maam13.files.wordpress.com · web viewdalam rangka itu maka stmik triguna dharma khusunya prodi...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktik
Secara umum, Kerja Praktik adalah kegiatan mahasiswa untuk menerapkan
ilmu dan teori dalam keterampilan yang diperoleh mahasiswa selama proses
pembelajaran di bangku kuliah kemudian dipraktikkan dalam keadaan dan
suasana yang berada di lingkungan Kerja Praktik.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktik ini dipilih Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai sumber untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan. Kerja Praktik ini dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus 2017
sampai dengan 02 September 2017 yang berlokasi di Jl. A.H Nasution No.32
Lt.II, Medan dan ditempatkan di bagian Bidang Pengolahan Data, Perencanaan
dan Pengembangan. Waktu kegiatan Kerja Praktik di Dinas Penanaman Modal
Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mulai pukul 08:00 WIB s/d pukul 16:00 WIB
Maksud didirikannya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Medan adalah untuk menyelenggarakan pelayanan
perijinan yang prima dan satu pintu. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong
terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal dan investasi dalam
rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat Kota Medan. Adapun prinsip dari
pelayanan prima adalah sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Menpan
Nomor 81 Tahun 1993, antara lain: sederhana, jelas, aman, transparan, effisien,
ekonomis, adil dan tepat waktu.
1
2
Dalam rangka itu maka STMIK Triguna Dharma khusunya Prodi Sistem
Informasi mewajibkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh di kuliah kedalam lingkungan kerja yang sebenarnya.
1.2 Tujuan Kerja Praktik
Secara umum tujuan dari Kerja Praktik adalah membina mahasiswa agar
dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa yang lebih baik untuk
dapat menyesuaikan diri dan mampu beradaptasi dengan dunia kerja yang
sesungguhnya. Adapun yang menjadi tujuan dari Kerja Praktik yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui secara langsung tentang instansi atau perusahaan
2. Untuk menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh di perkuliahan
3. Untuk memahami konsep-konsep non akademis didunia kerja
4. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta membuka cakrawala
berpikir lebih luas
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam sistem kerja instansi serta
dapat memberikan saran untuk peningkatan dan efisiensi dalam bekerja
6. Untuk meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi
3
1.3 Manfaat Kerja Praktik
Adapun manfaat Kerja Praktik adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Adapun manfaat dari Kerja Praktik bagi mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan untuk menyesuaikan diri dan memahami kondisi,
kebutuhan, serta hambatan dilingkungan tempat Kerja Praktik.
b. Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja karyawan pada bagian kantor
dan sistem kerja karyawan yang bekerja dibagian lapangan.
c. Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam
bekerja nantinya.
d. Dapat menerapkan serta dapat mengembangkan ilmu yang dapat diperoleh
selama kuliah dengan Kerja Praktik.
e. Agar mahasiswa memiliki bekal nantinya dalam menghadapi dunia kerja.
f. Menambah wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa terhadap penggunaan proses kerja komputer pada instansi atau
perusahaan swasta dalam kegiatan penyediaan informasi.
2. Manfaat bagi STMIK Triguna Dharma
Adapun manfaat dari Kerja Praktik bagi STMIK Triguna Dharma adalah
sebagai berikut:
a. Menjalin kerja sama antar perusahaan tempat pelaksanaan Kerja Pratik
dengan instansi kampus.
4
b. Agar sumber manusia yang dihasilkan lembaga pendidikan tersebut dapat
diterima bekerja dengan mudah diperusahaan tersebut.
c. Sebagai sarana komunikasi langsung antara pihak Akademik dengan
masyarakat luar.
d. Memperkenalkan Lembaga Pedidikan kepada masyarakat luar agar lebih
diakui keberadaannya.
