pengaruh investasi jangka pendek dan nilai ...repository.uinbanten.ac.id/3996/1/rena firdaus...
Post on 28-Oct-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH INVESTASI JANGKA PENDEK DAN
NILAI KAPITALISASI PASAR TERHADAP
PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT BANK
PANIN DUBAI SYARIAH TBK PERIODE MARET
2015-FEBRUARI 2018
SKRIPSI
Diajukan pada Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
RENA FIRDAUS
NIM: 151500248
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019 M/ 1440 H
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dan diajukan pada Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten ini sepenuhnya asli merupakan
karya tulis ilmiyah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan
karya tulis ilmiah.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa sebagian atau
seluruh skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau
mencontek karya tulis orang lain, saya bersedia untuk menerima
sanksi berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima atau
sanksi akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Serang, 10 April 2019
Rena Firdaus
NIM. 151500248
ii
ABSTRAK
Rena Firdaus, NIM: 151500248, judul skripsi: Pengaruh Investasi Jangka
Pendek dan Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap Pembiayaan Mudharabah pada PT
Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018.
Investasi jangka pendek pada surat-surat berharga seperti investasi dalam SBIS
(Penempatan pada Bank Indonesia) sebagai salah satu cara pengelolaan likuiditas dan
dapat mengahsilkan pendapatan yaitu cenderung akan berdampak pada penyaluran
pembiayaan, salah satunya pembiayaan mudharabah. Disi lain ketika perusahaan
mengeluarkan dana perusahaan pun membutuhkan dana untuk kegiatan operasinal.
Kapitalisasi pasar ialah untuk menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai perusahaan tersebut. Secara tidak
langsung ketika nilai suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan menambah
ketertarikan investor untuk mengalokasikan dananya atau berinvestasi, sehingga dengan
bertambahnya dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah satunya pada
peningkatan penyaluran pembiayaan yang akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah pengaruh Investasi jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar secara
simultan maupun parsial terhadap pembiayaan mudharabah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar secara simultan maupun parsial terhadap pembiayaan
mudharabah dengan periode pengamatan Maret 2015 sampai Februari 2018.
Penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan teknik analisis deskriptif,
uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji F, uji t, koefisien korelasi, dan koefisien
determinasi dengan bantuan program SPSS.
Nilai thitung variabel investasi jangka pendek sebesar -0,857 dan ttabel sebesar
2,03693 hal tersebut menunjukan bahwa nilai thitung variabel investasi jangka pendek
lebih kecil dari ttabel (-0,857 < 2,03693) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara
parsial variabel investasi jangka pendek (X1) tidak berpengaruh tidak signifikan
terhadap variabel pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
Dan thitung variabel nilai kapitalisasi pasar lebih besar dari ttabel (5,329 >2,03693) maka
Ho ditolak, artinya secara parsial variabel nilai kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh
positif secara signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) pada PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk. Serta secara simultan, Nilai Fhitung sebesar 15,350 lebih besar dari
Ftabel sebesar 3,28 hal tersebut menunjukan bahwa nilai Fhitung > dari Ftabel (15,350 >
3,28) artinya, secara simultan variabel investasi jangka pendek (X1) dan nilai
kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y)
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
Keyword: Investasi Jangka Pendek, Nilai Kapitalisasi Pasar, Pembiayaan
Mudharabah
ill ,un|llmlu.Uul*":-,
FAk■~LTAS EKONOMI DAN BIsNISIsLAM
■〕IIVERSITASIsLAM NEGERISl■ TANルLuLANA ⅡASANUDDIN BANTEN=_ュ
■■)〔 |]30 Scrallg 42118 Telp.(0254)2003323 Fax。(0254)200022
:,:.- - :r.,remplaf
!,r'uga,1 u an -\IunaqasahJLI : -:: FLrdauS,",.'.: -:i,{00248
- :.:,:.*IT1 \\'r. Wb.
Kepada ythlbu DekanBisnis lsiam
Di―
Fakultas Ekonomi danUIN SMH Banten
l':r::=-*-umkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan6umi$r"i- '--' serra mengadakan koreksi seSgrlrpya, maka kamr berpend"patur&F&'r !r--::si Saudari Rena Firdaus, NIM:'-titsooz+g yang berjudulqmsnmfr Inrestasi Jangka pendek Dan Nirai iapitarisasi pasar-r'lm*fup Pembiayaan Mudharabah pada pr Bank purio Dubai SyariahTmm Feri,rde \Iaret 20r5-Februari 20rg telah dapat diajukan sebagai salah,ffi-'r'r' :-' --=: ''lnruk melengkapi ujian munaqasyah pada Fakurtas Ekonomi dani's:' --.-am Jurusan_perbankan Syariarr uri""rritu, i;i;r" Negeri Sultan'{,,1'1 i,, ;::: r{aSanUddin Banten.Demikian, atas segala perhatian Ibu, kami ucapkan terimakasih.
^, ".salamu'alaikumWr.Wb.
Ser電
Serang, 11 Maret 2019
NIP。 197408222005012003
]
P嘔 lヽ |‖]へ Rl‐H INVESTASIJANGKA PENDEK DANI`L_ミI KAPITALISASI PASAR TERHADAP
型嘔 l`BIAYAAN MUDHARABAH PADA PT BANKP粧 I`ヽ DUBAISYARIAH TBK PERIODE MARET
2015¨FEBRUAR12018
C)leh:
RENA FIRDAUSNIⅣI:151500248
Pembilnbing II
,
抄Iけ |:L■ irul Akmal,S,Eo M,M仙|「F 195609161978031001
Dckan Fakultas
三1lonomi dan Bisnis lslarn
Hio MukhhshOtul Jannah,MoM"M.AkNIP。 197408222005012003
卜lcngctahui,
Ketua Jurusan
Perbankan Syariah
lV
I Masykuroh121991032003
八 11
NIP。 19836112006042001
PENGESAHAI{
Skripsi a'n.Rena Firdaus, NIM: r5r50024g yang berjudulitngaruh Investasi Jangka pendek dan Nilai xupiiuii.usi pasar:"rhadap-Pembiayaan Mudharabah pada pr Bank panin Dubai'r 'rriah rbk periode Maret 20l5-Februari 20rg ,.rur, diujikan-: ::-' sidan-s Munaqosyah universitas Isram Negeri sriiu, Maurana-.,,:;ddin Banten, pada tanggal 09 Mei 2019.Skripsi tersebut terah disahkan dan diterima sebagai salah satu:':r intuk
aemnergrgh gelar Sarjana Ekonomi rs gl iaoa Fakurtas:" - -:ri dan Bisnis Islam universitas Islam Negeri iri; Maurana-..=:.*idin Banten.
Ketua Merangkap Anggota I,
卦 (
ⅣIa
196402121991o32003
Penguji I,
Sidang Munaqosyah
Anggota:
SebOtaris MeranttapAnggOtaH,
,
・
1〔〔::li:(liiillし
ノ|ln、・
NIP:lt,1111:Lllll:206
Serang, 09 Mei 2019.
Pengtti H,
NIP,198208082015032003
Pembilnbing II,
ヽ
I`P.198510252015031005
.":::imbing I,
げFl■ 56091619780310o「 =~雨葛 柿 斎 鮒 脂
V
vi
P E R S E M B A H A N
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT Dengan tulus ikhlas
Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk:
Bapak tercinta. Bapak H. Ahmad Dimyati yang selalu menjadi inspirasiku dalam
mencapai kesuksesan. Beliau adalah sosok pemimpin sejati dalam keluarga yang
selalu dan tiada henti memberikan nasihat dan bersedia memberikan hasil
keringatnya kepadaku sejak kecil hingga dapat menyelesaikan studi di Perguruan
Tinggi.
Mama tercinta. Mama Hj. Neti Suhaeti sebagai malaikatku yang tiada duanya di
dunia ini.
Sosok yang menjadikanku untuk terus berjuang mencapai kesuksesan.
Terima kasih atas segala doa, kasih sayang, keringat, dan air mata kalian.
Kekuatan dan kesabaran yang telah engkau curahkan dalam mendidik dan
membesarkanku dengan ikhlas tanpa mengharap balas, kesabaran dan kasih
sayangmu
akan selalu menjadi semangat buatku untuk meraih impian dan terima kasih pula
telah menjadi motivasiku untuk selalu kuat dalam menghadapi setiap masalah.
Dan untuk Adik-adik ku M. Farhan Muztaba dan Zulvia Fauziah yang selalu
memberi semangat
vii
M O T T O
يطان لربه (۷۲) ياطين وكان الش رين كانوا إخوان الش كفوراإن المبذ
ا ت عرضن عن هم ابتغاء رحة من ربك ت رجوها ف قل لم ق ولا (٨٢) وإم
ميسورا
الإسرأ سورة (٧١):۷۲ ٨٢) )
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat
dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada
mereka ucapan yang pantas”.
(Q. S Al-Isra (17): 27-28)
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lebak pada tanggal 01 Agustus 1997,
yang kemudian diberi nama Rena Firdaus oleh kedua orang tua
penulis. Penulis merupakan putri pertama dari 3 bersaudara dari
pasangan Bapak H. Ahmad Dimyati dan Ibu Hj. Neti Suhaeti
yang beralamat di Kampung Cisampih, RT 002 RW 004, Desa
Pasindangan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu pada
tingkat sekolah dasar di SDN 01 Pasindangan lulus pada tahun
2009, kemudian melanjutkan ke MTs Wasilatul Falah Cileles
lulus pada tahun 2012, dan melanjutkan ke MA Al-Ihsan
Pandeglang lulus pada tahun 2015. Setelah itu penulis
melanjutkan ke Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, tepatnya
di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin
Banten pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan
Perbankan Syariah.
Selama masa perkuliahan, penulis aktif berorganisasi di
kegiatan yang ada di kampus Universitas Islam Negeri (UIN)
Sultan Maulana Hasanuddin Banten, diantaranya pada Organisasi
Komunitas Ekonomi Syariah (KES), dan UKM Unit
Pengenbangan Tilawatil Qur’an (UPTQ).
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan nikmat, rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada penulis. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat, tabi’in, dan orang-orang yang senantiasa
mengikuti dan melaksanakan sunahnya sampai akhir zaman.
Berkat pertolongan Allah SWT dan usaha yang sungguh-
sungguh penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Pengaruh Investasi Jangka Pendek dan Nilai Kapitalisasi
Pasar terhadap Pembiayaan Mudharabah pada PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbakan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
x
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu,
kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan
kekurangan yang ditemui dalam skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan
hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah
membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materiil.
Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini secara khusus penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A. Rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
bergabung dan belajar di lingkungan UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten. Semoga Allah SWT membalas
kebaikan bapak.
2. Ibu Dr. Hj. Nihayatul Masykuroh, M.S.I. Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
(UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
xi
mendorong penyelesaian studi dan skripsi penulis.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan ibu.
3. Ibu Hendrieta Ferieka S.E. M.Si. Ketua Jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang telah mengarahkan, mendidik,
serta memberikan motivasi kepada penulis. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan bapak.
4. Bapak Dr. Chairul Akmal, S.E.,M.M. Pembimbing I yang
dengan keikhlasannya memberikan pengarahan, ilmu
yang berharga, serta bimbingan yang berarti selama
proses penyelesaian skripsi. Terima kasih atas
bimbingannya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan
bapak.
5. Ibu Hj. Mukhlishotul Jannah, M.M., M.Ak. Pembimbing
II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan serta bimbingan yang sangat berarti selama ini.
Terima kasih atas semua bimbingan dan arahan yang
xii
telah ibu berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan ibu.
6. Bapak Aan Ansori, S.Kom.,M.M Dosen Pembimbing
Akademik yang dengan segala perhatiannya selalu
memperhatikan perkembangan akademik dan memberikan
arahan yang terbaik selama masa kuliah. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan bapak.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang telah mengajar dan mendidik
serta memberikan bekal ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis.
8. Seluruh Staf Akademik, Pegawai Perpustakaan, dan
Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang telah banyak memberikan
bantuannya kepada penulis selama masa studi.
9. Seluruh anggota kamar Al-Baroqah (16) Pondok
Pesantren Roudhatul Qoni’in, yaitu Hilda, Ai, Leli, Indri,
xiii
Eni, dan Yeni yang selalu memberi semangat dan
motivasi kepada penulis selama masa studi.
10. Teman-teman seperjuangan, Jia Agustin, Maulana
Bachtiar, Herlis Seftiyani, Reska, dan Alya.
11. Mentor Statistik yang selalu membantu penulis selama
masa studi, yaitu ka Irul dan Feri.
12. Seluruh anggota kelas PBS C/15 yang selalu memberi
semangat, motivasi, dan setia kepada penulis selama masa
studi.
13. Seluruh anggota pembimbing 1 yang selalu setia dan
saling membantu kepada penulis selama masa studi.
14. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa,
motivasi, dukungan, serta bantuannya hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga seluruh bantuan dan
motivasi yang disumbangkan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini menjadi amal shaleh serta mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
xiv
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya, serta
menjadi salah satu penyumbang dan pelengkap ilmu
pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Serang, 11 Maret 2019
Rena Firdaus
xv
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... i
ABSTRAK ........................................................................................ ii
NOTADINAS .................................................................................... iii
PERSETUJUAN ............................................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP ......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................... 9
C. Batasan Masalah .......................................................... 9
D. Rumusan Masalah ...................................................... 10
xvi
F. Tujuan Penelitian ........................................................ 11
G. Manfaat Penelitian ...................................................... 12
H. Penelitian Terdahulu .................................................. 13
I. Kerangka Pemikiran .................................................... 18
J. Hipotesis Penelitian ...................................................... 21
K. Sistematika Pembahasan ............................................ 22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembiayaan Mudharabah ........................................... 25
1. Pembiayaan .......................................................... 25
a. Pengertian pembiayaan .................................. 25
b. Fungsi dan Tujuan Pembiayaan ..................... 27
2. Pembiayaan Mudharabah ..................................... 33
a. Pengertian Pembiayaan
Mudharabah.................................................... 33
b. Landasan Hukum ........................................... 34
c. Rukun Pembiayaan Mudharabah ................... 36
d. Nisbah Keuntungan Pembiayaan
Mudharabah.................................................... 38
B. Investasi Jangka Pendek ............................................. 41
xvii
1. Pengertian Investasi Jangka Pendek..................... 41
2. Jenis-jenis Investasi .............................................. 42
3. Hubungan Investasi Jangka Pendek
terhadap Pembiayaan Mudharabah ...................... 46
C. Kapitalisai Pasar ......................................................... 47
1. Peranan Pasar Modal ............................................ 47
2. Pengertian Saham ................................................. 49
3. Pengertian Harga Saham ...................................... 50
4. Pengertian Kapitalisai Pasar ................................. 51
5. Macam-macam analisis untuk
menentukan harga saham ..................................... 51
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
harga saham .......................................................... 53
7. Hubungan Harga Saham terhadap
Pembiayaan Mudharabah ..................................... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 56
B. Metode Penelitian ...................................................... 56
C. Populasi dan Sampel ................................................ 57
xviii
D. Instrumen Penelitian ................................................. 59
E. Teknik Analisis Data ................................................. 60
F. Operasional Variabel ................................................. 77
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 81
B. Deskripsi Data ........................................................... 85
C. Uji Persyaratan Analisis ............................................ 90
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................... 115
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 118
B. Saran .......................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................... 75
Tabel 4.1 Investasi Jangka Pendek, Harga Saham,
dan Pembiayaan Mudharabah PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret
2015-Februari2018 ..................................................... 86
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ...................................................... 91
Tabel 4.3 One Sample Kolmogorov Smirnov-Test ..................... 94
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi ......................................................... 96
Tabel 4.5 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson ............................... 98
Tabel 4.6 Uji Park ...................................................................... 102
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ................................................. 104
Tabel 4.8 Uji Regresi Linier berganda ...................................... 106
Tabel 4.9 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T) ................................. 108
xx
Tabel 4.10 Uji Simultan (Uji-F) .................................................. 110
Tabel 4.11 Koefisien Korelasi (R) ............................................... 112
Tabel 4.12 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi .................. 113
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi ............................................... 114
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Investasi Jangka Pendek, Kapitalissai
Pasar, dan Pembiayaan Mudharabah PT
Bank Panin Dubai Syariah Tbk Per 31
Desember 2015-2017 ................................................... 7
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ................................................... 20
Gambar 4.1 Uji Normalitas ............................................................ 93
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas .............................................. 101
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.1 Bank
merupakan lembaga keuangan yang berfungsi
menjembatani atau berfungsi sebagai intermediasi
pengelolaan keuangan, yaitu lembaga keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam
bentuk pembiayaan.2
1 https://www.ojk.go.id/publik/Bank-umum, diakses pada 16 Oktober
2018, pukul 07:15 WIB. 2 Ismail, Manajemen Perbankan (Jakrta: Kencana, 2011), h. 8-9.
2
Pembiayaan merupakan fungsi Bank dalam
menjalankan fungsi penggunaan dana, dalam kaitan
Perbankan maka ini merupakan fungsi yang terpenting.3
Pembiayaan disalurkan berdasarkan kepercayaan antara
pemilik dana dan pengguna dana. Pembiayaan yang
disalurkan oleh Bank syariah berbeda dengan kredit yang
diberikan oleh Bank konvensional. Bagi hasil pembiayaan
pada Bank syariah diberikan berdasarkan akad-akad yang
tersedia pada Bank syariah dan telah disepakati antara
pemilik dana dan pengguna dana.
Jenis pembiayaan Bank syariah akan diwujudkan
dalam aktiva produktif dan aktiva tidak produktif. Jenis
aktiva produktif pada Bank syariah salah satunya ialah
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, di antaranya
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah.4
Dalam PSAK NO 105 akad Mudharabah adalah akad
kerjasama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana
3 Muhamad, Manajemen dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), h. 124. 4 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN: 2005), h. 22.
3
untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar
nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak,
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh
pemilik dana, kecuali disebabkan oleh kesengajaan,
kelalaian atau pelanggaran akad oleh pengelola dana.5
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
(selanjutnya disebut UU Perbankan Syariah), tujuan
penyaluran dana oleh Perbankan Syariah adalah
menunjang pelaksanaan pembangunan, meningkatkan
keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan
rakyat.6 Salah satunya ialah penyaluran pembiayaan
mudharabah, yaitu dengan adanya sistem bagi hasil dapat
menggerakan usaha yang bersifat produktif, sehingga
tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan baru atau apabila jumlah penyaluran
pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah semakin
5 Hendrieta Ferieka, Akuntansi Syariah (Serang: Media Madani
Publishing: 2017), h. 43. 6 Wangsawidjaja z, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012), h. 1.
4
meningkat maka sektor usaha kecil atau sektor riil akan
meningkat, juga akan berdampak pada peningkatan
kondisi perekonomian negara yang diiringi dengan
peningkatan perekonomian masyarakat. Tetapi banyak
faktor yang dapat mempengaruhi penyaluran pembiayaan,
baik faktor internal maupun faktor ekternal. Dalam
penelitian ini akan meneliti mengenai faktor yang
mempengaruhi pembiayaan mudharabah, yaitu
diantaranya investasi jangka pendek dan nilai kapitaslisasi
pasar.
Pada dasarnya seluruh perusahaan memiliki tujuan
jangka pendek dan jangka panjang, begitupun dengan
investasi yang merupakan aktivitas Bank untuk
menggunakan dana yang dimiliknya, yaitu terdapat
investasi jangka pendek dan jangka panjang.7 Disamping
penggunaan dana untuk pembiyaan, bagi Bank syariah
juga dapat mengalokasikan dalam bentuk investasi pada
surat-surat berharga.
7 Muhamad, Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh &
Keuangan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014), h. 480.
5
SBI merupakan aset Bank yang akan segera jatuh
tempo atau sarana penitipan jangka pendek.8 Adapun
SBIS ialah sarana penitipan dana jangka pendek oleh
Bank Syariah yang mengalami kelebihan likuiditas.9
Sehingga peningkatan Investasi jangka pendek pada surat-
surat berharga seperti dalam bentuk SBIS (Penempatan
pada Bank Indonesia) sebagai salah satu cara pengelolaan
likuiditas dan dapat menghasilkan pendapatan yaitu
cenderung akan berdampak pada penyaluran pembiayaan,
salah satunya pembiayaan mudharabah.
Ketika Bank mengeluarkan dana, Bank pun
membutuhkan dana untuk kegiatan operasional. Investor
merupakan pihak yang ingin membeli modal di
perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.10
Dalam berinvestasi di pasar modal, investor akan
8 Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95. 9 Rizal Rizal Yaya, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer, Edisi 2 (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), h. 310. 10
Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi 1, cetakan 13
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 184.
6
mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya nilai
kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar ialah nilai pasar yang diterbitkan
(outstanding share) suatu emiten.11
Kapitalisasi pasar
didapatkan dari hasil perkalian jumlah saham yang
dikeluarkan dengan harga pasar saham.12
Besar atau
tidaknya perusahaan di bursa saham dapat dilihat dari
kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar dapat
menunjukan jumlah rupiah dari seluruh saham yang
terjual di bursa yang nilainya akan mengikuti trend pasar
yang dapat diramalkan menggunakan alat analisis
teknikal.13
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar ialah untuk
menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung ketika nilai
suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan
menambah ketertarikan investor untuk mengalokasikan
11 Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 81 12
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta:
YKPN, 2011), h. 144. 13
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica, Vol VI), h. 22.
7
dananya atau berinevstasi, sehingga dengan bertambahnya
dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah
satunya pada peningkatan penyaluran pembiayaan yang
akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
Adapun Investasi Jangka Pendek, Kapitalisasi
Pasar dan Pembiayaan Mudharabah dalam Periode tahun
2015-2017 sebagai berikut:
Gambar 1.1
Investasi Jangka Pendek, Nilai Kapitalissai Pasar dan
Pembiayaan Mudharabah PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk
Per Desember 2015- 2017
(Jutaan Rupiah)
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
InvestasiJangka pendek
NilaiKapitalissai
Pasar
PembiayaanMudharabah
2015 2016 2017
8
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan,
https://panindubaisyariah.co.id dan https://www.idx.co.id
Dari gambar di atas terlihat bahwa pembiayaan
mudharabah yang dilakukan Bank Panin Dubai Syariah
Tbk kepada nasabah pada periode 2015-2017 mengalami
penurunan setiap tahunnya, seiring dengan naiknya
investasi jangka pendek dan turunnya nilai kapitalisasi
pasar.
Sedangkan ketika dilihat dari laporan perbulan,
pembiayaan mudharabah, investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar selalu berfluktuasi pada setiap
bulannya.
