5. kedudukan hadis dalam islam

33
39 KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADIS DALAM ISLAM Pengkajian hadis adalah penting dan tetap aktual, sebab kedudukannya dalam Islam sangat penting. Hadis sebagai sumber ajaran Islam yang kedua, setelah al-Qur'an. Sumber ajaran yang dimaksud meliputi sebagai sumber ajaran akidah, ibadah, akhlak, dakwah, pendidikan dan peradaban. Bagaimana mengidolakan dan meneladani Rasululllah SAW. dalam hidup dan kehidupan ini tentu berdasar pada pengetahuan hadis Nabi SAW. 1 Kedudukan hadis dalam Islam yang sangat penting ini didasarkan pada kedudukan Nabi SAW. yang diberi rekomendasi dan otoritas oleh Allah. Misalnya Allah membahasakan keberadaan Nabi Saw. sebagai li tukhrija an-Nâs min azh-Zhulumâti ilâ an-Nûr (Allah mengutus Nabi SAW. untuk mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam terang benderang). (QS. 1 Syekh Yusuf al-Qaradhawi menulis sebuah buku berjudul as-Sunnah Mashdar li al- Hadharah (Hadis Sebagai Sumber Peradaban). Dalam buku ini diuraikan dengan sistematis mengenai kedudukan hadis yang penting terutama pada bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Demikian juga dalam masalah hukum, Dr. Mustafa as-Siba’i juga menulis buku as- Sunnah wa Makanatuha fi at-Tasyri’i al-Islami.

Upload: sabrina-fitria

Post on 06-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 1/32

39

KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADIS

DALAM ISLAM

Pengkajian hadis adalah penting dan

tetap aktual, sebab kedudukannya dalam

Islam sangat penting. Hadis sebagai sumber

ajaran Islam yang kedua, setelah al-Qur'an.

Sumber ajaran yang dimaksud meliputisebagai sumber ajaran akidah, ibadah,

akhlak, dakwah, pendidikan dan peradaban.

Bagaimana mengidolakan dan meneladani

Rasululllah SAW. dalam hidup dan kehidupan

ini tentu berdasar pada pengetahuan hadis

Nabi SAW.1 Kedudukan hadis dalam Islam

yang sangat penting ini didasarkan pada

kedudukan Nabi SAW. yang diberi

rekomendasi dan otoritas oleh Allah. Misalnya

Allah membahasakan keberadaan Nabi Saw.

sebagai li tukhrija an-Nâs min azh-Zhulumâti

ilâ an-Nûr (Allah mengutus Nabi SAW. untuk

mengeluarkan manusia dari alam kegelapanmenuju alam terang benderang). (QS.

1Syekh Yusuf al-Qaradhawi menulis

sebuah buku berjudul as-Sunnah Mashdar li al-Hadharah (Hadis Sebagai Sumber Peradaban).Dalam buku ini diuraikan dengan sistematismengenai kedudukan hadis yang penting

terutama pada bidang ilmu pengetahuan danperadaban. Demikian juga dalam masalah hukum,Dr. Mustafa as-Siba’i juga menulis buku as-Sunnah wa Makanatuha fi at-Tasyri’i al-Islami.

Page 2: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 2/32

40

Ibrahim/14: 1). Latahdi ilâ Shirâth al-

Mustaqîm (untuk memberi petunjuk menuju

pada jalan Shirat al-Mustaqim). (QS. Asy-Sura/42: 52). Li Tubayyina li an-Nâs ma

Nuzzila Ilaihim (untuk menjelaskan kepada

manusia apa yang diturunkan kepada

mereka). (QS. An-Nahl/16: 44). Li Tubayyina

lahum al-Ladzi ikhtalafû fihi (untuk

menjelaskan kepada manusia apa yang

mereka perselisihkan). (QS. An-Nahl/16: 64).Li Tahkuma baina an-Nasi bimâ Arâka Allah

(untuk mengadili di antara manusia dengan

apa yang telah diwahyukan Allah). (QS. An-

Nisa’/4: 105), dan redaksi lainnya. Selain

dengan ungkapan tersebut, Allah

menegaskan eksistensi hadis, dengan firman-

Nya:

ما و  ه  ذو   خمم  ف  ل  مس  ر      ك  تمما ما آ  و      ن  فا      ع    ك   ا ن 

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka

terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu

maka tinggalkanlah. (QS. Al-Hasyr [59]: 7.(

Al-Qur'an sebagai sumber pertama dan

utama membutuhkan penjelasan mengenai

isi kandungannya dari hadis. Bahkan para

ulama hadis seringkali menyatakan bahwa al-

Qur'an lebih banyak membutuhkan hadis,

daripada hadis membutuhkan al-Qur'an,sebab bahasa al-Qur'an banyak bersifat

umum dan global sehingga sulit dipahami

Page 3: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 3/32

41

kecuali setelah ada penjelasannya dari hadis

Nabi SAW. Oleh karena itu, salah satu syarat

mutlak yang harus dipenuhi bagi merekayang ingin menafsirkan al-Qur'an ialah harus

tahu dan mengerti hadis dan ilmu hadis serta

sejarah perjalanan kehidupan Nabi SAW.

Allah SWT. menegaskan keberadaan Nabi

SAW. sebagai penjelas dan penafsir al-

Qur’an.

