teknik pengambilan keputusan jangka pendek
DESCRIPTION
Akuntansi Manajemen & BiayaTRANSCRIPT
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK Oleh :
Padlah Riyadi, SE, Ak
Kaji Innova Media, 2014
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
I. Konsep Biaya Relevan dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan setiap keputusan manajemen dituntut untuk dapat membedakan
antara biaya relevan dengan biaya tidak relevan. Pengertian biaya relevan dan tidak relevan ini
bersangkut paut dengan masalah yang dihadapi. Dengan demikian, biaya tidak relevan dapat
diabaikan dalam pengambilan keputusan dan biaya relevan patut diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan.
Biaya relevan adalah biaya yang patut diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
Biaya relevan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu biaya masa yang akan datang (future cost)
bukan masa lalu (sunk cost) dan biaya yang berbeda antara dua alternatif (Masud, 1996:357).
Biaya relevan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pesanan khusus
biasanya terdiri atas biaya variabel saja meskipun tidak semua biaya variabel selalu relevan.
Sebagai contoh komisi penjualan. Komisi penjualan merupakan biaya variabel, tetapi tidak
pernah akan dibayarkan di dalam pesanan khusus. Dengan demikian, akan merupakan biaya
yang tidak relevan di dalam keputusan mengenai pesanan khusus (Hansen dan Mowen,
2000:489).
Untuk pesanan khusus, biaya tetap tidak ikut dipertimbangkan karena walaupun sifatnya
merupakan biaya yang akan datang, biaya ini akan tetap dipertimbangkan di dalam suatu analisis
pemecahan masalah hanya kalau biaya ini diperkirakan akan bertambah atau akan menurun pada
masa yang akan datang.
Menurut Matz dan Usry (1996:238) terdapat beberapa contoh pengambilan keputusan
oleh manajemen menyangkut masalah-masalah seperti berikut ini.
1. Menerima atau menolak pesanan khusus.
2. Menurunkan harga jual pesanan khusus.
3. Menurunkan harga jual pada pasar yang bersaing
4. Mengevaluasi sejumlah alternatif untuk memproduksi sendiri atau membeli, mengurangi,
atau menghentikan produksi untuk produk tertentu.
5. Menentukan apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut.
6. Memilih cara pengerjaan dalam pengolahan produk.
7. Menetapkan harga maksimum yang biasa dibayar untuk bahan baku.
Dalam pengambilan keputusan manajemen memerlukan langkah-langkah dalam analisis
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
pengambilan keputusan. Menurut Gudono (1993:15) menyatakan langkah-langkah pembuatan
keputusan sebagai berikut.
1. Mencari informasi yang relevan untuk pembuatan keputusan. Informasi yang relevan
adalah informasi yang bilamana diketahui akan menyebabkan perbedaan keputusan yang
diambil. Informasi ini biasanya mengenai dampak pengambilan keputusan pada
penghasilan dan biaya yang berbeda antara tiap-tiap alternatif keputusan.
2. Mengaitkan informasi yang relevan itu dengan tiap-tiap alternatif.
3. Setelah tiap-tiap informasi yang relevan dapat dikaitkan dengan tiap-tiap alternatif,
sebuah alternatif atau beberapa alternatif dapat dipilih berdasarkan kriteria sumbangan
tertinggi atas laba atau biaya terendah.
4. Mempertimbangkan semua faktor yang bersifat kualitatif untuk menentukan dampak
keputusan itu yang dapat dilihat secara kuantitatif.
Di dalam menentukan harga pokok produksi pada suatu produk terdapat dua metode harga
pokok, yaitu metode harga pokok penuh (full costing) dan metode harga pokok variabel (variable
costing). Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kedua metode di atas akan diuraikan
secara terperinci sebagai berikut.
1. Penentuan harga pokok produksi dengan metode full costing
Dalam metode full costing konsep penentuan harga pokok dengan membebankan semua
elemen biaya produksi baik biaya produksi, tetap maupun biaya produksi variabel, ke dalam
harga pokok produk. Oleh karena itu, elemen biaya produksi pada metode full costing dapat
mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Di
dalam metode full costing biaya overhead pabrik, baik bersifat tetap maupun variabel,
dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif biaya overhead sesungguhnya.
Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap melekat pada harga pokok persediaan produk
jadi yang belum laku terjual dan baru dianggap sebagai elemen biaya produksi apabila
produk tersebut menggunakan metode variable costing.
2. Penentuan harga pokok produksi dengan metode variable costing
Metode harga pokok variabel dinamakan pula metode harga pokok langsung atau harga
pokok marginal. Pada metode ini yang dimasukkan ke dalam harga pokok produk hanyalah
elemen biaya produksi yang bersifat variabel. Sebaliknya, biaya produksi tetap tidak
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
dikapitalisasi didalam harga pokok produk tetapi langsung diperhitungkan sebagai biaya
periode yang langsung dibebankan kedalam laporan laba-rugi periode terjadinya. Metode
harga pokok variabel menggunakan konsep jangka pendek yang ditujukan untuk kepentingan
internal manajemen dimana dalam jangka pendek biaya tetap umumnya tidak relevan untuk
tujuan tersebut.
Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
Mulyadi (2000:20) menyatakan bahwa variable costing adalah merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku
variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Supriyono (2000:282) mendefinisikan penentuan
harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya
memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk, di mana biaya
produksi tetap tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.
