bab i pendahuluan 1.1. latar belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang...
Post on 20-Mar-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan definisi dari WHO (World Health Organization) Rumah
Sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan medis, yang berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun
rehabilitiatif. Dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan
lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta
untuk penelitian biososial. Upaya kuratif adalah adalah suatu kegiatan atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Pengertian upaya rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit, maka Rumah Sakit harus
melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan penunjang
medik baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu
lainnya. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan hal ini dapat diartikan
keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang
menyangkut struktur, proses, outcome secara objektif, sistematik upaya ini
2
berlanjut pada pemantauan dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap
pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang
diberikan di Rumah Sakit berdaya guna dan berhasil guna.
Bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien adalah informasi
pelayanan dokter, fasilitas, informasi rawat inap, informasi laboratorium,
radiologi, PKMRS, farmasi, sanitasi lingkungan dan ketersediaan kamar bagi
pasien yang akan melakukan rawat inap. Diharapkan selain informasi pelayanan
terhadap pasien dilakukan dengan cara lebih tanggap terhadap semua keluhan
yang dialami oleh pasien. Rumah Sakit Khusus Paru Palembang belum memiliki
sebuah metode pelayanan informasi kepada pasein dan masyarakat luas yang
terkomputerisasi sehingga data pelayanan hanya didapatkan dengan cara datang
langsung ke Rumah Sakit, selain belum adanya informasi pelayanan data
pemeriksaan pasien dan ketersediaan kamar rawat inap bagi pasien belum
dilakukan dengan terkomputerisasi sehingga informasi menjadi sulit didapatkan
karena harus menunggu dari bagian-bagian yang bersangkutan.
Penyampaian informasi dengan memanfaatkan teknologi website
diperlukan untuk memberikan informasi terbaru dan gambaran mengenai
pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Selain itu
website juga dimanfaatkan untuk mendukung komputerisasi dan membangun
database pasien yang melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang karena jumlah pasien yang semakin meningkat berdasarkan grafik 1.1
3
Kerangkapan data pemeriksaan atau tidak akuratnya data pelayanan
pemeriksaan terhadap pasien akan berpengaruh terhadap pelayanan pemeriksaan
pasien tersebut dan hal ini menyebabkan tidak akuratnya hasil pemeriksaan pasien
tersebut. Selain hasil pemeriksaan yang terkadang terjadi kerangkapan informasi
rawat inap yang akan dilakukan pasien sering kali terjadi keterlambatan karena
harus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui informasi
ketersediaan kamar sehingga menyebabkan proses rawat inap pasien menjadi
terhambat. Banyaknya pasien yang terdaftar pada Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang memacu pihak Rumah Sakit untuk memiliki sistem manajemen
pelayanan Rumah Sakit yang berbasis komputerisasi dan terpusat. Grafik 1.1
adalah grafik data pasien sepanjang tahun 2013.
Grafik.1.1 Pasien Lama Dan Pasien Baru Rumah Sakit Khusus Paru Prov.
Sum-Sel Sepanjang Tahun 2013-2014
Sumber: RS Khusus Paru Palembang
836 872
692 727
491
562
469 422
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Pasien Baru
Pasien Lama
4
Berdasarkan grafik 1.1 terjadi kenaikan jumlah pengunjung pada Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang, dengan jumlah kenaikan yang cukup tinggi ini
maka Rumah Sakit dituntut untuk meningkatkan metode pelayanan kepada pasien.
Data penunjang medik dan informasi pelayanan Rumah Sakit yang terintegritas
dan terpusat akan memberikan kemudahan dan meningkatkan kinerja semua
komponen yang ada pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
Untuk memberikan kemudahan dalam perancangan dan pengumpulan data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka penulis akan menggunakan WSDM
(Website Design Method) dalam metode pengembangan dan pengumpulan data
yang dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem dan teknologi yang
dibutuhkan oleh Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Berdasarkan kebutuhan
tersebut Penulis tertarik mengangkat judul laporan penelitian ini dengan judul
“Sistem Informasi Pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera
Selatan Berbasis Web dengan Website Design Method (WSDM) ”.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian ini adalah
“Membangun sebuah website yang menjadi sebuah sistem informasi pelayanan
Rumah Sakit Khusus Paru yang akan digunakan untuk mendukung pelayanan
penunjang medik dan informasi pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru dengan
menggunakan metode WSDM (Website Design Method)?”.
5
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup yang akan dibahas Penulis pada penelitian ini meliputi:
1. Bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien adalah informasi pelayanan
dokter, fasilitas, dan rekam medik pemeriksaan pasien.
2. Metode pengembangan sistem menggunakan WSDM (Website Design
Method).
3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan database MySQL.
4. Bentuk metode pemrograman dengan menggunakan pemrograman terstruktur
dengan menggunakan alat pengembangan sistem yaitu DFD (Data Flow
Diagram) dan ERD (Entity Relationalship Diagram).
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan penulis terhadap penelitian ini adalah
menghasilkan sebuah website yang dapat membantu pihak Rumah Sakit Khusus
Paru Palembang dalam peningkatan informasi pelayanan Rumah Sakit kepada
masyrakat.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat untuk Penulis
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.
2. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di
dapat selama menjalani studi perkuliahan.
6
1.5.2. Manfaat untuk Rumah Sakit Khusus Paru Palembang
1. Dengan adanya website dapat membantu pihak Rumah Sakit
menyampaikan informasi pelayanan yang dilakukan oleh pihak Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang.
2. Dengan adanya website dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam
membuat database data pasien yang melakukan pemeriksaan.
3. Dengan adanya website dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam
menyampaikan informasi kehadiran dokter di Rumah Sakit dan jadwal
konsultasi dokter.
4. Dengan adanya website dapat membantu pasien dalam mendapatkan
program kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang.
1.5.3. Manfaat untuk Akademik
Sebagai Referensi penulis dikemudian hari agar melakukan penelitian
untuk membuat aplikasi menjadi lebih baik, serta sebagai masukkan dalam
penulisan ilmiah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
1.6. Sistematika Penulisan
Demi terwujudnya suatu hasil yang baik dalam penyusunan skripsi ini,
penulis menggunakan sistematika penulisan yang sesuain dengan ketentuan yang
diberikan, sistematika penulisan tersebut antara lain meliputi:
7
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,
perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat, visi, misi
dan tujuan organisasi, struktur organisasi, pembagian tugas dan
wewenang dan aktivitas organisasi.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas tentang landasan teori dan penelitian
sebelumnya.
BAB IV METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian, teknik
pengembangan sistem, alat pengembangan sistem, teknik
pengujian yang akan digunakan, dan teknik pengumpulan data.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini penulis akan membahas tentang analisa sistem, analisis
hasil penelitian, desain sistem yang diusulkan, serta hasil dan
pembahasan.
BAB VI PENUTUP
Bab terakhir ini penulis menarik simpulan dari pembahasan
masalah dan memberikan saran yang bermanfaat bagi Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang dan penelitian selanjutnya.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSHAAN
2.1. Profile Perusahaan
2.1.1. Sejarah Perusahaan
Didirikan pada tahun 1955 dengan nama Balai Pengobatan Penyakit Paru-
Paru (BP4) Palembang dengan status bangunan adalah hak milik Depkes RI, yang
terletak dipusat kota Palembang tepatnya di Jalan. Merdeka No.10 Kecamatan Ilir
Barat I Palembang. Luas lantai bangunan BP4 Palembang 1707 m2
dengan luas
tanah 2527m2.
Rumah Sakit Khusus Palembang adalah Salah satu Rumah Sakit khusus
yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan
pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, tindakan dan penunjang medik
(apotik, laboratorium, radiologi, gizi) yang diselenggarakan mengikuti peraturan
perundangan yang berlaku berkaitan dengan metode profesi dan sumber daya
yang dipergunakannya.
Dengan diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
dan adanya perubahan status BP4 menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Berdasarkan
Perda Provinsi Sumatera Selatan No.14 Tahun 2001, maka Rumah Sakit Khusus
Paru yang merupakan unit pelaksana teknis dinas mempunyai kewenangan dalam
9
pengelolaan operasional Rumah Sakit antara lain dalam perencanaan, pengadaan
dan pendayagunaan peralatan medis maupun non medis.
Mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit perlu didukung oleh sumber
daya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan
medis, dan anggaran Rumah Sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit
yaitu ”Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Palembang menjadi pusat
pelayanan dan rujukan kesehatan paru terbaik se-Sumatera Selatan”.
2.1.2. Visi
”Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Palembang menjadi pusat
pelayanan dan rujukan kesehatan paru terbaik se-Sumatera Selatan”.
2.1.3. Misi
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.
3. Meningkatkan mutu pelayanan.
4. Meningkatkan informasi dibidang kesehatan paru.
2.1.4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan landasan yang penting, perlu diperhatikan
dan diutamakan, karena struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang
disusun sedemikian rupa, sehingga kerangka itu menunjukkan hubungan diantara
bagian-bagian atau bidang kerja maupun orang yang ditetapkan pada
kedudukannya, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dalam bentuk
yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi.
10
Sumber: UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Palembang 2013
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bidang Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang
2.1.5. Tugas dan Wewenang
Instruksi UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Palembang memiliki uraian
tugas seksi-seksi dan pegawai sebagai berikut:
1. Kepala Rumah Sakit Khusus Paru
Fungsi dan tugas pokok Kepala Rumah Sakit Khusus Paru sebagai pimpinan
menetapkan, menyarahkan, mengkoordinir serta mengawasi prlaksanaan
pokok pelayanan kesehatan Rumah Sakit guna mencapai tujuan yang di
tetapkan, uraian tugasnya adalah:
a. Mengarahkan, menetapkan program kerja Rumah Sakit jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek.
b. Menyusun, mengajukan rencana anggaran pendapatan belanja tahunan
Rumah Sakit kepada Direktur Utama.
11
c. Menetapkan kebijaksanaan pelayanan bidang medis, non medis dan
penunjang medis, serta administrasi dan keuangan.
d. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui oleh
Direktur Utama.
e. Mengarahkan, menetapkan program kerja Rumah Sakit jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek.
f. Menyusun, mengajukan rencana anggaran pendapatan belanja tahunan
Rumah Sakit kepada Direktur Utama.
g. Menetapkan kebijaksanaan pelayanan bidang medis, non medis dan
penunjang medis, serta administrasi dan keuangan.
h. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui oleh
Direktur Utama.
2. Sup. Bag. Tata Usah
Mengkoordinasikan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis pelaksanaan administrasi umum di bisang tata usaha di lingkungan
Rumah Sakit Khusus Paru Palemmbang, uraian tugasnya adalah:
a. Menetapkan dan mengajukan rencana program kerja dan anggaran dari
bidang medis dan non medis.
b. Menetapkan ketentuan, peraturan dan instruksi pelaksanaan pada bidang
medis dan non medis yang sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan
oleh Direktur Rumah Sakit.
c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pada bidang medis dan non medis.
12
d. Menilai, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan program medis dan
non medis serta melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
e. Merencanakan dan mengusulkan kesiapan sumber daya manusia serta
sesama pendukung operasional di bidang medis dan non medis Rumah
Sakit kepada direktur.
f. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan pengarahan kepada
General Manager Medis dan General Manager Non Medis.
g. Bertanggung jawab atas kontinuitas serta pengembangan kerja bidang
medis dan non medis Rumah Sakit.
h. Bertanggung jawab atas segala fasilitas dan sarana pendukung di bidang
medis dan non medis.
i. Bertanggung jawab atas serana pendukung pengembangan operasional
bidang medis dan non medis untuk mendukung kelancaran operasional
Rumah Sakit.
j. Bertanggung jawab atas kesiapan sumber daya manusia, baik dalam
rekruitmen, manajemen dan pengembangan dalam mendukung semua
strategi operasional pengembangan bidang medis dan non medis Rumah
Sakit
k. Membina terlaksananya kegiatan medis dan non medis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Ketua Komite Medik
Komite Medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis
yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara melakukan kredensial bagi seluruh
13
staf medis yang akan melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit,
memelihara mutu profesi staf medis, uraian tugasnya adalah:
a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua kegiatan SMF/Panitia yang
ada di Rumah Sakit.
b. Memberikan usulan/masukan rencana kebutuhan tenaga medis kepada
Direktur Rumah Sakit.
c. Melaporkan rencana program kerja Komite Medik dan hasil kerja Komite
Medik dan panitia-panitia Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit.
d. Melakukan seleksi tenaga medis yang akan bekerja di RS. dan menilai
kemampuan Dokter/SMF dengan menugaskan Panitia Kredensial dan
melaporkan hasil seleksi kepada Direktur Rumah Sakit.
e. Mernberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit mengenai rencana
pemeliharaan/pengadaan peralatan dan penggunaan alat-alat kesehatan
setelah mendengarkan pertimbangan dari Anggota Komite Medik.
f. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi penggunaan obat di Rumah
Sakit.
g. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan
profesi anggota staf medis fungsional dan menyampaikan kepada
Direktur Rumah Sakit
h. Memimpin rapat Komite Medik.
i. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di bidang medis yang ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit.
14
4. SPI (Satuan Pengawas Internal)
Membantu kepala Rumah Sakit Paru dalam melaksanakan pemeriksaan intern
keuangan dan operasional, memberikan penilaian dan rekomendasi Direktur
Utama agar kegiatan Rumah Sakit menyarah pada sasarannya secara efektif
dan ekonomis, uraian tugasnya adalah:
a. Melaksakan pemeriksaan semua unsure pelaksaan kegiatan di lingkungan
Rumah Sakit meliputin:
1) Mengelola administrasi keuangan.
2) Administrasi pelayanan.
