pengaruh intensitas penggunaan bahasa arab dalam...
Post on 31-May-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN BAHASA
ARAB DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP
KEBERHASILAN MENGAJAR GURU PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
oleh
MUSTAQIM
NIM. M1.14.010
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
2
3
4
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Intensitas Penggunaan Bahasa Arab dalam Pembelajaran terhadap
Keberhasilan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Salatiga
Tahun 2015/2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Mengetahui intensitas
penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh guru PAI di kota salatiga, (2)
Mengetahui keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota Salatiga
tahun pelajaran 2015/2016, (3) Mengetahui pengaruh intensitas penggunaan bahasa
Arab dalam pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama
Islam di kota Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh
satuan pendidikan wilayah kota Salatiga pada jenjang SMP dan SMA yang
melibatkan guru dan siswa. Populasi dalam penelitian adalah seluruh Guru PAI
yang berdedikasi di wilayah kota Salatiga dan siswa yang beragama Islam. Dari
populasi tersebut peneliti mendapati guru PAI sejumlah 83 guru sebagai responden
dengan menggunakan angket/kuesioner. Pengambilan sampel bagi siswa dilakukan
dengan teknik cluster sampling. Teknik analisis data menggunakan 2 macam
analisis, yaitu : Analisis deskriptif, dan Analisis regresi multivariat dengan bantuan
software SPSS versi 16. Hasil analisis data menunjukkan bahwa : 1) Intensitas
penggunaan bahasa Arab guru dalam pembelajaran PAI di kota Salatiga dalam
kategori rendah terdapat pada kelas interval 28-38. Dengan mean sebesar 31,29
dengan standar deviasi 5,373. 2) Tingkat keberhasilan mengajar guru pendidikan
agama Islam di kota Salatiga termasuk dalam kategori rendah terdapat pada kelas
interval 23–32. mean sebesar 27,12 dengan standar deviasi 3,289. 3) Terdapat
pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab terhadap keberhasilan mengajar guru
pendidikan agama Islam di kotas Salatiga sebesar 1,1%. Pengaruh ini menunjukkan
arti bahwa apabila intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh
guru pendidikan agama Islam naik, maka keberhasilannya dalam mengajar akan
meningkat.
Kata Kunci : Intensitas Penggunaan Bahasa Arab, Pembelajaran, Keberhasilan
Mengajar.
5
ABSTRACT
Title: Effect of Intensity of use of Arabic in the success of Teaching and Learning
Teacher of Islamic Education in Salatiga Year 2015/2016.
The purpose of this study was to determine: 1) Knowing the intensity of the
use of the Arabic language in the learning of Islamic religious education in the city
of Salatiga, (2) Determine the success of teaching Islamic religious education
teachers in Salatiga in the academic year 2015/2016, (3) Determine the influence
of intensity the use of Arabic in teaching and learning to the success of Islamic
religious education teachers in Salatiga in the academic year 2015/2016.
This research is quantitative. This study was conducted throughout the
education unit area of Salatiga in junior high school and high school involving
teachers and students. The population in the study were all Islamic religious
education teachers who are dedicated in the city of Salatiga and Muslim students.
The population of researchers found a number of Islamic religious education
teachers 83 teachers as respondents using a questionnaire / questionnaire. Sampling
for students conducted by cluster sampling. Data were analyzed using two kinds of
analysis, namely: Descriptive analyzes and multivariate regression analysis with
SPSS version 16. The result showed that: 1) The intensity of the use of the Arabic
language teacher in Islamic religious education in Salatiga in the low category
contained in class interval 28-38. With a mean of 31.29 with a standard deviation
of 5.373. 2) The success rate of teaching Islamic religious education teachers in
Salatiga included in the low category contained in the class interval 23-32. a mean
of 27.12 with a standard deviation of 3.289. 3) There is the influence of the intensity
of the use of Arabic on the success of teaching Islamic religious education teachers
in Salatiga kotas of 1.1%. This influence shows meaning that if the intensity of the
use of Arabic in teaching by teachers of Islamic education goes up, then his success
in teaching will increase.
Keywords: Intensity of use of Arabic, Learning, Success Teaching.
6
PRAKATA
Bissmillaahirrakhmaanirrakhim,
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat, nikmat
dan hidayah yang dilimpahkanNya, sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tesis ini mengungkapkan tentang intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran pengaruhnya terhadap keberhasilan mengajar guru PAI di Kota
Salatiga. Tesis ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab akademik dalam
rangka penyelesaian program Magister Konsentrasi Pendidikan Agama Islam pada
Program Pascasarjana IAIN Salatiga.
Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah memberi
bantuan berupa arahan, bimbingan dan motivasi selama peneliti menyelesaikan
studi, kepada yang terhormat:
1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. sebagai Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag. sebagai direktur Program Pascasarjana IAIN
Salatiga
3. Prof. Dr. H. Mansur, M. Ag sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai
tesis ini terwujud
4. Seluruh Dosen Pascasarjana IAIN Kota Salatiga yang telah banyak
memberikan wawasan dan bimbingan selama peneliti menempuh studi ini
5. Bapak Kepala Kantor KEMENAG Kota Salatiga yang telah memberikan ijin
untuk menempuh studi ini
6. Bapak/Ibu Kepala Sekolah baik tingkat SMP maupun SMA yang telah
memberikan ijin penelitian di satuan pendidikan setempat
7. Bapak/Ibu Ketua MGMP PAI Kota Salatiga baik tingkat SMP maupun SMA
yang telah memberikan ijin penelitian di satuan pendidikan setempat
8. Bapak/Ibu guru PAI baik tingkat SMP maupun SMA di kota Salatiga sebagai
responden penelitian yang telah bersedia bekerja sama dalam memberikan data
untuk penelitian
7
9. Temat-teman mahasiswa Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah
memberi dukungan moril sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis
10. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu yang telah ikut
membantu pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah S.W.T dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya. Amien.
Salatiga, 03 Januari 2017
Peneliti,
Mustaqim, S.Pd.I
NIM. M1.14.010
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
PRAKATA ................................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
i
ii
iii
iv
vi
viii
x
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 2
C. Signifikansi Penelitian .........................................................
D. Kajian Pustaka ................................................................. 15
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS ......................................
A. Intensitas Penggunaan ........................................................ 5
B. Bahasa Arab ....................................................................... 9
C. Pembelajaran ...................................................................... 9
D. Keberhasilan Mengajar ........................................................
E. Guru Pendidikan Agama Islam ...........................................
F. Hipotesis ........................................................................... 17
METODE PENELITIAN ........................................................ 19
A. Jenis Penelitian ................................................................. 19
B. Tempat Penelitian ................................................................
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................... 19
D. Metode Pengumpulan Data .............................................. 19
1
1
5
5
7
10
8
13
15
16
18
21
23
9
BAB III
BAB IV
BAB V
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN .................... 25
A. Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................... 25
B. Hasil Penelitian ................................................................ 28
C. Analisis Data .................................................................... 31
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 36
PENUTUP ............................................................................... 39
A. Simpulan .......................................................................... 39
B. Saran ....................................................................................
23
23
23
24
27
20
30
35
36
38
38
39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 4
LAMPIRAN ................................................................................................ 4
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 9
41
43
74
10
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
Hasil Uji Validitas ............................................................... 21
Hasil Uji Reliabilitas ........................................................... 22
Hasil Uji Linieritas ............................................................. 25
Hasil Uji Normalitas ............................................................ 26
Skor Penggunaan Bahasa Arab dalam pembelajaran .......... 26
27
28
29
30
30
11
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
Skor Tingkat Keberhasilan Mengajar.................................. 27
Analisis Hasil Penelitian ..................................................... 28
Klasifikasi Intensitas Penggunaan Bahasa Arab ................. 29
Klasifikasi Tingkat Keberhasilan Mengajar ........................ 30
Rangkuman Analisis Data ..................................................... 31
32
33
34
34
35
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Instrumen Uji Coba .................................................................. 44
Hasil Uji Coba .......................................................................... 45
Hasil Uji Validitas Penggunaan Bahasa ................................... 55
Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 59
Hasil Uji Validitas Tingkat Keberhasilan Mengajar ................ 64
Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................
Instrument Penelitian Guru
......................................................................................................
69 ................................................................................................ 7
Instrumen Penelitian Siswa ...................................................... 78
Data Hasil Penelitian ................................................................ 79
Biografi Penulis ............................................................................
45
53
55
57
58
59
60
63
66
74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika perkembangan masyarakat melaju sangat pesat seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut semua pihak mampu
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru dalam mencapai
keberhasilan, yaitu dengan persaingan. Tantangan persaingan yang semakin tajam
pada era globalisasi menuntut peningkatan kualitas profesi dan efisiensi secara terus
menerus, sehingga kemampuan daya saing profesional diharapkan akan lebih
kompetitif.
Era globalisasi mengubah hakekat kerja menuju kepada profesionalisasi di
segala bidang dan aspek kehidupan. Termasuk di dalam perubahan global adalah
profesi guru. Sesuai dengan tuntutan perubahan masyarakat global, tugas guru juga
dituntut profesional dalam bidangnya.1
Guru yang profesional bukan sekedar sebagai alat untuk transmisi
kebudayaan akan tetapi mentransformasikan kebudayaan itu ke arah budaya yang
dinamis dan menuntut penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, produktivitas
yang tinggi dan kualitas karya yang mampu meningkatkan daya saing.2
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 8
menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
1World Bank, Education in Indonesia: From Crisis to Recovery, Washington, DC: East Asia
and Pasific Regional Office, 2003. 2H.A.R Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 78.