 مما      ب  يمم        ر ك   مم  ذ  ي    إ  ا   ز  ن  أ و       ي    إ ل ن  ز  ا

Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agar

kamu (Muhammad) menjelaskan kepada

umat manusia apa yang telah diturunkan

kepada mereka). (QS. An-Nahl/16: 44.(

Aisyah isteri Rasulullah SAW. pernah

ditanya oleh Sa`ad ibn Hisyam: "Bagaimana

akhlak Rasulullah SAW.? Beliau menjawab:

 رآ   ق       ق       كا

"Akhlak Rasulullah SAW. adalah al-Qur'an". (HR. Ahmad dari Aisyah).2 

Ayat dan hadis tersebut mengandung

arti bahwa penjelasan secara konkrit

mengenai isi kandungan al-Qur'an salah

satunya ada pada hadis. Hadis Nabi SAW.

baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, atau

2 Musnad al-Imâm Ahmad ibn Hambal Hadis No.24080.

Page 4: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 4/32

42

pun hal ihwal kepribadian Nabi SAW. Dalam

hadis lain bersumber dari Ibnu Abbas, Nabi

SAW. bersabda ketika haji Wada':

  كمم   ر  ت   د مم    إنمم   مما   امم   أ مما     ممض  ت     م  ف    م           ص     ع  إ ا       ي  ف    ى مم       ب  ي  ن   ة    س  و      ا ك  :د     أ

     س  و     ي     ع Wahai sekalian manusia, sesungguhnyaaku telah tinggalkan kepada kalian, jika

berpegang teguh pada keduanya

niscaya tidak akan sesat selamanya,

yaitu Kitab Allah (al-Qur'an) dan Sunnah

Nabi SAW. (HR. Hakim).

Imam Malik, Al-Baihaqy dan Ibnu Abdil Bar juga meriwayatkan hadis yang semakna dengan

hadis riwayat Hakim di atas dengan susunan

redaksi agak berbeda, namun maksudnya sama.

Dengan demikian, posisi hadis dalam Islam sangat

signifikan dan urgen. 

Fungsi Hadis dalam Kaitannyadengan Al-Qur’an

Kedudukan hadis dalam Islam sangat

penting sebagaimana disebutkan di atas. Hal ini

semakin jelas dilihat dari kedudukan Nabi SAW.

sebagai penjelas atau penafsir al-Qur'an. AllahSWT. sendiri menegaskan dalam al-Qur'an.

Page 5: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 5/32

43

 مما      ب  يمم        ر ك   مم  ذ  ي    إ  ا   ز  ن  أ و 

      ي   إ ل ن  ز  Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agarا

kamu (Muhammad) menjelaskan kepada

umat manusia apa yang telah diturunkan

kepada mereka). (QS. An-Nahl [16]: 44.(

Namun demikian, bukan berarti bahwa

semua ayat al-Qur’an tidak jelas kecuali adapenafsirannya dari hadis, sebab ayat-ayat al-

Qur’an dilihat dari sisi tafsir terdiri atas beberapa

macam, sebagaimana dipetakan oleh Ibnu Abbas

(68 H/687 M), yaitu ada empat macam; 1. ayat-

ayat yang (hampir) semua orang tahu maksudnya.

2. ayat-ayat yang tidak diketahui maksudnya

kecuali ahli bahasa arab, 3. ayat-ayat yang tidakdiketahui maksudnya kecuali ijtihad para ulama, 4.

ayat-ayat yang tidak diketahui maksudnya kecuali

Allah.

Ada ayat yang hampir semua orang tahu

tanpa perlu tafsir, misalnya ayat:

 ر   د     ء ش    ك  ى ع      إSesungguhnya Allah maha kuasa atas

segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah [2]: 20)

Semua orang tahu bahwa Allah maha kuasa

atas segala sesuatu. Ayat seperti ini dapat

dipahami melalui terjemahannya saja. Berbeda

dengan ayat-ayat umumnya yang terkadang lain

yang disebutkan, namun lain pula yang

dimaksudkan. Inilah yang kemudian perlunya

Page 6: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 6/32

44

tafsir, baik tafsir dengan pendekatan bahasa Arab

atau pun ijtihad para ulama. Misalnya:

      ق        ش  د أ  ة            وFitnah lebih keras bahayanya dari

pembunuhan. (QS. Al-Baqarah [2]: 191

Kata "fitnah" dalam ayat ini tidak seperti

yang dipahami menurut bahasa Indonesia. Kalau

ada orang yang mencemarkan nama baiknya,membuat gosip, membohongi, disebut fitnah. Para

ulama tafsir dalam kitab-kitab tafsirnya3 

menyebutkan bahwa yang dimaksud kata fitnah

dalam ayat tersebut adalah syirik. Syirik lebih

berbahaya daripada membunuh. Dengan syirik

akan menghapus semua amal baik yang pernah

dilkukan, bahkan dengan tegas Allah berfirman:

     ر       أ  ر     غ        إء  ا              و  ا  ر     غ    و

Sesungguhnya Allah tidak akan

mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni

segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapayang dikehendaki-Nya. (QS. An-Nisa’ [4]: 48).

Allah mengampuni dosa-dosa yang lain,

sedang syirik tidak diampuni). Itulah yang

dimaksud besar bahayanya.

3  Jalalauddin as-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli,Tafsir al-Jalâlayn, Bandung: al-Ma’arif, t.th. Juz I h. ; al-

Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an,

Page 7: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 7/32

45

Dengan demikian, ayat-ayat yang tidak

diketahui kecuali atas bantuan informasi yang

disampaikan para ulama dan pendekatan bahasaArab yang sangat menentukan penjelasan al-

Qur’an itu. Dalam konteks inilah kemudian

keberadaan hadis yang banyak diketahui para

ulama yang menjelaskan maksud al-Qur’an

tersebut. Para ulama telah merumuskan secara

rinci dan jelas bahwa fungsi hadis Nabi SAW.

terhadap al-Qur’an, di antaranya adalah:

Pertama, bayân at-ta'kîd , yakni hadis

berfungsi sebagai penjelasan yang bersifat

menguatkan, menekankan, atau mempertegas

apa yang terdapat dalam al-Qur'an. Misalnya hadis

yang bersumber dari Tsauban bahwa Nabi SAW.

bersabda:

 ث   ث      أ ف     ي  س    ن  إ و   ت  ا نا أ و     ب  ن    ن  أ   ع   ز            ك   ذ  ك 

د          ب  ن     ب  يي      (ذر هو)Sesungguhnya akan ada nanti di kalangan

umatku 30-an orang pendusta semuanyamengaku sebagai nabi, padahal aku adalah

penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.

