kemenkes sinkronisasi program.ppt
Post on 09-Jul-2016
83 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBIAYAAN
KESEHATAN PUSAT, PROVINSI DAN KAB/KOTA
KEMENTERIAN KESEHATAN
PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN (P2JK)KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Disampaikan pada Pertemuan Pelaksanaan Program Pembiayaan Kesehatan di Propinsi Jawa Timur
Sidoardjo, 12 Pebruari 2016
2
KEMENKES
SISTEMATIKA1. LATAR BELAKANG
3.ARAH PENGEMB PEMBIAYAAN & JK KEDEPAN
5.PENUTUP
2. TUJUAN & ARAH PEMBANGUNAN KES 2015-2019
4.PROGRAM INDONESIA SEHAT
KEMENKES
3
LATAR BELAKANG RKP 2016 (Perpres No. 63/2015) dan Perpres Nomor 2 Tahun 2015
tentang RPJM Nasional 2015-2019 merupakan acuan dan arah dalam pembangunan 2015-2019
Dalam RPJMN 2015-2019 arah Pembangunan Kesehatan telah ditetapkan dengan sasaran pada Akses Masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap.
Dalam Era JKN sebagai amanat UU No. 40/2004, UU BPJS No.24/2011, Perpres 12/2013 dan Perpres 111/2013 atas perubahan Perpres 12/2013 arah upaya pembangunan kesehatan bergeser dari kuratif ke promotif dan preventif.
Dimasa mendatang arah pembiayaan kesehatan diupayakan untuk menyeimbangkan antara pembiayaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP).
4
KEMENTERIAN KESEHATAN
1.TUJUAN DAN ARAH PEMBANGUNAN KES 2015-2019
5
PEMERINTAHAN JOKOWI-JK VISI:Terwujudnya Indonesia yg Berdaulat, Mandiri & Berkepribadian
Berdasarkan Gotong Royong
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI:Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN YANKES
PARADIGMA SEHAT JKN
3 DI
MEN
SI P
EMBA
NGU
NAN
: PEM
BAN
GUN
AN M
ANU
SIA,
SEK
TOR
UN
GGU
LAN
, PEM
ERAT
AAN
DAN
KEW
ILAY
AHAN N
ORM
A PEMBAN
GUN
AN KABIN
ET KERJA
DTPK
ARAH PEMBANGUNAN KESKEMENKES
7
RPJMN I2005 -2009
UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes
Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat
Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap
Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia
RPJMN II2010-2014
RPJMN III2015 -2019
RPJMN IV2020 -2024
KURATIF-REHABILITATIF VISI:
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRIDAN
BERKEADILAN
KEMENKES
8
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2015-2019(Perpres No.2/2015)
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja & Lanjut Usia yg Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat3. ↗ Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kes5. ↗ Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yg Berkualitas6. ↗ Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yg Berkualitas7. ↗ Ketersediaan, Penyebaran & Mutu SDM Kesehatan8. ↗ Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan & Kualitas Farmasi &
Alkes9. ↗ Pengawasan Obat & Makanan10.↗ Promkes & Pemberdayaan Masyarakat
ISU STRATEGIS RPJMN 2015-2019KEMENKES
9
1. Peningkatan Status Kesehatan ibu, bayi, balita, remaja dan lansia2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan lingkungan4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan pengawasan
obat dan makanan5. Peningkatan Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan8. Penguatan Manajemen dan sistem informasi 9. Peningkatan efektifitas Pembiayaan Kesehatan10.Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas11.Peningkatan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESKEMENKES
10
Akses masyarakat terhadap yankes
yang berkualitas telah mulai mantap
KURATIF-REHABILITATIF
VISI
7. Lansia
1. Ibu hamil
2. Bayi
3. Balita 5. Remaja
6. Usia produktif
Screening bayi baru
lahir
UKS Kespro
Kesja
PROMOTIF - PREVENTIF
4. Usia sekolah
11
KEMENTERIAN KESEHATAN
2. ARAH PENGEMB PEMBIAYAAN & JK KEDEPAN
