tentang mikologi
Post on 28-Jan-2016
64 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seringkali kita tidak menyadari, seiring dengan perkembangan zaman
dan bertambahnya usia, macam penyakit pun telah mengalami
perkembangan. Hal ini tidak didukung dengan kualitas hidup yang baik,
sehingga mempengaruhi kondisi tubuh dan kesehatan. Saat ini kita telah
memasuki usia di mana sistem imun menurun atau fungsinya tidak seimbang
lagi. Hampir semua pembentukan penyakit disebabkan oleh merosotnya
sistem imun sehingga kita harus menjaga dengan baik sistem imun kita demi
melindungi diri sendiri.
Sebuah sistem imun yang sehat dan efektif dapat mengalahkan sumber
penyakit apapun dari luar. Oleh karena itu, kita harus membuat sistem imun
berubah menjadi mesin tempur yang efektif guna melawan semua penyakit.
Dunia ilmiah telah secara luas meneliti bahwa ada sebuah substansi
penguat imun (immunopotentiator) paling kuat yang ditemukan di alam.
Substansi tersebut bernama Beta Glucan. Beta Glucan merupakan karbohidrat
yang tersusun oleh serangkaian glukosa dengan struktur kimia yang berbeda-
beda tergantung dari sumber diperolehnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jurusan Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Nevada di Amerika Serikat menjelaskan bahwa
ukuran partikel Beta Glucan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi
repson imun. Molekul Beta Glucan diekstraksi secara langsung dari dinding
sel ragi roti menggunakan metode yang telah dipatenkan, di mana metode
ekstrak tersebut mempertahankan keutuhan struktur terutama rantai
bercabangnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang pengertian beta glucan ?
2. Bagaimana proses ekstraksi untuk mendapatkan ekstrak beta glukon ?
3. Bagaimana beta glukan bekerja dalam sistem imun ?
4. Bagaimana manfaat dan pengaruh dari beta glucan ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian beta glucan ?
2. Untuk mengetahui proses ekstraksi untuk mendapatkan ekstrak beta
glukon ?
3. Untuk mengetahui beta glukan bekerja dalam sistem imun ?
4. Untuk mengetahui manfaat dan pengaruh dari beta glucan ?
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Glukan merupakan polisakarida dengan monomer glukosa yang terhubung
melalui ikatan glikosida. Jenis glukan yang banyak diaplikasikan dalam industri
adalah beta glukan. Beta glukan adalah homopolimer glukosa yang diikat melauui
ikatan β-(1-3) dan β –(1-6)-glukosida (Ha et al., 2002). Dan dinding sel bebrapa
bakteri, tumbuhan, dan khamir (Hunter et al., 2002).
Β-glukan mampu mengatasi penyakit jantung koroner dan mengurangi
resiko alergi akibat mengkonsumsi obat-obat lain. Menurut Cheeseman dan
Malcon (2000), sifat fisika dan kimia yang dimiliki senyawa β- glukan yaitu:
1. Di alam, berupa senyawa bewarna putih berupa gumpalan besar dan
tidak berbentuk kristal
2. Tidak mempunyai rasa manis
3. Tidak larut dalam air netral dan dapat dipisahkan dengan mudah dalam
larutan alkali
4. Bila di campur dengan air makan akan membentuk larutan koloid
5. Berbentuk ge; pada suhu 54o C
Dua kegunaan β-glukan utama yaitu untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan kadar kolestrol. Beta glukan diketahui mampu
melakukan stimulasi makrofag atau leukosit yang berperan penting sebagai
pertahanan awal pemeliharaa awal sistem kekebalan tubuh. Beta glukan
membantu makrofag menjadi lebih siap untuk menyerang benda asing yang
masuk ke dalam tubuh. Makrofag terdapat pada seluruh jaringan, organ, darah,
dan urat yang digolongkan sebagai pagosit yang membinasakn, menghancurkan
dan menyingkirkan partike; asing dalam sel imun.
