valeria christy -1901508386 beneficial mikrobes food spoilage · - food spoilage : spoilage...
TRANSCRIPT
Valeria Christy -1901508386
BENEFICIAL MIKROBES
What is a microorganism?
- Organisme yang terlalu kecil untuk dilihat dengan jelas dengan mata telanjang. Secara umum sel tunggal,
namun beberapa ada sebagai kelompok sel; Sering bekerja sebagai komunitas.
FOOD SPOILAGE
Sekitar 1/3 dari semua makanan yang diproduksi di dunia hilang karena kerusakan makanan salah satu
contohnya adalah pembusukan.
Kerusakan makanan terjadi secara kualitatif dan kuantitatif (berapa banyak mikroba yang merusak makanan).
Perubahan dalam makanan : penampilan, bau, atau rasa yang membuatnya tidak dapat diterima konsumen.
BAGAIMANA MAKANAN MENGALAMI KERUSAKAN?
Makanan yang mengalami kerusakan akan mengalami perubahan secara fisik dengan karakteristik sebagai
berikut :
1. Unpleasent smell : bau yang tidak sedap tengik
2. Unpleasant taste : rasa yang tidak diinginkan rasa asam
3. Colour change : perubahan warna
4. Texture change : perubahan tekstur
5. Mouldy : tumbuhnya jamur atau kapang
Produk agricultural dan makanan yang berprotein tinggi mengalami kerusakan makanan yang paling tinggi.
HOW FOOD SPOILAGE?
Mikroorganisme dapat menyebabkan makanan mengalami kerusakan, mikroorganisme memutuskan
(breakdown) ikatan lemak dalam unsalted butter dan menyebabkan ketengikan.
Karena adanya air bebas, mikroba, time dan temperature, nutrisi yang dibutuhkan mikroba.
KETENGIKAN Ketengikan terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau
oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol) atau bila
komponen cita rasa dan bau yang mudah menguap terbentuk sebagai akibat kerusakan oksidatif dari lemak dn
minyak yang tak jenuh. Bau yang kurang sedap akan muncul akibat adanya campuran dari berbagai produk
tersebut. Selain pada suhu kamar, proses ketengikan ini dapat terjadi selama proses pengolahan menggunakan
suhu yang tinggi.
PROSES KETENGIKAN :
Oksidasi terjadi pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak. Pada suhu kamar sampai dengan suhu 1000C,
setiap ikatan tidak jenuh dapat mengabsorbsi 2 atom oksigen, sehingga terbentuk persenyawaan peroksida
yang bersifat labil. Peroksida ini dapat menguraikan radikal tidak jenuh yang masih utuh sehingga terbentuk
2 molekul persenyawaan oksida. Proses pembentukan peroksida ini dipercepat oleh adanya cahaya, suasana
asam, kelembaban udara dan katalis. Beberapa jenis logam atau garam-garamnya yang terdapat dalam minyak
merupakan katalisator dalam proses oksidasi, misalnya logam tembaga, besi, kobalt, mangan dan lainnya,
sedangkan alumunium kecil pengaruhnya terhadap proses oksidasi (Ketaren, S., 1986). Ketengikan juga dapat
disebabkan oleh pemanasan pada bahan makanan.
Hasil oksidasi minyak atau lemak dalam bahan pangan tidak hanya mengakibatkan rasa dan bau yang tidak
enak, melainkan juga dapat menurunkan nilai gizi karena rusaknya vitamin (karoten dan tokoferol) terutama
vitamin larut dalam lemak dan asam lemak esensial dalam lemak. Perusakan lemak oleh terbentuknya
peroxide, juga mengakibatkan kerusakan oxidative dari pada asam-asam lemak esensial termasuk asam
lemak linoleic, linolenic dan arachidonic, sedangkan kekurangan dari asam-asam lemak ini dapat
menimbulkan eczematous yang parah dan kulit bersisik. Kekurangan asam linoleic akan menghambat
Valeria Christy -1901508386
pertumbuhan, menurunkan produksi kualitas dan kuantitas pada makanan. Energi yang dapat dimetaboliser
(metabolizable energy) dan asam-asam amino esensial yang tersedia dalam ransum akan berkurang pula
sebagai akibat dari ketengikan (rancidity).