3) Administrasi umum dan SDM (Sumber Daya Manusia)
b. Melakukan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau
sewaktu-waktu dari setiap unsure pelaksana kegiatan di lingkungan
Rumah Sakit atas petunjuk kepala Rumah Sakit khusus paru.
c. Melakukan penelusuran mengenai kebeneran laporan / informasi tentang
hambatan, penyimpangan dan pengalagunaan wewenang.
d. Memberikan saran dan alternative pemecahan masalah kepada kepala
Rumah Sakit khusus paru dalam hal terjadinya penyimpangan.
5. Umum
Melaksanakan dan menyelesaikan urusan perlengkapan agar berjalan dengan
baik sesuai ketentuan yang berlaku, uraian tugasnya adalah:
a. Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan dibidang pemeliharaan Rumah Sakit.
15
b. Membantu perencanaan dan target operasional pelayanan pada bagian
Transportasi, Listrik, AC, Oksigen dan Air, Bangunan, Taman, dan Kurir.
c. Merencanakan dan menetaptan SDM baik dalam recruitment,
manajemenen dan pengembangan untuk bagian Transportasi, Listrik, AC,
Oksigen dan Air, Bangunan, Taman, dan Kurir di untuk diajukan Kepada
Kepala Bagian Umum dan SDM.
d. Mempersiapkan dan melaksanakan manajemen operasioanl pelayanan
bagian Transportasi, Listrik, AC, Oksigen dan Air, Bangunan, Taman dan
kurir.
e. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan pengarahan kepada
para kepala seksi dibawahnya, dalam lingkup pemeliharaan Rumah Sakit.
f. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan dibidang
pemeliharaan Rumah Sakit kepada Kepada Bagian Umum dan SDM.
g. Menilai dan mengusulkan kepada Kepala Bagian Umum dan SDM
tentang penerimaan kenaikan pangkat, gaji, dan pemberhentian pegawai
dibagian umum dan pemeliharaan Rumah Sakit.
h. Bertanggung jawab atas kontinuitas dan pengembangan operasional
bagian umum dan pemeliharaan Rumah Sakit.
i. Bertanggung jawab atas kesiapan SDM baik dalam recruitment,
manajemen dan pengembanagan dalam mendukung semua strategi
operasional Rumah Sakit.
j. Bertanggung jawab atas administrasi dan pemeliharaan seluruh kendaraan
operasional.
16
k. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pengaturan penggunaan kendaraan
operasional
l. Melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum
dan SDM.
6. HUMAS (Hubungan Masyarakat)
Membantu Kepala Bagian Tata Usaha dalam menyelesaikan kegiatan,
perumusan kebijakan Rumah Sakit sesuai ketentuan hokum dan peraturan
yang berlaku, menyediaan gukungan kerjasama dan meningkakan komunikasi
dua arah, uraian tugasnya adalah:
a. Menyusun program pelaksanaan, perencanaan, dan penyelenggaraan
kegiatan marketing dan humas untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit
yang optimal kepada pasien, keluarga pasein dan masyarakat.
b. Membantu pelakasanaan rekruitmen tenaga marketing.
c. Mengawasi, mengevaluasi dan menggerakan marketing activity serta
penilaian atas prestasi kerja bagian customer service dan administrasi.
d. Bertanggung jawab atas kelanjutan dan pengembangan pelayanan
marketing di Rumah Sakit.
e. Menjalin hubungan yang baik kepada corporate customers Rumah Sakit.
f. Bertanggung jawab dalam kejelasan dan keakuratan perjanjian kerja sama
(PKS) setiap corporate customers Rumah Sakit.
g. Bertanggung jawab atas pembayaran jasa (fee) insentif untuk kecelakaan
lalu lintas (KLL) kepada pihak-pihak yang berhak
17
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh General Manager Non
Medis.
7. SDM (Sumber Daya Manusia)
Melakukan urusan pengembangan dan kesejahteraan pegawai serta jabatan
fungsional, uraian tugasnya adalah:
a. Membantu Kepada Bagian Umum dan SDMB dalam perencanaan
koordinasi, pembinaan, dan pengawasan dibidang kepewaian.
b. Merencanakan dan mempersiapkan SDM baik dalam recruitment dan
pengembangan untuk saksi-saksi di bawahnya untuk diajukan kepada
Kepala Bagian Umum dan SDM.
c. Menyelenggarakan arsip dan administrasi kepegawaian yang lengkap,
akurat dan terrarah.
d. Bertanggung jawab atas setiap rekrutmen pegawai baru dengan persetujuan
Kepala Bagian Umum dan SDM.
e. Bertanggung jawab atas pengolahan data pegawai dan pengarsipan yang
lengkap dan akurat.
f. Melaksanakan pembinaan terhadap pegawai.
g. Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM untuk pembuatan training plan
untuk pegawai Rumah Sakit dengan koordinasi dengan bagian Medis dan
Non Medis.
h. Membangun dan menjaga hunungan baik dengan institusi pendidikan dan
pelatihan di luar Rumah Sakit.
18
i. Merencanakan dan membuat Standar Operasional Prosedur untuk semua
pegawai di Rumah Sakit berkoordinasi dengan bagian medis dan non
medis.
j. Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM dalam kelengkapan
administrasi pegawai mencakup cuti karyawan, asuransi kesehatan,
jamsostek, dan kontrak kerja karyawan.
k. Bertanggung jawab dalam penghitungan lembur dan gaji karyawan setiap
bulannya.
l. Bertanggung jawan atas kegiatan operasional security (keamanan).
m. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum
dan SDM.
8. Kepala Bagian Keuangan
Wajib menyelenggarakan pelaksanaan pembukuan terhadap seluruh kerja
penerimaan yang termasuk di dalam anggaran pendapatan Rumah Sakit,
uraian tugasnya adalah:
a. Melakukan pengawasan, penyetoran, dan penagihan uang dari Bank.
b. Merencanakan dan mempersiapkan system pelaporan keuangan untuk
menjamin pelaporan operasional Rumah Sakit tepat waktu kepada Dewan
Direksi Rumah Sakit, baik triwulan, semester, maupun tahunan.
c. Menyiapkan Laporan Keuangan periode dan tahunan beserta penjelasan
dan analisanya.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran penyusunan laporan keuangan
perusahaan baik secara periodic maupun tahunan.
19
e. Menyiapkan urusan rencana anggaran pendapatan dan belanja triwulan dan
tahunan perusahaan berserta penjelasannya.
f. Melakukan pengawasan dalam menjalankan anggaran pendapatan belanja
perusahaan.
g. Menyiapkan dan menganalisa laporan anggaran bulanan dan tahunan dan
penjelasannya.
h. Mengkomunikasikan, memelihara dan mengendalikan pelaksanaan
anggaran yang telah ditetapkan semua tingkat manajemen.
i. Mengajukan usulan perbaikan, pengantian, atau penambahan (investasi) di
unitnya kepada General Manager Non Medis.
j. Menyetujui dokumen transaksi keuangan yang akan diproses dalam
pembukuan.
k. Menyampaikan usul-usul perbaikan dibidang akuntansi dan laporan
keuangan kepada General Manager Non Medis.
l. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan pengarahan kepada
para bawahan langsung yang berada dalam lingkup bagian keuangan
ruamah sakit.
9. Bagian Perencanaan dan Program
Melaksanakan dan menyusun Evaluasi program, uraian tugasnya adalah:
a. Menyusun rancangan kegiatan Sub Bagian Program, perencanaan dan
Evaluasi Program (pelaporan) berdasarkan langkah-langkah operasional
bagian dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta data yang ada untuk
menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas.
20
b. Mengkoordinir, membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
kerja bawahan agar tercapai efektifitas pelaksaan tugas.
c. Melakasankan pembinaan disiplin terhadap bawahan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,
prefesional dan baermoral.
d. Menganalisa penyusunan Renstra, LAKIP, RKA.
e. Membantu Kepala Rumah Sakit dan Sub Bagian Tata Usaha dalam
menyusun kebijakan.
f. Merencanakan kegiatan pengumpulan data, mengolah dan menganalisa
serta menyusun perencanaan dan laporan berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku agar program yang tersusun dapat mengakomodir
kebutuhan yang ada di Rumah Sakit Khusus Paru.
10. Bagian Perlengkapan dan Instalasi Rumah Tangga (IRT)
Mengadakan dan mendistribusikan barang asset untuk keperluan Rumah
Sakit, uraian tugasnya adalah:
a. Memimpin pelaksanaan teknis dalam bidang kebersihan, laundry, dapur,
dan gudang umum.
b. Mengawasi kegiatan operasional dan membantu Kepala Bagian Umum
dan SDM.
c. Merencanakan dn mengontrol penggunaan kebutuhan bahan atau barang
bagian kebersihan, laundry, dapur, dan gudang umum.
d. Mengusulkan pembelian bahan atau barang yang dibutuhkan kepada
Kepala Bagian Umum dan SDM.
21
e. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan arahan kepada
bawahannyan.
f. Memberikan saran dan mengusulkan kebijaksanaan di bidang kebersihan,
laundry, dapur, dan gudang umum.
g. Menetapkan dan mengawasi jadwal dinas bawahanya dan jadwal-jadwal
kebersihan setiap ruangan Rumah Sakit.
h. Bertanggung jawab atas standar pemeliharaan dan pengisian pengharum
ruangan di Rumah Sakit.
i. Bertanggung jawab atas kelanjutan pelayanan di laudry mulai dari
pengambilan kain kotor, pencucian, penjemuran, pelicinan, dan
pendistribusian.
11. Kepala Seksi Perawatan
Kepala Seksi Perawatan diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
membina, mengatur dan menyendalikan kegiatan pelayanan keperawatan
Rumah Sakit, uraian tugasnya adalah:
a. Menyusun program pelaksanaan, perencanaan, dan penyelenggaraan
kegiatan keperawatan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien dan keluarga pasien.
b. Mengkoordinasi seluruh pelaksanaan kegiatan dalam bagian keperawatan,
yakni mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab serta kerja sama di
dalam keperawatan maupun dengan bidang lain yang terkait dalam tugas
pokok keperawatan.
22
c. Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan yang berlaku dan
kegiatan keperawatan secara terus menerus.
d. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja bagian
keperawatan.
e. Membantu pelaksanaan rekrutmen tenaga keperawatan yang bertugas di
bagian instalasi-instalasi yang dibawahinya
f. Melakukan evaluasi dan penilaian atas prestasi kerja keperawatan secara
harian maupun periodic untuk menilai kemajuan keperawatan, mencari
masalah yang ada dan usaha-usaha penanggulannya.
g. Merencanakan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai
dengan kebutuhan seluruh instalasi keperawatan sejalan dengan target
yang disepakati oleh direktur.
h. Bertanggung jawab atas kontinuitas dan pengembangan pelayanan
keperawatan untuk instalasi-instalasi keperawatan di Rumah Sakit yang
sesuai dengan asuhan keperawatan.
i. Bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana pendukung pelayanan
keperawatan untuk instalasi-instalasi keperawatan Rumah Sakit yang
sesuai dengan asuhan keperawatan.
j. Melaporkan pertanggung jawaban evaluasi seluruh kegiatan perawatan
pada wakil direktur.
12. Kepala Seksi Pelayanan / Penunjang Medis
Melakukan pengobatan penderita penyakit paru-paru pernapasan, uraian
tugasnya adalah:
23
a. Mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan dalam penunjang medis
yang sesuai dengan SOP.
b. Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan yang berlaku dalam
lingkungan bagian penunjang medis.
c. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja baigan
penunjang medis.
d. Merencanakan dan mengusulkan kesiapan dan pengembangan Sumber
Daya Manusia serta sarana pendukung operasional di bidang Penunjang
Medis kepada Direktur.
e. Mempersiapkan sarana penunjang untuk unit-unit yang ada dibawah
naungannya seperti dokter spesialis yang bertanggung jawab dan personil
yang melayani.
f. Bertanggung jawab atas kontinuitas dan pengembangan operasional
pelayanan kesehatan di bidang Penunjang Medis.
g. Bertanggung jawab atas kesiapan sarana pendukung operasional pada
bidang Penunjang Medis untuk mendukung kelancaran operasional Rumah
Sakit.
h. Bertanggung jawab atas segala fasilitas medis di lingkungan Penunjang
Medis.
i. Bertanggung jawab atas kesiapan Sumber Daya Manusia baik dalam
rekrutmen, dan pengembangannya dalam mendukung semua strategi
operasional pada bidang Penunjang Medis.
24
j. Melakukan evaluasi dan penilaian atas prestasi kerja tenaga medis,
paramedis dan yang bertugas di bagian Penunjang Medis.
k. Memimpin, mengevaluasi, memotivasi, dan mengembangkan bidang
Penunjang Medis.
13. Kepala Ruangan Unit Keperawatan Rawat Jalan
Kepala Unit Rawat Jalan seoramg tenaga keperawatan yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan pekerawatan di unut kerjanya, uraian tugasnya adalah:
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam bagian rawat jalan.
b. Mengkoordinir dan mengawasi rawat jalan agar pelaksanaan perawatan
berjalan lancar dan memuaskan sesuai dengan rencana dan program yang
telah ditetapkan oleh Kepala Keperawatan.
c. Mengkoordinir tugas perawatan dalam upaya pelaksanaan asuhan
keperawatan berdasarkan proses.
d. Menerima dan menempatkan pasien rawat jalan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Kepala Keperawatan.
e. Mengusahakan agar peraturan-peraturan dan prosedur dalam bidang
perawatan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
f. Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di bagian
rawat jalan secara berkala.
g. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada Kepala
Keperawatan.
25
h. Memperlancar hubungan kerja antara perawatan rawat jalan dengan unit
kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit.
i. Menyelenggarakan pertemuan kerja antara perawatan rawat jalan dengan
unit kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit.
j. Bertanggung jawab atas terselenggaranya asuhan keperawatan.
k. Bertanggung jawab atas segala fasilitas atau inventaris yang terdapat di
lingkungan rawat jalan.
l. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan yang meliputi kebersihan,
kenyamanan, ketertiban dan keamanan.