(HR. Tirmidzi).

Hadis ini memperjelas dan menegaskan apa

yang sudah difirmankan Allah dalam al-Qur’an

bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah nabi

terakhir, dan tidak ada lagi nabi sesudahnya.

Dalam al-Qur’an, Allah berfirman:

Page 8: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 8/32

46

       جا        د ح  أ ا أ  د         كا ا

   ب  يي         ت  ا و      ل  س         Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapakو 

dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi

dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.

(QS. Al-Ahzab [33]: 40).

Hadis dan ayat tersebut sama-sama

menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW.sebagai nabi terakhir, tidak ada lagi nabi

sesudahnya. Keberadaan hadis tersebut

mempertegas apa yang sudah disebutkan dalam

al-Qur’an. Kalau sudah ada penafsiran dan

penegasan dari hadis Nabi SAW. seperti ini, maka

kalimat “   ب  يي         ت  ا ” (penutup para nabi)

dalam ayat tersebut tidak perlu lagi ditafsirdengan analisis kebahasaan dan segala macam

interpretasi. Apalagi kalau hal ini sudah menjadi

ijma’ (kesepakatan para ulama). Itulah sebabnya,

bagi mereka yang ingin menafsirkan al-Qur’an

harus mengerti hadis dan ilmu hadis.

Dikhawatirkan ayat yang sudah dijelaskan oleh

hadis dengan sangat jelas tapi masih diutak atik

dengan berbagai macam analisis. Apalagi kalau

hanya sekedar untuk mencari pembenaran, bukan

mencari kebenaran.

Contoh lainnya, hadis yang diriwayatkan

dari Abu Hurairah, Nabi SAW. bersabda:

  ف    ض         ف  ل ا     كا    نا    ص        ر   ق   

Page 9: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 9/32

47

Barangsiapa yang mempunyai harta

kekayaan, tapi tidak berkorban, maka

 janganlah mendekati tempat shalat kami.(HR. Hakim).

Hadis ini mempertegas perintah berkorban

dalam al-Qur’an.

 ر( ث           ا  ي   ط  ع  أ نا  ص 1 إ ف  (

 ر     ن  و     ر   Sesungguhnya Kami telah memberikan

kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah

shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (QS. Al-

Kautsar [108]: 1-2).

Demikian juga hadis yang diriwayatkan dari

Ibnu Umar, katanya:

 ى     ق       ة        س         ي     أ ة  ي        ا   ىف       ن   ر    ع      و      س   أ

ى- ى   ب       ه  ر      ف                 س    ف .           ا    أ  ر  ي   خ       أ -سو يع

(ذر هو)”Ghaylan ibn Salamah ats-Tsaqafi masuk

Islam dan ia memiliki 10 orang isteri pada masa

 jahiliyah, semuanya ikut masuk Islam bersamanya.

Maka Nabi SAW. menyuruhnya memilih empat di

antaranya. (HR. Tirmidzi).

Hadis ini mempertegas maksud ayat berikutini mengenai batas maksimal poligami, yakni

empat orang isteri.

Page 10: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 10/32

48

 أ           إ فو  ط      ق  ت   ا

         

ا

ا      ن  فا ى  ا  ي   

   ا و    ث  و   ى      ء  ا    Dan jika kamu takut tidak akan dapat

berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim

(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah

wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga

atau empat. (QS. An-Nisa’, 4: 3).

Dengan penegasan hadis tersebut, maka

pendapat yang mengatakan boleh kawin sampai

sembilan orang isteri, dengan alasan ayat tersebut

2 + 3 + 5 = 9 adalah terbantah dan tertolak.

Demikian juga hadis yang bersumber dari Abu

Hurairah, bahwa Nabi SAW. bersabda:

إ   ك   د ح  أ            ب   ق                  ى ح   د ح  أ

Allah tidak menerima shalat seseorang di

antara kalian kalau berhadats4 sampai ia

berwudhu. (HR.Bukhari).

Hadis ini menegaskan bahwa shalat

seseorang tidak sah kecuali ia berwudhu.

4 Berhadats, maksudnya dalam keadaan tidaksuci secara maknawiyah, seperti belum ada wudhunya.Hadats ada dua macam; hadats kecil dan hadats besar.Hadats kecil dapat dibersihkan dengan cara wudhu atau

tayammum, sedangkan hadats besar, misalnya dalamkeadaan junub atau haidh, dapat dibersihkan dengancara mandi atau pun tayammum dengan syarat-syarat

tertentu.

Page 11: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 11/32

49

Maksudnya, wudhu merupakan syarat sahnya

shalat. Hadis ini mempertegas kembali apa yang

disebutkan ayat al-Qur’an.

ى إ           إ     ء    ذ    ا   أ ا        د   أ و          ج و         فا    ص        س  ءو   ر           و   ف  ر       ى إ

   ي   ب          ى إ         ج    أ و Hai orang-orang yang beriman, apabila kamuhendak mengerjakan shalat, maka basuhlah

mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,

dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu

sampai dengan kedua mata kaki. (QS. Al-

Maidah [5]: 6).

Ayat ini memuat tentang dasar hukumbahwa syarat sah shalat ialah harus berwudhu

terlebih dahulu. Ketetapan hukum dalam ayat ini

tentang wudhu sebagai syarat sahnya shalat

dipertegas lagi oleh hadis tersebut di atas.

