vol. 94 dec-jan ’18 - bpr lestari
TRANSCRIPT
Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR
Vol. 94 DEC-JAN ’18
EMPOWERING ENTREPRENEUR
Money&I MagazIneISSN: 2087-5975
Rp. 32.500WWW.MONEYINSIGHT.ID
MONTHLY MAGAZINE
Rp. 32.500WWW.MONEYINSIGHT.ID
MONTHLY MAGAZINE
EMPOWERING ENTREPRENEUR
I NENGAH NATYANTA
MELAJU DI BISNIS
RETAIL
Retail isn’t BRokenBukan karena online faktor terpuruknya industri retail,
data-data dalam liputan ini menunjukkan hal tersebut
4 stRateGi kUnCi Meningkatkan volume penjualan bisnis retail
aRY WiCaHYanaKantongi puluhan juta
perbulan dari komik digital
Dimulai dari 1 outlet di kawasan pemukiman, berjuang di tengah gempuran waralaba nasional dan
brand asing, ia justru tak terbendung. Ketika industri retail lesu, bisnisnya justru tumbuh 123%.
Kini 99 jaringan toko sudah dibangunnya, dan angka ini masih terus bertambah...
Dimulai dari 1 outlet di kawasan pemukiman, berjuang di tengah gempuran waralaba nasional dan
brand asing, ia justru tak terbendung. Ketika industri retail lesu, bisnisnya justru tumbuh 123%.
Kini 99 jaringan toko sudah dibangunnya, dan angka ini masih terus bertambah...
Dimulai dari 1 outlet di kawasan pemukiman, berjuang di tengah gempuran waralaba nasional dan
brand asing, ia justru tak terbendung. Ketika industri retail lesu, bisnisnya justru tumbuh 123%.
Kini 99 jaringan toko sudah dibangunnya, dan angka ini masih terus bertambah...
2 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
LIMITED EDITION GIFT SET AVAILABLE STARTING 1 DECEMBER 2017
S H O P O N L I N E A T S E N S A T I A . C O M
+62-363-23260 sensatia sensatia_botanicals [email protected]
K A R A N G A S E M U B U D D E N P A S A R S A N U R S E M I N Y A K K U T A C A N G G U N U S A D U A T A N G E R A N G
3Vol. 94 | Dec - Jan 2018
LIMITED EDITION GIFT SET AVAILABLE STARTING 1 DECEMBER 2017
S H O P O N L I N E A T S E N S A T I A . C O M
+62-363-23260 sensatia sensatia_botanicals [email protected]
K A R A N G A S E M U B U D D E N P A S A R S A N U R S E M I N Y A K K U T A C A N G G U N U S A D U A T A N G E R A N G
BATCH 5Dimulai Januari 2018
ACCOUNTING & TAX FOR SMALL BUSINESS#MUdah MEMahaMI Pajak
WAKTU PELATIHAN SETIAP KAMIS-JUMAT JAM 18.00 s/d 22.00 WitaTEMPAT : KAMPUS AKUBANK JL. DEWI MADRI III RENON DENPASAR
MODUL MATERI
COFFEE BREAK
SERTIFIKASI PROFESI / KEAHLIAN*
FASILITAS
Desak (082 144 021 868) / Fina (081 238 796 244) [email protected]
Akuntansi Rp. 1.850.000Brevet A Rp. 1.850.000Brevet B Rp. 1.850.000Semua Paket Rp. 4.500.000
• Pertemuan 1 : Prinsip Akuntansi & Pelaksanaannya• Pertemuan 2 : Transaksi dan persamaan dasar akuntansi• Pertemuan 3 : Akuntansi Perusahaan Jasa • Pertemuan 4 : Akuntansi Perusahaan Dagang + Persediaan• Pertemuan 5 : Akuntansi Perusahaan Manufaktur• Pertemuan6:Asset,PenyusutandanAmortisasi• Pertemuan 7 : Analisa Laporan Keuangan• Pertemuan 8 : Review & Ujian
• Pertemuan 1 : Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)• Pertemuan 2&3 : PPh Potong dan Pungut (PPh Pasal 21/26)• Pertemuan 4 : SPT PPh Orang Pribadi 1770 / 1770 S• Pertemuan 5 : PPN & PPn BM + SPT PPN & PPnBM• Pertemuan 6 : Bea Materai & Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP)• Pertemuan 7 : Review & Ujian
BREVET A
• Pertemuan 1 : Pajak Bumi Bangunan & Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai• Pertemuan 2&3 : PPh Potong dan Pungut (PPh Pasal 22/23/4(2)• Pertemuan 4 : Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan)• Pertemuan 5 : SPT PPh Badan 1771• Pertemuan 6 : e-(elektronik) SPT & e-Filing• Pertemuan 7 : Akuntansi Pajak• Pertemuan 8 : Review & Ujian
BREVET B
AKUNTANSI USAHA DAGANG, JASA & HOME INDUSTRY
4 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
FROM THE EDITORArif RahmanIG @arif.journal
Sekarang, tiap kali lihat berita
ada outlet atau usaha retail
yang tengah cuci gudang,
saya langsung berasumsi
bahwa usaha tersebut di ambang
bangkrut. Pemikiran ini memang tidak
tiba-tiba lantas datang di benak, tapi
karena belakangan, sering sekali kita
melihat sejumlah bisnis retail, bahkan
yang sudah punya brand besar, tiba-tiba
cuci gudang sebelum menutup gerai
mereka untuk selamanya.
Padahal beberapa tahun lalu,
perdagangan retail kita jawara, di tahun
2009, Indonesia mendapat undangan
untuk pertama kalinya dalam G20,
kelompok 20 besar negara dengan
GDP [Gross Domestic Bruto] terbesar di
dunia. Di kelompok elite ini, Indonesia
merupakan negara satu-satunya dari
ASEAN yang menjadi anggota.
CuCI GudAnGKlub G20 sendiri adalah representatif
perdagangan domestik bruto (PDB) sebesar
(50 Triliun USD) 80% dari perdagangan
dunia dan dua pertiga penduduk dunia.
G20 dibentuk untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dunia dengan
memperkokoh fondasi keuangan
internasional, yang juga merupakan forum
untuk membahas berbagai kebijakan
nasional masing-masing anggota,
kerjasama internasional dan peran institusi
keuangan global. Dengan jumlah penduduk
Indonesia yang konon lebih dari 240 juta,
menjadi mesin yang sanggup membawa
Indonesia menembus kelompok elite
di atas. Itu alasannya mengapa GDP
Indonesia banyak yang berasal dari
konsumsi domestik.
Tapi hari ini, situasinya tiba-tiba berbalik,
dari pola konsumsi masyarakat yang
tadinya ’melahap’ apa saja, kini bak puasa
belanja. Berbagai opini dan kajian pun
mengemuka, ada yang mengatakan imbas
dari peralihan pola belanja, yang dulunya
di toko konvensional, kini beramai-ramai
pindah ke online. Adapula yang menilai
karena penurunan daya beli, atau karena
masyarakat sudah kian cerdas dengan
cara mengatur keuangan, sehingga lebih
berhati-hati ketika berbelanja.
Ilust
rasi
: Fre
epik
.com
5Vol. 94 | Dec - Jan 2018
COVERFoto oleh IB Baruna Luhur
Desain oleh Sahal Putra
Money & I Magazine is published monthly by PT. Literatur Negeri, Jalan Dewi Madri III, Bali, Indonesia. Tel: +62 821 4402 1868. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. Literatur Negeri. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 821 4402 1868.
PUBlIShER
PT literatur Negeri
EDITORIAl BOARD
Alex P. Chandra
EDITOR IN ChIEf &
hEAD Of CONTENS
Arif Rahman
EDITOR
Khoirur Rozy I Jakarta
Rheza Alfian I Jakarta
Cucuk Espe I Jatim
Angga Wijaya I Bali
COMMUNITY
Alifya Putri
COMMUNICATION
OffICER
Kadek Pebriyanti
DESIGN & ART WORKING
Ida Bagus Baruna luhur
Sahal Putra
MONEY&I MAGAZINEAkubank SchoolJl. Dewi Madri III Denpasar - Bali
T. +62 823 3996 [email protected]
for advertising enquiries please send an email to :
Indah Kencana [email protected]. 0823 3996 4020
Desak Putu [email protected]. 0823 4112 7767
DISTRIBUTION SUPPORTAdi [email protected]. 081 337 666 430
for transfers and payments :PT literatur Negeri BCA KCP Teuku Umar Denpasar 7680391216
Confirm / Info about transfer & payment to :
Eka Putri [email protected] M. 0878 6151 1609
@MNImagzMoney&I Magazine@moneyandimagz
Namun apapun itu, menjadi perhatian serius dari
berbagai pihak, mengingat hal ini sangat berpengaruh
terhadap perekonomian Indonesia secara langsung.
lalu apa yang sebenarnya terjadi? Kami pun berburu
informasi, mengupas data-data dan hasil kajian
dari sejumlah pakar dan lembaga riset, menghadiri
seminar-seminar dengan pembicara ahli di bidang
retail, termasuk dengan melakukan wawancara
dengan pemilik usaha di industri ini. hasil liputannya,
kami rangkum dalam Special feature kali ini. Tentu
saja, ini melengkapi berbagai artikel lainnya yang
memang sudah kami siapkan untuk Anda para
pembaca. Semoga bisa menjadi ‘teman bacaan’ untuk
menghabiskan akhir pekan Anda di bulan yang sudah
memasuki masa penghujan ini. Selamat membaca dan
semoga bermanfaat.
Jabat Erat,
Arif Rahman
6 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Also In this edition
04 From the Editor
08 Like On Facebook
12 Notes From A Friend
Nasi Uduk Ibu Iis
16 Coaching Clinic
Mimpi Buruk
38 Insight
Kejatuhan Sevel dan
“Innovation Fallacies”
42 Smart Family
Sistem Kebut Semalam -
SKS
44 Intermezzo
7 Pertanyaan Kunci untuk
Calon Marketer
54 Book Review
74Social :Charcoal For Children 2017/18Program yang
menggabungkan seniman,
komunitas kreatif dan anak-
anak dengan latar belakang
yang beragam, untuk
bersama-sama membuat
karya kolaborasi yang
penuh dengan kreatifitas.
50Travellers Note : Royal Palace - Istana Raja Spanyol
Inggris merupakan satu
yang paling populer
dengan kisah raja ratu di
era moderennya sekarang.
Namun sejatinya, Eropa
juga memiliki Spanyol,
negeri matador dengan
kisah kerajaan yang tak
kalah dramanya.
58Front Of Mind : Valentino Rossi ‘The Doctor’ di Sirkuit
Bukan hanya jago di
lintasan, pembalap yang
satu ini juga jago di trek
bisnis, kiprahnya kini
melambungkan brand VR46.
Apa saja geliat bisnis yang
ditekuni oleh pria Italia yang
satu ini?
Contents
Interview With I Nengah NatyantaDari hanya sebuah gerai di pemukiman, kini menjadi 99 gerai dalam waktu 11 tahun. Inilah
kiprah bisnis dari I Nengah Natyanta dan Ni Ketut Siti Maryati yang membangun jaringan
retail store dengan brand Coco Mart. Pasangan suami istri ini berhasil berbisnis dengan
mengibarkan brand sendiri di tengah gempuran waralaba ritel nasional dan asing. Disini ia
bertutur soal perjuangannya memulai usaha ini.
RETAIL ISN’T BROKEN STORES ARE 3018 RETAIL ISN’T BROKEN STORES ARE
RETAIL ISN’T BROKEN STORES ARE
7Vol. 94 | Dec - Jan 2018
ContributorsAlex P ChAndrA Chairman Lestari Group
Memulai karir sebagai profesional banker di BCA selama 8 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri BPR Lestari, perusahaan yang dibawanya menjadi BPR terbesar di Bali dalam waktu 5 tahun.
YuswohAdYMarketing Consultant
Penulis 40 buku mengenai pema-saran. Pernah bekerja selama 12 tahun di MarkPlus Inc dengan posisi terakhir sebagai Chief Executive. Di bidang keorganisasian Yuswohady pernah menjadi Sekjen Indonesia Marketing Association (IMA).
Ben ABAdiwww.benabadi.com.
Menciptakan seseorang untuk menjadi miliuner & pebisnis. Penulis buku laris yang sudah melatih lebih dari 200 pengusaha dan pemimpin dari ribuan sales. Misinya menciptakan miliader me-lalui training yang inovatif
PriBAdi BudionoCEO BPR Lestari
Ulasannya erat terkait dengan kepemimpinan yang banyak di adopsi dari sejumlah pemikir besar. Memberikan alternatif solusi pada permasalahan yang kerap dihadapi bangsa ini khususnya yang ada di Bali.
suZAnA ChAndrAManaging Director Kampoeng Villa
Smart Family adalah rubrik yang diasuh. Wanita yang pernah menimba pengalaman hidup di Australia ini dengan lugas memaparkan bagaimana kiat cerdik untuk mengelola investasi khususnya di bidang properti.
The Rookie :Putu Gd Ary Wicahyana - Kisah Kolosal Sang Baladeva
Bagi generasi milenial, tulisan diatas kertas bak
tontonan membosankan. Karena itulah butuh
pendekatan khusus untuk generasi ini, dan hal inilah
yang disadari oleh Ary Wicahyana pendiri Tantraz
Comic Bali. Selengkapnya pada rubrik The Rookie.
62
From Contributor
12 Notes From a Friend - Nasi Uduk
Ibu Iis oleh Alex P Chandra
16 Coaching Clinic - Mimpi Buruk
oleh Ben Abadi
38 Insight - Kejatuhan Sevel dan
“Innovation Fallacies” oleh
Yuswohady
42 Smart Family -Sistem Kebut
Semalam - SKS oleh Suzana
Chandra
48 Leadership - Dimakan Ayah Mati.
Tidak Dimakan Ibu Mati oleh
Pribadi Budiono
8 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Alex Purnadi ChandraPublished 06 June 2017
51,770
Alex Purnadi ChandraPublished 07 June 2017
Timeline like follow
Alex P ChandraEntrepreneur
Photo51,715
Disruptive
“Yang saya takutkan adalah ...
kita tidak tahu apa yang kita tidak tahu.”
Blue Bird punya aset yang seharusnya nggak gampang-
gampang dikalahin. Para sopirnya yang terlatih dan culture
pelayanan yang lumayan bagus. Ini membangunnya puluhan
tahun. Di sisi ini, kayaknya teknologi juga nggak gampang-
gampang amat menggantikan ‘manusia dan budaya’.
harusnya kalau Blue Bird mau ngejar di sisi teknologi (ini bisa
lebih cepat dibandingkan waktu puluhan tahun membangun
‘manusia dan budaya’), Blue Bird di Indonesia bisa melawan.
Tentunya beberapa bisnis modelnya bisa di-adjust, seperti
misalnya kemungkinan ‘sharing’, sehingga mobilnya bisa
tersedia banyak, jadi memudahkan pelanggan yang bisa
merating driver dsb.
Belum lagi akumulasi kapital yang sempat dibangun selama
puluhan tahun dan merajai bisnis pertaksian membuat Blue
Bird rasanya sanggup ‘maraton’.
Jadi selama saya ‘tidak tahu’ apa yang saya tidak tahu...,
strategi yang paling baik adalah terus membangun
competitive advantage, dalam hal ini membangun manusia
dan budayanya.
Keep adjusting and see what happen.
Uber merugi tapi usaha ini mengubah lanskap bisnis
pertaksian.
Anak saya bertanya...,“apa yang akan dilakukan jika saya
berbisnis taksi?”
“Join them,” kata saya.
Kalau musuh tidak bisa dikalahkan, bergabung saja.
“Kalau di banking gimana?” tanyanya lagi.
hmm..., saya belum kepikiran tuh bagaimana disrupsi yang
akan terjadi di dunia perbankan (kecuali for sure kebutuhan
teller akan berkurang, kantor-kantor bank yang besar-besar
dan banyak akan secara drastis berkurang digantikan oleh
channel electronic banking).
Dan itulah yang saya takutkan, sesuatu yang tidak kita tahu.
Ilustrasi : simplicity.coop
10 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
BIMCSiloam-Money&I Magazine-November2017-NyeriPinggang.indd All Pages 11/15/2017 12:08:37 PM
11Vol. 94 | Dec - Jan 2018
BIMCSiloam-Money&I Magazine-November2017-NyeriPinggang.indd All Pages 11/15/2017 12:08:37 PM
12 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Alex P. Chandra@alex_lestari
Founder of Lestari Group
www.alexpchandra.com
“ Digital era mendemokratisasi marketing. Ibu Iis pun bisa mempromosikan nasi uduknya, tidak kalah dengan Toyota.”
NOTES FROM a FRIENd
Di alun-alun Rangkas Bitung,
khususnya di hari Minggu,
banyak orang berjualan, ada
juga yang berolahraga pagi.
Ada yang sekedar jalan-jalan atau berlari.
Ada juga yang senam kesegaran jasmani.
Begitulah fungsi dari alun-alun di masa
lalu. Sebagai pusat kegiatan dan hiburan
masyarakat. Di banyak daerah, alun-alun
kota masih sama fungsinya bagaikan
seratus tahun yang lalu.
nASI uduK IBu IIS
NOTES FROM a FRIENd
Bagi yang belum tahu, Rangkas Bitung
itu adalah tempat kediaman Multatuli.
Penulis novel ‘Max havelaar’ (1860) yang
memprotes ketidakadilan atas perlakuan
terhadap kelompok pribumi di daerah
koloni hindia Belanda. Novel ini pada
jamannya membangkitkan sentimen anti
kolonialisme di parlemen Belanda. Multatuli
sendiri adalah nama samaran dari Eduard
Douwes Dekker. Dan Rangkas Bitung,
adalah kota kelahiran saya.
13Vol. 94 | Dec - Jan 2018
NOTES FROM a FRIENd
“Salah satu hal yang membuat Ibu Iis makin terkenal adalah sosial media. Waktu saya google, banyak melihat foto-fotonya, dan ini semua adalah
hasil posting dari para pelanggannya.”
Namun tulisan ini bukan untuk bicara
sejarah, tapi fenomena baru yang terjadi di
kota ini, yakni Nasi Uduk Ibu Iis. Uduknya
enak, telor dadarnya mantap, semur
jengkolnya yahud.
Ibu Iis ini dulu berjualan dengan cara
keliling, berjalan kaki menawarkan
dagangannya. Menawarkan ke toko-toko,
dan ibu saya suka membelinya.
Kemudian sekitar 2-3 tahun yang lalu, ibu
Iis membuka lapak di depan rumahnya,
karena usaha suaminya berjualan sandal
bangkrut. Jadi ibu Iis berjibaku sendiri.
Uduknya murah meriah, kami membeli 5
porsi Nasi Uduk lengkap dengan tempe,
perkedel dan telur dadar plus semur jengkol
yang dahsyat, cuma seharga Rp 60 ribu.
Cukup buat makan pagi sekeluarga. Tapi
ngantrinya minta ampun.
Si Ibu juga ramah dan kelihatannya
tidak terlalu perhitungan. Pembeli boleh
mengambil sendiri porsi makanannya, lapor
sendiri. Jadi kalau ambil telur 2, bisa ngaku
satu.., “teu nenaon (tidak apa-apa),” kata si
Ibu sambil tersenyum.
harga yang ekonomis ini membuat
banyak pelanggannya. Dan kelihatannya
Ibu Iis belum mau menaikkan harga.
“Karunya (kasihan)...,” katanya. Biar yang
ekonominya pas-pas-an bisa ikut sarapan.
Dagangnya laris, sehari menghabiskan
beras 2 karung (50 kg). Subuh sudah
berjualan, sekitar jam 9 pagi dagangannya
sudah habis.
Salah satu hal yang membuat Ibu Iis makin
terkenal adalah sosial media. Nasi uduk ibu
Iis Rangkasbitung semakin terkenal, waktu
saya google, banyak melihat poto-potonya,
dan ini semua adalah hasil posting dari
para pelanggannya.
Ini memperkuat pendapat saya, bahwa
digital era men-demokratisasi marketing.
Ibu Iis pun bisa mempromosikan nasi
uduknya melalui sosial media, tidak kalah
dengan Toyota.