14. Kelapa Ruangan Keperawatan Unit Gawat Darurat (UGD)
Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat 24 jam, uraian tugasnya
adalah:
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam bagian UGD (Unit Gawat Darurat)
b. Mengawasi pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan untuk pasien
UGD (Unit Gawat Darurat) dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
c. Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur yang berlaku
dalam lingkungan di UGD (Unit Gawat Darurat).
d. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja di UGD (Unit
Gawat Darurat).
e. Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di UGD
(Unit Gawat Darurat) secara berkala.
f. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada manajer
keperawatan.
26
g. Memperlancar hubungan kerja antara keperawatan UGD (Unit Gawat
Darurat) dengan unit kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit.
h. Menyelenggarakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
i. Bertanggung jawab atas terselenggaranya asuhan keperawatan.
j. Bertanggung jawab atas segala fasilitas atau inventris yang terdapat di
lingkungan UGD (Unit Gawat Darurat).
k. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan UGD (Unit Gawat Darurat)
yang meliputi kebersihan, kenyamanan, ketertiban dan keamanan.
l. Bertanggung jawab atas terlaksananya program pengobatan sesuai rencana
dan advise dokter.
m. Bertanggung jawab atas upaya penanggulangan kegawatan, menyangkut
pelayanan dan pelaksanaan tindakan life support.
15. Kelapa Instasi Gizi
Kepala Instasi Gizi merencanakan, mengatur, mengevaluasi dan
mengembangkan tugas pokok instalasi gizi yang merupa pengadaan dan
penyediaan makanan bagi pasien rawat inap dan petugas jaga, pelayanan gizi
diruang rawat inap, penyuluhan dan rujukan gizi, uraian tugasnya adalah:
a. Mengkoordinir seluruh kebutuhan pada bagian Gizi.
b. Mengkoordinir pelaksanaan teknis pekerjaan pada bagian Gizi.
c. Melaksanakan program kerja yang disusun oleh Manajer Penunjang Medis
yang meliputi:
27
1) Penentuan jumlah porsi dan jenis (menurut diet) makanan yang
diperintahkan oleh Dokter.
2) Mengawasi proses penyediaan makanan kepada pasien.
d. Memperlancar hubungan kerja antara bagian Gizi dan unit kerja lainnya
terutama bagian dapur.
e. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada Manajer
Penunjang Medis.
f. Memberikan Laporan pertanggung jawaban tentang kegiatan Gizi.
g. Menilai dan mengevaluasi setiap pelaksanaan tugas di Gizi.
h. Mengadakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki dan meningatkan
mutu pelayanan di Gizi.
i. Bertanggung jawab atas segala fasilitas-fasilitas di lingkungan
Gizi/Inventaris Gizi.
j. Bertanggung jawab atas segala obat dan alkes yang masuk dan yang keluar
dari Gizi.
k. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan yang meliputi kebersihan,
kenyamanan, ketertiban dan keamanan.
l. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di Laboratorium dan
menjamin kerja sama di dalam upaya mencegah konflik.
16. Kepala Rekam Medik
Melaksanakan peraturan dalam penyelenggaran rekam medic, menyusun
protap juklak SPO di rekam medic, uraian tugasnya adalah:
28
a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua kegiatan SMF/Panitia yang
ada di Rumah Sakit
b. Memberikan usulan/masukan rencana kebutuhan tenaga medis kepada
Direktur Rumah Sakit
c. Melaporkan rencana program kerja Komite Medik dan hasil kerja Komite
Medik dan panitia-panitia Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit
d. Melakukan seleksi tenaga medis yang akan bekerja di RS. dan menilai
kemampuan Dokter/SMF dengan menugaskan Panitia Kredensial dan
melaporkan hasil seleksi kepada Direktur Rumah Sakit
e. Mernberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit mengenai rencana
pemeliharaan/pengadaan peralatan dan penggunaan alat-alat kesehatan
setelah mendengarkan pertimbangan dari Anggota Komite Medik.
f. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi penggunaan obat di Rumah
Sakit
g. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan
profesi anggota staf medis fungsional dan menyampaikan kepada
Direktur Rumah Sakit
h. Memimpin rapat Komite Medik.
i. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di bidang medis yang ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit.
29
17. Kepala Laboratorium
Bertindak sebagai coordinator pelaksana pengembangan pelayanan
laboratorium Rumah Sakit serta pelayanan pendidikan di unit laboratorium,
uraian tugasnya adalah:
a. Mengkoordinasi seluruh kebutuhan pada bagian Laboratorium.
b. Mengkoordinasi pelaksanaan teknis pekerjaan pada bagian Laboratorium.
c. Melaksanakan program kerja yang disusun oleh Manajer Penunjang Medis.
d. Mengawasi pelaksanaan kegiatan dan memberikan laporan dan
pertanggung jawaban secara berkala tentang kegiatan pada Manajer
Penunjang Medis.
e. Menilai dan mengevaluasi setiap pelaksanaan tugas di Laboratorium.
f. Mengadakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan mutu pelayanan di Laboratorium.
g. Bertanggung jawab atas segala fasilitas-fasilitas di lingkungan
Laboratorium/Inventaris Laboratorium.
h. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan yang meliputi kebersihan,
kenyamanan, ketertiban dan keamanan.
i. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di Laboratorium dan
menjamin kerja sama di dalam upaya mencegah konflik.
18. Unit PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)
Memberikan pengertian yang benar dan sikap yang positif bagi individu atau
pasien dan keluarga pasien agar dapat menerapkan cara hidup sehat dan
30
kehidupan sehari-hari atas kesadaran dan kemauan sendiri, uraian tugasnya
adalah:
a. Memberikan pemahaman mengenai bahaya penyakit paru pada umumnya
dan khusus TBC (Tuberculosis)
b. Memberikan pengetahuan mengenai cara penularan yang ditimbulkan bila
pengobatan tidak teratur tidak tuntas
c. Memberikan pengertian tentang pengawas minum obat (PMO)
d. Pengarahan khusus kepada pasien penderita keluhan mental, tuna runggu,
stress dan lain-lain.
19. Unit Tindakan
Melaksanakan semua pelayanan tindakan seperti test montoux, pemasangan
WSD, functie dan TTNA, uraian tugasnya adalah:
a. Membantu Dokter dalam pelaksanan tindakan functie dan TTNA.
b. Melaksankan pelayanan tindakan polik klinik tindakan dan menyiapkan
ruangan dan peralatan di ruang tindakan seperti pelaksanaan test montoux,
pemasangan WSD, functie.
c. Melaksanakan test montoux dan membaca hasilnya.
d. Menyiapkan blanko resep, blanko pemeriksaan laboratorium.
e. Melaksanakan injeksi kepada pasien yang mendapatkan injeksi setiap hari.
f. Menyiapkan peralatan medis untuk tindakan angkat jahitan pasien pasca
pemasangan WSD.
g. Mengajukan permintaan barang dan alat kesehatan untuk pelayanan di
ruang tindakan.
31
20. Unit Radiologi
Koordinator kegiatan radiologi, uraian tugasnya adalah:
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Radiologi serta
membantumengawasi dan mengetahui pelaksanaan pelayanan radiologi
untuk menjamin kelancran tercapainya pelayanan yang memuaskan sesuai
yang di rencanakan
b. Mengawasi dan membimbing segala bentuk kegiatan para petugas
radiologi, apakah sudah memuaskan bagi pengguna jasa pelayanan
radiologi
c. Membuat jadwal tugas radiographer
d. Membuat prosedur pemeriksaan yang di setujui oleh Kepala Instalasi
Radiologi
e. Meningkatkan mutu pelayanan dengan cara membuat prosedur
pemeriksaan dan pengoprasian alat yang dapat di ketahui oleh semua
radiogpher sesuai dengan standar yang berlaku.
f. Sebagai Pengkoordinir tenaga-tenaga yang ada di radiologi baik
radiogpher maupun operator.
21. Instalasi Farmasi
Menjaga kesinambungan persediaan perbekalan farmasi dan kelancaran
pelayanan di instalasi farmasi, uraian tugas adalah:
a. Membuat perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi, ATK, SDM, bahan
dan alat kebersihan serta bahan lain yang diperlukan kegiatan instalasi
farmasi
32
b. Mengatur pelaksanaan tugas kerja di instalasi farmasi
c. Membuat laporan banyaknya jumlah lembar resep, jumlah obat generic dan
non generic yang dilayani setiap bulan
d. Mencatat setiap mutasi obat
e. Memberikan pengarahan dan bimbingan teknis kepada petugas instalasi
farmasi.
f. Membuat daftar obat yang tersedia di rmah sakit, untuk di informasikan
kepada Dokter
22. Unit IPSRS
Melakukan pemeliharaan peralatan, sarana dan prasarana yang ada di Rumah
Sakit, uraian tugasnya adalah:
a. Mengevaluasi kembali cara-cara pemeliharaan
b. Membuat SOP pemeliharaan masing-masing alat
c. Memperluas cakupan pemeliharaan
d. Meningkatkan kemampuan teknis anggota IPS
23. Unit Sanitasi
Mengkoordinir kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara hidup bersih dan sehat
Rumah Sakit, uraian tugasnya adalah:
a. Pengawasan terhadap kegiatan kebersihan lingkungan, ruang, dan
bangunan Rumah Sakit harus selalu bersih dan tersedia fasilitas sanitasi
secara kuantitas yang memenuhi syarat kesehatan
33
b. Pengawas terhadap kegiatan kebersihan lingkungan kebersihan halaman
Rumah Sakit
c. Mengawasi terhadap kegiatan kebersihan dan mengontrol kegiatan
pembersihan ruangan dan lingkungan Rumah Sakit, pembuangan sampah
sampai distribusi sampah dari kontak sampah sampai ke TPS
d. Kebersihan dan fasilitas sanitasi harus tersedia, terpelihara, serta dalam
keadaan bersih dan terpelihara dari jangkauan hewan pengganggu (vector).
34
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2. D
3.1. Landasan Teori
3.1.1. Informasi
Menurut Sutabri (2012:22) Informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Menurut Kadir (2008:3) informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia. Informasi dapat juga diartikan
menjadi data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakannya. Dapat disimpulkan bahwa:
1. Informasi bermuara pada data.
2. Memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi yang
menggunakan.
3. Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
3.1.2. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:10), kualitas dari suatu sistem informasi
tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada
waktunya (timeliness) dan relevan (relevance), tiga hal tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
35
1. Akurat
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat Waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi adalah landasan didalam pengambilan keputusan, maka
apabila pengambilan keputusan terlambat, maka data berakibat fatal
untuk organisasi
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan
masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.
3.1.3. Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:36), sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Menurut Kadir (2008:7), sistem informasi adalah kombinasi antara
prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
36
Sistem informasi selalu menggambarkan, merancang,
menginflementasikan dengan menggunakan proses perkembangan sistematis, dan
merancang sistem informasi berdasarkan analisa kebutuhan. Jadi, bagian utama
dari proses ini adalah mengetahui rancangan dan analisis sistem. Seluruh aktivitas
utama dilibatkan dalam siklus perkembangan yang lengkap. Siklus perkembangan
sistem informasi memiliki tahapan antara lain:
1. Pemeriksaan
2. Analisis
3. Rancangan
4. Menginflementasikan
5. Pemeliharaan
3.1.4. Pelayanan
Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby (dalam buku Ratminto
& Atik Septi Winarsih, 2012: 2) Pelayanan adalah produk-produk yang tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan
menggunakan peralatan. Sedangkan definisi yang lebih rinci diberikan oleh
Gonroos sebagaimana kutipan diberikut ini: “Pelayanan adalah suatu aktivitas
atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal
- hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan
untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”.
Pelayanan merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau
kegiatan yang bersifat jasa, peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat
37
yaitu untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan sebaik mungkin. Pada
umumnya layanan dalam bentuk perbuatan dilakukan oleh karyawan - karyawan
Rumah Sakit, karena itu faktor keahlian dan keterampilan karyawan tersebut
sangat menentukan terhadap hasil perbuatan atau pekerjaan. Disini faktor
kecepatan dalam pelayanan menjadi keinginan setiap pelanggan dan disertai
dengan kualitas hasil yang baik.
3.1.5. Pelayanan Rumah Sakit
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1333/Menkes/SK/XII/1999 bahwa Pelayanan Rumah Sakit adalah sebuah upaya
yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk tetap bertahan dan berkembang dengan
meningkatkan pelayanan kepada pasien yang sesuai dengan ketentuan atau standar
pelayanan Rumah Sakit.
Pelayanan Rumah Sakit adalah bentuk dari empati Rumah Sakit kepada
pasien dengan cara respek dan cepat tanggap akan kebutuhan pasien, dalam hal ini
kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan standar dari
mutu pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh pihak Rumah Sakit tersebut.
Sedangkan mutu pelayanan kesehatan bagi petugas berarti bebas melakukan
segala sesuatu secara profesional, dalam peningkatan derajat kesehatan pasien dan
masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai
serta terlindungi aturan perundang - undangan yang berlaku.
38
3.1.6. Pelayanan Medik sebagai Suatu Sistem
Berdasarkan Peraturan Menkes 262/1979 manajemen pelayanan medik di
Rumah Sakit secara sederhana adalah suatu pengelolaan yang meliputi
perencanaan berbagai sumber daya medik dengan mengorganisir serta
menggerakkan sumber daya tersebut diikuti dengan evaluasi dan kontrol yang
baik, sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik yang merupakan bagian dari
sistem pelayanan di Rumah Sakit. Dengan pendekatan sistem pelayanan medik
terdiri beberapa komponen input. Komponen input pada pelayanan mdik terdiri
dari tenaga medik yang merupakan gabungan dari dokter umum, dokter gigi dan
dokter spesialis, staf medik fungsional, komite medik.
3.1.7. Website
Menurut Rianto (2007:2), web adalah fasilitas hypertext yang mampu
menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya,
dimana dian tara data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu dengan
yang lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan
sebuah browser seperti internet eksplorer, netscape, opera ataupun mozila firefox.
