vol13-no2-des2009(3)

7
1 MORFOLOGI TANAMAN HUTAN JENIS MIMBA (Azadirachta indica A. Juss.) Ratna Uli Damayanti dan Rina Kurniaty Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor RINGKASAN Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah salah satu jenis yang termasuk dalam famili Meliaceae. Morfologi mimba dibagi kedalam dua bagian yaitu sebagai alat hara dan alat perkembangbiakan. Akar mimba termasuk kedalam akar tunggang, batang tegak berkayu, kulit berwarna abu-abu, kayu termasuk kedalam kelas awet IV-V dengan kelas kuat II-III. Bunga mimba memiliki bentuk malai dengan buah berbentuk elips. Kata kunci : Azadirachta indica, mimba, morfologi, I. PENDAHULUAN Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah salah satu jenis pohon yang termasuk dalam famili Meliaceae dengan sinonimnya adalah Melia azadirachta L. dan Melia indica Braud. Mimba merupakan salah satu jenis tanaman hutan yang dapat tumbuh pada areal yang agak kering dan sedikit lembab. Tanaman ini memiliki banyak manfaat di antaranya adalah: makanan ternak, minyak, sabun, naungan, konservasi tanah, tanaman hias dan insektisida (Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2001). Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh tumbuhan serta fungsi masing-masing bagiannya. Menurut Tjitrosoepomo (2005), pengertian morfologi tumbuhan berdasarkan definisinya tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan fungsi masing-masing bagian didalam kehidupan tumbuhan dan berusaha mengetahui dari mana asal bentuk dan susunan yang beraneka ragam itu. Tubuh tumbuhan (kormus) memiliki tiga bagian pokok yaitu akar ( radix), batang (caulis) dan daun (folium), sedangkan bagian lain merupakan penjelmaan salah satu atau dua bagian pokok tadi. Tjitrosoepomo G (2005) menjabarkan bagian tubuh tumbuhan kedalam 2 bagian berdasarkan fungsinya yaitu ; 1. Alat hara (organum nutritivum), yang termasuk kedalamnya adalah daun, batang dan akar 2. Alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang termasuk didalamnya adalah bunga, buah, biji Dalam tulisan ini akan dipaparkan tentang morfologi luar (morfologi dalam arti sempit) tanaman hutan jenis mimba (Azadirachta indica A. Juss.). Morfologi luar yang dimaksud adalah bagian dalam tubuh tumbuhan seperti akar, daun, batang, bunga, buah dan biji.

Upload: yani-yoeliani

Post on 24-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mimba, imbo

TRANSCRIPT

Page 1: vol13-no2-des2009(3)

1

MORFOLOGI TANAMAN HUTAN JENIS MIMBA

(Azadirachta indica A. Juss.)

Ratna Uli Damayanti dan Rina Kurniaty

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor

RINGKASAN

Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah salah satu jenis yang termasuk dalam famili

Meliaceae. Morfologi mimba dibagi kedalam dua bagian yaitu sebagai alat hara dan alat

perkembangbiakan. Akar mimba termasuk kedalam akar tunggang, batang tegak berkayu, kulit berwarna abu-abu, kayu termasuk kedalam kelas awet IV-V dengan kelas kuat II-III.

Bunga mimba memiliki bentuk malai dengan buah berbentuk elips.

Kata kunci : Azadirachta indica, mimba, morfologi,

I. PENDAHULUAN

Mimba (Azadirachta indica A. Juss) adalah salah satu jenis pohon yang

termasuk dalam famili Meliaceae dengan sinonimnya adalah Melia azadirachta L.

dan Melia indica Braud. Mimba merupakan salah satu jenis tanaman hutan yang

dapat tumbuh pada areal yang agak kering dan sedikit lembab. Tanaman ini

memiliki banyak manfaat di antaranya adalah: makanan ternak, minyak, sabun,

naungan, konservasi tanah, tanaman hias dan insektisida (Direktorat Perbenihan

Tanaman Hutan, 2001).

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk

tubuh tumbuhan serta fungsi masing-masing bagiannya. Menurut Tjitrosoepomo

(2005), pengertian morfologi tumbuhan berdasarkan definisinya tidak hanya

menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk

menentukan fungsi masing-masing bagian didalam kehidupan tumbuhan dan

berusaha mengetahui dari mana asal bentuk dan susunan yang beraneka ragam itu.

Tubuh tumbuhan (kormus) memiliki tiga bagian pokok yaitu akar (radix), batang

(caulis) dan daun (folium), sedangkan bagian lain merupakan penjelmaan salah

satu atau dua bagian pokok tadi.

Tjitrosoepomo G (2005) menjabarkan bagian tubuh tumbuhan kedalam 2

bagian berdasarkan fungsinya yaitu ;

1. Alat hara (organum nutritivum), yang termasuk kedalamnya adalah daun,

batang dan akar

2. Alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang termasuk didalamnya

adalah bunga, buah, biji

Dalam tulisan ini akan dipaparkan tentang morfologi luar (morfologi dalam

arti sempit) tanaman hutan jenis mimba (Azadirachta indica A. Juss.). Morfologi

luar yang dimaksud adalah bagian dalam tubuh tumbuhan seperti akar, daun,

batang, bunga, buah dan biji.