14 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
EVENT FORUM FOR YOUNG INDONESIA
PemudA dIGuGAH unTuK BeRAKSIMengantisipasi BeBan sisteM
pangan di Masa depan
Jakarta, 22 Oktober 2017 –
forum for Young Indonesians
(fYI) dengan tema “Our Food,
Our Future” hari ini digelar
di hall Usmar Ismail Kuningan dengan
menghadirkan pakar-pakar terkemuka
seperti Wakil Presiden Republik Indonesia
ke-11 Prof. Dr. Boediono, Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Prof. Dr.
dr. Nila Moeloek, ekonom faisal Basri,
musisi dan aktivis lingkungan Nugie, serta
inovator-inovator muda yang berhasil
memberi ‘warna’ baru dalam praktik sistem
pangan berkelanjutan dari hulu ke hilir.
forum yang digagas oleh Center for
Indonesia’s Strategic Development
Initiatives (CISDI) dan didukung oleh mitra
penyelenggara ID COMM, ditekadkan
sebagai wadah dan katalis dimana pemuda
dapat mengembangkan potensinya untuk
menjadi pelaku pembangunan; menjadi
sumber informasi dan pengetahuan,
membangun lingkungan yang ramah
terhadap inovasi, mendorong terwujudnya
gagasan menjadi aksi, dan memberikan
pendampingan melalui jejaring multi-sektor
– yang tahun ini khususnya berfokus pada
isu pangan.
Ketua fYI dan Direktur Program CISDI
Anindita Sitepu mengatakan bahwa
CISDI secara konsisten memperjuangkan
keterlibatan pemuda dalam berbagai
dimensi pembangunan. Isu ketahanan
pangan dilihat sebagai pintu masuk yang
tepat, karena merupakan salah satu
cerminan pencapaian pembangunan
berkelanjutan. Keterkaitannya yang
erat dengan pemeliharaan lingkungan
hidup, dan kemandirian ekonomi,
menyebabkan sistem pangan berada
dalam posisi strategis. “Pemuda, dengan
bekal ilmu pengetahuan dan teknologi,
adalah penggagas dan inovator unggul
yang berpotensi menciptakan disrupsi
positif, namun mereka tentu perlu
didukung lingkungan yang kondusif, serta
kesempatan dan akses untuk berkarya dan
mengembangkan diri”, ujarnya.
Misi ini didukung kesadaran bahwa
populasi Indonesia didominasi oleh
kelompok usia produktif, dimana
berdasarkan sensus populasi tahun 2010,
Indonesia memiliki 63 juta pemuda yang
jumlahnya setara dengan 26% dari 238
juta total penduduk Indonesia. Tahun 2020
hingga 2035, Indonesia akan menikmati
suatu era langka yang disebut dengan
Bonus Demografi dimana jumlah usia
produktif diproyeksikan berada pada grafik
tertinggi dalam sejarah.
15Vol. 94 | Dec - Jan 2018
EVENT FORUM FOR YOUNG INDONESIA
Karenanya perlu dipastikan pemuda
Indonesia berkualitas tinggi dan aktif
sebagai pelaku pembangunan, bukan
sekedar menjadi obyek.
Terkait dengan potensi sumber daya
manusia ini, Pendiri CISDI dan Staf Khusus
Menteri Kesehatan RI Bidang Peningkatan
Kemitraan dan Sustainable Development
Goals (SDGs), Diah S. Saminarsih,
menambahkan, bahwa Asia Pasifik adalah
kawasan regional dengan populasi terpadat
di dunia. Indonesia adalah negara dengan
jumlah penduduk terbanyak di kawasan
Asia Pasifik dan memiliki tantangan
pembangunan yang sangat kompleks.
“Indonesia membutuhkan reformasi
sistem pangan dan berbagai terobosan
pada lini produksi, proses pengolahan,
diversifikasi, distribusi hingga manajemen
limbah pangan dengan berpegang teguh
pada prinsip keberlanjutan bagi kesehatan
manusia dan kesejahteraan bumi.
Terutama untuk Indonesia, pemudalah
yang diharapkan mampu berperan sebagai
pembawa pesan pembaharu ini.” Sejalan
dengan kerangka pikir SDGs isu pangan
sendiri menyentuh hampir semua dari
17 butir pembangunan SDGs antara lain
kemiskinan, kesehatan dan kesejahteraan,
kesetaraan jender, ketersediaan air bersih
dan sanitasi, energi yang terbarukan,
inovasi dan infrastruktur, pola produksi
dan konsumsi yang bertanggung jawab,
kelestarian bumi, bahkan keanekaragaman
kehidupan di laut. Diah menegaskan bahwa
upaya pemenuhan sektor pangan hari
ini, tidak boleh mengancam kelestarian
dan mengorbankan kepentingan di masa
depan.
“Kami ingin memberikan wawasan
yang lengkap dari berbagai aspek dan
membangkitkan kesadaran yang utuh.
Oleh sebab itu, diskusi sepanjang hari ini
dikemas untuk menyentuh berbagai topik
mulai dari tinjauan makro terhadap isu
pangan, dampaknya terhadap berbagai
aspek kehidupan manusia secara global,
hingga budaya konsumsi di tataran individu.
Kami juga mendorong agar perwakilan
masyarakat sipil, utamanya pemuda, mau
berkiprah sebagai social entrepreneur yang
saat ini semakin dibutuhkan,” jelas Direktur
ID COMM, Sari Soegondo.
Menuju puncak acara hari ini, fYI telah
menyelenggarakan sejumlah program dan
kegiatan antara lain kompetisi fYI Seeds
for Change yang diikuti oleh 144 peserta
(kompetisi konsep inovatif, kreatif dan
solutif di bidang pangan) seputar fokus
pemberdayaan ekonomi berbasis pangan,
promosi pola makan sehat dan pengolahan
limbah pangan. Pada kompetisi bergengsi
ini, fYI memberikan hadiah berupa
program bimbingan atau mentoring dan
dana pendamping awal untuk 2 pemenang
masing-masing senilai Rp. 15 juta.
Selain itu fYI memberangkatkan 4 pemuda
terpilih dari halmahera, Sumbawa, Ambon
dan Papua melalui program fYI fellowship
untuk hadir hari ini. Untuk membangun
momentum fYI juga melakukan kampanye
media dan komunikasi digital secara
strategis, serta seri diskusi di kampus.
fYI didukung oleh humanistisch Instituut
voor Ontwikkelingssamenwerking (hIVOS/
humanist Institute for Cooperation)
Southeast Asia, Aqua Danone, hilo,
Pupuk Kujang, herbilogy, Burgreens dan
Beets and Bouts, serta mitra media; Media
Indonesia, Majalah Tempo, Koran Tempo,
Tempo.co dan Rappler Indonesia.
16 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
COaChING CLINIC
“
Ben AbadiFounder of Ben Abadi Rapid Profit
mImPI BuRuK
Kalimat-kalimat
negatif ini bisa
dijadikan senjata
oleh para karyawan
untuk mendapatkan
toleransi bila tak
mencapai target.”
Ekonomi dan situasi bisa saja
negatif di jaman ini, dan kita
tidak perlu ikut-ikutan dengan
menambah masalah lagi, selaku
para pengusaha, pemimpin dan para
leader, kita tidak boleh mengkomunikasikan
mimpi-mimpi yang negatif. Karena sudah
tugas para pengusaha dan pemimpin untuk
dapat mengkomunikasikan mimpi-mimpi
yang kreatif dan positif.
Itu sebabnya, dibutuhkan art of selling
untuk para eksekutif agar kian istimewa.
Ketika menghadapi negosiasi besar dengan
klien, supplier, pemasok bahkan investor
baru. Urusan menjelaskan proyek, program,
hingga ide ke investor atau pemegang
saham, merupakan makanan sehari-hari.
Semua itu hanya dilakoni dengan syarat
mutlak, kemampuan menjual mimpi yang
benar.
17Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Created
by freep
ik
COaChING CLINIC
Seorang pemimpin harus bisa menjual
mimpi dan gagasan ke timnya, supaya
seluruh lapisan memahami dan bergerak
mewujudkan rencana. Seorang eksekutif
harus bisa menjual mimpi untuk diri dan
timnya, tentang bisnisnya yang bakal
gemilang, tentang kerja keras dan cerdas.
Itu sebabnya, para eksekutif perusahaan
tidak hanya mengirimkan tim sales-nya
untuk mengikuti step by step cara menjual.
Mereka harus menjadi bagian penting
dalam coaching menjual. Sebagai leader
yang harus menjual pertama kali sebelum
timnya.
Saya pernah bertemu seorang klien, yang
gagal mengajak anaknya meneruskan
usaha. Dari serangkaian dialog dengan
ayah dan anak, saya mendapati
kegagalan itu buah dari sikap bapaknya
yang lupa kewajibannya untuk menjual
mimpi. Dentuman pesan-pesan negatif
menggumpalkan penolakan pada
sang anak. Di tempat lain, sang anak
mendapatkan atmosfer yang berbeda
180 derajat, ketika ikut program fortune
500. Sepanjang waktu, fortune 500
menghujamkan optimisme. Akhirnya
sang anak membeli mimpi indah untuk
menggenggam dunia, sementara dari
ayahnya, ia hanya mendapatkan mimpi
buruk.
Pada kesempatan lain, cerita buruk juga
dijual pada para karyawan. “Kondisi sedang
buruk, kalian harus siap-siap. Jualan makin
susah, saingan makin banyak saja setiap
harinya.”
Kalimat-kalimat negatif ini bisa dijadikan
senjata oleh para karyawan untuk
mendapatkan toleransi bila tak mencapai
target.
“Bapak benar kondisi lagi lesu, kami makin
sulit memenangkan tender, pesaingnya
banyak, mereka semua pakai pelicin. Kalau
mau menang kita harus melakukan hal yang
sama Pak.”
Pada situasi ini, orang cenderung membeli
apa yang kita jual. Bila kita menjual hal-
hal yang buruk, orang kian pesimis. Itu
sebabnya, haram hukumnya seorang
pengusaha dan pemimpin untuk menjual
mimpi buruk.
“Seorang eksekutif harus bisa menjual mimpi untuk diri dan timnya, tentang bisnisnya yang bakal gemilang, tentang kerja keras dan cerdas. Itu sebabnya, para eksekutif perusahaan tidak hanya mengirimkan tim sales-nya untuk mengikuti step by step cara menjual. Mereka harus menjadi bagian penting dalam coaching menjual. Sebagai leader yang harus menjual pertama kali sebelum timnya.
Ilustrasi :Freepik.com
18 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
Lewat website organisasi yang
didirikannya, rumahperubahan.
co.id, Prof. Rhenald Kasali
menyebut masa sekarang sebagai
zaman pertemuan dua generasi yang
paling membingungkan sepanjang sejarah.
Yang berujung pada peta ekonomi yang
berubah arah. Dimana satu persatu usaha
konvensional berguguran.
lewat tulisannya yang berjudul, “hidup
lebih Baik yang Belum Tentu Disambut
Baik”, Guru Besar Universitas Indonesia
ini memaparkan sejumlah fakta menarik di
empat industri, yakni mainan anak-anak,
ReTAIl ISn’T BRoKen. SToReS ARe
retail, perbankan dan industri-industri
tertentu.
Industri mainan anak-anak Indonesia
mengeluh penjualannya drop 30%, karena
masih mengandalkan mainan berbahan
plastik. Jangankan mainan anak-anak
seperti itu, boneka Barbie saja pun kena
imbas. Bahkan Toy ‘R’ Us di Amerika
mengajukan pailit.
Sementara industri mainan konvensional
kesulitan, industri pembuatan game online
di Indonesia justru berkembang pesat.
Diduga omzetnya mencapai USD 10 juta.
Di sektor retail, satu per satu sejumlah
brand besar menutup outlet-nya, di
Indonesia ada Debenhams dan lotus.
Di Amerika, tahun ini sudah 1430 toko milik
Radio Shack yang ditutup, 808 outlet milik
toko sepatu Payless, 238 outlet Kmart, 160
toko Crocs (sepatu), 138 outlet JC Penny,
98 Sears, 68 Macy’s, 70 outlet CVS, 154
toko untuk Walmart, 128 outlet Michael
Kors dan seterusnya.
Di Jepang, Mizuho Bank akan mengurangi
19.000 dari 50.000 karyawannya setelah
keuntungannya banyak dimakan fintech.
Created by freepik
19Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Tapi justru menemukan jalan barunya
yang lebih efektif, sehingga tidak lagi
membutuhkan toko atau bangunan secara
fisik.
Namun ini bukan satu-satunya faktor,
karena riset AC Nielsen menunjukkan
penurunan konsumsi bukan disebabkan
akibat pola belanja online. hasil kajian
mereka menunjukkan, pangsa pasar
perdagangan digital hanya 1%, yang artinya
Ini sejalan dengan bank-bank nasional yang
mulai melakukan hal serupa, minimal tak
lagi membuka cabang baru.
Proses disrupsi ini menjadikan peran
teknologi semakin vital, mampu mematikan
jarak dan membuat semua perantara
(middlemen) kehilangan peran. Akibatnya
margin 20-40% yang selama ini dinikmati
para penyalur (grosir – retailer), kini
berpindah kepada digital marketplace
(±5%), seperti Tokopedia, Bukalapak, OlX
dan tentunya konsumen sendiri.
Tentu saja perubahan bisnis ini bukan
karena konsep retail (menjual produk
kepada konsumen langsung) sudah
kehilangan modeling ampuhnya.
tidak cukup signifikan dengan alasan
bahwa perdagangan retail mengalami
penurunan karena pola belanja konsumen
yang berubah.
Nielsen lebih melihat penurunan daya
beli sebagai penyebabnya, yang tidak
hanya pedagang dan toko retail yang
sedang terpukul saat ini, produsen barang
konsumsi atau kebutuhan konsumen (Fast
Moving Consumer Goods / fMCG) juga
menderita perlambatan pertumbuhan
penjualan selama sembilan bulan pertama
tahun ini. hal ini semakin mempertegas
indikasi melemahnya daya beli masyarakat,
khususnya kelas menengah-bawah,
dibandingkan pengaruh tren penjualan
secara elektronik (e-commerce).
Berdasarkan data lembaga survei Nielsen,
penjualan barang konsumsi selama
periode Januari-September 2017 hanya
tumbuh 2,7%. Angka ini melanjutkan tren
perlambatan penjualan fMCG yang tahun
lalu tumbuh 7,7%, atau di bawah rata-
rata pertumbuhan tahunan penjualannya
sebesar 11% selama lebih 10 tahun ini.
“Di Amerika, tahun ini sudah 1430
toko milik Radio Shack yang ditutup,
808 outlet milik toko sepatu
Payless, 238 outlet Kmart, 160 toko
Crocs (sepatu), 138 outlet JC Penny,
98 Sears, 68 Macy’s, 70 outlet CVS,
154 toko untuk Walmart, 128 outlet
Michael Kors dan seterusnya.
Sumber grafik dan image : Nielsen - Indonesia Macroeconomy & FMCG Update (The Nielsen Company - 2017)
Sumber grafik dan image : Nielsen - Indonesia Macroeconomy & FMCG Update (The Nielsen Company - 2017)
20 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Bahkan pada momen hari Raya Idul
fitri, yang biasanya menjadi masa panen
penjualan barang-barang konsumsi, tahun
ini pertumbuhan penjualannya hanya 5%,
atau jauh di bawah pertumbuhan selama
periode 2014-2016 yang secara berturut-
turut sebesar 20,6%; 16,3%; 13,4%.
fenomena lesunya penjualan barang
konsumsi terlihat merata di seluruh daerah.
SPECIAL FEATURE
Di DKI Jakarta, penjualan fMCG turun
2,3%, di Jawa Timur turun 0,1%, walau
di Jawa Barat dan Jawa Tengah masih
naik tipis masing-masing 6,1% dan 1,7%.
Padahal, empat provinsi di Pulau Jawa
ini menguasai 68% total pasar penjualan
barang konsumsi di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan signifikan penjualan barang
konsumsi hanya terjadi di tiga wilayah,
Sumatera Selatan tumbuh 8% karena
merupakan daerah penghasil minyak
kelapa sawit (CPO), Kalimantan tumbuh
14,3% karena merupakan daerah penghasil
batubara, serta Bali dan Nusa Tenggara
tumbuh 7,4% karena sektor pariwisata.
Berdasar informasi dari Newsletter Nielsen
menyimpulkan, perlambatan penjualan
barang konsumsi itu tidak dipengaruhi
Sumber grafik dan image : Nielsen - Indonesia Macroeconomy & FMCG Update (The Nielsen Company - 2017)
Sumber grafik dan image : Nielsen - Indonesia Macroeconomy & FMCG Update (The Nielsen Company - 2017)
21Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
oleh tren belanja secara online. Alasannya,
penjualan fMCG melalui lapak e-commerce
tahun lalu hanya sebesar Rp 1,5 triliun
atau 0,3% dari total nilai penjualan barang
konsumsi. Nilai tersebut tidak sebanding
dengan penurunan penjualan fMCG yang
mencapai Rp 37 triliun, berdasarkan selisih
antara rata-rata pertumbuhan tahunan
penjualan fMCG sebesar 11% atau senilai
Rp 49 triliun sedangkan realisasi selama
Januari-September 2017 hanya tumbuh
2,7% atau senilai Rp 12 triliun.
Nielsen menjelaskan penyebab penurunan
konsumsi barang rumah tangga karena
pelemahan daya beli pada masyarakat
menengah ke bawah. Pelemahan daya
beli disebabkan turunnya take home pay
dan sebaliknya biaya kebutuhan hidup
meningkat.
Penghasilan masyarakat turun karena tak
ada kenaikan gaji atau kenaikan yang tak
signifikan, juga berkurangnya tambahan
pemasukan dari lembur, ketiadaan komisi
atau sumber lainnya. Sementara biaya
hidup dan pengeluaran meningkat seperti
tarif listrik, biaya makanan dan belanja
sekolah.
Masyarakat pun berhemat dengan
mengerem belanja yang membuat
konsumsi mie instan turun 2,7% dan kopi
instan turun 1,5%. Sebaliknya, masyarakat
memilih membawa bekal makanan dan
membuat snack sendiri yang terlihat dari
peningkatan belanja tepung terigu 28,1%,
minyak goreng (13,4%) dan susu cair
(13,8%). Mereka juga memilih produk
dalam kemasan kecil (sachet) untuk
mengontrol penggunaannya.
Riset Nielsen juga mengungkapkan masih
terjadi pertumbuhan konsumsi di kelas
masyarakat atas sekitar 34% untuk biaya
lifestyle seperti biaya makanan di restoran,
namun tetap wait and see.
Created by freepik
Sumber grafik dan image : Nielsen - Indonesia Macroeconomy & FMCG Update (The Nielsen Company - 2017)
22 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia, Ari Kuncoro
menyebut ada pergeseran konsumsi
pada masyarakat kelas menengah atas.
Sebagian besar golongan kelas ekonomi
ini cenderung menunda konsumsi barang
tahan lama untuk sekedar menikmati waktu
luang.
Salah satu indikasi yang dijadikan acuan
oleh Ari adalah keingingan masyarakat
untuk rekreasi atau menikmati waktu
senggang ke luar kota. Kemacetan
yang sering terjadi di sepanjang ruas Tol
Jagorawi arah Puncak, Bogor dan tiket
kereta api yang terjual habis saat akhir
pekan yang panjang menjadi salah satu
parameternya.
“Sekarang bukan zamannya lagi pamer
barang baru seperti handphone atau baju
baru tetapi orang lebih suka pamer foto
liburan yang langsung bisa di-upload di
media sosial mereka,” kata Ari.
Sebenarnya, lanjut Ari, nilai pendapatan
bulanan masyarakat kelas menengah tidak
mengalami peningkatan yang berarti. Tapi,
untuk menunjukkan aktualisasi kelasnya,
masyarakat golongan menengah ini harus
membuat pilihan antara membeli barang
elektronik atau melakukan hal lain. “Dan
mereka memilih jalan-jalan,” kata Ari.
Pengamat faisal Basri juga memaparkan
terjadi penurunan daya beli pada kelompok
40% termiskin. Nilai tukar petani sejak
SPECIAL FEATURE
“Sekarang bukan zamannya lagi pamer barang baru
seperti handphone atau baju baru, tetapi orang lebih suka
pamer foto liburan yang langsung bisa di-upload di
media sosial mereka”
Ari KuncoroDekan Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Indonesia
Sumber grafik dan image : Nielsen - Indonesia Macroeconomy & FMCG Update (The Nielsen Company - 2017)
23Vol. 94 | Dec - Jan 2018
November 2014 hingga Agustus 2017
turun dari 102,87 menjadi 101,60. Khusus
untuk NTP pangan penurunannya lebih
tajam, dari 102,0 menjadi 98,3. faisal
menggaris bawahi, NTP di bawah 100 perlu
diwaspadai.
Sementara itu upah riil buruh tani juga
merosot 2,49% selama kurun waktu
November 2014 hingga Agustus 2017.
Pada kurun waktu yang sama, upah
riil buruh bangunan di perkotaan pun
mengalami penurunan sebesar 2,12%.