3. Manfaat bagi DPMPTSP
Adapun manfaat dari Kerja Praktik bagi STMIK Triguna Dharma adalah
sebagai berikut:
a. Dapat menciptakan suatu kerjasama antara perusahaan dan lembaga
pendidikan dalam mempermudah mencari sumber daya manusia yang lebih
berpotensi dan handal.
b. Dapat membantu dan meningkatkan pekerjaan yang ada di DPMPTSP
1.4 Ruang Lingkup Kerja Praktik
Ruang lingkup kerja praktik merupakan kegiatan-kegiatan yang diberikan
oleh perusahaan. Dalam hal ini ruang lingkup Kerja Praktik adalah sebagai berikut
:
1. Membantu mengetik surat undangan rapat
2. Membantu mengetik data pendukung elemen data IKK Kabupaten/Kota
EKPPD Tahun 2017 terhadap LPPD Tahun 2016
3. Menjadi Operator pada saat rapat staf
4. Menginstal printer pada setiap komputer yang ada
5
1.5 Metode Pelaksanaan Kerja Praktik
Untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktik ini, data peroleh dari Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu baik data tertulis dan tidak
tertulis. Dalam melaksanakan Kerja Praktik ini juga menggunakan beberapa
metode. Adapun metode-metode yang digunakan dalam menyusun laporan Kerja
Praktik ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Untuk mendapatkan data, dengan langsung mengunjungi Dinas Penanaman
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu guna memperoleh data yang
berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan kerja
praktik pada perusahaan tersebut.
2. Wawancara
Dalam hal ini, diperoleh informasi yang dibutuhkan dengan bertanya langsung
kepada pihak-pihak yang terkait dalam pengurusan izin usaha dan yang
berkompeten dalam instansi tersebut.
3. Pengambilan Data
Dalam hal ini, juga dilakukan pengambilan data dengan mengambil contoh
dokumen dan laporan yang ada pada bagian administrasi di instansi tersebut.
6
1.6 Lokasi Kerja Praktik
Adapun pelaksanaan Kerja Praktik ini berlangsung selama satu bulan,
dimulai tanggal 07 Agustus 2017 sampai tanggal 02 September 2017. Kerja
Praktik dilaksanakan di Dinas Penanaman Modan Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu yang beralamat di Jl. A.H Nasution No.32 Lt.II, Medan. Kerja Praktik ini
dilakukan sebagaimana para karyawan masuk kerja yaitu dari pukul 08:00 WIB
sampai dengan pukul 16:15 WIB.
Gambar 1.1 Denah Lokasi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Medan.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Medan (DMPTSP)
Pembentukan Instansi Penanaman Modal telah melalui jalan cukup panjang.
Sejak intruksi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono melalui Inpres No. 3 Tahun
2006 yang meminta percepatan finalisasi RUU Penanaman Modal yang tertahan
selama tujuh tahun, penyederhanaan proses Perijinan Penanaman Modal hingga
realisasi Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu, penguatan lembaga Penanaman
Modal mengalami dinamika berkenaan dengan payung hukumnya.
Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal akhirnya
disahkan merespon intruksi Presiden No. 3 Tahun 2006. Salah satu butir
pentingnya adalah amanah tentang wewenang daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota untuk mengurus bidang Penanaman Modal yang ada di wilayah
nya masing-masing.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 dikeluarkan untuk membagi
kewenangan urusan Pemerintahan ke daerah dan bidang Penanaman Modal adalah
salah satu bidang urusan yang didelegasikan se Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pada tahun yang sama , PP No. 41 Tahun 2007 ditandatangani untuk mengatur
struktur organisasi perangkat daerah. Bidang Penanaman Modal dinyatakan ada
dalam bentuk Badan atau Kantor, tergantung besaran variabel pengukur daerah
tersebut. Kedua Peraturan Pemerintah tersebut telah menjelaskan pula bahwa
8
Pelayanan Terpadu Satu Pintu diselenggarakan oleh instansi yang mengurusi
Bidang Penanaman Modal.
Namun setahun kemudian, pada Tahun 2008 Menteri Dalam Negeri
mengeluarkan peraturan yang cukup aneh. Peraturan Mendagri No. 20 Tahun
2008 mengatakan bahwa unit Pelayanan Perijinan Terpadu dibentuk sebagai satu
organisasi yang berdiri sendiri. Meskipun telah melanggar PP 41/2007 yang
secara kedudukan hukum berada diatas Permendagri. Beberapa daerah ternyata
melaksanakan ketentuan itu termasuk Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan
maka berdirilah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu ( BPPT ).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden No.
