By : drg. Irfan Dwiandhono

Referensi

Sturdevant, C.M. 2002. The Art and Science of Operative Dentistry. 4th ed. The C.V Mosby Company. St.Louis.

McDonald, R.E. Avery, D.R., Dean, J.A. 2004. Dentistry for The Child and Adolescent. 8th ed. The C.V Mosby Company. St. Louis

PIT & FISSURE

Pit & fissure adalah permukaan yang mudah terserang karies

Pit & fissure yang dalam tidak dapat terjangkau oleh sikat gigi karena diameter yang kecil dari “orifice” gigi.

Penutupan pit & fissure yang dalam merupakan metode yang sangat efektif untuk pencegahan karies gigi, yang dikenal dengan Pit & Fissure Sealant

PIT & FISSURE SEALANT

Pit & fissure sealant memiliki pengaruh penting terhadap preventif karies :

1. Sealant secara mekanis mengisi pit & fissure dengan bahan resin yang tahan asam

2. Sealant menghambat masuknya streptococcus mutan dan organisme kariogenik yang lain ke dalam pit & fissure

3. Sealant membuat daerah pit & fissure lebih mudah dibersihkan oleh sikat gigi dan nyaman untuk pengunyahan

SEJARAH PERKEMBANGAN

PENCEGAHAN KARIES

OKLUSAL

Pada pit dan fissure yang

dalam dilakukan preparasi

dan ditumpat amalgam

Tidak lagi dianjurkan

sebagai tindakan

pencegahan karies

TUMPATAN AMALGAM

SEJARAH PERKEMBANGAN

PENCEGAHAN KARIES

OKLUSAL

Pada pit dan fissure

yang dalam dilakukan

pendangkalan fissure

SEJARAH PERKEMBANGAN

PENCEGAHAN KARIES

OKLUSAL

Pada pit dan fissure yang

dalam dilakukan pit & fissure

sealant

When no cavitated carious

lesion is diagnosed, the

treatment decision is either to

pursue no treatment or place a

pit-and-fissure sealant,

particularly if the surface is a

high risk for future caries.

Pit and fissure sealant

application does not require

any tooth preparation

SEJARAH PERKEMBANGAN

PENCEGAHAN KARIES

OKLUSAL

If a small carious lesion is detected and the adjacent grooves and pits, are at risk to caries in the future, a preventive resin restoration (PRR) or conservative composite restoration (CCR) (which combines a small Class I composite with a sealant) may be the treatment recommendation.

whereby a small rotary cutting instrument or air abrasion is used to prepare fissures and pits, which are subsequently restored with composite and sealant

INDIKASI PIT & FISSURE

SEALANT

Macam-macam bahan sealant

Un filled

resin

Glass

ionomer

Kompomer

Merk Helioseal,

Clinpro

Fuji 3,

Fuji 7

Dyract flow

Etsa ya tidak Ya

Bonding tidak tidak ya

Conditioner tidak ya tidak

TEKNIK APLIKASI FISSURE

SEALANT 1. Tergantung bahan sealant

(lihat instruksi pabrik) 2. Bersihkan permukaan

oklusal dengan brush & pumice

3. Isolasi dengan cotton roll 4. Etsa 20 detik 5. Cuci 20 detik dan keringkan

(frosted appearance) 6. Aplikasi sealant, hindari

gelembung udara 7. Polimerisasi sinar visible 20

detik 8. Periksa oklusi dengan

articulating paper

TEKNIK APLIKASI SEALANT

1. The tooth is washed and dried and the deep pits and fissures are reevaluated

2. CLEANING

Fissure cleansing with a rotating dry bristle brush may be beneficial.

3. ISOLATION

The tooth to be sealed is first isolated. Rubber dam isolation is ideal but may not be feasible in certain circumstances. Cotton rolls, absorbent shields, and high-volume evacuation with compressed air may also be used effectively.

TEKNIK APLIKASI SEALANT

4. ETCHING

Acid etching completely removes the enamel pellicle

Microporosities in the enamel surface are created by the acid-etching technique. This permits a low-viscosity resin to be applied that penetrates the roughened surface and produces a mechanical lock of resin tags when cured.