Menurut Raharjo (2011:2), web adalah suatu layanan di dalam jaringan
internet yang berupa ruang informasi. Dengan adanya web, user dapat
memperoleh atau menemukan informasi yang diinginkan dengan cara mengikuti
link (hyperlink) yang disediakan di dalam dokumen yang ditampilkan oleh
aplikasi web browser.
39
1. Website Static
Website Static adalah website yang memiliki halaman front end, yaitu
halaman yang dapat dilihat oleh pengunjung website. Karena fasilitas yang
sangat terbatas, isi dari halaman website static bersifat tetap atau tidak
berubah. Untuk mengganti isi halaman website static maka harus dilakukan
secara manual dengan cara mengganti semua kode-kode HTML.
Website static biasanya digunakan untuk membuat company profile
(profil perusahaan), yaitu jenis website pengumuman berupa brosur online
yang sangat sederhana dan tidak bisa diubah atau dimodifikasi
2. Website Dynamic
Website dynamic adalah website yang dapat diubah atau dilakukan
update. Dalam website dynamic biasanya terdapat dua halaman fornt end dan
halaman back end. Halaman fornt end adalah halaman yang dapat diaksen
oleh pengunjung website sedangkan halaman back end adalah halaman yang
hanya bisa diakses oleh admin website tersebut.
3.1.8. Alat Pengembangan Sistem
3.1.8.1. Model Proses
Menurut Fatta (2007:105), model proses adalah cara formal untuk
menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu.
Salah satu model proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
40
1. Flowchart
Menurut Romney (2006:191) Flowchart atau bagan alir adalah teknik
analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan. Flowchart menggunakan
seperangkat simbol untuk menggambarkan prosedur pemrosesan transaksi yang
dipakai oleh perusahaan dan arus data yang melalui sistem. Simbol flowchart
dibagi menjadi beberapa simbol dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Simbol-Simbol Flowchart
No. Simbol Nama Keterangan
1.
Dokumen
Dokumen atau laporan: dokumen
tersebut dapat dipersiapkan dengan
tulisan tangan, atau dicetak dengan
komputer.
2.
Beberapa
tembusan dari
satu dokumen
Digambarkan dengan cara
menumpuk.simbol dokumen dengan
mencetak nomor dokumen di bagian
depan sudut kanan atas.
3.
Input/Output;
Jumlah/Buku
besar
Fungsi input atau output apa pun di
dalam bagan alir program.Juga
dipergunakan untuk mewakili jurnal
dan buku besar dalam bagan alir
dokumen.
4.
Tampilan
Informasi yang ditampilkan oleh
peralatan output on-line, seperti
terminal, monitor, atau layar.
5.
Pengetikan on-
line (on-line
keying)
Masukkan (entry) data melalui
peralatan on-line seperti terminal atau
personal komputer.
1
3 2
41
No. Simbol Nama Keterangan
6.
Terminal atau
personal
komputer.
Simbol tampilan dan pengetikan on-
line dipergunakan bersama untuk
mewakili terminal dan personal
komuter.
7.
Pita transmisi
Secara manual mempersiapkan nilai
total untuk pengendalian;
dipergunakan untuk tujuan
pengendalian.
8.
Pemrosesan
dengan komputer
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
dengan komputer, biasanya
menghasilkan perubahan atas data
atau informasi.
9.
Proses manual
Pelaksanaan pemrosesan yang
dilaksanakan secara manual.
10.
Proses pendukung
Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
oleh peralatan selain komputer.
11.
Proses pengetikan
Proses yang menggunakan peralatan
pengetikan (contoh:key to disk, cash
register).
12.
Disk magnetis
Data disimpan secara permanen di
dalam disk magnetis; dipergunakan
untuk file utama dan database.
13.
Pita magnetis
Data disimpan di dalam pita
magnetis.
14. Disket Data di simpan didalam disket.
Sumber: Romney dan Steinbart ( 2006:191)
42
2. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Fatta (2007:119), DFD (Data Flow Diagram) merupakan
diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada
sistem yang akan dikembangkan. Dengan model ini, data-data yang terlibat pada
masing-masing proses dapat diidentifikasi. Ada empat elemen elemen yang
menyusun suatu DFD menurut versi Yourdon/De Marco dapat dilihat pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Simbol DFD
No Element Data Notasi Keterangan
1. External Entity
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan asal atau tujuan data
2. Data Flow
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan aliran data yang
berjalan
3. Proses
Simbol ini digunakan untuk proses
pengelolahan atau transformasi data
4.
Data Store
Simbol ini digunakan untuk
mengambarkan data flow yang sudah
disimpan atau diarsipkan
Sumber: Fatta (2007: 119)
3.1.8.2. Model Data
Entity Relationship Diagram ( ERD ) Menurut Fatta (2007:121), ERD
adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan
43
digunakan dalam sistem bisnis. Berikut simbol yang digunakan dalam ERD
menurut versi Chen yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.
3. Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
No Nama Elemen Lambang Keterangan
1.
Entitas
Entitas merupakan individu yang
mewakili sesuatu yang nyata
(eksistensinya) dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain.
2.
Attribute
Properti dari entitas harus digunakan
oleh minimal satu proses bisnis
dipecah dalam detail
3.
Link
Link (garis) penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan
entitas dan himpunan entitas dengan
atributenya
4.
Relationship
Relation menunjukkan adanya
hubungan diantara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas
yang berbeda
4. Sumber: Fatta (2007: 124)
3.1.9. WSDM (Website Design Method)
Menurut Simarmata (2009:217) Website Design Method (WSDM) adalah
pendekatan yang terpusat pada pengguna untuk pengembangan situs web, yaitu
model-model aplikasi yang berdasarkan pada kebutuhan informasi dari kelompok
pengguna.
44
WSDM memecahkan masalah situs Web yang terutama disebabkan oleh
fakta bahwa situs tidak memiliki desain yang mendasari sama sekali, atau bahwa
desain sebagian besar data-driven.
Proses pengembangan pada metode WSDM dibagi ke dalam empat fase
sebagain berikut: pemodelan pengguna, desain konseptual, desain implementasi
dan implementasi yang sebenarnya. Tahap pemodelan pengguna terdiri dari dua
sub-fase: Pengguna Klasifikasi dan Deskripsi Pengguna Kelas. Tahap Desain
Konseptual juga terdiri dari dua sub-tahap: Modeling Obyek dan Desain
Navigational. Proses pengembangan ini dibagi ke dalam empat fase, yaitu:
1. Permodelan Pengguna Sistem
Dalam fase ini, pengguna diklasifikasikan dan dikelompokan dalam
pembelajaran kebutuhan sistem sesuai dengan masing-masing kelompok
pengguna.
2. Desain Konseptual
Dalam fase ini, diagram kelas didesain untuk mewakili model statis
sistem dan model navigasional untuk mewakili kemungkinan dari navigasi.
3. Desain Implementasi
Dalam fase ini, model-model dari desain konseptual diterjemahkan ke
dalam suatu bahasa abstrak yang lebih mudah untuk dimengerti oleh
komputer.
4. Implementasi
Dalam fase ini, hasil desain implementasi ditulis dalam bahasa komputer
khusus.
45
3.2. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah tabel penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan
acuan dan bahan perbandingan.
Tabel 3.4 Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis Hasil Penelitian
1 Perancangan Aplikasi Rekam
Medis Klinik Bersalin Biturrahman
Menggunakan Metode Object
Oriented
Eli Munawaroh
Dini Destiani
Asep Deddy
Saputra
(2013)
Klinik Bersalin Baiturrahman
merupakan tempat pelayanan
kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan
bagi wanita hamil, persalinan,
keluarga berencana,
pemeriksaan fisik, pemberian
tindakan medis dan
memberikan informasi hasil
anamnesa. Tujuan dari
penelitian ini adalah
merancang aplikasi rekam
medis klinik bersalin
Baiturahman untuk mencatat
proses dalam proses
pelayanan terhadap pasien.
Metodologi penelitian ini
menggunakan pendekatan
berorientasi objek untuk
menganalisis serta merancang
sistem pengolahan data
rekam medis dengan metode
Unified Approach, dan UML
sebagai tools dalam tahapan
perancangan.
Hasil dari penelitian ini
adalah hanya merancang
aplikasi rekam medis
Antenatal Care (ANC)
berbasis web dengan
menyediakan beberapa
fasilitas diantaranya adalah
pengolahan data pasien ibu
hamil, data bidan, data
anamnesis, data pemeriksaan,
data therapy, data obat, data
rekam medis, laporan data
pasien dan laporan data
rekam medis.
2 Aplikasi Sistem Informasi Rumah
Sakit Berbasis Web pada Sub-
Sistem Farmasi Menggunakan
Framework Prodo,
Eko Handoyo,
Agung Budi
Praseijo, Fuad Noor
Syahhariyang
(2008)
Menghasilkan aplikasi
berbasiskan web dengan
menggunakan framework
Prado berbasiskan bahasa
pemrograman PHP dan
MySQL sebagai basis datanya.
46
No Judul Penulis Hasil Penelitian
Dalam pembuatannya, aplikasi
ini disesuaikan dengan
kebutuhan Rumah Sakit secara
umum. Tentu saja pada
awalnya dilakukan analisa
kebutuhan untuk suatu sistem
informasi Rumah Sakit agar
penyediaan informasi dapat
dilakukan dengan berbasiskan
web.
Aplikasi Sistem Informasi
Rumah Sakit ini dapat
digunakan sebagai sarana
penyedia layanan dan
informasi bagi penggunanya
baik untuk dokter, staf dan
karyawan, maupun pasien
suatu Rumah Sakit dimanapun
dan kapanpun mereka berada.
Pengguna mendapatkan semua
informasi yang akurat karena
informasi yang tersedia
senantiasa diperbaharui.
Aplikasi ini akan lebih baik
jika memiliki keamanan data
yang lebih tinggi dan
penambahan modul.
Kesimpulan Penelitian Terdahulu
1. Perancangan Aplikasi Rekam Medis Klinik Bersalin Biturrahman
Menggunakan Metode Object Oriented
Aplikasi Rekam Medis berbasis web ini dapat mempermudah dan
mempercepat kinerja petugas dalam pencarian data serta pencatatan data
rekam medis pasien di Klinik Bersalin Baiturrahman Garut. Metode yang
digunakan adalah Object Oriented. Perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah membahas pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru dengan
metode WSDM (Website Design Method).
47
2. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Web pada Sub-Sistem Farmasi
Menggunakan Framework Prodo
Berdasarkan hasil pengujian dengan metode kotak hitam (black box),
aplikasi berbasis web yang dibangun yaitu SIRS Subsistem Farmasi telah
sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik. Penelitian ini
hanya membahas pelayana informasi untuk sub bagian farmasi dengan
menggunakan framework prodo sedangkan penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis adalah membangun sistem informasi pelayanan yang ada di
Rumah Sakit Khusus Paru, sistem informasi ini dibangun dalam bentuk
sebuah website yang tidak menggunakan framework tetapi menggunakan
pemrograman terstruktur.
3.3. Kerangka Pemikiran
Berikut ini adalah gambar kerangka pemikiran untuk sistem informasi
pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
48
Sumber : (Diolah Sendiri)
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien adalah informasi
pelayanan dokter, fasilitas, informasi laboratorium, dan jadwal dokter. Diharapkan
selain informasi pelayanan terhadap pasien dilakukan dengan cara lebih tanggap
terhadap semua keluhan yang dialami oleh pasien. Kondisi saat ini pada Rumah
Sakit Khusus Paru adalah semua informasi yang diperlukan akan diperoleh
dimasing-masing bagian unit pelayanan. informasi tidak terpusat pada satu bagian
saja. Identifikasi masalah dalam peneltian ini adalah belum adanya sebuah media
informasi yang menampung seluruh informasi yang akan disampaikan oleh pihak
ruham sakit secara luas kepada masyarakat.
49
Solusi yang dapat dilakukan untuk masalah Sistem informasi Pelayanan
Rumah Sakit Paru Palembang adalah dengan membangun sebuah media informasi
, salah satu bentuk media informasi adalah dengan membuat sebuah website.
Website dipilih karena teknologi ini dapat dibangun dengan sistem database yang
terpusat dengan menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman terstruktur yang
multiflatform (bisa berjalan disemua sistem operasi) yaitu dengan menggunakan
PHP. Hasil yang diharapkan adalah sebuah website yang berfungsi untuk
menyampaikan seluruh informasi pelayanan di Rumah Sakit Khusus Paru.
Pengembangan sistem informasi ini akan memerlukan data dan tahapan
pengembangan. Tahapan pengembangan sistem akan menggunakan Website
Design Method (WSDM).
50
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.1.1. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang yang beralamat di Jl.Merdeka No.10 Palembang Telp: 0711-
352010 Fax: 0711-352010.
4.1.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih 1bulan yang dimulai pada
tanggal 01 April 2015 sampai dengan 31 Juli 2015.
No Kegiatan
Waktu
April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Permodelan
Pengguna
2 Desain Konseptual
3 Desain Implementasi
4 Implementasi
5 Seminar proposal
6 Pengumpulan
laporan akhir
penelitian
4.2. Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai jenis data dalam
pengumpulan informasi pendukung, jenis data yang digunakan antara lain:
4.2.1. Data Primer
Menurut Sugiarto (2006:16), data primer merupakan data yang didapat
dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
51
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini penulis peroleh dari hasil
wawancara yaitu berupa data penjelasan proses pemeriksaan, data rata-rata jumlah
kunjungan pasien dalam satu bulannya, kendala dan masalah yang dihadapi oleh
pengunjung terkait dengan informasi dari pihak Rumah Sakit.
4.2.2. Data Sekunder
Menurut Sugiarto (2006:17), data sekunder merupakan data primer yang
diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Data sekunder disini adalah data yang
diperoleh dari Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Data tersebut berupa
sejarah singkat, struktur organisasi, visi dan misi, tugas pokok dan wewenang.
