eksperimentasi pengajaran matematika melalui metode tps
Post on 12-Jan-2017
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI
METODE TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA
(Pada Siswa Kelas VII MTs N Bekonang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Derajat S1
Jurusan Pendidikan Matematika
Diajukan Oleh :
NANIK TRI HANDAYANI
A 410 050 211
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
LEMBAR PERSETUJUAN
EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI
METODE TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA
(Pada Siswa Kelas VII MTs N Bekonang)
Yang Dipersiapkan dan Disusun oleh
NANIK TRI HANDAYANI
A 410 050 211
Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan
Dewan Penguji Skripsi Sarjana S-1
Pembimbing I,
Drs. H. Ariyanto, M.Pd
Tanggal:
Pembimbing II,
Dra. Sri Sutarni, M.Pd
Tanggal:
ii
PENGESAHAN
EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI
METODE TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA
(Pada Siswa Kelas VII MTs N Bekonang)
Diajukan Oleh
NANIK TRI HANDAYANI
A 410 050 211
Telah Dipertahankan didepan Dewan Penguji
Pada Tanggal, Juni 2009
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Drs. H. Ariyanto, M.Pd
2. Dra. Sri Sutarni, M.Pd
3. Dra. Hj. N. Setyaningsih, M.Si
( )
( )
( )
Surakarta, Juni 2009
Disyahkan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan
Drs.H. Sofyan Anif, M.Si NIK.547
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak ternyata dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, Juni 2009
Nanik Tri Handayani A 410 050 211
iv
MOTTO
Ilmu lebih baik dari harta, karena kita pasti akan sibuk menjaga harta itu, sedangkan ilmu
akan memelihara kita. Harta habis bila dinafkahkan, sedangkan ilmu justru akan
berkembang. Ilmu adalah kuasa, sedangkan harta dikuasai.
( Ali Bin Abi Thalib )
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’
(Q.S. Al Baqarah : 45)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari
suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada
Allah lah hendaknya kamu berharap.
(QS.Alam Nasyrah: 6-8)
Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren dan Hari esok harus lebih baik dari hari ini
(penulis)
v
PERSEMBAHAN
Karya ini merupakan hasil perjuangan panjang yang melelahkan, teriring oleh kesabaran,
ketekunan serta doa dan wujud kasih sayang yang tak terkira, karya ini saya persembahkan
untuk:
Allah SWT Pemberi nikmat tanpa batas dan tauladan terhebat Nabi Muhammad SAW
setiap titian langkah yang aku lalui tiada daya dan upaya kecuali hanya dengan
pertolonganMu.
Bapak dan ibu tercinta terima kasih untuk curahan kasih sayang, cinta, do’a,
dorongan,semangat dan pengorbanan tiada tara. Semoga ALLAH SWT membalas semua
pengorbanan bapak dan ibu
Kakak-kakaku tercinta,mas hasym,mas Aan terima kasih atas do’a, semangat, dorongan dan
nasehatnya. Tanpa kalian aku tidak akan menjadi seperti sekarang.
Adik-adikku tersayang, Dik Ina,dik Aya terima kasih kalian setia menemaniku dan mengisi
hari-hariku.
Keluarga Besar Lab. Matematika ( Bp. Masduki,S.Si, Bp. Teguh R.S,S.Pd,M.Pd, Bp Suci
Juniarto, S.Pd, Bp. Hirtanto, S.Pd, Bp Agus Haryadi, S.Pd ,Bp. Yuli Triwiyanto,S.Pd, Mb
Novi,mbak Anik, Heru, Fendi, Ikhsan, Arif Ganda) terima kasih atas waktu, bantuan ide,
motivasi, nasehat, dan doanya.
Calon pendamping hidupku Heru Susanto terima kasih untuk kasih sayang, cinta, do’a dan
pengorbanannya yang tidak pernah lelah menemaniku disaat senang maupun sedih, kamu
adalah kekuatan untukku
Teman-teman kelas E terima kasih atas do’a, dukungan dan persahabatan kita
Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Sesungguhnya tiada kata yang pantas diucapkan selain puji syukur bagi
Allah SWT, Rabb semesta alam. Yang memberikan kekuatan dan kemudahan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan segala keterbatasan dan
kekurangan.
Pada kesempatan ini pula secara khusus penulis ingin menyampaikan
terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. H. Sofyan Anif, M.Pd , selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Dra. Hj. N. Setyaningsih, M.Si , selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Drs. H. Ariyanto, M.Pd, selaku Dosen pembimbing I, dengan penuh
keikhlasan telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
petunjuk dan dorongan kepada penulis.
4. Ibu Dra. Sri Sutarni, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik dan sekaligus
Dosen pembimbing II yang telah banyak menyisakan waktunya untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini.
5. Kepala Sekolah dan keluarga besar MTs N Bekonang, yang telah memberikan
ijin untuk mengadakan penelitian dan telah banyak membantu selama
penelitian..
vii
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Dengan penulisan skripsi ini
penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, Juni 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................. 5
G. Sistematika Penulisan ........................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 8
A. Kajian Pustaka.................................................................... 8
B. Kajian Teori ....................................................................... 9
1. Hakikat Matematika .................................................. 9
2. Proses Belajar Mengajar ........................................... 10
3. Pembelajaran Konvensional...................................... 12
4. Pembelajaran Dengan Metode TPS .......................... 13
5. Prestasi Belajar Matematika...................................... 14
ix
6. Pokok Bahasan.......................................................... 15
C. Kerangka Berfikir .............................................................. 22
D. Hipotesis............................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 24
A. Jenis Penelitian................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 24
C. Populasi, Sampel dan Sampling ........................................ 25
D. Variabel Penelitian ............................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data................................................. 27
F. Instrumen Penelitian .......................................................... 28
G. Uji Prasarat Analisis........................................................... 30
H. Tehnik Analisis Data.......................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 36
A. Deskripsi Data.....................................................................36
1. Persiapan Penelitian .......................................................36
2. Pelaksanaan Penelitian ...................................................38
B. Uji Prasyarat Analisis..........................................................39
1. Uji Normalitas ................................................................39
2. Uji Homogenitas ............................................................40
C. Pengujian Hipotesis.............................................................40
D. Pembahasan Hasil Analisis Data.........................................41
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................. 43
A. Kesimpulan ........................................................................... 43
B. Implikasi................................................................................ 43
C. Saran...................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 45
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................... 47
Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Try Out .............................................................. 62
Lampiran 3 Soal Try Out ............................................................................. 63
Lampiran 4 Lembar Jawab .......................................................................... 68
Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Pembahasan.............................................. 69
Lampiran 6 Daftar Nama Siswa dan Nilai Rapor Semester I ...................... 81
Lampiran 7 Daftar Nama dan Nilai Tryout ................................................. 83
Lampiran 8 Daftar Nilai Tes Prestasi .......................................................... 84
Lampiran 9 Uji Keseimbangan .................................................................... 87
Lampiran 10 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 88
Lampiran 11 Uji Normalitas Kelas Eksperimen............................................ 92
Lampiran 12 Uji Normalitas Kelas Kontrol .................................................. 93
Lampiran 13 Uji Homogenitas ...................................................................... 94
Lampiran 14 Uji Hipotesis............................................................................. 95
Lampiran 15 Surat Ijin Riset...........................................................................96
Lampiran 16 Surat Pernyataan Penelitian.......................................................97
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Variansi Penelitian…………………………………..9
Tabel 3.1 Waktu penelitian………………………………………………...25
Tabel 4.1 Rangkuman Uji Keseimbangan…………………………………37
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Liliefors…………………………………..39
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Bartlett…………………………………40
xii
ABSTRAK
EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII MTs N Bekonang)
Nanik Tri Handayani, A410 050 211, Jurusan Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009, 44 halaman.
Penelitian ini bertujuan: mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode think pair share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode konvensional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs N Bekonang. Sampel diambil menggunakan teknik random sampling kemudian ditentukan kelompok eksperimen sebanyak 40 siswa yaitu kelas VII B dan kelompok kontrol sebanyak sebanyak 39 siswa yaitu kelas VII C. Metode pengumpulan data dengan metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji t. Sebagai persyaratan analisis dilakukan uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Dari hasil analisis data pada α = 5 % diperoleh ttabel = 1,991 dan thitung = 3,388 karena thitung > ttabel maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode think pair share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode konvensional pada sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi. Implikasi dari penelitian ini adalah pengajaran matematika menggunakan metode think pair share pada sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi memberikan prestasi belajar yang lebih baik. Oleh karena itu metode think pair share dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengajaran guna mengaktifkan siswa pada proses belajar mengajar. Kata kunci : pengajaran, matematika, prestasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi
oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi
dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pendidikan yang
dimaksud disini bukan bersifat informal melainkan bersifat formal meliputi
proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Peningkatan
kualitas pendidikan dicerminkan oleh prestasi belajar siswa. Sedangkan
keberhasilan atau prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan
yang bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan membawa siswa
untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan
sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Sehingga inti dari proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran akan tercapai jika siswa berusaha secara aktif
untuk mencapainya. Keaktifan siswa tidak hanya dituntut dari segi fisik
tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik siswa yang aktif tetapi
1
2
pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan
pembelajaran tidak tercapai (Djamarah, 2002 : 44).
Berdasarkan pengamatan serta wawancara dengan guru-guru bidang
studi matematika menunjukkan bahwa nilai rata-rata bidang studi
matematika masih rendah dibanding nilai bidang studi yang lain. Siswa
sendiri pada umumnya masih menganggap bahwa pelajaran matematika
sebagai mata pelajaran yang menakutkan karena tingkat kesulitan dianggap
tinggi. Hal ini mungkin disebabkan dalam mempelajari matematika siswa
kurang menguasai konsep dan siswa kurang banyak latihan mengerjakan
soal-soal matematika.
