vol. no.3 2013 - poltekkesdepkes-sby.ac.id

5
VOL. XI No.3 DESEMBER 2013 ISSN 1593-3761 STUDI PERILAKU PETUGAS PARAMEDIS DAN CLEANING SERVICEDALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA Fransisca Fitri Novitasari, Sri Mardoyo, Sukiran Al Jauhari ABSTRACT Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya as one of medical service means, is a place where both sick and healthy people are gathering together. Activities of RSUD Dr. Soetomo will produce solid and liquid medical waste thatmay affect ennironmental pollution and health disorder. The behavior of paramedic and Cleaning Service personnel significantly affect in managing the solid medicalwaste management. This research is a descriptive one, namely a research method aimin to assess the behavior of paramedic and Cleaning Service personnel, comprising of knowledge level, attitude, and action in managing those solid medical wastes in Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya. population in this research was 298 Paramedic and Cleaning Service Personnel, spread'in 13 wards, total sample was 75 Paramedic personnel and 3 Cleaning Service personnel. Data obtained was further analyzed descriptively with table' The research result on solid medical waste management in Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, having satisfactorily knowledge level assessment each was 50,67o for paramedic personnel and 67oto for Cleaning Service personnel. While for satisfactorily attitude assement was 53,3olo for Paramedic personnel and 100o/o for Cleaning Service personnel. Regarding satisfactorily performance assessment, it .was achieved of !8,60/o for Paramedic personnel, and0% for Cleaning Service personnel. ' Following the observition result of Paramedic and Cleaning Service personnel, it is suggested for their further guidance and briefing in behavior improvement regarding solid medical waste management. Keywords : BehaviotT HosPital PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut KePutusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKESlSKlxl20o4 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dinyatakan bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Berbagai damPak Yang ditimbulkan oleh limbah medis padat, karena banyak bahan yang terkandung di dalamnya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan. Limbah medis secara garis besar dapat digolongkan menjadi limbah medis dan limbah non medis. Rumah sakit merupakan penghasil limbah medis terbesar. Berbagai jenis limbah yang dihasilkan di rumah sakit dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunjung dan terutama kepada petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar rumah sakit. Limbah medis tersebut memerlukan pengelolaan. (Depkes,RI lees). Petugas yang menangani limbah medis mempunyai resiko terhadap penyakit yang dihadapi petugas kesehatan oleh karena kuman penyakit dari penyakit AIDS, Infeksi Kulit, Antraks, Mengitis, Demam Berdarah, SePtikemia, Bakteriemia, Kandidemia, Hepatitis A, Hepatitis B dan C terdapat didalam limbah medis' Kuman yang terdapat di dalam darah tersebut ditularkan lewat darah. Resiko tertular penyakit ini paling besar terjadi apabila orang tertusuk benda limbah yang tajam atau runcing karena benda itu dapat merusak kulit. Lewat luka itu virus dan kuman lainnya masuk ke dalam tubuh. (Reinhardt, 1995, hal 113)' Dari pernyataan tersebut maka perilaku sangat berpengaruh terhadap petugas GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VOL. No.3 2013 - poltekkesdepkes-sby.ac.id

VOL. XI No.3 DESEMBER 2013 ISSN 1593-3761

STUDI PERILAKU PETUGAS PARAMEDIS DAN CLEANING SERVICEDALAM

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Fransisca Fitri Novitasari, Sri Mardoyo, Sukiran Al Jauhari

ABSTRACTRumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya as one of medical service means, is

a place where both sick and healthy people are gathering together. Activities of RSUD Dr.