Kebijakan Pembiayaan Kesehatan kedepanKEMENKES
12
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
DIARAHKAN PADAPeningkatan anggaran kesehatan pusat dan daerah secara
bertahap masing-masing 5% dan 10 % dari APBN dan APBD (di luar gaji)
2/3 untuk pelayanan publik UU Nomor 36 Tahun 2009 ttg kesehatan psl 171 ay.2
Perbaikan alokasi pembiayaan dengan perhatian yang lebih seimbang kepada promotif dan preventif disamping kuratif rehabilitatif diarahkan kepada masalah prioritas MDG’s dlm bentuk biaya kegiatan operasional langsung
Pengembangan Jaminan Kesehatan secara bertahap universal coverage) dgn perhatian kepada masyarakat miskin dan kelompok informal
Penguatan SDM Kesehatan, peningkatan infrastruktur kes
KEMENKES
13
PROGRAM 2015-2019
RPJMN 2015-2019 (Perpres 2/2015)
RENSTRA KEMKES 2015-2019
(Sedang proses)
PROGRAM-PROGRAM Unit Utama
1. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
Setjen
2. Penguatan Pelaksanaan JKN Setjen
3. Gizi, Ibu dan Anak Ditjen Kesmas
4. Pembinaan Upaya Kesehatan Ditjen Yankes
5. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Ditejen P2L
6. Kefarmasian dan Alat Kes Ditjen Kefarmasian & Alkes
8. Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kes
Badan PPSDM
PENGEMB PEMBIAYAAN & JAMINAN KESKEMENKES
14
BPJS KES
SASARANPBI (86,4 JUTA JIWA), ASKES PNS + ANGG KELTNI/PNS + ANGG KEL, POLRI/PNS + ANGG KELUARGAPENSIUNAN, VETERAN JPK JAMSOSTEK, MASY MAMPU
UUD 1945 (Ps 28, 34), UU No. 40/2004, UU No. 24/2011
PP 101/2012, PERPRES 12 & 111 TH 2013
1. Penguatan pelayanan kesehatan ibu, anak & gizi masyarakat serta penanggulangan penyakit;
2. Penguatan & perluasan Jaminan Kesehatan Nasional dengan Kartu Indonesia Sehat;
3. Penguatan sistem kesehatan;4. Penguatan akses & kualitas pelayanan kesehatan;5. Penguatan upaya promotif & preventif.
15
KEBIJAKAN PERKUATAN RKP BIDANG KESEHATAN 2016
PENGEMB BIAKES & JAMKESKEMENKES
16
PEMBIAYAAN KESEHATAN
JKNPROGRAM KESMAS
PEMBIAYAAN KESEHATAN
SUMBER PEMBIAYAAN KESKEMENKES
17
PEMBIAYAAN KESEHATANPEMBIAYAAN KESEHATAN
APBNAPBD PROP
PLN CSR
DAK
APBD PROP
PLN CSRDAKAPBN
CSRAPBD
KAB/KOTAJKN
SINKRONISASI & SINERGIS TDK DUPLIKASI
KEMENKES
18
KEMENTERIAN KESEHATAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PENYELENGGARAAN JKNKEMENKES
19
JAMINAN KES NASIONAL
BPJS KESKEMENKES
DINKES PROP,
KAB/KOTA
REGULATOR PENYELENGGARA JKN
PELAYANAN KESEHATAN
FASKES
SUMBER DAN ALOKASI DANA JKN
20
IURAN NON PBI (PEKERJA DAN
PEMBERI KERJA)
IURAN PBI APBNIURAN PBI APBD BIAYA
PELAYANAN KES
BIAYA OPERASIONAL
BIAYA CADANGAN
ALOKASI DANA JKNBPJS KES FASKES
BIAYA PELAYANAN
KES
PENDANAAN JKN
JASPEL
DUKUNGAN OPERASIONAL
YANKES
KEMENKES
21
Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat
Untuk Membangun Keluarga Produktif
4 PROGRAMSimpanan Keluarga SejahteraBantuan Tunai melalui pembukaan rekening simpanan bagi masyarakat kurang mampu melalui Kartu Keluarga Sejahtera yang disertai dengan SIM Card untuk Layanan Keuangan Digital (LKD)
Penciptaan Kegiatan Produktif KeluargaPembentukan Kelompok Usaha untuk menjalankan kegiatan produktif
Program Indonesia PintarPemberian dana tunai bagi anak sekolah dari keluarga kurang mampu melalui Kartu Indonesia Pintar
Program Indonesia SehatPemberian jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu melalui Kartu Indonesia Sehat
1
2
3
4
Program Keluarga ProduktifKEMENKES
22
Melindungi dan memberdayakan masyarakat kurang mampu, melalui:•Program Indonesia Sehat•Program simpanan keluarga sejahtera•Program penciptaan kegiatan produktif keluarga•Program Indonesia Pintar
Program Indonesia Sehat dengan identitas Kartu Indonesia Sehat merupakan peningkatan dan perluasan JKN
Era baru peningkatan kesejahteraan masyarakat1. 2.