Kedua, Bayân at-tafsîr , yakni hadis

berfungsi menjelaskan maksud kandungan ayat al-

Qur'an. Penjelasan atau tafsir Nabi SAW. terhadap

al-Qur’an terkadang hanya bersifat contoh saja

sehingga tidak membatasi dan membakukan

sebagaimana yang tertulis dalam hadis itu.

Misalnya ketika Nabi SAW. menafsirkan ayat siapa

yang dimaksud mereka yang dimurkai dan mereka

yang sesat dalam ayat

Page 12: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 12/32

50

 ر   ي          ي     ع          ن  أ    ذ    ر   

  ي  ضا   و        ي    

ع   ض   غ      

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau

anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan

(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula

 jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Fatihah: 7).

Hadis Nabi SAW. menjelaskan bahwa yang

dimaksud mereka yang dimurkai (  ض   غ       )adalah orang-orang Yahudi, dan mereka yang

sesat (   ضاي   ) adalah orang Nasrani. (HR.

 Tirmidzi).

Orang-orang Yahudi dimurkai oleh Allah

salah satunya disebabkan karena mereka

mengetahui kebenaran, tapi mereka menolakkebenaran itu. Demikian juga, orang-orang nasrani

dikategorikan sesat juga disebabkan antara lain

karena mereka mempunyai ilmu pengetahuan,

namun ilmu pengetahuannya tidak mampu

mengantarkan dirinya kepada kebenaran itu,

bahkan justru semakin membuatnya jauh dari

kebenaran. Hadis Nabi SAW. tersebut, tidakmembatasi dan membakukan bahwa hanya orang-

orang Yahudi dan Nasrani saja yang tergolong al-

Maghdhûb dan adh-Dhâllîn dalam surat al-Fatihah,

namun hadis nabi SAW. tersebut menyebutkan

sebagai contoh saja, sehingga siapa pun yang

memiliki sifat dan karakter dasar yang sama

dengan yang dimiliki orang-orang yahudi dan

Nasrani sebagaimana disebutkan di atas, maka

Page 13: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 13/32

51

boleh jadi mereka juga tergolong dari al-

maghdhub dan adh-Dhallin.5

Penjelasan hadis terhadap al-Qur’an yang

disebut sebagai bayân at-tafsir , oleh para ulama

merumuskannya dalam tiga macam bentuk:

a) Bayân at-tafshîl yakni penjelasan hadis

yang merinci maksud ayat al-Qur’an yang bersifat

mujmal (global). Misalnya ayat

   ص      ي  أ و Dan dirikanlah shalat. (QS. Al-Baqarah [2]:

43.(

Ayat ini memerintahkan shalat, namun

tidak jelas bagaimana cara pelaksanaannya. Hadis

Nabi SAW. yang menjelaskan secara rincimengenai cara pelaksanaannya, sebagaimana

dalam hadis yang bersumber dari Abu Hurairah

Radhiyallahu 'anhu, ia menerangkan:

ل  س   و   د                  ج     أف     جا      س  و     ي     ع         ى          

        ف  ء جا   ث   ى  ص  ف   د            ة   ي  ح   نا      ى           ل  س       ل  قا ف     ي     ع   ج              ي     ع  و       س  و     ي     ع 

  ث   ى  ص  ف    ج   ر  ف    ص  ت        ن    ف    ص  ف 

5 Penafsiran mengenai dua golongan ini al-Maghdhûb dan adh-Dhâllîn dapat dilihat dalam Tafsir al-Marâghi karya Syekh Ahmad Mustafa al-Maragi dan

Tafsir al-Mishbah karya Prof. DR. M. Quraish Shihab.

Page 14: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 14/32

52

          ي     ع  و  ل  قا ف          ف  ء جا

ف ل  قا ف    ص  ت     

  ن    ف    ص  ف    ج    افا         ع ا  د          ف و أ  ة  ي  ن   ا  ى إ        إ ل  قا ف         ل  س  

   ب   ق     س    ث  ء           ب  س    ف     ص           ر     ي  ت   ا   أ  ر      ث   ر    ب  ف   ة     ب   ق   

   ئ      ط  ت   ى ح    ك   

  ث   رآ  ق       

  ث   ا   ا          ت   ى ح    ف      ث   ا ك    ف      ث  د  ج  سا    ئ      ط  ت   ى ح   د    س   ى ح   د    س    ث   ا   جا    ئ      ط  ت   ى ح 

   ئ      ط  ت   ى ح    ف      ث  د  ج  سا    ئ      ط  ت  ا    ك   ت      ف          ف    ث   ا   جا

(اخب)52207(Bahwa ada seorang laki-laki masuk ke masjid,

dan Rasulullah SAW. sedang duduk di salah

satu pojok masjid. Lalu orang tersebut shalat.

Setelah shalat, ia datang kepada Nabi SAW.

dan mengucapkan salam kepadanya. Beliau

menjawab salamnya wa 'alaikassalam.Ulangilah shalat Anda! Anda belum shalat.

Setelah sampai tiga kali berulang, akhirnya

orang itu berkata: "Wahai Rasulullah, ajarilah

aku tentang cara shalat. Rasulullah SAW.

mengajarkan, kalau Anda hendak shalat

sempurnakanlah wudhumu, lalu

menghadaplah kiblat, dan bertakbir ihramlah,kemudian bacalah ayat al-Qur'an yang

mudah bagimu. Kemudian ruku'lah hingga

Page 15: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 15/32

53

tenang, lalu bangkitlah dari ruku' hingga

berdiri tegak lurus. Seterusnya sujudlah

hingga tenang, kemudian bangkit dari sujudhingga tenang. Laksanakanlah yang demikian

itu semuanya dalam shalatmu. (HR. Bukhari).