Berdasarkan fenomena yang disampaikan di atas,
maka penulis dengan ini tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Investasi Jangka Pendek dan Nilai
Kapitalisasi Pasar terhadap Pembiayaan Mudharabah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode
Maret 2015-Februari 2018”
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai beriukut:
1. Pengaruh Investasi jangka pendek terhadap
pembiayaan mudharabah
2. Pengaruh nilai kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan
mudharabah
3. Pengaruh Investasi jangka pendek dan nilai
kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan mudharabah.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian
lebih terarah, terfokus dan tidak menyimpang dari sasaran
pokok penelitian. Oleh karena itu penulis akan membatasi
penelitian ini pada:
1. Fokus penelitian hanya mengenai investasi jangka
pendek dalam bentuk investasi pada Bank Indonesia.
2. Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk
10
3. Tahun penelitian ini ialah Periode Maret 2015-
Februari 2018
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Batasan masalah yang dikemukakan
di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh investasi jangka pendek
terhadap pembiayaan mudharabah PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari
2018?
2. Bagaimana pengaruh nilai kapitalisasi pasar terhadap
pembiayaan mudharabah PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018?
3. Bagaimana pengaruh investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar secara simultan terhadap
pembiayaan mudharabah PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018?
11
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi
jangka pendek terhadap pembiayaan mudharabah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode
Maret 2015-Februari 2018?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai
kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan mudharabah
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret
2015-Februari 2018?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi
jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar secara
simultan terhadap pembiayaan mudharabah PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret 2015-
Februari 2018?
12
F. Manfaat Penelitian
1. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan para pembaca, serta dapat
menambah rujukan sebagai referensi bagi pembaca
yang ingin melakukan penelitian tentang investasi
jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar terhadap
pembiayaan mudharabah.
2. Lembaga Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
kontribusi pada Bank syariah khususnya PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk di Indonesia dalam
mengatur penyaluran pembiayaan, salah satunya
pembiayaan mudharabah.
3. Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk
menambah pengetahuan yang berkaitan tentang
pengaruh investasi jangka pendek dan nilai
kapitalisasi pasar terhadap Pembiayaan Mudharabah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
13
G. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terkadang terdapat persamaan
tema penelitian. Begitupun dalam penelitian ini, peneliti
mendapatkan beberapa sumber yang telah terlebih dahulu
membahas terkait dengan pengaruh penempatan pada
Bank Indonesia dan harga saham terhadap pembiayaan
mudharabah.
Penelitian terdahulu juga digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat persamaan atau perbedaan
antara penelitian yang akan dilakukan penulis dengan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut hasil
review terhadap penelitian terdahulu:
1. Yeni Karlina, “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank
Indonesia Syariah dan Dana Pihak Ketiga Terhadap
Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Pada
Periode 2008 – 2016”.
Persamaan: Objek penelitian ini adalah pembiayaan
mudharabah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
regresi berganda.
14
Perbedaan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Dana
Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Perbankan
Syariah di Indonesia Pada Periode 2008 – 2016. Data
yang diambil meliputi laporan keuangan triwulan
Perbankan Syariah periode Maret 2008 sampai dengan
Desember 2016 dengan populasi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan
bahwa SBIS tidak memiliki pengaruh terhadap
pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia tahun
2008-2016 dengan nilai signifikan sebesar 0.404 yang
artinya lebih besar dari tingkat signifikan yang
digunakan yaitu 0.05 maka H1 ditolak. Sedangkan
DPK memiliki pengaruh signifikan terhadap
pembiayaan dengan nilai signifikan 0.000 yang
artinya lebih kecil dari tingkat signifikan yang
digunakan yaitu 0.05 maka H2 diterima. Hasil uji F,
SBIS dan DPK secara simultan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pembiayaan Perbankan
15
Syariah di Indonesia tahun 2008-2016 dengan nilai
signifikan sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari
tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0.05. Nilai R2
sebesar 97.8% sementara sisanya (100% - 97.8%) =
2,2 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel
penelitian ini.14
2. Robiyah Al-adawiyah, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Non Performing Financing (NPF) dan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan Syariah di
Indonesia (Periode 2012–2015)”.
Persamaan: Objek penelitian ini adalah pembiayaan
mudharabah.
Perbedaan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
“Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non
Performing Financing (NPF) dan Sertifikat Bank
14
Yeni Karlina, “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia
Syariah dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah di
Indonesia Pada Periode 2008–2016” (Skripsi Program Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, bandar lampung, 2017).
16
Indonesia Syariah (SBIS) dan Financing To Deposit
Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Mudharabah
pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode 2012–
2015)”.
Hasil penelitian: menunjukkan bahwa Dana Pihak
Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan
atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada
Perbankan Syaraih di Indonesia dengan nilai sig.
0.000 < 0.05. secara parsial hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan mudharabah. Non Performing Financing
(NPF) memiliki pengaruh dan tidak signifikan
terhadap pembiayaan mudharabah. Sertifikat Bank
Indonesia syariah (SBIS) tidak memiliki pengaruh
terhadap pembiayaan mudharabah. Financing to
Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh dan
17
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada
Perbankan syariah di Indonesia.15
3. Rahmad Dahlan, dan Irsyad Ardiyanto, “Pengaruh
Tingkat Bonus SBIS dan Tingkat Inflasi terhadap
Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”
(Jurnal Ekonomi Syariah, STAIN Kudus, 2015).
Persamaan: Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder dan metode analisis data yang
digunakan adalah regresi liniar berganda.
Perbedaan: pada penelitian ini membahas penyaluran
pembiayaan Bank Syariah di Indonesia.
Hasil penelitian: terdapat pengaruh kuat dan negatif
antara bonus SBIS terhadap penyaluran pembiayaan
Bank Syariah di Indonesia dan juga tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif
antara tingkat inflasi terhadap penyaluran pembiayaan
15
Robiyah Al-adawiyah, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Non
Performing Financing (Npf) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) dan
Financing To Deposit Ratio (Fdr) Terhadap Pembiayaan Mudharabah pada
Perbankan Syariah di Indonesia (Periode 2012–2015)” (Jurusan Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016).
18
Bank Syariah di Indonesia. Artinya apabila SBIS dan
inflasi naik maka pembiayaan Syariah akan turun.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan
teoritis pertautan antara variabel yang akan di teliti.16
Bank syariah dapat mengalokasikan dalam bentuk
investasi pada surat-surat berharga. Penempatan pada
Bank Indonesia salah satunya SBI merupakan aset Bank
yang akan segera jatuh tempo atau sarana penitipan
jangka pendek.17
Sehingga peningkatan investasi jangka
pendek pada surat-surat berharga seperti dalam bentuk
SBIS (Penempatan pada Bank Indonesia) sebagai salah
satu cara pengelolaan likuiditas dan dapat menghasilkan
pendapatan yaitu cenderung akan berdampak pada
16
Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Tori dan
Praktik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 10-11. 17
Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95.
19
penyaluran pembiayaan, salah satunya pembiayaan
mudharabah.
Investor merupakan pihak yang ingin membeli
modal diperusahaan yang menurut mereka
menguntungkan.18
Dalam berinvestasi dipasar modal,
investor akan mempertimbangkan beberapa faktor, salah
satunya nilai kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar ialah
nilai pasar yang diterbitkan (outstanding share) suatu
emiten.19
Besar atau tidaknya perusahaan dibursa saham
dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar
dapat menunjukan jumlah rupiah dari seluruh saham yang
terjual di bursa yang nilainya akan mengikuti trend pasar
yang dapat diramalkan menggunakan alat analisis
teknikal.20
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar ialah untuk
menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai
18
Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi 1, cetakan 13
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 184. 19
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 81 20
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica, Vol VI), h. 22.
20
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung ketika nilai
suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan
menambah ketertarikan investor untuk mengalokasikan
dananya atau berinevstasi, sehingga dengan bertambahnya
dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah
satunya pada peningkatan penyaluran pembiayaan yang
akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
Berdasarkan deskripsi di atas, maka peneliti
menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
Nilai
Kapitalisasi
Pasar (X2)
PEMBIAYAAN
MUDHARABAH
(Y)
Investasi Jangka
Pendek (X1)
21
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah hal utama yang hendak dicari
jawabannya dalam sebuah analisis statistika inferensia.
Secara sederhana, hipotesis dapat dikatakan sebagai
dugaan awal yang bersifat sementara atas suatu
permasalahan, karena sebagai dugaan awal sebuah
hipotesis harus dianalisis untuk membuktikan apakah
hipotesis itu benar atau tidak.21
Hipotesis ini akan
menentukan suatu keputusan yaitu keputusan menolak
atau menerima hipotesis tersebut. Hipotesis yang
diajuakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku:
1. Hipotesis 1
Ho : tidak terdapat pengaruh investasi jangka
pendek terhadap pembiayaan mudharabah.
Ha : terdapat pengaruh investasi jangka pendek
terhadap pembiayaan mudharabah.
21
Hendra Syamsir, ST Sati, Cara Termudah Mengaplikasikan
Statistika Non Parametrik (Jakarta: PT Gramedia, 2015), h. 15.
22
2. Hipotesis 2
Ho : tidak terdapat pengaruh nilai kapitalisasi pasar
terhadap pembiayaan mudharabah.
Ha : terdapat pengaruh nilai kapitalisasi pasar
terhadap pembiayaan mudharabah.
3. Hipotesis 3
Ho : tidak terdapat pengaruh secara simultan
investasi jangka pendek dan nilai kapitalisasi
pasar terhadap pembiayaan mudharabah.
Ha : terdapat pengaruh secara simultan investasi
jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar
terhadap pembiayaan mudharabah.
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebabai
berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang,
identifikiasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penelitian terdahulu,
23
kerangka pemikiran, hipotesis penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang landasan teori-teori
sebagai hasil studi pustaka. Teori yang
diperoleh akan menjadi landasan
pendukung mengenai masalah yang
diteliti oleh penulis.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini merupakan menjelaskan tentang
metode penelitian yang digunakan dan
sumber data-data yang diperoleh.
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini merupakan bagian deskripsi
penelitian, menggambarkan objek
penelitian, pengujian hipotesis dan
analisis data.
Bab V : Penutup
24
Bab ini menyampaikan tentang
kesimpulan dan saran saran dari hasil
penelitian.
25
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembiayaan Mudharabah
1. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan ialah salah satu tugas pokok
Bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan
deficit unit.1 Pembiayaan merupakan aktivitas Bank
Syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain
selain Bank berdasarkan prinsip syariah.2 Pembiayaan
disalurkan berdasarkan kepercayaan antara pemilik
dana dan pengguna dana. Pembiayaan yang disalurkan
oleh Bank syariah berbeda dengan kredit yang
diberikan oleh Bank konvensional. Bagi hasil
pembiayaan pada Bank syariah diberikan berdasarkan
1 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik
(Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 160. 2 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2014),
h. 105.
26
akad-akad yang tersedia pada Bank syariah dan telah
disepakati antara pemilik dana dan pengguna dana.
Sifat pembiayaan bukan merupakan utang piutang,
tatapi merupakan investasi yang diberikan Bank
kepada nasabah dalam melakukan usaha.
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10
Tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank
dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Didalam
Perbankan syariah, pembiayaan yang diberikan
kepada pihak pengguna dana berdasarkan pada prinsip
syariah, aturan yang digunakan yaitu sesuai dengan
hukum islam.3 Dibuku lain dijelaskan bawha
pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk
3 Ismail, Perbankan Syariah… h. 106.
27
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan mandiri maupun lembaga. Dengan kata lain
pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan.4
Dari berbagai pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembiayaan syariah adalah
penyaluran dana yang diberikan oleh Bank kepada
nasabah yang membutuhkan dana dengan
pengembalian dalam jangka waktu tertentu dalam
bentuk bagi hasil sesuai kesepakatan antara nasabah
dan Bank.
b. Fungsi dan Tujuan Pembiayaan
Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi
Bank Syariah. Tujuan pembiayaan yang dilaksanakan
Perbankan syariah terkait dengan stakeholder, yakni:5
4 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN: 2005), h. 17. 5 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), h. 303.
28
1). Pemilik
Dari sumber pendapatan di atas, para pemilik
mengharapkan akan memperoleh penghasilan atas
dana yang ditanamkan pada Bank tersebut.
2). Pegawai
Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh
kesejahteraan dari Bank yang dikelolanya.
3). Masyarakat
a). Pemilik dana
Sebagai pemilik, mereka mengharapkan dari
dana yang diinvestasikan akan diperoleh bagi
hasil.
b). Debitur yang bersangkutan
Para debitur, dengan penyediaan dana baginya,
mereka terbantu guna menjalankan usahanya
(sektor produktif) atau terbantu untuk
pengadaan barang yang diinginkannya
(pembiayaan konsumtif).
29
c). Masyarakat umum-konsumen
Mereka dapat memperoleh barang-barang yang
dibutuhkannya.
4). Pemerintah
Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah
terbantu dalam pembiayaan pembangunan negara,
disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak
penghasilan Bank dan juga perusahaan-
perusahaan).
5). Bank
Bagi Bank yang bersangkutan, hasil dari
penyaluran pembiayaan, diharapkan Bank dapat
meneruskan dan mengembangkan usahanya agar
tetap survival dan meluas jaringan usahanya,
sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat
dilayani.
30
Adapun pembiayaan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam perekonomian. Secara umum
fungsi pembiayaan ialah untuk:6
1). Meningkatan Daya Guna Uang
Para pengusaha menikmati pembiayaan dari
Bank untuk memperluas/memperbesar usahanya,
baik untuk peningkatan produksi, perdagangan,
untuk usaha-usaha rehabilitasi, ataupun memulai
usaha baru. Secara mendasar melalui pembiayaan
terdapat suatu usaha peningkatan produktivitas
secara menyeluruh. Itu semua dari hasil
penghimpunan dana oleh Bank yang kemudian
disalurkan menjadi pembiayaan.
2). Meningkatan Daya Guna Barang
a). Produsen dengan bantuan pembiayaan Bank
dapat mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi sehingga utility dari bahan tersebut
meningkat, misalnya peningkatan utility kelapa
6 Muhammad, Manajemen Pembiayaan… h. 19.
31
menjadi kopra dan selanjutnya akan menjadi
minyak goreng.
b). Produsen dengan bantuan pembiayaan dapat
memindahkan barang dari suatu tempat yang
kegunaannya kurang ketempat yang lebih
bermanfaat.
3). Meningkatkan Peredaran Uang
Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening-
rekening koran pengusaha menciptakan
pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya
seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan
sebagainya. Melalui pembiayaan peredaran uang
kartal maupun giral akan lebih berkembang, oleh
karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan
berusaha sehingga penggunaan uang akan
bertambah baik kualitatif apalagi secara
kuantitatif.
4). Menimbulkan Kegairahan Usaha
32
Bantuan pembiayaan yang diterima pengusaha
dari Bank akan memperbesar volume usaha dan
produktivitasnya, masyarakat tidak perlu khawatir
kekurangan modal oleh karena masalahnya dapat
di atasi oleh Bank dengan pembiayaan.
5). Stabilitas Ekonomi
Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-
langkah stabilisasi diarahkan pada usaha-usaha
antara lain:
a). Pengendalian inflasi
b). Peningkatan ekspor
c). Rehabilitasi sarana
d). Pemenuhan kebutahan-kebutuhan pokok
rakyat untuk menekan arus inflasi dan terlebih-
lebih lagi untuk usaha, pembangunan ekonomi,
maka pembiayaan memegang peranan yang
sangat penting.
33
6). Pembiayaan sebagai Jembatan untuk Peningkatan
Pendapatan Nasional
Para pengusaha memperoleh pembiayaan
dengan tujuan untuk meningkatkan usahanya,
peningkatan usaha adalah peningkatan profit.
Dengan pendapatan yang terus meningkat berarti
pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di
pihak lain pembiayaan yang disalurkan untuk
merangsang pertambahan kegiatan ekspor akan
menghasilkan pertambahan devisa bagi negara.
2. Pembiayaan Mudharabah
a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan
dengan akad kerjasama antara dua belah pihak,
dimana pihak pertama menyediakan modal secara
keseluruhan dan pihak kedua sebagai pengelola.
Adapun keuntungan sesuai kesepakatan saat kontrak
antara keduanya. Apabila kerugian terjadi maka
34
ditanggung oleh pemilik modal kecuali kerugian
diakibatkan oleh perilaku atau kesalahan pengelola.7
Pengertian lain pembiayaan mudharabah yaitu
pembiayaan yang dilakukan antara shahibul maal
(Bank Syariah) dengan Mudharib (Nasabah) untuk
melaksanakan kegiatan usaha, Bank Syariah
memberikan dana 100% sebagai modal usaha yang
akan dijalankan oleh nasabah sebagai pengelola dana,
hasil usaha yang berasal dari pembiayaaan
mudharabah tersebut akan dibagi antara kedua belah
pihak dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati
pada akad sebelumnya.8
b. Landasan Hukum
Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh
umat Muslim sejak zaman Nabi, bahkan telah
dipraktikan oleh bangsa Arab sebelum turunnya Islam.
7 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga
Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 220. 8 Ismail, Perbankan Syariah… h. 168-169.
35
Ketika Nabi Muhammad SAW berprofesi sebagai
pedagang.9
Secara umum landasan Syariah Al-Mudharabah
lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha.
1). Al-Qur’an
)سورة …الل وءاخرون يضرب ون ف اللأرض ي بت غون من فضل ... (٠(:٣٧)لالمزم
“…dan dari orang-orang yang berjalan dimuka
bumi mencari sebagian karunia Allah SWT…” (Q.
S Al-Muzammil: (73: 20).10
Yang menjadi wajhud-dilalah atau argument dari
surat tersebut adalah adanya kata yadhribun yang
sama dengan akar kata mudharabah yang berarti
melakukan suatu perjalanan usaha.11
2). Hadits
9 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuanngan,
Edisi Kelima, Cetakan 11 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), h. 204. 10
Al Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI (Bandung:
Diponegoro, 2010), h. 575. 11
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah… h. 95.
36
H.R Thabrani, yang artinya:
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina
Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana
ke mitra usahanya secara mudharabah ia
mensyaratkan agar dana tidak dibawa mengarungi
lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau
membeli ternak. Jika menyalahi peraturan
tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab
atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat
tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah
pun menolaknya.12
c. Rukun Pembiayaan Mudharabah
Dalam melaksanakan pembiayaan mudharabah harus
memenuhi rukun yang telah ditentukan yaitu:13
1). Pelaku (pemilik modal maupun pelaku usaha)
Dalam akad mudharabah, harus ada
minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak
12
Veitzhal Rival dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori,
konsep dan Aplikasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 755. 13
Adiwarman A. Karim, Bank Islam… h. 205-206.
37
sebagai pemilik modal (shohibul maal)
sedangkan pihak kedua bertindak sebagai
pelaku usaha (mudharib).
2). Objek mudharabah
Objek mudharabah merupakan
konsekuensi logis dari tindakan yang
dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal
menyerahkan modalnya sebagai objek
mudharabah, sedangkan pelaksana usaha
menyerahkan kerjanya sebagai obejek
mudharabah.
3). Persetujuan kedua belah pihak (ijab dan qabul)
Persetujuan merupakan konsekuensi dari
prinsip an-taraddin minkum (sama-sama rela).
Disini kedua belah pihak harus secara rela
bersepakat untuk mengikat diri dalam akad
mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan
pernanya untuk mengkontribusikan dana,
sementara si pelaksana usahapun setuju
38
dengan perannya untuk mengkontribusikan
kerja.
4). Nisbah keuntungan
Nisbah mencerminkan imbalan yang
berhak diterima oleh kedua belah pihak yang
bertransaksi mudharabah. Mudharib
mendapatkan imbalan atas kerjanya,
sedangkan shahibul maal mendapatakan
imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah
keuntungan inilah yang mencegah terjadinya
perselisihan antara kedua belah pihak
mengenai cara pembagian keuntungan.
d. Nisbah Keuntungan Pembiayaan Mudharabah
1). Prosentase
Bahwa nisbah keuntungan harus dinyatakan
dalam bentuk prosentase antara kedua belah pihak,
bukan dinyatakan dalam nila nominal Rp tertentu.
Nisbah keuntungan itu misalnya adalag 50:50,
70:30, atau 60:40, atau bahkan 99:1. Jadi, nisbah
39
keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan,
bukan berdasarkan porsi modal setoran modal.
2). Bagi Untung dan Bagi Rugi
Dalam kontrak ini, return dan timing cash flow
kita tergantung pada kinerja sektor riilnya, bila
laba bisnisnya besar, kedua belah pihak
mendapatkan bagian yang besar pula dan
sebaliknya.
Bila bisnis dalam akad mudharabah
mendatangkan kerugian, pembagian kerugian itu
bukan berdasarkan nisbah, tetapi berdasarkan porsi
modal masing-masing pihak. Dengan demikian,
karena kerugian dibagi berdasarkan porsi modal
(finansial) shahibul maal dalam kontrak ini ialah
100%, maka kerugian (finansial) ditanggung 100%
oleh shahibul maal. Dan kerugian bagi mudharib
ialah hilangnya pekerjaan.
40
3). Jaminan
Ketentuan pembagian seperti di atas itu hanya
berlaku jika kerugian terjadi hanya murni
diakbitkan oleh risiko bisnis (business risk), bukan
karena risiko karakter buruk mudharib (character
risk). Bila kerugian terjadi karena karakter buruk,
misalnya karena mudharib lalai dan/atau
melanggar persyaratan-persyaratak kontrak
mudharabah, maka shahibul maal tidak perlu
menanggung kerugian. Para fuqaha berpendapat
bahwa pada prinsipnya tidak perlu dan tidak boleh
mensyaratkan agunan sebagai jaminan,
sebagaimana dalam akad syirkah lainya
(konteksnya ialah business risk).
Sedangkan untuk character risk, mudharib
pada hakikatnya menjadi wakil dari shahibul maal
dalam mengelola dana dengan seizin shahibul
maal, sehingga wajiblah baginya berlaku amanah.
Untuk menghindari moral hazard dari pihak
41
mudharib yang lalai atau menyalahi kontrak, maka
shahibul maal dibolehkan meminta jaminan
tertentu kepada mudharib. Jaminan ini akan disita
oleh shahibul maal jika ternyata timbul kerugian
karena mudharib melakukan kesalahan. Dan jika
kerugian disebabkan oleh faktor risiko bisnis,
jaminan mudharib tidak dapat disita oleh shahibul
maal.14
B. Investasi Jangka Pendek
1. Pengertian Investasi Jangka Pendek
Investasi ialah kegiatan yang berhubungan dengan
masa depan. Adapun investasi jangka pendek adalah
investasi yang rentang waktunya antara 6 bulan hingga 1
tahun.15
14
Adiwarman A. Karim, Bank Islam… h. 206-208. 15 Muhamad, Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh... h. 480.