Pentingnya konsep biaya harga pokok variabel adalah untuk dapat menganalisis perubahan
biaya volume laba jangka pendek dalam batas kapasitas produksi normal yang dimiliki
perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang memusatkan perhatian pada elemen
biaya variabel, yaitu biaya yang berubah sesuai dengan tingkat volume kegiatan perusahaan
dalam jangka pendek.
Manfaat Penentuan Harga Pokok Variabel
Penentuan harga pokok variabel sangat bermanfaat bagi manajemen dalam menyajikan
data relevan untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Biaya tetap dalam jangka pendek
jumlahnya tetap konstan, sedangkan biaya variabel akan terpengaruh oleh alternatif pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, umumnya dalam jangka pendek biaya variabel adalah biaya relevan.
Supriyono (2000:286) menyatakan bahwa manfaat penentuan harga pokok variabel adalah
sebagai berikut.
1. Membuat manajemen mengetahui batas kontribusi (contribution margin) yang sangat
berguna untuk perencanaan laba melalui analisis hubungan dengan biaya volume laba dan
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijaksanaan manajemen jangka
pendek.
2. Memudahkan manajemen dalam mengendalikan kondisi-kondisi operasional yang sedang
berjalan serta menetapkan pemikiran pertanggungjawaban kepada departemen atau divisi
tertentu di dalam perusahaan.
Tujuan penentuan harga pokok variabel dapat pula dihubungkan dengan pihak-pihak yang
memakai laporan biaya, yaitu sebagai berikut.
1. Pihak Internal
Penentuan harga pokok variabel mempunyai tujuan pokok agar bermanfaat kepada pihak
internal perusahaan untuk tujuan seperti dibawah ini.
a. Perencanaan laba
Penentuan harga pokok variabel dapat bermanfaat untuk perencanaan laba jangka
pendek. Dengan dipisahkannya semua elemen biaya produksi ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel serta perhitungan batas kontribusi, pihak manajemen akan dapat menyusun
perencanaan laba melalui persamaan Break Event atau hubungan biaya volume laba.
b. Penentuan harga jual produk
Penentuan harga pokok variabel bermanfaat bagi manajemen dalam rangka penentuan
harga jual dalam jangka pendek dengan menggunakan hubungan biaya volume laba.
c. Pengendalian biaya
Konsep penentuan harga pokok variabel dapat dipakai sebagai alat untuk pengendalian
biaya. Hal ini terjadi karena umumnya harga pokok variabel disusun atas dasar biaya
yang ditentukan di muka, misalnya dalam bentuk anggaran atau standar.
d. Pengambilan keputusan oleh manajemen
Penentuan harga pokok variabel dapat bermanfaat dalam menyajikan data biaya relevan
untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Biaya tetap dalam jangka pendek jumlah
totalnya akan konstan sedangkan biaya variabel akan berubah sebanding dengan
perubahan volume produksi. Oleh karena itu, akan berpengaruh dalam pengambilan
keputusan.
2. Pihak Eksternal
Meskipun tujuan utamanya adalah pihak internal, namun demikian konsep penentuan harga
pokok variabel dapat pula memberikan manfaat kepada pihak eksternal, yaitu untuk tujuan
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
penentuan harga pokok persediaan dan penentuan laba.
Kelemahan-kelemahan Metode Variable Costing
Di samping manfaat yang diperoleh dari penggunaan harga pokok variabel yang diuraikan
dimuka terdapat juga kelemahan dari harga pokok variabel yaitu sebagai berikut.
a. Kesulitan dalam menggolongkan biaya ke dalam biaya tetap secara tepat seperti di dalam
memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Walaupun dapat
digunakan dengan beberapa metode, tetap setiap metode akan menghasilkan biaya tetap
variabel yang berbeda.
b. Pada penentuan harga pokok variabel hanya dimasukkan elemen biaya produksi variabel.
Sebaliknya, untuk memproduksi produk diperlukan fasilitas pabrik lainnya yang
menimbulkan elemen-elemen biaya tetap. Jadi penentuan harga pokok variabel tidak sesuai
dengan asas pemakaian fasilitas dimana yang menggunakan fasilitas akan dibebani biaya atas
fasilitas tersebut.
c. Penentuan harga pokok variabel terutama ditujukan untuk kepentingan internal manajemen
dalam jangka pendek, sedangkan untuk kepentingan eksternal diperlukan penyesuaian ke
dalam harga pokok penuh.
Pengertian Incremental Cost
Menurut Mulyadi (2001:121) mendefinisikan biaya tambahan (incremental cost) adalah
tambahan biaya akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume
kegiatan pilihan. Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan
oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan
pengurangan volume kegiatan.
Supriyono (2000:400) menyatakan incremental cost adalah biaya-biaya yang akan
ditambahkan atau biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif tertentu tidak
dipilih untuk dilaksanakan
Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya relevan yang berhubungan dengan suatu
alternatif tindakan yang kemungkinan akan dilaksanakan atau mungkin juga tidak dilaksanakan
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
oleh manajemen maka biaya tambahan mungkin dapat terjadi atau mungkin juga tidak, jika
alternatif diusulkan bukan merupakan penambahan kegiatan melainkan merupakan peniadaan
suatu kegiatan yang sekarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari biaya
ini disebut biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu biaya yang tidak akan terjadi jika suatu
alternatif dipilih. Sesungguhnya biaya terhindarkan merupakan variasi dari biaya tambahan, oleh
karena itu sering disebut sebagai penghematan biaya tambahan (incremental saving). Pengertian
biaya tambahan dan biaya terhindari sangat penting artinya dalam pengambilan keputusan karena
biaya tersebut berpengaruh jika suatu alternatif dipilih.
