pen gen alan instrument derivatif dan an instrumen derivatif
Post on 27-Jun-2015
127 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengenalan Instrumen derivatif dan Perkembangan Instrumen Derivatif
Dalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah sebuah
kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang
nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi
"acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying
product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara
fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk
saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa
yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi
acuan pokok.
Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/ manajemen
portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor
perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap
risiko dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga,
nilai tukar valuta asing "tanpa" mempengaruhi posisi fisik produk
yang menjadi acuannya (underlying).
Pasar Derivatif
Pasar derivatif adalah merupakan pasar keuangan bagi
perdagangan derivatif. Pasar derivatif ini dapat dibagi lagi
menjadi 2 yaitu bursa berjangka derivatif dan perdagangan
derivatif di luar bursa (Over-the-counter).
Bursa Berjangka
Bursa berjangka seperti Euronext liffe dan Chicago
Mercantile Exchange, memperdagangkan kontrak derivatif
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 1
yang sudah distandarisasi yaitu misalnya opsidan kontrak
berjangka atas suatu aset dasar atau aset acuan. Para
anggota bursa mengambil suatu posisi (beli atau jual)
dalam kontrak berjangka melawan bursa selaku lawan
transaksi. Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan
sebagaimana dalam penerbitan saham tetapi "terbentuk"
sewaktu ada pihak pembeli (disebut dengan istilah long)
dan ada pihak penjual (yang disebut short) Pihak pembeli
dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali
mereka mencapai kesepakatan. Kalau bukan untuk
menutup posisi long sebelumnya, pasti pihak penjual akan
menjadi short. Short dan long selalu berpasangan, dimana
ada pihak yang memiliki posisi long, pasti ada pihak yang
short. Di bursa saham, jumlah efek yang terdaftaradalah
terbatas. Penjual, kecuali emiten, tidak dapat menciptakan
saham itu, karena di pasar modal penjual harus memiliki
atau meminjam efek, sebelum boleh menjualnya.
Sedangkan pada bursa berjangka, pihak pembeli dan
penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali
mereka mencapai kesepakatan. Kalau bukan untuk
menutup posisi long sebelumnya, pasti pihak penjual akan
menjadi short.
Pasar Perdagangan Di Luar Bursa
Pasar perdagangan di luar bursa atau lebih dikenal dengan
istilah "over the counter" atau juga biasa disebut "pasar
OTC" adalah merupakan tempat perdagangan berjangka
suatu produk derivatif dengan syarat-syarat non standar
(syarat-syaratnya sesuai keinginan para pihak) . Para
pelaku perdagangan di pasar OTC ini terdiri dari bank
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 2
investasi selaku pedagang dan pembentu pasar serta
nasabah mereka seperti hedge fund, bank komersial,
Badan usaha milik negara, dll. Produk yang sering
diperdagangkan over-the-counter adalah swap, kontrak
berjangka kurs, kontrak berjangka, derivatif kredit, dll.
Contoh Derivatif
Turunan
Jenis KontrakBursa
perdagangan berjangka
Bursa perdagang
an opsi
Transaksi swap diluar bursa
Transaksi kontrak serah
(forward)diluar bursa
Transaksi opsi diluar
bursa
Indeks Ekuitas
*Indeks berjangka DJIA*Indeks berjangka NASDAQ
*Opsi pada bursa berjangka Indeks DJIA*Opsi pada bursa berjangka Indeks NASDAQ
Swap ekuitas
Back-to-back n/a
Pasar uang *Eurodolarberjangka*Euriborberjangka
*Opsi berjangka Eurodollar*Opsi berjangka Euribor
Swap suku bunga
Kontrak serah kurs *Suku bunga cap dan floor *Opsi swap (Swaption) *Swap basis)
Obligasi Obligasi berjangka
Opsi berjangka obligasi
n/a Perjanjian pembelian kembali
Opsi obligasi
Saham perdagangan berjangka saham
Opsi saham Swap ekuitas
Perjanjian pembelian kembali
*Opsi saham*Waran*Waran turbo
Bursa valuta asing
Perdagangan valuta asing berjangka
OpsiPerdagangan valuta asing berjangka
Swap mata uang
Kontrak serah valuta asing
Opsi valuta asing
Kredit n/a n/a Swap kredit n/a Opsi kredit
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 3
Instrumen Derivatif
Option (Opsi)
Pengertian dan Manfaat Opsi ...