42
2. Jenis-jenis Investasi
Investasi dapat dibedakan menurut jangka waktu,
yaitu:16
a. Investasi Jangka Pendek (rentang waktu 6 bulan-1
tahun)
b. Investasi Jangka Menengah (rentang waktu 1-3
tahun)
c. Investasi Jangka Panjang (rentang waktu 3-5
tahun)
Adapun investasi yang disalurkan terdiri atas:17
1). Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil.
2). Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan.
3). Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli.
4). Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa.
5). Surat-surat berharga Syariah dan investasi
lainnya.
16 Muhamad, Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh... h. 480. 17 Muhamad, Manajemen dana Bank Syariah… h. 123.
43
Penempatan pada Bank Indonesia ialah
memberikan informasi posisi giro Bank Indonesia dan
Surat Berharga Indonesia yang dimiliki Bank yang
bersangkutan sebagai sumber likuiditas.18
Penempatan
pada Bank Indonesia dapat dilakukan dalam bentuk giro
wadiah dan sertifikat wadiah. Giro wadiah pada Bank
Indonesia adalah saldo rekening giro Bank syariah dalam
rupiah maupun mata uang asing di Bank Indonesia.
Sertifikat wadiah Bank Indonesia adalah sertifikat yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dan
berjangka pendek berdasarkan prinsip wadiah.19
Bentuk lain penempatan dana Bank syariah pada
Bank Indonesia adalah dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) Syariah yang merupakan instrumen
pengganti atas Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
(SWBI).20
Sebagai bagian dari sistem perekonomian,
18
Taswan, Akuntansi Perbankan, Edisi Ketiga (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2013), h. 39. 19
Muhamad, Manajemen dana Bank Syariah… h. 206. 20
Rizal Yaya, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer, Edisi 2 (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), h. 310.
44
kondisi perekonomian secara umum sangat
mempengaruhi kondisi likuiditas Perbankan syariah.
Penempatan pada Bank Indonesia juga ialah salah satu
aset produktif yang dapat pula dianggap sebagai sumber
likuiditas, karena penempatan pada Bank Indonesia salah
satunya SBI merupakan aset Bank yang akan segera jatuh
tempo atau sarana penitipan jangka pendek.21
Adapun Penempatan pada Bank Indonesia terdiri
dari:22
a. Giro pada Bank Indonesia, yaitu saldo rekening giro
Bank di Bank Indonesia, baik dalam Rupiah maupun
mata uang asing. Giro pada Bank Indonesia
merupakan salah satu alat likuid dan tidak
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Giro
pada Bank Indonesia merupakan aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan
piutang (loans and receivables)”, yang dicatat pada
21
Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95. 22
Papsi-09-02-penempatan-pada-Bank-indonesia, diakses pada 04
Januari 2019, pukul 07:55 WIB.
45
biaya perolehan yang diamortisasi. Namun mengingat
tidak ada biaya transaksi yang timbul maka Giro pada
Bank Indonesia dicatat pada biaya perolehan dan tidak
ada penurunan nilai. Jika Bank mendapat fasilitas dari
Bank Indonesia untuk menutup kekurangan giro pada
Bank Indonesia maka fasilitas tersebut disajikan
sebagai liabilitas kepada Bank Indonesia.
b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), yaitu surat
berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia berjangka waktu pendek
berdasarkan prinsip Syariah. SBIS menggunakan akad
ju’alah dan merupakan instrumen moneter yang tidak
dapat diperjualbelikan (non-tradeable) atau
dipindahtangankan, dan bukan merupakan bagian dari
portofolio investasi Bank.
c. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS),
yaitu fasilitas simpanan dalam Rupiah yang
disediakan oleh Bank Indonesia kepada Bank untuk
menempatkan dananya di Bank Indonesia dalam
46
rangka standing facilities berdasakan prinsip Syariah.
FASBIS menggunakan akad wa’diah dengan jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) hari kalender
dihitung dari tanggal penyelesaian transaksi sampai
dengan tanggal jatuh tempo. FASBIS tidak dapat
diperdagangkan, tidak dapat diagunkan, dan tidak
dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.
3. Hubungan Investasi Jangka Pendek terhadap Pembiayaan
Mudharabah
Terkadang terjadi distrosi pasar dimana Bank lebih
memilih untuk menahan dananya atau menempatkan di
instrumen keuangan yang aman seperti sertifikat Bank
Indonesia syariah daripada menyalurkannya dalam bentuk
pembiayaan karena terjadi kelesuan di sektor riil.23
Bank syariah dapat mengalokasikan dalam bentuk
investasi pada surat-surat berharga. Penempatan pada
Bank Indonesia salah satunya SBI merupakan aset Bank
yang akan segera jatuh tempo atau sarana penitipan
23 Muhamad, Manajemen Dana… h. 161.
47
jangka pendek.24
Penempatan dana Bank syariah pada
Bank Indonesia sebagai salah satu cara untuk
mengoptimalkan return dari kelebihan likuiditas yang
dimiliki, selain sebagai secondary reserve.25
Sehingga
peningkatan Investasi jangka pendek dalam bentuk
penempatan pada Bank Indonesia sebagai salah satu cara
pengelolaan likuiditas dan dapat menghasilkan
pendapatan yaitu cenderung akan berdampak pada
penyaluran pembiayaan, salah satunya pembiayaan
mudharabah.
C. Kapitalisasi Pasar
1. Peranan Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar
untuk berbagi intsrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
24
Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95. 25
Https://panindubaisyariah.co.id./tentang-kami/laporan-tahunan-
2015, diakses pada 27 November 2018, pukul 21:01 WIB.
48
(saham), reksa dana, instrumen derivativ maupun
instrumen lainnya.26
Menurut Sunariyah, peranan pasar modal pada suatu
negara dapat dilihat dari 5 (lima) aspek berikut:27
a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara penjual
dan pembeli untuk menentukan harga saham atau
surat berharga yang diperjualbelikan.
b. Memberi kesempatan kepada investor untuk
memperoleh hasil (return) yang diharapkan. Keadaan
tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk
memenuhi keinginan para investor untuk memperoleh
hasil yang diharapkan.
c. Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga
lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, maka
para investor dapat melikuidasi surat berharga yang
dimiliki tersebut setiap saat.
26
https://www.idx.co.id/investor/pengatar-pasar-modal, diakses 04
Januari 2019, pukul 09:02 WIB. 27
Abdul Aziz, Ekonomi Islam, Analisis Mikro & Makro,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 145.
49
d. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu
perekonomian.
e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi
surat berharga. Bagi para investor, keputusan investasi
harus didasarkan pada tersedianya informasi yang
akurat dan dapat dipercaya (amanah).
Adapun menurut Metwally, disebutkan bahwa
fungsi dan tujuan bursa efek dalam ekonomi islam
adalah untuk memfasilitasi aliran dana dari unit
surplus kepada unit defisit.28
2. Pengertian Saham
Dalam bahasa Belanda saham disebut “aandeel”,
dalam Bahasa Inggris disebut dengan “share”, dalam
Bahasa Jerman disebut dengan “aktie”, dan dalam Bahasa
Perancis disebut dengan “action”. Semua istilah ini
mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata
“saham” didalamnya sebagai tanda bukti pemilihan
28
Muhamad, Dasar-Dasar Keuangan Syariah (Yogyakarta:
EKONISIA, 2014), h. 151.
50
sebagian dari modal perseroan.29
Saham merupakan surat
berharga yang mempresentasikan penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip
syariah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-
perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip Syariah,
seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang
diharamkan seperti bir dan lain-lain.30
3. Pengertian Harga Saham
Harga saham adalah harga saham dibursa saham
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan
dipasar modal.31
Harga saham juga dapat dikatakan harga
penutupan pasar saham selama periode pengamatan untuk
29
Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di
Pasar Modal Syariah Indonesia (Jakarta: Kencana Pernanda Media Group,
2012), h. 93. 30
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 184. 31
https://id.m.wikipedia.org, diakses pada 30 November 2018, pukul
04: 59 WIB.
51
tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel
pergerakannya senantiasa diamati oleh investor.32
4. Pengertian Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar ialah nilai pasar yang diterbitkan
(outstanding share) suatu emiten.33
kapitalisasi pasar
diperoleh dari hasil perkalian jumlah saham yang
dikeluarkan dengan harga pasar saham.34
5. Macam-macam analisis untuk menentukan harga saham
Ada dua macam analisis untuk menentukan harga
saham, yaitu:35
a. Analisis teknikal (technical analysis), yaitu
menentukan harga saham dengan menggunakan data
pasar dari saham, misalnya harga saham, volume
transaksi saham, dan indeks pasar;
b. Analisis fundamental (fundamental analysis) atau
analisis perusahaan menggunakan data fundamental,
32
Tjiptono Darmadji dan Hendy M.F. Pasar Modal… h. 103 33
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 81 34
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta:
YKPN, 2011), h. 144. 35
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah (Bandung: Pustaka Setia,
2013), h. 113-114.
52
yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan,
misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan,
pertumbuhan dan prospek perusahaan serta kondisi
industru perusahaan. Terjadinya perbaikan prestasi
kondisi fundamental perusahaan (kinerja keuangan
dan operasional perusahaan), biasanya diikuti dengan
kenaikan harga saham dilantai bursa.
Dalam analisis fundamental dinyatakan bahwa
saham memiliki nilai intrinsik tertentu (nilai yang
seharusnya). Analisis ini akan membandingkan nilai
intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna
menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah
mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Nilai
intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhinya. Ide dasar
pendekatan ini adalah bahwa harga saham akan
dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja
53
perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh konidisi
industri dan perekonomian secara makro.36
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh
hukum permintaan dan penawaran. Harga suatu saham
akan cenderung naik apabila suatu saham mengalami
kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi
kelebihan penawaran. Menurut Maurice Kendall, harga
saham tidak bisa diprediksi atau mempunyai pola tidak
tentu. Ia bergerak mengikuti random walk, sehingga
pemodal harus puas dengan normal return dengan tingkat
keuntungan yang diberikan oleh mekanisme pasar.
Abnormal return hanya mungkin terjadi apabila ada
sesuatu yang salah dalam efisiensi pasar, keuntungan
abnormal hanya bisa diperoleh dari permainan tidak
fair.37
36
Abdul Halim, Analisis Investasi dan Aplikasinya: dalam Aset
Keuangan dan Asset Riil (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4. 37
khaerul Umam, Pasar Modal… h. 113.
54
Ada beberapa kondisi dan situasi yang
menentukan suatu saham itu akan mengalami fluktuasi,
yaitu:38
a. Kondisi mikro dan makro
b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk
elspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor
cabang (brand office), kantor cabang pembantu (sub
brand office) baik yang dibuka di domestik maupun
luar negeri;
c. Pergantian direksi secara tiba-tiba
d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang
terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke
pegadilan;
e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan
dalam setiap waktunya;
f. Risiko sistematis, yaitu bentuk risiko yang terjadi
secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan
perusahaan ikut terlibat;
38
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal (Bandung: Alfabeta, 2012),
h .87.
55
g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu
menekan kondisi teknikal jual beli saham.
7. Hubungan Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap Pembiayaan
Mudharabah
Besar atau tidaknya perusahaan dibursa saham
dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar
dapat menunjukan jumlah rupiah dari seluruh saham yang
terjual di bursa yang nilainya akan mengikuti tren pasar
yang dapat diramalkan menggunakan alat analisis
teknikal.39
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar ialah untuk
menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung ketika nilai
suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan
menambah ketertarikan investor untuk mengalokasikan
dananya atau berinevstasi, sehingga dengan bertambahnya
dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah
satunya pada peningkatan penyaluran pembiayaan yang
akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
39
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica, Vol VI), h. 22.
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan data
sekunder yang telah dipublikasikan. Data sekunder tersebut
diperoleh dari website resmi www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
investasi jangka pendek variabel (X1) dan
https://www.idx.co.id untuk mendapatkan data harga saham
dan jumlah saham beredar sebagai indikator kapitalisasi pasar
sebagai variabel (X2) serta pada www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
pembiayaan mudharabah sebagai variabel (Y) periode Maret
2015-Februari 2018.
B. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode asosiatif (hubungan dan
57
pengaruh). Metodologi penelitian asosiatif merupakan
penelitan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dengan
penelitian asosiatif maka akan dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan suatu gejala (fenomena).1
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh komponen elemen yang
menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk
membuat kesimpulan. Jadi, kumpulan itu menunjukan
jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukan
karakteristik dari kumpulan itu.2
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
1 Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian
dengan Aplikasi Statistika (Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015), h. 14. 2 Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba
Empat, 2011). h.87.
58
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan
pembiayaan mudharabah, investasi jangka pendek, dan
kapitalisasi pasar periode maret 2015-februari 2018.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi. Pengambilan sampel yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode non
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota).4 Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dari R & D
(Bandung: Alfabeta, 2016), h 80. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dari R & D... h
84-85.
59
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.5
D. Instrumen Penelitian
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui hasil
pengolahan pihak kedua (data eksternal) atau data yang
sudah dipublikasikan untuk menjelaskan gejala dari suatu
fenomena. Data dalam penelitian ini diambil dari Otoritas
Jasa Keuangan, IDX dan Bank Panin Dubai Syariah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari membaca literature, buku, artikel,
jurnal, dan sejenisnya yang berhubungan dengan aspek
yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang
valid.
Terkadang buku referensi atau literatur yang kita
miliki atau pinjam di perpustakaan tertinggal selama
5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif, dan R & D…
h. 85.
60
beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu
berkembang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal
tersebut penulis melakukan penelitian dengan teknologi
yang juga berkembang yaitu internet sehingga data yang
diperoleh merupakan data yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu
analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-
angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Analisis
kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik. Teknik analisis data
untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat diajukan
dengan prosedur diantaranya sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Uji statistik dalam analisis deskriptif adalah
bertujuan untuk menguji hipotesis dari penelitian yang
61
bersifat deskriptif. Statistik deskriptif juga berusaha untuk
menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal
dari suatu sampel.
Analisa statistik deskriptif yang digunakan yaitu:
a. Mean, yaitu nilai rata-rata dari data yang diamati
b. Maximum, yaitu nilai tertinggi dari data yang
diamati
c. Minimum, yaitu nilai terendah dari data yang
diamati
d. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui
variabilitas dari penyimpangan terhadap nilai rata-
rata.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik digunakan dalam
penelitian adalah data yang memiliki distribusi
62
normal.6 Pada penelitian ini akan dilakukan uji
normalitas dengan analisis grafik dan uji
kolmogorov-smirnov. Analisis grafiknya dengan
melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Pada penelitian ini, penguji menggunakan uji
statistik untuk menguji normalitas residual adalah
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : Data residual normal
Ha : Data Residual berdistribusi tidak normal7
Pada uji statistik One-Kolmogorov-Sminov
Test jika didapat nilai signifikasi > 0.05, maka
6 V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Paramedis (Yogyakarta:
GAVA MEDIA, 2012), h. 31. 7 Imam ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS 25 (Semarang: Universitas Dipenogoro, 2018), h.
165.
63
dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
secara multivariate.8
b. Uji Autokorelasi
Uji ini merupakan bertujuan untuk mengetahui
terdapat hubungan atau tidaknya antara anggota
observasi yang disusun menurut urutan waktu
yang disebabkan oleh adanya kelembaman, terjadi
bias dalam spesifikasi, dan bentuk fungsi yang
digunakan tidak tepat.9
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama yang lainnya. Uji autokorelasi
8 Latan H dan Temalagi, S, Analisis Multivariate Teknik dan
Aplikasi Menggunakan IBM SPSS 200 (Bandung: Alfabeta, 2013). h.
57. 9 Suharyadi, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern
(Jakarta: Salemba Empat, 2015). h. 232.
64
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Durbin Watson (DW Test).
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi dan
tidak ada variabel lag di antara variabel
independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha: ada auotokorelasi (r )10
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya sama maka disebut
10
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis... h. 111-112.
65
homoskedastisitas jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi pada model yang
menggunakan data cross section. Karena data
tersebut terdiri atas berbagai unit yang memiliki
perbedaan dalam ukuran.11
Cara melihatnya dengan melihat ada tidaknya
pola pada grafik scatter plot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Ŷ (Y yang telah
diprediksi) dan sumbu X adalah residual (Ŷ– Y)
yang telah distudentized.12
Dasar analisis dari uji
heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah
sebagai berikut:
1). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian
11
Nury Effendi dan Maman Setiawan, Ekonometrika Pendektan Teori
dan Terapan (Jakarta: Salemba Empat, 2014), h. 60. 12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h.138.
66
menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2). Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya
hubungan linier anatara variabel independen,
karena melibatkan beberapa variabel independen
sehingga multikolinieritas tidak akan terjadi pada
satu variabel independen atau dalam regresi
sederhana.13
Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antara variabel bebas (independen). Model regresi
13
Wing wahyu winarmo, Analisis Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews, Edisi Ketiga (Yogyakarta: STIM YKPN,2011), h. 5.1.
67
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen.14
Pada penelitian ini,
uji multikolinieritas diterapkan investasi jangka
pendek dan kapitalisasi saham.
Multikolinieritas adalah kondisi adanya
hubungan linier anatara variabel independen,
karena melibatkan beberapa variabel independen
sehingga multikolinieritas tidak akan terjadi pada
satu variabel independen atau dalam regresi
sederhana.15
Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
14
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 107. 15
Wing Wahyu Winarmo, Analisis Ekonometrika… h.5.1.
68
variabilitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance
atau sama dengan nilai VIF Setiap peneliti
harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih
dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance =
0.10. sama dengan tingkat kolonieritas 0.95.
Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi
dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih
tetap tidak mengetahui variabel-variabel mana
sajakah yang saling berkorelasi.16
3. Teknik Analisis Berganda
Teknik analisis data untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan investasi jangka pendek dan
16
Imam ghozali, Aplikasi Analisis…. h. 107.
69
kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan mudharabah
dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Analisis regresi berganda adalah digunakan
untuk memprediksi satu variabel tergantung
berdasarkan dua atau lebih variabel bebas.17
Persamaan regresi berganda dapat dituliskan
sebagai berikut:18
Adapun bentuk persamaan regresi berganda
dalam penelitian ini ialah:
17
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2011), h. 53. 18
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS …
h. 54.
Y= a + b1X1 + b2X2 +…+ bnXn + ɛ
Y= a + b1X1 + b2X2 + ɛ
70
Keterangan:
Y = Pembiayaan Mudharabah (nilai yang
diproyeksikan).
a = Intercept (konstanta)
X1 = Investasi Jangka Pendek (nilai variabel bebas
pertama)
X2 = Kapitalisasi Pasar (nilai variabel bebas kedua)
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
ɛ = Nilai residu
4. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah hal utama yang hendak dicari
jawabannya dalam sebuah analisis statistika
inferensia. Secara sederhana, hipotesis dapat
dikatakan sebagai dugaan awal yang bersifat
sementara atas suatu permasalahan, karena sebagai
71
dugaan awal sebuah hipotesis harus dianalisis untuk
membuktikan apakah hipotesis itu benar atau tidak.19
a. Uji Parsial (Uji-t)
Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel tergantung atau tidak. Suatu
variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika
nilai t hitung variabel tersebut lebih besar
dibandingkan nilai t tabel.20
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel independen lainnya konstan. Untuk
mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan, yaitu df
= (n-k-1), dimana n= jumlah observasi, dan k =
jumlah variabel. 21
19
Hendra Syamsir, ST Sati, Cara Termudah Mengaplikasikan
Statistika Non Parametrik (Jakarta: PT Gramedia, 2015), h. 15. 20
Suliyanto, Ekonometrika Terapan... h. 62. 21
Suliyanto, Ekonometrika Terapan... h. 55.
72
Kriteria Uji:
1). Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha
diterima atau dikatakan signifikan, artinya
secara parsial variabel independen (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y), maka hipotesis diterima.
2). Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak maka dikatakan tidak
signifikan, artinya secara parsial variabel
independen (X) berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel dependen (Y)
maka hipotesis ditolak.
Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada
hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel
coefficient kolom sig atau significance.
Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial
juga didasarkan pada nilai probabilitas yang
didapatkan dari hasil pengolahan data melalui
73
program SPSS statistik Parametrik sebagai
berikut:
1). Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
2). Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
b. Uji Siginfikansi Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimasukan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.22
Jika nilai
signifikansi yang dihasilkan uji F memiliki
Probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Cara lain untuk menguji signifikansi uji
F adalah dengan membandingkan Ftabel dengan
Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka dapat
disimpulkan bahwa semua variabel independen
22
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 98.
74
secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Rumus hipotesis statistiknya:
Ho: = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1
X2 X3 terhadap Y)
Ho: 0 (ada pengaruh antara variabel X1 X2 X3
terhadap Y)
Jika > 5%, maka keputusannya adalah menerima
hipotesis nol (Ho)
Jika < 5%, maka keputusannya adalah menolak
hipotesis nol (Ho)
c. Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi adalah suatu nilai untuk
mengukur kuatnya hubungan anatara variabel X
dan Y.23
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa erat hubungan antara variabel. Seberapa
besar kekuatan hubungan yang terjadi antara
23
J. Supranto, The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.75.
75
variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan
antar variabel independen dan variabel dipenden
dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang
menyatakan besar kecilnya hubungan itu disebut
dengan korelasi. Dengan penaksiran besarnya
korelasi yang digunakan adalah:
Tabel 3.1
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi24
Korelasi Interval
Koefisien (Nilai R)
Tingat Hubungan
(kriteria)
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
24
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan SPSS Cet ke-1, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 251-252.
76
d. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap variabel
tergantungnya. Semakin tinggi koefisien
determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada
variabel tergantungnya.25
Kelemahan mendasar penggunaan R-
Square adalah bias terhadap jumlah variabel
independen, maka nilai R-Square pasti akan
meningkat. Oleh karena itu sangat dianjurkan
untuk menggunakan adjust R-Square dalam
mengevaluasi model regresi, dimana nilainya bisa
naik atau turun apabila suatu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Nilai koefisien
determinasi dapat diukur oleh nilai R2 atau Adjust
R2. R
2 digunakan pada saat variabel bebas satu
saja atau biasa disebut dengan Regresi Linear
25
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori... h.55.
77
Sederhana, sedangkan Adjust R2 digunakan untuk
variabel bebas lebih dari satu atau disebut dengan
Regresi Linear Berganda. 26
F. Operasional Variabel
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan
mudharabah. Pembiayaan mudharabah merupakan
pembiayaan dengan akad kerjasama antara dua belah
pihak, dimana pihak pertama menyediakan modal secara
keseluruhan dan pihak kedua sebagai pengelola. Adapun
keuntungan sesuai kesepakatan saat kontrak antara
keduanya. Apabila kerugian terjadi maka ditanggung oleh
26
Imam ghozali, Aplikasi Analisis......h. 97.
78
pemilik modal kecuali kerugian diakibatkan oleh perilaku
atau kesalahan pengelola.27
Data operasional yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan pada bagian
data statistik Perbankan laporan publikasi dan dari laporan
keuangan Bank panin dubai syariah berdasarkan laporan
keuangan bulanan, yaitu dari Maret 2015 sampai Februari
2018 yang dinyatakan dalam bentuk rupiah.