Page 2: vol13-no2-des2009(3)

2

II. MORFOLOGI TANAMAN MIMBA

A. Alat Hara (Organum nutritivum)

1. Akar (Radix)

Akar adalah salah satu bagian tubuh tumbuhan yang pada umumnya

terdapat didalam tanah. Fungsi dari akar adalah memperkuat berdirinya tumbuhan,

menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut didalam air, mengangkut air dan

zat-zat makanan ke tempat tubuh tumbuhan yang memerlukan, atau sebagai tempat

penimbun zat makanan pada beberapa jenis tertentu. Akar mimba memiliki sistem

akar tunggang, seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Akar bibit mimba

2. Batang (Caulis) Batang merupakan tubuh tumbuhan yang amat penting. Dalam batang terjadi

proses transportasi zat-zat makanan dari dalam tanah melalui akar menuju ke daun

untuk diproses menjadi bahan makanan melalui fotosintesis. Hasil dari proses

potosintesis kemudian di salurkan keseluruh tubuh tumbuhan melalui batang. Batang

mimba memiliki ciri-ciri morfologi tegak berkayu, dengan tinggi berkisar antara 10 -

15 m (Heyne, 1987). Bagian batang tumbuhan yang terletak di paling luar adalah kulit

batang. Kulit mimba yang sudah tua memiliki warna abu-abu tua, tebal dan beralur

(Gambar 2).

Gambar 2. Batang pohon mimba

Page 3: vol13-no2-des2009(3)

3

Bagian terdalam dari batang adalah kayu. Kayu mimba masuk dalam kelas

awet IV-V dengan berat jenis 0,53 dan kelas kuat II-III. Daya tahan terhadap jamur

pelapuk kayu termasuk kelas II-III. Kayu mimba dapat digunakan untuk bangunan

di bawah atap, papan, peti, panel, venir hias dan sortimen yang berat. Biji mimba

mengandung beberapa komponen aktif pestisida antara lain Azadiraktrin, Salannin,

Azadiradion, Salannol, Salanolacetate, 3-Deacetil Salanin, 14-Epoxy-Azadiradion,

Gedunin, Nimbinen dan Deacetil Nimbinen (Schutterer, 1990 dalam Hardi, 2006).

3. Daun (Folium)

Menurut Heyne (1987) daun mimba memiliki ciri-ciri berdaun majemuk

berhadapan dengan panjang 5 - 7 cm dan lebar 3 - 4 cm. Sedangkan (Direktorat

Perbenihan Tanaman Hutan, 2001) mengemukakan bahwa daun mimba memiliki

ciri-ciri berdaun majemuk, 7 - 17 pasang per tangkai, berbentuk lonjong dan bergigi,

panjang 6 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm., mempunyai sirip daun sederhana. Letak daun

berselang-seling (alternate) seperti spiral (Forest Research Institute Malaysia, 1992). mimba memiliki daun sampai pucak sebanyak 11 pasang daun seperti dalam Gambar

3.

Gambar 3. Daun mimba

B. Alat Perkembangbiakan (Organum reproductivum)

1. Bunga Pohon mimba mulai berbunga dan berbuah setelah berumur 5 tahun.

Umumnya berbunga pada musim kering dan buah masak mendekati musim hujan.

Musim dan lamanya reproduksi sangat bervariasi sesuai dengan lokasi dan iklim. Di

lokasi beriklim 2 musim kadang-kadang terjadi 2 kali berbunga dan berbuah. Di India

Selatan pembungaan 2 - 5 minggu lebih awal dibandingkan di Utara, dengan

perbedaan kelambatan berproduksi kira-kira 4,5 hari setiap kenaikan lintang 1ºpada

posisi 20-30º LU. Lamanya proses pembungaan sampai buah masak 10 - 12 minggu

(Pramono, 2000).

Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertile

yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum, berwarna putih

sampai krem, bunga bersifat hermaprodit yaitu dalam satu pohon memiliki serbuk sari

dan putik yang fertil (Gambar 4). Kelopak bunga mimba akan merekah terbuka

seperti yang terlihat pada Gambar 4a. Putik bunga menempel pada lapisan

Page 4: vol13-no2-des2009(3)

4

menyerupai kelopak bunga berwarna putih seperti yang terlihat pada Gambar 4c

dan 4d.

a b

c d

Gambar 4. Bagian bunga mimba

Gambar 5. Bunga mimba

Bunga mimba memiliki bentuk malai dengan panjang 10 - 30 cm (Gambar 5

dan Gambar 6). Letak bunga mimba umumnya terdapat pada ujung ranting tempat

tunas akan muncul, ketika bunga muncul maka pertumbuhan tunas vegetatif akan

berhenti kemudian berkembang kembali setelah bunga mulai menjadi bakal buah

seperti yang terlihat pada Gambar 6. Banyaknya malai mimba tergantung dari

banyaknya tunas generatif yang dihasilkan oleh tanaman tersebut. Pada umumnya

penyerbukan bunga mimba dilakukan oleh serangga.