Hubungan Variable Costing dengan Analisis Incremental Cost
Penentuan harga pokok variabel dapat pula dipakai oleh manajemen dalam menentukan
harga jual minimal atas pesanan khusus (special order) sehubungan dengan keputusan untuk
menerima atau menolak pesanan khusus yang harga jualnya dibawah harga jual normal
perusahaan.
Analisis incremential cost akan dapat dilaksanakan bila perusahaan menggunakan
metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya, karena setiap perusahaan
yang berhubungan dengan volume kegiatan akan dapat dikendalikan, manajemen apabila unsur
biaya terbagi atas unsur tetap dan variabel dimana pada umumnya biaya relevan yang
terpengaruh oleh suatu keputusan yang diambil khususnya yang berhubungan dengan perubahan
volume kegiatan adalah biaya variabel.
Alat analisis untuk pengambilan keputusan jangka pendek dalam menganalisis pesanan-
pesanan khusus dibawah harga jual normal yang digunakan adalah metode variable costing yaitu
dengan membandingkan harga pesanan khusus dengan harga pokok variabel suatu produk.
Apabila dalam perbandingan tersebut harga pesanan khusus lebih besar dibandingkan harga
pokok variabel suatu produk, maka pesanan khusus tersebut dapat diterima. Sedangkan bila
harga pesanan khusus lebih kecil dibandingkan dengan harga pokok variabel suatu produk maka
pesanan khusus ditolak. Kriteria tersebut akan dapat dipenuhi bila didasari atas asumsi bahwa
tambahan pesanan tidak melebihi kapasitas normal sehingga biaya tetap yang dibebankan tidak
berubah. Besarnya kenaikan laba dari pesanan khusus adalah sebesar batas kontribusi dari
pesanan khusus yang bersangkutan.
Adapun syarat-syarat pesanan khusus yang dapat diputuskan sehubungan dengan analisis
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
incremental cost melalui penentuan harga pokok variabel adalah sebagai berikut.
1. Kapasitas produksi dan penjualan masih ada yang menganggur (idle capacity) karena bila
melampui kapasitas penuh akan berakibat jumlah biaya tetap akan berubah.
2. Adanya pemisahan pasar antara penjual biasa dengan penjual untuk melayani pesanan
khusus agar harga jual yang biasa umumnya lebih tinggi tidak terpengaruh turun.
Sebagai contoh dalam penentuan harga minimal atau pesanan khusus di mana pesanan
khusus tersebut akan dilayani apabila harga jual minimal setiap tahun sebesar biaya variabel
setiap satuan dengan kriteria sebagai berikut.
1. Harga satuan pesanan khusus < biaya variabel satuan dari pesanan khusus contribution
margin perusahaan negatif.
2. Harga satuan pesanan khusus = biaya variabel satuan dari pesanan khusus contribution
margin perusahaan sama dengan nol.
3. Harga satuan pesanan khusus > biaya variabel satuan dari pesanan khusus contribution
margin perusahaan positif.
Analisis Incremental Cost dalam Pengambilan Keputusan untuk Menerima atau Menolak
Pesanan Khusus
Pesanan khusus yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pesanan di luar pesanan biasa
dengan harga jual minimal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pesanan khusus dapat diterima
apabila ada kapasitas produksi perusahaan yang menganggur. Disamping itu, tidak akan
mempengaruhi harga jual yang biasanya lebih tinggi menjadi ikut turun dengan pertimbangan
bahwa tambahan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan khusus tersebut sesuai
dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Kapasitas produksi yang menganggur pada CV
xyz adalah sebesar 64.620 jam kerja mesin dan jumlah pesanan yang ditolak oleh perusahaan
selama tahun 2008 adalah sebanyak 13.726 pcs atau sama dengan 17.027 jam kerja mesin.
Perusahaan menganggap bahwa dengan menerima salah satu atau semua dari pesanan khusus
tersebut perusahaan akan mengalami kerugian, seperti disajikan pada Tabel 1.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Tabel 1 Perhitungan Kerugian oleh Perusahaan bila Menerima Pesanan Khusus 4.
Jumlah Harga Harga Jual Normal Rugi Rugi Jenis Pesanan Pesanan yang Telah Per unit Total
Produk Khusus Khusus Ditetapkan Perusahaan (Pcs) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Dress 4.926 22.950 25.788 2838 13.979.988 Skirt 2.000 10.800 11.508 708 1.415.000 Pant 1.200 13.900 14.700 800 960.000 TOP 3.350 12.900 13.860 960 3.216.000 Vest 2.250 8.000 8.736 736 1.656.000 Jumlah 13.726 21.226.988
Secara teori, apabila harga jual per piece pesanan khusus lebih besar daripada biaya variabel per
piece maka dari pesanan khusus tersebut perusahaan akan memperoleh tambahan laba.
Perhitungan laba yang akan diperoleh perusahaan bila menerima pesanan khusus disajikan pada
tabel 2.