Untuk menghindari ketengikan dapat dilakukan penambahan senyawa antioksidan yang dapat menghambat
proses oksidasi pada lemak. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat,
dan mencegah proses oksidasi lipid. Penambahan antioksidan dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat
menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi
reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi.
Contoh lainnya : raw milk rumah pemerahan pabrik
(proses distribusi yang buruh dapat merusak kualitas susu, sehingga harus dikontrol waktu dan temperatur)
Bakteri susu (lactic acid), tumbuh karena didiamkan karena pH asam kurang lebih 4,6 akan dihasilkan
bakteri asam laktat.
[ kalo didiamkan kondisinya cocok susu bisa di load sama BAL BAL produksi lactic acid SUSU
TERKOAGULASI KARENA lactic acid menurunkan ph susu menjadi isoelectric PH]
Susu memiliki kadar air dan nutrisi tinggi depend rusaknya dari distribusi
----->>> terjadi pada stationary phase!! HIGH POPULATIONS DENSITY (pada akhir log phase), sehingga
harus EXTEND THE LAG PHASE
WHY IS IT BIG ISSUE? WHY FOODTECHNOLOGIST NEED TO LEARN AND UNDERSTAND
ABOUT THIS ISSUE?
Sebagai foodtechnologist, dapat mengontrol makanan dan mempertahankan shelf life makanan dengan cara
menegah pertumbuhan opimum dari mikroba (mengetahui sebab dan akibatnya) sehingga makanan tidak
mengalami kerusakan makanan.
APA PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FOOD SPOILAGE, FOODBORNE DAN FOODSAFETY
PERSAMAAN PERBEDAAN
Makanan tidak dapat dikonsumsi FOOD SPOILAGE :
- Kerusakan bisa dilihat oleh mata (flavor,
tekstur, penampilan berubah)
- Cara untuk mencegah : pasteurisasi,
freezing (lebih banyak metode yang dapat
digunakan)
Makanan menjadi waste
Involve time & temperature
Keduanya terjadi di akhir log phase
Makanan terkontaminasi, menurunkan kualitas
makanan :
- Foodborne : pathogenic microorganism
- Food spoilage : spoilage microorganism
FOOD BORNE :
- Tidak bisa dilihat oleh kasat mata
perubahannya
- Cara untuk mencegah : pasteurisasi, adjust
PH, modified O2, chemical preservation
(ada risiko kesehatan, sehingga banyak hal
yang harus dikontrol)
Penyebab kerusakan makanan
1. Physical : temperature, RH, cahaya, mechanical damage
2. Chemical : reaksi enzimatik dan non enzimatik, ketengikan, interaksi kimia
Extend the shelf life Prevent food waste Impat food security
Valeria Christy -1901508386
3. Mikrooganisms : bakteri, jamur, kapang
4. Penyebab lain : serangga, dan hewan lainnya
Shelf life semakin kering (non perishable) sedangkan semakin bergizi (perishable)
Shelf life dibagi menjadi 3 bagian, berdasarkan kadar air (aktivitas air) dan kondisi penyimpanan :
1. Perishable food (yang paling mudah busuk) : daging, ikan, telur, susu, sayur dan buah
2. Semi – perishable food : kentang, apel, kacang
3. Non – perishable food : gula, tepung, beras dan kacang kering
Food food deterioration food spoilage ekonomi loss
Mikroba pada kerusakan makanan karena ;
1. Setiap maknan mempunyai lingkungan mikroba yang unik, sehingga kerusakan maknan berbeda
disetiap maknannya.
Contoh : makanan yang mengandung karbohidrat dan gula yang banyak dirusak oleh yeast,
umumnya khamir.
Makanan yang mengandung protein yang banyak akan dirusak oleh bakteri.
2. Kerusakan makanan terjadi dikarenakan
- Komposisi maknan yang ideal untuk nutrisi bagi mikroba, adanya ketersediaan oksigen dan air,
serta pH yang sesuai.
- Jumlah awal mikroba yang ada sangat penting karena kalo dari awal sudah mendominasi bakteri,
1 lognya akan berjalan dengan cepat.
- Parameter kimia dan fisika
Contohnya : katering untuk wedding party, mereka menyiapkan makanan yang dapat ideal tahan 4
jam karena setelah 4 jam terdapat risiko kerusakan makanan dengan cara penyimpanan dengan
GABENER.
