×ÿ æ 1påÇ Á£1g3r!¬¬à§íÎ d ×fc · 2018. 7. 19. · title ×ÿ æ 1påÇ...

290

Upload: others

Post on 20-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

i ii ii ii ii i

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 2: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

iiiii

SANG PEMBAHARUPerjuangan dan Ajaran Syaikh

Siti Jenar

Page 3: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

i i ii i ii i ii i ii i i

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 4: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

i vi vi vi vi v

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

SANG PEMBAHARUPerjuangan dan Ajaran Syaikh Siti JenarBuku 3Agus Sunyoto© Agus Sunyoto, 2004

x + 280 halaman; 12 x 18 cm1. Sastra-Sejarah 2. SufismeISBN: 979-3381-47-7

Editor: Retno SuffatniRancang sampul: Haitami el-JaidSetting/Layout : Santo

Penerbit dan Distribusi:Pustaka Sastra LKiS YogyakartaSalakan Baru No. 1 Sewon BantulJl. Parangtritis Km. 4,4 YogyakartaTelp.: (0274) 387194Faks.: (0274) 379430http://www.lkis.co.ide-mail: [email protected]

Anggota IKAPI

Cetakan I: Januari 2004Cetakan II: Maret 2004Cetakan III: April 2004Cetakan IV: September 2005Cetakan V: Agustus 2008

Percetakan:PT LKiS Printing CemerlangSalakan Baru No. 3 Sewon BantulJl. Parangtritis Km. 4,4 YogyakartaTelp.: (0274) 7472110, 417762e-mail: [email protected]: [email protected]

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 5: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

vvvvv

Pengantar Redaksi

Daya tahan setiap pemikiran, ajaran, aliran,ideologi, peradaban, dan semacamnya sangat diten-tukan oleh seberapa besar pemikiran tersebut dapatditerima di tengah masyarakat, penguasa, dankomitmen para pengikutnya dalam menjaga ke-langsungan. Bila ketiga komponen tersebut tumbuhsubur maka akan menemukan masa kejayaan.Sebaliknya, bila salah satu dari ketiga komponentersebut tidak seiring maka akan mengalamiketersendatan, keterpurukan, bahkan kepunahan.

Oleh karena itu, wajar bila sering kali terjadi se-buah pemikiran pada satu zaman masyhur, namunpada zaman yang berbeda mengalami keredupan, atausebaliknya. Pada periode tertentu dikutuk, pada saatyang lain dipuja habis-habisan. Dalam situasi sepertiini kaum elit (masyarakat-agamawan-penguasa-intelektual) memegang peran yang sangatmenentukan.

Salah satu contoh peran signifikan kaum elit inidapat disimak dalam kasus yang menimpa Syaikh Siti

Page 6: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

v iv iv iv iv i

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Jenar. Dalam cerita-cerita babad, ajaran-ajaran SyaikhSiti Jenar dianggap sebagai bid’ah, menyimpang dariajaran Islam. Oleh karena itu, melalui sidang dewanWali, Syaikh Siti Jenar dihukum mati. Polemik terjaditatkala kitab rujukan yang berbeda kita jajarkan.Katakanlah novel yang ada di tangan pembaca ini kitajadikan rujukan.

Novel ini sangat menarik karena memberikanperspektif baru dalam cara baca-pandang terhadapsejarah. Dengan merujuk pada kitab-kitab versiCirebon, novel ini mampu menghadirkan sisi-sisikemanusiawian Syaikh Siti Jenar. Novel ini mampuhadir tanpa absurditas dan paradoksal. Tidak adatragedi pengadilan oleh Wali Songo, apalagi hinggaputusan hukuman mati.

Pada buku pertama, pembaca telah diajak ber-ziarah pada konsep filosofis Yang Wujud danmaujud serta pengalaman ruhani Syaikh Siti Jenarmenuju Yang Mutlak. Menyusur jauh pada asal usulSyaikh Siti Jenar hingga berangkat menjalankanibadah haji ke Makah. Di Makah inilah Syaikh SitiJenar “berjumpa” dengan Abu Bakar Asy-Syidiq yangmengajarkan tarekat kepadanya. Pada buku kedua,memuat kembalinya Syaikh Siti Jenar dari Makah,menyebarkan ajarannya, hingga diangkat menjadidewan Wali.

Page 7: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

v i iv i iv i iv i iv i i

Buku yang ada ditangan pembaca ini merupa-kan buku ketiga, yang mengupas tentang perjalananSyaikh Siti Jenar setelah menjadi dewan wali. Sebagaiseorang tokoh yang ditugaskan di tanah Jawa, SyaikhSiti Jenar melakukan beberapa pembaruan sepertipenggunaan istilah Pondok Pesantren (sebelumnya:Padepokan) dan membangun konsep masyarakat(sebelumnya: konsep kawula). Secara substantif,konsep masyarakat (Arab: Musyârakah) menempatkansetiap individu pada derajat yang sama dan memilikihak-hak dasar yang tidak dapat diganggu oleh siapapun, termasuk dalam hal keyakinan beragama. Konsepyang dikembangkan secara masif oleh Syaikh SitiJenar ini mendapatkan perlawanan dari penguasaabsolut, monarki, raja. Karena dengan Musyârakah hak-hak prerogatif (mutlak) raja mendapatkan kendali.Konsep kawula yang secara kebahasaan (apalagi secaraistilahi) berkonotasi ketakberdayaan manusia satu atasmanusia yang lain, semakin redup.

Pada buku ketiga ini (sampai kelima nanti) kamimemberi “identitas” baru pada seri “Syaikh SitiJenar” karya Agus Sunyoto ini dengan judul SangPembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar.

Kami menyampaikan terima kasih dan peng-hargaan kepada Mas Agus Sunyoto yang memper-cayakan penerbitan karya ini kepada kami. Demikianpula pada sidang pembaca sekalian, yang antusias

Pengantar Redaksi

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 8: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

v i i iv i i iv i i iv i i iv i i i

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

menyambut baik karya Agus Sunyoto ini. Berbagaisambutan pembaca yang masuk ke meja redaksi, baikmelalui surat pos, e-mail, maupun telepon yangmempertanyakan “apakah seri Syaikh Siti Jenar yanglain telah terbit” cukup menggembirakan kami.Meskipun buku pertama dan kedua saat ini masing-masing telah cetak ulang yang ketiga, semoga bukuketiga ini dapat semakin memperlancar seri-seriberikutnya. Sebagai penutup, semoga buku-buku yangkami terbitkan dapat memberikan manfaat bagikhasanah sastra dan historiografi, khususnya di tanahair dan dunia Islam pada umumnya. Selamatmembaca.***

Page 9: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

i xi xi xi xi x

Daftar Isi

Pengantar Redaksi vDaftar Isi ix

1. ‘Ain al-Bashîrah 12. Kembali ke Sarang 173. Tanah Samiddha 694. Dang Hyang Semar 1235. Angin Perubahan 1916. Bumi Pasundan 247Biodata Penulis 279

Page 10: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

xxxxx

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 11: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

11111

‘Ain al-Bashîrah

S aat-saat awal ketersingkapan (kasyf) kesadaran jiwaadalah saat-saat yang paling berkesan bagi

seorang penempuh jalan ruhani (salik). Dikatakanpaling berkesan karena selama melintasi detik-detikterhalaunya gumpalan awan hitam penutup hati(ghain) yang menyesaki jiwanya, seorang salik akanmengalami pengalaman yang tak pernah ia pikirkandan ia bayang-bayangkan sebelumnya.

Dengan ketakjuban luar biasa, saat itu sang salikakan merasakan pancaran kecemerlangan purnamaruhani (zawâ’id) melimpahi relung-relung kalbunyayang diliputi pemahaman ruhani (fawâ’id). Ia juga akanmerasakan betapa menggetarkan dan memesonanyasaat mata batin (‘ain al-bashîrah) dengan kejernihandan kebeningan kesadaran jiwanya menyaksikanpancaran keindahan bintang-gemintang pengetahuanhati (thawâli’) yang tak tergambarkan oleh bahasamanusia.

Page 12: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

22222

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Ketersingkapan awal seorang salik adalahpengalaman paling menggetarkan yang tidak akan ter-lupakan. Sebab, dalam detik-detik dari rentangan waktuitu, kesadaran jiwanya akan menyaksikan gambaran-gambaran matra baru yang serba asing yang dicitrainuansa pelangi aneka rasa dan aneka warnakebahagiaan. Ibarat hari-hari malam dari cakrawalaal-basyar yang gelap diliputi kesunyian, kepedihan,nestapa, dan duka cita, ketersingkapan itumenyembulkan purnama kesadaran ruh insani dicakrawala jiwa yang memancarkan cahaya berkahdalam alunan irama musik dan nyanyian ruhani.

Sebagaimana salik yang lain, saat mengalamiperistiwa awal penyingkapan kesadaran jiwa itu,Raden Ketib tercengang-cengang dalam pesonaketakjuban. Bagaikan mengalami peristiwa yangmengguncang jiwa, dalam waktu cukup lama ia masihmerasakan betapa kuat kesan itu melekat di relung-relung ingatannya. Ia seperti masih bisa merasakanbetapa saat itu seolah-olah bertiup angin yangmembadai dan mengamuk dari relung-relungkedalaman jiwanya, menghalau gumpalan awan hitampenutup hati ghain yang menyesaki cakrawala jiwanya.Setelah itu, dengan sangat jelas ia saksikan terbitnyamatahari zawâ’id yang bersinar gemilang menerangirelung-relung pemahaman fawâ’id yang membentangdi cakrawala jiwanya.

Page 13: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

33333

Meski kesan dari peristiwa itu sangat kuat me-lekat di relung-relung kedalaman jiwanya, RadenKetib sendiri sulit menggambarkan dengan bahasamanusia tentang bagaimana sejatinya rangkaianpenyaksian dan perasaan yang dialaminya saat detik-detik kesadaran jiwanya itu tersingkap. Ia hanya bisamembandingkan pengalamannya itu ibarat kupu-kupu keluar dari kepompong. Demikianlah, iamerasakan kesadaran jiwanya tersingkap. Kemudian,dengan kepak sayap yang indah sang kupu-kuputerbang bebas menyaksikan keluasan dunia baru yangjauh lebih akbar dan menakjubkan dibandingkandunia kepompong.

Di tengah semerbak wangi bunga-bunga, sejukudara, dingin embun, dan hangatnya mentari pagi,sang kupu-kupu yang keluar dari kepompong me-ngepakkan sayap untuk mencari sari madu di antarakelopak bunga sambil memuji keagungan dan ke-muliaan Ilahi. Sang kupu-kupu merasa dunianyaadalah dunia keindahan dan kesucian yang diliputikeagungan dan kemuliaan. Namun, saat terbang diantara bunga-bunga itulah dengan pandang heran iamelihat—dengan pandangan mata seekor kupu-kupu—kawanan ulat yang ganas dan rakus meng-geragoti daun-daun, buah, dan bunga dari PohonKehidupan. Ah, betapa rakus. Betapa ganas. Betapamenjijikkan. Tidak ada manfaat apa pun dari ulat-

‘Ain al-Bashîrah

Page 14: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

44444

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

ulat ganas dan rakus itu selain merusak dan membi-nasakan Pohon Kehidupan. Dan, sang kupu-kupupun berkata dalam hati, “Sesungguhnya, dari ulat-ulat yang ganas, rakus, dan menjijikkan itulah akudulu berasal.”

Selama mengalami ketersingkapan itu, RadenKetib merasakan tengara misterius yang mengisya-ratkan betapa sesungguhnya awan hitam ghain yangbergumpal-gumpal menyesaki jiwanya itu tidakpernah terhalau tanpa kehendak Yang Ilahi, Dia SangPencipta, Yang Berkuasa mutlak memberi petunjuk(al-Hâdî) sekaligus Yang Berkuasa mutlak menye-satkan (al-Mudhill) makhluk ciptaan-Nya. Entah apayang sebenarnya telah terjadi pada dirinya, yang jelassejak mengalami peristiwa itu ia benar-benar merasagumpalan awan hitam penutup hatinya disibakkanoleh kuasa gaib al-Hâdi, seibarat terkuaknya lapisankepompong saat sang ulat hendak keluar menjadikupu-kupu.

Pengalaman ruhani adalah pengalaman rasa.Raden Ketib tidak bisa menjelaskan dalam bahasamanusia bahwa sesungguhnya keakuannya tidak ikutcampur dalam proses menguak lapisan kepompongsaat ia merasakan keberadaan dirinya sebagai kupu-kupu. Ia tidak bisa menjelaskan pengalamannya secaratepat, kecuali mengungkapkan dengan jujur betapadirinya dalam bentuk kupu-kupu itu telah diserap

Page 15: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

55555

oleh semacam “daya gaib” yang mendorongnya keluardari kepompong. Bahkan, saat dirinya telah keluardari kepompong pun ia hanya bisa mengungkapkanperasaan betapa semua gerak dari kehidupannyasebagai kupu-kupu seolah-olah diarahkan dandituntun oleh “daya gaib” tersebut.

Ya, daya gaib misterius itulah yang sejatinya telahmembimbingnya untuk mengenal dan memahamimakna kehidupan yang tergelar di hadapannya.Laksana wangi bunga yang menarik penciuman kupu-kupu, begitulah keberadaan daya gaib itu telahmemesonanya untuk mengepakkan sayap dan terbang.Daya gaib itu telah menuntunnya untuk mengenalidan memahami alam semesta tempat hakikat penge-tahuan (‘ilm) tersembunyi, yang membawanya padapenyaksian (ma’rifat) atas Kebenaran Sejati (al-Haqq)sebagai pengejawantahan dari Yang Mahaada (al-Wujûd).

Peristiwa penyingkapan kesadaran jiwa yang di-rasakan Raden Ketib ternyata menjadi peristiwa yangsangat menentukan perubahan jalan hidupnya.Peristiwa itu tidak saja membuat awan hitam ghainyang menyesaki jiwanya terhalau sehingga purnamapemahaman fawâ’id bersinar benderang di cakrawalajiwanya, tetapi ia juga merasakan betapa cakrawala

‘Ain al-Bashîrah

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 16: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

66666

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

pemahaman baru atas keberadaan segala sesuatu disekitarnya tiba-tiba terasa membentang luas danganti-berganti di hadapannya. Benda-benda yangterhampar di sekitarnya, misalnya, sebelumnya selaluia pahami sebagai benda mati tak berjiwa. Namun,seiring terkuaknya tirai penutup hati hingga terpancarpurnama pemahaman fawâ’id, ia tiba-tiba menangkapsuatu pemahaman aneh yang mengungkapkan betapadi dalam benda-benda yang terhampar di sekitarnyaitu sesungguhnya tersembunyi “bekas jejak” ciptaanyang sama dengan keberadaan dirinya.

Keberadaan makhluk hidup yang selama ini di-anggapnya sosok asing yang sama sekali tidak berhu-bungan dengan dirinya, tiba-tiba disadarinya memiliki“bekas jejak” ciptaan yang sama dengan dirinya. Iamerasa segala sesuatu yang tergelar di alam semesta;manusia, burung, hewan melata, ikan, tumbuh-tumbuhan, dan semua makhluk hidup tiba-tibaberubah seolah-olah menjadi sesuatu yang memilikihubungan dengan dirinya. Demikianlah, meski sulitditerima nalar, ia merasakan betapa sesungguhnyakeberadaan dirinya menjadi bagian dari semesta benda,makhluk hidup, rembulan, matahari, bintang, tanah,langit, air, dan angin.

Penyingkapan yang dirasakan Raden Ketib ter-nyata tidak hanya mengubah cara pandangnya ter-hadap segala sesuatu yang tergelar di alam semesta,

Page 17: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

77777

tetapi berkaitan pula dengan perubahan liku-liku per-jalanan hidup yang dilaluinya. Entah apa yangsesungguhnya telah terjadi dengannya. Kini ia tiba-tiba merasa gerak kehidupannya seolah-olah di-arahkan dan dituntun oleh daya gaib ke arah yangtidak ia ketahui ujungnya. Bahkan, saat menghadapipersoalan rumit pun ia merasakan seolah-olahdiarahkan oleh daya gaib untuk mengikuti jalan yangsering kali tak pernah dipikir dan dibayangkannya.

Keberadaan daya gaib dalam gerak kehidupan itusetidaknya ia rasakan saat ia dililit persoalan rumityang terkait dengan liku-liku usahanya mengungkaptabir misteri di balik kehidupan dan ajaran SyaikhDatuk Abdul Jalil. Sebelum mengalami peristiwapenyingkapan itu, ia merasakan betapa rumit danberliku-liku jalan untuk menguak misteri SyaikhDatuk Abdul Jalil. Namun, setelah peristiwamenakjubkan itu ia seolah-olah selalu mendapat jalanmudah yang sebelumnya tak pernah terlintas dalampikiran dan angan-angannya. Tabir gelap misterikehidupan dan ajaran Syaikh Datuk Abdul Jalil yangselama ini tertutup gumpalan awan hitam tebal tiba-tiba bersinar terang di hadapannya, laksana mataharikebenaran yang menginginkan keberadaannyadiketahui.

Setelah tabir awal misteri Syaikh Datuk AbdulJalil disingkap oleh Ki Gedeng Pasambangan, tiba-

‘Ain al-Bashîrah

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 18: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

88888

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

tiba ia merasa dibimbing oleh daya gaib misterius kearah penyingkapan tirai kedua. Yang mengheran-kannya, tabir kedua itu justru disingkap oleh Pange-ran Pamelekaran, kakeknya sendiri. Sungguh, sebe-lumnya tidak pernah ia bayangkan di benaknya bahwasang kakek pernah bertemu apalagi sampai memilikihubungan dekat dengan Syaikh Datuk Abdul Jalil.Pangeran Pamelekaran ternyata telah berkali-kalibertemu Syaikh Datuk Abdul Jalil; bukan hanya dalamperistiwa penyerangan Pakuwuan Caruban, melainkanjuga dalam serangkaian peristiwa penting di Terung,Surabaya, Demak, Caruban, bahkan di Wirasabha.

Tersingkapnya tirai pertama dan kedua yangmenyelubungi kehidupan dan ajaran Syaikh DatukAbdul Jalil diikuti dengan tersingkapnya tirai-tiraiberikutnya. Tanpa pernah menduga sebelumnyaRaden Ketib berjumpa dengan pembuka tirai ketiga,yakni adipati Cirebon. Sang adipati merupakan puteraalmarhum raja muda (prabu anom) Caruban Larang,Sri Mangana. Dia mengenal Syaikh Datuk Abdul Jalildengan sangat dekat, yang sudah dianggapnya kakaksulung. Adipati Cirebon banyak mengungkap liku-liku perjuangan dan ajaran rahasia yang disampaikanSyaikh Datuk Abdul Jalil, termasuk yang berasal daripenuturan ayahandanya, Sri Mangana.

Tirai keempat tanpa disangka-sangka disingkapoleh Syaikh Maulana Jati, guru agungnya, saat ia diajak

Page 19: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

99999

Ki Gedeng Pasambangan ke Banten. Sebagaimanakisah yang telah diketahuinya dari penuturan KiGedeng Pasambangan, ternyata guru agungnya itubenar-benar mengetahui secara mendalam kehidupandan ajaran Syaikh Datuk Abdul Jalil setelah kembalidari Hindustan. Dari Guru Agung Syaikh MaulanaJati itu pula ia mengetahui bahwa sesungguhnyaSyaikh Datuk Abdul Jalil bukan hanya seorang gurumanusia, melainkan juga seorang pembaharu yangmenata kehidupan masyarakat dengan kaidah-kaidahdan asas-asas yang sama sekali baru pada zamannya.

“Tetapi, seibarat matahari yang tak pernah me-nyisakan pamrih akan kecemerlangan cahayanya saatmenerangi dunia, demikianlah Syaikh Datuk AbdulJalil meninggalkan semua hasil perjuangannya demimenyongsong datangnya malam indah yang diterangibulan sabit dan berjuta-juta bintang yang gemerlapanmemenuhi penjuru langit,” ujar Syaikh Maulana Jatitentang Syaikh Datuk Abdul Jalil yang sangatdihormati dan dimuliakannya.

Kebenaran, jika sudah muncul maka ia akan terbitlaksana matahari di pagi hari. Pencarian kebenarantentang kehidupan dan ajaran Syaikh Datuk AbdulJalil yang dilakukan Raden Ketib telah membawanyake cakrawala pagi saat terbit fajar kebenaran. Bagaikan

‘Ain al-Bashîrah

Page 20: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 01 01 01 01 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

berada di alam mimpi, tiba-tiba ia merasakanbimbingan “daya gaib” telah mempertemukannyadengan Syaikh Datuk Bardud, salah seorang puteraSyaikh Datuk Abdul Jalil. Sungguh tak pernahterbayangkan sebelumnya bahwa ia akan bertemudengan putera guru manusia dan tokoh pembaharuitu. Bahkan, yang lebih membuatnya terheran-heranadalah kenyataan bahwa Syaikh Datuk Bardud sela-ma ini ternyata tinggal di Ndalem Pamelekaran ber-sama kakeknya.

Keberadaan Syaikh Datuk Bardud di kediamankakeknya sempat memunculkan tanda tanya di benakRaden Ketib tentang sikap kakeknya yang sepertisengaja menyembunyikan putera Syaikh Datuk AbdulJalil itu. Kenapa tidak sejak awal ia diperkenalkandengan Syaikh Datuk Bardud? Kenapa ia terlebihdahulu harus diperkenalkan dengan Ki GedengPasambangan? Kenapa keberadaan Syaikh DatukBardud di kediaman kakeknya sangat dirahasiakanhingga ia pun tidak diperbolehkan mengetahuinya?

Di tengah kecamuk tanda tanya yang memenuhibenaknya itulah Raden Ketib menjalin keakrabandengan Syaikh Datuk Bardud yang usianya lebih tuasekitar sepuluh tahun. Meski usia Syaikh DatukBardud baru sekitar empat puluhan tahun, dia tampaklebih tua. Kumis dan cambangnya yang dibiarkanmemenuhi hampir separo wajah mengesankan dia

Page 21: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 11 11 11 11 1

seolah-olah berusia hampir enam puluhan tahun.Selama berbincang-bincang dengan Syaikh DatukBardud itulah Raden Ketib menangkap pancaranmutiara kebijaksanaan di tengah samudera penge-tahuan yang tersembunyi di kedalaman jiwanya.

“Sebagian orang menilai ayahandaku, SyaikhDatuk Abdul Jalil, adalah manusia besar yang salahtempat dan salah waktu saat lahir ke dunia sehinggakehadirannya sulit diterima,” Syaikh Datuk Bardudmenuturkan kisah kehidupan ayahandanya kepadaRaden Ketib. “Namun bagiku, o Adinda, segalasesuatu yang terkait dengan kehidupannya semata-mata adalah rahasia-Nya. Sebab, sesuai ajarannya, Al-lah ‘Azza wa Jalla tidak pernah keliru menempatkanseseorang pada suatu zaman. Dan, lantaran itu sayayakin bahwa kelahiran, liku-liku hidup, bahkankematiannya adalah semata-mata karena kehendak-Nya.”

“Sungguh telah termaktub di dalam firman-Nyabahwa tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknyaserta tidak seorang pun perempuan mengandung dantidak pula melahirkan, kecuali dengan pengetahuan-Nya (QS. Fushshilat: 47). Ini bukan berarti bahwaSang Pencipta hanya menyaksikan segala sesuatusecara pasif, melainkan secara mutlak dan aktif. Diaikut terlibat di dalam merancang, membentuk,memelihara, dan bahkan menghancurkan seluruh

‘Ain al-Bashîrah

Page 22: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 21 21 21 21 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

ciptaan melalui ilmu-Nya. Bukankah Dia, Yang MahaMengetahui, tiada lain adalah Sang Pengetahuan (al-‘Alîm) itu sendiri?”

“Jika Adinda bertanya-tanya tentang keberadaansaya yang disembunyikan oleh Eyang PangeranPamelekaran di kediamannya tanpa sepengetahuanAdinda, pun jika Adinda bertanya kenapa tidak di-perkenalkan dengan rakanda sejak awal, maka se-sungguhnya hal itu adalah atas kehendak-Nya semata.Sesungguhnya, liku-liku perjalanan Adinda dalammenelusuri jejak kehidupan dan ajaran ayahandakumerupakan bagian dari Jalan (sabîl) yang digelar-Nya.Sebab, jika Dia menghendaki, bisa saja Eyang PangeranPamelekaran langsung memperkenalkan Adindadengan saya sehingga Adinda tidak perlu susah payahmenelusuri jejak kehidupan ayahandaku. Namun, Diamenghendaki agar Adinda berjalan melingkar-lingkardulu dengan berbagai hambatan dan rintangan. Ituberarti, dengan sukarela atau terpaksa, Adinda harusmenerima kehendak-Nya tanpa perlu bertanya ini danitu.”

“Sesungguhnya, menurut ajaran ayahandaku,segala sesuatu yang tergelar di alam semesta ini sudahditata sangat rapi tanpa setitik pun mengandungkekeliruan. Hanya mereka yang terhijab darikebenaran-Nya saja yang menganggap kehidupan dialam semesta ini kacau balau tidak teratur. Saya masih

Page 23: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 31 31 31 31 3

‘Ain al-Bashîrah

ingat bagaimana ayahandaku mengambil ibaratdengan mengisahkan sekumpulan orang buta yangdiundang dalam perjamuan agung oleh sang raja.”

“Dalam kisah itu disebutkan pada saat pestadimulai sekumpulan orang buta yang diundang sangraja datang dan berjalan beriring-iringan. Saat me-masuki bangsal agung yang sudah dipenuhi hidang-an lezat yang tertata rapi di atas meja, tiba-tiba salahseorang di antara mereka menabrak meja. Tumpah-ruahlah sebagian hidangan tersebut. Sang raja ter-senyum. Para undangan juga tersenyum. Namun,orang buta itu marah-marah. Dia memaki-maki parapelayan yang dianggapnya tidak mengatur meja secarabenar. Seperti halnya si pemarah buta itu, kawan-kawannya yang juga buta menganggap ruangan itutidak diatur dengan baik dan benar.”

“Begitulah, Adinda, bagi mereka yang telah ter-celikkan mata batinnya (‘ain al-bashîrah) akan me-mahami bahwa segala sesuatu yang tergelar di alamsemesta sesungguhnya sudah diatur dan ditata secarasempurna oleh Sang Pencipta. Bahkan, bagi yangsudah tercelikkan mata batinnya, kehidupan di duniaini hanya sebuah mimpi yang harus dilampaui sepertisaat kita tertidur singkat. Hanya mereka yang sudahtercelikkan mata batinnya saja yang bisa memahamimakna kebenaran (al-Haqq) di balik kehidupan yangdekat (ad-dunya) ini.”

Page 24: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 41 41 41 41 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Apakah Rakanda melihat saya tergolong di antaramereka yang sudah tercelikkan mata batinnya?” tanyaRaden Ketib meminta penjelasan.

Syaikh Datuk Bardud tersenyum mendengarpertanyaan Raden Ketib. Sesaat setelah itu, denganisyârat, bahasa perlambang, dia mengatakan bahwaRaden Ketib sesungguhnya telah dapat merasakandan menerima pesan darinya tanpa melalui bahasaindriawi manusia. Lantaran itu, pertanyaan lisan itutidak perlu dijawab melalui bahasa indriawi manusia.

Raden Ketib tertegun saat menyadari betapadirinya dapat menangkap bahasa perlambang yangdiungkapkan Syaikh Datuk Bardud. Namun, saat itupula ia sadar bahwa yang dimaksud Syaikh DatukBardud sebagai manusia yang sudah tercelikkan matabatinnya itu tidak lain dan tidak bukan adalah merekayang telah tersingsingkan gumpalan awan hitam ghaindari dalam hatinya sehingga pemahaman fawâ’id-nyadapat menangkap kenyataan yang tergelar di sekitarnyasebagai kebenaran hakiki (al-Haqq). Dengan kesadaranitu, Raden Ketib bersyukur bahwa dirinya telahberoleh anugerah tak ternilai berupa ketercelikan matabatin dari kebutaan (zhulman) manusiawi (al-basyar).

Dalam berbagai perbincangan dengan RadenKetib, Syaikh Datuk Bardud mengungkapkan kesak-sian tentang ayahandanya dengan luas dan mendalam.Dia tidak hanya mengungkapkan kesaksian tentang

Page 25: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 51 51 51 51 5

‘Ain al-Bashîrah

liku-liku kehidupan dan ajaran ayahandanya, tetapimengisahkan pula siapa saja putera-puteri, sanakkeluarga, kerabat, dan pengikut-pengikut utamaayahandanya baik yang tinggal di Caruban Larang,Banten Girang, Jawa, Malaka, maupun Gujarat.

Keakraban Raden Ketib dan Syaikh DatukBardud ternyata tidak sekadar dibangun melalui per-bincangan mendalam tentang perikehidupan danajaran Abdul Jalil. Hubungan itu dilanjutkan pulamelalui penguatan tali silaturahmi. Melalui SyaikhDatuk Bardud pula, Raden Ketib pada gilirannyadapat bertemu dengan Raden Sahid, adik seperguruansekaligus murid ruhani Syaikh Datuk Abdul Jalil yangmenjadi susuhunan Kalijaga (Jawa Kuno: raja mudaKalijaga), yang tinggal di Demak. Ia jugadiperkenalkan dengan menantu Syaikh Maulana Jati,yaitu Pangeran Pasai Fadhillah Khan, kemenakanSyaikh Datuk Abdul Jalil.

Ibarat pembuktian kebenaran melalui tingkat ke-yakinan ilmu (‘ilm al-yaqîn), keyakinan penyaksian (‘ainal-yaqîn) dan keyakinan hakiki (haqq al-yaqîn), RadenKetib secara bertahap merasa setapak demi setapaklangkah pencariannya mendekati matahari kebenaran.Entah benar entah tidak penuturan para saksikepadanya, yang jelas ia telah memiliki cakrawalapandang sendiri tentang bagaimana sesungguhnyakebenaran kisah kehidupan dan ajaran Syaikh Datuk

Page 26: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 61 61 61 61 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Abdul Jalil, Sang Pembaharu itu. Saat ia bersamaSyaikh Datuk Bardud menapaktilasi liku-likuperjuangan Syaikh Datuk Abdul Jalil berdasarkankesaksian para saksi hidup yang mengenal dengansangat dekat tokoh tersebut, ia seolah-olah terlemparkembali ke masa silam, ke sebuah kurun waktu yangmencengangkan, kurun ketika Syaikh Datuk AbdulJalil meniti tali sejarah yang membentang di antaradua bukit karang yang tegak di tengah samudera ke-hidupan yang penuh karang tajam dan empasanombak mengerikan.

Page 27: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 71 71 71 71 7

Kembali ke Sarang

A bdul Jalil, anak negeri yang lahir dalam kepedihan seorang yatim dan tumbuh di tengah

hiruk pikuk sejarah dan ketidakpastian zaman, adalahmanusia yang hanyut diseret arus nasib hingga ter-lempar jauh dari bumi tumpah darahnya yang diliputikegelapan. Kerinduannya akan kebenaran telah meng-ubah arus kehidupannya menjadi sesuatu yang men-cengangkan zamannya. Dengan kenaifan seorang anakdari negeri yang sedang dilanda kegelapan, ia saksikanpasang dan surut kehidupan manusia, terutama gilanggemilangnya kota antarabangsa Baghdad. Di kotasumber pengetahuan dan pusat peradaban itulah iasadari keberadaan dirinya yang laksana setitik airsedang terbawa arus menuju samudera kehidupan takbertepi.

Dengan kesadaran diri bagai setitik air, AbdulJalil membiarkan dirinya hanyut mengikuti liku-likusungai nasib hingga muara. Di muara nasib itu iadapati dirinya hanyut terbawa pusaran air ke tengahsamudera kemanusiaan. Dengan ketakjuban setitik

Page 28: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 81 81 81 81 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

air, ia terbawa terbang ke angkasa oleh kumparan nasibmenjadi setitik air jernih di tengah gumpalan awan.Lalu, jatuhlah ia ke tanah suci sebagai setitik air ditengah rinai hujan yang mengguyur padang belan-tara. Dan, tercenganglah ia saat menyadari betapa diri-nya telah berada di Mata Air Suci Abadi yang me-rupakan Sumber segala sumber air kehidupan. Ke-sadarannya tersingkap (kasyf), kekeruhan (ghain)jiwanya tersibak, jiwanya terjernihkan (zawâ’id), matahatinya (‘ain al-bashîrah) tercelikkan. Ia pun menjadisadar betapa di dalam setitik air itu sesungguhnyatersimpan hakikat mata air, sungai, telaga, air terjun,muara, samudera, awan, hujan, angin, dan getarkehidupan sejati.

Kini, setelah diseret kembali oleh arus nasibpengembaraan panjang pencarian jati diri tentang asalusul kejadian dari mana segala sesuatu berawal, AbdulJalil telah menjadi anak negeri yang terjaga di antarabangsanya yang masih terlelap tidur. Seiring terbit-nya matahari pagi kehidupan, ia dengan didampingiSyarif Hidayatullah kembali ke tanah kelahirannya diCaruban Larang dengan tugas utama untuk mem-bangunkan saudara sebangsanya yang sedangmengalami mimpi buruk; terjerat jaring-jaringkejahilan yang mereka pintal sendiri menjadi tali-temali yang membahayakan kehidupan seluruh negeri.

Page 29: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 91 91 91 91 9

Ibarat pepatah setinggi-tinggi burung terbangakhirnya kembali ke sarang juga, begitulah Abdul Jalilkembali dari pengembaraan melanglang buanalangsung menuju sarang asalnya, Padepokan GiriAmparan Jati, tempat ia sebagai telur telah ditetas-kan dan dibesarkan oleh induknya. Ia pun bersyukursaat mendapati guru agung yang telah mengukirjiwanya, Syaikh Datuk Kahfi, berada dalam keadaansehat tak kurang suatu apa pun, meski usianya sudahlebih tujuh puluh tahun.

Dengan air mata bercucuran menyaksikan anakasuh, saudara sepupu, dan murid terkasih yang se-nantiasa dirindukannya, Syaikh Datuk Kahfi bergu-mam dengan suara bergetar, “Ya Allah, terima kasih.Engkau telah mengabulkan permohonan hambauntuk tidak memanggil hamba ke hadirat-Mu sebe-lum bertemu kembali dengan anak yang hamba rin-dukan ini. Kini, hamba telah siap menghadap-Mu,Ya Ilahi Rabbi, Gantungan jiwa hamba.”

Abdul Jalil tidak berkata sesuatu. Ia hanya ber-sujud ke haribaan Syaikh Datuk Kahfi. Ia seperti ter-lempar kembali ke rentangan masa kecil saat iabermanja dengan sang guru yang berperan sebagaipengganti ayahandanya itu. Ia seolah ingin merasa-kan kembali kehangatan kasih guru agung yang sangatdihormati dan dimuliakannya. Sementara itu,menghadapi sikap Abdul Jalil yang bagai mengurai

Kembali ke Sarang

Page 30: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 02 02 02 02 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

masa silam, Syaikh Datuk Kahfi tersenyum bahagiadengan air mata berlinang-linang membasahi kelo-pak matanya. Dengan suara tersendat-sendat iaberkata, “Anakku, di ujung usiaku yang sudah senjaini, tidak ada lagi yang aku inginkan dari sisa hidupkukecuali ingin melihatmu kembali dengan selamat danberharap engkau berhasil menemukan apa yang engkaucari. Jika engkau tidak keberatan, aku mohon agarengkau berkenan menuturkan tentang apa saja yangtelah engkau alami dan engkau peroleh daripencarianmu selama ini. Hari-hari dari hidupku sejakkepergianmu selalu kuisi dengan doa agar kelak akubisa bertemu kembali denganmu dan bisa mende-ngar kisahmu menemukan Kebenaran Sejati. Di atasitu semua, o Anakku, hanya satu harapan yang akuharapkan darimu, yaitu engkau bisa menjadi penun-tunku saat aku menghadapi ajal.”

Abdul Jalil tercekat mendengar ucapan SyaikhDatuk Kahfi. Ia menangkap betapa arif guruagungnya itu dalam menentukan pilihan hidup yangberagam. Harapan utamanya agar dituntun saatmenghadapi ajal telah menunjukkan kewaskitaan yangmenakjubkan. Sebab, pada detik-detik menjelang ajalitulah sesungguhnya citra keselamatan danketidakselamatan seorang manusia tercermin.Lantaran itu, sambil mencium tangan Syaikh DatukKahfi, Abdul Jalil berkata, “Sungguh, Allah telah

Page 31: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 12 12 12 12 1

membentangkan jalan keselamatan atas RamandaGuru. Semua perjuangan Ramanda Guru yang takkenal lelah dan tak kenal menyerah dalam menerangijalan hidup manusia telah menuai hasil. RamandaGuru telah dianugerahi pengetahuan rahasia oleh-Nya untuk bisa memilih jalan terang keselamatan.”

“Jalan keselamatan Allah untukku? Akudianugerahi-Nya pengetahuan untuk bisa memilihjalan terang keselamatan? Apa maksud semua ini, oAnakku?” tanya Syaikh Datuk Kahfi heran.

“Harapan Ramanda Guru untuk bisa dituntunsecara benar saat menjelang ajal adalah bukti bahwaRamanda Guru telah dianugerahi pengetahuanrahasia oleh Yang Ilahi. Tidak banyak orang tahubahwa citra keselamatan dan citra ketidakselamatanmanusia akan terlihat saat ia menjelang ajal. Betapabanyak manusia yang bibirnya bergerak-gerak dantangannya tak henti-henti memutar biji tasbih berzikirmenyebut Asma Allah, namun saat menjelang ajaljustru hilang akal dan tidak bisa mengingat Allah.”

“Rasulallah sudah menyatakan jaminan bahwabarangsiapa di antara manusia saat menjelang ajal bisaberujar tidak ada sesembahan yang lain selain Allah,Lâ ilâha illâ Allâh, maka ia bakal masuk surga tanpahisab. Namun, prasyarat sederhana itu ternyatamenjadi masalah maharumit manakala dihadapkan

Kembali ke Sarang

Page 32: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 22 22 22 22 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

pada kenyataan hidup. Bahkan, jumlah umat Islamyang bisa mengucap lâ ilâha illâ Allâh dalam maknayang sebenarnya saat menjelang ajal bisa dihitungdengan jari. Karena itu, o Ramanda Guru, sungguharif keinginan Paduka yang menempatkan tuntunanyang benar saat menjelang ajal itu sebagai pilihanutama. Sebab, di situlah terletak kunci rahasiakeselamatan yang hampir selalu dilalaikan manusia.”

Syaikh Datuk Kahfi mengangguk haru men-dengar uraian Abdul Jalil. Dia menangkap sasmitabahwa saudara sepupu sekaligus siswa kesayangan-nya itu kiranya telah menemukan hakikat Kebenaranyang selama ini dicarinya. Dengan suara bergetar diaberkata, “Aku tahu, o Anakku, bahwa engkau telahmenemukan apa yang engkau cari selama ini. Karenaitu, ajarilah aku tentang jalan Kebenaran Sejatimenuju-Nya.”

“Ananda tidak berani berlaku tidak pantas kepadaPaduka, Ramanda Guru,” ujar Abdul Jalil sambilmenghaturkan sembah. “Ananda hanyalah seorangsiswa. Justru dari Ramanda Guru jua ananda selamaini berhasil mengatasi berbagai rintangan. Bahkan,ananda yakin Allah telah mengajarkan jalanKebenaran Sejati kepada Ramanda Guru.”

“Engkau benar sekali, Anakku. Memang, Allahselama ini telah mengajarkan jalan Kebenarankepadaku. Namun, jalan Kebenaran yang aku lewati

Page 33: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 32 32 32 32 3

itu belum selesai aku lintasi. Kini Allah menyuruhkuagar meminta engkau menuntun aku melewatilintasan jalan akhir kebenaran-Nya. Maklum, mungkinaku sudah tua bangka, rabun, dan tidak kuat lagi berja-lan di atas jalan Kebenaran-Nya sehingga aku harusdituntun oleh yang lebih muda dan yang lebih tahuarah.”

Abdul Jalil tersenyum kagum mendengar ucap-an Syaikh Datuk Kahfi. Ia tahu, saudara sepupusekaligus guru agungnya itu memang dikenalnyasebagai orang cerdik dan sangat piawai dalammemainkan kaidah-kaidah ilmu manthiq, ilmu logika.Rupanya, usia tua tidak menjadikannya lemah dalamberpikir. Diam-diam Abdul Jalil bersyukur karenaselama hampir lima belas tahun ia telah dibimbinguntuk menggunakan kecerdasan akalnya oleh seorangguru cerdik seperti Syaikh Datuk Kahfi. Ia pun harusmengakui bahwa dalam menggunakan nalar berpikir,jejak-jejak yang ditinggalkan Syaikh Datuk Kahfi dibenaknya masih sangat jelas mencitrai kerangka danalur berpikirnya.

Setelah berbincang-bincang cukup lama, tiba-tibaAbdul Jalil menangkap sasmita bahwa ada sesuatuyang terjadi pada ibunda asuhnya, Nyi Rara Anjung,yang tidak ia lihat sejak ia menginjakkan kaki kepadepokan. Dengan tergesa ia bertanya, “Ampunseribu ampun, o Ramanda Guru, di manakah

Kembali ke Sarang

Page 34: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 42 42 42 42 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

gerangan ibunda saya? Kenapa sejak tadi ananda tidakmelihatnya?”

Syaikh Datuk Kahfi tidak menjawab. Diam seribubahasa. Hanya air matanya tiba-tiba jatuh bercucuranmembasahi pipi yang keriput. Setelah beberapa jenakterisak dia berkata tersendat-sendat, “Ibundamukurang beruntung, o Anakku. Barang tiga bulan yanglalu dia telah dipanggil menghadap hadirat-Nya.Sungguh menyedihkan, dia tidak sempat melihatputera kesayangannya kembali dari rantau.”

“Innâ li Allâhi wa innâ ilaihi râji’ûn,” desah AbdulJalil menarik napas panjang dan berat.

“Sesungguhnya, ibundamu tidak sakit apa-apa.Dia masih sangat sehat. Tapi aku kira dia sangatterkejut dan terpukul jiwanya.”

“Ada kejadian apakah sebenarnya, o RamandaGuru, sehingga ibunda saya terpukul jiwanya?”

“Salah satunya peristiwa Raden Anggaraksamasuk Islam.”

“Raden Anggaraksa, putera Pamanda RsiBungsu?”

“Ya.”

“Apa yang membuat ibunda terpukul denganmasuk Islamnya Raden Anggaraksa?”

Page 35: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 52 52 52 52 5

“Ceritanya panjang, o Anakku. Pangkalnya justrubermula dari keinginan keras Raden Anggaraksamemeluk Islam. Hal itu telah membuat marahayahandanya yang sangat melarang keras keinginannyaitu. Namun, ia nekat dan melarikan diri dari rumah.Ia meminta perlindungan ibundamu. Ia membacasyahadat di Masjid Amparan Jati dan kemudiantinggal di sini sampai dua bulan lebih. Namanyakuganti menjadi Hasan Ali, nama yang miripnamamu.”

“Namun, tanpa terduga tiba-tiba padepokan inidiserang para begal yang dipimpin Bergola Hideung.Tiga pondok tempat siswa tinggal dibakar. Anehnya,para begal itu tidak merampok apa-apa kecualimenculik Hasan Ali. Nah, peristiwa itulah yangrupanya memukul jiwa ibundamu. Bermalam-malamdia tidak bisa tidur dan terus-menerus menangis. Diatidak saja khawatir dengan nasib kemenakannya, tetapisifat buruk adiknya yang tak pernah bisa berubah itupun benar-benar membuatnya sangat sedih.”

“Jadi, ibunda saya sudah tahu jika yang menyu-ruh para begal itu adalah Pamanda Rsi Bungsu?”

“Aku kira ibundamu lebih paham sifat adiknyaitu.”

“Di manakah ibunda saya dimakamkan?”

“Di sebelah kiri tajug.”

Kembali ke Sarang

Page 36: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 62 62 62 62 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Ananda mohon izin berziarah ke makamnya.”

“Sebentar,” Syaikh Datuk Kahfi menyela,“Siapakah pemuda tampan di belakangmu itu?”

“Dia Syarif Hidayatullah, putera dari SyarifMahmud al-Yamani, cucu Syaikh Syarif Abdullah al-Yamani. Ibundanya adalah puteri Abdul Malik Israilal-Gharnatah, sahabat saya. Jika ditinjau darinasabnya, Syarif Hidayatullah masih sedarah dengankita.”

“Berarti dia dari golongan Alawiyin.”

“Benar, tapi dia dari golongan Syarif, keturunanImam Hasan. Bahkan, kakeknya, Syaikh SyarifAbdullah al-Yamani adalah wali Allah yang di antarasegolongannya disebut dengan nama rahasia SyaikhAbdullah Kahfi al-Mishri.”

Syaikh Datuk Kahfi mengangguk-angguk sambilmemandangi Syarif Hidayatullah yang beringsut kearahnya, menyalami, dan mencium tangannya. Lamadia memandangi Syarif Hidayatullah seolah-olahhendak mengukur pedalamannya. Bagaikanmenyaksikan bias cahaya rembulan di malam hari,begitulah dia menangkap pancaran kemuliaan yangtersembunyi di dalam diri Syarif Hidayatullah.

Page 37: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 72 72 72 72 7

Tanpa terasa telah hampir seharian Abdul Jalilmenuturkan liku-liku perjalanan pencariannya.Namun, ia terkejut ketika usai ziarah ke makamibundanya, tiba-tiba Syaikh Datuk Kahfi mem-perkenalkan keluarganya yang baru; istri keduanya, NyiHalimah, dan tiga orang kemenakan Nyi Halimah,yaitu Abdurrahman Rumi, Abdurrahim Rumi, danSiti Syarifah.

Tentang keluarga barunya itu, menurut SyaikhDatuk Kahfi, sesungguhnya terkait dengan kepergi-an Abdul Jalil dari padepokan. Saat Abdul Jalilmeninggalkan padepokan barang tiga bulan, SyaikhDatuk Kahfi dengan terpaksa pergi meninggalkanGiri Amparan Jati mencari Abdul Jalil hinggaBaghdad. Kepergian Syaikh Datuk Kahfi sendirisesungguhnya akibat desakan, rasa iba, sekaligus rasabersalahnya terhadap seorang saudara sepupunya yangbernama Muthmainah, yang terus memohon agarAbdul Jalil dapat kembali ke padepokan.

Selama di Baghdad Syaikh Datuk Kahfi tinggaldi rumah salah seorang kenalannya yang bernamaSulaiman Rumi. Dia kemudian dinikahkan dengansaudari Sulaiman Rumi yang bernama Halimah.Setelah tinggal kira-kira tiga tahun di Baghdad danusai menunaikan ibadah haji, Syaikh Datuk Kahfikembali ke Giri Amparan Jati dengan membawa sertaistri dan anak-anak Sulaiman Rumi yang masih kecil.

Kembali ke Sarang

Page 38: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 82 82 82 82 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Saat itu Sulaiman Rumi sedang dikejar-kejar olehpenguasa Baghdad karena dituduh sebagai pendukungkeluarga Safawi.

Mendengar penuturan Syaikh Datuk Kahfi,Abdul Jalil mengerutkan kening dan bertanya,“Siapakah sepupu Ramanda Guru yang bernama NyiMuthmainah itu? Mengapa dia mendesak RamandaGuru untuk mencari ananda?”

Syaikh Datuk Kahfi menunduk dengan air mataberlinang-linang. Kemudian dengan terisak-isak diaberkata, “Muthmainah sesungguhnya kakakmu lainibu. Dia adalah puteri ayahandamu dengan NyiFatimah binti Abdul Malik Khan asal Gujarat yangtinggal di negeri Pasai.”

Abdul Jalil merasakan kilat menyambar ke-palanya. Ia sangat terkejut dengan kenyataan yang takpernah dibayangkannya itu. Terburu-buru ia bertanya,“Jadi, saya masih memiliki seorang saudari? KenapaRamanda Guru tidak pernah menceritakan hal itukepada saya?”

“Aku dan ayahanda asuhnya, Ki Samadullah, telahterikat janji dengan ayahanda angkatmu, Ki Danusela.Kami berdua terikat janji untuk tidak menceritakankepada siapa pun tentang jati dirimu. Sebab, ia akanmengangkatmu sebagai kuwu Caruban, penggantinyakelak. Jika orang-orang tahu bahwa engkau bukan

Page 39: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 92 92 92 92 9

putera kandung Ki Danusela, pastilah kelak merekaakan menolakmu untuk menggantikan kedudukannyasebagai kuwu Caruban. Namun, ternyata Allah ber-kehendak lain. Rsi Bungsu sudah membuka semuarahasia tentang jati dirimu,” jelas Syaikh Datuk Kahfi.

“Namun, kenapa setelah ayahanda meninggalRamanda Guru tidak menceritakannya kepada saya?”

“Saat itu semua sedang kalut. Keributan terjadidi mana-mana. Engkau sendiri tahu bagaimana ke-adaan waktu itu. Aku baru sadar saat Muthmainahdatang ke sini dan menangis, memintaku untukmencarimu yang telah pergi entah ke mana.”

“Jika demikian,” sahut Abdul Jalil, “Di mana-kah selama ini kakak saya tinggal?”

“Muthmainah diangkat anak oleh ayahandaasuhmu, Ki Samadullah. Namun, dia tinggal diSelapandan, dititipkan di bawah asuhan Ki GedengSelapandan. Dia sengaja dijauhkan darimu demimemenuhi janji kami kepada Ki Danusela.”

“Manusia pada hakikatnya hanya berusaha,namun Allah jua yang menentukan dan mengatur se-gala sesuatu,” gumam Abdul Jalil seolah kepada dirisendiri sambil menarik napas dalam-dalam.

“Bahkan, sesungguhnya engkau masih memilikiseorang kakak lagi yang sekarang ini tinggal di Pasai.

Kembali ke Sarang

Page 40: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 03 03 03 03 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Namanya Tughra Hasan Khan. Ia kakak kandungMuthmainah, namun sejak kecil ia diasuh oleh kakakibundamu yang bernama Tughril Ahmad Khan,” kataSyaikh Datuk Kahfi.

“Mahasuci Allah, Zat Yang Berkuasa mengaturkehidupan makhluk sesuai kehendak-Nya.”

“Justru karena aku merasa telah berusaha meng-ubah sesuatu yang bertentangan dengan syari’at makaakibatnya menjadi kacau,” gumam Syaikh Datuk Kahfipedih. “Sampai kini aku masih merasa bersalahterhadap Muthmainah, meski dia sudah memaafkanaku. Aku selalu merasa bahwa tekadnya untuk tidakmenikah sebelum bertemu denganmu adalahhukuman yang berat bagiku. Aku selalu merasakanlecutan cambuk mendera hatiku setiap kali akuberbicara tentang dia.”

“Jadi, kakak saya sampai sekarang belum me-nikah?”

“Ya, karena dia sudah bersumpah untuk tidakmenikah sebelum bertemu denganmu.”

“Berapa usianya sekarang?”

“Dia setahun di atasmu.”

“Ananda ingin sekali menemuinya. Ananda inginmensyukuri nikmat-Nya yang telah menggelarkan

Page 41: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 13 13 13 13 1

kenyataan bahwa ananda bukanlah putera tunggal danbukan pula sebatangkara.”

“Sesungguhnya, tidak ada manusia yang seba-tangkara di dunia ini,” ujar Syaikh Datuk Kahfi.

“Saat ananda tadi diberi tahu bahwa ibunda telahkembali ke hadirat-Nya, sempat ananda bayangkanRamanda Guru tentu sangat kesepian hidup sendiri.Ternyata, Ramanda Guru sudah memiliki keluargabaru.”

Disinggung tentang keluarga barunya, SyaikhDatuk Kahfi menuturkan bahwa beberapa bulansebelum keberangkatan Abdul Jalil meninggalkanNagari Caruban, datanglah dua gadis kecil bernamaUmi Kalsum dan Siti Zainab ke Padepokan Kuro diKarawang. Usia mereka sekitar delapan dan sembilantahunan. Mereka meminta perlindungan kepada SyaikhHasanuddin karena ayahanda Umi Kalsum, SayyidMaulana Waly al-Islam, dan ayahanda Siti Zainab,Syaikh Suta Maharaja, gugur dalam pertempuranmempertahankan Kadipaten Samarang dari serbuanpasukan Demak yang dipimpin adipati Lembusora.

Umi Kalsum masih tergolong kerabat SyaikhDatuk Kahfi karena ayahandanya adalah putera SayyidJamaluddin Husein, saudara kandung Syaikh DatukIsa Malaka. Sayyid Maulana Waly al-Islam adalahsepupu Syaikh Datuk Ahmad dan Syaikh Datuk

Kembali ke Sarang

Page 42: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 23 23 23 23 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Sholeh. Umi Kalsum memiliki tiga kakak lelaki, yaituSayyid Kalkum, Sayyid Abdurrahman, dan SayyidAbdullah. Namun, akibat porak-porandanya kekuatanKadipaten Samarang, Sayyid Kalkum lari ke negeriBenggala, Sayyid Abdurrahman lari ke Gujarat, danSayyid Abdullah menyingkir ke lereng GunungMerbabu. Di sana dia disebut orang dengan namaSyaikh Jatiswara.

