wawancara dengan kepala desa beserta seperangkat

43
WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT 1. Peneliti :Bagaimana gambaran umum Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? 2. Peneliti : Apakah Desa Ropoh itu termasuk dataran sedang dan penduduknya tergolong rajin dan ulet dalam bekerja? 3. Peneliti : Ada berapa dusun, RT dan RW di Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? Sebutkan! 4. Peneliti : Berapa jumlah penduduk Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? Laki”? perempuan? 5. Peneliti : mayoritas penduduk Desa ropoh beragama apa? 6. Peneliti : Bagaimana kehidupan beragama masyarakat Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? 7. Peneliti : Bagaimana budaya yang sering dilakukan di Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? 8. Peneliti : Apa rata-rata pendidikan terakhir penduduk Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? Sebutkan! Jelaskan! 9. Peneliti : Masyarakat Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo kebanyakan berprofesi sebagai apa? Sebutkan! Alas an! 10. Peneliti : Apa saja potensi yang dapat dikembangkan di Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo? Sebutkan! Alasan! 11. Peneliti : Bagaimana keadaan ekonomi masyarakat Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo?

Upload: others

Post on 13-Apr-2022

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

WAWANCARA

DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

1. Peneliti :Bagaimana gambaran umum Desa Ropoh Kec. Kepil Kab.

Wonosobo?

2. Peneliti : Apakah Desa Ropoh itu termasuk dataran sedang dan

penduduknya tergolong rajin dan ulet dalam bekerja?

3. Peneliti : Ada berapa dusun, RT dan RW di Desa Ropoh Kec. Kepil Kab.

Wonosobo? Sebutkan!

4. Peneliti : Berapa jumlah penduduk Desa Ropoh Kec. Kepil Kab.

Wonosobo? Laki”? perempuan?

5. Peneliti : mayoritas penduduk Desa ropoh beragama apa?

6. Peneliti : Bagaimana kehidupan beragama masyarakat Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab. Wonosobo?

7. Peneliti : Bagaimana budaya yang sering dilakukan di Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab. Wonosobo?

8. Peneliti : Apa rata-rata pendidikan terakhir penduduk Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab. Wonosobo? Sebutkan! Jelaskan!

9. Peneliti : Masyarakat Desa Ropoh Kec. Kepil Kab. Wonosobo kebanyakan

berprofesi sebagai apa? Sebutkan! Alas an!

10. Peneliti : Apa saja potensi yang dapat dikembangkan di Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab. Wonosobo? Sebutkan! Alasan!

11. Peneliti : Bagaimana keadaan ekonomi masyarakat Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab. Wonosobo?

Page 2: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

12. Peneliti : Bagaimana praktek pelaksanaan jual beli singkong yang ditanam

oleh petani Desa Ropoh Kec. Kepil Kab Wonosobo?

13. Peneliti : Ada berapa persen masyarakat Desa Ropoh Keca. Kepil Kab.

Wonosobo yang berprofesi sebagai petani singkong?

Page 3: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

WAWANCARA DENGAN PETANI PETANI

1. Peneliti : Sejak kapan Bapak mulai menjadi petani singkong?

2. Peneliti : Bagaimana proses penanaman singkong sampai panen?

3. Peneliti : Berapa umur singkong mulai dari ditanam sampai panen?

4. Peneliti : Bagaimana cara menjual panenan singkong?

5. Peneliti : mengapa cara menjual buah singkong memilih dengan cara

tebasan?

6. Peneliti : Bagaimana menurut pandangan Bapak mengenai hukum jual beli

tebasan?

7. Peneliti : Siapa yang bertanggung jawab apa bila terjadi kerusakan

tanaman singkong dari setelah transaksi sampai panen?

8. Peneliti : Apakah pernah bapak mengalami gagal pananen singkong?

Page 4: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

WAWANCARA DENGAN PEMBELI ATAU PENGEPUL

1. Peneliti: Sejak kapan bapak menekuni usaha dagang sebagai pembeli

sengkong?

2. Peneliti : Apa pekerjaan Bapak sebelum menjadi pembeli tanaman

singkong?

3. Peneliti : Apa motivasi dan dorongan segingga Bapak menjadi pedangang

atau pengepul singkong sampai sekarang?