Penyebab umum terjadinya kerusakan makanan :
WET
DRY
Valeria Christy -1901508386
- Suhu penyimpanan yang tidak memadai
- Waktu penyimpanan yang lama
- Ventilasi yang tidak tepat
- Kontaminasi silang
- Penundaan yang berlebihan antara penerimaan dan penyimpanan
- Standar keamanan pangan yang tidak memadai
3. Faktor yang merusak makanan : Oksigen, temperature, pH, aktivitas air dan kelembaban
Mikroba yang sama sering muncul pada makanan yang berbeda dalam kondisi yang sama disebabkan oleh
: jenis makanan, pengolahan, penyimpanan
Untuk mengetahui kerusakan makanan sangat subjectif, dapat dites dalam lab, kalo mikroba yang bisa di
identifikasi. Contoh untuk ketengikan dapat menggunakan peroxide number.
BIOFILM bahaya kalo ada mikroba yang menumpuk pada makanan
1. Spoilage signs :
• Bau: protein - pembusukan ex "bau busuk telur"
• Tekstur : lembek
• Perubahan warna : jamur yang tumbuh berwarna biru, hijau pada buah atau keju
• Souring - Produksi asam mis. Susu asam dari produksi asam laktat
• Pembentukan gas - Daging menjadi spongy – kemasan atau kaleng yang membengkak atau
menggelembung
JENIS KERUSAKAN MAKANAN
1. MIKROBIAL, bakteri, jamur dan kapang
2. NON MIKROBIAL, material asing, enzim (bisa dari makanan, autolisis mikrobasemua bahan
pangan mengandung enzim)
Contoh kalo membeli kelapa parut sekalian banyak terus disimpan dalam kulkas dan lupa digunakan
setelah 1 bulan dihasilkan bau tengik. Padahal sudah disimpan dalam lemari es. Hal tersebut terjadi
karena ada mikroba yang tahan dingin menghasilkan enzim lipase.
KONTAMINASI BAKTERI
Setelah makanan di panen, disembelih, pengolahan dan menjadi produk, produk akan mengalami
perubahan yang dikarenakan
1. AUTOLISIS, kerusakan dari makanan, atau disebabkan oleh enzim yang hadir dalam makanan
2. MIKROBIAL SPPOILAGE, disebabkan pertumbuhan bakteri, ragi dan jamur
KERUSAKAN KERUSAKAN MAKANAN OLEH MIKROBA – RAGI (biasanya di buah)
Ragi: jamur bersel satu yang bereproduksi dengan 'tunas', berarti tunas atau tunas kecil yang terlepas dari sel
ragi orang tua.
Ragi juga bisa membentuk spora yang bisa berjalan melalui udara. Mudah terbunuh dengan pemanasan sampai
100ºC.
Dalam kondisi hangat dan lembab dengan adanya gula, ragi akan menyebabkan makanan seperti buah
menghasilkan fermentasi yang menghasilkan alkohol dan gas karbon dioksida.
Ragi digunakan dalam produksi roti dan anggur.
KERUSAKAN MAKANAN OLEH MIKROBA – JAMUR
Valeria Christy -1901508386
Cetakan jamur tumbuh sebagai filamen dalam makanan. Mereka bereproduksi dengan memproduksi spora
pada tubuh buah yang bisa dilihat pada permukaan makanan.
Badan berbuah ini kadang terlihat seperti pertumbuhan bluecoloured berbulu bulat, mis. Cetakan pada roti
Beberapa cetakan dapat dilihat dengan mata telanjang, contohnya adalah roti
Signifikansi Jenis Mikroba
► Makanan mentah dan makanan olahan biasanya mengandung banyak jenis
- bakteri (komponen penting pertama dalam pembusukan karena waktu panen yang lebih singkat),
- ragi (posisi yang menguntungkan karena jamur menyebabkan pembusukan makanan secara cepat),
- jamur, mampu mengalikan dan menyebabkan pembusukan
Namun, pada makanan dimana bakteri dan ragi tidak tumbuh dengan baik dan makanan disimpan untuk jangka
waktu yang relatif lama (roti, keju keras, sosis kering yang difermentasi, dan buah dan sayuran asam)
pembusukan karena pertumbuhan jamur lebih banyak terjadi.