27 Tahun 2009 yang menegaskan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
dilaksanakan oleh perangkat daerah Penanaman Modal dan bukan sebagai
organisasi yang berdiri sendiri. Pada tahun 2014 menjelang akhir masa jabatannya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengeluarkan Peraturan Presiden
No. 97 Tahun 2014 yang isinya sebenarnya mengulangi aturan bahwa pelaksanaan
PTSP harus berada di instansi Penanaman Modal. Kali ini nomenklaturnya
ditentukan dengan gambling, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (BPMPTSP).
Pada pertengahan tahun 2016 Pemerintah mengeluarkan peraturan yang
ternyata sama sekali berbeda dengan peraturan-peraturan terdahulu. Peraturan
pemerintah No.18 Tahun 2016 yang dikeluarkan pada bulan juni menyebutkan
bahwa Bidang Penanaman Modal dibawahi oleh sebuah Dinas. Pada tahun 2017
tepatnya pada bulan januari, Badan Penanaman Modal (BPM) dan Badan
9
Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Medan telah berganti nama menjadi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) Kota
Medan. Perubahan ini merupakan nomenklatur kedua setelah tahun 2009 lalu
menyandang nama Badan dari sebelumnya disebut Kantor (2002-2008).
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 yang dikeluarkan pada bulan Juni
lalu yang memerintahkan demikian. Namun kali ini ultimatum agar Dinas
Penanaman Modal menyelenggarakan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) yang tertunda sejak 2009 lalu. Dalam rangka Good Govermance maka
Pelayanan Prima kepada masyarakat secara sederhana, jelas, aman, transparan,
efisien, ekonomis, adil dan tepat waktu. Mutlak harus dilaksanakan agar dapat
memberikan kepuasan kepada masyarakat serta menciptakan iklim usaha yang
kondusif bagi Pananaman Modal dan Investasi dalam rangka pemberdayaan
ekonomi masyarakat Kota Medan.
Pelayan Prima dituangkan pada visi dan misi Nasional Indonesia,
menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima aparatur
pemerintah kepada masyarakat merupakan keharusan dan tidak dapat diabaikan
lagi, karena hal ini merupakan bagian tugas dan fungsi pemerintah. Pelayanan
prima kepada masyarakat tersebut diatas tertuang antara lain adalah:
1. GBHN Republik Indonesia Tahun 1999 Bab III.
2. INPRES No. 1 Tahun 1995 tentang Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah
kepada Masyarakat.
3. Keputusan Menpan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana
Pelayanan Umum.
10
4. Surat Edaran Menkowasbangpan Nomor 56/MK.WASPAN/6/1998, antara lain
menyebutkan bahwa langkah-langkah perbaikan mutu pelayanan masyarakat
diupayakan dengan menerapkan pola pelayanan terpadu (satu atap dan satu
pintu) bagi unit-unit kerja kantor pelayanan yang terkait dalam proses ataupun
menghasilkan suatu pruduk pelayanan.
5. Keputusan Menpan No. KEP/26/M.PAN/2004 Tentang pedoman umum
penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah.
6. Keputusan Menpan No. KEP/26/M.PAN/2004 Tentang petunjuk teknis
transparansi dan akuntabilasi dalam penyelengaraan pelayanan publik.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah antara lain ditegaskan bahwa tujuan pemberian otonomi
adalah berupaya memberikan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang
semakin baik kepada masyarakat, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan
dan pemerataan. Jadi kualitas layanan aparatur pemerintah kepada masyarakat
merupakan indikator keberhasilan otonomi daerah. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka Pemerintahan Kota Medan membentuk Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sesuai dengan peraturan daerah
Kota Medan tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota Medan.
Visi, Misi dan Motto
Sebagaimana Instansi Pemerintah yang bertanggung jawab kepada Walikota
Medan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP)
Kota Medan memiliki visi dan misi sebagai berikut:
11
Visi :
Terwujudnya Pelayanan Prima Perijinan untuk mewujudkan Medan Kota
Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera.
Misi :
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan rumusan umum mengenai
upaya yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya tarik investasi di Kota Medan.
2. Meningkatkan realisasi investasi di Kota Medan.
3. Menciptakan iklim investasi yang menarik dan kondusif.
4. Meningkatkan pelayanan perijinan dan non-perijinan yang sederhana,
transparan, tepat waktu dan memiliki kepastian hukum.