Keberhasilan belajar ditentukan dari pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa dituntut aktif dan
mandiri. Proses belajar mengajar yang masih tradisional dan kurang
memadai menyebabkan siswa tenggelam dalam pelajaran yang kurang
merangsang aktivitas belajar yang optimal. Siswa pasif menerima informasi
dari guru, dimana guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan gagasan dan ide-idenya. Siswa hanya menghafal rumus
dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Guru menekankan
penerapan suatu konsep, sedangkan pengenalan konsep dan pengembangan
konsep kurang ditekankan.
Guru merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan
berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar matematika. Pentingnya peran
guru dalam pendidikan tidak terlepas dari kemampuan guru dalam
3
menyampaikan materi pada siswa. Oleh karena itu, pada proses
pembelajaran guru perlu meningkatkan kemampuan mengajar guna menjadi
guru profesional. Kemampuan guru sebagai salah satu usaha meningkatkan
mutu pendidikan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dengan tetap
memperhatikan antara lain materi, waktu dan jumlah siswa di kelas. Guru
dalam kemampuan mengajar diharapkan dapat menyampaikan materi yang
dapat membangkitkan keaktifan siswa dan mudah diterima oleh siswa.
Model-model pembelajaran hendaknya relevan dan mendukung
tercapainya tujuan pengajaran. Jadi perkembangan untuk pemilihan model
ialah tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Adapun tujuan pengajaran
adalah supaya siswa dapat berfikir aktif dan diberi kesempatan untuk
mencoba kemampuan di dalam berbagai kegiatan. Salah satu pembelajaran
yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa adalah pembelajaran dengan
metode TPS ( Think Pair Share ). Pembelajaran dengan metode TPS adalah
pembelajaran yang merangsang aktivitas siswa untuk berfikir dan
mendiskusikan hasil pemikirannya dengan teman, dan juga merangsang
keberanian siswa untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas.
Model pembelajaran TPS dirasakan perlu diterapkan dalam
pengajaran matematika karena dapat mendorong aktivitas belajar siswa.
Sehingga siswa lebih aktif dan lebih mandiri. Berkaitan dengan hal tersebut
di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul
4
” Eksperimentasi Pengajaran Matematika Dengan Metode TPS ( Think Pair
Share ) Terhadap Prestasi Belajar Siswa ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam belajar matematika.
2. Ada kemungkinan terjadi perbedaan prestasi belajar antara siswa yang
dapat pengajaran matematika melalui metode Think Pair Share dengan
siswa yang mendapat pengajaran konvensional
3. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi dan bersifat monoton,
sehingga siswa akan mengalami kejenuhan.
4. Dengan penerapan pembelajaran matematika melalui TPS dimungkinkan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan supaya dapat dikaji secara mendalam
maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Penerapan model pembelajaran matematika melalui metode TPS
2. Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
dalam penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VII SMP semester genap.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka
penulis merumuskan masalah yaitu : Apakah ada pengaruh penggunaan
model pembelajaran TPS yang berakibat adanya perbedaan prestasi belajar
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pertama untuk menentukan
langkah-langkah dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian ini dapat
terlaksana dengan baik sesuai yang diinginkan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika yang
menggunakan metode pembelajaran TPS dan metode pembelajaran
konvensional.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan metode TPS dalam
upaya peningkatan hasil prestasi belajar matematika siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan informasi kepada guru matematika untuk
memilih alternatif dalam pembelajaran matematika dengan
6
menggunakan metode TPS unutk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
b. Untuk dijadikan masukan bagi guru matematika dalam peningkatan
kualitas pengajaran dengan menggunakan metode TPS
c. Memberikan masukan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan
belajar, mengoptimalkan kemampuan berfikir positif dalam
mengembangkan dirinya dalam meraih keberhasilan belajar atau
prestasi belajar yang optimal.
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pedoman
penelitian selanjutnya.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca memahami skripsi ini, maka skripsi
ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian Awal Skripsi ini meliputi: halaman judul, halaman persetujuan,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar lampiran.
2. Bagian Inti Skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika skripsi.
7
BAB II: LANDASAN TEORI
Meliputi: kajian pustaka, kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis
BAB III: METODE PENELITIAN
Meliputi: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi,
sampel, dan sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, uji prasyarat analisis, teknik analisis data.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Meliputi: deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis, dan
pembahasan.
BAB V: KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Meliputi: kesimpulan penelitian, implikasi hasil penelitian, dan saran
3. Bagian Akhir Skripsi
Meliputi: daftar pustaka dan lampiran.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang dilaksanakan saat ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Hasannudin (2004) dengan judul
”Eksperimentasi Pengajaran Matematika Dengan Metode Montessori Pada
Pokok Bahasan Pecahan Pada Siswa Kelas VII SD Muhammadiyah 16
Surakarta” menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa ynag menggunakan
metode Montessori lebih baik jika dibandingkan dengan yang menggunakan
konvensional.
Nur Farida Septiningsih (2005) dengan judul ”Eksperimentasi
Metode Quantum Teaching Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bentuk
Cerita Pokok Bahasan Bangun Datar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Siswa Kelas II Semester I MTsN Gemolong”
menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode Quantum Teaching lebih meningkatkan hasil belajar siswa dalam
menyelesaikan soal matematika bentuk cerita yang melibatkan bangun datar
pada siswa kelas II A MTsN Gemolong.
Dari penelitian-penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pengajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sehubungan
dengan hal tersebut dan dirasa perlu untuk lebih mengembangkan penelitian-
8
9
penelitian yang ada, maka penulis merasa perlu untuk mengadakan
penelitian dengan judul ” Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan
Metode Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Siswa”
Table 2.1 Perbedaan Variansi Penelitian
No Montessori Quantum teaching
TPS Prestasi belajar
1 Hasannudin 2 Nur Farida. S 3 Peneliti
Variabel Nama
B. Kajian Teori
1. Hakikat Matematika
Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit.
Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah
untuk memudahkan berfikir. Lerner juga mengemukakan bahwa
matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa
universal yang juga memungkinkan manusia memikirkan. mencatat dan
mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Paling
mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan
jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia ; suatu cara
menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan
ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling
10
penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat
dan menggunakan hubungan-hubungan (Abdurrahman, 2003 : 252)
Dari ketiga pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan suatu ilmu yang tidak hanya bersifat kuantitatif
tetapi juga merupakan ilmu yang bersifat sosial, maksudnya yaitu
matematika bukan ilmu yang bersifat abstrak melainkan suatu cara
pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata.
2. Proses Belajar Mengajar
Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda,
akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Bahkan
antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain.
Menurut Syamsudin Makmun (2002 : 156) proses belajar mengajar
dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru
dalam rangka mencapai tujuannya. Dengan definisi ini hendaknya kita
pahamkan bahwa terjadinya perilaku belajar pada siswa dan perilaku
mengajar dari pihak guru tidak berlangsung dari satu arah melainkan
terjadinya secara timbal balik, dimana kedua belah pihak berperan dan
berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja, dan dengan
menggunakan cara dan kerangka berfikir yang seyogianya dipahami dan
disepakati bersama.
Guru dapat dikatakan mengajarnya berhasil kalu perubahan yang
diharapkannya, terjadi pada perilaku dan pribadi siswanya. Begitu pula
dengan siswa dapat dikatakan belajarnya berhasil kalau ia telah
11
mengalami perubahan-perubahan setelah menjalani proses belajar
tersebut pada perilaku dan pribadinya seperti yang diharapkan gurunya
dan siswa sendiri.
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi
seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Hillgard dalam
(Syamsudin Makmun, 2002 : 157). Perubahan itu mungkin merupakan
suatu penemuan informasi atau penguasaan suatu ketrampilan yang telah
ada. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (Oemar Hamalik, 2001 : 27). Menurut pengertian ini,
belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu,
yakni mengalami.
Dari definisi-definisi ditarik kesimpulan bahwa belajar pada
hakekatnya suatu aktivitas untuk mencapai suatu perubahan tingkah laku
yang mengandung tiga aspek yakni aspek pengetahuan, nilai, dan sikap
serta ketrampilan.
Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa
kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar
murid (Oemar Hamalik, 2001 : 27). Oleh karena itu, adalah penting
sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar
murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan
lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid.
12
Menurut Oemar Hamalik (2001 : 44). Mengajar ialah
menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.
Pengajaran adalah suatu proses penyampaian dalam bentuk pemberian
tugas mempelajari halaman, latihan pokok-pokok atau bab-bab tertentu
dari buku teks. Herbart dalam (Oemar Hamalik, 2001 : 45) Tugas-tugas
itu bersumber dari buku yang dipelajari oleh siswa dengan pengawasan
atau tanpa pengawasan oleh guru.
Dari pendapat-pendapat dapat disimpulkan bahwa mengajar pada
hakekatnya adalah melakukan kegiatan belajar, sehingga belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
3. Pembelajaran Konvensional
Metode konvensional adalah suatu pengajaran yang mana dalam
proses belajar masih menggunakan cara lama. Guru memegang peranan
penting dalam menentukan urutan langkah dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Sedangkan peranan siswa adalah mendengarkan secara
teliti dan mencatat pokok-pokok yang penting yang dikemukakan oleh
guru.