Tabel 2 Perhitungan Tambahan Laba yang Diperoleh bila Menerima Pesanan Khusus 5.
Jumlah Harga Biaya Variabel Laba Tambahan Jenis Pesanan Pesanan Per Piece Per unit Laba
Produk Khusus Khusus (Pcs) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Dress 4.926 22.950 20.480,23 2.469,77 12.166.087,02 Skirt 2.000 10.800 8.773,81 2.026,19 4.052.380,00 Pant 1.200 13.900 11.315,05 2.584,95 3.101.940,00 TOP 3.350 12.900 10.815,08 2.084,92 6.984.482,00 Vest 2.250 8.000 6.482,36 1.517,64 3.414.690,00 Jumlah 13.726 29.719.579,02
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa biaya variabel per piece lebih kecil dari harga jual per piece
pesanan khusus, sehingga maka perusahaan akan memperoleh laba bila menerima pesanan
khusus tersebut. Besarnya kenaikan laba dari pesanan khusus adalah sebesar batas kontribusi dari
pesanan yang bersangkutan. Pada Tabel 3 dapat dilihat perhitungan contribution margin bila
pesanan khusus diterima.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Tabel 3 Perhitungan Contribution Margin bila Pesanan Khusus Diterima Dibandingkan Dengan Sebelumnya (Produk Dress)
Keterangan Penjualan Penjualan Pesanan Total Biasa Khusus
Produksi (pcs) 33.716 4.926 38.642 Penjualan 690.511.434,70 100.885.613,00 791.397.047,70 Total biaya variabel (623.079.434,70) (91.033.612,98) (714.113.047,70) Batas kontribusi 67.431.000,00 9.852.000,02 77.284.000,00 Total biaya tetap (59.267.976,99) - (59.267.976,99) Laba bersih 8.164.023,01 9.852.000,02 17.916.023,01
Dengan diterimanya pesanan khusus sebesar 4.926 piece dengan harga jual Rp22.950,00 per
piece untuk produk dress, maka contribution margin perusahaan bertambah sebesar
Rp9.852.000,02. Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan menerima salah satu pesanan
khusus tersebut, maka akan dapat menambah contribution margin perusahaan.
Berdasarkan perhitungan harga pokok dengan penggunaan metode variable costing serta analisis
incremental cost maka dapat diringkas jumlah tambahan biaya, pendapatan dan tambahan laba
jika pesanan khusus tersebut diterima.
Tabel 4 Total Tambahan Biaya, Pendapatan, dan Laba bila Menerima Pesanan Khusus 6.
Tambahan Jenis Volume Tambahan Tambahan Tambahan
Produk Penjualan Biaya Pendapatan Laba (Pcs)
Dress 4.926 91.033.612,98 113.051.700,00 22.018.087,02 Skirt 2.000 17.547.620,00 21.600.000,00 4.052.380,00 Pant 1.200 13.578.060,00 16.680.000,00 3.101.940,00 TOP 3.350 36.230.518,00 43.215.000,00 6.984.482,00 Vest 2.250 14.585.310,00 18.000.000,00 3.414.690,00 Jumlah 13.726 141.866.660,98 171.589.240,00 29.719.519,02
Dengan menambah volume penjualan sebesar 13.726 piece, perusahaan harus menambah biaya
variabel sebesar Rp141.866.660.98 Antara tambahan biaya variabel dengan tambahan
pendapatan masih terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp29.719.579,02. Keuntungan
tersebut diperoleh dengan memanfaatkan kapasitas yang menganggur sebesar 17.027 jam mesin
dari total kapasitas yang menganggur sebesar 64.620 atau sebesar 26% (64.620 : 17.027) dari
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
total kapasitas yang menganggur. Hal ini menunjukkan bahwa masih memungkinkan bagi
perusahaan unluk menerima pesanan khusus lain dengan menggunakan pertimbangan yang sama
untuk memperoleh tambahan laba. Dengan demikian analisis seperti ini dapat juga diterapkan
pada masa yang akan datang, sehingga dapat dihasilkan keputusan jangka pendek yang lebih
baik daripada sebelumnya.
II. Penentuan harga jual Menurut Supriyono (2001) harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit
usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang dan jasa. Untuk menentukan harga jual produk
atau jasa pada suatu perusahaan ada dua macam strategi yang dapat dilaksanakan :
1. Skimming Pricing
Strategi penentuan harga jual produk atau jasa ini yaitu dengan menentukan harga jual mula-
mula relatif tinggi, tujuannya adalah untuk mendapatkan laba maksimal dalam jangka
pendek.
2. Penetration Pricing
Strategi ini kebalikan dari skimming pricing, strategi ini menentukan harga jual mula-mula
rendah dengan tujuan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar utuk produk atau
jasa teersebut dalam jangka pendek dan di masa yang akan datang akan mendapatkan laba
yang diharapkan.