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini
adalah:
a. Investasi Jangka Pendek (X1)
Penempatan pada Bank Indonesia terdapat
investasi jangka pendek, memberikan informasi posisi
giro Bank Indonesia dan Surat Berharga Indonesia
27
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga
Keuangan (jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 220.
79
yang dimiliki Bank yang bersangkutan sebagai sumber
likuiditas.28
Data operasional yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan
pada bagian data statistik Perbankan laporan publikasi
dan dari laporan keuangan Bank panin dubai syariah
berdasarkan laporan keuangan bulanan, yaitu dari
Maret 2015 sampai Februari 2018 yang dinyatakan
dalam bentuk rupiah.
b. Kapitalisasi Pasar (X2)
Kapitalisasi pasar didapatkan dari hasil perkalian
jumlah saham yang dikeluarkan dengan harga pasar
saham.29
Data operasional yang akan digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
pada bagian ringkasan performa perusahaan tercatat
dan diperoleh dari ringkasan pasar berdasarkan
28
Taswan, Akuntansi Perbankan, Edisi Ketiga (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2013), h. 39. 29
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta:
YKPN, 2011), h. 144.
80
perhitungan bulanan, yaitu dari Maret 2015 sampai
Februari 2018 yang dinyatakan dalam bentuk rupiah.
81
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Menurut undang-undang No 21 tahun 2018 tentang
Perbankan syariah, Perbankan syariah merupakan segala
sesuatu yang menyangkut tentang Bank syariah dan unit
usaha syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank umum Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kredit dan jasa lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang pengoprasiaanya disesuaikan
dengan prinsip-prinsip syariah Islam.1 Baik Bank umum
konvensional maupun Bank Syariah, keduanya melaksanakan
kegiatan Bank yaitu, Sebagai lembaga penyerap dana dari
masyarakat dan penyalur dana kepada masyarakat.2
1 Heri Sudarsosno, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
(Yogyakarta: EKONISIA, 2015), hl. 40-41. 2 Syarif Arbi, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga
(Yogyakarta: BPFE, 2013), h. 20.
82
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat.3 Bank merupakan lembaga keuangan
yang berfungsi menjembatani atau berfungsi sebagai
intermediasi pengelolaan keuangan, yaitu lembaga keuangan
yang menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam
bentuk pembiayaan.4
Adapun studi kasus pada penelitian ini merupakan
salah satu dari Bank umum sayriah yaitu PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk. Berikut adalah gambaran umum PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk:
3 https://www.ojk.go.id/publik/Bank-umum, diakses pada 16 Oktober
2018, pukul 07:15 WIB. 4 Ismail, Manajemen Perbankan (Jakrta: Kenca na, 2011), h. 8-9.
83
1. Profil PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk
Nama Perusahaan : PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk
Alamat kantor pusat : Gedung Panin Life Center
Lt. 3 Jl. Letjend. S.
ParmanKav. 91, Jakarta
11420.
Bidang usaha : Perbankan
Dasar Hukum Pendirian : Akta Perseroan Terbatas
No. 12 tanggal 8 Januari
1972, Notaris Moeslim
Dalidd. Surat Keputusan
Menteri Kehakiman RI
No.Y.A.5/284/4 tanggal 11
Desember 1979.
Alamat Email :
corsec@paninBanksyariah.
co.id
84
Telp/Fax : (021) 5695 6100 / (021)
5695 6105
Modal Dasar : Rp. 3.900.000.000.000,-
Terbagi atas
39.000.000.000 lembar
Saham dengan nilai
nominal Rp100.-
Modal Disetor : Rp. 1.019.533.525.600,-
Terbagi atas
10.195.335.256 lembar
Saham, dengan nilai
nominal Rp.100,-.
Jumlah Jaringan Kantor : 22 Kantor, terdiri dari: 16
Kantor Cabang, 5 Kantor
Cabang Pembantu, dan 1
Kantor Kas.
Kepemilikan Saham : PT Bank Panin Tbk :
4.555.778.690 lembar
Saham=44,69% Dubai
85
Islamic Bank PJSC:
3.900.000.000 lembar
Saham=38,25%
Masyarakat: 1.739.556.566
lembar Saham = 17,06%.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan data
sekunder yang telah dipublikasikan. Data sekunder tersebut
diperoleh dari website resmi www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
investasi jangka pendek (X1) dan https://www.idx.co.id untuk
mendapatkan data nilai kapitalisasi pasar sebagai variable
(X2) serta pada www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
pembiayaan mudharabah sebagai variabel (Y) periode Maret
2015-Februari 2018.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
bulanan investasi jangka pendek, nilai kapitalisasi pasar dan
86
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah
Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018. Data tersebut ialah
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Investasi Jangka Pendek, Nilai Kapitalisasi Pasar dan
Pembiayaan Mudharabah PT Bank Panin Dubai Syariah
Tbk
Periode Maret 2015-Februari 2018
Tahun Bulan
Investasi
Jangka
Pendek
(Jutaan
Rupiah)
Nilai
Kapitalisasi
Pasar (Jutaan
Rupiah)
Pembiayaan
Mudharabah
(Jutaan
Rupiah)
2015
Maret 1.423.656 2.267.807 858.228
April 1.130.985 2.589.276 934.223
Mei 1.038.850 2.686.798 964.299
Juni 982.930 2.581.899 999.589
Juli 1.152.160 2.630.945 1.078.797
Agustus 971.164 2.455.812 1.083.403
87
September 1.160.844 2.183.128 1.065.360
Oktober 1.104.650 2.261.097 1.052.180
November 1.017.621 2.363.302 1.021.932
Desember 1.045.962 2.468.179 1.040.814
2016
Januari 1.235.645 2.304.709 997.320
Februari 1.208.227 2.148.471 927.786
Maret 1.128.174 2.129.111 863.674
April 952.028 1.972.872 942.411
Mei 1.199.077 1.914.416 885.681
Juni 1.031.573 2.051.171 827.888
Juli 838.730 2.070.709 721.721
Agustus 920.624 2.109.979 668.482
September 1.519.522 1.948.506 718.656
Oktober 988.438 1.655.000 689.444
88
November 856.717 1.431.519 651.487
Desember 1.107.608 1.190.343 599.746
2017
Januari 966.004 1.099.628 566.249
Februari 972.822 1.049.186 506.525
Maret 1.227.432 1.139.981 542.400
April 1.235.599 1.170.246 460.536
Mei 929.766 1.180.335 714.795
Juni 892.134 1.412.366 750.410
Juli 772.125 1.119.805 747.504
Agustus 773.820 1.018.921 709.220
September 716.281 1.008.833 668.560
Oktober 862.389 948.303 624.439
November 1.131.492 776.801 585.514
Desember 1.207.275 655.741 533.090
89
2018
Januari 1.204.679 867.596 491.590
Februari 1.623.736 877.685 450.430
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan,
https://panindubaisyariah.co.id dan https://www.idx.co.id
1. Perkembangan Pembiayaan Mudharabah
Berdasarkan data di atas, bahwa pembiayaan
mudharabah disetiap bulannya selalu berfluktuasi.
Adapun pembiayaan mudharabah tertinggi ialah terdapat
pada bulan Agustus Tahun 2015 yaitu sebesar Rp
1.083.403 juta. Dan pembiayaan mudharabah terendah
ialah pada bulan Februari Tahun 2018 yaitu sebesar Rp
450.430 juta.
2. Perkembangan Investasi Jangka Pendek
Berdasarkan data di atas, bahwa investasi jangka
pendek dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia
disetiap bulannya selalu berfluktuasi. Adapun nilai
tertinggi ialah terdapat pada bulan Februari Tahun 2018
yaitu sebesar Rp 1.623.736 juta. Dan penempatan pada
90
Bank Indonesia terendah ialah pada bulan September
Tahun 2017 yaitu sebesar Rp 716.281 juta.
3. Nilai Kapitalisasi Pasar
Berdasarkan data di atas, Nilai Kapitalisasi Pasar
juga selalu berfluktuasi pada setiap bulannya. Hal itu
terjadi karena indikatornya ialah harga saham dan jumlah
saham beredar yang juga selalu berfluktuasi.
C. Uji Persyaratan Analisis
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
gambaran variabel-variabel yang akan menjadi sampel.
Hasil perhitungan statistik deskriptif yang telah diolah
menggunakan SPSS Versi 21 adalah sebagai berikut:
91
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Investasi Jangka
Pendek
36 716281 1623736 1070298.3
1
199704.833
Nilai Kapitalisasi
Pasar
36 655741 2686798 1715013.2
2
642646.935
Pembiayaan
Mudharabah
36 450430 1083403 776232.86 198931.282
Valid N (listwise) 36
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa variabel
investasi jangka pendek yang menjadi sampel berkisar
antara Rp 716.281 juta sampai dengan Rp 1.623.736 juta
dengan rata-rata sebesar Rp 1.070.298,31 juta. Standar
deviasi variabel investasi jangka pendek sebesar Rp
199.704,833 juta. Variabel nilai kapitalisasi pasar yang
menjadi sampel berkisar antara Rp 655.741 juta sampai
dengan Rp 2.686.798 juta dengan rata-rata sebesar Rp
1.715.013,22 juta. Standar deviasi variabel nilai
kapitalisasi pasar sebesar Rp 642.646,935 juta. Variabel
pembiayaan mudharabah yang menjadi sampel berkisar
92
antara Rp 450.430 juta sampai dengan Rp 1.083.403 juta
dengan rata-rata sebesar Rp 776.232,86 juta dan standar
deviasi variabel pembiayaan mudharabah Rp 198.931,282
juta.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik digunakan dalam penelitian
adalah data yang memiliki distribusi normal.5 Pada
penelitian ini akan dilakukan uji normalitas dengan
analisis grafik dan uji kolmogorov-smirnov.
Analisis grafiknya dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi
komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Seperti yang disajikan pada gambar dibawah ini yang
5 V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Paramedis (Yogyakarta:
GAVA MEDIA, 2012), h.31
93
telah diolah menggunakan SPSS Versi 21 adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Berdasarkan Grafik P-P Plot di atas,
menunjukkan bahwa Normal Probability Plot karena
memiliki titik-titik (data) yang menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Maka data mempunyai distribusi normal. Untuk
menegaskan hasil uji normalitas di atas maka peneliti
melakukan uji Kolmogorov Smirnov-Test dibawah
ini:
94
Tabel 4.3
One Sample Kolmogorov Smirnov-Test
Berdasarkan tabel di atas, hasil Kolmogorov
smirnov menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,531 memiliki nilai lebih besar dari 0,05
(0,531 > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa data pada
penelitian ini berdistribusi normal dan model tersebut
layak digunakan untuk memprediksi variabel
dependen yaitu pembiayaan mudharabah berdasarkan
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 89573.8504297
5
Most Extreme Differences
Absolute .135
Positive .093
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z .808
Asymp. Sig. (2-tailed) .531
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
95
masukan variabel independen yaitu investasi jangka
pendek dan kapitalisasi pasar.
b. Uji Autokorelasi
Uji ini merupakan bertujuan untuk mengetahui
terdapat hubungan atau tidaknya antara anggota
observasi yang disusun menurut urutan waktu yang
disebabkan oleh adanya kelembaman, terjadi bias
dalam spesifikasi, dan bentuk fungsi yang digunakan
tidak tepat.6
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
yang lainnya. Uji autokorelasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Durbin Watson (DW Test).
6 Suharyadi, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Jakarta:
Salemba Empat, 2015), h. 232.
96
Adapun hasil Uji autokorelasi dengan menggunakan
SPSS versi 21 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin
-
Watso
n
1 .893a .797 .785 92248.284 .688
a. Predictors: (Constant), Nilai Kapitalisasi Pasar, Investasi
Jangka Pendek
b. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah
Berdasarkan tabel di atas, nilai DWhitung
sebesar 0,681. dengan diperoleh DWtable untuk “k=2”
dan “N=36” adalah nilai dari dl (batas bawah) sebesar
1,3537 dan nilai du (batas atas) sebesar 1,5872. Jadi
berdasarkan pedoman uji statistik Durbin Watson
dapat dilihat bahwa nilai DWhitung terletak diantara (0
< d < dl), yakni sebesar 0 < 0,681 < 1,3537. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
terdapat autokorelasi positif. Untuk dapat memenuhi
97
uji asumsi klasik yang berupa uji autokorelasi, maka
perlu dilakukan transformasi data dalam bentuk
Lagres (Lag). Dan menghasilkan uji autokorelasi
sebagai berikut:
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .700a .490 .458 67294.11074 1.670
a. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
b. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
Berdasarkan tabel di atas, nilai DWhitung
sebesar 1,670. dengan diperoleh DWtable untuk “k=2”
dan “N=36” adalah nilai dari dl (batas bawah) sebesar
1,3537 dan nilai du (batas atas) sebesar 1,5872. Jadi
berdasarkan pedoman uji statistik Durbin Watson
dapat dilihat bahwa nilai DWhitung terletak diantara (du
< d < 4-du), yakni sebesar 1,5872 < 1,670 < 2,4128.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
tidak ada autokorelasi karena berada dalam daerah
98
tidak ada autokorelasi berdasarkan tabel kriteria nilai
uji Durbin Watson dibawah ini:
Tabel 4.5
Kriteria Nilai Uji Durbin Watson7
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada
autokorelasi positif
Tolak 0 < d < dl
Tidak ada
autokorelasi positif
No decision dl < d < du
Tidak ada korelasi
negative
Tolak 4-dl < d < 4
Tidak ada korelasi
negative
No decision
4-du < d < 4-
dl
Tidak ada
autokorelasi positif
Tidak di
tolak
du < d < 4-du
7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 112.
99
atau negative
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya maka disebut
homoskedastisitas jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi pada model yang
menggunakan data cross section. Karena data tersebut
terdiri atas berbagai unit yang memiliki perbedaan
dalam ukuran.8
Cara melihatnya dengan melihat ada tidaknya
pola pada grafik scatter plot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu X adalah Ŷ (Y yang telah
8 Nury Effendi dan Maman Setiawan, Ekonometrika pendektan teori
dan terapan (Jakarta: Salemba Empat, 2014), h.60.
100
diprediksi) dan sumbu Y adalah residual (Ŷ– Y) yang
telah distudentized.9 Dasar analisis dari uji
heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai
berikut:
1). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2). Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian
heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS
versi 21 maka diperoleh hasil sebagaiberikut:
9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 25 (Semarang: Universitas diponegoro, 2018), h.138.
101
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa
titik-titik tersebar secara acak dan penyebaran titik-
titik tersebut melebar di atas dan dibawah angka nol
(0) pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menegaskan
hasil uji dengan scatterplot di atas maka peneliti
melakukan uji park dengan hasil sebgai berikut:
102
Tabel 4.6
Uji Park
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 42.240 16.595 2.545 .016
lnx1_investasijang
kapendek
-2.161 1.135 -.310 -1.903 .066
lnx2_nilaikapitalisa
sipasar
.685 .499 .224 1.371 .180
a. Dependent Variable: lnei2
Berdasarkan hasil output uji park di atas, dapat
diketahui bahwa nilai thitung variabel investasi jangka
pendek sebesar -1,903 dibandingkan dengan ttabel
sebesar 2,03693 dengan demikian thitung < ttabel (-1,903
< 2,03693) dengan tingkat signifikansi > 0,05 (0,066 >
0,05). Dan thitung variabel nilai kapitalisasi pasar
sebesar 1,371 dibandingkan dengan ttabel sebesar
2,03693 dengan demikian thitung < ttabel (1,371 <
2,03693) dengan tingkat signifikansi > 0,05 (0,180 >
0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini
tidak ada permasalahan heteroskedastisitas.
103
d. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya
hubungan linier antara variabel independen, karena
melibatkan beberapa variabel independen sehingga
multikolinieritas tidak akan terjadi pada satu variabel
independen atau dalam regresi sederhana.10
Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.11
Pada penelitian ini, uji multikolinieritas diterapkan
pada investasi jangka pendek dan kapitalisasi pasar.
Adapun hasil uji multikolinearitas dengan
menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
10
Wing wahyu winarmo, analisis ekonometrika dan statistika dengan
eviews, edisi ketiga (Yogyakarta: STIM YKPN,2011), h.5.1. 11
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 107.
104
Tabel 4.7
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat nilai
VIF semua variabel independen kurang dari 10 dan
nilai tolerance semua variabel independent lebih dari
0,10. Nilai VIF untuk variabel investasi jangka pendek
1.015 dengan nilai tolerance sebesar 0, 985. Nilai VIF
untuk variabel kapitalisasi pasar sebesar 1.015 dengan
nilai tolerance sebesar 0, 985.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toler
ance
VIF
1
(Constant) 144852
.732
37429.
067
3.870 .001
lagx1_Investasijan
gkapendek
-.052 .061 -.109 -.857 .398 .985 1.015
lagx2_nilaikapitali
sasipasar
.239 .045 .678 5.329 .000 .985 1.015
a. Dependent Variable: lagy_pemb.udharabah
105
Maka dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tidak terdapat multikolinearitas atau
dapat dikatakan bebas dari multikolinearitas dan dapat
digunakan untuk penelitian.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda adalah digunakan untuk
memprediksi satu variabel tergantung berdasarkan dua
atau lebih variabel bebas.12
Pada penelitian ini untuk
menganalisis apakah pengaruh penempatan pada Bank
Indonesia dan harga saham terhadap pembiayaan
mudharabah. Adapun hasil persamaan regresi ini
diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21 sebagai
berikut:
12
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2011), h.53.
106
Tabel 4.8
Analisis Regresi Linier Berganda
Dari tabel di atas diperoleh regresi linier berganda
sebagai berikut:
Lag Y= 144.852,732+ (-0.052 lagX1) + 0.239
lagX2 + e
Berdasarkan fungsi persamaan regresi linear berganda
di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta (nilai mutlak Y) apabila investasi jangka
pendek dan kapitalisasi pasar sama dengan nol, maka
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 144852.
732
37429.067 3.870 .001
lagx1_Investasijangkap
endek
-.052 .061 -.109 -.857 .398
lagx2_nilaikapitalisasip
asar
.239 .045 .678 5.329 .000
a. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
107
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk sebesar Rp 144.852,732 ribu.
b. Koefisien regresi X1 (investasi jangka pendek) sebesar Rp
-0,052 artinya apabila investasi jangka pendek naik
sebesar satu satuan kali akan menyebabkan penurunan
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk atau berpengaruh negatif sebesar Rp 0,052;
bila variabel lain konstan.
c. Koefisien regresi X2 (kapitalisasi pasar) sebesar Rp 0,239
artinya apabila kapitalisasi pasar naik sebesar satu satuan
kali akan menyebabkan kenaikan pembiayaan mudharbah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk atau berpengaruh
positif sebesar Rp 0,239; bila variabel lain konstan.
4. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Uji t bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel
dependen dengan menggunakan variabel lainnya konstan.
108
Adapun hasil uji t ini diperoleh dengan menggunakan
SPSS versi 21 sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel maka Ho
ditolak, dan jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho
diterima. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai thitung
variabel investasi jangka pendek lebih kecil dari ttabel (-
0,857 < 2,03693) maka Ho diterima. Dan nilai thitung
variabel nilai kapitalisasi pasar lebih besar dari ttabel (5,329
> 2,03693) maka Ho ditolak.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 144852.7
32
37429.067 3.870 .001
lagx1_Investasijangkapende
k
-.052 .061 -.109 -.857 .398
lagx2_nilaikapitalisasipasar .239 .045 .678 5.329 .000
a. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
109
Dan jika tingkat signifkansi lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima, sedangkan jika tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dari tabel di atas
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi investasi jangka
pendek lebih besar dari 0,05 (0,398 > 0,05) maka Ho
diterima. Dan signifikansi nilai kapitalisasi pasar lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara
parsial variabel investasi jangka pendek tidak berpengaruh
tidak signifikan. Dan secara parsial variabel nilai
kapitalisasi pasar berpengaruh positif secara signifikan
terhadap pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk.
5. Uji Siginfikansi Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
110
variabel dependen.13
Adapun hasil uji F ini diperoleh
dengan menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 139026916585.559 2 69513458292.779 15.350 .000
b
Residual 144911914889.371 32 4528497340.293
Total 283938831474.930 34
a. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
b. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho
ditolak, dan jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka Ho
diterima. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung
lebih besar dari Ftabel (15,350 > 3,28) maka Ho ditolak.
Dan jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima, sedangkan jika tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dari tabel di atas
13
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h.98.
111
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0.000 < 0,05) maka Ho ditolak. Artinya secara simultan
variabel investasi jangka pendek dan nilai kapitalisasi
pasar berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
6. Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi adalah suatu nilai untuk
mengukur kuatnya hubungan anatara variabel X dan Y.14
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa erat
hubungan antara variabel. Seberapa besar kekuatan
hubungan yang terjadi antara variabel bebas dan variabel
terikat. Hubungan antar variabel independen dan variabel
dipenden dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang
menyatakan besar kecilnya hubungan itu disebut dengan
korelasi. Adapun hasil uji ini diperoleh dengan
menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
14
J. Supranto, The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.75.
112
Tabel 4.11
Koefisien Korelasi (R)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .700a .490 .458 67294.11074 1.670
a. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
b. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,700, hal ini menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang kuat antara investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar dengan pembiayaan mudharabah.
Hal ini berdasarkan pedoman interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
113
Tabel 4.12
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi15
Korelasi Interval
Koefisien (Nilai R)
Tingat Hubungan
(kriteria)
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
7. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantungnya.
Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
15
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan SPSS Cet ke-1, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 251-252.
114
perubahan pada variabel tergantungnya.16
Adapun hasil
uji ini diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .700a .490 .458 67294.11074 1.670
a. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
b. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
Adjusted (R2) sebesar 0,458. Hal ini berarti
bahwa variabel investasi jangka pendek dan nilai
kapitalisasi pasar dapat menjelaskan pengaruhnya
terhadap pembiayaan mudharabah pada PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk yaitu sebesar 45,8%.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100% - 45,8% =
54,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
dibahas pada penelitian ini. Adapun faktor lainnya
16
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET,2011), h.55.