Pemerintah menurut faisal sudah
menyadari mengenai pelemahan daya beli
masyarakat kelas menengah ke bawah
dan akan kembali menyalurkan dana desa
pada 2018 sebesar Rp 60 triliun yang akan
dikucurkan ke sekitar 74 ribu desa. Angka
ini terus meningkat dibanding tahun-tahun
sebelumnya, yaitu sebesar Rp 47 triliun
(2016) dan Rp 21 triliun (2015).
faisal juga menyatakan masyarakat kelas
menengah atas melakukan pengalihan
(switching) dari porsi pendapatan untuk
belanja ke tabungan. Pada triwulan II-
2016 porsi pendapatan masyarakat yang
ditabung sebesar 18,6%, pada triwulan
II-2017 naik menjadi 21,1%.
Pengalihan ke tabungan tampak pula dari
akselerasi kenaikan dana pihak ketiga
(DPK) di perbankan sejak Oktober 2016.
Pada September 2016 pertumbuhan
DPK hanya 3,5%. Sebulan kemudian
naik menjadi 6,5%, lalu naik lagi menjadi
8,4% pada November dan 9,6% pada
Desember. Sejak Januari 2017 hingga Juni
SPECIAL FEATURE
2017 pertumbuhan DPK hampir selalu dua
digit. Sebaliknya, kredit yang disalurkan
perbankan melemah dan hanya tumbuh
satu digit selama 19 bulan terakhir.
faisal menyarankan agar pemerintah
menyasar kelas menengah atas dengan
menggenjot sektor pariwisata. Terdapat
potensi 78 Juta WNI yang siap untuk
berwisata.
“Tantangan pemerintah yang utama
bagaimana mengajak warga negara
Indonesia sendiri bisa berkunjung dan
berwisata ke wilayah Indonesia sendiri,”
pungkas faisal.
Created by Snowing - freepik.com
Masyarakat kelas menengah atas melakukan pengalihan (switching) dari porsi pendapatan untuk belanja ke tabungan. “
“
24 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Perdebatan tentang daya beli menurun versus kebiasaan
konsumen yang bergeser terasa marak beberapa bulan
terakhir. Ada yang menilai bahwa tahun 2017 ini daya
beli konsumen Indonesia menurun. Indikasinya, ritel
offline atau fisik banyak yang tutup, dan sejumlah industri juga
mengalami perlambatan kinerja bisnis. Sebaliknya, sebagian lagi
menilai bahwa daya beli tidak menurun, melainkan kebiasaan
konsumen Indonesia saja yang berubah, yakni dari belanja offline
menuju belanja online, konsumsi belanja online melonjak sangat
signifikan dan belanja iklan online pun naik drastis.
Paparan data yang baru saja dirilis Nielsen mungkin bisa
menjawab perdebatan tersebut. laporan Nielsen tentang tren
fast Moving Consumer Goods (fMCG) di lima sektor--yakni Food
(makanan), Beverages (Minuman), Personal Care (perawatan
tubuh), Pharmaceutical (farmasi), dan Household (rumah tangga)-
-menunjukkan kenaikan berdasarkan harga (value), namun hampir
semuanya mengalami penurunan berdasarkan volume.
Pada Juni 2017, berdasarkan harga atau value, sektor makanan
tumbuh 8%, minuman naik 3,4%, produk perawatan tubuh naik
4,1%, dan produk rumah tangga naik 4,1%. Kecuali farmasi, yang
turun 0,5%.
Nielsen mengungkapkan pertumbuhan kelima sektor itu dilihat dari
sisi volume. hasilnya, sektor makanan turun 2,1%, minuman turun
3,8%, perawatan tubuh turun 4,6%, dan farmasi turun 8%. hanya
produk rumah tangga yang naik tipis, yakni hanya 0,7%. Kelesuan
SPECIAL FEATURE
4 Strategi Kunci saat Volume Konsumsi FmCG menurun
25Vol. 94 | Dec - Jan 2018
industri fMCG menurut Nielsen sebenarnya
sudah dapat dilihat gejalanya pada saat
festive season di bulan Ramadhan. Jika
sejak tahun 2012 hingga 2016, festive
season selalu mampu meningkatkan
konsumsi produk fMCG hingga double
digit, tapi pada festive season 2017 ini,
tumbuh hanya single digit, yakni 5,1%.
Untuk itu, Nielsen menganjurkan bahwa
penting bagi pemasar dan pengelola merek
untuk melancarkan strategi kunci, guna
menghadapi tahun yang penuh tantangan
seperti sekarang.
Adapun empat strategi kunci yang
disarankan Nielsen adalah sebagai berikut:
1# lAKuKAn Promosi YAng BenAr.
Ada sejumlah hal yang harus
dipertimbangkan dalam merancang
promosi. Pertama, pertimbangkanlah apa
tujuan dari promosi brand kita, apakah
untuk program loyalitas, atau untuk
mengakuisisi market kompetitor dengan
mengajak mereka beralih mengkonsumsi
produk kita, atau untuk menciptakan
kegembiraan, atau tujuan lainnya.
Pertimbangan kedua, bagaimana kita
bisa mengukur ROI (Return of Investment)
dari promosi kita. Ketiga, pertimbangkan
bagaimana kesehatan merek jika tanpa
promosi.
2# mAnAjemen Portofolio ProduK.
Untuk mengatasi masalah yang benar
di seluruh kelompok konsumen, yang
dibutuhkan adalah meninjau ulang peran
merek atau varian produk mereka, dan
bagaimana bisa menjangkau kelompok
konsumen yang berbeda. Artinya, haruskah
kita memiliki varian yang terjangkau?
Apakah kita juga memerlukan merek yang
berbeda untuk menjangkau kelompok
konsumen yang berbeda? Perhatikan hal-
hal tersebut.
3# menAwArKAn ProduK dAlAm KemAsAn KeCil, AliAs BACK to sAChet.
Pastikan bahwa produk yang ditawarkan
mencakup item penting dalam berbagai
ukuran. Dengan ruang yang sangat
terbatas di outlet berformat kecil, kita perlu
mengelolanya dengan lebih efektif.
4# Consumer exCitement.
Ciptakan kegembiraan dan juga
pengalaman yang membahagiakan untuk
mengurangi sentimen negatif konsumen.
Jangkau konsumen melalui acara yang
menghadirkan kegembiraan seperti
CfD (Car Free Day), acara maraton dan
sebagainya. Ciptakan juga pengalaman
yang dapat memenangkan costumer
seperti Jakarta fashion Week dan hijab
festival. Jangan lupa, lakukan inovasi
produk.
SPECIAL FEATURE
Ilustrasi :Freepik.com
26 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
Di tengah industri ritel tradisional
yang terdisrupsi oleh ritel
online, ternyata belanja iklan
ritel tradisional di televisi pun
jauh lebih rendah dari ritel online. Catatan
Adstensity tentang iklan TV Commercial
(TVC) di industri ritel pada Januari –
September 2017, mengungkapkan total
belanja iklan dari sektor department store
hanya mencapai Rp 40,41 miliar yang
disumbang dari tiga brand, yakni Matahari,
Metro, dan Ramayana.
Total belanja iklan Matahari mencapai Rp
22,58 miliar. Di posisi kedua dan ketiga
diduduki Ramayana yang mengeluarkan
dana belanja iklan sebesar Rp 15,52 milliar,
sementara Metro mengeluarkan dana
BelAnjA IKlAn RITel onlIne TemBuS RP 1,25 TRIlIun
belanja iklan sebesar Rp 2,31 miliar. Dana
belanja iklan ritel tradisional pada tahun
2017 ini mengalami penurunan hingga
separuhnya karena pada periode Januari
hingga September 2016, belanja iklan TV
ritel tradisional department store mampu
mencapai Rp 80,90 miliar.
Sedangkan ritel online mampu
menghimpun belanja iklan hingga Rp 1,25
triliun di sepanjang periode yang sama,
Januari hingga September 2017 yang
dipasok dari 17 brand.
Dari 17 brand tersebut, Bukalapak.com
merupakan brand yang paling banyak
mengeluarkan dana beriklan di televisi,
mencapai Rp 244,98 miliar. Disusul
Tokopedia dengan dana belanja iklan yang
mencapai Rp 225,70 miliar. Shopee dan
Blibli.com berada di urutan ketiga dan
keempat dengan masing-masing total
belanja iklannya mencapai Rp 177,92
miliar dan Rp 151,34 miliar. Selanjutnya,
OlX berada di tempat kelima dengan dana
belanja iklan sebesar Rp 125,21 miliar.
Di posisi berikutnya, ada Blanja.com Rp
100,42 miliar, JD.ID Rp 96,63 miliar, lazada
Rp 74,46 miliar, Brand Outlet Rp 20,74
miliar, Borobudur herbal.co Rp 16,03 miliar,
Carousell Rp 13,49 miliar, Sale Stock Rp
4,55 miliar, mobil123.com Rp 3,88 miliar,
Musique.com Rp 0,77 miliar, Sportdeca.
co.id Rp 0,16 miliar, dan elevenia Rp 0,02
miliar.
Created by Daviles - freepik.comIlustrasi :Freepik.com
27Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Sulit untuk memungkiri, bahwa
pengalaman berbelanja
langsung mengalami
“degradasi”, sekalipun
belum tajam, namun diyakini pada masa
mendatang akan berubah perlahan.
Menyadari kondisi ini, visioner Jack Ma,
pendiri Alibaba menghadirkan satu konsep
swalayan yang memberikan pengalaman
unik bagi konsumennya, yakni tanpa awak.
Yup, jika ada pesawat tanpa awak, maka ini
adalah swalayan tanpa pegawai.
Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.
Com, Alibaba memperkenalkan
supermarket bernama Taocafe, dimana
konsep layanannya bisa disebut unmanned
supermarket atau self-service supermarket.
Supermarket itu tak memiliki kasir asisten
toko atau manajer sama sekali. Konsumen
hanya perlu memindai QR Code pada
aplikasi Taobao, salah satu aplikasi
besutan perusahaan Jack Ma. Selanjutnya,
pengunjung bebas belanja dan makan di
food court yang tersedia.
Nanti setelah selesai, pembayaran
dilakukan belakangan ketika mengakhiri
kunjungan. Itupun, tak ada uang fisik,
melainkan lewat layanan pembayaran
digital Alipay. Sistem secara otomatis
mendeteksi barang-barang apa saja yang
sudah dibeli. Kemudian memotong uang
dari akun Alipay konsumen sesuai nominal
pembelanjaan. Cara seperti ini jelas
memotong antrean yang biasanya terjadi
di supermarket konvensional, terlebih pada
periode tanggal-tanggal tertentu yang
umumnya kian padat.
Menariknya, sistem ini juga mampu
mendeteksi jika ada konsumen yang
menyembunyikan barang belanjaan
di dalam tas, bukan pada plastik yang
disediakan, sistem mengidentifikasinya dan
langsung memotong saldo Alipay secara
langsung. Secara teknis, konsumen akan
berhadapan dengan layar yang dilengkapi
speech-recognition, baik ketika membeli
makanan maupun hendak membayar.
Konsep awal Taocafe dibuka 24 jam dan
berdiri di area 200 meter persegi. Namun
perwakilan Alibaba menyampaikan
bahwa Taocafe diproyeksi akan menjadi
supermarket komersil yang tersebar di
mana-mana.
Jika saja proyek ini berhasil, maka bukan
tidak mungkin Jack Ma akan memperluas
cakupannya, mendirikan banyak gerai
yang mungkin, menjadi ancaman baru bagi
toko-toko konvensional. Bahkan, bisa jadi
SwAlAyAn AlA AlIBABATanpa KasIR Dan Tanpa pEgawaI
akan merevolusi industri perdagangan
retail, karena supermarket ini minim biaya
operasional.
Taocafe diperkirakan hanya mengeluarkan
biaya operasional seperempat dari
supermarket konvensional yang
menggunakan tenaga kerja manusia. Tentu
saja ini menggiurkan, profit pun melejit.
Bagi pemilik toko sendiri, hal yang harus
diperhatikan hanyalah pada produk yang
dijual, agar selalu tersedia.
Bahkan bukan tak mungkin, satu nanti,
pekerjaan mengisi stok produk pun akan
di lakukan oleh robot. Apapun itu, inilah
gambaran dari swalayan masa depan.
SPECIAL FEATURE
Ilustrasi :Freepik.com
Su,mber:images.marketing-interactive.com
28 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
KunCI SuKSeS BISnIS ReTAIl CHAIRul TAnjunG
Consumer adalah the best Public
Relation. Jika consumer happy, tanpa
dimintapun, mereka akan membagi
sekaligus mem-viralkan kepuasan
mereka kepada komunitas mereka”.
ritel Carrefour dan Metro), tour & travel,
fashion, dan property (The Trans hotel).
lebih lanjut Chairul Tanjung
mengungkapkan, ada tiga kunci sukses
yang membuat bisnisnya berhasil dan
menggurita seperti sekarang. Ketiganya
adalah Opportunity (peluang), Trust
(kepercayaan), serta Network atau
Communication (jejaring dan komunikasi).
#1 Opportunity
Chairul Tanjung memaparkan, ia menjadi
orang yang paling beruntung karena lahir di
Indonesia. Mengapa? Sebab, menurutnya,
Indonesia adalah the island of opportunity.
Indonesia memiliki lebih dari 250 juta
penduduk yang lebih dari 50% nya adalah
segmen anak muda atau millennial, yang
notabene adalah usia produktif. “Pasar
yang menjanjikan tentunya bagi para pelaku
bisnis seperti saya,” tegasnya.
Selain itu, menurut Chairul Tanjung lagi,
Indonesia juga didominasi oleh new rich
Demikian diungkapkan Chairul
Tanjung, CEO of CT Corp dan
former Coordinating Minister
of Economics of Indonesia,
pada acara ASEAN Public Relations
Regional Conference (APRC) di Trans hotel
Bali. Menurut Chairul Tanjung yang sudah
membangun bisnis ketika masih kuliah
di Universitas Indonesia, dirinya selalu
berorientasi pada konsumen.
“Beruntung, saya sudah memulai bisnis
sejak muda, meski dengan keterbatasan
modal. Saya jual apa saja yang saya bisa
jual ke teman-teman kampus. Saat itu,
saya sebagai boss, karyawan, sekaligus
office boy. Berawal dari nothing, pada usia
36 tahun saya telah menjadi something,”
ungkap Chairul Tanjung.
Kini, Chairul Tanjung dikenal sebagai
salah satu orang terkaya di Indonesia
yang sukses. Bisnis CT Corp menggurita
di enam kategori industri yang berbasis
consumer, financial (Bank Mega), media
(TransTV, Trans7, dan TransVision),
29Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
pada consumer, konsumen adalah “hati”
dari bisnis CT Corp. “Kami menjalankan
bisnis sebagai consumer company. Bagi
bisnis kami, konsumen itu sangat penting
dan segalanya,” tegasnya.
Dan untuk mengkomunikasikan sekaligus
membangun brand awareness dari CT
Corp, maka sejumlah media konvensional
dan digital yang dimiliki CT Corp
dimanfaatkan. Meski demikian, Chairul
Tanjung yakin, langkah tersebut belumlah
cukup. “Karena itu kami juga membangun
komunitas maupun membangun ekosistem
yang terintegrasi dari seluruh bisnis CT
Corp,” tambahnya.
Chairul Tanjung mencontohkan, jika
seorang konsumen memiliki produk
financial services dari CT Corp, misalnya
kartu kredit, maka dengan kartu kredit itu,
mereka akan memiliki kesempatan untuk
memperoleh berbagai keistimewaan,
seperti diskon khusus untuk produk-
produk yang ada di bawah bendera CT
Corp, termasuk memperoleh diskon
untuk menyewa kamar di The Trans hotel.
Perilaku konsumen saat ini menurut Chairul
Tanjung juga mengalami perubahan,
terutama di segmen anak
muda atau generasi Y atau millennial yang
hidup dalam media digital. Oleh karena
itu, komunikasi bisnis yang dirancang oleh
CT Corp juga harus berubah. “Kami harus
selalu menyikapi perkembangan teknologi
baru. Sebab, perkembangan teknologi baru
mampu mendorong revolusi industri 4.0,”
tambahnya lagi.
Chairul Tanjung juga menyarankan, agar
para pelaku bisnis harus memahami
people by people atau orang demi orang.
“Sangat perlu mempelajari dan memahami
karakteristik mereka, kebutuhan mereka,
dan semua hal secara custom dengan cara
memanfaatkan big data karena kedepannya
kompetisi bisnis akan menjadi sesuatu
yang unpredictable,” pungkas Chairul
Tanjung.
people (orang kaya baru) yang mempunyai
karakter lebih banyak melakukan konsumsi
dibandingkan menabung. “Tak heran, jika
konsumsi domestik kita memiliki kontribusi
sebesar 60% terhadap GDP Indonesia,”
ucapnya.
#2 Trust
Chairul Tanjung sangat yakin trust atau
kepercayaan merupakan elemen yang
sangat penting dalam membangun bisnis.
Begitu juga dalam membangun komunikasi
ke seluruh stakeholders.
Bagi CT Corp yang memiliki kerja
sama atau sinergi dengan perusahaan-
perusahaan berskala global dan
multinasional, maka trust sudah tidak bisa
ditawar lagi. “Oleh karena itu, cara kami
menciptakan trust adalah melalui story
value yang kami miliki,” katanya.
#3 Communication
Sebagai perusahaan yang menitikberatkan
Su,mber : (ptgriyakencanaindah.w
ordpress
30 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
melAju KenCAnG dI BISnIS ReTAIl
InTERVIEw wITH
I nenGAH naTyanTa
Kerja keras dan percaya diri menjadi modal
dasar pasangan I Nengah Natyanta
dan Ni Ketut Siti Maryati membangun
kerajaan bisnisnya, Coco Group, dari
hanya sebuah gerai di pemukiman, kini menjadi 99
gerai dalam waktu 11 tahun. Pasangan suami istri ini
berhasil berbisnis dengan mengibarkan brand sendiri
di tengah gempuran waralaba ritel nasional dan
asing. Bukan itu saja, mereka juga sukses mengelola
dan mengoperasikan sendiri hotel dan resort tanpa
bermitra dengan manajemen hotel lain.
Ayah dan ibu tiga anak kelahiran 9 Januari 1969
dan 9 Juni 1973 ini mempunyai kepercayaan diri
tinggi, bahkan sudah sejak awal memutuskan akan
berbisnis dengan menjadi diri sendiri, menawarkan
kelebihan diri, melakukan self branding dan memilih
tidak bermitra atau menggunakan brand yang sudah
terkenal, walau untuk itu dia harus bekerja lebih keras,
nyaris tidak mengenal waktu dengan menerapkan
standar produk dan pelayanan yang tinggi untuk
meraih target yang ditetapkan. Kepada tim Money&I, ia
bertutur panjang soal perjalanannya.
31Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
BAgAimAnA AwAl mulAnYA mengiBArKAn BrAnd CoCo?
Selama 12 tahun saya bekerja di Grand
hyatt hotel Nusa Dua, Bali, sebagai
tenaga pencuci piring, sebelum akhirnya
meningkat menjadi waiter. Tapi tahun
2004, saya mengambil keputusan besar,
meninggalkan pekerjaan dan memilih
menemani istri berwirausaha mengelola
bisnis yang sudah kami rintis sejak tahun
1998, saat kami masih pacaran, bermodal
15 juta rupiah dengan membuka counter
Polo Ralph lauren di kawasan Bali Galeria
(sekarang Bali Collection) di kawasan
BTDC (sekarang ITDC) Nusa Dua. Ternyata
toko kami berkembang, hingga kami
memutuskan membuka 2 outlet counter lagi
(Polo dan Tommy) di Tanah lot, sekaligus
mengibarkan bendera PT Bali Pawiwahan.
Pawiwahan sendiri artinya perkawinan,
seiring dengan pernikahan kami.
Tahun 2001 kami masuk Bandara Ngurah
Rai dengan membuka toko khusus oleh-
oleh bernama Sunset Bali, yang dilanjutkan
dengan membuka toko produk fashion
untuk surfing bernama Bluesurf di Tanah
lot. Di tahun 2002, kami memutuskan
untuk membuka Coco Bistro, resto yang
menyediakan kelapa muda (coconut)
sebagai minuman utamanya.
Tapi Bom Bali I tahun 2002 telah
memporak-porandakan pariwisata Bali,
termasuk juga bisnis kami. Tapi sekaligus
memberi saya pelajaran berharga untuk
tidak hanya bergantung pada pasar
wisatawan saja dan melupakan local
market.
Pada bulan Maret 2006, bermodal Rp
400 juta hasil pinjaman dari sebuah bank
swasta, kami mulai menggarap pasar
lokal dengan membuka minimarket,
Coco Mart, di areal perumahan dimana
kami tinggal, Taman Griya Nusa Dua.
Dilanjutkan delapan bulan kemudian,
kami membuka Coco Supermarket di area
Bali Collection, kawasan ITDC Nusa Dua.