Demikian juga, dalam al-Qur'an Allah

berfirman:

  ي 

  ؤ    

  ى  ع 

 

ن كا

   ص 

 

إات        ا  ا ك 

Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban

yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman. (QS. An-Nisa' [4]: 103).

Waktu-waktu yang ditentukan itu, kapan?

Hadis Nabi SAW. yang menguraikan secara rincitentang waktu shalat shubuh, dhuhur, ashar,

maghrib, dan Isya. Sebagaimana dalam hadis yang

bersumber dari Abdullah bin 'Amr, bahwa Nabi

SAW. bersabda:

              إ  ر     ظ        و 

 ر   ض           ا     ط  ك    ج   ر       كا  ر و      ص  ت      ا  ر  ص           و  و   ر  ص           ا  ر   غ               و  و           

ى إ ء  ا              و  و               غ            و  و    س  و     ي          ص  ن 

     ط 

ت     

ا  ر        

     

       ب   ص            ف                        ف           

Page 16: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 16/32

54

  ن   ر       ي          ط  ت   ا ن    ف     ص      ع 

 طا ي  Waktu shalat dhuhur ialah ketika matahariش 

sudah tergelincir sampai baying-bayangseseorang itu sama panjang denganbadannya, yakni sebelum masuk waktuashar. Waktu ashar ialah sampai mataharibelum lagi kuning cahayanya. Waktu shalatmaghrib ialah selama syafaq awan merahbelum lagi lenyap. Waktu shalat isya sampaitengah malam kedua, sedang waktu shalatsubuh ialah mulai terbit fajar sampaiterbitnya matahari, kalau matahari telahterbit, maka hentikanlah shalat karena iaterbit di antara dua tanduk setan. (HR.Muslim).

Dalam al-Qur'an, Allah berfirman:

       ي   ب      ح  ا   ى  ع         و   بي  س     ي    إ    طا    س 

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia

terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang

sanggup mengadakan perjalanan keBaitullah. (QS. Ali 'Imran [3]: 97).

        ر          و          ت أ و Dan sempurnakanlah ibadah haji dan

`umrah karena Allah. (QS. Al-Baqarah: 196).

Kedua ayat tersebut menerangkan

mengenai kewajiban bagi umat Islam yang mampu

melaksanakan ibadah haji. Hanya saja batas

kewajiban bagi mereka yang mampu, bagaimana

Page 17: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 17/32

55

kalau ada udzur, dan atau menggantikan haji

orang tua, tidak ada penjelasannya dalam ayat al-

Qur’an. Maka di sinilah keberadaan hadis NabiSAW. menjelaskan secara rinci. Sebagaimana

diriwayatkan dari Abu Hurairah, katanya

Rasulullah SAW. menceramahi kami. Beliau

bersabda:

             ي     ع       ر  ف   د    ا   ا   أ 

ل  س   ا عا   ك  أ   ج    ل  قا ف      لف   قا ف  ثا   ث   ا   ا  ى ح          ف               س  و     ي     ع      ى        ل  س  

         ط     س  ا    و    ب  ج            ن        Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allahmewajibkan atas kalian ibadah haji, makalaksanakanlah ibadah haji. Lalu seorang laki-laki bertanya wahai Rasulullah: "Apakahkewajiban itu setiap tahun? Beliau diamsehingga orang tersebut mengulangipertanyaannya sampai tiga kali. RasulullahSAW. menjawab: "Seandainya aku menjawab"ya", maka wajiblah setiap tahun dan kalian

tidak akan mampu melaksanakannya. (HR.Muslim).

Hadis ini memperjelas bahwa kewajiban haji

hanya sekali dalam setahun. Demikian juga dalam

riwayat dari Ibnu Abbas, ia mengetakan:

ى إ ء جا  ة     ي     ج      أ  ر     أ

     قا ف       س  و     ي     ع         ى       ب      ى  ح       ت       ف       ت  أ    ذ ن  أ إ

Page 18: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 18/32

56

 ا    ع    ح      ن  ل ا  ا    ع    ح   ف  أ   ت  ا

     ك أ

        أ

 ىع  كا

   

    أ  أ

ء  ا ف      ا   ح  أ       اف        ض    ة   ي    اBahwa seorang perempuan dari Juhainahdatang kepada Nabi SAW. bertanya: "Ibukutelah bernadzar untuk melaksanakan haji,namun belum sempat melaksanakannya iameninggal, apakah aku boleh

menghajikannya? Nabi SAW. menjawb: "Ya,hajikanlah dia. Bagaimana pendapatmu,seandainya ibumu berhutang kepada oranglain, apakah engkau harus membayarnya?Bayarlah hutangnya kepada Allah. Hutangkepada Allah jauh lebih wajib dibayar. (HR.Bukhari).

              أ  ر    أ    ض          ر ع   بي  ك     ي  ش  أ إ        ل  س   ا     ا     و        ف        ة   ض   ر  ف     ي     ع 

ه  ر   ي     ر       ى ع             أ    طي              س  و     ي     ع         ى       ب       ل  قا ف 

     ع      Diriwayatkan dari al-Fadhl bahwa seorangف 

perempuan dari Khats'am bertanya kepada

Rasulullah SAW.: "Wahai Rasulullah, ayahku

sudah lanjut usia dan wajib haji, namun tidak

sanggup duduk di atas kendaraan unta. Nabi

SAW. menjawab: "Hajikanlah dia". (HR.

Muslim).

Page 19: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 19/32

57

Hadis ini menjelaskan bahwa bagi orang

yang sudah wajib haji, namun tak dapat

melaksanakannya karena ada udzur, maka bolehdihajikan ahli warisnya.