Beberapa sifat beta glukan menguntungkan bagi kesehatan karena
merupakan bahan yang alami, tidak beracun, tidak mimiliki efek samping yang
meruhikan, membnatu regenerasi dan memperbaiki jaringan, mengaktivasi dan
memperkuat sistem kekebalan, serta mempetinggi keefektifan obat antibiotik dan
antiviral (Yenti, 2005). Dalam industri farmasi, beta glukan dapat berfungsi untuk
anti infeksi, mengobati luka luar, anti tumor, anti oksidan, dan menurunkan kadar
gula darah karena meningkatkan prooduksi insulin (Hendra, 2005).
Polimer glukan ini merupakan serat yang tidak dapat dicerna, karena
manusi tidak memiliki enzim yang dapat menghidrolisis ikatanβ-glikosidik. Serat-
serat yang tidak larut ini tidak dapat di metabolisme pada saluran pencernaan
sehingga bermanfaat dalam diet yang berfungsi mengurangi kegemukan (Yenti,
2005).
Beta glukan merupakan imunostimultan yang berasal dari dinding sel
khamis S.cereviciae atau dinding sel tanaman tinggi yang memiliki berat molekul
tinggi dan bercabang-cabang dan mengandung lebih drai 250.000 glukosa
(Robinson, 1995). β-1,3- glukan memiliki derajat polimerisasi sebesar 1500
dengan berat milekul 240.000 dan panjang serat sekitar 660nm. (Lipke dan
Ovalle, 1998).β- glukan yang berasal dari dinding sel khamir memiliki struktur
dengan ikatan 1,3 dan 1,6 glukan, sedangkan pada gandung mengandung ikatan β-
1,3 dan 1,4 glukan.
Rumus kimia untuk beta glukan (C6H10O5)n dengan struktur kimia
sebagai berikut :
Gambar polimer dari beta glukan
Untuk memproduksi beta glukan dari mikroba, perlu di perhatikan
bebrapa hal yang dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan. Hal-hal yang
harus diperhatikan diantaranya, yaitu pemilihab galur mikroa, nutrisi dan proses
produksi.
a. Galur mikroba
Mikroorganisme adalah kunci keberhasilan dari suatu fermentasi.
Mikroorganisme harus memiliki bberapa keunggulan yang diperlukan
untuk berhasilnya suatu proses biologis (Gumbira. 1987). Ciri-ciri yang
perlu dimiliki oleh mikroorganisme yang unggul adalah
Galut tersut berupa kultur yang murni dan bebas dari
mikroorganisme lainnya.
Secara genetik harus stabil
Galur tersut harus mampu tumbuh dengan cepat. Sesaat setelah
diinokulasi pada tangki pembibitan atau wadah lain yang dijadikan
reaktor.
Galur tersebut dapat menghasilkan produk yang diinginkan dalam
jangka waktu yang pendek
Jika memungkinkan, galur mikroba tersebut hendaknya mampu
melindungi dirinya sendiri dari kontaminasi dengan cara
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Galur tersebut mampu memproduksi produk yang diinginkan tanpa
menghasilkan produk lain yang bersifat beracun
b. Nutrisi
Semua mahkluk hidup mempunyai persyaratab yang sama dalam al
pemenuhan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Semua mahkluk hidup membutuhkan sumber energi,
sumber karbon, nitrogen, unsur logam, vitamin dan air. Komposisi nutrisi
mempengaruhi hasil metabolisme dari mikroorganisme. Pemilihan media
yang baik sama pentingnya dengan pemilihan mikroorganisme yang
digunakan untuk menghasilkan produk yang dikehendaki. Bberapa faktor
yang mempengaruhi pemulihan media dalah tersedia dan mudah didapat,
sifat proses biologi, dan faktor harga (Margaretha dkk, 1997).
a. Sumber karbon
Khamir akan tumbuh pada media yang mengandung karbohidrat
atau sumber nergi, nitrogen yang cukup untuk sintesis protein,
garam mineral, dan faktor lain yang mendukung pertumbuhan.