Coco kami hadirkan sebagai peritel lokal
dengan mengusung konsep modern chain
convenience store, toko serba ada skala
kecil yang modern dan nyaman.
Kami tetap menggarap pasar wisatawan
dengan membuka outlet Coco Mart dan
Coco Oleh-Oleh di kantong-kantong
pariwisata dan bandara, sedangkan pasar
lokal kami garap dengan mengoperasikan
jaringan ritel yang terdiri dari Coco Mart,
Coco Supermarket, Coco Express dan
Coco Gourmet di mal-mal, rumah sakit-
rumah sakit, dan kompleks perumahan.
Sekarang, saya bangga karena orang tahu
Coco Mart, dan mereka tidak perlu tahu
siapa saya.
sAAt ini APA sAjA lini Bisnis CoCo?
Coco Group terdiri atas tiga lini usaha, yaitu
ritel, hospitality dan produksi. Bisnis ritel
terdiri atas minimarket, supermarket dan
grosir daring (online). Bidang hospitality ada
hotel dan resort, sementara bisnis produksi
ada pabrik roti yang memasok semua isi
Coco Mart, hotel, resort dan restoran, serta
rencana terbaru kami, produk air minum
dalam kemasan.
Untuk bisnis ritel, kami mencoba menjaring
semua pasar dengan brand Coco. Coco
Mart, Coco Express, Coco Supermarket,
Coco Gourmet, Coco Gift Shop, Coco
Dewata, Billabong, Blue Surf, Coco Grosir
Di bisnis hospitality kami memiliki dan
mengelola tiga hotel (hotel Natya Kuta,
Natya hotel Tanah lot, Natya hotel Gili
Trawangan) dan satu resort, Natya Resort
Ubud dan tujuh gerai Natys Restaurant.
Sedangkan di bisnis produksi kami memiliki
tiga pabrik Coco Roti yang memasok untuk
semua toko ritel, hotel dan restaurant di
bawah Coco Group
semuA Bisnis diBAwAh sAtu KendAli Pt BAli PAwiwAhAn?
PT Bali Pawiwahan saat ini hanya
mengelola 39 gerai Coco Mart, 4 gerai
Coco Supermarket, dua gerai Coco
Gourmet, dan Coco Grosir. Untuk Coco
Ekspress dan Coco Gift Shop dibawah
kelola CV Bali Buana, sedangkan CV Blue
Surf Indo mengelola enam gerai fashion
store Billabong dan Bluesurf.
“Bom Bali I tahun 2002 telah memporak-porandakan
pariwisata Bali, termasuk juga bisnis kami. Tapi sekaligus memberi saya pelajaran
berharga untuk tidak hanya bergantung pada pasar
wisatawan saja dan melupakan local market.“
32 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
Saya berhasil melakukan self branding,
saya pebisnis, saya bukan investor yang
mendompleng brand orang. Akhirnya kami
makin percaya diri memakai nama Natya
di hotel-hotel kami selanjutnya, dan Natys
untuk restorannya.
Tahun 2015 saya juga harus membayar
seharga Rp 1 Milyar untuk membeli hAKI
merek Coco yang sudah dipatenkan
pengusaha Manado sejak tahun 1996.
Merek Coco sudah cukup kuat melekat di
bisnis utama kami. Jadi angka itu jauh lebih
murah ketimbang saya harus mengganti
nama usaha yang sudah kami rintis lama.
BAgAimAnA PenCAPAiAn Bisnis CoCo grouP?
Kami terus tumbuh, malah sekarang lebih
kencang. Kalau dulu hanya bisa membuka
tiga gerai baru tiap tahunnya, sekarang
kami berani pasang target untuk membuka
15 gerai baru. Saya tidak membatasi
hanya di kantong-kantong pariwisata saja,
tapi juga perumahan, rumah sakit, pusat
perbelanjaan dan mulai memasuki Kuta,
Gianyar, Ubud, Sanur, Denpasar, Tabanan
hingga ke Gili Terawangan dan NTB. Tahun
ini bisnis kami tumbuh 123% dibanding
tahun lalu.
Dua gerai oleh-oleh, Coco Dewata di
bawah kendali CV Sunset Bali Utama.
Untuk tujuh gerai Natys Restaurant dikelola
CV Coco Bali Boga, sedangkan empat
Natya hotel berada dibawah pengelolaan
PT Coco Bali Graha. Tiga pabrik roti berada
dibawah CV Coco Roti.
mengAPA untuK hotel dAn restAurAnt tidAK memAKAi nAmA CoCo jugA?
Awalnya, saya memang mau menamakan
Coco hotel, mengikuti bisnis ritel yang
sudah mulai dikenal, tapi nama itu
ternyata sudah dipatenkan seorang
pengusaha di Bandung. Nama Natya
hotel juga baru muncul saat-saat terakhir
menjelang peresmian, tahun 2013. Saya
memberanikan diri memakai nama sendiri,
Natya, nama yang tidak berarti apa-apa,
nama yang tidak menjual. Memang sulit,
sebelum akhirnya secara perlahan Natya
hotel mulai dikenal.
33Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
AdA Bisnis lAin ?
Selain usaha pribadi dibawah Coco Group,
kami juga mengibarkan Tropical Group,
bersama pasutri sahabat kami, sejak tahun
2003 yang kini mengelola 13 restaurant,
Tropical, Coco dan Aroma yang tersebar
di kawasan Nusa Dua, Sanur, Tanah lot
dan Ubud. Selain resto, ada 4 spa berlabel
Tropic Spa dan Ocean Spa yang kami
kelola bersama dan 3 butik hotel, Black
Penny di Ubud dan Gili Trawangan serta
3 outlet Padi Art Market yang semuanya
berlokasi di Nusa Dua serta sebuah SPBU
di Kabupaten Tabanan, dan sebuah bank
perkreditan rakyat, BPR Tulus.
APA semuA Bisnis BerKemBAng sesuAi hArAPAn ?
Bisnis itu bagian dari hobi. Merupakan
kepuasan tersendiri saat bisa
merealisasikan ide menjadi kenyataan,
apalagi bisa mengembangkan menjadi
besar. Tidak semuanya memang bisa
berjalan mulus sesuai yang direncanakan,
tapi justru di masa-masa sulitlah kekuatan
kita diuji, bagaimana mencari solusi,
bagaimana bisa keluar dari permasalahan,
dan bagaimana membesarkan. Atau disaat
harus mengambil keputusan, apa akan
terus dipertahankan atau dihentikan bila
suatu ide itu tidak sesuai harapan.
mAsih mengurus Bisnis sendiri?
Secara operasional memang tidak
terlibat aktif lagi. Kami berhasil mengajak
profesional di bidangnya untuk bergabung
dan bertanggung jawab penuh pada
masing-masing lini bisnis Coco Group.
Keberadaan para profesional ini malah
membuat saya semakin mempunyai banyak
waktu, bahkan kini hampir 80% waktu
saya habiskan untuk mencari ide-ide baru
pengembangan bisnis.
Dan bisnis itu ada alurnya, kalau semua
dikerjakan sendiri ya susah. Sudah ada
bagian masing-masing, yang penting
bagaimana kita menempatkan orang yang
tepat di tempat yang tepat. Secara umum
saya tahu prosesnya, urusan detailnya saya
percayakan pada tim. Ada GM, manajer,
hRD dan seterusnya.
KAPAn lAju Bisnis CoCo grouP BergerAK CePAt?
laju bisnis Coco Group semakin cepat
saat berhasil mengajak Wayan Sudira
yang pernah menjadi supervisor saya
saat bekerja di Grand hyatt bergabung
dan langsung memegang kendali sebagai
Managing Director Coco Group di tahun
2009. Restrukturisasi dilakukan Sudira
sebagai gebrakan pertama untuk memenuhi
permintaan kami, “budaya target”.
34 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
Masing-masing divisi diwajibkan meeting
internal setiap minggu untuk menilai
pencapaian progress mengejar target yang
telah ditentukan. Gebrakan Sudira sempat
membuat kegaduhan, hingga Siti sempat
mengistirahatkan selama dua minggu
disaat masa kerjanya baru 3 bulan untuk
introspeksi diri, sehingga saat kembali bisa
sedikit memberi toleransi anak buahnya
untuk menyesuaikan diri.
Keputusan mengajak Sudira bergabung
berbuah manis. Setiap tahun jumlah outlet
semakin bertambah. Saat awal bergabung
tahun 2009, Coco baru memiliki 26 outlet
dengan rata-rata penambahan 3 outlet
pertahun, Sudira berhasil menggenjot
menjadi 5 outlet di tahun pertamanya
bergabung, hingga akhirnya bisa memenuhi
target penambahan 15 outlet sejak 2015
lalu dengan tetap berpedoman pada
best product, best place, best price, best
promotion dan best people.
APA PertimBAngAn untuK memBuKA outlet BAru?
Khusus untuk pembukaan outlet ritel
baru, kami punya tim yang mengusulkan
lokasi-lokasi yang dianggap cocok dan
menguntungkan. hanya perlu waktu 2-3
bulan untuk persiapan membuka outlet
dan BEP rata-rata bisa dicapai dalam 2
tahun, malah ada yang hanya perlu waktu
1 tahun, CocoMart pertama dibuka dengan
modal awal Rp 400 juta, saat ini rata-rata
memerlukan Rp 750 juta – 1 M untuk
membuka Coco Express, Coco Mart Rp 1,5
M – 3 M, dan Coco Supermarket antara Rp
4 – 6 M.
35Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
Untuk kenyamanan pelanggan, kami
menetapkan luas minimal setiap toko, Coco
Express minimal 100m2, Coco Mart 100-400 m2 dan Coco Supermarket diatas 400 m2.
APAKAh semuA BerjAlAn lAnCAr?
Tidak semua bisnis ritel berjalan mulus,
kami pernah menutup 2 Coco Express
“Saya sudah harus membayar seharga Rp 1 Milyar untuk membeli HAKI merek Coco yang sudah dipatenkan pengusaha Menado
sejak tahun 1996. Merek Coco sudah cukup kuat melekat di bisnis utama kami. Angka satu miliar itu jauh lebih murah
ketimbang saya harus mengganti nama jaringan ritel yang sudah kami rintis sejak tahun 2006.
karena tidak menguntungkan setelah
beroperasi 1 tahun. Tapi kami patut
berbangga bisa memenangkan tender
di Bandara Ngurah Rai, 2 di terminal
keberangkatan dan 1 di kedatangan
domestik. Coco satu-satunya peritel lokal
yang menang tender di bandara.
36 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SPECIAL FEATURE
BAgAimAnA dAmPAK online terhAdAP Bisnis ritel CoCo ?
Untuk dampak online masih belum terasa
karena justru kami juga sudah ikut online
lewat kerjasama GoMart dari Go-Jek.
Kami juga sudah mempunyai aplikasi
Coco Grosir yang bisa diinstal di App
Store. Kami juga ada beberapa rencana
untuk bekerjasama dengan GoPay, T
Cash, Alipay, sehingga kami tidak ditinggal
customer. Mudah-mudahan ke depannya
bisa terus meningkat.
APA renCAnA AndA KedePAn?
Kami sedang melakukan restrukturisasi
menyeluruh terkait rencana untuk bisa
melantai di Bursa Efek Indonesia melalui
IPO, sehingga ke depannya diharapkan
seluruh masyarakat bisa membeli saham
Coco Group khususnya divisi retail.
Ni Ketut Siti Maryati , berbisnis bersama sejak
muda, hingga akhirnya menikah
Wayan Sudira, Managing Director Coco Group
38 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association
www.yuswohady.com
“ When you launch your innovation…, it’s the start, not the end.”
INSIGhT
KejATuHAn SeVel dAn “InnoVATIon
FAllACIeS”
Created by Dooder - freepik.com
Sejak 30 Juni 2017, Sevel
resmi tidak lagi beroperasi
karena terus merugi dan
gagal mencapai kesepakatan
pengambil-alihan oleh Charoen Pokphan.
Banyak sudah ulasan mengenai kegagalan
Sevel. Ada yang melihatnya secara taktikal
dari sisi operasional yang terus berdarah-
darah. Ada yang melihat secara strategis
karena model bisnisnya yang keliru dan
tak sustainable. Ada juga pakar yang
menyalahkan regulasi pemerintah sebagai
biang kejatuhan Sevel.
Saya mencoba melihatnya dari sudut yang
lebih “soft” dari sisi disiplin inovasi, yaitu
mindset dan pola pikir yang keliru dalam
melihat sebuah proses inovasi. Saya
menyebutnya “innovation fallacies” atau
pemahaman umum yang keliru mengenai
inovasi, yang hingga kini banyak diyakini
oleh para inovator.
Pemahaman keliru inilah yang
menyebabkan banyak inovasi gagal, layu
sebelum berkembang. Dan salah satu
korbannya adalah Sevel.
Innovation Hero
Setelah jatuh, banyak pengamat (termasuk
pengamat dadakan di medsos) yang
mengkritik, menyalahkan dan menghakimi
39Vol. 94 | Dec - Jan 2018
INSIGhT
“Banyak inovator menganggap bahwa kesuksesan inovasi adalah “sukses besar sekali” pada saat momen-momen peluncuran. Begitu inovator menuai sukses besar di hari-H peluncuran, maka serta-merta ia berpikir inovasi itu akan sukses seterusnya. Kenyataannya tidak begitu.”
Sevel sebagai the loser. Saya sebaliknya
melihat Sevel sebagai “innovation hero”.
Kenapa? Karena capaian inovasi yang
dihasilkannya menurut saya luar biasa. Bisa
disebut breakthrough innovation. Terobosan
inovasi Sevel lahir di tengah industri
ritel Indonesia yang mengalami paceklik
panjang ide-ide bisnis segar sejak duo
Indomaret-Alfamart menghegemoni pasar
ritel di tanah air.
Menurut saya, ada tiga “warisan inovasi”
yang ditinggalkan oleh Sevel untuk dunia
bisnis atau manajemen di Indonesia.
Terobosan inovasi itu adalah:
Pertama, Value Innovation. Sevel
mampu menciptakan inovasi nilai yang
menghasilkan extraordinary value ke
konsumen. Inovasi nilai tercipta ketika
pemain mampu mendongkrak nilai
dan manfaat produk (customer value),
namun secara bersamaan ia juga mampu
menurunkan biaya (customer’s cost). Ini
menghasilkan apa yang disebut “more-for-
less value.”
Kedua, Blue Ocean Market. Sevel hebat
menciptakan pasar baru yang berada di
persimpangan (intersection) antara dua
industri yaitu ritel dan gerai makanan.
Dengan menggabungkan dua industri,
Sevel memiliki posisi unik di pasar yang
menjadikan persaingan tak relevan lagi.
Ketiga, Customer Culture. Sevel juga hebat
menciptakan budaya baru di kalangan
konsumen muda Jakarta, yaitu “budaya
nongkrong”. Ia mampu menggerakkan
cultural movement di kalangan urban yang
sering disebut “Sevel effect” atau “Sevel
lifestyle”.
Tak gampang sebuah brand bisa
membentuk budaya dan gaya hidup di
kalangan konsumennya. hanya pemain-
pemain hebat sekelas Apple, Starbucks,
atau harley Davidson yang mampu
mewujudkannya.
Celakanya, kehebatan terobosan inovasi
Sevel itu sirna karena adanya empat
innovation fallacies berikut ini:
#1. Smash-Hit Fallacy
Banyak inovator menganggap bahwa
kesuksesan inovasi adalah “sukses
besar sekali” pada saat momen-momen
peluncuran. Begitu inovator menuai sukses
besar di hari-h peluncuran, maka serta-
merta ia berpikir inovasi itu akan sukses
seterusnya. Kenyataannya tidak begitu.
Inilah yang menyebabkan banyak inovator
silau dengan “sukses besar sekali”. Apalagi
jika kemudian para pakar, pengamat dan
terutama media ikut-ikutan bersorak-sorai
memuji habis-habisan kesuksesan itu, sang
inovator pun menjadi kian tak kabur. Ia
menjadi lupa bahwa pekerjaan besar justru
dimulai setelah produk atau bisnis meluncur
di pasar.
“When you launch your innovation…, it’s
the start, not the end.”
hal ini dialami oleh Sevel. Begitu konsep
bisnis inovatif Sevel meluncur di tahun 2009
dan menuai sukses luar biasa, ia silau oleh
kesuksesan itu. Ia tak melakukan inovasi-
inovasi lanjutan untuk menyempurnakan
konsep bisnisnya.
Sevel berpikir bahwa model bisnis inovatif
yang diusungnya sudah final, sehingga ia
terburu-buru melakukan scalling-up dengan
cara agresif membuka cabang-cabang
baru. Ia terlalu dini “mendeklarasikan
kemenangan,” padahal jalan menuju
kemenangan masih panjang.
Model bisnis yang diciptakannya
sesungguhnya belum bulat betul. Kenapa?
Karena ia baru bisa menghasilkan
breakthrough value ke konsumen, tapi
belum menghasilkan breakthrough value ke
shareholder berupa sustainable profit.
#2. “Sprinter Game” Fallacy
Inovasi bukanlah “sprinter game” tapi
“marathon game”. Inovasi bukanlah
lomba lari cepat 100 meter, tapi lomba lari
maraton. Maksud saya, setelah “inovasi
besar” terwujud, maka diperlukan “inovasi-
inovasi kecil” dalam kurun waktu yang
panjang.
Menariknya, dalam banyak kasus, disiplin
dalam menghasilkan “inovasi-inovasi
kecil”, inilah yang justru menjadi penentu
kesuksesan. Itu sebabnya fokus, daya
tahan, dan persistensi alias ‘istiqomah’
menjadi sangat penting dalam kesuksesan
inovasi. lihat bagaimana Apple menjadi
innovation champion seperti sekarang
setelah melalui jatuh bangun dan terus-
menerus melakukan inovasi selama 40
tahun lebih.
40 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
INSIGhT
Kegagalan first-mover player seperti
Yahoo! (diungguli pendatang baru Google),
friendster (diungguli facebook), atau
White Castle (diungguli McDonald’s)
membuktikan hal ini. Karena mereka malas
(dan capek) memperbaiki diri begitu sukses
mewujudkan inovasi besar, maka dengan
sigap inovator berikutnya mengambil alih
posisi.
Artinya, setiap inovator harus memiliki apa
yang disebut “beta mentality”, yaitu pola
pikir bahwa inovasi yang meluncur di pasar
adalah “beta version” yang harus diperbaiki
tanpa mengenal henti. Inilah spirit dasar
dari apa yang disebut “lean innovation”.
Prinsip ini pula yang menjadi kunci sukses
Google dalam berinovasi.
Sevel melihat model bisnis yang ia usung
di tahun 2009 sebagai sesuatu yang final.
Ini letak kelirunya. Pada saat meluncur
memang ia mampu menghasilkan
breakthrough value ke konsumen, namun ia
punya masalah akut di sisi yang lain yaitu
revenue model.
Seharusnya inovasi lanjutan dilakukan
untuk menyempurnakan revenue model ini.
Revenue model innovation inilah yang luput
dilakukan oleh Sevel. Artinya, prinsip beta
mentality tak dijalankan Sevel.
#3. Ideation Fallacy
“Innovation is not only about idea, it’s also
about execution.” Seperti saya bilang di
depan, Sevel telah menghasilkan ide bisnis
luar biasa seperti: value innovation, blue
ocean market, dan customer culture. Tapi
ia lupa bahwa inovasi bukanlah perkara ide
semata. Yang jauh lebih penting, inovasi
adalah juga perkara eksekusi. Ide 20%,
sisanya adalah eksekusi.
Inovasi (innovation) berbeda dengan
kreativitas (creativity). Inovasi adalah
komersialisasi dari kreativitas. Kalau
kreativitas, Anda boleh cukup sampai pada
ide yang cool, tapi inovasi Anda harus
sampai pada sukses pasar dan sukses
finansial. Itu sebabnya eksekusi sangat
krusial dalam sebuah inovasi.
Sukses Sevel sebelum ini adalah sukses
kreativitas, belum sepenuhnya sukses
inovasi. Seperti Sevel, banyak inovator
terbuai oleh kehebatan ide terobosan yang
telah ia ciptakan, tapi lupa pada eksekusi.
Untuk mengeksekusi ide bisnis brilian
dibutuhkan kedisiplinan (discipline of
innovation). Di sinilah Sevel lemah.
#4. Concord Fallacy
Pesawat Supersonic Concord digagas
oleh Pemerintah Inggris tahun 1956,
terbang komersial pertama kali tahun
1976, dan menghentikan penerbangan
karena operasinya berdarah-darah tahun
2003. Coba bayangkan, mega proyek yang
tak layak ekonomis (kondisi keuangan
berdarah-darah) ini bisa terus berlanjut
begitu lama hingga hampir setengah abad.