Motto :
Pelayanan Prima Perijinan dan Penanaman Modal, Bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme.
2.1.1 Logo Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Medan (DPMPTSP)
Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu Perusahaan
atau Organisasi. Sebuah logo biasa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain
yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar
unik dan mudah dibedakan dengan Perusahaan pesaing. Berikut logo DPMPTSP :
12
Gambar 2.1 Logo Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Medan.
2.1.2 Arti Logo DPMPTSP Kota Medan
Logo pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Medan melambangkan warna hijau yang mempunyai arti yaitu :
1. 17 Biji Padi berarti tanggal 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
2. 8 Bunga Kapas berarti bulan ke 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia.
3. 4 Tiang dan 5 Bahagian dari Perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
4. 1 Bambu Runcing yang terletak dibelakang Perisai adalah Lambang
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia dan 5 bahan-bahan pokok yang
terpenting dihadapan bambu runcing berarti kemakmuran serta keadilan social
yang merata ada dihadapan kita.
13
5. Bintang yang bersinar adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup
penduduk Kota Medan khususnya Indonesia pada umumnya akan bersinar
bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemeralatan.
6. 5 Sinar Bintang berarti 5 bahan pokok terpenting yang diekspor dari Medan
dan 5 bahagian Perisai berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik
Indonesia.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan tiap bagian baik
secara posisi maupun tugas yang ada pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan.
Adapun gambaran dari struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Medan adalah sebagai berikut :
15
2.3 Deskripsi Jabatan
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Walikota melaksanakan
urusan pemerintahan bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas yang diperintahkan kepada Pemerintah Daerah. Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal;
2. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal;
3. Pengkoordinasian kebijakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal
dengan lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah dan dunia usaha;
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang penanaman
modal;
5. Pelaksanaan administrasi dinas; dan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas
pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) meliputi :
1. Menetapkan rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
2. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, program, kegiatan,
keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas;
16
3. Menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu yang meliputi bidang perencanaan pengembangan
iklim penanaman modal, bidang promosi penanaman modal, bidang
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan bidang data, sistem informasi
teknologi dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan pelayanan
perizinan;
4. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan kementerian, lembaga
pemerintah non kementerian, dan lembaga lainnya dalam rangka
penyelenggaraan urusan bidang penanaman modal;
5. Menetapkan hasil penilaian kerja aparatur sipil negara dalam lingkungan
Dinas;
6. Menyelenggarakan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
7. Menetapkan laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas
pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasi penyusunan program
dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu serta tugas pelayanan
administratif. Sekretaris menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan program setiap sekretariat.
b. Pelaksanaan pembinaan administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian.
c. Penyelenggaraan administrasi umum, rumah tangga dan perlengkapan.
17
d. Penyelenggaraan administrasi keuangan.
e. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian.
f. Penyelenggaraan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan.
g. Penyiapan bahan rancangan dan pendokumentasian perundang-undangan,
pengolahan perpustakaan dan hubungan masyarakat.
h. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja rutin.
i. Pengolahan naskah dinas.
j. Penyusunan laporan hasil kegiatan badan.
k. Pelaksanaan kordinasi dengan unit kerja terkait.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya kesekretariatan dibantu oleh :
1. Sekretariat
Sekretariat merupakan unsur staf pada Dinas yang dipimpin oleh Sekretaris
yang berada di bawah dan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
2. Bidang Pengelolaan Data, Perencanaan dan Pengembangan
a. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi
b. Seksi Perencanaan
c. Seksi Pemberdayaan Manusia
3. Bidang Promosi Penanaman Modal
a. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal
18
b. Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal
c. Seksi Sarana dan Prasarana Penanaman Modal
4. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Pengaduan Kebijakan
a. Seksi Pemantauan dan Pembinaan
b. Seksi Pengaduan dan informasi Layanan
c. Seksi Kebijakan Deregulasi, Penyuluhan dan Peningkatan Layanan
5. Bidang Pelayanan Perijinan Usaha dan Tanda Daftar
a. Seksi Pelayanan Izin Gangguan
b. Seksi Pelayanan Izin Usaha
c. Seksi Pelayanan Tanda Daftar
6. Bidang Perijinan Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup
a. Seksi Perijinan Tata Ruang dan Pembangunan
b. Seksi Perijinan Perhubungan
c. Seksi Lingkungan Hidup
7. Bidang Perijinan Kesehatan Ketenagakerjaan Lainnya
a. Seksi Perijinan Petugas Kesehatan
b. Seksi Perijinan Layanan Kesehatan lainnya
c. Seksi Ketenagakerjaan lainnya
8. Tim Teknisi
9. UPT
10. Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksanaan
2.3.1 Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan
19
Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan merupakan
unsur ini pada Dinas yang di pimpin oleh Kepala bidang, yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris.
1. Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengolahan dan informasi,
perencanaan dan pengembangan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan menyelenggarakan
fungsi dengan rincian :
a. Pengkoordinasian perencanaan program dan kegiatan serta pelaksanaan
perencanaan program kegiatan Bidang dengan mempedomi Rencana
Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergis
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang umtuk terselenggaranya
aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
c. Fasilitas, Supervisi dan Penyatuan Pelaksanaan tugas Bidang meliputi
rumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya lingkup dinas untuk
terselenggaranya tugas dan kegiatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
20
d. Pendistribusian Tugas, Pembimbingan, Penilaian, Penghargaan dan
Penegakan/Pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment)
lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
kelancaran tugas.
e. Pelaksanaan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
mengenai pengolahan data dan system informasi perijinan.
f. Pengkoordinasian pengumpulan data, informasi, peraturan perundang-
undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan data, dokumentasi
dan system informasi perijinan, pengordinasian perencanaan prosedur,
mekanisme dan persyaratan sebagai dasar pelaksanaan untuk
meningkatkan pelayanan perijinan secara elektronik.
2.3.2 Bidang Promosi Penanaman Modal
Bidang Promosi Penanaman Modal merupakan unsur ini pada Dinas yang
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
1. Bidang promosi Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup promosi penanaman modal.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang Promosi
Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi dengan rincian :
a. Perencanaan program dan kegiatan Bidang dan mempedomani Rencana
Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergis
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
21
b. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya
lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan
penegakan/pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment)
lingkup Bidang berdasarkan peraaturan perundang-undangan untuk
kelancaran tugas.
d. Pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis promosi penanaman
modal.
e. Pengkoordinasian penyusunan bahan pengembangan promosi pananaman
modal.
f. Pelaksanaan penyusunan laporan kinerja program bidang promosi
penanaman modal.
g. Pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi
penanaman modal lingkup Kota.
h. Perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri.
i. Pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri.
j. Pelaksanaan penyelenggaraan promosi penanaman modal lingkup Kota.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana Bidang Promosi
Penanaman Modal membawakan 3 (tiga) Seksi meliputi :
1. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal;
22
2. Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal; dan
3. Seksi Sarana dan Prasarana Penanaman Modal.
2.3.3 Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan,
Kebjakan dan Pelaporan Layanan
Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan,
Kebijakan dan Pelaporan Layanan merupakan unsur lini pada Dinas yang
dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Bidang Pengendalian Pelaksanaan penanaman Modal, Pengaduan,
Kebijakan dan Pelaporan Layanan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal,
Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaiman dimaksud Bidang
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan
Pelaporan Layanan menyelenggarakan fungsi dengan rincian :
1. Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomi Rencana
Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya sinergis
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Penetapan Standar Operasional (SOP) dan standar lainnya lingkup Bidang
untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
23
3. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan
penegakan/pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup
Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas.
4. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Pengadilan Pelaksanaan Penanaman
Modal, pengaduan, kibijakan, dan pelaporan layanan.
5. Pelaksanaan pengendalian, pengaduan, kebijakan dan pelaporan layanan
penanaman modal.
6. Pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor usaha
dan wilayah.
7. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitas penyelesaian permasalahan penanaman
modal.
8. Pelaksanaan pengawasan kepatuhan dan kewajiban perusahaan penanaman
modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundangan.
9. Pelaksanaan penyusunan bahan penetapan pemberian fasilitas/insentif di
bidang penanaman modal lingkup Kota berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
10. Penyusunan laporan kinerja program Bidang Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal, Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan layanan.