Generally, a 20-second etching time is recommended. Enamel rich with fluorhydroxyapatite may be resistant to etching and may need to be exposed for longer periods

ETSA ASAM

Bahan asam phosphat 35 – 50 %

Bentuk etsa berupa gel atau cair

A. Etsa Enamel

Fungsi Etsa Enamel :

Melarutkan struktur inorganik enamel membuka

enamel rods mikroporositas

Menurunkan tegangan permukaan enamel resin

dapat membasahi permukaan enamel. Bila terjadi

kontaminasi saliva, ulangi etsa 10 detik

Membersihkan permukaan enamel resin masuk

mikroporositas resin tag

ETSA ASAM

ETSA ASAM PADA ENAMEL

Etsa Enamel :

A. Enamel rods yang belum teretsa

B. Enamel rods teretsa, membentuk sejumlah microundercut

C. Resin bonding agent berikatan dengan microundercuts, membentuk “resin tag” untuk perlekatan mekanik pada gigi

D. Material komposit berikatan secara kimia dengan resin bonding agent.

Microporosities in the enamel surface are created by the acid-etching technique. This permits a low-viscosity resin to be applied that penetrates the roughened surface and produces a mechanical lock of resin tags when cured.

ETSA ASAM PADA

DENTIN

B. Etsa Dentin

Fungsi etsa asam pada

dentin :

Mempersiapkan

intertubulus yang

mengandung serabut

kolagen yang akan

berikatan dengan resin

bonding

Ket. Gambar :

a. Tubuli dentin normal

b. Sabut kolagen pada

dentin yang telah

dietsa

ETSA ASAM PADA DENTIN

Etsa dentin pengeringan sebatas lembab berkisar 60-70%

sehingga kandungan airnya cukup.

Tidak boleh terlalu kering di antara sabut kolagen

didapatkan air sehingga pengeringan lebih dari 15 detik

menyebabkan air akan menguap dan mengakibatkan :

serabut kolagen tidak dapat berdiri tegak (kolaps)

ikatan hidrogen terputus sehingga kolagen akan

kolaps, menyusut, gugus amino kolagen tertutup di

antara struktur sekunder kolagen

Hal ini mengakibatkan bahan bonding akan sulit penetrasi

diantara serabut kolagen sehingga resin bonding sulit

berikatan dengan kolagen dentin.

ETSA ASAM PADA DENTIN

Tidak boleh terlalu basah resin bonding akan

terhambat untuk berikatan dengan kolagen dentin karena

bila banyak molekul air di sekitar kolagen maka terjadi

ikatan hidrogen antara air dengan amino kolagen

sehingga menghambat ikatan bonding dengan kolagen.

Bahan bonding mengandung aseton / etanol dan bersifat

mengikat air yang berada di antara serabut kolagen

sehingga air akan menguap. Air yang menguap akan

digantikan oleh bahan bonding yang bersifat hidrofilik

sehingga dapat berikatan dengan dentin

Masuknya bahan bonding di antara serabut kolagen dan

tubuli dentin akan membentuk lapisan hibrid.

ETSA ASAM PADA DENTIN

TEKNIK APLIKASI SEALANT

5. Washing

Washing and drying of the etched

tooth surface

The etched enamel is dried using a

compressed air stream that is free

of oil contaminants

The dry etched enamel should

exhibit the characteristic frosty

appearance

The use of a dentin-bonding agent

is also advantageous on the buccal

surfaces of molars, which

traditionally have shown a lower

retention rate than the occlusal

surfaces of teeth.

TEKNIK APLIKASI SEALANT

6. Aplikasi Sealant

The manufacturer's instructions should be followed (chemical cured sealant / visible light cure sealant).

The sealant is applied to the prepared surface in moderation and then gently teased with a brush or probe into the pits and grooves

Careful application will avoid incorporation of air bubbles.

Care should also be taken

to avoid applying large amounts of the sealant material.

TEKNIK APLIKASI SEALANT

7. Check of Occlusal

Interferences

Articulating paper should

be used to check for

occlusal interferences and

the occlusion adjusted if

necessary

If a filled sealant has been

used, it is essential to

adjust the occlusion before

the patient is dismissed.

TEKNIK APLIKASI SEALANT

8. Reevaluation

It is important to recognize that sealed teeth should be observed clinically at periodic recall visits to determine the effectiveness of the sealant.

Periodic recall and reapplication of sealants is necessary, because it is estimated that between 5% and 10% of sealants need to be repaired or replaced yearly.

If a sealant is partially or completely lost, any discolored or defective old sealant should be removed and the tooth reevaluated.

A new sealant can be applied using the method previously described

RETENSI PIT & FISSURE

SEALANT Untuk mendapatkan retensi yang maksimal.