Kenapa? Pertama karena investasi yang
ditanamkan (sunk cost) sudah terlanjur
besar, sehingga berat untuk exit. Kedua,
karena obsesi mengenai terobosan inovasi
sebuah pesawat canggih yang menyamai
kecepatan suara begitu menghipnotis
pemerintah Inggris-Perancis untuk terus
melanjutkan proyek mega rugi ini. Inilah
yang dikenal luas sebagai: “concord
fallacy”.
lalu apa hubungannya dengan Sevel?
Kasusnya mirip. Karena terobsesi oleh
terobosan inovasi luar biasa yang telah
diciptakannya, Sevel terus lari kencang
berkaca mata kuda, walaupun ia tahu
operasinya berdarah-darah.
Terobosan model bisnis inovatif menjadikan
Sevel over confident dan silau terhadap
persoalan riil di depan mata, yaitu operasi
yang merugi. Kalau mengacu ke pepatah
bijak, “gajah di pelupuk mata tak tampak”.
Saya percaya bahwa kegagalan Sevel
bukanlah kesia-siaan. Terobosan Sevel
menginspirasi banyak pelaku bisnis. Inovasi
Sevel menyisakan pelajaran berharga bagi
kita semua.
Karena itu di tengah kejatuhannya, saya
masih tetap menobatkan Sevel sebagai
“innovation hero” dan respek pada
“warisan”, yang ditinggalkannya.
“Terobosan model bisnis inovatif menjadikan Sevel over confident dan silau
terhadap persoalan riil di depan mata, yaitu operasi yang merugi. Kalau mengacu ke pepatah bijak, “gajah di pelupuk mata
tak tampak.”
42 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SMaRT FaMILY
Suzana ChandraManaging Director
Kampoeng Villa
“ Kebiasaan kita adalah, overestimate apa yang bisa kita lakukan dalam jangka waktu pendek, dan underestimate yang bisa kita lakukan dalam jangka waktu panjang”.
SISTem KeBuT SemAlAm - SKS
Created by Iconicbestiary - freepik.com
Akhir bulan lalu, ada tamu satu
keluarga yang check in di
Kampoeng Villa, salah satu
bisnis properti yang saya
kelola. Proses check ini berjalan dengan
lancar dan mulus. Villa terlihat rapi dan
asri. Segala “tetek bengek” yang harus
disiapkan sesuai dengan permintaan, sudah
tersedia dan terkoordinasi. Phews!:)
Padahal, hal tersebut tidaklah demikian
dalam 2 hari terakhir. Bahkan sampai
semalam sebelumnya, masih ada teknisi
yang mengganti bohlam yang mati,
melakukan perbaikan hot water system
yang tidak berfungsi, instalasi mesin
cuci, membersihkan oven yang ternyata
kotor, mengantikan pisau roti yang tidak
lengkap, menggantikan gelas minum yang
pecah, bahkan mencari handuk cadangan
yang hilang entah kemana. Saya sampai
“gumun”, istilah orang Jawa-nya, terheran-
heran. Kok bisa sampai sehari sebelumnya,
ini vila belum ready juga?
Padahal sekitar 3 minggu sebelumnya,
pada saat bookingan masuk dan confirm
untuk masa sewa 1 bulan. Maka saya
menginstruksikan kepada tim (supervisor)
untuk cek keseluruhan kondisi dan
kesiapan vila. Dari data yang masuk,
hanya beberapa lampu yang perlu diganti
dan mesin cuci yang rusak. Karena biaya
perbaikan mesin cuci yang lumayan tinggi,
saya memutuskan untuk membeli mesin
cuci baru dan mengintruksikan staf untuk
mencarinya. Sekalian mengganti bola
lampu yang mati.
Sekitar 3 hari yang lalu, secara iseng saya
cek villa yang akan disewakan tersebut.
Disana saya temukan, kondisi taman yang
43Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SMaRT FaMILY
kurang rapi, mesin cuci yang
baru belum dipesan, air panas
tidak keluar, ada satu kursi yang
patah, pisau roti dan gelas tidak
lengkap, linen dan handuk belum
disiapkan. Alamak! Seketika itu
juga saya tanyakan kenapa semua
belum dijalankan, padahal sudah
saya beri instruksi. Alasannya,
tinggal order saja. Selain itu,
oven juga masih kotor, linen
belum lengkap, taman belum
rapi dan lain sebagainya. Sambil
tersenyum, jawabannya, ‘tenang
bu, masih ada satu hari, yang
penting beres. hari gini masih
pakai SKS (Sistem Kebut Semalam).
Saya jadi teringat penggunaan istilah SKS
yang populer bagi mereka yang masih
duduk di bangku sekolah atau kuliah.
Dengan SKS, biasanya anak-anak sekolah
“wayangan’, (tidak tidur bermalam-malam),
demi memadatkan sistem belajar sehingga
semua materi ter-cover dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya, dan paling tidak
pada saat ujian, (biasanya yang multiple
choices) bisa nebak-nebak jawaban dengan
lebih intelligent.
Dan ternyata, sistem ini masih terjadi juga
dimasa kerja. Yang namanya mengejar
deadline, seperti para marketing yang
ngejar target akhir bulan, seperti staf saya
yang menunggu last minute untuk kesiapan
vila, seperti para kontraktor yang semuanya
harus melemburkan para pekerjanya pada
saat menjelang deadline, termasuk saya
ketika hendak menyelesaikan artikel ini ^_^.
Dan hampir dipastikan semua bidang usaha
memiliki masa yang namanya SKS.
Kebiasaan kita adalah, overestimate apa
yang bisa kita lakukan dalam jangka waktu
pendek, dan underestimate yang bisa kita
lakukan dalam jangka waktu panjang”.
Biasanya kalau masih banyak waktu, dan
pekerjaan belum mendekati deadline,
kita santai-santai saja dengan asumsi
akan dikejar pada masa-masa mendekati
deadline.
Karena ini baru asumsi, bisa saja pada saat
kejadian, asumsinya berubah. Dalam kasus
contoh saya diatas, bisa saja plumbing
yang diharapkan dapat terpasang mesin
cuci terkendala sesuatu hari itu, atau mesin
pemanas air yang tidak dapat diperbaiki,
padahal tamu akan check in besok pagi.
Kalau sudah begini, berbagai kekacauan
muncul. Dalam bisnis, kekacauan identik
dengan complain yang ujungnya adalah
kehilangan bisnis. Dan hal ini terjadi karena
time management yang buruk.
Ada 4 kuadran untuk mengatur waktu
secara efektif, yang saya pelajari dari
Stephen Covey. Keempat kuadran
tersebut memetakan penggunaan waktu
yang efisien. Perhatikan kuadran 3, yang
merupakan kuadran yang harus dihindari
(avoid). Mereka yang “tidak efisien” dalam
bekerja, biasanya akan berada
dalam “ilusi’ kuadran ini, yaitu
mengerjakan sesuatu yang tidak
penting (not important), tapi
sepertinya mendesak. Contoh
mudah adalah, berbagai interupsi
pekerjaan karena update social
media mengenai sejumlah hot
issue, grup WA, facebook dan
berbagai interupsi lainnya.
Kemudian kuadran ke 4 adalah
sesuatu yang harus kita batasi
(limit) karena tidak penting
(not important) dan juga tidak
mendesak (not urgent). Dengan
kata lain, ini adalah kolom buang-buang
waktu. Yang kadang diperlukan sebagai
pelepas penat. Tetapi segala sesuatu
yang bersifat “pelepas penat”, seringkali
kebablasan, sehingga harus dibatasi.
Kuadran 1 adalah dimana semuanya
menjadi penting dan mendesak (important
and urgent). Disinilah terjadi yang namanya
SKS, deadline, lembur dan lain sebagainya.
Status pekerjaan bergeser dari kuadran
2 ke kuadran 1, karena banyaknya waktu
yang dibuang di kuadran 3 dan 4. Sehingga
sesuatu yang penting tapi tidak mendesak,
karena tidak difokuskan secara strategis,
dan dengan berjalannya waktu, maka
bergeserlah pekerjaan itu ke kuadran 1,
yang mau tidak mau harus di kelola, karena
sudah tidak ada waktu lagi.
Semoga dengan sharing 4 kuadran ini, kita
dapat meminimalkan pekerjaan yang masuk
dalam kategori 1, dengan lebih banyak
menfokuskan energi di kuadran 2.
44 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
INTERMEZZO
Setiap lulusan berkesempatan menjadi seorang marketer
atau pemasar, hanya saja, ada tahapan yang perlu
dilalui untuk menjadi seorang pemasar yang handal.
Tahap pertama, tentunya harus lolos dari proses
interview atau wawancara agar dapat diterima menjadi tim
pemasar yang kompeten di perusahaan impian.
7 Pertanyaan Kunci Untuk Calon Marketer
Sumber : www.kiplinger.com
Jobstreet.com mengungkapkan bahwa ada tujuh pertanyaan kunci
dalam wawancara yang wajib diperhatikan untuk mereka yang
tertarik bergabung di dunia pemasaran. Berikut ini tujuh pertanyaan
yang perlu dipahami dan dijawab oleh calon karyawan yang ingin
bergabung di bidang pemasaran.
1 # Aspek pemasaran apa yang paling Anda minati?
Pertanyaan di atas menyiratkan bahwa pewawancara ingin
mengetahui aspek apa dari pekerjaan ini yang membuat Anda
termotivasi dan tetap terinspirasi. Untuk itu, cara terbaik untuk
menjawab adalah belajar dari pengalaman. Ceritakan tentang
aspek dari proses pemasaran yang menurut Anda paling
menstimulasi. Contohnya, proses kreatif, berkolaborasi dengan
tim kreatif yang lainnya, jaringan sosial, bagaimana cara produk
yang Anda hasilkan membuat perubahan dalam masyarakat, dan
45Vol. 94 | Dec - Jan 2018
INTERMEZZO
sebagainya. Buatlah personal dan spesifik.
hal ini menunjukkan minat dan ketulusan.
2 # Apa saja kualitas penting agar
sukses dalam bidang pemasaran?
Maksud dari pertanyaan itu adalah
cara halus untuk membaca kepribadian
dan nilai-nilai yang Anda miliki. Maka,
cara terbaik untuk menjawab adalah
dengan menyebutkan beberapa sifat dan
membagikan alasan mengapa Anda pikir
bahwa sifat-sifat tersebut penting. Anda
juga bisa mencontohkan seorang manajer
yang memiliki kualitas-kualitas tersebut
yang Anda ikuti jejaknya.
3 # Jika kami minta Anda mengevaluasi blog kami, apa yang akan Anda
lakukan?
Maksud dari pertanyaan itu adalah,
pemimpin perusahaan ingin mengetahui
seberapa baikkah Anda dalam memahami
pemasaran via internet, dan proses evaluasi
akan keefektifan suatu blog. Cara terbaik
untuk menjawab dengan bertanya. Semakin
banyak akan semakin baik. Anda tidak
bisa menjawab jika Anda tidak mengetahui
fakta yang relevan. Oleh karenanya, jangan
asal menyimpulkan sebelum memahami
seberapa baikkah blog perusahaan tersebut
berjalan. Utamakan pertanyaan Anda pada
tujuan blog, peringkat percakapan rata-
rata, tipe isi yang paling popular dan lain
sebagainya.
Memberi komentar tentang blog
perusahaan di awal wawancara pastinya
merupakan suatu bagian penting dari
persiapan kerja. Ingatlah kualitas isi
dan presentasi dari blog tersebut,
pertimbangkan jawaban dari pewawancara
akan pertanyaan-pertanyaan Anda ketika
memberikan rekomendasi akan hal-hal
yang perlu ditingkatkan.
4 # Terdapat banyak platform yang yang bisa dimanfaatkan oleh pemasar saat ini: video, ebook, postingan blog, infografis, podcast, seminar web, Facebook, Pinterest, Instagram dan lain sebagainya. Haruskah kita lakukan semua?
Maksud dari pertanyaan di atas adalah
mereka ingin menilai kemampuan analisis
dan pemecahan masalah yang Anda miliki,
selain kewaspadaan dan pemahaman
Anda akan tren pemasaran saat ini. Cara
terbaik untuk menjawabnya, semuanya
adalah masalah prioritas. Tidak masuk akal
untuk melakukan semuanya jika format
isi atau platform tidak sesuai dengan
target konsumen perusahaan. Inti dari isi
pemasaran adalah untuk menghasilkan
informasi yang dicari oleh konsumen
dengan cara yang mengikat dan dapat
menciptakan kerjasama dan interaksi
dengan konsumen. Ingat, susunlah jawaban
Anda sesuai dengan bisnis inti perusahaan
dan kepentingan konsumen. Pastikan untuk
tetap relevan.
5 # Apa aspek kunci dari suatu situs yang efektif untuk menciptakan kualitas dan menjaga pengunjung tetap kembali setiap hari?
Maksud dari pertanyaan di atas adalah,
pewawancara ingin melihat seberapa
banyakkah pengetahuan yang Anda miliki
tentang desain web dan teknologi, serta
seberapa tahukah Anda akan pemasaran
“Memberi komentar tentang blog perusahaan di awal
wawancara pastinya merupakan suatu bagian
penting dari persiapan kerja. Ingatlah kualitas isi dan
presentasi dari blog tersebut, pertimbangkan jawaban dari pewawancara akan pertanyaan-pertanyaan Anda ketika memberikan
rekomendasi akan hal-hal yang perlu ditingkatkan.”
46 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
melalui situs internet. Cara terbaik untuk
menjawabnya dengan memikirkan
beberapa situs tertentu yang Anda suka,
(lebih baik perusahaan terkenal). Jika
Anda punya tablet, lebih baik lagi dengan
menampilkan situs tersebut, dan menjawab
pertanyaan wawancara tentang aspek-
aspek kunci dari situs tersebut yang Anda
rasa penting untuk keberadaan perusahaan
secara online. hubungkan evaluasi Anda
dengan target konsumen dan bisnis inti
perusahaan tersebut. Sebab hal itu adalah
parameter dasar untuk menilai keefektifan
suatu situs.
fokus pada pengalaman pengguna situs
tersebut secara keseluruhan - estetika,
layout, penyajian isi dan struktur, hak cipta,
tampilan e-commerce dan gerbang masuk
pembayaran (jika ada) – tiap aspek tersebut
saling berkaitan dalam memberikan
sebuah pengalaman interaktif.
6 # Ceritakan pada kami tentang sebuah proyek pemasaran yang pernah Anda lakukan dengan sukses.
Rincilah tantangan yang Anda hadapi dan apa yang Anda pelajari dari pengalaman tersebut?
Maksud dari pertanyaan di atas adalah
pewawancara ingin tahu cara Anda
menghadapi tantangan dan bagaimana
tanggapan Anda akan tekanan. Jika
mereka menawari Anda pekerjaan, mereka
harus tahu bahwa Anda bisa.
Maka, cara terbaik untuk menjawab
adalah dengan memberikan contoh
spesifik akan pengalaman masa lalu
yang memperlihatkan akal dan
kreativitas Anda.
lebih baik dalam situasi dimana Anda
bekerja dengan deadline dan budget yang
terbatas. Jika mungkin, gabungkan dengan
bagaimana kontribusi Anda membawa
perubahan di dalam tim.
INTERMEZZO
Rincilah kesalahan-kesalahan yang Anda
buat dari proses tersebut, apa yang Anda
lakukan untuk memperbaikinya dan apa
yang Anda pelajari dari pengalaman
tersebut.
7 # Apa yang akan Anda katakan tentang tantangan pekerjaan terbesar dalam bagian pemasaran dan bagaimana cara Anda mengatasinya?
Maksud dari pertanyaan di
atas adalah pewawancara
ingin mengetahui kelemahan
dan pendekatan Anda dalam
pengembangan diri.
Maka, cara terbaik untuk menjawab
adalah jujur dengan jawaban Anda.
Sampaikan pada mereka tentang hal-
hal yang paling Anda perjuangkan dan
apa yang Anda lakukan untuk mengatasi
kekurangan tersebut. Yang penting adalah
menunjukkan inisiatif dan kemauan untuk
berkembang dan maju.
“Sampaikan pada mereka tentang hal-hal yang paling
Anda perjuangkan, dan apa yang Anda lakukan untuk mengatasi
kekurangan tersebut. Yang penting adalah menunjukkan inisiatif dan kemauan untuk
berkembang dan maju.”
Ilust
rasi
: Fre
epik
.com
48 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
“
Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari
LEadERShIP
Pengalaman memberikan ujiannya terlebih dahulu, kemudian baru pelajaran. Mendapatkan pengalaman juga bisa merugikan. Akan tetapi, tidak melebihi kerugian dari tidak memperoleh pengalaman.”
dimakan Ayah mati. Tidak dimakan,
Ibu mati
Apa yang membedakan Jokowi
dengan yang lain? Apa yang
membedakan Dahlan Iskan
dengan yang lain? Apa yang
membedakan William Tanuwijaya (CEO
Tokopedia) dengan yang lain? Apa yang
membedakan Nadiem Makarim (CEO
Gojek) dengan yang lain? Apa yang
membedakan Pak Ciputra dengan yang
lain? Apa yang membedakan Alex Purnadi
Chandra (Chairman lestari Group) dengan
yang lain? Agus Martawardoyo dengan
yang lain? Mereka adalah orang-orang
besar dan sukses di bidangnya masing-
masing.
Created by Snowing - freepik.com
Yang membedakan satu dengan yang lain
bukan karena mereka sekolah dimana.
Tidak semua orang yang sekolahnya
elite menjadi sukses, dan yang belajar di
sekolah yang tidak terkenal bukan berarti
tidak bisa berhasil. Sekolah dimanapun
bisa mencapai karir yang tinggi.
Bukan pula karena mereka bintang sekolah.
Justru banyak sekali bintang sekolah (juara
kelas) yang dibangga-banggakan oleh guru
kita dulu, sekarang tidak kelihatan. Yang
mencapai puncak karir justru adalah yang
prestasi sekolahnya biasa-biasa saja. Siswa
bintang (memiliki rata-rata nilai A) banyak
49Vol. 94 | Dec - Jan 2018
LEadERShIP
“...lebih dari 50% eksekutif puncak dari perusahaan
yang terdapat dalam Fortune 500, memiliki nilai
rata-rata C di perguruan tinggi, 65% dari seluruh
senator Amerika berasal dari peringkat menengah ke bawah di sekolah. Lebih dari 50% miliarder tidak pernah
menyelesaikan kuliah. Masa depan kita bukan ditentukan dari mana kita sekolah dan
nilai kita berapa.
yang bekerja pada orang yang sekolahnya
dulu mempunyai nilai rata-rata C di
perguruan tinggi.
Sebuah survey yang dilakukan, lebih dari
50% eksekutif puncak dari perusahaan
yang terdapat dalam fortune 500 itu
memiliki nilai rata-rata C di perguruan
tinggi, 65% dari seluruh senator Amerika
berasal dari peringkat menengah ke bawah
di sekolah. lebih dari 50% miliarder tidak
pernah menyelesaikan kuliah. Jelas sekali,
sekolah bukan segalanya. Namun bukan
berarti menyarankan tidak sekolah. Sekolah
atau belajar adalah suatu keharusannya
Mempunyai nilai A semua adalah bagus
dan hebat. Bagi yang tidak sekolah atau
mempunyai C atau C- (C minus) janganlah
berkecil hati. Masa depan kita bukan
ditentukan dari mana kita sekolah dan nilai
kita berapa. Menjadi dokter adalah impian
banyak orang. Namun, bukan berarti semua
orang harus menjadi dokter.
Yang membedakan mereka dengan
yang lain adalah kemampuan yang
bersangkutan. Bukan kemampuan
akademik mereka, tetapi kemampuan
mereka dalam mengambil keputusan.
Terkadang mengambil keputusan adalah
pekerjaan yang sulit dan berat. Seperti
buah simalakama, dimakan ayah mati, tidak
dimakan ibu mati. Anda harus mengambil
keputusan salah satu di antara dua. Tidak
heran, hanya sedikit orang yang berada di
puncak, karena banyak orang ragu-ragu
dalam mengambil keputusan. Mereka diam
tidak memutuskan. Mereka hidup seperti
air yang mengalir. hanya ikan mati yang
dibawa oleh air yang mengalir. Mengapa
berat dan sulit? Semuanya terkait dengan
tanggung jawab. Semua keputusan
yang diambil, harus ada pertanggung
jawabannya. Ada resiko yang diambil.
Bagaimana agar keputusan yang kita ambil
baik? harus belajar. Belajar mengambil
keputusan. Belajar untuk titik, bukan
koma. Belajar mengakhiri. Tidak banyak
orang yang bisa menitik (memutus)
sesuatu. Pertimbangannya banyak sekali.