Proses belajar mengajar yang masih tradisional dan kurang
memadai menyebabkan siswa tenggelam dalam pelajaran yang kurang
merangsang aktivitas belajar yang optimal. Siswa pasif menerima
informasi dari guru, dimana guru tidak memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan gagasan dan ide-idenya. Siswa hanya
menghafal rumus dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
13
Guru menekankan penerapan suatu konsep, sedangkan pengenalan
konsep dan pengembangan konsep kurang ditekankan.
Belajar dengan metode konvensional menyebabkan siswa menjadi
belajar menghafal yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.
Siswa menjadi pasif dan daya kritis siswa akan terhambat, untuk itu
diperlukan suatu pembharuan metode pembelajaran yang dapat membuat
siswa aktif dalam belajar, membentuk siswa yang kreatif, berfikir logis,
kritis dan inovatif.
4. Pembelajaran Dengan Metode TPS (Think Pair Share)
Pembelajaran Think Pair Share memiliki prosedur yang diterapkan
secara eksplisit untuk memberikan siswa waktu lebih banyak untuk
berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Dalam strategi
ini guru hanya berperan sebagai fasilitator sehingga guru menyajikan
satu materi dalam waktu pembahasan yang relatif singkat. Setelah itu
giliran siswa untuk memikirkan secara mendalam tentang apa yang telah
dijelaskan
Langkah-langkah yang perlu diterapkan dalam pendekatan Think
Pair Share adalah sebagai berikut:
a. Tahap Pertama : Thinking(berfikir)
Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan
pertanyan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
14
b. Tahap Kedua : Pairing(berpasangan)
Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa lain
untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama.
Interaksi yang diharapkan dapat berbagi jawaban dari pertanyaan
atau ide bila persoalan telah diidentifikasi. Biasanya guru memberi
waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
c. Tahap Ketiga : Sharing(berbagi)
Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
pada seluruh kelas. Hal ini akan efektif dilakukan dengan cara
bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai kurang
lebih seperempat pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.
5. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika pada dasarnya merupakan hasil yang
diperoleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran matematika.
Prestasi belajar tersebut menggambarkan tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang telah dipelajari di sekolah yang biasanya
dinyatakan dengan nilai. Sumardi Suryabrata (1987 : 35).
Mulyono Abdurrahman (2003 : 37) mengemukakan bahwa prestasi
belajar atau hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.
Seperti yang dikemukakan Romiszowski yang dikutip oleh
Mulyono Abdurrahman (2003: 38), hasil belajar atau prestasi belajar
dapat dikelompokkan menjadi pengetahuan dan keterampilan.
15
Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu (1) Pengetahuan tentang
fakta, (2) Pengetahuan tentang prosedur, (3) Pengetahuan tentang
konsep,dan (4) Pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri
dari empat kategori, yaitu (1) Keterampilan untuk berfikir, (2)
Keterampilan untuk bertindak, (3) Keterampilan bersikap, dan (4)
Keterampilan berinteraksi.
Berdasarkan pandangan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
“Prestasi belajar adalah penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar yang
menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan dapat
di lihat dalam bentuk indikator- indikator yang berupa nilai rapor, indeks
prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan”.
Berdasarkan pandangan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
“Prestasi belajar Matematika adalah suatu hasil yang diperoleh siswa
setelah melalui kegiatan belajar yang menggambarkan penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran matematika yang dapat dilihat dari nilai
matematika dalam rapor”.
6. Pokok Bahasan
1. Persegi Panjang
a. Pengertian persegi panjang
Perhatikan persegi panjang ABCD pada
gambar dibawah !
16
CD
A B
Berdasarkan gambar persegi panjang ABCD tersebut, diperoleh
bahwa :
(1) sisi-sisi persegi panjang ABCD adalah
ADdanCDBCAB ,,, dengan dua pasang sisi sejajarnya
sama panjang, yaitu DCAB = dan ADBC =
(2) sudut-sudut persegi panjang ABCD adalah
,, ABCDAB ∠∠ ,BCD∠ dan CDA∠ dengan
=∠=∠ ABCDAB =∠ BCD CDA∠ = 090
Dengan demikian, persegi panjang adalah bangun datar segi
empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat
sudut siku-siku.
b. Menempatkan persegi panjang pada bingkainya
Sebuah persegi panjang dapat menempati bingkainya dengan 4
cara :
CD C DDC
LB A
K BA
D C
NM
A B A B Letak 2 Letak 1
17
D C
•
AB
C D
D C
•
CD
A B
A B A B
Letak 3 Letak 4
Letak 1, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu KL
Letak 2, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu MN
Letak 3, persegi panjang ABCD diputar 1800 pada pusatnya
Letak 4, persegi panjang ABCD diputar 3600 pada pusatnya
c. Sifat-sifat persegi panjang
(1) Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar
(2) Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-
siku (900)
(3) Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan
membagi dua sama besar
(4) Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara
d. Keliling dan luas persegi panjang
(1) Keliling persegi panjang
CD
A B
18
Keliling persegi panjang ABCD = DACDBCAB +++
Pada persegi panjang, sisi yang lebih panjang disebut
panjang yang dinotasikan dengan p, dan sisi yang lebih
pendek disebut lebar yang dinotasikan dengan l. Sehingga
pCDAB == , dan lDABC == .
Dengan demikian, keliling persegi panjang ABCD dengan
panjang p dan lebar l adalah K = p + l + p + l = 2p + 2l =
2(p + l)
(2) Luas Persegi Panjang
Untuk menentukan luas persegi panjang,
Perhatikan gambar persegi panjang KLMN dibawah !
Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh
sisi-sisinya
Luas persegi panjang KLMN = KL × LM
= (5 × 3) satuan luas
= 15 satuan luas
Jadi, luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l
adalah L = p × l
19
Contoh :
Hitunglah keliling dan luas persegi panjang yang berukuran
panjang 12 cm dan lebar 8 cm.
Penyelesaian :
Panjang (p) = 12 cm 8 cm
lebar (l) = 8 cm. 12 cm
Keliling (K) = 2(p + l)
= 2(12 + 8)
= 2 × 20
= 40
Luas (L) = p × l
= 12 × 8
= 96
Jadi, keliling persegi panjang tersebut 40 cm dan luasnya 96 cm2
2. Persegi
a. Pengertian persegi
Perhatikan gambar persegi ABCD !
Berdasarkan gambar, diperoleh bahwa :
(1) sisi-sisi persegi ABCD sama panjang,
yaitu
CD
A B AB = BC = CD = AD
20
(2) sudut-sudut persegi ABCD sama besar,
yaitu:
∠ABC =∠BCD = ∠CDA = DAB ∠
Dari uraian tersebut, maka persegi adalah bangun segi empat
yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-
siku. Persegi merupakan persegi panjang dengan sifat khusus,
yaitu keempat sisinya sama panjang
b. Menempatkan persegi pada bingkainya
Dengan cara yang sama seperti pembahasan pada persegi
panjang, bahwa persegi dapat menempati bingkainya dengan
delapan cara.
c Sifat-sifat persegi
Pada pembahasan sebelumnya, telah disinggung bahwa persegi
merupakan persegi panjang dengan bentuk khusus, yaitu semua
sisinya sama panjang. Oleh karena itu, semua sifat persegi
panjang juga merupakan sifat persegi, yaitu :
(1) Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi
(2) Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan
cara
(3) Semua sisi persegi adalah sama panjang
(4) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh
diagonal- diagonalnya
21
(5) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama
panjang membentuk sudut siku-siku
d. Keliling dan luas persegi
(1) Keliling persegi
Telah kita ketahui bahwa persegi
merupakan persegi panjang yang
panjang semua sisinya sama. Sehingga
p = l.
s
s
C
B
D
A
s
s
Misalkan p = l = s, maka ;
Keliling persegi K = 2(p + l) = 2(s + s)
= 2(2s) = 4s
Dari uraian ditas, diperoleh rumus keliling persegi yaitu
K = 4s, dengan s adalah panjang sisi persegi.
Contoh :
Hitunglah keliling sebuah persegi yang panjang sisinya 5 cm.
Penyelesaian :
sisi (s) = 5 cm
Keliling (K) = 4 × sisi
= 4 × 5 cm
= 20
Jadi, keliling persegi 20 cm
22
(2) Luas persegi
Suatu persegi memiliki ukuran panjang
dan lebar yang sama, atau ditulis p = l =
s. Dengan demikian : s
s
C
B
D
A
s
s
Luas persegi L = s × s = s2
Contoh :
Jika diketahui keliling suatu persegi 48 cm, tentukan luasnya!
Penyelesaian :
Keliling (K) = 48 cm
K = 4 × s
48 = 4s
s = 448
s = 12
Jadi, s = 12 cm
Luas = s × s
= 12 × 12 = 144
Jadi, luas persegi 144 cm2
C. Kerangka Berpikir
Rendahnya prestasi belajar matematika merupakan suatu
permasalahan umum yang selalu menjadi persoalan dan seolah tidak ada
ujungnya. Pada umumnya dalam pembelajaran hanya guru yang terlihat aktif
23
sedangkan siswa cenderung pasif. Oleh karena itu, siswa perlu diberi
rangsangan melalui tehnik dan cara penyajian yang tepat agar senang
terhadap matematika. Dengan begitu siswa akan berusaha untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan dalam soal matematika.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disusun suatu kerangka berfikir
untuk menjelaskan arah dan maksud penelitian. Dalam penelitian ini penulis
ingin mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa antara
penerapan pembelajaran dengan metode TPS dan penerapan pembelajaran
menggunakan konvensional serta menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan metode TPS lebih efektif dibandingkan dengan metode
konvensional.