4. Peneliti : Dengan cara apa Bapak dalam membeli singkong dari petani?

5. Peneliti : Mengapa Bapak memilih dengan cara tebasan dalam transaksi

jual?

6. Peneliti : Bagaimana Bapak dalam mentaksirkan singkong yang dihasilkan

padahal singkong belum kelihatan bentuk dan spesifikasinya?

7. Peneliti :Bagaimana sistem pembayaran dalam jual beli dengan system

tebasan?

8. Peneliti :Siapa yang bertanggung jawab setelah terjadi transaksi sampai

panen?

9. Peneliti : Bagaimana jika dalam pembelian singkong dengan cara tebas

tidak sesuai yang diperkirakan?

10. Peneliti : Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kerugian transksi saat

gagal panen?

Page 5: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

WAWANCARA

DENGAN ULAMA SETEMPAT

1. Peneliti :Bagaimana masyarakat Desa Ropoh dalam hal menjalankan

keagamaan Khususnya dalam menjalankan syari‟at Islam?

2. Peneliti : Bagaimana system pendidikan keagamaan masyarakat Desa

Ropoh?

3. Peneliti : Bagaimana sosisal budayadan keagamaan masyarakat Desa

Ropoh?

4. Peneliti :Bagaimana pendapat Bapak selaku tohoh Ulama‟ dan tohoh

masyarakat mengenai hukum Islam jual beli singkong dengan

system tebasan di Desa Ropoh?

5. peneliti :Bagaimana peran Bapak selaku Ulama‟ dan tokoh masyarakat

mengenai pelaksanaan jual beli singkong dengan system tebasan

di Desa Ropoh?

Page 6: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

WAWANCARA

DENGAN KORBAN PENGURANGAN HARGA SECARA SEPIHAK

OLEH PENGEPUL

1. Peneliti : Apakah dengan menanam singkong Bapak mendapat keuntungan

yang lebih besar dari pada palawija yang lain?

2. Peneliti : Bagaimana cara bapak merawat tanaman singkong agar tumbuh

dengan baik?

3. Peneliti : Berapa banyak singkong dalam sekali panen?

4. Peneliti : Siapa yang membantu Bapak menanam dan memanen singkong?

5. Peneliti : bagaimana Bapak menjual singkong yang sudah siap panen?

6. Peneliti : Apakah Bapak sudah pernah mengalami gagal panen saat

transaksi sudah berlangsung?

7. Peneliti : Siapa yang bertanggung jawab apa bila terjadi kerusakan

tanaman singkong dari setelah transaksi sampai panen?

8. Peneliti :Bagaimana respon Bapak apabila harga singkong mengalami

penurunan harga tidak sesuai dengan kesepakatan semula?

9. Peneliti : Tindakan apa yang akan bapak lakukan jika mengalami kerugian

akibat penurunan harga jual beli singkong sepihak dari penjual?

10. Peneliti :Bagaimana respon Bapak apabila penjual tidak mau bertanggung

jawab akibat kerugian akibat gagal panen singkong?

Page 7: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

TRANSKRIP WAWANCARA

DENGAN KELURAHAN

No Responden Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Lurah Bagaimana

gambaran umum

Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab.

Wonosobo?

Desa Ropoh merupakan salah satu

Desa di wilayah Kecamatan kepil

Kabupaten Wonosobo. Desa Ropoh

terletak di Kecamatan Kepil

Kabupaten wonosobo Profinsi jawa

tengah, Desa yang berada di

perbatasan antara Kabupaten

Wonosobo dan Kabupaten

Magelang. Desa yang mayoritas

masyarakatnya berprofesi sebagai

petani.

2. Lurah Apakah Desa Ropoh

itu termasuk dataran

sedang dan

penduduknya

tergolong rajin dan

ulet dalam bekerja?

Desa Ropoh

Page 8: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

3. Lurah Ada berapa dusun,

RT dan RW di Desa

Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo?

Sebutkan!

Desa Ropoh Kec. Kepil Kab.

Wonosobo terdiri dari 6 dusun dan

30 RT/15 RW

4. Lurah Berapa jumlah

penduduk Desa

Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo?

Laki”? perempuan?