1
2
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rokhani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tidak terkecuali adalah guru Pendidikan
Agama Islam.3
Pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang memiliki
spektrum yang sangat luas, di dalamnya memuat berbagai materi keagamaan yang
sangat kompleks dengan kajian ilmiahnya ( Fiqih, Ushul Fiqh, Aqidah, Akhlak,
Tajwid, Tarikh, ‘Ulumu al-Qur’an, Hadis dsb.). Sementara itu, bahasa Arab sendiri
bagi umat Islam memiliki peranan sangat penting dalam mengkaji ilmu yang erat
kaitannya dengan pendidikan agama Islam, karena ia merupakan bahasa yang
dipakai untuk menyampaikan pesan suci kepada manusia melalui sumber hukum
utamanya, yaitu al-Qur’an dan al-Hadis.
Menurut teori instrumentalisme yang dikenalkan oleh Bruner, bahasa
adalah alat pada manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan pemikiran,
semakin luas kemampuan berbahasa seseorang maka semakin tinggi pula tingkat
kecerdasan dan nalar seseorang. Dengan kata lain, bahasa dapat membantu
pemikiran manusia supaya dapat berpikir secara sistematis.4 Bahasa adalah sebagai
sarana komunikasi bagi setiap bangsa di dunia. Bangsa yang berbudaya tercermin
dari intensitas penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kehidupannya.
Kaitannya dengan penelitian ini, bahwa intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam dapat dijadikan sebagai tolak ukur tingkat
keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam sebagaimana yang dimaksud.
3Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 4Abdul Chaer, Psikolinguistik: Kajian Teoritik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, 59.
3
Guru yang ideal adalah guru yang memenuhi kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rokhani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru sebagai salah
satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar memiliki posisi yang sangat
menentukan keberhasilan, karena fungsi guru adalah merancang, mengelola,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu, kedudukan guru
dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan menentukan. Strategis,
karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran,
bersifat menentukan, karena guru yang memilah dan memilih materi sebagai bahan
pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru ialah kinerja di
dalam merencanakan atau merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk menjadi guru pendidikan Agama Islam
yang ideal haruslah memiliki beberapa kemampuan dan juga harus memiliki syarat-
syarat tertentu.
Penelitian ini memfokuskan pada intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam dan keberhasilan mengajar guru pendidikan
agama Islam (GPAI), tuntutan akan idealnya seorang guru dalam menguasai materi
serta keterampilan mengajar demi keberhasilannya dalam mengajar menjadi sangat
penting, mengingat muatan materi yang diajarkan kepada peserta didik sarat dengan
kandungan ayat maupun hadis.
Asumsi yang melandasi keberhasilan guru pendidikan agama Islam dapat
diformalisasikan sebagai berikut: guru akan berhasil menjalankan tugas
4
kependidikannya bilamana guru tersebut mempunyai kompetensi Personal-Religius
dan Kompetensi Profesional-Religius.5 Oleh karena itu, meningkatkan keahlian,
baik dalam bidang yang diajarkannya maupun cara mengajarkannya merupakan
tugas yang harus dipenuhi supaya keberhasilan guru dalam mengajar dapat tercapai
dengan baik.
Menurut data yang diperoleh dari pengawas guru PAI di kota Salatiga baik
berupa naskah-naskah soal PAI, bahan ajar/ buku modul, perencanaan
pembelajaran yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
foto-foto, gambar, dokumen, notulen rapat, catatan harian, agenda dan dokumen
lainnya, didapati bahwa ada sejumlah perangkat pembelajaran dan buku teks PAI
yang dijadikan sebagai bahan ajar/ sumber belajar baik itu berupa buku modul, buku
siswa atau yang lainnya ternyata masih terdapat kesalahan dalam penulisan atau
penyusunannya baik dalam instrument soal maupun materi PAI itu sendiri.
Kesalahan tersebut terjadi pada penggalan ayat atau matan hadis, terjemah atau arti
yang kurang berkesesuaian antara teks Arab dan isinya. Oleh karena itu, jika
intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh guru terhadap materi
yang bermuatan bahasa Arab kurang, kemungkinan yang terjadi adalah pembiaran
terhadap materi-materi tersebut sehingga siswa tidak mampu menyerapnya secara
baik dan utuh. Di sisi lain, latar belakang kemampuan bahasa Arab bagi guru juga
berbeda.
5Muhaimin, Suti'ah, dan Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, 97.
5
Dengan menyadari kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini
penulis mengambil judul “Pengaruh Intensitas Penggunaan Bahasa Arab dalam
Pembelajaran terhadap Keberhasilan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam Di
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Selanjutnya permasalahan-permasalahan di atas disarikan dalam rumusan
permasalahan “Bagaimanakah pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota
Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh
guru PAI di kota Salatiga?
2. Bagaimanakah keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota
Salatiga tahun pelajaran 2015/2016?
3. Apakah terdapat pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di
kota Salatiga tahun pelajaran 2015/2016?
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
6
a. Mengetahui intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam di kota Salatiga.
b. Mengetahui keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota
Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
c. Mengetahui pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam
di kota Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat penulis kemukaan sebagai berikut ;
a. Manfaat Teoritis :
1) Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru
Pendidikan Agama Islam
2) Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar
3) Menentukan kebijakan mengenai konsep ideal guru PAI sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan
yang ada dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran guru
Pendidikan Agama Islam.
b. Manfaat Praktis :
1) Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada, termasuk para
pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan, serta pemerintah secara umum.
7
2) Memberikan pedoman bagi kepala sekolah dalam mengambil
kebijaksanaan yang dimiliki demi mendukung setiap upaya kondusif
untuk meningkatkan kualitas pengajaran pada guru.
3) Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas
pengajaran guru Pendidikan Agama Islam.
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Nilawati Astini. Pengaruh Media VCD Interaktif dan Media Gambar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau
Dari Segi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02
Cakranegara Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian 1) terdapat perbedaan
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara pembelajaran bermedia VCD
Interaktif dengan pembelajaran bermedia gambar di Sekolah Dasar 02
Cakranegara (Fhitung > Ftabel atau 10,741 > 6,63 pada taraf signifikansi 5%). 2)
terdapat perbedaan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara kelompok
siswa motivasi tinggi dengan kelompok siswa yang mempunyai motivasi
rendah di Sekolah Dasar (Fhitung > Ftabel atau 25,002 > 6,63 pada taraf
signifikansi 5%), 3) Tidak terdapat interaksi pengaruh pembelajaran bermedia
VCD, Gambar dan motivasi belajar terhadap presatsi besar mata pelajaran Ilmu
8
Pengetahuan Sosial siswa Sekolah Dasar (Fhitung < Ftabel atau 0,493 < 6,63 pada
taraf signiifkansi 5%).6
Muhammad Masyruh, pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi
belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian ada
pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa
kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010. Hal ini dapat
dilihat dari analisis regresi yaitu nilai regresi (Fhitung) diketahui berjumlah
77,19, sedangkan nilai F Tabel untuk Ft0,01 ( 1:32) = 7,50 dan Ft0,05 (1 : 32) =
4,15. Dengan demikian Fhitung > Ft0,01 dan Ft0,05 hal ini menunjukkan adanya
nilai yang signifikan. Ini berarti penguasaan mufrodat berpengaruh pada
prestasi belajar bahasa Arab baik pada taraf signifikan 1% maupun pada taraf
signifikan 5%. Keadaan ini menunjukkan bahwa hipotesa yang diajukan adalah
signifikan artinya hipotesa tersebut dapat diterima.7
Tajudin Nur. Sumbangan bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia dalam
perspektif pengembangan bahasa dan budaya. Hasil penelitian ada tiga aspek
penting sumbangan bahasa Arab terhadap bahasa Indonesia, yaitu penguasaan
kosa kata, kurang lebih 2.336 kata kosa kata Arab gramatika bahasa Arab
digunakan dalam sistem gramatika bahasa Indonesia dalam hal pembentukan
6Nilawati Astini, “Pengaruh Media VCD Interaktif dan Media Gambar Terhadap Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Segi Motivasi Belajar Siswa Kelas
IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cakranegara Nusa Tenggara Barat”, Tesis, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2010, 14. 7Muhammad Masyruh, “Pengaruh Penguasaan Mufrodat terhadap Prestasi Belajar Bahasa
Arab Siswa Kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2009/2010”, Skripsi, IAIN Walisongo Semarang, 2011, 57.
9
jender dan pembentukan kata yang menunjukkan arti sifat. Pada aspek budaya,
bahasa Arab juga mempunyai andil dalam pengembangan budaya Indonesia.8
Zulia Rahmawati, Pengaruh Intensitas Berkomunikasi dengan bahasa
Arab terhadap Penguasaan Kemahiran Al-Kalam Mahasiswa Jurusan Bahasa
Arab Universitas Negeri Sunan Kalijaga.9 Hasil penelitian menunjukkan
bahwa besarnya nilai rata-rata mahasiswa pada variabel Intensitas
Berkomunikasi bahasa Arab adalah 68,54%, sedangkan besarnya nilai rata-rata
pada variabel Kemahiran Al-Kalam adalah 83,16%. Hal ini berarti bahwa
Kemahiran Al-Kalam lebih besar daripada Intensitas Berkomunikasi bahasa
Arab. Dari hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien Intensitas
Berkomunikasi bahasa Arab terhadap penguasaan Kemahiran Al-Kalam
adalah 0,471 dan signifikansinya 0,003 yang kurang dari 0,5. Ini berarti ada
korelasi yang signifikan antara Intensitas Berkomunikasi Bahasa Arab
terhadap Penguasaan Kemahiran Al-Kalam.
Adapun penelitian ini memfokuskan pada pengaruh intensitas
penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar
guru pendidikan agama Islam di kota Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
8Tajudin Nur, “Sumbangan Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia dalam Perspektif
Pengembangan Bahasa dan Budaya”, Humaniora, Vol. 26, No. 2 (2014), 235. 9Zulia Rahmawati, “Pengaruh Intensitas Berkomunikasi dengan Bahasa Arab terhadap
Penguasaan Kemahiran Al-Kalam Mahasiswa Angkatan Tahun 2011 Jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”,
Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, 82-83.