Pada umunya oksigen harus tersedia untuk pertumbuhan
mikroorganisme, tetapu pada S. Cereviciae tidak selalu diperlukan
kebutuha akan oksigen (Macy dan Miller, 1983). Sumber karbon
yang digunakan dapat berupa monosakarida seperti gluosa,
manosa, fruktosa, galaktosa dan fula pentosa (Wang, dkk, 1980)
Disakarida sperti sukrosa dan maltosa juga dsapat
difermentasi oleh khamir S. Cereviciae. Trisakarida seperti
maltotriosa dan rafinosa juga di fermentasikan oleh khamir
meskipun pada bebrapa galur hanya dapat menghidrolisis rafinosa
sebagian
b. Sebagian besar mikroba yang digunakan dalam industri fermentasi
dapat menggunakan senyawa anorganik maupun senyawa organik
sebagai sumber nitrogen. Sumber nitrogen anorganik antara lain
gas ammonia, garam amonium kecuali nitrat. Sedangkan asam
amino, protein, dan urea merupakan sumber nitrogen organik.
Fungsi nitrogen dalam sel adalah mengatur keseimbangan asam
basa, mempercepat proses penyembuhan, sebagai pembentukan
enzim, menyusun 50% berta kering organisme berpa
makromolekul, dan sebagai energi (Kusmiati, dkk, 2007).
β-Glukan merupakan homopolimer glukosa yang diikatmelalui ikatan β-
(1,3) dan β-(1,6)-glukosida (Ha et al., 2002) dan banyak ditemukan pada dinding
sel beberapa bakteri, tumbuhan, dan khamir (Hunter et al., 2002). Saccharomyces
cerevisiaetermasuk khamir uniseluler yang tersebar luas di alam dan merupakan
galur potensial penghasil β-glukan, karena sebagian besar dinding selnya tersusun
atas β-glukan (Lee et al., 2001). Mikrobia ini bersifat nonpatogenik dan
nontoksik, sehingga sejak dahulu banyak digunakan dalam berbagai proses
fermentasi seperti pada pembuatan roti, asam laktat, dan alkohol (Lee, 1992).
β-Glukan terbukti secara ilmiah sebagai biological defense modifier
(BDM) dan termasuk kategori generally recognized as safe (GRAS) menurut
FDA, serta tidak memiliki toksisitas atau efek samping (Ber, 1997). β-Glukan
memiliki berbagai aktivitas biologis sebagai antitumor, antioksidan,
antikolesterol, anti penuaan dini, dan peningkat sistem imun (Kulickle et al.,
1996; Lee et al., 2001; Miura etal., 2003). Selain itu, senyawa ini dapat juga
dimanfaatkan sebagai zat aditif dalam industri makanan (Cheeseman &Brown,
1995).
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Beta glukan merupakan senyawa metabolit sekunder yang dapat
diisolasi dari tanaman , kelompok cendawan dan mikroorganisme. Beta
glukan merupakan homopolimer glukosa yang diikat melalui ikatan β-(1,3)
dan β-(1,6)-glukosida dan banyak ditemukan pada dinding sel. Β-glukan
merupakan komponen utama polisakarida yang terdapat pada dinding sel.
Beberapa mikroorganisme, seperti ragi dan jamur/cendawan dan juga sereal
seperti gandum dan jelai, mempunyai nilai ekonomi tinggi karena
mengandung sejumlah besar β-glukan. Zat-zat yang terkandung dapat
merangsang sistem kekebalan tubuh, modulasi imunitas humoral dan selular,
dengan demikian memiliki efek menguntungkan dalam memerangi infeksi
bakteri, virus, jamur dan parasit. β-glukan jugamenunjukkan sifat
hipokolesterolemik dan sifat antikoagulan. Akhir – akhir initelahterbukti
sebagai senyawa anti-sitotoksik, antimutagenik dan anti-tumorogenic,
sehingga dapat diharapkan sebagai promotor farmakologis kesehatan
(Widyastuti, 2011).
Kelompok cendawan yang menghasilkan ekstrak beta glukan
diantaranya adalah jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan jamur
shiitake (Lentinus edodes). Kedua cendawan sudah cukup dikenal luas di
masyarakat Indonesia, harganya terjangkau, dan waktu budidayapun
relatif tidak terlalu lama (Widyastuti, 2011).
