word pbl forensik.docx

13
SKENARIO 1.7 Seorang wanita 48 tahun dibawa ke PUSKESMAS diantar oleh polisi. Ia mengalami luka pada kaki kanannya setelah jatuh dari tangga besi di tempat kerjanya. Akan tetapi, karyawan lain menyatakan bahwa ia sempat melihat wanita tersebut terlibat pertengkaran dengan karyawan lain dan kemudian terjatuh. PERTANYAAN: 1. Jelaskan patomekanisme luka atau trauma menggunakan pengetahuannya tentang histologi anatomi dan fisiologi tubuh manusia! 2. Dekskripsikan karakteristik luka pada scenario! 3. Jelaskan karakteristik kemungkinan agen penyebab luka! 4. Jelaskan keparahan / derajat luka sesuai dengan yang berlaku! 5. Tentukan penyebab kerusakan paling mungkin (MCOD) menggunakan pendekatan Proximus Mortis ( PMA ) dari luka / trauma! JAWABAN: 1. Jelaskan patomekanisme luka atau trauma menggunakan pengetahuannya tentang histologi anatomi dan fisiologi tubuh manusia! Jawab: 1

Upload: asry-wahid

Post on 10-Apr-2016

36 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Word PBL forensik.docx

SKENARIO 1.7

Seorang wanita 48 tahun dibawa ke PUSKESMAS diantar oleh polisi. Ia

mengalami luka pada kaki kanannya setelah jatuh dari tangga besi di tempat

kerjanya. Akan tetapi, karyawan lain menyatakan bahwa ia sempat melihat wanita

tersebut terlibat pertengkaran dengan karyawan lain dan kemudian terjatuh.

PERTANYAAN:

1. Jelaskan patomekanisme luka atau trauma menggunakan pengetahuannya

tentang histologi anatomi dan fisiologi tubuh manusia!

2. Dekskripsikan karakteristik luka pada scenario!

3. Jelaskan karakteristik kemungkinan agen penyebab luka!

4. Jelaskan keparahan / derajat luka sesuai dengan yang berlaku!

5. Tentukan penyebab kerusakan paling mungkin (MCOD) menggunakan

pendekatan Proximus Mortis ( PMA ) dari luka / trauma!

JAWABAN:

1. Jelaskan patomekanisme luka atau trauma menggunakan pengetahuannya

tentang histologi anatomi dan fisiologi tubuh manusia!

Jawab:

Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya

dengan lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 m2 dengan

berat kira-kira 15% dari berat badannya.

A. ANATOMI KULIT:

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :

1. Lapisan epidermis atau kutikel

2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)

3. Lap[isan subkutis (hypodermis)

Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan hypodermis,

namun dermis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya

sel atau jaringan lemak.

1

Page 2: Word PBL forensik.docx

1. Lapisan epidermis terdiri atas :

a. Stratum korneum adalah lapisan terluar dan terdiri dari beberapa

lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya

telah berubah menjadi eratin.

b. Stratum lucidum tepat dibawah stratum korneum, terdiri dari sel-

sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi

protein yang disebut elidien. Nampak jelas pada telapak tangan dan

kaki.

c. Stratum granulosum (keratohialin) merupakan 2-3 lapis sel gepeng

dengan sitoplasma berbutir kasar (keratohialin) dan terdapat inti

diantaranya .

d. Stratum spinosum merupakan lapisan sel yang berbetuk polygonal

yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis,

protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan

inti terletak ditengah.

e. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun

vertical pada perbatasan dermo-epidermal. Sel ini mengalami

proses mitosis dan berfungsi reproduktif dan terdiri atas 2 lapis sel

yakni sel berbentuk kolumnair dan seel pembentuk melanin.

Gambar 1. Lapisan epidermis

2

Page 3: Word PBL forensik.docx

2. Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal

dari epidermis. Secara garis besar terdiri atas :

a. Pars papillare yaitu bagian yang menonjol keepidermis berisi

ujung serabut saraf dan pembuluh darah

b. Pars retikulare yaitu bagian meonjol kearah subcutan terdiri

atas serabut-serabut penunjang misalnya kolagen , elastin dan

retikulin. Dasar matriks biasanya terdiri atas cairan kental

asam hialuronat dan kondritin sulfat serta fibroblast.