115
meliputi faktor eksternal yaitu inflasi, BI rate dan lain
sebagainya. Dan faktor internal yaitu DPK, NPF, FDR
dan lain sebagainya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut disajikan pembahasan dari hasil penelitian di atas:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel investasi
jangka pendek (X1) terhadap pembiayaan mudharabah (Y)
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,398. Dilihat dari
nilai signifikan sebesar 0,398 menunjukkan bahwa nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 sedangkan variabel tersebut
dikatakan signifikan apabila nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0,05. Nilai thitung variabel investasi jangka
pendek sebesar -0,857 dan ttabel sebesar 2,03693 hal
tersebut menunjukan bahwa nilai thitung variabel investasi
jangka pendek lebih kecil dari ttabel (-0,857 < 2,03693)
maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial
variabel investasi jangka pendek (X1) tidak berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel pembiayaan
mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
116
Penelitian ini didukung oleh Aidida Adelia Purnama pada
Tahun 2012 dengan judul jurnal “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada
Perbankan Syariah Indonesia Periode 2006.01-2011.12”
dari hasil penelitian tersebut Variabel SWBI menunjukan
(t-hitung = 1.5125539 < t-tabel = 1.658), maka Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya variabel SWBI tidak
berpengaruh (tidak signifikan) terhadap Penyaluran
Pembiayaan.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel nilai
kapitalisasi pasar (X2) terhadap pembiayaan mudharabah
(Y) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dilihat
dari nilai signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 variabel tersebut
dikatakan signifikan karena nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dan thitung variabel nilai
kapitalisasi pasar lebih besar dari ttabel (5,329 >2,03693)
maka Ho ditolak, artinya secara parsial variabel nilai
kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh positif secara
117
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) pada PT
Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa investasi jangka
pendek (X1) dan nilai kapitalisasi pasar (X2) terhadap
pembiayaan mudharabah (Y) menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0.000. Dilihat dari nilai signifikansi
sebesar 0.000 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih
kecil dari 0,05 dan variabel tersebut dapat dikatakan
signifikan karena nilai signifikansinya lebih kecil dari
0,05 (0.000 < 0,05). Nilai Fhitung sebesar 15,350 lebih besar
dari Ftabel sebesar 3,28 hal tersebut menunjukan bahwa
nilai Fhitung > dari Ftabel (15,350 > 3,28) artinya, secara
simultan variabel investasi jangka pendek (X1) dan nilai
kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh signifikan terhadap
pembiayaan mudharabah (Y) pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk.
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan terkait pengaruh penempatan pada
Bank Indonesia dan harga saham terhadap pembiayaan
mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah.
Kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara parsial
variabel investasi jangka pendek (X1) tidak
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk.
2. Secara parsial variabel nilai kapitalisasi pasar (X2)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap
pembiayaan mudharabah (Y) pada PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk.
119
3. Secara simultan variabel investasi jangka pendek (X1)
dan nilai kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) pada
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT Bank Panin Dubai Syariah
Diharapkan PT Bank Panin Dubai Syariah
selalu mempertahankan nilai suatu perusahaan dalam
kondisi baik, agar dapat menambah ketertarikan
investor untuk mengalokasikan dananya atau
berinevstasi, karena harga saham terbentuk oleh
penawaran (supply) dan permintaan (demand) atas
saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi
karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya
spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan
industri dimana perusahaan tersebut bergerak). Karena
harga saham merupakan indikator dari nilai
kapitalisasi pasar yang menunjukan nilai perusahaan.
120
Sehingga dengan adanya dana tersebut dapat
mendorong optimalisasi dan keberlangsungan
aktivitas operasi Bank salah satunya penyaluran
pembiayaan mudharabah dengan tujuan mendapatkan
keuntungan yang diharapkan.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat
melanjutkan dan memperpanjang periode waktu
penelitian serta dapat menggunakan lebih banyak lagi
variabel variabel yang mungkin dapat mempengaruhi
pembiayaan mudharabah. Sehingga dapat memberikan
hasil penelitian yang lebih akurat dan lebih baik serta
dapat mengetahui penyebab fluktuasi pembiayaan
mudharabah.
DAFTAR PUSTAKA
AL-QUR’AN
Al Qur’an dan Terjemahnya. Departemen Agama RI. Bandung:
Diponegoro. 2010.
BUKU
Abdullah, Thamrin dan francis tantric. Bank dan Lembaga
Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014.
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani. 2001.
Arbi, Syarif. Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga.
Yogyakarta: BPFE. 2013.
Aziz, Abdul. Ekonomi Islam, Analisis Mikro & Makro.
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.F. Pasar Modal di Indonesia,
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. 2012.
Effendi, Nury dan Maman Setiawan. Ekonometrika pendektan
teori dan terapan. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
Fahmi, Irham. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
2012.
Ferieka, Hendrieta. Akuntansi Syariah. Serang: Media Madani
Publishing. 2017.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 25. Semarang: Universitas diponegoro.
2018.
H, Latan dan Temalagi, S. Analisis Multivariate Teknik dan
Aplikasi Menggunakan IBM SPSS 200. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Halim, Abdul. Analisis Investasi di Aset keuangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media. 2015.
Ismail. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana. 2011.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
2014
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan
Keuanngan, Edisi Kelima, Cetakan 11. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2016.
Kasmir. Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi 1, cetakan
13. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Latumaerissa, Manajemen Bank Umum. Jakarta: Mitra Wacana
media. Julius R. 2014.
Manan, Abdul. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi
di Pasar Modal Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana
Pernanda Media Group. 2012.
Muhamad. Dasar-Dasar Keuangan Syariah. Yogyakarta:
EKONISIA. 2014.
Muhamad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2015.
Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN. 2005.
Muhamad. Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh &
Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2014
Rival, Veitzhal dan Arviyan Arifin. Islamic Banking Sebuah
Teori, konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
2010.
Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat. 2011.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
Dengan Perhitungan Manual dan SPSS Cet ke-1:
Jakarta: Kencana. 2018.
Soentoro, Ali Idris. Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian
dengan Aplikasi Statistika. Depok: PT Taramedia
Bakti Persada. 2015.
Sudarsosno, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.
Yogyakarta: EKONISIA. 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta. 2016.
Suharyadi. Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat. 2015.
Suliyanto. Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2011.
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta:
YKPN. 2011. Supranto, J. The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah.
Jakarta: Salemba Empat. 2009.
Syamsir, Hendra ST Sati. Cara Termudah Mengaplikasikan
Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT Gramedia. 2015.
Taswan. Akuntansi Perbankan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN. 2013.
Umam, Khaerul. Pasar Modal Syariah. Bandung: Pustaka Setia.
2013.
Wahyu, Wing Winarmo. Analisis Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews, Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIM
YKPN. 2011.
Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Tori
dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Wijaya, Ryan Filbert. Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia.
Jakarta: Elex Media Komputindo. 2016.
Wiratna, V. Sujarweni. SPSS untuk Paramedis. Yogyakarta:
GAVA MEDIA. 2012.
Yaya, Rizal, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim. Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer,
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
Z, Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. 2012.
SKRIPSI DAN JURNAL
Al-Adawiyah, Robiyah. Pengaruh DPK, NPF, SBIS dan FDR
Terhadap Pembiayan Mudharabah pada Perbankan
Syariah di Indonesia. Skripsi, Jurusan Perbankan
Syariah, FEBI, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2016.
Dahlan, Rahmad dan Irsyad Ardiyanto. “Pengaruh Tingkat Bonus
SBIS dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran
Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal
Ekonomi Syariah, STAIN Kudus, 2015.
Karlina, Yeni. “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia
Syariah dan Dana Pihak Ketiga Terhadap
Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Pada
Periode 2008-2016”. Skripsi Program Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, bandar lampung,
2017.
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica,
Vol VI).
WEBSITE
https://id.m.wikipedia.org
https://panindubaisyariah.co.id
https://www.idx.co.id
https://www.ojk.go.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.1 Bank
merupakan lembaga keuangan yang berfungsi
menjembatani atau berfungsi sebagai intermediasi
pengelolaan keuangan, yaitu lembaga keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam
bentuk pembiayaan.2
1 https://www.ojk.go.id/publik/Bank-umum, diakses pada 16 Oktober
2018, pukul 07:15 WIB. 2 Ismail, Manajemen Perbankan (Jakrta: Kencana, 2011), h. 8-9.
2
Pembiayaan merupakan fungsi Bank dalam
menjalankan fungsi penggunaan dana, dalam kaitan
Perbankan maka ini merupakan fungsi yang terpenting.3
Pembiayaan disalurkan berdasarkan kepercayaan antara
pemilik dana dan pengguna dana. Pembiayaan yang
disalurkan oleh Bank syariah berbeda dengan kredit yang
diberikan oleh Bank konvensional. Bagi hasil pembiayaan
pada Bank syariah diberikan berdasarkan akad-akad yang
tersedia pada Bank syariah dan telah disepakati antara
pemilik dana dan pengguna dana.
Jenis pembiayaan Bank syariah akan diwujudkan
dalam aktiva produktif dan aktiva tidak produktif. Jenis
aktiva produktif pada Bank syariah salah satunya ialah
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, di antaranya
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah.4
Dalam PSAK NO 105 akad Mudharabah adalah akad
kerjasama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana
3 Muhamad, Manajemen dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), h. 124. 4 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN: 2005), h. 22.
3
untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar
nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak,
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh
pemilik dana, kecuali disebabkan oleh kesengajaan,
kelalaian atau pelanggaran akad oleh pengelola dana.5
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
(selanjutnya disebut UU Perbankan Syariah), tujuan
penyaluran dana oleh Perbankan Syariah adalah
menunjang pelaksanaan pembangunan, meningkatkan
keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan
rakyat.6 Salah satunya ialah penyaluran pembiayaan
mudharabah, yaitu dengan adanya sistem bagi hasil dapat
menggerakan usaha yang bersifat produktif, sehingga
tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan baru atau apabila jumlah penyaluran
pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah semakin
5 Hendrieta Ferieka, Akuntansi Syariah (Serang: Media Madani
Publishing: 2017), h. 43. 6 Wangsawidjaja z, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012), h. 1.
4
meningkat maka sektor usaha kecil atau sektor riil akan
meningkat, juga akan berdampak pada peningkatan
kondisi perekonomian negara yang diiringi dengan
peningkatan perekonomian masyarakat. Tetapi banyak
faktor yang dapat mempengaruhi penyaluran pembiayaan,
baik faktor internal maupun faktor ekternal. Dalam
penelitian ini akan meneliti mengenai faktor yang
mempengaruhi pembiayaan mudharabah, yaitu
diantaranya investasi jangka pendek dan nilai kapitaslisasi
pasar.
Pada dasarnya seluruh perusahaan memiliki tujuan
jangka pendek dan jangka panjang, begitupun dengan
investasi yang merupakan aktivitas Bank untuk
menggunakan dana yang dimiliknya, yaitu terdapat
investasi jangka pendek dan jangka panjang.7 Disamping
penggunaan dana untuk pembiyaan, bagi Bank syariah
juga dapat mengalokasikan dalam bentuk investasi pada
surat-surat berharga.
7 Muhamad, Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh &
Keuangan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2014), h. 480.
5
SBI merupakan aset Bank yang akan segera jatuh
tempo atau sarana penitipan jangka pendek.8 Adapun
SBIS ialah sarana penitipan dana jangka pendek oleh
Bank Syariah yang mengalami kelebihan likuiditas.9
Sehingga peningkatan Investasi jangka pendek pada surat-
surat berharga seperti dalam bentuk SBIS (Penempatan
pada Bank Indonesia) sebagai salah satu cara pengelolaan
likuiditas dan dapat menghasilkan pendapatan yaitu
cenderung akan berdampak pada penyaluran pembiayaan,
salah satunya pembiayaan mudharabah.
Ketika Bank mengeluarkan dana, Bank pun
membutuhkan dana untuk kegiatan operasional. Investor
merupakan pihak yang ingin membeli modal di
perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.10
Dalam berinvestasi di pasar modal, investor akan
8 Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95. 9 Rizal Rizal Yaya, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer, Edisi 2 (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), h. 310. 10
Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi 1, cetakan 13
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 184.
6
mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya nilai
kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar ialah nilai pasar yang diterbitkan
(outstanding share) suatu emiten.11
Kapitalisasi pasar
didapatkan dari hasil perkalian jumlah saham yang
dikeluarkan dengan harga pasar saham.12
Besar atau
tidaknya perusahaan di bursa saham dapat dilihat dari
kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar dapat
menunjukan jumlah rupiah dari seluruh saham yang
terjual di bursa yang nilainya akan mengikuti trend pasar
yang dapat diramalkan menggunakan alat analisis
teknikal.13
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar ialah untuk
menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung ketika nilai
suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan
menambah ketertarikan investor untuk mengalokasikan
11 Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 81 12
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta:
YKPN, 2011), h. 144. 13
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica, Vol VI), h. 22.
7
dananya atau berinevstasi, sehingga dengan bertambahnya
dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah
satunya pada peningkatan penyaluran pembiayaan yang
akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
Adapun Investasi Jangka Pendek, Kapitalisasi
Pasar dan Pembiayaan Mudharabah dalam Periode tahun
2015-2017 sebagai berikut:
Gambar 1.1
Investasi Jangka Pendek, Nilai Kapitalissai Pasar dan
Pembiayaan Mudharabah PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk
Per Desember 2015- 2017
(Jutaan Rupiah)
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
InvestasiJangka pendek
NilaiKapitalissai
Pasar
PembiayaanMudharabah
2015 2016 2017
8
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan,
https://panindubaisyariah.co.id dan https://www.idx.co.id
Dari gambar di atas terlihat bahwa pembiayaan
mudharabah yang dilakukan Bank Panin Dubai Syariah
Tbk kepada nasabah pada periode 2015-2017 mengalami
penurunan setiap tahunnya, seiring dengan naiknya
investasi jangka pendek dan turunnya nilai kapitalisasi
pasar.
Sedangkan ketika dilihat dari laporan perbulan,
pembiayaan mudharabah, investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar selalu berfluktuasi pada setiap
bulannya.
Berdasarkan fenomena yang disampaikan di atas,
maka penulis dengan ini tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Investasi Jangka Pendek dan Nilai
Kapitalisasi Pasar terhadap Pembiayaan Mudharabah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode
Maret 2015-Februari 2018”
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai beriukut:
1. Pengaruh Investasi jangka pendek terhadap
pembiayaan mudharabah
2. Pengaruh nilai kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan
mudharabah
3. Pengaruh Investasi jangka pendek dan nilai
kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan mudharabah.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian
lebih terarah, terfokus dan tidak menyimpang dari sasaran
pokok penelitian. Oleh karena itu penulis akan membatasi
penelitian ini pada:
1. Fokus penelitian hanya mengenai investasi jangka
pendek dalam bentuk investasi pada Bank Indonesia.
2. Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk
10
3. Tahun penelitian ini ialah Periode Maret 2015-
Februari 2018
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Batasan masalah yang dikemukakan
di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh investasi jangka pendek
terhadap pembiayaan mudharabah PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari
2018?
2. Bagaimana pengaruh nilai kapitalisasi pasar terhadap
pembiayaan mudharabah PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018?
3. Bagaimana pengaruh investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar secara simultan terhadap
pembiayaan mudharabah PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018?
11
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi
jangka pendek terhadap pembiayaan mudharabah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode
Maret 2015-Februari 2018?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai
kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan mudharabah
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret
2015-Februari 2018?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi
jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar secara
simultan terhadap pembiayaan mudharabah PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk Periode Maret 2015-
Februari 2018?
12
F. Manfaat Penelitian
1. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan para pembaca, serta dapat
menambah rujukan sebagai referensi bagi pembaca
yang ingin melakukan penelitian tentang investasi
jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar terhadap
pembiayaan mudharabah.
2. Lembaga Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
kontribusi pada Bank syariah khususnya PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk di Indonesia dalam
mengatur penyaluran pembiayaan, salah satunya
pembiayaan mudharabah.
3. Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk
menambah pengetahuan yang berkaitan tentang
pengaruh investasi jangka pendek dan nilai
kapitalisasi pasar terhadap Pembiayaan Mudharabah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
13
G. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terkadang terdapat persamaan
tema penelitian. Begitupun dalam penelitian ini, peneliti
mendapatkan beberapa sumber yang telah terlebih dahulu
membahas terkait dengan pengaruh penempatan pada
Bank Indonesia dan harga saham terhadap pembiayaan
mudharabah.
Penelitian terdahulu juga digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat persamaan atau perbedaan
antara penelitian yang akan dilakukan penulis dengan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut hasil
review terhadap penelitian terdahulu:
1. Yeni Karlina, “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank
Indonesia Syariah dan Dana Pihak Ketiga Terhadap
Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Pada
Periode 2008 – 2016”.
Persamaan: Objek penelitian ini adalah pembiayaan
mudharabah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
regresi berganda.
14
Perbedaan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Dana
Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Perbankan
Syariah di Indonesia Pada Periode 2008 – 2016. Data
yang diambil meliputi laporan keuangan triwulan
Perbankan Syariah periode Maret 2008 sampai dengan
Desember 2016 dengan populasi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan
bahwa SBIS tidak memiliki pengaruh terhadap
pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia tahun
2008-2016 dengan nilai signifikan sebesar 0.404 yang
artinya lebih besar dari tingkat signifikan yang
digunakan yaitu 0.05 maka H1 ditolak. Sedangkan
DPK memiliki pengaruh signifikan terhadap
pembiayaan dengan nilai signifikan 0.000 yang
artinya lebih kecil dari tingkat signifikan yang
digunakan yaitu 0.05 maka H2 diterima. Hasil uji F,
SBIS dan DPK secara simultan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pembiayaan Perbankan
15
Syariah di Indonesia tahun 2008-2016 dengan nilai
signifikan sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari
tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0.05. Nilai R2
sebesar 97.8% sementara sisanya (100% - 97.8%) =
2,2 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel
penelitian ini.14
2. Robiyah Al-adawiyah, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Non Performing Financing (NPF) dan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan Syariah di
Indonesia (Periode 2012–2015)”.
Persamaan: Objek penelitian ini adalah pembiayaan
mudharabah.
Perbedaan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
“Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non
Performing Financing (NPF) dan Sertifikat Bank
14
Yeni Karlina, “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia
Syariah dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah di
Indonesia Pada Periode 2008–2016” (Skripsi Program Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, bandar lampung, 2017).
16
Indonesia Syariah (SBIS) dan Financing To Deposit
Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Mudharabah
pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode 2012–
2015)”.
Hasil penelitian: menunjukkan bahwa Dana Pihak
Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan
atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada
Perbankan Syaraih di Indonesia dengan nilai sig.
0.000 < 0.05. secara parsial hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK)
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan mudharabah. Non Performing Financing
(NPF) memiliki pengaruh dan tidak signifikan
terhadap pembiayaan mudharabah. Sertifikat Bank
Indonesia syariah (SBIS) tidak memiliki pengaruh
terhadap pembiayaan mudharabah. Financing to
Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh dan
17
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada
Perbankan syariah di Indonesia.15
3. Rahmad Dahlan, dan Irsyad Ardiyanto, “Pengaruh
Tingkat Bonus SBIS dan Tingkat Inflasi terhadap
Penyaluran Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”
(Jurnal Ekonomi Syariah, STAIN Kudus, 2015).
Persamaan: Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder dan metode analisis data yang
digunakan adalah regresi liniar berganda.
Perbedaan: pada penelitian ini membahas penyaluran
pembiayaan Bank Syariah di Indonesia.
Hasil penelitian: terdapat pengaruh kuat dan negatif
antara bonus SBIS terhadap penyaluran pembiayaan
Bank Syariah di Indonesia dan juga tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif
antara tingkat inflasi terhadap penyaluran pembiayaan
15
Robiyah Al-adawiyah, “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Non
Performing Financing (Npf) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) dan
Financing To Deposit Ratio (Fdr) Terhadap Pembiayaan Mudharabah pada
Perbankan Syariah di Indonesia (Periode 2012–2015)” (Jurusan Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016).
18
Bank Syariah di Indonesia. Artinya apabila SBIS dan
inflasi naik maka pembiayaan Syariah akan turun.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan
teoritis pertautan antara variabel yang akan di teliti.16
Bank syariah dapat mengalokasikan dalam bentuk
investasi pada surat-surat berharga. Penempatan pada
Bank Indonesia salah satunya SBI merupakan aset Bank
yang akan segera jatuh tempo atau sarana penitipan
jangka pendek.17
Sehingga peningkatan investasi jangka
pendek pada surat-surat berharga seperti dalam bentuk
SBIS (Penempatan pada Bank Indonesia) sebagai salah
satu cara pengelolaan likuiditas dan dapat menghasilkan
pendapatan yaitu cenderung akan berdampak pada
16
Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Tori dan
Praktik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 10-11. 17
Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95.
19
penyaluran pembiayaan, salah satunya pembiayaan
mudharabah.
Investor merupakan pihak yang ingin membeli
modal diperusahaan yang menurut mereka
menguntungkan.18
Dalam berinvestasi dipasar modal,
investor akan mempertimbangkan beberapa faktor, salah
satunya nilai kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar ialah
nilai pasar yang diterbitkan (outstanding share) suatu
emiten.19
Besar atau tidaknya perusahaan dibursa saham
dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar
dapat menunjukan jumlah rupiah dari seluruh saham yang
terjual di bursa yang nilainya akan mengikuti trend pasar
yang dapat diramalkan menggunakan alat analisis
teknikal.20
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar ialah untuk
menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai
18
Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi 1, cetakan 13
(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 184. 19
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 81 20
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica, Vol VI), h. 22.
20
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung ketika nilai
suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan
menambah ketertarikan investor untuk mengalokasikan
dananya atau berinevstasi, sehingga dengan bertambahnya
dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah
satunya pada peningkatan penyaluran pembiayaan yang
akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
Berdasarkan deskripsi di atas, maka peneliti
menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
Nilai
Kapitalisasi
Pasar (X2)
PEMBIAYAAN
MUDHARABAH
(Y)
Investasi Jangka
Pendek (X1)
21
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah hal utama yang hendak dicari
jawabannya dalam sebuah analisis statistika inferensia.
Secara sederhana, hipotesis dapat dikatakan sebagai
dugaan awal yang bersifat sementara atas suatu
permasalahan, karena sebagai dugaan awal sebuah
hipotesis harus dianalisis untuk membuktikan apakah
hipotesis itu benar atau tidak.21
Hipotesis ini akan
menentukan suatu keputusan yaitu keputusan menolak
atau menerima hipotesis tersebut. Hipotesis yang
diajuakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku:
1. Hipotesis 1
Ho : tidak terdapat pengaruh investasi jangka
pendek terhadap pembiayaan mudharabah.
Ha : terdapat pengaruh investasi jangka pendek
terhadap pembiayaan mudharabah.
21
Hendra Syamsir, ST Sati, Cara Termudah Mengaplikasikan
Statistika Non Parametrik (Jakarta: PT Gramedia, 2015), h. 15.
22
2. Hipotesis 2
Ho : tidak terdapat pengaruh nilai kapitalisasi pasar
terhadap pembiayaan mudharabah.
Ha : terdapat pengaruh nilai kapitalisasi pasar
terhadap pembiayaan mudharabah.
3. Hipotesis 3
Ho : tidak terdapat pengaruh secara simultan
investasi jangka pendek dan nilai kapitalisasi
pasar terhadap pembiayaan mudharabah.