Menurut Synytsya et al (2009), jamur tiram atau dikenal dengan
genus Pleurotus merupakan sumber glukan biologis aktif. Secara
parsial, β-glukan dari Pleurotus sp. (pleuran) telah digunakan sebagai
suplemen karena aktivitas imunosupresifnya. Seperti komponen serat
makanan, polisakarida jamur tiram dapat merangsang pertumbuhan
mikroorganisme usus (probiotik), yakni sebagai prebiotik. Glukan
biasanya diisolasi dari bagian batang Pleurotus ostreatus dan Pleurotus
eryngii dengan air mendidih yakni ekstraksi alkali. Kandungan chitin
ditemukan dalam jumlah kecil sebagai komponen dinding sel kompleks
kitin-glukan (Widyastuti, 2011).
Klasifikasi jamur Tiram
Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Tricholomatacea
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus ( IT IS.gov )
Klasifikasi jamur Shittake
Kingdom :Fungi
Divisi :Basidiomycota
Kelas :Homobasidiomycetes
Ordo :Agaricales
Famili :Marasmiaceae
Genus :Lentinula
Spesies :Lentinula edodes ( IT IS.gov)
3.2 Ekstraksi beta glucan
Surenjava (2005), menyampaikan hasil penelitiannnya bahwa
beta – glukan yang berasal dari jamur shiitake (Lentinus edodes)
mempunyai efek anti tumor. Disebutkan oleh FDA, bahwa beta glukan
termasuk kategori Generally recogniced as safe serta tidak memiliki
toksisitas atau efek samping. Β-Glukan memiliki berbagai aktivitas
biologis sebagai antitumor, antioksidan, antikolesterol, anti penuaan dini
dan peningkat sistem imun atau peningkat sistem kekebalan tubuh
yang dikenal sebagai imunomodulator. Selain itu, senyawa ini juga
dapat dimanfaatkan sebagai zat aditif dalam industri makanan. Produksi
beta glukan dapat dilakukan dengan metode ekstraksi bertahap, yakni
berdasarkan sifat kelarutan beta glukan dalam solven air dan alkali.
Teknik ekstraksi ini merupakan modifikasi dari metode ekstraksi yang
dilakukan oleh Mizuno (1999) dan Yap and Ng ( 2001) untuk isolasi
lentinan dari jamur shiitake. Dengan ekstraksi bertahap diharapkan beta
glukan yang dapat diekstrak dari tubuh jamur semakin optimal jumlah dan
kadar beta glukannya (Widyastuti, 2011).
Selain jamur shitakee, Jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus
merupakan jamur kayu dengan nilai gizi tinggi. Jamur tiram putih
mengandung protein (19-30%), karbohidrat (50 -60%), asam amino, vitamin
B1, B2, B3, B5, B7, vitamin C dan mineral (Widyastuti dkk. 2003). Selain itu
kandungan nutrisi dalam jamur tiram juga mengandung lemak, kalsium,
kalium, natrium, zat besi dan mengandung β-glukan yang digunakan untuk
menurunkan kadar kolesterol (Hendritomo 2010).
Beta glukan dapat diperoleh dari proses ekstraksi tubuh buah,
miselium atau dari medium cair dalam proses fermentasi bawah
permukaan. Metabolit primer seperti beta glukan, dapat diperoleh dari
ekstraksi biomassa, terutama tubuh buah dengan menggunakan pelarut
ethanol atau air yang selanjutnya dimurnikan untuk mendapatkan
ekstrak yang relatif murni sebagai bahan neutraceutical. Dari ekstrak
tersebut dapat dibuat produk berupa kapsul, tablet atau minuman yang
diformulasikan guna memperoleh rasa yang disukai. Salah satu metode untuk
memproduksi senyawa aktif beta glukan dari jamur adalah dengan cara
ekstraksi dilanjutkan dengan pemurnian beta glukan seperti yang
dilakukan oleh Chao et al.(1989) dalam Aryantha (2005). Penelitian
terbaru oleh Yap dan Ng (2001) telah menetapkan prosedur yang lebih
efisien untuk melakukan ekstraksi beta glukan(Widyastuti, 2011).
Beta glukan diisolasi melalui presipitasi ethanol dan freeze
drying dalam nitrogen cair.Ekstrak senyawa aktif polisakarida beta
glukan mempunyai sifat larut dalam air dan alkali (Widyastuti, 2011).