Nggak enak sama ini dan itu. Ketika kita
tidak bisa menitik atau memutus, segala
sesuatunya menjadi menggantung. Berat
atau tidak suatu masalah yang kita hadapi,
terletak pada seberapa lama masalah itu
kita pegang. Semakin lama masalah kita
pegang, berarti semakin berat, walaupun
masalahnya ringan.
Kita harus belajar sesering mungkin untuk
memutus. Kadangkala keputusan yang kita
ambil tidak selalu baik, bahkan buruk sekali.
Semakin sering kita belajar memutus, maka
kita banyak memiliki pengalaman dan
referensi. Punya referensi baik dan buruk,
sehingga sebelum memutuskan, kita juga
berpikir akibat dari keputusan yang diambil.
Bagaimana bisa belajar untuk melakukan
itu? Jawabannya adalah pengalaman.
Pengalaman dari merasakan akibat
keputusan yang buruk. Pengalaman
memberikan ujiannya terlebih dahulu,
kemudian baru pelajaran. Mendapatkan
pengalaman juga bisa merugikan. Akan
tetapi, tidak melebihi kerugian dari tidak
memperoleh pengalaman.
Pengalaman tidak mengajarkan apapun.
Tetapi pengalaman yang dievaluasi
mengajarkan segalanya. Anda bahkan
tidak bisa memperoleh pengalaman tanpa
pengorbanan sesuatu. harus membuat
kesalahan terlebih dahulu, baru menyadari
kesalahannya. Ketika kita menyadari
dan mengakui bahwa keputusan yang
telah dilakukan salah, pengalaman
mempermudah kita mengenali kesalahan
saat kita mengulanginya lagi.
Sayang sekali jika sudah berkorban untuk
mendapatkan pengalaman, tetapi tidak ada
pelajaran yang didapatkan. Namun itulah
yang sering terjadi pada sebagian besar
orang. Mengapa? Karena saat sebuah
pengalaman itu negatif atau buruk, orang
akan menghindarinya. Mereka dengan
cepat mengatakan, “Aku takkan melakukan
lagi”. Mari kita belajar untuk memutus dan
memperoleh pengalaman.
51Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Patung Ratu Isabella
Eropa Barat berdiri dari sejarah sejumlah kerajaanannya yang panjang, dan masih bertahan hingga saat ini. Dimana Inggris merupakan satu yang paling populer dengan kisah raja
ratu di era moderennya sekarang. Namun sejatinya, Eropa juga memiliki Spanyol, negeri matador dengan kisah kerajaan yang tak kalah dramanya.
teks : Kinan & foto : Agus js
Memang istana Buckingham
Inggris kerap jadi berita,
namun di Spanyol pun
terdapat Royal Palace, atau
yang dalam bahasa setempat disebut
Palacio Real, dan berlokasi di jantung
kehidupan Spanyol, yakni Madrid.
Tempat ini memang merupakan kediaman
keluarga kerajaan, sekalipun oleh para
pemegang tahtanya sekarang, tempat ini
tidak sungguh ditinggali. Royal Palace
lebih sering digunakan untuk acara-acara
penting seperti upacara dan resepsi
kenegaraan. Dan tentunya, dibuka pula
untuk umum sebagai salah satu destinasi
wisata.
Di tempat ini, wisatawan akan dimanjakan
dengan desain interior maupun eksterior
ala Eropa yang indah, termasuk tamannya
yang elok.
Di dalam istana, kita akan disuguhi oleh
tangga-tangga besar yang menjulur, ruang
tahta yang megah, koleksi pakaian zirah
yang menyiratkan sejarah perang panjang
di benua biru ini, serta ruang farmasi yang
unik. Saya sebut unik, karena kita bisa
menemukan sejumlah ramuan aneh di
dalam tempat ini. Juga terdapat ruangan
farmasi dengan kabinet panjang tempat
penyimpanan obat, botol-botol obat, dan
resep obat untuk keluarga kerajaan.
Istana ini awalnya kediaman Raja Spanyol
dimulai dari Raja Carlos III hingga Raja
Alfonso XIII. Jauh sebelum Madrid menjadi
ibukota Spanyol, dikawasan ini terdapat
lebih dari 20-an benteng yang bertujuan
untuk melindungi Toledo (salah satu di
kawasan Spanyol), dari serangan musuh.
52 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Pada tahun 1734 terjadi kebakaran
yang menghancurkan benteng beserta
kastilnya. Raja Philip V, ketika itu akhirnya
membangun kembali istana ini, yang
sekarang disebut Palacio Real.
Proses pembangunannya tidak sebentar,
berlangsung sejak tahun 1738 – 1764,
diatas lahan yang diperkirakan luasnya
mencapai 135,000 m2. Secara fisik,
bangunannya tersusun dari bahan batu
kapur dan granit yang tahan api.
Di dalam istana, terdapat 2.000 ruangan
mewah, namun hanya 50 ruangan yang
dapat dikunjungi wisatawan. Agar lebih
banyak yang dapat dilihat, datanglah
pada hari Rabu jam 11.00, karena digelar
upacara pergantian penjaga.
Selain itu, kawasan yang tak boleh Anda
lewatkan ketika berada di kawasan Palacio
Real adalah Debod Temple, kuil dari sisa
peninggalan budaya Mesir kuno yang
terancam rusak dilokasi aslinya di tepian
sungai Nil. Kemudian kuil ini dipindahkan
ke Spanyol pada tahun 1968, pada tahun
1972, kuil ini dibuka untuk umum sebagai
tempat wisata yang tentunya sangat wajib
untuk dikunjungi.
Patung Ratu Isabella, salah satu tokoh penting di masa awal pembentukan Eropa dan juga Spanyol.
Debod Temple, Warisan budaya Mesir untuk Spanyol, lokasinya tak jauh dari Palacio Real
Suasana di dalam Istana, bergaya arsitektur ala Istana Versailles. Berhiaskan marmer Spanyol, pintu dari kayu mahogani, hingga fresco atau lukisan di atap karya seniman-seniman terbaik seperti Giaquinto dan Tiepolo.
54 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
BOOK REVIEW
Guru in a Bottle: The Art of Influencing and Selling
oleh Muhamad Fadhol Tamimy
oleh Ardi Kolah
Sangat disayangkan jika kita hanya
berpuas diri menggunakan media
sosial sebagai ajang pamer
dan curhat, atau yang lebih
buruk, sebagai media untuk saling caci
antar pengguna. Padahal, penggunaan
media sosial yang tepat, banyak hal positif
yang bisa kita dapatkan. Tidak hanya
keuntungan dalam hubungan sosial dan
materi, tetapi juga sebagai media untuk
menampilkan image atau istilah kerennya
personal brand.
Personal branding di media sosial
sangat penting, terutama bagi yang ingin
meningkatkan reputasi demi karir dan masa
depan. Melalui media sosial, seseorang
dapat “menjual” dirinya agar masyarakat
dapat lebih mengenal keahliannya.
Secara detil, buku ini membahas tentang
pengertian, fungsi, tujuan, jenis dan tip
menampilkan personal branding di media
sosial. hubungan antara media sosial dan
karakter penggunanya. Bagaimana cara
menampilkan dan mengembangkan
karakter melalui media sosial. fungsi dan
cara cepat membaca karakter di media
sosial serta perkembangan media sosial
di Indonesia. Buku ini dituturkan dengan
bahasa yang santai dilengkapi dengan tip
serta contoh kasus dan sejumlah ilustrasi
menarik. Penulisnya sendiri adalah co-
founder www.psikoma.com, dengan
fanpage facebook Psikologi Indonesia
yang aktif dan diikuti sebanyak 336.983
orang.
Buku ini akan membantu Anda
menggunakan teknik penjualan
tanpa basa-basi, telah dicoba
dan dites untuk mendekati
pelanggan dan klien yang prospektif, tanpa
membuat mereka ingin berlari sejauh satu
mil!
Buku ini memberikan Anda kepercayaan diri
untuk menulis dan menyampaikan materi
dan presentasi penjualan yang efektif,
begitu juga secara positif bernegosiasi dan
menutup sebuah transaksi.
Anda akan belajar bagaimana caranya
menggunakan secara cerdas database
dan alat bantu pemasaran, dan bagaimana
membuat sebuah saluran penjualan yang
realistis.
Buku ini akan membantu Anda untuk
membangun keterampilan yang akan
memberikan hasil investasi terbaik dari
aktivitas penjualan dan pemasaran.
PERSONAL BRAND
SELLING
Sharing-mu, Personal Branding-mu
55Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Memorizing Like An Elephant For Professionals
Persisten: Kisah Nyata di Balik Perjuangan Orang Indonesia Pertama yang Menjalankan Tur Dunia
oleh Yudi Lesmana
oleh Panji Pragiwaksono & Muhammad Husnil
Kehidupan seorang profesional
yang sibuk, tak pernah lepas
dari daya memori, mulai dari
mengingat nama klien, tenggat
waktu, data-data dan banyak hal rutin
serta tak terduga lainnya. Akan tetapi, daya
memori bukan hanya untuk mengingat.
Melatih memori berarti melatih berpikir
analitis dan strategis, karena latihan
yang terus-menerus akan mengaktifkan
hippocampus tempat working memory
Banyak orang yang sudah
menonton pertunjukannya,
bahkan hapal joke-joke-nya.
Dengan penuh semangat
mereka tertawa, bertepuk tangan dan
mungkin ikut mendiskusikan hal-hal yang
dibahas Pandji Pragiwaksono dalam “Juru
Bicara Stand-Up Comedy World Tour,”
yang berlangsung di 24 kota, 5 benua.
Namun tak banyak yang tahu cerita di
balik itu semua. Kisah tentang kerja keras,
kegagalan, kesalahan dan mengamuknya
Pandji ketika sesuatu tidak terjadi sesuai
ekspektasi. Ditulis berdasarkan wawancara
oleh Muhammad husnil dengan Pandji
Pragiwaksono serta kesaksian orang-
orang yang terlibat di dalamnya, buku ini
merupakan satu-satunya dokumentasi
tentang kisah nyata di balik tur dunia
pertama yang dilakukan oleh seniman
Indonesia.
Persisten tak hanya akan menghidupkan
kembali api mimpi Anda, tetapi juga
memberi kesadaran untuk menjaga apinya
agar tidak mudah mati atau menyala terlalu
besar hingga membakar diri.
EDUCATION
MOTIVATION
BOOK REVIEW
diproses. Maka, ketika kita melatih memori,
bukan saja kita mampu menguraikan
berbagai data dengan percaya diri tanpa
melihat catatan, tetapi juga melatih kualitas
berpikir.
Buku ini adalah buku ketiga seri
Memorizing like an Elephant yang ditulis
khusus untuk para profesional. Contoh-
contoh kasus di dalamnya menjawab
masalah daya ingat yang dihadapi para
profesional dengan metode-metode yang
juga melatih fokus, disiplin dan kreativitas
Anda. Tiga hal tersebut tentu akan
membantu kehidupan profesional Anda
untuk meraih jenjang karir yang lebih tinggi.
Karena hal terpenting dari menjalani mimpi
bukanlah modal uang, keleluasaan waktu,
atau hal-hal teknis seperti kemampuan
menulis joke atau mendapatkan sponsor,
namun sesuatu yang ada di dalam diri
setiap manusia. Sesuatu yang hanya bisa
dipanggil oleh benak kita sendiri.
56 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
LIFEST YLE
Awal minuman Port diproduksi
secara eksklusif di lembah
Duoro, Portugal Utama.
Kini, proses pembuatan Port
diperluas ke wilayah lain di dunia, dimana
biasanya wine bercita rasa manis dengan
kombinasi Port-style disajikan dengan
hidangan penutup atau keju. Dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir, permintaan akan
Port yang berkualitas di Asia, terutama
di Indonesia meningkat, seiring dengan
diperkenalkannya 10 destinasi wisata
Indonesia. Untuk memenuhi permintaan
pasar itu, Sababay meluncurkan
Mascetti, Port-style wine pertama yang
diproduksi di Indonesia.
label botol Mascetti dipresentasikan
dalam warna biru tua dengan garis emas
yang menampilkan pandangan yang
berbeda dari Port pada umumnya, namun
tetap mempresentasikan keaslian dari daya
Port wine.
“Mascetti adalah gebrakan baru,
merefleksikan komitmen Sababay Winery
untuk terus berinovasi dan menyediakan
permintaan pelanggan kami yang terus
berkembang. Peluncuran dari Mascetti
akan membawa popularitas Port-style wine
di Indonesia”, ujar Yohan handoyo, COO
Sababay Industry.
Menurut Yohan, Sababay Mascetti
adalah Port-style wine yang diciptakan
dari perpaduan anggur jenis Shiraz dan
Alphonse lavallee, anggur hitam yang
dibudayakan di Bali Utara. Shiraz adalah
jenis angggur utama yang digunakan di
Australia untuk membuat Port-style wine.
Dengan mengkombinasikan anggur lokal
Alphonse lavallee dan Shiraz menghasilkan
karakter, manis, beraroma kuat, unik dan
istimewa.
“Mascetti memiliki warna ungu pekat serta
corak permata rubi, rasa dark chocolate
yang istimewa, buah manis dan rempah
eksotik yang menyapa langit-langit mulut.
Mascetti sangat cocok untuk dinikmati di
sore hari yang santai ataupun dipadukan
dengan makanan penutup”, timpal Nicolas,
Delacressonniera winemaker Sababay yang
berasal dari Bordeaux, Prancis.
Direktur Marketing, fidi Sjamsoedin pun
memberikan pandangannya terhadap target
pasar. “Untuk mengatasi pergeseran tren
rasa dan permintaan pasar yang tinggi
terhadap produk lokal yang berstandar
internasional, maka, Sababay dengan
bangga meluncurkan Mascetti Port-
style wine yang disambut baik oleh para
profesional muda, pemimpin, maupun
selebriti Indonesia di tengah mitra serta
distributor Sababay”.
Sababay menurut Yohan menggunakan
angggur dari petani lokal di Buleleng, Bali
Utara. Dengan konsep kerjasama yang
dijalin, Sababay menciptakan perjanjian
jual beli yang menguntungkan bagi kedua
pihak dengan memberikan penyuluhan
bagi para petani secara berkesinambungan
yang berdampak pada hasil panen yang
meningkat dan menghasilkan standar
hidup yang lebih baik. Saat ini Sababay
bekerja sama dengan 180 petani anggur
yang mengolah lahan tani gabungan seluas
kurang lebih delapan puluh hektar.
Sababay memproduksi wine menggunakan
jenis anggur Alphonse lavallee dan Muscat.
Sejak tahun 2010, sebagai bagian dari
proses pengembangan produk, Sababay
berhasil memperkenalkan beberapa
jenis anggur baru di Bali. Pengoperasian
dilakukan di bawah pengawasan
winemaker Prancis dengan fasilitas steel
dengan pengatur suhu otomatis, fermentor
serta sistem pembotolan otomatis dari
Italia.
Gebrakan Sababay Winery :Mascetti Port-style
Wine
Su,m
ber :
met
roba
li.co
m
57Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Microsoft mengumumkan
Windows 10 fall Creators
Update kini telah tersedia
secara global, menghadirkan
berbagai fitur baru untuk lebih dari 500 juta
perangkat Windows 10. fitur baru yang
dihadirkan termasuk peningkatan hasil
Windows Inking; memberikan kesempatan
kepada pengguna untuk terjun ke dalam
dunia Windows Mixed Reality; dan keahlian
kreatif yang juga dapat digunakan pada
perangkat berbasis Windows, iOS, dan
Android.
“Kami sangat senang karena para
pelanggan dapat merasakan beberapa
peningkatan fitur melalui Windows 10 fall
Creators Update yang dapat meningkatkan
kreativitas,” jelas lucky Gani, Office
Business Group head Microsoft Indonesia.
fitur Windows Inking terus menjadi lebih
canggih, dan dengan fall Creators Update,
pengguna dapat menghidupkan sebuah ide
atau menyelesaikan tugas-tugas penting
dengan aplomb sebagai fitur tinta baru
yang dapat digunakan pada dokumen
Word, PowerPoint slides, data PDf, dan
OneNote, menggunakan pena digital.
Smart Ink juga mengaplikasikan kecerdasan
buatan (AI) agar pengguna dapat
menghilangkan kata-kata, melingkarkan
kata-kata untuk memilihnya, menggaris
bawahi dengan presisi, dan mengubah
gambar menjadi suatu bentuk dalam satu
sentuhan.
Selain itu, pengguna dapat menambah
pengetahuan dan menyelesaikan
permasalahan menggunakan Windows Ink
dan OneNote secara bersamaan. Caranya
adalah dengan menulis rumus matematika
lalu OneNote untuk Windows 10 akan
menyelesaikan rumus tersebut secara
instan. Sedangkan Windows Mixed Reality
menurut lucky merupakan penggabungan
dunia nyata dengan dunia digital, dan
merupakan langkah terdepan dalam
evolusi human computing. Microsoft
akan menggabungkan sistem mixed
reality yang dapat membantu pengguna
untuk merasakan pengalaman yang lebih
nyata, bukan hanya pada layar perangkat
mereka.
Tetapi pengalaman tersebut tidak hanya
tersedia untuk headsets yang mendukung
Windows Mixed Reality. Sebagai langkah
awal, Paint 3D memampukan pengguna
untuk memperluas kreativitas mereka
dan membuat data visual lebih baik untuk
presentasi dan laporan mereka. Dengan
Windows 10 fall Creators Update,
Microsoft terus mendorong batasan untuk
3D modelling, dengan menambahkan
kekuatan Mixed Reality Viewer.
Dengan Mixed Reality Viewer, pengguna
dapat melihat berbagai objek 3D – antara
kreasi mereka sendiri dari Paint 3D atau
dari komunitas Remix3D.com – tergabung
dengan lingkungan sekitar melalui kamera
yang tersedia pada perangkat Windows.
Dengan mengambil gambar dan membuat
cerita menarik, semua orang akan
terbawa ke dalam dunia yang interaktif
dan menarik.
“Tujuan kami adalah untuk menginspirasi
kreativitas baru dan memberikan motivasi
kepada pengguna untuk berpikir lebih
luas dengan kemampuan lebih besar,”
pungkas lucky.
WindoWS 10 Fall CreatorS UpdateLebih Kreatif dengan ide inovatif
LIFEST YLESoFtWare
Su,mber:news.microsoft.com
58 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
FRONT OF MIND
Jika dilihat dari fanatisme dunia terhadap olahraga permainan, maka otomotif jelas kalah
jauh dengan sepak bola, bahkan untuk formula 1, di sejumlah negara kian kehilangan
peminatnya. Namun sedikit berbeda dengan MotoGP. Satu dekade terakhir, olahraga adu
cepat ini kian menjadi idola anak-anak muda, salah satu penyebabnya adalah munculnya
nama-nama pembalap yang memiliki fans yang masif, salah satunya adalah Valentino Rossi.
Ayahnya adalah Graziano Rossi, mantan pembalap GP 250 cc dengan nama besar di tahun 70-an.
Graziano kemudian menikah dengan Stefania Palma, pasangan keduanya melahirkan Valentino di
kota Urbino, 38 tahun lalu, tepatnya 16 februari 1979.
‘THe doCToR’ dI SIRKuIT
THe enTRePReneuR dI lInTASAn BISnIS
Valentino Rossi
Sum
ber
: w
ww
.bik
esre
pub
lic.c
om
59Vol. 94 | Dec - Jan 2018
FRONT OF MIND
Inipula alasannya mengapa Rossi junior
demikian mencintai dunia balap. Ketika
anak-anak seusianya berkutat dengan
mainan pada umumnya, Valentino Rossi
sudah bermain motor balap sungguhan
di tengah paddock bersama pembalap-
pembalap profesional.
Di tahun 1996, ketika anak-anak seusianya
baru masuk SMU, Rossi justru balapan di
Grand Prix untuk Aprilia di kelas 125 cc,
dan setahun berikutnya ia memenangkan
Kejuaraan Dunia pertama. Ia pun kemudian
naik kelas di kategori 250cc dengan
pabrikan yang sama dan menjadi juara
dunia pada tahun 1999. Di kelas tertinggi
500cc, Rossi bergabung dengan honda
pada tahun 2001, dan menjadi juara dunia
pada tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005.
Dan dengan Yamaha, menjadi juara dunia
pada tahun 2008, 2009 dan 2010.
Prestasi ini menjadikannya sebagai
pembalap kejuaraan grandprix motor dunia,
dengan titel juara dunia di empat kelas
yang berbeda, dan tersukses sepanjang
masa, bersama Jimmie Johnson (NASCAR),
Michael Schumacher (f1) dan Sebastien
loeb (WRC), Rossi banyak disebut sebagai
salah satu legenda olahraga otomotif
di awal Abad 21. Namun bukan semata
prestasi yang menjadikan Valentino
Rossi spesial, namun bagaimana ia ikut
membangun brand usahanya yang kini
berkembang pesat.
