 dibuat layout tata letak komponen dan
panel-panel display sehingga posisi display tersebut terhadap pandangan operator (percentil
5, 50, dan 95) bisa diketahui.
Gerakan kepala operator ketika melakukan pengamatan pada display ruang kendali
kabin unit prototipe composting turner merupakan gabungan dari beberapa tipe selang
gerakan yaitu antara lain adalah gerakan fleksi dan ekstensi leher, serta gerakan berputar
(rotasi) dari leher. Selang dari zona gerakan dihitung mulai dari garis normal pandangan mata
66
operator sampai garis pandangan operator tersebut terhadap display. Berikut adalah selang
dari zona gerakan rotasi leher operator saat mengamati display dalam ruang kendali kabin
saat operator mengoperasikan unit, yaitu :
Tabel 8. Selang zona gerakan rotasi leher pada saat pengamatan display
Jenis Gerakan
Pengamatan pada Display
Selang Zona GerakKet.
(gambar 36)
Rotasi LeherPressure gauge pada dashboard kabin
37.70 - 72.80 a - b
Rotasi Leher RPM meter 100 c
Rotasi LeherFuel meter, temperature gauge, oil pressure gauge, battery voltmeter.
20 - 24.30 e - g
Rotasi Leher Pressure gauge pada joystick 2.30 d , f
Rotasi Leher Monitor kamera 26.40 h
Mengacu pada Tabel 8 diatas, dalam pengamatan display operator melakukan gerakan
rotasi leher. Pada gerakan rotasi leher ini terdapat beberapa selang gerakan dari operator yang
menerapkan selang alami gerak (SAG) yang tidak baik yaitu SAG yang berada pada zona 2
dan 3 (Tabel 5), antara lain adalah :
Gerakan operator ketika melakukan pengamatan pressure gauge pada dashboard kabin,
gerakan operator saat melakukan pengamatan battery voltmeter pada dashboard kabin
bagian atas, dan
gerakan operator saat melakukan pengamatan pada monitor kamera.
Gambar 39. Gerakan rotasi leher
67
Tabel 9. Selang zona gerakan fleksi dan ekstensi leher pada saat pengamatan display
Jenis Gerakan
Pengamatan pada Display
Selang Zona Gerak Ket.(gambar 37)
Perc. 5 Perc. 50 Perc. 95
Ekstensi Leher
RPM meter, fuel meter, temperature gauge, oil pressure gauge, battery voltmeter.
43.30 38.90 33.70 a
Ekstensi Leher Monitor kamera 17.70 12.40 40 b
Fleksi LeherPressure gauge pada joystick
34.90 38.40 42.60 d
Fleksi LeherPressure gauge pada dashboard kabin
46.70 - 82.10 50.30 - 83.90 54.20 – 860 e - f
Berdasarkan pada Tabel 9 diatas, ada beberapa SAG yang tidak baik yaitu SAG yang
masih berada pada zona 2 dan 3 yang dilakukan oleh operator (percentil 5, 50, dan 95) pada
saat melakukan pengamatan display. Beberapa kesalahan SAG tersebut antara lain adalah :
Ekstensi leher pada pengamatan display pada bagian dashboard atas: RPM meter, fuel
meter, battery voltmeter, temperature gauge, oil pressure gauge (percentil 5, 50, dan 95),
ekstensi leher pada pengamatan monitor kamera (percentil 5),
fleksi leher pada pengamatan pressure gauge pada joystick (percentil 5, 50, dan 95), dan
fleksi leher pada pengamatan pressure gauge pada dashboard kabin (percentil 5, 50, dan
95).
Gambar 40. Gerakan fleksi dan ekstensi leher
Tata letak komponen dalam ruang kendali yang berkaitan dengan gerakan rotasi leher
operator sangat penting dilakukan perbaikan oleh perusahaan terutama untuk komponen yang
frekuensi pengamatan sering dilakukan seperti monitor kamera, RPM meter, dan pressure
gauge pada dashboard ruang kendali prototipe composting turner. SAG yang tidak baik ini
tidak bisa seterusnya dilakukan oleh operator saat mengoperasikan unit, karena hal tersebut
akan menimbulkan hal negatif terhadap operator seperti kelelahan, pegal, atau bahkan cedera
yang bisa mengakibatkan turunnya produktifitas kerja yang dilakukan.
Untuk beberapa display yang frekuensi dilihat sangat sering, maka sangat baik dan
sudah seharusnya diletakkan pada posisi yang membuat gerakan operator saat pengamatan
pada display berada pada SAG yang diizinkan. Namun, perubahan desain terhadap tata letak
komponen juga tidak bisa lepas dari pertimbangan-pertimbangan perusahaan dalam
menetapkan pilihan desain yang sesuai. Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan,
68
waktu yang harus dikorbankan saat perakitan komponen, serta tujuan desain perusahaan yang
menginginkan seluruh display dan accessoris switch diletakkan sepenuhnya di sebelah kiri
posisi duduk operator (pada dashboard) karena apabila sebagian komponen dalam ruang
kendali diletakkan di bagian depan atau sebelah kanan dari posisi duduk operator, maka
daerah penglihatan operator saat mengoperasikan unit jauh lebih kecil/sempit. Hal ini
berkaitan juga dengan dimensi ruang kendali yang tidak begitu besar, sehingga peletakan
komponen yang menyebar dalam ruang kendali dikhawatirkan mengakibatkan ruang gerak
operator semakin kecil/sempit dan menganggu mobilitas operator saat bekerja. Tidak adanya
‘space’ yang cukup di bagian dashboard bawah juga menjadi faktor tersendiri peletakan
sebagian display pada bagian dashboard atas yang hal ini juga mengakibatkan SAG yang
tidak baik yang dilakukan oleh operator saat bekerja.
Sebaliknya untuk display yang frekuensi dilihat sangat jarang (bahkan mungkin hanya
sekali dilihat saat operator mengoperasikan unit) seperti fuel meter, battery voltmeter,
temperature gauge, oil pressure gauge masih bisa menjadi sebuah kewajaran jika terletak
dalam zona selang alami gerak yang tidak baik yaitu masih berada pada zona 2 dan 3 dari
zona selang alami gerak operator karena hal ini tidak terlalu berakibat fatal secara langsung
terhadap operator. Namun, hal ini tetap saja harus menjadi perhatian perusahaan untuk
menghindari efek negatif jangka panjang yang dialami oleh operator.
top related