Opsi merupakan instrumen keuangan yang akhir-akhir ini
dikembangkan. Pertama kali dikembangkan di Chicago, USA,
sekitar tahun 1975 kemudian menyebar ke Eropa dan sekarang
ini telah menyebar ke seluruh dunia. Opsi ditemukan baik pada
pasar uang maupun pasar modal. Future dan opsi keduanya
merupakan instrumen derivatif sebab nilainya diperoleh
berdasarkan turunan dari instrumen lain. Setiap manajer
keuangan perlu memahami sifat-sifat opsi, sebab hal ini akan
membantu membentuk struktur keuangan perusahaannya.
Beberapa manfaat opsi bagi perusahaan (emiten) adalah
sebagai berikut :
a. Mengamankan hasil investasi
Opsi merupakan jaminan bagi penanam modal
terhadap laba dan investasinya. Mereka melakukan
pengamanan dengan menetapkan harga yang akan
datang sebagai suatu agunan bagi penanam modal.
Sebagai contoh, diperkirakan investor akan membeli
20.000 sekuritas. Harga sekarang sekuritas tersebut
Rp18.000. Meskipun investor memperkirakan bahwa, harga
akan naik menjadi Rp19.000 pada bulan yang akan datang,
investor tidak mempunyai dana pada saat itu. Kemudian ia
membuat kontrak call / option pada harga Rp.l8.500.
Apabila harga sekuritas meningkat dari Rp.18.500 ke
Rp.19.500 (atau bisa naik berapa saja). Investor akan
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 4
melakukan haknya pada kontrak opsi, sebab dia akan
untung. Dia akan mernbeli sekuritas dan option writer pada
harga Rp.18.500 dan menjualnya kepada masyarakat pada
harga Rp.l9.500, sehingga dia mendapat untung
Rp.l.000 per sekuritas. Transaksi tersebut disebut
hedging, dimana resiko sekuritas bisa dipindahkan ke
institusi atau ke individu lain. Individu atau institusi yang
menerima resiko tersebut dibayar. Dalam kasus ini diberi
premium.
b. Mengamankan kenaikan bunga
Debitur menjaga supaya terhindar dari tingkat biaya
(bunga) pinjaman yang tinggi. Sebagai contoh, institusi
yang sering meminjam dana dari pasar keuangan, dimana
diperkirakan tingkat bunga mengalami kenaikan secara
rutin. Tingkat bunga sekarang 8%, tetapi pada saat
mendatang bunga diperkirakan mencapal 11%. Harga
sekuritas pada saat kontrak put option dilakukan sebesar
Rp.l .000. Apabila tingkat bunga naik maka harga sekuritas
akan turun yaitu dibawah Rp.1.000, sehingga ia kan
untung apabila melakukan haknyadengan menjual
sekuritas tersebut dengan harga exercise Rp.1.000.
Tipe Kontrak Opsi ...
Opsi merupakan suatu kontrak dimana hak diberikan
kepada individu, tetapi bukan suatu kewajiban untuk membeli
instrumen keuangan seperti halnya hutang atau kekayaan lain
pada harga khusus tanpa waktu yang tertentu atau harga
tertentu. Selain itu, kontrak dapat memberi hak tetapi bukan
kewajiban untuk membeli kekayaan tertentu atau instrumen
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 5
keuangan pada harga tertentu tanpa tanggal dan waktu tertentu.
Jika hak yang diberikan individu tidak dilaksanakan, kemudian
hak akan hilang. Opsi, seperti perdagangan instrumen
keuangan harus memperoleh ijin dari pemerintah atau badan
yang bertanggung-jawab terhadap operasi pasar uang.