3.
Program Indonesia Sehat 1KEMENKES
23
Program Indonesia Sehat 2KEMENKES
24
MUTU PELAYANAN KESEHATANProgram Keluarga Produktif
Kabinet Kerja
Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera
Kartu Keluarga Sejahtera
Kartu Indonesia
Pintar
Perpres 166/2014Inpres 7/2014
KARTU INDONESIA SEHAT 1KEMENKES
25
Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah tanda kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memperoleh pelayanan kesehatan yg komprehensif pada fasilitas kesehatan tingkat pertama/FKTP (Puskesmas/Klinik), maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan/ FKRTL (RS), secara berjenjang atas indikasi medisKIS diberikan kepada seluruh peserta JKN termasuk masyarakat
kurang mampu penerima bantuan iuran (PBI) dari pemerintah yg namanya sudah terdaftar di BPJS Kesehatan & secara bertahap akan mencakup PMKS (disability, lansia terlantar, psikotik, anak jalanan, gepeng) & bayi-bayi baru lahir dari orang tua peserta PBI
KARTU INDONESIA SEHAT 2KEMENKES
26
Tanda Kepesertaan JKN
Perluasan Cakupan Peserta JKN:•PMKS•Bayi baru lahir dari pasangan PBI
Manfaat:1.Pelayanan medis termasuk obat2.Pelayanan promotif preventif3.Pelayanan imunisasi, konseling & KB, Perbaikan gizi, Persalinan, gawat darurat
Kartu Tanda Peserta yg Berlaku
Saat Ini *)KEMENKES
27
*) Sambil proses penggantian kartu berlangsung, Kartu identitas kepesertaan JKN tetap berlaku
MENTERI KESEHATAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2016
28
1. Penguatan pelayanan kesehatan ibu, anak & gizi masyarakat serta penanggulangan penyakit;
2. Penguatan & perluasan Jaminan Kesehatan Nasional dengan Kartu Indonesia Sehat;
3. Penguatan sistem kesehatan;4. Penguatan akses & kualitas pelayanan kesehatan;5. Penguatan upaya promotif & preventif.
29
KEBIJAKAN PERKUATAN RKP BIDANG KESEHATAN 2016
30
ALOKASI ANGGARAN PER PROGRAM TAHUN 2016 (3)NO PROGRAM SASARAN ANGGARAN
(milyar Rp.) LOKASI
2Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dgn Kartu Indonesia Sehat
27.618,40
1∑ penduduk yg mjd peserta PBI Jaminan Kesehatan Nasional dgn Kartu Indonesia Sehat
27.489,60 Pusat & 34
Prov2Dihasilkannya bahan kebijakan teknis pengembangan pembiayaan kesehatan & JKN/ KIS
128,84
3
1
2
3
135.6155.6
210.5230.7
257.5
88.2 103.5 105.6 107.8 109.9
0
50
100
150
200
250
300
2015 2016 2017 2018 2019
Peserta JKN
PBI
PROYEKSI CAKUPAN KEPESERTAAN DAN ANGGARAN PBI JKN/KIS 2015-2019
(Anggaran, dalam Triliun Rp.)
KEGIATAN UTAMA BIAKES & JAMKESKEMENKES
32
KEGIATAN UTAMA
PRIORITAS/FOKUSCosting Program Kesehatan (Sep; Malaria, Imunisasi, dll)
Health Account (NHA, PHA, DHA)
CBA, CEA, CUA
Regulasi Biakes dan Jamkes
Advokasi, Sosialisasi, Pendampingan, Bimbtek
HTA, CA JKN
Monev Biakes dan Jamkes
Dukungan Opreasional & Penguatan SDM
Tarif JKN, Setting Premi Jamkes (PBI)
Pembayaran dlm Jamkes (Kapitasi, CBG’s)
TUPOKSI P2JK BARUKEMENKE
S
33
TUGASmemberikan pertimbangan, rekomendasi dan penyiapan bahan kebijakan untuk peningkatan pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS
FUNGSIDalam melaksanakan tugas, Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan tugas penyusunan pertimbangan, rekomendasi dan bahan kebijakan di bidang pembiayaan kesehatan kepada Menteri Kesehatan;
b. Pelaksanaan tugas penyusunan pertimbangan, rekomendasi dan bahan kebijakan di bidang JKN/KIS kepada Menteri Kesehatan;
c. Pelaksanaan tugas analisis dan evaluasi efektifitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan dan JKN/KIS untuk pertimbangan kebijakan kepada Menteri Kesehatan
d. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan di bidang pembiayaan dan jaminan kesehatan
e. Pelaksanaan administrasi Pusat
Anggaran PBI JKN/KIS DalamAPBN-P 2016
No.