Demikian pula ayat:

كا  ز    ت وآ Dan tunaikanlah zakat. (QS. Al-Baqarah:

43).Khusus zakat fitrah mengenai subyek dan

obyek, siapa yang wajib mengeluarkan dan apa

yang harus dikeluarkan tidak dijelaskan dalam

ayat al-Qur'an tersebut. Hadis Nabi SAW. yang

menguraikannya secara rinci, sebagaimana

diriwayatkan dari Ibnu Umar, katanya:

   ي     ع         ى           ل  س    ر  ف و  أ  ر    ت      عا ا  ر  ط       كا        س  و 

   ر    و  د  ب       ى  ع   ر  ي  ش      عا ا     ر  بي       و  ر  غي   ص   و  ى ن  و  ر ك   ذ  و

   ب     ؤ  ت  أ

 ا    ر   أ

و     ي            

)    ص    ى إ  ا    رو   (يع

Rasulullah SAW. mewajibkan zakat fitrah

berupa satu sha' kurma atau satu sha'

anggur bagi umat Islam; budak, merdeka,

laki-laki, perempuan, anak-anak dan orangtua yang sudah lanjut usia. Beliau

memerintahkan mengeluarkannya sebelum

Page 20: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 20/32

58

berangkat pergi shalat id. (HR. Sepakat

Bukhari dan Muslim).

b) Bayân at-taqyîd , yakni fungsi hadis

sebagai penjelasan yang bersifat membatasi

pengertian ayat al-Qur'an yang mutlak, misalnya

ayat:

   ط    فا  ة      ا  و    ا  و

 ا       د   أ

Pencuri Laki-laki dan perempuan, potonglah

tangan keduanya. (QS. Al-Maidah [5]: 38).

Kata ”Pencuri” dalam ayat tersebut bersifat

mutlak. Pencuri macam apa? Barang curian apa

yang menyebabkan boleh diberlakukan hukum

potong tangan. Apakah orang mencuri hand phoneyang nilai harganya hanya Rp. 500.000 sudah

harus dipotong tangannya? Demikian juga kata

”tangan”, batasannya sampai dimana?

Kemutlakan yang disebutkan dalam ayat tersebut

akan dibatasi oleh adanya penjelasan hadis baik

berupa perbuatan Nabi SAW. maupun ucapannya.

Misalnya Rasulullah SAW. menjelaskan.

   ا          ف  إ    ط    د  ع   صا ف 

Potong tangan tidak berlaku, kecuali bagi

orang yang mencuri senilai seperempat dinar

atau lebih. (HR. Bukhari dan Muslim).

Penjelasan hadis ini membatasi bahwa

hukum potong tangan akan berlaku apabila

Page 21: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 21/32

59

barang yang dicuri itu sudah sampai pada batasan

1/4 dinar atau lebih. Dalam kajian hukum fikih,

terdapat beberapa riwayat yang dijadikan dasarhukum oleh para ulama dalam menentukan

batasan minimal harta yang dicuri. Selain yang

disebutkan dalam hadis tersebut, yakni ¼ Dinar,

ada juga yang menyebutnya batasannya adalah

senishab harta yang dizakati, yakni 85 gram emas.

Demikian juga batasan tangan yangdipotong dijelaskan melalui perbuatan Nabi SAW.

Batasan hukum potong tangan pada pergelangan.

Dalam al-Qur'an, Allah berfirman:

    و أ  ا      ت  ة  ي    و   د         … sesudah dipenuhi wasiat yang dibuatnya

atau sesudah dibayar hutangnya … (QS. An-Nisa'[4]: 12).

Dalam ayat ini tidak ada batasan maksimal

berapa jumlah harta yang boleh diwasiatkan.

Hadis Nabi SAW. yang menjelaskan batasan

maksimalnya, sebagaimana hadis yang

diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash, ketikameminta kepada Nabi SAW. agar diizinkan

berwasiat 2/3 harta warisannya. Nabi SAW.

menolak permintaan Sa'ad. Kemudian minta izin

lagi 1/2 saja diwasiatkan, beliau pun tetap

menolak. Kemudian Sa'ad minta izin lagi hanya 1/3

hartanya akan diwasiatkan. Nabi SAW. menyetujui

dan bersabda:

Page 22: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 22/32

60

     ث    و     د ت  أ  ر  ي  ك       و      

 ة  عا      ع   د ت  أ

     ر  ي    ء  يا      أ

        د    أ ف  ا                   

Sepertiga saja, sepertiga sudah banyak,

engkau meninggalkan ahli warismu dalam

keadaan kaya itu lebih baik dari pada engkau

meninggalkan mereka dalam keadaan miskin

yang akan menjadi beban dan tanggungan

orang lain.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi,

Nasai, dan Ahmad dari Sa’ad ibn Abi

Waqqas).

Berdasarkan hadis ini para ulama

menetapkan batasan maksimal harta yang dapat

diwasiatkan adalah sepertiganya.

c) Bayân at-takhshish, yakni hadis berfungsi

sebagai penjelasan yang bersifat mengkhususkan

ayat al-Qur’an yang bersifat umum. Misalnya ayat:

 مما        ف   ر   غمم       و  ر   مم         ومم       ج  و       ف     ت 

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat,maka ke manapun kamu menghadap di

situlah wajah Allah. (QS. Al-Baqarah [2]: 115).

Secara tekstual ayat ini adalah bersifat

umum. Kalau dipahami secara umum dari tekstual

redaksinya, maka shalat menghadap ke arah

mana saja hukumnya boleh. Pemahaman danpenerapan hukum seperti ini adalah sangat keliru,

sebab salah satu syarat sahnya shalat adalah

Page 23: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 23/32

Page 24: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 24/32

62

 Tidak ada shalat bagi orang yang tidak

membaca surat al-Fatihah. (HR. Bukhari dan

Muslim dari 'Ubbadah bin ash-Shamit).