Soetomo will produce solid and liquid medical waste thatmay affect ennironmental pollution and

health disorder. The behavior of paramedic and Cleaning Service personnel significantly affect

in managing the solid medicalwaste management.This research is a descriptive one, namely a research method aimin to assess the

behavior of paramedic and Cleaning Service personnel, comprising of knowledge level, attitude,

and action in managing those solid medical wastes in Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo,

Surabaya. population in this research was 298 Paramedic and Cleaning Service Personnel,

spread'in 13 wards, total sample was 75 Paramedic personnel and 3 Cleaning Service

personnel. Data obtained was further analyzed descriptively with table'

The research result on solid medical waste management in Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Soetomo Surabaya, having satisfactorily knowledge level assessment each was 50,67o forparamedic personnel and 67oto for Cleaning Service personnel. While for satisfactorily attitude

assement was 53,3olo for Paramedic personnel and 100o/o for Cleaning Service personnel.

Regarding satisfactorily performance assessment, it .was achieved of !8,60/o for Paramedic

personnel, and0% for Cleaning Service personnel.' Following the observition result of Paramedic and Cleaning Service personnel, it is

suggested for their further guidance and briefing in behavior improvement regarding solid

medical waste management.

Keywords : BehaviotT HosPital

PENDAHULUANLatar Belakang

Menurut KePutusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1204/MENKESlSKlxl20o4 tentangPersyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah

Sakit dinyatakan bahwa rumah sakit

sebagai sarana pelayanan kesehatan,tempat berkumpulnya orang sakit maupun

orang sehat, atau dapat menjadi tempatpenularan penyakit serta memungkinkanterjadinya pencemaran lingkungan dan

gangguan kesehatan.Berbagai damPak Yang ditimbulkan

oleh limbah medis padat, karena banyak

bahan yang terkandung di dalamnya yang

dapat menimbulkan dampak kesehatan.

Limbah medis secara garis besar dapatdigolongkan menjadi limbah medis dan

limbah non medis. Rumah sakit merupakanpenghasil limbah medis terbesar. Berbagaijenis limbah yang dihasilkan di rumah sakit

dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa

membahayakan dan menimbulkan

gangguan kesehatan bagi pengunjung dan

terutama kepada petugas yang menangani

limbah tersebut serta masyarakat sekitarrumah sakit. Limbah medis tersebutmemerlukan pengelolaan. (Depkes,RI

lees).Petugas yang menangani limbah

medis mempunyai resiko terhadap penyakit

yang dihadapi petugas kesehatan oleh

karena kuman penyakit dari penyakit AIDS,

Infeksi Kulit, Antraks, Mengitis, Demam

Berdarah, SePtikemia, Bakteriemia,Kandidemia, Hepatitis A, Hepatitis B dan C

terdapat didalam limbah medis' Kuman

yang terdapat di dalam darah tersebutditularkan lewat darah. Resiko tertularpenyakit ini paling besar terjadi apabila

orang tertusuk benda limbah yang tajamatau runcing karena benda itu dapatmerusak kulit. Lewat luka itu virus dan

kuman lainnya masuk ke dalam tubuh.(Reinhardt, 1995, hal 113)'

Dari pernyataan tersebut maka perilaku

sangat berpengaruh terhadap petugas

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN

Page 2: VOL. No.3 2013 - poltekkesdepkes-sby.ac.id

dalam menangani limbah medis padat agartidak terjadi tertularnya penyakit. Adapunperilaku kesehatan adalah suatu responsseseorang (organisme) terhadap stimulusatau obyek yang berkaitan dengan sakitdan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,makanan dan minuman, serta lingkungan.(Notoadmod jo,2012, hal 134).

Dari obseryasi awal ditemukanmasalah dalam pengelolaan limbah medispadat yaitu tidak ada pemisahan antaralimbah benda tajam (iarum) dengan limbahinfeksius lainnya (seperti; jaringan,pembalut luka bedah, pakaian Yangterinfeksi darah pasien, limbah yang sudahtersentuh pasien yang menjalaniHaemodialisis), masih banyak ditemukanlimbah medis padat di TPS (temPatpembuangan sampah sementara) limbahnon medis, tidak ada pelabelan untuklimbah medisnya, untuk petugas tidakmenggunakan APD pada saat pemilahan

dan pengangkutan limbah medis.