Jumlah penduduk desa roroh terdiri

dari 2.134 jiwa laki-laki, 1.897

perempun dan anak-anak 2.096 jiwa.

Jadi jumlah keseluruhan penduduk

adalah 6.127 jiwa

5. Lurah mayoritas penduduk

Desa ropoh

beragama apa?

Penduduk desa Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo 100% beragama

muslim

6. Lurah Bagaimana

kehidupan beragama

masyarakat Desa

Ropoh Kec. Kepil

Kehidupan beragama dalam

masyarakat mayoritas menjalankan

aturan hukum islam. Islam nadhzatul

ulama dan bisa dikatakan struktur

masyatrakat yang tradisional. Desa

Ropoh mayoritas 100% pemeluk

beragama Islam dan syariat Islam

7. Lurah Bagaimana budaya

yang sering

dilakukan di Desa

Di Desa Ropoh memiliki budaya

adat, antara lain: upacara kematin,

upacara pernikahan, upacara

Page 9: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo?

kehamilan, upacara kelahiran dan

siraman perkawinan.

.8. Lurah Apa rata-rata

pendidikan terakhir

penduduk Desa

Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo?

Dililihat dari data monografi Desa

Ropoh rata-rata pendidikan terakhir

adalah SMP sederajat.

9. Lurah Masyarakat Desa

Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo

kebanyakan

berprofesi sebagai

apa?

Mayoritas penduduk Wonosobo

berprofesi sebagai petani karena

lahan yang subur dan sumber air

yang melimpah dapat di jadikan

untuk bercocok tanam

10. Lurah Apa saja potensi

yang dapat

dikembangkan di

Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab.

Wonosobo

Pontensi yang bisa dikembangkan

di Desa Ropoh adalah potensi dari

hasil pertanian karena terdapat

lahan yang subur.

11. Lurah Bagaimana keadaan

ekonomi masyarakat

Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab.

Wonosobo

kondisi keadaan ekonomi penduduk

Desa Ropoh setempat tergolong

dalam kelas menengah kebawah

dan berpenghasilan cukup.

Penumbuhan kebutuhan masyarakat

sering kali diidentik dengan

Page 10: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

penghasilan yang diperoleh sebagai

tolak ukur kesejahteraan warga,

12. Lurah Bagaimana praktek

pelaksanaan jual beli

singkong yang

ditanam oleh petani

Desa Ropoh Kec.

Kepil Kab

Wonosobo?

Prakek pelaksanaan jual beli

tebasan di Desa Ropoh

menggunakan sistem gharar yang

merugikan petani karena terjadi

pengurangan harga secara sepihak

oleh pengepul

13. Lurah Ada berapa persen

masyarakat Desa

Ropoh Keca. Kepil

Kab. Wonosobo

yang berprofesi

sebagai petani

singkong?

Lahan pertanian penduduk Desa

Ropoh adalah diperuntukan untuk

tanaman singkong yang mencapai

70ha atau 23% dari jumlah total

lahan pertanian yaitu 303.4ha

Page 11: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

TRANSKRIP WAWANCARA

DENGAN PETANI

N0 Responden Daftar

Pertanyaan

Jawaban

1. Petani Sejak kapan Bapak

mulai menjadi

petani singkong?

Sejak tahun 2000an sudah menanam

tanaman singkong, karena tanaman

singkong di Desa Ropoh Kec. Kepil

Kab. Wonosobo sudah

dibudidayakan sejak tahun 1990

2. Petani Bagaimana proses

penanaman

singkong sampai

panen?

Proses penanaman pohon singkong

yaitu dengan cara menyiapkan lahan,

menyiapkan bibit budidaya

singkong, menyiapkan bibit

singkong dengan cara dipotong

miring, dan penanaman harus miring.

Jarak tanam antara 70-70cm.

3. Petani Berapa umur

singkong mulai

dari ditanam

sampai panen?

Umur tanaman singkong biasanya

sekitar 0-5 bulanan dan siap untuk

dipanen.

4. Petani Bagaimana cara

menjual panenan

singkong?

Cara menjual singkong di Desa

Ropoh dengan sistem tebasan karena

lebih mudah dalam transaksi jual beli

Page 12: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

5. Petani mengapa cara

menjual buah

singkong memilih

dengan cara

tebasan?