11. Pengendalian, evaluasi dan penilaian lingkup Bidang meliputi pelaksanaan
perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan unsur pelaksanaan tugas
dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
12. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban
kepada atasan, dan
24
13. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas
dan fungsinya.
2.3.4 Bidang Pelayanan Perijinan Usaha dan Tanda Daftar
Bidang Pelayanan Perijinan Usaha dan Tanda Daftar merupakan unsur lini
pada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
1. Bidang Pelayanan Perijinan Usaha dan Tanda Daftar mempunyai tugas pokok
pelaksanaan sebagian tugas Dinas lingkup pelayanan ijin gangguan, ijin usaha
dan tanda daftar.
2. Dalam melaksanakan tuas pokok sebagaimana dimaksud Bidang Pelayanan
Perijinan Usaha dan Tanda Daftar menyelenggarakan fungsi dengan rincian :
a. Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomi Rencana
Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya
sinergitas perencanaan berdasarkan perturan perundang-undangan.
b. Penetapan Standar Operasional (SOP) dan standar lainnya lingkup
Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan
penegakan/pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punishment)
lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Pengkoordinasian penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis mengenai pelayanan perijinan lingkup ijin gangguan, ijin usaha
dan tanda daftar.
25
e. Pengkoordinasian pemeriksaan administrative dan teknis persyaratan
perijinan lingkup ijin gangguan, ijin usaha, dan tanda daftar.
f. Pengkoordinasian penerbitan dan distribusi surat perijinan lingkup ijin
gangguan, ijin usaha dan tanda daftar.
g. Melakukan koordinasi dalam rangka pelayanan perijinan lingkup ijin
gangguan, ijin usaha dan tandan daftar dengan perangkat daerah terkait,
baik secara berkala maupun incidental.
h. Melakukan pengendalian pelayanan perijinan lingkup ijin gangguan, ijin
usaha dan tanda daftar.
i. Pengendalian, monitoring, evaluasi dan penilaian lingkup Bidang
meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan
kebijakan, unsur pelaksanaan tugas dan unsur-unsur lainnya yang
dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
j. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai
pertanggungjawaban kepada atasan, dan
k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan
tugas dan fungsinya.
2.3.5 Bidang Perijinan Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Bidang Perijinan Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup
merupakan unsur linipada Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris :
26
1. Bidang Perijinan Tata Ruang, Perhubungan ddan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas dan fungsi pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas
lingkup perijinan tata ruang dan pembangunan, perhubunngan dan lingkungan
hidup.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang Perijinan
Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi
dengan rincian :
a. Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomi Rencana
Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya
sinegritas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Penetapan Standar Operasional (SOP) dan standar lainnya lingkup
Bidang untuk terselenggaranya aktivitas tugas secara optimal dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan pendistribusian tugas,
pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan/pemrosesan
kedisiplinan pegawai (reward and punishment) lingkup Bidang
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas.
2.3.6 Bidang Perizinan Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Perizinan Lainnya.
Bidang Perizinan Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Perizinan Lainnya
merupakan unsur lini Dinas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang
Perizinan Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Peirzinan Lainnya mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup perizinan kesehatan,
ketenagakerjaan, dan perizinan lainnya.
27
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang Perizinan
Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Perizinan Lainnya menyelenggarakan fungsi
dengan rincian :
a. Perencanaan program dan kegiatan Bidang dengan mempedomi Rencana
Umum Kota, RENSTRA dan RENJA Dinas untuk terlaksananya
sinergitas perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar lainnya
lingkup Bidang untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan
penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai (reward and punisment)
lingkup Bidang berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
kelancaran tugas.
2.3.7 Unit Pelaksana Teknis
Pembentukan, nomenklatur, tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan
ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
2.3.8 Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana
Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
1. Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam
pasal 61, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional dan pelaksana yang diatur dan
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
28
2. Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat
ditempatkan Jabatan Fungsional berdasarkan standar kebutuhan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kelompoko Jabatan Fungsional dan Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian / keterampilan dan kebutuhan.
4. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior
yang ditunjuk.
2.3.9 Tim Teknis
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat
membentuk Tim Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan kebutuhan.
Tim Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagaimana dimaksud beranggotakan
tenaga teknis internal Dinas lingkup pelayanan terpadu satu pintu yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Dinas.