10
BAB II
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS
A. Intensitas Penggunaan
Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti hebat,
kuat, semangat, giat.10 Sedangkan menurut Nurkholif Hazim, “Intensitas adalah
kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha”.11 Jadi intensitas secara
sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan
penuh semangat untuk mencapai tujuan. Perkataan intensitas sangat erat kaitannya
dengan motivasi, antara keduanya tidak dapat dipisahkan.
Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi, sebab seseorang melakukan usaha
dengan penuh semangat karena adanya motivasi sebagai pendorong pencapaian
prestasi.
Intensitas memiliki beberapa indikator yaitu sebagai berikut:
a. Motivasi
10John M. Echols, & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2014,
408. 11Nurkholif Hazim, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: UT PUSTEKOM IPTPI, 2005, 191.
11
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme (baik
manusia maupun hewan) yang mendorongnya untiuk melakukan sesuatu. Disini
motivasi berarti pemasok daya untuk berbuat atau bertingkah laku secara
terarah. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari
dalam diri individu yang dapat melakukan tindakan, termasuk didalamnyan
adalah perasaan menyukai materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang mendorong untuk
melakukan tindakan karena adanya rangsangan dari luar individu, pujian dan
hadiah atau peraturan sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan seterusnya,
merupakan contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa
untuk belajar.
b. Durasi kegiatan
Durasi kegiatan yaitu berapa lama kemampuan penggunaan untuk
melakukan kegiatan. Dari indikator ini dapat dipahami bahwa motivasi akan
terlihat dari kemampuan seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan
kegiatan.
c. Frekuensi kegiatan
Frekuensi dapat diartikan dengan kekerapan atau kejarangan kerapnya,
frekuensi yang dimaksud adalah seringnya kegiatan itu dilaksanakan dalam
periode waktu tertentu. Misalnya dengan seringnya siswa melakukan belajar
baik disekolah maupun diluar sekolah.
d. Presentasi
10
12
Presentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau harapan yang
keras yaitu maksud, rencana, cita-cita atau sasaran, target dan idolanya yang
hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. Ini bisa dilihat dari keinginan
yang kuat bagi siswa untuk belajar.
e. Arah sikap
Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri seseorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal-hal yang bersifat positif ataupun negatif. Dalam bentuknya
yang negatif akan terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,
membenci, bahkan tidak menyukai objek tertentu. Sedangkan dalam bentuknya
yang positif, kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan
mengharapkan objek tertentu. Contohnya, apabila siswa menyenangi materi
tertentu maka dengan sendirinya siswa akan mempelajari dengan baik.
Sedangkan apabila tidak menyukai materi tertentu maka siswa tidak akan
mempelajari.
f. Minat
Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti
memiliki makna bagi dirinya. Minat ini erat kaitannya dengan kepribadian dan
selalu mengandung unsur afektif, kognitif, dan kemauan. Ini memberikan
13
pengertian bahwa individu tertarik dan kecenderungan pada suatu objek secara
terus menerus, hingga pengalaman psikisnya lainnya terabaikan.12
Dengan demikian, makna intensitas yang dikehendaki dalam penelitian ini
adalah tingkat keseringan guru dalam menggunakan bahasa Arab sebagai upaya
untuk meningkatkan keberhasilannya dalam mengajar Pendidikan Agama Islam
melalui telaahnya terhadap materi-materi PAI yang muatan materinya diambil dari
bahasa Arab baik dalam al-Qur’an atau Hadis.
B. Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah sebuah bahasa keluarga rumpun semit yang digunakan
oleh orang-orang yang mendiami semenanjung Arabiah, di bagian Barat Daya
benua Asia. Kedua, bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk
berkomunikasi dengan hamba-Nya dan telah diturunkan sebagai penutup syariat
agama-Nya kepada utusan-Nya yang mulia Nabi Muhammad Saw dan ditakdirkan
menjadi bahasa al-Qur'an. Ketiga, kata atau kalimat yang digunakan oleh bangsa
Arab untuk menyatakan maksud atau gagasannya.13
Berdasarkan penggunaannya bahasa Arab memiliki 2 (dua) tipe penggunaan
bagi penuturnya, yaitu bahasa Arab baku dan Arab ‘amiyah. Bahasa Arab baku
adalah bahasa Quraisy yang digunakan Al-Qur'an dan nabi Muhammad Saw.
Bahasa ini selanjutnya disebut sebagai bahasa Arab fusha.
Hari ini bahasa Arab fusha adalah ragam bahasa yang ditemukan di dalam
Al-Qur'an, hadis Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fusha hari ini juga
12Nuraini, Intensitas Belajar Siswa, http://suaraguru.wordpress.com /2011/12/01/, Akses 30
Desember 2014. 13Mustafa al-Gulayaini, Jami al-Durus al-Arabiyyah, jilid. I, diterjemahkan oleh Moh. Zuhri
dkk. Pelajaran bahasa Arab lengkap, Semarang: CV. al-Syifa, 1992, 13.
14
digunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi dan untuk kepentingan kodifikasi
karya-karya puisi, prosadan penulisan pemikiran intelektual secara umum.14
Sedangkan bahasa amiyah adalah bahasa yang "menyalahi" kaidah-kaidah orisinil
bahasa fusha. Dengan kata lain, bahasa amiyah adalah "bahasa dalam
penyimpangan" (lughat fi: al-lahn) setelah sebelumnya merupakan fenomena
penyimpangan dalam (sebuah) bahasa (lahn fi: al-Lughat).15
Terkait dengan urgensi bahasa Arab, paling tidak ada beberapa hal pokok
yang dipandang sebagai peranan penting keberadaan bahasa Arab di dalamnya,
yaitu peranan dalam agama, dalam ilmu pengetahuan dan dalam pergaulan. Peranan
bahasa Arab dalam agama Islam tidak dipertanyakan lagi. Bahasa Arab merupakan
sarana yang paling penting untuk memahami agama Islam. Hal ini karena al-
Qur’an, al-Hadis, al-atsar, tafsir, dan penjelasan para ulama sebagian besar
menggunakan bahasa Arab. Untuk bisa memahaminya kita membutuhkan sarana
yaitu bahasa Arab.16
Bahasa Arab merupakan bahasa yang analitis artinya tipe bahasa yang
menyatakan berbagai segi gramatika, terutama dengan kata terpisah dan urutan
kata, atau bisa juga disebut dengan bahasa isolatif. Adalah ilmu nahwu - sharaf
(INAS) dikenal sebagai tatabahasa bahasa Arab. Dua ilmu ini, nahwu dan sharaf
memiliki hubungan yang sangat erat. Bahasa yang di dalamnya banyak didominasi
dengan kajian tentang nahwu, sehingga yang dimaksud dengan tata bahasa Arab
14Emil Badi' Ya'kub, Fiqh al-Lughat al-Arabiyah wa Khasha’isuha, Beirut: Dar al-Tsaqafah
al-Islamiyah, 1982, 144. 15Mustafa Sadiq Al-Rafi'i, Tarikh Adab al-Arab, Juz 1, Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1974,
234. 16Dony Handriawan, “Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Bahasa Kedua (Sebuah Kajian
Teoritis-Analitis), al-Ittijah, Vol. 04, No. 02 (2012), 144.
15
adalah ilmu nahwu, dan sering disebut Qawa’id al-Lughah dengan maksud tidak
terpisah dari ilmu sharaf, karena begitu eratnya hubungan antara morfologi dengan
sintaks.17
Adapun indikator dari intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran pada penelitian ini adalah seberapa besar tingkat keseringan guru
dalam menelaah materi PAI yang muatan materinya berbahasa Arab, pembuatan
soal, serta seberapa sering guru tersebut mengenalkan bahasa Arab pada peserta
didik meskipun hanya pada tingkat yang paling dasar.
C. Pembelajaran
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di
mana pihak yang mengajar adalah guru atau pendidik, sementara yang belajar
adalah siswa yang diorientasikan pada kegiatan pengajaran dalam rangka
pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya sebagai sasaran
pembelajaran.
Adapun pengertian Belajar menurut C.T. Morgan dalam buku Introduction
to Psychology, Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah
laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman yang lalu. Ringkasnya ia mengatakan
bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.18
17Saidun Fiddaroini, “Fungsi, Guna dan Penyalahgunaan Ilmu Nahwu - Sharaf”, Madaniya,
Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, Vol. XI, No.01 (2012),
3 18C.T. Morgan, Introduction to Psychology, 3rd Edition, United Stated of America: Mc Graw
Hill Companies, 1989, 26.
16
Dengan demikian, secara umum pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa
berubah ke arah yang lebih baik.
Arikunto mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap
oleh subjek yang sedang belajar.19 Sedangkan menurut Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian pembelajaran di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang
memungkinkan guru dapat mengajar, dan siswa dapat menerima materi pelajaran
yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu
lingkungan belajar.
D. Keberhasilan Mengajar
Pengertian mengajar menurut Jerome S. Brunner dalam bukunya Toward a
theory of instruction mengemukakan bahwa mengajar adalah menyajikan ide,
problem atau pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami
oleh setiap siswa.20
19Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: Rineka Cipta,
1993, 12. 20Jerome S. Bruner, Toward a Theory of Instruction, Cambridge: Harvad University Press,
1966, 102
17
Moh Uzer Usman dan Lilis Setyawati mengemukakan sebagai berikut ;
“Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil,
setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filosofinya. Namun
untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang
berlaku saat ini yang telah disempurnakan antara lain bahwa suatu proses belajar
mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila TIK tersebut
dapat tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan
tes formatif setiap selesai menyajikan satu satuan bahasan kepada siswa.21
Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu
proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:
1. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,
baik secara individu maupun kelompok
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ TIK telah dicapai siswa baik
individu maupun klasikal
Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari
keduanya adalah daya serap siswa terhadap pelajaran. Untuk mengetahui sampai
dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah
dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru,
kita dapat menggunakan tingkat acuan sebagai berikut:
1. Istimewa/maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat
dikuasai siswa
21Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, I, 1993, 7-8.