Karena jual beli. sistem tebasan

singkong lebih praktis dibanding

dengan sistem jual beli kiloan

(tradisional). Dalam transaksi sistem

tebasan di Desa ropoh juga lebih

ekonomis, melalui perhitungan yang

cukup matang baik oleh penjual

(petani) maupun pembeli (penebas)

6. Petani Bagaimana

menurut pandangan

Bapak mengenai

hukum jual beli

tebasan?

Islam memandang jual beli sebagai

perbuatan yang sangat mulia sebab

dapat dijadikan sebagai salah satu

sarana beribadah atau sarana untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT

selama kegiatan tersebut tidak

bertentangan dengan hukum islam.

Akan tetapi sebagian petani

memandang dalam transaksi jual beli

tebasan tidak di bolehkan dalam

islam karena mengandung unsur

gharar (tipun). Jual beli gharar itu

jual beli yang dilarang dalam islam

karena tidak adanya kejelasan dalam

transaksi dan bisa merugikan

keduanya.

7. Petani Siapa yang

bertanggung jawab

apa bila terjadi

kerusakan tanaman

singkong dari

setelah transaksi

Apabila terjadi kerusakan tanaman

singkong setelah melakukan

transaksi tergantung pada perjanjian

awal dari pembeli dan penjual. Akan

tetapi dari pihak pembeli tidak mau

ada kerugian dalam transaksi

Page 13: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

sampai panen?

tersebut. Bisa jadi apa bila gagal

memanen ada pengurangan harga

secara sepihak tanpa adanya

kesepakatan bersama.

8. Petani Apakah pernah

bapak mengalami

gagal pananen

singkong?

Pernah diakibatkan adanya

kerusakan tanaman singkong dan

cuaca yang terlalu panas tanaman

tidak subur berada di dalam tanah

tidak dapat dijual karena. Akan tetapi

ada sebagian petani yang tidak

mengalami kegagalan saat singkong

mulai dipanen karena dalam

menanam lebih hati-hati dan diberi

pupuk serta obat supaya tanaman

singkong subur dan berbuah banyak.

Page 14: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

TRANSKRIP WAWANCARA

DENGAN PENGEPUL

NO. Responden Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Pengepul Sejak kapan bapak

menekuni usaha dagang

sebagai pembeli

sengkong?

Sejak tujuh tahunan saya

sudah menekuni usaha

jual beli singkong.

2. Pengepul Apa pekerjaan Bapak

sebelum menjadi

pembeli tanaman

singkong?

Sebelumnya sudah

menekuni jual beli

sayuran akan tetapi lebih

praktis jual beli singkong

karena tidak mudah

membusuk

3. Pengepul Apa motivasi dan

dorongan segingga

Bapak menjadi

pedangang atau

pengepul singkong

sampai sekarang?

Motivasinya karena

terhimpitnya

perekonomian jadi ada

dorongan untuk menjadi

pedangan atau pengepul

singkong.

4. Pengepul Dengan cara apa Bapak

dalam membeli

singkong dari petani?

Dengan cara tebasan

karena lebih praktis dalam

transaksi jual beli

songkong tersebut

5. Pengepul Mengapa Bapak

memilih dengan cara

Karena lebih praktis dan

mudah dalam transaksi

Page 15: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

tebas dalam pembelian

singkong?

pembeliannya.

6. Pengepul Bagaimana Bapak dalam

menaksirkan singkong

yang dihasilkan padahal

singkong belum

kelihatan bentuk dan

spesifikasinya?

Dalam transaksi jual beli

yang pembeli mengukur

luas kebun dengan

menggunakan cara

langkah kakinya

sepanjang kebun dan

lebarnya. Setiap langkah

disejajarkan dengan 1

(satu) meter, mengetahui

luasnya, sedang untuk

mengukur beratnya

menggunakan cara

dengan mencabut

tanaman singkong lima

atau enam singkong

secara acak untuk

dijadikan sebagai contoh

dan bahan pertimbangan

dan harus cermat dalam

menaksirkan berat

singkong.

7. Pengepul Bagaimana sistem

pembayaran dalam jual

Sistem pembayaran dalam

transaksi jual beli tebas di

Page 16: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

beli dengan system

tebasan?