Sementara, Siti Zainab pun tergolong kerabatSyaikh Datuk Kahfi karena ayahandanya adalah puteraSri Prabu Kertawijaya dengan Ratu Darawati, puteriasal Campa yang merupakan adik ipar Sayyid Ibrahimal-Ghozi as-Samarkandi, putera Sayyid JamaluddinHusein. Jadi, baik Umi Kalsum dan Siti Zainabsesungguhnya masih terhitung kerabat karena merekaberdua adalah cucu Sayyid Jamaluddin Husein.

Selama beberapa waktu kedua gadis kecil itutinggal di Padepokan Kuro. Tergugah oleh rasa ibamelihat nasib mereka maka Syaikh Datuk Kahfimeminta keduanya tinggal di Padepokan GiriAmparan Jati sekaligus menemani Nyi Rara Anjungyang akan ditinggal selama dia pergi mencari San Ali.“Saat aku kembali dari Baghdad dengan istri danketiga orang kemenakan istriku yang masih belumdewasa, mereka kuasuh bersama-sama dengan UmiKalsum dan Siti Zainab. Setelah cukup umur merekaaku nikahkan. Abdurrahman Rumi aku nikahkan

Page 43: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 33 33 33 33 3

dengan Umi Kalsum. Abdurrahim Rumi akunikahkan dengan Siti Zainab.”

“Jika ananda boleh bertanya, dengan nama Rumi,benarkah keluarga baru Ramanda Gurusesungguhnya bukan orang Baghdad?”

“Memang, Baha’uddin Rumi, ayah mertuaku,adalah orang asal Persia yang tinggal di Konya, Turki.Namun, karena ia diburu penguasa yang menuduhnyasebagai pendukung keluarga Safawi maka ia kemu-dian berpindah-pindah dan akhirnya tinggal diBaghdad.”

Kenangan adalah bayangan yang selalu mengikutike mana pun manusia berada. Semua kenangan, manismaupun pahit, tidak pernah bisa ditinggalkan.Laksana bayangan, ia akan terus mengendap direlung-relung jiwa manusia. Kenangan memang tidakterpisah dari kesan. Kesan seseorang terhadap sesua-tu, sebagaimana kenangan baik manis maupun pahit,cenderung tidak berubah sekalipun kenyataan telahberubah.

Ketidaksesuaian antara kenangan dan kesan disatu sisi dan kenyataan di sisi lain setidaknya dialamiAbdul Jalil saat ia dengan didampingi SyarifHidayatullah menghadap ayahanda dan ibunda asuh-nya di kraton Caruban Larang. Sejak berangkat dari

Kembali ke Sarang

Page 44: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 43 43 43 43 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Padepokan Giri Amparan Jati hingga menapakkankaki di halaman Bale Rangkang, yang terbayang dibenaknya adalah wajah dan sosok Ki Samadullah danNyi Indang Geulis sebagaimana yang pernah ia kenaldulu. Ia juga membayangkan suasana kraton yang takjauh berbeda seperti saat masih menjadi PakuwuanCaruban.

Namun, beda yang dibayangkan ternyata bedapula yang terpampang sebagai kenyataan. KetikaAbdul Jalil menginjakkan kaki di halaman BangsalKaprabon, kantor raja, di lingkungan kraton CarubanLarang, ia justru termangu keheranan menyaksikanperubahan yang begitu dahsyat dari bumi tumpahdarahnya itu. Ternyata ia salah. Kraton CarubanLarang yang sekarang tidak sama dengan PakuwuanCaruban sebagaimana ia kenal dulu.

Pakuwuan Caruban yang dulu dikenalnya kiniberubah dengan sangat menakjubkan. Bangsal Kapra-bon yang terdiri atas tiga bangunan besar—BangsalManguntur, Bangsal Sri Manganti, dan BangsalPrabhayaksa—yang menggantikan pendapa paku-wuan, terlihat tegak menjulang bagaikan bangsalseorang maharaja agung. Di belakang Bangsal Kap-rabon yang dibatasi dinding baluwarti (benteng)membentang kawasan puri kediaman pribadi raja. Didalamnya terdapat Bale Rangkang, Parapuri,Purasabha, Kaputrian, dan Kebon Raja. Sementara

Page 45: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 53 53 53 53 5

agak jauh ke arah tenggara terlihat menara pengawasjagasatru.

Kesalahan kesan itu terulang saat Abdul Jalilmengurai kembali kenangan manis masa kecil di tanahkelahiran yang telah berbelas tahun ditinggalkannya.Ia tercekam oleh kenangan belaian kasih yang tulusdari ibunda asuhnya, Nyi Indang Geulis, yang tiba-tiba berkelebatan memasuki ingatannya. Kesabaranibunda asuhnya yang penuh perhatian mengurussegala kebutuhannya itu membayang lagi di pelupukmata. Ia juga membayangkan kesabaran ayahandaasuhnya yang sering mengantarnya berkeliling kedesa-desa sekitar pakuwuan.

Ternyata kesan yang terbayang di benak AbdulJalil salah lagi. Ketika menginjakkan kaki ke BaleRangkang yang masuk ke dalam wilayah puri, ia benar-benar terkejut saat berhadap-hadapan dengan KiSamadullah. Ayahanda asuhnya itu kini telah menjadiraja muda Caruban Larang dengan gelar Sri Mangana.Sri Mangana bukan lagi sosok laki-laki muda bernamaKi Samadullah yang pernah dikenalnya dulu. KesanAbdul Jalil tentang ayahanda asuhnya benar-benarsalah.

Meski demikian, Abdul Jalil tetap dapatmenangkap wajah dan sosok Sri Mangana yang masihmencerminkan citra Ki Samadullah. Hanya saja,kehidupan telah mengubahnya menjadi laki-laki

Kembali ke Sarang

Page 46: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 63 63 63 63 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

gagah dan penuh wibawa di usianya yang setengahabad lebih itu. Tubuhnya jangkung. Kulitnya kuning.Wajahnya bulat dihiasi kumis tebal dan dagunyadigantungi janggut. Sorot matanya tajam laksana raja-wali. Siapa saja yang berhadapan dengannya akan me-nunduk tak kuasa menatap pancaran wibawanya. Diatas semua perubahan itu, berdasarkan kesan AbdulJalil, Sri Mangana dalam pandangannya sekarangadalah perwujudan citra diri Ki Samadullah yangsudah matang.

Penampilan keseharian Sri Mangana memangtidak berbeda dengan penampilan Ki Samadullah yangpernah dikenalnya, selalu diliputi kesahajaan. Malamitu Sri Mangana yang sedang tidak berdinas terlihatduduk bersila di atas permadani tebal bikinan Persiayang digelar di Bale Rangkang. Dia hanya mengenakankain putih yang menutupi bagian bawah tubuhnyadari perut hingga lutut. Kepalanya gundul ditumbuhirambut halus dengan beberapa uban dibiarkan terbukatanpa destar.

Saat berdinas sebagai raja pun Sri Mangana selaluterlihat bersahaja, malah sangat bersahajadibandingkan dengan para raja di bumi Pasundanyang lain. Dia tidak pernah terlihat mengenakanmahkota emas bertatah intan permata. Dia juga tidakpernah terlihat mengenakan perhiasan tubuhsebagaimana lazimnya pakaian kebesaran raja di bumi

Page 47: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 73 73 73 73 7

Pasundan. Saat berdinas sebagai raja tubuhnya yanggagah hanya ditutupi jubah putih. Kepalanya ditutupidestar polos putih. Semuanya dibuat dari kain katunkasar dan tanpa hiasan. Satu-satunya benda mewahyang melekat di tubuhnya adalah sebilah kerisbergagang gading berukir kepala naga dengan serasaemas dan hiasan intan permata gemerlapan. Keris itumasyhur disebut orang Kanta Naga.

Keris Kanta Naga adalah anugerah dari ayahandaraja Caruban Larang, Prabu Guru Dewata Prana SriBaduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran. Keristersebut dianugerahkan bersamaan dengan pelantik-an Pangeran Walangsungsang menjadi raja mudaCaruban Larang dengan gelar Abhiseka Sri Mangana.Penganugerahan keris pusaka dan nama Abhiseka itusesungguhnya menyiratkan makna yang selaras, yaknipengakuan terhadap keberadaan raja muda CarubanLarang sebagai penjaga wilayah lautan bagi kerajaanSunda. Kanta Naga (Sansekerta: dinding naga) adalahperlambang kubu (benteng) yang melingkari kerajaanSunda laksana seekor naga, sedangkan nama AbhisekaSri Mangana (Sansekerta: cahaya kekuasaan sang ularlaut) adalah perlambang sang panglima penjaga kubu.

Meski telah menduduki jabatan yang sangatpenting di kerajaan Sunda, sebagaimana sifat ular laut(mang) Sri Mangana tetap terlihat bersahaja dan tenang.Dengan kesahajaan dan ketenangannya itu dia sangat

Kembali ke Sarang

Page 48: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 83 83 83 83 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

dihormati dan dimuliakan laksana maharaja agung.Kata-katanya menjadi sabda dan perintahnya menjadititah tak tersanggah. Seluruh penghuni CarubanLarang baik yang tinggal di sekitar Kuta Caruban,lingkungan kraton, hingga di desa-desa di lerenggunung tunduk patuh di bawah kuasa dan wibawanyayang luar biasa.

Sri Mangana sendiri selain dikenal sebagai orangyang bersahaja, juga dikenal sebagai raja yang ramahdan suka bergaul dengan berbagai jenis manusia mulairaja-raja, pangeran, saudagar, ruhaniwan, kepala desa,pedagang kecil, bahkan perajin dan nelayan. Dia jugadikenal sebagai pelindung kaum fakir miskin, penegakkeadilan, dan pemberi pengayoman bagi yang lemah.Harta kekayaannya senantiasa terbuka bagi merekayang membutuhkan. Dia dikenal sebagai raja yangsangat saleh dan taat menjalankan perintah agamanya.Setiap sore usai menjalankan tugas sebagai raja mudadia selalu menyempatkan diri mengajar agama di TajugJalagrahan.

Kegagahan dan kewibawaan yang memancar daripribadi Sri Mangana sesungguhnya merupakan wa-risan dari para leluhurnya, yaitu para raja Sunda yangagung dan mulia. Semua orang percaya, darah yangmengalir di tubuhnya adalah darah biru para raja agungbumi Pasundan. Semua sesepuh Caruban mengatakanbahwa Sri Mangana adalah putera Prabu Siliwangi,

Page 49: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

3 93 93 93 93 9

maharaja Sunda yang termasyhur dengan gelarkebesaran Prabu Guru Dewata Prana Sri Baduga Ma-haraja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang RatuDewata.

Jika dirunut ke atas, galur leluhur Sri Manganasetelah Prabu Siliwangi adalah Prabu Dewaniskala,Prabu Susuk Tunggal (Sang Haliwungan), PrabuNiskala Wastukancana, Prabu LinggabhuwanaWisesa Sang Mokteng Bubat (Maharaja yang gugurdi Bubat), Ragamulya Luhurprabawa, Prabu AjigunaLinggawisesa, Prabu Linggadewata, Prabu Citraganda,Prabu Ragasuci, Prabu Guru Dharmasiksa, PrabuDharmakusuma, Prabu Jayagiri, PrabuLanglangbhumi, Prabu Dharmaraja, Sri Jayabhupati,Prabu Dewasanghyang, Raka i Gendang, Raka iJayagiri, Prabu Sunda Sambhawa, PrabuLimburkancana, Prabu Kamuning Gading, PrabuWindusakti, Arya Kedaton, Prabu Gajah Kulon,Prabu Linggabhumi, Sang Welengan, PrabuPucukbhumi Dharmeswara, Prabu Gilingwesi, danRaka i Sirikan Pu Samarawikranta.

Raka i Sirikan Pu Samarawikranta adalah rajaGaluh Lalean pertama yang dikenal dengan namaAbhiseka Prabu Hari Murti Ratu Haji di Adi Mulya.Dia adalah putera Maharaja Mataram Raka i WatukaraDyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambhu danadik lain ibu Sri Maharaja Daksottama Bahubajra

Kembali ke Sarang

Page 50: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 04 04 04 04 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Pratipaksayaksaya. Dyah Balitung adalah putera Rakai Watuhumalang. Raka i Watuhumalang adalah pu-tera Raka i Kayuwangi Dyah Lokapala SriSajjanotsawatungga. Raka i Kayuwangi merupakanputera Raka i Pikatan Pu Manuku Sang Jatiningrat.

Raka i Pikatan Pu Manuku Sang Jatiningratadalah putera Sri Mani Raja Wwotan Mas. Sri Manimerupakan putera Sang Manarah Brahmanaraja, yakniSang Surottama pendiri Wwotan Mas. SangSurottama adalah putera Rahyang Tamperan (SangWariga Agung). Rahyang Tamperan merupakanputera Sri Maharaja Raka i Mataram Ratu Sanjaya,yang tak lain adalah putera Sang Sannaha dengan Ma-haraja Sanna. Dan, Sang Sannaha adalah puteri PrabuStri Parwati Tunggal Prthiwi. Prabu Stri ParwatiTunggal Prthiwi adalah puteri hasil perkawinanPrabu Kartikeyasingha Sang Nrpati Dewasimhadengan Sri Maharani Simha, pendiri KerajaanKalingga. Dengan demikian, jika ditarik ke atas paraleluhur Sri Mangana adalah para raja Sunda keturunanSri Purnawarman Bhimaparakramadipa, maharajaTarumanagara, karena baik Kartikeyasingha SangNrpati Dewasimha maupun Sri Maharani Simhaadalah keturunan Maharaja Tarumanagara.

Meski darah yang mengalir di tubuhnya adalahdarah para raja bumi Pasundan, berbeda denganselazimnya para ningrat yang bangga dengan darah

Page 51: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 14 14 14 14 1

birunya, Sri Mangana, pangeran yang pernah lari darilingkungan istana dan hidup sebagai orangkebanyakan itu, tidak membeda-bedakan keberadaanmanusia berdasarkan warna kulit dan aliran darah.Dia selalu terlihat bersahaja, meski telah mendudukitakhta Caruban Larang. Kesahajaannya itu setidaknyatercermin saat dia menerima putera asuhnya, AbdulJalil, di Bale Rangkang, balai tamu pribadi raja didalam kraton Caruban Larang. Bagi Abdul Jalil,penerimaan dirinya di Bale Rangkang itu mengandungmakna betapa sesungguhnya ayahanda asuhnya tidakpernah berubah sedikit pun dalam sikap dankesahajaan. Bahkan, setelah menjadi raja pun dia tetapmengakui Abdul Jalil sebagai putera, bagian darikeluarga dalamnya.

Kesan keakraban antara putera dan ibunda sertaayahanda asuh yang pernah dibangun sejak masa kecilternyata tidak berubah. Hal itu terlihat saat merekausai melepas rindu dan berbincang-bincang tentangkeadaan masing-masing, ketika Sri Manganamempertemukan Abdul Jalil dengan para selir danputera-puterinya. Yang mengejutkan, ia memperke-nalkan Abdul Jalil sebagai putera sulung yang selaludirindukan kedatangannya.

Tidak berbeda jauh dengan Sri Mangana, NyiIndang Geulis, sang permaisuri yang adalah ibundaasuh Abdul Jalil, dalam pertemuan itu juga tampil

Kembali ke Sarang

Page 52: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 24 24 24 24 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

seperti biasanya, sangat bersahaja sehingga tidakmengesankan bahwa dia adalah permaisuri raja. Diatidak mengenakan perhiasan berlebih di tubuhnya,kecuali dua pasang giwang emas dengan hiasan per-mata sebesar butiran kacang. Meski demikian,keanggunan dan kewibawaan seorang permaisurimemancar agung dari citra dirinya. Sejumlah ubanyang tampak menyelip di rambutnya yang hitam tidakmenghapus garis-garis kecantikan yang masih mem-bias di wajahnya.

Bagi Abdul Jalil, ibunda asuh yang dihadapinyamalam itu, meski sudah berubah dalam tampilan,lebih tua dan lebih berwibawa, tidaklah berubahdalam sikap. Ibunda asuhnya itu seperti tidak pedulibahwa ia telah tumbuh menjadi laki-laki dewasa yangtelah merasakan pahit dan getir kehidupan. Ibundaasuhnya seolah-olah tetap menganggapnya San Alikecil yang bisa digendong, ditimang, dimanja, dandiawasi gerak-geriknya. Namun, di atas itu semua,Abdul Jalil menangkap kesan bahwa ibunda asuhnyakini telah berubah menjadi perempuan yang tegas,penuh semangat, tegar, berwibawa, bahkan cenderungmenguasai.

Kesan yang ditangkap Abdul Jalil tampaknyatidak keliru. Malam itu setiap orang yang berada diBale Rangkang, baik Sri Mangana, Abdul Jalil, SyarifHidayatullah, para selir maupun putera-puteri raja

Page 53: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 34 34 34 34 3

lebih banyak menjadi pemirsa dan pendengarpembicaraan sang permaisuri. Mereka tidak berbicarajika tidak diperintah. Mereka tidak menjawab jikatidak ditanya. Saat diresapi lebih mendalam, terhamparkenyataan yang menunjukkan betapa di antara sangraja dan keluarganya yang berada di Bale Rangkangitu sebenarnya yang memiliki pancaran kharismasejatinya bukanlah sang raja, melainkan sangpermaisuri, Nyi Indang Geulis.

Saat Abdul Jalil tertegun-tegun menyaksikanbetapa ibunda asuhnya menjadi pusat perhatiansemua orang yang hadir di Bale Rangkang, tiba-tibaia dikejutkan oleh seruan rûh al-Haqq yang menggemadari kedalaman jiwanya. “Ketahuilah, o Abdul Jalil,sesungguhnya perempuan perkasa itu adalahpenghulu para perempuan pada zamannya. Dia adalahperempuan yang paling sabar pada zamannyasehingga di mana pun dia berada selalu bersama-samadengan Yang Mahasabar (ash-Shabûr). Sesungguhnya,tanpa keberadaan perempuan mulia itu, sudah lamaraja Caruban Larang tumbang ke bumi memungutiremah-remah kehidupan dan menelan kekalahan yangpahit.”

“Ayahanda asuhmu memang lahir dari kalangandarah biru sebagai seorang ksatria yang memiliki sifatpemberani, penuh semangat, tahan menderita, danpantang menyerah. Namun, ia adalah manusia yang

Kembali ke Sarang

Page 54: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 44 44 44 44 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

sembrono, kurang perhitungan, meledak-ledak, tidakpedulian, dan cenderung nekat. Sehingga, dengansifatnya itu ia cenderung gampang terperosok kejurang kekalahan. Sesungguhnya, tanpa pengendaliandan arahan dari permaisurinya, ia tidak akan pernahberhasil melampaui berbagai tantangan kehidupan.Tanpa istrinya, ia tidak akan pernah menjadi raja. Dan,jika engkau saksikan ke kedalaman hatinya, se-sungguhnya jauh di relung-relung terdalam dirinyatersembunyi kekuatan kelam dari ilmu sakti seratusribu hulubalang yang diperolehnya dari GunungKumbha(ng).”

Abdul Jalil tersentak. Kemudian, dengan ter-senyum dan menggeleng-gelengkan kepala ia me-mandang ibunda asuhnya dengan penuh ketakjuban.Sungguh, mereka yang melihat ibunda asuhnya daripenglihatan indriawi akan keliru menilai. Mereka yangmelihat dari mata indriawi tidak akan mampumenangkap kenyataan betapa di dalam penampilanibunda asuhnya yang tegas, penuh semangat, ber-wibawa, dan cenderung menguasai itu sesungguh-nya tersembunyi kesabaran yang tak tertandingi.Bahkan, lantaran kesabarannya itulah dia diangkatmenjadi penghulu para perempuan yang dicintai Al-lah pada zamannya.

Kemuliaan Nyi Indang Geulis sendiri baru ter-singkap sebagian ketika hari sudah larut dan semua

Page 55: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 54 54 54 54 5

yang hadir sudah beristirahat, kecuali Abdul Jalil yangmasih duduk di Bale Rangkang bersama Sri Manganadan sang permaisuri. Dengan tidak menutup-nutupiapa yang telah diterimanya dari rûh al-Haqq, AbdulJalil berkata, “Barusan tadi ananda mendapat isyaratgaib yang menyatakan bahwa sesungguhnya Ibundaadalah penghulu para perempuan yang paling agungdan mulia pada zaman ini. Ibunda adalah perempuanyang paling sabar sehingga di mana pun Ibundaberada, selalu bersama-sama dengan Yang Mahasabar.Apakah sesungguhnya amaliah ibadah yang telahIbunda lakukan sehingga Ibunda berkedudukanbegitu mulia di hadapan-Nya?”

Mendengar kata-kata Abdul Jalil, ganti NyiIndang Geulis tercengang keheranan. Dengan suarabergetar dia bertanya, “O Puteraku terkasih, dari manaengkau mengetahui jika ibundamu ini selamabertahun-tahun berjuang menahan kesabaran sampaitidak lagi bisa membedakan apa yang disebut sabardan tidak sabar? Bagaimana engkau bisa mengetahuibahwa sekarang aku sudah menyerahkan segala urusanhanya kepada Yang Mahasabar? Bagaimana engkaubisa tahu jika sekarang ini tidak ada yang bisamembuatku marah karena sesungguhnya aku sudahtidak memiliki sesuatu yang bisa membuatkumarah?”

Kembali ke Sarang

Page 56: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 64 64 64 64 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Abdul Jalil tidak bisa menjawab. Ia terdiam se-lama beberapa jenak. Saat suasana hening tiba-tibaSri Mengana berkata, “Engkau tidak perlu bertanyakepada puteramu bagaimana ia bisa mengetahuipedalamanmu yang aku pun tidak pernah menge-tahuinya. Tetapi perlu engkau ketahui, o Adinda,bahwa dulu sewaktu puteramu masih kecil, guruagung kita, Syaikh Datuk Kahfi, pernah mengung-kapkan suatu rahasia tentang puteramu itu kepada-ku. Guru agung saat itu berkata bahwa puteramu kelakakan menjadi kekasih Allah. Dan, aku diminta untukmelindunginya meski dengan taruhan nyawaku. Nah,Adinda, aku kira puteramu mengetahui pedalamanmukarena ia telah diberi tahu oleh Dia yangmengasihinya.”

Dengan mata berkaca-kaca Nyi Indang Geulisbertanya, “Benarkah ucapan ayahandamu itu, oPuteraku?”

“Ibunda,” kata Abdul Jalil tenang, “Sesungguh-nya untuk mengetahui apakah kita tergolong kekasihAllah atau bukan tergantung pada penilaian jujur kitaterhadap diri sendiri. Maksud ananda, apakah kitasudah meyakini dengan jujur bahwa kiblat hati danpikiran tertuju utuh hanya kepada Allah? Jika kitayakin sepenuh jiwa dan raga bahwa hati dan pikirankita benar-benar hanya terarah kepada Allah maka se-

Page 57: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 74 74 74 74 7

sungguhnya Allah telah mengasihi kita. Itu berarti,kita sudah menjadi kekasih-Nya.”

Nyi Indang Geulis tersedu mendengar penjelasanputera asuhnya. Dengan air mata berlinang-linang diamengungkapkan dengan jujur keadaan jiwanya saatitu. Dia jelaskan kepada suami dan putera asuhnyabahwa saat itu sesungguhnya dia sudah tidak lagimerasakan keterikatan yang kuat dengan suami danputera-puterinya. “Bukan aku tidak mencintai mereka,o Puteraku. Tapi, aku merasa ada semacam jarak gaibyang telah memisahkan aku dengan mereka. Akusendiri tidak tahu apa sesungguhnya yang sedang akualami.”

“Ibunda, sesungguhnya keindahan perjalananhidup manusia bukanlah saat ia berada di puncakkehidupan yang sejati. Ibarat seseorang mendakigunung, keindahan perjalanan hidup bukanlah ke-banggaan dan bukan pula kegembiraan saat ia ber-ada di puncak. Melainkan, liku-liku perjuangan saatia meninggalkan rumah, keluarga, kampung halaman,dan merangkak di antara tebing-tebing yang curamitulah keindahan dari sebuah perjalanan hidup.”

“Karena itu, o Ibunda, sangatlah wajar jika Ibun-da saat ini yang sudah berada di puncak justru me-rasakan ada jarak gaib yang memisahkan Ibundadengan suami, putera-puteri, dan segala sesuatu yangIbunda miliki. Sebab, Ibunda sudah berada di puncak

Kembali ke Sarang

Page 58: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 84 84 84 84 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kehidupan yang sejati. Saat ini sejauh Ibundamenyapukan pandangan, hanya langit luas, gumpalanawan, gugusan sawah, hutan, desa-desa, aliran sungai,dan lautan saja yang tampak di kejauhan. Ibunda tidakmerasa memiliki semuanya. Ada jarak yangmemisahkan Ibunda dengan mereka. Bahkan, jikadirasa-rasakan saat ini Ibunda sesungguhnya tegaksendirian di puncak gunung kehidupan. Ibunda hanyadikawani rasa sunyi, senyap, hening, dan hampa. Dan,sesungguhnya rasa hampa yang meliputi Ibunda,yakni rasa hampa yang tak terjangkau akal, tak ter-sentuh pikiran, tak terbayangkan, tak terbandingkan,itulah hakikat sejati dari kedekatan Ibunda denganSang Hampa (laisa kamitslihi syai’un), yaitu SangMahaada (al-Wujûd), Yang Zahir dan Batin.”

“Benarlah apa yang engkau ucapkan, o Putera-ku,” ujar Nyi Indang Geulis. “Saat ini aku merasakansesuatu yang aneh pada jiwaku. Aku merasakanjiwaku kosong, namun sekaligus penuh. Ketika ku-intai kekosongannya yang kudapati justru kepenuhan.Ketika kuanggap penuh, ia justru kosong. Karena itu,tidak ada kesedihan, kegembiraan, kekecewaan,sukacita, dan berbagai jenis perasaan yang bisa masukdan bersemayam di dalam hatiku. Sungguh! Selamaini tidak ada satu pun orang yang bisa menjelaskankepadaku apa sesungguhnya yang telah aku alami ini.Aku tidak pernah mengungkapkannya, bahkan kepadaayahandamu pun aku tidak pernah bercerita.”

Page 59: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

4 94 94 94 94 9

Kembali ke Sarang

“Berbahagialah Ibunda yang telah sampai dipuncak kehidupan sejati. Namun, jika ananda bolehtahu, laku kesabaran apa yang telah Ibunda laksana-kan sehingga Ibunda bisa mencapai kedudukan yangbegitu mulia di hadapan-Nya?”

Nyi Indang Geulis diam sejenak seolah meng-ingat-ingat. Beberapa saat kemudian dia berceritabahwa pada awalnya dia sangat terkesan oleh wejanganSyaikh Datuk Kahfi saat mengupas hakikat agama.Menurut Syaikh Datuk Kahfi, pada hakikatnya apayang disebut agama adalah ajaran yang melatih,menekan, bahkan memaksa manusia untuk menahandan mengekang diri dari dorongan keakuan.Pengekangan diri, menurut Syaikh Datuk Kahfi, bisamenjadi siksaan bagi mereka yang mencintaikehidupan duniawi. Namun sebaliknya, pengekang-an akan menjadi kegembiraan bagi para pencariKebenaran Sejati.

Ajaran agama yang dimaknai pengekangan diriitu ternyata memiliki arti yang luas dan mendalam.Sebab, telah terbukti bahwa segala sesuatu yangterkait dengan amaliah ibadah yang diajarkan olehagama-agama yang benar, pada hakikatnya dinilaisebagai penyiksaan oleh para pecinta kehidupanduniawi. Orang-orang Hindu yang melakukan upawasa(puasa), menjalankan dharma, melakukan yoga-samadi, menjalani wairagya, oleh para pecinta

Page 60: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 05 05 05 05 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kehidupan duniawi dianggap telah melakukankebodohan dalam bentuk penyiksaan diri. Padahal,bagi para pencari Kebenaran Sejati, tanpa perjuangankeras mengekang dan menyiksa diri seorang manusiatidak akan pernah menjadi orang-orang suci yangtercerahkan seperti para rishi, brahmana, sannyasin,dan sadhu.

Orang-orang muslim pun jika dilihat dari pan-dangan para pecinta kehidupan duniawi tidak lepasdari kecenderungan mengekang dan menyiksa diri.Itu tercermin dari ketentuan ajaran Islam untuk ber-khitan, berpuasa menahan lapar dan dahaga sebulanpenuh, bersembahyang wajib sehari lima kali ditambahsembahyang sunnah, berzakat dan bersedekahmengeluarkan harta, menunaikan ibadah haji, dan ber-bagai ibadah nawâfil yang lain yang oleh para pecintatubuh dianggap sebagai kebodohan dan penyiksaandiri.

“Saat aku bertanya kepada guru agung apakahamaliah ibadah yang paling menyiksa, tetapi palingutama bagi seorang perempuan?” ujar Nyi IndangGeulis, “Ia menjawab: sabar dan ikhlas dimadu.”

“Ah, ananda tadi sudah mengira ketika Ibundamemperkenalkan dua selir Ramanda Ratu besertaputera dan puterinya,” Abdul Jalil tersenyum lebar.“Ananda sudah menduga Ibunda pasti melewati jalurpintas yang luar biasa berat itu.”

pusta

ka-in

do.b

logsp

ot.co

m

Page 61: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 15 15 15 15 1

Kembali ke Sarang

“Tapi tunggu dulu,” tukas Nyi Indang Geulis.“Sesungguhnya bukan aku yang dimadu oleh ayah-andamu, sebaliknya aku yang sengaja memadukandiriku.”

“Maksud Ibunda?”

“Yang merencanakan semua perkawinan raman-damu adalah aku. Padahal, saat itu ramandamu sedikitpun tidak memiliki niat untuk menikah lagi.”

“Mahasuci Allah,” gumam Abdul Jalil. “Dia telahmembentangkan jalan-jalan menuju-Nya dengan carayang tak terduga dan tak terpikirkan. Namun,sebagaimana yang ananda tadi jelaskan, keindahan bagisang pemenang bukanlah saat ia meraih kemenangan.Keindahan bagi pendaki gunung bukanlah saat iaberada di puncak, melainkan justru perjuanganmenuju puncak itulah perjalanan yang terindah.”

“Benarlah apa yang engkau ucapkan itu, o Pute-raku,” kata Nyi Indang Geulis. “Saat aku sendirian dipuncak dan kemudian teringat akan masa-masa jahilketika aku masih menjadi pecinta kehidupan duniawi,sering aku menertawakan sendiri kebodohan diriku.Saat itu betapa tidak tahu malunya aku karenamenganggap segala apa yang mengitariku adalahmutlak milikku. Suami, anak-anak, keluarga, perhiasan,harta benda, rumah, kehormatan, kemuliaan, dan san-jungan kuanggap sebagai milikku yang tak bisa di-

Page 62: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 25 25 25 25 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

ganggu gugat. Ketika itu aku sungguh-sungguh me-rasa diriku seperti iblis jahat yang tidak pernah relamelihat manusia lain beroleh keberuntungan, ke-gembiraan, kebahagiaan, dan kemuliaan yang melebihidiriku. Semuanya seolah-olah harus kuakui sebagaimilikku.”

“Berkali-kali aku tanya diriku apakah sesungguh-nya beban tanggungan yang paling berat bagimanusia? Kuberoleh jawaban: beban tanggunganterberat bagi manusia adalah keangkuhan dan kepo-ngahan seekor merak yang dengan sombong mem-bentangkan ekornya di bawah intaian harimaupemangsa. Atau, kebanggaan seekor gajah yang mem-banggakan kebesaran tubuhnya yang terperosok keperigi. Atau, nyanyian seekor burung yang berkicaudi sangkar emas. Atau, kelincahan seekor kijang yangdiincar panah pemburu. Itu berarti, sesungguhnyabeban tanggungan terberat bagi manusia adalah bebankeakuan yang menjadikan manusia sebagai hewanpengangkut beban. Ya, beban keakuan yangmenyebabkan jiwa manusia berlutut seperti kuda yangmemohon punggungnya ditunggangi beban. Adakahkejahilan yang melebihi kebodohan dan ketololanmanusia yang sudah diperbudak beban keakuan diriyang mengendalikan jalan hidupnya?”

“Syukurlah, kejahilan jiwaku yang gelap, pengap,dan panas laksana api itu berangsur-angsur pupus

Page 63: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 35 35 35 35 3

Kembali ke Sarang

digantikan pancaran keindahan ketika aku lewati liku-liku pendakian hidup yang curam dan terjal. Perlahan-lahan tetapi pasti, aku tanggalkan beban keakuan yangmemberati punggungku. Aku lepaskan keterikatankupada suami. Aku lepas rasa kepemilikanku terhadapsuami. Saat itu aku yakinkan sepenuh jiwaku bahwasesungguhnya suamiku bukanlah milikku. Suamikuadalah milik Allah. Demikian pun, aku tekan rasakepemilikanku untuk bisa bersabar dan ikhlasmenyaksikan perempuan lain—para maduku—menikmati kebahagiaan bersama suamiku. Ah, betapaindah saat aku bergulat mati-matian memerangi dirikusendiri. Betapa indah saat aku menitikkan air matadi lereng terjal pendakianku. Dan, betapa indah saatawal aku gapai puncak kemenanganku.”

“Jika Ibunda tidak keberatan, bolehkah anandamendengarkan kisah indah Ibunda saat berjuangmenaklukkan diri sendiri, agar nanti bisa ananda ce-ritakan kepada istri-istri ananda. Biarlah merekaberdua meneladani keteguhan dan ketegaran Ibundamertuanya yang telah berhasil meraih kemenangandan mengibarkan bendera kejayaan,” ujar Abdul Jalil.

Seperti tanpa beban apa pun Nyi Indang Geulismenuturkan liku-liku cerita yang melatari perkawinansuaminya. Mula-mula, dia memaparkan kenyataanbetapa selama bertahun-tahun perkawinannya ternyatatidak dikaruniai keturunan. Namun, saat itu dia tidak

Page 64: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 45 45 45 45 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

pernah merasakan keadaan itu sebagai sesuatu yangberat karena dia selalu menumpahkan kasih sayangseorang ibu kepada putera asuhnya, San Ali. “Namun,semenjak kepergianmu, o Puteraku, aku rasakan hi-dupku tiba-tiba menjadi sepi dan lengang. Apa yangaku rasakan itu ternyata dirasakan juga oleh raman-damu. Akhirnya, aku meminta saran guru agung. Dan,ia menuturkan tentang ketentuan hukum kauniyahadanya pertemuan dan perpisahan, di manakeberadaan agama pada hakikatnya adalah melatihmanusia untuk tulus mengikuti hukum kauniyah itudengan pengekangan-pengekangan dan bahkanpenyiksaan diri.”

Langkah awal yang dilakukan untuk mengekangdiri, ungkap Nyi Indang Geulis, adalah memohonkepada Syaikh Datuk Kahfi untuk menikahkansuaminya dengan Nyai Retna Riris, puteri almarhumKi Danusela. Mula-mula Syaikh Datuk Kahfi terkejutdengan permohonan itu, namun akhirnya ia bisa me-mahami. Pernikahan itu terjadi dan hasilnya adalahseorang putera yang dinamai Raden Abdul Qadir,yaitu Pangeran Cirebon.

Mendengar uraian Nyi Indang Geulis bahwa istrikedua Sri Mangana adalah puteri Ki Danusela, AbdulJalil tercekat kaget. Sebab, sepengetahuannya, KiDanusela, ayahanda angkatnya itu, tidak memilikiketurunan seorang pun. Itu sebabnya dengan

Page 65: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 55 55 55 55 5

Kembali ke Sarang

penasaran ia bertanya, “Apakah yang Ibunda maksudKi Danusela, ayahanda Nyi Retna Riris, itu adalahayahanda saya?”

“Ya, benar begitu, Puteraku.”

“Bukankah beliau tidak memiliki keturunanseorang pun?”

“Dari ibundamu Nyi Ratu Inten Dewi, beliaumemang tidak memiliki keturunan. Namun, dariistrinya yang bernama Ratu Arumsari, puteri YangDipertuan Singhapura, beliau memiliki puteri ber-nama Nyi Retna Riris.”

“Kenapa ananda tidak pernah tahu akan hal itu?’

“Tentang itu tanyalah ayahandamu sebab ayah-andamu lebih tahu tentang persoalan itu.”

Abdul Jalil menarik napas berat dan kemudianmemandang Sri Mangana dengan tatapan memohon.Sri Mangana yang tidak sampai hati menyaksikanputera asuhnya terombang-ambing ketidakpastian,akhirnya bercerita.

“Ketahuilah, o Puteraku, sesungguhnya ayah-andamu memang memiliki istri selain ibundamu,yaitu Ratu Arumsari. Dan, sesungguhnya RatuArumsari adalah bibiku karena dia adalah puteri RatuSurantaka. Sedangkan Ratu Surantaka adalah saudaralain ibu dari kakekku, Ki Gedeng Tapa. Ratu Surantaka

Page 66: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 65 65 65 65 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

adalah putera kakek buyutku, Prabu Kasmaya denganRatu Suragharini Bhre Singhapura, puteri PrabuKertawijaya Maharaja Majapahit.”

“Karena di dalam diri Ratu Arumsari mengalirdarah Majapahit maka atas perintah ayahandaku,Prabu Guru Dewata Prana, Ki Danusela menikahi-nya. Tujuannya tidak lain untuk memasukkan semuakekuatan Majapahit di bumi Pasundan ke dalamlingkungan kekuasaan maharaja Sunda. Bahkan,beberapa waktu setelah ayahandamu meninggal danaku menikahi Nyi Retna Riris, datanglah utusan dariPakuan Pajajaran yang membawa pesan Sri Maharajaagar aku menikahi puteri Ki Danusela itu. Saat ituaku katakan kepada utusan itu bahwa sesungguhnyaaku telah menikahinya beberapa waktu lalu sebelumperintah itu aku terima.”

“Jika demikian, Nyi Retna Riris adalah saudaraangkat saya?”

“Demikianlah sebenarnya. Dia sekarang bernamaNyi Kencana Larang.”

“Jika demikian, tentunya Nyi Kencana Larangmasih sepupu Ibunda Nyi Indang Geulis.”

“Benarlah demikian, o Puteraku, karena ayahandaNyi Kencana Larang adalah adik Ki Danuwarsih,ayahanda ibundamu Nyi Indang Geulis.”

Page 67: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 75 75 75 75 7

Kembali ke Sarang

“Namun, kenapa perkawinan itu dilakukan secaradiam-diam dan seolah-olah rahasia?”

“Sebab, di balik niat perkawinan ayahandamudengan Ratu Arumsari tersembunyi iktikad untukmenghilangkan pengaruh Majapahit. Itu sebabnya,setelah penguasa Singhapura, Dyah Surawijaya BhreSinghapura, meninggal, yang menggantikannya adalahkakekku, Ki Gedeng Tapa, yakni kemenakan tirinya.Di bawah kakekku itulah nama Singhapura diam-diamditenggelamkan oleh nama Pasambangan.”

Abdul Jalil mengangguk-angguk. Ia memahamipenjelasan ayahanda asuhnya. Ia sadar bahwa di balikperkawinan-perkawinan itu sesungguhnya terseliphasrat perebutan kekuasaan yang dahsyat. Lantarantak ingin terperangkap ke dalam lingkaran setan takberujung pangkal, ia pun meminta ibundanya, NyiIndang Geulis, untuk melanjutkan kisah perjuanganmenaklukkan keakuannya.

Nyi Indang Geulis melanjutkan cerita denganmenuturkan kehadiran seorang ulama asal negeriCampa bernama Syaikh Ibrahim Akbar bersamaputerinya, Nyai Rasa Jati. Syaikh Ibrahim Akbar adalahsepupu Raden Ali Rahmatullah, bupati Surabaya.Semula Syaikh Ibrahim Akbar tinggal di rumahkerabatnya, Syaikh Hasanuddin bin Yusuf Siddhiq,di Padepokan Kuro, Karawang. Tak lama sesudah itu

Page 68: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 85 85 85 85 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

ia dan puterinya tinggal di Junti dan kemudian diGiri Amparan Jati.

Bersimpati terhadap nasib tak beruntung yangdialami Syaikh Ibrahim Akbar dan puterinya, akhir-nya Nyi Indang Geulis meminta agar Syaikh DatukKahfi menikahkan Nyai Rasa Jati dengan suaminya.Keinginan Nyi Indang Geulis itu pun dikabulkanoleh Syaikh Datuk Kahfi. Dari pernikahan itu SriMangana dikaruniai tujuh puteri, yaitu Nyai RaraKonda, Nyai Rara Sejati, Nyai Jatimerta, Nyai Jamaras,Nyai Mertasinga, Nyai Campa, dan Nyai RasaMelasih.

Pergulatan Nyi Indang Geulis untuk menak-lukkan diri sendiri ternyata berbuah kegembiraan yangtidak pernah diduganya. Saat dia sudah tidak lagimengharapkan kelahiran seorang bayi dari rahimnya,tiba-tiba saja dia hamil. Padahal, saat itu usia perka-winannya sudah lebih dari dua puluh tahun. Lalu,lahirlah seorang puteri yang dinamai Pakungwati.“Lahirnya puteriku itu sempat membuatku berpaling.Puteriku sempat menjadi buah hatiku dan kuanggapsebagai milikku yang paling berharga. Namun,kemudian aku sadari bahwa dia sesungguhnya milik-Nya, yang digunakan untuk menguji keteguhan hatidan kesetiaanku kepada-Nya.”

Page 69: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

5 95 95 95 95 9

Kembali ke Sarang

Nyi Muthmainah yang masyhur disebut Nyi MasGandasari, puteri angkat raja Caruban Larang, SriMangana, adalah perempuan yang sangat cantik.Tubuhnya tinggi dan terkesan sangat jangkungdibandingkan dengan perempuan Sunda seumum-nya. Mukanya bulat telur. Bentuk matanya bulat indahdengan bulu mata lebat. Namun, di balik mata yangindah itu memancar sorot ketegaran sebongkah bukitkarang tak tergoyahkan. Hidungnya tinggi danmancung. Bibirnya berbentuk sangat indah, namunselalu mengatup.

Penampakan fisik Nyi Mas Gandasari adalah pe-nampilan perempuan yang lahir dari macam-macamanasir bangsa. Dari ibundanya mengalir darahHindustan dan Mongolia karena leluhurnya adalahketurunan Jenghiz Khan yang menaklukkanHindustan dan mendirikan Dinasti Moghul. Se-mentara, dari ayahandanya mengalir darah Arab-Hindustan-Campa karena neneknya dari pihak ayahadalah seorang muslimah asal Campa yang tinggaldi Malaka. Boleh jadi karena mewarisi berbagai-bagaialiran darah maka naluri yang mengendap dikedalaman jiwa Nyi Mas Gandasari agak berbedadengan seumumnya perempuan Sunda. Baju warnahitam lengan panjang yang selalu dikenakan dengankain hitam penutup tubuh bagian bawah memangterlihat aneh bagi seumumnya perempuan di bumi

Page 70: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 06 06 06 06 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Pasundan yang hanya menutup bagian bawahtubuhnya, sebatas perut ke bawah lutut, dengan kain.Sementara itu, sebilah keris yang terselip di dadanyamenunjukkan Nyi Mas Gandasari adalah seekor singabetina pada zamannya; singa betina yang ditakutibinatang jantan yang bukan singa.

Menurut cerita orang-orang Caruban Larang, NyiMas Gandasari merupakan puteri Syaikh DatukSholeh yang diangkat anak oleh raja Caruban Laranguntuk dijadikan panglima perempuan CarubanLarang yang bakal mengalahkan penguasa GaluhPakuan. Sebab, menurut ramalan, Yang DipertuanGaluh, Ratu Aji Surawisesa, Sang Putera MahkotaPakuan Pajajaran, yang tidak lain adalah saudara lainibu Sri Mangana, konon tidak bisa dikalahkan olehsiapa pun kecuali oleh seorang perempuan hingwanojaha kang pangawijing. Entah benar entah tidak ceritaorang-orang Caruban Larang yang berkembang darimulut ke mulut itu, yang jelas orang akhirnya melihatdengan mata kepala sendiri keberadaan Nyi MasGandasari sebagai pendekar perempuan yang saktimandraguna; wanojaha linggihing pangelmu wuleding ragakang sakti mandraguna; wanojaha pangestu mungguhingsesanggah.

Sementara menurut cerita orang-orang GaluhPakuan, Nyi Mas Gandasari sengaja disiapkan sebagaialat oleh Sri Mangana untuk merebut takhta Pakuan

Page 71: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 16 16 16 16 1

Kembali ke Sarang

Pajajaran yang sudah jelas-jelas menjadi hak Ratu AjiSurawisesa, sang putera mahkota, putera Prabu GuruDewata Prana dari permaisuri. Niat Sri Mangana itusetidaknya terlihat saat terjadi kekisruhan diPakuwuan Caruban. Saat itu Ki Danusela, kuwuCaruban, adalah menantu Ratu Aji Surawisesa.Namun, saat Ki Danusela meninggal secara misteriusdan kedudukannya digantikan oleh Rsi Bungsu,putera Ratu Aji Surawisesa, justru Sri Manganamerebutnya dengan kekerasan bersama-sama denganorang Demak. Bahkan, setelah menduduki jabatankuwu, Sri Mangana masih belum puas dan memintakepada ayahandanya agar dianugerahi jabatan rajaCaruban Larang.

Entah yang benar orang-orang Caruban Larangatau orang-orang Galuh Pakuan, orang umumnyahampir tidak peduli dengan pertikaian dua bersau-dara tersebut dalam memperebutkan kekuasaan. Haridemi hari orang-orang justru seperti tidak ada bosan-bosannya membicarakan kecantikan, kegagahan,sekaligus kesaktian Nyi Mas Gandasari. Ibarat wangibunga yang memabukkan kumbang-kumbang jantan,begitulah keharuman nama Nyi Mas Gandasari telahmemabukkan banyak lelaki. Namun, setiap kalidatang kumbang hendak membaui keharumannya,Nyi Mas Gandasari selalu menghalau mereka denganduri-durinya yang tajam.

Page 72: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 26 26 26 26 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Jumlah kumbang jantan yang luka tertusuk duribunga Gandasari sudah tidak terhitung. Di antarabeberapa kumbang jantan yang terbanting dari kelopakbunga harum Gandasari yang diingat orang adalahKi Gedeng Plered, Ki Gedeng Dermayu, Ki GedengPekandangan, Ki Gedeng Paluamba, Ki GedengSindanggaru, Ki Gede Sembung, Ki Gede Bungko,dan Syaikh Magelung.

Sekalipun kesaktian dan keteguhan Nyi MasGandasari sudah termasyhur melebihi laki-laki, hatiyang tersembunyi di dalam dadanya sesungguhnyatetaplah hati perempuan yang penuh kasih dankelembutan. Hal itu terlihat tatkala Sri Manganamengunjunginya dengan mengajak Abdul Jalil.Semula, seperti sikap sehari-harinya dalam meng-hadapi laki-laki, Nyi Mas Gandasari sedikit pun tidakmenghiraukan Abdul Jalil. Dia hanya menyongsongayahanda angkatnya dan mempersilakannya masuk.

Saat Abdul Jalil duduk bersila penuh hormat dihadapannya, Nyi Mas Gandasari tetap tidakmenghiraukannya meski dia merasakan suatu sen-tuhan melintas di hatinya saat sepintas melihat AbdulJalil. Namun, sentuhan itu dia abaikan karena yangterbayang di dalam benaknya adalah kesan bahwakehadiran ayahanda angkatnya tentu tidak jauhberbeda dengan kehadiran-kehadiran sebelumnya,

Page 73: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 36 36 36 36 3

yakni memintanya untuk menikah dengan lelaki yangdianggapnya baik.

Namun, Nyi Mas Gandasari salah. Saat ayahandaangkatnya menjelaskan bahwa laki-laki muda yangduduk di hadapannya adalah adik yang selaludirindukannya selama bertahun-tahun, San Ali,runtuhlah keteguhan bukit karang hatinya yangtermasyhur itu. Bagaikan selembar kain jatuh, diaduduk berlutut dan merangkul adik yang dirindukan-nya sambil menangis tersedu-sedu. Dia menjadiperempuan biasa yang berhati sangat lembut.

Abdul Jalil membiarkan Nyi Mas Gandasarimenumpahkan semua gelegak perasaannya. Iamembiarkan jubah di bagian bahunya basah oleh airmata bahagia kakaknya. Ia hanya duduk bersila sambilmerenungi liku-liku kehidupan yang dilaluinya yangpenuh pergulatan tak berkesudahan dan hampir selalumenampilkan keanehan-keanehan yang tak ia pahami.

Betapa aneh hidup ini jika direnungkan, ujarnyadalam hati. Betapa berbelit hidup ini jika dipikir-pikir.Betapa mengherankan hidup ini jika dibayang-bayangkan. Betapa berat hidup ini jika diingat-ingatlekuk dan likunya. Namun, sebagai manusia yangsudah merasakan pahit dan getir hidup hinggamencapai kedewasaan ruhani, ia sadar bahwa hidupadalah untuk dinikmati dan dijalani apa adanya tanpaperlu dipikir-pikir, direnung-renung, dibayang-

Kembali ke Sarang

Page 74: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 46 46 46 46 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

bayangkan, dan diingat-ingat. Hidup adalah ibaratsetitik air yang harus setia pada aliran hukum kauniyahyang menyeretnya ke lingkaran siklus, menuju Muaradan sekaligus Sumber Sejati.

Sri Mangana yang berdiri di belakang Abdul Jalilmenyaksikan pemandangan mengharukan itu sambilberkali-kali menarik napas berat. Beberapa jenakkemudian dengan terbatuk-batuk kecil ia berkata,“Sekarang sirna sudah kabut kepedihan karenaterbitnya matahari kebahagiaan. Engkau, putera danputeriku terkasih, adalah rembulan dan matahari yangdidambakan oleh mereka yang sedang berada di dalamkegelapan. Sebagaimana dambaanku yang inginmelihat kalian berdua sebagai rembulan dan matahariyang ditunggu terbitnya oleh umat manusia pada siangdan malam hari, demikianlah hendaknya kalian berduamemaknai hidup kalian.”

Nyi Mas Gandasari tersadar dia telah cukup lamamengabaikan ayahanda angkatnya. Buru-buru diabersimpuh menyembah sambil berucap, “Ampunseribu ampun, Ramanda Ratu. Ananda telah berlakukurang pantas membiarkan Ramanda Ratu. Anandamemohon ampunan dari Ramanda Ratu.”

“Sudahlah,” sahut Sri Mangana duduk bersila disamping Abdul Jalil. “Aku ini ayahanda kalian berdua.Aku tahu, pusaran nasib telah memisahkan kalian ber-dua. Namun, aku berharap kalian berdua, terutama

Page 75: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 56 56 56 56 5

engkau, o Puteriku, untuk bisa berbesar hati mene-rima kehendak-Nya meski itu sering tidak engkaupahami.”

“Ananda memusakakan wasiat Ramanda Ratu.”

“Satu hal yang harus engkau ketahui, yaitu adikyang terus-menerus engkau rindukan sekarang telahkembali dengan membawa kemenangan. Maksudku,ia telah berhasil meraih keinginannya yaitumenemukan Kebenaran Sejati. Itu sebabnya, seba-gaimana aku, hendaknya engkau pun belajar darinyatentang jalan Kebenaran Sejati.”

“Benarkah demikian, o Adikku,” tanya Nyi MasGandasari dengan mata berkilat-kilat penuh harap.

“Maafkan saya, o Ayunda,” Abdul Jalil meren-dah, “Sesungguhnya jalan Kebenaran yang telah sayatemukan hanyalah jalan Kebenaran menuju Dia, al-Haqq, Yang Tak Terjangkau Akal dan Tak TersentuhPancaindera. Maksudnya, saya tidak memiliki ilmukesaktian dan kedigdayaan seperti aji-aji kememayam,pangasihan, pangabaran, kapaliyasan, karosan,kateguhan, pangerutan, dan kadewan. Jadi, meski sayamengetahui jalan Kebenaran, saya bukanlah orangyang memiliki kelebihan apa pun apalagi saktimandraguna.”

Nyi Mas Gandasari tersentak kaget mendengarujar Abdul Jalil. Sebab, beberapa macam ilmu yang

Kembali ke Sarang

Page 76: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 66 66 66 66 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

disebut oleh adiknya itu justru merupakan ilmuandalan yang dia warisi dari Sri Mangana dan Ki GedeSelapandan, gurunya. Sambil tersenyum kecut diaberkata kepada Sri Mangana, “Ramanda Ratu ternyatabenar. Rupanya, ia bisa mengetahui segala apa yangada di dalam diri kita. Itukah yang disebut waskita?Weruh sadurunge winara?”

“Karena itulah aku sendiri ingin belajar tentangilmu Kebenaran Sejati kepadanya.”

“Mohon maaf kepada Ramanda Ratu danAyunda,” Abdul Jalil menyela, “Sesungguhnya, sayasedikit pun tidak memiliki kewaskitaan untuk bisamengetahui hal-hal gaib dan kejadian yang akandatang. Sungguh, demi Allah, saya tidak memilikikemampuan itu. Saya hanya berbicara sesuai ‘sentuhanrasa’ yang saya rasakan di kedalaman relung-relungjiwa saya. Dengan demikian, sesungguhnya saya tidakmengetahui apakah ucapan saya itu mengenaiseseorang atau tidak.”