18
2. Baik sekal/optimal: apabila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai siswa
3. Baik/minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s/d 84%
dikuasai siswa
4. Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa.
E. Guru Pendidikan Agama Islam
Dalam pengertian umum, orang tidak mengalami kesulitan dalam
menjelaskan siapa guru dan sosok guru. Dalam pengertian ini, makna guru selalu
dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak di sekolah, di
lembaga pendidikan, dan mereka yang harus menguasai bahan ajar yang terdapat
dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam pekerjaan ataupun sebagai profesi,
guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat
penting. Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan
conditio sine quanon atau syarat mutlak dalam proses pendidikan sekolah.22
Secara etimologis, istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang
yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Rabinranath Tagore
menggunakan istilah Shanti Niketan atau rumah damai untuk tempat para guru
mengamalkan tugas mulianya dalam membangun spiritualitas anak-anak India
(spiritual intelligence).23 Dalam bahasa Arab, guru dikenal dengan al-mua’allim
22Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Dari Konsepsi Sampai Implementasi, Jakarta:
Grafindo Persada, 2002, 12. 23Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Jogjakarta: Hikayat Publishing, 2001, 11.
19
atau al-ustadz yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis taklim (tempat
memperoleh ilmu). Dengan demikian, al-mua’allim atau al-ustadz, dalam hal ini
juga mempunyai pengertian orang yang mempuyai tugas untuk membangun aspek
spiritualitas manusia.
Pengertian guru kemudian semakin luas, tidak hanya terbatas dalam konteks
keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual (spiritual intelligence) dan kecerdasan
intelektual (intelectual intelligence), tetapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik
jasmaniyah (bodily kinesthetic), seperti guru tari, guru olahraga, dan guru musik.
Semua kecerdasan itu pada hakikatnya juga menjadi bagian dari kecerdasan ganda
(multiple intelligence) sebagaimana dijelaskan oleh pakar psikologi terkenal
Howard Garner.24 Dengan demikian, guru dapat diartikan sebagai orang yang
tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua
aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.
Sedangkan guru (pendidik) menurut Drs. Ahmad Marimba adalah orang
yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik, pada umumnya jika
mendengar istilah pendidik akan terbayang di depan kita seorang manusia dewasa,
dan sesungguhnya yang kita maksudkan adalah manusia yang karena hak dan
kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan si terdidik.25
Hadarawi Nawawi mengatakan bahwa guru adalah orang yang kerjanya
mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah, sedangkan lebih khusus lagi ia
mengatakan bahwa guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan
24Suparlan, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa…, 36. 25Ahmad Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma’arif, 1989, 37.
20
pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak didik mencapai
kedewasaan.26
Selanjutnya arti pendidikan, dari segi bahasa pendidikan dapat diartikan
perbuatan (hal, cara, dan sebagainya) mendidik; dan berarti pula pengetahuan
tentang mendidik, atau pemeliharaan (latihan-latihan dan sebagainya) badan, batin,
dan sebagainya.27
Dalam bahasa Arab, para pakar pendidikan pada umumnya menggunakan
kata tarbiyah untuk arti pendidikan. Menurut Al-Husain bin Muhammad dalam
kitab Mufrodat Alfadhi al-Qur’an mengatakan bahwa tarbiyah pada asalnya
merupakan derevan dari kata al-Robb, yaitu menumbuhkan sesuatu secara bertahap
demi tahap hingga menuju pada batasan sempurna.28
Dengan demikian, istilah tarbiyah yang mengacu pada makna pendidikan
secara konseptual sejalan dengan subtansi yang berlaku dalam istilah pendidikan
itu sendiri, bahwa ia merupakan upaya penyempurnaan terhadap suatu hal yang
dilakukan secara bertahap.
Adapun pengertian pendidikan dari segi istilah, kita dapat merujuk kepada
berbagai sumber yang diberikan para ahli pendidikan. Dalam undang-undang
tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.2 Th. 1989) dinyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
26Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Jakarta: Raja
Grafindo, 2001, 62. 27W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1991,
250. 28Al-Husain bin Muhammad Al-Asfahani, Mufrodat Alfadhi al-Qur’an, Juz I, Damaskus:
Dar al-Qalam, IV, 2009, 336.
21
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.29
Selanjutnya, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, mengatakan
bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak yang antara satu dan
lainnya saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.30
Dari beberapa uraian penjelasan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
pendidikan adalah usaha atau proses yang bertujuan untuk membimbing atau
membina kualitas sumber daya manusia agar ia dapat melakukan perannya dalam
kehidupan seutuhnya secara optimal. Pendidikan pada intinya menolong manusia
agar dapat menunjukkan eksistensinya secara fungsional di tengah-tengah
kehidupan.
Dengan demikian, guru pendidikan agama Islam adalah seseorang yang
memiliki kemampuan menyajikan ide (pengetahuan) tentang ajaran agama Islam
untuk disampaikan kepada anak didik dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab supaya dapat terbimbing ke arah pencapaian kedewasaan serta membentuk
kepribadian muslim sejati yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai
keseimbangan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
29Undang-undang Tentang Sistem Pendidkan Nasional dan Peraturan Pelaksanaanya,
Jakarta: Sinar Grafika, 1993, 3. 30Abuddin Nata, Metodologi …, 338.
22
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.31 Berdasarkan landasan teori di atas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh intensitas
penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh guru PAI terhadap
keberhahsilannya dalam mengajar pendidikan agama Islam di kota Salatiga tahun
pelajaran 2015/2016.
31Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. X, 96.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian tentang pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota
Salatiga tahun pelajaran 2015/2016 ini adalah penelitian yang berjenis kuantitatif.
B. Tempat Penelitian
Penelitian tentang pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota
Salatiga tahun pelajaran 2015/2016 ini dilakukan di Kota Salatiga.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru mata pelajaran pendidikan agama
Islam (GPAI) yang bertugas di wilayah kota Salatiga, baik di sekolah negeri
maupun swasta, pada jenjang SMP dan SMA/SMK yang jumlah keseluruhannya
adalah 83 (delapan puluh tiga), yakni terdiri dari 36 (tiga puluh tujuh) guru PAI
SMP dan 47 (empat puluh tujuh) guru SMA/SMK. Dan peserta didik yang
beragama Islam pada jenjang SMP dan SMA/SMK.
2. Sampel Penelitian
23
24
Penentuan sampel dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan jumlah yang
akan diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik klaster (cluster sampling)
berdasarkan status, yaitu populasi peserta didik dibagi menurut status sekolah
(negeri dan swasta) yang ada di Salatiga. Sekolah yang dijadikan lokasi penelitian
adalah semua sekolah di kota Salatiga baik negeri maupun swasta. Masing-masing
klaster ditentukan 1 kelas sebagai responden yang terdiri dari responden peserta
didik SMP dan SMA/SMK. Dengan demikian setiap klaster sekolah akan diambil
1 peserta didik SMP dan SMA/SMK sebagai sampel yang akan mewakili populasi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA/SMK) baik
negeri maupun swasta.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki.32 Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data tentang pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh
guru PAI terhadap keberhasilannya dalam mengajar pendidikan agama Islam di
kota Salatiga.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode penelitian ditujukan pada penguraian dan penjelasan
apa yang telah lalu melalui sumber-sumber dokumen, dokumentasi merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau
32Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset, 2002, 135.
25
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.33
Metode ini dimaksudkan untuk mencari data berupa dokumentasi naskah-naskah
soal PAI, bahan ajar/ buku modul, perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), foto-foto, gambar, dokumen, notulen
rapat, catatan harian, agenda dan sebagainya yang dapat dijadikan referensi dalam
penelitian terutama data digali dari pengawas guru PAI di kota Salatiga.
3. Metode angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden
untuk dijawabnya.34 Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan
data mengenai intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran oleh guru
PAI, pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam mengajar pendidikan agama
Islam di kota Salatiga. Adapun prosedur pemberian skor untuk jawaban angket
yang diberikan oleh responden yaitu untuk butir soal atau pernyataan positif,
responden yang memberikan pernyataan selalu diberikan skor 4, sering diberikan
skor 3, kadang-kadang diberikan skor 2 dan yang tidak pernah diberikan skor 1.
Jumlah butir yang diujicobakan masing-masing sebanyak 20.
4. Analisis Data
Pemilihan jenis analisis data yang tepat merupakan faktor penting di dalam
menjawab permasalahan penelitian. Untuk itu setelah mempertimbangan
33Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bandung: Alfabeta, 2010,
231. 34Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 199.
26
permasalahan tujuan dan hepotesis yang diajukan serta data yang tersedia, maka
dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) macam analisis, yaitu: Analisis deskriptif,
dan Analisis regresi multivariat dengan bantuan software SPSS versi 16.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Uji Coba Instrumen Penelitian
Kegiatan uji coba instrumen penelitian ini diberikan kepada 40 orang responden uji
coba yang terdiri dari 20 peserta uji coba untuk variabel intensitas penggunaan
bahasa dan 20 orang peserta uji coba tingkat penguasaan bahasa. Untuk masing-
27
masing variabel, peneliti memberi 20 pernyataan yang harus dijawab oleh peserta
uji coba. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui pernyataan
yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian dan mana yang harus dibuang.