Tujuan PenelitianUntuk mengetahui perilaku petugasParamedis dan Cleaning Seruice dalampengelolaan limbah medis padat di RSUD

Dr. Soetomo Surabaya.

METODE PENELITIANJenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitiandeskriptif yaitu penelitian yang dilakukanuntuk menggambarkan suatu keadaandidalam suatu komunitas atau masyarakat.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan

cross sectional di mana variabel yang

termasuk faktor risiko dan variabel yang

termasuk efek diobservasi sekaligus pada

waktu yang sama karena Pengamatanhanya dilakukan pada satu waktu tertentu

HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANTingkat Pengetahuan Petugas Para-medis

Tingkat pengetahuan Petugas Paramedisdi RSUD Dr Soetomo Surabaya tentangpengelolaan limbah medis Padatmemperoleh kriteria "Baik" 50,60/o, "Cukup"44o/o dan "Kurang" 5,3o/o, Sebagian besaryang memperoleh kriteria "Baik" 50,60lo, Inidisebabkan karena Instalasi SanitasiLingkungan (ISL) RSUD Dr SoetomoSurabaya telah melakukan koordinasi dan

sosialisasi kepada kepala unit perawatan

dan tidak dilakukan penelitian lain untuk diperbandingkan. (Notoatmodjo, 2010).

Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian dilakukan di Rumah Sakit Unrum

Daerah Dr. Soetomo SurabaYa Yangterletak di lalan Mayjend Prof. Dr.

Moestopo 6-8 Surabaya. Penelitiandilaksanakan pada bulan Mei 2013

Populasidan SampelPopulasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah petugas paramedis Yangberhubungan dengan pengelolaan limbahmedis padat (penimbulan limbah,pemilahan, pewadahan, Pemanfaatankembali, tempat penyimpanan sementara,pengangkutan, pemusnahan danpembuangan akhir). Petugas Paramedisyang berjumlah 295 orang dan tersebar di13 ruangan. Dan Petugas Cleaning Seviceyang berjumlah 3 orang. Sampel dalampenelitian ini adalah populasi yang diambilsecara proporsional random samplingsebanyak 75 petugas Paramedis dan 3

petugas Cleaning Seruice. Carapengambilan sampel petugas tiap ruanganuntuk menentukan besar sampel pada tiap-tiap unit pelayanan kesehatan dilakukansecara proposional.

Variabel PenelitianVariabel dalam penelitian ini adalahpengetahuan, sikap, tindakan petugasParamedis dan Cleaning Service dalampengelolaan limbah medis padat di RSUD

Dr Soetomo Surabaya.

Metode Analisis DataData yang telah terkumpul, kemudiandilakukan editing, coding, tabulasi data,analisis.

pasien serta monitoring dan evaluasi

tentang pengelolaan limbah medis padat

secara rutin setiap hari. Dan oleh sebab itusebagaian besar Petugas Paramedis sudah

mengetahui tentang limbah medis danpengelolaannya. Sedangkan Yangmemperoleh kriteria "Cukup" 44o/o dan

"Kurang" 5,3o/o, Yang memperoleh kriteria"Kurang" 5,3o/o disebabkan karena

kurangnya pengetahuan petugas paramedis

terhadap pengelolaan limbah medis padat

dalam pengertian, sumber, jenis,persyaratan, dan tata laksana pengelolaanlimbah medis padat.

1,84 GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN

ISSN 1693-3761 voL. xI No.3 DESEMBER 2013

Page 3: VOL. No.3 2013 - poltekkesdepkes-sby.ac.id

VOL. XI No.3 DESEMBER 2013 ISSN 1693.3751

positif/setuju tentang pengelolaan limbahmedis padat.

