what does cost really mean critical review

2
What Does Cost Really Mean ? Istilah cost memang mempunyai banyak arti. Banyak yang menerjemahkan cost sebagai biaya, harga pokok, harga perolehan, dan bahkan ada yang menggunakan beban. Akan tetapi, penerjemahan kata cost itu sendiri masih sangat rancu dan menimbulkan kebingungan. Biaya lebih merupakan wadah (objek) daripada pengukur, sedangkan harga perolehan juga tidak dapat digunakan sebagai kata sepadan cost karena harga perolehan hanya berlaku untuk menunjuk cost pada saat terjadinya Seperti yang diungkapkan pak Suwardjono, cost merupakan hasil pengukuran dalam unit moneter suatu objek dan cost tercipta karena adanya kejadian ekonomik. Sebagai dasar pengukuran, cost tidak mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal yang negatif atau merugikan. Cost haruslah dipandang sebagai suatu pengertian yang netral atau generik. Cost Accounting sendiri tidak dapat lagi diartikan sebagai akuntansi biaya karena cost accounting mempunyai pengertian yang lebih luas dari sekedar menghitung biaya. Hal ini dapat menimbulkan pemahaman bahwa cost accounting hanya sekedar menghitung biaya saja. Saya pun jujur sebelum membaca artikel milik Pak Suwardjono beranggapan bahwa cost accounting hanya sekedar menghitung biaya yang diperlukan dalam sebuah produksi. Pandangan baru dari Pak Suwardjono menurut saya sangat menarik, karena penggunaan kata biaya, harga pokok, harga perolehan, atau pun beban saya rasa masih tidak pas untuk mengartikan cost pada bahan olah akuntansi untuk menghasilkan informasi kuantitatif. Gagasan penggunaan suatu kata baru untuk menjadi kata sepadan cost saya rasa cukup baik untuk menjadi jalan keluar permasalahan ini. Kata “kos” dapat digunakan untuk menghindari kerancuan dari istilah biaya, harga pokok, harga perolehan, maupun beban Istilah alternatif (kos) yang di tawarkan Pak Suwardjono mungkin memang belum diterima oleh masyarakat luas, tetapi saya Muhammad Fahlevi Fitrananda 13/349638/EK/19541

Upload: levifitrananda

Post on 17-Jan-2016

516 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

my own critical review of what does cost really mean, in accounting perspective

TRANSCRIPT

Page 1: What Does Cost Really Mean Critical Review

What Does Cost Really Mean ?

Istilah cost memang mempunyai banyak arti. Banyak yang menerjemahkan cost sebagai biaya, harga pokok, harga perolehan, dan bahkan ada yang menggunakan beban. Akan tetapi, penerjemahan kata cost itu sendiri masih sangat rancu dan menimbulkan kebingungan. Biaya lebih merupakan wadah (objek) daripada pengukur, sedangkan harga perolehan juga tidak dapat digunakan sebagai kata sepadan cost karena harga perolehan hanya berlaku untuk menunjuk cost pada saat terjadinya

Seperti yang diungkapkan pak Suwardjono, cost merupakan hasil pengukuran dalam unit moneter suatu objek dan cost tercipta karena adanya kejadian ekonomik. Sebagai dasar pengukuran, cost tidak mempunyai konotasi sebagai sesuatu hal yang negatif atau merugikan. Cost haruslah dipandang sebagai suatu pengertian yang netral atau generik.

Cost Accounting sendiri tidak dapat lagi diartikan sebagai akuntansi biaya karena cost accounting mempunyai pengertian yang lebih luas dari sekedar menghitung biaya. Hal ini dapat menimbulkan pemahaman bahwa cost accounting hanya sekedar menghitung biaya saja. Saya pun jujur sebelum membaca artikel milik Pak Suwardjono beranggapan bahwa cost accounting hanya sekedar menghitung biaya yang diperlukan dalam sebuah produksi.

Pandangan baru dari Pak Suwardjono menurut saya sangat menarik, karena penggunaan kata biaya, harga pokok, harga perolehan, atau pun beban saya rasa masih tidak pas untuk mengartikan cost pada bahan olah akuntansi untuk menghasilkan informasi kuantitatif. Gagasan penggunaan suatu kata baru untuk menjadi kata sepadan cost saya rasa cukup baik untuk menjadi jalan keluar permasalahan ini. Kata “kos” dapat digunakan untuk menghindari kerancuan dari istilah biaya, harga pokok, harga perolehan, maupun beban

Istilah alternatif (kos) yang di tawarkan Pak Suwardjono mungkin memang belum diterima oleh masyarakat luas, tetapi saya rasa apabila dilakukan pendalaman lebih lanjut oleh para ahli dan akademisi akan ada jalan keluar untuk masalah kerancuan ini.

Semoga kedepannya kata sepadan untuk cost tidak lagi menimbulkan kerancuan dan kebingungan, karena hal ini menurut saya akan mempersulit proses pembelajaran dan menimbulkan kebingungan saat belajar menggunakan beberapa sumber yang bahasanya berbeda (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia).

Muhammad Fahlevi Fitrananda 13/349638/EK/19541