“Justru sentuhan rasa yang engkau hamburkanlewat mulutmu itulah, o Puteraku, yang sering me-nelanjangi orang-seorang. Sebagaimana telah dialamiorang lain, aku kira kakakmu pun barusan tadi telahengkau telanjangi hingga terlihat jelas semua ilmuyang disembunyikannya. Aku rasa, aku pun tinggalmenunggu giliran,” ujar Sri Mangana tertawa. AbdulJalil tertegun. Sesaat kemudian ia pun tertawa.

Page 77: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 76 76 76 76 7

Malam terus bergulir bersama putaran rodawaktu. Sri Mangana, Nyi Mas Gandasari, dan AbdulJalil seperti jari-jari roda, ikut berputar dalam pusar-an perbincangan; menyeret masa lalu dan menarikmasa depan. Sebagai anak negeri yang sudah melang-lang buana hingga menjadi salah satu warga bumiPasundan yang terbuka cakrawala pandangnya, iaterlihat lebih banyak menguraikan tentang perubahan-perubahan yang bakal terjadi di berbagai negeri dimuka bumi.

“Tidak terkecuali bumi Pasundan, akan terlandaprahara perubahan. Itu sebabnya, bagi mereka yangbelum sadar dengan datangnya perubahan dahsyatitu pastilah bakal tersapu dari permukaan bumi.”

Kembali ke Sarang

Page 78: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 86 86 86 86 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Page 79: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

6 96 96 96 96 9

Tanah Samiddha

A ku benar-benar heran dengan tingkah laku ma-nusia bernama Rsi Bungsu itu,” ujar Sri

Mangana suatu malam kepada Abdul Jalil dalamperbincangan di Bale Rangkang. “Seluruh hidupnyaseolah-olah diabdikan untuk memuja setan dendamdan iblis kebencian yang berkuasa di hatinya. Kalaukuingat-ingat, selama aku mengenal dia sebagaikemenakanku, belum terlihat satu pun kebaikan yangpernah dilakukannya. Entah dia itu jelmaan iblis atauapa, sepengetahuanku, dia selalu menjadi bencana bagiorang lain.”

“Tapi Ramanda Ratu, sepengetahuan ananda,Pamanda Rsi Bungsu tidak punya alasan untukmemusuhi Guru Agung Syaikh Datuk Kahfi.Bukankah selama ini beliau berdua tidak pernahberselisih?”

“Memang, antara Guru Agung Syaikh DatukKahfi dan Rsi Bungsu tak pernah terjadi perselisihan,”ujar Sri Mangana. “Namun, sejak Raden Anggaraksa,

Page 80: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 07 07 07 07 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

puteranya, memeluk Islam dan meminta perlindungankepada uwaknya di Giri Amparan Jati, api kebenciantelah membakar hatinya yang sudah hangusmenghitam itu. Tanpa hujan tanpa angin, tiba-tibadia memerintahkan sekawanan begal yang dipimpinBergola Hideung untuk menjarah dan membakarseluruh bangunan yang ada di Giri Amparan Jati.Untung yang terbakar hanya tiga pondok huniansiswa.”

“Dia menduga perbuatan busuknya itu tidakakan diketahui. Namun, sejak awal kejadian aku sudahmenangkap keanehan peristiwa itu. Pertama, belumpernah terdengar cerita di bumi Pasundan ini adakawanan begal merampok padepokan. Kedua,kejahatan itu dilakukan di Caruban Larang, tanahsamiddha yang disucikan. Ketiga, kawanan BergolaHideung tidak menjarah apa-apa, tetapi hanyamenculik Raden Anggaraksa. Ini tidak mungkinterjadi tanpa keterlibatan Rsi Bungsu. Dan, dugaankuternyata tidak meleset. Saat beberapa orang anak buahBergola Hideung tertangkap, mereka mengaku bahwasesungguhnya yang memerintahkan pembakaranPadepokan Giri Amparan Jati adalah Rsi Bungsu.”

Abdul Jalil tersenyum sambil menggeleng-ge-lengkan kepala mendengar uraian Sri Mangana. Me-lihat putera asuhnya hanya tersenyum, Sri Manganabertanya keheranan, “Kenapa engkau tersenyum men-

Page 81: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 17 17 17 17 1

dengar ceritaku, o Puteraku? Apakah engkau tidakmarah melihat kekurangajaran Rsi Bungsu yang sudahmenista padepokan tempatmu menimba ilmu?”

“Ramanda Ratu, ananda memang sedih danmarah melihat hasil perbuatan Pamanda Rsi Bungsu,apalagi jika melihat perbuatan-perbuatannya padamasa lalu. Namun, dalam memahami hal ini anandatidak mau terperangkap oleh pandangan perse-orangan yang bersifat pribadi. Maksudnya, anandatidak mau melihat hasil perbuatan Pamanda RsiBungsu sebagai perbuatan pribadi seorang manusiajahat bernama Rsi Bungsu yang bejat akhlaknya.Sebaliknya, ananda ingin melihat apa yang sesung-guhnya telah terjadi di balik perbuatan Pamanda RsiBungsu itu. Maksud ananda, kenapa Pamanda RsiBungsu bisa berbuat begitu jahat? Apa yangmenyebabkan dia selalu melakukan perbuatan tercela?Dan, anasir-anasir apa sesungguhnya yang menjadi-kan Pamanda Rsi Bungsu menjadi jahat?”

“Apakah engkau akan mengatakan bahwa sesung-guhnya yang menjadikan Rsi Bungsu itu manusiaterkutuk yang selalu melakukan perbuatan jahat adalahAllah ‘Azza wa Jalla?” tanya Sri Mangana.

“Kita tidak perlu berbicara terlalu jauh tentangpersoalan itu, o Ramanda Ratu,” ujar Abdul Jalildengan suara direndahkan. “Kita bicarakan sajatentang apa sesungguhnya yang telah diperbuat Al-

Tanah Samiddha

Page 82: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 27 27 27 27 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

lah terhadap Pamanda Rsi Bungsu yang jahat itu.Tidakkah Ramanda Ratu menangkap jeritan pilu danrintihan pedih Pamanda Rsi Bungsu di tengah-tengahperbuatan jahatnya? Tidakkah Ramanda Ratumenangkap keputusasaan Pamanda Rsi Bungsudengan peristiwa keislaman putera laki-lakitunggalnya? Cobalah Ramanda Ratu renungkansekejap saja, bagaimana seandainya Ramanda Ratuberada pada kedudukan Pamanda Rsi Bungsu.”

Sebagai raja yang sudah puluhan tahun me-rasakan pahit dan getir kehidupan, Sri Manganapaham apa yang dimaksud oleh putera asuhnya.Dengan menggumam seolah-olah berkata kepadadirinya sendiri dia berkata, “Rsi Bungsu dalam pan-danganku tak lebih dari seekor anjing hutan yangkelaparan, tetapi lehernya diikat tali yang kuat. Saatmelihat segumpal daging segar ia menggeram danmeneteskan air liur. Namun, setiap kali ia merontaberusaha menerkam dan menyantap daging itu, selalusaja tali yang mengikat lehernya itu mencekiknya. Taliitu terlalu kuat untuk diputuskan oleh rontaan tubuh,gigitan taring, atau cakaran kukunya. Kini saat anjingtua itu sudah sangat kelaparan dan kehilangan daya,tiba-tiba ia dikebiri pula oleh pemeliharanya. Ya Allah,siksa dan azab apa yang Engkau timpakan kepadamanusia celaka itu?”

Page 83: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 37 37 37 37 3

“Ramanda Ratu,” Abdul Jalil menyela, “KenapaRamanda Ratu membayangkan Pamanda Rsi Bungsuseperti seekor anjing tua yang dikebiri?”

“Sebab, dia tidak akan memiliki keturunan yangmeneruskan kehidupannya.”

“Bukankah Raden Anggaraksa keturunanPamanda Rsi Bungsu?”

“Sampai usianya masuk tiga puluh tahun RadenAnggaraksa tidak mau menikah. Malah sekarang inidia memeluk Islam. Bukankah itu sama artinya dengankebiri bagi Rsi Bungsu?”

“Ramanda Ratu,” Abdul Jalil tersenyum, “Mo-hon sudilah Ramanda Ratu memaafkan Pamanda RsiBungsu atas apa yang telah diperbuatnya terhadapPadepokan Giri Amparan Jati. Sebab, saat ini iasedang dijepit dan dipanggang oleh neraka kehidupandunianya. Tidakkah Ramanda Ratu bisamembayangkan bagaimana azab dan derita yangdirasakan Pamanda Rsi Bungsu saat ini? Putera lelakisatu-satunya yang menjadi gantungan harapan telahlepas dari pangkuan. Siapakah yang akan meneruskankebanggaan Pamanda Rsi Bungsu jika putera terkasihpenerus keturunannya tidak berkenan menikah danmalah mengikuti agama yang lain pula? Adakah siksadan derita yang melebihi pedihnya laki-laki tua yangbangga dengan darah birunya, tetapi tidak memiliki

Tanah Samiddha

Page 84: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 47 47 47 47 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

anak dan cucu pewaris kemurnian dan kemuliaandarahnya?”

Sri Mangana menarik napas panjang. Dia bisa me-mahami jalan pikiran putera asuhnya. Kemudiandengan suara ditekan dia bertanya, “Jika demikian,apa yang harus aku perbuat untuk dia?”

“Ramanda Ratu tidak perlu lagi memerintahkanorang untuk mencari dan membunuh Pamanda RsiBungsu. Biarkanlah Allah sendiri yang menghukumPamanda Rsi Bungsu dengan cara-Nya. Sesungguh-nya, hukuman Allah jauh lebih pedih dibandinghukuman yang pernah dibayangkan manusia.”

Sri Mangana mengangguk-angguk dan berkata,“Aku pikir itu keputusan yang terbaik. Berita terakhiryang aku dengar menyebutkan Raden Anggaraksaberhasil meloloskan diri dari sergapan ayahandanyadan saat ini dia berada di Giri Kedaton memintaperlindungan kepada Prabu Satmata. Aku yakin RsiBungsu sekarang ini pasti sedang kebingungan.”

“Mudah-mudahan Allah memberi perlindung-an kepada Raden Anggaraksa dan segera menyadar-kan Pamanda Rsi Bungsu.”

“Tapi ada satu hal yang perlu engkau ketahuitentang Rsi Bungsu, o Puteraku,” ujar Sri Mangana.

“Apakah itu, o Ramanda Ratu?”

Page 85: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 57 57 57 57 5

“Saat ini Rsi Bungsu belum lepas dari buruanorang-orang Pakuan Pajajaran. Sebab, dia telah duakali mengulang kesalahan yang sama. Pertama, ketikadia merancang pembunuhan Ki Danusela dan mem-bohongi Sri Prabu Guru Dewataprana Ratu Haji diPakuan Pajajaran untuk menyerang PakuwuanCaruban. Kedua, dia menyuruh Bergola Hideung,pemimpin kawanan begal, membakar Padepokan GiriAmparan Jati.”

“Ramanda Ratu,” tanya Abdul Jalil heran, “Jikaorang-orang Pakuan Pajajaran marah kepada PamandaRsi Bungsu akibat membohongi Sri Prabu GuruDewataprana Ratu Haji di Pakuan Pajajaran, itumasih bisa saya pahami. Namun, bagaimana mungkinmereka bisa marah terhadap tindakan Pamanda RsiBungsu yang menyuruh kawanan begal membakarGiri Amparan Jati? Bukankah orang-orang PakuanPajajaran tidak terkait dengan Padepokan GiriAmparan Jati?”

“Ketahuilah, o Puteraku, bahwa kesalahan ter-besar Rsi Bungsu adalah dua kali membuat kekis-ruhan di wilayah Caruban Larang. Itulah kesalahanbesar tak terampunkan. Tidak ada satu pun kekuatanatau kekuasaan yang bisa melindungi manusia yangberbuat kekacauan di tanah ini, bahkan kekuasaanmaharaja sekalipun,” jelas Sri Mangana.

Tanah Samiddha

Page 86: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 67 67 67 67 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Kenapa bisa demikian, o Ramanda Ratu?”

“Sepanjang ingatanmu, sejak engkau lahir hinggapergi berkelana, pernahkah engkau menyaksikankekisruhan terjadi di bumi tumpah darahmu ini?”

“Belum pernah, kecuali saat Pamanda RsiBungsu merebut Pakuwuan Caruban.”

“Ketenteraman terpelihara di sini karena tanahini bernama Caruban Larang.”

“Saya belum paham, o Ramanda Ratu.”

“Ketahuilah, o Puteraku, sesungguhnya namasebenar tanah tumpah darahmu ini adalah Carubana.Caru berarti persembahan. Bana berarti hutan. Jadi,Carubana bermakna hutan untuk persembahan.Hutan Carubana ini sesungguhnya adalah sebuahsamiddha, yaitu hutan yang kayu-kayunya tidak bolehdigunakan untuk kepentingan lain kecuali untukupacara-upacara persembahan kepada dewata danarwah leluhur. Hutan samiddha disucikan danterlarang bagi siapa pun yang tidak berhakmemasukinya,” papar Sri Mangana.

“Apakah ketentuan itu sudah berlaku sejaklama?”

“Aku tidak tahu pasti sejak kapan tempat ini men-jadi samiddha. Namun, sejak zaman kuno, menurutcerita, tanah ini sudah menjadi batas antara bumi

Page 87: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 77 77 77 77 7

Pasundan dan bumi Jawa. Engkau tentu masih ingatbatas sebelah timur dari Caruban Larang adalahCipamali (Sungai Pamali), yakni sungai larangan.Dikatakan sungai larangan karena sejak zaman kunosungai itu tidak boleh diakui sebagai milik raja-rajaSunda maupun raja-raja Jawa.”

“Cipamali adalah sungai pembatas, tanah larang-an milik Sang Bhumi, Bhattari Prthiwi, leluhur raja-raja Sunda dan raja-raja Jawa. Itu sebabnya, sejakzaman baheula, telah ada semacam kesepakatan antararaja-raja Sunda dan raja-raja Jawa bahwa mereka yangditunjuk sebagai pemelihara samiddha Carubana—tanah khusus milik Sang Bhumi—adalah paraketurunan raja yang berdarah campuran. Engkautentunya masih ingat kenapa ayahandamu, KiDanusela, bisa menjadi kuwu? Sebab, ayahandamuitu berdarah campuran Jawa-Sunda.”

“Ayahanda saya berdarah campuran Sunda-Jawa?”

“Ya, karena ayahandanya, Ki Danusetra, adalahputera Kaki Palupa dan Nyai Kundisari. Kaki Palupaorang Sunda, sedangkan Nyai Kundisari berasal darinegeri Mataram. Ki Danusetra memiliki dua saudaralain ibu, yaitu Ki Kumbharawa dan EndangSasmitapura. Namun, sejak kecil Ki Danusetra di-asuh oleh saudara tua Nyai Kundisari yang bernamaRishi Suryya Wisesa, seorang pendeta Bhairawa (PuPalyat) di Gunung Dieng di tanah Mataram. Ki

Tanah Samiddha

Page 88: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 87 87 87 87 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Danusetra kemudian menikahi seorang perempuanasal Galuh Pakuan dan tinggal di Galuh Pakuan. Iamengabdi kepada Prabu Niskala Wastu Kencana,kakek buyutku. Ki Danusetra memiliki dua orangputera yaitu, Ki Danuwarsih dan Ki Danusela, yangtak lain adalah ayahandamu, Kuwu Caruban. Jadi, baikkakek maupun ibunda Ki Danuwarsih dan KiDanusela adalah orang-orang Sunda.”

“Jika penguasa Caruban Larang harus berdarahcampuran, bagaimana dengan Ramanda Ratu sendiri?Bukankah Ramanda Ratu tidak berdarah campuran?”tanya Abdul Jalil.

“Semula aku menganggap diriku adalah puteraSunda asli. Namun ayahandaku, Sri Prabu GuruDewataprana Ratu Haji di Pakuan Pajajaran, menya-takan bahwa ibunda kandungku, Nyi Subanglarang,sesungguhnya puteri berdarah campuran Sunda-Campa. Sebab istri Ki Gedeng Tapa, Nyi RatnaKaranjang, adalah seorang perempuan Campa asalMalaka. Lantaran aku dianggap sebagai putera rajayang berdarah campuran maka aku sah ditabalkansebagai ratu yang berkuasa atas samiddha Carubanini.”

“Nenek Ramanda Ratu orang Campa asalMalaka?” tanya Abdul Jalil. “Jangan-jangan beliaukenal dengan keluarga kakek saya.”

Page 89: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

7 97 97 97 97 9

“Memang benarlah demikian,” kata Sri Mangana.“Syaikh Datuk Kahfi pernah bercerita tentangnenekku, Nyi Ratna Karanjang. Nenekku kenal baikdengan kakekmu karena mereka bertetangga. Bahkan,menurut Syaikh Datuk Kahfi, justru atas jasa nenekkuitulah ayahanda kandungmu, Syaikh Datuk Sholeh,yang saat itu menjadi buruan penguasa Malaka bisatinggal di Caruban Larang. Tidak hanya itu, parapengungsi Campa yang berserakan akibat perangsaudara pada masa Raja Indrawarman III dapattinggal menjadi penduduk di berbagai tempat dibumi Pasundan adalah atas jasa baik nenekku.”

“Pernikahan kakek dengan nenekku sesung-guhnya terjadi melalui jasa saudara tua kakekku, yaituNyi Rara Rudra. Ia bersuamikan orang Campa, HajiMa Huang, yang saat di Campa bertetangga dengankeluarga nenekku. Puteri Nyi Rara Rudra yangbernama Jata Mernam, namun lazim dikenal dengansebutan Aci Putih, dipersunting oleh ayahandaku,Prabu Siliwangi.”

“Ananda pernah mendengar cerita bahwa ibun-da Ramanda Ratu pergi ke Malaka bersama Nyi RaraRudra dan Haji Ma Huang. Berarti, ibunda RamandaRatu memang memiliki keluarga di Malaka.”

“Ya, memang demikian adanya,” ujar SriMangana. “Bahkan Syaikh Hasanuddin, pengasuhPadepokan Kuro di Karawang, sesungguhnya ada-

Tanah Samiddha

Page 90: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 08 08 08 08 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

lah saudara sepupu Nyi Ratna Karanjang, nenekku.”

“Jadi, cerita Ramanda Ratu dahulu yang menu-turkan bahwa Nyi Subanglarang belajar agama Islamkepada Syaikh Hasanuddin bin Yusuf Shiddiq berartisesungguhnya dia tidak belajar kepada orang lain,namun kepada kerabatnya sendiri. Benarkahdemikian?”

“Memang, jika ditelusuri seperti itu ceritanya.Namun, aku mengetahui hal itu justru setelah diberitahu oleh ayahandaku dan aku sahihkan cerita itukepada Syaikh Datuk Kahfi.”

Abdul Jalil termangu-mangu mendengar semuauraian Sri Mangana. Ia merasa betapa sesungguhnyadunia ini sangat sempit hingga ke mana ia beradaseolah-olah dipertemukan dengan orang-orang yangmemiliki hubungan kekerabatan dengannya.Kesebatangkaraan yang pernah ia rasakan selamatahun-tahun pengembaraannya ternyata menjadibukti bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yangsebatangkara di dunia ini. Kesebatangkaraan, nyata-nya, hanya ada akibat ketidaktahuan seseorang akankeberadaan jati dirinya sebagai bagian dari keturunanAdam. Hal itu juga terjadi akibat engganbersilaturahmi, sempit wawasan, membanggakanwarna tetesan darah, dan kekerdilan jiwa.

Page 91: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 18 18 18 18 1

Caruban Larang, tanah samiddha, tanah khususmilik Sang Bhumi, ternyata adalah tanah yang me-miliki sifat terbuka seperti sifat bumi yang mem-biarkan dirinya dihuni berbagai makhluk yangkasatmata maupun yang tidak kasatmata. Dengankekhususannya sebagai wilayah Sang Bhumi, CarubanLarang tidaklah menjadi tanah sebatangkara, tetapimalah menjadi tanah terbuka yang membiarkanberbagai ragam bangsa tinggal di situ; Sunda, Jawa,Cina, Campa, Melayu, Arab, India, Persia, dan Peguberbaur menjadi satu. Samiddha Caruban yang semuladimaksudkan sebagai tanah khusus milik Sang Bhumiberupa hutan larangan yang hasil kayunya hanyauntuk sarana persembahan kepada dewa-dewa danarwah leluhur, justru menjadi tanah yang terbukauntuk hunian segala bangsa. Dan lantaran itu,Caruban oleh penduduk setempat sering dimaknaisebagai Carub, campuran berbagai bangsa.

Kenyataan terkait dengan keberadaan tanahsamiddha Caruban yang tertutup tetapi sekaligusterbuka itu setidaknya telah menjadi salah satusumber bagi lahirnya sejumlah pandangan, gagasan,wacana, dan wawasan Abdul Jalil dalam memaknaicitra baru kehidupan manusia yang ingin diwujud-kannya di tengah kebekuan dan kemandekan zaman.Bertolak dari samiddha Caruban, Abdul Jalilmengangankan lahirnya komunitas baru yang terbuka,

Tanah Samiddha

Page 92: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 28 28 28 28 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

namun sekaligus berpribadi kuat. Hanya masyarakatyang terbuka dan berkepribadian kuatlah yang akandapat bertahan menghadapi perubahan sejarah yangsering kali sangat kejam dan keras.

Keberadaan tanah samiddha Caruban akhirnyamenggugah kesadaran Abdul Jalil untuk menanya-kan status tanah itu kepada Sri Mangana. “Seingatananda, setelah peristiwa kekisruhan di PakuwuanCaruban sepeninggal Ayahanda Ki Danusela,Pamanda Raden Kusen telah menyatakan bahwaPakuwuan Caruban tidak lagi berada di bawah ke-kuasaan maharaja Sunda, tetapi di bawah Demak.Apakah hal itu tidak menyalahi ketentuan Carubansebagai samiddha? Apakah hal itu tidak menimbul-kan masalah dengan orang-orang Sunda?”

“Tentu saja keputusan sepihak Raden Kusen itumenimbulkan kemarahan semua orang Sunda danhampir saja terjadi perang besar. Bahkan lantaran itu,aku pun akhirnya membuka penyamaranku yangsudah kulakukan bertahun-tahun. Selama ini pihakkerajaan Sunda hanya mengenalku sebagai KiSamadullah, kuwu yang menggantikan Ki Danuselaatas perkenan Raden Kusen, adik adipati Demak. Saatsuasana meruncing aku pun akhirnya mengaku jikasesungguhnya pengganti Ki Danusela bukanlah or-ang lain, melainkan Pangeran Walangsungsang, puteraRaden Pamanah Rasa, cucu Prabu Dewa Niskala. Itu

Page 93: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 38 38 38 38 3

berarti, kuwu Caruban yang baru adalah putera maha-raja Sunda karena Raden Pamanah Rasa setelahdilantik menjadi maharaja Sunda berganti namamenjadi Abhiseka Prabu Guru Dewata Prana SriBaduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran SriSang Ratu Dewata.”

“Setelah utusan dari Pakuan Pajajaran yakinbahwa aku memang cucu Prabu Dewa Niskala, yangberarti pula putera Prabu Guru Dewata Prana SriBaduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran, makabergembiralah ayahandaku karena puteranya yanghilang telah ditemukan kembali. Lalu, diputuskanlaholeh ayahandaku untuk menyelesaikan perkarasamiddha melalui jalan damai perundingan.Demikianlah, setelah melalui beberapa kali pertemuanakhirnya kedua belah pihak yang berselisih mencapaikesepakatan, yaitu menunjuk Ario Abdillah Yang Di-pertuan Palembang sebagai penengah. Namun, saatutusan dari Pakuan Pajajaran sampai ke Palembang,Yang Mulia Ario Abdillah ternyata sudah meninggaldan kedudukannya digantikan oleh PangeranSurodirejo, putera Raden Kusen yang masih belumdewasa yang bergelar Adipati Widarakandang.Pangeran Surodirejo yang masih didampingi beberapaorang walinya itu akhirnya menunjuk Tuan Milinadiuntuk mewakili Palembang dalam menengahi masalahperebutan samiddha Caruban.”

Tanah Samiddha

Page 94: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 48 48 48 48 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Tuan Milinadi adalah saudagar Palembang yangmemiliki hubungan dekat baik dengan maharajaSunda maupun dengan adipati Demak. Di sampingitu, Tuan Milinadi yang sudah sangat tua itu dikenaldekat dengan Yang Mulia Ario Abdillah danmengetahui seluk-beluk keluarga serta kerabat YangDipertuan Palembang itu. Akhirnya, dengan pe-nengah Tuan Milinadi, diambil kata sepakat olehkedua belah pihak untuk mengembalikan CarubanLarang sebagai samiddha milik Sang Bhumi.”

“Maksudnya, baik pihak Demak maupun pihakSunda tidak berhak mengakui Caruban Larang seba-gai wilayahnya. Caruban Larang dianggap sebagaitanah khusus milik leluhur. Di dalam kesepakatanitu kedua belah pihak juga setuju untuk mengangkataku sebagai penguasa samiddha Caruban, meng-gantikan Ki Danusela. Bahkan, sebagai pemangkuKhabumian aku diberi jabatan yang lebih tinggi, yaitudari jabatan pangraksabhumi (penjaga Kabhumian)menjadi chakrabhumi (penguasa Kabhumian).”

“Sesungguhnya, di balik pengangkatanku seba-gai chakrabhumi terdapat kesepakatan antara pihakDemak dan kerajaan Sunda untuk menampik ke-kuasaan Maharaja Majapahit Bhre Kretabhumi atassamiddha Caruban. Itu berarti, pengakuan BhreKretabhumi atas seluruh wilayah samiddha Carubantidak lagi diakui. Dan, itu juga berarti dengan peng-

Page 95: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 58 58 58 58 5

angkatanku sebagai chakrabhumi, baik pihak Ka-dipaten Demak maupun kerajaan Sunda merasadiuntungkan. Sebab, aku adalah putera maharajaSunda sekaligus mewakili orang-orang Islam di BumiPasundan.”

“Bagaimana mungkin kedua belah pihak bisa se-pakat menunjuk Yang Mulia Ario Abdillah sebagaipenengah? Bukankah itu sesungguhnya akanmerugikan pihak Sunda karena Yang Mulia ArioDamar sangat mungkin memihak puteranya, yaituYang Dipertuan Demak?” Abdul Jalil minta pene-gasan.

“Aku sendiri semula tidak paham tentang hal itu,”sahut Sri Mangana, “Namun, akhirnya ayahandakumenjelaskan bahwa Yang Mulia Ario Abdillahsesungguhnya merupakan seorang putera rajaberdarah campuran Majapahit-Sunda.”

“Yang Mulia Ario Abdillah berdarah campuranMajapahit-Sunda?” Abdul Jalil heran.

“Ya. Kakeknya yang bernama Kaki Palupa adalahkepala prajurit pembawa gada (rakryan atandha ing palu-palu) kerajaan Sunda. Kaki Palupa termasuk salah satupengikut setia kakek buyutku, Prabu LinggabhuwanaWisesa Sri Maharaja Sunda Sang Mokteng Bubat, yangberhasil lolos dari malapetaka di Bubat. Ia bisa lolosdari maut karena memiliki ilmu sakti seratus ribu

Tanah Samiddha

Page 96: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 68 68 68 68 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

hulubalang. Kaki Palupa kemudian menjadi pendetabhairawa (pu palyat) di hutan Wanasalam yang terletakdi sebelah selatan ibu kota Majapahit.”

“Menurut cerita, Kaki Palupa menikah denganNini Palupuy, puteri perwira Sunda (rakryan bhata-mantri) Soang Sasaka, yang gugur dalam peristiwaBubat. Dari pernikahan itu lahirlah dua orang anak,yaitu seorang putera dan puteri. Yang pertama ber-nama Ki Kumbharawa, menurunkan Ki Wanasalam,patih di Kadipaten Demak. Yang kedua, Nyi EndangSasmitapura, yang dinikahi Prabu Kertawijaya dan ke-mudian melahirkan Yang Mulia Ario Abdillah.”

“Kaki Palupa kemudian menikah lagi denganNyai Kundisari, adik seorang pendeta bhairawabernama Rishi Suryya Wisesa, yang bertapa di GunungDieng. Hasil pernikahan Kaki Palupa dan NyaiKundisari melahirkan Ki Danusetra yang diasuh olehuwaknya di Gunung Dieng. Nah, dengan mengetahuiadanya ikatan darah Majapahit-Sunda di dalam tubuhketurunan Kaki Palupa maka tidak salah jika pihakSunda kemudian memilih Yang Mulia Ario Abdillahsebagai penengah dalam masalah perebutan samiddhaCaruban Larang. Dan, Tuan Milinadi, sahabat YangMulia Ario Abdillah, mengetahui juga hal ikatandarah tersebut, termasuk keberadaan samiddhaCaruban Larang sebagai wilayah khusus milik SangBhumi.”

Page 97: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 78 78 78 78 7

“Saya paham sekarang, Ramanda Ratu,” AbdulJalil manggut-manggut. “Sekarang saya bisa me-mahami kenapa orang-orang Pakuan Pajajaran sangatmarah kepada Pamanda Rsi Bungsu yang merusakPadepokan Giri Amparan Jati. Kemarahan merekapastilah bukan karena Pamanda Rsi Bungsumendalangi pembakaran padepokan, melainkankarena padepokan yang dirusak itu berada di samiddhaCaruban yang mereka sucikan.”

“Benarlah apa yang engkau katakan itu, oPuteraku. Karena itu, aku berharap engkau mengikutijejak Guru Agung Syaikh Datuk Kahfi. Maksudku,meski niat utamanya membangun padepokan di tanahlarangan ini adalah semata-mata untuk me-ngembangkan dakwah Islam, ia tetap menghormatikepercayaan orang-orang setempat. Ia memahamibahwa sesungguhnya Padepokan Giri Amparan Jatiyang terletak di samiddha Caruban tidak hanyadianggap sebagai milik orang-orang muslim, tetapijuga dianggap sebagai milik semua orang Sunda danJawa, tidak peduli apakah dia muslim, Hindu, atauBuda,” ujar Sri Mangana.

Ibarat panglima perang yang wajib mengetahuikeadaan medan tempur sebelum peperangan dimulai,dengan didampingi Sri Mangana, Abdul Jalilberkeliling ke seluruh sudut Kuta Caruban untuk

Tanah Samiddha

Page 98: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 88 88 88 88 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Sebelummengetahui dan memahami kehidupan manusia yangtinggal di permukaan bumi Caruban Larang, ia inginmengetahui secara lebih mendalam tentang nama-nama tempat di daerah situ.

Abdul Jalil sadar betapa di balik nama-namatempat yang ada di permukaan bumi, sesungguhnyatersembunyi makna sejarah yang dalam dari kehi-dupan manusia masa silam yang terkait dengan ke-hidupan masa kini dan mendatang. Ia sadar bahwakehidupan manusia pada hakikatnya adalah rangkaiansejarah yang sambung-menyambung ibarat untaianperhiasan kalung mutiara. Lantaran itu, ia tidak inginmenuangkan gagasan dan impiannya membangunsejarah kehidupan baru dengan membinasakanseluruh sisa kehidupan lama yang bisa dimanfaatkansebagai akar penguat.

Kuta Caruban yang disaksikan Abdul Jalil dalamperjalanan kelilingnya memang sudah jauh berbedadengan saat ia tinggalkan belasan tahun silam.Dermaga pelabuhan yang terletak di Muara Jati telahdibangun lebih besar dan lebih kukuh. Dermaga baruitu tiap hari ramai disandari kapal-kapal besar. Setiaphari terlihat iring-iringan gerobak, kuda, pedati, dankuli angkut bergerak hilir mudik dari pelabuhan kearah Kuta Caruban.

Page 99: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

8 98 98 98 98 9

Bangsal Pakuwuan yang kecil sudah berubahmenjadi Bangsal Kaprabon yang dibangun dari kayujati berukir dengan atap bertingkat tiga. Jika dilihatdari jalan atau pantai, Bangsal Kaprabon tampaksangat kokoh dan megah seolah-olah tidak kalahdengan Bangsal Manguntur milik maharaja Sunda diKutaraja Pakuan Pajajaran. Di depan BangsalKaprabon terhampar alun-alun yang luas. Di antaraalun-alun dan Bangsal Kaprabon terdapat Siti Hinggil(Lemah Wungkuk). Di sebelah utara alun-alun berdiriTajug Agung (masjid agung) Caruban. Di sebelahbarat alun-alun terdapat pasar. Di sebelah timur alun-alun berdiri bangunan Kadhyaksan, tempat parapejabat kehakiman (adhiyaksa) bekerja.

Di bagian belakang Bangsal Kaprabon, yang di-batasi dinding tinggi, adalah wilayah puri kediamanpribadi raja. Di dalamnya terdapat Bale Rangkang,Parapuri, Purasabha, Kaputrian, dan Kebon Raja.Agak jauh ke arah selatan tetapi masih di dalamdinding baluwarti terdapat kawasan hunian pejabatkhusus pembantu raja, yakni para pakring (mangilaladrwya haji). Kawasan hunian pejabat pakring itudisebut Pakringan.

Di sebelah barat Pakringan, masih di dalamdinding baluwarti, terdapat sebuah wilayah suci yangdisebut Pakalangan, tempat batu suci (Sang HyangSusuk) kerajaan ditempatkan di sebuah lingkaran

Tanah Samiddha

Page 100: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 09 09 09 09 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

keramat. Lingkaran itu dianggap keramat dan sucikarena digunakan untuk upacara Pancamakara atauyang lazim disebut Ma-lima, yakni upacara Bhairawa-Tantra. Para pejabat pakring memiliki tugas utamamenjaga dan memelihara kawasan Pakalangan yangkeramat tersebut.

Kebon Raja adalah tamansari yang luas danindah. Di dalamnya terdapat taman air yang sangatindah ditumbuhi bunga teratai. Di Kebon Raja itulahpara puteri dan keluarga raja yang lain bercengkeramadan bersukacita. Tak jauh di sebelah timur BangsalKaprabon, di luar dinding baluwarti, terdapatPagajahan, tempat orang menambatkan gajah milikraja. Di selatan Pagajahan terdapat sebuah bangunanbesar dengan menara pengawas yang disebutJagasatru, satuan penjaga yang bertugas menangkiskekuatan pihak musuh (apinggel kana langsaran kalihkalawan jagasatru). Tugas utama satuan Jagasatru iniselain menjaga Lawang Gede, gapura agung, jugamemeriksa orang-orang yang akan menghadap raja.

Di luar dinding baluwarti, di selatan Pagajahan,terdapat deretan bangunan bale-bale tempat meng-inap para utusan dari wilayah taklukan (sakawat bhumi)yang disebut Pakawatan. Setiap tahun sekali parautusan dari daerah taklukan (kawat) itu menghadapraja dengan membawa upeti (bulubekti). Baik parakawat maupun mereka yang ingin menghadap raja

Page 101: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 19 19 19 19 1

hendaknya memiliki hati yang bersih. Itu sebabnya,mereka biasanya menginap dulu di beberapa bale-baleyang disebut suci manah (suci hati dan pikiran).

Bagian kuta yang paling ramai adalah kawasanjalan yang membentang antara Katandhan hinggaPasukatan. Sebab, di Katandhan terletak kantor pancatandha (pejabat-pejabat pengawas pabean) dan diPasukatan terletak kantor juru sukat (pengawasukuran timbangan dan penarik retribusi). Setiap hari,dari pagi hingga sore, berbagai jenis angkutan mulaigerobak sampai pedati melintasi kawasan ini. DiKatandhan inilah para saudagar membayar pungutanpajak dan cukai atas barang-barang yang diangkut dariKuta Caruban maupun yang diturunkan ke KutaCaruban.

Semua barang yang diturunkan maupun diang-kat dari Kuta Caruban akan diawasi ukuran penim-bangannya dan kemudian dipungut biaya retribusisesuai berat dan banyaknya. Berbagai jenis barangdagangan dari Caruban yang sangat laris dibeli orangadalah alat-alat dari tembaga yang dibuat diPasayangan (Jawa Kuno: tempat pande tembaga).Selain itu, barang dagangan yang juga laris dibeli or-ang dari Caruban adalah peralatan gerabah, sepertiperiuk, belanga, tempayan, gentong, dan guci yangdibuat di Pandyunan (Jawa Kuno: tempat pembuatdyun, gerabah)

Tanah Samiddha

Page 102: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 29 29 29 29 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Di antara sejumlah tempat yang dikunjungiAbdul Jalil dan Sri Mangana di Kuta Caruban, yangpaling mengesankan adalah tempat yang disebutKebumen (Kabhumian), kediaman Sang Bhumi, yangditandai oleh tanah lapang dengan sebuah gundukantanah di tengah dan tumpukan batu-batu persegiukuran besar dengan sebuah yoni kuno terletak diatasnya. Sri Mangana menjelaskan bahwa di situlahsesungguhnya pusat samiddha Caruban karena yangdisebut Kabhumian adalah Kerajaan Leluhur (MedangKamulan) raja-raja Sunda.

Menurut Sri Mangana, sejak zaman lampau parapenguasa samiddha Caruban selalu menduduki ja-batan rangkap. Pertama, jabatan penguasa wilayahsamiddha Caruban yang menyandang gelar ratu, bhre,prabu anom, sri, adipati, kuwu. Kedua, jabatanpemangku Kabhumian yang mempunyai tugas khususmemelihara kediaman dhatu leluhur (SanghyangDharma Kamulan), yaitu Sang Bhumi besertaupacara-upacara pemujaannya. Jabatan pemangku itudisebut mangkubhumi, pangraksabhumi,chakrabhumi.

Pada saat Prabu Niskala Wastu Kancana ber-kuasa, ungkap Sri Mangana, yang ditunjuk sebagaipenguasa samiddha Caruban adalah cucunya, DyahSurawijaya Bhre Singhapura, yaitu keturunan yang di-peroleh dari hasil pernikahan puterinya, Tohaan di

Page 103: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 39 39 39 39 3

Galuh, dengan Prabu Kertawijaya MaharajaMajapahit. Sedangkan yang ditunjuk sebagai mang-kubhumi, pemangku Kabhumian, adalah RatuKasmaya, putera Prabu Garbha Menak, cucu PrabuNiskala Wastu Kancana. Ratu Kasmaya menikahdengan sepupunya, kakak Dyah Surawijaya yangbernama Dyah Suragharini Bhre Singhapura.

Pengangkatan Dyah Surawijaya sebagai penguasasamiddha Caruban sesungguhnya bertentangandengan adat kebiasaan yang berlaku di CarubanLarang, yaitu kepewarisan berdasarkan garis ibu. Se-harusnya yang menjadi penguasa samiddha adalahDyah Suragharini. Itu sebabnya, Dyah Surawijayatidak lama memerintah. Dia meninggal tanpaketurunan. Kemudian mangkubhumi Singhapura,Ratu Kasmaya, naik jabatan menjadi penguasasamiddha Caruban. Putera Ratu Kasmaya yangbernama Ki Gedeng Tapa menggantikan ke-dudukannya, menjadi mangkubhumi Singhapura.

Ketika Ratu Kasmaya uzur, jabatan penguasasamiddha diserahkan kepada Ki Gedeng Tapa. SaatKi Gedeng Tapa menjadi penguasa samiddha, jabatanmangkubhumi diberikan kepada Ki Danusela, adikKi Danuwarsih, putera Ki Danusetra. Jabatan itujatuh ke tangan Ki Danusela karena pernikahannyadengan Ratu Arumsari, puteri Dyah Suragharini, yakniadik lain ibu Ki Gedeng Tapa.

Tanah Samiddha

Page 104: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 49 49 49 49 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Ki Gedeng Tapa sendiri menjabat kedudukanraja Singhapura hanya beberapa tahun, menungguRatu Arumsari dewasa. Setelah Ratu Arumsari de-wasa dan menikah dengan Ki Danusela maka jabat-an itu diserahkan kepada suaminya. Demikianlah, KiDanusela kemudian menduduki jabatan rangkap,yakni sebagai penguasa samiddha, kuwu (jabatan dibawah akuwu), sekaligus pemangku Kabhumian.

Turunnya jabatan Ki Danusela dari bhre (raja)menjadi kuwu disebabkan oleh kenyataan bahwa iasesungguhnya hanya putera menantu dari keturunanMajapahit dan tidak termasuk keluarga raja. Itusebabnya, Ki Danusela akhirnya hanya bergelar kuwusekaligus pangraksabhumi. Namun, belakanganjabatan pangraksabhumi diserahkan kepada RadenWalangsungsang, cucu Ki Gedeng Tapa. Setelah KiDanusela meninggal, Raden Walangsungsangmerangkap kedua jabatan itu lagi, sebagai kuwusamiddha Caruban sekaligus pemangku Kabhumian,tempat suci kediaman Sang Bhumi. Bahkan, saatjabatannya dinaikkan dari kuwu menjadi raja muda,jabatan pangraksabhumi pun dinaikkan menjadichakrabhumi.

Sesungguhnya, yang disebut Sang Bhumi, pemilikwilayah suci Kabhumian, adalah leluhur raja-rajaSunda dan raja-raja Jawa. Itu sebabnya, sejak zamanpurba wilayah samiddha ini disebut dengan berbagai

Page 105: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 59 59 59 59 5

nama seperti Kretabhumi (ditegakkan di bawahlindungan Sang Bhumi), Carubana (hutan untukpersembahan), Ceribon (Sunda Kuno, cere-ibu-an:wilayah warisan ibu), atau Puser Bhumi (pusatwilayah Sang Bhumi). Semua sebutan itu menunjukmakna bahwa wilayah ini bukanlah milik manusia.Adapun leluhur yang didharmakan di Kabhumianadalah seorang ratu puteri bernama Ratu Purbasariyang masyhur dengan nama Ratu Stri BhattariPrthiwi.

Ratu Stri Bhattari Prthiwi adalah leluhur raja-raja Sunda. Dia merupakan puteri bungsu PrabuDharmasatyadewa (Prabu Siung Wanara) MaharajaPasir Batang (Kerajaan Galuh Negara Tengah) yangberibu kota di Bojong. Ibunda Ratu Stri BhattariPrthiwi adalah permaisuri sang maharaja, yaitu RatuNiti-Iswari. Meski dia merupakan puteri bungsu daritujuh bersaudara, karena kecerdasan, kebijaksanaan,kesetiaan, dan kepeduliannya terhadap para kawulasangat tinggi maka dia ditunjuk oleh ayahandanyauntuk menggantikan kedudukan sebagai raja.

Namun, ketika Prabu Dharmasatyadewamangkat, takhta Kerajaan Pasir Batang justrudiduduki oleh kakaknya tertua, Ratu Purba Larang.Dengan naik takhtanya Ratu Purba Larang makaterjadilah perselisihan dengan Ratu Purbasari yangberusaha merebut kembali takhta Pasir Batang yang

Tanah Samiddha

Page 106: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 69 69 69 69 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

menjadi haknya. Dalam perjuangan melawan saudaratuanya itu, Ratu Purbasari didukung oleh suaminyaSri Maharaja Jayabhupati Wisynumurti SamarawijayaHarogawarddhana Wikramotunggadewa MaharajaSunda. Sebagai permaisuri maharaja Sunda, RatuPurbasari dianugerahi gelar Ratu Stri BhattariPrthiwi.

Sri Maharaja Jayabhupati sendiri sesungguhnyamasih kerabat Ratu Stri Bhattari Prthiwi, yaitu ketu-runan Wangsa Sanjaya dari galur Rahyang Tamperan.Menurut silsilah, baik Ratu Stri Bhattari Prthiwimaupun Sri Maharaja Jayabhupati adalah keturunankedua belas Rahyang Tamperan dari galur MaharajaMataram Raka i Watukara Dyah Balitung SriDharmodaya Mahasambhu.

Leluhur keduanya terpisah pada leluhur yang ber-nama Raka i Layang Dyah Tulodong Sri Sajjana-satmata Nuragatunggadewa yang memiliki dua or-ang adik lain ibu, yaitu Raka i Hino Pu Kethudaradan Raka i Sirikan Pu Samarawikranta. Baik DyahTulodong maupun Pu Kethudara dan Pu Samara-wikranta adalah cucu Maharaja Mataram DyahBalitung Sri Dharmodaya Mahasambhu karenamereka bertiga adalah putera Sri Daksottama Bahu-bajra Pratipaksayaksaya.

Ketika Sri Daksottama Bahubajra Pratipak-sayaksaya mangkat, yang menggantikan takhtanya

Page 107: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 79 79 79 79 7

adalah Raka i Layang Dyah Tulodong dengan gelarSri Sajjanasatmata Nuragatunggadewa. Adiknya, PuKethudara, diangkat menjadi mahapatih. Sedangkanadiknya yang lain, Pu Samarawikranta, diangkatmenjadi raja muda di Galuh Lalean yang beribu kotadi Adi Mulya dengan gelar Prabu Hari Murti. Demi-kianlah, Dyah Tulodong merupakan leluhur SriMaharaja Jayabhupati. Sementara itu, Prabu HariMurti adalah leluhur Ratu Purbasari.

Ketika terjadi kemelut dalam pemerintahan DyahWawa Sri Wijayaloka, pengganti Tulodong, kekuasaanterpecah menjadi dua. Pertama, menantu Dyah Wawayang bernama Raka i Hino Pu Sindok Sri Isana-tunggawijaya membangun kekuasaan di wilayahtimur dengan kedaton di Watu Galuh. Kedua, PrabuArya Galuh putera Prabu Hari Murti tetap berkuasadi Adi Mulya.

Ketika cucu Prabu Arya Galuh yang bernamaPrabu Dharmasatyadewa naik takhta, Kerajaan GaluhLalean bergeser ke arah barat. Nama Galuh Laleandiganti menjadi Pasir Batang (Galuh Nagara Tengah)dan ibu kotanya dipindahkan dari Adi Mulya keBojong.

Sementara itu, di antara keturunan Pu Sindoklahirlah Sri Jayabhupati, putera Sri Makutawangsa-warddhana. Sri Jayabhupati membangun kekuasaandi bumi Pasundan segera setelah kekuasaan saudara-

Tanah Samiddha

Page 108: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 89 89 89 89 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

nya, Sri Dharmawangsa Tguh, di Wwotan Masdihancurkan oleh Aji Wurawari dari Lwwaram. IbuSri Jayabhupati adalah puteri Sunda yang dikenaldengan nama Sri Kahulunan, cucu Raka i Sirikan PuSamarawikranta, penguasa Palutungan.

Menurut cerita, Palutungan adalah milik RatuPastika, puteri Pu Catura dan saudari Pu Munggu,yang dijadikan permaisuri oleh Maharaja MataramRaka i Kayuwangi Sri Sajjanotsawatungga. Dengandemikian, ibunda Sri Jayabhupati merupakan ketu-runan kelima Ratu Pastika. Karena merasa sebagaiketurunan Ratu Pastika Kahulunan dan putera SriKahulunan maka ia merasa berhak atas Palutungansehingga ia kemudian membangun kekuasaan di situ.

Sri Jayabhupati dikenal sebagai raja yang adil danbijaksana serta sangat memperhatikan kehidupankawulanya. Anehnya, diam-diam orang menjulukinyadengan sebutan bernada merendahkan, yaitu PrabuLutung Kasarung (Sunda: penguasa Sungai Cilutungyang sesat jalan). Sri Jayabhupati disebut raja sesatjalan karena dia telah murtad dari agama yang dianutayahanda dan ibunda serta leluhurnya. Seluruh kawulaKerajaan Palutungan dan semua leluhur Sri Maha-raja Jayabhupati adalah pemuja Wisynu, sementaraSri Jayabhupati justru menjadi pemuja Syiwa Maha-guru. Lantaran itu, selain disebut dengan nama PrabuLutung Kasarung, ia juga disebut Guru Minda yang

Page 109: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

9 99 99 99 99 9

bermakna “yang berpindah (memuja) Sang SyiwaMahaguru”.

Sri Jayabhupati sangat berhasrat memperluaswilayah kekuasaannya. Ia memindahkan kedatonnyadari kaki Gunung Chakrabhuwana di hulu SungaiCilutung ke arah wilayah di dekat muara. Ia kemudianmembangun angkatan perang yang kuat dan menggu-nakan nama Abhiseka Wisynumurti Samarawijaya(Dewa Wisynu penguasa muara yang penuhkemenangan) dan menamai kerajaannya yang barudengan Singhapura (Kerajaan Sang Narasingha,jelmaan Wisynu). Anehnya, meski ia menggunakanlambang-lambang Waisnawa, prasasti-prasasti yangdikeluarkannya selalu memuji-muji Agastya, SangKumbhayoni, yaitu Syiwa Mahaguru.

Sri Maharaja Jayabhupati berhasil memperluaswilayah kekuasaan hingga barat, ke bekas KerajaanTarumanagara dan Kerajaan Aruteun. Bahkan,Kerajaan Pasir Batang pun berhasil dijadikan seba-gai wilayah taklukan (sakawat bhumi). Dengan keber-hasilan menaklukkan Pasir Batang atau Galuh NagaraTengah maka kerajaannya kemudian dinamakanGaluh Singhapura dan Sri Jayabhupati kemudianmenggunakan gelar maharaja.

Pasangan Sri Maharaja Jayabhupati dan permai-suri Ratu Stri Bhattari Prthiwi berkuasa sangat lama.Mereka dikenal sebagai pasangan maharaja dan ma-

Tanah Samiddha

Page 110: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

100100100100100

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

harani yang adil, bijaksana, dan dicintai seluruhkawulanya. Dari perkawinan mereka lahirlah empatputera, yaitu Sang Lingga Hyang, Dewi Purnawati,Dewi Surabhi, dan Sang Surendra. Sementara itu, SriMaharaja Jayabhupati memiliki dua orang selir, yaituRatu Wulansari dan Ratu Sudhiwati. Ratu Wulansariadalah puteri Sri Prabu Dharmawangsa Tguh, ma-haraja Kahuripan. Dari Ratu Wulansari lahirlahempat orang putera, yaitu Sang Darmaraja, SangSuryyanagara, Dewi Nirmala, dan Dewi Sughara.Sedangkan dari Ratu Sudhiwari lahir dua putera, yaituSang Wirakusuma dan Sang Wikramajaya.

Karena Ratu Stri Bhattari Prthiwi adalah per-maisuri dan sekaligus puteri mahkota maharaja PasirBatang maka yang ditetapkan sebagai putera mah-kota Galuh Singhapura adalah Sang Lingga Hyang,putera sulungnya. Namun, saat Ratu Stri BhattariPrthiwi dan Sri Maharaja Jayabhupati mangkat ter-jadi perebutan kekuasaan. Sang Dharmaraja, puteraSri Maharaja Jayabhupati dari Dewi Wulansari, me-nuntut bagian haknya atas takhta Galuh Singhapura.

Khawatir bakal pecah perselisihan yang me-numpahkan darah maka atas kesepakatan para se-sepuh kerajaan dibagilah kerajaan menjadi dua, yaituKerajaan Galuh dan Kerajaan Singhapura. Disepa-kati pula bahwa pembatas kedua wilayah kerajaanadalah gunung tempat Sri Jayabhupati didharmakan.

Page 111: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

101101101101101

Kerajaan yang wilayahnya terletak di sebelah utaragunung disebut Singhapura yang beribu kota diPurwawinangun dengan raja Sri Prabu BhattaraHyang Purnawijaya. Sedangkan kerajaan yang wila-yahnya berada di sebelah selatan gunung disebutGaluh dan beribu kota di Dharmaraja dengan rajaSri Prabu Dharmaraja. Agar batas-batas wilayah keduakerajaan mudah diingat oleh masing-masing pihakmaka wilayah Kerajaan Singhapura disebut dengannama Bumi Ceribon (bahasa Sunda Kuno, cere-ibu-an: wilayah warisan ibu) yang bermakna wilayahkerajaan warisan sang ibu yang membentang dariwilayah Singhapura hingga Pasir Batang (GaluhNegara Tengah). Sementara itu, gunung pembataswilayah Bumi Ceribon disebut Gunung Ceremai(bahasa Sunda Kuno, cere-ama-i: wilayah warisanbapak) yang bermakna gunung pembatas wilayahkerajaan warisan sang bapak yang membentang diseluruh daerah pedalaman.

Sang Lingga Hyang yang naik takhta Singhapuradengan nama Abhiseka Sri Prabu Bhattara HyangPurnawijaya itu beroleh warisan dari ibundanya. Sejakitu, dibuatlah peraturan bahwa pewaris yang berhakatas Kerajaan Singhapura adalah keturunan Ratu StriBhattari Prthiwi dengan Sri Maharaja JayabhupatiWisynumurti Samarawijaya.

Tanah Samiddha

Page 112: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

102102102102102

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Untuk menandai keabsahan kekuasaannya se-bagai raja Singhapura maka Sri Prabu Bhattara HyangPurnawijaya menjadikan pendharmaan BhattariPrthiwi sebagai Kerajaan Leluhur (Medang Kamulan),yakni tempat kerajaan suci arwah Sang (ibu) Prthiwi.Bertolak dari nama Sang (ibu) Prthiwi itulahkemudian lahir sebutan Sang Bhumi (Sansekerta,Prthiwi: bumi, dunia, tanah). Tempat pendharmaanitu kemudian disebut dengan nama Kabhumian(wilayah khusus milik Sang Bhumi).