Ada dua pihak yang terikat dalam kontrak opsi, yaitu:
1. Option buyer, yaitu pihak yang memutuskan akan
membayar hak pada kontrak opsi.
2. Option writter, pihak yang menjual hak opsi kepada
option buyer pada kontrak opsi.
Opsi dapat diklasifikasikan berdasarkan saat buyer
melakukan hak opsi. Opsi dapat dilakukan setiap saat
termasuk awal atau akhir periode kontrak. Apabila opsi
dilaksanakan pada waktu tertentu atau sebelum tanggal
jatuh tempo disebut opsi Amerika. Kemudian jenis opsi yang
hanya dapat dilakukan pada saat tertentu saja disebut opsi
Eropa. Klasifikasi opsi ini menunjukkan yang umumnya
dipraktekkan yaitu di Eropa menggunakan opsi Eropa dan di
Amerika menggunakan opsi Amerika. Meskipun demikian, opsi
secara tradisional ada dua tipe yaitu call option dan put option.
Call Option
Call option terjadi apabila pembeli (option buyer) diberikan
hak untuk membeli sejumlah saham tertentu dari perusahaan
pada harga tertentu dalam periode dan tanggal tertentu. Suatu
kontrak opsi biasanya meliputi empat hat yang dinyatakan
secara jelas, yaltu:
1. Sejumlah saham yang dapat dibeli.
2. Nama perusahaan.
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 6
3. Harga saham yang diberikan kepada pembeli hak dalam
kontrak opsi disebut exercise price.
4. Tanggal jatuh tempo, yaitu jangka waktu hak pada suatu
kontrak yang menyangkut kapan dimulainya suatu hak
dan kapan berakhirnya.
Put Option
Put option terjadi apabila option buyer menerima hak
untuk menjual sejumlah saham tertentu dari suatu perusahaan
tertentu dengan tanggal dan periode tertentu. Contoh, para
investor mengharapkan harga saham akan turun dalam waktu
tiga bulan kemudian. Investor dapat membeli hak untuk menjual
saham pada harga tertentu dengan waktu tertentu. Empat hal
berikut biasanya dinyatakan secara jelas dalam tipe kontrak
tersebut:
1. Sejumlah saham yang dapat dibeli.
2. Nama perusahaan saham yang dibeli.
3. Harga pembayaran, umumnya harga yang ditetapkan
(exercise price), yaitu harga suatu instrumen keuangan
atau aset dapat dijual atau dibeli oleh pembeli hak pada
suatu kontrak.
4. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal dimana hak kontrak
dipertimbangkan habis masa berlakunya.
Perusahaan yang sahamnya dijual maupun dibeli tidak ikut
campur dalam suatu kontrak tersebut. Perusahaan tidak secara
Iangsung melakükan transaksi uang di pasar. Selain itu,
pemegang opsi tidak menerima deviden maupun mendapatkan
hak suara untuk memilih direktur perusahaan, mereka hanya
berhak setelah melakukan pembelian saham perusahaan.
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 7
Faktor-Faktor Yang Menentukan Premium ...
1. Harga pasar sekuritas yang diperdagangkan dalam kontrak
opsi.
Harga pasar suatu sekuritas akan berpengaruh terhadap
premium. Pada kasus option, apabila harga sekuritas naik maka
premium juga meningkat. Kenaikan harga ditandai bahwa option
buyer akan untung ketika ia melakukan haknya. Pada kasus put
option jika harga suatu sekuritas naik maka keuntungannya
turun, put premium turun.
2. Harga Exercise.
Harga exercise ditentukan pada saat mereka melakukan
kontrak. Apabila option writter mau menerima harga call
premium tinggi dari suatu hak dalam kontrak, berarti harga
suatu exercise rendah. Dan apabila ia menerima call premium
rendah, berarti harga exercise dan hak yang ada di kontrak
tinggi.