Data penunjang lainnya yang dapat membantu penelitian ini adalah data
pasien, data informasi fasilitas Rumah Sakit, data dokter dan laporan data
kunjungan pasien.
4.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa teknik
dalam mengumpulkan data yang dilakukan yaitu:
4.3.1. Observasi (Pengamatan)
Menurut Juliandi, Irfan, dkk (2014:70) Observasi adalah kegiatan melihat
suatu kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti. Pengamatan dibagi
menjadi 2(dua) bentuk yaitu:
52
a. Pengamatan terstruktur atau sistematis menggunakan daftar pengamatan.
b. Pengamatan tidak terstruktut tidak menggunakan daftar pengamatan.
Selama penelitian berlangsung peneliti mengamati proses pencarian
informasi yang dilakukan oleh pasien atau pengunjung Rumah Sakit.
4.3.2. Interview (Wawancara)
Menurut Juliandi, Irfan, dkk (2014:69) Wawancara adalah dialog langsung
antara peneliti atau penulis dengan responden penelitian. Hasil wawancara
direkam secara tertulis oleh peneliti, atau menggunakan alat perekam elektronis.
Selama penelitian berlangsung, Penulis melakukan wawancara dengan pihak pada
bagian Rekam Medik Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan,
wawancara dilakukan menanyakan seputarproses perekapan laporan dan kendala
yang dihadapi saat melakukan rekap laporan.
4.3.3. Dokumentasi
Menurut Juliandi, Irfan, dkk (2014:70), Dokumentasi adalah menyelidiki
rekaman-rekaman data yang telah berlalu. Ada 2 bentuk pengumpulan
dokumentasi:
a. Dokumen tertulis (printed): buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen
rapat, catatan harian, jurnal dan laporan.
b. Dokumen elektronis (nonprinted): situs internet, foto, microfilm, disket,
CD, kaset, atau peralatan audio visual lainnya. Dalam penelitian ini
penulis mengumpulkan dokumen tertulsi berupa laporan data pasien,
dokumen kartu rekam medik pasien dan kartu berobat pasien.
53
4.3.4. Studi Pustkaka
Menurut Djiwandono (2015:27) studi pustaka adalah pencarian sumber-
sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan
penelitian. Dengan kata lain, studi pustaka merupakan penkajian beberapa sumber
pustaka (yang umumnya terdapat di Perpustakaan) yang terkait dengan variabel
utama atau topik sebuah penelitian.
4.4. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan studi Terapan (Applied Research), menurut
Hermawan (2009:22) penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi dilingkungan kerja (work setting) dan
untuk menambah atau memberikan kontribusi terhadap bidang ilmu tertentu
sesuai bidang peminat (area of interest) peneliti yang bersangkutan.
4.5. Metode Pengembangan Sistem
Teknik kebutuhan dalam metodologi web yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Web Site Design Method (WSDM). Menurut Simarmata
(2009:217) Web Site Design Method (WSDM) adalah pendekatan yang terpusat
pada pengguna untuk pengembangan situs web, yaitu model-model aplikasi yang
berdasarkan pada kebutuhan informasi dari kelompok pengguna. Proses
pengembangan ini dibagi ke dalam empat fase, yaitu:
54
1. Permodelan Pengguna Sistem
Dalam fase ini, pengguna diklasifikasikan dan dikelompokan dalam
pembelajaran kebutuhan sistem sesuai dengan masing-masing kelompok
pengguna. User yang akan menggunakan sistem adalah Seksi Perawatan dan
Seksi Pelayanan Penunjang Medik. Seksi Perawatan terdiri dari Unit Rawat
Jalan, Unit UGD, Unit Rawat Inap dan Unit Tindakan. Sedangkan Seksi
Pelayanan dan Penunjang Medik terdiri dari Unit Rekam Medik, Unit
Laboratorium, Unit Radiologi, dan Unit Farmasi.
2. Desain Konseptual
Dalam fase ini, diagram kelas didesain untuk mewakili model statis
sistem dan model navigasional untuk mewakili kemungkinan dari navigasi.
Selain membuat navigasi website yang akan ditampilkan, selanjutnya adalah
menbuat konseptual aliran data dengan menggunakan Data Flow Diagram
(DFD) dan hubungan relasi antar data dengan menggunakan Entity
Relationalship Diagram (ERD).
3. Desain Implementasi
Dalam fase ini, model-model dari desain konseptual diterjemahkan ke
dalam suatu bahasa abstrak yang lebih mudah untuk dimengerti oleh
komputer. Bahasa abstrak dengan membuat ilustrasi penjalanan sistem dengan
menggunakan flowchart serta gambaran desain input dan desain output sistem
yang akan dibuat.
55
4. Implementasi
Dalam fase ini, hasil desain implementasi ditulis dalam bahasa
komputer khusus. Bahasa pemrograman komputer yang dipilih adalah dengan
menggunakan PHP dan database MySQL.
4.6. Teknik Pengujian
Menurut Simarmata (2010:299) pengujian perangkat lunak merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perangkat lunak. Proses pengujian juga
mempengaruhi masa penggunaan perangkat lunak. Semakin terperinci proses
pengujian yang dilakukan, semakin lama rentang waktu yang akan diperlukan
pada saat pemeliharaan satu perangkat lunak dan proses selanjutnya. Pengujian
perangkat lunak dilakukan pada setiap tahapan pengembangan hingga pda
pemeliharaan perangkat lunak. Tahapan pengujian perangkat lunak:
1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan
kesalahan.
2. Kasus pengujian yang baik adalah kasus pengujian yang memiliki
probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah
ditemukan sebelumnya.
3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkapkan semua
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Salah satu jenis pengujian tahapan awal yang dapat dilakukan pada sebuah
perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode black box.
56
4.6.1. Black Box Testing
Menurut Fatta (2007:172), Teknik pengujian black box testing cara
pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau
modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis
yang diinginkan. Jika ada yang tidak sesuai outputnya maka akan dilakukan
pengujian kedua yaitu dengan menggunakan teknik white box testing.
Sedangkan Simarmata (2010:316) melakukan klasifikasi black box testing
mencakup beberapa tingkat pengujian, antara lain:
1. Pengujian Fungsional (functional testing)
2. Pengujian Tegangan (stress testingi)
3. Pengujian Beban (load testing)
4. Pengujian Khusus (ad-hoc testing)
5. Pengujian Penyelidikan (exploratory testing)
6. Pengujian usability (usability testing)
7. Pengujian Asap (smoke testing)
8. Pengujian Pemulihan (recovery testing)
9. Pengujian Volume (volume testing)
10. Pengujian Domain (domain testing)
11. Pengujian Skenario (scenario testing)
12. Pengujian Regresi (regression testing)
13. Penerimaan Pengguna (user acceptance)
14. Pengujian Alfa (alpha testing)
15. Pengujian Beta (beta testing)
57
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Hasil penelitian yang diperoleh oleh Penulis dalam penelitian ini adalah
belum adanya sebuah media yang menjadi pusat informasi yang akan disampaikan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik itu pihak dalam Rumah Sakit itu
sendiri ataupun masyarakat umum (calon pasien). informasi masih terpusat pada
semua unit-unit pelayanan yang ada di Rumah Sakit, sehingga jika memerlukan
informasi harus langsung ke unit yang akan dituju dan meminta informasi dari
seorang staf atau petugas yang memiliki data atau informasi. Dengan pola yang
demikian maka muncul masalah informasi akan tergantung pada seseorang atau
unit kerja.
5.1.1. Analisis Permodelan Pengguna Sistem
Analisis yang dilakukan dalam pembangunan website ini adalah
dengan menggunakan metode WSDM (Website Design Method). Analisis
dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dari masing-masing unit
pelayanan sampai dengam merancang sistem yang akan dibangun.
Permodelan pengguna sistem harus bisa menjawab permasalah,
tujuan dari dibangunnya website, subjektivitas website yang dibuat dan
target website.
58
5.1.1.1. Deskripsi Kebutuhan Pemakai
Berikut ini adalah deskripsi kebutuhan pemakai terhadap website
pada Rumah Sakit Khusus Paru Povinsi Sumatera Selatan yang terbagi
atas 2 sub bagian yaitu kebutuhan pihak Rumah Sakit dan kebutuhan
masyarakat (calon pasien) yang berkepentingan, antara lain:
a. Pihak Rumah Sakit
Rumah Sakit membutuhkan sebuah media untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait peranan Rumah
Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, berikut
kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak Rumah Sakit terkait website
yang akan dibangun sebagai media penyebaran informasi:
1. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data karyawan
yang ada di Rumah Sakit.
2. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data dokter yang
bertugas di Rumah Sakit.
3. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data kamar yang
tersedia di Rumah Sakit.
4. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data pasien yang
menjalani rawat jalan di Rumah Sakit.
5. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data dokter yang
bertugas di Rumah Sakit.
59
6. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data fasilitas yang
ada pada bagian seksi perawatan yaitu Unit Rawat Jalan, Unit
Gawat Darurat.
7. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpanan data kegiatan
yang dilakukan oleh Unit Sanitasi Lingkungan
8. Sistem yang dibangun harus dapat menyampaikan berita atau
informasi penting yang terkait masalah kesehatan paru dan
kesehatan lingkungan kepada masyarakat.
b. Masyarakat (Calon Pasien)
Masyarakat atau calon pasien adalah orang-orang yang
membutuhkan informasi, informasi akan didapat jika mereka
langsung datang ke Rumah Sakit. dengan demikian maka sistem yang
dibangun harus dapat diakses oleh masyarakat setiap waktu, oleh
sebab itu dibangunlah media informasi website dengan tujuan:
1. Sistem yang dibangun dapat menampilkan informasi jadwal
pelayanan dokter di Rumah Sakit.
2. Sistem yang dibangun harus dapat menampilkan informasi
fasilitas yang ada di Rumah Sakit.
3. Sistem yang dibangun harus dapat menampilkan kehadiran
dokter.
4. Sistem yang dibangun harus dapat menampilkan pelayanan medik
(jenis penyakit khusus) yang ditangani oleh Rumah Sakit.
60
5. Sistem yang dibangun dapat membantu masyarakat dalam
memperoleh informasi terbaru mengenai kesehatan. Misalnya
tips-tips kesehatan khusus penyakit paru-paru.
5.1.1.2. Permodelan Kebutuhan Perangkat Lunak
Sebuah perangkat lunak yang dibangun haruslah memiliki fungsi
yang dapat digunakan oleh Pengguna (user) dalam melakukan
aktifitasnya sesuai dengan hak akses masing-masing Pengguna (user),
berikut ini kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan:
Tabel 5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak
No Kode Deskripsi Kebutuhan Fasilitas User
1 Adm-100 Mengolah data umum
1.1 Adm-101 Catat data berita Add, edit, delete Admin
1.2 Adm-102 Catat data karyawan Add, edit, delete Admin
1.3 Adm-103 Catat data dokter Add, edit, delete Admin
1.4 Adm-104 Catat data gallery (photo kegiatan)
Add, edit, delete Admin
1.5 Adm-105 Catat agenda kegiatan Add, edit, delete Admin
1.6 Adm-106 Catat data poliklinik Add, edit, delete Admin
1.7 Adm-107 Catat data jadwal dokter Add, edit, delete Admin
Sumber : (Diolah Sendiri)
5.1.2. Desain Konseptual
Desain konseptual yang digunakan dalam pembangunan sistem yang akan
dibangun adalah dengan menggunakan permodelan proses dan permodelan data.
Permodelan dibangun untuk memberikan kemudahan pembacaan aliran data dan
gambaran dari sistem yang akan dibangun.
5.1.2.1. Permodelan Proses
Permodelan proses digambarkan dalam bentuk Data Flow
Diagram (DFD), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem automatisasi/komputerisasi, manualisasi
61
atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam
bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai
dengan aturannya. Data Flow Diagram (DFD) digambarkan dalam
bentuk diagram konteks dan diagram level, berikut adalah bentuk Data
Flow Diagram (DFD) sistem informasi pelayanan di Rumah Sakit
Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan:
a. Permodelan Navigasi
Permodelan konsep navigasi menggambarkan sususnan menu navigasi
yang akan ditampilkan pada sebuah website. Gambar 5.1 adalah susunan
navigasi pada website Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.
Gambar 5.1 Konsep Navigasi
b. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan bagian besar dari
aliran arus data sistem informasi kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang, dapat dilihat pada Gambar 5.2.
62
Gambar 5.2 Diagram Konteks
Diagram konteks pada gambar 5.2 terdiri dari 6 terminator yang saling
berhubungan, terminator tersebut terdiri dari admin, pasien, loket umum, rekam
medik, dokter dan unit rawat jalan. Terminator admin akan memberikan data
dokter, data poliklinik dan data penyebab penyakit kedalam sistem untuk
melakukan setting atau pengaturan awal berjalannya proses selanjutnya.
Sedangkan terminator pasien memberikan data pasien kedalam sistem dan
hasilnya adalah pasien menerima kartu berobat yang dikeluarkan oleh loket
umum.Terminator loket umum menerima data pasien dan mengeluarkan kartu
berobat. Terminator unit rawat jalan menerima data pasien dan data pemeriksaan
serta mengeluarkan kartu rekam medik. Terminator Dokter menerima data pasien
63
dan mengeluarkan data pemeriksaan kemudian diterima oleh unit rawat jalan
kemudian diterima oleh unit rekam medik.
Entitas masyarakat umum akan dapat melihat informasi jadwal dokter,
kehadiran dokter, berita terbaru, pelayanan medik (pelayanan medis untuk
penyakit yang dilayani), dan pelayanan laboratorium.
c. Diagram Level 0
Diagram level 0 adalah diagram yang menunjukkan semua proses utama
yang menyusun keseluruhan sistem. Diagram level 0 terdiri dari 13 proses yang
dilakukan oleh entitas admin, pasien, loket umum, dokter, unit rawat jalan dan
unit rekam medik. Diagram level 0 (nol) ini dapat dilihat pada Gambar 5.3
64
Gambar 5.3 Diagram Level 0
65
Dari gambar 5.3 diagram level 0 sistem informasi pelayanan di Rumah
Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan dapat dijelaskan:
1. Proses 1.0P adalah proses input data berita yang diperoleh dari entitas admin
kemudian disimpan dalam data storage dengan nama berita.