Anggota Tim Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai kompetensi
dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. Tim Teknis Pelayanan Terpadu Satu
Pintu sebagaimana dimaksud memiliki kewenangan untuk memberikan
pertimbangan teknis dalam rangka memberikan rekomendasi perizinan dan
nonperizinan.
Dalam melaksanakan kewenangannya Tim Teknis Pelayanan Terpadu Satu
Pintu mempunyai tugas :
a. Meneliti permohonan izin
b. Mengadakan rapat pembahasan permohonan izin
29
c. Melaksanakan peninjauan lokasi/lapangan terhadap permohonan izin
apabila diperlukan
d. Melaksanakan proses perizinan, perhitungan retribusi, dan persiapan
konsep surat keputusan perizinan dan
e. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada
Kepala Bidang tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang
perlu diambil dalam hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas melalui Kepala Seksi.
30
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengamatan
Pelaksanaan Kerja Praktik dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus 2017 s/d
02 September 2017 pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Kota Medan. Selama menjalankan Kerja Praktik penulis
dibimbing oleh Koordinator yang ada dengan menggunakan fasilias yang tersedia.
Dengan melakukan Kerja Praktik di DPMPTSP, maka Mahasiswa
diharuskan mematuhi peraturan–peraturan yang diberikan, salah satunya dengan
tepat waktu dan bersikap sopan terhadap pihak karyawan maupun Mahasiswa lain
nya serta dapat melaksanakan tugas–tugas yang diberikan Koordianator di tempat
Mahasiswa melaksanakan Kerja Praktik. Pada pelaksanaan Kerja Praktik terdapat
metode pengambilan data untuk mendapatkan informasi dan keterangan yang
diperlukan sebagai bahan masukan, pembahasan, penganalisaan dan sebagai
bahan untuk mengambil keputusan.
3.1.1 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan di bagian Administrasi tentang
Pengurusan Legalisir Ijin dapat digambarkan melalui Flowchart untuk
mengetahui alur kerjanya.
31
3.1.2 Simbol Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai alur yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara
penyajian dari suatu algoritma. Berikut ini adalah beberapa simbol yang
digunakan dalam membuat Flowchart :
No Simbol Nama Fungsi
1. DecisionKondisi untuk
memungkinkan pilihan alternatif
2. TerminalDigunakan untuk
Memulai dan mengakhiri proses
3. DocumentMenandakan dokumen
dalam bentuk surat, buku/berkas dan cetakan.
4.Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pengolahan
yang tidak dilakukan oleh komputer
5. Flow DirectionSimbol arah data / arus
data / aliran data
6. StorageSimbol yang
menunjukkan bahwa data akan disimpan
32
3.1.3 Flowchart
Berikut adalah gambaran Flowchart Pengurusan Legalisir Izin di Kantor
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan :
Gambar 3.1 Flowchart Pengurusan Legalisir Izin
33
Keterangan:
1. Tahap awal Pemohon menyerahkan dokumen permohonan legalisir izin ke
Staff Pegawai
2. Staff Pegawai menerima dokumen permohonan legalisir izin
3. Staff Pegawai memproses dokumen permohonan legalisir izin
4. Jika dokumen permohonan legalisir izin memenuhi persyaratan maka Staff
Pegawai langsung memverifikasi izin, namun jika belum memenuhi
persyaratan maka Staff Pegawai mengembalikan dokumen permohonan
legalisir kepada Pemohon untuk dilengkapi kembali
5. Selanjutnya dokumen yang telah di verifikasi diserahkan kepada Pemimpin
6. Pemimpin menerima dokumen yang telah di verifikasi kemudian
menandatangani dokumen tersebut
7. Pemimpin memberikan kembali dokumen yang telah ditandatangani ke Staff
Pegawai
8. Staff Pegawai memberikan penomoran dan stempel pada dokumen tersebut.
Kemudian Staff Pegawai menyimpan pertinggal untuk Instansi dan
memberikan dokumen yang telah di legalisir kepada Pemohon.