Desa Ropoh

menggunakan sistem

panjer (DP).

8. Pengepul Siapa yang bertanggung

jawab jika ada

kerusakan tanaman

setelah terjadi transaksi

sampai panen?

Dalam transaksi jual beli

pada awalnya sudah ada

ada akad perjanjian dari

kedua pihak pembeli

maupun penjual. Jika

terjadi kerusakan maka

pembeli menanggung

kerusakan tanaman

singkong tersebut

9. Pengepul Bagaimana jika dalam

pembelian singkong

dengan cara tebas tidak

sesuai yang

diperkirakan?

Dengan melihat panenan

dari lima tahun-tahun

sebelumnya biasanya

taksiran dan ukurannya

tidak jauh berbeda, jika

ada kerugian tidak akan

jauh beda dari tahun yang

sesudahnya. Dalam jual

beli dituntut cermat dalam

memilih singkong yang

akan dibelinya.

10. Pengepul Siapa yang bertanggung

jawab jika terjadi

kerugian transksi saat

Jika terjadi kerugian pada

saat masa panen sebagian

besar ditanggung oleh

Page 17: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

gagal panen?

pembeli.

Page 18: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

TRANSKRIP WAWANCARA

DENGAN ULAMA SETEMPAT

NO. Responden Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Ulama Bagaimana masyarakat Desa

Ropoh dalam hal

menjalankan keagamaan

Khususnya dalam

menjalankan syari‟at Islam?

Dalam menjalankan

kehidupan beragama

dalam masyarakat

mayoritas 100% pemeluk

beagama islam

menjalankan aturan

hukum islam. Islam

nadhzatul ulama dan bisa

dikatakan struktur

masyatrakat yang

tradisional, syariat Islam

tetap dikedepankan dan

dilaksanakan oleh umat

Islam di Desa Ropoh

dengan penuh

kebersamaan dan

kekeluargaan.

2. Ulama Bagaimana sistem

pendidikan keagamaan

masyarakat Desa Ropoh?

Masyarakat Desa Ropoh

yang penduduknya

beragama muslim,

memiliki kegiatan yang

terdiri dari pengembangan

keagamaan Islam, dan

merupakan kegiatan

Page 19: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

rohani yang dapat mereka

temukan lewat pengajian

rutin setiap hari.

3. Ulama Bagaimana sosisal budaya

dan keagamaan masyarakat

Desa Ropoh?

Masyarakat Desa Ropoh

memiliki nilai sosial dan

solidaritas yang tinggi dan

masih membudayakan

menjaga perilaku

ditengah-tengah

kehidupan sehari-hari

dalam rangka membina

keakraban masyarakat

menjaga lingkungan

kebersihan, gotong

royong, membangun,

memperbaiki sarana

prasarana seperti masjid,

musholla, perbaikan jalan,

perbaikan sungai air tetap

mengalir, keadaan bersih

pos kampling, menanam

pohon disekitar dan

kegiatan-kegiatan lainnya

yang dilakukan secara

gotong royong

4. Ulama Bagaimana pendapat Bapak

selaku tohoh Ulama‟ dan

tokoh masyarakat mengenai

jual beli singkong dengan

sistem tebasan di Ropoh

tidak perlu dipersoalkan

Page 20: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

hukum Islam jual beli

singkong dengan sistem

tebasan di Desa Ropoh?

karena ada akad saling

ridha dari pihak penjual

(petani) dan pembeli

(penebas) sudah

memperhitungkan dengan

jeli barang yang ada

dikebun dan melihat

panen dari tahun

sesudahnya.

Selain itu pendapat ulama

lainnya jual beli tebasan

singkong yang dipraktikan

di Desa Ropoh tidak

diperbolehkan karena

dalam transaksinya

mengandung unsur gharar

(kesamaran) di dalamnya.

Alasannya karena

singkong masih berada di

dalam tanah dan belum

jelas bentuk dan

ukurannya .