Secara keseluruhan isi penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Kelas Eksperimen
Prestasi Belajar Siswa
Kelas Kontrol
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis
dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika
antara siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode TPS
dengan siswa yang diberi pengajaran konvensional.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimentasi yaitu
penelitian yang dilakukan dengan sengaja untuk mengusahakan timbulnya
variabel-variabel, dalam hal ini adalah penerapan metode Think Pair Share
untuk selanjutnya dikontrol dan dilihat pengaruhnya terhadap variabel yang
lain yaitu prestasi belajar.
Pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini menggunakan dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok
eksperimen akan dikenai perlakuan penerapan metode Think Pair Share
sedangkan pada kelompok kontrol tanpa dikenai perlakuan tetapi diberi
metode konvensional.
Tahap akhir dari penelitian ini adalah masing-masing kelompok diberi
tes untuk mengukur tingkat prestasi masing-masing kelas.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah MTs N
Bekonang tahun ajaran 2008/2009.
24
25
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2008/2009
dengan tahapan-tahapan berikut:
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Waktu Tahap Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan x x x x x 2 Pelaksanaan x x x x 3 Analisis Data x x x x x 4 Pelaporan x x x x x
Waktu Penelitian
C. Populasi, Sampel, Sampling
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII MTs N
Bekonang tahun ajaran 2008/2009.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa sebanyak dua kelas. Siswa
satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode
pembelajaran think pair share dan siswa satu kelas sebagai kelas kontrol
dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.
3. Sampling
Pengambilan sampel di dalam penelitian ini dilakukan dengan
undian untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sebelum diberi perlakuan, dilakukan uji matching (uji
keseimbangan) terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kelas eksperimen
26
dan kelas kontrol dalam keadaan seimbang. Uji matching ini didasarkan
pada nilai matematika semester gasal.
Uji yang digunakan adalah uji F dengan rumus:
Fhitung = 22
21
SS
Keterangan: : Variansi terbesar 21S
: Variansi terkecil 22S
a. Hipotesis
Ho = kedua kelompok mempunyai keseimbangan yang sama
H1 = kedua kelompok mempunyai keseimbangan yang berbeda
b. Keputusan uji
Ho diterima bila Fhitung < Ftabel
(Budiyono, 2000: 162)
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Metode Pembelajaran
a. Definisi Operasional
Metode pembelajaran adalah suatu jalan atau arah yang
ditempuh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
b. Indikator
27
Penggunaan metode think pair share untuk kelas eksperimen
dan metode konvensional untuk kelas kontrol.
c. Skala Pengukuran
Skala nominal yang terdiri dari dua kategori yaitu:
1) Kelas eksperimen: siswa yang diberikan pembelajaran dengan
metode pembelajaran think pair share
2) Kelas kontrol: siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode
pembelajaran konvensional.
2. Variabel Terikat
Prestasi belajar
a. Definisi Operasional
Prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dicapai setelah
belajar untuk menguasai suatu pengetahuan, maupun sikap sesuai yang
diharapkan.
b. Indikator
Indikatornya adalah nilai tes hasil belajar.
c. Skala pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah interval.
E. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan dokumentasi.
28
1. Tes
Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengumpulkan
data mengenai hasil belajar matematika siswa dengan cara memberikan
soal tes yang sama pada kedua kelas sampel setelah diberi perlakuan.
2. Metode Dokumentasi
Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai daftar nama siswa dan prestasi belajar
siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes sub
pokok bahasan persegi panjang dan persegi. Sebelum soal tes digunakan,
terlebih dahulu soal tes diujicobakan untuk mengetahui apakah soal yang
akan digunakan tersebut valid dan reliabel atau tidak.
Adapun rancangan pelaksanaanya adalah :
1. Membuat batasan soal yaitu soal – soal pada sub pokok bahasan persegi
panjang dan persegi.
2. Menentukan tujuan tes yaitu mengetahui prestasi belajar siswa pada sub
pokok bahasan persegi panjang dan persegi
3. Membuat kisi –kisi soal tes berdasarkan batasan soal yang telah
dirumuskan.
29
4. Menyusun soal – soal tes.
5. Uji coba soal tes.
a. Uji Validitas
Uji validitas ini bertujuan untuk menguji kevaliditasan soal yang
akan digunakan. Validitas suatu soal dinyatakan dengan koefisien
korelasi (r).Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product
moment, yaitu:
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xy
YYNXXN
YX-XYNr
∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−=
di mana:
xyr : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variable
yang dikorelasikan.
∑XY : Jumlah perkalian X dan Y
X : Skor item
Y : Skor total
N : Cacah subyek (Suharsimi Arikunto, 2006: 72)
b. Reliabilitas Skor Tes
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah soal tes
yang digunakan reliabel atau tidak. Soal tes dikatakan reliabel apabila
pengukuran dilakukan pada orang yang sama di waktu yang berbeda
dan hasil pengukuran dengan soal tersebut sama atau hampir sama.
30
Untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan rumus KR-20:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡ −⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−
= ∑2
2
11 )1( SpqS
nnr
Keterangan:
11r = reliabilitas tes secara keseluruhan.
p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar.
q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
(q=1-p).
= jumlah hasil perkalian antara p dan q. ∑ pq
n = banyaknya item.
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians).
Jika r11 > rtabel maka soal reliabel tetapi jika r11 ≤ rtabel maka soal tidak
reliabel.
G. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.
31
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam
penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Metode yang
digunakan adalah Liliefors. Prosedur penggunaannya adalah sebagai
berikut:
a. Hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi normal.
H1 = Sampel tidak berasal dari populasi normal.
b. Statistika Uji
L = Maks │F (Z1) – S (Z1)│
Dimana :
F (Z1) = P (Z≤ Z1) dengan Z ~ N(0,1)
S (Z1) = Proporsi cacah Z≤ Z1, terhadap seluruh cacah Z1
S = Deviasi standart atau simpangan baku.
Z1 = Skor standart
c. Taraf Signifikansi : α = 0,05
d. Daerah Kritik : DK = (Lmaks │Lmaks ≥ Lα,n ) harga lain dapat
diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat signifikansi α dengan derajat
kebebasan n.
32
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika L ∈ DK, atau H0 diterima jika L ∉ DK
(Budiyono, 2000:169)
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk menguji apakah populasi
mempunyai variansi yang sama. Metode yang digunakan adalah Bartlett.
Prosedur pemakaiannya yaitu :
a. Hipotesis
H0 : σ12 = σ22 (sampel homogen)
H1 : σ12 ≠ σ22 ( sampel tidak homogen )
b. Statistik Uji
∑= )logf-RKG log f(c203.2 2
j2
jsχ
Dimana :
~ ( K – 1 ) 2χ 2χ
k = Banyaknya populasi
f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k
1nsuntuk kebebasan Derajat f j2jj −==
j = 1, 2,…,k
33
N = Banyaknya seluruh nilai (ukuran)
jn = Banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
c = ( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+ ∑ j
1f1
1-k311
j
RKG = ( ) ( )∑ ∑
∑∑ −=−= 2
jjj
2j2
jjj
j ss1nnX
XSS;f
SS
c. Taraf Signifikansi : α = 0,05
d. Daerah Kritik : DK = { }1 -k ;| 222 αχχχ ≥
e. Keputusan Uji :
DK jikaditolak tidak Hatau DK, jikaditolak H 20
20 ∉∈ χχ
(Budiyono, 2000 : 177)
H. Tehnik Analisis Data
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, baru dilakukan analisis data.
Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus t – tes. Adapun
prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis
a) H0 : µ1 = µ2
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang
diberi metode think pair share dan metode konvensional.
34
H1 : µ1 ≠ µ2
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang diberi
metode think pair share dan metode konvensional.
b) H0 : µ1 = µ2
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang
diberi metode think pair share dan metode konvensional.
H1 : µ1 > µ2
Prestasi belajar siswa yang diberi metode think pair share lebih
baik dari pada prestasi belajar siswa yang diberi metode
konvensional
Dengan :
µ1 = rata – rata nilai yang diajar dengan metode think pair share
µ2 = rata – rata nilai yang diajar dengan metode konvensional
2. Taraf Signifikansi : α = 0,05
3. Statistik Uji
( ) ( )⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛+
−+−+−
−=
2121
222
211
21
112
11nnnn
SnSn
XXt
Dengan :
S1 = standar deviasi kelas eksperimen
S2 = standar deviasi kelas kontrol
n1 = anggota sampel kelas eksperimen
n2 = anggota sampel kelas kontrol
35
4. Daerah Kritik
DK = (t│ 2: 212
−+−< nntt α atau 2; 212
−+> nntt α )
5. Keputusan Uji
Jika t ∈ DK, maka H0 ditolak
Jika t ∉ DK, maka H0 diterima
36
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam laporan ini dibahas langkah-langkah yang telah ditempuh peneliti
sebagai usaha memperoleh data, yang dimulai dari persiapan penelitian hingga
akhir dari penelitian ini.
A. Deskripsi data
1. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dilakukan agar pelaksanaan penelitian berjalan
lancar, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dengan baik sesuai apa
yang diharapkan oleh peneliti.
Persiapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perijinan penelitian
Perijinan penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat
surat permohonan ijin riset dari UMS yang disetujui oleh Dekan
Fakultas KIP untuk kepala MTs N Bekonang tempat peneliti
melakukan penelitian.
b. Penentuan populasi dan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII MTs N
Bekonang berjumlah tiga kelas. Dari siswa tiga kelas tersebut diambil
siswa dua kelas sebagai sampel melalui teknik random sampling acak.