3. Tanggal jatuh tempo suatu opsi.
Suatu opsi akan menjadi tidak berlaku setelah tanggal
yang ditentukan dalam perjanjian kontrak yang dibuat. Semakin
panjang waktu jatuh tempo, semakin tinggi kesempatan harga
dipasar akan naik dan semakin besar kemungkinan pembeli opsi
akan melaksanakan haknya Selanjutnya, dana dari investor akan
ditarik, sehingga investor tidak bisa investasi ditempat lain,
karena, kekayaan investor ditahan pada opsi. Investor harus
memperoleh kompensasi yang cukup tinggi, agar investor
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 8
tertarik untuk melakukan kontrak opsi tersebut. Jadi, sesuai
dengan risiko waktu premium yang ditawarkan tinggi.
4. Harga yang diharapkan dari suatu opsi tidak dapat diramalkan
(fluktuatif) sehingga menyulitkan besarnya premium.
Apabila pembeli opsi memperkirakan bahwa suatu aset
akan naik, maka premium yang dibayar akan menjadi tinggi.
Tetapi sebaliknya, apabila diperkirakan suatu aset akan turun,
maka premium yang dibayar akan rendah.
Forward Contract
Suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual
atau membeli suatu aset (atau bentuk apapun juga) di suatu
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu,
tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan
berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan
meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata
uang (contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau
transaksi komoditi(contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).
Forward contract adalah derivatif yang bisa menjadi salah
satu tools dalam melakukan manajemen risiko terhadap gejolak
perubahan harga yang ada di pasar. Melalui kontrak forward,
maka kita dapat melakukan hedging (lindung nilai) dari
perubahan nilai yang terjadi di pasar, seperti perubahan harga,
perubahan nilai tukar, hingga perubahan suku bunga.
Berikut ini adalah berbagai jenis kontrak forward yang
beredar di pasar :
Currency Forward
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 9
Currency forward contract banyak digunakan oleh
perusahaan untuk mengelola risiko valuta asing. Biasanya,
perusahaan multinasional yang menggunakannya, karena
mereka beroperasi pada lebih dari satu negara, sehingga
terekspos terhadap risiko valas. Namun, perusahaan lokal juga
kadang memanfaatkannya untuk melakukan hedging terhadap
transaksi dalam mata uang asing.
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib
untuk membeli atau menjual mata uang tertentu dengan nilai
tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di tanggal yang sudah
ditentukan di masa depan. Kontrak ini terjadi secara over-the-
counter dan dapat di-customized sesuai dengan kebutuhan.
Equity Forward
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib
membeli atau menjual instrumen ekuitas ataupun indeks saham
pada waktu tertentu di masa depan. Jenis kontraknya bisa saham
tertentu, portfolio maupun indeks.
Melalui equity forward, nilai transaksi yang akan terjadi di
masa depan sudah dipatok pada saat ini, sehingga dapat
mengatasi risiko yang terjadi dari perubahan nilai pasar.Contoh
dari equity forward contract ini adalah program share buyback
yang sering terjadi di pasar modal. Pada program ini, satu pihak
berjanji untuk membeli kembali saham tertentu dengan jumlah
tertentu, pada harga tertentu di masa depan. Positifnya, ini
mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan memberikan
kepastian mengenai cash flow. Namun, jika harga merosot maka
karena terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa
membeli di atas harga pasar.
Commodity Forward
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 10
Commodity forward adalah kontrak dengan underlying
asset berupa komoditas seperti minyak, metal, jagung, dan
lainnya. Kontrak ini memungkinkan suatu pihak untuk membeli
atau menjual komoditas dengan harga tertentu di masa depan.
Jadi, kontrak ini mengantisipasi terjadinya perubahan harga di
masa depan. Untuk produsen, kontrak ini bermanfaat dalam
mengurangi risiko jika harga komoditas menguat di masa depan.
Bond Forward
Bond forward hampir serupa dengan equity forward, hanya
saja obligasi punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti
kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh tempo.
Interest Rate Forward (FRA)
Interest Rate Forward contract disebut juga dengan
Forward Rate Agreement (FRA) dimana underlying-nya berupa
pembayaran bunga dalam mata uang tertentu. Jadi, dalam FRA
ini merupakan kesepakatan untuk meminjamkan atau meminjam
dana tertentu secara fixed rate.