Tindakan Petugas ParamedisPetugas Paramedis di RSUD Dr

Soetomo tentang pengelolaan limbah medispadat, dari75 Responden yang mempunyaitingkat pengetahuan dan sikap yang baiktidak selalu diikuti oleh tindakan yang baikpula atau sesuai prosedur/SOP. Hal initerlihat dari hasil observasi mengenaitindakan Petugas Paramedis Yangmemperoleh kriteria "Baik" sebesar LB,60/o,

"Cukup" sebesar 53,3o/o dan "Kurang"sebesar 28olo.diantaranya adalah : Prosespemilahan limbah medis dan non medispada tahap penimbulan masih jarangdilakukan. Hal tersebut juga disebabkankurangnya kepedulian petugas paramedisterhadap pengelolaan limbah medis padatdengan prosentase sebesar I0,60/o.Banyaknya pasien yang dirawat, jumlahpetugas paramedis tidak sebanding denganjumlah pasien menyebabkan tingkatkejenuhan dan kebingungan pada petugasparamedis sehingga dapat mempengaruhitingkat kepedulian petugas paramedisdalam proses pemilahan limbah medis,Pemilahan limbah plastik dari hasilobservasi diperoleh yang "Jarang"melakukan sebanyak 73,3o/o. Hal ini

disebabkan RSUD Dr Soetomo Surabaya

tidak memiliki "Safety bo/' dan tempatkhusus untuk limbah plastik Yangdisebabkan terbatasnya anggaran yangtersedia, Pemilahan limbah benda tajam(larum) dari hasil observasi diperoleh yang"Jarang" melakukan sebanyak 13r3olo. Hal

ini disebabkan belum ada laPoran

terjadinya kecelakaan kerja akibat jarum

suntik menyebabkan kurangnya kepeduliandari pihak manajerial tentang hai tersebut,Tidak semua Petugas Paramedis selalu

menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)pada saat melakukan perawatan terhadappasien. Hal ini disebabkan jumlah APD yang

tersedia terbatas.

Tindakan Petugas Cleaning SeruiceTindakan Petugas Cleaning Seruice

yang memperoleh kriteria "Baik" sebesar0olo. Sedangkan yang memperoleh kriteriapenilaian "Cukup" 33% dan "Kurang" 670lo.

Hal ini disebabkan masih terdapat Petugas

Cleaning Service yang tidak sesuai SOP

diantaranya adalah : Petugas CleaningSeruice tidak selalu ljarang menggunakanAPD (Alat Pelindung Diri) dengan

Tingkat Pengetahuan PetugasCleaning Seruice

Tingkat pengetahuan Petugas CleaningSeruice di RSUD Dr Soetomo SurabaYa

tentang Pengelolaan limbah medis padat(transportasi, pengolahan, pemusnahan,dan Pembuangan akhir limbah medispadat). Sebagian besar memperoleh kriteria"Baik" 670lo "Cukup" 33o/o dan "Kurang"0o/o, Ini disebabkan Instalasi Sanitasi

Lingkungan (ISL) RSUD Dr SoetomoSurabaya telah melakukan koordinasidengan pengawas CS, pembinaan danpenyuluhan terhadap petugas CleaningSeruice serta monitoring dan evaluasisecara rutin tentang pengelolaan limbahmedis padat. Sehingga sebagian besar

Petugas Cleaning Seruice sudah

mengetahui tentang limbah medis danpengelolaanya.

Sikap Petugas ParamedisSikap Petugas Paramedis di RSUD Dr

Soetomo Surabaya tentang pengelolaan

limbah medis padat memperoleh kriteriao'Baik" 53,3o/o, "Cukup" 37,3o/o, dan

"Kurang" 9,3o/o. Sebagaian besar yangmemperoleh kriteria penilaian "Baik"53,3o/o, Ini disebabkan karena sebagaianbesar Petugas Paramedis sudah

mengetahui tentang limbah medis dan

pengelolaannya. Sehingga mereka juga

mempunyai respon positif/setuju tentangpengelolaan limbah medis Padat.Sedangkan yang memperoleh kriteriat'Cukup" 37,3o/o dan "Kurang" 9,3o/o. Yangmemperoleh kriteria "Kurang" 9,3o/o

disebabkan petugas sangat tidak setujulimbah medis plastik ditampung pada

tempat khusus, terpisah dari limbah medislainnya. Hal ini juga disebabkan karena

kurangnya pengetahuan petugas paramedis

terhadap pengelolaan limbah medis padat

khususnya pada penampungan limbah.Dengan limbah berada dalam kantong ataukontainer yang sama PenYimPanan,pengangkutan dan Pembuangan akanmengurangi kemungkinan kesalahanpetugas dan penanganannya.