Proses penentuan harga jual berbeda-beda tergantung dari bentuk pasar. Ada tiga bentuk
proses penentuan harga jual yaitu :
a. Penentuan harga jual oleh pasar
b. Penentuan harga jual oleh pemerintah
c. Penentuan harga jual yang dapat dikontrol oleh perusahaan
Menurut Hansen Mowen (2009) salah satu keputusan tersulit yang dihadapi perusahaan
adalah penetapan harga, dimana penetapan harga berdasarkan biaya. Sebagian biaya
biasanya merupakan biaya dasar dan markup. Murkup adalah presentase yang
dibebankan pada biaya dasar termasuk dalam biaya dasar. Perusahaan yang produksinya
bergantung pada penawaran secara rutin menetapkan harga penawarannya berdasarkan
biaya.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Contoh :
Elvin Company perusahaan yang memiliki dan dikelola Clare Elvin-merakit dan
menginstal computer menurut spesifikasi pelanggan. Biaya komponen dan bahan baku
langsung lainnya mudah ditelusuri. Biaya tenaga kerja langsung juga mudah ditelusuri ke
kerja langsung Elvin Company adalah $ 140.000. Overhead yang terdiri atas utilitas,
peralatan kecil, ruangan dan seterusnya berjumlah $ 84.000. Berikut Laporan Laba Rugi
Elvin Company untuk tahun lalu.
Pendapatan $ 856.500
HPP:
Bahan Baku Langsung $ 489.750
TK Langsung 140.000
Overhead 84.000
713.750
Laba Kotor 142.750 Beban Administrasi dan Penjualan 25.000 Laba Operasi $ 117.750
Misalkan , Clare ingin memperoleh jumlah laba yang sama untuk setiap pekerjaan
dengan laba yang diterima tahun lalu. Ia dapat menghitung markup pada harga pokok
penjualan dengan menambahkan beban penjualan, administrasi dan laba operasi
kemudian membaginya dengan harga pokok penjualan.
Markup harga pokok penjualan = (Beban penjualan dan administrasi + Laba
operasi)/Harga Pokok Penjualan
= ( $25.000+$117.750)/$ 13.750
= 0,20
Markup pada HPP adalah 20%, yang mencakup laba, biaya penjualan, dan administrasi.
Markup dapat dihitung dengan berbagai dasar. Bagi Elvin Company, biaya pembelian
bahan tertentu merupakan komponen terbesar. Selama tahun lalu, markup bahan baku
langsung mencapai 46.6 % dari semua biaya lain dan laba.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Markup BB-L = (TK-L + Overhead + Beban Penjualan & Adm + Laba Operasi) / BB- L
= ( $ 140.000 + $ 84.000 + $ 25.000 + $ 117.750 ) / $ 489.750
= 0, 749
Presentase markup sebesar 74,9% dari biaya BB-L juga akan menghasilkan laba yang
sama dengan asumsi tingkat operasional dan beban lainnya tetap stabil.
III. Konsep Informasi Akuntansi Differensial
Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan
dengan pemilihan alternatif.Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan
aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan
alternatif tindakan yang lain. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan
keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang
tersedia.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok :
1. Merupakan informasi yang akan datang
2. Berbeda diantara alternatif yang yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Informasi akuntansi differensial terdiri dari biaya, pendapatan dan aktiva. Informasi
akuntansi differensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva diferensial
(differential assets), yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial
(differential revenues) dan yang berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial ( differential
costs).
Perbedaan biaya penuh dengan biaya diferensial Full costs Differential costs Unsur biaya Biaya langsung + By tdk
langsung Biaya berbeda dalam kondisi yg berbeda. Contoh: jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasias produksi maka biaya diferensial yg sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah perubahan biaya dalam hubungannnya dengan perubahan volume kegiatan.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Sumber informasi Catatan akuntansi reguler perusahaan
Dengan merancang sistem akuntansi yang dapat memisahkan biaya menurut perilakunya dan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan cost objectives sehingga memudahkan penaksiran biaya diferensial sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Perspektif waktu Masa lalu dan masa mendatang Masa mendatang
Manfaat Informasi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka
pendek.Umummya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek
yaitu :
1. Membeli atau membuat sendiri ( Make or buy decision )
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk ( Sell or process further )
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha
suatu bagian perusahaan ( stop or continue product line )
4. Menerima atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
1. Membeli atau membuat sendiri ( Make or buy decision )
Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua macam :
1. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang
sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan
membeli produk tersebut dari pemasok. (Tipe 1)
2. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang
sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian
mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut. (Tipe 2)
Tipe 1 umumnya merupakan keputusan manajemen jangka pendek, yang tidak
menyangkut investasi jangka panjang. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen
dalam pengambilan keputusan ini :
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manjemen memilih alternatif membeli dari luar.
Untuk pengambilan keputusan, manajemen perlu memperhitungkan pengorbanan
dan manfaat dari pemilihan alternatif membeli atau membuat sendiri. manfaat dari
pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu besarnya biaya diferensial yang berupa
biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan.
Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu : sebesar biaya
diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok
luar.
Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih
menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif
membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain
yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen
memilih alternatif membeli dari luar. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri
kemudian mempertimbangkan akan membeli dari luar, manfaat dari pemilihan
alternatif membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial, yang berupa biaya
yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan dan
pendapatan diferensial dari pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain.
Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah sebesar biaya
diferensial yang berupa biaya yang dikelurkan untuk membeli produk dari pemasok
luar.
Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih
menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif
membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
Tipe 2 umumnya merupakan keputusan manajemen jangka panjang, karena
kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang besar untuk pengadaan
mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen
dalam pengambilan keputusan ini :
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
a. Keputusan membuat sendiri tidak memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena
manajemen dapat memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan
ekuipmen yang telah dimiliki sebelumnya.
Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan
akan membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah
besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost)
sebagai akibat membeli produk dari pemasok luar.
Pengorbanan dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah sebesar biaya
diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri produk
tersebut.
Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membuat sendiri lebih
menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan
alternatif membuat sendiri sebaiknya tidak dipilih.
b. Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan
tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen . Jika perusahaan sebelumnya
membeli dari luar dan kemudiaan mempertimbangkan akan membuat sendiri, serta
memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memproduksi sendiri,manfaat dari
pemilihan alternatif membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa
biaya yang terhindarkan (avidable cost) sebagai akibat membeli produk dari
pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah
sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
sendiri produk tersebut.
Manfaat bersih yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam
mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih
yang diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan.
Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan membeli atau membuat sendiri
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Membuat atau
Perusahaan sekarang membuat dan mempertimbangkan akan membeli dari pemasok luar
Perusahaan sekarang membeli dari pemasok luar dan mempertimbangkan akan membuat
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dihentikan pemakaiannya Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok luar B Keputusan
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dapat disewakan atau dioperasikan untuk kegiatan bisnis yang lain Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A Pendapatan diferensial B Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok
Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A Biaya diferensial : biaya untuk membuat B Keputusan Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih
Diperlukan tambahan fasilitas produksi Biaya diferensial : harga beli yang dapat dihindari A Biaya diferensial : biaya untuk membuat B Aktiva diferensial berupa investasi dalam fasilitas C
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Latihan soal : Biaya Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri
1. PT. Trio Motor berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun.Biaya produksi suku cadang A disajikan pada gambar 7.4. Perusahaan tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Perbuah 100.000 buah Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000 Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 1.000.000 Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 300.000 Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 4 400.000 (avoidable fixed factory overhead ) Biaya overhead pabrik tetap bersama Rp. 5 500.000 (jion fixed factory overhead ) Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000 Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A Jawab: Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan ) Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja variabel Rp.18
dan overhead variabel ) Biaya tetap terhindarkan Rp. 4 Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp. 22 Pengorbanan :
Biaya Diferensial Harga beli jika membeli dari luar Rp.25 Kerugian jika membeli dari luar Rp. 3
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah.
2. PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan tersebut
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut.Taksiran biaya produksi suku cadang A jika diproduksi sendiri disajikan dalam gambar 7.5.
Perbuah 100.000 buah Biaya bahan baku Rp. 5 Rp. 500.000 Biaya tenaga kerja variabel Rp.10 1.000.000 Biaya overhead pabrik variabel Rp. 3 300.000 Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 9 900.000 (avoidable fixed factory overhead ) Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000 Jawab: Manfaat :
Biaya diferensial (Biaya terhindarkan ) Harga beli jika membeli dari luar Rp. 35 Rp.3.500.000 Pengorbanan :
Biaya Diferensial Taksiran biaya produksi suku cadang A 27 Rp.2.700.000 Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 12 Rp. 1.200.000
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau Rp.3.500.000 pertahun. Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per buah Rp. 2.700.000.
2 . Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
Manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya
sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga
jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang
diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
Untuk menggambarkan manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan
keputusan menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk berikut ini disajikan contoh :
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh ( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan pada gbr: Persatuan 10.000 satuan Biaya bahan baku Rp. 2.000 Rp. 20.000.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.000 Rp. 10.000.000 Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 Rp. 15.000.000 Biaya overhead pabrik tetap Rp. 1.300 Rp. 13.000.000 Biaya Adm& umum tetap Rp. 500 Rp. 5.000.000 Biaya overhead pabrik variabel Rp. 750 Rp. 7.500.000 Total biaya penuh persatuan produk A Rp. 7.050 Rp. 70.500.000 Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000-Rp.70.500.000) pada volume penjualan 10.000 satuan. Misalnya:
Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap
produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan
lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut
menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500
persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan
diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.
Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A
menjadi produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini:
1. Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas
mesin & ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jk
pendek dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial
dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka
alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika
pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah
lebih lanjut suatu produk ditolak.
2. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam
mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang
bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak
hanya pendapatan & biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Contoh :
Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan
investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih
lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi
akuntansi diferensial adalah sbb:
Pendapatan diferensial (Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Rp. 85.000.000 Biaya difernsial Rp. 50.000.000 Laba diferensial Rp. 35.000.000
Lampiran 7-2 Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan menjual atau memproses lebih lanjut
Menjual atau memproses lebih lanjut
Tidak diperlukan tambahan
Keputusan Jika A positif, pilih alternatif memproses lebih lanjut Jika A negatif, jangan pilih alternatif memproses lebih lanjut
Pendapatan diferensial Rpxx
Biaya diferensial Rpxx - A
Diperlukan tambahan fasilitas
Keputusan Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih besar daripada B, alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya dipilih Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi
Pendapatan diferensial Rpxx Biaya diferensial Rpxx - A Aktiva diferensial B
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
3 . Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu atau Kegiatan Usaha Departemen Lain
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk (product
line ) atau yang memilki berbagai departemen penghasil laba,Adakalnya manajemen puncak
menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemennya mengalami kerugian
usaha yang akan diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini,
manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi
produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian. Informasi yang relevan untuk
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya difernsial dan pendapatan
diferensial. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu
perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan dari produk /departemen
tertentu( foregone revenues ). Pendapatan hilang ini merupakan informasi pendapatan diferensial
dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternatif menghentikan produksi
produk atau departemen tertentu. Dilain pihak, dengan dihentikannya usaha departemen tertentu,
perusahaan menikmati manfaat berupa biaya terhindarkan yang mrp informasi akuntansi
diferensial . Jika biaya terhindarkan (yg mrp manfaat yg diperoleh ) lebih besar dari pendapatan
yang hilang ( yg mrp pengorbanan) akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha
departemen tertentu, maka alternatif penghentian sebaiknya dipilih. Jika biaya terhindarkan lebih
kecil dari dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha
departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut tidak dipilih.