2. Proses 2.0P adalah proses input data pelayanan medik yang diperoleh dari
entitas admin kemudian disimpan dalam data storage dengan nama pelayanan
medik.
3. Proses 3.0P adalah proses input data pelayanan lab yang diperoleh dari entitas
admin kemudian disimpan dalam data storage dengan nama pelayanan lab.
4. Proses 4.0P adalah proses input data poli yang diperoleh dari entitas admin
kemudian disimpan dalam data storage dengan nama poli.
5. Proses 5.0P adalah proses input data dokter yang diperoleh dari entitas admin,
data dokter akan ikut melibatkan data poli yang diambil dari data storage poli
kemudian disimpan dalam data storage dengan nama dokter.
6. Proses 6.0P adalah proses input data jadwal dokter yang diperoleh dari entitas
admin, data jadwal dokter akan ikut melibatkan data dokter yang diambil dari
data storage dokter kemudian disimpan dalam data storage dengan nama
jadwal dokter.
7. Proses 7.0P adalah proses input data kehadiran dokter yang diperoleh dari
entitas admin, data kehadiran dokter akan ikut melibatkan data dokter yang
diambil dari data storage dokter kemudian disimpan dalam data storage
dengan nama kehadiran dokter.
66
8. Proses 8.0P adalah proses input data penyebab penyakit yang diperoleh dari
entitas admin kemudian disimpan dalam data storage dengan nama penyakit.
9. Proses 9.0P adalah proses input data pasien yang dilakukan oleh entitas loket
umum, data tersebut diperoleh dari entitas pasien kemudian disimpan dalam
data storage dengan nama pasien. Data yang berhasil disimpan kemudian
menghasilkan output kartu berobat yang kemudian diberikan kepada entitas
pasien.
10. Proses 10.0P adalah proses input data pemeriksaan yang diperoleh dari entitas
dokter. Data pemeriksaan akan ikut melibatkan data pasien yang diambil dari
data storage pasien, data dokter yang diambil dari data storage dokter, data
penyebab penyakit yang diambil dari data storage penyakit kemudian
disimpan dalam data storage dengan nama pemeriksaan.
11. Proses 11.0P adalah proses input data rekam medik yang diperoleh dari entitas
unit rawat jalan, data rekam medik akan ikut melibatkan data pemeriksaan dan
yang diambil dari data storage pemeriksaan dan data pasien yang diambil dari
entitas pasien kemudian disimpan dalam data storage dengan nama
rekam_medik.
12. Proses 12.0P adalah proses pembuatan laporan hasil pemeriksaan yang
melibatkan data rekam medik dan diberikan kepada entitas rekam medik.
5.1.2.2. Permodelan Data
Permodelan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan ERD (Entity Relationalship Diagram). Berikut adalah gambar 5.4
67
ERD (Entity Relationalship Diagram) yang menunjukan proses relasi data pada
aktifitas rekam medik pasien.
Gambar 5.4 ERD (Entity Relationalship Diagram)
Gambar 5.4 adalah gambar ERD (Entity Relationalship Diagram) dari
aktifitas rekam medik di bagian pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
ERD (Entity Relationalship Diagram) terdiri dari 6 entitas utama yaitu Poli,
Dokter, Penyakit, Pasien, Pemeriksaan, dan Rekam Medik.
Entitas Poli akan berelasi dengan entitas dokter, hubungan terjadi karen
Poli memiliki banyak dokter yang bertugas. Entitas dokter juga akan berelasi
dengan pemeriksaan dimana dokter melakukan banyak pemeriksaan. Entitas
dokter juga akan ikut berelasi dengan entitas jadwal dokter dan entitas kehadiran
dokter. Entitas pemeriksaan akan berelasi dengan entitas penyakit, rekam medik
dan pasien. Sedangkan entitas pasien akan berelasi dengan entitas kartu_berobat
dimana satu pasien akan menerima satu kartu berobat.
68
5.1.3. Desain Implementasi
5.1.3.1. Desain Sistem yang Diusulkan
Flowchart diusulkan menggambarkan alur sistem yang berjalan khusus
pada bagian administrator setelah melakukan login. Berikut flowchart yang
diusulkan untuk proses pelaksanaan rekam medik pasien di Rumah Sakit Khusus
Paru Palembang dapat dilihat pada gambar 5.5, dan gambar 5.6.
Gambar 5.5 Flowchart Admin yang Diusulkan
69
Gambar 5.5 adalah alur proses yang dilakukan oleh Admin, Pasien dan
Loket umum, dimana proses dimulai dari seorang Admin yang akan melakukan
login kedalam sistem. Admin akan melakukan login jika sebelumnya sudah
didaftarkan sehingga harus melakukan pengecekan user login. Seorang Admin
akan melakukan kegiatan input data berita, input data pelayanan medik, input data
pelayanan lab, input data poli, input data dokter, input data jadwal dokter dan
input data kehadiran dokter.
Seorang Pasien tidak akan melakukan login kedalam sistem, Pasien akan
memberikan data kepada Loket Umum, selanjutnya Loket Umum akan melakukan
login kedalam sistem untuk menginput data Pasien. Loket Umum akan mencetak
kartu berobat yang akan diberikan kepada Pasien.
Gambar 5.6 Flowchart Pemeriksaan
70
Gambar 5.6 adalah flowchart yang diusulkan untuk melakukan
pemeriksaan yang dilakukan oleh Dokter. Dokter akan login kedalam sistem
sehingga dapat menambahkan data pemeriksaan pasien yang ditangani oleh
Dokter yang bersangkutan. Data pemeriksaan selanjutnya akan dijadikan data
rekam medik yang diinputkan oleh Unit Rawat Jalan. Sedangkan bagian Rekam
Medik akan menerima laporan rekam medik.
5.1.3.2. Desain Implementasi Database
Desain database adalah desain tabel dan field yang akan digunakan pada
proses perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat lunak berbasis web
ini dikhususkan untuk proses rekam medik data pasien menggunakan beberapa
tabel antara lain:
A. Tabel Poli
Tabel poli digunakan untuk menyimpan data poli atau unit perawatan yang
ada di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel poli dapat dilihat pada
tabel 5.2
Nama Tabel : Poli
Primary Key : kode_poli
Foreign Key : -
Tabel 5.2 Tabel poli
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_poli* String 10 Kode poliklinik
2. Nama_poli String 30 Nama poliklinik
3. Kepala_poli String 30 Nama kepala poliklinik
4. Kegiatan_poli String 200 Gambaran kegiatan poliklinik
Sumber : (Diolah Sendiri)
71
B. Tabel Dokter
Tabel dokter digunakan untuk menyimpan data dokter yang ada di Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel dokter dapat dilihat pada tabel 5.3
Nama Tabel : Dokter
Primary Key : kode_dokter
Foreign Key : kode_poli
Tabel 5.3 Tabel dokter
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_dokter* String 10 Kode dokter
2. Nama_dokter String 30 Nama dokter
3. Kode_poli String 10 Kode poliklinik penempatan
4. Alamat String 30 Alamat dokter
5. Telp Number 20 Nomor telp
6. Jadwal String 50 Jadwal jaga dokter
7. Photo String 100 Photo dokter
Sumber : (Diolah Sendiri)
C. Tabel Penyakit
Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit dan gejalah yang
sering terjadi di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel penyakit dapat
dilihat pada tabel 5.4
Nama Tabel : Penyakit
Primary Key : kode_penyakit
Foreign Key : -
Tabel 5.4 Tabel penyakit
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_penyakit* String 10 Kode penyakit
2. Nama_penyakit String 30 Nama penyakit
3. Gejalah String 100 Gejalah dari penyakit
4. Keterangan String 100 Keterangan penyakit
Sumber : (Diolah Sendiri)
72
D. Tabel Pasien
Tabel pasien digunakan untuk menyimpan data pasien yang ada di Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel pasien dapat dilihat pada tabel 5.5
Nama Tabel : Pasien
Primary Key : kode_pasien
Foreign Key : -
Tabel 5.5 Tabel pasien
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_pasien* String 10 Kode pasien
2. Nama_pasien String 30 Nama pasien
3. KTP Number 25 Nomor KTP pasien
4. Alamat String 30 Alamat pasien
5. Telp Number 20 Nomor telp
6. JK String 20 Jenis kelamin
7. Photo String 100 Photo pasien
8. Umur Number 3 Umur pasien
9. Pekerjaan String 30 Pekerjaan pasien
10. Tgl_daftar Date - Tanggal pendaftaran menjadi pasien
Sumber : (Diolah Sendiri)
E. Tabel Pemeriksaan
Tabel pemeriksaan digunakan untuk menyimpan data pemeriksaan pasien
yang datang berkunjung ke Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel
pemeriksaan dapat dilihat pada tabel 5.6
Nama Tabel : Pemeriksaan
Primary Key : kode_pemeriksaan
Foreign Key : kode_dokter, kode_pasien, kode_penyakit
Tabel 5.6 Tabel pemeriksaan
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_pemeriksaan* String 10 Kode pemeriksaan
2. Kode_penyakit String 10 Kode penyakit
3. Kode_pasien String 10 Kode pasien
73
4. Kode_dokter String 10 Kode dokter
5. Tgl_periksa Date - Tanggal pemeriksaan pasien
6. Hasil_periksa String 100 Hasil pemeriksaan
7. Obat String 50 Obat yang digunakan
8. Keterangan String 200 Keterangan pendukung terkait hasil
pemeriksaan
9. Photo String 100 Photo paru hasil pemeriksaan
Sumber : (Diolah Sendiri)
F. Tabel Rekam Medik
Tabel rekam medik digunakan untuk menyimpan data keseluruhan hasil
pemeriksaan pasien di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel rekam
medik dapat dilihat pada tabel 5.7
Nama Tabel : Rekam Medik
Primary Key : kode_rekmed
Foreign Key : kode_pemeriksaan
Tabel 5.7 Tabel rekam medik
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_rekmed* String 10 Kode rekam medik
2. Kode_pemeriksaan String 10 Kode pemeriksaan pasien
Sumber : (Diolah Sendiri)
G. Tabel Kartu Berobat
Tabel kartu berobat digunakan untuk menyimpan data keseluruhan hasil kartu
berobat yang diberikan olehRumah Sakit Khusus Paru Palembang kepda
pasien. Tabel kartu berobat dapat dilihat pada tabel 5.8
Nama Tabel : kartu berobat
Primary Key : kode_kartu
Foreign Key : kode_pasien
74
Tabel 5.8 Tabel kartu berobat
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_kartu* String 10 Kode kartu
2. Kode_pasien String 10 Kode pasien
Sumber : (Diolah Sendiri)
H. Tabel Jadwal Dokter
Tabel jadwal dokter digunakan untuk menyimpan data jadwal konsultasi
dokter yang sering terjadi di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel
jadwal dokter dapat dilihat pada tabel 5.9
Nama Tabel : Jadwal Dokter
Primary Key : kode_jadwal
Foreign Key : kode_dokter
Tabel 5.9 Tabel Jadwal Dokter
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_jadwal* String 10 Kode jadwal
2. Kode_dokter String 10 Kode dokter
3. Hari String 10 Hari jadwal
4. Tanggal Date - Tanggal periode jadwal konsultasi
Sumber : (Diolah Sendiri)
I. Tabel Kehadiran Dokter
Tabel kehadiran dokter digunakan untuk menyimpan data jadwal kehadiran
dokter yang sering terjadi di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel
kehadiran dokter dapat dilihat pada tabel 5.10
Nama Tabel : kehadiran_ Dokter
Primary Key : kode_status
Foreign Key : kode_dokter
75
Tabel 5.10 Tabel Kehadiran Dokter
No Field Tipe
Data Ukuran Keterangan
1. Kode_status* String 10 Kode status
2. Kode_dokter String 10 Kode dokter
3. Status String 10 Status kehadiran
4. Tanggal Date - Tanggal kehadiran
Sumber : (Diolah Sendiri)
5.1.3.3. Desain Implementasi Interface
A. Desain Menu
1. Desain Menu Halaman Utama
Desain menu halaman utama adalah halaman utama yang akan dilihat oleh
pengunjung website. Halaman utama juga sebagai halaman awal untuk
melakukan login kehalaman administrator yang digunakan oleh Admin,
Petugas Loket Umum, Dokter dan Rekam Medik untuk melakukan
tugasnya. Desain menu halaman utama dapat dilihat pada gambar 5.7.
Gambar 5.7 Desain Menu Halaman Utama
76
2. Desain Menu Halaman Admin
Desain menu halaman admin adalah halaman yang akan digunakan oleh
admin untuk melakukan tugasnya dalam melakukan proses pembaharuan
isi website yang akan dikunjungi oleh pengunjung web. Desain menu
halaman admin dapat dilihat pada gambar 5.8
Gambar 5.8 Desain Menu Halaman Admin
3. Desain Menu Halaman Loket Umum
Desain menu halaman loket umum adalah halaman yang akan digunakan
oleh Petugas Loket Umum untuk melakukan pendataan data pasien yang
mendaftar pertama kali di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Desain
menu halaman loket umum dapat dilihat pada gambar 5.9
Gambar 5.9 Desain Menu Halaman Loket Umum
77
4. Desain Menu Halaman Dokter
Desain menu halaman dokter adalah halaman yang akan digunakan oleh
dokter untuk menyimpan data pemeriksaan pasien yang dilakukan oleh
pasien. Desain menu halaman dokter dapat dilihat pada gambar 5.10
Gambar 5.10 Desain Menu Halaman Dokter
5. Desain Menu Halaman Unit Rekam Medik
Desain menu halaman unit rekam medik adalah halaman yang akan
digunakan oleh unit rekam medik dalam membuat rekam medik kesehatan
masing-masing pasien berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh
pasien. Desain menu halaman unit rekam medik dapat dilihat pada gambar
5.11.