Ha : terdapat pengaruh secara simultan investasi
jangka pendek dan nilai kapitalisasi pasar
terhadap pembiayaan mudharabah.
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebabai
berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang,
identifikiasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penelitian terdahulu,
23
kerangka pemikiran, hipotesis penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang landasan teori-teori
sebagai hasil studi pustaka. Teori yang
diperoleh akan menjadi landasan
pendukung mengenai masalah yang
diteliti oleh penulis.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini merupakan menjelaskan tentang
metode penelitian yang digunakan dan
sumber data-data yang diperoleh.
Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini merupakan bagian deskripsi
penelitian, menggambarkan objek
penelitian, pengujian hipotesis dan
analisis data.
Bab V : Penutup
24
Bab ini menyampaikan tentang
kesimpulan dan saran saran dari hasil
penelitian.
25
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembiayaan Mudharabah
1. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan ialah salah satu tugas pokok
Bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan
deficit unit.1 Pembiayaan merupakan aktivitas Bank
Syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain
selain Bank berdasarkan prinsip syariah.2 Pembiayaan
disalurkan berdasarkan kepercayaan antara pemilik
dana dan pengguna dana. Pembiayaan yang disalurkan
oleh Bank syariah berbeda dengan kredit yang
diberikan oleh Bank konvensional. Bagi hasil
pembiayaan pada Bank syariah diberikan berdasarkan
1 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik
(Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 160. 2 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2014),
h. 105.
26
akad-akad yang tersedia pada Bank syariah dan telah
disepakati antara pemilik dana dan pengguna dana.
Sifat pembiayaan bukan merupakan utang piutang,
tatapi merupakan investasi yang diberikan Bank
kepada nasabah dalam melakukan usaha.
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10
Tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank
dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Didalam
Perbankan syariah, pembiayaan yang diberikan
kepada pihak pengguna dana berdasarkan pada prinsip
syariah, aturan yang digunakan yaitu sesuai dengan
hukum islam.3 Dibuku lain dijelaskan bawha
pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk
3 Ismail, Perbankan Syariah… h. 106.
27
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan mandiri maupun lembaga. Dengan kata lain
pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan.4
Dari berbagai pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembiayaan syariah adalah
penyaluran dana yang diberikan oleh Bank kepada
nasabah yang membutuhkan dana dengan
pengembalian dalam jangka waktu tertentu dalam
bentuk bagi hasil sesuai kesepakatan antara nasabah
dan Bank.
b. Fungsi dan Tujuan Pembiayaan
Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi
Bank Syariah. Tujuan pembiayaan yang dilaksanakan
Perbankan syariah terkait dengan stakeholder, yakni:5
4 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN: 2005), h. 17. 5 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), h. 303.
28
1). Pemilik
Dari sumber pendapatan di atas, para pemilik
mengharapkan akan memperoleh penghasilan atas
dana yang ditanamkan pada Bank tersebut.
2). Pegawai
Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh
kesejahteraan dari Bank yang dikelolanya.
3). Masyarakat
a). Pemilik dana
Sebagai pemilik, mereka mengharapkan dari
dana yang diinvestasikan akan diperoleh bagi
hasil.
b). Debitur yang bersangkutan
Para debitur, dengan penyediaan dana baginya,
mereka terbantu guna menjalankan usahanya
(sektor produktif) atau terbantu untuk
pengadaan barang yang diinginkannya
(pembiayaan konsumtif).
29
c). Masyarakat umum-konsumen
Mereka dapat memperoleh barang-barang yang
dibutuhkannya.
4). Pemerintah
Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah
terbantu dalam pembiayaan pembangunan negara,
disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak
penghasilan Bank dan juga perusahaan-
perusahaan).
5). Bank
Bagi Bank yang bersangkutan, hasil dari
penyaluran pembiayaan, diharapkan Bank dapat
meneruskan dan mengembangkan usahanya agar
tetap survival dan meluas jaringan usahanya,
sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat
dilayani.
30
Adapun pembiayaan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam perekonomian. Secara umum
fungsi pembiayaan ialah untuk:6
1). Meningkatan Daya Guna Uang
Para pengusaha menikmati pembiayaan dari
Bank untuk memperluas/memperbesar usahanya,
baik untuk peningkatan produksi, perdagangan,
untuk usaha-usaha rehabilitasi, ataupun memulai
usaha baru. Secara mendasar melalui pembiayaan
terdapat suatu usaha peningkatan produktivitas
secara menyeluruh. Itu semua dari hasil
penghimpunan dana oleh Bank yang kemudian
disalurkan menjadi pembiayaan.
2). Meningkatan Daya Guna Barang
a). Produsen dengan bantuan pembiayaan Bank
dapat mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi sehingga utility dari bahan tersebut
meningkat, misalnya peningkatan utility kelapa
6 Muhammad, Manajemen Pembiayaan… h. 19.
31
menjadi kopra dan selanjutnya akan menjadi
minyak goreng.
b). Produsen dengan bantuan pembiayaan dapat
memindahkan barang dari suatu tempat yang
kegunaannya kurang ketempat yang lebih
bermanfaat.
3). Meningkatkan Peredaran Uang
Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening-
rekening koran pengusaha menciptakan
pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya
seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan
sebagainya. Melalui pembiayaan peredaran uang
kartal maupun giral akan lebih berkembang, oleh
karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan
berusaha sehingga penggunaan uang akan
bertambah baik kualitatif apalagi secara
kuantitatif.
4). Menimbulkan Kegairahan Usaha
32
Bantuan pembiayaan yang diterima pengusaha
dari Bank akan memperbesar volume usaha dan
produktivitasnya, masyarakat tidak perlu khawatir
kekurangan modal oleh karena masalahnya dapat
di atasi oleh Bank dengan pembiayaan.
5). Stabilitas Ekonomi
Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-
langkah stabilisasi diarahkan pada usaha-usaha
antara lain:
a). Pengendalian inflasi
b). Peningkatan ekspor
c). Rehabilitasi sarana
d). Pemenuhan kebutahan-kebutuhan pokok
rakyat untuk menekan arus inflasi dan terlebih-
lebih lagi untuk usaha, pembangunan ekonomi,
maka pembiayaan memegang peranan yang
sangat penting.
33
6). Pembiayaan sebagai Jembatan untuk Peningkatan
Pendapatan Nasional
Para pengusaha memperoleh pembiayaan
dengan tujuan untuk meningkatkan usahanya,
peningkatan usaha adalah peningkatan profit.
Dengan pendapatan yang terus meningkat berarti
pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di
pihak lain pembiayaan yang disalurkan untuk
merangsang pertambahan kegiatan ekspor akan
menghasilkan pertambahan devisa bagi negara.
2. Pembiayaan Mudharabah
a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan
dengan akad kerjasama antara dua belah pihak,
dimana pihak pertama menyediakan modal secara
keseluruhan dan pihak kedua sebagai pengelola.
Adapun keuntungan sesuai kesepakatan saat kontrak
antara keduanya. Apabila kerugian terjadi maka
34
ditanggung oleh pemilik modal kecuali kerugian
diakibatkan oleh perilaku atau kesalahan pengelola.7
Pengertian lain pembiayaan mudharabah yaitu
pembiayaan yang dilakukan antara shahibul maal
(Bank Syariah) dengan Mudharib (Nasabah) untuk
melaksanakan kegiatan usaha, Bank Syariah
memberikan dana 100% sebagai modal usaha yang
akan dijalankan oleh nasabah sebagai pengelola dana,
hasil usaha yang berasal dari pembiayaaan
mudharabah tersebut akan dibagi antara kedua belah
pihak dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati
pada akad sebelumnya.8
b. Landasan Hukum
Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh
umat Muslim sejak zaman Nabi, bahkan telah
dipraktikan oleh bangsa Arab sebelum turunnya Islam.
7 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga
Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 220. 8 Ismail, Perbankan Syariah… h. 168-169.
35
Ketika Nabi Muhammad SAW berprofesi sebagai
pedagang.9
Secara umum landasan Syariah Al-Mudharabah
lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha.
1). Al-Qur’an
)سورة …الل وءاخرون يضرب ون ف اللأرض ي بت غون من فضل ... (٠(:٣٧)لالمزم
“…dan dari orang-orang yang berjalan dimuka
bumi mencari sebagian karunia Allah SWT…” (Q.
S Al-Muzammil: (73: 20).10
Yang menjadi wajhud-dilalah atau argument dari
surat tersebut adalah adanya kata yadhribun yang
sama dengan akar kata mudharabah yang berarti
melakukan suatu perjalanan usaha.11
2). Hadits
9 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuanngan,
Edisi Kelima, Cetakan 11 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), h. 204. 10
Al Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI (Bandung:
Diponegoro, 2010), h. 575. 11
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah… h. 95.
36
H.R Thabrani, yang artinya:
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina
Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana
ke mitra usahanya secara mudharabah ia
mensyaratkan agar dana tidak dibawa mengarungi
lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau
membeli ternak. Jika menyalahi peraturan
tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab
atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat
tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah
pun menolaknya.12
c. Rukun Pembiayaan Mudharabah
Dalam melaksanakan pembiayaan mudharabah harus
memenuhi rukun yang telah ditentukan yaitu:13
1). Pelaku (pemilik modal maupun pelaku usaha)
Dalam akad mudharabah, harus ada
minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak
12
Veitzhal Rival dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori,
konsep dan Aplikasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 755. 13
Adiwarman A. Karim, Bank Islam… h. 205-206.
37
sebagai pemilik modal (shohibul maal)
sedangkan pihak kedua bertindak sebagai
pelaku usaha (mudharib).
2). Objek mudharabah
Objek mudharabah merupakan
konsekuensi logis dari tindakan yang
dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal
menyerahkan modalnya sebagai objek
mudharabah, sedangkan pelaksana usaha
menyerahkan kerjanya sebagai obejek
mudharabah.
3). Persetujuan kedua belah pihak (ijab dan qabul)
Persetujuan merupakan konsekuensi dari
prinsip an-taraddin minkum (sama-sama rela).
Disini kedua belah pihak harus secara rela
bersepakat untuk mengikat diri dalam akad
mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan
pernanya untuk mengkontribusikan dana,
sementara si pelaksana usahapun setuju
38
dengan perannya untuk mengkontribusikan
kerja.
4). Nisbah keuntungan
Nisbah mencerminkan imbalan yang
berhak diterima oleh kedua belah pihak yang
bertransaksi mudharabah. Mudharib
mendapatkan imbalan atas kerjanya,
sedangkan shahibul maal mendapatakan
imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah
keuntungan inilah yang mencegah terjadinya
perselisihan antara kedua belah pihak
mengenai cara pembagian keuntungan.
d. Nisbah Keuntungan Pembiayaan Mudharabah
1). Prosentase
Bahwa nisbah keuntungan harus dinyatakan
dalam bentuk prosentase antara kedua belah pihak,
bukan dinyatakan dalam nila nominal Rp tertentu.
Nisbah keuntungan itu misalnya adalag 50:50,
70:30, atau 60:40, atau bahkan 99:1. Jadi, nisbah
39
keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan,
bukan berdasarkan porsi modal setoran modal.
2). Bagi Untung dan Bagi Rugi
Dalam kontrak ini, return dan timing cash flow
kita tergantung pada kinerja sektor riilnya, bila
laba bisnisnya besar, kedua belah pihak
mendapatkan bagian yang besar pula dan
sebaliknya.
Bila bisnis dalam akad mudharabah
mendatangkan kerugian, pembagian kerugian itu
bukan berdasarkan nisbah, tetapi berdasarkan porsi
modal masing-masing pihak. Dengan demikian,
karena kerugian dibagi berdasarkan porsi modal
(finansial) shahibul maal dalam kontrak ini ialah
100%, maka kerugian (finansial) ditanggung 100%
oleh shahibul maal. Dan kerugian bagi mudharib
ialah hilangnya pekerjaan.
40
3). Jaminan
Ketentuan pembagian seperti di atas itu hanya
berlaku jika kerugian terjadi hanya murni
diakbitkan oleh risiko bisnis (business risk), bukan
karena risiko karakter buruk mudharib (character
risk). Bila kerugian terjadi karena karakter buruk,
misalnya karena mudharib lalai dan/atau
melanggar persyaratan-persyaratak kontrak
mudharabah, maka shahibul maal tidak perlu
menanggung kerugian. Para fuqaha berpendapat
bahwa pada prinsipnya tidak perlu dan tidak boleh
mensyaratkan agunan sebagai jaminan,
sebagaimana dalam akad syirkah lainya
(konteksnya ialah business risk).
Sedangkan untuk character risk, mudharib
pada hakikatnya menjadi wakil dari shahibul maal
dalam mengelola dana dengan seizin shahibul
maal, sehingga wajiblah baginya berlaku amanah.
Untuk menghindari moral hazard dari pihak
41
mudharib yang lalai atau menyalahi kontrak, maka
shahibul maal dibolehkan meminta jaminan
tertentu kepada mudharib. Jaminan ini akan disita
oleh shahibul maal jika ternyata timbul kerugian
karena mudharib melakukan kesalahan. Dan jika
kerugian disebabkan oleh faktor risiko bisnis,
jaminan mudharib tidak dapat disita oleh shahibul
maal.14
B. Investasi Jangka Pendek
1. Pengertian Investasi Jangka Pendek
Investasi ialah kegiatan yang berhubungan dengan
masa depan. Adapun investasi jangka pendek adalah
investasi yang rentang waktunya antara 6 bulan hingga 1
tahun.15
14
Adiwarman A. Karim, Bank Islam… h. 206-208. 15 Muhamad, Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh... h. 480.
42
2. Jenis-jenis Investasi
Investasi dapat dibedakan menurut jangka waktu,
yaitu:16
a. Investasi Jangka Pendek (rentang waktu 6 bulan-1
tahun)
b. Investasi Jangka Menengah (rentang waktu 1-3
tahun)
c. Investasi Jangka Panjang (rentang waktu 3-5
tahun)
Adapun investasi yang disalurkan terdiri atas:17
1). Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil.
2). Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan.
3). Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli.
4). Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa.
5). Surat-surat berharga Syariah dan investasi
lainnya.
16 Muhamad, Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh... h. 480. 17 Muhamad, Manajemen dana Bank Syariah… h. 123.
43
Penempatan pada Bank Indonesia ialah
memberikan informasi posisi giro Bank Indonesia dan
Surat Berharga Indonesia yang dimiliki Bank yang
bersangkutan sebagai sumber likuiditas.18
Penempatan
pada Bank Indonesia dapat dilakukan dalam bentuk giro
wadiah dan sertifikat wadiah. Giro wadiah pada Bank
Indonesia adalah saldo rekening giro Bank syariah dalam
rupiah maupun mata uang asing di Bank Indonesia.
Sertifikat wadiah Bank Indonesia adalah sertifikat yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dan
berjangka pendek berdasarkan prinsip wadiah.19
Bentuk lain penempatan dana Bank syariah pada
Bank Indonesia adalah dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) Syariah yang merupakan instrumen
pengganti atas Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
(SWBI).20
Sebagai bagian dari sistem perekonomian,
18
Taswan, Akuntansi Perbankan, Edisi Ketiga (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2013), h. 39. 19
Muhamad, Manajemen dana Bank Syariah… h. 206. 20
Rizal Yaya, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim, Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer, Edisi 2 (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), h. 310.
44
kondisi perekonomian secara umum sangat
mempengaruhi kondisi likuiditas Perbankan syariah.
Penempatan pada Bank Indonesia juga ialah salah satu
aset produktif yang dapat pula dianggap sebagai sumber
likuiditas, karena penempatan pada Bank Indonesia salah
satunya SBI merupakan aset Bank yang akan segera jatuh
tempo atau sarana penitipan jangka pendek.21
Adapun Penempatan pada Bank Indonesia terdiri
dari:22
a. Giro pada Bank Indonesia, yaitu saldo rekening giro
Bank di Bank Indonesia, baik dalam Rupiah maupun
mata uang asing. Giro pada Bank Indonesia
merupakan salah satu alat likuid dan tidak
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Giro
pada Bank Indonesia merupakan aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan
piutang (loans and receivables)”, yang dicatat pada
21
Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95. 22
Papsi-09-02-penempatan-pada-Bank-indonesia, diakses pada 04
Januari 2019, pukul 07:55 WIB.
45
biaya perolehan yang diamortisasi. Namun mengingat
tidak ada biaya transaksi yang timbul maka Giro pada
Bank Indonesia dicatat pada biaya perolehan dan tidak
ada penurunan nilai. Jika Bank mendapat fasilitas dari
Bank Indonesia untuk menutup kekurangan giro pada
Bank Indonesia maka fasilitas tersebut disajikan
sebagai liabilitas kepada Bank Indonesia.
b. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), yaitu surat
berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia berjangka waktu pendek
berdasarkan prinsip Syariah. SBIS menggunakan akad
ju’alah dan merupakan instrumen moneter yang tidak
dapat diperjualbelikan (non-tradeable) atau
dipindahtangankan, dan bukan merupakan bagian dari
portofolio investasi Bank.
c. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS),
yaitu fasilitas simpanan dalam Rupiah yang
disediakan oleh Bank Indonesia kepada Bank untuk
menempatkan dananya di Bank Indonesia dalam
46
rangka standing facilities berdasakan prinsip Syariah.
FASBIS menggunakan akad wa’diah dengan jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) hari kalender
dihitung dari tanggal penyelesaian transaksi sampai
dengan tanggal jatuh tempo. FASBIS tidak dapat
diperdagangkan, tidak dapat diagunkan, dan tidak
dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.
3. Hubungan Investasi Jangka Pendek terhadap Pembiayaan
Mudharabah
Terkadang terjadi distrosi pasar dimana Bank lebih
memilih untuk menahan dananya atau menempatkan di
instrumen keuangan yang aman seperti sertifikat Bank
Indonesia syariah daripada menyalurkannya dalam bentuk
pembiayaan karena terjadi kelesuan di sektor riil.23
Bank syariah dapat mengalokasikan dalam bentuk
investasi pada surat-surat berharga. Penempatan pada
Bank Indonesia salah satunya SBI merupakan aset Bank
yang akan segera jatuh tempo atau sarana penitipan
23 Muhamad, Manajemen Dana… h. 161.
47
jangka pendek.24
Penempatan dana Bank syariah pada
Bank Indonesia sebagai salah satu cara untuk
mengoptimalkan return dari kelebihan likuiditas yang
dimiliki, selain sebagai secondary reserve.25
Sehingga
peningkatan Investasi jangka pendek dalam bentuk
penempatan pada Bank Indonesia sebagai salah satu cara
pengelolaan likuiditas dan dapat menghasilkan
pendapatan yaitu cenderung akan berdampak pada
penyaluran pembiayaan, salah satunya pembiayaan
mudharabah.
C. Kapitalisasi Pasar
1. Peranan Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar
untuk berbagi intsrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
24
Julius R. Latumaerissa, Manajemen Bank Umum (Jakarta: Mitra
Wacana media, 2014), h. 95. 25
Https://panindubaisyariah.co.id./tentang-kami/laporan-tahunan-
2015, diakses pada 27 November 2018, pukul 21:01 WIB.
48
(saham), reksa dana, instrumen derivativ maupun
instrumen lainnya.26
Menurut Sunariyah, peranan pasar modal pada suatu
negara dapat dilihat dari 5 (lima) aspek berikut:27
a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara penjual
dan pembeli untuk menentukan harga saham atau
surat berharga yang diperjualbelikan.
b. Memberi kesempatan kepada investor untuk
memperoleh hasil (return) yang diharapkan. Keadaan
tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk
memenuhi keinginan para investor untuk memperoleh
hasil yang diharapkan.
c. Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga
lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, maka
para investor dapat melikuidasi surat berharga yang
dimiliki tersebut setiap saat.
26
https://www.idx.co.id/investor/pengatar-pasar-modal, diakses 04
Januari 2019, pukul 09:02 WIB. 27
Abdul Aziz, Ekonomi Islam, Analisis Mikro & Makro,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 145.
49
d. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu
perekonomian.
e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi
surat berharga. Bagi para investor, keputusan investasi
harus didasarkan pada tersedianya informasi yang
akurat dan dapat dipercaya (amanah).
Adapun menurut Metwally, disebutkan bahwa
fungsi dan tujuan bursa efek dalam ekonomi islam
adalah untuk memfasilitasi aliran dana dari unit
surplus kepada unit defisit.28
2. Pengertian Saham
Dalam bahasa Belanda saham disebut “aandeel”,
dalam Bahasa Inggris disebut dengan “share”, dalam
Bahasa Jerman disebut dengan “aktie”, dan dalam Bahasa
Perancis disebut dengan “action”. Semua istilah ini
mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata
“saham” didalamnya sebagai tanda bukti pemilihan
28
Muhamad, Dasar-Dasar Keuangan Syariah (Yogyakarta:
EKONISIA, 2014), h. 151.
50
sebagian dari modal perseroan.29
Saham merupakan surat
berharga yang mempresentasikan penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip
syariah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-
perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip Syariah,
seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang
diharamkan seperti bir dan lain-lain.30
3. Pengertian Harga Saham
Harga saham adalah harga saham dibursa saham
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan
dipasar modal.31
Harga saham juga dapat dikatakan harga
penutupan pasar saham selama periode pengamatan untuk
29
Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di
Pasar Modal Syariah Indonesia (Jakarta: Kencana Pernanda Media Group,
2012), h. 93. 30
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 184. 31
https://id.m.wikipedia.org, diakses pada 30 November 2018, pukul
04: 59 WIB.
51
tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel
pergerakannya senantiasa diamati oleh investor.32
4. Pengertian Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar ialah nilai pasar yang diterbitkan
(outstanding share) suatu emiten.33
kapitalisasi pasar
diperoleh dari hasil perkalian jumlah saham yang
dikeluarkan dengan harga pasar saham.34
5. Macam-macam analisis untuk menentukan harga saham
Ada dua macam analisis untuk menentukan harga
saham, yaitu:35
a. Analisis teknikal (technical analysis), yaitu
menentukan harga saham dengan menggunakan data
pasar dari saham, misalnya harga saham, volume
transaksi saham, dan indeks pasar;
b. Analisis fundamental (fundamental analysis) atau
analisis perusahaan menggunakan data fundamental,
32
Tjiptono Darmadji dan Hendy M.F. Pasar Modal… h. 103 33
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Tiga (Jakarta: Salemba Empat,
2012), h. 81 34
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta:
YKPN, 2011), h. 144. 35
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah (Bandung: Pustaka Setia,
2013), h. 113-114.
52
yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan,
misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan,
pertumbuhan dan prospek perusahaan serta kondisi
industru perusahaan. Terjadinya perbaikan prestasi
kondisi fundamental perusahaan (kinerja keuangan
dan operasional perusahaan), biasanya diikuti dengan
kenaikan harga saham dilantai bursa.