Contoh :
Suatu toko memiliki 3 departemen : departemen kosmetika ,departemen pakaian,
departemen bahan kelontong. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun anggaran 20x4
disajikan Sbb:
Kosmetika Pakaian Brg Kelontang Hasil Penjualan Rp. 50.000.000 Rp. 25.000.000 Rp.25.000.000 Biaya Variabel Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000 Laba Kontribusi Rp. 25.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000 Biaya tetap terhindarkan Rp. 10.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 11.000.000 By tetap tidak terhindarkan Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 Jmh by tetap Rp. 13.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 14.000.000 Laba (rugi) bersih Rp. 12.000.000 Rp. 4.000.000 (Rp. 1.000.000)
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Manfaat : Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan dengan ditutupnya Kegiatan usaha Departemen barang kelontang: Biaya variabel Rp. 12.000.000 Biaya tetap terhindarkan Rp. 11.000.000 Total manfaat (benefit) Rp. 23.000.000 Pengorbanan Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan Penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan Usaha departemen barang kelontong Rp. 25.000.000 Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika alternatif menghentikan kegiatan Usaha departemen brg kelontong dipilih Rp 2.000.000
Lampiran 7-3 Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan menghentikan produksi atau kegiatan
4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Menghentikan atau melanjutkan produksi /
Fasilitas produksi yang lama dihentikan
Keputusan Jika A positif, penghentian produksi produk sebaiknya dipilih Jika A negatif, penghentian produksi produk sebaiknya tidak dipilih
Biaya diferensial: biaya terhindarkan Rpxx
Pendapatan diferensial: foregone revenues Rpxx - A
Fasilitas produksi lama dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bisnis yang
Biaya diferensial: * Biaya terhindarkan Rpxx * Biaya kesempatan Rpxx - Jumlah biaya diferensial Rpxx
Pendapatan diferensial: foregone revenues Rpxx - A
Keputusan Jika A positif, penghentian produksi produk sebaiknya dipilih Jika A negatif, penghentian produksi produk sebaiknya tidak
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Biaya Variabel: Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak (pesanan khusus),
informasi akuntansi adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus
tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya diterima. Dilain pihak , jika pendapatan
diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya difernsial, maka pesanan khusus sebaiknya
ditolak.
Contoh :
PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun .
Untuk tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual
produk X sebanyak 150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan.
Anggaran biaya untuk tahun tsb sbb:
By. Produksi variabel Rp.400 Rp.60.000.000 By.komersial variabel 120 18.000.000 Biaya Tetap: By.Produksi tetap 300 45.000.000 By. Komersial tetap 150 22.500.000 Rp.970 Rp.145.000.000 Gb: Data biaya persatuan dan total biaya produk X Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan. Pendapatan diferensial : 30.000 satuan x Rp.750 Rp.22.500.000 Biaya diferensial: By. Produksi Variabel Rp.12.000.000 By. Komersial Variabel Rp. 3.600.000 Rp.15.600.000 Laba Diferensial Rp. 6.900.000 Gb. Pendapatan & biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Menerima atau menolak pesanan khusus.
Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki menerima pesanan khusus tersebut.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
KEPUTUSAN PENENTUAN BAURAN PRODUK
Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan dijual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang
ditawarkan penjual tertentu.
Suatu bauran produk perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu :
a. Luas bauran produk berhubungan dengan sejumlah lini produk berbeda yang ditawarkan
perusahaan.
b. Panjang bauran produk berhubungan dengan banyaknya jenis barang yang dibuat dalam
lini produknya.
c. Kedalaman bauran produk berhubungan dengan sejumlah versi yang ditawarkan masing-
masing produk dalam lini.
d. Konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan berbagai lini
produk dalam pemakaian akhir, kebutuhan produksi, saluran distribusi, atau beberapa hal
lain.
Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi produk.
Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;
a. Perusahan dapat menambah lini produknya.
b. Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih lengkap.
c. Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam bauran produk.
d. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya, tergantung apakah perusahaan
ingin memiliki reputasi kuat dalam satu bidang atau dalam beberapa bidang.
Perusahaan sering dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan berkenaan
dengan penawaran atau penerimaan harga untuk produk-produk yang dihasilkan. Dalam kaitan
ini adalah penting bagi manajemen memahami bagaimana seharusnya menganalisis biaya produk
(product costs). Bahkan ketika harga ditentukan oleh pasar dan perusahaan tidak mampu
mempengaruhinya, maka manajemen tetap harus memutuskan bauran produk (product mix)
untuk diproduksi dan dijual pada harga tersebut.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Pertimbangan dalam Penentuan Harga Jangka Pendek & Jangka Panjang
Dalam jangka pendek biaya-biaya berbagai sumber daya adalah tetap dikarenakan
kapasitas tersedia untuk produksi dan aktivitas penunjangnya tidak dapat diubah dengan mudah.