Gambar 5.11 Desain Menu Halaman Unit Rekam Medik
B. Desain Input
Desain input adalah sebuah desain inputan yang digunakan untuk proses
penyimpanan data. Desain inputan atau form yang akan digunakan pada
78
Website Rumah Sakit Khusus Paru Palembang Untuk Mendukung Pelayanan
Penunjang Medik terdiri dari beberapa desain inputan antara lain:
1. Desain Input Halaman Poliklinik
Desain Input Halaman Poliklinik adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data Poliklinik atau ruangan perawatan. Desain input
halaman poliklinik dapat dilihat pada gambar 5.12.
Gambar 5.12 Desain Input Halaman Poliklinik
2. Desain Input Halaman Dokter
Desain Input Halaman Dokter adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data dokter yang bertugas di Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang. Desain input halaman dokter dapat dilihat pada gambar 5.13.
Gambar 5.13 Desain Input Halaman Dokter
79
3. Desain Input Halaman Penyakit
Desain Input Halaman Penyakit adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data penyakit yang sering ditangani oleh Rumah Sakit
Khusus Paru Palembang. Desain input halaman penyakit dapat dilihat pada
gambar 5.14.
Gambar 5.14 Desain Input Halaman Penyakit
4. Desain Input Halaman Berita
Desain Input Halaman Berita adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data berita pada halaman utama website. Desain input
halaman berita dapat dilihat pada gambar 5.15.
Gambar 5.15 Desain Input Halaman Berita
80
5. Desain Input Halaman Jadwal Dokter
Desain Input Halaman Jadwal Dokter adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data jadwal dokter yang bertugas. Desain
input halaman jadwal dokter dapat dilihat pada gambar 5.16.
Gambar 5.16 Desain Input Halaman Jadwal Dokter
6. Desain Input Halaman Staff
Desain Input Halaman Staff dan Karyawan adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data Staff dan Karyawan. Desain input
halaman staf dapat dilihat pada gambar 5.17.
Gambar 5.17 Desain Input Halaman Staff
7. Desain Input Halaman Gallery
Desain Input Halaman Gallery adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data gallery yang berupa photo-photo atau video
kegiatan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
Desain input halaman gallery dapat dilihat pada gambar 5.18.
81
Gambar 5.18 Desain Input Halaman Gallery
8. Desain Input Halaman Pasien
Desain Input Halaman Pasien adalah sebuah halaman yang akan digunakan
untuk menambahkan data pendaftaran pasien yang akan melakukan
pemeriksaan. Halaman ini hanya digunakan untuk pendaftaran pasien baru.
Desain input halaman pasien dapat dilihat pada gambar 5.19.
Gambar 5.19 Desain Input Halaman Pasien
82
9. Desain Input Pemeriksaan
Desain Input Halaman Pemeriksaan adalah sebuah halaman yang akan
digunakan untuk menambahkan data hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
pasien. Desain input halaman pemeriksaan dapat dilihat pada gambar 5.20.
Gambar 5.20 Desain Input Pemeriksaan
C. Desain Output
Desain output adalah sebuah desain hasil sebuah proses inputan yang
digunakan untuk proses menampilkan data. Desain output yang akan
digunakan pada Website Rumah Sakit Khusus Paru Palembang Menggunakan
Web Untuk Mendukung Pelayanan Penunjang Medik terdiri dari beberapa
desain halaman output antara lain:
1. Desain Output Halaman Poliklinik
Desain output halaman poliklinik adalah desain halaman yang akan
menampilkan data yang berhasil ditambahkan. Desain output halaman
poliklinik dapat dilihat pada gambar 5.21.
83
Gambar 5.21 Desain Output Halaman Poliklinik
2. Desain Output Halaman Dokter
Desain output halaman dokter adalah desain halaman yang akan menampilkan
data dokter yang berhasil ditambahkan. Desain output halaman dokter dapat
dilihat pada gambar 5.22.
Gambar 5.22 Desain Output Halaman Dokter
3. Desain Output Halaman Penyakit
Desain output halaman penyakit adalah desain halaman yang akan
menampilkan data penyakit yang berhasil ditambahkan. Desain output
halaman penyakit dapat dilihat pada gambar 5.23.
Gambar 5.23 Desain Output Halaman Penyakit
84
4. Desain Output Halaman Pasien
Desain output halaman pasien adalah desain halaman yang akan menampilkan
data pasien yang berhasil ditambahkan. Desain output halaman pasien dapat
dilihat pada gambar 5.24.
Gambar 5.24 Desain Output Halaman Pasien
5. Desain Output Halaman Pemeriksaan
Desain output halaman pemeriksaan adalah desain halaman yang akan
menampilkan data pemeriksaan pasien yang berhasil ditambahkan. Desain
output halaman pemeriksaan dapat dilihat pada gambar 5.25.
Gambar 5.25 Desain Output Halaman Pemeriksaan
5.2. Pembahasan
5.2.1. Implementasi
Implementasi adalah bagian-bagian penerapan yang akan dilakukan dalam
membangun sebuah perangkat lunak sesuai dengan rancangan atau desain yang
telah dibuat sebelumnya.
85
5.2.1.1. Implementasi Kebutuhan Software
Kebutuhan software yang dibutuhkan membangun perangkat lunak yang berbasis
web ini adalah:
a. Kebutuhan Komputer Client
1. Sistem operasi (Windows atau Open Source)
2. Web Browser
b. Kebutuhan Komputer Server
1. Sistem operasi (Windows atau Open Source)
2. Web Browser
3. Database MySQL
5.2.1.2. Implementasi Kebutuhan Hardware
Spesifikasi kebutuhan perangkat keras komputer pada tahapan
implementasi tidak jauh berbeda dengan kebutuhan pada tahapan development.
Kebutuhan perangkat keras komputer antara lain:
a. Kebutuhan Komputer Client
1. PC Intel Pentium IV 1,8 GHz
2. RAM 512 Mb
3. HDD 10 Gb
b. Kebutuhan Komputer Server
1. PC Intel Pentium IV 1,8 GHz
2. RAM 512 Mb
3. HDD 80 Gb
86
5.2.1.3. Implementasi Interface
Implementasi interface adalah desain halaman yang akan ditampilkan pada
website. Implementasi interface terdiri dari beberapa bagian antara lain bagian
interface menu, interface halaman input dan interface halaman output. Detail
halaman dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11 Implementasi Interface
No Nama Halaman Kegunaan
1. Home Sebagai halaman utama dari website yang pertama kali dikunjungi
oleh pengunjung website.
2. Fasilitas Sebagai halaman yang akan menampilkan data fasilitas yang ada
pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang yang dapat dilihat oleh
pengunjung website
3. Lokasi Sebagai halaman yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung
website untuk mengetahui alamat atau kontak Rumah Sakit Khusus
Paru Palembang.
4. Berita Sebagai halaman yang menampilkan data berita dan dapat dilihat
langsung oleh pengunjung website.
5. Jadwal Dokter Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data jadwal
dokter yang bertugas.
6. Staf & Karyawan Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data staf dan
karyawan yang sedang aktif bekerja.
7. Gallery Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data gallery
kegiatan.
8. Form Login Sebagai halaman yang berfungsi untuk menghubungkan dengan
halaman administrator.
9. Form Poli Sebagai halaman untuk menambahkan data poliklinik atau ruangan
pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
10. Form Dokter Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data dokter.
11. Form Penyakit Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data penyakit.
12. Form Pasien Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data pasien.
13. Form Pemeriksaan Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data pemeriksaan
pasien.
14. Form Berita Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data berita.
15. Form Jadwal
Dokter
Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data jadwal
dokter.
16. Form Staf &
Karyawan
Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data staf &
karyawan.
17. Form Gallery Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data gallery.
18. Rekam Medik Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data rekam
medik pasien yang melakukan pemeriksaan.
19. Output Poli Sebagai halaman untuk menampilkan data poliklinik atau ruangan
pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
20. Output Dokter Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data dokter.
21. Output Penyakit Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data penyakit.
22. Output Pasien Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data pasien.
23. Output Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data pemeriksaan
87
No Nama Halaman Kegunaan
Pemeriksaan pasien.
24 Output Rekam
Medik
Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data rekam
medik berdasarkan pemeriksaan.
a. Hasil Implementasi Halaman Menu
1. Halaman Implementasi Home
Gambar 5.26 adalah halaman implementasi halaman utama (home).
Halaman ini terdiri dari beberapa bagian menu lainnya antara lain menu
tentang, menu fasilitas, menu berita, menu jadwal dokter, menu gallery,
menu staf dan karyawan. Halaman home adalah halaman penghubung
untuk masuk pada halaman yang lainnya melalui form login. Halaman
implementasi home dapat dilihat pada gambar 5.26.
88
Gambar 5.26 Halaman Implementasi Home
2. Halaman Implementasi Menu Admin
Halaman implementasi menu admin adalah halaman menu yang
digunakan oleh admin untuk melakukan seluruh aktifitas pada website
yang dimiliki. Bagian hak akses yang dimiliki oleh admin antara lain:
Manajemen Berita, Manajemen Gallery, Manajemen Agenda Kegiatan,
Manajemen Karyawan, Manajemen Poli, Jadwal Dokter, Manajemen
89
Dokter, Dara Pasien, Data Penyakit, dan Data Pemeriksaan. Gambar menu
yang dimiliki oleh seorang admin dapat dilihat pada gambar 5.27.
Gambar 5.27 Halaman Implementasi Menu Admin
b. Hasil Implementasi Halaman Input
1. Hasil Implementasi Form Input Berita
Hasil implementasi form input berita digunakan untuk
menambahkan berita atau artikel yang berkaitan dengan Rumah Sakit Paru
Palembang dan membagian informasi kesehatan kepada masyarakat. Form
inputan ini terdiri dari beberapa field yang harus diisi antara lain kode
berita, tanggal, judul berita, isi berita dan photo dari berita yang akan
disampaikan. Gambar Hasil implementasi form input berita dapat dilihat
pada Gambar 5.28.
90
Gambar 5.28 Hasil Implementasi Form Input Berita
2. Hasil Implementasi Form Input Dokter
Hasil implementasi form input dokter adalah form yang
difungsikan untuk menambahkan data dokter yang bertugas di Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk menambahkan
data dokter terdiri dari Kode dokter, nama dokter, poli (tempat dokter
ditugaskan), alamat dokter, telp, jadwal dan photo dokter. Gambar Hasil
implementasi form input dokter dapat dilihat pada gambar 5.29.
91
Gambar 5. 29 Hasil Implementasi Form Input Dokter
3. Hasil Implementasi Form Input Poliklinik
Hasil implementasi form input poliklinik adalah form yang
difungsikan untuk menambahkan data poliklinik atau ruangan di Rumah
Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk menambahkan
data poli terdiri dari kode poli, nama poli, kepala poli dan kegiatan poli.
Gambar Hasil implementasi form input poli dapat dilihat pada gambar
5.30.
92
Gambar 5.30 Hasil Implementasi Form Input Poliklinik
4. Hasil Implementasi Form Input Penyakit
Hasil implementasi form input penyakit adalah form yang
difungsikan untuk menambahkan data penyakit yang sering ditangani di
Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk
menambahkan data penyakit terdiri dari kode penyakit, nama penyakit,
gejalah dan keterangan. Gambar Hasil implementasi form input poli dapat
dilihat pada gambar 5.31.
Gambar 5.31 Hasil Implementasi Form Input Penyakit
93
5. Hasil Implementasi Form Input Pasien
Hasil implementasi form input pasien adalah form yang difungsikan untuk
menambahkan data pasien yang mendaftar di Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang. Field yang harus diisi untuk menambahkan data pasien terdiri
dari tanggal daftar, kode pasien, No KTP, Nama Pasien, Jenis Kelamin,
Alamat, Umur, Pekerjaan, Telp dan Photo. Gambar hasil implementasi
form input pasien dapat dilihat pada gambar 5.32.
Gambar 5.32 Hasil Implementasi Form Input Pasien
6. Hasil Implementasi Form Input Pemeriksaan
Hasil implementasi form input pemeriksaan adalah form yang difungsikan
untuk menambahkan data pemeriksaan yang dilakukan oleh data pasien
yang mendaftar di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus
diisi untuk menambahkan data pemeriksaan terdiri dari kode pemeriksaan,
94
nama pasien, tanggal, dokter, penyakit, hasil pemeriksaan, obat,
keterangan, dan photo hasil pemeriksaan. Gambar hasil implementasi form
input pemeriksaan dapat dilihat pada gambar 5.33.
Gambar 5. 33 Hasil Implementasi Form Input Pemeriksaan
7. Hasil Implementasi Form Input Staf
Hasil implementasi form input staf dan karyawan adalah form yang
difungsikan untuk menambahkan data staf dan karyawan yang bertugas di
Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk
menambahkan data staf dan karyawan terdiri dari kode staf, nama staf,
poliklinik, username, password dan photo. Gambar hasil implementasi
form input staf dapat dilihat pada gambar 5.34.
95
Gambar 5.34 Hasil Implementasi Form Input Staf
8. Hasil Implementasi Form Input Jadwal Dokter
Hasil implementasi form input jadwal dokter adalah form yang
difungsikan untuk menambahkan data jadwal dokter yang bertugas di
Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk
menambahkan data jadwal dokter terdiri dari kode jadwal, tanggal, hari,
dan data dokter yang bertugas. Gambar hasil implementasi form input
jadwal dokter dapat dilihat pada gambar 5.35.
Gambar 5.35 Hasil Implementasi Form Input Jadwal Dokter
96
c. Hasil Implementasi Halaman Output
1. Hasil Implementasi Form Output Berita
Hasil implementasi form output berita adalah halaman yang difungsikan
untuk menampilkan berita yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil
implementasi halaman berita dapat dilihat gambar 5.36.