Rincian Kegiatan Jumlah Ketr
1. PBI JKN KIS 2015 92.000.000 Jiwa
2 Besaran Premi/Iuran per orang Rp. 19.225,-23.000
3 Bayi baru lahir 2016 400.000 jiwa
Jumlah
PEMANFAATAN PENINGKATAN ANGGARAN 20162015 2016
BOK (1,4 T)•9.719 PUSK
BOK (3 T)•9.865 PUSK•Penambahan Alokasi per Pusk & Pusk di 9 Prov. 64 kab/kota Fokus Penunuran AKI, AKB & Gizi Buruk
35
SINKRONISASI ANGGARAN KESEHATA N : KEGIATAN YANG DAPAT DI DANAI DAERAH
(PEMBIAYAAN KESEHATAN, TERMASUK JKN)
• . UU NO 23 /2015 ;anggaran pemerintah pusat dimungkinkan sampai di propinsi
• Perlu fasilitasi kegiatan pada tingkat Propinsi• JKN :
• Tim pertimbangan klinis• Operasional Monev JKN : propinsi Kab,
Kab Pusat• Pertemuan kebijakan JKN di daerah
•04/27/23 36
.
37
Dana BOK1. Akan masuk melalui mekanisme DAK APBD2. kegiatan kegiatan akan diatur dalam permenkes
tersendiri;3. Bisa dipadukan dengan permenkes 82/20154. 40 % dana kapitasi +sinkronisasi dengan BOK
/Jampersal ( juknis sedang disusun)
.
38
Perluasan pemanfaatan dana kapitasi (40 %)
1. Obat
2. Alkes
3. Keperluan operasional lainnya :
1. Kegiatan dalaam gedung
2. Kegiatan luar gedung dan home care
3. Pencetakan
4. Peningattan sdm fktpk kegiata
5. Pemeliharaan sarpras
6. Belanja untuk kegiatan layanan langsung dan tidak langsung (furniture dll)
DTPK39
No Kegiatan
1 FASILITASI PELAKSANAAN KERJA KOMITE PERTIMBANGAN KLINIS (CA)
2 KOORDINASI PEMUKTAHIRAN DATA PBI DAN PENGEMBANGAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL/KIS
3 KOORDINASI IMPLEMENTASI MANFAAT JKN/KIS
4 KOORDINASI PERCEPATAN INTEGRASI JAMKESDA DALAM JKN/KIS
5 PENINGKATAN KAPASITAS KOMITE PERTIMBANGAN KLINIS DALAM RANGKA PENYELESAIAN SENGKETA JKN
6 PENGUATAN TENAGA PROV. UNTUK MELAKSANAKAN PHA
7 PENYUSUNAN DAN PENDAMPINGAN PHA
DTPK40
No Kegiatan
8 ADVOKASI DAN SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
9 PENGUATAN TENAGA PROVINSI UNTUK MELAKSANAKAN BIMBINGAN DHA
10 PENGUATAN TENAGA PROVINSI UNTUK MELAKSANAKAN PHA
11 PENGUATAN TIM NHA DATA PEMERINTAH DAN SWASTA
12 PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA PUSAT DALAM RANGKA PERHITUNGAN COSTING PROMOTIF DAN PREVENTIF
13 PENGUATAN TENAGA DI DINAS KESEHATAN PROVINSI TENTANG COSTING UKM
14 FASILITASI PELAKSANAAN PENILAIAN TEKNOLOGI KESEHATAN (HTA)
PENUTUPKEMENKES
41
1. RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan dengan PERPRES 2/2015 sebagai acuan dalam pembangunan kesehatan dalam 5 (lima) tahun kedepan.
2. Arah pengembangan upaya kesehatan kedepan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
3. Dari 11 (sebelas) isu strategis RPJMN 2015-2019, dua diantaranya dalam hal Pengemb Jaminan Kes Nas dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
4. Pengembangan Pembiayaan & Jamkes kedepan lebih prioritas dalam pembiayaan kes UKM dan JK.
5. Perlu disinkron dan sinergi berbagai sumber pembiayaan kesehatan agar tidak terjadi duplikasi kegiatan (APBN, APBD)
42
top related