Pada proses ekstraksi ini telah dilakukan modifikasi.Modifikasi yang
dilakukan adalah dengan memecah proses ekstraksi menjadi dua tahap,
yakni ekstraksi dengan solven air dilanjutkan alkali. Pada metode
sebelumnya hanya 1 kali tahap ekstraksi, yaitu air saja atau alkali saja
secara terpisah. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap proses
ekstraksi air dan alkali, berlandaskan hasil optimasi dengan
menggunakan metode statistika penelitian sebelumnya (Widyastuti, 2011).
Gambar 2.1 flowchart proses ekstraksi water soluble betaglucan
dari jamur Basidiomyocota
Gambar 2.2 flowchart proses ekstraksi alkali soluble betaglucan
dari jamur Basidiomycota
Beta glukan hasil ekstraksi dilakukan karakterisasi untuk
membandingkan karakterisasi beta glukan dari sumber jamur yang
berbeda dari jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan shiitake ( Lentinus
edodes ). Uji karakterisasi meliputi uji FTIR untuk mengetahui gugus
fungsi beta glukan. Pada gambar 1.3 dapat dilihat struktur 1,3/1,6 β-
Glukan.
Gambar 1.3 struktur kimia dari beta glucan
3.3 Beta Glukan Bekerja Dalam Sistem Imun
Dua kegunaan β-glukan utama yaitu untuk meningkjatkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan kadar kolestrol. Beta glukan diketahui
mampu melakukan stimulasi makrofag atau leukosit yang berperan penting
sebagai pertahanan awal pemeliharaa awal sistem kekebalan tubuh. Beta
glukan membantu makrofag menjadi lebih siap untuk menyerang benda asing
yang masuk ke dalam tubuh. Makrofag terdapat pada seluruh jaringan, organ,
darah, dan urat yang digolongkan sebagai pagosit yang membinasakn,
menghancurkan dan menyingkirkan partike; asing dalam sel imun.
Beberapa sifat beta glukan menguntungkan bagi kesehatan karena
merupakan bahan yang alami, tidak beracun, tidak mimiliki efek samping
yang meruhikan, membnatu regenerasi dan memperbaiki jaringan,
mengaktivasi dan memperkuat sistem kekebalan, serta mempetinggi
keefektifan obat antibiotik dan antiviral (Yenti, 2005). Dalam industri
farmasi, beta glukan dapat berfungsi untuk anti infeksi, mengobati luka luar,
anti tumor, anti oksidan, dan menurunkan kadar gula darah karena
meningkatkan prooduksi insulin (Hendra, 2005).
Polimer glukan ini merupakan serat yang tidak dapat dicerna, karena
manusi tidak memiliki enzim yang dapat menghidrolisis ikatanβ-glikosidik.
Serat-serat yang tidak larut ini tidak dapat di metabolisme pada saluran
pencernaan sehingga bermanfaat dalam diet yang berfungsi mengurangi
kegemukan (Yenti, 2005).
Beta glukan merupakan imunostimultan yang berasal dari dinding sel
khamis S.cereviciae atau dinding sel tanaman tinggi yang memiliki berat
molekul tinggi dan bercabang-cabang dan mengandung lebih drai 250.000
glukosa (Robinson, 1995). β-1,3- glukan memiliki derajat polimerisasi
sebesar 1500 dengan berat milekul 240.000 dan panjang serat sekitar 660nm.
(Lipke dan Ovalle, 1998).β- glukan yang berasal dari dinding sel khamir
memiliki struktur dengan ikatan 1,3 dan 1,6 glukan, sedangkan pada gandung
mengandung ikatan β-1,3 dan 1,4 glukan.
Beta Glucan bersifat dapat merangsang sistem imun seseorang,
terutama baik digunakan pada orang-orang dengan kondisi lemah akibat
sindrom kelelahan kronis, mengalami stress fisik dan emosional, serta untuk
pengobatan kanker seperti halnya terapi radiasi dan kemoterapi. Pada
perkembangannya, saat ini Beta Glucan telah dipakai sebagai salah satu
komposisi pada pengobatan kemoterapi. Beta Glucan juga dapat digunakan
pada penderita HIV/AIDS, diabetes dan kolesterol. Saat ini tidak sedikit
orang yang menggunakan Beta Glucan pada kulit sebagai pengobatan
dermatitis, kerutan pada kulit, penyembuhan luka, luka diabetes, dan luka
akibat radiasi.