Di sebelah selatan Kerajaan Leluhur Kabhumian,Sri Prabu Bhattara Hyang Purnawijaya membanguntempat khusus untuk kediaman para kubja (Sanse-kerta: orang bungkuk), yang menurut peraturan dikerajaan-kerajaan lama bertugas menjadi pengiringputeri. Tak jauh dari kediaman para kubja terdapatgundukan bukit kecil yang dijadikan Ksiti Inggil(tanah atau bumi mulia) yang disebut LemahWungkuk, yakni tempat Watu Gilang untuk me-nobatkan raja-raja keturunan Ratu Stri BhattariPrthiwi. Orang-orang percaya bahwa pada saat pe-nobatan raja, Sang Bhumi akan datang memberkatisang raja dengan diiringi para kubja. Bahkan, saat SriPrabu Bhattara Hyang Purnawijaya melakukan ziarah(siddhayatra) ke Kabhumian selalu disambut dandiiringi oleh para kubja yang diyakini mengiring arwahibundanya, Bhattari Prthiwi Sang (ibu) Bhumi.

Page 113: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

103103103103103

Tanah Samiddha

Sementara itu, tempat pendharmaan Sri Maha-raja Jayabhupati di lereng Gunung Ceremai dijadikanKerajaan Leluhur oleh Raja Galuh Sri PrabuDharmaraja. Ia dipuja sebagai Syiwa Mahaguru SangGirinatha. Pendharmaan Sri Maharaja Jayabhupatiyang disucikan dan dijadikan Kerajaan Leluhur itudisebut Linggasasana.

Menurut catatan sejarah, sesungguhnya pem-bagian kerajaan berdasarkan pewarisan garis ketu-runan ibu dan bapak yang terjadi di antara keturunanRatu Stri Bhattari Prthiwi dengan Sri MaharajaJayabhupati itu bukanlah yang pertama kali terjadi.Pada masa akhir pemerintahan Prabu Stri BhattariParwati Tunggal Prthiwi, dhatu leluhur BhattariPrthiwi, terjadi juga perselisihan perebutan takhtaberdasarkan hak kepewarisan garis bapak dan ibu.Prabu Stri Bhattari Parwati Tunggal Prthiwi, yangsaat muda bernama Ratu Juwa, adalah puteri Kartike-yasingha Sang Nrpati Dewasimha dengan Sri Maha-rani Simha, maharaja Kalingga.

Prabu Stri Bhattari Parwati Tunggal Prthiwi ada-lah raja Madang Mataram yang beribu kota diPragawatipura, di sekitar tempuran Sungai Praga danSungai Helo. Menurut cerita, Prabu Stri BhattariParwati Tunggal Prthiwi menikah dengan PrabuPurbasora, sepupunya, dan memiliki dua keturunan,yaitu Sang Sannaha dan Rakryan Narayana.

Page 114: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

104104104104104

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Prabu Stri Bhattari Parwati Tunggal Prthiwi yangdiam-diam tertarik dengan ajaran Shakta-Bhairawasering berhubungan dengan raja Galuh, PrabuKalakutha Sang Racun Agung (Sang Mandi Minyak),yang menjadi penganut Bhairawa-Tantra. Daripelbagai upacara Pancamakara, Ma-lima, akhirnyalahirlah anak Sang Mandi Minyak, yaitu Sang Sanna.

Semula Sang Mandi Minyak enggan mengakuiSang Sanna sebagai anak. Itu sebabnya, Sang Sannadibuang dan dibesarkan di “tegal ksetra”. Akhirnya,Sang Mandi Minyak mengakui Sang Sanna sebagaianak setelah melihat tanda-tanda menakjubkan darianak tersebut. Setelah Sang Sanna dewasa, ia dini-kahkan dengan saudarinya, Sang Sannaha. Lantaranriwayat Sang Sanna sejak lahir hingga menikah di-anggap keliru maka ia kerap disebut orang dengannama lain: Salah.

Ketika Prabu Stri Bhattari Parwati TunggalPrthiwi mangkat, dia didharmakan di daerah baratibu kota Pragawatipura, tepatnya di tepi timur Su-ngai Wluku-loh (Jawa Kuno: sungai bajak, subur).Pendharmaan itu disucikan sebagai Kerajaan Lelu-hur oleh para keturunannya. Bertolak dari namaParwati Tunggal Prthiwi itulah pendharmaan itukemudian disebut Kabhumian (Sansekerta, Prthiwi:bumi, dunia, tanah) yang bermakna wilayah khususSang Bhumi.

Page 115: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

105105105105105

Kabhumian tempat Stri Bhattari Parwati TunggalPrthiwi didharmakan itulah yang menjadi pusatwilayah suci Kerajaan Mataram (Sansekerta, Mataram:ibu negeri, tanah air) yang mendatangkan ke-makmuran. Daerah di sekitar Kabhumian disebutPatanahan (kediaman sang tanah, bumi). Kawasanberlimpah kesuburan yang membentang antaraSungai Wluku-loh dan Sungai Praga yang seringdijadikan medan perang perebutan takhta di antaraketurunan Sang Bhumi kemudian disebut dengannama Bagelen (Sansekerta: Bhaga-halina : warisan ibuyang subur).

Seiring mangkatnya Bhattari Parwati TunggalPrthiwi, terjadilah perebutan takhta. Rakryan Nara-yana yang telah diberi bagian wilayah utara inginmenguasai seluruh wilayah kekuasaan ibundanya.Dengan dukungan bala tentara dari Indraprasta yangdipimpin Dapunta Hyang Syailendra, RakryanNarayana berhasil merebut takhta Mataram. Ibu kotaPragawatipura diduduki dan ia dinobatkan sebagaimaharaja Mataram dengan gelar Syailendra.

Sang Sannaha dan Sang Sanna berhasil lolos dariibu kota Pragawatipura. Mereka menyingkir ke arahutara ke kawasan antara Gunung Chandramukha(Merbabu) dan Gunung Chandrageni (Merapi). Atasjasa Maharishi Bhannu Mas, Sang Sannaha yangsedang hamil tua diungsikan ke timur, ke kediaman

Tanah Samiddha

Page 116: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

106106106106106

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Maharishi Bhannu Wangi, saudara kembar MaharishiBhannu Mas. Di sana, di tanah timur itu, lahirlahputera Sang Sannaha yang diberi nama Rake Jambri.

Akhirnya, Sang Sanna dengan sisa-sisa prajurit-nya memimpin serangan menghadapi kekuatanSyailendra yang didukung oleh Indraprasta. SangSanna berhasil menghalau pasukan Indraprasta dariPragawatipura dan memburu hingga pangkalaninduknya di Pamiridan. Di Pamiridan pasukanIndraprasta yang bergabung dengan induknya ber-tempur sengit melawan pasukan Mataram yangdipimpin Sang Sanna. Dalam sebuah pertempuransengit, pasukan Mataram berhasil mematahkan ke-kuatan pasukan Indraprasta yang mundur ke arahbarat. Orang-orang bilang, konon, tempat pasukanMataram berhasil memukul mundur pasukanIndraprasta itu diabadikan dengan nama Balapulang(Jawa Kuno: bala tentara kembali).

Setelah berhasil mematahkan kekuatanSyailendra, saudara dan sekaligus iparnya, Sang Sannamenegakkan lagi kekuasaan Mataram warisan ibun-danya. Namun, ia meninggalkan kedaton lama danmembangun kedaton baru di sebelah timur ibu kotalama. Sang Sanna memberi banyak anugerah kepadamereka yang berjasa membantunya. Putera MaharishiBhannu Mas ia angkat sebagai raja muda. Kepadamereka yang setia ia bagi-bagikan tanah simha. Sang

Page 117: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

107107107107107

Tanah Samiddha

Sanna termasyhur sebagai maharaja agung danbijaksana yang disegani kawan maupun lawan. Bahkansaudaranya, Syailendra, yang kalah itu diampuni dandibiarkan hidup sebagai raja yang berkuasa di pantaiutara.

Kekuasaan Sang Sanna diwariskan kepada putera-nya, Rake Jambri, yang masyhur disebut Sang RatuSanjaya. Sang Ratu Sanjaya menyatakan diri sebagaipenguasa Mataram (ibu). Ratu Sanjaya inilah dhatuleluhur raja-raja Sunda dan raja-raja Jawa dariSanjayawangsa. Sementara, Syailendra menjadi dhatuleluhur raja-raja Jawa dan raja-raja Sriwijaya dariSailendrawangsa. Demikianlah, Prabu Stri PurbasariBhattari Prthiwi yang didharmakan di Kabhumiandi Bumi Caruban adalah keturunan kedua belas dariRaka i Mataram Ratu Sanjaya dan keturunan keempatbelas dari Prabu Stri Bhattari Parwati Tunggal Prthiwiyang didharmakan di Kabhumian Pragawatipura dibumi Mataram.

Penjelasan panjang lebar Sri Mangana tentangsiapa sesungguhnya yang didharmakan di tempat yangdisebut Kabhumian itu dibenarkan oleh Abdul Jalilyang melalui cara gaib membuktikan kebenaran ceritatersebut. Untuk membuktikan bahwa ia telahmenghubungi secara gaib arwah Bhattari Prthiwi,Abdul Jalil menyinggung leluhur almarhumah yangjarang dikenal nama pribadinya, yakni Rahyang

Page 118: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

108108108108108

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Tamperan. “Apakah leluhur Bhattari Prthiwi yangdisebut Rahyang Tamperan itu bernama pribadi SangWariga Agung? Benarkah nama Rahyang Tamperandiberikan orang karena ia menjadi pertapa?”

“Benar sekali dan aku mempercayaimu. Sebab,nama itu hanya diketahui oleh keluarga maharajaSunda yang pernah membaca naskah-naskah kuno diKapustakan Pakuan Pajajaran,” ujar Sri Mangana.

“Bukankah Sang Manarah, putera RahyangTamperan, kemudian mendirikan kerajaan baru di Jawadengan ibu kota di Wwotan yang terletak di kakiGunung Pananggusama?”

“Benar demikian adanya.”

“Dan, tempat Rahyang Tamperan pertama kalimenginjakkan kaki di Jawa disebut orang dengannama Desa Turun Hyang?”

“Aku percaya kepadamu karena apa yang engkauungkapkan itu sesungguhnya menjadi pengetahuanrahasia keluarga maharaja Sunda.”

Meski Abdul Jalil dan Sri Mangana sama-samameyakini susur galur trah raja-raja Sunda dan Jawa,Abdul Jalil memiliki pandangan yang berbeda denganSri Mangana khususnya tentang leluhur yangdidharmakan di Kabhumian. Jika Sri Manganamenilai pemujaan terhadap Sang Bhumi sebagai ke-

Page 119: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

109109109109109

Tanah Samiddha

niscayaan adat bagi raja-raja Sunda dan raja-raja Jawa,Abdul Jalil justru menilai hal-hal terkait denganpemujaan tersebut sesungguhnya harus diakhiri.

“Ada satu hal yang perlu Ramanda Ratu ketahuitentang keinginan leluhur Ramanda Ratu yang dipujadi Kabhumian ini,” kata Abdul Jalil.

“Apa sesungguhnya keinginan beliau yang dipujadi Kabhumian ini?”

“Ia ingin beristirahat dengan tenang di alamkelanggengan,” Abdul Jalil menjelaskan, “Telahberbilang abad ia selalu diganggu dan disibukkan olehberbagai macam urusan duniawi para keturunannya.Ia kelihatan sangat menderita.”

“Jadi, bagaimanakah ini? Apa yang harus aku per-buat untuk memenuhi keinginan beliau?”

“Semua itu tergantung pada kebijaksanaanRamanda Ratu.”

“Maksudnya?”

“Ramanda Ratu adalah Sang Chakrabhumi, pe-nguasa Kabhumian. Jika Ramanda Ratu mencintaijabatan maka Ramanda Ratu tidak perlu memenuhikeinginan beliau. Ramanda Ratu setiap saat bisa me-minta bantuan dari arwahnya untuk menyelesaikanurusan-urusan duniawi semua raja keturunannya.Namun, jika Ramanda Ratu mencintainya sebagai

Page 120: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 101 10110110110

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

leluhur yang telah berjasa mewariskan segalakemuliaan di antara manusia maka Ramanda Ratuharus merelakan jabatan chakrabhumi untuk diakhiriselama-lamanya agar ia bisa beristirahat dengantenang di alam kelanggengan.”

Sri Mangana terperangah mendengar penjelasanAbdul Jalil. Lama dia terdiam dan merenung. Setelahitu dengan nada ragu-ragu dia berkata, “Ketahuilah,o Puteraku, sesungguhnya aku tidak memberati jabat-an apa pun di dunia ini. Namun, dengan carabagaimana aku bisa mengakhiri jabatan chakrabhumi?Bukankah hal itu akan membangkitkan amarahseluruh penghuni Bumi Pasundan?”

“Hal itu tidak akan terjadi, Ramanda Ratu.”

“Kenapa bisa demikian?”

“Menurut petunjuk arwah Ratu Stri BhattariPrthiwi, segala Tu-ah dan Tu-lah yang memancar dariKabhumian akan sirna jika yoni tempat memujanyaditutup dengan lingga suci yang terletak di puncakGunung Pulasari di tanah Banten. Jika petunjuknyaitu terlaksana maka tidak saja Tu-ah dan Tu-lah dariKabhumian ini akan sirna, tetapi orang pun akantersilap melupakan Kabhumian,” jelas Abdul Jalil.

“Kenapa harus lingga yang berada di puncakGunung Pulasari?”

Page 121: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 1 11 1 11 1 11 1 11 1 1

Tanah Samiddha

“Karena yang menempatkan lingga itu adalah SriMaharaja Jayabhupati, suami Ratu Stri BhattariPrthiwi.”

Sri Mangana termangu-mangu mendengar pen-jelasan Abdul Jalil. Dia tidak memikirkan tentang di-sirnakannya Tu-ah dan Tu-lah dari Kabhumian, tetapijustru merenungkan syarat lingga suci dari puncakGunung Pulasari di tanah Banten. Bukankah GunungPulasari dianggap gunung keramat tempat DewaSyiwa bersemayam? Apakah ada rahasia di balikkeberadaan yoni Caruban dan lingga di Bantensehingga keduanya memiliki ikatan yang kuat?Caruban Larang sebagai samiddha jelas menyediakankayu-kayu untuk persembahan kepada leluhur dandewa-dewa. Sementara itu, upacara sesaji persembahanjustru dilakukan di Banten dengan pusat di GunungPulasari, Gunung Karang, dan Gunung Lancar.

Abdul Jalil yang melihat Sri Mangana termenunglama kemudian berkata, “Sesungguhnya, menguasaiwilayah samiddha Caruban dan wilayah Banten samaartinya dengan mewarisi takhta kerajaan Sunda yangdiwariskan oleh Sri Maharaja Jayabhupati dan RatuStri Bhattari Prthiwi. Sebab, tanpa wilayah CarubanLarang dan wilayah Banten, sesungguhnya kerajaanSunda hanyalah hamparan bumi biasa, yakni tanahtak bertuan yang dihuni hewan dan manusia liar yangtak bisa diatur.”

Page 122: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 121 12112112112

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Maksudnya?”

“Sekalipun Ramanda Ratu bukan putera mah-kota, Ramanda Ratu akan menjadi pewaris takhtakerajaan Sunda jika Ramanda Ratu dapat menguasaiCaruban Larang dan Banten. Dengan dikuasainyaCaruban Larang dan Banten, sesungguhnya takhtakekuasaan raja-raja Sunda sudah kehilangan Tu-ah danTu-lah. Tanpa Caruban dan Banten, takhta kerajaanSunda tidak memiliki wibawa apa-apa.”

Selain Kabhumian, tempat bersejarah di CarubanLarang yang dikunjungi Abdul Jalil dan Sri Manganaadalah Palimanan yang terletak di sebelah barat KutaCaruban. Daerah itu, menurut Sri Mangana, disebutPalimanan karena digunakan orang sebagai tempatmemuja Bhattara Ganesha. Menurut cerita, pada masasilam hewan gajah dipuja sebagai penjelmaanGanesha, putera Parwati. Tempat pemujaan Ganeshayang dikeramatkan itu dibangun oleh Sri Jayabhupati,pemuja Syiwa, dan disebut dengan nama Palimanan(Jawa Kuno: tempat gajah). Di Palimanan gajah-gajahliar dilepas bebas dan terlarang untuk diganggu.Seiring bergulirnya waktu, pemujaan terhadap SangGanesha pernah memudar selama berpuluh tahun.Hal itu konon membuat marah Sang Ganesha. Lalu,terjadilah bencana terbunuhnya Prabu Lingga-bhuwana Wisesa Sri Maharaja Sunda di Bubat beserta

Page 123: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 131 131 131 131 13

para pengikut, termasuk permaisuri dan puterinyaoleh Sang Gajah Mada, mahapatih Majapahit.

Para sesepuh Sunda yang tak menduga bakal ter-jadi peristiwa memilukan itu meyakini bahwaperistiwa tragis di Bubat bukanlah peristiwa biasa,melainkan memiliki kaitan dengan amarah SangGanesha yang murka akibat tidak lagi dipuja diPalimanan. Menurut keyakinan para sesepuh, SangGanesha, dewa gajah yang marah itu, menitis kepadaMahapatih Gajah Mada dan mengirim pesan kepadaraja-raja Sunda agar mereka memuja kembali puteraSyiwa itu.

Dengan keyakinan seperti itu, demi menolak balabencana yang lebih dahsyat akibat amarah SangGanesha Sanghyang Ganapati, atas saran parasesepuh, putera Prabu Linggabhuwana Wisesa SriMaharaja Sunda Sang Mokteng Bubat, yaitu PrabuNiskala Wastu Kancana, memperbaiki kembalitempat pemujaan bagi Sang Ganesha di Palimanan.Para sesepuh berharap dengan diperbaiki dan di-pujanya kembali Sang Ganesha di Palimanan, di-harapkan amarah dewa gajah itu dapat diredam.Sementara itu, untuk menangkal pengaruh burukakibat kemarahan Sang Ganesha, gajah-gajah yangdipuja kembali di Palimanan sebagian ditangkap danditambat di Pagajahan untuk dijinakkan dengan man-tra-mantra.

Tanah Samiddha

Page 124: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 14114114114114

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Lepas benar atau tidak pandangan para sese-puh itu,” ujar Sri Mangana, “Sejak Sang Ganeshadipuja kembali di Palimanan dan kemudian ditambatdan dijinakkan dengan mantra-mantra di Pagajahan,terbukti pengaruh jahat dari Sang Gajah tidak terjadilagi atas Bumi Pasundan. Sejarah mencatat, SangGajah Mada, mahapatih Majapahit, tidak pernahmenginjakkan kaki ke Bumi Pasundan.”

“Ananda memahami keyakinan itu, RamandaRatu,” kata Abdul Jalil. “Namun jika ananda bolehtahu, pada masa pemerintahan kakek buyut RamandaRatu, yaitu Prabu Niskala Wastu Kancana, negeriCaruban Larang dijadikan samiddha dan KerajaanSinghapura menjadi wilayah kecil. Apakah KerajaanSinghapura yang pernah dipimpin Prabu BhattaraHyang Purnawijaya itu sudah runtuh?”

“Ya, seperti kebiasaan raja-raja Sunda dan Jawa,runtuhnya kerajaan selalu disebabkan oleh perebutantakhta di antara keturunan sang raja. Kerajaan GaluhSinghapura yang besar pecah menjadi dua pada masaPrabu Bhattara Hyang Purnawijaya dan Sri PrabuDharmaraja. Sepeninggal Prabu Bhattara HyangPurnawijaya terjadi perebutan di antaraketurunannya.”

“Pada masa akhir pemerintahan Prabu LinggaWastu Sang Surugana, cucu dari Prabu BhattaraHyang Purnawijaya, terjadi perebutan sengit hingga

Page 125: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 15115115115115

putera mahkota beserta pengikutnya melarikan dirike barat dan membangun kerajaan baru. Puteramahkota itulah yang kemudian menjadi raja dengangelar Prabu Susuk Tunggal Sang Haliwungan(penguasa Sungai Liwung). Sepeninggal Prabu SusukTunggal ternyata terjadi lagi perebutan takhta hinggaputera mahkota Sang Pulanggana mendirikan kerajaanbaru di sebelah timur, yaitu Galuh Pakuan. SangPulanggana bergelar Prabu Banyak Larang. Dia itulahkakek dari Prabu Linggabhuwana Wisesa Sri Maha-raja yang mangkat di Bubat.”

“Jika demikian, menurut hemat ananda, KerajaanSinghapura yang besar akhirnya terlantar karenadiperintah oleh raja-raja yang lemah. Benarkahdemikian?”

“Begitulah adanya sehingga pada masa kakekbuyutku berkuasa bukan saja kraton Singhapuramenjadi tidak terurus dan merana, melainkan pen-dharmaan Prabu Stri Bhattari Prthiwi di Kabhumianpun tak terawat. Kawasan itu benar-benar terlantarhingga ditumbuhi rumput alang-alang sehinggadisebut Tegal Alang-Alang.”

“Namun seingat ananda, belum pernah anandamendengar nama Cerebon untuk daerah CarubanLarang ini. Apakah nama itu merupakan sebutan lamauntuk Caruban?”

Tanah Samiddha

Page 126: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 16116116116116

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Nama Cerebon memang digunakan pada masaPrabu Bhattara Hyang Purnawijaya untuk membe-dakan wilayahnya dengan wilayah Sang Dharmaraja.Namun, istilah itu tenggelam seiring tenggelamnyaSinghapura. Itu sebabnya, aku ingin mengungkapkembali nama itu tetapi dengan makna ganda,” ujarSri Mangana.

“Makna ganda yang bagaimanakah yang Ra-manda Ratu maksud?”

“Selain bermakna wilayah warisan ibu (Sunda:cere-ibu-an), Cerebon juga akan bermakna warisan SangUdang (Sunda: cere-rebon).”

“Warisan Sang Udang?” Abdul Jalil heran.“Siapakah yang dimaksud Sang Udang?”

“Akulah yang dimaksud Sang Udang,” kata SriMangana. “Akulah yang akan menegakkan dinastiUdang bagi keturunanku di Bumi Pasundan ini.”

“Ramanda Ratu adalah Sang Udang?” Abdul Jalilkembali terheran-heran. “Ananda belum memahamimaksudnya. Kenapa Ramanda Ratu menganggap dirisebagai udang?”

“Saat lahir aku dinamai Hurang Sasaka (Sunda:udang pusaka). Nama itu untuk mengingatpenderitaan ayahandaku saat tersingkir dari GaluhPakuan dan mengabdi kepada Ki Gedeng

Page 127: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 171 171 171 171 17

Sindangkasih, syahbandar (juru labuhan) di pe-labuhan Muara Jati. Selama bertahun-tahunayahandaku ditugaskan menjadi pengawas pelabuh-an ikan (juru iwak) sampai ia diambil menantu olehKi Gedeng Sindangkasih.”

“Juru labuhan Muara Jati sendiri ada di bawahkewenangan Raja Singhapura yang saat itu dipegangoleh kakek buyutku, Ratu Kasmaya. Selama menjadijuru iwak itulah ayahandaku mengenal ibundaku,puteri mangkubhumi Singhapura. Akhirnya,ayahandaku menikah dengan ibundaku. Ketika KiGedeng Sindangkasih meninggal, ayahandaku meng-gantikan kedudukannya sebagai juru labuhan.”

“Bermula dari Muara Jati, ayahandaku menyu-sun kekuatan. Ia dibantu para pengungsi dari Campayang dibawa Tuan Milinadi, orang Campa yangmenjadi saudagar di Palembang. Ayahandaku ke-mudian menjadi raja Singhapura dan menggunakannama Siliwangi, yang dipungut dari kata Sili (sejenisikan laut) dan wangi. Rupanya, pengalaman menjadijuru iwak itu sangat berkesan di dalam hatinya. Itusebabnya, saat lahir aku dinamai Hurang Sasaka.Bahkan, kraton yang ia bangun di Singhapura dinamaiKraton Pangurangan (kediaman Sang Udang), yaitukraton yang terletak di utara kraton lama Purwwa-winangun.”

Tanah Samiddha

Page 128: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 18118118118118

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Jika nama Ramanda Ratu saat lahir adalahHurang Sasaka, kenapa diubah menjadi Walang-sungsang? Bukankah sangat jauh beda makna antaraudang dan belalang?”

“Nama Walangsungsang diberikan ketika akudewasa dan mulai sering berselisih pendapat denganayahandaku, terutama soal agama. Ia rupanya sangatsedih dan marah melihat kecenderunganku kepadaagama Islam yang begitu kuat. Akhirnya, ayahandamengganti namaku dengan nama Walangsungsangyang bermakna ‘yang jungkir balik dalamketidakpastian’ (walang-walang sungsang) dan meng-angkatku sebagai pejabat parang sungsang (watek ijro). Kemudian, aku pun pergi meninggalkan PakuanPajajaran.”

“Jikalau nama Ramanda Ratu yang sesungguhnyaadalah Hurang Sasaka,” lanjut Abdul Jalil, “Makaananda dapat memahami kenapa putera sulungRamanda Ratu, Raden Khodir, disebut PangeranCerebon yang bermakna pewaris Sang Udang. Anandajuga bisa paham kenapa puteri Ramanda Ratudinamai Pakungwati yang bermakna Puteri Udang.”

Sri Mangana mengangguk-angguk sambil me-nyapukan pandangan ke gugusan awan yang meng-gantung di langit dan kemudian berkata, “Bahkanaku berencana menamai Kuta Caruban ini dengannama baru Kuta Cerebon, yang bermakna kuta udang

Page 129: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 19119119119119

yang harum, diambil dari kata cere (Jawa Kuno: wangiuttama ning dhupa ngaranya minyak cere) dan rebon (JawaKuno: udang sungai).”

“Ananda berdoa semoga keinginan RamandaRatu yang mulia itu akan tercapai. Setiap waktu or-ang menyebut Cerebon akan selalu teringat kepadaRamanda Ratu karena Ramanda Ratulah yang telahmembangun pakuwuan kecil Caruban menjadi kutayang makmur dan sejahtera. Ananda berharap orangtidak akan pernah lupa bahwa Ramanda Ratu adalahraja yang membangun tempat ibadah (tajug) pertamadi Jalagrahan (Jawa Kuno: menjala gerhana) yangmerupakan bekas pakalangan suci (ksetra) upacaraBhairawa-Tantra. Ananda juga berharap orang tidakakan pernah lupa bahwa Ramanda Ratulah raja yangpertama kali membangun Tajug Agung di KutaCaruban ini.”

“Siapakah yang bisa mengingkari kenyataanbahwa pelindung dan pengembang agama Islam diCaruban Larang adalah Ramanda Ratu? Siapakah yangbisa mengingkari bahwa Ramanda Ratu adalah rajayang adil dan bijaksana, yaitu raja yang bisamelindungi dan mengayomi seluruh pendudukCaruban Larang yang berasal dari pelbagai negeridengan berbagai agama yang berbeda? Mudah-mudahan doa ananda dikabulkan oleh Allah, SangPenentu, al-Muqtadir.”

Tanah Samiddha

Page 130: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

120120120120120

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Sri Mangana menadahkan tangan mengamini doaAbdul Jalil. Usai berdoa Abdul Jalil bertanya, “Se-sungguhnya, di mana sajakah batas-batas samiddhaCaruban ini, o Ramanda Ratu?”

“Menurut kakekku Ki Gedeng Tapa dan dibe-narkan oleh Ki Danusela, batas sebelah timursamiddha Caruban sama dengan batas wilayahKerajaan Singhapura lama, membentang di bumiCeribon, dengan batas di sebelah timur mulai dariSungai Pamali sampai tempuran Sungai Cigunung.Batas sebelah selatan mulai tempuran SungaiCigunung sampai Cigugur di kaki Gunung Ceremai.Batas sebelah barat dari Pegunungan Kromonghingga tepi timur Sungai Cimanuk. Sementara itu,di sebelah utara berbataskan Junti,” papar SriMangana menegaskan.

Mendengar penjelasan Sri Mangana, Abdul Jaliltermangu-mangu takjub dan diam-diam memujikehebatan ayahanda asuhnya yang merintis kembalipembangunan Kerajaan Caruban Larang dari re-runtuhan kerajaan lama Singhapura. Ia masih ingatbenar betapa saat ia pergi meninggalkan BhumiCaruban belasan tahun silam, Kuta Caruban hanyasebuah ibu kota dari pakuwuan yang sangat sepi. BalePakuwuan saat itu berdiri dengan dikitari beberapabelas rumah. Dermaga Muara Jati pun hanyamerupakan pelabuhan kecil yang disandari perahu-

Page 131: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

121121121121121

perahu kecil. Sementara, griya pakuwuan tempattinggal pribadi kuwu terletak di Caruban Girang yangjaraknya cukup jauh dari Bale Pakuwuan.

Kini, dalam tempo sekitar tujuh belas tahun,Kuta Caruban telah berubah menjadi kutaraja yangjauh lebih besar dan lebih ramai dibandingkan denganDermayu. Bale Pakuwuan yang dibangun menjadiBangsal Kaprabon telah menjelma istana raja yangmegah dan indah dilingkari tembok baluwarti.Bangunan-bangunan besar tempat nayakaprajabekerja ditata selayaknya kutaraja kerajaan besar. BekasKerajaan Leluhur Kabhumian dibangun lebih megah.Lemah Wungkuk yang terlantar pun telah dibangunkembali sebagai Siti Hinggil kerajaan. Bahkan, alurperdagangan tidak saja dibuka bagi pedagang-peda-gang pedalaman, tetapi dibuka pula bagi saudagar-saudagar mancanegara. Sungguh, hanya manusia besaryang mampu melahirkan karya besar, kata Abdul Jalildalam hati memuji ayahanda asuhnya.

Tanah Samiddha

Page 132: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

122122122122122

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Page 133: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

123123123123123

Dang Hyang Semar

S elama berkeliling ke berbagai tempat di KutaCaruban dan sekitarnya dengan didampingi Sri

Mangana, sadarlah Abdul Jalil bahwa pengaruh agamaHindu dan Buda sesungguhnya tidaklah begitu kuatdi bumi Pasundan, terutama di wilayah samiddhaCaruban. Sebab, apa yang disebut sebagai pemujaanterhadap dewa-dewa Hindu pada hakikatnya bukanlahpemujaan dewa-dewa dalam makna yangsesungguhnya sebagaimana yang pernah ia saksikandi negeri Hindustan. Kenyataan yang ditangkapnyajustru menunjuk tentang kuatnya pemujaan terhadaparwah leluhur yang dibalut dengan nama-nama dewaHindu dan Buda.

Jika di kalangan ningrat berdarah biru terdapatkecenderungan mendewakan arwah leluhur denganmenyebut sang raja almarhum sebagai titisan Brahma,Wisynu, Syiwa, Syiwa-Buda, Bhattara Guru, Indra,Surya, dan dewa yang lain maka di kalangan orangkebanyakan yang tinggal di desa-desa justru tidakakrab dengan nama-nama dewata yang masyhur

Page 134: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

124124124124124

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

tersebut. Kalangan orang kebanyakan cenderung lebihakrab dengan nama leluhur mereka yang abadi dalambentuk punden-punden dan kebuyutan-kebuyutan,yakni kuburan-kuburan leluhur yang mereka jadikantempat pemujaan dan sesembahan.

Kuatnya pemujaan terhadap arwah leluhursetidaknya bisa dilihat dari susunan kekuasaan yanglazim dianut di Bumi Pasundan. Seorang ratu bu-kanlah penguasa tertinggi. Sebab, di atas ratu masihada dewata yang lebih berkuasa. Dan, di atas dewataternyata masih ada hyang (leluhur yang sudahmeninggal) yang lebih berkuasa. Itu sebabnya, seorangraja yang hanya bergelar ratu masih berada di bawahraja yang menggunakan gelar dewata. Gelar dewatapun masih berada di bawah gelar hyang. Dengandemikian, hanya seorang maharaja saja yang bolehmenggunakan gelar kebesaran dewata dan hyang.

Kuatnya pengaruh pemujaan terhadap arwahleluhur di bumi Pasundan sempat ditanyakan AbdulJalil kepada Sri Mangana. Namun, Sri Mangana justrumenjelaskan bahwa hal itu adalah kelaziman yangtidak hanya terjadi di bumi Pasundan, bahkan jugadi seluruh Nusa Jawa. Orang-orang Jawa, ungkap SriMangana, tidak ada yang benar-benar memuja dewatadalam makna yang sebenarnya sebagaimana dilakukanoleh penganut Hindu di Hindustan. Sesungguhnya,yang dipuja sebagai dewa oleh orang-orang Sunda

Page 135: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

125125125125125

dan Jawa di candi-candi pemujaan itu adalah abujenasah dari raja-raja yang di atasnya diberi arcadewata.

“Sebagaimana yang sudah engkau ketahui,Kabhumian, tempat yang disucikan di samiddhaCaruban ini, adalah sebuah pendharmaan berisi abujenasah Bhattari Prthiwi. Di atas abu jenasah ituditempatkan yoni keramat lambang shakti DewaSyiwa. Di situ Bhattari Prthiwi dipuja sebagai DewiPrthiwi, lambang shakti Wisynu.”

“Sesungguhnya, memuja yoni sebagai shaktiWiysnu itu keliru karena yoni adalah lambang Parwati,shakti Syiwa. Namun, aku sendiri tidak tahu sejakkapan yoni ditempatkan di situ. Yang aku tahu,menurut kakekku, yoni itu sudah ada di situ sejakzaman purwakala. Keberadaan yoni di pendharmaanBhattari Prthiwi jelas merupakan ketidaktahuan paraketurunannya tentang pemujaan terhadap dewa-dewasecara benar. Namun begitu, aku menduga, sangatmungkin Bhattari Prthiwi yang semula adalah pemujaWisynu itu kemudian berbalik menjadi pemuja SyiwaMahaguru, karena suaminya, Sri Maharaja Jayabhupati,adalah pemuja Syiwa Mahaguru. Itu sebabnya, sampaisekarang, tidak ada satu pun di antara raja-raja Sundayang berani memindahkan yoni itu.”

“Menurut hematku, sesungguhnya para rajaSunda yang datang untuk memuja Sang Bhumi

Dang Hyang Semar

Page 136: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

126126126126126

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

sejatinya adalah memuja arwah leluhurnya, yakniBhattari Prthiwi. Di Nusa Jawa demikian juga, abujenasah Sri Prabu Krtanegara, leluhur raja-rajaMajapahit, ditempatkan di Jajawi dan di atasnyaditumpangi arca Syiwa-Buda. Ia kemudian dipujasebagai Sang Syiwa-Buda,” jelas Sri Mangana.

“Pendapat Ramanda Ratu bahwa BhattariPrthiwi kemungkinan menjadi pemuja SyiwaMahaguru memang benar. Itu sebabnya, di atas pen-dharmaannya ditempatkan yoni keramat. Jadi, sepertisuaminya, Sri Maharaja Jayabhupati WisynumurtiSamarawijaya, yang ternyata menjadi pemuja SyiwaMahaguru, Bhattari Prthiwi pun pemuja SyiwaMahaguru.”

Perbincangan antara Abdul Jalil dan Sri Manganamakin menusuk ke masalah yang terkait pemujaanarwah leluhur. Sekalipun Sri Mangana sudahmenjelaskan tentang kenyataan yang menunjuk bahwasesungguhnya di balik pemujaan terhadap dewa-dewaitu sejatinya adalah pemujaan terhadap arwah leluhur,dia belum bisa menjelaskan bagaimana hal itu bisaterjadi. “Sepengetahuanku, para brahmana, wiku,sadhu, acarya, guru-gama, tuha-gama, dan surak-lokaselalu mengajarkan tuntunan agama sesuai hukumsuci Weda. Namun kenyataannya, pada tingkatamaliah semua itu berubah menjadi seperti yang kitalihat. Baik raja-raja Sunda maupun raja-raja Jawa

Page 137: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

127127127127127

hampir tidak ada yang benar-benar memuja dewadalam makna yang sebenarnya,” ujar Sri Mangana.

“Ananda khawatir, jangan-jangan ajaran Islampun pada akhirnya akan mengalami nasib yang samaseperti Hindu dan Buda, yaitu menjadi agama yangmemuja kubur raja-raja muslim.”

“Namun, jika memang itu yang harus terjadimaka kita tentu tidak bisa berbuat apa-apa.”

Mendengar kata-kata Sri Mangana, Abdul Jalilmenarik napas berat. Ia sadar bahwa persoalan naluripenghuni Nusa Jawa dan Bumi Pasundan yangcenderung memuja arwah leluhur adalah persoalanyang rumit. Ia memasrahkan urusan itu kepada Al-lah. Biarlah Allah yang memutuskan bagaimana yangterbaik bagi-Nya untuk dipuja dan disembah suatubangsa, katanya dalam hati.

Ketika Abdul Jalil dan Sri Mangana berjalan disebuah tempat di pinggir hutan kecil yang mem-bentang di tepi sungai, terjadi sesuatu yang mence-ngangkan. Entah bagaimana mulanya, tiba-tiba didepan mereka dalam jarak sekitar tujuh depa munculseorang laki-laki tambun berkulit hitam legam. Kepalalaki-laki itu ditumbuhi rambut keriting pendekberwarna putih dengan jambul di depan. Matanyabulat dan lebar. Hidungnya besar. Bibirnya tebal.Kumisnya tebal melingkar ke bawah bersambung

Dang Hyang Semar

Page 138: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

128128128128128

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

dengan janggutnya. Selembar kain warna hitammenutupi bagian bawah tubuhnya dari batas peruthingga di atas mata kaki. Anehnya, meski laki-lakitambun itu berkulit hitam legam, pancaran dayapesona, wibawa, dan kharisma dari dirinya sangatmemukau. Abdul Jalil menangkap sosok itu sebagaibayangan hitam, namun sekaligus sebagai benderangcahaya. Wajahnya bersinar seperti rembulan, sekaligusseperti langit gelap. Tidak hidup dan tidak mati.Sederhana tetapi rumit.

Sekalipun tidak sekaget Sri Mangana yang ter-heran-heran menyaksikan kehadiran mendadak sosoktambun berkulit hitam itu, Abdul Jalil terkesima juga,terutama saat laki-laki itu menyapanya melalui al-imâ’.Laki-laki tambun kulit hitam itu memperkenalkandiri sebagai Dang Hyang Semar, guru loka Nusa Jawayang hidup pada zaman purwakala.

Perkenalan mendadak itu membuat Abdul Jaliltermangu keheranan. Seingatnya, sejak ia tinggal diPadepokan Giri Amparan Jati hingga berkelana keberbagai negeri dan kembali lagi ke Caruban Larang,belum pernah ia mendengar sesuatu tentang manusiabernama Dang Hyang Semar. Saat ia sedang termanguheran tiba-tiba rûh al-Haqq dari kedalaman relung-relung jiwanya memberi tahu bahwa laki-laki tambunberkulit hitam legam itu sesungguhnya adalahpenampakan ruh seorang nabi dari zaman purba.

Page 139: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

129129129129129

Menyadari dengan siapa ia berhadap-hadapan, AbdulJalil menjawab salam Dang Hyang Semar melalui al-imâ’ dan menyatakan kebahagiaannya bisa bertemudengan pesuruh Tuhan yang mulia itu.

Ketika Abdul Jalil memberi tahu Sri Manganasiapa sesungguhnya laki-laki tambun yang muncultiba-tiba itu, Sri Mangana terkejut bukan kepalang.Bagi Sri Mangana, keberadaan tokoh yang termasyhurdi Nusa Jawa dan Bumi Pasundan itu memang bukansosok yang asing. Bertemu muka dengan Dang HyangSemar tentu merupakan pengalaman yang sulitdipercaya. Seperti digerakkan oleh kekuatan gaib yangtak terlihat mata, Sri Mangana segera bersujud me-nyembah ke hadapan Dang Hyang Semar. Namunbetapa kecewa Sri Mangana, saat terbangun daribersujud menyembah dia tidak mendapati lagi sosokDang Hyang Semar di depannya.

“Ke mana beliau tadi? Kenapa tiba-tiba beliaumenghilang?” tanyanya kepada Abdul Jalil.

“Beliau tidak berkenan disembahsujudi sesamamanusia dan beliau menyatakan tidak berkenanbertemu dengan Ramanda Ratu,” jelas Abdul Jalil.

“Kenapa Dang Hyang Semar tidak berkenan ber-temu aku? Apakah beliau menilai aku manusia kotorsehingga tidak layak ditemui?”

Dang Hyang Semar

Page 140: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

130130130130130

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Beliau menyatakan kepada ananda bahwa didalam diri Ramanda Ratu masih bersemayam kekuat-an kelam ilmu seratus ribu hulubalang dari GunungKumbha(ng). Ilmu itu pengaruh Bhairawa haus darahyang tidak beliau sukai.”

“Astaghfirullah!” sahut Sri Mangana denganwajah pucat. “Bagaimana beliau bisa tahu?”

“Yang terlihat tadi adalah arwah dari DangHyang Semar, Ramanda Ratu. Beliau tentu lebih tahutentang segala sesuatu yang bersifat gaib di negeriini sejak zaman lampau sampai kini.”

Sri Mangana duduk termangu sambil menariknapas panjang berulang-ulang. Abdul Jalil yang semulaberdiri kemudian duduk bersila di samping SriMangana sambil memejamkan mata. Sesungguhnya,saat itu Abdul Jalil sedang berhadap-hadapan denganruh Dang Hyang Semar. Namun, keberadaan DangHyang Semar tidak terlihat oleh Sri Mangana. Melaluial-imâ’, berlangsunglah perbincangan akrab antaraDang Hyang Semar dan Abdul Jalil.

“Sejak engkau menginjakkan kaki ke Caruban,seluruh alam gaib di bumi Pasundan dan Nusa Jawaterguncang. Para bangsa berbadan halus, penghunilama negeri ini, meraung dan melolong kegerahan.Mereka sangat tidak menyukai kehadiranmu di sini.Namun ketahuilah, o Abdul Jalil, kehadiranmu di sinijustru sedang aku nanti-nantikan.”

Page 141: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

13 1131131131131

“Apakah Yang Mahagaib memberi tahu Padukatentang kedatangan saya?”

“Ya, Dia Yang Mahagaib memberitahuku tentangkehadiranmu yang akan membawa angin perubahan.Tetapi, Dia tidak memberi tahu secara jelas tentangengkau. Itu sebabnya, o Abdul Jalil, aku inginmengetahui keberadaan dirimu, terutama tugas-tugasyang akan engkau kerjakan di sini. Ini demikebaikanmu sendiri dalam mengemban tugas dari-Nya untuk mengembuskan angin perubahan di NusaJawa.”

“Apakah yang ingin Paduka ketahui tentang ke-beradaan saya?”

“Perubahan apakah yang sesungguhnya akanengkau embuskan di sini?”

“Sesungguhnya, saya tidak mengubah apalagimemperbaharui apa pun. Saya hanya ingin menghi-dupkan tatanan kehidupan lama yang sudah pernahditegakkan oleh barisan nabi, guru suci, para tapa,dan para bijak sejak zaman Adam hingga Muhammad.Tidak ada yang baru sama sekali dari tugas saya.”

“Jika engkau bicara tentang barisan nabi, gurusuci, para tapa, dan para bijak, tentunya apa yang akanengkau sampaikan tidak akan jauh berbeda denganapa yang telah aku sampaikan selama ini.”

Dang Hyang Semar

Page 142: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

132132132132132

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Tepatlah demikian, o Guru Loka Nusa Jawa,saya hanya akan menghidupkan warisan lama yangsudah ada, yaitu warisan lama yang tidak bertentang-an dengan ajaran Tauhid, mengesakan Tuhan.”

“Aku percaya akan apa yang engkau sampaikan.Tetapi, hendaknya engkau tidak mengikuti jejakpendahulumu, Syaikh Syamsuddin al-Baqir al-Farisi,yang tidak menunggu dan membimbing pengikut-nya untuk setia mengikuti ajarannya sehingga hampirseluruh pengikutnya tumpas dijadikan korban pestadarah oleh para makhluk berbadan halus, penghunipurwakala negeri ini.”

“Pesta darah penghuni purwakala negeri ini?”Abdul Jalil tiba-tiba teringat penjelasan almarhumArio Abdillah, adipati Palembang. “Apakah yangdimaksud pesta darah itu sama dengan yang dijelas-kan oleh almarhum Yang Mulia Ario Damar tentangkegemaran bangsa jin meminum darah?”

“Ketahuilah, o Abdul Jalil, bahwa sebelum bumidihuni manusia,” Dang Hyang Semar memulai cerita,“Bumi sudah dihuni oleh bangsa-bangsa berbadanhalus. Mereka suka berperang dan menumpahkandarah. Saat manusia akan diturunkan ke bumi, parabangsa halus diusir dari permukaan bumi. Sebagianmereka menghuni samudera raya dan pulau-pulau.Sebagian lagi menghuni dasar bumi. Lalu, turunlahmanusia yang berkembang biak dengan sangat cepat.

Page 143: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

133133133133133

Tetapi seperti para penghuni bumi yang lama, manusiasuka berperang dan berbuat zalim hinggamenimbulkan kerusakan.”

“Untuk menyucikan bumi, Sanghyang Taya,Tuhan, Yang Mahagaib, membinasakan manusiadengan air bah. Saat air bah besar melanda permuka-an bumi dan negeriku tenggelam, aku beserta keluargadan pengikutku naik perahu dan rakit. Jumlah seluruhrombonganku sekitar tiga ratus orang. Sesuaipetunjuk Sanghyang Taya, aku mengarahkan perahuke tengah lautan dan mendarat di sebuah pulau yangdisebut Pulau Kendhang (Jawa Kuno: pulau hanyut),yang menjadi bagian dari untaian perhiasan mutiaradi tengah samudera (rinengga ing jaladhi ajajawanmutyara). Saat aku dan para pengikutku mendarat diPulau Kendhang, ternyata pulau itu sudah dihunioleh penduduk purwakala, yaitu bangsa berbadanhalus, puak-puak dari kawanan kera raksasa danbangsa siluman.”

“Pada awalnya, kehadiran kami ditolak baik olehpara raja dari bangsa berbadan halus itu maupunpemimpin para kera raksasa dan ratu siluman. Satudemi satu mereka berhasil aku halau dan singkirkan,meski beratus-ratus orang pengikutku meninggalakibat berbagai macam penyakit. Tetapi, mereka,khususnya para raja bangsa berbadan halus, terusmengganggu pengikutku. Akhirnya, setelah berselisih

Dang Hyang Semar

Page 144: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

134134134134134

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

selama tiga ratusan tahun, aku dan para raja bangsahalus mencapai kesepakatan untuk bisa hidup ber-dampingan. Dalam kesepakatan itu ditetapkan limasyarat yang harus dipatuhi oleh masing-masingpihak.”

“Pertama, bangsa manusia yang tinggal di PulauKendhang tidak diperbolehkan mengganggu adatkebiasaan bangsa berbadan halus, terutama adatkebiasaan menyelenggarakan perayaan pesta darahmanusia. Kedua, Dang Hyang Semar menjadi guruloka bagi bangsa manusia dan bangsa berbadan halusdi Pulau Kendhang. Ketiga, seluruh bangsa halusharus tunduk di bawah perintah Dang Hyang Semar.Keempat, bangsa berbadan halus tidak akan meng-ganggu manusia yang benar-benar memuja SanghyangTaya sebagaimana diajarkan Dang Hyang Semar.Kelima, untuk melangsungkan tradisi pesta darahmanusia, bangsa berbadan halus diperbolehkanmemilih korban manusia yang tidak mengikuti ataumenyimpang dari ajaran Dang Hyang Semar.”

“Dengan kelima syarat itu, akhirnya bangsa ma-nusia berhasil tinggal di pulau Kendhang dan hidupberdampingan dengan bangsa berbadan halus yangtelah lebih dulu menghuninya. Sebagaimana tugasutama yang kuemban dari Sanghyang Taya maka akupun menjadi guru loka di pulau Kendhang untuk

Page 145: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

135135135135135

mengajar manusia menyembah Sanghyang Taya secarabenar.”

“Siapakah yang Paduka maksud dengan Sang-hyang Taya?” tanya Abdul Jalil.

“Sanghyang Taya adalah Sumber segala kejadianyang tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisadidengar telinga, tidak bisa diraba dengan tangan,tidak bisa dibayang-bayangkan, tidak bisa dipikir,tidak bisa dibanding-bandingkan dengan sesuatu. Diaadalah Taya (Jawa Kuno: hampa, suwung, awang-uwung). Dia tidak dilahirkan. Tidak berawal. Tidakberakhir. Tidak satu pun makhluk hidup yang bisamengenal keberadaan-Nya yang sejati.”

“Jika Dia, Taya, adalah Sang Hampa, yang takdiketahui dan tak dikenali,” tanya Abdul Jalil, “Ba-gaimana manusia bisa mengenal dan menyembah-Nya?”

“Manusia mengenal-Nya melalui pengejawantah-an kekuatan dan kekuasaan-Nya di alam ini sebagaiPribadi Ilahi yang menjadi Sumber segala sumberkehidupan yang tergelar di alam semesta, yakni PribadiIlahi yang memiliki Nama dan Sifat sebagai pengenalkeberadaan diri-Nya.”

“Mengejawantah dalam Pribadi Ilahi apakah ke-kuatan dan kekuasaan Sanghyang Taya tersebut?”

Dang Hyang Semar

Page 146: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

136136136136136

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Mengejawantah dalam Pribadi Ilahi yang di-sebut Tu atau To.”

“Maksud Paduka?”

“Tu atau To adalah pengejawantahan SanghyangTaya sebagai Pribadi Ilahi yang secara samar-samarsudah bisa diketahui dan dikenal baik sifat maupunnama-Nya. Tu, Pribadi Ilahi, meski Tunggal, Diamemiliki dua sifat yang berbeda seibarat telapaktangan yang putih dan punggung tangan yang hitam.Yang pertama adalah sifat Tu yang baik, yaitu yangmendatangkan kebaikan, kemuliaan, kemakmuran,dan keselamatan kepada manusia. Tu itulah yangdikenal dengan nama Tu-han. Sifat Tu yang baik, yaituTu-han, itulah yang dikenal dengan nama SanghyangTunggal (Maha Esa); Satu Pribadi Ilahi yang selainmemiliki nama dan sifat Tunggal juga memiliki namadan sifat Wenang (Mahakuasa).”

“Yang kedua adalah sifat Tu atau To yang tidakbaik, yaitu yang mendatangkan kejahatan, kehinaan,kenistaan, kesesatan, dan kebinasaan. Tu itulah yangdikenal dengan nama han-Tu. Sifat Tu yang tidak baik,yaitu han-Tu, itulah yang disebut dengan namaSanghyang Manikmaya (Jawa Kuno: PermataKhayalan). Sanghyang Manikmaya, Pribadi Ilahi yanghanya diketahui nama dan sifat-Nya itu, tak berbedadengan Sanghyang Tunggal, yakni memiliki nama dansifat Wenang.”

Page 147: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

137137137137137

“Berarti, Sanghyang Tunggal yang memilikinama dan sifat Wenang adalah pengejawantahan Tu-han Yang Mahakuasa memberi petunjuk kepadamakhluk-Nya, begitukah?”

“Benarlah demikian adanya.”

“Kemudian, Sanghyang Manikmaya yang jugamemiliki nama dan sifat Wenang adalah pengeja-wantahan han-Tu, Yang Mahakuasa juga untuk me-nyesatkan makhluk-Nya, begitukah?”

“Benarlah demikian adanya.”

“Jika demikian, apakah memuja Sanghyang Tayamelalui Sanghyang Tunggal maupun SanghyangManikmaya pada hakikatnya sama saja?”

“Benarlah demikian adanya,” ujar Dang HyangSemar. “Yang berbeda hanya jalannya saja. Jika kitamemuja Sanghyang Tunggal maka kita hanya melewatisatu jalan lempang di dalam menuju Sanghyang Taya(monoteis). Sebaliknya, jika kita memuja SanghyangManikmaya maka kita akan melewati banyak jalanuntuk menuju Sanghyang Taya (politeis).”

“Jika demikian, Sanghyang Taya yang Padukasembah adalah sama dengan sesembahan saya, yaituHuwa, Dia, Yang Mahagaib, Yang Tak Terbandingkandengan segala sesuatu (laisa kamitslihi syai’un). Sedang-kan yang disebut Tu adalah sama dengan Allah, yaitu

Dang Hyang Semar

Page 148: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

138138138138138

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Dia, Pribadi Ilahi yang menjadi Pusat segala Nama,Sifat, dan Perbuatan Ilahiah (Rabb al-Arbâb). Yangdari-Nya terdapat Nama dan Sifat dari Rabb-Rabb,seperti Mahatunggal (al-Wâhid), Mahakuasa (al-Qadîr), Mahasuci (al-Quddûs), Maha MemberiPetunjuk (al-Hâdî), sekaligus Maha Menyesatkan (al-Mudhill ), Maha Pembinasa (al-Mumît), Maha Penyiksa(al-Muntaqim), Maha Pemberi Bahaya (adh-Dhârr),Mahapenista (al-Khâfidh).”

“Sesungguhnya, tidak ada yang berbeda antaraapa yang engkau sembah dan apa yang aku sembah.Hanya Nama Ilahiah sesembahan kita yang berbeda.”

“Namun, bagaimana cara memuja Tu, PribadiIlahi yang memiliki Nama dan Sifat Ilahiah itu, jikakenyataannya Pribadi Ilahi tersebut tidak kasatmata?”tanya Abdul Jalil.