Berikut hasil uji coba yang peneliti lakukan:
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu instrument. Validitas ini diuji menggunakan korelasi product
moment dengan bantuan komputer program SPSS release 16,0. Item pernyataan
dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Variabel Jumlah
Pernyataan
Valid Tidak
Valid
Keterangan
Penguasaan Bahasa 20 15 5 Item yang
tidak valid
dibuang Tingkat Keberhasilan
Mengajar
20 13 7
Dari uji coba validitas terdapat 15 butir pernyataan yang dapat dijadikan instrumen
penelitian pada variabel intensitas penggunaan bahasa dan 13 instrumen penelitian
pada variabel tingkat keberhasilan mengajar.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajekan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika instrumen tersebut selalu ajek
(konsisten), tidak berubah-ubah.
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
27
28
Variabel Jumlah
Pernyataan
Koefisien Hasil
Analisis
Keterangan
Penguasaan Bahasa 15 0,751
Reliabel Tingkat Keberhasilan
Mengajar
13 0,889
Nilai alpha untuk variabel Intensitas penggunaan bahasa dan Tingkat Keberhasilan
Mengajar adalah 0,444. Setelah dibandingkan dengan koefisien hasil analisis, dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian bersifat reliabel.
Berdasarkan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas di atas, dapat disimpulkan
bahwa seluruh item instrumen penelitian sudah teruji validitas maupun
reliabilitasnya, sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data penelitian.
3. Uji Linieritas
Uji linieritas dgunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel mempunyai
hubungan yang linier secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya
terdapat hubungan yang linier antara variabel predictor (X) dengan variabel
kriterium (Y). Berikut uji linieritas yang diuji menggunakan program komputer
SPSS:
Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas
29
Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai signifikansi 0,188 lebih besar dari 0,05
yang berarti terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel tingkat
intensitas penggunaan bahasa (X) dengan variabel tingkat keberhasilan mengajar
(Y).
4. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai probabilitas > 0,05 dan
apabila nilai probabilitas < 0,05 maka tidak berdistribusi normal.
30
Tabel 4.4 Uji Normalitas
Berdasarkan hasil kolmogorov-Smirnov diatas, diperoleh variabel tingkat intensitas
penggunaan bahasa (0,941> 0,05), dan tingkat keberhasilan mengajar (1,050> 0,05)
maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
B. Hasil Penelitian
Dalam menganalisis data, terlebih dahulu penulis memaparkan skor hasil penelitian
dalam sebuah tabel untuk mengetahui bagaimanakah intensitas penggunaan bahasa
Arab dalam pembelajaran dan bagaimanakah keberhasilan mengajar guru
pendidikan agama Islam di kota Salatiga. Berikut data dari variabel penelitian:
Tabel 4.5
Skor Penggunaan Bahasa Arab dalam Pembelajaran
No Skor No Skor No Skor
1 39 29 24 57 24
2 39 30 24 58 38
3 39 31 39 59 31
31
4 31 32 25 60 25
5 28 33 35 61 23
6 38 34 36 62 28
7 30 35 26 63 34
8 28 36 33 64 23
9 30 37 25 65 28
10 40 38 25 66 28
11 30 39 30 67 34
12 39 40 34 68 27
13 32 41 24 69 31
14 33 42 31 70 33
15 30 43 37 71 30
16 38 44 27 72 31
17 43 45 37 73 32
18 37 46 34 74 39
19 26 47 28 75 32
20 23 48 34 76 35
21 31 49 26 77 28
22 37 50 27 78 32
23 37 51 30 79 31
24 38 52 31 80 33
25 22 53 28 81 37
26 24 54 35 82 28
27 37 55 28 83 44
28 23 56 23
32
Tabel 4.6
Skor Tingkat Keberhasilan Mengajar
No Skor No Skor No Skor
1 31 29 26 57 27
2 30 30 23 58 29
3 32 31 30 59 22
4 21 32 24 60 31
5 26 33 28 61 22
6 27 34 29 62 24
7 27 35 25 63 26
8 29 36 26 64 24
9 25 37 27 65 28
10 24 38 26 66 28
11 30 39 32 67 28
12 26 40 26 68 26
13 32 41 28 69 29
14 27 42 26 70 31
15 30 43 31 71 24
16 31 44 31 72 33
17 19 45 25 73 24
18 28 46 27 74 26
19 25 47 27 75 29
20 30 48 26 76 24
21 23 49 29 77 39
33
22 32 50 24 78 26
23 32 51 24 79 27
24 32 52 24 80 26
25 24 53 30 81 23
26 24 54 25 82 30
27 26 55 29 83 24
28 27 56 23
Setelah data terkumpul, peneliti menghitung nilai rata-rata dan mengklasifikasikan
skor tersebut ke dalam beberapa kategori. Berikut nilai rata-rata berdasarkan
jawaban kuesioner:
Tabel 4.7
Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel intensitas penggunaan
bahasa diperoleh mean sebesar 31,29 dengan standar deviasi 5,373. Dan variabel
Tingkat Keberhasilan Mengajar diperoleh mean sebesar 27,12 dengan standar
deviasi 3,289. Secara rinci dapat diklasifikasikan dalam kategori:
Tabel 4.8
Klasifikasi Intensitas Penggunaan Bahasa
34
No Skor Keterangan
1 50 – 60 Tinggi
2 39 – 49 Sedang
3 28 – 38 Rendah
Intensitas penggunaan bahasa dalam pembelajaran guru PAI di SMP dan
SMA/SMK di kota Salatiga termasuk dalam kategori rendah karena terdapat pada
kelas interval 28-38.
Tabel 4.9
Klasifikasi Tingkat Keberhasilan Mengajar
No Skor Keterangan
1 43 – 52 Tinggi
2 33 – 42 Sedang
3 23 – 32 Rendah
Tingkat keberhasilan mengajar guru PAI di SMP dan SMA/SMK di kota Salatiga
termasuk dalam kategori rendah karena terdapat pada kelas interval 23-32.
C. Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan bahasa dalam pembelajaran
terhadap tingkat keberhasilan mengajar guru PAI di SMP, SMA/SMK di kota
Salatiga dan seberapa besar pengaruhnya, akan dianalisis menggunakan rumus
regresi. Adapun hasilnya sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Analisis Data
35
Berdasarkan output di atas diperoleh koefisien regresi sebesar 0,065 dan konstanta
sebesar 25,083. Maka bentuk pengaruh intensitas penggunaan bahasa dalam
pembelajaran dengan tingkat keberhasilan mengajar guru PAI di kota Salatiga
dalam persamaan regresi Y = 25,083 + 0,065 X. Ini berarti jika penguasaan
bahasaguru PAI meningkat 1 poin maka tingkat keberhasilan mengajar akan
meningkat sebesar 0,065 poin pada konstanta 25,083. Hubungan variabel ini tidak
linier, dijelaskan dengan hasil uji F melalui output komputer sig 0,339> 0,05.
Adapun besarnya pengaruh intensitas penggunaan bahasa dalam pembelajaran
terhadap tingkat keberhasilan mengajar guru PAI dapat dilihat pada output berikut:
36
Berdasarkan output di atas, nilai R square sebesar 0,011 berarti variabel intensitas
penggunaan bahasa berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan mengajar guru PAI
sebesar 1,1% dan sisanya sebesar 98,9% dipengaruhi oleh faktor lain.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di atas, diperoleh mean untuk variabel intensitas
penggunaan bahasa Arab sebesar 31,29 dengan standar deviasi 5,373. Dan variabel
Tingkat keberhasilan mengajar diperoleh mean sebesar 27,12 dengan standar
deviasi 3,289. Intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam di kota Salatiga baik di tingkat SMP maupun SMA/SMK termasuk
dalam kategori rendah terdapat pada kelas interval 28-38. Dan tingkat keberhasilan
mengajar guru pendididkan agama Islam di kota Salatiga baik di SMP dan
SMA/SMK juga termasuk dalam kategori rendah terdapat pada kelas interval 23–
32.
Bentuk pengaruh intensitas penggunaan bahasa dalam pembelajaran dengan tingkat
keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam di kota Salatiga dalam
persamaan regresi Y = 25,083+0,065X. Ini berarti jika intensitas penggunaan
bahasa Arab dalam pembelajaran pendidikan agama Islam meningkat 1 poin, maka
tingkat keberhasilan mengajar akan meningkat sebesar 0,065 poin pada konstanta
25,083.
Intensitas penggunaan bahasa dalam pembelajaran memberikan pengaruh terhadap
tingkat keberhasilan mengajar guru PAI sebesar 1,1%. Ini menunjukkan bahwa
guru PAI yang intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran pendidikan
37
agama Islam kurang, belum tentu tidak mampu menjelaskan materi dengan
gamblang, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan
mengajar guru pendidikan agama Islam di kota Salatiga.
38
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh mean untuk variabel intensitas penggunaan
bahasa Arab dalam pembelajaran sebesar 31,29 dengan standar deviasi 5,373, dan
variabel tingkat keberhasilan mengajar diperoleh mean sebesar 27,12 dengan
standar deviasi 3,289. Intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran yang
dimiliki guru PAI pada SMP dan SMA/SMK di kota Salatiga termasuk dalam
kategori rendah terdapat pada kelas interval 28-38. Sementara itu, tingkat
keberhasilan mengajar guru PAI di SMP dan SMA/SMK di kota Salatiga juga
termasuk dalam kategori rendah terdapat pada kelas interval 23–32. Bentuk
pengaruh penggunaan bahasa Arab dengan tingkat keberhasilan mengajar guru PAI
di kota Salatiga dalam persamaan regresi Y = 25,083+0,065X. Ini berarti jika
penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran pendidikan agama Islam meningkat
1 poin maka tingkat keberhasilan mengajar akan meningkat sebesar 0,065 poin pada
konstanta 25,083.