Dari dua kelas tersebut dikelompokkan menjadi kelompok
eksperimen yaitu kelas VII B dan kelompok kontrol yaitu kelas VII C.
Untuk kelompok kontrol diberi pengajaran menggunakan metode
36
37
konvensional sedangkan untuk kelompok eksperimen diberi
pengajaran menggunakan metode Think Pair Share.
c. Uji keseimbangan
Sebelum dilakukan pengajaran yang berbeda peneliti
menghitung uji keseimbangan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dengan menggunakan nilai raport samester I bidang studi
matematika. Hasil analisis dan uji keseimbangan dengan menggunakan
uji F dapat dilihat dalam rangkuman tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Rangkuman uji keseimbangan
Kelas N Mean S2 Fhitung Ftabel Ket
Kontrol 39 56,3 6,80
Eksperimen 40 57,1 10,25 1,51 1,71 Ho Diterima
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Fhitung = 1,51, dan untuk α
= 5%, Ftabel = 1,71. Karena Fhitung < Ftabel maka hipotesis diterima yang
berarti kedua kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai rata-rata
kemampuan awal yang sama atau seimbang. (Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9)
d. Penyusunan soal tes matematika sub pokok bahasan persegi panjang
dan persegi
Langkah-langkah penyusunan soal tes dalam penelitian ini
adalah:
1) Menentukan kisi-kisi soal tes
38
2) Menentukan jumlah soal tes dan bentuk soal tes
3) Menyusun soal tes
2. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum instrumen diberikan terlebih dahulu diujicobakan. Jumlah
butir soal yang diujicobakan sebanyak 20 soal. Untuk jawaban benar
mendapat skor 1 dan jawaban salah mendapat skor 0. Data yang diperoleh
digunakan untuk menganalisis validitas item dan reliabilitas tes.
a. Uji Validitas Instrumen
Hasil uji validitas dari 20 butir soal didapat 16 butir soal yang
valid. Soal dikatakan valid apabila rhitung > rtabel, dan tidak valid apabila
rhitung < rtabel. Soal yang tidak valid adalah soal nomor 10, 14, 17 dan 19.
Adapun hasil dari uji validitas item menggunakan rumus
korelasi product moment dapat dilihat dalam lampiran 10.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Hasil perhitungan reliabilitas tes prestasi dengan menggunakan
rumus KR-20 adalah sebesar 0,869. Karena r11 > rtabel maka instrumen
dikatakan reliabel. (Perhitungan reliabel tes prestasi dapat dilihat pada
lampiran 10)
Dari uji validitas dan reliabilitas instrumen maka instrumen yang dapat
digunakan 16 soal. Semua soal yang sudah valid dan reliabel tersebut
kemudian diujikan kepada kelompok kontrol dan eksperimen.
39
B. Uji Prasyarat Analisis
Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode
Liliefors dan untuk uji homogenitas menggunakan metode Bartlett.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam
penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Teknik uji yang digunakan adalah uji Liliefors pada taraf signifikan 0,05.
Rangkuman hasil analisis dari uji normalitas menggunakan uji
Liliefors dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Liliefors
Kelompok Lhitung Ltabel Keterangan
Eksperimen 0,106 0,140 Ho diterima
Kontrol 0,117 0,142 Ho diterima
Hasil pengujian normalitas data di atas menunjukkan bahwa besar
Lhitung pada kelas kontrol dan kelas eksperimen < Ltabel. Dengan demikian
Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian
ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. (Perhitungan uji
normalitas dapat dilihat pada lampiran 11)
40
2. Hasil Uji Homogenitas
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam
penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Teknik uji yang digunakan adalah Bartlett.
Rangkuman hasil analisis dari uji homogenitas menggunakan uji
Bartlett dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Homogenitas Bartlett
2hitungχ
2tabelχ Keterangan
0,32 3,84 Ho diterima
Dari data di atas diketahui bahwa nilai < . Maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain sampel dalam penelitian ini
berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. (Perhitungan uji
homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12)
2hitungχ 2
tabelχ
C. Pengujian Hipotesis
Uji t yang dilakukan adalah uji t satu pihak kanan dengan α = 5%, dk
= 77. Diperoleh thitung = 3,388 dan ttabel = 1,991. Karena thitung > ttabel maka Ho
ditolak, artinya ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang
diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share dengan siswa yang
diberi pengajaran menggunakan metode konvensional.
Dari pengambilan data diperoleh bahwa nilai tertinggi kelas kontrol
adalah 8,8 dan terendah 2,5. Sedangkan pada kelompok eksperimen nilai
41
tertingginya adalah 9,4 dan terendah 3,1. Dari data tersebut kelas kontrol yang
terdiri dari 39 siswa mempunyai mean 5,42, sedangkan kelas eksperimen
yang terdiri dari 40 siswa mempunyai mean 6,56. Kelas eksperimen
mempunyai standar deviasi 1,555 sedangkan kelas kontrol adalah 1,416.
Variansi kelas eksperimen adalah 2,42 sedangkan kelas kontrol adalah 2,01.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa
yang diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode
konvensional.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel berarti hipotesis yang
menyebutkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa
yang diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share dengan siswa
yang diberi pengajaran menggunakan metode konvensional pada taraf
signifikansi 0,05 diterima. Hal ini mengandung arti bahwa siswa yang diajar
menggunakan metode Think Pair Share prestasi belajarnya lebih baik
daripada siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada sub
pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
Hal ini didukung dengan temuan di lapangan selama proses belajar
mengajar menggunakan metode Think Pair Share, siswa terlihat lebih aktif.
Siswa cenderung siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mempelajari
terlebih dahulu materi yang akan dibahas di kelas. Dengan metode Think Pair
Share ini kecenderungan guru menjelaskan materi hanya dengan ceramah
dapat dikurangi, sehingga siswa lebih bisa mengkontruksi pengetahuannya
42
sendiri sedangkan guru lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator daripada
pengajar.
Berbeda dengan pengajaran matematika menggunakan metode
konvensional, selama proses belajar mengajar siswa terlihat kurang begitu
aktif. Siswa hanya mendengarkan secara teliti serta mencatat poin-poin
penting yang dikemukakan oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa pasif,
karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru sehingga siswa
mudah jenuh, kurang inisiatif dan bergantung kepada guru.
Dalam pengajaran matematika menggunakan metode Think Pair Share
memungkinkan siswa dapat bekerja sama dengan temannya di mana siswa
saling bekerjasama dalam mempelajari materi yang dihadapi. Dalam
pembelajaran ini siswa dilatih untuk mempresentasikan kepada teman sekelas
apa yang telah mereka kerjakan. Dari sini siswa memperoleh informasi
maupun pengetahuan serta pemahaman yang berasal dari sesama teman dan
guru.
Pebedaan hasil belajar yang muncul juga disebabkan karena siswa
yang diberi pembelajaran menggunakan metode Think Pair Share
mempunyai pengalaman dalam mempresentasikan pendapatnya dan hasil
pekerjaannya kepada teman. Dengan demikian siswa tidak akan lupa dengan
pelajaran matematika khususnya pada sub pokok bahasan persegi panjang dan
persegi, sehingga prestasi belajar matematikanya lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode konvensional.
Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan
prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan
metode Think Pair Share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan
metode konvensional
43
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil analisis data yang telah dilakukan pada
uji hipotesis, diperoleh thitung = 3,388 dan ttabel = 1,991 karena thitung > ttabel
maka hipotesis yang menyebutkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar
matematika antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode Think
Pair Share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode
konvensional.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh telah disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi
pengajaran menggunakan metode Think Pair Share siswa yang diberi
pengajaran menggunakan metode konvensional. Pembelajaran dengan
menggunakan metode Think Pair Share memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Di samping
itu, suasana belajar yang timbul dalam pembelajaran menggunakan metode
Think Pair Share lebih menyenangkan dengan adanya kesempatan untuk
dapat saling bertukar pikiran dan kesempatan untuk menyampaikan hasilnya
di depan kelas sehingga menghilangkan rasa takut dan malas dalam belajar
matematika. Oleh karena itu metode Think Pair Share dapat dijadikan sebagai
43
44
salah satu metode alternatif dalam pembelajaran matematika khususnya pada
sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
C. Saran
1. Saran kepada guru
a. Guru hendaknya menggunakan metode Think Pair Share dalam proses
pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan persegi panjang dan
persegi, karena metode Think Pair Share memberikan hasil yang lebih
baik dari pada metode konvensional, ini ditunjukkan dengan rata-rata
kelas eksperimen 6,56 lebih besar dari rata-rata kelas kontrol 5,42
b. Guru hendaknya memperhatikan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran, karena aktivitas belajar akan menembah pemahaman
siswa.
2. Saran kepada siswa
a. Siswa hendaknya banyak berlatih soal-soal matematika dan jangan
takut mengeluarkan ide, pemikiran, maupun gagasan dalam
menghadapi persoalan matematika.
b. Siswa diharapkan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
matematika
c. Siswa hendaknya tidak segan untuk bertanya kepada teman maupun
guru apabila mengalami kesulitan belajar.
3. Kepada peneliti berikutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan tema
yang sama, tetapi dengan obyek yang berbeda misalnya di SMA, sehingga
para siswa dapat lebih aktif dan tertarik belajar matematika.
45
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. _________. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta. Budiyono. 2000. Statistik Dasar untuk Penelitian. Surakarta : UNS Press. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Srategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta. Makmun, Abin Syamsudin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya. Muslimin Ibrahim, dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hasannudin. 2004. Eksperimentasi Pengajaran Matematika Dengan Metode
Montessori Pada Pokok Bahasan Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Skripsi. Surakarta : FKIP UMS (Tidak Diterbitkan).