Beta Glucan dalam tubuh akan bekerja pada tingkat sel dalam darah,
dimana Beta Glucan akan merangsang makrofag yang merupakan sel darah
putih yang berguna untuk melindungi dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dalam melakukan perlawanan terdepan kepada penyebab berbagai
penyakit yang datang menyerang kesehatan tubuh. Dalam percobaan klinis
periode pertama terhadap tubuh manusia yang diizinkan oleh Food Drug
Administration (FDA) Amerika Serikat, dibuktikan bahwa Beta Glucan dapat
secara signifikan memperkuat dan menambah kemampuan makrofag untuk
menghancurkan benda-benda dari luar yang menyerang masuk ke dalam
sistem imun manusia.
Sel Makrofag adalah salah satu jenis sel pokok yang berperan aktif
untuk mendukung kekebalan alamiah tubuh. Makrofag akan bekerja dengan
cara menelan partikel asing yang masuk ke dalam tubuh dan makrofag akan
langsung menghancurkan diri mereka sendiri untuk membunuh partikel asing
yang masuk ke dalam tubuh. Bahan kimia serta berbagai serangan kuman,
virus dan bakteri akan membuat makrofag bekerja mengaktifkan sistem
immunitas tubuh lainnya yang ada di dalam tubuh.
Beberapa jenis infeksi akan menyebabkan tubuh menjadi demam,
oleh karena makrofag sedang bekerja keras sebagai garda terdepan dalam
sistem immunitas tubuh dalam melakukan perlawanan terhadap infeksi yang
terjadi. Dalam kerjanya, selain memakan partikel asing yang ada dalam darah,
makrofag juga akan menghasilkan faktor-faktor pertumbuhan untuk sel yang
berfungsi untuk memperbaiki lapisan kulit (lapisan halus) yang terluka.
Dalam mekanisme tersebut, selain perbaikan yang terjadi pada lapisan
kulit, semua fungsi kekebalan tubuh akan diperbaiki, termasuk kemampuan
fagositosit (kemampuan untuk menelan sel dan partikel asing), pembebasan
sitokin (intercellular hormon) yang berkaitan dengan imunitas, seperti IL-1,
IL-6, GM-CSF, interferons dan proses pengolahan antigen (partikel asing)
baru untuk mekanisme immunitas yang lebih terpadu.
Selain dalam fungsinya dalam sistem immunitas, makrofag juga
akan dilibatkan pada proses detoksifikasi, pemeliharaan flora usus,
perlindungan substansi anti tumor dan pemeliharaan secara terintegrasi untuk
kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Beta Glucan merupakan substansi yang tahan terhadap asam,
oleh sebab itu jika Beta Glucan dikonsumsi melalui mulut dan dicerna
melalui lambung, mekanisme sistem pencernaan tidak akan menyebabkan
perubahan susunan kimia dari Beta Glucan itu sendiri. Makrofag pada
mukosa dinding usus akan di aktifkan oleh Beta Glucan yang terdapat dalam
saluran cerna melalui reseptor Beta Glucan yang terdapat pada mukosa
dinding usus. Pengaktifan secara segera atas sel ini akan memiliki manfaat
yang begitu besar bagi sistem imun tubuh dalam proses aktifasi sistem imun
secara keseluruhan melalui saluran dan kelenjar getah bening yang ada.
Dalam hal ini, makrofag akan berfungsi sebagai pemberi informasi yang akan
memberikan informasi mengenai antigen yang terdapat dalam tubuh untuk
melepaskan sitokin dan menyebabkan pengaktifan sistem imun tubuh yang
sistematik.
3.4 Manfaat Dan Pengaruh Dari Beta Glucan
Senyawa β-glukan merupakan salah satu komponen penyusun dinding
sel jamur. Senyawa β-glukan yang diekstrak dari jamur tiram disebut
pleuran. Senyawa β-glukan jamur terdiri atas β-glukan larut air dan larut
alkali (Rop et al. 2009).