Awalnya, Rossi kerap ekspresif ketika
menunjukkan kegembiraannya ketika
memenangkan balapan. Aksi-aksinya
menjadi magnet, mulai dari membonceng
fans yang berkostum ayam berkeliling
sirkuit, membonceng fans yang berpakaian
dokter, juga membonceng angka satu
raksasa sebagai simbol juara dunia.
Termasuk melemparkan topi kepada fans-
nya saat berada di podium. Semua ini
membuatnya memiliki banyak penggemar
fanatik.
Menyadari hal inilah, Rossi kemudian
menjajal dunia bisnis dengan brand VR46,
mengacu pada inisial nama dan nomornya
sebagai pembalap. Dalam laman Money.id
disebut, Valentino Rossi mendirikan VR46
Racing Apparel pada 2008. Ini adalah bisnis
penjualan merhandise seperti berbagai
macam kaus, jaket, memorabilia rider,
helm, hingga aksesori sepeda motor yang
kesemuanya bertemakan MotoGP.
Sumber : www.motorcycle-usa.com
60 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
FRONT OF MIND
Disini Rossi juga bekerjasama dengan
sejumlah pembalap lain untuk memasarkan
produk yang sama dengan brand dari
pembalap-pembalap tersebut. Dari bisnis
ini, Valentino Rossi dikabarkan mampu
mengantongi transaksi 81 juta Euro alias
1,3 triliun rupiah transaksi.
Kemudian di tahun 2014 lalu, atlet berjuluk
The Doctor ini mendirikan sekolah balap
berlabel ‘VR46 Riders Academy’. Dari
sejumlah sumber disebutkan, bahwa
sekolah ini hanya dibuka untuk orang
Italia saja. Dan tidak main-main, sekolah
ini dikelola dengan sangat profesional.
Valentino Rossi di bantu oleh berbagai
pihak mulai dari tim motorsport, logistik,
dukungan kontrak, pembinaan hingga
urusan administrasi seluruh perusahaan.
Selain sekolah, Valentino Rossi juga
membentuk tim balap dengan nama SKY
Racing Team VR46. Sekalipun belum
berlaga di ajang bergengsi kelas utama,
namun pembentukan tim ini sudah
menunjukkan hasil yang cukup baik,
dimana beberapa pembalapnya berhasil
meraih hasil memuaskan di sejumlah
kompetisi.
Rossi juga bekerjasama dengan sejumlah
pihak yang mengalirkan pundi-pundi ke
kantongnya. Seperti kontraknya dengan
helm AGV yang digunakannya untuk
berkompetisi di ajang MotoGP. Kacamata
Oakley dimana Valentino Rossi menjadi
brand ambassador sejak tahun 2011.
Selain kacamata, Rossi juga mendapat
perlengkapan fashion dari Diesel, clothing
asal Italia ini menyediakan seluruh
kebutuhan fashion-nya di luar lapangan.
Sementara untuk jam tangan, Rossi
bekerjasama dengan TW Steel.
Menurut CNN, semua aliran uang ini
menghasilkan Rp 4,9 Triliun sejak tahun
2000, dan menjadikan Valentino Rossi
diklaim sebagai atlet asal Italia dengan
penghasilan terbesar sejak tahun
tersebut. Bahkan daya tarik Rossi juga
menguntungkan bagi MotoGP. Pihak
MotoGP diprediksi akan kehilangan sekitar
90 juta Euro dari hak siar, sponsor dan
penjualan tiket jika kelak Rossi pensiun.
“my noRmAl lIFe
IS lIKe BeInG on HolIdAy.”
VAlENTINO ROSSI
Sumber : cp64.racing
Sum
ber
: m
otov
agan
za.c
om
61Vol. 94 | Dec - Jan 2018
ROOKIE
62 68COMMUNITY SOCIAL
74
NOV-Dec 2017
Putu Gede Ary WicahyanaKANTONGI PULUHAN JUTA, LewAT KOmIK DIGITAL
KANTONGI PULUHAN JUTA, LewAT KOmIK DIGITAL
KANTONGI PULUHAN JUTA, LewAT KOmIK DIGITAL
KANTONGI PULUHAN JUTA, LewAT KOmIK DIGITAL
KANTONGI PULUHAN JUTA, LewAT KOmIK DIGITAL
Putu Gede Ary Wicahyana
62 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
THE ROOKIE
Putu Gde Ary Wicahyana
Kisah Kolosal Sang Baladeva
Wawancara
Ada yang berubah dengan kebiasaan membaca para generasi milenial. Mereka
hijrah dari kertas konvensional ke lembar digital. Bagi generasi ini, tulisan diatas
kertas bak tontonan membosankan. Karena itulah butuh pendekatan yang
khusus untuk generasi ini, dan hal inilah yang disadari oleh Ary Wicahyana
pendiri Tantraz Comic Bali. Ia hadir dengan suguhan cerita-cerita nusantara yang dikemas
dalam bentuk komik digital dengan penggambaran karakter kekinian. Bahkan cerita
sejarah yang biasanya bikin pembaca terkantuk-kantuk, berhasil disajikan lebih dramatis,
dan banyak diminati hingga ke mancanegara. lalu siapa Ary Wicahyana, dan bagaimana
perjalanan karirnya dalam berkarya? Kepada kami ia bertutur panjang, berikut petikannya.
untuk tidak hanya membuat sembarang
komik, tapi kerja bareng gotong royong. Di
negara kita kan tidak mengenal superhero,
yang dikenal adalah pejuang. Jadi dalam
membuat komik, kita kerja ramai-ramai.
Jadi apapun cerita yang akan kita bangun,
baik dongeng, cerita bergambar (cergam)
dan cerita-cerita Nusantara lain seperti
epos misalnya, semua dikerjakan gotong
royong.
Apa proyek awalnya?
Kami membuat kisah Baladeva, dimana
dengan latar belakang abad 9-10 di Jawa.
Jadi ini komik fantasi yang berlatar sejarah,
otomotis fantasi ada dan edukasi juga ada,
karena kalau kita lihat anak muda sekarang
kurang tertarik akan sejarah. Jadi mereka
akan mengenal budaya melalui komik yang
ada sisi hiburannya.
Ada proyek lainnya?
Proyek kami yang lain adalah membangun
Komunitas Katur Nusantara, sebuah
komunitas anak muda yang menyukai seni.
Katur Nusantara mempunyai arti Karya
dan Tutur Nusantara, jadi karya itu berupa
dongeng, cerita pendek (cerpen) dan
ilustrasi. Sejak kami dikenal luas terutama
di mancanegara, banyak anak muda yang
ingin bergabung, itulah yang membuat
saya membuat komunitas ini. Anggota
komunitas berasal dari Bali dan luar Bali.
Syaratnya, harus membuat karya sesuai
dengan semboyan pemerintah Indonesia,
Bekerja Bersama.
Proyek lainnya, kami akan membuat
animasi karena banyak tawaran yang
datang. Jadi komik Baladeva akan kami
angkat menjadi animasi, kebetulan ada
stasiun televisi yang tertarik, dan kami akan
ajak bekerja sama.
Kenapa Anda tertarik menggeluti bisnis
ini?
Saya sebenarnya lulusan fakultas
Ekonomi, namun saya tak berpikir film itu
mahal atau murah. Karena hiburan bagi
orang Indonesia dan Bali khususnya yang
sebenarnya suka menghibur, jadi fokusnya
bagaimana mengubah mereka dari citizen
menjadi netizen.
THEROOKIE
Bisa dijelaskan Tantraz Comics Bali
ini apa dan bagaimana latar belakang
berdirinya?
Berdiri sejak lima tahun lalu, sebenarnya
sudah punya ide seperti ini sejak lama,
kami mau mencari sesuatu yang berbeda.
Bali kan punya seni, dari sekian banyak
masyarakat Bali masa kita tak punya satu
orang pun yang memiliki skill yang mampu
membuat ilustrasi dan bisa disukai pasar.
Budaya Bali luar biasa, tapi tidak kita
garap menjadi sebuah komoditas di bidang
hiburan seperti komik.
Dari sana, awalnya saya ingin membuat
novel, cuma kalau orang Indonesia yang
mau membacakan sedikit, dan saya sendiri
bukan siapa-siapa. Akhirnya saya mencari
tim yang bisa menggambarkan apa yang
saya tuliskan. Ini juga selaras dengan ide
64 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
THEROOKIE
Inilah alasannya meluncurkan komik
versi digital?
Pengaruh perubahan yang disebut sebagai
“badai besar” oleh seorang ahli ekonomi,
sekarang kami lebih ke digital, kalau
kita mencetak dalam bentuk buku yang
full-painting, harganya pasti mahal, tapi
kalau dicetak dengan kertas yang kurang
berkualitas, gambarnya kurang bagus.
Terpaksa kami beralih ke digital, namun
kami tetap mencetak dalam bentuk buku,
namun hanya dikhususkan untuk para
pengoleksi saja yang kebetulan sebagian
besar berasal dari luar negeri. Jadi mereka
mengirim e-mail ke kami dan menginginkan
buku kami, misalnya buku Baladeva lima
seri sekaligus, maka kami cetak dan
jilidkan. Jadi selama ini itu saja yang kami
lakukan. Makanya buku kami tidak beredar
di toko buku, karena kalau misalkan kita
jual dengan harga Rp. 200 ribu, siapa yang
akan membeli komik seharga itu? Jadi kami
main order saja.
Berapa pemasukan dari penjualan komik
ini?
Income yang kami dapat lumayan besar,
sekitar Rp. 20-30 juta per bulan.
Padahal ini cerita rakyat dari tanah air?
Sebenarnya cerita-cerita yang kita
miliki dari Sabang sampai Merauke
berupa dongeng atau cerita rakyat, yang
merupakan jati diri kita. Itu yang membuat
saya ingin mengangkat cerita Nusantara.
Kalau kita mengangkat cerita superhero
dan kita jual keluar kan lucu, analoginya
masa pabrik burger kita beri oleh-oleh
burger? Orang Barat ke sini kan untuk
melihat tradisi dan budaya kita, kenapa
tidak ini yang kita kemas dan beri ke
mereka. Itu yang yang kami kerjakan,
sekaligus agar kita mengenal kembali
cerita-cerita Nusantara, baik itu sejarah
maupun fantasi.
Contoh cerita rakyat yang kami angkat
adalah Calonarang, The Chronicle of
Calonarang, yang di dalamnya terdapat
tokoh Baladeva. Baladeva secara etimologi
berasal dari kata Bala yang berarti tentara
atau rakyat dan Deva (dewa) yang berarti
sinar. Jadi maknanya bagaimana menjadi
orang-orang yang bersinar. Itu makna
filosofisnya. Yang diceritakan adalah
sisi rakyat melihat tokoh Calonarang
dan Raja Airlangga, bukan dari sudut
pandang Calonarang atau Airlangga.
Berarti orang ketiga yang melihatnya. Jadi
banyak karakter yang saya munculkan
disana ada segi edukasi, agar masyarakat
65Vol. 94 | Dec - Jan 2018
THEROOKIE
“Sebenarnya cerita-cerita yang kita miliki dari Sabang sampai
Merauke berupa dongeng atau cerita rakyat tersebut merupakan jati diri kita. Itu yang membuat saya ingin
mengangkat cerita Nusantara. Kalau kita mengangkat cerita superhero dan kita jual keluar
kan lucu, analoginya masa pabrik burger kita beri oleh-
oleh burger?”melihat bahwa di semua sudut pandang
ada kebenaran, dan saya berusaha tidak
membela salah satu tokoh.
Apakah melakukan proses pemasaran
juga?
Selama ini pemasaran kami lakukan secara
online, via e-mail. Media sosial tidak begitu
banyak kami gunakan karena masyarakat
sudah tahu tentang kami, mungkin mereka
tahu dari internet. Akhir tahun ini kami
ada kontrak dengan Prancis, mereka
ingin menyebarluaskan buku digital kami.
Jika ditanya kenapa orang luar yang lebih
tertarik karya kami, kemungkinan orang kita
jika membeli karya kami akan berpikir, “Oh,
itu karya saudara atau teman saya”, jadi
belum dianggap penting.
Orang Indonesia kini kiblatnya ke Korea,
gaya manga dan sebagainya. Kalau kami
gayanya realis, kalau kami pakai gaya
manga kesannya nanti berbau Jepang,
dan orang nanti akan tahu, “Oh, itu gaya
Jepang”. Target pasar kami orang luar
terutama Eropa, dan dari awal kami
memang targetkan untuk orang luar,
jika kami pakai gaya manga, atau khas
luar negeri, kan negara luar yang makin
terkenal, bukan kita. Kalau gaya realis,
mereka akan berkomentar, “oh, this not
America, this is not Marvell but this is look
like Thailand, oh this is Indonesia”, harapan
saya begitu.
Sudah pernah mencoba saluran toko
buku konvensional?
Sekitar tiga tahun lalu, kami mencoba untuk
mendistribusikan karya kami melalui dua
toko buku besar, Periplus dan Kinokoniya.
Cuma kami lihat itu belum bisa menunjang
biaya operasional kami, dan di luar negeri
kami belum dikenal sepenuhnya, maka
itu, stok di toko buku kami tarik, jadi
kami hanya main pesanan, dan untuk
mengenalkan karya kami di masyarakat
Indonesia, kami beri gratis melalui aplikasi
di Android yang bisa diunduh di Play Store.
Ini bentuk idealisme Anda?
Saya memang dari dulu menyukai
komik, dan ingin memperkenalkan cerita
Nusantara. Daripada bangsa lain seperti
Malaysia yang mengakui lebih dulu cerita
kita, kan lebih baik kita yang lebih dulu
membuatnya.
66 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
THEROOKIE
Soal ilustrasi kita tak kalah, Malaysia tak
punya ukiran khas Nusantara, sedangkan
kita punya, kenapa tidak ini yang kita
manfaatkan sebagai nilai plus sekaligus
mengenalkan pada generasi muda. Jika
industri kreatif seperti komik ini betul-betul
didukung oleh pemerintah, perbankan dan
masyarakat luas, saya rasa orang tak perlu
menjual tanah. Skill-nya kan gampang,
yang punya hobi menggambar tinggal
gambar, itu kita tuangkan ke digital dan
tidak perlu biaya mahal untuk mencetak
dan mendistribusikannya.
Selama ini perhatian pemerintah
bagaimana?
Ya, sebatas berkunjung saja, sorry to say.
Mereka sebatas berkunjung ke tempat
kami. Saya bilang ke mereka, tak usah
kami dibantu dana, namun berikan kami
jalan bagaimana mengenalkan kemampuan
generasi muda berbakat ini ke masyarakat.
Mereka juga belum paham roadmap-nya.
Jika hanya membuat festival, kan itu hanya
beberapa hari saja untuk bisa berjualan.
Padahal banyak cara untuk mengenalkan
karya generasi muda kita. Jika mau
dongeng, bisa dimasukkan ke dalam
muatan lokal yang diajarkan di sekolah,
dan mereka perlu buku-buku dongeng dan
komunitas seni agar bisa dilibatkan dalam
membuat buku tersebut. Ini kan bisa saling
menguntungkan.
Kenapa kita sebagai bangsa kaya tapi tidak
pernah kaya, karena kita menjual produk
orang, dan membeli lagi produk orang.
Garam saja kita masih impor kok, padahal
laut kita luas. Entah dimana salahnya.
Budaya kita sangat dikagumi orang luar,
apalagi Bali yang sudah punya nama.
Kenapa tidak ini yang kita jual dan memberi
ruang bagi para generasi muda khususnya
dari sekolah seni. Orang Bali kan DNA-nya
DNA seni, jika disuruh berbisnis, mereka
biasanya tak bisa, kenapa tidak ini yang
kita manfaatkan?
Bagaimana Anda melihat perkembangan
komik di Indonesia?
Saat ini sangat bagus, mulai banyak
bermunculan komik-komik digital, hanya
bagi saya pribadi, arahnya belum jelas,
karena sebagian besar masih mengangkat
superhero, misalnya Amerika punya
Spiderman, kita disini bikin komik Manusia
laba-laba, kan jadinya common banget,
dan tidak bisa menyentuh pasaran. Di sana
ada Flash, kita disini bikin PlN-Man. lucu
jadinya kan. Jika orang luar melihat itu,
mereka tak akan suka, “Oh ini cerita biasa”.
Sedangkan banyak cerita asal India yang
masuk ke Indonesia disukai masyarakat
kita seperti Mahabharata. Jadi kenapa tidak
membuat cerita khas kita sendiri, seperti
Saur Sepuh kan kini diangkat lagi, berarti
masih diminati, sekarang tinggal bagaimana
mengambil hati masyarakat kita. Jika
sendiri tak bisa, mari kita bekerja bersama-
sama dalam komunitas, seperti Komunitas
Katur Nusantara yang baru berdiri bulan
lalu, dan kini beranggotakan 50 orang, dan
kami sudah mengadakan ke pemerintah
daerah bagaimana menyalurkan hobi
generasi muda di bidang seni ini, mungkin
mencarikan sponsor atau mengajak kami
bekerja sama misalnya membuat buku
dongeng yang bisa disalurkan ke sekolah-
sekolah.
Bagaimana Anda melihat sisi bisnis dari
komik?
Sangat bagus. Siapa sih yang tak suka
hiburan? Namun cara penampilan hiburan
tersebut yang penting. Orang Indonesia
sekarang kurang suka membeli buku dan
lebih suka men-download secara gratis.
Sekarang kita yang berpikir, dengan gratis
ini, kita akan mencari keuntungan lewat
mana, iklan atau sponsorkah. Kita yang
berpikir sekarang. Kalau kita masih ingin
mencetak buku komik dengan harga 200
ribu lebih, bagi mereka lebih enak untuk
nongkrong di café. Itu yang saya pikirkan.
Kita masih bisa bergelut dalam bisnis
komik, yang penting strateginya yang
dipikirkan. Saya ingin membangun bisnis
yang tidak common, dan bisa membantu
banyak orang dengan memberi edukasi.
Karya kami jika dibandingkan dengan
komik lain memang berbeda, itu yang
membuat kami disukai publik.
67Vol. 94 | Dec - Jan 2018
...inspiring you with GREAT & RELIABLE SUCCESS STORY
INFO ADVERTISING : INDAH KENCANA PUTRI (0823 3996 4020)
68 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
COM-MUNITY
MINIKINO FILM WEEK,FESTIVAL FILM PENDEK INTERNASIONAL
TERBESAR DI INDONESIA ADA DI BALI
Minikino percaya bahwa film
pendek, seperti puisi atau
cerita pendek, adalah karya
mandiri dengan kekuatan
literatur tersendiri. Selanjutnya, film pendek
pilihan yang diprogram dengan baik
adalah stimulan yang kuat untuk diskusi,
yang pada gilirannya akan merangsang
pola berpikir kritis. Mengusung gagasan
inilah pada tahun 2002 Minikino mulai
bekerja, menyusun program unik berbagai
film pendek dari seluruh dunia dengan
diskusi yang dimoderasi. langkah yang
terpenting pada gerakan yang dilakukan
Minikino adalah mempertemukan film
pendek kepada penontonnya. hal ini
sekaligus mempromosikan pertukaran
dan komunikasi antara pembuat film dan
penonton. Berbagai bentuk kegiatan telah
dirancang dan dijalankan untuk saling
bersinergi satu sama lain, membangun
sebuah jaringan kerja dalam skala nasional,
regional dan internasional. Dengan
gagasan yang sama, festival film pendek
internasional Minikino film Week mulai
dilaksanakan tahun 2015 dan pada tahun
ini mencapai usianya yang ke-3. Secara
sederhana, tujuan festival ini adalah
membawa film-film pendek pilihan untuk
ditayangkan sehingga dapat menjangkau
Photo Credit : Vifick
69Vol. 94 | Dec - Jan 2018
masyarakat lebih luas lagi, bahkan kepada
kelompok masyarakat yang mungkin belum
mengenal format film pendek.
Perhelatan 3rd Minikino film Week baru
saja usai Oktober lalu. festival berlangsung
selama 8 hari yang dimulai pada hari Sabtu,
7 Oktober 2017 dan berlanjut sampai
Sabtu, 14 Oktober 2017.
festival ini kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pasca-festival dalam bentuk
Roadshow Screening, membawa film-
film pendek internasional yang mendapat
penghargaan tahun ini untuk berkeliling
dan dipertontonkan di 3 lokasi di wilayah
Jakarta dan Tangerang.