Sikap Petugas Cleaning SeruiceSebagian besar sikap Petugas Cleaning

Serutte di RSUD Dr Soetomo SurabaYapositif tentang pengelolaan limbah medispadat yaitu sebesar 100o/o. Hal ini karenapetugas Cleaning Seruice sudah

mempunyai tingkat pengetahuan yang baiksehingga mereka juga mempunyai respon

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN

Page 4: VOL. No.3 2013 - poltekkesdepkes-sby.ac.id

ISSN 1693-3761 VOL. XI NO.3 DESEMBER 2O13

prosentase sebesar 100o/o. Hal inidisebabkan jumlah APD yang tersediaterbatas dan hanya berupa masker dansarung tangan, sedangkan pihak ketigatidak menyediakan APD untuk petugasCleaning Seruice. Sehingga petugasCleaning Seruice rentan tertular penyakitseperti Hepatitis B, HIV, dan penyakitlainnya,. Tempat sampah medis jarangdilakukan pencucian dan desinfeksi denganprosentase 66,60/o. Hal ini disebabkantempat sampah medis sudah dilapisikantong kresek sehingga jarang terlihatkotor, Limbah medis diangkut denganmenggunakan troli / kereta sampah yangtidak tertutup dengan prosentase sebesar100o/o. Hal ini disebabkan kelebihan muatankantong plastik limbah medis didalam trolisehingga terjadi tumpahan selamapenanganan dan pengangkutan.

KESIMPULANTingkat PengetahuanTingkat pengetahuan Petugas Paramedisdan Cleaning Seruice di RSUD Dr SoetomoSurabaya tentang pengelolaan limbah medispadat sebagian besar memperoleh kriteriapenilaian baik yaitu 50,60/o untuk PetugasParamedis dan 670/o untuk Cleaning Seruice.Hal ini disebabkan karena sebagian besarPetugas Paramedis dan Cleaning Seruicesudah mengetahui tentang limbah medisdan pengelolaanya.

SikapUntuk sikap Petugas Paramedis danCleaning Service di RSUD Dr SoetomoSurabaya tentang pengelolaan limbah medispadat sebagian besar mempunyai sikappositif dengan kriteria penilaian baik yaitu53,3o/o untuk Petugas Paramedis dan 100%untuk petugas Cleaning Seruice di RSUD DrSoetomo Surabaya memahami danmempunyai apresiasi positif tentangpentingnya pengelolaan limbah medis padatdilingkungan rumah sakit.

TindakanDari hasil observasi tindakan PetugasParamedis di RSUD Dr Soetomo Surabayatentang pengelolaan limbah medis padatmemperoleh kriteria "Cukup" sebesar53,3o/o dan "Kurang" sebesar 28olo. Hal inidisebabkan karena beberapa faktordukungan dan fasilitas yang tidak memadai,kelebihan beban tugas yaitu denganadanya pasien yang lebih seperti jumlahpasien dirawat dengan jumlah petugas

yang tidak sebanding sehingga tingkatkejenuhan dan kebingungan pada petugasparamedis dan mempengaruhi tingkatkepedulian petugas paramedis dalamproses pemilahan limbah medis, sertajumlah dan jenis APD yang tidak memadai.Sedangkan hasil penilaian tindakanCleaning Serube sebagian besarmemperoleh kriteria penilaian baik sebesar0olo. Hal ini disebabkan petugas CleaningSeruice yang selalu jarang menggunakanAPD dikarenakan persediaan jumlah danjenis APD yang kurang memadai.