Mekanisme penurunan kolesterol LDL oleh β-glukan yaitu berikatan
dengan asam empedu sehingga mencegah reabsorpsinya didalam usus dan
akhirnya diekskresikan. Disimpulkan bahwa tidak hanya peningkatan sintesis
asam empedu, namun penurunan absorpsi kolesterol berperan juga terhadap
efek penurunan kolesterol oleh beta glukan (Lee 2009). Kolesterol
merupakan salah satu lipid plasma yang berasal dari makanan (eksogen) dan
dari sintesis lemak (endogen) (Price dan Wilson 2006).
Kadar kolesterol normal adalah kurang dari 200 mg/dL, sedangkan
hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dengan kadar kolesterol lebih dari
normal. Hiperkolesterolemia bukan merupakan penyakit tetapi merupakan
faktor resiko utama penyakit jantung koroner (Wiryowidagdo dan sitanggang
2009).
Kandungan kimia Dalam jamur tiram terdapat 18 macam asam amino
yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya: isoleusin, lisin, methionin, sistein,
fenilalanin, tirosin, treonin, triptopan, valin, arginin, histidin, alanin, asam
aspartat, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin dan mengandung β-
glukan yang berkhasiat sebagai antitumor, antioksidan, antihiperkolesterol,
antipenuaan dini, serta peningkatan sistem imun (Hendritomo 2010).
β-glukan mempunyai aktivitas sebagai antihiperkolesterol dengan
mekanisme kerjanya mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus dengan
cara mengikat garam empedu, mengganggu sirkulasi enterohepatik yang akan
menyebabkan peningkatan produksi asam empedu yang berasal dari
kolesterol, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam hati (Mursito et al.
2011).
Beta-glucan mengatur respon autoimun dengan meningkatkan sintesis
T-reg. Proses ini akan menurunkan T-helper, sehingga menghambat sitokin,
diikuti dengan penurunan proses inflamasi. Hingga saat ini Beta Glucan
banyak digunakan untuk meningkatkan sistem imun dan sangat baik untuk
pasien-pasien kanker, berikut ini beberapa data klinis yang menunjukkan
bahwa Beta Glucan memiliki manfaat bagi pasien kanker :
1. Mengurangi gejala-gejala yang menyertai penyakit tumor serta
regresi sel-sel kanker dan tumor.
2. Mengurangi gejala pada sel kanker. pemberian beta glucan dari
maitake (grifola frondosa) 4-6 g/hari dan 35-100 mg
d-fraction/hari selama 7-20 bulan dapat meningkatkan efektivitas
kemoterapi dalam menurunkan regresi kanker dan mengurangi
gejala yang menyertai kanker .
3. Meningkatkan disease free survival pasien-pasien kanker.
4. Memberikan efek sinergis dan antagonis terhadap beberapa
antibiotik
5. Mengaktifkan & menjaga sistem imun tubuh agar bekerja optimal
6. Mencegah terjadinya alergi dan infeksi, terutama pada pasien
dengan gangguan sistem imun
7. Mencegah terjadinya diabetes mellitus
8. Menghambat pertumbuhan sel-sel ganas (kanker) dalam tubuh
9. Perlindungan terhadap sel tubuh dari pengaruh radikal bebas dan
radiasi sebagai antioksidan kuat
10. Membantu menjaga keseimbangan kadar kolesterol dalam darah
11. Membantu proses regenerasi dan mempercepat pemulihan
jaringan yang rusak.
Manfaat dan Pengaruh dari Beta Glucan
Elemen yang mempengaruhi
Anti Tumor Macrophge, Immunocytes seperti sistem komplemen reculoeindothelial, bertindak untuk merangsang sitokin seperti interferon dan memperpanjang masa hidup melalui pengaruh sistem kekebalan
Polisakarid senyata protein Beta Glucan, asam heteroglucan, Xyloglucan, Glycoprotein, senyawa protein RAN ( Lectin ), dan lain lain.
Pencegahan pengaruh kanker, yakni dengan menyerap dan merusak materi penyebab kanker
Serat pada makanan Beta Glucan yang tidak terserap Heteropolisakarid, chittin.