Hasibunan, J.J dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda. Septiningsih, Nur Farida. 2005. Eksperimentasi Metode Quantum Teaching
Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bentuk Cerita Pokok Bahasan Bangun Datar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta : FKIP UMS (Tidak Diterbitkan).
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algensindo. Suryabrata, Sumardi. 1987. Pengembangan Tes Hasil Belajar. Jakarta : Rajawali
Press
46
http://gurukreatif.wordpress.com/
http://one.indoskripsi.com/node
http://ikhwan-slamet.blogspot.com/
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Identitas Mata Pelajaran
1. Mata Pelajaran : Matematika
2. Satuan Pendidikan : MTs N Bekonang
3. Sub Pokok Bahasan : Persegi Panjang dan persegi
4. Kelas / Semester : VII / Genap
5. Waktu : 4 x 40 Menit
II. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
III. Kompetensi Dasar
1 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang dan persegi
2. Menghitung keliling dan luas persegi panjang dan persegi serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
IV. Indikator
1. Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan persegi
panjang dan persegi
2. Menjelaskan pengertian serta sifat-sifat persegi panjang dan persegi
3. Menjelaskan keliling serta luas persegi pajang dan persegi
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan persegi panjang dan
persegi
V. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menyatakan masalah sehari yang berkaitan dengan persegi panjang dan
persegi
2. Menjelaskan pengertian serta sifat-sifat persegi panjang dan persegi
3. Menjelaskan keliling serta luas persegi panjang dan persegi
4. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan persegi panjang dan
persegi
48
VI. Materi Pelajaran
1. Persegi Panjang
a. Pengertian persegi panjang
Perhatikan persegi panjang ABCD pada
gambar disamping !
Berdasarkan gambar persegi panjang ABCD tersebut, diperoleh
bahwa :
CD
A B
(3) sisi-sisi persegi panjang ABCD adalah ADdanCDBCAB ,,,
dengan dua pasang sisi sejajarnya sama panjang, yaitu DCAB =
dan ADBC =
(4) sudut-sudut persegi panjang ABCD adalah
,, ABCDAB ∠∠ ,BCD∠ dan CDA∠ dengan
=∠=∠ ABCDAB =∠ BCD CDA∠ = 090
Dengan demikian, persegi panjang adalah bangun datar segi empat
yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut
siku-siku.
b. Menempatkan persegi panjang pada bingkainya
Sebuah persegi panjang dapat menempati bingkainya dengan 4 cara :
Letak 1, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu KL
Letak 2, persegi panjang ABCD dibalik menurut sumbu MN
DC D C
L B A
K BAD C D C D C
M N• •
CD A B
D C C D A B
A A A A B B B B
Letak 1 Letak 2 Letak 3 Letak 4
49
Letak 3, persegi panjang ABCD diputar 1800 pada pusatnya
Letak 4, persegi panjang ABCD diputar 3600 pada pusatnya
c. Sifat-sifat persegi panjang
(1) Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan
sama panjang dan sejajar
(2) Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-siku
(900)
(3) Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua
sama besar
(4) Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara
d. Keliling dan luas persegi panjang
(1) Keliling persegi panjang
Keliling persegi panjang
ABCD = DACDBCAB +++
Pada persegi panjang, panjangnya dinotasikan dengan p, dan
lebarnya dinotasikan dengan l. Sehingga pCDAB == , dan
lDABC == .
Dengan demikian, keliling persegi panjang ABCD dengan
panjang p dan lebar l adalah K = p + l + p + l = 2p + 2l = 2(p + l)
(2) Luas persegi panjang
Untuk menentukan luas persegi panjang,
Perhatikan gambar persegi panjang KLMN
disamping !
Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-
sisinya.
CD
A B
50
Luas persegi panjang KLMN = KL × LM
= (5 × 3) satuan luas
= 15 satuan luas
Jadi, luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah
L = p × l
Contoh :
Hitunglah keliling dan luas persegi panjang yang berukuran panjang
12 cm dan lebar 8 cm.
Penyelesaian :
Panjang (p) = 12 cm,
lebar (l) = 8 cm.
Keliling (K) = 2(p + l)
= 2(12 + 8)
= 2 × 20
= 40
Luas (L) = p × l
= 12 × 8
= 96
Jadi, keliling persegi panjang tersebut 40 cm dan luasnya 96 cm2
12 cm
8 cm
2. Persegi
a. Pengertian persegi
Perhatikan gambar persegi ABCD !
Berdasarkan gambar, diperoleh bahwa :
(1) sisi-sisi persegi ABCD sama panjang,
yaitu AB = BC = CD = AD
(2) sudut-sudut persegi ABCD sama besar,
yaitu: ∠ABC = ∠BCD = CDA = ∠
∠DAB
CD
A B
51
Dari uraian tersebut, maka persegi adalah bangun segi empat yang
memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-siku. Persegi
merupakan persegi panjang dengan sifat khusus, yaitu keempat
sisinya sama panjang.
b. Menempatkan persegi pada bingkainya
Dengan cara yang sama seperti pembahasan pada persegi panjang,
bahwa persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara.
c. Sifat-sifat persegi
Pada pembahasan sebelumnya, telah disinggung bahwa persegi
merupakan persegi panjang dengan bentuk khusus, yaitu semua
sisinya sama panjang. Oleh karena itu, semua sifat persegi panjang
juga merupakan sifat persegi, yaitu :
(1) Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi
(2) Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara
(3) Semua sisi persegi adalah sama panjang
(4) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya
(5) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang
membentuk sudut siku-siku
d. Keliling dan luas persegi
(1) Keliling persegi
Telah kita ketahui bahwa persegi
merupakan persegi panjang yang
panjang semua sisinya sama. Sehingga
p = l.
Misalkan p = l = s, maka ;
Keliling persegi K = 2(p + l) = 2(s + s)
= 2(2s) = 4s
Dari uraian ditas, diperoleh rumus keliling persegi yaitu K = 4s,
dengan s adalah panjang sisi persegi.
s
s
C
B
D
A
s
s
52
Contoh :
Hitunglah keliling sebuah persegi yang panjang sisinya 5 cm.
Penyelesaian :
sisi (s) = 5 cm
Keliling (K) = 4 × sisi
= 4 × 5 cm
= 20
Jadi, keliling persegi 20 cm
(2) Luas persegi
Suatu persegi memiliki ukuran panjang
dan lebar yang sama, atau ditulis p = l =
s. Dengan demikian :
Luas persegi L = s × s = s2
Contoh :
Jika diketahui keliling suatu persegi 48 cm, tentukan luasnya!
Penyelesaian :
Keliling (K) = 48 cm
K = 4 × s
48 = 4s
s = 448
s = 12
Jadi, s = 12 cm
Luas = s × s
= 12 × 12 = 144
Jadi, luas persegi 144 cm2
s
s
C
B
D
A
s
s
53
VII. Kegiatan Pembelajaran
A. Untuk kelas eksperimen
1. Metode : Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
2. Langkah – langkah :
Fase Kegiatan Waktu
Pertemuan I
Kegiatan Awal
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Motivasi
Kegiatan sehari-hari yang menggunakan
persegi panjang dan persegi.
5 Menit
Kegiatan inti 1. Pembentukan pasangan,siswa dikelompokkan
secara berpasangan yaitu 1 kelompok 2 orang
5 Menit
2. Guru menjelaskan cara kerja dan menyajikan
materi tentang sifat-sifat persegi panjang dan
persegi
10 Menit
3. Guru memberikan permasalahan yang berisi
pertanyaan kepada siswa dan meminta siswa
untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada
teman
20 Menit
4. Siswa diminta untuk berpasangan sesuai
dengan pasangan yang sudah ditentukan
sebelumnya
5 Menit
54
5. Kerja berpasangan
a. Siswa secara berpasangan mengerjakan
soal yang berkaitan tentang sifat-sifat
persegi panjang dan persegi
b. Guru memberikan bimbingan dan arahan
terhadap jawaban masing-masing siswa
bila ada jawaban diantara mereka yang
masih salah
c. Siswa mengumpulkan lembar jawab hasil
diskusi
20 Menit
6. Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
hasil (pair) diskusi kepada seluruh kelas
dengan cara mempresentasikan hasilnya
10 Menit
Kegiatan Akhir 1. Penutup
a. Guru memberikan jawaban yang benar
kepada siswa bila ada jawaban yang
salah
b. Guru memberikan tugas kepada siswa.
5 Menit
Pertemuan II
Kegiatan Awal
1. Guru menanyakan PR yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya dan membahas PR
yang dianggap sulit
5 Menit
Kegiatan inti 1. Guru menyajikan materi tentang keliling dan 10 menit
55
luas persegi panjang dan persegi
2. Guru memberikan permasalahan yang berisi
pertanyaan kepada siswa dan meminta siswa
untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada
teman
25 Menit
3. Siswa diminta untuk berpasangan sesuai
dengan pasangan yang sudah ditentukan
sebelumnya
5 Menit
4. Kerja berpasangan
a. Siswa secara berpasangan mengerjakan
soal yang berkaitan tentang keliling dan
luas persegi panjang dan persegi
b. Guru memberikan bimbingan dan arahan
terhadap jawaban masing-masing siswa
bila ada jawaban diantara mereka yang
masih salah
c. Siswa mengumpulkan lembar jawab hasil
diskusi
20 Menit
5. Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
hasil (pair) diskusi kepada seluruh kelas
dengan cara mempresentasikan hasilnya
10 Menit
Kegiatan Akhir 1. Penutup
a. Guru memberikan jawaban yang benar
5 Menit
56
kepada siswa bila ada jawaban yang
salah
b. Guru memberikan tugas kepada siswa
B. Untuk kelas kontrol
1. Metode : Konvensional
2. Langkah-langkah :
Fase Kegiatan Waktu
Pertemuan I
Kegiatan Awal
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Motivasi
Kegiatan sehari-hari yang menggunakan
persegi panjang dan persegi.