“Memuja dan menyembah Sanghyang Tayamelalui Tu dilakukan dengan dua cara yang berbeda.Yang pertama, memuja dan menyembah Pribadi Ilahiyang disebut Sanghyang Tunggal (Tu-han) melaluisarana bantu sesuatu yang kasatmata seperti Tu-buhdan wa-Tu. Memuja dan menyembah Sanghyang Tayamelalui Tu-han adalah tugas yang dibebankanSanghyang Taya ke pundakku untuk aku ajarkankepada manusia.”

Page 149: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

139139139139139

“Yang kedua, untuk memuja dan menyembahPribadi Ilahi yang disebut Sanghyang Manikmaya (han-Tu) dengan melalui sarana bantu berbagai bendakasatmata, seperti wa-Tu, Tu-gu, un-Tu (gigi), pin-Tu,Tu-lang, Tu-nggul (bendera), Tu-mbak, Tu-lup (sumpit),Tu-nggak (tonggak), Tu-rumbuhan (beringin), Tu-ban(air terjun), Tu-k (mata air), To-peng, To-san (pusaka),To-pong (mahkota), To-parem (baju rompi), To-wok(lembing), To-ya (air), dengan sesaji-sesaji berupa Tu-mpeng, Tu-d (bunga pisang), dan Tu-mbu (tempat sesajidari anyaman bambu). Memuja dan menyembahSanghyang Manikmaya adalah tugas yang dibebankanSanghyang Taya ke pundak Sang To-gog, saudaraku,untuk diajarkan kepada manusia.”

“Menurut ajaran yang aku sampaikan dan jugayang disampaikan oleh saudaraku To-gog, jikaseorang manusia telah patuh dan setia menjalankanpemujaan dan penyembahan kepada Sanghyang Taya,baik melalui pemujaan dan penyembahan kepadaSanghyang Tunggal (Tu-han) maupun Sanghyang Ma-nikmaya (han-Tu), maka manusia itu akan dilimpahikekuatan dan kekuasaan yang bersifat Ilahiah olehSanghyang Taya. Sebab, satu jalan yang kuajarkanuntuk menyembah Sanghyang Tunggal padahakikatnya sama dengan bermacam-macam jalan yangdiajarkan To-gog untuk menyembah SanghyangManikmaya, yakni bermuara kepada Sanghyang Taya.”

Dang Hyang Semar

Page 150: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

140140140140140

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Itu sebabnya, manusia yang sudah dilimpahi ke-kuatan dan kekuasaan oleh Sanghyang Taya melaluiSanghyang Tunggal maupun Sanghyang Manikmayaakan memiliki kekuatan gaib yang memancarkankekuatan dan kekuasaan Ilahiah dari dalam dirinya.Jika kekuatan dan kekuasaan gaib pada mereka itubersifat memberkati, melindungi, mengayomi, danmenyelamatkan maka disebut dengan nama Tu-ah.Sebaliknya, jika kekuatan dan kekuasaan gaib padamereka itu bersifat menghukum, mengutuk,mendatangkan bencana, dan membinasakan makadisebut dengan nama Tu-lah.”

“Tu-ah dan Tu-lah yang diperoleh para pemujaSanghyang Taya itulah yang ditandai dengan katakunci Pi (Jawa Kuno: rahasia, tersembunyi). DenganTu-ah dan Tu-lah itu maka segala sesuatu yang terkaitdengan mereka yang sudah dilimpahi kekuatan gaibbersifat Ilahiah oleh Sanghyang Taya, gerak-gerikkehidupannya akan ditandai dengan Pi, yaitu kekuatanrahasia Ilahi yang tersembunyi; jika mereka menyebutkata ganti diri sendiri, dikatakan Pi-nakahulun; jikamereka berbicara dikatakan Pi-dato; jika merekamendengar dikatakan Pi-harsa; jika merekamengajarkan suatu pengetahuan dikatakan Pi-wulang;jika mereka memberi petuah dikatakan Pi-tutur; jikamereka memberi petunjuk dan arahan dikatakan Pi-tuduh; jika mereka menghukum dikatakan Pi-dana; jika

Page 151: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

141141141141141

mereka memancarkan kekuatan dikatakan Pi-deksa; jikamereka memberikan keteguhan kepada orang laindikatakan Pi-andel; jika mereka mengobati orang laindikatakan jam-Pi; bahkan jika mereka sudah tua dansering lupa dikatakan Pi-kun.”

“Orang-orang yang sudah memiliki Tu-ah danTu-lah berhak menjadi pemimpin bagi manusia yanglain. Orang-orang yang sudah dipancari kekuatan dankekuasaan gaib Ilahiah oleh Sanghyang Taya itulahyang dijuluk dengan penuh hormat dengan sebutanPi-nituha, Pi-nituhu, dha-Tu, dan ra-Tu. Mereka berhakmemimpin manusia untuk memuja dan menyembahSanghyang Taya. Jika meninggal, mereka tetap di-anggap masih hidup dan disebut Pi-tara (arwahleluhur).”

“Kalangan manusia awam (Tu-gul) meyakinibahwa mereka yang disebut golongan Tu-ha, dha-Tu,dan ra-Tu bisa dimintai bantuan untuk menyelesaikanberbagai urusan baik di dalam memuja SanghyangTaya maupun urusan duniawi. Tu-gul lazimnyamemberikan persembahkan sesaji kepada arwahleluhur mereka (Pi-tara) dalam sebuah upacara yangdisebut Pi-tapuja; sesajinya berupa Pi-nda (kue daribahan tepung), Pi-nang, Pi-tik (ayam), Pi-ndodakakriya(nasi dan air), dan Pi-sang.”

“Apakah semua umat Paduka yang beroleh Tu-ah dan Tu-lah menduduki derajat yang sama? Dan,

Dang Hyang Semar

Page 152: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

142142142142142

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

siapakah yang dimaksud kalangan awam, yaitu Tu-gul?” tanya Abdul Jalil.

“Tidak semua yang beroleh Tu-ah dan Tu-lahberderajat sama. Sebab, para pemuja dan penyembahSanghyang Taya sesungguhnya terpilah menjadiempat golongan manusia.”

“Siapa sajakah masing-masing golongan manu-sia itu?”

“Golongan pertama adalah golongan Tu-tug(Jawa Kuno: sampai, sempurna), yaitu golongan or-ang-orang yang menyembah Sanghyang Taya secarasempurna melalui sarana Tu-buh; duduk bersiladengan tangan swadikep (Jawa Kuno, Swa: diri, keakuan;dikep: menangkap dengan telapak tangan), mengamatikeberadaan tubuh, meresapi gerak-gerik tubuh,mencermati kecenderungan jiwa, menata pikiran,mengatur pernapasan, menyatukan kiblat hati danpikiran guna mencari keakuan di dalam diri denganmeresapi dan menghayati ‘rasa suwung’ di dalam Tu-tud (hati) yang ada pada diri manusia. Mereka yangsudah mengetahui dan mengenal ‘rasa suwung’ didalam Tu-tud adalah sama dengan mengenalSanghyang Tunggal, yaitu Sang Suwung: SanghyangTaya.”

Mereka yang termasuk ke dalam golongan Tu-tug ini tidak menggunakan wa-Tu sebagai sarana bantu

Page 153: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

143143143143143

memuja dan menyembah Sanghyang Taya. Merekaitulah pemuja dan penyembah sejati Sanghyang Taya,Sang Hampa Yang Tak Terbayangkan dan TakTerbandingkan dengan sesuatu. Mereka itulahmanusia-manusia yang sudah tidak mengenal pamrihkehidupan duniawi. Hati dan pikiran mereka hanyaterarah kepada Sanghyang Taya, yang citra Ilahiah-Nya tersembunyi secara rahasia sebagai “rasa suwung”di dalam Tu-tud pada diri manusia. Itu sebabnya, jikamereka mati maka jiwa mereka akan menyatu ke dalamKehampaan Taya yang tak terbandingkan dengansesuatu. Mereka itulah yang dengan hormat disebutTu-ha atau Pi-nituha, yakni pribadi-pribadi manusiasuci yang memancarkan Tu-ah dan Tu-lah tanpakehendak pribadinya. Mereka selalu menjadi sumberkecemburuan dewa-dewa. Mereka disegani sekaligusditakuti dewa-dewa. Tetapi jumlah mereka sangatsedikit, hanya dalam hitungan jari.

Golongan kedua adalah golongan Tu-hu (JawaKuno: benar, tulus, bersungguh-sungguh), yaitu go-longan orang-orang yang memuja dan menyembahSanghyang Taya melalui Pribadi Ilahi yang disebutSanghyang Tunggal. Mereka sama seperti para Tu-tug, yaitu menggunakan sarana bantu Tu-buh;mengatur makanan, mengatur ucapan, menyatukankiblat hati dan pikiran untuk diarahkan ke “rasasuwung” yang tersembunyi di dalam Tu-tud,

Dang Hyang Semar

Page 154: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

144144144144144

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

mengharapkan pancaran Tu-ah dan Tu-lah yangtersembunyi di dalam ‘rasa suwung’ itu. Jika merekasudah mengenal “rasa suwung” di dalam diri merekasendiri maka mereka akan mengambil manfaat daripengenalan tersebut.

Meskipun golongan Tu-hu termasuk manusiayang tercerahkan, jiwa dan pikirannya masih ter-pengaruh oleh pamrih-pamrih. Mereka yakin bahwameskipun mereka harus hidup di dunia dengansengsara dan menderita, jika mati kelak merekaberharap ditempatkan di Tayan (Jawa Kuno: surga,kayangan) untuk menikmati kelezatan hidup abadibersama leluhur dengan dilayani para Tayawara (JawaKuno: bidadari). Mereka menempatkan diri sebagaiperantara hubungan manusia dengan SanghyangTunggal. Mereka itulah yang dengan hormat disebutgolongan Pi-nituhu yang memancarkan Tu-ah dan Tu-lah untuk menjaga keselarasan kehidupan manusia.Dengan Tu-ah dan Tu-lah yang mereka miliki, merekasering menentang, melawan, berperang, dan bahkanmengalahkan dewa-dewa yang menindas manusia.Mereka menjadi pemangku yang bertugas melakukanupacara suci memuja Sanghyang Tunggal. Jumlahgolongan Pi-nituhu lebih banyak dibandingkan denganjumlah golongan Tu-ha.

Golongan ketiga adalah golongan Tu-ngga (JawaKuno: tinggi, mulia), yaitu golongan orang-orang

Page 155: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

145145145145145

yang memuja dan menyembah Sanghyang Tunggaldengan menggunakan perantara bantu wa-Tu;mengatur makanan, mengatur pikiran, mengaturucapan, mengatur tindakan, bersujud (tondhem) dihadapan wa-Tu sebagai lambang pengejawantahanSanghyang Tunggal, mengharap pancaran Tu-ah danTu-lah yang tersembunyi di dalam lambang wa-Tu. Jikamereka sudah beroleh Tu-ah dan Tu-lah dariSanghyang Tunggal lantaran memuja-Nya denganperantaraan wa-Tu maka Tu-ah dan Tu-lah itu akanmereka manfaatkan untuk kepentingan pribadisekaligus kepentingan orang banyak.

Mereka adalah orang-orang yang masih kuatterpengaruh oleh pamrih ukhrawi dan duniawisekaligus. Mereka menggunakan dan memanfaatkanTu-ah dan Tu-lah yang mereka peroleh dari SanghyangTunggal untuk memegahkan diri dalam kehidupanduniawi, sekaligus berharap saat mati nanti denganTu-ah dan Tu-lah itu mereka dapat menikmatikelezatan hidup di Tayan dilayani para Tayawara.Mereka itulah yang disebut dha-Tu atau ra-Tu.

Tu-ah dan Tu-lah yang dimiliki para ra-Tu se-sungguhnya tidak sedahsyat Tu-ah dan Tu-lah paraPi-nituhu, apalagi para Pi-nituha. Itu sebabnya, merekaselalu memperkuat Tu-ah dan Tu-lah dengan bantuanbenda-benda bertuah yang lain seperti wa-Tu, Tu-gu,un-Tu, Tu-lang, Tu-lup, Tu-mbak, Tu-nggul, To-san, To-

Dang Hyang Semar

Page 156: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

146146146146146

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

pong, To-peng, dan To-wok. Jumlah golongan dha-Tu ataura-Tu lebih banyak daripada jumlah Pi-nituhu.

Golongan keempat adalah golongan Tu-gul (JawaKuno: bodoh, awam), yaitu kalangan orang ke-banyakan yang memuja dan menyembah SanghyangTaya dengan menggunakan sarana bantu berbagaibenda terutama wa-Tu serta arwah para Pi-nituha, Pi-nituhu, dha-Tu, dan ra-Tu. Mereka merupakan golonganorang-orang yang tidak mengenal Sanghyang Tayasecara benar. Mereka hanya mendengar tentang Sang-hyang Taya secara samar-samar. Mereka menganggapSanghyang Taya tinggal di Tayan yang terletak dipuncak gunung. Mereka hanya mendengar cerita darimulut ke mulut bahwa di dalam wa-Tu, Tu-gu, Tu-nggul, Tu-k, Tu-rumbuhan, Tu-lang, un-Tu, Tu-lup, pin-Tu, To-peng, To-pong, To-san, dan To-wok terdapat dayasakti berupa Tu-ah dan Tu-lah dari Sanghyang Taya.Mereka bahkan meyakini bahwa di dalam benda-benda tersebut tidak sekadar terdapat daya saktiberupa Tu-ah dan Tu-lah, tetapi bersemayam pulamakhluk-makhluk halus yang sewaktu-waktu bisadimintai bantuan.

Golongan Tu-gul ini merasa rendah diri dan tidakyakin mereka dapat memuja dan menyembahSanghyang Tunggal secara benar. Itu sebabnya, merekamemuja dan menyembah Sanghyang Tunggal melaluiperantaraan arwah seorang Pi-nituha, Pi-nituhu, ra-Tu,

Page 157: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

147147147147147

atau dha-Tu. Hanya saja, akibat sulit mengenalkeberadaan seorang Pi-nituhu apalagi Pi-nituha makayang lazim dipuja dan disembah oleh golongan Tu-gul adalah arwah para ra-Tu yang dirupakan dalambentuk wa-Tu yang menjadi tanda kubur sang ra-Tu.

Sepanjang memuja dan menyembah arwah ra-Tumelalui wa-Tu, golongan Tu-gul sesungguhnya hanyaberharap agar semua kebutuhan dan keinginan merekaterhadap berbagai tuntutan kehidupan duniawiterpenuhi. Demi memenuhi keinginan duniawinyayang kuat, yang sering berlebihan dalam kerakusandan keserakahan, mereka tidak hanya memuja danmenyembah arwah ra-Tu, tetapi mereka seringkedapatan bersedia mengikuti cara-cara pemujaan danpenyembahan yang dilakukan Sang To-gog, yaknimemuja dan menyembah Sanghyang Manikmaya (han-Tu). Mereka hampir tidak peduli dengan urusan Tayanyang ukhrawi, apalagi dengan Sanghyang Taya.“Mereka itulah yang disebut dengan nama golonganTu-tut (pengikut). Jumlah golongan Tu-tut ini adalahyang terbanyak di antara semua golongan umatku,”jelas Dang Hyang Semar.

“Sekalipun golongan Tu-tug, Tu-hu, Tu-ngga, danTu-gul berbeda tingkatan dalam mengenal keberada-an Sanghyang Taya, hampir semua golongan itu tetaptidak menyimpang dari dasar-dasar ajaranku, yaitumeyakinkan diri bahwa Sanghyang Taya adalah

Dang Hyang Semar

Page 158: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

148148148148148

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kekuatan dan kekuasaan gaib yang tidak bisadibayang-bayangkan, dipikir-pikirkan, dibanding-bandingkan, dan didekati dengan indera. Tidak adadi antara pengikutku, kecuali mereka yang sudahsangat bodoh dan sesat, beranggapan bahwaSanghyang Taya memiliki tubuh, tangan, kaki, kepala,dan bisa berjalan-jalan seperti manusia.”

“Sesungguhnya, hal itu tidak berbeda jauhdengan ajaran Islam yang saya anut,” ujar Abdul Jalil.“Dari sisi batiniah, di kalangan umat Islam punterdapat tiga golongan besar, yaitu golongan ‘awâm,golongan khawâsh, dan golongan khawâsh al-khawâsh.Golongan khawâsh al-khawâsh dikaruniai Allahkekuatan dan kekuasaan gaib yang disebut karomah.Dengan karomah itu seorang khawâsh al-khawâsh dapatmendatangkan berkah (Tu-ah) dan laknat (Tu-lah).”

“Golongan khawâsh dikaruniai kekuatan dankekuasaan gaib yang disebut ma’ûnah, yakni kekuatandan kekuasaan gaib yang lebih rendah kadarnyadaripada karomah. Sedangkan golongan ‘awâm tidakdikaruniai apa-apa, kecuali rahmat (kasih), maghfirah(pengampunan) Ilahi, dan syafâ’at dari NabiMuhammad. Golongan ‘awâm ini masih terpilah lagike dalam dua golongan besar. Pertama, golongan‘awâm yaitu mereka yang sangat mencintai dunia tetapimasih mempercayai Allah dan kehidupan akhirat.Kedua, golongan ‘awâm al-‘awâm yaitu mereka yang

Page 159: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

149149149149149

benar-benar mencintai kehidupan dunia dan tidakpeduli dengan urusan kehidupan akhirat apalagidengan Yang Ilahi. Yang terakhir ini mungkin samadengan kebanyakan golongan Tu-gul.”

“Menurut saya, sama dengan para pengikutPaduka, umat Islam pengikut Nabi Muhammad punmulai dari kalangan ‘awâm al-‘awâm hingga khawâsh al-khawâsh, kecuali yang sudah sangat bodoh dan sesat,semua meyakini bahwa Allah. tidak dapat dibayang-bayangkan, dipikir-pikir, dibanding-bandingkan, dandidekati dengan indera. Tidak ada umat Islam yangberanggapan bahwa Allah punya tubuh, tangan, kaki,kepala, dan bisa berjalan-jalan seperti manusia.”

“Sesungguhnya, semua ajaran Kebenaran ituSatu jua Sumbernya.”

“Namun Paduka, bagaimana membedakan ajaranPaduka dengan ajaran Sang To-gog?” Abdul Jalil ingintahu. “Bukankah To-gog juga memuja danmenyembah Sanghyang Taya melalui SanghyangManikmaya?”

“Sesungguhnya, ajaranku dan ajaran Sang To-gogberasal dari Satu Sumber, yaitu Sanghyang Taya.Namun, ajaran kami dibedakan dalam kiblat pemu-jaan dan sesembahan. Aku berkiblat kepada Sang-hyang Tunggal. To-gog berkiblat kepada SanghyangManikmaya. Ajaranku sangat sederhana karena hanya

Dang Hyang Semar

Page 160: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

150150150150150

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

berupa pengarahan kiblat hati dan pikiran kepadaYang Mahagaib yang Tak Terbayangkan melalui satujalan, yakni Sanghyang Tunggal, yang dicapai melaluisarana bantu Tu-buh dan wa-Tu.”

“Sementara, ajaran To-gog jauh lebih rumitkarena mengikuti banyak jalan sebagai pengeja-wantahan Sanghyang Manikmaya. Di samping itu,ajaran Sang To-gog sangat dipenuhi dengan pamrihduniawi dan ukhrawi. Ajaranku tidak mengenal se-saji. Ajaran Sang To-gog justru mensyaratkan peng-gunaan sesaji. Karena ajaran yang disampaikan SangTo-gog melewati banyak jalan di mana masing-masingjalan memiliki aturan dan pranata sendiri maka parapengikut Sang To-gog sering menemui kesulitandalam memuja-Nya.”

“Sejak semula sudah menjadi kehendak-Nyabahwa tugas yang aku emban memang bertentangandengan tugas yang diemban saudaraku, Sang To-gog.Itu sebabnya, anak-anak yang membantukumenunaikan tugas selalu bertentangan dengan anak-anak yang membantu tugas Sang To-gog. SangDhawala (Jawa Kuno: yang putih menyilaukan) adalahanakku yang menjadi pengingat bagi golongan Tu-hutentang bagaimana sesungguhnya cara yang benardalam menjalankan aturan pemujaan danpenyembahan terhadap Sanghyang Tunggal (Tu-han)sebagai Pribadi Ilahi melalui sarana bantu Tu-buh.”

Page 161: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

151151151151151

“Sang Udal (Jawa Kuno: yang pasrah) adalahanakku yang menjadi pengingat bagi golongan Tu-ngga tentang bagaimana sesungguhnya cara yang benardalam mengikuti aturan memuja dan menyembahSanghyang Tunggal melalui sarana bantu wa-Tu. SangAstrajingga (Jawa Kuno: senjata merah menyala)adalah anakku yang menjadi pengingat bagi golonganTu-gul agar mereka setia menaati ajaranku dengan caramengikuti dan mematuhi ajaran (Pi-wulang), petunjuk(Pi-tuduh), teladan (tu-ladha), dan wejangan (Pi-tutur)dari para Pi-nituha, Pi-nituhu, dha-Tu, dan ra-Tu.”

“Sementara itu, Sang To-gog yang menjalankantugas memimpin manusia untuk menyembahSanghyang Manikmaya juga dibantu oleh tigaanaknya. Sang Bilung (Jawa Kuno: hidangan) adalahanak Sang To-gog yang mengajari manusia untukmemuja dan menyembah Sanghyang Manikmayamelalui berbagai jenis sarana bantu. Tujuan utamaSang Bilung dan pengikutnya menyembah SanghyangManikmaya adalah mengharap agar semua hasrat dankeinginan manusia, terutama kemasyhuran diri didunia, dikabulkan oleh Sanghyang Manikmaya. SangBilung dan pengikutnya yakin bahwa mereka yangmemuja dan menyembah Sanghyang Manikmaya akandilimpahi Tu-ah dan Tu-lah, yang berguna untukmeraih kemasyhuran di dunia dan jika mati nantimereka akan tinggal di Tayan bersama leluhur.”

Dang Hyang Semar

Page 162: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

152152152152152

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Para pengikut Sang Bilung disebut golonganTo-r (Jawa Kuno: yang menyajikan hidangan). Mere-ka adalah para pemilik kekuatan gaib yang keramatdan memiliki tugas utama mempersembahkan sesajidan korban kepada Sanghyang Manikmaya. Merekaberupa para dukun dan walyan yang sangat ditakutikarena bisa mengarahkan Tu-ah dan Tu-lah yang merekamiliki untuk mencelakai orang melalui tu-ju (teluh)dan ku-tu-k (sumpah). Mereka umumnyaperempuan.”

“Sang Sarawita (Jawa Kuno: inti, energi, benda)adalah anak Sang To-gog yang mengajarkan manusiauntuk memuja dan menyembah Sanghyang Manik-maya melalui berbagai sarana bantu. Tujuan utamamereka memuja dan menyembah Sanghyang Manik-maya adalah mengharap agar semua hasrat kecintaanmanusia terhadap benda-benda dan kekuasaan dunia-wi terpenuhi. Sang Sarawita dan pengikutnya yakinbahwa pemuja dan penyembah SanghyangManikmaya akan dilimpahi Tu-ah dan Tu-lah yangberguna untuk menguasai benda-benda sekaligusmenjadi pemegang kekuasaan dunia.”

“Para pengikut Sang Sarawita disebut golonganTu-huk (Jawa Kuno: terpuaskan). Mereka adalah paraPa-Tu-ng gul (Jawa Kuno: pemegang tunggul,pemimpin) yang sakti serta memiliki kekuatan dankekuasaan besar. Mereka sangat ditakuti karena

Page 163: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

153153153153153

memiliki harta benda berlimpah, pengikut banyak,kekuasaan besar, dan sakti mandraguna. Mereka acapkali menduduki jabatan dha-Tu dan ra-Tu.”

“Sedangkan Sang Kere (Jawa Kuno: kurus, hina,miskin, lapar) adalah anak Sang To-gog yang meng-ajari manusia untuk memuja dan menyembahSanghyang Manikmaya melalui berbagai sarana bantu.Sang Kere dan para pengikutnya tidak mengenalSanghyang Manikmaya, apalagi Sanghyang Taya, secarabenar. Sang Kere dan para pengikutnya adalah orang-orang yang rakus, tamak, serakah, kejam, buas, danmementingkan diri sendiri. Sang Kere danpengikutnya adalah pemuja dan penyembah nafsu danbenda-benda duniawi.”

“Apakah Sang To-gog dan ketiga puteranyamengajarkan korban berupa Tu-mbal manusia?”

“Sesungguhnya, di dalam ajaran Sang To-gogyang murni tidak dikenal adanya persembahan korbanyang disebut Tu-mbal. Itu adalah ajaran yang dibawaoleh Sang Idajil (Si Urat Napas Juling), guru SangKere yang lambat laun berhasil mempengaruhi ajaranSang To-gog.”

“Siapakah Sang Idajil? Kenapa dia bisa mempe-ngaruhi ajaran Sang To-gog?”

“To-gog adalah orang yang suka bercanda dantidak bisa bertindak tegas terhadap perilaku anak-

Dang Hyang Semar

Page 164: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

154154154154154

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

anaknya yang menyimpang. Itu sebabnya, ketikaanaknya yang bernama Sang Kere dipengaruhi SangIdajil, ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menangisdan meratap meminta bantuanku untuk melawan SangIdajil. Tetapi, aku tidak bisa membantunya karenaSang Idajil diam-diam mulai berusaha mempengaruhiumatku juga sehingga aku dan ketiga orang anakkuharus berjuang keras melawan pengaruh jahat SangIdajil yang menyesatkan itu.”

“Apa ciri-ciri ajaran Sang Idajil?”

“Ibadah sehari-hari para pemuja Sang Idajil, SiUrat Napas Juling, ditandai oleh dua ciri yang samadengan hakikat nama Idajil. Pertama, melaluipengaturan pernapasan lewat urat napas sebagaimanadiajarkan Sang Idajil, mereka akan mencapai tahaptidak sadarkan diri dan kemudian mengomel tidakkaruan. Mereka tidak tahu apa yang sesungguhnyatelah mereka ucapkan di dalam omelan itu. Merekaseperti orang keranjingan arwah, padahal sesungguh-nya hal itu terjadi karena getar urat napas yang diatursecara keliru sehingga mempengaruhi kesadaran.Kedua, seperti Sang Idajil yang juling, mereka selalukeliru dalam memandang Kebenaran. Mereka tidakpernah tahu hakikat Tu, Pribadi Ilahi, apalagi hakikatSanghyang Taya. Mereka hanya mengenal Tu-hansebagai kuasa terang dan kebaikan, sedangkan han-Tumerupakan kuasa kegelapan dan kejahatan. Terang

Page 165: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

155155155155155

dan gelap adalah dua kekuatan yang saling bertarungmemperebutkan keunggulan masing-masing. Itusebabnya, pengikut Sang Idajil menganggap Ke-benaran itu dua, bukan sa-Tu atau Tu-nggal.”

“Akibat pengaruh Sang Idajil, ajaran Sang To-gog tentang cara-cara manusia memuja SanghyangManikmaya, Pribadi Ilahi, sesuai Tu-ntunan Sang-hyang Taya, makin lama makin tenggelam ke dalamajaran Sang Idajil. Para pengikut Sang To-gog mulaimelakukan cara-cara yang lebih rumit, yaitu denganmelakukan upacara yang menggunakan persembahansesaji-sesaji tambahan dan korban-korban berupahewan maupun manusia.”

“Untuk sesaji-sesaji, misalnya, para penganutSang Idajil tidak saja menggunakan Tu-mpeng, Tu-d,dan Tu-mbu, tetapi ditambah dengan Tu-ak. Untukkorban digunakan Tu-mbal (manusia) dan Tu-kang(hewan sejenis kera). Baik sesaji maupun korbansecara bersama-sama atau terpisah digunakan sebagaipiranti upacara di tempat-tempat keramat seperti Tu-ngkub (bangunan suci), Tu-rumbuhan (pohonberingin), Tu-ban (air terjun), Tu-k (mata air), Tu-nda(tempat bertingkat-tingkat), Tu-san (tempuran anaksungai), Tu-mpis (lereng gunung). Di tempat-tempattersebut diletakkan benda-benda bertuah, seperti Tu-gu, wa-Tu, Tu-nggul, Tu-nggak, Tu-ngas, Tu-lang, Tu-lup,To-pong, To-peng, To-san, To-ya, dan To-wok. Waktu

Dang Hyang Semar

Page 166: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

156156156156156

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

upacara lazimnya dilakukan pada saat Tu-ngganggunung (senja). Jumlah sesaji dan korban punditentukan berdasarkan hitungan tertentu, yaitu Tu-nggal dan pi-Tu.”

“Berarti ajaran Sang To-gog sudah menyimpangdari ajaran yang semula,” kata Abdul Jalil. “Apakahhal itu tidak menimbulkan pertentangan denganajaran Paduka?”

“Perlu engkau ketahui, o Abdul Jalil, meski akudan anak-anakku berseberangan dengan Sang To-gogdan anak-anaknya, kami tidak pernah berselisih. Kamisadar bahwa segala perbedaan yang ada pada kamisesungguhnya adalah kehendak Sanghyang Tayabelaka. Tetapi, sejak ajarannya terpengaruh Sang Idajil,perselisihan sengit hingga menumpahkan darahmemang sering terjadi antara pengikutku dan pengikutSang To-gog.”

“Apakah ajaran Sang To-gog kemudian menjadisatu dengan ajaran Sang Idajil?”

“Ajaran Sang To-gog menyimpang jauh setelahdia meninggal dan benar-benar telah dirusak oleh SangKere. Namun seratus tahun setelah kematian SangTo-gog, lahirlah keturunannya yang bernama TejaMantri dari sekian banyak keturunan Sang Bilung.Dialah yang meluruskan kembali ajaran Sang To-gog.Demikianlah, di antara keturunan Sang Teja Mantri

Page 167: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

157157157157157

Dang Hyang Semar

kemudian lahir penerus yang meluruskan ajaranleluhurnya sampai pada masa Sang Hantaga, yakniketurunan Sang To-gog yang tidak memilikiketurunan.”

“Paduka, apakah nama ajaran yang dibawa SangTo-gog?”

“Semula nama ajarannya sama dengan ajaranku.Tetapi, lama-lama ajarannya disebut Tata-titi. Pada-hal, Tata-titi hanyalah bagian dari ajaran yang kamisampaikan.”

“Jika demikian, apakah nama ajaran yang Padukasampaikan kepada manusia?”

“Karena ajaran yang kusampaikan menyangkuttata cara pemujaan dan penyembahan kepadaSanghyang Taya maka manusia harus diyakinkan dulutentang keberadaan Sanghyang Taya. Keyakinan ter-hadap keberadaan Sanghyang Taya itulah yang disebutPi-Taya (rahasia tentang Yang Suwung). Orang-orangyang yakin dengan keberadaan Sanghyang Taya disebutwwang Pi-Taya (orang yang mempercayai YangSuwung). Adapun seluk-beluk ajaranku tentang dasar-dasar keyakinan dan tata cara memuja sertamenyembah Sanghyang Taya disebut dengan namaKapitayan.”

“Paduka yang mulia, bagaimanakah cara Padukamenjaga kelestarian ajaran Kapitayan dari waktu ke

Page 168: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

158158158158158

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

waktu? Apakah dengan cara seperti yang dilakukanSang To-gog?” Abdul Jalil meminta penjelasan.

“Benar adanya demikian. Setelah aku meninggaldunia pada usia tujuh ratus tahun, terjadilahpenyimpangan ajaran Kapitayan. Kemudian, lahirlahketurunanku yang meluruskan ajaran itu. Dalamwaktu seratus tahun sepeninggalku, rusaklah ajaranKapitayan. Selama kurun hampir lima puluh tahunKapitayan sudah bercampur aduk dengan ajaran SangTo-gog yang juga sudah berbaur dengan ajaran SangIdajil. Tu-han dipuja dan disembah bersama han-Tu.Kebenaran dianggap dua. Sesaji dan korban salingtumpang-tindih meminta nyawa orang-orang takbersalah.”

“Di tengah kerancuan ajaranku muncullahketurunanku yang bernama Dang Hyang Badranayadan ketiga orang anaknya, yaitu Rahyang Pathuk,Rahyang Gareng, dan Rahyang Somaita yang berjuangkeras meluruskan kembali ajaran Kapitayan. Begituseterusnya, ajaran Kapitayan dari zaman ke zamandiluruskan oleh para keturunanku seperti DangHyang Hasmara, Dang Hyang Smarasanta, PuWalaing, Ki Buyut Wangkeng, dan terakhir Ki BuyutSondong.”

“Rupanya, Sanghyang Taya telah mengakhiri pe-lurusan ajaran Kapitayan dengan meninggalnya KiBuyut Sondong. Sebab, keturunanku itu tidak

Page 169: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

159159159159159

memiliki keturunan. Dengan demikian, keberadaanajaran Kapitayan memang sudah dikehendaki-Nyauntuk digantikan dengan ajaran baru yang lebihsempurna. Tetapi perlu engkau ketahui, o Abdul Jalil,bahwa apa pun nama ajaran baru yang akandisampaikan di Nusa Jawa, yang akan lestari adalahajaran yang tidak bertentangan dengan dasar-dasarajaran Kapitayan. Telah menjadi keniscayaan sejarah,berbagai ajaran baru yang disebarkan ke Nusa Jawayang tidak sesuai dengan dasar-dasar ajaran Kapitayantidak akan diterima oleh penghuninya. Bahkan, peng-ikut ajaran itu akan diancam oleh penghuni purwakalanegeri ini.”

“Paduka telah paham bahwa ajaran yang Padukasampaikan kepada manusia secara hakiki sama denganajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad,yakni memuja dan menyembah Tu-han yang Tunggal,Mahakuasa, Tak Terbandingkan dengan sesuatu,Sumber segala sesuatu. Namun, satu hal yang inginsaya tanyakan kepada Paduka, yaitu tentang pendahulusaya, Syaikh Syamsuddin al-Baqir al-Farisi. Apakahyang menyebabkan ia gagal menyiarkan ajaran Islamdi Nusa Jawa?” tanya Abdul Jalil.

“Sesungguhnya, segala sesuatu yang terjadiadalah kehendak-Nya semata. Tetapi, jika hendakdicari sebab musababnya, salah satu kekeliruan yangdilakukan pendahulumu adalah kepulangannya yang

Dang Hyang Semar

Page 170: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

160160160160160

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

terlalu cepat ke negeri Persia beberapa waktu setelahia mendapat perkenanku menyebarkan ajaran Islamdi Nusa Jawa. Dengan kepergiannya kembali ke Per-sia, orang-orang Islam di Nusa Jawa menjadi kacau-balau dalam mengamalkan ajarannya. Secaraberangsur-angsur mereka mulai menganggap bahwaAllah yang mereka sembah bukan lagi Tuhan yangTak Terpikirkan dan Tak Terbandingkan dengan se-suatu, melainkan seorang dewa perang denganmalaikat-malaikat sebagai panglimanya. Dewa perangyang selalu membela dan melindungi umat Islam,sebaliknya selalu memusuhi dan membinasakan or-ang-orang yang bukan Islam.”

“Akibat meyakini bahwa Allah yang disembahadalah dewa perang maka orang Islam pengikut SyaikhSyamsuddin al-Baqir al-Farisi sering menumpahkandarah manusia. Mereka suka membunuh manusia lainyang dianggap kafir. Mereka telah mengambil hakSanghyang Wenang, yaitu mencabut nyawa manusiasekehendak hati. Selain itu, mereka juga menjadipemuja setia dari kuburan-kuburan pemukanya.Bahkan, banyak di antara mereka yang meyakinibahwa Allah yang mereka sembah itu bisa menjelmadalam wujud manusia tidak waras yang bisamengabulkan permohonan dan memberi berkahkeselamatan.”

Page 171: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

161161161161161

“Apa yang terjadi dengan orang-orang Islam diNusa Jawa setelah kepulangan Syaikh Syamsuddin al-Baqir al-Farisi akhirnya menuai bencana. Perkenanyang sudah kuberikan tentu tidak bisa menggugur-kan lima syarat perjanjianku dengan para raja bangsahalus penghuni purwakala Nusa Jawa. Orang-orangIslam banyak yang mati terbunuh akibatpertumpahan darah dengan sesama manusiapenghuni Nusa Jawa. Akhirnya, jumlah mereka yangtersisa tinggal hitungan jari saja. Jika dilihat dari sisialam gaib, sebagian besar di antara mereka yang matiitu dijadikan korban dalam pesta darah para makhlukberbadan halus penghuni purwakala negeri ini.”

“Saya mohon petunjuk Paduka,” ujar Abdul Jalil.“Bagaimanakah cara saya menjadikan tawar pengaruhbangsa berbadan halus penghuni purwakala NusaJawa ini, selain perkenan Paduka tentunya?”

“Dengan Tu-ah dan Tu-lah yang dilimpahkan-Nyakepadamu, sesungguhnya engkau bisa mengusirseluruh makhluk halus penghuni purwakala NusaJawa ke pulau lain atau ke tengah lautan. Tetapi, jikaengkau hendak mengikuti apa yang telah aku lakukanmaka engkau harus memasang Tu-mbal di beberapatempat yang bisa membuat tawar pengaruh jahatmereka. Hanya saja, Tu-mbal yang engkau tetapkantempatnya itu tidak banyak pengaruhnya untuk

Dang Hyang Semar

Page 172: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

162162162162162

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

melindungi para pemuja duniawi dari pengaruhbangsa halus.”

“Saya akan mengikuti jejak Paduka. Sebab, telahjelas bagi saya bahwa ajaran Islam adalah ajaran Tauhidyang dijadikan rahmat oleh-Nya bagi seluruh makhlukdi alam semesta. Sesungguhnya, tugas utama sayahanyalah sebagai penyampai berita Kebenaran Islamsaja. Saya sekali-kali bukan pengusir bangsa lainapalagi penimbul kebinasaan.”

“Itu baik dan sesuai dengan semangat ajaranKapitayan.”

“Paduka, apakah pendahulu saya, SyaikhSyamsuddin al-Baqir al-Farisi, juga memasang Tu-mbal di Nusa Jawa? Apakah bentuk Tu-mbal yangdigunakannya?” tanya Abdul Jalil.

“Tentu saja,” jawab Dang Hyang Semar. “Diadulu memasang Tu-mbal di beberapa tempat di pantaiutara Nusa Jawa dengan menebarkan tanah dari negeriPersia. Saat memasang Tu-mbal itu dia mengibarkanbendera hitam yang disebut Tunggul Wulung.”

“Apakah pemasangan Tu-mbal itu dilakukan dariarah barat ke timur?”

“Ya.”

“Dari manakah hal itu dimulai?”

Page 173: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

163163163163163

“Dari tiga gunung tempat Sanghyang Tunggal,Sanghyang Manikmaya, dan Idajil dipuja.”

“Lalu, di manakah letak ketiga gunung itu?”

“Di tanah kulon tempat aku dan Sang To-gogpertama kali terdampar seusai banjir besar, yaitu diGunung Karang Tumaritis, Gunung Pulasari, danGunung Lancar.”

Usai menjawab pertanyaan Abdul Jalil, tiba-tibaruh Dang Hyang Semar lenyap. Abdul Jalil gelagapandan membuka mata celingukan. Ia lihat Sri Manganamasih duduk bersila di sampingnya. Rupanya,ayahanda asuhnya itu menangkap sasmita bahwabeberapa jenak lalu ia sesungguhnya sedangberhubungan dengan Dang Hyang Semar meski tidakterlihat. Saat Abdul Jalil mengajak pulang, ayahandaasuhnya bertanya sambil menarik napas berat, “Apasaja yang beliau wejangkan kepadamu, o Puteraku?”

“Ia telah berkenan mengizinkan agama Islamberkembang di Nusa Jawa karena sesungguhnya ajaranIslam secara hakiki tidak berbeda dengan ajaranKapitayan yang ia sampaikan kepada manusia.Bedanya dengan ajaran Islam adalah ajaran Kapitayanmasih sangat sederhana syari’atnya, tetapi intiTauhidnya sama. Ini bisa dipahami karena Kapitayanmemang untuk manusia yang hidup pada zamanpurwakala.”

Dang Hyang Semar

Page 174: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

164164164164164

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Jadi, benar beliau seorang nabi yang membawaajaran Tauhid?” tanya Sri Mangana.

“Menurut kesaksian ananda, ia dan keturunan-nya adalah nabi-nabi yang membawa ajaran lurusKeesaan Ilahi kepada manusia, khususnya di NusaJawa. Namun, sejak Ki Buyut Sondong, keturunanterakhirnya, wafat tanpa keturunan maka tidak adalagi yang meluruskan ajaran Kapitayan.”

“Jadi, ajaran Kapitayan itu diwariskan turun-te-murun di antara keturunan Dang Hyang Semar?”gumam Sri Mangana dengan pandang terheran-heran.“Aku pikir ajaran itu hanya disampaikan oleh satuorang saja, yaitu Dang Hyang Semar.”

“Menurut penjelasan Dang Hyang Semar tadi,memang demikian adanya.”

“Namun, o Puteraku, jika Dang Hyang Semartelah berkenan mengizinkan Islam berkembang diNusa Jawa, berarti ajaran Kapitayan memang tidakberbeda secara hakiki dengan ajaran Rasulallah.”

“Benar demikian adanya, o Ramanda Ratu.Bahkan menurut hemat ananda, Islam bisa dikata-kan ibarat penyempurna bagi ajaran Kapitayan. Hanyabahasa, waktu, dan ruang lingkup saja yangmembedakan ajaran Tauhid Kapitayan dan TauhidIslam.”

Page 175: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

165165165165165

“Berarti, ajaran Islam dengan mudah akan ber-kembang di Nusa Jawa karena kehadiran Islam se-perti membangkitkan ajaran lama yang sudah dike-nal semua orang.”

“Sesungguhnya tidak bisa disebut mudah,Ramanda Ratu, karena kita masih harus membuattawar pengaruh buruk para penghuni purwakala NusaJawa.”

“Penghuni purwakala? Siapakah mereka?”

“Menurut Dang Hyang Semar, mereka adalahmakhluk berbadan halus. Menurut pikiran ananda,mereka adalah golongan bangsa jin.”

“Caranya bagaimana?”

“Ananda akan memasang Tu-mbal sebagaimanayang telah dilakukan oleh pendahulu ananda, SyaikhSyamsuddin al-Baqir al-Farisi.”

“Memasang Tu-mbal ? Dengan korban sembe-lihan manusia?”

“Tidak Ramanda Ratu,” sahut Abdul Jalil,“Dengan menebar tanah dari negeri Persia.”

“Berarti engkau akan ke Persia?”

“Tidak perlu, Ramanda Ratu, karena mertuaananda, Syaikh Abdul Malik al-Baghdady, sudahmembekali ananda sekantung tanah yang beliau ambil

Dang Hyang Semar

Page 176: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

166166166166166

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

dari tempat bernama Karbala. Tanah itulah yang akanananda tebarkan sebagai Tu-mbal.”

“Mudah-mudahan engkau berhasil menjalankantugasmu, o Puteraku.”

“Ananda mohon doa restu dari Ramanda Ratu.”

“Baiklah, Puteraku,” ujar Sri Mangana. “Untukmengingat pertemuan mulia ini dan sebagai pertandabahwa Yang Mulia Dang Hyang Semar, pembawaajaran Kapitayan, telah berkenan mengizinkan ajaranIslam disampaikan di Nusa Jawa maka tempat dipinggir hutan kecil di tepi sungai ini selanjutnya akankutetapkan dengan nama Dukuh Semar.”

“Mudah-mudahan dengan mengingat namaDukuh Semar, orang senantiasa akan mengingatpembawa ajaran Tauhid yang paling awal di NusaJawa,” kata Abdul Jalil.

Sejak bertemu dengan ruh Dang Hyang Semar,Abdul Jalil sadar bahwa berbagai kecenderungan parapenghuni bumi Pasundan dan Nusa Jawa untukmengikuti naluri memuja arwah leluhur, terutamamemuja arwah ra-Tu, bukan sesuatu yang berdirisendiri, melainkan suatu rangkaian sambung-menyambung yang bersumber dari pendangkalanajaran suci Kapitayan. Pemujaan terhadap arwah ra-

Page 177: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

167167167167167

Tu ternyata merupakan amaliah kalangan Tu-gul didalam menerapkan ajaran Kapitayan pada kehidupansehari-hari.

Dengan memahami kecenderungan terjadinyapendangkalan ajaran oleh kalangan awam maka sejakawal Abdul Jalil sudah menangkap sasmita bahwaajaran Kebenaran Islam yang bakal disampaikannya—khususnya Tarekat Akmaliyah—akan mengalaminasib sama seperti ajaran Kapitayan, yaitu hanya bisadiikuti oleh beberapa gelintir manusia. Bahkan, iamenangkap kemungkinan ajaran tarekat yangdisampaikannya juga bakal didangkalkan dandisimpangkan maknanya. Namun, di atas berbagaikemungkinan itu, ia segera sadar betapasesungguhnya Allah memang telah menghendakisemuanya berlangsung demikian demi tetap terjaganyarahasia keagungan dan kesucian-Nya. Sungguh! Tidaksemua manusia boleh mengetahui rahasia-Nya.

Berbeda dengan Abdul Jalil, Sri Mangana justrudicekam kegelisahan mendalam usai bertemu DangHyang Semar. Dia merasa ada gumpalan kabut hitammenyelimuti kejernihan hatinya yang diliputi rasabersalah. Penolakan Dang Hyang Semar benar-benarmerupakan pukulan dahsyat yang membuatnyamakan tak enak dan tidur tak nyenyak.

Penolakan Dang Hyang Semar sangat memukuljiwanya. Sejak dia kecil kisah tentang tokoh sakti yang

Dang Hyang Semar

Page 178: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

168168168168168

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

rendah hati itu telah akrab didengarnya dari orang-orang di sekitarnya, terutama dari memen (tukangdongeng) di kraton Pakuan Pajajaran. Dang HyangSemar, tokoh suci itu, dikenal sebagai manusiajelmaan dewa yang dapat mengalahkan dewa-dewa.Masih melekat di relung-relung ingatannya tentangkisah kehebatan Dang Hyang Semar saatmengalahkan Nini Permoni, titisan Bhattari Durga,penguasa Pasetran Gandalayu. Dan, ternyata tokohsuci yang sakti mandraguna itu tidak berkenanmenemuinya.

Setelah tak mampu lagi menanggung bebanjiwanya, datanglah Sri Mangana ke hadapan GuruAgung Syaikh Datuk Kahfi yang sedang berbincang-bincang dengan Abdul Jalil. Dengan segenapkejujuran dan kepasrahan dia menuturkan kepadaguru agung yang sangat dihormatinya itu betapasesungguhnya selama ini dirinya menyembunyikansesuatu yang tak selayaknya dilakukan seorangmuslim yang patuh. “Saya merasa bersalah karenaselama ini membiarkan jiwa saya didiami anasirkegelapan ilmu seratus ribu hulubalang. Saya mohonpetunjuk apa yang seharusnya saya lakukan?”

Menghadapi pengakuan Sri Mangana, SyaikhDatuk Kahfi menarik napas berat sambil berkata,“Aku tidak begitu memahami ilmu-ilmu gaib sema-cam itu. Sebagaimana diketahui, aku hanya paham

Page 179: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

169169169169169

pengetahuan ajaran Islam dari kitab-kitab yangmasyhur.”

“Jadi, saya harus bagaimana, Guru Agung?” tanyaSri Mangana.

“Abdul Jalil,” ujar Syaikh Datuk Kahfi, “Aku kiraengkau lebih tahu apa yang seharusnya engkaulakukan untuk menolong ayahandamu.”

“Ampun seribu ampun, Ramanda Guru, sesung-guhnya masalah ayahanda saya hanya terkait denganilmu Bhairawa yang disebut seratus ribu hulubalang.Ananda kira, jika Ramanda Ratu berkenan melepasilmu tersebut sebagaimana yang telah dilakukan YangMulia Ario Damar, Yang Dipertuan Palembang, makamasalahnya akan selesai dengan sendirinya. Dansetelah itu, ananda kira, Ramanda Ratu akan lebihmudah menapaki jalan kebenaran-Nya.”

“Ananda telah menangkap sasmita bahwa se-sungguhnya Ramanda Ratu pernah mengamalkansebuah wirid yang diperoleh dari Ramanda Guru.Dalam mengamalkan wirid itu, Ramanda Ratu telahbertemu dengan Khidir. Namun, pengalamanbatiniah itu hanya berhenti sampai di situ karenaRamanda Ratu masih menyembunyikan ‘sesuatu’ didalam relung-relung jiwa, yaitu ilmu seratus ribuhulubalang,” kata Abdul Jalil.

Dang Hyang Semar

Page 180: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

170170170170170

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Sri Mangana terkejut mendengar penjelasanAbdul Jalil. Dengan alis kanan diangkat dia bertanyaheran kepada putera asuhnya, “Bagaimana engkau bisamengetahui jika aku pernah bertemu dengan NabiKhidir?”

“Ramanda Ratu, ananda tidak bisa menjelaskanhal itu. Namun, seperti yang pernah ananda sampaikansaat kita bertemu Ayunda Nyi Muthmainah, bahwaapa yang ananda ucapkan sering berasal dari ‘sentuhanrasa’ yang meluncur begitu saja dari mulut ananda.Jadi, apa yang ananda ucapkan tadi sesungguhnyasekadar berujar saja. Ananda sungguh-sungguh tidaktahu jika Ramanda Ratu telah bertemu denganKhidir.”

Mendengar penjelasan Abdul Jalil yang polos,akhirnya Sri Mangana mengakui bahwa sesungguh-nya dia telah bertemu dengan Khidir ketika meng-amalkan wirid yang diperolehnya dari Syaikh DatukKahfi. Setelah beberapa waktu mengamalkan wiriditu, tiba-tiba Sri Mangana mengalami pengalaman luarbiasa yang tak pernah diduganya sama sekali.

Saat itu, antara sadar dan tidak, antara tidur danterjaga, dia merasa seolah-olah berjalan dengan se-orang anak muda di sebuah tanah menjorok lurusyang pada sisi kanan dan kirinya merupakan ben-tangan lautan luas tanpa tepi. Di tempat aneh itu diamerasa berjumpa dengan Khidir. “Dari tengah tanah

Page 181: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

171171171171171

menjorok itu aku melihat sekawanan udang berenanghilir-mudik di lautan sebelah kananku, sedangkan dilautan sebelah kiriku aku lihat juga sekawanan udangberenang di antara batu-batuan dan sebagianbersembunyi di batu-batuan tersebut.”

“Setelah dengan takjub aku pandangi kedualautan itu, Khidir kulihat muncul mendadak didepanku. Namun, saat itu ia tidak berkata sesuatukepadaku. Hanya tangan kanannya yang menunjukke arah kawanan udang yang berenang di lautansebelah kiri. Aku tidak tahu apa makna pengalamankubertemu Khidir. Sebab, aku tak pernah mengalamipengalaman seperti itu. Aku berharap engkau dapatmenguraikan makna penglihatan batinku (bashîrah)dengan jelas.”

Abdul Jalil menarik napas panjang mendengaruraian ayahanda asuhnya. Sesaat ia berpaling meman-dang Guru Agung Syaikh Datuk Kahfi seolah mintapenegasan. Syaikh Datuk Kahfi mengangguk,mengisyaratkan persetujuan.

Setelah merasa beroleh perkenan Syaikh DatukKahfi, Abdul Jalil berkata, “Sesungguhnya, Khidiryang Ramanda Ratu jumpai itu bukanlah sosok lainyang terpisah sama sekali dari keberadaan RamandaRatu. Apa yang telah Ramanda Ratu saksikan sebagaitanah menjorok dengan lautan di sebelah kanan dankiri itu bukanlah suatu tempat yang berada di luar

Dang Hyang Semar

Page 182: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

172172172172172

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

diri Ramanda Ratu. Tanah itulah yang disebutperbatasan (barzakh). Dua lautan itu adalah LautanMakna (bahr al-Ma’nâ), perlambang alam tidakkasatmata (‘âlam al-ghaib), dan Lautan Jisim (bahr al-Ajsâm), perlambang alam kasatmata (‘âlam asy-syahâdat).”

“Kawanan udang yang Ramanda Ratu saksikanadalah perlambang para pencari Kebenaran yangsudah berenang di perbatasan alam kasatmata danalam tidak kasatmata. Kawanan udang yang berenangdi lautan sebelah kanan adalah perlambang parapenempuh jalan ruhani (salik) yang benar-benarbertujuan mencari Kebenaran. Sementara itu, kawananudang yang berenang di lautan sebelah kiri, di antarabatu-batuan, merupakan perlambang para salik yangpenuh diliputi hasrat dan pamrih duniawi.”

Mendengar penjelasan Abdul Jalil, Sri Manganatercekat heran. Beberapa jenak kemudian dia berkata,“Benarkah Khidir yang aku temui itu muncul daridalam diriku dan bukan Nabi Khidir seperti yangditemui Nabi Musa, yaitu nabi Allah penguasaperairan yang hidup abadi?”

“Sesungguhnya, peristiwa yang dialami NabiMusa dengan Khidir, sebagaimana termaktub didalam Al-Qur’an al-Karim, bukanlah peristiwa sejarahseorang manusia bertemu manusia lain. Ia adalahperistiwa perjalanan ruhani yang berlangsung di

Page 183: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

173173173173173

dalam diri Nabi Musa sendiri. Sebagaimana yang telahananda jelaskan, yang disebut dua lautan di dalamAl-Qur’an tidak lain dan tidak bukan adalah LautanMakna (bahr al-Ma’nâ) dan Lautan Jisim (bahr al-Ajsâm). Kedua lautan itu dipisahkan oleh wilayahperbatasan atau sekat (barzakh).”