Gambar 1. Lapisan dermis

3. Lapisan subcutis adalah kelanjutan dermis terdiri atas jaringan ikat

longgar berisi sel lemak didalamnya yang merupakan sel bulat, besar,

dengan inti terdesak kepinggir sitoplasma lemak yang bertambah.

Gambar 3. Lapisan subcutis

3

Page 4: Word PBL forensik.docx

B. FISIOLOGI KULIT

Fungsi utama kulit antara lain :

1. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuhna terhadap

gangguan fisis dan mekanik. Hal ini dimungkinkan karena

adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-

serabut jaringan penunjang yang berperanan sebagai pelindung

terhadap gangguan fisis. Sedangkan melanosis berperan dalam

melindungi kulit dari pajanan sinar matahari

2. Fungsi absorsi, kkulit yang sehat tidak mudah menyerap air,

larutan dan benda padat tapi cairan yang lebih mudah menguap

dan diserap serta larut dalam lemak. Permeabilitas kulit

terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit mengambil

fungsi respirasi. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah

antar sel.

3. Fungsi ekskresi, kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak

berguna lagi berupa NaCl, urea, asam urat, ammonia.

4. Fungsi presepsi,hal ini dimungkinkan kulit mengandung ujung

saraf sensorik di dermis dan subcutis.

5. Fungsi termoregulasi, kulit melakukan peran ini dengan cara

mengeluarkan keringat dan vasokontriksi atau vasodilatasi

pembuluh darah, mengingat kulit kayak an pembuluh darah.

6. Fungsi pembentuk pigmen, sel pembentuk pigemen atau

melanosit terletak dilapisan basale dan sel ini berasal dari rigi

saraf

7. Fungsi keratinisasi, lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jeis

sel utama yaitu keratinosit, sel langhans dan melanosit.

8. Fungsi pembentukan vitamin D, dimungkinkan dengan

mengubah 7 dihidroksi kolestrol dengan bantuan sinar matahari.

4

Page 5: Word PBL forensik.docx

C. PATOMEKANISME LUKA ATAU TRAUMA

Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit.

Luka juga diartikan sebagai kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa

membran dan tulang atau organ tubuh lain. Ketika luka timbul,

beberapa efek akan muncul :

1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

2. Respon stres simpatis

3. Perdarahan dan pembekuan darah

4. Kontaminasi bakteri

5. Kematian sel.

Berdasarkan mekanisme luka, maka luka dapat dibagi menjadi

luka insisi, memar, lecet, gores (robek), tusuk, tembus, dan luka bakar.

Dari skenario diketahui bahwa kemungkinan luka yang terjadi yaitu

luka robek.

Luka tersebut terletak pada kaki kanan. Oleh karena luka-luka

tersebut terjadi pada kulit, maka kita perlu memahami tentang anatomi

kulit. Selain anatomi, kita juga harus memahami tentang fisiologi dan

histologi dari suatu luka. Bila terjadi luka, maka akan berlangsung

tahap-tahap berikut :

30 menit - 4 jam, terjadi pengumpulan leukosit pada luka,

4-12 jam, terjadi pembengkakan endotel atau udem jaringan.

12-24 jam, terjadi peningkatan jumlah makrofag dan dimulai

pembersihan jaringan mati.

24-72 jam terjadi peningkatan jumlah leukosit sampai

maksimal 48 jam, perbaikan dimulai fibroblas muncul,

pembuluh darah baru terbentuk untuk membentuk granulasi, 3-

6 hari terlihat epidermis mulai tumbuh,

10-15 hari epidermis menjadi tipis & datar, minggu-bulan

mulai terbentuk jaringan Granulasi berlanjut (proses

penyembuhan).

