prinsip komunikasi fkg(1)

Post on 28-Nov-2015

51 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

prinsip dalam komunikasi

TRANSCRIPT

KULIAH B LOK PRINSIP KOMUNIKASI

Oleh Dian Marhaeni K MSi

Onong Uchjana Effendy

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)

Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

(De Vito, dalam Fred E.Jandt 1998:26),

KOMPONEN KOMUNIKASI

1. Who? (siapa/sumber).

Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Says What? (pesan).

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai, gagasan/maksud sumber tadi.

3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan

pesan dari komunikator(sumber) kepada omunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).

Orang/kelompok/organisasi

1. Source (sumber) adalah sumber atau individu yang menyampaikan pesan. Boleh jadi, sumber itu adalah seseorang yang berbicara, menulis, menggambar, memberi isyarat atau suatu organisasi komunikasi seperti sebuah redaksi surat kabar, penerbit, stasiun televisi, atau studio film.

2. Encoding (proses penyandian) adalah proses penyandian atau pengalihan pesan dalam bentuk lambang-lambang.

3. Message (pesan) adalah pesan yang merupapakan seperangkat lambang-lambang yang bermakna yang disampaikan sumber. lambang-lambang itu bisa bersifat verbal (kata-kata atau tulisan) maupun nonverbal (gerak, gambar, isyarat, sikap).

4. Channel (saluran) adalah saluran atau media yang digunakan oleh sumber dan penerima pesan dalam berkomunikasi. Saluran yang digunakan bisa dua, tiga atau empat saluran secara serentak. Misalnya, ketika berbicara atau mendengarkan, kita menggunakan saluran suara, tetapi ketika memberi atau isyarat kita gunakan saluran visual. Apabila kita mencium bau-bauan, menggunakan saluran olfaktori (saluran penciuman). Tatkala kita slaing menyentuh, menggunakan saluran taktil. Saluran bisa juga berupa media cetak, seperti surat kabar, majalah, atau media elektronik, seperti televisi, radio, film dan internet.

5. Noise (hambatan) adalah gangguan yang menerpa proses komunikasi yang dapat mengakibatkan diterima atau tidaknya pesan pada diri komunikan. Gangguan ini bisa berupa gangguan semantik (bahasa), psikologis (kejiwaan), sosiologis (status sosial), antropologis (perbedaan etnis) atau ekologis (lingkungan).

6. Receiver (penerima) adalah penerima pesan dari komunikator. Komunikan ini bisa sendiri atau sekelompok orang, bahkan suatu komunitas tertentu, seperti kelompok pendengar radio, penonton televisi, atau pembaca koran.

7. Decoding (proses penerimaan) adalah proses penangkapan, pemahaman, dan penerimaan pesan oleh komunikan dari komunikator. Proses decoding ini memerlukan kesiapan komunikan untuk menerima pesan dalam kondisi apapun.

8. Receiver response (tanggapan penerima) adalah tanggapan atau seperangkat reaksi dari komunikan yang timbul setelah menerima pesan. Hal ini berkenaan dengan reaksi spontanitas yang dirasakan oleh komunikan.

9. Feedback (umpan balik) adalah umpan balik atau tanggapan dari komunikan kepada komunikator. Umpan balik ini bisa berasal dari dalam diri atau dari luar. Efek komunikasi adalah pengaruh yang terjadi pada diri komunikan.

De Vito (19979:29) mengatakan, bahwa pada setiap komunikasi selalu

ada konsekuensi. Pertama, memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, membuat sintesis atau mengevaluasi sesuatu. Ini adalah efek kognitif.

Kedua, memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan. Ini disebut dampak efektif.

Ketiga, memperoleh cara-cara bertindak baru seperti cara melemparkan bola atau menulis feature, selain perilaku verbal dan nonverbal yang baik. Inilah efek psikomotorik.

10. Context (situasi komunikasi) adalah situasi atau lingkungan yang mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formal atau informal, serius atau santai, dan sebagainya.

 

TATARAN KOMUNIKASI

Komunikasi intra persona Komunikasi inter Persona Komunikasi Kelompok Komunikasi Publik Komunikasi Massa

PRINSIP KOMUNIKASI DEDDY MULYANA

1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. 

2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Prinsip

Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)

5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dan kapan komunikasi itu berlangsung.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman.

7 : Komunikasi itu bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut.

8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi

Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

11 : komunikasi bersifat irreversible

Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.

12 : Komunikasi bukan panasea

Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah****

top related