Page 5: vol13-no2-des2009(3)

5

Gambar 6. 1. Cabang buah; 2. Bunga; 3. Bagian bunga.

Sumber : Lemmens et al. (1995)

2. Buah Buah berbentuk elips, berdaging tebal, panjang 1,2 - 2 cm, hijau/kuning ketika

masak, dengan lapisan tipis kutikula yang keras, dan daging buah berair. Pohon

berukuran sedang dan rata-rata dapat menghasilkan benih 37 - 55 kg per pohon

(Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2001). Setiap buah dapat berkembang dan

masak 1 - 2 bulan. Susunan buah dalam batang dapat dilihat pada Gambar 7, dimana

tangkai buah terletak pada batang

Gambar 7. Buah mimba

Berbuah pada bulan Desember - Pebruari dengan buah masak dicirikan

dengan warna kulit buah hijau kekuningan. Ekstraksi buah dilakukan dengan cara

digosok-gosok dengan tangan menggunakan pasir. Jumlah benih per kilogram

adalah kurang lebih 1.250 biji (Pramono, 2000).

3. Biji

Biji berupa 1 buah batu, dengan lapisan biji sangat tipis, kotiledon tebal dan

lapisan dalam yang keras (Forest Research Institute Malaysia, 1992). Oleh karena

itu pada saat akan dikecambahkan benih terlebih dahulu diberi perlakuan

pendahuluan dengan cara direndam dalam air dingin selama 24 jam. Satu butir

benih dapat menjadi satu atau dua kecambah. Berat benih sangat bervariasi tergantung

lokasi dan sumber benih. Menurut Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, 2001

Page 6: vol13-no2-des2009(3)

6

jumlah benih per kilogram 1700 butir di Sahel (Afrika Barat ) dan 3500-9000 butir di

India.

Gambar 8. Biji dan semai mimba

Perbanyakan tanaman jenis ini dapat dilakukan dengan cara generatif dan

vegetatif. Benih ditabur dengan cara ditanam 0,5 cm pada media dengan calon akar

menghadap ke bawah kemudian ditutup dengan satu lapis media. Media tabur yang

digunakan adalah campuran tanah dan pasir (1:1). Benih mulai berkecambah

sekitar 5-7 hari setelah ditabur. Semai disapih setelah memiliki dua pasang daun

(Pramono, 2000). Kurniaty dkk. (2008) melaporkan semai mimba yang disapih

pada media tanah + kompos organik 1 : 2 (v : v) tanpa naungan dengan

menggunakan mikoriza (CMA) 5 gr dan 0,6 gr pupuk P menghasilkan berat kering

tertinggi yaitu 2,458 gr dengan nisbah bagian atas dan bawah 1,509 pada bibit

umur 5 bulan.

Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan stek akar dan stek pucuk.

Bahan stek dicelupkan dalam hormon IBA dengan konsentrasi 100 ppm selama 5

menit. Media yang digunakan bisa pasir yang sudah disterilkan atau serbuk sabut

kelapa. Setelah 2 bulan akan terbentuk akar dan stek siap disapih 4 bulan setelah

distek (Pramono, 2000).

III. PENUTUP

Dari pemaparan diatas, diharapkan informasi tersebut dapat lebih

memudahkan pengguna dalam mengidentifikasi tanaman mimba di lapangan

sehingga pengembangan dan pemanfaatan jenis ini dapat terus ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.2001. Informasi Singkat Benih Azadirachta

indica A.Juss. Indonesia Forest Seed Project, Bandung

Forest Research Institute Malaysia. 1992. Manual of Forest Fruits, Seeds and

Seedling Vol 2..Malayan Forest Record no 34 vol 2. Kuala Lumpur

Malaysia

Hardi, T.T.W. 2006. Mimba Tanaman Penghasil Pestisida yang Sangat Potensial.

Prosiding Ekspos/Diskusi Sehari Jaringan Kerja Badan Penelitian dan

Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Page 7: vol13-no2-des2009(3)

7

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan Jakarta.

Kurniaty, R., R.U. Damayanti, B.Budiman dan Sumarna. 2008. Teknik Pembibitan

Secara Generatif. Laporan Hasil Penelitian No 12. Balai Penelitian

Teknologi Perbenihan, Bogor. Tidak diterbitkan.

Lemmens, R.H.M.J., I. Soerianegara and W.C.Wong (editor). 1995. Plant

Resources of South-East Asia No. 5 (2). Timber trees: Minor commercial

timbers. Backhuys Publisher, Leiden. 655 pp.

Pramono, AA. 2000. Mimba (Azadirachta indica A. Juss). Atlas Benih Tanaman

Hutan Indonesia Jilid I. balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.