10 Menit
Kegiatan inti 1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat persegi
panjang dan persegi
25 Menit
2. Menberikan soal yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan untuk dikerjakan
20 Menit
3. Membahas soal bersama-sama 20 Menit
Kegiatan Akhir 1. Penutup
a. Siswa diarahkan membuat rangkuman
b. Memberi tugas rumah
5 Menit
57
Pertemuan II
Kegiatan Awal
1. Guru menanyakan PR dan membahas PR yang
dianggap sulit
2. Mengulang materi sebelumnya
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan keliling dan luas persegi
panjang dan persegi
25 Menit
2. Memberikan soal yang berhubungan dengan
materi yang diajarkan untuk dikerjakan
20 Menit
3. Membahas soal bersama-sama 20 Menit
Kegiatan akhir 1. Penutup
a. Siswa diarahkan membuat rangkuman
b. Memberi tugas rumah
5 Menit
VIII. Media Pembelajaran
a. Sumber Belajar : 1. Cunayah, Cucun, dkk. 2007. Pelajaran
Matematika untuk SMP/MTS Kelas VII.
Bandung : Yrama Widya
2. Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008.
Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
Kelas VII SMP dan MTS. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Alat : 1. White Board
58
2. Spidol
3. Penghapus
IX. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk instrumen : tes uraian
contoh
1.
2.
Jawaban
M N Perhatikan persegi panjang KLMN di samping ! diketahui panjang LM = 10 cm keliling persegi panjang adalah 50 cm, maka:
a. Hitunglah panjang KL ! b. Hitunglah luas persegi
panjang KLMN ! K L
K L
MN
1. Diketahui : LM = 10 cm
Keliling = 50 cm
Ditanyakan : a. Panjang sisi KL
b. luas persegi pan
Perhatikan persegi KLMN di samping ! panjang sisi LM = 6 cm dan keliling persegi = 24 cm, maka :
a. Hitunglah sisi KL ! b. Hitunglah luas persegi
KLMN !
?
jang KLMN ?
59
Jawab :
a. Rumus yang diperlukan K = 2 x ( p + l )
Proses menghitung:
K = 2 x ( p + l )
K = 2 x ( KL + LM )
50 = 2 x ( KL + 10 )
KL + 10 = 2
50
KL = 25 – 10
KL = 15
Jadi panjang KL = 15 cm
N M
K L
b. Rumus yang diperlukan L = p x l
Proses yang menghitung:
L = p x l
L = KL x LM
L = 15 x 10
L = 150
Jadi Luas persegi panjang KLMN adalah 150 cm2
2. Diketahui : LM = 6 cm
Keliling = 24 cm
Ditanyakan : a. Panjang sisi KL
b. Luas persegi KLMN
60
Jawab :
a. Rumus yang diperlukan K = 4 x s
Proses menghitung:
K = 4 x s
24 = 4 x s
s = 4
24
s = 6
Karena sisi KL = LM, maka panjang KL = 6 cm
b. Rumus yang diperlukan L = s x s
Proses menghitung:
L = s x s
L = 6 x 6
L = 36
Jadi Luas persegi KLMN adalah 36 cm 2
Mengetahui,
K L
N M
Surakarta, 16 Maret 2009 Praktikan,
Nanik Tri Handayani
Guru Matematika
Heni, S.Pd Nip. 131 265 765
Lampiran 2 61
KISI-KISI SOAL TRY OUT TES PRESTASI
Konsep : Persegi panjang dan Persegi
Kelas/Semester : VII/ 2 (dua)
Aspek yang Diukur Materi
C 1 C 2 C 31
Jumlah %
A. Persegi panjang 1, 2 5 3 15%
B. Persegi 11, 12,
13
16 4 20%
C.Keliling dan Luas Persegi
panjang dan Persegi
3, 4,
14
6, 7, 8,
15, 17,
18, 19
9, 10,
20
13 65%
Jumlah 8 9 3 20
Prosentase 40% 45% 15% 100%
Keterangan:
C1 = Pengetahuan
C = Pemahaman 2
C = Penerapan 3
Lampiran 3 62
SOAL TRY OUT TES PRESTASI
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL
1. Semua soal harus dikerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan!
2. Tulislah dengan nama, No Absen, dan kelas anda pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
3. pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban yang sesuai dengan pilihan anda!
4. teliti kembali jawaban anda sebelum diserahkan kepada pengawas!
1. Sisi-sisi persegi panjang ABCD adalah:
a. AB, CD, AC dan BD
b. AB, AC, AD dan CD
c. AD, BC, AB dan CD
D C
A B d. AC dan BD
2. Berikut merupakan ciri-ciri sebuah persegi panjang, kecuali:
a. Mempunyai empat sudut siku-siku
b. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
c. Mempunyai dua diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan
d. Jumlah sudut-sudut sebuah persegi panjang adalah 270 0
63
3. sebuah persegi panjang mempunyai panjang = a cm dan lebar = b cm, maka
keliling persegi panjang itu adalah... ...
a. (a + b) cm c. (a + b) cm 2
b. (2a + 2b) cm d. (2a +2b) cm 2
4. Apabila keliling persegi panjang adalah k cm dan panjangnya adalah p cm
maka lebarnya adalah.......
a. (2k – 2p) cm c. ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
22kp cm
b. ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ + pk
2 cm d. ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −
22 pk cm
5. Dua pasang sisi yang sama panjang dari persegi panjang KLMN disamping
adalah.......
a. KL = LM dan KL = NM
b. KM = NL dan LM = KN
c. KL = NM dan LM = KN
d. KM = NL dan KL = NM
6. Keliling sebuah persegi panjang 45 cm dan panjangnya 17 cm. Hitunglah
lebar dan luas persegi panjang tersebut?
a. 5,5 cm dan 90,5 cm 2 c. 5,6 cm dan 90,5 cm 2
b. 5,5 cm dan 93,5 cm 2 d. 5,6 cm dan 93,5 cm 2
7. Sawah Pak Amir berbentuk persegi panjang dengan panjang = 25 cm dan
Lebar = 15 cm, keliling sawah Pak Amir adalah....
a. 40 cm c. 120 cm
b. 80 cm d. 375 cm
N M
K L
64
8. Keliling sebuah persegi panjang = 58 cm. Apabila panjang 9 cm, maka lebar
dan luasnya adalah.......
a. 40 cm dan 360 cm 2 c. 20 cm dan 220 cm 2
b. 49 cm dan 441 cm 2 d. 20 cm dan 180 cm 2
9. Pak Danang mempunyai kebun pisang berbentuk persegi panjang. Keliling
kebun pisang Pak Danang 68 m, jika diketahui panjang kebun pisang tersebut
22 m, berapakan lebar kebun pisang Pak Danang?
a. 12 m c. 18 m
b. 14 m d. 24 m
10. Sebuah gambar berukuran 30 cm x 45 cm
ditempatkan pada sehelai karton yang
berukuran 50 cm x 70 cm, sehingga
disebelah atas, kanan dan gambar masih
tersisa karton seperti disamping. Hitunglah
luas karton yang tidak tertutup gambar (yang
diarsir)?
a. 2100 cm c. 2150 cm 2 2
b. 2125 cm d. 2250 cm 2 2
11. Suatu segiempat adalah persegi, bila mempunyai ciri-ciri berikut,kecuali:
a. Keempat sisinya sama panjang
b. Keempat sudutnya sama
c. Diagonalnya sama panjang
d. Mempunyai 2 buah sumbu simetri
45 cm
30 cm
70 cm
50 cm
65
12. Persegi dapat menempati bingkainya dengan.....
a. 4 cara c. 8 cara
b. 6 cara d. 10 cara
13. Sebuah persegi memiliki simetri putar tingkat....
a. 1 c. 4
b. 2 d. 8
14. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi = a cm, maka setengah keliling
persegi tersebut adalah.......
a. a cm c. 3a cm
b. 2a cm d. 4a cm
15. Suatu persegi mempunyai keliling = 8a cm maka luasnya adalah.....
a. 2a cm c. 6a 2 cm 2 2 2
b. 4a cm d. 8a 2 cm 2 2 2
16. Keliling suatu persegi adalah 120 cm. Panjang sisi persegi tersebut adalah....
a. 15 cm c. 30 cm
b. 20 cm d. 40 cm
17. Keliling persegi yang luasnya 36 cm 2 adalah......
a. 12 cm c. 30 cm
b. 24 cm d. 36 cm
18. Luas persegi yang panjang sisinya 3a adalah….
a. 3a c. 9a 2
b. a 2 d. 6a 2
66
19. Bila luas persegi adalah 4a cm , maka keliling persegi adalah.... 2 2
a. 4a cm c. 8a cm
b. 6a cm d. 10a cm
20. Sebuah taman kota berbentuk persegi, bila diketahui panjang sisi taman
tersebut = 6 m maka luas taman kota tersebut adalah.....