Konsekuennya, adalah dalam keputusan jangka pendek, kita harus memberikan perhatian khusus
apakah :
1. Perusahaan masih memiliki surplus kapasitas produksi, atau
2. Kapasitas yang tersedia membatasi alternatif tambahan produksi.
Hal lain lagi yang harus menjadi pertimbangan adalah posisi perusahaan, apakah :
1. Price Setter.
2. Price Taker.
Penentuan posisi perusahaan dapat digambarkan dengan matrix sebagai berikut :
Jenis Keputusan Price Taker Price Setter
Jangka Pendek 1 2
Jangka Panjang 4 3
Bauran Produk Jangka Pendek (Kuadran 1)
Sebagai price taker, perusahaan harus memutuskan bauran produk yang paling
menguntungkan dalam jangka pendek. Prinsip dasar yang harus digunakan adalah menentukan
marjin kontribusi (contribution margin) dari setiap kendala sumber daya dan menentukan kriteria
pengambilan keputusan.
Ada dua alternatif untuk meningkatkan marjin kontribusi dari faktor kendala sumber daya :
1. Memproduksi produk dengan berpatokan pada kontribusi marjin yang tertinggi, atau
2. Mproduktivitas sumber daya yang menjadi kendala tersebut.
Contoh :
Keputusan Penentuan Harga Jangka Pendek (Kuadran 2)
Sebagai price setter jangka pendek, perusahaan seringkali dihadapi pada permasalahan
apakah akan menerima pesanan khusus atau menolaknya. Pesanan khusus sering diartikan
sebagai pesanan yang apabila diterima tidak akan berpengaruh pada penjualan produk lainnya
dalam jangka pendek.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai kriteria pengambil keputusan :
1. Masih tersedia kelebihan kapasitas produksi? (Available Surplus Capacity).
2. Tidak ada tersedia kelebihan kapasitas produksi (No Audilable Surplus Capacity).
3. Relevant Cost.
4. Opportunity cost.
Contoh :
Keputusan Penentuan Harga Jangka Panjang (Kuadran 3 & 4)
Dalam jangka panjang penentuan harga harus dibebankan pada elastisitas permintaan
(demand elasticity) dari produk itu sendiri. Semakin elastis maka penambahan harga (mark up)
semakin kecil, karena kenaikan harga akan menyebabkan turunnya permintaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah intensitas kompetisi. Namun perlu diingat
penentuan harga dalam jangka panjang tergantung pada sasaran yang telah ditetapkan dalam
strategi perusahaan, yang dapat berupa :
1. Memaksimumkan laba, atau
2. Penetrasi pasar demi keuntungan jangka panjang.
Contoh :
ILUSTRASI KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Binus Fax Co. memproduksi 2 macam model Fax type A dan B.Informasi untuk kedua
produk sebagai berikut :
A B Biaya bahan baku (BB) $ 120 $ 160 Biaya Tenaga kerja (TK) ($ 20/jam) 50 80 Biaya Overhead Pabrik Tetap 20 40 Variable ($5 per jam mesin) 20 40 Harga jual per unit $ 260 $ 400 Permintaan bulanan 8000 unit 5000 unit Kapasitas produksi adalah 60.000 jam mesin
1. Tentukan marjin kontribusi untuk kedua produk tersebut.
2. Tentukan bauran produk yang akan memaksimalkan laba.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
3. Apabila diterima special order dari pelanggan yang bersedia membeli 2.000 unit type A
seharga 300/unit, tentukan opportunity cost dari pesanan tersebut.
4. Apakah perusahaan sebaiknya menerima atau menolak pesanan tersebut.
Jawab :
1. A B Harga jual $ 260 $ 400 Variable cost per unit - BB $ 120 $ 160 - TKL 50 80 - BOP 20 40 Total variable cost 190 $ 280 Marjin kontribusi per unit $ 70 $ 120
2.
A B Jam mesin per unit
4520
8540
Marjin kontribusi $ 70 $ 120 Marjin kontribusi per jam mesin
5,17470$
15$8
130$
Maka rencana optimal adalah :
a. Memproduksi 8.000 unit type A. b. Memproduksi 3.500 unit type B.
3. Karena keadaan surplus kapasitas untuk memproduksi tambahan tipe A. 2000 unit yang
membutuhkan (2.000 x 4) jam mesin, maka produksi tipe B harus dikurangi sebanyak 1.000
unit (8.000/8). Maka opportunity cost dari keputusan ini adalah : 1.000 x $ 120 = $ 120.000.
-
Akuntansi Manajemen & Biaya Pengambilan Keputusan jangka Pendek
Daftar Pustaka Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.
----------, (2001) Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Penerbit Salemba
Empat .,edisi 3
Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Buku Satu, Yogyakarta: BPFE.
-----------, 2000. Akuntansi Biaya. Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan
Keputusan. Buku Satu. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hansen dan Mowen (2009), Akuntansi Manajerial (Terjemahan ) Penerbit Salemba Empat Buku 2 Edisi 8.
http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-manajemen-biaya-pembuatan-keputusan-dengan-biaya-relevan-penekanan-strategis-kel-5#btnNext
http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/biaya-relevan-untuk-pengambilan-keputusan/
http://iwandah.blogspot.com/2010/03/makalah-pemasaran-produk.html