Tahun ini, Minikino film Week
menghadirkan sebanyak 225 judul film
pendek ke layar-layar yang tersebar di
17 lokasi, di pulau Bali. Angka ini adalah
jumlah final setelah menghitung jumlah
film-film pembuka dari kelompok lokal yang
dilibatkan di masing-masing wilayah Pop-
Up Cinema.
film-film pendek dalam festival Minikino
film Week masuk melalui beberapa pintu
pendaftaran:
1. Kurasi jaringan programmer Indonesia
Raja 2017 (Skala Nasional)
2. Kurasi jaringan programmer S-Express
2017 (Skala Regional / South East Asia)
3. Kurasi internal di Minikino, dari
pendaftaran international untuk 3rd
Minikino film Week
4. Kurasi khusus dari rekan kerja festival
lain & rekan organisasi film lain, baik dalam
lingkup lokal, Nasional & Internasional
5. film-film pendek peserta Begadang
filmmaking Competition 2017
Selain acara pemutaran film, acara-
acara pendukung lain juga digelar untuk
memeriahkan suasana festival selama
seminggu. Workshop sinematografi
dari Panasonic menghadirkan Benny
Kadarhariarto. Ia dikenal sebagai tokoh
penting di balik layar dunia perfilman
Indonesia sejak tahun 1987. Kemudian
workshop akting disampaikan oleh aktor
dan sutradara kawakan Paul Agusta. Pada
tahun 2015 Paul Agusta meraih nominasi
pemeran pendukung terbaik ffI 2015 dan
IMAA 2016.
Pada program MfW Talks, festival
mengajak penonton dan pembicara untuk
bertemu dalam suasana diskusi terbuka,
membicarakan berbagai topik yang telah
dipersiapkan. Topik Creative Community
dihadiri oleh pembicara; Dwitra J. Ariana
(Sanggar Siap Selem), Sagung (CushCush
Gallery), Gede Indra Pramana (Taman Baca
Kesiman) dan Arif Rahman (Creator Inc.).
Kemudian topik festival Talk menghadirkan
Inneke Indriyani (Balinale) dan Edo Wulia
(Minikino).
Pada sesi Bali Inside Out hadir sebagai
pembicara adalah Marinta S. (Penulis
Mata Jiwa), Prof. Dr. I Nyoman Darma
Putra (Akademisi), Marlowe Bandem (Arsip
Bali 1928) dan Erwin Arnada (Sutradara).
Dan sesi yang paling unik, yaitu Minikino
Bandstand dipersiapkan juga untuk
penggemar musik, menghadirkan 2
pembuat video klip musik; Andy Praditya
(animator untuk band Pool Moon Elephant)
dan Agus Wiranata (sutradara video klip
musik Bayu Cuaca).
Selama 8 hari, Minikino film Week
menghadirkan total 138 program acara.
Sebanyak 115 program dari jumlah total
tersebut adalah acara pemutaran film.
Acara-acara festival ini diselenggarakan di
17 lokasi yang tersebar di berbagai penjuru
pulau Bali, dari ujung utara di Buleleng,
sampai daerah selatan di Kerobokan, dari
timur wilayah Amed, Karangasem sampai
yang paling Barat adalah kota Jembrana.
Karena kondisi keamanan dan kondisi
masyarakat yang berubah sehubungan
dengan status “awas” Gunung Agung, 3
lokasi POP-UP Cinema dipindahkan dari
rencana awal. Tanggal, jadwal dan konten
program tidak berubah, kecuali terjadi
pembatalan 1 program terakhir “S-Express
2017 Indonesia” pada tanggal 13 Oktober
2017 di lokasi Gedung Pendidikan Pemuda
COM-MUNITY
70 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
& Olahraga, Bangli. hal ini dilakukan atas
pertimbangan kenyamanan penonton anak-
anak.
Workshop juga diadakan di beberapa
lokasi Pop-Up Cinema terpilih, dengan
topik pengenalan produksi film untuk
anak-anak. Workshop ini diselenggarakan
sebagai acara sore hari, untuk mengawali
pemutaran Pop Up Cinema.
Selama festival berlangsung, Minikino film
Week juga membuka akses khusus untuk
menonton film-film pendek di Video library
(Perpustakaan Video), yang terletak di
festival lounge, Gedung Merdeka, BPPD
Denpasar. Dalam ruang tersebut, kita dapat
menonton film-film pendek yang masuk
dalam seleksi awal, namun tidak terpilih
untuk ditayangkan di ruang publik. Video
library membuka kesempatan bagi film-film
pendek ini untuk kemungkinan distribusi
lebih lanjut.
Setelah festival berakhir, Minikino film
Week melakukan agenda pasca-festival
yang telah direncanakan sebelumnya.
Jakarta Roadshow Screening 2017
membawa program khusus, film-film
pendek yang mendapatkan penghargaan
tahun ini untuk ditonton publik Jakarta dan
Tangerang. Program pemutaran diadakan
di 3 venue; Rabu, 25 Oktober 2017, 19.00 –
21.00 WIB di Goethe haus, Goethe Institut,
Jl. Sam Ratulangi 9-15, Jakarta 10350
Kamis, 26 Oktober 2017, 14.00 – 16.00WIB,
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl. Kh.
Ahmad Dahlan, Ciputat, Jakarta Selatan.
Dan Kamis, 26 Oktober 2017, pukul 17.00
– 19.00 WIB, di Universitas Multimedia
Nusantara, Jl. Scientia Boulevard, Gading
Serpong, Tangerang. Seluruh rangkaian
acara festival berakhir di acara roadshow
ini. Terhitung 312 penonton menghadiri
Roadshow Jakarta-Tangerang ini. Serta
COM-MUNITY
lebih dari 4500 penonton di Bali yang
menghadiri acara festival.
harapan Minikino ke depan adalah
membangun kembali budaya sinema di
masyarakat. Dengan menghadirkan kembali
suasana menonton bersama di depan layar
lebar, diharapkan memicu obrolan dan
kemudian sikap kritis masyarakat terhadap
tontonannya. hal ini sangat diperlukan
untuk membangun sebuah ekosistem
untuk berkembangnya kegiatan ekonomi
yang berhubungan dengan distribusi film
pendek dan film secara umum di Indonesia.
Selain itu, festival film juga membuka
kemungkinan yang sangat besar untuk
terbentuknya kolaborasi berbagai disiplin
ilmu dan latar budaya yang berbeda di
masyarakat.
Photo Credit : Vifick
Photo Credit : RianIndra
Photo Credit : WayanMartino
71Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Anemone ReAdInG SCHool10 Tahun “MERaIh IMPIan”
Merayakan 10 tahun
kiprahnya di dunia
pendidikan, khususnya
usia dini, lembaga kursus
Anemone Reading School Indonesia
bekerja sama dengan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar
menyelenggarakan acara ulang tahun
dengan beragam kegiatan.
Mengusung tema “Semarak 10 Tahun
Anemone Meraih Impian”, lembaga kursus
Anemone Reading School Indonesia
merayakan ulang tahunnya yang ke-10,
bertempat di gedung BCIC (Bali Creative
Industry Centre) Denpasar.
Menurut founder sekaligus Direktur Utama
Anemone Reading School Indonesia, Ni
Putu Arie Utami, ST, acara perayaan ulang
tahun ini ditujukan sebagai ungkapan rasa
syukur atas 10 tahun perjalanan Anemone
di dunia pendidikan khususnya anak
usia dini, serta sebagai ajang untuk lebih
mendekatkan Anemone Reading School
Indonesia kepada masyarakat, sehingga
Anemone semakin menjadi pilihan dan
mendapat kepercayaan dari orang tua yang
ingin memberikan pendidikan membaca
dan menulis bagi putra-putrinya.
Melalui Metode Cara Baca Ajaib dengan
tagline “hanya Satu Jam Anak Bisa
Membaca Kata, Kalimat dan Cerita Tanpa
Mengeja”, Anemone mempersembahkan
karya ini agar bisa mengharumkan nama
Bali dan berharap kedepannya metode dan
lembaga kursus ini bisa berjaya di kancah
nasional, dengan memiliki outlet di seluruh
Indonesia. “Perayaan ulang tahun kali
ini kami ingin mewujudkan core purpose
Anemone Reading School Indonesia, yaitu
membantu sebanyak mungkin anak-anak
untuk bisa membaca dengan cara yang
mudah dan menyenangkan. hal ini sejalan
dengan misi kami yang terus berusaha
mengembangkan produk dan services
terbaik bagi konsumen. Kedepan kami
berharap visi menjadikan Anemone sebagai
kursus baca tulis terbaik dan terbesar di
Indonesia dapat diwujudkan,” terangnya.
Pada perayaan ulang tahunnya yang ke-
10, Anemone mengisi acaranya dengan
beragam kegiatan menarik, mulai dari
lomba mewarnai yang diikuti anak-anak TK
dan lomba menggambar untuk anak-anak
EDU CATION
Photo Credit : Vifick
72 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
EDU CATION
SD seluruh kota Denpasar dan sekitarnya.
Acara juga diisi dengan kegiatan charity
yang melibatkan anak-anak dari Yayasan
Driya Raba dan penyandang disabilitas dari
Yayasan Cahaya Mutiara, serta kegiatan
donor darah bekerjasama dengan kantor
PMI kota Denpasar.
Acara dihadiri oleh founder sekaligus
Direktur Utama Anemone Reading School
Indonesia, Ni Putu Arie Utami ST., Bunda
Paud Kota Denpasar, Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar,
serta seluruh owner dan guru dan staf
Anemone Reading School Indonesia dari
seluruh wilayah Bali.
Acara pertama dibuka dengan perlombaan
yang didedikasikan untuk anak-anak
TK dan SD. Ratusan anak-anak dengan
antusias mengikuti perlombaan mewarnai
dan menggambar yang memperebutkan
hadiah jutaan rupiah, serta bingkisan
dari kerjasama dengan beberapa pihak
sponsor. Perlombaan sendiri ditujukan
untuk mengasah dan mengembangkan
kreatifitas anak, melatih daya kompetisi
dan meningkatkan kemampuan sosialisasi
pada anak sehingga mampu menghasilkan
anak-anak yang cerdas, kreatif dan memiliki
mentalitas yang tinggi.
Pada puncak perayaan ulang tahun, Ni Putu
Arie Utami ST menceritakan perjalanan
Anemone sejak berdiri di tahun 2007, mulai
dibukanya franchise Anemone di tahun
2012 hingga perkembangan Anemone
Reading School hingga tahun 2017. Di
sepuluh tahun kiprahnya, Anemone telah
memiliki 63 outlet yang tersebar diseluruh
Bali yaitu wilayah Denpasar, Badung, Bali
Barat (Tabanan, Negara, Singaraja), Bali
Timur (Gianyar, Karangasem, Klungkung,
dan Bangli), dan 1 outlet di Banyuwangi,
hingga mengukuhkan Anemone sebagai
bimbingan belajar membaca terbesar di
Pulau Bali.
Pemberian sambutan ditutup oleh
Perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Kota Denpasar, yang
memberikan ucapan selamat ulang tahun
dan menitipkan pesan agar Anemone tetap
berinovasi untuk ikut serta memajukan
pendidikan khususnya pendidikan untuk
anak usia dini.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan
tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur
atas segala pencapaian yang telah di raih.
Ditemani perwakilan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar
serta seluruh owner dan guru Anemone
Reading School Indonesia acara seremonial
berlangsung meriah dan penuh suka cita.
Acara juga dimeriahkan dengan pemberian
penghargaan kepada guru, owner
dan outlet Anemone yang berprestasi,
diantaranya seperti program read, learn and
share. Penghargaan untuk guru Anemone
yang kini berhasil menjadi owner dengan
memiliki outlet sendiri, diantaranya outlet
Canggu, Tuakilang Tabanan, Karangasem,
Mengwi dan Sidakarya. Di Anemone setiap
orang berkesempatan untuk maju, bahkan
menjadi partner atau franchise Anemone.
Penghargaan lainnya adalah penghargaan
untuk outlet Anemone yang mengukir
prestasi dengan meraih siswa terbanyak
sepanjang tahun 2016. Wilayah Denpasar
diraih oleh Anemone Katrangan, Bali Barat
diraih oleh Anemone Kediri Tabanan,
Bali Timur diraih oleh Anemone Ubud,
73Vol. 94 | Dec - Jan 2018
Badung diraih oleh Anemone Mengwi dan
Anemone Katrangan Denpasar berhasil
meraih penghargaan sebagai outlet dengan
siswa terbanyak Anemone seluruh Bali.
Acara selanjutnya adalah pemberian donasi
kepada Yayasan Cahaya Mutiara dan
Yayasan Pendidikan Dria Raba, dilanjutkan
dengan penampilan dari para anggota
masing masing yayasan yang menampilkan
tarian dan nyanyian.
Diawali dengan sambutan Ketua Yayasan
Cahaya Mutiara, I Ketut Budiarsa,
berpesan agar kekurangan fisik jangan
dijadikan hambatan untuk tetap berkarya,
mandiri dan berguna untuk sesama,
disampaikan juga agar pihak-pihak terkait
memperhatikan akses dan fasillitas bagi
penyandang disabilitas khususnya di Bali.
Selanjutnya pengunjung disuguhi tarian
yang indah dari anggota Yayasan Cahaya
Mutiara yang menampilkan tarian Sekar
Jagat, penampilan yang membuktikan
bahwa mereka mampu menghasilkan
karya ditengah keterbatasan fisik yang
dimiliki. Begitu pula penampilan dari
anak-anak Yayasan Driya Raba, melalui
nyanyian mereka mengajak seluruh hadirin
mengucap syukur atas setiap keadaan
yang dialami, pantang menyerah dan
memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Pimpinan Yayasan Driya Raba, Ir. Ida Ayu
Pradnyani Manthara, berharap kedepannya
Anemone sebagai lembaga pendidikan
membaca dan menulis, bisa berinovasi
membuat metode khusus untuk para
penyandang Tuna Netra, agar mereka juga
bisa merasakan manfaat yang dahsyat
dari Cara Baca Ajaib yang dimiliki oleh
Anemone.
Menutup sesi hiburan, tampil juga Be-One
Band, band yang digawangi anak-anak
muda kreatif yang menjadikan musik
sebagai pilihan untuk mengembangkan
hobi dan kreatifitas. lagu dari Be-One
Band yang ceria mewakili kegembiraan
anak-anak yang berhasil keluar sebagai
pemenang lomba mewarnai dan lomba
menggambar yang diselenggarakan pagi
harinya.
Acara terakhir, menutup perayaan Semarak
10 tahun Anemone Meraih Impian ini adalah
acara pelepasan balon dengan berbagai
tulisan tentang impian dan harapan dari
seluruh Anemoners akan perjalanan
Anemone ke depannya, mewujudkan visi-
misi serta goal-nya, menjadi kursus baca
tulis terbaik dan terbesar di setiap kota di
seluruh Indonesia.
Dengan berakhirnya pelepasan balon,
maka berakhir pula perayaan 10 tahun
Anemone ini. Kedepannya dengan semakin
berkembangnya Anemone di seluruh
Indonesia, semakin banyak anak-anak yang
bisa terlayani, semakin banyak lapangan
pekerjaan dan peluang usaha yang tercipta,
untuk berkontribusi mencerdaskan anak-
anak bangsa sebagai sebuah persembahan
dari Bali untuk Indonesia Raya.
EDU CATION
74 Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SOCIAL
Charcoal for Children adalah
sebuah program di bawah
naungan CushCush Gallery,
yang merupakan bagian dari
sosial inisiatif lagilagi sebagai respon
terhadap lingkungan hidup dan sosial di
sekitar kita. Program ini menggabungkan
seniman, komunitas kreatif dan anak-anak
dengan latar belakang yang beragam,
untuk bersama-sama membuat karya
kolaborasi yang penuh dengan kreatifitas.
Melalui kegiatan ini, komunitas ini ingin
mendorong anak-anak, bagaimana
mengekspresikan ide tanpa harus khawatir
terhadap penilaian orang, dan lebih terfokus
kepada divergent and - convergent thinking,
anak-anak mendapatkan kesempatan lebih
dan kepercayaan diri dalam mengambil
resiko, mengembangkan kecintaan
terhadap eksplorasi pembelajaran dan
mendorong mereka untuk lebih berani
dalam menyampaikan pendapat atau ide,
serta berpikir kritis, sebagai suatu hal yang
berguna bagi generasi di masa depan.
Pada tahun ini, komunitas ini melanjutkan
perjalanan dengan mengadakan Charcoal
for Children 2017/18 : PlayPlay, yang
menggabungkan seni pertunjukan,
topeng, boneka, dongeng dan juga musik
untuk anak-anak. Dengan mengundang
3 seniman atau grup pertunjukan yaitu
Papermoon Puppet (Yogyakarta),
Kawamura Koheisai (Jepang), dan Monez
– Ninus (Bali) untuk mengolah material
sisa yang terdapat di sekitar, serta
menggunakan media charcoal (arang
gambar) untuk menghasilkan produk dan
properti pertunjukan.
Dalam rangkaian program ini, diadakan
pula workshop di CushCush Gallery yang
dibagi menjadi 3 sesi, masing-masing di
bulan September, Oktober, November.
Charcoal For Children 2017/18: PlayPlay Workshop
LagILagI Dan CUsHCUsH gaLLERy
75Vol. 94 | Dec - Jan 2018
SOCIAL
Dalam sesi pertama, diisi oleh Papermoon
Puppet Theater. Papermoon mengajak
anak-anak untuk menggambar makhluk
yang ada di pohon, membuat pohon dan
boneka dengan menggunakan charcoal
dan barang bekas seperti kayu sisa dan
kertas koran. Dimana boneka yang mereka
buat harus merepresentasikan tokoh-tokoh
yang mereka gambar sebelumnya. Diakhir
workshop yang berlangsung selama 4 jam,
Papermoon Puppet memberikan kejutan
untuk anak-anak dengan menghadirkan
“Wawa”, sebuah boneka hasil karya
Papermoon Puppet dan memainkannya di
depan anak-anak peserta workshop.
Pada sesi kedua, diisi oleh Kawamura
Koheisai (Kohei), seorang musisi, pelukis,
serta dalang pertunjukkan wayang
kontemporer yang berasal dari Jepang.
Selama workshop bersama Kohei, CCG
dipenuhi oleh anak-anak yang datang
beserta dengan keluarganya. Kali ini
Kohe membuat konsep workshop dengan
mengikutsertakan keluarga dari anak-anak
yang menjadi partisipan workshop.
Kohe mengajak anak-anak untuk bercerita
dan membuat wayang tentang leluhur
mereka, sehingga bantuan dari keluarga
sangat diperlukan di workshop ini untuk
membantu dalam proses pembuatan
wayang dan membantu anak-anak mereka
untuk lebih mengenal siapa leluhur mereka
terdahulu.
Pada sesi terakhir, diisi oleh Monez, yang
merupakan seniman asal Bali, dikenal
dengan karya-karya ilustrasi dan karakter.
Sedangkan Ninus adalah seorang arsitek
yang juga aktif di dunia performance art
sebagai penari, guru ataupun membuat
kolaborasi dengan seniman maupun
komunitas teater. Di workshop sesi 3
ini, mereka akan berkolaborasi. Ninus
menggunakan gerak tubuh untuk
membentuk satu rangkaian gambar sebagai
bentuk pemanasan untuk memancing
ekspresi serta kreatifitas anak-anak.
Anak-anak dibebaskan bergerak dan
menari sambil memegang charcoal dan
menggoreskannya disepanjang kertas
putih tanpa memperdulikan gambar apa
yang terbentuk dari gerakan tubuh yang
mereka ciptakan. Sedangkan Monez
mengajak anak-anak untuk berimajinasi
kembali dengan menciptakan monster-
monster dalam pikiran mereka, kemudian
menggambar anggota tubuh monster
dan memakai kostum monster yang telah
mereka buat, lalu memerankan karakter
monster unik mereka masing-masing.
Nanti di bulan februari 2018, ketiga
kelompok seniman pertunjukkan
yang terlibat dalam workshop ini akan
mengadakan Charcoal for Children
2017/18 charity performance di CushCush
Gallery. Ketiga seniman ini akan
mementaskan hasil kolaborasi bersama
anak-anak selama workshop. hasil
penjualan tiket dari pertunjukan tersebut
akan dilanjutkan untuk mendanai kegiatan
kreatif CfC program selanjutnya.
Ketiga sesi workshop tersebut menjadi
momentum yang luar biasa bagi para
peserta. Mereka tidak hanya bermain dan
mendapatkan teman baru, tetapi juga
banyak pelajaran yang mungkin tidak
mereka dapatkan di sekolah.
Membiarkan anak-anak bermain adalah
salah satu cara untuk membiarkan mereka
berkreatifitas, belajar dan mencari tahu
tentang hal-hal yang dekat dengan
dirinya tanpa harus memisahkan mereka
dari haknya sebagai seorang anak, yaitu
bermain!