wettabilitas
DESCRIPTION
ilmuTRANSCRIPT
![Page 1: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tentang mekanika
reservoar telah berkembang pesat. Ilmu mekanika reservoir telah banyak memberikan
kontribusi terhadap aspek kehidupan manusia. Karena aplikasinya banyak digunakan
dalam suatu industri dunia perminyakan.
Pengetahuan mengenai sifat fisik batuan reservoir sangat diperlukan dalam bidang
dunia perminyakan. Apabila kita telah memahami mengenai sifat fisik batuan
reservoir maka kita akan mudah mengaplikasikannya kedalam dunia perminyakan
dan mendesain alat-alat yang sesuai akan sifat fisik dari batuan reservoir tersebut,
agar fluida mudah untuk dikeluarkan dari perut bumi. Dan dari semua batuan tidak
semua batuan bias dialiri oleh fluida maka itu batuan yang bisa dialiri fluida yaitu
batuan reservoir.
Didalam dunia perminyakan kita harus mengetahui ilmu-ilmu tersebut. Ilmu
tersebut merupakan dasar dalam orang yang akan berkesinambungan berkerja
diidustri perminyakan. Untuk itu sebagai mahasiswa perminyakan pengetahuan
tersebut merupakan pengetahuan wajib untuk diketahui.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa itu wettabilitas?
![Page 2: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan wettabilitas
![Page 3: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wettabilitas ( Derajat Kebasaan)
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk
dibasahi oleh fasa fluida, jika diberikan dua difluida yang tak saling campur
(immisible). Pada bidang antar muka cairan dengan benda padat terjadi gaya
terik-menarik antara cairan dengan benda padat (gaya adhesi), yang
merupakan faktor dari tegangan permukaan antara fluida dan batuan. Dalam
sistem reservoir digambarkan sebagai air dan minyak (atau gas) yang ada
diantara matrik batuan.
AT= σSO−σSW=σWO .cos θwo
Keterangan :
σSO=tegangan permukaan benda padat−minyak , dynecm
σSW =tegangan permukaan benda padat−air , dynecm
σWO=tegangan permukaan air−minyak , dynecm
θ wo=sudut kontak air−minyak
Wettabilitas ini penting peranannya dalam ulah laku kerja reservoir,
sebab akan menimbulkan tekanan kapiler yang akan memberikan dorongan
sehingga minyak atau gas dapat bergerak. Besaran wettabilitas ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Jenis mineral yang terkandung dalam batuan reservoir
![Page 4: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Ukuran butir batuan, semakin halus ukuran butir batuan maka
semakin besar gaya adhesi yang terjadi
3. Jenis kandungan hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak
mentah (crude oil)
Wettabilitas terbagi menjadi dua kategori berdasarkan pada jenis
komponen yang mempengaruhi, yaitu :
1. Water wet
Water wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak fluida
(minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri lebih kecil dari 90o (θ < 90o).
Kejadian ini terjadi sebagai akibat dari gaya adhesi yang lebih besar pada
sudut lancip yang dibentuk antara air dengan batuan dibandingkan gaya
adhesi pada sudut yang tumpul yang dibentuk antara minyak dengan batuan.
2. Oil wet
Oil wet terjadi jika suatu batuan mempunyai sudut kontak antara fluida
(minyak dan air) terhadap batuan itu sendiri dengan sudut lebih besar dari 90o
(θ > 90o). Karakter oil wet pada kondisi batuan reservoar tidak diharapkan
terjadi sebab akan menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal pada batuan
reservoar saat diproduksi lebih besar daripada water wet.
Suatu cairan dapat dikatakan membasahi zat padat jika tegangan
adhesinya positif (θ<750¿, yang berarti batuan bersifat water wet. Apabila
sudut kontal antara cairan dengan benda padat antara 750-1050, maka batuan
tersebut bersifat intermediet. Apabila air tidak membasahi zat padat maka
tegangan adhesinya negative (θ>1050¿ , berarti batuan bersifat oil wet. Pada
umumnya reservoir bersifat oil wet, sehingga air cendrung melekat pada
![Page 5: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/5.jpg)
permukaan batuan sedangkan minyak akan terletak diantara fasa air, jadi
minyak tidak mempunyai gaya tarik-menarik dengan batuan dan akan lebih
mudah mengalir.
Pada waktu reservoir mulai diproduksikan, dimana harga saturasi
minyak cukup tinggi dan air hanya cincin-cincin yang melekat pada batuan
formasi, butiran-butiran air tidak dapat bergerak atau bersifat immobile, dan
saturasi air yang demikian disebut residual water saturation. Pada saat
demikian minyak merupakan fasa yang kontinyu dan bersifat mobile.