“Bagaimana dengan ikan yang dibawa pemudayang melompat ke salah satu lautan?”

“Ikan dan lautan dalam kisah Qur’ani itu meru-pakan perlambang dunia kasatmata (‘âlam asy-syahâdat)yang berbeda dengan wilayah perbatasan yangberdampingan dengan dunia gaib (‘âlam al-ghaib). Mak-sudnya, jika saat itu Musa melihat ikan dan kehidupanyang melingkupi ikan tersebut dari tempatnya berdiri,yaitu di wilayah perbatasan antara dua lautan, makaMusa akan melihat sang ikan berenang di dalam alam-nya, yaitu lautan. Jika saat itu Musa mencermati makaia akan dapat menyaksikan bahwa sang ikan yang be-renang itu sesungguhnya dapat melihat segala sesuatudi dalam lautan, kecuali air. Maknanya, sang ikanhidup di dalam air dan sekaligus di dalam tubuh ikanada air, tetapi ia tidak bisa melihat air dan tidak sadarjika dirinya hidup di dalam air. Itu sebabnya, ikantidak dapat hidup tanpa air yang meliputi bagian luardan bagian dalam tubuhnya. Di mana pun ikan berada,ia akan selalu diliputi air yang tak bisa dilihatnya.”

Dang Hyang Semar

Page 184: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

174174174174174

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Sementara itu, seandainya sang ikan di dalamlautan melihat Musa dari tempat hidupnya di dalamair lautan maka sang ikan akan berkata bahwa Musadi dalam dunianya—yang diliputi udara kosong—dapat menyaksikan segala sesuatu, kecuali udarakosong yang meliputinya itu. Maknanya, Musa hidupdi dalam liputan udara kosong yang ada di luarmaupun di dalam tubuhnya, tetapi ia tidak bisamelihat udara kosong dan tidak sadar jika dirinyahidup di dalam udara kosong. Itu sebabnya, Musatidak dapat hidup tanpa udara kosong yang meliputibagian luar dan dalam tubuhnya. Di mana pun Musaberada, ia akan selalu diliputi udara kosong yang takbisa dilihatnya.”

“Sesungguhnya, tempat Musa berdiri di hadapanKhidir merupakan wilayah perbatasan antara alamkasatmata dan alam tidak kasatmata. Apa yang telahRamanda Ratu saksikan dengan penglihatan batin ituadalah sama dengan peristiwa yang dialami Musa,yakni berada di perbatasan antara alam kasatmata danalam tidak kasatmata. Dan sesungguhnya, kawananudang yang Ramanda saksikan itu adalah perlambangdari salik yang sudah berada di permukaan dunianya,yaitu salik yang sudah berada di perbatasan (barzakh).Ramanda Ratu telah memasuki perbatasan alam gaib.”

“Bagaimana dengan anak muda yang berjalanbersamaku?” tanya Sri Mangana. “Apakah pemuda itu

Page 185: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

175175175175175

sama dengan pemuda yang mendampingi Nabi Musasaat mencari Khidir?”

“Sesungguhnya, pemuda (al-fatâ) yang men-dampingi Musa dan membawakan bekal makananadalah perlambang dari terbukanya pintu alam tidakkasatmata. Dulu, sebelum bertemu dengan hadhratAbu Bakar ash-Shiddiq di alam khayal, ananda mula-mula bertemu seorang pemuda aneh di Baitullah.Sesungguhnya, di balik keberadaan pemuda (al-fatâ)itu tersembunyi hakikat Sang Pembuka (al-Fattâh).Sebab, hijab gaib yang menyelubungi manusia dariKebenaran Sejati tidak akan bisa dibuka tanpa ke-hendak Dia, Sang Pembuka (al-Fattâh). Itu sebabnya,saat Musa bertemu Khidir, pemuda (al-fatâ) itu tidakdisebut-sebut lagi karena ia sejatinya merupakan per-lambang keterbukaan hijab gaib.”

“Jika demikian, apakah makna bekal makananyang dibawa pemuda itu?” tanya Sri Mangana, “Dan,kenapa pula pemuda itu mengaku telah dibuat lupaoleh setan sehingga ikan yang dibawanya masuk kelaut?”

“Bekal makanan adalah perlambang pahala per-buatan baik (al-‘amal ash-shâlih) yang hanya bergunauntuk bekal menuju Taman Surgawi (al-Jannah).Namun, bagi pencari Kebenaran sejati, pahalaperbuatan baik itu justru mempertebal gumpalankabut penutup hati (ghain). Itu sebabnya, sang pemuda

Dang Hyang Semar

Page 186: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

176176176176176

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

mengaku dibuat lupa oleh setan hingga ikan bekalnyamasuk ke dalam lautan.”

“Andaikata saat itu Musa memerintahkan sipemuda untuk mencari bekal yang lain, apalagisampai memburu bekal ikan yang telah masuk kedalam laut, niscaya Musa tidak akan bertemu Khidir.Musa dan si pemuda tentu akan masuk ke LautanJisim (bahr al-Ajsâm) kembali. Dan, jika itu terjadimaka setan berhasil memperdaya Musa.”

“Ternyata, Musa tidak peduli dengan bekal itu.Ia justru menyatakan bahwa tempat di mana ikan itumelompat ke laut adalah tempat yang dicarinyasehingga tersingkaplah gumpalan kabut ghain darikesadaran Musa. Saat itulah purnama ruhani zawâ’idberkilau dan Musa dapat melihat Khidir, hamba yangdilimpahi rahmat dan kasih sayang (rahmah al-khâshshah) yang memancar dari citra ar-Rahmân danar-Rahîm dan Ilmu Ilahi (‘ilm ladunni) yang memancardari Sang Pengetahuan (al-‘Alîm).”

“Anugerah Ilahi dilimpahkan kepada Khidirkarena dia merupakan hamba-Nya yang telah meregukAir Kehidupan (abb al-hayât) yang memancar dari SangHidup (al-Hayyu). Itu sebabnya, barangsiapa di antaramanusia yang berhasil bertemu Khidir di tengahwilayah perbatasan antara dua lautan, sesungguhnyamanusia itu telah menyaksikan pengejawantahan Sang

Page 187: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

177177177177177

Hidup (al-Hayyu), Sang Pengetahuan (al-‘Alîm), SangPengasih (ar-Rahmân), dan Sang Penyayang (ar-Rahîm).Dan, sesungguhnya Khidir itu tidak lain dan tidakbukan adalah rûh al-idhâfî, cahaya hijau terang yangtersembunyi di dalam diri manusia, ‘sang penuntun’anak keturunan Adam ke jalan Kebenaran Sejati.Dialah penuntun dan penunjuk (mursyid) sejati kejalan Kebenaran (al-Haqq). Dia—sang mursyid—adalah pengejawantahan Yang Maha Menunjuki (ar-Rasyîd).”

“Demikianlah, saat Ramanda Ratu melihatKhidir sesungguhnya Ramanda Ratu telah menyak-sikan rûh al-idhâfî, mursyid sejati di dalam diriRamanda Ratu sendiri. Saat Ramanda Ratumenyaksikan kawanan udang di lautan sebelah kanan,sesungguhnya Ramanda Ratu telah menyaksikanLautan Makna (bahr al-Ma’nâ) yang merupakanhamparan permukaan Lautan Wujud (bahr al-Wujûd).Namun, dengan terputusnya penglihatan batin(bashîrah) Ramanda Ratu sampai di titik itu, berarti‘perjalanan’ Ramanda Ratu menuju Kebenaran Sejatimasih akan berlanjut.”

Sri Mangana mengangguk-angguk sebagai per-tanda paham dengan uraian Abdul Jalil. Namun se-jenak setelah itu dia bertanya, “Apakah aku nanti dapatmengalami perjalanan ruhani seperti Nabi Musa yangmengikuti Nabi Khidir? Apakah Nabi Khidir yang

Dang Hyang Semar

Page 188: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

178178178178178

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kutemui nanti akan melubangi perahu seperti ketikaia diikuti Nabi Musa?”

“Sesungguhnya, perjalanan ruhani menuju Ke-benaran Sejati penuh diliputi tanda kebesaran Ilahiyang hanya bisa diungkapkan dalam bahasa per-lambang. Masing-masing manusia akan mengalamipengalaman ruhani yang berbeda sesuaipemahamannya dalam menangkap kebenaran demikebenaran. Pengalaman yang akan Ramanda Ratualami tidak selalu mirip dengan pengalaman yangdialami Musa.”

“Jika demikian, beri tahukan aku makna per-jalanan Nabi Musa dan Khidir agar kelak dapat akujadikan pedoman di dalam meniti jalan KebenaranSejati.”

“Setelah berada di wilayah perbatasan, Khidir danMusa digambarkan melanjutkan perjalanan memasukiLautan Makna, yaitu alam tidak kasatmata. Merekakemudian digambarkan menumpang perahu.Sesungguhnya, perahu yang mereka gunakan untukmenyeberang itu adalah perlambang dari wahana(syari’ah) yang lazim digunakan oleh kalangan awamuntuk mencari ikan, yakni perlambang pahalaperbuatan baik (al-’amal ash-shâlih). Padahal, perjalananmengarungi Lautan Makna menuju Kebenaran Sejatiadalah perjalanan yang sangat pribadi menuju LautanWujud. Itu sebabnya, perahu (syari’ah) itu harus

Page 189: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

179179179179179

dilubangi agar air dari Lautan Makna masuk ke dalamperahu dan penumpang perahu mengenal hakikat airyang mengalir dari lubang tersebut.”

“Setelah penumpang perahu mengenal air yangmengalir dari lubang perahu maka ia akan menjadisadar bahwa lewat lubang itulah sesungguhnya iaakan bisa masuk ke dalam Lautan Makna yangmerupakan permukaan Lautan Wujud. Andaikataperahu tidak dilubangi, dan kemudian perahuditeruskan berlayar, maka perahu itu tentu akan di-rampas oleh Sang Maharaja (Mâlik al-Mulki) sehinggapenumpangnya akan menjadi tawanan. Jika sudahdemikian maka untuk selamanya sang penumpangperahu tidak bisa melanjutkan perjalanan menujuDia, Yang Mahaada (al-Wujûd), yang bersemayam disegenap penjuru hamparan Lautan Wujud.Penumpang perahu itu akan mengalami nasib sepertipenumpang perahu yang lain, yakni akan dijadikanhamba sahaya oleh Sang Maharaja. Bahkan, jika SangMaharaja menyukai hamba sahaya-Nya itu maka iaakan diangkat sebagai penghuni Taman (al-Jannah)indah yang merupakan pengejawantahan YangMahaindah (al-Jamâl).”

“Kenapa wahana (syari’ah) harus dilubangi dantidak lagi digunakan dalam perjalanan menembusalam gaib menuju Dia?” Sri Mangana memintapenjelasan.

Dang Hyang Semar

Page 190: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

180180180180180

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Sebab, wahana (syari’ah) adalah kendaraan bagimanusia yang hidup di alam kasatmata untukpedoman menuju Taman Surgawi (al-jannah) pancaranYang Mahaindah (al-Jamâl). Sementara, alam tidakkasatmata adalah alam yang tidak jelas batas-batasnya.Alam tidak kasatmata merupakan alam yang tidak bisadinalar karena segala kekuatan akal (‘aql) manusia yangmengikat (‘iql) itu tidak bisa berijtihad untukmenetapkan hukum yang berlaku di alam gaib. Itusebabnya, Khidir melarang Musa bertanya sesuatudengan akalnya dalam perjalanan tersebut. Dan, apayang disaksikan Musa terhadap perbuatan yangdilakukan Khidir benar-benar bertentangan denganhukum suci (syari’at) dan akal sehat yang berlaku didunia, yakni melubangi perahu tanpa alasan, mem-bunuh seorang anak kecil tak bersalah, dan me-negakkan tembok runtuh tanpa upah.”

“Jika wahana (syari’ah) tidak lagi bisa dijadikanpetunjuk, pedoman apakah yang harus digunakanoleh manusia yang memasuki alam tidakkasatmatadi dalam menuju Kebenaran Sejati?”

“Pedomannya tetap Kitab Allah dan SunnahRasul, namun pemahamannya bukan dengan akal(‘aql), melainkan dengan dzauq, yaitu cita rasa ruhani.Inilah yang disebut Cara (tharîqah). Di sini, sang salikselain harus berjuang keras juga harus pasrah kepadakehendak-Nya. Sebab, telah termaktub dalam dalil

Page 191: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

181181181181181

araftu rabbi bi rabbi bahwa kita hanya mengenal Diadengan Dia. Maksudnya, jika Tuhan tidak berkehen-dak kita mengenal-Nya maka kita pun tidak akan bisamengenal-Nya. Kita mengenal-Nya pun maka hanyamelalui Dia. Itu sebabnya, di alam tidak kasatmatayang tak jelas batas dan tanda-tandanya itu kita tidakdapat berbuat sesuatu kecuali pasrah seutuhnya danmengharap limpahan rahmah dan hidayah-Nya.”

“Bagaimana dengan makna di balik kisah Khidirmembunuh seorang anak (ghulâm)?”

“Anak (ghulâm) adalah perlambang keakuan kerdilyang kekanak-kanakan. Kedewasaan ruhani seseorangyang teguh imannya bisa runtuh akibat terseret rasacinta kepada keakuan kerdil yang kekanakan tersebut.Lantaran itu, keakuan kerdil yang kekanak-kanakanitu harus dibunuh agar kedewasaan ruhani tidakterganggu.”

“Sesungguhnya, di dalam perjalanan ruhani me-nuju Kebenaran Sejati selalu terjadi keadaan di manakeakuan kerdil yang kekanak-kanakan (ghulâm) darisang salik cenderung mengingkari kehambaan dirinyaterhadap Cahaya Yang Terpuji (Nûr Muhammad)sebagai akibat ia belum fana ke dalam Sang Rasul(fanâ fî rasûl). Ghulâm cenderung durhaka dan ingkarterhadap kehambaannya kepada Sang Rasul. Jikakeakuan kerdil yang kekanak-kanakan itu dibunuh

Dang Hyang Semar

Page 192: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

182182182182182

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

maka akan lahir ghulâm yang lebih baik dan lebihberbakti yang melihat dengan mata batin (bashîrah)bahwa ia sesungguhnya adalah ‘hamba’ dari SangRasul, pengejawantahan Cahaya Yang Terpuji (NûrMuhammad).”

“Keakuan kerdil yang kekanak-kanakan adalahperlambang dari keberadaan nafsu manusia yangcenderung durhaka dan ingkar terhadap Sumbernya,sedangkan ghulâm yang baik dan berbakti merupakanperlambang dari keberadaan ruh manusia yangcenderung setia dan berbakti kepada Sumbernya. Dansesungguhnya, perbuatan Khidir membunuh ghulâmadalah perlambang yang sama saat Nabi Ibrahim akanmenyembelih Nabi Ismail. ‘Pembunuhan’ itu adalahperlambang puncak dari keimanan mereka yangberiman (mu’min).”

“Bagaimana dengan dinding yang ditinggikanKhidir bersama Nabi Musa?”

“Dinding yang ditinggikan Khidir adalahperlambang Sekat Tertinggi (al-barzakh al-‘a’lâ) yangdisebut juga dengan nama Hijab Yang Mahapemurah(Hâjib ar-Rahmân). Dinding itu adalahpengejawantahan Yang Mahaluhur (al-Jalîl). Lantaranitu, dinding tersebut dinamakan Dinding al-Jalal (al-jidâr al-Jalâl), yang di bawahnya tersimpan KhazanahPerbendaharaan (Tahta al-Kanz) yang ingin diketahui.”

Page 193: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

183183183183183

“Sedangkan dua anak yatim (ghulâmaini yatîmaini)pewaris dinding itu adalah perlambang jati diri Musa,yang keberadaannya terbentuk atas jasad ragawi (al-basyar) dan ruhani (rûh). Kegandaan jati diri manusiaitu baru tersingkap jika seseorang sudah berada dalamkeadaan tidak memiliki apa-apa (muflis), terkucilsendiri (mufrad), dan telah berada di dalam waktu takberwaktu (ibn al-waqt). Dua anak yatim itu adalah per-lambang gambaran Musa dan bayangannya di depanCermin Memalukan (al-mir’ah al-hayyâ’i).”

“Adapun gambaran tentang ‘ayah yang salih’ darikedua anak yatim, yakni ayah yang mewariskanKhazanah Perbendaharaan (Tahta al-Kanz), adalahperlambang diri dari Abu Shalih, Sang PembukaHikmah (al-hikmah al-futûhiyyah), yakni peng-ejawantahan Sang Pembuka (al-Fattâh). Dengandemikian, o Ramanda Ratu, apa yang telah dialamiMusa dalam perjalanan bersama Khidir (QS. al-Kahfi:60-82), menurut penafsiran ananda, adalah perjalananruhani Nabi Musa ke dalam dirinya sendiri yangpenuh dengan perlambang (isyârat),” ujar Abdul Jalil.

“Namun, kenapa di dalam perjalanan itu tidakada uraian lanjutan yang menjelaskan penemuan Kha-zanah Perbendaharaan yang tersembunyi?”

“Kisah perjalanan ruhani Musa menembus alamgaib memang tidak diungkapkan sampai adegan

Dang Hyang Semar

Page 194: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

184184184184184

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

menemukan Khazanah Perbendaharaan. Sebab,Khazanah Perbendaharaan itu sendiri tidak bisadijelaskan dengan bahasa manusia.”

“Kenapa dua anak yatim dalam kisah Qur’ani iniengkau tafsirkan sama dengan Nabi Musa, yaitu NabiMusa dengan bayangannya di depan CerminMemalukan? Apakah itu berarti jasad ragawi danruhani Nabi Musa lahir dari Sumber yang berlainan?”

“Sekali-kali tidak demikian maksudnya, RamandaRatu,” ujar Abdul Jalil. “Memang Musa lahir hanyasatu. Namun, keberadaan jati dirinya sesungguhnyaadalah dua, yaitu pertama, keberadaannya sebagai al-basyar ‘anak’ Adam yang berasal dari anasir tanah yangdicipta; dan kedua, keberadaannya sebagai rûh ‘anak’Cahaya Yang Terpuji (Nûr Muhammad) yang berasaldari tiupan (nafakhtu) Cahaya di Atas Cahaya (Nûrun‘alâ Nûrin). Maksudnya, sebagai al-basyar, keberadaanjasad ragawi Nabi Musa berasal dari ciptaan (al-khalq).Sedangkan sebagai rûh, keberadaan ruhani Musaberasal dari Yang Mencipta (al-Khâliq).”

“Apakah kedua anak yatim itu tidak akan ber-seteru memperebutkan Khazanah Perbendaharaanwarisan ayahnya yang salih?” tanya Sri Mangana.

“Hal itu tidak akan pernah terjadi, RamandaRatu,” papar Abdul Jalil. “Sebab, saat keduanya ber-diri berhadap-hadapan di depan Dinding al-Jalâl (al-

Page 195: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

185185185185185

jidâr al-Jalâl ) dan mendapati dinding itu runtuh makasaat itu yang ada hanya satu anak yatim. Maksudnya,saat itu keberadaan al-basyar ‘anak’ Adam akan terserapke dalam rûh ‘anak’ Nûr Muhammad. Saat itulah sanganak sadar bahwa ia sejatinya berasal dari Cahaya diAtas Cahaya (Nûrun ‘alâ Nûrin) yang merupakanpancaran dari Khazanah Perbendaharaan. Sesung-guhnya, hal semacam itu tidak bisa diuraikan dengankaidah-kaidah nalar manusia karena akan membawakesesatan. Jadi, harus dijalani dan dialami sendirisebagai sebuah pengalaman pribadi.”

“Jika demikian, apakah pengalaman ruhani yangaku alami saat bertemu Khidir di tanah perbatasanantara dua lautan itu sejatinya bermakna perjalananruhani ke dalam diriku?” tanya Sri Mangana mintapenjelasan lebih tegas lagi.

“Bukankah tadi Ramanda Ratu sudah mengata-kan bahwa saat kejadian itu Ramanda Ratu beradadalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, antaratidak tidur dan tidak jaga. Itu berarti, apa yangRamanda Ratu alami merupakan pengalaman ruhaniberada di ambang alam gaib dan apa yang RamandaRatu saksikan itu adalah suatu pemandanganbashîrah.”

“Berarti, aku masih akan mengalami perjalananruhani lanjutan?”

Dang Hyang Semar

Page 196: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

186186186186186

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Benar demikian, Ramanda Ratu.”

“Bagaimanakah caraku memulai?”

“Tergantung keikhlasan Ramanda Ratu sebagai-mana ananda kemukakan di muka.”

“Aku kira juga demikian,” Syaikh Datuk Kahfimenyela. “Hanya keikhlasanmu sendiri sajalah yangsesungguhnya dapat menjadi penyebab tergelarnyajalan keselamatan menuju hadirat-Nya.”

“Saya menyerahkan semua keputusan kepadaGuru Agung dan putera saya, Abdul Jalil. Apa yangterbaik saya lakukan, tentu akan saya lakukan meskiberat akibatnya,” Sri Mangana pasrah. “Sebab, telahterbukti betapa dengan ilmu seratus ribu hulubalangtersebut diri saya menjadi kotor sehingga Dang HyangSemar pun enggan bertemu dengan saya.”

“Dang Hyang Semar?” Syaikh Datuk Kahfi me-ngerutkan kening. “Siapakah dia?”

“Ia adalah nabi dari zaman purba yang meng-ajarkan Tauhid di Nusa Jawa,” sahut Abdul Jalil.

“Kalian telah bertemu dengan utusan Allah itu?”Syaikh Datuk Kahfi ingin tahu.

“Saya hanya bertemu sekilas, Guru Agung,” sahutSri Mangana. “Yang sangat lama berbincang-bincangdengan beliau adalah putera saya Abdul Jalil.”

Page 197: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

187187187187187

“Apa sajakah yang ia bicarakan denganmu, oAnakku?”

“Ia telah berkenan mengizinkan ajaran Islamberkembang di Nusa Jawa menggantikan ajaranKapitayan yang ia ajarkan. Menurut penilaian DangHyang Semar, ajaran Islam dan ajaran Kapitayan secarahakiki tidak berbeda, yakni memuja Tuhan yangTunggal dan tak terbandingkan dengan segalasesuatu.”

“Menurutmu sendiri bagaimana?”

“Ajaran Kapitayan yang disampaikan DangHyang Semar secara hakiki memang tidak berbedadengan ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muham-mad Saw. Hanya saja, ajaran Kapitayan masih sangatsederhana karena memang diperuntukkan manusiapenghuni Nusa Jawa pada zaman purwakala.”

“Ya, ya, sesungguhnya tiap-tiap bangsa memangtelah didampingi oleh masing-masing nabi padazamannya,” ujar Syaikh Datuk Kahfi menarik napasberat. “Apakah engkau masih ingat pelajaran di waktukecil dulu tentang jumlah nabi-nabi yang wajibdiyakini umat Islam?”

“Yang utama, di antara nabi dan rasul ada duapuluh lima orang. Namun, nabi yang lain jumlahnyaseratus dua puluh empat ribu orang. Saya merasaberuntung karena ditakdirkan oleh-Nya untuk

Dang Hyang Semar

Page 198: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

188188188188188

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

bertemu dengan salah seorang di antara nabi-nabimulia tersebut.”

Akhirnya, setelah berbincang-bincang cukuplama, Sri Mangana sepakat mengikuti arahan danpetunjuk Abdul Jalil untuk melepas ilmu seratus ribuhulubalang dari dirinya. Sebelum hal itu dilakukan,Abdul Jalil sudah memberi tahu bahwa usaha itubukan sesuatu yang mudah. “Namun, lebih baikdilakukan sekarang daripada menunggu saat ajalmenjemput,” ujarnya.

“Kenapa demikian, o Puteraku?”

“Sebab, keluarnya ilmu semacam itu dari dirimanusia sangat susah dan menimbulkan rasa sakityang luar biasa. Mereka yang memiliki ilmu semacamitu bisa mengalami saat-saat sakarât al-maut selamaberhari-hari bahkan berminggu-minggu.”

Sri Mangana menarik napas berat, dari dahinyaterlihat titik-titik keringat bercucuran.

Apa yang dikatakan Abdul Jalil tidak salah. Setelahdengan susah payah melewati pergulatan yang sengit,Sri Mangana baru berhasil mengeluarkan ilmu saktiseratus ribu hulubalang dari kedalaman relung-relungjiwanya. Namun, akibat beratnya upaya melepas ilmusakti tersebut, Sri Mangana jatuh sakit selama duapekan. Setelah sembuh dia terlihat sangat lemah danseolah-olah kehilangan semangat hidup. Abdul Jalil

Page 199: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

189189189189189

yang mengetahui apa yang dialami oleh mereka yangmelepaskan ilmu dahsyat seratus ribu hulubalangdengan sabar berusaha mendampingi dan memberikekuatan jiwa kepada ayahanda asuhnya.

]

Dang Hyang Semar

Page 200: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

190190190190190

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Page 201: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 11 9 11 9 11 9 11 9 1

Angin Perubahan

S eorang ‘ârif yang sudah tercelikkan matahatinya (‘ain al-bashîrah) tidak akan bisa

mencapai kedudukan (maqâm) tertinggi jikatidak memiliki kepedulian terhadap kehidup-an masyarakat yang sedang terjebak ke dalamperangkap kejahilan. Atau, tidak memilikisemangat (ghirah) untuk membebaskan kaumtertindas dari penindasnya. Atau, tidak terketukhatinya untuk membebaskan para budak dari rantaiperbudakan. Atau, tidak menggunakan gerak tubuhdan daya nalarnya untuk membersihkan sungaikehidupan dari kotoran sampah kejahatan. Atau, tidakmemiliki peran apa pun bagi terciptanya suatuperubahan dinamika kehidupan.

Ibarat orang yang tiba-tiba tersentakbangun pada malam hari dan menyadari bakalterjadi bencana yang membahayakan kehidupan disekitarnya, seorang ‘ârif memiliki kewajiban utamamembangunkan orang-orang di sekitarnya agar segerabangkit dan beramai-ramai melakukan usaha untuk

Page 202: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 21 9 21 9 21 9 21 9 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

menghindari bencana tersebut. Dan, sebagai seoranganak negeri yang sudah “terbangun” di antarasaudara-saudara sebangsanya, Abdul Jalil sadar bahwakewajiban utama yang harus dijalankannya adalah“membangunkan” saudara-saudaranya dari tidurpanjang dengan mimpi kosong. Ia harus memper-ingatkan saudara-saudaranya tentang akan datangnyamarabahaya yang mengintai kehidupan bangsa.

Sebagai orang yang sudah “terbangun” dan ter-celikkan mata hatinya, Abdul Jalil sadar bahwa “mem-bangunkan” saudara-saudaranya dari mimpi kosongdan menyadarkan mereka tentang suatu bencana yangbakal hadir adalah pekerjaan berat dengan ke-mungkinan bertaruh nyawa. Namun, dengan kesa-daran seseorang yang sudah mengenal jati dirinya se-bagai wakil Allah di muka bumi (khalîfah Allah f î al-ardh), ia tidak memedulikan lagi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bakal dihadapinya saatmenjalankan kewajibannya tersebut.

Bagi Abdul Jalil, seorang ‘ârif, manusia yangsudah terbangun dan tercelikkan mata hatinya, adalahmanusia yang sadar bahwa ia harus menghancurle-burkan keakuan pribadi beserta pamrih-pamrihduniawi demi lahirnya suatu kehidupan baru yangselaras dan seimbang dengan hukum-hukumkauniyah. Ya, seorang ‘ârif harus menjadi gumpalanawan yang rela menghamburkan khazanah air yang

Page 203: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 31 9 31 9 31 9 31 9 3

dikandungnya sebagai hujan demi tumbuhnya benih-benih kehidupan baru. Atau, seperti matahari yangmenebarkan kehangatan bagi kehidupan makhlukpenghuni bumi tanpa meminta imbalan apa pun.Atau, seperti bumi yang merelakan dirinya diinjak-injak, dilukai dengan cangkul dan bajak, diludahi, di-kencingi, bahkan diberaki demi kelangsungan hiduppara penghuninya. Dan di atas itu semua, seorang‘ârif haruslah meneladani gerak kehidupan NabiMuhammad, sang limpahan rahmah bagi alam semesta.

Boleh jadi akibat pandangannya dalam memak-nai keberadaan dirinya seperti itu maka di mana punAbdul Jalil berada—entah disadari entah tidak—ditandai oleh citra gerak yang selalu diikuti oleh ter-jadinya perubahan dinamis yang membawa pada suatupembaharuan. Andaikata ia ditanya kenapa harusmelakukan pembaharuan maka ia kira-kira akan men-jawab seperti ini:

“Tugas utama nabi dan rasul adalah melakukanperubahan yang bersifat memperbaharui. Tidak adaseorang pun di antara nabi dan rasul yang diturunkanke dunia yang tidak melakukan perubahan untukmemperbaharui apa yang ada demi menjadi lebih baikdan lebih sempurna. Tidak ada seorang pun di antaranabi dan rasul diturunkan kepada suatu kaum yangsudah mapan dan hidup secara sempurna.”

Angin Perubahan

Page 204: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 41 9 41 9 41 9 41 9 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Sebagai orang yang sudah ‘terjaga’, aku sadarbahwa keberadaanku sebagai seorang ‘âlim adalahpewaris nabi-nabi (al-‘ulamâ’ waratsat al-anbiyâ’). Karenaitu, sudah menjadi kewajiban asasiku untuk melanjut-kan tugas utama para nabi dan rasul, yaitu melakukanperubahan dan pembaharuan—terutamamenyadarkan manusia tentang keber-adaannya sebagai makhluk sempurna ( insânal-kâmil) yang menjadi wakil Allah di mukabumi (khalîfah Allah f î al-ardh)—di manapun aku berada. Mengubah danmemperbaharui sesuatu ke arah yang lebihbaik, itulah tugas utamaku.”

Dengan pandangan semacam itu, ketikaAbdul Jalil kembali dari pengembaraanruhaninya dan tinggal di Padepokan GiriAmparan Jati, maka tak pelak lagi padepokanitulah yang menjadi sasaran utama darikewajibannya untuk mengubah dan memper-baharui segala sesuatu. Namun demikian,karena perubahan dan pembaharuan yang di-lakukannya di Padepokan Giri Amparan Jatisangat cepat dan susul-menyusul, sempatmembuat khawatir Syaikh Datuk Kahfi,pendiri sekaligus pengasuh padepokan tertuadi Caruban Larang. Kekhawatiran SyaikhDatuk Kahfi sesungguhnya bisa dipahami

Page 205: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 51 9 51 9 51 9 51 9 5

karena perubahan dan pembaharuan yang dilakukanAbdul Jalil memang kurang lazim dilakukan orang.Wajar jika Syaikh Datuk Kahfi khawatir jika hal itusangat mungkin bakal menemui kegagalan karenaterlalu sulit diwujudkan.

“Sesungguhnya, aku sangat bergembira jikaengkau bisa mewujudkan gagasanmu untuk meng-ubah padepokan ini menjadi lembaga pendidikan yanglebih maju seperti di Baghdad atau lebih dari itu,”ungkap Syaikh Datuk Kahfi suatu malam. “Tetapi,aku khawatir gagasanmu itu sulit diwujudkan. Sebab,di Caruban Larang ini, sepengetahuanku, belum adaguru yang memiliki kemampuan memadai untukmengajarkan kuliah-kuliah seperti gagasanmu itu.”

“Ampun seribu ampun, Ramanda Guru, jikaananda telah membuat Ramanda Guru khawatirdengan gagasan ananda yang terlalu muluk ini,” sahutAbdul Jalil takzim. “Gagasan ini tidak anandaharapkan bisa diwujudkan secara sempurna. Anandaberharap gagasan untuk memperbaiki pendidikan diPadepokan Giri Amparan Jati ini paling tidak dapatdicapai selama kurun dua dasarwarsa. Ananda yakindalam kurun tersebut ilmu pengetahuan yang telahRamanda Guru wariskan kepada para siswa akantumbuh dan berkembang dengan subur serta meng-hasilkan buah-buah yang ranum. Saat itulah anandaharapkan Padepokan Giri Amparan Jati dapat men-

Angin Perubahan

Page 206: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 61 9 61 9 61 9 61 9 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

jadi kiblat pendidikan di bumi Pasundan dan bahkandi Nusa Jawa.”

Mendengar penjelasan Abdul Jalil, Syaikh DatukKahfi bisa memahami. Akhirnya, dia hanya bisaberdiam diri sambil mengawasi sekaligus berdoa agarapa yang dilakukan oleh Abdul Jalil dapat diwujudkansesuai harapan. Demikianlah, bagaikan sedangmenyaksikan seorang seniman mengubah benda-benda biasa menjadi karya bernilai seni tinggi, SyaikhDatuk Kahfi dengan takjub menyaksikan Abdul Jalilmelakukan pengembangan seni mendidik di pade-pokan yang didirikannya tersebut dengan cara-carayang sangat mencengangkan.

Syaikh Datuk Kahfi yang semakin uzur sudahmenyerahkan pengasuhan padepokan kepada AbdulJalil. Namun, dia tidak pernah menduga saudarasepupu sekaligus siswa yang dikasihinya itu bakalmelakukan langkah-langkah perubahan yang begitumencengangkan, yakni menata kembali dan mengem-bangkan tatanan belajar dan mengajar di padepokandengan gagasan yang belum pernah terpikirkansebelumnya.

Keheranan Syaikh Datuk Kahfi sesungguhnyadapat dipahami karena dalam mengubah padepokanitu Abdul Jalil bertindak bagaikan orang sedang ber-triwikrama menjejakkan kaki ke tiga dunia untuk me-lakukan tiga perubahan pokok. Perubahan pertama,

Page 207: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 71 9 71 9 71 9 71 9 7

ia menata kerangka acuan perkuliahan yang harusdipelajari siswa sekaligus menentukan kitab-kitabyang digunakan sebagai pedoman belajar danmengajar. Kedua, menambah dan memperbaiki tatacara belajar dan mengajar. Ketiga, memperbaharuiketentuan penerimaan siswa.

Tiga langkah perubahan itu, meski gagasannyasudah diketahui Syaikh Datuk Kahfi, saat diterapkanjustru membuat pendiri Padepokan Giri AmparanJati itu tertegun-tegun. Dengan pandang heran SyaikhDatuk Kahfi menyaksikan gerak perubahan di pade-pokannya berlangsung sangat cepat dan belum lazimdilakukan orang di padepokan mana pun di bumiPasundan dan Nusa Jawa.

Misalnya saja, selama ini mata kuliah yang diberi-kan di Padepokan Giri Amparan Jati lazimnya lebihditekankan pada penguasaan ilmu alat (nahwu-sharf),fiqh madzhab Syafi’i, tafsir Al-Qur’an, hafalan hadits,dan dasar-dasar ilmu logika (manthiq). Namun, olehAbdul Jalil mata kuliah itu diperbaharui denganmenambahkan ilmu balaghah pada penguasaan nahwu-sharf; fiqh madzhab Syafi’i dijadikan bagian dari matakuliah lima mahdzab (madzâhib al-khamsah), yaitu Sya-fi’iyah-Hanafiyah-Hambaliyah-Malikiyah-Jakfariyah;ushul fiqh yang semula tidak diajarkan mulai diberikan;mata kuliah tafsir Al-Qur’an diperluas menjadi matakuliah ilmu-ilmu Al-Qur’an (‘ulûm Al-Qur’ân); hafalan

Angin Perubahan

Page 208: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 81 9 81 9 81 9 81 9 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

hadits dikembangkan menjadi ‘ulum al-hadits; matakuliah manthiq diperdalam dan ditambah dengan matakuliah filsafat, ilmu hikmah, dan ‘irfan.

Langkah kedua, yang terkait dengan perubahantata cara belajar dan mengajar, juga mencengangkan.Langkah tersebut juga tidak lazim dilakukan dipadepokan mana pun di bumi Pasundan maupun diNusa Jawa. Selama ini cara belajar siswa selalumengikuti cara lama, yaitu mengitari guru yang meng-ungkap (wetu) kandungan kitab tertentu sambil men-catat apa makna yang terurai dalam ungkapan tersebut.Ternyata, oleh Abdul Jalil cara lama itu ditambah carabelajar baru yang disebut bedah masalah(mudzâkarah). Siswa saling mengajukan argumentasidalam memecahkan masalah dengan dukungan dalil-dalil dari kitab. Sementara itu, siswa-siswa yang dinilaicerdas atau sudah lanjut pengetahuannya dalam pe-nguasaan kitab diberi kewenangan untuk menyo-dorkan (sorog) kitab yang telah dibaca dan dipahami-nya untuk diuji oleh guru.

Dengan mengubah mata kuliah untuk siswa diPadepokan Giri Amparan Jati, jelaslah bahwa arahyang hendak dicapai Abdul Jalil adalah menciptakanpencerahan di dalam cara berpikir dengan tetap ber-pedoman pada kaidah-kaidah Tauhid. Singkatnya,dengan pembaharuan itu Abdul Jalil menginginkanlahirnya tradisi berpikir yang didasari bukti-bukti (bur-

Page 209: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

1 9 91 9 91 9 91 9 91 9 9

hânî) yang diterangi pancaran mata hati (bashîrah). Itusebabnya, ia menghapus pelajaran hafalan hadits danmemasukkan mata kuliah filsafat, ilmu hikmah, dan‘irfan.

Perubahan paling mencolok yang dilakukanAbdul Jalil dalam menata Padepokan Giri AmparanJati adalah yang terkait dengan ketentuan penerimaansiswa. Jika sebelumnya siswa yang belajar dipadepokan hampir seluruhnya berasal dari kalanganmenak berdarah biru dan keluarga kaya, terutamaputera-putera pejabat setempat dan saudagar muslim,tiba-tiba Abdul Jalil menyiarkan maklumat akanmenerima siswa dari semua golongan penduduk baikanak-anak pejabat, menak darah biru, saudagar, petani,perajin, nelayan, tukang, bahkan anak-anak kulimiskin sekalipun.

Perubahan ketentuan dalam menerima siswa itu,meski sangat mengejutkan banyak pihak pada awal-nya, akhirnya dapat dipahami dan diterima, terutamasetelah mendapat dukungan ratu Caruban Larang, SriMangana. Bahkan, ketentuan penerimaan siswa baruitu mempercepat terjadinya perubahan di PadepokanGiri Amparan Jati. Padepokan yang sebelumnya hanyaberisi sekitar empat puluh siswa tiba-tiba dibanjiritujuh ratus orang lebih. Siswa baru yang belajar diPadepokan Giri Amparan Jati bukan hanya anak-anakpenduduk Caruban Larang dan sekitarnya, bahkan

Angin Perubahan

Page 210: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 00200200200200

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

tak kurang ada di antara mereka berasal dari tempatyang jauh seperti Dermayu, Tegal, Samarang, danDemak.

Abdul Jalil sadar bahwa perubahan yang dilaku-kannya di Padepokan Giri Amparan Jati tidak akanmembawa hasil sesuai harapan jika tidak didukungoleh guru yang benar-benar menguasai keilmuansecara memadai. Itu sebabnya, ia menghubungi parakerabat, sahabat, serta kenalannya untuk berkenanmembantu gagasannya mengembangkan PadepokanGiri Amparan Jati. Untuk mewujudkan gagasannyaitu ia secara khusus membimbing Syarif Hidayatullah,Abdurrahman Rumi, dan Abdurrahim Rumi agarbisa menjadi guru dan pemimpin yang tidak sajamemiliki pengetahuan luas dan mendalam, tetapimampu mewarisi nilai-nilai kejuangan Syaikh DatukKahfi, ulama mulia yang mewarisi keteladanan NabiMuhammad.

Abdul Jalil menyadari bahwa keberadaanAbdurrahman Rumi dan Abdurrahim Rumi dipadepokan berbeda dengan keberadaan SyarifHidayatullah yang belum memiliki akar kuat. Selainmasih dianggap pendatang baru yang belum banyakdikenal, Syarif Hidayatullah juga masih belum fasihberbicara dalam bahasa setempat, bahasa JawaCaruban. Untuk memperkuat kedudukan SyarifHidayatullah sebagai calon guru dan pemimpin masa

Page 211: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 12 0 12 0 12 0 12 0 1

depan, Abdul Jalil meminang puteri Ki GedengBabadan untuk disandingkan sebagai istri SyarifHidayatullah. Dengan menikahi Nyai Babadan puteriKi Gedeng Babadan, pikir Abdul Jalil, maka SyarifHidayatullah akan menjadi menantu seorang gedengyang berpengaruh dan disegani di Caruban Larang.

Sebagai teman mengaji sejak kecil di bawah asuh-an Syaikh Datuk Kahfi, pinangan Abdul Jalil ituditerima dengan sukacita oleh Ki Gedeng Babadan.Pernikahan Syarif Hidayatullah dilaksanakan di tajugpadepokan dengan sangat sederhana. Meski sederha-na, kabar tentang pernikahan itu menyebar ke seluruhpenjuru Caruban Larang. Setelah pernikahan itu KiGedeng Babadan sering terlihat datang ke padepokanuntuk mengunjungi Syaikh Datuk Kahfi atau ber-bincang-bincang dengan Abdul Jalil. Bahkan, akhir-nya Ki Gedeng Babadan sering terlihat ikut mengajardi padepokan.

Selama membimbing Syarif Hidayatullah,Abdurrahman Rumi, dan Abdurrahim Rumidiam-diam Abdul Jalil menemukan dua permata diantara siswa padepokan. Dua permata itu adalahRaden Sahid, putera Arya Sidik, adipati Tuban, danRaden Qasim, putera Raden Ali Rahmatullah, bupatiSurabaya. Sesungguhnya, mereka berdua masihsaudara sepupu karena bibi Raden Sahid yang ber-nama Nyi Ageng Manila diperistri oleh bupati

Angin Perubahan

Page 212: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 22 0 22 0 22 0 22 0 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Surabaya, Raden Ali Rahmatullah. Sementara itu,lantaran usia Raden Sahid, Raden Qasim, dan SyarifHidayatullah sebaya, maka Abdul Jalil pun secarakhusus membimbing ketiganya agar kelak dapatbersama-sama menjadi guru dan pemimpin yangdibutuhkan zamannya.

Berbagai perubahan yang terjadi di PadepokanGiri Amparan Jati tidak lepas dari pengamatan SyaikhDatuk Kahfi yang sering mencucurkan air mata haru.Dia tak pernah menduga perubahan besar telah terjadidalam waktu secepat itu di padepokan yang dirintisnyadengan susah payah. Rupanya, sasmita yangditangkapnya puluhan tahun silam terkait kebesaranyang bakal dicapai saudara sepupunya itu telahterbukti menjadi kenyataan. Baginya, perubahan diPadepokan Giri Amparan Jati dianggap sebagaisebuah penyempurnaan dari amaliah mewariskan ilmupengetahuan bermanfaat yang akan menyertainyakelak sampai di alam kubur.

Bagi Syaikh Datuk Kahfi, perubahan itu diang-gap sebagai kegembiraan surgawi yang sudah bisadirasakan nikmatnya di dunia. Dia yang selama iniselalu gelisah akibat tidak melihat calon penggantidirinya, kini merasa gembira karena anak-anak mudaseperti Abdurrahman Rumi, Abdurrahim Rumi,Syarif Hidayatullah, Raden Sahid, dan Raden Qasimtelah dapat berperan sebagai guru bagi siswa yang

Page 213: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 32 0 32 0 32 0 32 0 3

lain. Demikianlah, untuk mengungkapkan rasa ba-hagianya, setiap usai shalat subuh, Syaikh Datuk Kahfidengan bertumpu pada tongkat selalu terlihat berkeli-ling untuk melihat siswa mengaji di berbagai tempatdi dalam lingkungan padepokan.

Kebahagiaan dan sukacita yang dirasakan SyaikhDatuk Kahfi atas perubahan di Padepokan GiriAmparan Jati ternyata tidak berlangsung lama. Belumgenap setahun setelah perubahan itu terjadi, SyaikhDatuk Kahfi jatuh sakit. Dia mendapat isyarat bahwaajal tak lama lagi akan menjemputnya. Itu sebabnya,dia mengumpulkan seluruh keluarga, siswa, dansahabat untuk berpamitan meninggalkan dunia yangfana. Dalam waktu singkat hadirlah di PadepokanGiri Amparan Jati para siswa seperti Sri Mangana,Nyi Indang Geulis, Ki Gedeng Pasambangan, KiGedeng Babadan, Ki Gedeng Surantaka, sanak ke-rabat seperti Nyi Mas Gandasari, dua orang puteraSyaikh Hasanuddin, Haji Musa, Jurugem (SyaikhBentong), sahabat terkasih Syaikh Ibrahim Akbar(mertua Sri Mangana). Sementara Nyi Halimah, sangistri, dan ketiga orang kemenakannya terlihat takpernah jauh dari peraduan Syaikh Datuk Kahfi.

Seiring turunnya matahari ke ufuk barat, denganpandangan yang mulai meredup Syaikh Datuk Kahfiberbisik lirih ke telinga Abdul Jalil yang dudukmerangkulnya, “Anakku, apakah engkau kelak mau

Angin Perubahan

Page 214: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 04204204204204

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

bersaksi bahwa ilmu yang aku tinggalkan di duniaini memiliki arti bagi tegaknya Agama Allah danbermanfaat bagi kehidupan manusia?”

Abdul Jalil menarik napas berat dan kemudianberbisik lirih, “Ramanda Guru adalah seorang ‘alîmyang benar-benar menjadi cerminan pewaris NabiMuhammad. Ananda bersaksi saat ini bahwaRamanda Guru adalah benar-benar al-‘alîm pengeja-wantahan al-‘Alîm. Ramanda Guru sesungguhnyatidak membutuhkan lagi kesaksian siapa pun diantara manusia tentang apa yang telah Ramanda Gurujalankan selama ini sebagai penebar ilmu.”

“Kenapa demikian, o Anakku?” bisik SyaikhDatuk Kahfi lemah.

“Sebab seluruh yang hadir di sini, baik manusia,tanah, batu, pohon, rumput, binatang, angin,maupun langit telah bersaksi bahwa Ramanda Guruadalah sang pembuka pengetahuan (fatih al-‘ilm), yaknicerminan citra al-Fattâh dan al-‘Alîm. Bahkan saat ini,di tengah kesaksian segenap makhluk terhadapkemuliaan Ramanda Guru, sesungguhnya telah ber-saksi pula Dia, Yang Maha Menyaksikan (asy-Syahîd),”bisik Abdul Jalil.

Syaikh Datuk Kahfi menggenggam erat tanganAbdul Jalil. Dia seperti beroleh kekuatan baru tukmenghadapi ajal yang sedang menjemput. Merasa-

Page 215: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 52 0 52 0 52 0 52 0 5

kan saat ajal sudah semakin dekat, Abdul Jalil punmembisikkan petunjuk ke telinga Syaikh Datuk Kahfitentang jalan lurus meniti rentangan tali serambutdibelah tujuh yang memuat hakikat Lâ ilâha illâ Allâh,tidak ada sesuatu yang disisakan dalam kiblat hatidan pikiran kecuali Allah.

Ketika senjakala turun melingkupi Giri AmparanJati dengan gumpalan awan kelabu di langit menabur-kan rinai gerimis, diiringi isak tangis istri, kerabat,sahabat, dan siswa-siswa, di bawah bimbingan AbdulJalil, Syaikh Datuk Kahfi menghadap hadirat Ilahidalam usia tujuh puluh tiga tahun. Saat itu pohon-pohon jati yang terhampar di sekitar padepokan ber-diri tegak bergeming seolah-olah ikut mengantar ke-pergian Syaikh Datuk Kahfi menghadap Khaliknya.Daun-daun jati yang jatuh berserakan diterpa anginmenimbulkan suara gemerisik seolah-olah ratapanpedih anak-anak yang ditinggal orang tua. Tetes-tetesair hujan yang jatuh dari daun-daun jati menitikbagaikan tangisan pedih alam atas kepergian sang ‘alîm.Ikan-ikan di sungai dan lautan berhenti berenangbeberapa jenak. Burung-burung tidak ada yangterbang. Semua terdiam, seolah-olah ikut meng-iringkan kepergian sang penebar ilmu, citra indahpengejawantahan Sang Ilmu (al-‘Alîm), yang kembalike hadirat-Nya.

Angin Perubahan

Page 216: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 62 0 62 0 62 0 62 0 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Dengan diiringi ratapan seluruh penghuni bumi,jenasah Syaikh Datuk Kahfi dimakamkan di sampingmakam Nyi Rara Anjung, di samping kiri tajugpadepokan. Seperti ulama pewaris para nabi seumum-nya, saat wafat Syaikh Datuk Kahfi tidak meninggal-kan warisan apa-apa, kecuali khazanah ilmu yang takbakal habis ditelan zaman. Sejarah bahkan mencatat,mereka yang menghadiri pemakamannya tidak adasatu pun yang tidak pernah mencicipi nikmatnya ilmupengetahuan dari Syaikh Datuk Kahfi. Sesungguhnya,dengan dipanggilnya kembali Syaih Datuk Kahfi kehadirat-Nya, salah satu di antara cahaya pengetahuanyang menerangi dunia telah dipadamkan oleh-Nya.Bagi mereka yang sadar, kematian seorang ‘alîm yangbenar-benar mewarisi citra nabi-nabi (al-‘ulamâ’ waratsatal-anbiyâ’ ) adalah sebuah kehilangan yang tak ternilaidibandingkan dengan seluruh isi dunia.

Matahari membentangkan selembar kain merahdi atas Giri Amparan Jati ketika usai pemakamanSyaikh Datuk Kahfi seluruh siswa dan sanak kerabatsang guru agung berkumpul dan mengadakan per-temuan untuk menunjuk sang pengganti. Tanpa perluberdebat panjang mereka sepakat menunjuk AbdulJalil sebagai pengganti Syaikh Datuk Kahfi. Selainmasih saudara sepupu Syaikh Datuk Kahfi, AbdulJalil juga merupakan siswa generasi pertama yang

Page 217: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 72 0 72 0 72 0 72 0 7

dianggap memiliki ilmu agama paling mumpuni.Bahkan, saat Syaikh Datuk Kahfi masih hidup ia telahditunjuk sebagai pengasuh padepokan yang diberi ke-wenangan melakukan perubahan demi perubahan.

Kesepakatan para siswa dan kerabat itu ditolakoleh Abdul Jalil. Ia mengemukakan alasan bahwa polalama kepemimpinan padepokan yang dipegang olehsatu tangan sudah saatnya diakhiri. Untuk menjalan-kan sebuah lembaga pendidikan yang memiliki siswaratusan orang tidak akan bisa diatasi oleh satu tangan.Ia mengusulkan agar dibentuk dewan guru (syûrâ al-masyâyikh). Masing-masing anggota dewan memilikikewajiban bersama untuk bertanggung jawab ataskeberhasilan proses belajar dan mengajar dipadepokan.

Mendengar usulnya para kerabat dan siswa sadarbahwa hal itu merupakan keharusan bagi sebuahpadepokan yang memiliki siswa berjumlah ratusanorang. Mereka sepakat membentuk dewan guru. Sesuaikesepakatan, mereka yang akhirnya tergabung dalamdewan guru adalah Abdul Jalil, Sri Mangana, SyaikhIbrahim Akbar (mertua Sri Mangana), Ki GedengPasambangan, Ki Gedeng Babadan, Ki GedengSurantaka, Haji Musa bin Hasanuddin, SyaikhJurugem bin Hasanuddin, Abdurrahman Rumi,Abdurrahim Rumi, Syarif Hidayatullah, Raden Sahid,dan Raden Qasim.

Angin Perubahan

Page 218: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 82 0 82 0 82 0 82 0 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Entah sengaja entah tidak, ketika dewan gurusudah terbentuk dan tinggal menentukan siapa diantara mereka yang ditunjuk sebagai ketua, terjadisuatu ketidaklaziman. Abdul Jalil yang diharapkanmenjadi ketua justru menunjuk Syarif Hidayatullah.Padahal, semua mengetahui bahwa SyarifHidayatullah selain usianya masih sangat muda, jugabukan kerabat atau siswa Syaikh Datuk Kahfi.Bukankah masih ada anggota dewan guru yang lebihtua dan merupakan siswa Syaikh Datuk Kahfi sepertiSyaikh Ibrahim Akbar, Sri Mangana, Ki GedengPasambangan, Ki Gedeng Babadan, atau Ki GedengSurantaka? Bukankah masih ada keluarga SyaikhDatuk Kahfi seperti Abdul Jalil, Abdurrahman Rumi,dan Abdurrahim Rumi? Kenapa bukan salah satu diantara mereka yang ditunjuk memimpin dewan guru?

Menghadapi sikap kurang puas terhadap usulan-nya, Abdul Jalil mengajukan alasan sederhana yangmenjelaskan bahwa tugas utama pimpinan dewanguru hanyalah mengatur kelancaran belajar siswa dipadepokan. Itu sebabnya, dibutuhkan guru yangsetiap saat bisa mengatur dan mengawasi prosesbelajar siswa. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh guruyang tinggal di padepokan. Sementara, para anggotadewan guru yang sudah berusia adalah pejabat-pejabatyang selain dibutuhkan oleh masyarakat jugabertempat tinggal jauh dari padepokan. Akhirnya,

Page 219: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 0 92 0 92 0 92 0 92 0 9

demi alasan kemaslahatan bersama, semua anggotadewan guru sepakat mendukung Syarif Hidayatullahsebagai pemimpin.