Mereduksi gula darah Polisakarid dan senyawa RNA
Menurunkan tekanan darah, kolestrol dan mengurangi arteriosclerosis ( kekakuan pembuluh darah arteri )
Serat, asam lemak tak jenuh seperti lionik. Terosinase mengoksidasi tirosin melanin.
Membantu pencernaan dan metabolisme tubuh
enzim amilase dan protease tingkatkan penyerapan nutrisi
Produksi semen, rambut dan putih telur
Protein melamin
DAFTAR PUSTAKA
Cheeseman, IM, and R. Malcon Brown. 2000. Micrososcopy of Curdlam
Structure.The University of Texaz at Austin: Departement Of Botany
Gumbira, Irwan. 2008. Bioindustri Penerapan Teknologi Fermentasi. Jakarta: PT
Mediyatama Sarana Pustaka.
Ha, C., K. Lim, C. Kim, and H. Chang. 2002. Analysis of Alkali Soluble Glukcan
Produces By Wild Type and Mutants. Journal Applied Microbiology
and Biotectechnology. Vol. 58, No. 3.
Hendra, Alex. 2005. Analisis Pendahuuan Produksi Dan Uji Aktivitas Antibakteri
Crude B-Glukan Hasil Isolasi Dari Saccharomyces Cerevisiae Dan
Agrobacterium Sp.. Skripsi. Jakarta: Faluktas MIPA Jurusan Kimia
Universitas Indonesia
Kusmiati, Dkk. 2007. Beta Glucan Production Of Saccharomyces Cerevisiae In
Medium With Different Nitrogen Sources In Air-Lift Fermentor.
Jurnal Biodiversitas. Vo. 8, No 4
Lipke, Pn, R. Ovalle. 1998. Cell Wall Architecture In Yeast. Journal New
Structure And New Challenges Of Bacteriology. Vol. 180, No. 15
ISSN 3735-3740
Margaretha, Wahyuningsih. 1997. Laporan Penelitian Optimasi Konsidi Operasi
Proses Produksi Pigmen Angkak Pada Fermentasi Beras Oleh
Monascus Purpureus. Skripsi . UNDIP : Fakultas Teknik
Robinson. T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Penerbit
ITB
Yenti. 2005. Produksi Beta Glucan Oleh Saccharomyces Cereviciae Pada
Fermentor Air Lift Dengan Variasi Sumber Karbon. Skripsi. Jakarta:
Fakultas Jurusan Kimia Universitas Indonesia
Widyastuti, Netty, dkk. 2011. Analisis Kandungan Beta-Glukan Larut Air dan
Larut Alkali Dari Tubuh Buah Jamur Tiram (Pleurotus ostretus) dan
Shitake (Lentinus edodoes). Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 13, No.
3 Desember 2011 Hall. 182-191
http://colosta-gold.blogspot.co.id/2009/08/beta-glucan.html
http://www.academia.edu/10803888/SKRIPSI_UJI_AKTIVITAS_ANTIHIPERKOLESTEROL_EKSTRAK_%CE%B2-GLUKAN_LARUT_ALKALI_JAMUR_TIRAM_PUTIH_PADA_HAMSTER
Pertanyaan Siti Mustaqimah
1. Bagaimana mekanisme beta glukan dalam menurunkan kadar kolesterol ?
dan bantuan apa yang diberika pada makrofag ?
Jawaban dari Jahrotul Jannah
Dalam mekanisme selain perbaikan yang terjadi pada lapisan kulit,
semua fungsi kekebalan tubuh akan diperbaiki, termasuk kemampuan
fagositosit (kemampuan untuk menelan sel dan partikel asing), pembebasan
sitokin (intercellular hormon) yang berkaitan dengan imunitas, seperti IL-1,
IL-6, GM-CSF, interferons dan proses pengolahan antigen (partikel asing)
baru untuk mekanisme immunitas yang lebih terpadu.
Selain dalam fungsinya dalam sistem immunitas, makrofag juga
akan dilibatkan pada proses detoksifikasi, pemeliharaan flora usus,
perlindungan substansi anti tumor dan pemeliharaan secara terintegrasi untuk
kesehatan tubuh secara menyeluruh.
top related