Dalam analisis fundamental dinyatakan bahwa
saham memiliki nilai intrinsik tertentu (nilai yang
seharusnya). Analisis ini akan membandingkan nilai
intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna
menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah
mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Nilai
intrinsik suatu saham ditentukan oleh faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhinya. Ide dasar
pendekatan ini adalah bahwa harga saham akan
dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja
53
perusahaan itu sendiri dipengaruhi oleh konidisi
industri dan perekonomian secara makro.36
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh
hukum permintaan dan penawaran. Harga suatu saham
akan cenderung naik apabila suatu saham mengalami
kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi
kelebihan penawaran. Menurut Maurice Kendall, harga
saham tidak bisa diprediksi atau mempunyai pola tidak
tentu. Ia bergerak mengikuti random walk, sehingga
pemodal harus puas dengan normal return dengan tingkat
keuntungan yang diberikan oleh mekanisme pasar.
Abnormal return hanya mungkin terjadi apabila ada
sesuatu yang salah dalam efisiensi pasar, keuntungan
abnormal hanya bisa diperoleh dari permainan tidak
fair.37
36
Abdul Halim, Analisis Investasi dan Aplikasinya: dalam Aset
Keuangan dan Asset Riil (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4. 37
khaerul Umam, Pasar Modal… h. 113.
54
Ada beberapa kondisi dan situasi yang
menentukan suatu saham itu akan mengalami fluktuasi,
yaitu:38
a. Kondisi mikro dan makro
b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk
elspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor
cabang (brand office), kantor cabang pembantu (sub
brand office) baik yang dibuka di domestik maupun
luar negeri;
c. Pergantian direksi secara tiba-tiba
d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang
terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke
pegadilan;
e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan
dalam setiap waktunya;
f. Risiko sistematis, yaitu bentuk risiko yang terjadi
secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan
perusahaan ikut terlibat;
38
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal (Bandung: Alfabeta, 2012),
h .87.
55
g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu
menekan kondisi teknikal jual beli saham.
7. Hubungan Nilai Kapitalisasi Pasar terhadap Pembiayaan
Mudharabah
Besar atau tidaknya perusahaan dibursa saham
dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya. Kapitalisasi pasar
dapat menunjukan jumlah rupiah dari seluruh saham yang
terjual di bursa yang nilainya akan mengikuti tren pasar
yang dapat diramalkan menggunakan alat analisis
teknikal.39
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar ialah untuk
menggambarkan nilai sebuah perusahaan. Semakin naik
nilai kapitalisasi pasar, maka semakin naik nilai
perusahaan tersebut. Secara tidak langsung ketika nilai
suatu perusahaan dalam kondisi baik maka akan
menambah ketertarikan investor untuk mengalokasikan
dananya atau berinevstasi, sehingga dengan bertambahnya
dana tersebut akan membatu pada operasional Bank salah
satunya pada peningkatan penyaluran pembiayaan yang
akan disalurkan oleh Bank kepada nasabah.
39
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica, Vol VI), h. 22.
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan data
sekunder yang telah dipublikasikan. Data sekunder tersebut
diperoleh dari website resmi www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
investasi jangka pendek variabel (X1) dan
https://www.idx.co.id untuk mendapatkan data harga saham
dan jumlah saham beredar sebagai indikator kapitalisasi pasar
sebagai variabel (X2) serta pada www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
pembiayaan mudharabah sebagai variabel (Y) periode Maret
2015-Februari 2018.
B. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode asosiatif (hubungan dan
57
pengaruh). Metodologi penelitian asosiatif merupakan
penelitan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dengan
penelitian asosiatif maka akan dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan suatu gejala (fenomena).1
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh komponen elemen yang
menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk
membuat kesimpulan. Jadi, kumpulan itu menunjukan
jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukan
karakteristik dari kumpulan itu.2
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
1 Ali Idris Soentoro, Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian
dengan Aplikasi Statistika (Depok: PT Taramedia Bakti Persada, 2015), h. 14. 2 Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba
Empat, 2011). h.87.
58
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan
pembiayaan mudharabah, investasi jangka pendek, dan
kapitalisasi pasar periode maret 2015-februari 2018.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi. Pengambilan sampel yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode non
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota).4 Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dari R & D
(Bandung: Alfabeta, 2016), h 80. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dari R & D... h
84-85.
59
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.5
D. Instrumen Penelitian
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui hasil
pengolahan pihak kedua (data eksternal) atau data yang
sudah dipublikasikan untuk menjelaskan gejala dari suatu
fenomena. Data dalam penelitian ini diambil dari Otoritas
Jasa Keuangan, IDX dan Bank Panin Dubai Syariah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari membaca literature, buku, artikel,
jurnal, dan sejenisnya yang berhubungan dengan aspek
yang diteliti sebagai upaya untuk memperoleh data yang
valid.
Terkadang buku referensi atau literatur yang kita
miliki atau pinjam di perpustakaan tertinggal selama
5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif, dan R & D…
h. 85.
60
beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu
berkembang. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal
tersebut penulis melakukan penelitian dengan teknologi
yang juga berkembang yaitu internet sehingga data yang
diperoleh merupakan data yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu
analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-
angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Analisis
kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik. Teknik analisis data
untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat diajukan
dengan prosedur diantaranya sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Uji statistik dalam analisis deskriptif adalah
bertujuan untuk menguji hipotesis dari penelitian yang
61
bersifat deskriptif. Statistik deskriptif juga berusaha untuk
menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal
dari suatu sampel.
Analisa statistik deskriptif yang digunakan yaitu:
a. Mean, yaitu nilai rata-rata dari data yang diamati
b. Maximum, yaitu nilai tertinggi dari data yang
diamati
c. Minimum, yaitu nilai terendah dari data yang
diamati
d. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui
variabilitas dari penyimpangan terhadap nilai rata-
rata.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik digunakan dalam
penelitian adalah data yang memiliki distribusi
62
normal.6 Pada penelitian ini akan dilakukan uji
normalitas dengan analisis grafik dan uji
kolmogorov-smirnov. Analisis grafiknya dengan
melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Pada penelitian ini, penguji menggunakan uji
statistik untuk menguji normalitas residual adalah
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : Data residual normal
Ha : Data Residual berdistribusi tidak normal7
Pada uji statistik One-Kolmogorov-Sminov
Test jika didapat nilai signifikasi > 0.05, maka
6 V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Paramedis (Yogyakarta:
GAVA MEDIA, 2012), h. 31. 7 Imam ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS 25 (Semarang: Universitas Dipenogoro, 2018), h.
165.
63
dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
secara multivariate.8
b. Uji Autokorelasi
Uji ini merupakan bertujuan untuk mengetahui
terdapat hubungan atau tidaknya antara anggota
observasi yang disusun menurut urutan waktu
yang disebabkan oleh adanya kelembaman, terjadi
bias dalam spesifikasi, dan bentuk fungsi yang
digunakan tidak tepat.9
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama yang lainnya. Uji autokorelasi
8 Latan H dan Temalagi, S, Analisis Multivariate Teknik dan
Aplikasi Menggunakan IBM SPSS 200 (Bandung: Alfabeta, 2013). h.
57. 9 Suharyadi, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern
(Jakarta: Salemba Empat, 2015). h. 232.
64
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Durbin Watson (DW Test).
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi dan
tidak ada variabel lag di antara variabel
independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha: ada auotokorelasi (r )10
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya sama maka disebut
10
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis... h. 111-112.
65
homoskedastisitas jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi pada model yang
menggunakan data cross section. Karena data
tersebut terdiri atas berbagai unit yang memiliki
perbedaan dalam ukuran.11
Cara melihatnya dengan melihat ada tidaknya
pola pada grafik scatter plot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Ŷ (Y yang telah
diprediksi) dan sumbu X adalah residual (Ŷ– Y)
yang telah distudentized.12
Dasar analisis dari uji
heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah
sebagai berikut:
1). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian
11
Nury Effendi dan Maman Setiawan, Ekonometrika Pendektan Teori
dan Terapan (Jakarta: Salemba Empat, 2014), h. 60. 12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h.138.
66
menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2). Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang
jelas serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya
hubungan linier anatara variabel independen,
karena melibatkan beberapa variabel independen
sehingga multikolinieritas tidak akan terjadi pada
satu variabel independen atau dalam regresi
sederhana.13
Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antara variabel bebas (independen). Model regresi
13
Wing wahyu winarmo, Analisis Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews, Edisi Ketiga (Yogyakarta: STIM YKPN,2011), h. 5.1.
67
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen.14
Pada penelitian ini,
uji multikolinieritas diterapkan investasi jangka
pendek dan kapitalisasi saham.
Multikolinieritas adalah kondisi adanya
hubungan linier anatara variabel independen,
karena melibatkan beberapa variabel independen
sehingga multikolinieritas tidak akan terjadi pada
satu variabel independen atau dalam regresi
sederhana.15
Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
14
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 107. 15
Wing Wahyu Winarmo, Analisis Ekonometrika… h.5.1.
68
variabilitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance
atau sama dengan nilai VIF Setiap peneliti
harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih
dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance =
0.10. sama dengan tingkat kolonieritas 0.95.
Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi
dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih
tetap tidak mengetahui variabel-variabel mana
sajakah yang saling berkorelasi.16
3. Teknik Analisis Berganda
Teknik analisis data untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan investasi jangka pendek dan
16
Imam ghozali, Aplikasi Analisis…. h. 107.
69
kapitalisasi pasar terhadap pembiayaan mudharabah
dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Analisis regresi berganda adalah digunakan
untuk memprediksi satu variabel tergantung
berdasarkan dua atau lebih variabel bebas.17
Persamaan regresi berganda dapat dituliskan
sebagai berikut:18
Adapun bentuk persamaan regresi berganda
dalam penelitian ini ialah:
17
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2011), h. 53. 18
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS …
h. 54.
Y= a + b1X1 + b2X2 +…+ bnXn + ɛ
Y= a + b1X1 + b2X2 + ɛ
70
Keterangan:
Y = Pembiayaan Mudharabah (nilai yang
diproyeksikan).
a = Intercept (konstanta)
X1 = Investasi Jangka Pendek (nilai variabel bebas
pertama)
X2 = Kapitalisasi Pasar (nilai variabel bebas kedua)
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
ɛ = Nilai residu
4. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah hal utama yang hendak dicari
jawabannya dalam sebuah analisis statistika
inferensia. Secara sederhana, hipotesis dapat
dikatakan sebagai dugaan awal yang bersifat
sementara atas suatu permasalahan, karena sebagai
71
dugaan awal sebuah hipotesis harus dianalisis untuk
membuktikan apakah hipotesis itu benar atau tidak.19
a. Uji Parsial (Uji-t)
Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel tergantung atau tidak. Suatu
variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika
nilai t hitung variabel tersebut lebih besar
dibandingkan nilai t tabel.20
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel independen lainnya konstan. Untuk
mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan, yaitu df
= (n-k-1), dimana n= jumlah observasi, dan k =
jumlah variabel. 21
19
Hendra Syamsir, ST Sati, Cara Termudah Mengaplikasikan
Statistika Non Parametrik (Jakarta: PT Gramedia, 2015), h. 15. 20
Suliyanto, Ekonometrika Terapan... h. 62. 21
Suliyanto, Ekonometrika Terapan... h. 55.
72
Kriteria Uji:
1). Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha
diterima atau dikatakan signifikan, artinya
secara parsial variabel independen (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y), maka hipotesis diterima.
2). Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak maka dikatakan tidak
signifikan, artinya secara parsial variabel
independen (X) berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel dependen (Y)
maka hipotesis ditolak.
Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada
hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel
coefficient kolom sig atau significance.
Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial
juga didasarkan pada nilai probabilitas yang
didapatkan dari hasil pengolahan data melalui
73
program SPSS statistik Parametrik sebagai
berikut:
1). Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
2). Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
b. Uji Siginfikansi Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen yang dimasukan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.22
Jika nilai
signifikansi yang dihasilkan uji F memiliki
Probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Cara lain untuk menguji signifikansi uji
F adalah dengan membandingkan Ftabel dengan
Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka dapat
disimpulkan bahwa semua variabel independen
22
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 98.
74
secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Rumus hipotesis statistiknya:
Ho: = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel X1
X2 X3 terhadap Y)
Ho: 0 (ada pengaruh antara variabel X1 X2 X3
terhadap Y)
Jika > 5%, maka keputusannya adalah menerima
hipotesis nol (Ho)
Jika < 5%, maka keputusannya adalah menolak
hipotesis nol (Ho)
c. Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi adalah suatu nilai untuk
mengukur kuatnya hubungan anatara variabel X
dan Y.23
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa erat hubungan antara variabel. Seberapa
besar kekuatan hubungan yang terjadi antara
23
J. Supranto, The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.75.
75
variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan
antar variabel independen dan variabel dipenden
dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang
menyatakan besar kecilnya hubungan itu disebut
dengan korelasi. Dengan penaksiran besarnya
korelasi yang digunakan adalah:
Tabel 3.1
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi24
Korelasi Interval
Koefisien (Nilai R)
Tingat Hubungan
(kriteria)
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
24
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan SPSS Cet ke-1, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 251-252.
76
d. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap variabel
tergantungnya. Semakin tinggi koefisien
determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada
variabel tergantungnya.25
Kelemahan mendasar penggunaan R-
Square adalah bias terhadap jumlah variabel
independen, maka nilai R-Square pasti akan
meningkat. Oleh karena itu sangat dianjurkan
untuk menggunakan adjust R-Square dalam
mengevaluasi model regresi, dimana nilainya bisa
naik atau turun apabila suatu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Nilai koefisien
determinasi dapat diukur oleh nilai R2 atau Adjust
R2. R
2 digunakan pada saat variabel bebas satu
saja atau biasa disebut dengan Regresi Linear
25
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori... h.55.
77
Sederhana, sedangkan Adjust R2 digunakan untuk
variabel bebas lebih dari satu atau disebut dengan
Regresi Linear Berganda. 26
F. Operasional Variabel
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan
mudharabah. Pembiayaan mudharabah merupakan
pembiayaan dengan akad kerjasama antara dua belah
pihak, dimana pihak pertama menyediakan modal secara
keseluruhan dan pihak kedua sebagai pengelola. Adapun
keuntungan sesuai kesepakatan saat kontrak antara
keduanya. Apabila kerugian terjadi maka ditanggung oleh
26
Imam ghozali, Aplikasi Analisis......h. 97.
78
pemilik modal kecuali kerugian diakibatkan oleh perilaku
atau kesalahan pengelola.27
Data operasional yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan pada bagian
data statistik Perbankan laporan publikasi dan dari laporan
keuangan Bank panin dubai syariah berdasarkan laporan
keuangan bulanan, yaitu dari Maret 2015 sampai Februari
2018 yang dinyatakan dalam bentuk rupiah.
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini
adalah:
a. Investasi Jangka Pendek (X1)
Penempatan pada Bank Indonesia terdapat
investasi jangka pendek, memberikan informasi posisi
giro Bank Indonesia dan Surat Berharga Indonesia
27
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan Lembaga
Keuangan (jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h. 220.
79
yang dimiliki Bank yang bersangkutan sebagai sumber
likuiditas.28
Data operasional yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan
pada bagian data statistik Perbankan laporan publikasi
dan dari laporan keuangan Bank panin dubai syariah
berdasarkan laporan keuangan bulanan, yaitu dari
Maret 2015 sampai Februari 2018 yang dinyatakan
dalam bentuk rupiah.
b. Kapitalisasi Pasar (X2)
Kapitalisasi pasar didapatkan dari hasil perkalian
jumlah saham yang dikeluarkan dengan harga pasar
saham.29
Data operasional yang akan digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
pada bagian ringkasan performa perusahaan tercatat
dan diperoleh dari ringkasan pasar berdasarkan
28
Taswan, Akuntansi Perbankan, Edisi Ketiga (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2013), h. 39. 29
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta:
YKPN, 2011), h. 144.
80
perhitungan bulanan, yaitu dari Maret 2015 sampai
Februari 2018 yang dinyatakan dalam bentuk rupiah.
81
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Menurut undang-undang No 21 tahun 2018 tentang
Perbankan syariah, Perbankan syariah merupakan segala
sesuatu yang menyangkut tentang Bank syariah dan unit
usaha syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank umum Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kredit dan jasa lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang pengoprasiaanya disesuaikan
dengan prinsip-prinsip syariah Islam.1 Baik Bank umum
konvensional maupun Bank Syariah, keduanya melaksanakan
kegiatan Bank yaitu, Sebagai lembaga penyerap dana dari
masyarakat dan penyalur dana kepada masyarakat.2
1 Heri Sudarsosno, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
(Yogyakarta: EKONISIA, 2015), hl. 40-41. 2 Syarif Arbi, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga
(Yogyakarta: BPFE, 2013), h. 20.
82
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat.3 Bank merupakan lembaga keuangan
yang berfungsi menjembatani atau berfungsi sebagai
intermediasi pengelolaan keuangan, yaitu lembaga keuangan
yang menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam
bentuk pembiayaan.4
Adapun studi kasus pada penelitian ini merupakan
salah satu dari Bank umum sayriah yaitu PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk. Berikut adalah gambaran umum PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk:
3 https://www.ojk.go.id/publik/Bank-umum, diakses pada 16 Oktober
2018, pukul 07:15 WIB. 4 Ismail, Manajemen Perbankan (Jakrta: Kenca na, 2011), h. 8-9.
83
1. Profil PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk
Nama Perusahaan : PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk
Alamat kantor pusat : Gedung Panin Life Center
Lt. 3 Jl. Letjend. S.
ParmanKav. 91, Jakarta
11420.
Bidang usaha : Perbankan
Dasar Hukum Pendirian : Akta Perseroan Terbatas
No. 12 tanggal 8 Januari
1972, Notaris Moeslim
Dalidd. Surat Keputusan
Menteri Kehakiman RI
No.Y.A.5/284/4 tanggal 11
Desember 1979.
Alamat Email :
corsec@paninBanksyariah.
co.id
84
Telp/Fax : (021) 5695 6100 / (021)
5695 6105
Modal Dasar : Rp. 3.900.000.000.000,-
Terbagi atas
39.000.000.000 lembar
Saham dengan nilai
nominal Rp100.-
Modal Disetor : Rp. 1.019.533.525.600,-
Terbagi atas
10.195.335.256 lembar
Saham, dengan nilai
nominal Rp.100,-.
Jumlah Jaringan Kantor : 22 Kantor, terdiri dari: 16
Kantor Cabang, 5 Kantor
Cabang Pembantu, dan 1
Kantor Kas.
Kepemilikan Saham : PT Bank Panin Tbk :
4.555.778.690 lembar
Saham=44,69% Dubai
85
Islamic Bank PJSC:
3.900.000.000 lembar
Saham=38,25%
Masyarakat: 1.739.556.566
lembar Saham = 17,06%.
B. Deskripsi Data
Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan data
sekunder yang telah dipublikasikan. Data sekunder tersebut
diperoleh dari website resmi www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
investasi jangka pendek (X1) dan https://www.idx.co.id untuk
mendapatkan data nilai kapitalisasi pasar sebagai variable
(X2) serta pada www.ojk.go.id dan
https://panindubaisyariah.co.id untuk mendapatkan data
pembiayaan mudharabah sebagai variabel (Y) periode Maret
2015-Februari 2018.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
bulanan investasi jangka pendek, nilai kapitalisasi pasar dan
86
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah
Tbk Periode Maret 2015-Februari 2018. Data tersebut ialah
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Investasi Jangka Pendek, Nilai Kapitalisasi Pasar dan
Pembiayaan Mudharabah PT Bank Panin Dubai Syariah
Tbk
Periode Maret 2015-Februari 2018
Tahun Bulan
Investasi
Jangka
Pendek
(Jutaan
Rupiah)
Nilai
Kapitalisasi
Pasar (Jutaan
Rupiah)
Pembiayaan
Mudharabah
(Jutaan
Rupiah)
2015
Maret 1.423.656 2.267.807 858.228
April 1.130.985 2.589.276 934.223
Mei 1.038.850 2.686.798 964.299
Juni 982.930 2.581.899 999.589
Juli 1.152.160 2.630.945 1.078.797
Agustus 971.164 2.455.812 1.083.403
87
September 1.160.844 2.183.128 1.065.360
Oktober 1.104.650 2.261.097 1.052.180
November 1.017.621 2.363.302 1.021.932
Desember 1.045.962 2.468.179 1.040.814
2016
Januari 1.235.645 2.304.709 997.320
Februari 1.208.227 2.148.471 927.786
Maret 1.128.174 2.129.111 863.674
April 952.028 1.972.872 942.411
Mei 1.199.077 1.914.416 885.681
Juni 1.031.573 2.051.171 827.888
Juli 838.730 2.070.709 721.721
Agustus 920.624 2.109.979 668.482
September 1.519.522 1.948.506 718.656
Oktober 988.438 1.655.000 689.444
88
November 856.717 1.431.519 651.487
Desember 1.107.608 1.190.343 599.746
2017
Januari 966.004 1.099.628 566.249
Februari 972.822 1.049.186 506.525
Maret 1.227.432 1.139.981 542.400
April 1.235.599 1.170.246 460.536
Mei 929.766 1.180.335 714.795
Juni 892.134 1.412.366 750.410
Juli 772.125 1.119.805 747.504
Agustus 773.820 1.018.921 709.220
September 716.281 1.008.833 668.560
Oktober 862.389 948.303 624.439
November 1.131.492 776.801 585.514
Desember 1.207.275 655.741 533.090
89
2018
Januari 1.204.679 867.596 491.590
Februari 1.623.736 877.685 450.430
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan,
https://panindubaisyariah.co.id dan https://www.idx.co.id
1. Perkembangan Pembiayaan Mudharabah
Berdasarkan data di atas, bahwa pembiayaan
mudharabah disetiap bulannya selalu berfluktuasi.
Adapun pembiayaan mudharabah tertinggi ialah terdapat
pada bulan Agustus Tahun 2015 yaitu sebesar Rp
1.083.403 juta. Dan pembiayaan mudharabah terendah
ialah pada bulan Februari Tahun 2018 yaitu sebesar Rp
450.430 juta.
2. Perkembangan Investasi Jangka Pendek
Berdasarkan data di atas, bahwa investasi jangka
pendek dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia
disetiap bulannya selalu berfluktuasi. Adapun nilai
tertinggi ialah terdapat pada bulan Februari Tahun 2018
yaitu sebesar Rp 1.623.736 juta. Dan penempatan pada
90
Bank Indonesia terendah ialah pada bulan September
Tahun 2017 yaitu sebesar Rp 716.281 juta.
3. Nilai Kapitalisasi Pasar
Berdasarkan data di atas, Nilai Kapitalisasi Pasar
juga selalu berfluktuasi pada setiap bulannya. Hal itu
terjadi karena indikatornya ialah harga saham dan jumlah
saham beredar yang juga selalu berfluktuasi.
