4. badiou

24
BODIOU DAN TEORI KRITIS BAHAN KULIAH SOSIOLOGI KRITIS DAN POST MODERN GANJIL 2013

Upload: evinurleni

Post on 23-Jun-2015

126 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. badiou

BODIOU DAN TEORI KRITIS

BAHAN KULIAHSOSIOLOGI KRITIS DAN POST MODERNGANJIL 2013

Page 2: 4. badiou

BIOLOGRAFI ALAIN BADIOU Lahir di Rabat (Maroko) tahun 1937.

kuliah dan berkarir di Prancis. Mahasiswa yang gemar mempelajari

filsafat Lacan (analisis logika universal tentang subyek), Sartre (kebebeasan subyektif sebagai kesetiaan) dan Althusser (subyektifitas tanpa subyek adalah menakjubkan), dan mengembangkannya lebih inovatif.

Page 3: 4. badiou

Posisi teoritis Badiou juga dibentuk oleh peristiwa Revolusi Kebudayaan Cina Mei 1968 dan perlawanan penjajahan kolonial di Aljazair, akhir 1950-an sampai awal 1960an (kesetiaan = politik sebagai proses keyakinan)

Pada tahun 1968 mendirikan organisasi berorientasi pada Maois, bernama Union des Communists de France Marxisteleninistes (UCFML) dan terus berkarya dalam organisasi ini untuk menyoroti aksi politik di China.

Page 4: 4. badiou

Menurutnya, kegagalan partai politik akibat ketergantungan pada partai (seringkali korup) dan gerakan massa (gampang kelelahan).

Dari marxisme, ia menyimpulkan bahwa “kita adalah saingan terhadap kapitalis” dalam rangka melawan universalisme, yang berisi ambis politik emasipasi dan kerja kapital.

Page 5: 4. badiou

MOTIF FILOSOFIS : PERISTIWA

Filsafat Badiou dianggap merupakan filsafat polemik, yakni polemik terhadap materialisme demokratik, yang berkeyakinan hanya ada tubuh dan bahasa. Ia menambahkan unsur ketiga yakni kebenaran.

Bahwa kebenaran itu terbentuk dari poses antara being (menjadi) dan Change (Perubahan menjadi atau yang disebut Event)

Page 6: 4. badiou

Being is not one tetapi beranekaragan, sederhana sekaligus tidak konsisten. Namun untuk dapat dipahami ia harus mengalami proses becoming one (menjadi satu) yang disebut dengan himpunan.

Suatu himpunan memungkinkan kita memahami tentang makna one (subyek).

Misalnya himpunan one (subyek) Indonesia dipahami dalam himpunan situasi tertentu (misalnya perang).

Page 7: 4. badiou

Situasi ini dapat berupa bahasa, masyarakat, negara hingga pabrik, daerah perkotaan atau migrasi.

Situasi membuat apa yang disebut dengan presentasi (penampilan, keanekaragaman inkonsisten) dan representasi (menghitung kembali sehingga menjadi bagian dari situasi, keanekarahaman konsisten).

Situasi menyatukan one dalam state of situation yang menandakan himpunan yang dihitung sebagai satu.

Page 8: 4. badiou

Sebagai contoh Bangsa merupakan situasi yang memiliki unsur keanekaragaman being dimana warga bangsa akan dihitung keberadaannya sebagai pribumi atau migran, dimana orang pribumi tidak akan pernah dimasukan dalam himpunan atau representasi dari sebuah bangsa.

Hal ini menimbulkan masalah bagaimana sesuatu yang baru (new) dapat muncul jika keragaman selalu di hitung sebagai satu (himpunan)?

Page 9: 4. badiou

New (baru) itu muncul melalui event (peristiwa), diantara presentasi (inkonsisten) dan representasi (konsisten), sebagai bentukan immanenr break (jedah terdalam) terhadap ancien regime (regim sebelumnya), yang membentuk yang disebut dengan kesempatan.

Event berlangsung dalam 4 domain, yakni politk, cinta, ilmu pengetahuan dan seni.

Page 10: 4. badiou

Contoh Revolusi Prancis dalah new (baru), dipahami sebagai event (peristiwa) diantara rakyat (presentasi) dan negara (representasi) yang menandakan immanent break (jedah dalam) terhadap nilai kesetaraan dan universalitas sebagai Hak.

Page 11: 4. badiou

Mari menganalisa dengan teori Event

Ada dua orang yang saling jatuh cinta, memutuskan untuk menikah. Dalam konsepnya pernikahan menandakan kesatuan antar individu. Suatu kali keduanya bertemu dengan mantan

pacarnya masing-masing.

Apa yang kemungkinannya terjadi?