Dengan demikian, terdapat pengaruh intensitas penggunaan bahasa Arab dalam
pembelajaran terhadap keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam
sebesar 1,1%. Pengaruh ini menunjukkan arti bahwa apabila intensitas penggunaan
bahasa Arab dalam pembelajaran naik, maka keberhasilannya dalam mengajar juga
akan meningkat.
38
39
B. Saran
Peranan bahasa Arab sangat penting dalam ilmu pengetahuan, terutama
pengetahuan dalam pendidikan agama Islam. Tanpa bermaksud bernostalgia
dengan kejayaan Islam masa lampau, perjalanan sejarah masa lalu telah
membuktikan betapa besar peranan bahasa Arab dalam menyelamatkan ilmu
pengetahuan dan filsafat Yunani yang pada abad pertengahan dianggap sebagai
musuh yang harus dibrangus oleh kalangan Gereja di Eropa. Kemudian dalam
konteks regional, Baroroh Baried mengatakan bahwa bahasa Arab patut
diperhatikan di Indonesia. Tentu tidak disangkal bahwa banyak kosakata bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa Arab.35
Sahabat Umar bin Khattab diriwayatkan pernah menulis surat kepada Abu Musa al-
Asy’ari ra yang menyatakan “hendaklah kamu tamak mempelajari bahasa Arab
karena sesungguhnya bahasa Arab itu bagian dari agamamu”.36 Ungkapan Umar
tersebut kiranya sudah cukup jelas menggambarkan vital-nya bahasa Arab dalam
Islam. Oleh karena itu, untuk mengadakan studi tentang pendidikan agama Islam,
diperlukan adanya pengetahuan dan pengertian akan bahasa Arab. Ia merupakan
bahasa yang dengannya semua ilmu yang berkaitan dengan pendidikan agama
Islam dapat dikemukakan, baik dalam bahasa asli maupun terjemahan.
Dengan demikian, guru pendidikan agama Islam supaya lebih meningkatkan
intensitas penggunaan bahasa Arab dalam pembelajaran serta penguasaannya
35Dony Handriawan, “Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Bahasa Kedua…, 144. 36Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, 7.
40
terhadap bahasa Arab itu sendiri untuk menunjang keberhasilannya dalam mengajar
pendidikan agama Islam.
Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam hal-hal berkaitan dengan upaya
meningkatkan keberhasilan mengajar guru pendidikan agama Islam; penelitian
tentang penguasaan materi, telaah materi, pendekatan mengajar, model
pembelajaran/ pengajaran, strategi pembelajaran/ pengajaran, metode
pembelajaran/ pengajaran dan sebagainya.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, maka dari itu peneliti
mengharapkan perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang
menunjang keberhasilan mengajar pendidikan agama Islam.
41
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asfahani, Al-Husain bin Muhammad. Mufrodat Alfadhi al-Qur’an. Damaskus:
Dar al-Qalam, IV, 2009.
Al-Gulayaini, Mustafa. Jami al-Durus al-Arabiyyah, jilid. I, diterjemahkan oleh
Moh. Zuhri dkk. Pelajaran bahasa Arab lengkap. Semarang: CV. al-Syifa, 1992.
Ali Nur, Muhaimin & Suti’ah. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Al-Rafi'i, Mustafa Sadiq. Tarikh Adab al-Arab, Juz 1, Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi.
1974.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka
Cipta, 1993.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung:
Alfabeta, 2010.
Astini, Nilawati. “Pengaruh Media VCD Interaktif dan Media Gambar Terhadap
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Segi
Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Cakranegara Nusa
Tenggara Barat”. Tesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.
Bank, World. Education in Indonesia: From Crisis to Recovery. Washington, DC:
East Asia and Pasific Regional Office, 2003.
Bruner, J. S. Toward a Theory of Instruction. Cambridge: Harvad University Press,
1966.
Chaer, Abdul. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2009.
Fiddaroini, Saidun, “Fungsi, Guna dan Penyalahgunaan Ilmu Nahwu - Sharaf”,
Madaniya, Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel
Surabaya, Vol. XI, No.01 (2012): 3.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. 2002.
Handriawan, Dony, “Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Bahasa Kedua (Sebuah
Kajian Teoritis-Analitis), al-Ittijah, Vol. 04, No. 02 (2012): 144.
Marimba, Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma’arif,
1989.
42
Masyruh, Muhammad, “Pengaruh Penguasaan Mufrodat terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”, Skripsi, IAIN Walisongo
Semarang, 2011.
Morgan, C. T. Introduction to Psychology. 3rd Edition. United Stated of America:
Mc Graw Hill Companies. 1989.
Nata, Abudin. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid. Jakarta: Raja
Grafindo, 2001.
Nur, Tajudin, “Sumbangan Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia dalam
Perspektif Pengembangan Bahasa dan Budaya”, Humaniora, Vol. 26, No. 2 (2014):
235.
Purwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka,
1999.
Rahmawati, Zulia, “Pengaruh Intensitas Berkomunikasi dengan Bahasa Arab
terhadap Penguasaan Kemahiran Al-Kalam Mahasiswa Angkatan Tahun 2011
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta, 2010.
Tilaar, H.A.R. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Ya'kub, Emil Badi'. Fiqh al-Lughat al-Arabiyah wa Khasha’isuha, Beirut: Dar al-
Tsaqafah al-Islamiyah, 1982.
43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
44
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN BAHASA
ARAB DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP
KEBERHASILAN MENGAJAR GURU PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI KOTA SALATIGA
PENGANTAR
Kuesioner ini ditujukan kepada bapak/ ibu guru pengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islamdi kota Salatiga. Kuesioner ini dimaksudkan untuk
mengungkapkan tingkat penguasaan guru yang ditinjau dari kompetensi
bapak/ibudalam menguasai bahasa Arab pengaruhnya terhadap keberhasilan guru
PAI dalam mengajar Pendidikan Agama Islam.Kuesioner ini tidak bermaksud
untuk menilai prestasi kerja bapak/ibu, melainkan hanya menggali data untuk
keperluan penelitian ilmiah semata, sehingga tidak akan mempengaruhi reputasi
anda sebagai guru dalam bekerja di lingkungan sekolah. Mohon bapak/ibu guru
supaya memilih item jawaban yang telah tersedia dalam menjawab beberapa
pernyataan dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya sesuai dengan kadar
penguasaan yang bapak/ ibu guru miliki. Jawaban anda yang berdasarkan pada
pernyataan sendiri akan menentukan obyektifitas hasil penelitian ini.
Akhirnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak/ibu guru
atas kesediaannya dalam mengisi kuesioner ini, semoga amal bapak/ibu
mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT. Amin.
45
IDENTITAS UJI COBA
1. No.Uji Coba : ………………….........(diisi oleh peneliti)
2. Jabatan : …………………………………
3. Pendidikan terakhir/ jurusan : ……………………………...….
4. Masa kerja : …………………………. Tahun
A. INSTRUMEN GURU
1. Mohon bapak/ ibu guru berkenan menjawab seluruh pernyataan yang
disediakan dengan sebenar-benarnya.
2. Berilah check list ( √) pada kolom jawaban yang tersedia dan pilih
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Dalam menjawab pertanyaan ini tidak ada jawaban yang salah, oleh
sebab itu usahakan tidak ada jawaban yang kosong.
No Pernyataan Selalu Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
Saya menggunakan bahasa Arab
setiap pembelajaran PAI dimulai (
Pengantar dsb. ).
2
Saya menterjemahkan materi
pembelajaran berbahasa Arab (al-
Qur’an / Hadis) dengan
memperhatikan kaidah gramatika
Arab (nahwu-sharaf).
46
3
Saya menjelaskan kepada siswa
tentang kejelasan isi kandungan
dari ayat al-Qur’an / Hadis yang ada
pada materi pelajaran sesuai dengan
tata kaidah bahasa Arab yang benar.
4
Saya mampu menterjemahkan
materi pelajaran PAI yang
mengandung bahasa Arab dari al-
Qur’an / Hadis kata demi kata.
5
Saya menterjemahkan pelajaran
yang mengandung bahasa Arab
perkalimat dengan memperhatikan
tata kaidah bahasa, nahwu & sharaf.
6
Saya meminta siswa untuk
menghafal kosa kata bahasa Arab
(mufradat) yang terdapat pada
pelajaran sebelum pembahasan
dimulai.
7
Saya memberi tugas pada siswa
untuk menterjemahkan bahasa
Arab (al-Qur’an / Hadis) ke dalam
bahasa Indonesia.
47
8
Saya memberi rangsangan pada
siswa agar mau mempelajari bahasa
Arab.
9
Saya meminta siswa untuk
mengartikan materi pembelajaran
PAI berbahasa Arab (al-Qur’an
Hadis) sesuai gramatika Arab.
10
Saya berusaha mencari cara untuk
menambah pengetahuan gramatika
nahwu sharaf yang saya miliki.
11
Saya menganalisa setiap materi
pembelajaran PAI yang berbahasa
Arab (al-Qur’an / Hadis) dengan
detail.
12
Saya membaca materi
pembelajaran PAI berbahasa Arab
(al-Qur’an/ Hadis) kemudian
menjelaskannya kepada siswa
dengan memperhatikan kompetensi
tarjamah dan gramatika Arab-nya.
13
Saya menilai bahwa bahasa Arab
penting dalam pembelajaran PAI
48
14
Saya berusaha menguasai mufrodat
agar tidak terjadi kesalahan dalam
menterjemahkan ayat al-Qur’an.
15
Saat pembelajaran PAI
berlangsung, saya berusaha
berbicara dengan siswa
menggunakan bahasa Arab agar
mereka tidak menganggap bahasa
Arab bahasa yang sulit.
16
Saya memotivasi siswa untuk
mempelajari bahasa Arab dalam
rangka memahami PAI.