C. Uji Persyaratan Analisis
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
gambaran variabel-variabel yang akan menjadi sampel.
Hasil perhitungan statistik deskriptif yang telah diolah
menggunakan SPSS Versi 21 adalah sebagai berikut:
91
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Investasi Jangka
Pendek
36 716281 1623736 1070298.3
1
199704.833
Nilai Kapitalisasi
Pasar
36 655741 2686798 1715013.2
2
642646.935
Pembiayaan
Mudharabah
36 450430 1083403 776232.86 198931.282
Valid N (listwise) 36
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa variabel
investasi jangka pendek yang menjadi sampel berkisar
antara Rp 716.281 juta sampai dengan Rp 1.623.736 juta
dengan rata-rata sebesar Rp 1.070.298,31 juta. Standar
deviasi variabel investasi jangka pendek sebesar Rp
199.704,833 juta. Variabel nilai kapitalisasi pasar yang
menjadi sampel berkisar antara Rp 655.741 juta sampai
dengan Rp 2.686.798 juta dengan rata-rata sebesar Rp
1.715.013,22 juta. Standar deviasi variabel nilai
kapitalisasi pasar sebesar Rp 642.646,935 juta. Variabel
pembiayaan mudharabah yang menjadi sampel berkisar
92
antara Rp 450.430 juta sampai dengan Rp 1.083.403 juta
dengan rata-rata sebesar Rp 776.232,86 juta dan standar
deviasi variabel pembiayaan mudharabah Rp 198.931,282
juta.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk distribusi
data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik digunakan dalam penelitian
adalah data yang memiliki distribusi normal.5 Pada
penelitian ini akan dilakukan uji normalitas dengan
analisis grafik dan uji kolmogorov-smirnov.
Analisis grafiknya dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi
komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Seperti yang disajikan pada gambar dibawah ini yang
5 V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Paramedis (Yogyakarta:
GAVA MEDIA, 2012), h.31
93
telah diolah menggunakan SPSS Versi 21 adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Berdasarkan Grafik P-P Plot di atas,
menunjukkan bahwa Normal Probability Plot karena
memiliki titik-titik (data) yang menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Maka data mempunyai distribusi normal. Untuk
menegaskan hasil uji normalitas di atas maka peneliti
melakukan uji Kolmogorov Smirnov-Test dibawah
ini:
94
Tabel 4.3
One Sample Kolmogorov Smirnov-Test
Berdasarkan tabel di atas, hasil Kolmogorov
smirnov menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,531 memiliki nilai lebih besar dari 0,05
(0,531 > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa data pada
penelitian ini berdistribusi normal dan model tersebut
layak digunakan untuk memprediksi variabel
dependen yaitu pembiayaan mudharabah berdasarkan
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 89573.8504297
5
Most Extreme Differences
Absolute .135
Positive .093
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z .808
Asymp. Sig. (2-tailed) .531
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
95
masukan variabel independen yaitu investasi jangka
pendek dan kapitalisasi pasar.
b. Uji Autokorelasi
Uji ini merupakan bertujuan untuk mengetahui
terdapat hubungan atau tidaknya antara anggota
observasi yang disusun menurut urutan waktu yang
disebabkan oleh adanya kelembaman, terjadi bias
dalam spesifikasi, dan bentuk fungsi yang digunakan
tidak tepat.6
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
yang lainnya. Uji autokorelasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Durbin Watson (DW Test).
6 Suharyadi, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Jakarta:
Salemba Empat, 2015), h. 232.
96
Adapun hasil Uji autokorelasi dengan menggunakan
SPSS versi 21 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin
-
Watso
n
1 .893a .797 .785 92248.284 .688
a. Predictors: (Constant), Nilai Kapitalisasi Pasar, Investasi
Jangka Pendek
b. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah
Berdasarkan tabel di atas, nilai DWhitung
sebesar 0,681. dengan diperoleh DWtable untuk “k=2”
dan “N=36” adalah nilai dari dl (batas bawah) sebesar
1,3537 dan nilai du (batas atas) sebesar 1,5872. Jadi
berdasarkan pedoman uji statistik Durbin Watson
dapat dilihat bahwa nilai DWhitung terletak diantara (0
< d < dl), yakni sebesar 0 < 0,681 < 1,3537. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
terdapat autokorelasi positif. Untuk dapat memenuhi
97
uji asumsi klasik yang berupa uji autokorelasi, maka
perlu dilakukan transformasi data dalam bentuk
Lagres (Lag). Dan menghasilkan uji autokorelasi
sebagai berikut:
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .700a .490 .458 67294.11074 1.670
a. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
b. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
Berdasarkan tabel di atas, nilai DWhitung
sebesar 1,670. dengan diperoleh DWtable untuk “k=2”
dan “N=36” adalah nilai dari dl (batas bawah) sebesar
1,3537 dan nilai du (batas atas) sebesar 1,5872. Jadi
berdasarkan pedoman uji statistik Durbin Watson
dapat dilihat bahwa nilai DWhitung terletak diantara (du
< d < 4-du), yakni sebesar 1,5872 < 1,670 < 2,4128.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
tidak ada autokorelasi karena berada dalam daerah
98
tidak ada autokorelasi berdasarkan tabel kriteria nilai
uji Durbin Watson dibawah ini:
Tabel 4.5
Kriteria Nilai Uji Durbin Watson7
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada
autokorelasi positif
Tolak 0 < d < dl
Tidak ada
autokorelasi positif
No decision dl < d < du
Tidak ada korelasi
negative
Tolak 4-dl < d < 4
Tidak ada korelasi
negative
No decision
4-du < d < 4-
dl
Tidak ada
autokorelasi positif
Tidak di
tolak
du < d < 4-du
7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 112.
99
atau negative
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lainnya maka disebut
homoskedastisitas jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi pada model yang
menggunakan data cross section. Karena data tersebut
terdiri atas berbagai unit yang memiliki perbedaan
dalam ukuran.8
Cara melihatnya dengan melihat ada tidaknya
pola pada grafik scatter plot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu X adalah Ŷ (Y yang telah
8 Nury Effendi dan Maman Setiawan, Ekonometrika pendektan teori
dan terapan (Jakarta: Salemba Empat, 2014), h.60.
100
diprediksi) dan sumbu Y adalah residual (Ŷ– Y) yang
telah distudentized.9 Dasar analisis dari uji
heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai
berikut:
1). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2). Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian
heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS
versi 21 maka diperoleh hasil sebagaiberikut:
9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 25 (Semarang: Universitas diponegoro, 2018), h.138.
101
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa
titik-titik tersebar secara acak dan penyebaran titik-
titik tersebut melebar di atas dan dibawah angka nol
(0) pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menegaskan
hasil uji dengan scatterplot di atas maka peneliti
melakukan uji park dengan hasil sebgai berikut:
102
Tabel 4.6
Uji Park
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 42.240 16.595 2.545 .016
lnx1_investasijang
kapendek
-2.161 1.135 -.310 -1.903 .066
lnx2_nilaikapitalisa
sipasar
.685 .499 .224 1.371 .180
a. Dependent Variable: lnei2
Berdasarkan hasil output uji park di atas, dapat
diketahui bahwa nilai thitung variabel investasi jangka
pendek sebesar -1,903 dibandingkan dengan ttabel
sebesar 2,03693 dengan demikian thitung < ttabel (-1,903
< 2,03693) dengan tingkat signifikansi > 0,05 (0,066 >
0,05). Dan thitung variabel nilai kapitalisasi pasar
sebesar 1,371 dibandingkan dengan ttabel sebesar
2,03693 dengan demikian thitung < ttabel (1,371 <
2,03693) dengan tingkat signifikansi > 0,05 (0,180 >
0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini
tidak ada permasalahan heteroskedastisitas.
103
d. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah kondisi adanya
hubungan linier antara variabel independen, karena
melibatkan beberapa variabel independen sehingga
multikolinieritas tidak akan terjadi pada satu variabel
independen atau dalam regresi sederhana.10
Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.11
Pada penelitian ini, uji multikolinieritas diterapkan
pada investasi jangka pendek dan kapitalisasi pasar.
Adapun hasil uji multikolinearitas dengan
menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
10
Wing wahyu winarmo, analisis ekonometrika dan statistika dengan
eviews, edisi ketiga (Yogyakarta: STIM YKPN,2011), h.5.1. 11
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h. 107.
104
Tabel 4.7
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat dilihat nilai
VIF semua variabel independen kurang dari 10 dan
nilai tolerance semua variabel independent lebih dari
0,10. Nilai VIF untuk variabel investasi jangka pendek
1.015 dengan nilai tolerance sebesar 0, 985. Nilai VIF
untuk variabel kapitalisasi pasar sebesar 1.015 dengan
nilai tolerance sebesar 0, 985.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toler
ance
VIF
1
(Constant) 144852
.732
37429.
067
3.870 .001
lagx1_Investasijan
gkapendek
-.052 .061 -.109 -.857 .398 .985 1.015
lagx2_nilaikapitali
sasipasar
.239 .045 .678 5.329 .000 .985 1.015
a. Dependent Variable: lagy_pemb.udharabah
105
Maka dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tidak terdapat multikolinearitas atau
dapat dikatakan bebas dari multikolinearitas dan dapat
digunakan untuk penelitian.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda adalah digunakan untuk
memprediksi satu variabel tergantung berdasarkan dua
atau lebih variabel bebas.12
Pada penelitian ini untuk
menganalisis apakah pengaruh penempatan pada Bank
Indonesia dan harga saham terhadap pembiayaan
mudharabah. Adapun hasil persamaan regresi ini
diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21 sebagai
berikut:
12
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2011), h.53.
106
Tabel 4.8
Analisis Regresi Linier Berganda
Dari tabel di atas diperoleh regresi linier berganda
sebagai berikut:
Lag Y= 144.852,732+ (-0.052 lagX1) + 0.239
lagX2 + e
Berdasarkan fungsi persamaan regresi linear berganda
di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta (nilai mutlak Y) apabila investasi jangka
pendek dan kapitalisasi pasar sama dengan nol, maka
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 144852.
732
37429.067 3.870 .001
lagx1_Investasijangkap
endek
-.052 .061 -.109 -.857 .398
lagx2_nilaikapitalisasip
asar
.239 .045 .678 5.329 .000
a. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
107
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk sebesar Rp 144.852,732 ribu.
b. Koefisien regresi X1 (investasi jangka pendek) sebesar Rp
-0,052 artinya apabila investasi jangka pendek naik
sebesar satu satuan kali akan menyebabkan penurunan
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk atau berpengaruh negatif sebesar Rp 0,052;
bila variabel lain konstan.
c. Koefisien regresi X2 (kapitalisasi pasar) sebesar Rp 0,239
artinya apabila kapitalisasi pasar naik sebesar satu satuan
kali akan menyebabkan kenaikan pembiayaan mudharbah
pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk atau berpengaruh
positif sebesar Rp 0,239; bila variabel lain konstan.
4. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Uji t bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel
dependen dengan menggunakan variabel lainnya konstan.
108
Adapun hasil uji t ini diperoleh dengan menggunakan
SPSS versi 21 sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel maka Ho
ditolak, dan jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho
diterima. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai thitung
variabel investasi jangka pendek lebih kecil dari ttabel (-
0,857 < 2,03693) maka Ho diterima. Dan nilai thitung
variabel nilai kapitalisasi pasar lebih besar dari ttabel (5,329
> 2,03693) maka Ho ditolak.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 144852.7
32
37429.067 3.870 .001
lagx1_Investasijangkapende
k
-.052 .061 -.109 -.857 .398
lagx2_nilaikapitalisasipasar .239 .045 .678 5.329 .000
a. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
109
Dan jika tingkat signifkansi lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima, sedangkan jika tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dari tabel di atas
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi investasi jangka
pendek lebih besar dari 0,05 (0,398 > 0,05) maka Ho
diterima. Dan signifikansi nilai kapitalisasi pasar lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara
parsial variabel investasi jangka pendek tidak berpengaruh
tidak signifikan. Dan secara parsial variabel nilai
kapitalisasi pasar berpengaruh positif secara signifikan
terhadap pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk.
5. Uji Siginfikansi Simultan (Uji-F)
Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
110
variabel dependen.13
Adapun hasil uji F ini diperoleh
dengan menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 139026916585.559 2 69513458292.779 15.350 .000
b
Residual 144911914889.371 32 4528497340.293
Total 283938831474.930 34
a. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
b. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho
ditolak, dan jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka Ho
diterima. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung
lebih besar dari Ftabel (15,350 > 3,28) maka Ho ditolak.
Dan jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima, sedangkan jika tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Dari tabel di atas
13
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis… h.98.
111
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0.000 < 0,05) maka Ho ditolak. Artinya secara simultan
variabel investasi jangka pendek dan nilai kapitalisasi
pasar berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
6. Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi adalah suatu nilai untuk
mengukur kuatnya hubungan anatara variabel X dan Y.14
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa erat
hubungan antara variabel. Seberapa besar kekuatan
hubungan yang terjadi antara variabel bebas dan variabel
terikat. Hubungan antar variabel independen dan variabel
dipenden dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang
menyatakan besar kecilnya hubungan itu disebut dengan
korelasi. Adapun hasil uji ini diperoleh dengan
menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut:
14
J. Supranto, The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.75.
112
Tabel 4.11
Koefisien Korelasi (R)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .700a .490 .458 67294.11074 1.670
a. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
b. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,700, hal ini menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang kuat antara investasi jangka pendek dan
nilai kapitalisasi pasar dengan pembiayaan mudharabah.
Hal ini berdasarkan pedoman interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
113
Tabel 4.12
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi15
Korelasi Interval
Koefisien (Nilai R)
Tingat Hubungan
(kriteria)
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
7. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantungnya.
Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
15
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan SPSS Cet ke-1, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 251-252.
114
perubahan pada variabel tergantungnya.16
Adapun hasil
uji ini diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 21
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .700a .490 .458 67294.11074 1.670
a. Predictors: (Constant), lagx2_nilaikapitalisasipasar,
lagx1_Investasijangkapendek
b. Dependent Variable: lagy_pemb.mudharabah
Adjusted (R2) sebesar 0,458. Hal ini berarti
bahwa variabel investasi jangka pendek dan nilai
kapitalisasi pasar dapat menjelaskan pengaruhnya
terhadap pembiayaan mudharabah pada PT Bank
Panin Dubai Syariah Tbk yaitu sebesar 45,8%.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 100% - 45,8% =
54,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
dibahas pada penelitian ini. Adapun faktor lainnya
16
Suliyanto, Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS
(Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET,2011), h.55.
115
meliputi faktor eksternal yaitu inflasi, BI rate dan lain
sebagainya. Dan faktor internal yaitu DPK, NPF, FDR
dan lain sebagainya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut disajikan pembahasan dari hasil penelitian di atas:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel investasi
jangka pendek (X1) terhadap pembiayaan mudharabah (Y)
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,398. Dilihat dari
nilai signifikan sebesar 0,398 menunjukkan bahwa nilai
tersebut lebih besar dari 0,05 sedangkan variabel tersebut
dikatakan signifikan apabila nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0,05. Nilai thitung variabel investasi jangka
pendek sebesar -0,857 dan ttabel sebesar 2,03693 hal
tersebut menunjukan bahwa nilai thitung variabel investasi
jangka pendek lebih kecil dari ttabel (-0,857 < 2,03693)
maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial
variabel investasi jangka pendek (X1) tidak berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel pembiayaan
mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
116
Penelitian ini didukung oleh Aidida Adelia Purnama pada
Tahun 2012 dengan judul jurnal “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada
Perbankan Syariah Indonesia Periode 2006.01-2011.12”
dari hasil penelitian tersebut Variabel SWBI menunjukan
(t-hitung = 1.5125539 < t-tabel = 1.658), maka Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya variabel SWBI tidak
berpengaruh (tidak signifikan) terhadap Penyaluran
Pembiayaan.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel nilai
kapitalisasi pasar (X2) terhadap pembiayaan mudharabah
(Y) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dilihat
dari nilai signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 variabel tersebut
dikatakan signifikan karena nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dan thitung variabel nilai
kapitalisasi pasar lebih besar dari ttabel (5,329 >2,03693)
maka Ho ditolak, artinya secara parsial variabel nilai
kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh positif secara
117
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) pada PT
Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa investasi jangka
pendek (X1) dan nilai kapitalisasi pasar (X2) terhadap
pembiayaan mudharabah (Y) menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0.000. Dilihat dari nilai signifikansi
sebesar 0.000 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih
kecil dari 0,05 dan variabel tersebut dapat dikatakan
signifikan karena nilai signifikansinya lebih kecil dari
0,05 (0.000 < 0,05). Nilai Fhitung sebesar 15,350 lebih besar
dari Ftabel sebesar 3,28 hal tersebut menunjukan bahwa
nilai Fhitung > dari Ftabel (15,350 > 3,28) artinya, secara
simultan variabel investasi jangka pendek (X1) dan nilai
kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh signifikan terhadap
pembiayaan mudharabah (Y) pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk.
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan terkait pengaruh penempatan pada
Bank Indonesia dan harga saham terhadap pembiayaan
mudharabah pada PT Bank Panin Dubai Syariah.
Kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara parsial
variabel investasi jangka pendek (X1) tidak
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel
pembiayaan mudharabah pada PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk.
2. Secara parsial variabel nilai kapitalisasi pasar (X2)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap
pembiayaan mudharabah (Y) pada PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk.
119
3. Secara simultan variabel investasi jangka pendek (X1)
dan nilai kapitalisasi pasar (X2) berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah (Y) pada
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT Bank Panin Dubai Syariah
Diharapkan PT Bank Panin Dubai Syariah
selalu mempertahankan nilai suatu perusahaan dalam
kondisi baik, agar dapat menambah ketertarikan
investor untuk mengalokasikan dananya atau
berinevstasi, karena harga saham terbentuk oleh
penawaran (supply) dan permintaan (demand) atas
saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi
karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya
spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan
industri dimana perusahaan tersebut bergerak). Karena
harga saham merupakan indikator dari nilai
kapitalisasi pasar yang menunjukan nilai perusahaan.
120
Sehingga dengan adanya dana tersebut dapat
mendorong optimalisasi dan keberlangsungan
aktivitas operasi Bank salah satunya penyaluran
pembiayaan mudharabah dengan tujuan mendapatkan
keuntungan yang diharapkan.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat
melanjutkan dan memperpanjang periode waktu
penelitian serta dapat menggunakan lebih banyak lagi
variabel variabel yang mungkin dapat mempengaruhi
pembiayaan mudharabah. Sehingga dapat memberikan
hasil penelitian yang lebih akurat dan lebih baik serta
dapat mengetahui penyebab fluktuasi pembiayaan
mudharabah.
DAFTAR PUSTAKA
AL-QUR’AN
Al Qur’an dan Terjemahnya. Departemen Agama RI. Bandung:
Diponegoro. 2010.
BUKU
Abdullah, Thamrin dan francis tantric. Bank dan Lembaga
Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014.
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani. 2001.
Arbi, Syarif. Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga.
Yogyakarta: BPFE. 2013.
Aziz, Abdul. Ekonomi Islam, Analisis Mikro & Makro.
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M.F. Pasar Modal di Indonesia,
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. 2012.
Effendi, Nury dan Maman Setiawan. Ekonometrika pendektan
teori dan terapan. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
Fahmi, Irham. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
2012.
Ferieka, Hendrieta. Akuntansi Syariah. Serang: Media Madani
Publishing. 2017.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 25. Semarang: Universitas diponegoro.
2018.
H, Latan dan Temalagi, S. Analisis Multivariate Teknik dan
Aplikasi Menggunakan IBM SPSS 200. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Halim, Abdul. Analisis Investasi di Aset keuangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media. 2015.
Ismail. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana. 2011.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
2014
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan
Keuanngan, Edisi Kelima, Cetakan 11. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2016.
Kasmir. Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Edisi 1, cetakan
13. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Latumaerissa, Manajemen Bank Umum. Jakarta: Mitra Wacana
media. Julius R. 2014.
Manan, Abdul. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi
di Pasar Modal Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana
Pernanda Media Group. 2012.
Muhamad. Dasar-Dasar Keuangan Syariah. Yogyakarta:
EKONISIA. 2014.
Muhamad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2015.
Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN. 2005.
Muhamad. Manajmenen Keuangan Syariah Analisis Fiqh &
Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2014
Rival, Veitzhal dan Arviyan Arifin. Islamic Banking Sebuah
Teori, konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
2010.
Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat. 2011.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
Dengan Perhitungan Manual dan SPSS Cet ke-1:
Jakarta: Kencana. 2018.
Soentoro, Ali Idris. Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian
dengan Aplikasi Statistika. Depok: PT Taramedia
Bakti Persada. 2015.
Sudarsosno, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.
Yogyakarta: EKONISIA. 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta. 2016.
Suharyadi. Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat. 2015.
Suliyanto. Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2011.
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta:
YKPN. 2011. Supranto, J. The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah.
Jakarta: Salemba Empat. 2009.
Syamsir, Hendra ST Sati. Cara Termudah Mengaplikasikan
Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT Gramedia. 2015.
Taswan. Akuntansi Perbankan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN. 2013.
Umam, Khaerul. Pasar Modal Syariah. Bandung: Pustaka Setia.
2013.
Wahyu, Wing Winarmo. Analisis Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews, Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIM
YKPN. 2011.
Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Tori
dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Wijaya, Ryan Filbert. Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia.
Jakarta: Elex Media Komputindo. 2016.
Wiratna, V. Sujarweni. SPSS untuk Paramedis. Yogyakarta:
GAVA MEDIA. 2012.
Yaya, Rizal, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim. Akuntansi
Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer,
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. 2014.
Z, Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. 2012.
SKRIPSI DAN JURNAL
Al-Adawiyah, Robiyah. Pengaruh DPK, NPF, SBIS dan FDR
Terhadap Pembiayan Mudharabah pada Perbankan
Syariah di Indonesia. Skripsi, Jurusan Perbankan
Syariah, FEBI, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2016.
Dahlan, Rahmad dan Irsyad Ardiyanto. “Pengaruh Tingkat Bonus
SBIS dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran
Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal
Ekonomi Syariah, STAIN Kudus, 2015.
Karlina, Yeni. “Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia
Syariah dan Dana Pihak Ketiga Terhadap
Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia Pada
Periode 2008-2016”. Skripsi Program Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, bandar lampung,
2017.
Raden Arfan Rifqiawan, Pengaruh Profitabilitas dan Kapitalisasi
Pasar Terhadap Nilai Emiten JII (Jurnal: Conomica,
Vol VI).
WEBSITE
https://id.m.wikipedia.org
https://panindubaisyariah.co.id
https://www.idx.co.id
https://www.ojk.go.id
top related