Page 12: 4. badiou

Sesungguhnya perselingkungan ialah new (baru), dipahami sebagai

event (peristiwa perkawianan) diantara pasangan (presentasi) dan

negara (representasi) yang menandakan immanent break

(pertemuan mendadak) terhadap nilai penyatuan dan intimasi.

Page 13: 4. badiou

Event dan Truth

Event (peristiwa) menciptakan kebenaran atau kebenaran hanya dapat dipicu oleh event, yang merupakan hasil konsekuensi dari event yang membawa new ke dalam suatu situation.

Oleh sebab itu, kebenaran itu sangat berkaitan dengan peristiwa. Ia tidak dapat diramalkan atau dipastikan.

Page 14: 4. badiou

Lanjutan analisa

Perceraian (event) adalah kebenaran yang dipicu oleh event

yang merupakan suatu konsekuensi dari new (perselingkuhan), yang membawa event (perkawinan)

kepada event (perceraian). Sehingga dalam situasi ini,

perceraian adalah fakta kebenaran yang dipicu oleh peristiwa yang tidak

dapat diramalkan dan dibatalkan.

Page 15: 4. badiou

KONSEKUENSI POLITIK

1.Evil (Kejahatan) Badiou menolak konsep evil dalam

politik, karena dalam event, menurutnya, harus merupakan good (kebaikan yang merupakan lawan dari evil).

Karena bisa jadi, perlawanan terhadap evil membuat dunia menjadi terbelah dalam konsep “kita” dan “mereka” yang sama sekali tidak menandakan himpunan dalam negara.

Page 16: 4. badiou

Karena konsep ini membutakan kita terhadap kemungkinan keburukan yang terjadi ketika kita membandikan antara demokrasi dengan diktator misalnya. Demokrasi lebih baik dari diktator, sehingga kejahatan atas nama demokrasi terabaikan.

Badiou memandang evil bukan sebagai ketiadaan good, tetapi hanya merupakan degradasi (penurunan nilai) good. Konsekuensi sebaliknya dalam good pun bisa terdapat evil.

Page 17: 4. badiou

Sehingga ia mengatakan boleh saja ada evil, asal didahului oleh good, karena evil dipahami sebagai new dari event.

Korupsi, pengkhianatan atau bencana adalah nama-nama dari evil (kejahatan). Ia sebenarnya muncul dari kelemahan atau kelelahan subyek terhadap situasi, sehingga membentuk gerakan “new” yang berada antara rakyat dan negara atau pemerintah.

Page 18: 4. badiou

Mari melihat “evil : Korupsi”

Saya sering mendengar pernyataan ini: “Korupsi adalah kejahatan (evil) birokrasi yang merusak moralitas

bangsa?”Korupsi adalah jenis perampokan

terhadap negara yang dilakukan oleh orang berkrah putih (white collar

crime).”Apakah tidak mungkin terdapat good

dalam evil ini?

Page 19: 4. badiou

Bisakah kita mengatakan bahwa korupsi itu: Katub penyelamatan bagi yang

berpenghasilan rendah sarana pendapatan baru cara cepat untuk kaya.

Aksi politik untuk memenangkan perkara.

Dalam dialektika ini, boleh saja ada tindakan evil, asalkan didahuli atau diimbangi dengan tindakan Good.

Bandingkan aksi Robin Hood

Page 20: 4. badiou

2. Kesetaraan : dalam Liberalisme

Konsep liberalisme menekankan pada kebebasan dan kekhasan individual atau justru mengutamakan keanekaragaman sebagai realitas sosial.

Lalu, bagaimanakah teori himpunan yang menekankan pada kesatuan himpunan melihat liberalisme yang menekankan pada keragaman?

Page 21: 4. badiou

Badiou menolak untuk mengatakan bahwa dalam liberalisme itu tidak ada kesetaraan atau kesatuan (teori himpunan).

Pertama, fakta tentang pasar bebas, memandakan adanya kesatuan pasar, dimana konsumen dianggap sebagai himpunan the one, yang tidak mengecualikan siapa saja.

Kedua, konsep kepemilikan mengalami kesetaraan atas nama komoditas pasar yang meleburkan batas sosial dan ekonomi pemiliknya.

Page 22: 4. badiou

Ketiga, kesetiaan pada situasi (liberal) merupakan resep politik new yang menawarkan kesetaraan yang tidak pandang bulu. Bahwa manusia menjadi satu atau himpunan ketika mereka bersama menganut idelogi tertentu, misalnya liberalisme.

Page 23: 4. badiou

Kesimpulan

Inti teori Badiou ialah suatu politik event, truth dan subyek, dimana new (baru) dan evil (kejahatan) dianggap sebagai bentuk dialektika situasi yang muncul dari konsistensi dan inkonsistesi.

Bahwa peristiwa mendorong kebenaran (truth) , dimana kebenaran itu sangat ditentukan oleh situasi.

Page 24: 4. badiou

S E L E S A I