Future Contract
Future contracts (kontrak berjangka) terdiri dari dua jenis,
kontrak berjangka yang menyediakan pengiriman suatu
barang/komoditi dan kontrak berjangka yang mengharuskan
penggunaan penyelesaian cash pada akhirnya.
Futures Contract (Kontrak Berjangka) adalah sebuah
kewajiban untuk membeli atau menjual suatu komoditi pada
waktu tertentu di masa yang akan datang, pada harga yang
telah disetujui saat ini.
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 11
Kontrak-kontrak tersebut diperjual-belikan pada futures
exchange (bursa berjangka) yang telah terorganisasi dan
diatur agar para pembeli dan penjual bisa dengan mudah
bertemu satu sama lain.
Kontrak-kontrak itu sendiri dapat dipertukarkan. Karena,
kontrak tersebut mempunyai standarisasi tersendiri seperti
tingkat kualitas dan kuantitas dari komoditi tersebut dan
kapan dan dimana komoditi tersebut dapat dikirim.
Definisi dari kata Komoditi sangat luas, juga mencakup
financial instruments (instrumen-instrumen keuangan) dan
stock indexes (indeks saham).
Futures Contract (kontrak berjangka) merupakan suatu
kewajiban (bukan hak seperti halnya options/opsi) dan kewajiban
tersebut harus dipenuhi, karena futures contracts atau kontrak
berjangka ini merupakan perjanjian yang mengikat secara
hukum untuk membeli atau menjual suatu komoditi (barang)
atau instrument keuangan di masa yang akan datang pada harga
yang telah ditentukan saat ini.
Biasanya, kewajiban ini dipenuhi dengan cara yang
sederhana yaitu mengimbanginya dengan posisi yang
berlawanan dari posisi semula yang membuat seorang trader
keluar dari posisinya secara otomatis (menjual jika telah
membeli; membeli jika telah menjual). Tetapi seorang trader juga
bisa memilih untuk membiarkan posisinya sampai jatuh tempo
(delivery date) dan kewajiban tersebut dapat dipenuhi dengan
salah satu cara, yaitu dengan pertukaran komoditi secara pisik
atau dengan penyelesaian tunai. Pada keduanya, keuntungan
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 12
atau kerugian adalah perbedaan antara harga beli (buying price)
dan harga jual (selling price), dikurangi dengan biaya-biaya
transaksi.
Meskipun kewajiban dari Futures Contract (kontrak
berjangka) dapat diselesaikan atau dipenuhi dengan pertukaran
komoditi secara pisik, kontrak berjangka sebenarnya tidak selalu
berakhir dengan melakukan atau menerima pengiriman
barang/komoditi. Tidak banyak trader yang ingin menerima atau
melakukan pengiriman, misalnya, 20 metrik ton Olein (minyak
kelapa sawit) atau 50.803,2 kg gula. Kebanyakan mayoritas dari
mereka para trader lebih memilih untuk mendapatkan
keuntungan atau kerugian mereka dengan cara membeli atau
menjual future contract (kontrak berjangka) untuk mengimbangi
posisi mereka semula sebelum masa kontrak berjangka tersebut
habis.
Warant
Pengertian Warant ...
Menurut Undang-undang, waran adalah efek yang
diterbitkan oleh perusahaan, yang memberi hak kepada
pedagang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut
pada harga tertentu, dengan jangka waktu enam bulan atau
lebih. Umumnya, waran mencerminkan kebebasan memilih dan
mem sejumlah saham tertentu dengan harga tertentu pula.
Adapun penerbitan waran terkait dengan instrumen keuangan
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 13
lainnya, misalnya dengan instrumen obligasi. Dengan dikaitkan
pada hutang obligasi, maka setiap pembelian satu lembar
obligasi akan diberi waran berdasarkan persentase tertentu.
Pernegang waran tersebut diberi hak untuk membeli
sekuritas lain (biasanya saham biasa) seperti saham dengan
jumlah, jangka waktu dan harga tertentu.