Perubahan yang dilakukan Abdul Jalil di Pade-pokan Giri Amparan Jati terus bergulir ibarat rodakereta yang berputar tak bisa dihentikan. Setelahmengubah kerangka acuan mata kuliah, tata carabelajar, ketentuan penerimaan siswa, dan pengelolaanpadepokan oleh sebuah dewan guru, terjadi lagiperubahan dalam membuka wawasan dan cakrawalaberpikir. Tradisi mengembangkan nalar sebagaimanamenjadi kelaziman di lembaga-lembaga pendidikandi Baghdad tiba-tiba diperkenalkan Abdul Jalil dikalangan anak negeri yang selama beratus-ratus tahunhidup dalam kemandekan dan kejumudan berpikir.

Melalui dewan guru yang dipimpin SyarifHidayatullah, diadakan perubahan atas segalasesuatu yang berkaitan dengan usaha pengembanganpadepokan dan dakwah Islamiah. Denganberpedoman pada kaidah pemikiran ushuliyah“menerima yang baru tetapi tidak menghilangkanyang lama yang bermanfaat”, dimulailah perubahan-perubahan yang diharapkan akan dapat mengubahperikehidupan warga Padepokan Giri Amparan Jati,bahkan perikehidupan warga di bumi Pasundan.

Sebagai langkah awal perubahan membukawawasan dan cakrawala berpikir, misalnya, atas usulan

Angin Perubahan

Page 220: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 02 1 02 1 02 1 02 1 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Syarif Hidayatullah istilah padepokan yang digu-nakan sebagai identitas lembaga pendidikan Islam GiriAmparan Jati harus diubah menjadi pondok. Istilahpondok sendiri dipungut dari kata Arab funduq, yangbermakna tempat kediaman atau penginapan. Me-nurut Syarif Hidayatullah, istilah padepokan kurangcocok karena bermakna pertapaan. Padahal, parasiswa yang menuntut ilmu-ilmu Keislaman di GiriAmparan Jati bukan calon pertapa. Di dalam ajaranIslam pun tidak dikenal amaliah ibadah yang disebutbertapa.

Usul Syarif Hidayatullah itu ada yang menerimadan ada pula yang menolak. Yang menerimaberanggapan bahwa istilah itu lebih tepat dibandingpadepokan. Sedangkan yang menolak beranggapanbahwa istilah pondok (funduq) yang bermakna tempatkediaman sering diartikan rumah penginapan, yaitutempat siapa saja di antara manusia bisa menginapasal membayar. Padahal, siswa adalah orang-orangyang bertujuan menuntut ilmu pengetahuan dantinggal di padepokan tanpa membayar sepeser pun.

Akhirnya, setelah berdebat seru adu argumen-tasi, atas saran Raden Sahid perbedaan pandanganitu bisa dijembatani. Mula-mula, Raden Sahid me-minta agar istilah pondok tetap digunakan meng-gantikan istilah padepokan tetapi dengan catatan harusdisempurnakan agar bisa diterima oleh telinga dan

Page 221: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 12 1 12 1 12 1 12 1 1

perasaan masyarakat setempat. Untuk itu, RadenSahid mengusulkan adanya perubahan susulan, yaituistilah siswa yang dipungut dari kata Sansekerta sisya,yang bermakna murid ruhaniah, diubah menjadisantri. Menurut Raden Sahid, istilah santri lebih cocokuntuk menyebut para siswa Padepokan Giri AmparanJati. Sebab, mereka bukan siswa yang menuntut ilmu-ilmu bersifat ruhaniah, melainkan menuntut ilmu-ilmu yang terkait dengan pemahaman atas kitab suci.Lantaran itu, istilah santri yang diambil dari kataSansekerta shastri, yang bermakna murid yang mem-pelajari kitab suci (shastra), lebih masuk akal. Dengandemikian, menurut Raden Sahid, jika disatukan dalamsatu kesatuan makna maka nama yang tepat untukmenggantikan istilah padepokan adalah PondokPesantren, yang bermakna “tempat tinggal para mu-rid yang mempelajari kitab suci”.

Usulan Raden Sahid yang melengkapi usulanSyarif Hidayatullah itu akhirnya disepakati oleh semuaanggota dewan guru. Berdasarkan kesepakatan yangjuga disetujui oleh Yang Dipertuan Caruban Larang,Sri Mangana, maka sebutan Padepokan Giri AmparanJati resmi diubah menjadi Pondok Pesantren GiriAmparan Jati. Itu berarti, Giri Amparan Jati adalahlembaga pendidikan Islam pertama di bumi Pasundanyang menggunakan istilah pondok pesantren.

Angin Perubahan

Page 222: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 22 1 22 1 22 1 22 1 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Seiring dengan perubahan sebutan dari pade-pokan menjadi Pondok Pesantren Giri Amparan Jati,dilakukan pula berbagai perubahan dalam kehidupansehari-hari yang terkait dengan amaliah ibadah umatIslam. Perubahan terkait amaliah ibadah umat Islamitu tetap menganut kaidah berpikir ushuliyah “me-nerima yang baru tetapi tidak menghilangkan yanglama yang bermanfaat”. Istilah beribadah menyembahAllah, misalnya, disepakati untuk tidak menggunakanistilah shalat, tetapi sembahyang.

Istilah sembahyang dipungut dari kata “sembah”dan “hyang”. Istilah sembahyang dipilih karena lebihakrab dengan telinga dan perasaan penduduksetempat yang lazimnya sulit mengucapkan istilah-istilah asing yang kurang mereka pahami. Istilahsembahyang sendiri sesungguhnya sudah digunakanoleh para penganut ajaran Kapitayan sejak zamanpurba. Namun, istilah ini kemudian tenggelam seiringberkembangnya ajaran Hindu yang menyebut ibadahmenyembah dewa dengan istilah bhakti. Dengandigunakannya kembali istilah sembahyang,diharapkan ajaran Islam tidak lagi dianggap asing dansekaligus istilah itu dapat menggugah kembali“ingatan purba” penduduk tentang keberadaan ajaranagama lama leluhur mereka, yaitu Kapitayan.

Sebagai akibat perubahan istilah shalat menjadisembahyang maka tempat untuk beribadah me-

Page 223: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 32 1 32 1 32 1 32 1 3

nyembah Allah pun tidak disebut mushala (tempatshalat), tetapi tajug, yakni istilah yang digunakan or-ang Sunda untuk menyebut tempat mereka beribadahmenghaturkan sesaji kepada arwah leluhur. Istilahtajug sendiri sudah digunakan oleh SyaikhHasanuddin bin Yusuf Shiddiq saat pertama kalimendirikan Padepokan Kuro di Karawang dankemudian diikuti oleh kaum muslimin di bumiPasundan. Sementara itu, istilah tajug di Jawamemiliki makna yang agak berbeda, yaitu hiasanmahkota berbentuk bunga emas. Nah, dengan peng-gunaan istilah tajug untuk mengganti istilah mushala,diharapkan timbul kesan di kalangan pendudukbahwa mereka yang menyembah hyang di tajug akanmenjadi seperti para pangeran, putera, dan puteri rajayang mengenakan mahkota berhias bunga emas.

Perubahan paling penting yang dilakukan olehdewan guru di Pondok Pesantren Giri Amparan Jatidalam upaya mempermudah para santri mempelajarikandungan kitab-kitab yang dijadikan buku teks,terutama tafsir Al-Qur’an, adalah usaha menerje-mahkan ke dalam bahasa Jawa Caruban. Di antarahasil terjemahan anggota dewan guru itu yangtermasyhur, selain kitab Samarqandy (ilmu balaghah)dan Tijan (Tauhid), adalah tafsir Al-Qur’an yangdianggap paling sederhana dan paling mudahdipelajari, yaitu Tafsir Al-Qur’an Jalalain yang disusun

Angin Perubahan

Page 224: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 42 1 42 1 42 1 42 1 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

oleh Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Muhammadbin Ibrahim bin Ahmad Jalaluddin al-Muhali danSyaikh Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammadbin Abu Bakar Umar bin Khalil bin Nashr binKhadhir bin Hamam Jalaluddin as-Suyuthi.

Kepulangan Abdul Jalil ke Giri Amparan Jatisetelah mengembara belasan tahun telah mengubahdengan cepat gerak kehidupan di pesantren tersebut.Selain pesantren menjadi ramai akibat hadirnya santribaru yang memunculkan pondok-pondok hunianbaru, juga kawan-kawan Abdul Jalil sewaktu belajardi padepokan di bawah asuhan Syaikh Datuk Kahfidahulu pun, yang sebagian sudah menjadi orang-or-ang terpandang, secara bergiliran datangmengunjunginya.

Mula-mula para teman lama itu, khususnya KiGedeng Pasambangan dan Ki Gedeng Babadan,hanya ingin melepas rindu sebagai sahabat lamasekaligus berziarah ke makam Guru Agung SyaikhDatuk Kahfi. Namun, setelah berbincang-bincangsecara mendalam tentang berbagai hal yang me-nyangkut kehidupan, terutama tentang hakikat Ke-benaran Ilahi, mereka pun menjadi tertarik denganapa yang dikemukakan Abdul Jalil. Pandangan,gagasan, dan jalan pikiran Abdul Jalil yang dicitrai

Page 225: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 52 1 52 1 52 1 52 1 5

kerangka pandang kota antarabangsa Baghdad benar-benar telah memesona kawan-kawan lamanya.

Seiring bergulirnya waktu, tanpa disadari sebe-lumnya, para mantan siswa padepokan telah memintadengan hormat agar Abdul Jalil berkenan mengangkatmereka menjadi siswa, khususnya dalam meniti jalanKebenaran Ilahi. Abdul Jalil tidak bisa menolakpermintaan kawan-kawan lamanya. Namun, ia sadarbahwa mengajarkan ilmu yang bersifat rahasia tidakbisa digabungkan dengan pengajaran ilmu-ilmu yangbersifat umum dan terbuka. Ia memutuskan untukmendirikan tempat belajar baru yang letaknya di luarlingkungan Pesantren Giri Amparan Jati.

Sesungguhnya, gagasan Abdul Jalil mendirikanpadepokan baru di luar Pesantren Giri Amparan Jatiadalah bagian dari gagasan besarnya melahirkantatanan baru kehidupan manusia yang disebutmasyarakat dengan asas-asas gagasan ummah seba-gaimana dicontohkan Nabi Muhammad saat menatakehidupan warga kota Yatsrib. Dimulai dari PondokPesantren Giri Amparan Jati dan padepokan baruyang akan didirikannya itu,Abdul Jalil berharap akanterbentuk tatanan kehidupan baru masyarakat diCaruban Larang. Akibat dicekam oleh gagasan tentangmasyarakat itulah selama beberapa malam Abdul Jaliltidak tidur. Ia terlihat mencoret-coretkan pena ke atas

Angin Perubahan

Page 226: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 62 1 62 1 62 1 62 1 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

lembaran-lembaran kertas yang sudah penuh gam-bar bagan dan catatan.

Ia paham bahwa keberhasilan Muhammad dalammelahirkan tatanan kehidupan baru yang disebutummah di Yatsrib pada masa kebangkitan Islam,tidaklah terlepas sama sekali dari adanya dukungankuat para pemuka suku ‘Aus dan suku Khazraj(Anshar) beserta kaum Muhajirin. Ia sangat sadarbahwa gagasan besarnya untuk mencontoh NabiMuhammad membentuk tatanan baru masyarakat itutidak akan bisa diwujudkan tanpa bantuan orang-or-ang yang memiliki kekuatan dan kekuasaan di CarubanLarang. Lantaran itu, ia sangat mengharapkan du-kungan ayahanda asuhnya, Sri Mangana.

Suatu malam kira-kira sepekan setelah SyaikhDatuk Kahfi wafat, Abdul Jalil menghadap SriMangana, yang menemuinya di Bale Rangkang.Kepada Yang Dipertuan Caruban Larang itu iamengungkapkan gagasan besarnya untuk melahirkantatanan baru masyarakat demi menggantikan tatananlama yang disebut kawula (budak).

Dengan pengetahuannya yang luas tentang per-ubahan peta dunia Islam, Abdul Jalil menjelaskankepada Sri Mangana bahwa perubahan besar akibatkedatangan Dajjal penyesat yang membawa pasukanperusak dunia Ya’juj wa Ma’juj tidak bisa lagi dihin-

Page 227: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 72 1 72 1 72 1 72 1 7

dari. Itu berarti, segala sesuatu yang terkait dengankeberadaan suatu bangsa yang kurang kuat meme-gang nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran Kebenaranakan tersapu dari permukaan bumi. “Karena bagianterbesar bangsa Sunda adalah kawula dan sedikit sekaliyang berasal dari golongan menak berdarah biru makaananda yakin bangsa ini tidak akan mampumenghadapi serbuan Dajjal dan Ya’juj wa Ma’juj yangmembawa nilai-nilai baru yang menyesatkan. Sebab,para kawula sedikit pun tidak memiliki kepeduliantentang nasib bangsa dan negerinya. Artinya, jika sangraja sebagai penguasa tunggal di seluruh negeri Sundasudah takluk kepada musuh maka seluruh kawulasang raja akan ikut tunduk pula kepada tuan barunya,”ujar Abdul Jalil.

Bertolak dari kekhawatirannya itu, Abdul Jalilmenganggap penting terwujudnya kehidupan ma-nusia dengan tatanan baru yang disebut masyarakatuntuk menghadapi perubahan yang dibawa Dajjal danYa’juj wa Ma’juj . Sebagai langkah awal untuk meng-hadapi kedatangan Dajjal, ungkap Abdul Jalil, yangharus dilakukan adalah membuka pemukiman baruyang menjadi pusat lahirnya tatanan baru untukmenghadapi Dajjal. “Sebagaimana Rasulallahmemiliki Yatsrib sebagai kelahiran sebuah dunia barumaka ananda pun ingin memiliki Yatsrib juga diCaruban Larang ini,” ujar Abdul Jalil.

Angin Perubahan

Page 228: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 82 1 82 1 82 1 82 1 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Apakah mungkin engkau membangun tatanandunia baru di negeri ini, o Puteraku?” tanya SriMangana seolah menguji keseriusan Abdul Jalil. “Bu-kankah tatanan yang ada di negeri ini sangat berbedadengan tatanan yang ada di negeri Arabia pada masaNabi Muhammad?”

“Ampun seribu ampun, Ramanda Ratu,” ujarAbdul Jalil. “Meskipun dasar-dasar gagasan anandaadalah meneladani gagasan ummah yang ditegakkanRasulallah di Yatsrib, masyarakat yang hendak anandabangun memiliki perbedaan-perbedaan. Maksudananda, tatanan masyarakat di Caruban Larang nantimerupakan perpaduan antara gagasan ummah Yatsribdan kenyataan kehidupan yang berlaku di negeri ini.”

“Tatanan baru yang bagaimana yang engkaumaksud sebagai tatanan masyarakat di CarubanLarang nanti?”

Abdul Jalil mengeluarkan selembar lipatan kertasdari balik jubahnya. Seraya membuka lipatan kertasyang bergambar segitiga itu, ia berkata, “Anandamemiliki gambar segitiga dengan empat titik utama.Tiga titik yang terletak pada masing-masing sudutadalah tempat kemunculan tatanan baru. Ketiganyakemudian akan menuju titik pusat yang terletak ditengah-tengah segitiga.”

Page 229: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 1 92 1 92 1 92 1 92 1 9

“Titik utama di sudut pertama adalah gambaranGiri Amparan Jati yang akan ananda jadikan pusatlahirnya tatanan komunitas yang disebut kaum(qaum). Titik utama di sudut kedua adalah gambaranPuri Caruban Girang yang akan ananda jadikan pusatlahirnya tatanan komunitas yang disebut kelompok(thâ’ifah). Titik utama di sudut ketiga belum anandatentukan tempatnya dan nanti akan ananda jadikanpusat lahirnya tatanan komunitas yang disebutkabilah (qabîlah). Sedangkan titik pusat dari segitigatersebut adalah Kuta Caruban yang akan anandajadikan pusat lahirnya tatanan komunitas yangdisebut lapisan (thabaqah).”

“Jika masing-masing titik utama dipertemukandi titik pusat maka bertemulah tatanan qaum, thâ’ifah,qabîlah, dan thabaqah di Kuta Caruban. Nah, di KutaCaruban itulah keempat komunitas itu akanmembentuk suatu tatanan baru yang lahir dari ke-sadaran masing-masing komunitas. Tatanan baruyang berdasarkan kesadaran itu ananda sebut denganistilah masyarakat, yakni kumpulan manusia di suatutempat yang berasal dari berbagai-bagai latarkehidupan yang melakukan kerja sama (musyârakat)untuk mencapai tujuan yang mereka harapkan danmereka sepakati bersama.”

“Apakah yang bisa engkau jelaskan kepadakutentang maksud dari qaum, thâ’ifah, qabîlah, dan tha-baqah?”

Angin Perubahan

Page 230: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 02 2 02 2 02 2 02 2 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Ampun seribu ampun, Ramanda Ratu,” kataAbdul Jalil menguraikan gagasannya. “Yang anandamaksud qaum adalah suatu kehidupan berkelompokyang dibangun atas dasar tegaknya pribadi-pribadiyang mendiami wilayah tertentu dan pribadi-pribadiitu secara bersama-sama bangkit melakukan pekerjaanyang sama. Kenapa ananda memilih Giri AmparanJati sebagai tempat lahirnya komunitas qaum? Sebab,masing-masing warga Giri Amparan Jati adalahpribadi-pribadi yang secara bersama-sama telahterbiasa melakukan pekerjaan yang sama mulai darimengerjakan sembahyang, puasa, mengaji, membacakasidah, berlatih silat, menangkap ikan, mencari kayu,berladang, membuat perahu, sampai membangunpondok-pondok. Kebiasaan adalah modal utama yangsangat berguna untuk dikembangkan menuju pen-capaian sasaran.”

“Thâ’ifah adalah perkumpulan manusia yangmengelilingi wilayah tertentu dengan menggan-tungkan kebutuhan pada wilayah yang dikelilingitersebut. Di padang Arabia, thâ’ifah digambarkansebagai penghuni desa yang hidup mengitari sumuryang ada padang gembalaannya. Kenapa anandamemilih Puri Caruban Girang sebagai tempat lahir-nya komunitas thâ’ifah? Sebab, seluruh pendudukCaruban Girang pada dasarnya melingkari PuriCaruban Girang seperti gembala Arab mengitari

Page 231: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 12 2 12 2 12 2 12 2 1

sumur dan padang gembalaan. Mereka adalahnayakapraja dan abdi yang terbiasa berkhidmat kepadajunjungannya dan menggantungkan semua harapandan hidupnya kepada puri tersebut.”

“Qabîlah adalah sekumpulan pribadi manusiayang memiliki tujuan dan arah yang satu dalam hidupmereka, di mana ikatan pribadi yang terkuat adalahkesamaan harapan dan kiblat yang dituju. Untuk me-lahirkan komunitas qabîlah ini, ananda akanmenggunakan ajaran Tauhid Ilahi sebagai ikatanpribadi-pribadi yang memiliki kiblat tujuan yang sama.Namun, sampai saat ini ananda belum menentukandi mana tempat yang sesuai untuk melahirkankomunitas qabîlah. Ananda hanya mempunyai ancar-ancar daerah itu harusnya terletak di sebelah tengga-ra Puri Caruban Girang.”

“Sementara, yang dimaksud thabaqah adalah se-kumpulan manusia yang memiliki kehidupan,pekerjaan, jabatan, dan penghasilan yang sama di manamereka itu kemudian menduduki lapisan yang samadi dalam tatanan penduduk. Ikatan mereka makinmenemukan bentuk sempurna ketika merekamelakukan persekutuan-persekutuan dalam pekerjaan,jabatan, penghasilan, dan kepentingan mereka hinggaterbentuk lapisan khas dalam komunitas. Kenapaananda memilih Kuta Caruban untuk melahirkankomunitas thabaqah? Sebab, tatanan kehidupan

Angin Perubahan

Page 232: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 22 2 22 2 22 2 22 2 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

penduduk di Kuta Caruban pada dasarnya sudahterbentuk atas dasar lapisan-lapisan berdasarkanjabatan, pekerjaan, dan penghasilan.

“Demikianlah, o Ramanda Ratu, gagasan anandatentang pembentukan tatanan komunitas yang di-sebut qaum, thâ’ifah, qabîlah, dan thabaqah. Jikasemuanya dipertemukan maka keempatnya akanmengalami perpaduan dan penyelarasan-penyelarasansehingga pada gilirannya akan lahir komunitas baruyang lebih besar dan lebih kuat ikatannya, yaitukomunitas yang disebut masyarakat.”

“Komunitas itu disebut masyarakat, menuruthemat ananda, karena para anggota komunitas qaum,thâ’ifah, qabîlah, dan thabaqah secara sadar menyadaribahwa mereka tidak bisa hidup sendiri tanpa kerjasama dengan komunitas yang lain. Itu sebabnya,mereka merasa wajib untuk melakukan kerja sama(musyârakat) atas dasar pemenuhan kepentinganbersama sebagaimana mereka sepakati. Nah, kerjasama (musyârakat) yang terjadi di antara masing-masing komunitas itulah yang disebut masyarakat.Ananda harapkan, masyarakat itulah yang akanmenggantikan tatanan lama di negeri ini yang disebutkomunitas kawula, yakni tatanan komunitas budakhina dina yang tidak memiliki hak apa pun, bahkanhak untuk hidup sekalipun.”

Page 233: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 32 2 32 2 32 2 32 2 3

Sebagai seorang pemimpin yang cerdas, tanggap,dan sudah sering menelan pahit dan getir kekuasaan,Sri Mangana langsung memahami dan sekaligus me-nangkap kemungkinan-kemungkinan yang bakal ter-jadi jika gagasan putera asuhnya tersebut diwujud-kan dalam kenyataan. Sambil menepuk-nepuk bahuAbdul Jalil, penguasa Caruban Larang itu tertawaterkekeh-kekeh sampai bahunya terguncang-guncang.

Melihat ayahanda asuhnya tertawa terkekeh-kekeh, Abdul Jalil dengan heran bertanya, “KenapaRamanda Ratu tertawa mendengar paparan anandatentang tatanan baru masyarakat? Adakah yang tidakmasuk akal dari apa yang ananda paparkan?”

“Bukan. Sekali-kali bukan karena tidak masukakal. Tetapi, gagasan yang engkau ungkapkan barusansesungguhnya sama artinya dengan engkau meme-rintahkan aku secara langsung atau tidak langsunguntuk menyiapkan angkatan perang yang kuat,” jawabSri Mangana terus tertawa.

“Kenapa harus menyiapkan angkatan perang se-gala, o Ramanda Ratu?” Abdul Jalil tidak paham.

“Apakah engkau pikir tidak akan ada pihak yangdirugikan oleh gagasanmu itu?”

“Tentunya ada, o Ramanda Ratu,” sahut AbdulJalil.

“Apakah engkau pikir para adipati di bumiPasundan dan bahkan ayahandaku sendiri sebagai

Angin Perubahan

Page 234: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 42 2 42 2 42 2 42 2 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

maharaja Sunda akan berdiam diri dengan lahirnyatatanan baru masyarakat yang mengancam kedudukanmereka? Apakah engkau pikir mereka akan diambegitu saja kehilangan hak-hak mereka atas setiapkepala manusia yang disebut kawula di wilayahkekuasaannya? Apa engkau pikir mereka rela melihatpara kawula memiliki tanah dan kekayaan pribadi?”

“Ananda belum berpikir sejauh itu, o RamandaRatu,” kata Abdul Jalil dengan tubuh lemah seolahkehilangan semangat. “Ananda tidak tahu harus ber-buat apa jika menghadapi yang demikian itu. Anandamohon petunjuk Ramanda Ratu yang lebih me-mahami dan lebih menguasai masalah siyâsah(politik).”

“Camkan olehmu, o Puteraku, bahwa secara utuhaku sangat mendukung gagasanmu dalam mem-bentuk tatanan dunia baru yang disebut masyarakatitu. Aku sendiri sesungguhnya sudah tidak tahandengan mandeknya gerak kehidupan di negeri ini.Aku sudah muak dengan kehidupan para menakberdarah biru yang lemah akibat kemewahan dansanjungan. Aku sudah tak tahan menyaksikan rataptangis kawula yang selalu diisap oleh pemuka-pemukanya. Karena itu, o Puteraku terkasih, pilihlahbagian mana dari tanah di Caruban Larang ini yangakan engkau jadikan tempat bagi lahirnya komunitas

Page 235: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 52 2 52 2 52 2 52 2 5

Angin Perubahan

qabîlah. Aku akan anugerahkan tanah itu kepadamusebagai tanah shima (bebas pajak).”

“Tapi Ramanda Ratu, bagaimana dengan ke-mungkinan bangkitnya amarah para adipati danbahkan Sri Maharaja Sunda? Sungguh, ananda tidaksedikit pun berharap terjadi pertumpahan darahuntuk mewujudkan gagasan yang ananda impi-impikan tersebut,” kata Abdul Jalil takzim.

“Engkau jalankan saja gagasanmu itu, o Pute-raku terkasih.” Sri Mangana membesarkan hati AbdulJalil. “Aku lebih tahu apa yang harus aku lakukanuntuk mendukungmu mewujudkan gagasan muliaitu. Bahkan, andaikata aku harus mengangkat senjatadan memulai pertempuran dengan siapa pun yangmenghalangi cita-cita yang mulia itu, pastilah akanaku lakukan juga.”

“Terima kasih, Ramanda Ratu.” Abdul Jalilmerangkul lutut ayahanda asuhnya dengan takzim.”Ananda hanya bisa berdoa, semoga Dia, Yang MahaMenyaksikan (asy-Syahîd), mempersaksikan niat suciRamanda Ratu.”

Mendapat kesanggupan dari ayahanda asuhnya,Abdul Jalil dengan sukacita berkeliling mencaritempat yang sesuai untuk memulai impiannyamewujudkan tatanan baru masyarakat di Caruban

Page 236: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 62 2 62 2 62 2 62 2 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Larang. Saat sedang berkeliling mencari tempat yangsesuai, menjelang senja ia dikejutkan oleh munculnyasesosok makhluk mencengangkan. Makhluk ituberwujud laki-laki tambun berperut buncit. Tingginyasekitar enam depa. Kulitnya coklat kehitaman.Rambutnya panjang terurai hingga paha. Matanyamirip mata rajawali dengan bulatan manik-maniksangat kecil. Hidungnya mancung, bahkan cenderungbengkok mirip kakaktua. Kumisnya lebatmenggantung. Janggutnya panjang menjuntai hinggaperut. Yang lebih mengerikan adalah saat diatersenyum, dua buah taringnya yang terlihat tajamitu berkilau-kilau. Bagaikan sengaja menghadang jalan,lelaki tambun berperut buncit itu bertolak pinggangdi depan Abdul Jalil.

Sesaat memandang sosok mencengangkan didepannya, ingatan Abdul Jalil langsung melesatkepada Dang Hyang Semar. Mungkin inilah makhlukberbadan halus penghuni purwakala Nusa Jawa yangpernah dikatakan Dang Hyang Semar, ia menduga-duga dalam hati. Dugaannya tidak meleset ketikasosok itu mengucap salam melalui isyârat, bahasa per-lambang, dan memperkenalkan diri sebagai YangDipertuan Caruban Larang, Sang Setan Kabir.Beberapa jenak setelah saling mengenalkan diri,terjadilah perbincangan antara Abdul Jalil dan SangSetan Kabir.

Page 237: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 72 2 72 2 72 2 72 2 7

Angin Perubahan

“Apakah yang engkau inginkan, o manusia, ber-keliling dari satu tempat ke tempat yang lain di wilayahkekuasaanku ini? Apakah engkau hendak membangunhunian-hunian baru bagi pengikutmu denganmenyingkirkan penghuni purwakala negeri ini?”

“Sesungguhnya, Allah, Tuhan Yang Mahakuasa,tidaklah mencipta bangsa jin dan manusia kecualiuntuk memuja dan menyembah keagungan-Nya.Sesungguhnya, jin dan manusia hidup ditempatkandi alam yang berdampingan, tidak dekat tetapi tidakjuga terpisah jauh. Masing-masing makhluk (al-khalq)memuja dan menyembah Sang Pencipta (al-Khâliq)sesuai cara yang ditentukan-Nya. Tidak boleh ada yangmengganggu antara makhluk satu dan makhluk yanglain. Demikianlah peraturan yang berlaku di antarabangsa jin dan manusia,” sahut Abdul Jalil.

“Namun kenyataannya, sejak zaman dahulu kala,kehadiran bangsa manusia selalu berakibat bencanabagi bangsa kami. Menurut kakek buyutku, ia dahuluadalah raja besar penghuni dunia. Namun, sejakmanusia diturunkan ke dunia bangsa kami diusir ketengah lautan dan menghuni pulau-pulau yangterpencil. Sampai kini bangsa manusia terus berte-baran ke segenap penjuru dunia dan bahkanmerambah lautan. Mereka seolah-olah tidak relamelihat bangsa kami menghuni bumi. Mereka inginmengusir kami ke tengah lautan dan bahkan keluar

Page 238: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 82 2 82 2 82 2 82 2 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

dari dunia ke gugusan bintang-bintang. Sungguh jahatwatak manusia.”

“Tidak semua manusia seperti itu, o Setan Kabir.Sesungguhnya, penilaianmu itu terjadi karena engkaumemandang keberadaan bangsa manusia berdasarkanpandangan bangsamu. Tidakkah engkau tahu betapabangsa manusia selalu merasa ketakutan melihatperilaku bangsamu yang suka merayakan pesta darahdengan membunuh manusia? Bukankah di antarabangsa manusia tidak ada yang melakukan pestadengan membunuh bangsamu?”

Sang Setan Kabir tertawa terbahak-bahak sam-pai perutnya yang buncit terguncang-guncang.Beberapa jenak sesudah itu dia berkata, “Pesta darahyang engkau maksud itu adalah pesta biasa sebagai-mana manusia menyelenggarakan pesta-pesta per-helatan dengan menyembelih hewan. Apa yang anehdari adat kebiasaan itu?”

“Engkau mungkin tidak merasa aneh dengan adatkebiasaan bangsamu sebab engkau memandangnyaberdasarkan pandangan bangsamu. Tetapi bagimanusia, kebiasaan bangsamu itu sangat menakutkankarena merekalah yang menjadi korban sembelihanbangsamu.”

“Bagaimana dengan bangsa manusia yangmembunuh bangsa hewan untuk pesta perhelatan?”

Page 239: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 2 92 2 92 2 92 2 92 2 9

Angin Perubahan

“Hewan adalah makhluk yang tidak memiliki ruhdan mereka memang diciptakan untuk menjadimakanan manusia,” sahut Abdul Jalil.

“Bukankah ketentuan itu sama dengan yang di-yakini bangsa kami?” ujar Sang Setan Kabir.“Bukankah manusia juga tidak punya ruh? Sehing-ga, bangsa kami berhak memangsa mereka sebagai-mana manusia memangsa hewan?”

“Engkau keliru jika memandang bangsa manusiatidak memiliki ruh,” tukas Abdul Jalil. “Justru karenaruh yang ada pada manusia itulah yang menyebabkanseluruh malaikat bersujud kepada Adam, leluhurmanusia. Hanya satu makhluk yang tidak mengetahuibahwa pada diri manusia sesungguhnya tersembunyiruh Ilahiah. Makhluk itu tidak lain adalah iblis yangdilaknat Allah, yakni salah satu leluhur bangsamu.”

“Apakah engkau memiliki ruh Ilahiah?” tanyaSetan Kabir sinis. “Tunjukkan kepadaku di mana ruhIlahiah yang tersembunyi di dalam dirimu yangmenyebabkan para malaikat harus tunduk danbersujud kepada leluhurmu yang bernama Adam!”

Abdul Jalil terperangah kebingungan mendapattantangan Setan Kabir. Ia tidak tahu harus berbuatapa untuk membuktikan kepada Setan Kabir bahwadi dalam dirinya sesungguhnya terdapat ruh Ilahiah.Namun beberapa jenak setelah tercekam kebingungan,

Page 240: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 02 3 02 3 02 3 02 3 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

tiba-tiba rûh al-Haqq dari kedalaman relung-relungjiwanya memberikan isyârat agar ia meminta SetanKabir melihat ke dalam mulutnya. Sementara AbdulJalil mengangakan mulut, hendaknya ia melakukannafs al-Haqq, demikian isyârat dari rûh al-Haqq.

Sesuai isyârat dari rûh al-Haqq, Abdul Jalil me-minta Setan Kabir mendekat dan melihat ke dalamrongga mulutnya yang ternganga. Mendapatpermintaan Abdul Jalil, ganti Setan Kabir yangkebingungan. Namun dengan menundukkan tubuhke depan, akhirnya Setan Kabir melihat ke dalamrongga mulut Abdul Jalil.

Saat Setan Kabir melihat rongga mulut AbdulJalil, dia tersentak kaget bagaikan disambar petir.Sekujur tubuhnya bergetar keras. Seiring kekagetannyaitu, dia tercengang takjub dengan mata tetap terarahke dalam rongga mulut Abdul Jalil.

Saat itu Setan Kabir menyaksikan pemandanganyang sangat menakjubkan. Di dalam rongga mulutAbdul Jalil tergelar hamparan samudera mahaluasdengan gelombang bergulung-gulung susul-menyusul. Di tengah samudera itu terlihat pulagugusan pulau dan benua, hutan rimba yang lebat,jajaran gunung, gurun, lembah, ngarai, dan jurang.Setelah itu, di atas suatu dataran luas terlihat berjuta-juta bangsa jin sedang berperang saling membunuhsesamanya. Mayat para jin bergelimpangan dan ber-

Page 241: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 12 3 12 3 12 3 12 3 1

Angin Perubahan

tumpuk-tumpuk membentuk bukit mayat. Pekikpeperangan terus terdengar sahut-menyahut di tengahsuara gemerincing senjata.

Tiba-tiba suara sangkakala terdengar membelahangkasa. Para jin yang berperang berhenti. Namun,sesaat sesudah itu mereka berperang lagi dengan lebihsengit. Di tengah gemuruh peperangan seketikamuncul cahaya yang bersinar terang-benderangmelebihi cahaya matahari. Akibat benderang cahayayang menyilaukan mata itu, para jin yang sedangberperang menjadi buta. Sambil berteriak-teriakmereka berjalan ke berbagai arah dengan menggapai-gapai layaknya si buta mencari jalan.

Terpukau oleh pemandangan menakjubkan dansilau menyaksikan benderang cahaya cemerlang yangbersinar di dalam rongga mulut Abdul Jalil, SetanKabir melompat mundur ke belakang dengan tubuhmenggigil. Setelah itu dia duduk berlutut di depanAbdul Jalil sambil bertanya dengan sikap yang sangatmenghormat, “Apakah cahaya yang menyilaukanlaksana benderang matahari itu adalah ruh Ilahiahyang tersembunyi di dalam diri manusia?”

“Ruh manusia bukan cahaya matahari, tetapi ruhmanusia bisa lebih terang daripada cahaya mataharidan bahkan ruh manusia bisa memuat beribu-ribumatahari,” jawab Abdul Jalil.

Page 242: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 22 3 22 3 22 3 22 3 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Pemandangan menyilaukan dari ruh manusiaitu pernah aku saksikan pada diri Dang HyangHasmara, keturunan Dang Hyang Semar.”

“Engkau kenal dengan Dang Hyang Hasmara?”“Ya, ia adalah pelanjut ajaran Dang Hyang

Semar.”

“Berapakah sekarang ini usiamu, o Sang SetanKabir?”

“Usiaku?” Setan Kabir mengira-kira, “Kalau di-hitung dengan waktu manusia, kira-kira seribusembilan ratus tahun.”

“Aku belum pernah bertemu Dang HyangHasmara. Namun, beberapa waktu lalu aku bertemudengan arwah Dang Hyang Semar.”

“Paduka bertemu dengan Dang Hyang Semarsendiri?”

“Ya, saat itu ia memberitahuku tentang ke-beradaan bangsamu yang sudah menghuni Nusa Jawajauh sebelum kehadiran bangsa manusia. Ia bahkantelah mengizinkan aku untuk menyebarkan ajaranKebenaran Islam yang merupakan ajaran sempurnadari ajaran Kapitayan di Nusa Jawa.”

“Benarkah demikian?”“Ya, ia bahkan menunjukkanku cara memasang

Tu-mbal yang benar untuk membuat tawar pengaruhjahat bangsamu.”

Page 243: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 32 3 32 3 32 3 32 3 3

Angin Perubahan

Setan Kabir tertawa terkekeh-kekeh dan berkata,“Berarti, Paduka tidak akan mengusir bangsa kami?”

“Ketahuilah, o Setan Kabir, bahwa NabiMuhammad, pembawa ajaran Islam, adalahpenerang bagi alam semesta. Muhammadadalah rahmâh—pengejawantahan ar-Rahmândan ar-Rahîm—bagi alam semesta. Kehadiran ajaranyang ia sampaikan tidak akan menjadi bencana bagimakhluk yang lain. Bahkan di antara pengikut-pengikut ia terdapat segolongan yang berasal daribangsamu.”

“Ketahuilah, o Setan Kabir, bahwa kewajibanMuhammad adalah sama dengan kewajiban parautusan Tuhan (rasul) yang lain, yakni hanya sebagaipenyampai (balâgh) Kebenaran Ilahi (QS. al-Maidah:99). Dan bagiku, pewaris ajaran para utusan sepertiNabi Muhammad, tidak ada kewenangan untukmengusir makhluk lain dari suatu tempat di mukabumi. Sebab, kewajibanku pun hanya menyampaikanajaran Kebenaran Ilahi, tidak lebih.”

“Berarti, Paduka tidak akan mengubah perjanji-an leluhur kami dengan Dang Hyang Semar?”

“Benar demikian adanya,” ujar Abdul Jalil. “Se-bab, kesepakatan yang telah dilakukan Dang HyangSemar tidak bertentangan dengan hukum alam(sunnatullah). Sesungguhnya, pada tiap-tiap umat ter-dapat seorang utusan Tuhan (rasul) yang mengajarkan

Page 244: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 42 3 42 3 42 3 42 3 4

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kepada umat tersebut untuk memuja dan menyem-bah Tuhan dan menjauhi pemujaan kebendaan(thâghût). Namun, di antara umat itu ada yang men-dapat petunjuk (hidâyah) dari Tuhan dan ada pula yangtetap sesat (adh-dhalâlah) (QS. an-Nahl: 36). Dansesungguhnya, mereka yang tetap sesat, yakni tetapmemuja kebendaaan (thâghût) dan bergelimangkejahatan, akan dibinasakan untuk diganti denganumat baru (QS. al-An’am: 6). Hukum alam ini ber-laku dari zaman ke zaman hingga hari akhir.”

“Karena itu, o Setan Kabir, apa yang telah dila-kukan oleh Dang Hyang Semar dengan leluhurmudalam ikatan perjanjian itu sesungguhnya sudahsesuai dengan hukum alam, di mana penghuni NusaJawa yang dijadikan mangsa dalam pesta darahbangsamu itu adalah manusia-manusia sesat pemujakebendaan yang hidup bergelimang kejahatan.Dengan demikian, satu pun di antara lima butirperjanjian itu tidak akan aku perbaharui. Artinya,mangsalah dan jadikanlah santapan dalam pestadarahmu para penghuni Nusa Jawa yang sesat, yaknimereka, para pemuja kebendaan, yang bergelimangkejahatan meskipun mereka mengaku-aku umat Is-lam.”

“Aku akan sampaikan berita gembira ini kepadapara raja di antara bangsaku,” ujar Setan Kabir. “Akanaku sampaikan pula bahwa manusia yang harus kami

Page 245: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 52 3 52 3 52 3 52 3 5

patuhi mulai saat ini adalah Paduka, Syaikh DatukAbdul Jalil, penerus dan penyempurna ajaran DangHyang Semar.”

“Tapi ada satu tugas khusus yang harus engkaujalankan dariku.”

“Tugas apa itu Paduka?”

“Kumpulkan raja-raja di antara bangsamu se-Nusa Jawa untuk menemuiku pada paro terang bulanBadra.”

“Di mana kami harus berkumpul?”

“Di puncak Gunung Pulasari di tanah Banten.”

“Kami akan laksanakan perintah Paduka.”

Setelah berkeliling ke berbagai tempat di sekitarCaruban Larang, Abdul Jalil akhirnya menemukansuatu tanah terlantar berupa hamparan rumput alang-alang yang terletak di sebelah tenggara Kuta Carubandan Puri Caruban Girang. Tanah itu sesungguhnyamasuk ke dalam wilayah negari Japura yang dirajaiPrabu Amuk Murugul. Namun, negari Japura telahdimasukkan ke dalam wilayah samiddha CarubanLarang setelah Prabu Amuk Murugul diangkatmenjadi penasihat maharaja di Pakuan Pajajaran.

Jika diukur, jarak tanah yang dipilih Abdul Jalilitu hampir sama dengan jarak Pesantren Giri Am-

Angin Perubahan

Page 246: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 62 3 62 3 62 3 62 3 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

paran Jati ke Puri Caruban Girang. Hanya saja, GiriAmparan Jati terletak di sebelah utara Puri CarubanGirang, sedangkan tanah itu terletak di sebelah teng-gara. Jika ditarik garis lurus maka antara Puri CarubanGirang, Giri Amparan Jati, dan tanah baru itu akanmembentuk segitiga dengan Kuta Caruban terletakdi tengahnya.

Sementara itu, saat mengetahui tanah yang di-tunjuk Abdul Jalil, Sri Mangana terheran-heran danbertanya, “Kenapa engkau memilih tanah yang ganasdan tidak ramah itu, o Puteraku terkasih? Kenapaengkau tidak memilih tanah yang lebih baik di sekitarKuta Caruban seperti tanah kosong di sebelah selatanKesambi atau Kalijaga?”

Mendengar pertanyaan ayahanda asuhnya yangterheran-heran dengan permintaannya itu, Abdul Jalilmenjelaskan bahwa tanah ganas dan tidak ramah itusengaja dipilih karena selain memiliki kemiripandengan sekantung tanah yang diterimanya dariayahanda mertuanya, Syaikh Abdul Malik al-Baghdady,juga jaraknya sesuai dengan gambar segitiga yangdibuatnya. Setelah memahami alasan putera asuhnya,Sri Mangana segera mengeluarkan maklumat yangisinya menetapkan anugerah tanah shima seluas duaratus jung (sekitar 560 hektar) di wilayah Japurakepada Abdul Jalil lengkap dengan batas-batasnya.

Page 247: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 72 3 72 3 72 3 72 3 7

Dengan anugerah tanah shima seluas dua ratusjung itu, Abdul Jalil sadar bahwa ia sesungguhnyatelah mulai menapakkan kaki ke dunia nyata untukmewujudkan gagasan besar yang selama ini ter-sembunyi di relung-relung impiannya. Namun, sebe-lum memulai pekerjaan awal membangun tanah itumenjadi pemukiman bagi komunitas qabîlah, AbdulJalil terlebih dulu harus memasang Tu-mbal se-bagaimana pernah dilakukan Syaikh Syamsuddin al-Baqir al-Farisi atas petunjuk Dang Hyang Semar.Meski semula tanah yang akan disebar di tempat yangbakal dijadikan bangunan hunian itu adalah tanahdari Karbala bekal dari mertuanya, Abdul Jalil tiba-tiba beroleh ilham untuk mencampur tanah Karbaladengan tanah dari pendharmaan Bhattari Prthiwi diKabhumian.

Ia sendiri semula tidak mengetahui ada rahasiaapa sebenarnya di balik pemasangan Tu-mbal berupataburan tanah yang sudah dilakukan SyaikhSyamsuddin al-Baqir al-Farisi. Ia juga tidak menge-tahui rahasia apa di balik sekantung tanah yang di-bekalkan mertuanya itu. Namun, ia lakukan juga halitu semata-mata untuk menghormati petunjuk or-ang-orang yang hidup lebih dulu yang tentunya lebihmengetahui seluk-beluk kehidupan masa silam.

Ketika Abdul Jalil sedang berdiri tegak di atastanah shima dan menyaksikan tebaran tanah cam-

Angin Perubahan

Page 248: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 82 3 82 3 82 3 82 3 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

puran yang baru ditaburnya di atas rumput alang-alang, tiba-tiba rûh al-Haqq di kedalaman jiwanyaberseru, “Ketahuilah, o Abdul Jalil, sesungguhnyasarana (Tu-mbal) tanah itu tidak dimaksudkan lainkecuali hanya sebagai pemakluman manusia ke-turunan Adam (Bani Adam) yang badan jasmaninyaterbuat dari tanah. Pemakluman itu akan disaksikanoleh para jin, penghuni purwakala Nusa Jawa.Tindakanmu mencampur kedua tanah itu sudahbenar sebab penghuni purwakala Nusa Jawa akanmenangkap perlambang yang engkau isyaratkan, yaknibersatunya anak keturunan Adam secara selaras, baikyang mengikuti ajaran Kapitayan, Hindu, Buda,maupun Islam, dan sekaligus menyatunya dua jenistanah yang berbeda jiwa dan semangatnya; tanah Ka-bhumian melambangkan jiwa kasih dan semangat ke-setiaan, sedangkan tanah Karbala melambangkan jiwasuci sekaligus semangat pengkhianat.”

Setelah memahami sekeping rahasia di balik pe-nyebaran tanah yang disebut Tu-mbal (sarana), AbdulJalil sadar bahwa di atas semua ketentuan yang ter-kait dengan upaya membuat tawar pengaruh jahatpara bangsa halus penghuni purwakala Nusa Jawaitu, sesungguhnya yang paling menentukan adalahmanusia. Tanah hanya sarana pemakluman. Tanahhanya perlambang penampakan keberadaan jati dirimanusia. Yang berperan utama tetaplah manusia,

Page 249: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 3 92 3 92 3 92 3 92 3 9

makhluk agung yang terbuat dari tanah tetapi me-warisi rûh al-Haqq yang menjadi penyebab seluruhmalaikat bersujud.

Peran utama manusia itu setidaknya terlihat padaperistiwa pemasangan Tu-mbal yang telah dilakukanoleh Syaikh Syamsuddin al-Baqir al-Farisi. Meskitelah memasang Tu-mbal tanah dari Karbala, ternyatapengaruh jahat para bangsa halus tidak bisa dihindari.Ketika Syaikh Syamsuddin al-Baqir al-Farisi kembalike Persia, para pengikutnya dijadikan “santapan” parapenghuni purwakala Nusa Jawa.

Menyadari betapa penting peran manusia dalamupaya membuat tawar pengaruh jahat para makhlukberbadan halus, Abdul Jalil kemudian menempatkantujuh orang santri dari Giri Amparan Jati untukmenunggui tebaran tanah yang telah ditaburnya.Kepada ketujuh santri itu ia memberikan petunjukagar mereka membaca urut-urutan doa yang telahdisusunnya. Urutan doa itu adalah rangkaian doapengusir pengaruh jahat jin dan setan sebagaimanadiajarkan Nabi Muhammad. Rangkaian doa itumeliputi: surat al-Fatihah 1-7; surat al-Ikhlas 1-4;surat al-Falaq 1-5; surat an-Nas 1-6; surat al-Baqarah1-5, 255 (ayat kursi), 284-286; istighfar; shalawat;tahlil; ditutup doa penolak godaan setan danpermohonan keselamatan manusia beriman.

Angin Perubahan

Page 250: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 40240240240240

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Tujuh hari berturut-turut setiap usai maghribrangkaian doa pengusir pengaruh jahat jin dan setanitu dibaca. Kemudian, dimulailah pembangunanpertama di tanah baru itu, yakni tajug kayu denganatap daun kawung. Menurut rencana, di teras kiri tajugakan didirikan pondok yang dijadikan tempat tinggalAbdul Jalil, sedangkan di teras kanan tajug akandidirikan pondok yang dijadikan penginapansementara para siswa.

Demikianlah, dengan dibantu sekitar dua puluhsantri Giri Amparan Jati dan kawan-kawan lamanya,Abdul Jalil memulai pekerjaan besarnya; mengubahtanah anugerah berupa hamparan rumput alang-alangmenjadi tempat baru yang bisa dihuni manusia.Sesuai dengan warna tanah Karbala dan tanahKabhumian yang dicampurnya, daerah pemukimanbaru yang terletak di bekas wilayah Japura itu dinamaiDukuh Lemah Abang. Istilah dukuh dipungut daribahasa Jawa Kuno yang berarti “tempat sunyi”kediaman Dang Hyang Semar. Ia berharap denganmenggunakan istilah dukuh, ingatan purba masyara-kat tentang Dang Hyang Semar beserta ajarannya akanterbit kembali.

Dari sebuah pondok kayu beratap daun kawungyang terletak di teras kiri tajug Dukuh Lemah Abang,Abdul Jalil mulai mengajarkan ilmu-ilmu yangbersifat rahasia kepada para murid yang umumnya

Page 251: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 12 4 12 4 12 4 12 4 1

Angin Perubahan

seusia bahkan lebih tua darinya. Sebagaimana saat iamenata perkuliahan di Giri Amparan Jati, di LemahAbang pun ia mengajarkan ilmu-ilmu bersifat rahasiadengan terlebih dahulu memperkenalkan ilmuhikmah dan ‘irfan.

Ilmu hikmah adalah ilmu yang terkait denganusaha-usaha untuk mencapai keseimbangan yangsempurna antara ilmu dan amal sehingga tercapaisuatu keadilan (‘adl), yakni meletakkan sesuatu secaratepat pada tempat yang semestinya. Dengan demi-kian, sekalipun dalam ilmu hikmah ini diyakini bahwaKebenaran Sejati hanya bisa diperoleh secara ruhaniahmelalui pengembaraan ruhani, ilmu itu tetap dapatdiungkap secara akal. Mereka yang memahami ilmuhikmah, ketika beroleh anugerah limpahan penge-tahuan ruhani (wârid) akan mengalami kegaiban(ghaibah). Sedangkan mereka yang sama sekali butaterhadap ilmu hikmah cenderung mengalami kegilaan(majnûn) ketika beroleh limpahan pengetahuan ruhani.

‘Irfan secara harfiah dapat diartikan ilmupengetahuan tentang Ketuhanan yang memilikikaidah-kaidah tersendiri yang sering kali berbedadengan kaidah-kaidah syari’at (fiqhiyyah). ‘Irfan lebihditekankan pada masalah-masalah yang terkait denganpengetahuan Ilahiah seperti Nama-Nama yangTerpelihara (ism al-musta’tsar), Nama-Nama Agung (ismal-a’zham), Akhlak yang Mulia (akhlâq al-Karîmah),

Page 252: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 22 4 22 4 22 4 22 4 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

makna rahasia di balik Al-Qur’an, isyârat-isyâratruhaniah dengan takwil-takwilnya, dan segala sesuatuyang terkait dengan pengungkapan rahasia atasKhazanah Tersembunyi Ilahi. Dengan demikian,dalam pandangan ‘irfanî, seseorang yang berkata benardi depan penguasa zalim dianggap sebagai seseorangyang sudah melakukan jihad terbesar dibandingkanorang yang bertempur dengan pedang di medan laga.Kejayaan jihad terbesar dalam pandangan ‘irfan adalahkeberhasilan menaklukkan nafsu pribadi, sedangkankejayaan jihad di medan tempur dianggapkeberhasilan kecil.

Sementara itu, sebagaimana Giri Amparan Jatiyang disebut pondok pesantren, tempat Abdul Jalilmengajarkan ilmu-ilmu rahasia tidak disebut pade-pokan yang bermakna pertapaan dan tidak jugadisebut biara, pasulukan, atau asrama. Abdul Jalildengan sederhana menamai tempatnya mengajardengan sebutan Paguron Lemah Abang. Istilahpaguron sendiri dipungut dari bahasa Jawa Kunoaguron-guron (menjadi murid) yang sama maknanyadengan “menjadi sang penempuh” (salik). Jadi,paguron bermakna “tempat orang-orang yang men-jadi murid” atau “tempat salik” menuntut pelajaranrahasia untuk mencari Kebenaran Sejati.

Sekalipun nama tempat mengajar itu disebutpaguron, mereka yang belajar di situ tidak disebut

Page 253: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 32 4 32 4 32 4 32 4 3

Angin Perubahan

aguron-guron, tetapi murid. Sebab, menurut AbdulJalil, di dalam bahasa Arab al-murîd bermakna “yangmenginginkan Allah”. Sebutan murid diambil darisalah satu nama Allah yang indah, yaitu Yang MahaMemiliki Kehendak (al-Murîd). Dengan adanyahubungan timbal balik antara al-murîd dan al-Murîdmaka akan terjadi hubungan saling mendekat dengancepat dan tepat sebagaimana firman-Nya: “Jikaengkau mendekat sejengkal maka Aku akan mendekatselangkah. Jika engkau mendekat dengan berjalanmaka Aku akan mendekat dengan cara berlari.”Demikianlah, tidak berbeda dengan penggantianistilah padepokan menjadi pondok pesantren, pe-ngunaan istilah paguron dan murid merupakan “per-kawinan” yang selaras antara istilah Arab dan istilahsetempat.