Pada roti, dengan proses pemangangan sudah mati sporanya namun spora yang berterbangan di lingkungan
dapat membuat roti rusak.
CARA MENCEGAH KERUSAKAN MAKANAN
- Mengetahui jenis mikroorganisme yang terkait dengan pembusukan makanan tertentu sangat
penting untuk mengembangkan tindakan pencegahan
- Mengetahui faktor interinsik dan eksterinsik yang dapat mencegah perkembangan mikroba
FAKTOR INTERINSIK : aktivitas air dan PH ( makanan yang memiliki Aw = 0.90 atau dibawah
PH = 5.3 tidak lebih rentan terhadap pembusukan bakteri dibadingkan dengan Aw = 0,98 atau pH
= 6,4. Ragi dan jamur mungkin akan tumbuh rata di bawah kedua kondisi tersebut. Serta O – R
potential, nutrient content, antimicrobial substances, protective structures
FAKTOR EKSTERINSIK : kondisi penyimpanan
IMPORTANT FACTOR IN MICROBIAL FOOD SPOILAGE
Pertumbuhan pada mikroba mengikuti pola pertumbuhan yang khas
Growth rate bergantung pada nilai nutrisi dan temperatur pada makanan
Jumlah mikroba tergantung pada ukuran inokulum dan laju pertumbuhan
Valeria Christy -1901508386
Pembusukan makanan terjadi pada kepadatan populasi tinggi (pada fase stasioner) - menghambat
pertumbuhan mikroba yang menunda pembusukan.
Signifikansi Angka Mikroba
Tingkat deteksi pembusukan bisa berkisar antara 106 - 108 sel / g, mL atau sentimeter persegi.
► Penyemprotan yang terkait dengan pembentukan H2S, beberapa amina, dan H2O2 dapat dideteksi
pada beban mikroba yang lebih rendah, sementara pembentukan asam laktat dapat dideteksi pada
muatan mikroba yang lebih tinggi.
► Profil mikroba makanan sangat berbeda dengan budaya murni yang tumbuh di media laboratorium.
Makanan yang belum terjamah dan tidak biasa umumnya mengandung banyak jenis mikroorganisme
yang terdiri dari bakteri, ragi, dan jamur (juga virus) dari generasi yang berbeda dan mungkin lebih
dari satu spesies dari genus yang sama.
► Saat makanan yang sama mengalami kerusakkan, ditemukan mengandung sebagian besar satu
atau dua jenis, dan pada awalnya mungkin tidak hadir pada angka tertinggi dalam produk yang
belum terjamah.
PERTUMBUHAN MIKROBA
1. LAG PHASE :
- Sel berADAPTASI pada lingkungan baru
- Sebagian besar sel tidak segera bereproduksi, namun secara aktif mensintesis enzim untuk
memanfaatkan nutrisi baru di media.
- Bakteri yang diinokulasi dari media yang mengandung glukosa sebagai sumber karbon ke dalam
media yang mengandung laktosa harus mensintesis dua jenis protein:
Valeria Christy -1901508386
- Protein membran untuk mengangkut laktosa ke dalam sel
- enzim laktase untuk membuat katabolisasi laktosa.
2. LOG PHASE :
- Bakteri mensintesis bahan kimia yang diperlukan untuk melakukan metabolisme di lingkungan
baru mereka, dan kemudian memasuki fase replikasi kromosom cepat, pertumbuhan, dan
reproduksi.
- Populasi meningkat secara logaritmik
- Tingkat reproduksi mencapai konstanta karena sintesis protein DNA dimaksimalkan.
- Lebih rentan terhadap obat antimikroba yang mengganggu metabolisme
- lebih disukai untuk pewarnaan Gram karena kebanyakan dinding sel utuh - karakteristik penting
untuk pewarnaan yang benar.
- Tingkat metabolisme sel individual maksimal pada fase log
- fase ini terkadang disukai untuk tujuan industri dan laboratorium.
3. STATIONARY PHASE :
• Jika pertumbuhan bakteri berlanjut pada tingkat eksponensial fase log, bakteri akan segera
membanjiri bumi.