Waran, seperti halnya future dan opsi adalah
instrumen derivatif yang harganya didasarkan pada sekuritas
lain yang berhubungan dan terkait dengan waran tersebut.
Waran umumnya diterbitkan secara khusus (private), yang
terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan dari rapat
pemegang saham (kadang diwakili oleh komisaris perusahaan).
Kekhususan tersebut tercermin dalam bentuk persetujuan
transaksi antara penjual dan pembeli yang disahkan oleh badan
yang mempunyai otoritas berdasarkan anggaran dasar dan
rumah tangga perusahaan. Waran seperti halnya opsi
mempunyai karakteristik yang hampir sama, yaitu:
1. Mempunyai ketentuan yang sama mengenai sejumlah
saham yang dapat dibeli per waran.
2. Pencantuman nama perusahaan yang menerbitkan
waran. Dalam kontrak opsi, perusahaan yang sahamnya
dijual tidak melakukan hubungan dalam kontrak tersebut.
Setiap perusahaan yang sahamnya diperdagangkan dalam
kontrak opsi menyetujui secara formal bahwa sahamnya
diperdagangkan dalam kontrak opsi. Tetapi, dalam kontrak
waran perusahaan yang sahamnya dijual adalah yang
menerbitkan waran itu sendiri. Jadi, pemodal secara
langsung berhubungan dengan perusahaan yang
menerbitkan waran.
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 14
3. Apabila ada perubahan kondisi perekonomian, harga
saham yang diberikan kepada pembeli hak waran, bisa
dirubah atau dimodifikasi.
4. Penetapan tanggal jatuh tempo, yaitu jangka waktu
kapan suatu hak waran akan hilang. Dalam hal-hal tertentu
dapat saja diberikan suatu pengecualian apabila hak yang
diberikan tersebut bersifat terus menerus.. Dibandingkan
dengan opsi, waran mempunyai periode jatuh tempo yang
lebih panjang, yaitu antara 5 bulan sampai 5 tahun,
bahkan ada waran yang tidak memiliki periode jatuh
tempo, disebut perpertual waran.
Dengan demikian diperoleh gambaran bahwa waran dapat
dikatakan sebagai call opsi. Dalam hal ini pembeli waran diberi
hak untuk membeli sejumlah saham tertentu dari perusahaan
emiten, pada harga tertentu, serta dalam periode dan tanggal
tertentu. Jadi, pada hakekatnya waran merupakan bentuk call
opsi gaya Amerika.
Dampak Penjualan Warant ...
Emisi waran oleh suatu institusi atau perusahaan akan
menimbulkan berbagai keadaan yang mempengaruhi operasi
keuangan institusi atau perusahaan tersebut.
Beberapa kejadian yang menunjukkan dampak Waran, antara
lain:
Dilusi. Pemegang waran diberi hak untuk membeli saham sesual
dengan waktu yang ditentukan. Saham yang akan dibeli adalah
saham baru, sehingga laba per lembar saham akan menurun. Hal
tersebut akan lebih buruk apabila pemegang waran menjual hak
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 15
waran kepada pihak ketiga. Hal ini juga merupakan salah satu
yang membedakan antara hak opsi dengan waran.
Menurut standar akuntansi keuangan apabila suatu waran
yang terbitkan sudah dijual harus dilaporkan dalam laporan
keuangan, jadi emiten harus mengungkapkan (disclosure).
Tujuannya agar pembaca laporan mendapat informasi adanya
kemungkinan dilusi dalam saham. Dengan kata lain, laba harus
diungkap dengan dua cara yaitu:
1. laba per lembar saham sebelum waran dilaksanakan
2. laba per lembar saham setelah waran dilaksanakan.
Seperti halnya opsi, pembeli waran tidak mempunyai hak
suara maupun deviden kecuali kalau waran dilaksanakan.
Apabila dilakukan split saham, maka harga saham dalam
hak waran disesuaikan.