a. 40 m 2 c. 36 m 2
b. 32 m 2 d. 38 m 2
Lampiran 4 67
NAMA :
KELAS/NO :
SEKOLAH :
LEMBAR JAWABAN
1. A B C D 11. A B C D
2 A B C D 12. A B C D
3 A B C D 13. A B C D
4. A B C D 14. A B C D
5. A B C D 15. A B C D
6. A B C D 16. A B C D
7. A B C D 17. A B C D
8. A B C D 18. A B C D
9. A B C D 19. A B C D
10. A B C D 20. A B C D
Lampiran 5 68
KUNCI JAWABAN
1. C 11. D
2. D 12. C
3. B 13. C
4. D 14. B
5. C 15. B
6. B 16. C
7. B 17. B
8. D 18. C
9. A 19. C
10. C 20. C
69
PEMBAHASAN SOAL
1. Diketahui : Persegi panjang ABCD, dengan unsur-unsur:
- AB, BC, CD, Da adalah sisi-sisi
- AC dab BD diagonal-diagonalnya
- ∠ ABC, ∠ BCD, ∠ CDA, ∠ DAB adalah sudut-
sudutnya
Ditanyakan : Sisi-sisi persegi panjang ABCD
Jawab : Berdasarkan unsur-unsur persegi panjang ABCD, maka
- Sisi-sisi persegi panjang ABCD adalah AB, BC, CD, dan
DA
- Jadi sisi-sisi persegi panjang ABCD adalah AB, BC, CD,
dan DA
JAWABAN : C
2. Diketahui : Ciri-ciri sebuah persegi panjang
- Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
- Keempat sudutnya membentuk sudut 360 dan tiap-tiap
sudutnya siku-siku
0
- Diagonalnya sama panjang dan membagi dua sama panjang
Ditanyakan : Ciri-ciri sebuah persegi panjang
70
Jawab : Berdasarkan ciri-ciri sebuah persegi panjang, maka:
- Mempunyai sudut empat sudut siku-siku
- Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
- Mempunyai diagonal yang sama panjang
- Jumlah sudutnya 360 0
Jadi yang bukan ciri-ciri persegi panjang adalah jumlah
sudutnya 270 0
JAWABAN : D
3. Diketahui : Persegi panjang dengan panjang a cm dan lebar b cm, p = a
dan l = b
Ditanyakan : Keliling persegi panjang tersebut
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi panjang
K = 2 (panjang + lebar)
K = 2 (a + b)
K = (2a + 2b)
Jadi keliling persegi panjang adalah K = ( 2a + 2b) cm
JAWABAN : B
4. Diketahui : Keliling persegi panjang adalah k cm dan panjang = p cm
maka K = k dan p = p
Ditanyakan : Lebar persegi panjang tersebut
71
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi panjang
k = 2 ( panjang + lebar )
k = 2.p + 2.l
k-2p = 2.l
22 pk − = l
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
22 pk = l
Jadi lebar persegi panjang adalah l = ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
22 pk cm
JAWABAN : D
5. Diketahui : Persegi panjang KLMN dengan sifat-sifat:
- Sisi KL sama dengan sisi NM
- Sisi LM sama dengan sisi KN
Ditanyakan : Dua sisi yang sama panjang
Jawab : Berdasarkan sifat-sifat persegi panjang, maka:
- Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
KL = NM dan KL // NM
LM = KN dan LM // KN
Jadi, dua pasang sisi yang sama panjang adalah
KL = NM dan LM = KN
JAWABAN : C
72
6. Diketahui : Keliling persegi panjang = 45 cm
Panjang = 17 cm
Ditanyakan : Lebar dan luas persegi panjang
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi panjang
K = 2. panjang + 2. lebar
K = 2.p + 2.l
45 = 2 ( 17) + 2.l
45 = 34 + 2.l
2.l = 45 – 34
2.l = 11
l = 2
11
l = 5,5
Luas = panjang x lebar
L = 17 x 5,5
L = 93,5
Jadi lebarnya adalah 5,5 cm dan luasnya adalah 93,5 cm2
JAWABAN : B
7. Diketahui : Sawah Pak Amir berbentuk persegi panjang dengan panjang
25 cm (p = 25) dan lebar 15 m (l = 15), maka:
Ditanyakan : Keliling sawah Pak Amir
73
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi panjang
K = 2.p + 2.l
K = 2. 25 + 2. 15
K = 50 + 30
K = 80
Jadi keliling sawah Pak Amir adalah 80 m
JAWABAN : B
8. Diketahui : Keliling persegi panjang = 58 cm dan panjang = 9 cm, maka
K = 58 dan p = 9
Ditanyakan : Lebar dan luas persegi panjang
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi panjang
- K = 2.p + 2.l
58 = 2.9 + 2.l
58 = 18 + 2.l
(58 – 18 ) = 2.l
40 = 2.l
l = 2
40
l = 20
L = p x l
= 9 x 20
= 180
Jadi lebarnya 20 cm dan Luasnya 180 cm 2
74
JAWABAN : D
9. Diketahui : Keliling kebun pisang Pak Danang 68 m
Panjang kebun pisang Pak Danang 22 m
Ditanyakan : Lebar kebun Pak Danang
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi panjang
K = 2.panjang + 2.lebar
K = 2 ( p+ l)
68 = 2 ( 22+ l )
68 = 44 + 2.l
2.l = 68 – 44
l = 2
24
l = 12
Jadi lebar kebun Pak Danang adalah 12 m
JAWABAN : B
10. Diketahui : Ganbar berukuran 30 cm x 45 cm
Ditempatkan pada sehelai karton yang berukuran
50 cm x 70 cm
Ditanyakan : luas karton yang tidak tertutup karton
45 cm
30 cm
70 cm
50 cm
75
Jawab :
Luas persegi panjang seluruhnya = 70 x 50 = 3500 cm 2
Luas persegi panjang dalam (gambar) = 45 x 30 = 1350 cm 2
Luas karton yang tidak tertutup gambar = 3500 – 1350 = 2150 cm 2
Jadi luas karton yang tidak tertutup karton adalah 2150 cm 2
JAWABAN : A
11. Diketahui : Ciri-ciri sebuah persegi
- Keempat sisinya sama panjang
- Keempat sudutnya sama dan membentuk sudut siku-siku
- Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling tegak lurus
- Mempunyai empat buah sumbu simetri
Ditanyakan : Yang bukan ciri-ciri persegi
Jawab : Berdasarkan ciri-ciri persegi, yaitu:
- Keempat sisinya sama panjang
- Diagonal-diagonalnya sama panjang dan berpotongan dan
membagi dua sama panjang
- Diagonal-diagonalnya membentuk sudut siku-siku
- Diagonal-diagonalnya membagi sudut sama besar dan
merupakan sumbu simetri
Jadi, yang bukan ciri-ciri persegi adalah mempunyai 2 buah
sumbu simetri
JAWABAN : D
76
12. Diketahui : Sebuah bangun persegi
Ditanyakan : Beberapa cara persegi dapat menempati bingkainya
Jawab : Dari pengertian persegi yaitu sebuah persegi dapat
menempati bingkainya dengan 8 cara
JAWABAN : C
13. Diketahui : Sebuah bangun persegi
Ditanyakan : Simetri putar sebuah persegi
Jawab : Dari pengertian persegi yaitu sebuah persegi memiliki 4
sumbu simetri dan simetri putar tingkat 4
Jadi, simetri putar sebuah persegi adalah simetri putar tingkat 4
JAWABAN : C
14. Diketahui : Sebuah persegi dengan panjang sisi = a cm, maka s = a
Ditanyakan : Setengah keliling persegi tersebut
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi
K = 4 x s
K = 4 x a
K = 4a
Maka untuk 21 K =
21 4a
= 2a
Jadi, setengah keliling pesegi adalah 2a cm
JAWABAN : B
15. Diketahui : Keliling suatu persegi 8a cm, maka K = 8a
Ditanyakan : Luas persegi tersebut
77
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi
- K = 4 x s
8a = 4 x s
4
8a = s
2a = s
Jadi s = 2a cm
- luas = s x s
= 2a x 2a
= 4a 2
Jadi, luas persegi adalah 4a 2 cm 2
JAWABAN : B
16. Diketahui : Keliling persegi adalah 12 cm
Ditanyakan : Panjang sisi persegi
Jawab : Berdasarkan rumus keliling persegi
K = 4 x s
120 = 4 x s
s = 4
120
s = 30
Jadi, panjang sisi tersebut adalah 30 cm
JAWABAN : C
78
17. Diketahui : Luas sebuah persegi = 36 cm 2, maka L = 36
Ditanyakan : Keliling persegi tersebut
Jawab : Berdasarkan rumus persegi
- L = s x s
L = s 2
36 = s 2
s = 6
jadi, s = 6 cm
- K = 4 x s
K = 4 x 6
K = 24
Jadi, keliling dari persegi tersebut adalah 24 cm
JAWABAN : B
18. Diketahui : Sisi suatu persegi = 3a, maka s = 3a
Ditanyakan : Luas persegi tersebut
Jawab : Berdasarkan rumus luas persegi
L = s x s
L = 3a x 3a
L = 9a 2
Jadi, luas persegi tersebut adalah 9a 2
JAWABAN : C
19. Diketahui : Luas persegi = 4a 2 cm 2, maka L = 4a 2 cm 2
Ditanyakan : Keliling persegi tersebut
79
Jawab : Berdasarkan rumus luas persegi
L = s x s
4a 2 = s 2
24a = 2s
2a = s
K = 4 x s
K = 4 x 2a
K = 8a
Jadi, keliling persegi adalah 8a cm
JAWABAN : C
20. Diketahui : Sebuah taman berbentuk persegidengan panjang sisi taman =
6 m
Ditanyakan : Luas taman kota
Jawab : Berdasarkan rumus luas persegi
L = s x s
L = 6 x 6
L = 36
Jadi, luas taman kota tersebut adalah 36 m 2
JAWABAN : C
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
top related