5. Ulama Bagaimana peran Bapak

selaku Ulama‟ dan tokoh

masyarakat mengenai

pelaksanaan jual beli

singkong dengan sistem

Perlukan adanya

bimbingan dan arahan,

seperti melalui dakwah

atau melalui buku-buku

bacaan, agar hal ini tidak

Page 21: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

tebasan di Desa Ropoh?

menjadi kebiasaan yang

berlarut-larut, disamping

itu perlu adanya lembaga

pemerintahan seperti

koperasi tani dan lain-lain

agar kebutuhan

masyarakat dapat

terpenuhi. Selain itu perlu

adanya terobosan hukum

agar tidak ada spekulasi

harga dan barang..

Page 22: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

TRANSKRI WAWANCARA

DENGAN KORBAN PENGURANGAN HARGA SECARA SEPIHAK

OLEH PENGEPUL

NO Responden Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Korban Apakah dengan

menanam singkong

Bapak mendapat

keuntungan yang lebih

besar dari pada palawija

yang lain?

Iya, karena kalau

palawija itu musiman

sedangkan singkong

sendiri bias kapan saja

menanam dan pasti.

2. Korban Bagaimana cara bapak

merawat tanaman

singkong agar tumbuh

dengan baik?

Cara merawat tanaman

singkong dengan cara

memupuk

menyemprotkan obat

ketanaman singkong

tersebut supaya subur

dan berbuah banyak

3. Korban Berapa banyak singkong

dalam sekali panen?

Biasanya tanah luas 50

M2 (lima puluh meter

persegi) mendapat satu

kw (dua kwintal)

.4. Korban Siapa yang membantu

Bapak menanam dan

Para buruh petani yang

membantu menanam dan

Page 23: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

memanen singkong? memanen singkong

untuk dijual kepada

pengepul.

5. Korban Bagaimana Bapak

menjual singkong yang

sudah siap panen?

Sebelum panen biasanya

penebas akan

memberitahukan kepada

penjual jika tanaman

singkong akan segera

dipanen. Dengan

memberitahu kepada

pengepul dan dari pihak

petani akan

memperkerjakan para

buruh.

6. Korban Apakah Bapak sudah

pernah mengalami gagal

panen saat transaksi

sudah berlangsung?

Pernah, pada saat panen

berlangsung dari pihak

pengebul sudah

membayar uang muka.

dan transaksi jual beli

singkong tetap

dilanjutkan.

7. korban Siapa yang bertanggung

jawab apa bila terjadi

kerusakan tanaman

singkong dari setelah

transaksi berlangsung

sampai panen?

Yang bertanggung jawab

apabila terjadi kerusakan

setelah transaksi

berlangsung sampai

panen adalah dari pihak

pengepul karena dalam

transaksi tersebut sudah

terjadi kesepakatan dan

Page 24: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

dari pihak pengepul

setuju dengan akad

tersebut. Akan tetapi

pengepul mengurangi

harga secara sepihak

tanpa adanya

kesepakatan bersama.

8. Korban Bagaimana respon Bapak

apabila harga singkong

mengalami penurunan

harga tidak sesuai dengan

kesepakatan semula?

Kami sebagai petani

awalnya merasa

keberatan dengan

pengurangan harga

sepihak tanpa adanya

akad kesepakatan dalam

perjanjian, karena

penurunan harga sepihak

akan merugikan para

petani. Akan tetapi dari

pihak pembeli tidak mau

ada kerugian dalam

transksi jual beli tebasan

singkong ini.

9. Korban Tindakan apa yang akan

bapak lakukan jika

mengalami kerugian

akibat penurunan harga

jual beli singkong sepihak

dari penjual?

Tidakan yang kami

lakukan salah satunya

bernegosiasi kepada

pengepul karena di

perjanjian dari tidak

akad penurunan harga

apabila harga singkong

Page 25: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT

ada kenaikan. Akan

tetapi pihak pembeli

tidak mau rugi.

10. Korban Bagaimana respon Bapak

apabila penjual tidak mau

bertanggung jawab akibat

kerugian akibat gagal

panen singkong?

Kami sebagai petani

hanya bisa pasrah

walaupun banyak

kerugian dalam transaksi

tersebut.

Page 26: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 27: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 28: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 29: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 30: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 31: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 32: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 33: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 34: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 35: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 36: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 37: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 38: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 39: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 40: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 41: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 42: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT
Page 43: WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA BESERTA SEPERANGKAT