Right Issue
Right adalah hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Biasanya munculnya instrumen derivatif (right) ini dilakukan
ketika emiten melakukan penawaran saham kedua (second
issue). Di Pasar Modal Indonesia second issue ini biasa disebut
dengan right issue yang secara sederhana bisa kita terjemahkan
mengeluarkan saham dengan hak membeli kepada pemegang
saham lama. Artinya dalam right issue tersebut pemegang
saham lama diberi prioritas terlebih dulu untuk memiliki saham
yang akan dikeluarkan itu. Sifatnya berupa hak. Jadi pemegang
saham lama boleh melakukan pembelian tapi boleh juga melepas
haknya itu. Karena sifatnya yang demikian itu maka right yang
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 16
merupakan hak untuk membeli saham yang dikeluarkan itu bisa
diperjualbelikan di lantai bursa.
Periode perdagangan right tersebut tidak selamanya,
melainkan hanya sementara saja. Biasanya antara 5 hingga 10
hari Bursa saja. Dengan sifatnya yang berupa hak ada beberapa
keistimewaan dan keuntungan yang bisa diperoleh investor
dengan right ini. Investor yang menjadi pemegang saham lama
memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga
yang telah ditetapkan dengan menukarkan Right yang
dimilikinya. Dengan hak istimewa itu memungkinkan investor
tersebut untuk memperoleh keuntungan dengan membeli saham
baru dengan harga yang lebih murah.
Contoh: emiten ABC melakukan right issue dengan harga
Rp1.500 per lembar. Right dari saham itu dijual pada harga
Rp200. Itu artinya bagi pemegang saham lama untuk dapat
membeli saham baru emiten senilai Rp1.500, dia harus menebus
right (yang menjadi hak untuk membeli saham) senilai Rp200 per
saham. Dengan demikian modal yang dikeluarkan investor untuk
membeli saham baru emiten itu adalah Rp1.700 per saham.
Kalau pada saat pelaksanaan harga saham di pasar naik menjadi
Rp2.000 per saham, berarti pemegang saham sudah menikmati
keuntungan sebesar Rp300 per saham.
Karakteristik Right ...
Di samping memiliki keuntungan, right juga memiliki risiko.
Salah satu contoh risiko yang sering terjadi adalah apabila harga
saham pada periode pelaksanaan atau yang biasa disebut
dengan exercise date lebih rendah. Dalam kondisi ini dengan
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 17
sendirinya investor tidak akan mengkonversikan right tersebut,
sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli
Right. Contoh: Seorang investor membeli Right di Pasar Sekunder
pada harga Rp200 dengan harga pelaksanaan Rp1.500.
Kemudian pada periode pelaksanaan, harga saham turun
menjadi Rp1.200 per saham. Investor tersebut tentunya tidak
akan menukarkan right yang dimilikinya, karena jika dia
melakukannya, maka dia harus membayar Rp1.700 (Rp1.500
harga pelaksanaan + Rp200 harga right). Sebagai konsekuensi
tidak dilakukannya penukaran saham tersebut akan terjadi dilusi
pada kepemilikan saham investor. Dilusi atau berkurangnya
kepemilikan saham investor itu akan terjadi secara proporsional.
Misalnya emiten yang melakukan right issue itu sebelumnya
memiliki saham sebanyak 200 juta. Ketika emiten itu
mengeluarkan right issue dengan perbandingan (rasio) 1:1
artinya setelah right issue saham emiten itu akan bertambah
jumlahnya menjadi 400 juta lembar saham. Dengan kata lain tiap
satu pemegang saham lama akan diberi hak untuk membeli 1
saham baru. Kalau kemudian right tidak ditebus oleh pemegang
saham lama (yang mendapatkan hak untuk membeli terlebih
dulu), dengan sendirinya jumlah kepemilikan sahamnya akan
terpangkas (dilusi) sebesar 50 persen. Artinya jika sebelum right
issue seorang investor memiliki 1 juta saham, maka setelah right
issue jumlah sahamnya tinggal 500 ribu lembar saja.
Kelompok I / Pengenalan dan Perkembangan Instrumen Derivatif Page 18
top related