5

Page 6: Word PBL forensik.docx

2. Dekskripsikan karakteristik luka pada scenario!

Jawab:

1. Jumlah luka : satu buah luka

2. Lokasi luka : malleolus lateralis

3. Bentuk luka : bentuk luka tidak teratur

4. Ukuran luka : panjang : tidak dapat dinilai

lebar : tidak dapat dinilai

kedalaman : tidak dapat dinilai

5. Sifat Luka :

a. Garis batas luka, meliputi:

- Bentuk : tidak teratur

- Tepi : tidak rata

- Sudut luka : lebih dari dua

b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:

- Jembatan jaringan : tidak dapat dinilai

- Dasar luka : berwarna hitam

c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi:

- Memar : Ada

3. Jelaskan karakteristik kemungkinan agen penyebab luka!

Jawab:

Dari foto yang ada pada skenario, kemungkinan luka yang terjadi

disebabkan karena kekerasan benda tumpul dengan permukaan yang kasar.

4. Menjelaskan keparahan / derajat sesuai dengan yang berlaku

Jawab :

a) Derajat 1 : Berdasarkan ketentuan dalam KUHAP penganiayaan

ringan adalah penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau

halanagan untuk menjalankan jabatan atau pekerjaan sebagaimana

bunyi pasal 352 KUHAP. Umumnya yang dianggap sebagai hasil

6

Page 7: Word PBL forensik.docx

dari penganiayaan ringan adalah korban dengan tanpa luka atau

dengan luka lecet atau memar kecil dilokasi tidak berbahaya atau

yang tidak menurunkan fungsi alat tubuh tertentu. Luka-luka

tersebut kita masukkan kedalam kategori luka ringan atau luka

derajat 1.

b) Derajat 2 : KUHAP tidak menjelaskan apa yang disebut dengan

penagniayaan tetapi jurisprudensi Hoge Raad tanggal 25 juni 1894

menjelaskan bahwa menganiayaya adalah dengan sengaja

menimbulkan sakit atau luka. Yang penting bagi dokter

menentukan keadaan yang bagaimanakah yang dimaksud dengan

sakit atau luka. Oleh karena batasab luka ringan sudah disebutkan

diatas, makan semua keadaan yang lebih berat dari luka ringan

dimasukkan kedalam batasan sakit atau luka, selanjutnya dokter

tinggal membaginya kedalam kategori luka seadang (luka derajat

2) dan luka berat (luka derajat 3)

c) Derajat 3 : KUHAP Pasal 90 telah memberikan batasan tentang

luka berat, yaitu : jatuh sakit atau menedapat luka yang tidak

member harapan akan sembuh sama sekali, atau yang

menimbulkan bahaya maut : yang menyebabkan seseorang terus

menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas jabatan atau

pekerjaan pencahariannya, yang menyebabkan kehilangan salah

satu panca indera, yang menimbulkan cacat berat (verminking),

yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuh, terganggu daya

pikir selama empat minggu.

7

Page 8: Word PBL forensik.docx

5. Tentukan penyebab kerusakan paling mungkin (MCOD) menggunakan

pendekatan Proximus Mortis ( PMA ) dari luka / trauma!

Jawab:

Dalam menentukan penyebab kerusakan yang paling mungkin (MCOD)

dengan menggunakan pendekatan Proximus Mortis (PMA) pada kejadian

ini, maka kita harus melakukan beberapa pemeriksaan. Dari skenario kita

bisa membuat suatu hipotesa atau suatu kemungkinan bahwa dari penyebab

dasar trauma pada daerah kaki kanan bagian lateral dapat mengakibatkan

kerusakan dengan urutan patomekanisme sebagai berikut

DAMAGE: Luka robek pada kaki kanan

1a Kerusakan jaringan kulit dan pembuluh darah

2a Trauma tumpul pada kaki kanan bagian luar

8

Page 9: Word PBL forensik.docx

Referensi :

Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda dkk, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

Ed.6, Jakarta: 2013, FKUI

dr. Abdul Mun’in Idris. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik

Edisi pertama

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik - FKUH

9