• tidak terjadi karena karena nutrisi habis dan limbah terakumulasi, laju reproduksi menurun.
• jumlah sel mati sama dengan jumlah sel yang diproduksi, dan ukuran populasi menjadi tidak
bergerak
• Selama fase ini tingkat metabolisme sel yang bertahan menurun.
• Permulaan fase diam dapat ditunda tanpa batas waktu oleh aparatus khusus yang disebut
chemostat, yang terus-menerus menghilangkan limbah (bersama dengan media lama dan
beberapa sel) dan menambahkan media segar.
• Chemostats digunakan dalam proses fermentasi industri.
• Jumlah sel yang tersisa tetap konstan - dapat terjadi karena sel aktif secara metabolik berhenti
bereproduksi
• dapat terjadi karena tingkat reproduksi diimbangi dengan tingkat kematian.
• Kemungkinan alasan bakteri masuk ke dalam stationary phase : • keterbatasan unsur hara •
ketersediaan oksigen terbatas • akumulasi limbah beracun • keruntuhan populasi kritis
4. DEATH PHASE :
• Jika nutrisi tidak ditambahkan dan limbah tidak dihilangkan, populasi mencapai titik di mana
sel mati pada tingkat yang lebih cepat daripada yang dihasilkan.
• Budaya semacam itu telah memasuki fase kematian (atau fase kemunduran).
• Selama fase kematian, beberapa sel tetap hidup dan terus melakukan metabolisme dan
reproduksi, namun jumlah sel yang mati melebihi jumlah sel baru yang dihasilkan, sehingga
pada akhirnya populasi menurun hingga sebagian kecil dari kelimpahan sebelumnya.
• Dalam beberapa kasus, semua sel mati, sementara di tempat lain beberapa orang yang selamat
mungkin tetap tinggal selamanya. Kasus terakhir terutama berlaku untuk budaya bakteri yang
dapat mengembangkan struktur peristirahatan yang disebut endospora
TWO MAIN METHODS OF FOOD PROCESSING
Batch Food Processing Continunous Flow Food Processing
Dalam pengolahan makanan batch sejumlah
nutrisi steril tetap ditambahan ke
mikroorganisme di bioreaktor
Dalam nutrisi makanan olahan aliran terus
menerus dimasukkan ke dalam bioreaktor
Mikroorganisme melewati tahap kurva
pertumbuhan : lag, log, stationary, death
Stages Highlighted : LOG PHASE AND
STATIONARY PHASE
Dalam metode mikro organisme pengolahan
makanan ini dipertahankan dalam fase
pertumbuhan Log dan prosesnya dapat
berlanjut tanpa gangguan selama berminggu-
minggu, bahkan berbulan-bulan.
Stages Highlighted : LOG PHASE
Valeria Christy -1901508386
Meskipun reaksinya dapat dihentikan sebelum
tahap kematian (death phase) walaupun hasil
produknya terbentuk sedikit
Faktor yang mempengaruhi adalah :
temperatur, pH, laju pengadukan, konsentrasi
nutrisi, oksigen dan produk limbah terus
dipantau untuk menjaga pertumbuhan dalam
fase log sehingga menghasilkan hasil yang
maksimal.
(batch culture) Konsentrasi nutrisi dapat
mempengaruhi tingkat pertumbuhan suatu
kultur
• Chemostat mengontrol tingkat pertumbuhan
dan kepadatan populasi dari kultur secara
bersamaan
• Dua faktor penting dalam pengendalian
tersebut: - tingkat pengenceran dan konsentrasi
nutrisi, seperti sumber karbon atau nitrogen
(BIOREACTOR FOR BACTH) Pada akhir
produksi bioreaktor dibersihkan. Produk
dipisahkan dari sisa larutan dan dimurnikan.
Bioreaktor dibersihkan dan disterilkan
kembali. Prosesnya kemudian bisa diulang.
Kultur kontinu adalah sistem volume konstan
yang terus menerus dimana medium segar
ditambahkan terus menerus dan media kultur
dihabiskan terus menerus, keduanya pada laju
yang konstan.
• Begitu sistem seperti itu berada dalam
ekuilibrium, volume chemostat, jumlah sel,
dan status hara utama konstan, dan sistem
dikatakan stabil.