Syarat permukaan gigi yang akan dilakukan sealant :

1. Memiliki luas permukaan maksimum

2. Memiliki pit & fissure irregular dan dalam

3. Harus bersih

4. Harus kering pada waktu aplikasi sealant dan tidak terkontaminasi dengan saliva

Pit dan fissure gigi molar anak dilakukan sealant segera setelah gigi erupsi

Pit dan fissure gigi orang dewasa dilakukan sealant bila didapatkan banyak karies aktif atau high risk caries

Mempertahankan struktur jaringan yang sehat dengan :

Menumpat fissure yang karies dengan resin komposit

Lapisan sealant diatas komposit dan jaringan sekitarnya

Terbagi dalam 3 type (Type A, Type B, Type C)

Penentuan type dilakukan setelah mengetahui lesi karies

Type menentukan jenis bahan restorasi yang digunakan

• The technique of removing only

the carious tooth structure in small

class I cavities

• A resin restoration was then

placed, and the adjacent pits and

fissures were sealed at the same

time

• In this case a small carious lesion

has penetrated to the dentin.

• In general, bite-wing radiographs

should indicate no interproximal

caries.

1. Caries is identified by careful visual examination of a dry occlusal tooth surface using a sharp explorer, a mirror, and a light

2. The tooth is anesthetized if deemed necessary, isolated, and reexamined to determine the extent of the caries process. A No. 329 bur, or a laser system approved for hard tissue can be used to gain access to the depth of the lesion and to complete caries removal

3. The cavity and the enamel

beside the susceptible grooves

are etched. The lingual groove

of maxillary molars and the

buccal groove of mandibular

molars are also commonly

etched and sealed.

4. The tooth is thoroughly washed

for approximately 30 to 40

seconds and completely dried.

A thin layer of bonding agent is

applied to the cavity

5. The cavities are filled with a

light-curing composite or resin-

modified glass ionomer, which

may be cured at this time

6. A light-curing sealant is placed

over the remaining susceptible

areas and brushed into the pits

and grooves. The materials are

polymerized with visible light in

accord with the manufacturer's

instructions.

7. The rubber dam is removed,

and the occlusal contacts are

checked. A small-particle

diamond rotary instrument

can be used to remove

excess sealant and ensure

centric stops on enamel

PRR Tipe A : sebatas enamel

Tehnik aplikasi:

• Bersihkan permukaan oklusal

• Isolasi dengan cotton roll / rubber dam

• Hilangkan decalcified enamel pd pit & fiisure menggunakan slow speed bur (round bur no ½ atau ¼)

• Etsa 20 detik

• Cuci 20 detik dan keringkan

• Aplikasi sealant, hindari gelembung udara

• Polimerisasi sinar visible 20 detik

• Periksa oklusi dengan articulating paper

PRR TIPE B • Lesi kecil mengenai sedikit dentin

• Menggunakan diluted composite resin

Tehnik aplikasi :

• Bersihkan permukaan oklusal

• Isolasi dengan cotton roll

• Karies dihilangkan

• Etsa

• Bonding agent

• Komposit resin

• Sealant

• Polimerisasi dg sinar visible 20 detik

• Periksa oklusi

PRR TIPE C Lesi mengenai dentin yg lebih

dalam

Menggunakan filled composite resin

Tehnik aplikasi :

• Bersihkan permukaan oklusal

• Isolasi dengan cotton roll

• Anastesi lokal (optional)

• Karies dihilangkan, dentin diliner Ca(OH)2

• Etsa

• Bonding agent

• Komposit resin

• Sealant

• Polimerisasi dg sinar visible 30 detik

• Periksa oklusi

Kalsium

Hidroksida

komposit

• Isolasi gigi

• Karies fissure dihilangkan dengan small high speed diamond bur

• Hilangkan karies dentin.Unssuported enamel not be removed if acces and vision clear. Out line menyerupai tear drop shape

• Karies dentin yg lebih dalam dihilangkan dengan slow speed round bur

• Aplikasikan GI sampai amelodentinal junction kemudian. light curing 40 detik

• Etsa 20 detik pada enamel dan permukaan oklusal, cuci dan keringkan. GI tidak perlu dietsa, permukaan GIC akan kasar krn proses pencucian dan accidental contact dari etsa.

• Bonding (tipis) dan cure 20 detik

• Tumpat komposit (incremental), curing sampai oklusal

• Fissure sealant dan cure 20 detik

• Cek oklusi

GIC

KOMPOSIT

FISSURE

SEALANT

KOMPOSIT

f

s

f

s

f

s f

s

f

s

1. Mahkota yang cembung dan servikal jelas

2. Bidang oklusal sempit

3. Servikal ke apeks menonjol

4. Enamel tipis

5. Tanduk pulpa tinggi

6. Saluran akar kecil

7. Dasar pulpa tipis

8. Ada gigi permanen yg akan tumbuh

9. Inklinasi prisma enamel berbeda