Gambar 5.36 Hasil Implementasi Form Output Berita
2. Hasil Implementasi Form Output Gallery
Hasil implementasi form output gallery adalah halaman yang difungsikan
untuk menampilkan gallery yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil
implementasi form output gallery dapat dilihat pada gambar 5.37.
Gambar 5.37 Hasil Implementasi Form Output Gallery
97
3. Hasil Implementasi Form Output Dokter
Hasil implementasi form output data dokter adalah halaman yang
difungsikan untuk menampilkan data dokter yang bertugas di Rumah Sakit
Khusus Paru Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil
implementasi form halaman data dokter dapat dilihat pada gambar 5.38.
Gambar 5.38 Hasil Implementasi Form Output Dokter
4. Hasil Implementasi Form Output Poliklinik
Hasil implementasi form output poliklinik adalah halaman yang
difungsikan untuk menampilkan data poliklinik yang ada di Rumah Sakit
Khusus Paru Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil
implementasi form halaman data poliklinik dapat dilihat pada gambar
5.39.
Gambar 5.39 Hasil Implementasi Form Output Poliklinik
98
5. Hasil Implementasi Form Output Staf
Hasil implementasi form output data staf adalah halaman yang difungsikan
untuk menampilkan data staf yang ada di Rumah Sakit Khusus Paru
Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil implementasi form
halaman data staf dapat dilihat pada gambar 5.40.
Gambar 5.40 Hasil Implementasi Form Output Staf
6. Hasil Implementasi Form Output Jadwal
Hasil implementasi form output jadwal dokter adalah halaman yang
difungsikan untuk menampilkan jadwal dokter bertugas di Rumah Sakit
Khusus Paru Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil
implementasi form halaman data staf dapat dilihat pada gambar 5.41.
Gambar 5.41 Hasil Implementasi Form Output Jadwal
99
7. Hasil Implementasi Form Output Penyakit
Hasil implementasi form output jadwal penyakit adalah halaman yang
difungsikan untuk menampilkan data penyakit berhasil ditambahkan.
Gambar hasil implementasi form halaman data penyakit dapat dilihat pada
gambar 5.42.
Gambar 5.42 Hasil Implementasi Form Output Penyakit
8. Hasil Implementasi Laporan Rekam Medik
Hasil implementasi form output jadwal laporan rekan medik yang terjadi
berdasarkan seluruh poliklinik yang terjadi pemeriksaan pasien. Hasil
implementasi laporan rekam medik dapat dilihat pada gambar 5.43
Gambar 5.43 Hasil Implementasi Laporan Rekam Medik
100
5.2.2 Pengujian Halaman
Pengujian halaman form input menggunakan metode pengujian black box,
yaitu dengan menguji fungsi-fungsi field yang terdapat pada halaman form input
apakah berfungsi atau tidak berfungsi.
Tabel 5.12 Pengujian Halaman Login
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengosongkan username dan password kemudian klik tombol submit
Username : - Password : -
Proses login akan gagal masuk dalam sistem
Valid
2
Menggunakan username yang salah dan password yang benar.
Username : adm Password : 123456
Proses login akan gagal masuk dalam sistem
Valid
3
Menggunakan username yang benar dan password yang salah.
Username : admin Password : 123
Proses login akan gagal masuk dalam sistem
Valid
4
Menggunakan username yang benar dan password yang benar.
Username : admin Password : 123456
Proses login akan berhasil masuk kedalam sistem.
Valid
Tabel 5.13 Pengujian Halaman Input Berita
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field kode berita, tanggal, judul berita dan isi berita.
Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : xxx
Proses penambahan berita akan berhasil
Valid
2
Mengosokan kode berita
Kode berita : - Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : xxx
Proses penambahan berita akan gagal Valid
3
Mengosongkan judul berita
Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : - Isi berita : xxx Photo : xxx
Proses penambahan berita akan gagal Valid
101
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
4
Mengosokan isi berita
Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : - Photo : xxx
Proses penambahan berita akan gagal Valid
5
Mengosokan photo berita
Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : -
Proses penambahan berita akan berhasil
Valid
6
Duplikat kode berita Kode berita : xxx (sudah ada sebelumnya) Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : xxx
Proses penambahan berita akan gagal
Valid
Tabel 5.14 Pengujian Halaman Input Gallery
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field tanggal, judul dan photo.
Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Photo : xxx
Proses penambahan photo pada gallery akan berhasil
Valid
2
Mengosokan judul dan photo
Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : - Photo : -
Proses penambahan photo pada gallery akan gagal
Valid
3
Mengosongkan judul Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : - Photo : xxx
Proses penambahan photo pada gallery akan gagal
Valid
4
Mengosokan isi photo
Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Photo : -
Proses penambahan photo pada gallery akan gagal
Valid
Tabel 5.15 Pengujian Halaman Input Penyakit
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1 Mengisi field kode penyakit, nama penyakit,gejalah,
Kode penyakit : xxx Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx
Proses penambahan penyakit akan
Valid
102
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
keterangan dengan benar.
Keterangan : xxx berhasil.
2
mengosongkan field kode penyakit, nama penyakit,gejalah, keterangan dengan benar.
Kode penyakit : - Nama penyakit : - Gejalah : - Keterangan : -
Proses penambahan penyakit akan gagal.
Valid
3
Mengosongkan kode penyakit
Kode penyakit : - Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan penyakit akan gagal.
Valid
4
Dupkikasi kode penyakit
Kode penyakit : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan penyakit akan gagal.
Valid
5
Mengosongkan nama penyakit
Kode penyakit : xxx Nama penyakit : - Gejalah : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan penyakit akan gagal.
Valid
6
Mengosongkan gejalah
Kode penyakit : xxx Nama penyakit : - Gejalah : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan penyakit akan gagal.
Valid
7
Mengosongkan keterangan
Kode penyakit : xxx Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx Keterangan : -
Proses penambahan penyakit akan gagal.
Tidak Valid
Tabel 5.16 Pengujian Halaman Input Poliklinik
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field kode poli, nama poli, kepala poli dan kegiatan poli dengan benar.
Kode poli : xxx Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: xxx
Proses penambahan poli akan berhasil. Valid
2
mengosongkan field kode poli, nama poli, kepala poli dan kegiatan poli.
Kode poli : - Nama poli : - Kepala poli : - kegiatan poli : -
Proses penambahan poli akan gagal.
Valid
3
Mengosongkan field kode poli
Kode poli : - Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: xxx
Proses penambahan poli akan gagal.
Valid
4 Mengosongkan field nama poli
Kode poli : xxx Nama poli : - Kepala poli : xxx
Proses penambahan poli akan gagal.
Valid
103
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
kegiatan poli: xxx
5
Mengosongkan field kepala poli
Kode poli : xxx Nama poli : xxx Kepala poli : - kegiatan poli: xxx
Proses penambahan poli akan gagal.
Valid
6
Mengosongkan field kegiatan poli
Kode poli : xxx Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: -
Proses penambahan poli akan berhasil
Tidak Valid
7
Terjadi pengisian duplikasi field kode poli
Kode poli : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: xxx
Proses penambahan poli akan gagal. Valid
Tabel 5.17 Pengujian Halaman Input Staff dan Karyawan
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field kode staf, nama, pilih poli, photo dan username dengan benar.
Kode staf : xxx Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx
Proses penambahan staf akan berhasil. Valid
2
mengosongkan field kode staf, nama, pilih poli, photo dan username.
Kode staf : - Nama : - Pilih poli : xxx (defauld) Photo : - Username : -
Proses penambahan staf akan gagal. Valid
3
Mengosongkan field kode staf
Kode staf : - Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx
Proses penambahan staf akan gagal. Valid
4
Terjadi pengisian duplikasi field kode staf.
Kode staf : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx
Proses penambahan staf akan gagal.
Valid
5
Mengosongkan field nama
Kode staf : xxx Nama : - Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx
Proses penambahan staf akan gagal. Valid
6 Mengosongkan field photo
Kode staf : xxx Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld)
Proses penambahan staf akan berhasil.
Valid
104
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Photo : - Username : xxx
7
Mengosongkan field username.
Kode staf : xxx Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : -
Proses penambahan staf akan gagal. Valid
Tabel 5.18 Pengujian Halaman Input Dokter
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field kode dokter, nama dokter, pilih poli, alamat, telp, jadwal, dan photo dengan benar.
Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan berhasil. Valid
2
mengosongkan field kode dokter, nama dokter, pilih poli, alamat, telp, jadwal, dan photo.
Kode dokter : - Nama dokter : - Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : - Telp : - Jadwal : - Photo : -
Proses penambahan dokter akan gagal. Valid
3
Mengosongkan field kode dokter
Kode dokter : - Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan gagal. Valid
4
Terjadi duplikasi pengeisian kode dokter
Kode dokter : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan gagal.
Valid
5
Mengosongkan field nama dokter
Kode dokter : xxx Nama dokter : - Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan gagal. Valid
105
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
6
Mengosongkan field alamat
Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : - Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan berhasil. Tidak Valid
7
Mengosongkan field telp
Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : - Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan gagal. Valid
8
Mengisi field telp dengan huruf
Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : xxx Jadwal : xxx Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan gagal. Tidak Valid
9
Mengosongkan field jadwal
Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : - Photo : xxx
Proses penambahan dokter akan gagal. Valid
10
Mengosongkan field photo
Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : -
Proses penambahan dokter akan berhasil. Valid
Tabel 5.19 Pengujian Halaman Input Jadwal Dokter Umum
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field kode jadwal, tanggal, pilih hari, dan dokter yang bertugas dengan benar.
Kode jadwal : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : xxx
Proses penambahan jadwal dokter umum akan berhasil.
Valid
2 mengosongkan field kode jadwal, tanggal, pilih hari, dan dokter
Kode jadwal : - Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld)
Proses penambahan jadwal dokter
Valid
106
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
yang bertugas. Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : -
umum akan gagal.
3
Mengosongkan field kode jadwal
Kode jadwal : - Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : xxx
Proses penambahan jadwal dokter umum akan gagal.
Valid
4
Terjadi duplikasi pengeisian kode jadwal
Kode jadwal : xxx (sudah ada sebelumnya) Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : xxx
Proses penambahan jadwal dokter umum akan gagal.
Valid
5
Mengosongkan field dokter yang bertugas
Kode jadwal : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : -
Proses penambahan jadwal dokter umum akan gagal.
Valid
Tabel 5.20 Pengujian Halaman Input Pasien
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1
Mengisi field tanggal daftar, kode pasien, no ktp, nama pasien, jenis kelamin, alamat, telp, pekerjaan, umur dan dengan benar.
Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan berhasil.
Valid
2
mengosongkan field tanggal daftar, kode pasien, no ktp, nama pasien, jenis kelamin, alamat, telp, pekerjaan, umur dan dengan benar.
Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : - Jenis kelamin : - Alamat : - Telp : - Pekerjaan : - Umur : -
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
3
Mengosongkan field kode pasien
Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
107
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
4
Terjadi pengisian duplikasi field kode pasien
Kode pasien : xxx (sudah ada sebelumnya) Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
5
Mengosongkan field nomor ktp
Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : - Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
6
Mengisi field no ktp dengan huruf
Kode pasien xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : xxx Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
7
Mengosongkan field jenis kelamin
Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : - Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
8
Mengosongkan field alamat
Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : - Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
9 Mengosongkan field telp
Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld)
Proses penambahan pasien akan
Valid
108
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : - Pekerjaan : xxx Umur : 999
gagal.
10
Mengisi field telp dengan huruf
Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : xxx Pekerjaan : xxx Umur : 999
Proses penambahan pasien akan gagal.
Tidak Valid
11
Mengosongkan field pekerjaan
Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : - Umur : 999
Proses penambahan pasien akan berhasil.
Valid
12
Mengosongkan field umur
Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : -
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
13
Mengisi field umur dengan huruf
Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : xxx
Proses penambahan pasien akan gagal.
Valid
Tabel 5.21 Pengujian Halaman Input Pemeriksaan
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
1 Mengisi field kode pemeriksaan, tanggal
Kode periksa : xxx Tanggal periksa : yyyy-
Proses penambahan
Valid
109
No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
periksa, dokter, penyakit, hasil periksa, obat dan keterangan dengan benar.
mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : xxx Keterangan : xxx
pemeriksaan akan berhasil.
2
mengosongkan field kode pemeriksaan, tanggal periksa, dokter, penyakit, hasil periksa, obat dan keterangan dengan benar.
Kode periksa : - Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : - Obat : - Keterangan : -
Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.
Valid
3
Mengosongkan field kode pemeriksaan
Kode periksa : - Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.
Valid
4
Mengosongkan field hasil periksa
Kode periksa : xxx Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : - Obat : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.
Valid
5
Mengosongkan field obat
Kode periksa : xxx Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : - Keterangan : xxx
Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.
Valid
6
Mengosongkan field keterangan
Kode periksa : - Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : xxx Keterangan : xxx
Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.
Valid
110
PENUTUP
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis selama melakukan penelitian
terdiri dari beberapa hal antara lain:
1. Laporan pendaftaran pasien yang berobat secara valid tidak bisa
dilakukan karena adanya duplikasi pendaftaran yang terjadi jika pasien
datang berobat tidak membawa kartu berobat.
2. Dokumen rekam medik pasien disimpan dalam lemari arsip yang akan
dicari dan dikeluarkan jika pasien melakukan pemeriksaan, dokumen
rekam medik akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah
pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk tempat penelitian yaitu
perlunya sebuah aplikasi rekam medik data pemeriksaan pasien yang terpusat dan
bisa diakses oleh seluruh bagian poliklinik yang melakukan pemeriksaan. Aplikasi
yang berbasis web dapat membantu pihak Rumah Sakit Paru Khusus Palembang
dalam mengatasi penumpukan dokumen yang terjadi di Rumah Sakit Paru.
Selanjutnya dapat dikembangkan untuk pembangunan modul aplikasi untuk
bagian unit rawat inap di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.
top related