Setelah produksi mulai berjalan, minyak akan terus berkurang
digantikan oleh air. Saturasi minyak akan semakin berkurang dan saturasi air
akan terus bertambah, sampai pada saat tertentu saturasi air akan menjadi fasa
kontinyu, dan minyak merupakan cincin-cincin. Pada saat ini, air bersifat
mobile dan akan bergerak bersama-sama minyak.
Menurut Srobod (1952) harga wetabilitas dan sudut kontak nyata
ditentukan berdasarkan karakteristik pembahasan, yang merupakan fungsi dari
threshold pressure (Pt), sesuai dengan persamaan berikut :
Wettabilitiy Number = cosθwo PTwoσ oa
cosθoa PToaσ wo
Contact Angle = cosθwo=PTwo σ oa
PToa σ wo
Keterangan :
Cos θwo=¿ Sudut kontak air dengan minyak dalam inti batuan
Cos θoa=¿ Sudut kontak minyak dengan udara dalam inti batuan (=1)
PTwo = Tekanan threshold inti batuan terhadap minyak (pada waktu
batuan berisi air)
PToa = Tekanan threshold inti batuan terdapat udara (pada waktu
batuan berisi minyak)
![Page 6: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/6.jpg)
σ wo = Tegangan antar muka antara air dengan minyak
σ oa = Tegangan antar muka antara minyak dengan udara
Pengukuran wettabilitas dapat menggunakan Metode Amott (dengan
alat laboratorium yaitu Spontaneous imbibition). Pada wettabilitas dapat juga
dengan menggunakan metode permeabilitas relatif. Studi yang dilakukan oleh
Owens dan Archer menemukan bahwa kenaikan oil wetness (pada kondisi
saturasi air konstan) terproduksi dengan kenaikan permealibitas relatif air dan
penurunan permeabilitas minyak. Trieber et. al., (1962) berkesimpulan bahwa
kenaikan water wet pada media porous yang consolidated mempunyai
permeabilitas relatif kurang dari 15% untuk saturasi minyak sisa, disamping
itu pada media porous dengan kondisi oil wet terlihat 50% atau lebih tinggi
permebilitas relatif air.
Pada kondisi batuan terbasahi oleh sistem water wet, secara
keseluruhan minyak akan banyak mengalir pada channel block dari pada air,
karena permeabilitas relatif air yang rendah, tetapi kondisi minyak pada
sistem oil wet mempunyai kemampuan alir yang lebih kecil hal ini
dikarenakan minyak menempel pada dinding batuan, kondisi ini disebabkan
distribusi air yang kecil dan permeabilitas relatif air yang besar. Pada kondisi
strongly water wet, efek pada permeabilitas pada fasa nonwetting pada
saturasi air sisa(Swi) sama dengan mendekati permeabilitas absolut pada
batuan. Pada kondisi reservoir strong water wet, air terjebak pada pori pori
yang terbesar, disamping itu pada strongly oil water reservoir, air berpindah
ke dalam pori pori yang lebih besar dan banyak terjebak pada dinding ruang
pori.
![Page 7: Wettabilitas](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022072110/5695d10e1a28ab9b0294f425/html5/thumbnails/7.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan batuan untuk
dibasahi oleh fasa fluida, jika diberikan dua difluida yang tak saling campur
(immisible). Wettabilitas ini penting peranannya dalam ulah laku kerja
reservoir, sebab akan menimbulkan tekanan kapiler yang akan memberikan
dorongan sehingga minyak atau gas dapat bergerak. Wettabilitas terbagi
menjadi dua kategori berdasarkan pada jenis komponen yang mempengaruhi,
yaitu Oil wet dan Water wet. Suatu cairan dapat dikatakan membasahi zat
padat jika tegangan adhesinya positif (θ<750¿, yang berarti batuan bersifat
water wet. Apabila air tidak membasahi zat padat maka tegangan adhesinya
negative (θ>1050¿ , berarti batuan bersifat oil wet.
Pengukuran wettabilitas dapat menggunakan Metode Amott (dengan
alat laboratorium yaitu Spontaneous imbibition). Pada wettabilitas dapat juga
dengan menggunakan metode permeabilitas relatif. Studi yang dilakukan oleh
Owens dan Archer menemukan bahwa kenaikan oil wetness (pada kondisi
saturasi air konstan) terproduksi dengan kenaikan permealibitas relatif air dan
penurunan permeabilitas minyak
B. Saran
Kita tahu wettabilitas merupakan salah satu sifat fisik batuan reservoir.
Wettabilitas yang berti adalah kemampuan batuan untuk dibasahi oleh fluida,
karena wettabilitas sangat berpengaruh dalam pemberi tekanan fluida untuk
bergerak. Maka dari itu dari aplikasi lapangannya penting untuk mengenal
batuan reservoir yang mana yang berkemampuan untuk dibasahi oleh fluida.