Mayoritas ulama memahami kalimat "tidak

ada shalat, maksudnya tidak sah". Oleh karena itu,

hadis ini dijadikan dasar penetapan bahwa

membaca al-Fatihah merupakan rukun shalat.

Dalam hubungannya dengan al-Qur'an, hadis ini

sebagai penjelasan yang bersifat khusus danmembatasi keumuman ayat berikut:

            س  فا ء  ر   ق     ر    إ و     ح   ر  ت                  ص  ن  أ و 

Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka

dengarkanlah baik-baik, dan diamlah

perhatikanlah dengan tenang agar kamu

mendapat rahmat. (QS. Al-A'raf [7]: 204).

Ayat ini menegaskan bahwa siapa saja yang

mendengar bacaan al-Qur'an harus

mendengarkannya dan diam, kecuali orang yang

sedang shalat, ia boleh membaca surat al-Fatihah.

Pengecualian ini didasarkan pada hadis riwayatBukhari dan Muslim di atas.

Dalam al-Qur'an Allah berfirman:

   ي     ؤ       ى  ع    ن  كا    ص    إتا        ا  ا ك 

Sesungguhnya shalat itu adalah kewajibanyang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman. (QS. An-Nisa' [4]: 103).

Page 25: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 25/32

63

Ayat ini dengan tegas bahwa waktu shalat

sudah ditentukan. Shalat subuh dilaksanakan pada

waktu subuh. Shalat dhuhur dilaksanakan padadhuhur. Shalat ashar dilaksanakan pada waktu

ashar. Shalat magrib dilaksanakan pada waktu

maghrib, dan shalat isya dilaksanakan pada waktu

isya. Hadis Nabi SAW. menjelaskan bahwa ada

waktu-waktu tertentu boleh dijamak, maksudnya

dua waktu shalat digabung menjadi satu.

Misalnya, shalat Ashar dilakukan pada waktudhuhur. Shalat dhuhur dilaksanakan pada waktu

ashar. shalat isya dilaksanakan pada waktu

maghrib. Penjelasan hadis tentang hal ini

merupakan pengecualian dan pembatasan

terhadap ayat tersebut di atas. Diriwayatkan dari

Anas bin Malik, katanya:

   ي     ع         ى           ل  س   كا   ز  ت  أ    ب         ت    إ      س  و 

 ر   ص           و  ى إ  ر     ظ    ر    أ                ف   ا        ي            ف  ل  ز  ن    ث 

 ر      ظ   ى 

       ت   ر    أ

   ب               ك      ث 

Rasulullah SAW. apabila hendak berangkat

sebelum matahari condong ke barat

(sebelum masuk waktu dhuhur) beliau

menunda shalat dhuhur ke waktu shalat

ashar. Kemudian beliau berhenti dari

perjalananya dan menggabungkan

pelaksanaan shalat dhuhur dan ashar.

Apabila matahari sudah condong ke barat

Page 26: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 26/32

64

(waktu dhuhur sudah masuk) sebelum

berangkat, beliau shalat dhuhur kemudian

naik atas kendaraan lalu berangkat. (HR.Bukhari).

Contoh lain lagi, misalnya dalam al-Qur'an,

Allah berfirman:

 ر  ك   ذ     ك  و  أ ف          ي   

   ي   ي     ن 

 ح        Allah mensyariatkan bagimu tentang

(pembagian harta warisan) untuk anak-

anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki

sama dengan bagian dua orang anak

perempuan. (QS. An-Nisa' [4]: 11).

Ayat ini bersifat umum bahwa anak akanmewarisi harta orang tuanya. Demikian juga

sebaliknya, orang tuanya akan mewarisi anaknya.

Namun, hadis Nabi SAW. mengkhususkan atau

mengecualikan dalam beberapa hal. Misalnya

kecuali bagi para nabi. Rasulullah SAW. bersabda:

ا    ن  ء ا  ي  ب  ن 

 ر               ةن     د   ه  ا ك   ر  ت Kami para nabi tidak diwarisi. Apa yang

kami tinggalkan adalah sedekah. (HR. Bukhari dan

Muslim).

Hukum waris yang berlaku umum dalam

ayat tersebut di atas di-takhsis atau dikecualikanorang yang membunuh orang yang akan diwarisi,

Page 27: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 27/32

65

sebagaimana dalam hadis yang bersumber dari

Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda:

   ي  ش  ل        ق             ت   قا         ي   Bagi pembunuh tidak mewarisi orang yang

dibunuhnya sedikit pun. (HR. Nasai).

Dalam hadis lain yang juga bersumber dari

Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda:

 ر     ت   قا   Orang yang membunuh itu tidak mewarisi

harta (orang yang dibunuh). (HR. Ibnu Majah,

II/913).

Hukum waris yang berlaku umum

sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut di

atas juga di-takhsis atau dikecualikan bagi orang

kafir. Hadis yang bersumber dari Usamah bin Zaid,

bahwa Nabi SAW. bersabda:

 ر  ف   ا   و   ر ف   ا                 ر               

Seorang muslim tidak mewarisi orang kafir

dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim.

(HR. Bukhari).

Inilah beberapa contoh hadis berfungsi

sebagai bayân at-takhshish.

Ketiga Bayân tasyri' atau bayân taqrîr ,

maksudnya fungsi hadis sebagai penjelasan yang

bersifat menetapkan hukum yang belum

Page 28: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 28/32

66

ditetapkan dalam al-Qur'an. Misalnya hadis yang

melarang menikahi perempuan dengan cara

memadukan isteri dan bibinya.

و   ا       ع   ى ع  أ  ر               ت   ا      ا  ى ع 

 Tidak boleh menikahi seorang perempuan

dan bibinya. (HR. Bukhari dan Muslim).8

Ketetapan hukum bahwa tidak bolehmemadukan isteri dengan bibinya dalam

hadis ini belum ada ketentuannya dalam al-

Qur'an. Hadislah yang menetapkan demikian.