Sesuai ajaran Tarekat Akmaliyah yang di-sampaikannya, yang tidak mengenal mursyid dalamwujud manusia, Abdul Jalil melarang murid-muriduntuk menganggapnya sebagai mursyid, yaitupancaran dari Yang Maha Menunjuki (ar-Rasyîd).Mursyid, menurut Abdul Jalil, adalah rûh al-idhâfî yangada di dalam diri pribadi tiap-tiap manusia. Kepadapara muridnya Abdul Jalil memperkenalkankeberadaan dirinya sebagai guru ruhani yang ber-kewajiban membimbing murid untuk mengenalmursyid di dalam dirinya. Itu sebabnya, ia hanya ber-

Page 254: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 42 442 442 442 44

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kenan dipanggil dengan sebutan syaikh (Arab: gururuhani).

Tidak berbeda dengan kebijakannya dalam me-nentukan penerimaan santri di Pondok Pesantren GiriAmparan Jati, di Paguron Lemah Abang pun AbdulJalil menerima murid dari berbagai kalangan tanpamelihat latar kedudukan sosial, asal usul keturunan,dan agama. Para murid yang belajar ilmu-ilmu rahasiakepada Abdul Jalil ada yang berasal dari kalangandarah biru yang berkuasa di Caruban Larang sepertiKi Gedeng Pasambangan, Ki Gedeng Babadan, KiGedeng Tegal Alang-Alang, Ki Gedeng Surantaka,dan ada pula yang berasal dari kalangan orangkebanyakan seperti pedagang, petani, nelayan, perajin,atau tukang.

Berbeda dengan para santri Pondok PesantrenGiri Amparan Jati yang harus tinggal dalam jangkawaktu tertentu untuk menyelesaikan pelajarannya, diPaguron Lemah Abang para murid hanya tinggaldalam tempo sehari atau paling lama sepekan. Muridsecara bergiliran menghadap Abdul Jalil untukberoleh wejangan berupa petunjuk perjalanan menujuKebenaran Sejati dengan memahami ilmu hikmah dan‘irfan. Setelah paham maka sang murid dipersilakankembali hidup di tengah masyarakat untukmengamalkan wejangan itu.

Page 255: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 52 4 52 4 52 4 52 4 5

Angin Perubahan

Kebenaran Sejati, menurut pandangan AbdulJalil, tidak berada di kuburan-kuburan, di gua-gua,di pohon-pohon besar, di gunung, di laut, maupundi langit. Sesungguhnya, Kebenaran Sejati lebih dekatdaripada urat leher manusia. Jadi? Carilah KebenaranSejati di tengah kehidupan manusia, di tengah-tengahtarikan napas kehidupan, di tengah keramaian dankeheningan alam kehidupan. Tanpa pedoman ilmuhikmah dan ‘irfan, sangatlah sulit beroleh anugerahruhani yang menyebabkan kegaiban (ghaibah) yangmerupakan prasyarat utama bagi ditemukannya Kebe-naran Sejati.

Page 256: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 62 462 462 462 46

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Page 257: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 72 4 72 4 72 4 72 4 7

Bumi Pasundan

A bdul Jalil telah menyaksikan berbagainegeri dan bangsa. Ia telah memahami

pasang dan surut berbagai bangsa meniti jembatansejarahnya. Ternyata, sejarah mengajarkan bahwa tidakada satu pun bangsa yang bisa hidup lestari jika tidakmenganut nilai-nilai yang cocok dengan bangsatersebut. Dan, nilai-nilai itu pun ternyata selalumengalami pasang dan surut seiring menggelinding-nya roda waktu.

Sebagaimana bangsa lain, bangsa yang hidup diatas permukaan bumi Pasundan adalah bangsa yangpernah meraih kebesaran pada masa silam karenamenganut tatanan nilai-nilai yang cocok dengan nalurimereka. Namun, seiring menggelindingnya rodawaktu, nilai-nilai yang dianut bangsa Sunda ternyatatelah berkarat, keropos, dan bertentangan dengannilai-nilai kemanusiaan serta keniscayaan perubahan.

Bangsa Sunda dalam penilaiannya tampak sedangterpuruk ke dalam lingkaran kemandekan danketerbendungan sungai zaman. Menurut hematnya,

Page 258: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 82 4 82 4 82 4 82 4 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

jika tidak ada perubahan nilai-nilai yang sesuai denganzaman maka dalam waktu yang tidak lama bangsa iniakan porak-poranda terseret arus perubahan, terutamasaat nilai-nilai baru yang tersumbat menjelma air bahperubahan yang membobol kemandekan sungaizaman dengan kekuatan dahsyat yang merusak danmembinasakan.

Jika dikaji secara cermat dan mendalam, se-sungguhnya keterpurukan bangsa Sunda bermuladari peristiwa tragis yang dialami maharaja Sunda,Prabu Linggabhuwana Wisesa Sri Maharaja SangMokteng Bubat, yang terbunuh di Bubat oleh GajahMada, mahapatih Majapahit. Mimpi buruk itu begitutak terduga dan sangat mengejutkan sehinggamembuat seluruh bangsa Sunda baik kalangan menakberdarah biru maupun jelata tercengang dalamsuasana traumatis selama berpuluh bahkan seratustahun lebih. Bagaikan tidak sadar jika kehidupansesungguhnya terus berputar, seluruh penghuni bumiPasundan seolah-olah tenggelam dalam mimpikosong tanpa makna dengan bayangan masa lalu yangmenakutkan.

Entah sadar entah tidak, tinta sejarah mencatatbahwa bangsa Sunda dalam mimpi kosongnya yangpanjang itu telah merasa bersyukur menjunjungkekuasaan pengganti Prabu Linggabhuwana WisesaSri Maharaja Sang Mokteng Bubat, yaitu Prabu

Page 259: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 4 92 4 92 4 92 4 92 4 9

Niskala Wastu Kencana, sang putera mahkota, yangduduk di atas singgasana Galuh Pakuan selamaseratus lima tahun. Kurun seratus lima tahun adalahkurun yang sangat lama dan membosankan bagi satukekuasaan tunggal di tangan orang yang sama. Namunsemua orang Sunda, tidak terkecuali putera mahkota,sepertinya tidak menyadari bahwa kehidupan duniaadalah gerak dinamis yang terus-menerus mengalamiperubahan dan dituntut oleh zaman untukberkembang. Selama seratus lima tahun dipimpinPrabu Niskala Wastu Kencana tanpa sedikit pun di-ganggu Majapahit, tampaknya telah membawa orang-orang Sunda ke suatu matra kehidupan dengan dunia-nya sendiri yang penuh mimpi.

Kesuburan dan kemakmuran yang berlimpahyang tak habis dimakan tujuh turunan ternyata tidakmenjadi berkah bagi bangsa yang lari dari kenyataandan sedang terjebak dalam mimpi buruk itu. Sebab,kesuburan dan kemakmuran bagi bangsa yang sedangbermimpi adalah bagian dari mata air kemalasan yangmelumpuhkan setiap gerak dinamis kehidupan.Demikianlah, bagaikan putaran roda waktu yangdilepas tanpa kendali, tergilaslah para menak berdarahbiru Sunda dengan kemewahan dan sanjungan hinggamenyebabkan mereka lumpuh tak berdaya. Di dalamdunianya yang sempit mereka bersembunyi darikenyataan seolah-olah mereka sedang menikmatimimpi surgawi yang penuh pesta pora dan kemalasan.

Bumi Pasundan

Page 260: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 02 502 502 502 50

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Ketika Prabu Niskala Wastu Kencana mangkatdalam usia seratus dua belas tahun dengan mening-galkan anak-anak, cucu-cucu (incu), cucu buyut(piut), dan entah keturunan keberapa, takhta kerajaanSunda terancam perpecahan. Para putera, cucu, dancucu buyut maharaja yang menjadi raja muda—prabuanom, adipati, bupati, nrpati—saling membangunkekuatan sendiri-sendiri di daerah kekuasaannyamasing-masing. Saat putera mahkota Prabu DewaNiskala, yang sudah tua renta, menggantikankedudukan ayahandanya, tak lebih dari tujuh tahunia sudah harus mundur dan digantikan olehputeranya, Prabu Guru Dewata Prana Sri BadugaMaharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang RatuDewata.

Meski ada yang menyatakan bahwa mundurnyaPrabu Dewa Niskala akibat melanggar larangan—menikahi puteri larangan sehingga ia disebut dengannama Prabu Anggalarang, orang-orang tidak bisamemungkiri bahwa pada saat menduduki takhtaGaluh Pakuan, sesungguhnya Prabu Dewa Niskalasudah sangat tua bahkan usianya hampir sembilanpuluh tahun. Sementara itu, puteranya yang bernamaPamanah Rasa dan bergelar Siliwangi telah mem-bangun kekuatan di Pakuan Pajajaran. Itu sebabnya,usai menggantikan takhta Prabu Dewa Niskala, diasegera mengumumkan bahwa maharaja Sunda baru

Page 261: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 12 5 12 5 12 5 12 5 1

yang dinobatkan dengan nama Abhiseka Prabu GuruDewata Prana memindahkan ibu kota kerajaan dariGaluh Pakuan ke Pakuan Pajajaran. Di PakuanPajajaran itu sang maharaja dinobatkan kembalidengan nama Abhiseka Sri Baduga Maharaja RatuHaji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.

Di bawah Prabu Guru Dewata Prana Sri BadugaMaharaja, yang juga sudah tua, kehidupan di bumiPasundan sesungguhnya tetap tidak banyak berubah.Hanya saja, diam-diam mulai terasa terjadi persaingansengit di antara para putera dan cucu maharaja didalam upaya merebut takhta. Di antara paraketurunan Prabu Guru Dewata Prana Sri BadugaMaharaja yang dianggap paling berbahaya dan menjadiancaman bagi saudara-saudaranya yang lain adalah SriMangana, raja muda Caruban Larang. Dia tidak sajadianggap sudah menganut agama yang berbedadengan agama leluhurnya, tetapi yang tak kalahmengkhawatirkan adalah kenyataan yang me-nunjukkan bahwa penguasa Caruban Larang itu tidakpernah beristirahat dari kegiatan membangunkekuatan militer Caruban Larang. Bahkan, beberapawaktu lalu Sri Mangana memaklumkan diri sebagaipanglima perang (manggalayuddha) Caruban Larang.

Kecurigaan dan kekhawatiran keluarga maharajaSunda terhadap gerak dinamis kehidupan Sri Manganasesungguhnya dapat dipahami. Selama seratus tahun

Bumi Pasundan

Page 262: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 22 5 22 5 22 5 22 5 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

lebih mereka telah lari dari kenyataan dan me-nenggelamkan diri ke dalam tidur panjang denganmimpi-mimpi kosong tanpa makna. Mereka seolah-olah tidak sadar jika dunia di luar mereka berkembangdan bahkan sebagian sedang mengalami guncanganakibat diempas angin perubahan yang menebarkannilai-nilai baru. Bagaikan barisan lembu menunggudipotong di rumah jagal, begitulah keberadaan bangsaSunda yang dengan tenang masih menikmati kesegar-an rumput hijau kemakmuran tanpa sedikit pun sadarbahwa prahara perubahan sedang menampar-nampardi belahan bumi lain, yang cepat atau lambat pastiakan mengempaskan mereka ke kenyataan hidup yangmenyakitkan.

Kenyataan tentang kemandekan gerak kehidup-an bangsa Sunda yang lari dari kenyataan dantenggelam di dalam dunia yang penuh mimpi itusetidaknya disaksikan dengan mata kepala sendiri olehAbdul Jalil saat memasuki daerah pedalaman bumiPasundan untuk memasang Tu-mbal sesuai petunjukDang Hyang Semar. Saat itu, bagaikan sedang beradadi alam mimpi, ia menyaksikan kehidupan sehari-haripenduduk yang tidak saja berbeda jauh dengan wargaBaghdad, tetapi juga sangat bertentangan dengan hatinuraninya sebagai manusia.

Dengan terheran-heran ia saksikan para lelakiSunda di desa-desa yang dilaluinya hidup bersantai-

Page 263: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 32 5 32 5 32 5 32 5 3

santai menikmati kemakmuran negeri dengan kegiat-an sehari-hari mengadu ayam, berjudi, mendatangirumah pelacuran, meminum minuman keras, mabuk,berkelahi, dan memukuli istri-istri mereka. Sawah danladang yang subur dan luas membentang nyaris tidakpernah disentuh oleh tangan kekar lelaki karenahamparan lahan subur itu lazimnya digarap olehperempuan, anak-anak, dan para lelaki tua bangka.

Abdul Jalil tidak tahu apa sesungguhnya yangada di dalam benak para lelaki Sunda itu dengan carahidup yang nyaris tanpa tantangan sedikit pun. Iamelihat betapa para lelaki itu jika kehabisan uanguntuk berjudi akan memeras istri-istri mereka demimemenuhi keinginannya memperoleh uang. Jika paraistri tidak bisa menyediakan uang maka mereka akandianiaya dan disiksa. Bahkan, tak jarang, seorangsuami menggadaikan istri dan anak-anaknya untuktaruhan judi.

Ingatan pedih Abdul Jalil tentang seorang pen-judi Cina di Malaka bernama Sian Coa yang meng-gadaikan istri untuk taruhan judi tiba-tiba berkelebatkembali memasuki benaknya. Namun, jika Sian Coamerupakan kasus orang seorang sebagai pribadi makakasus menggadaikan istri yang ia saksikan dipedalaman bumi Pasundan justru dianggap sebagaikelaziman di kalangan penduduk.

Bumi Pasundan

Page 264: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 42 542 542 542 54

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Bagi Abdul Jalil, rentang waktu selama melaku-kan perjalanan melintasi jalan besar antara CarubanGirang - Rajagaluh - Sindangkasih - Sumedang Larang- Sagala Herang adalah rentang waktu yang palingmemilukan sejak ia menginjakkan kaki kembali kebumi Pasundan. Dalam perjalanan itu, ia sepertidisuguhi pemandangan yang mencengangkan sekali-gus membuat luka hatinya. Ia yang selama berbelastahun tinggal di Baghdad, kota beradab tempat ilmupengetahuan dan peradaban berkembang, benar-benartercengang dengan kenyataan hidup pendudukpedalaman bumi Pasundan.

Menurut hematnya, penduduk pedalaman bumiPasundan yang tinggal di desa-desa itu lebih sesuaidisebut sebagai kawanan manusia daripada kumpulanmanusia beradab dan berbudaya yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Bagaimana mungkin mereka bisadisebut manusia beradab jika seorang laki-laki yangsewajibnya menjadi batang penopang tegaknya pohonkeluarga justru memperkukuh keakuannya yang kerdilsebagai benalu. Laki-laki yang seharusnya menjadipelindung dan pengayom bagi istri dan anak-anakjustru menjadi benalu perusak yang menakutkan. Istridan anak-anak hampir dianggap sebagai bagian pohonyang bisa digeragoti untuk memenuhi naluri kebu-tuhannya sebagai benalu.

Page 265: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 52 5 52 5 52 5 52 5 5

Dengan mata kepala sendiri Abdul Jalil menyak-sikan betapa seorang bapak yang butuh uang denganbebas sewaktu-waktu menjual anak-anaknya kepadapedagang budak. Ia juga saksikan seorang suamidengan bebas menggadaikan istri sebagai taruhanjudi. Bahkan, tak jarang anak-anak kecil yang sejatinyahaus kasih sayang orang tua tiba-tiba dijadikan budakoleh bapaknya hanya untuk membayar utang.

Penasaran akibat menyaksikan kehidupan mereka,Abdul Jalil berusaha mengajak bicara beberapa lelakiyang begitu tega menggadaikan istri dan menjualanak. Hasilnya, Abdul Jalil mendapatkan penjelasanbetapa sesungguhnya para lelaki itu pun sejatinyatelah dibentuk oleh nilai-nilai yang mencetak merekamenjadi manusa berjiwa mati dan berpikiran tumpul.Nilai-nilai yang mereka anut telah mengatur keber-adaan mereka sebagai kawula sebuah kerajaan.Maksudnya, sesuai nilai-nilai yang mereka anut, parakawula yang tinggal di sebuah kerajaan adalah wargayang tidak memiliki hak apa pun atas suatu kehidup-an. Segala sesuatu yang terletak di permukaan dan didalam bumi mutlak milik raja; tanah, harta benda,anak, istri, keluarga, bahkan tubuh dan nyawa kawulasekalipun adalah milik raja.

Dengan nilai-nilai semacam itu maka seorang rajasewaktu-waktu dapat mengambil hak miliknya dansewaktu-waktu dapat pula membagi-bagi hak

Bumi Pasundan

Page 266: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 62 562 562 562 56

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

miliknya kepada mereka yang dikehendaki. Demikian-lah, dalam kehidupan nyata sang raja sewaktu-waktudapat mengambil anak-anak para kawula untukdijadikan gundik atau budak. Jika sang raja berencanamembangun bangunan baru atau menyelenggarakanupacara Bhairawa-Tantra maka anak-anak para kawulaakan diambil untuk dijadikan Tu-mbal dan korbanpersembahan. Celakanya, perilaku mengambil anak-anak kawula tidak hanya dilakukan oleh sang raja,tetapi dilakukan pula oleh keluarga dan kerabat sertapejabat tinggi yang mengitari raja.

Sebagian dari anak-anak kawula itu dibawa kekraton, ada yang dijadikan gundik dan jika beruntungnaik status menjadi selir. Namun, bagi yang tidakberuntung, tak jarang setelah “dipakai” mereka di-kembalikan kepada orang tuanya atau dijadikanhadiah kepada pejabat bawahan raja. Bahkan, seringpula mereka yang sudah “dipakai” akan diserahkankepada pengawas pelacuran (juru jalir) untuk di-karyakan. Jika sedang bernasib sial mereka dijadikanTu-mbal. Mereka selamanya tidak akan pernah bertemulagi dengan orang tuanya.

Tidak jarang saat sang raja pergi berburu ber-sama para pengiringnya dan menginap di daerahpedesaan, berceceran “benih” yang tak jelas asalusulnya apakah dari sang raja atau dari para penga-wal. Yang jelas, saat “benih” tercecer itu lahir sebagai

Page 267: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 72 5 72 5 72 5 72 5 7

bayi tidak ada yang pernah mengakui keberadaannya,apalagi mengurusi kelangsungan hidupnya. Itusebabnya, di berbagai desa yang sering dijadikanlintasan jalan oleh sang raja dan para ningrat dariPakuan Pajajaran ke Galuh Pakuan, tersebar beratus-ratus bahkan beribu-ribu anak desa yang sesungguh-nya berdarah biru tetapi statusnya kawula. Dengankenyataan seperti itu, sesungguhnya dapat dipahamikenapa para lelaki di desa-desa hidup begitu tak pedulibagaikan manusia tak berjiwa. Hati mereka sejatinyasudah mati dan otak mereka sudah dibuat tumpuloleh nilai-nilai yang mereka anut.

Tidak jauh berbeda dengan para kawula, parabangsawan yang dijumpai Abdul Jalil di Rajagaluhdan Sumedang Larang pun ternyata jiwanya sudahmati dan pikirannya tumpul. Namun, jika para kawulabernasib malang akibat menganut nilai-nilai laknatyang tidak memihak mereka, para bangsawan berdarahbiru menjadi manusia tak berjiwa yang berpikirantumpul justru akibat hidup dalam kemewahan, peng-hormatan, dan sanjungan berlebih-lebihan.

Setelah cukup menyaksikan kehidupan penghunipedalaman bumi Pasundan dengan nilai-nilai kawulayang dianutnya, Abdul Jalil menyimpulkan betapayang paling celaka dalam kehidupan penduduk bumiPasundan sesungguhnya adalah manusia berjeniskelamin perempuan. Baik perempuan dari kalangan

Bumi Pasundan

Page 268: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 82 5 82 5 82 5 82 5 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

kawula maupun bangsawan darah biru lazimnyamengalami nasib buruk yang menyedihkan. Merekabenar-benar ibarat benda tak berjiwa yang difungsi-kan hanya sebagai pemuas nafsu dan sarana mene-ruskan keturunan. Saat mereka tidak dapat meme-nuhi tugas, biasanya mereka akan dilempar sepertibangkai menjijikkan.

Puncak kepedihan Abdul Jalil menyaksikan ke-tidakberuntungan para perempuan Sunda justruterjadi saat ia melihat dengan mata kepala sendirinasib buruk yang dialami seorang perempuan darikalangan bangsawan darah biru. Seolah-olah dipaksaoleh suatu kekuatan gaib untuk menyaksikan berbagaipertunjukan awal yang memaparkan ketidakber-untungan para perempuan dari kalangan kawula, tiba-tiba Abdul Jalil seperti didorong oleh suatu kekuatandahsyat untuk menyaksikan pemandangan tragis yangmenimpa perempuan dari kalangan darah biru. Halmenyedihkan itu disaksikannya beberapa waktu seusaimemasang Tu-mbal di tepi timur Sungai Perahu(Sungai Cijarong) yang terletak di barat laut Cilamaya.

Usai menebar campuran tanah Karbala dan tanahKabhumian serta menamai tempat itu Dukuh LemahAbang, Abdul Jalil berjalan kaki diiringi tujuh orangsantri menuju arah barat. Sesampai di sebuah tempatbernama Tanjungpura, ia menyaksikan arak-arakanwarga yang sedang menggelandang seorang

Page 269: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 5 92 5 92 5 92 5 92 5 9

perempuan ke sebuah kobaran api unggun.Di atas tumpukan kayu yang berkobar itu terlihatsemacam menara bambu penuh hiasan yang sudahterbakar. Kemudian, dengan diiringi pembacaan man-tra-mantra oleh para pendeta, perempuan itudilemparkan ke dalam kobaran api.

Menyaksikan tubuh perempuan itu berkelojot-an meregang nyawa, Abdul Jalil merasakan darahnyamenggelegak panas. Tubuhnya menggigil. Napasnyatersengal-sengal. Pemandangan tragis itu benar-benarmenimbulkan luka di jiwanya. Ia tidak tahu kesalahanapa sesungguhnya yang telah dilakukan olehperempuan itu hingga harus menjalani nasib de-mikian buruk, dibakar hidup-hidup di tengah kobaranapi. Saat ia bertanya kepada seorang warga, betapaterkejut ia ketika diberi tahu bahwa perempuan yangdibakar itu adalah janda yang baru ditinggal matisuaminya. Menurut adat yang berlaku di kalangandarah biru sejak zaman kuno, untuk menunjukkanbakti dan kesetiaan istri maka seorang janda harusikut bela pati dengan membakar diri di atas api unggunbersama jenasah suaminya.

Tidak puas dengan jawaban yang diterimanya,Abdul Jalil kembali bertanya ini dan itu tentang jandayang baru saja dibakar itu. Ternyata, janda itu usianyamasih sangat muda sekitar lima belas tahun,sedangkan suaminya adalah lelaki tua berusia sekitar

Bumi Pasundan

Page 270: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 02 602 602 602 60

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

tujuh puluh tahun. Lelaki itu, sebagaimana bangsa-wan seumumnya, dikenal sebagai tukang kawin dantukang judi. Sama seperti lelaki Sunda yang lain,sehari-hari dia hanya tidur-tiduran di rumah sambilsesekali memandikan ayam aduan.

Tidak tahan menyaksikan pemandangan yangsangat menyakiti jiwanya, Abdul Jalil berdiri tegakmenghadap ke arah kobaran api. Dengan kepalatertunduk dan kedua tangan dikepal erat-erat ia me-ngertak gigi menahan gelegak perasaan. Ia tidak pedulidengan para pendeta yang membaca mantra didekatnya. Ia tidak peduli dengan orang-orang disekitar yang keheranan melihatnya. Ia berusaha me-nenggelamkan diri ke dalam relung-relung jiwanya,mengungkapkan keluh kesah hati nuraninya kepadaSang Pencipta.

“Wahai Rabb yang di genggaman-Mu nyawahamba-Mu ini berada! Wahai Rabb yang disebutdengan Nama al-Mudhill, al-Jabbâr, al-Mutakabbir, al-Qahhâr, al-Qâbidh, al-Khâfidh, al-Qawiy, al-Mumît, al-Muqtadir, al-Muntaqim, adh-Dhârr, sesungguhnya mataindriawi hamba-Mu ini tidak kuat menyaksikanpemandangan yang tergelar di hadapan hamba-Muitu. Sesungguhnya, hati nurani hamba-Mu ini tidakcukup kuat menanggung kepedihan menyaksikanpemandangan itu. Sungguh, hamba-Mu ini penuhdiliputi kelemahan dan ketidakberdayaan. Sungguh,

Page 271: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 12 6 12 6 12 6 12 6 1

hanya Engkau yang Mahaagung dan Mahaperkasatiada tandingan.”

“Wahai Rabb tempat jiwa hamba-Mu bergan-tung! Sesungguhnya, hamba-Mu ini tidak pernahmemohon kepada-Mu untuk kepentingan pribadi-nya karena Engkau Maha Mencukupi kebutuhan pri-badi hamba-Mu. Namun, wahai Rabb, kabulkanlahpermohonan hamba-Mu yang lemah ini: janganlahkiranya Engkau tunjukkan kepada hamba, saudarahamba, keluarga hamba, para pengikut hamba, dananak-anak keturunan hamba tentang pemandanganyang tak kuat hamba saksikan ini. Hapuskanlah segalakepahitan aturan bagi manusia yang memilukan hatinurani hamba. Sesungguhnya, tanpa upacara-upacaramengorbankan nyawa manusia, Keagungan danKemuliaan-Mu tidak akan berkurang. Karena itu, demirasa cinta hamba kepada Engkau, o Rabb segala Rabb,Rabb al-Arbâb, dan demi cinta-Mu kepada hamba,kabulkanlah permohonan hamba-Mu yang rendahini!”

Saat Abdul Jalil akan melanjutkan keluh kesahjiwanya dalam permohonan doa, tiba-tiba ia disadar-kan oleh rûh al-Haqq yang menyeruak dari relung-relung kedalaman jiwanya yang menghendakinyamembuka mata dan melihat kobaran api di depan-nya dengan pandangan bashîrah. Mengikuti sentuhanrûh al-Haqq, ia membuka mata. Kobaran api itu lenyap.

Bumi Pasundan

Page 272: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 22 6 22 6 22 6 22 6 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Tidak tampak sesuatu lagi. Yang tergelar di depannyahanya kehampaan.

Abdul Jalil tersentak kaget. Ia tersadar bahwasegala sesuatu yang terkait dengan penglihatanindriawi pada hakikatnya adalah bayangan maya belaka.Seiring kekagetannya, di tengah kehampaan itu iasaksikan kilasan cahaya berbentuk bulan sabit danbintang yang terang benderang. Kemudian melaluial-imâ’, cahaya berbentuk bulan sabit dan bintangcemerlang itu berbicara dengannya, jika diuraikan kedalam bahasa manusia berbunyi:

“Ketahuilah, o Abdul Jalil, bahwa Dia, yangengkau sebut dengan Nama al-Mudhill , al-Qahhâr , al-Mumît , al-Jabbâr, al-Qâbidh, adh-Dhâr r, al-Khâfidh adalah sama dalam hakikatdengan Dia, yang disebut dengan nama Syiwa,Bhairawa, Chandrasekara, Bhutaswara, Mahakala,Mahadewa, Girinatha, Mahaguru, yakni Satu PribadiIlahi dengan Sifat berbeda-beda, Pribadi Tunggal Ilahiyang disembah oleh segala bangsa dengan berbagaiNama. Sesungguhnya, segala keragaman nama-Nyaadalah Tunggal hakikatnya. Dan sesungguhnya, apayang engkau keluhkan dan engkau mohonkan kepada-Nya itu pasti akan dikabulkan. Sebab, tanpapermohonanmu pun sesungguhnya telah ditetapkanperubahan-perubahan dalam tata cara memujakeagungan dan kemuliaan-Nya.”

Page 273: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 32 6 32 6 32 6 32 6 3

“Ketahuilah, o Abdul Jalil, bahwa terbitnya bulansabit dan bintang yang bercahaya cemerlang sebagai-mana engkau saksikan tidak hanya memiliki maknaterbitnya Islam sebagai tatanan baru memuja Dia yangdisebut dengan nama Allah. Sebab, di balik terbitnyabulan sabit dan bintang sesungguhnya juga memilikimakna sebagai tatanan baru memuja Dia yang disebutdengan nama Chandrasekara (Sansekerta: Yang Ber-mahkota Bulan Sabit) dan Mahaguru Sang BintangBha (canopus). Ketahuilah, o Abdul Jalil, bahwa se-sungguhnya akan terjadi perubahan sehingga parapemuja Syiwa tidak perlu lagi menyembah Syiwalinggadalam bentuk batu. Sebab, Syiwa akan menempatkanlingga-Nya ke dalam hati para pemuja-Nya. Sesung-guhnya, Syiwa akan dapat ditemukan oleh siapa sajadi antara hamba-Nya yang memahami kulatattwa.”

Abdul Jalil melihat kilasan cahaya bulan sabitdan bintang itu berpendar-pendar menyilaukan. Se-saat setelah itu, semuanya lenyap. Ia kembali melihatkobaran api menjilat-jilat angkasa. Saat itulah rûh al-Haqq di kedalaman jiwanya menyuruhnya segerameninggalkan tempat itu. Abdul Jalil dengan diikutitujuh orang santri Giri Amparan Jati melanjutkanperjalanan, meninggalkan Tanjungpura dengan di-iringi pandangan heran penduduk yang mengikutiupacara bela pati.

Bumi Pasundan

Page 274: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 42 642 642 642 64

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Sungai Tarum (Citarum) memiliki makna pal-ing mendalam bagi penduduk bumi Pasundan. Darisungai inilah orang-orang dari negeri Pasir diBarunadwipa yang berkulit kuning dan dipimpinSang Purnawarman mendarat dan mendirikan Kera-jaan Tarumanagara. Purnawarman, sang pemimpin,kemudian menjadi maharaja Tarumanagara dengangelar Sri Purnawarman Bhimaparakramadhipa.

Sri Purnawarman adalah putera Bhagawan ManuManasya Sri Jayasinghawarman dan cucu Kundungga,Bhagawan Kumbhayoni. Ibunya bernama Sri Indari,puteri Sri Maharaja Dewawarman, maharajaSalakanagara.

Kedatangan Sri Purnawarman ke bumi Pasundansesungguhnya tidak terlepas dari ambisi saudarasepupunya, Sri Maharaja Mulawarman, maharajaKutai, yang berhasrat kuat memperluas wilayahkekuasaannya hingga Nusa Jawa. Mulawarman sendirisangat dicekam oleh hasrat tersembunyi di dalamdirinya untuk bisa mengikuti jejak leluhurnya,Sanghyang Baruna, sang pemersatu samudera raya.Akhirnya, setelah menggabungkan kekuatan militerPasir dan Kutai, berangkatlah bala tentara gabunganitu menyerbu Nusa Jawa. Beribu-ribu kapal danperahu berangkat dari Barunadwipa bagaikan barisanpasukan ulat memenuhi samudera.

Page 275: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 52 6 52 6 52 6 52 6 5

Menurut catatan orang-orang Jawa, mula-mulapasukan gabungan tersebut menggempur KerajaanMedang Gana yang dirajai Sri Maharaja Indra yangkedatonnya terletak di kaki Gunung Sumeru di Jawabagian timur. Namun, akibat perlawanan sengit dariMedang Gana, bala tentara dari Barunadwipa dapatdihalau kembali ke samudera.

Gagal mendarat di Medang Gana, bala tentaragabungan dari Barunadwipa menggempur MedangPura. Namun, Medang Pura melakukan perlawanansengit hingga bala tentara dari Barunadwipa kembaliberhasil dihalau ke arah samudera. Saat menyerbuMedang Prawa, bala tentara Barunadwipa mengalamikegagalan lagi. Dan akhirnya, bala tentara terpecahmenjadi dua. Pasukan dari Kutai kembali ke Baruna-dwipa karena mereka tidak melihat kemungkinanberhasil merebut Nusa Jawa yang dipertahankan mati-matian oleh penduduknya. Sementara itu, SriPurnawarman beserta pasukan Pasir yang tersisaternyata tidak menyerah. Ia bergerak terus ke arahbarat dan menjumpai tanah gambut berawa-rawa yangkeadaannya mirip dengan sebagian besar daerah dinegeri Pasir. Sri Purnawarman kemudian mendarat-kan pasukannya di muara sungai yang berawa-rawaitu. Bermula dari daerah di muara sungai itulah iamembangun pemukiman baru dengan menegakkankedaton di situ. Lantaran di sepanjang sungai itu

Bumi Pasundan

Page 276: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 62 6 62 662 662 66

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

terdapat banyak sekali pohon tarum maka kedatonitu dinamai Tarumanagara.

Setelah Tarumanagara semakin kuat, SriPurnawarman menggempur Kerajaan Aruteun yangkedatonnya terletak di tempuran Sungai Ciaruteundan Sungai Cisadana. Sri Maharaja Balya, maharajaAruteun, berhasil dikalahkan. Puterinya yang cantik,Bungatak Mangale-ngale, diperistri oleh SriPurnawarman dan diberi nama Pu Sanghyang Sri. SriPurnawarman kemudian memasukkan seluruh bekaswilayah Aruteun ke dalam wilayah Tarumanagara.

Setelah berkuasa selama tiga puluh tujuh tahun,Sri Purnawarman mangkat. Penggantinya adalah pu-teranya, Sri Maharaja Suryyawarman MahapurusaBhimaparakrama Hariwangsa Digwijayabhuanatala.Setelah berkuasa tiga puluh enam tahun, Sri Maha-raja Suryyawarman mangkat. Ia digantikan olehputeranya yang bergelar Sri CakrawarmanKroncaryadhipahanda BhimaparakramaninditaDigjayotunggadewa. Chakrawarman mangkat di-gantikan oleh puteranya, Sri Indrawarman. Ketika SriIndrawarman mangkat ia digantikan oleh SriKesariwarman. Saat Kesariwarman berkuasa,ia mengangkat adiknya, Singhawarman, menjadi rajamuda di negeri Panjalu di Jawa.

Sri Kesariwarman memiliki puteri bernamaSimha, sementara Singhawarman memiliki putera

Page 277: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 72 6 72 6 72 6 72 6 7

Bumi Pasundan

bernama Karttikeyasingha. Simha dan Karttikeya-singha kemudian menikah dan merintis tegaknyaKerajaan Kalingga yang termasyhur. Karttikeyasinghamenjadi maharaja Kalingga dengan gelar Sri Maha-raja Karrtikeyasingha Sang Nrpati Dewasimha. Simhamenjadi permaisuri. Ketika suaminya mengundur-kan diri sebagai pendeta, Simha menjadi penggantinyadengan gelar Sri Maharani Simha. Ibu kota Kalinggaterletak di Kepung dan puri kedatonnya di BogorPradah. Mereka berdua inilah leluhur raja-raja Sundadan raja-raja Jawa. Mereka memiliki empat orangputera-puteri, yaitu Anak Mas, Ken Limwa, PuKanwa, dan Juwa.

Menurut catatan, Anak Mas, putera mahkota yangdigelari Pradah Putra, kehilangan haknya atas takhtaKalingga karena melakukan kesalahan menginjak-injak pundi-pundi emas yang dipasang orang Arabhingga kakinya dipotong. Selanjutnya, Pradah Putradibuang ke Lwa Daya (Lodaya) di hutan Balitar danmenjadi seorang pendeta bhairawa. Ken Limwamenjadi raja di Kanjuruhan dengan gelar Sri Maha-raja Gajayana. Pu Kanwa menjadi raja di Purwwacaritadengan gelar Sri Mahapunggung. Juwa menjadi rajadi Madang Mataram dengan gelar Prabu Stri ParwatiTunggal Prthiwi.

Sungai Citarum, tempat Sri PurnawarmanBhimaparakramadhipa pertama kali mendarat ber-

Page 278: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 82 6 82 6 82 6 82 6 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

sama pasukannya, adalah saksi sejarah kehadiranorang-orang dari Barunadwipa yang sebagian besarberkulit kuning menjadi penghuni baru Nusa Jawa.Orang-orang Barunadwipa itulah yang menyebut dirisebagai wangsa dari negeri Galuh (Sansekerta: negeripermata, intan). Penghuni lama Nusa Jawa yang ber-kulit hitam terdesak ke selatan dan sebagian menying-kir ke timur atau menyeberang ke Suwarnadwipa.Namun, tidak kurang di antara penghuni lama NusaJawa itu kemudian menikah dengan para pendatangberkulit kuning dan beranak pinak tak terhitungjumlahnya.

Ketika memasuki pedalaman bumi Pasundansampai di daerah sebelah barat Tanjungpura, tepatnyadi barat Sungai Citarum, Abdul Jalil tiba-tiba meng-hentikan langkah. Entah ia paham entah tidak tentangsusur galur sejarah bahwa leluhur raja-raja Sunda danJawa saat kali pertama mendarat di Nusa Jawa adalahdi kawasan muara Sungai Citarum, namun bagaikanmendapat petunjuk dari alam gaib ia menebarkantanah di tempat itu. Kemudian, Abdul Jalilmenugaskan tujuh orang santri yang mengikutinyauntuk tinggal di situ sambil membaca susunan doayang dibuatnya. Tak berbeda dengan tempat ia telahmenebar Tu-mbal sebelumnya, tempat itu pundinamainya Dukuh Lemah Abang. Setelah itu, AbdulJalil berjalan lagi ke arah barat. Kali ini ia berjalanseorang diri.

Page 279: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 6 92 6 92 6 92 6 92 6 9

Bumi Pasundan

Sepanjang perjalanan ke arah barat itu ia sema-kin merasa seolah-olah tidak berada di alam duniamanusia. Ia yang selama berbelas tahun berada diBaghdad, kini seolah-olah sedang berada di negeriasing yang tidak pernah ia saksikan sebelumnya. Disepanjang perjalanan itu ia semakin merasa betapasesungguhnya kehidupan manusia yang dilihatnyasudah sangat menyedihkan. Penduduk di desa-desabukan hanya diisap dan ditindas oleh para bangsawan,melainkan dijadikan pula hinaan dan nistaan oleh or-ang-orang Majapahit yang datang dan melintas kedaerah itu.

Dalam perjalanan dari Tanjungpura ke arahselatan dengan tujuan asrama Rishi Samsitawratahyang terletak di kaki Gunung Kamula (Pangrango),Abdul Jalil singgah di Kahuripan (Cileungsi). Tanpasengaja ia menyaksikan pemandangan yangmengagetkan hati. Saat itu ia melihat seorang laki-laki sedang menghunus keris sambil memaki-makidalam bahasa Jawa. Di depan laki-laki itu terlihatseorang laki-laki tua sedang bersujud dengan tubuhmenggigil memohon ampun sambil mengangkat-angkat kedua tangannya ke atas. Abdul Jalil tidak tahuada persoalan apa di antara kedua orang itu. Hanyasaja, sebagai sesama manusia ia tergerak untuk me-lerai laki-laki Majapahit yang mulai terlihat gelap mataitu.

Page 280: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 02 702 702 702 70

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Niat baiknya ternyata membuat marah laki-lakiMajapahit itu. Tanpa berkata ba atau bu laki-laki itusekonyong-konyong menikam Abdul Jalil dengankerisnya. Mendapat serangan mendadak, Abdul Jalilmenghindar dengan memiringkan tubuh. Kemudian,dengan gerak refleks tangan kanannya menerkambahu laki-laki Majapahit itu. Dan, dengan gerakrefleks pula Abdul Jalil mengempaskan tubuh laki-laki itu ke samping.

Tubuh laki-laki Majapahit yang diempaskannyaterlempar keras ke rimbunan semak-semak denganjarak sekitar sepuluh tombak. Abdul Jalil terpekikkaget karena ia tidak pernah menduga bakal mampumelempar tubuh manusia sejauh itu. Sebaliknya, laki-laki itu tanpa bisa memekik langsung pingsan diantara semak-semak. Dalam waktu sekejap Abdul Jalilsudah dikerumuni puluhan penduduk yang bersujuddan menyampaikan terima kasih karena telahmenolong petani tua itu. Rupanya, sejak semula sudahbanyak penduduk yang menyaksikan namun tidakberani melibatkan diri atau sekadar menolong.

Abdul Jalil terheran-heran dengan sikap pen-duduk yang begitu takut dengan orang Majapahit. Iamenduga laki-laki itu tentu seorang jawara atau begalyang ditakuti. Namun, setelah bertanya ini dan itubarulah ia paham bahwa laki-laki Majapahit itusesungguhnya hanya pedagang keliling biasa.

Page 281: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 12 7 12 7 12 7 12 7 1

Bumi Pasundan

Berdasarkan cerita penduduk, ia baru tahu bahwaorang-orang Majapahit sejak lama sangat ditakuti dibumi Pasundan karena mereka suka sekalimembunuh orang gara-gara urusan sepele.Petani tua tadi, misalnya, dianggap sebagaibinatang rendah yang patut dibunuh karenatelah menghina orang Majapahit. Alasannya,petani tua itu telah berani berjalan di ataspematang sawah yang terletak lebih tinggi dari tempatorang Majapahit itu berjalan.

“Hanya karena petani itu berjalan di pematangyang lebih tinggi maka dia sudah dianggap meng-hina dan patut dibunuh?” tanya Abdul Jalil terheran-heran.

“Hal itu dianggap melanggar sopan santunMajapahit, Gusti.”

“Bagaimana jika saat dia berjalan lalu kaliansedang memetik kelapa di atasnya?”

“Kami tentu akan dibunuh juga, Gusti.”

“Apakah kalian melihat peraturan yang dibuatorang-orang Majapahit itu adil?”

“Tentu saja tidak, Gusti.”

“Kenapa kalian tidak menentang dan melawanmereka?”

Page 282: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 22 7 22 7 22 7 22 7 2

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

“Kami tidak berani, Gusti.”

“Kenapa tidak berani? Bukankah kalian jugapunya raja yang melindungi kalian?”

“Raja kami juga tidak berani melawan mereka,Gusti.”

“Kenapa demikian?”

“Menurut dongengan orang tua kami, zaman da-hulu kakek buyut raja yang sekarang, yang dianggapmelanggar tata krama orang Majapahit, telah dijatuhihukuman bunuh. Raja beserta seluruh keluarga danprajurit dibunuh oleh patih raja Majapahit, Gusti.”

Abdul Jalil menarik napas panjang. Ia menyuruhmereka berdiri. “Jangan kalian bersujud kepada sesamamanusia. Jika nanti orang Majapahit itu siuman, kata-kan kepadanya jika aku, Abdul Jalil, adalah orang asalKuta Caruban. Katakan juga kepadanya, jika aku, or-ang yang melempar dia, adalah putera Yang DipertuanCaruban Larang, Sri Mangana. Jika dia tidak terima,suruh dia mencari aku.”

“Terima kasih, Gusti.” Orang-orang itu berkataserentak sambil bersujud lagi. Abdul Jalil kembalimenarik napas dan kemudian bergegas meninggalkanpenduduk yang masih bersujud.

Page 283: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 32 7 32 7 32 7 32 7 3

Bumi Pasundan

Di antara hamparan hutan dan perbukitan yangmembentang antara kutaraja Pakuan Pajajaran danGunung Kamula (Pangrango), tempat asrama RishiSamsitawratah berada, terdapat bekas reruntuhanbatu-batu di sebuah lereng yang dijalari akar-akarpepohonan raksasa yang tegak menjulang di tengahrimbunan semak dan belukar. Sekalipun reruntuhanitu tidak jauh dari jalan ke asrama, tidak ada orangyang memedulikannya. Bahkan, saat Abdul Jalilmenjadi penghuni asrama tak sedikit pun pikirannyatergerak untuk mengetahui reruntuhan itu.

Kini, setelah melanglang buana dengan berbagaipengalaman hidup yang menakjubkan, ia barumenyadari bahwa reruntuhan batu itu sesungguhnyabekas tempat pemujaan Tu-han yang dilakukan olehpara ra-Tu dan kalangan Tu-gul. Tumpukan batu itubertingkat tiga dan melingkar di lereng bukit. Di atastumpukan batu terdapat tanah datar dengansebongkah batu besar yang tidak dipahat terletak ditengahnya. Dulu kala di tempat itu mestinya orang-orang duduk berderet-deret menghadap kebongkahan batu sambil bersujud (tondhem) memujaSanghyang Tunggal.

Setelah beberapa lama berdiri memandangreruntuhan bekas pemujaan itu, Abdul Jalil dudukdi atas sebongkah batu yang terletak di bawah pohonbesar sejenis randu alas. Sambil menyandarkan

Page 284: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 42 742 742 742 74

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

punggung ke batang pohon, ia melayangkan pikiranke rentangan perjalanannya selama memasukipedalaman bumi Pasundan. Betapa sepanjangperjalanan itu sesungguhnya ia telah berpikirsangat keras tentang kemungkinan-kemung-kinan apa yang bisa dilakukannya untuk membang-kitkan kembali kepercayaan diri orang-orang Sunda.

Mereka, orang-orang Sunda, ujar Abdul Jalildalam hati, adalah kumpulan manusia yang selamaseabad lebih melarikan diri dari kenyataan dankemudian terperangkap ke dalam dunia maya yangpenuh diliputi bayangan dan mimpi menakutkan.Mereka adalah kawanan manusia yang jiwanya sudahmati dan pikirannya tumpul akibat ditindas dandijajah oleh nilai-nilai yang menista harkat danmartabat manusia. Mereka adalah orang-orang kalahyang berusaha menghibur diri dengan cara melarikandiri dari kenyataan hidup dan membangun dunianyasendiri dengan mimpi-mimpi kosong tanpa makna.

Saat merenung dan tanpa sadar memandangbongkahan batu di atas reruntuhan itu, Abdul Jalilteringat pada Dang Hyang Semar. Seketika ia terilhamioleh sosok nabi dari zaman purba yang terkenalsebagai manusia gagah berani yang tidak pernahtunduk pada kekuasaan siapa pun kecuali SanghyangTaya. Dang Hyang Semarlah manusia purba yangberhasil menyingsingkan rasa takut dari jiwanya dan

Page 285: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 52 7 52 7 52 7 52 7 5

Bumi Pasundan

termasyhur sebagai pelawan dan penakluk dewa-dewa.Dang Hyang Semar-lah manusia yang dikenal tetapteguh memegang keyakinannya, meski keyakinannyaitu berbeda dengan raja-raja. Dia manusia yang maumerendahkan diri, namun juga tidak suka meninggi-kan diri. Dan, meski berkali-kali berhasil menakluk-kan dewa-dewa, dia membenci orang-orang yangbersujud kepadanya.

Sambil membayangkan Dang Hyang Semar,pikiran Abdul Jalil melayang pada sosok NabiMuhammad, leluhurnya. Ia merasa di antara keduanyasesungguhnya memiliki banyak kemiripan karenamereka berdua adalah nabi-nabi suci. Jika Dang HyangSemar dikenal sebagai manusia yang mengalahkandewa-dewa dan bahkan menundukkan Nini Permoni,penguasa Pasetran Gandalayu, jelmaan BhattariDurga, maka Muhammad pun sesungguhnya bisadisebut sebagai manusia penakluk dewa-dewa, baikdewa bernama Hubal, Latta, Uzza, Manat, maupundewa yang lain. Baik Dang Hyang Semar maupunMuhammad, utusan Tuhan Yang Tunggal, Yang TakTerbayangkan, Tak Tergambarkan, Tak Terjangkau,dikenal sebagai adimanusia-adimanusia yangmenolak disembahsujudi sesama manusia.

Abdul Jalil sadar bahwa hanya dengan mene-ladani dua sosok adimanusia itulah ia akan dapatmewujudkan harapannya untuk membangun tatanan

Page 286: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 62 7 62 7 62 7 62 7 6

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

baru masyarakat, sekumpulan manusia yang memilikilatar asal usul berbeda tetapi disatukan oleh rasasenasib dan sepenanggungan serta saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang merekasepakati. Ya, sebuah kehidupan baru di mana pribadi-pribadi memiliki hak-hak untuk memiliki sesuatusebatas tidak melanggar hak-hak orang lain. Dantentunya, pikir Abdul Jalil, ia pun pada akhirnya akanmengalami nasib seperti Dang Hyang Semar dan NabiMuhammad, yakni berbenturan dengan pihak-pihakyang merasa dirugikan oleh lahirnya masyarakattersebut.

Abdul Jalil sadar kemungkinan bagi dirinyauntuk bisa berhasil mewujudkan masyarakat sangatkecil dibandingkan dengan keberhasilan Dang HyangSemar dan Nabi Muhammad. Sebab, selain sadarbahwa dirinya bukan nabi, ia juga sadar tidak cukupkuat mendapatkan dukungan dari orang-orang yangmemiliki jiwa merdeka, yaitu jiwa bangsa pemenang.Ia sadar-sesadar-sadarnya bahwa keberadaan paraAlawiyin yang menjadi penyebar agama Islam di bumiPasundan adalah keberadaan manusia-manusia kalah;yang sering kali harus menyembunyikan jati diri dangampang berkompromi dengan alasan-alasanmelakukan taqiyyah. Sementara, para penyebar Islamdari Campa pun bukanlah manusia yang berjiwamerdeka yang muncul dari bangsa pemenang; mereka

Page 287: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 72 7 72 7 72 7 72 7 7

Bumi Pasundan

adalah para pelarian dari negeri yang dikalahkan danditaklukkan bangsa Vietnam.

Menyadari keberadaan dirinya yang dikelilingikumpulan manusia kalah, entah orang-orang Sunda,entah golongan Alawiyin, dan entah para alim asalCampa, Abdul Jalil sempat goyah. Namun setelahmerenung-renung, terutama setelah terilhami olehperjuangan Dang Hyang Semar dan Muhammad, iaakhirnya memutuskan untuk tetap berjuangmewujudkan gagasannya mengubah dan memper-baharui tatanan lama kawula menjadi tatanan barumasyarakat. Ia sadar bahwa satu-satunya kemungkinanyang bisa dijadikan gantungan harapan untuk me-wujudkan cita-citanya hanyalah ayahanda asuhnya, SriMangana, Yang Dipertuan Caruban Larang. SriMangana bukan saja satu sosok bercitra manusiamerdeka, melainkan juga manusia berjiwa pemenangdalam setiap pergulatan hidup. Mudah-mudahandengan bantuan dan dukungan yang tulus dari SriMangana, ujar Abdul Jalil dalam hati, akan lahirsebuah bangsa baru dengan nilai-nilai tatanan baruyang tumbuh dan berkembang dari sekumpulanpribadi-pribadi merdeka yang disebut masyarakat.

Page 288: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 82 7 82 7 82 7 82 7 8

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

Page 289: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 7 92 7 92 7 92 7 92 7 9

Biodata Penulis

Agus Sunyoto, Drs., M.Pd., dilahirkan diSurabaya, 21 Agustus 1959. Pendidikan S1 disele-saikan di Jurusan Seni Rupa, FPBS IKIP Surabayatahun 1985. Magister Kependidikan diselesaikantahun 1990 di Fakultas Pascasarjana IKIP Malangbidang Pendidikan Luar Sekolah.

Pengalaman kerja diawali sebagai kolumnis sejak1984. Tahun 1986-1989 menjadi wartawan Jawa Pos.Setelah keluar dan menjadi wartawan free-lance, seringmenulis novel dan artikel di Jawa Pos, Surabaya Post,Surya, Republika, dan Merdeka. Sejak tahun 1990-an mulai aktif di LSM serta melakukan penelitiansosial dan sejarah. Hasil penelitian ditulis dalambentuk laporan ilmiah atau dituangkan dalam bentuknovel.

Karya-karyanya yang sudah diterbitkan dalambentuk buku adalah: Sumo Bawuk (Jawa Pos,1987);Sunan Ampel: Taktik dan Strategi Dakwah Islam diJawa (LPLI Sunan Ampel,1990); Penelitian Kualita-tif dalam Ilmu Sosial dan Keagamaan (Kalimasaha-

Page 290: ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc · 2018. 7. 19. · Title ×ÿ æ 1PåÇ Á£1G3R!¬¬à§íÎ D ×Fc Author ©µÌ Á"3vtE zþf{éí 3$ßð» º fæ Created Date: ïÞ

2 8 02 8 02 8 02 8 02 8 0

Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar

da,1994); Banser Ber jihad Melawan PKI (LKP GPAnsor Jatim,1995); Darul Arqam: Gerakan MesianikMelayu (Kalimasahada, 1996); Wisata Sejarah Kabu-paten Malang (Lingkaran Studi Kebudayaan,1999);Pesona Wisata Sejarah Kabupaten Malang (PemkabMalang, 2001).

Karya-karya fiksinya banyak dipublikasikandalam bentuk cerita bersambung, antara lain di JawaPos: Anak-Anak Tuhan (1985); Orang-Orang BawahTanah (1985); Ki Ageng Badar Wonosobo (1986);Khatra (1987); Hizbul Khofi (1987); Khatraat (1987);Gembong Kertapati (1988); Vi Daevo Datom (1988);Angela (1989); Bait al-Jauhar (1990); Angin Perubahan(1990). Di harian sore Surabaya Post: Sastra HajendraPangruwat Diyu (1989); Kabban Habbakuk (1990);Misteri di Snelius (1992); Kabut Kematian Nattayya(1994); Daeng Sekara (1994-1995); Sang Sarjana(1996); Jimat (1997). Di harian Surya: Dajjal (1993).Di Radar Kediri: Babad Janggala-Panjalu dengan epi-sode: (1) Rahuwahana Tattwa, (2) Ratu Niwataka-waca, (3) Ajisaka dan Dewata Cahangkara, (4) TitisanDarah Baruna. Di harian Bangsa: Suluk Abdul Jalil(2002).