34
3.2 Pembahasan
Selama menjalani Kerja Praktik di Kantor Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan, banyak hal-hal yang bisa didapat dan
yang berguna sebagai modal untuk memasuki dunia kerja yang dapat dilihat
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan, maka dapat dijelaskan
kelebihan dan kelemahan sistem yang ada :
1. Kelebihan Sistem
Adapun kelebihan dari sistem Pengurusan Legalisir Izin DPMPTSP Kota
Medan adalah:
a. Semua pekerjaan sudah menggunakan sistem yang telah
terkomputerisasi untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja
b. Menggunakan sistem online dalam meningkatkan pekerjaan
c. Menggunakan database yang mempermudah untuk menyimpan data
dan menghindari kerangkapan data
2. Kelemahan Sistem
Adapaun kelemahan dari sistem Pengurusan Legalisir Izin DPMPTSP Kota
Medan adalah:
a. Fasilitas komputer dan printer masih sedikit sehingga menghambat
kerja pegawai
35
b. Koneksi wifi yang sangat lambat sehingga menghambat kerja pegawai
3. Usulan Perbaikan
Adapun usulan perbaikan yang bisa di ambil dari kelemahan sistem yang
ada pada DPMPTSP Kota Medan adalah sebagai berikut:
a. Harus ada penambahan fasilitas komputer dan printer agar
mempermudah dan memaksimalkan kerja pegawai
b. Menambah kecepatan wifi agar kinerja pegawai meningkat dan dapat
melayani dengan baik
36
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan selama melaksanakan Kerja
Praktik di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Medan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perangkat komputer yang tersedia hanya sedikit pada kantor Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan
2. Printer yang tersedia tidak memadai sehingga memperlambat proses kerja
3. Fasilitas wifi masih sangat sedikit dan juga koneksinya yang lambat sehingga
memperlambat proses kerja
4. Absensi pegawai sudah menggunakan sistem Finger Print yang dapat
meminimalisir kecurangan absensi
5. Sudah menggunakan sistem sms gateway untuk memudahkan Investor dalam
memperoleh informasi
6. Sudah menggunakan sistem online dalam pengurusan izin untuk memudahkan
Investor
37
4.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan Kerja Praktik yang telah dilakukan, maka tidak
ada salahnya apabila Mahasiswa juga ingin memberikan saran untuk pihak
DPMPTSP. Beberapa saran Mahasiswa untuk DPMPTSP, Kampus STMIK
Triguna Dharma dan bagi Mahasiswa/I antara lain sebagai berikut:
1. DPMPSTP
a. Perlunya penetapan posisi kerja bagi Mahasiswa/I yang melaksanakan
Kerja Praktik, agar Mahasiswa/I yang melaksanakan Kerja Praktik
tersebut tidak merasa diabaikan
b. Perlu meningkatkan disiplin kerja kepada pegawai baik itu disiplin waktu
maupun loyalitas dalam bekerja
c. Lebih memperhatikan dan memberikan bimbingan kepada Mahasiswa
yang sedang melakukan Kerja Praktik agar mendapatkan gambaran
pekerjaan yang akan dikerjakan
2. STMIK Triguna Dharma
a. Untuk memperlancar pelaksanaan Kerja Praktik diharapkan kepada
STMIK Triguna Dharma agar dapat menjalin kerja sama dengan
Perusahaan atau Intansi Pemerintah yang lain dengan baik guna
mempermudah Mahasiswa/I untuk memperoleh tempat Kerja Praktik
38
b. Diharapkan kepada STMIK Triguna Dharma untuk meningkatkan
kualitas dosen pengajar agar Mahasiswa/I dapat menerima ilmu yang
diberikan dengan baik dan dapat bersaing dengan Mahasiswa/I dari
kampus lain
c. Diharapakan kepada STMIK Triguna Dharma untuk mengajarkan sistem
hospitalty kepada Staff Pegawai untuk lebih ramah dan sabar dalam
melayani Mahasiswa/I
3. Mahasiswa
a. Mahasiswa/I diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dari
kampus maupun dari luar kampus untuk menghadapi dunia kerja
nantinya
b. Mahasiswa/I diharapkan dapat menjaga nama baik STMIK Triguna
Dharma pada saat melakukan Kerja Praktik
c. Mahasiswa/I harus lebih berinisiatif, banyak bertanya dan membantu
pegawai yang memerlukan bantuan