Demikian juga masalah binatang buas yang

tidak boleh dimakan. Sebagaimana dalam

hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas,

katanya:

   ي     ع      ى        ل    س     ى ن    با          نا   ك   ع       س  و 

 ر   ي   ط              خ      ك   ع  و Rasulullah SAW. melarang makan semua

binatang buas yang bertaring dansemua burung yang mempunyai kuku

cakar yang tajam. (HR. Muslim).

8 Muhammad Muhammad Abû Zahw, al-Hadîts

wa al-Muhadditsûn, (Mesir: t.p., t.th.), h. 38-9; Ahmad`Umar Hâsyim, as-Sunnah an-Nabawiyyah wa`Ulûmuhâ Dirâsah Tahlîliyyah li as-Sunnah an-

Nabawiyyah, (T.tp.: Maktabah Garîb, t.th.), h. 30-33.

Page 29: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 29/32

67

Larangan Nabi SAW. dalam hadis ini

menunjukkan larangan yang bersifat haram,

bukan hanya sekedar larangan makruh. Halini dijelaskan dalam hadis lain yang

bersumber dari Abu Hurairah, Nabi SAW.

bersabda:

     ك    ف     با          نا   ك ر 

ح 

Semua binatang buas yang bertaring

haram dimakan. (HR. Muslim).

Hadis Nabi SAW. tersebut menetapkan

hukum keharaman hewan buas dan semua

burung yang mempunyai cakar. Dalam al-

Qur'an yang diharamkan dimakan yaitu

bangkai, darah mengalir, daging babi, dan

yang disembelih tidak menyebut nama Allah.

  مم  إ   حمم  أو  مما ممف  د جمم  أ   مم  أ إ    مم      ط      ع  مما  ممى ع  مما  ر         مم    و أ حا     مم    مما و أ  ة  مم   ي     مم   

 ر   يمم   غ        أ  قا    ف  و أ   ج      ن    ف   ر  ز       ف            عمما و    مما  ر  يمم     ر  ط          حي                ف 

Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam

wahyu yang diwahyukan kepadaku,

sesuatu yang diharamkan bagi orang

yang hendak memakannya, kecualikalau makanan itu bangkai, atau darah

yang mengalir atau daging babi --karena

Page 30: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 30/32

68

sesungguhnya semua itu kotor-- atau

binatang yang disembelih atas nama

selain Allah. Barangsiapa yang dalamkeadaan terpaksa sedang dia tidak

menginginkannya dan tidak (pula)

melampaui batas, maka sesungguhnya

 Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang." (QS. Al-An'am [6]: 145).

Posisi hadis sebagai bayân ta'kîd danbayân tafsîr tidak diperselisihkan para ulama.

Sedangkan bayân taqrîr menetapkan hukum

yang tidak ada dalam al-Qur'an masih

diperdebatkan oleh para ulama, ada yang

membolehkan ada juga yang tidak.

Sedangkan bayân taqrîr yakni

menetapkan hukum yang tidak ada dalam al-

Qur'an, diperselisihkan oleh para ulama, ada

yang membolehkan ada juga yang tidak.9

Namun, imam Syafi'i bahkan mayoritas

ulama membolehkan bahwa hadis Nabi SAW.

mempunyai otoritas menetapkan hukum

yang tidak ada ketetapannya dalam al-Qur'an, dengan alasan:

9 M. Quraish Shihab mengutip pendapat gurunya`Abdul Halim Mahmud mantan Syaikh Al-Azhar, bahwaada dua fungsi sunnah terhadap al-Qur'an yang tidakdiperselisihkan, yakni bayân ta'kîd dan bayân tafsîr .Lalu M. Quraish Shihab menambahkan fungsi taqrîr 

yang masih diperdebatkan, selengkapnya lihat dalam"Membumikan" Al-Quran Fungsi dan Peran WahyuDalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1996),

Cet. XIII h. 122-123.

Page 31: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 31/32

69

1. Banyak ayat al-Qur'an yang memberi

otoritas kepada Nabi SAW. untuk

ditaati.

مما و  ه  ذو   خمم  ف  ل  ممس  ر      ك  تمما ا آ  و      ن  فا      ع    ك   ا ن 

Apa yang diberikan Rasul kepadamu

maka terimalah. Dan apa yang

dilarangnya bagimu makatinggalkanlah.. (QS. Al-Hasyr [59]: 7 ).

2. Hadis Nabi SAW. yang menunjukkan

bahwa al-Qur'an dan hadis merupakan

sumber utama.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Nabi

SAW. bersabda ketika haji Wada':

  كمم   ر  ت   د مم    إنمم   مما   امم   أ مما     ممض  ت     م  ف    م           ص     ع  إ ا       ي  ف    ى مم       ب  ي  ن   ة    س  و      ا ك  :د     أ

     س  و     ي     ع Wahai sekalian manusia, sesungguhnyaaku telah tinggalkan kepada kalian, jika

berpegang teguh pada keduanya

niscaya tidak akan sesat selamanya,

yaitu Kitab Allah (al-Qur'an) dan Sunnah

Nabi SAW. (HR. Hakim).

3. Selama Nabi SAW. diyakini ma'shum(terpelihara dari dosa), maka tidak ada

halangan baginya untuk menetapkan

Page 32: 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

8/3/2019 5. Kedudukan Hadis Dalam Islam

http://slidepdf.com/reader/full/5-kedudukan-hadis-dalam-islam 32/32

70

syariat. Berdasar hal ini, maka Nabi

SAW. berhak menetapkan hukum yang

tidak diatur dalam al-Qur'an.