SARAN1. Mengenai perilaku petugas baik

Paramedis maupun Cleaning Seruicedalam pengetahuan limbah medis perluditingkatkan dengan langkah-langkahsepefti:1) Koordinasi petugas sanitarian selaku

penaggung jawab pengelolaan limbahmedis padat dengan pihak kepalaruangan perawatan pasien selakupenanggung jawab petugasparamedis tentang perilakupengelolaan limbah medis padat.

Z) Supervisi oleh petugas sanitarianuntuk mengevaluasi pengelolaanlimbah medis padat khususnya padaruangan pelayanan kesehatan.

3) Pembinaan dan penyuluhan kepadapetugas Cleaning Seruice tentangpengelolaan limbah medis padat.

2. Untuk peningkatan dan perbaikanpetugas dalam pengelolaan limbahmedis padat di RSUD Dr SoetomoSurabaya, upaya yang dilakukan adalah :

1) Melakukan desinfeksi terhadap baklimbah medis secara rutin setiap hariagar petugas tidak terkontaminasilimbah medis padat.

2) Melakukan pewadahan dan pelabelanlimbah medis padat sesuai denganpedoman yang telah ditentukan olehKepMenkes RI No 1204 Tahun 2004.

3) Mengganti bak pengumpul yang lebihbesar untuk menampung limbahmedis padat,

4) Disediakan APD dengan jumlah yangmemadai bagi Petugas Paramedisberupa sarung tangan, masker, bajukerja, topi dan kaca mata.

186 GEMA KESEHATAN LINGKU NGAN

Page 5: VOL. No.3 2013 - poltekkesdepkes-sby.ac.id

VOL, XI No.3 DESEMBER 2013 ISSN 1693.3761

DAFTAR PUSTAKAAkademi Kesehatan Lingkungan, 2011.

Pedoman Penulisan Karya Tulis.Surabaya : Akademi KesehatanLingkungan;

Depaftemen Kesehatan RI, 1995. PedomanSanitasi Rumah Sakrt di Indonesia.Jakaarta : Direktorat Jenderal PPM &PLP

Departemen Kesehatan RI, 1996. PedomanTeknis Pengelolaan Limbah Klinis danDesinfeksi & Sterilisasi di RumahSakrt. Jakarta : Direktorat JenderalPPM & PLP

Direktorat Jendral Pemberantasan PenyakitMenular dan Penyehatan Lingkungan,2013. Keputusan Menteri KesehatanRI nomor 1204/MenKeslSKlXl2004tentang persyaratan kesehatanlingkungan rumah sakit 16 Maret2013.

Notoadmojo, Soekidjo, 2010. MetodologiPenelitian Kesehatan, lakarta I

Rineka CiptaNotoatmodjo, Soekidjo, 2012. Promosi

Kesehatan dan Perilaku KesehatanJakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo,2003. Pendidikandan Perilaku Kesehatan, Jakarta :

Rineka Cipta

Reindhardt, Peter dk( L995. PengelolaanLimbah Menular dan Limbah MedikJakarta : Akademi KesehatanLingkungan Depkes RI

Sanropie, Djasio dklt 1989. KomponenSanitasi Rumah Sakit untuk IndustriLembaga Pendidikan TenagaSanitasi, Jakarta : DepaftemenKesehatan RI Proyek PengembanganPendidikan Tenaga Sanitasi Pusatdan Tenaga Kesehatan

Sarudji, Didik, 1985. Pengelolahan Sampah.Surabaya : Akademik PenilikKesehatan.

Trisnawati,Lydias. 2012. Studi TentangPerilaku Petugas TerhadapPengolahan Limbah Medis Padat diUTD PMI Cabang Surabaya Tahun2009. Dalam : Karya Tulis Ilmiah,Politeknik Kesehatan,KementrianKesehatan Surabaya.

World Health Organization, 2005.Pengelolaan Aman Limbah LayananKesehatan. Editor : A. Pruss, dkk.Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

GEMA KESEHATAN LINGKUNGAN 187