17
Saya menyiapkan pembelajaran
PAI dengan mencermati kosa kata
dalam al-Qur’an / Hadis) terlebih
dahulu dan membenarkan yang
salah.
18
Saya menyampaikan materi PAI
dengan tambahan dalil yang sesuai
dengan topik bahasannya.
19
Saya membacakan materi
pembelajaran PAI berbahasa Arab
dengan meneliti kebenarannya
terlebih dahulu.
49
20
Saya mengajar materi pembelajaran
PAI yang bermuatan bahasa Arab
dengan menggunakan gramatika
nahwu sharaf.
B. INSTRUMEN SISWA
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda Ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
keadaankompetensiandasebagaisiswa dengan sebenar-benarnya.
No Pernyataan Selalu Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
Saya mampu memahami materi PAI
lebih baik, ketika penyampaian
materinya dilandasi dengan teks
berbahasa Arab baik dari al-Qur’an
atau Hadis.
2
Saya senang dengan pembelajaran
PAI yang dijelaskan oleh guru
mengacu pada teks bahasa Arab dari
al-Qur’an atau Hadis.
50
3
Saya menghafal mufradat (kosa
kata) bahasa Arab setiap hari.
4
Saya mampu memahami materi
pembelajaran PAI secara baik dan
detail manakala guru
menyampaikannya dengan
pendekatan tarjamah kata demi kata/
kalimat baik dari ayat al-Qur’an
ataupun Hadis.
5
Saya mampu memahami
pembelajaran PAI secara baik dan
detail manakala guru
menyampaikannya dengan
pendekatan tarjamah secara general
dari ayat al-Qur’an ataupun Hadis.
6
Saya suka mempelajari gramatika
bahasa Arab tanpa diminta oleh
guru.
7
Saya diberi motivasi untuk
mempelajari bahasa Arab.
8
Suasana kelas/ sekolah mendukung
saya untuk belajar bahasa Arab.
9
Saya diajarkan/ dikenalkan tentang
bahasa Arab sebelum pembelajaran
51
dimulai atau pada saat pembelajaran
PAI berlangsung.
10
Saya mendapat nilai yang
memuaskan saat materi
pembelajaran PAI diujikan lebih
banyak berupa soal teks berbahasa
Arab yang diambil dari al-Qur’an /
Hadis.
11
Saya mengikuti kursus bahasa Arab
dalam rangka memahami materi PAI
dengan benar.
12
Saya mendapat nilai yang
memuaskan saat materi
pembelajaran PAI diujikan lebih
banyak berupa soal teks berbahasa
Indonesia.
13
Saya diberi tugas untuk menghafal
mufradat (kosa kata) bahasa Arab
dalam al-Qur’an / Hadis saat
pembelajaran berlangsung atau
setelah pembelajaran berakhir.
14
Saya mencoba mengingat-ingat
mufradat (kosa kata bahasa Arab
dalam a-Qur’an/ Hadis) yang pernah
saya hafalkan.
52
15
Saya semangat saat pembelajaran
PAI yang menyitir ayat al-Qur’an /
Hadis berbahasa Arab.
16
Saya diberi tugas untuk menghafal
perubahan bentuk kata berikut
dengan pemaknaannya dalam ilmu
tata kaidah bahasa Arab.
17
Saya bertanya kepada guru bila
kesulitan dalam memahami ayat al-
Qur’an / Hadis.
18
Materi PAI yang menyitir ayat al-
Qur’an / Hadis sebagai dalil,
membantu memudahkan saya dalam
memahami materi yang diajarkan.
19
Saya dibimbing untuk
menterjemahkan materi
pembelajaran PAI berbahasa Arab
(al-Qur’an Hadis) dengan
memperhatikan kaidah gramatika
nahwu sharaf.
20
Saya mengikuti pembelajaran PAI
dengan jelas ketika dalil dari al-
Qur’an atau Hadis dibahas kata
demi kata.
53
Intensitas Penggunaan Bahasa Arab
54
Tingkat Keberhasilan Mengajar
55
Validitas Penggunaan Bahasa
56
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pernyataan1 101.80 570.168 .772 . .740
Pernyataan2 102.60 603.621 .319 . .756
Pernyataan3 101.75 582.408 .785 . .745
Pernyataan4 101.55 578.471 .772 . .744
Pernyataan5 100.85 592.766 .787 . .750
Pernyataan6 101.50 596.895 .449 . .752
Pernyataan7 101.95 603.103 .309 . .755
Pernyataan8 101.15 570.450 .845 . .740
Pernyataan9 101.45 557.945 .917 . .733
Pernyataan10 101.15 565.924 .895 . .737
Pernyataan11 100.90 584.832 .492 . .748
Pernyataan12 101.60 600.674 .318 . .754
Pernyataan13 102.40 550.253 .748 . .732
Pernyataan14 101.85 604.976 .192 . .757
Pernyataan15 101.80 587.853 .540 . .748
Pernyataan16 101.70 564.537 .880 . .737
Pernyataan17 102.00 551.263 .891 . .731
Pernyataan18 100.75 604.197 .210 . .756
57
Pernyataan19 102.05 590.261 .578 . .749
Pernyataan20 101.10 580.305 .894 . .744
SkorTotal 52.10 152.937 1.000 . .931
58
Reliabilitas
59
Validitas Tingkat Keberhasilan Mengajar
60
Reliabilitas
61
IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden : ………………….........(diisi oleh peneliti)
2. Jabatan : …………………………………
3. Pendidikan terakhir/ jurusan : ……………………………...….
4. Masa kerja : …………………………. Tahun
A. INSTRUMEN GURU
1. Mohon bapak/ ibu guru berkenan menjawab seluruh pernyataan yang
disediakan dengan sebenar-benarnya.
2. Berilah check list ( √) pada kolom jawaban yang tersedia dan pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Dalam menjawab pertanyaan ini tidak ada jawaban yang salah, oleh
sebab itu usahakan tidak ada jawaban yang kosong.
No Pernyataan Selalu Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
Saya menggunakan bahasa Arab
setiap pembelajaran PAI dimulai (
Pengantar dsb. ).
2
Saya menjelaskan kepada siswa
tentang kejelasan isi kandungan dari
ayat al-Qur’an / Hadis yang ada pada
materi pelajaran sesuai dengan tata
kaidah bahasa Arab yang benar.
62
3
Saya mampu menterjemahkan
materi pelajaran PAI yang
mengandung bahasa Arab dari al-
Qur’an / Hadis kata demi kata.
4
Saya menterjemahkan pelajaran
yang mengandung bahasa Arab per
kalimat dengan memperhatikan tata
kaidah bahasa, nahwu & sharaf.
5
Saya meminta siswa untuk
menghafal kosa kata bahasa Arab
(mufradat) yang terdapat pada
pelajaran sebelum pembahasan
dimulai.
6
Saya memberi rangsangan pada
siswa agar mau mempelajari bahasa
Arab.
7
Saya meminta siswa untuk
mengartikan materi pembelajaran
PAI berbahasa Arab (al-Qur’an
Hadis) sesuai gramatika Arab.
8
Saya berusaha mencari cara untuk
menambah pengetahuan gramatika
nahwu sharaf yang saya miliki.
9
Saya menganalisa setiap materi
pembelajaran PAI yang berbahasa
63
Arab (al-Qur’an / Hadis) dengan
detail.
10
Saya menilai bahwa bahasa Arab
penting dalam pembelajaran PAI
11
Saat pembelajaran PAI berlangsung,
saya berusaha berbicara dengan
siswa menggunakan bahasa Arab
agar mereka tidak menganggap
bahasa Arab bahasa yang sulit.
12
Saya memotivasi siswa untuk
mempelajari bahasa Arab dalam
rangka memahami PAI.
13
Saya menyiapkan pembelajaran PAI
dengan mencermati kosa kata dalam
al-Qur’an / Hadis) terlebih dahulu
dan membenarkan yang salah.
14
Saya membacakan materi
pembelajaran PAI berbahasa Arab
dengan meneliti kebenarannya
terlebih dahulu.
15
Saya mengajar materi pembelajaran
PAI yang bermuatan bahasa Arab
dengan menggunakan gramatika
nahwu sharaf.
64
B. INSTRUMEN SISWA
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda Ceklis (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan anda
sebagai siswa dengan sebenar-benarnya.
No Pernyataan Selalu Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
Saya mampu memahami materi PAI
lebih baik, ketika penyampaian
materinya dilandasi dengan teks
berbahasa Arab baik dari al-Qur’an
atau Hadis.
2
Saya senang dengan pembelajaran
PAI yang dijelaskan oleh guru
mengacu pada teks bahasa Arab dari
al-Qur’an atau Hadis.
3
Saya mampu memahami materi
pembelajaran PAI secara baik dan
detail manakala guru
menyampaikannya dengan
pendekatan tarjamah kata demi kata/
65
kalimat baik dari ayat al-Qur’an
ataupun Hadis.
4
Saya suka mempelajari gramatika
bahasa Arab tanpa diminta oleh
guru.
5
Saya diberi motivasi untuk
mempelajari bahasa Arab.
6
Suasana kelas/ sekolah mendukung
saya untuk belajar bahasa Arab.
7
Saya mendapat nilai yang
memuaskan saat materi
pembelajaran PAI diujikan lebih
banyak berupa soal teks berbahasa
Arab yang diambil dari al-Qur’an /
Hadis.
8
Saya mendapat nilai yang
memuaskan saat materi
pembelajaran PAI diujikan lebih
banyak berupa soal teks berbahasa
Indonesia.
9
Saya diberi tugas untuk menghafal
mufradat (kosa kata) bahasa Arab
dalam al-Qur’an / Hadis saat
pembelajaran berlangsung atau
setelah pembelajaran berakhir.
66
10
Saya semangat saat pembelajaran
PAI yang menyitir ayat al-Qur’an /
Hadis berbahasa Arab.
11
Saya diberi tugas untuk menghafal
perubahan bentuk kata berikut
dengan pemaknaannya dalam ilmu
tata kaidah bahasa Arab.
12
Saya bertanya kepada guru bila
kesulitan dalam memahami ayat al-
Qur’an / Hadis.
13
Saya dibimbing untuk
menterjemahkan materi
pembelajaran PAI berbahasa Arab
(al-Qur’an Hadis) dengan
memperhatikan kaidah gramatika
nahwu sharaf.
67
Penggunaan Bahasa Arab
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor
Total
Responden1 3 1 1 1 1 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 39
Responden2 1 1 1 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 39
Responden3 1 1 1 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 39
Responden4 2 3 2 3 4 2 1 1 1 2 3 1 1 2 3 31
Responden5 1 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 28
Responden6 1 1 4 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 38
Responden7 3 1 4 2 3 2 1 1 1 2 3 1 1 2 3 30
Responden8 1 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 28
Responden9 4 2 3 1 1 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 30
Responden10 1 1 3 3 3 3 2 1 3 4 4 2 3 3 4 40
Responden11 2 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 2 3 1 30
Responden12 2 3 3 4 3 1 3 1 4 4 3 3 3 1 1 39
Responden13 2 3 3 4 3 1 3 1 1 1 2 1 3 2 2 32
Responden14 2 3 3 4 3 1 3 1 1 2 3 1 2 2 2 33
Responden15 1 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 0 2 3 1 30
Responden16 2 4 4 4 2 3 3 4 1 1 2 1 3 3 1 38
Responden17 2 4 4 4 2 3 3 4 1 2 3 1 2 4 4 43
Responden18 2 4 4 4 2 3 3 4 1 2 3 1 2 1 1 37
Responden19 2 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 2 2 1 1 26
Responden20 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 23
Responden21 2 3 2 3 4 0 2 3 1 3 1 2 3 1 1 31
Responden22 2 4 4 4 2 3 3 4 1 2 1 2 3 1 1 37
68
Responden23 2 4 4 4 2 3 3 4 1 2 2 2 2 1 1 37
Responden24 2 4 4 4 2 3 3 4 1 2 2 2 3 1 1 38
Responden25 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 3 2 1 1 1 22
Responden26 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 24
Responden27 2 3 2 3 4 0 2 3 2 2 2 2 3 3 4 37
Responden28 3 1 1 1 1 1 3 1 1 2 3 2 1 1 1 23
Responden29 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 24
Responden30 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 24
Responden31 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 39
Responden32 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 25
Responden33 1 1 4 3 4 2 3 3 2 1 1 2 1 3 4 35
Responden34 3 1 4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 36
Responden35 1 1 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 26
Responden36 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 1 1 33
Responden37 2 1 2 1 1 2 3 3 2 1 1 2 1 1 2 25
Responden38 2 0 2 1 2 3 2 1 2 1 2 3 1 1 2 25
Responden39 3 1 3 1 2 3 2 1 2 1 2 3 1 3 2 30
Responden40 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 0 2 3 34
Responden41 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 3 2 24
Responden42 2 1 2 2 2 1 2 1 2 4 4 1 2 3 2 31
Responden43 2 1 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 37
Responden44 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 27
Responden45 2 3 3 3 4 2 3 3 2 1 1 2 1 3 4 37
Responden46 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 34
Responden47 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 28
69
Responden48 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 1 1 34
Responden49 3 2 1 1 1 2 3 3 2 1 1 2 1 1 2 26
Responden50 3 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 3 1 1 2 27
Responden51 2 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 3 1 3 2 30
Responden52 2 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 4 1 3 3 31
Responden53 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 3 1 3 3 28
Responden54 3 2 3 3 2 3 2 3 4 0 2 2 2 2 2 35
Responden55 3 1 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 28
Responden56 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 3 23
Responden57 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 3 2 1 24
Responden58 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 1 2 3 2 1 38
Responden59 1 1 1 3 2 4 3 2 3 1 3 3 2 1 1 31
Responden60 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 3 1 3 2 25
Responden61 1 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 23
Responden62 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 4 28
Responden63 2 2 2 3 2 3 2 3 4 0 3 2 1 2 3 34
Responden64 1 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 23
Responden65 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 4 28
Responden66 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 4 28
Responden67 2 2 2 3 2 3 2 3 4 0 3 2 1 2 3 34
Responden68 1 2 1 3 1 1 3 2 2 1 2 3 3 1 1 27
Responden69 2 3 1 2 1 1 4 3 4 2 3 2 1 1 1 31
Responden70 3 3 2 2 3 1 4 2 3 2 3 2 1 1 1 33
Responden71 1 2 1 3 1 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 30
Responden72 2 3 1 2 1 1 4 3 4 1 1 3 1 1 3 31
70
Responden73 2 3 1 2 1 1 4 3 4 2 1 2 1 1 4 32
Responden74 3 3 2 2 3 1 4 2 3 4 2 2 3 1 4 39
Responden75 2 1 2 1 2 4 3 4 3 1 1 3 1 1 3 32
Responden76 2 2 2 3 2 3 2 3 4 1 3 2 1 2 3 35
Responden77 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 4 28
Responden78 2 3 1 2 1 1 4 3 2 3 3 2 2 2 1 32
Responden79 3 3 0 2 3 1 4 2 4 1 2 1 3 1 1 31
Responden80 1 2 1 3 1 1 3 2 3 3 2 3 2 4 2 33
Responden81 1 4 3 2 2 2 1 1 4 3 4 3 2 3 2 37
Responden82 2 1 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 3 2 28
Responden83 3 4 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 1 1 44
71
Tingkat Keberhasilan Mengajar
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Skor
Total
Responden1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 31
Responden2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 30
Responden3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 32
Responden4 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 3 1 1 21
Responden5 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 4 26
Responden6 2 3 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 27
Responden7 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 27
Responden8 1 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 1 3 29
Responden9 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 2 25
Responden10 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 24
Responden11 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 3 30
Responden12 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 1 26
Responden13 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 32
Responden14 2 2 3 1 1 1 2 2 4 3 2 2 2 27
Responden15 3 2 2 2 3 1 2 2 4 3 2 2 2 30
Responden16 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 31
Responden17 1 2 2 0 1 2 2 2 2 2 0 1 2 19
Responden18 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 1 2 28
Responden19 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 25
Responden20 2 3 1 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 30
Responden21 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 23
Responden22 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 32
72
Responden23 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 32
Responden24 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 32
Responden25 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 24
Responden26 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 24
Responden27 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 3 26
Responden28 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 1 27
Responden29 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 26
Responden30 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 1 23
Responden31 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 1 3 4 30
Responden32 1 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 1 24
Responden33 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 28
Responden34 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 29
Responden35 1 2 2 0 1 3 2 2 2 3 3 1 3 25
Responden36 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 3 26
Responden37 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 1 27
Responden38 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 26
Responden39 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 32
Responden40 2 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 26
Responden41 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 28
Responden42 2 2 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 26
Responden43 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 1 3 2 31
Responden44 3 3 2 2 1 2 3 1 3 3 2 3 3 31
Responden45 3 1 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 25
Responden46 3 2 2 3 1 3 2 2 2 1 2 2 2 27
Responden47 3 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 27
73
Responden48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 26
Responden49 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 1 29
Responden50 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 24
Responden51 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 24
Responden52 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 24
Responden53 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 4 3 30
Responden54 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 25
Responden55 2 2 3 3 3 1 1 3 3 2 2 1 3 29
Responden56 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 3 1 2 23
Responden57 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 27
Responden58 3 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 29
Responden59 1 2 2 0 1 2 1 2 3 2 2 2 2 22
Responden60 3 2 2 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 31
Responden61 2 2 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 22
Responden62 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 24
Responden63 1 3 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 2 26
Responden64 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 24
Responden65 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 28
Responden66 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 1 28
Responden67 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 28
Responden68 2 2 3 2 2 1 3 1 2 2 3 1 2 26
Responden69 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 1 2 29
Responden70 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 4 3 31
Responden71 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 4 24
Responden72 1 3 2 2 4 2 1 3 3 3 4 1 4 33
74
Responden73 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 24
Responden74 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 26
Responden75 3 1 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 29
Responden76 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2 1 2 24
Responden77 2 4 3 4 3 3 1 4 3 3 4 1 4 39
Responden78 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 3 26
Responden79 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 1 27
Responden80 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 26
Responden81 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 3 1 1 23
Responden82 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 1 3 4 30
Responden83 1 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 1 24
75
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Mustaqim, S.Pd.I
NIM : M1.14.010
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal lahir : Kab. Semarang, 26 Desember 1990
E-mail : mustaqim.tata@gmail.com
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
A. Pendidikan Formal
1. MI Al-Ma’arif Banyukuning Kec. Bandungan lulus 2002
2. MTs Negeri Salatiga lulus tahun 2006
3. Madrasah Aliyah Negeri(MAN) Salatiga lulus tahun 2009
4. STAIN Salatiga lulus tahun 2013 ( sekarang IAIN Salatiga )
B. Pendidikan Non Formal
1. Madrasah Diniyah Ibtidaiyyah “ Sunan Giri “Salatiga lulus tahun 2005
2. Madrasah Diniyah Tsanawiyah “ Sunan Giri ”Salatigalulus tahun 2008
3. Madrasah Diniyah Aliyah “ Sunan Giri ” Salatiga lulus tahun 2011
4. Pondok Pesantren “ Sunan Giri “ Kec. Argomulyo Salatiga 2003-2014
5. Pondok Pesantren “AMTSILATI” (Program Akselerasi Nahwu-Sharaf
Metode “Amtsilati”_ 2 bulan) Jepara tahun 2010
1
2
3
4
5
top related