PSYCHROTROPHIC BACTERIA
– Aerobic : Pseudomonas fluorescens, P. fragi, other Pseudomonas species, Acinobacter, Moraxella,
and Flavobacterium. (some molds and yeasts)
– Facultative anaerobic : L. viidescens, L. sake, L. curvatus, Leuconostoc mesenteroides etc.
– Thermoduric psychrotrops :
►Facultative anaerobs : spores of Bacillus coagulans and Bacillus megaterium, some strains of L.
viridescens.
►Anerobes : spores of Clostridium laramie, Clo. estertheticum, Clo. algidicarnis, Clo.putrefaciens,
and unidentified Clostridium spp.
►When a food is temperature abused above 5˚C, some true mesophiles (growth temperature range 15
– 45 ˚C, optimum 25 – 40˚C) can also grow.
►However, at 10 – 15˚C storage temperature psychrotrophs will generally grow much faster than
these mesophiles.
EX : Pada makanan yang disimpan pada suhu yang rendah
THERMOPHILIC BACTERIA
Bakteri pada kelompok ini tumbuh antara 40 - 90˚C, dengan pertumbuhan optimum 55 - 65˚C.
Sehingga storagenya pada suhu diatas 70 (dibawah 70 adalah suhu oprimumnya thermophilic)
Spora beberapa Bacillus termofilik dan Clostridium spp. Bisa hadir dalam makanan yang diolah panas
ini, yang pada suhu hangat berkecambah dan berlipat ganda menyebabkan pembusukan.
Beberapa bakteri vegetatif termoduric yang masih hidup dalam proses pengolahan panas rendah
(seperti pasteurisasi) atau thermophiles yang mendapatkan makanan karena kontaminasi pasca panas
juga dapat berkembang biak dalam makanan hangat ini, terutama jika suhu mendekati 50˚C.
Valeria Christy -1901508386
ACIDURIC BACTERIA
- Bakteri yang mampu tumbuh relatif cepat dalam makanan pada pH 4,6 atau di bawah umumnya
dianggap sebagai aciduric (atau acidophilic).
– Spoilage of acidic food products :
►Fruit juices, pickles, salsa, salad dressings, mayonnaise, and fermented sausages.
- LAB LAB dan LAB homofermentatif telah dikaitkan dengan pembusukan tersebut.
- Ragi dan jamur bersifat acidurik dan karenanya terkait dengan pembusukan makanan semacam itu.
EX :
OXYGEN :
Valeria Christy -1901508386
FOODBORNE DISEASE
3 related to food safety : FOOD, PEOPLE DAN FACILITIES
List cara untuk mencegah foodborne illness :
- Tidak bekerja pada saat sakit
- Mencuci tangan dengan tata cara yang baik
- Menggunakan sarung tangan
- Good personal hygiene
- Mencegah terjadinya cross contamination
- Mencuci secara keseluruhan
- Menggunakan penahan panas/dingin yang tepat
- Memasak secara menyeluruh
- Makanan dari sumber yang jelas dan memiliki kualitas yang baik
5 steps to food safety
1. Cook : memasak matang secara menyeluruh
Valeria Christy -1901508386
2. Separate : hindari cross contaminan
3. Chill : memasak dengan suhu yang sesuai
4. Clean : mencuci bahan, tangan dengan air yang mengalir
5. Avoid : hindari makanan dari sumber yang tidak aman
CONTROL OF MICROORGANISMS IN FOODS mengendalikan pertumbuhan mikrona supaya
makanan tidak tercemar dari mikroba
Mengkontrol mikroorganisme adalah pengendalian pertumbuhan mikroba dengan cara menghambat
atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
What we can do w/ the microbes? Inhibit/ kill? Why we need to do that? Karena there is no 100%
sterile food. At certain amount it may cause food borne disease. That’s why we have to control it.
Caranya 1. Membunuh mikroorganisme agen cidal dan 2. Menghambat pertumbuhan
mikroorganisme agen statis
• Biocide: kills biologicals
• Germicide: Kills bacteria
• Bacteriostasis: stops growth
• Asepsis: absence of growth
Valeria Christy -1901508386
Term Definisi
Sterilisasi Adalah proses dimana semua sel hidup, spora,
dan intan asellular dihancurkan atau dikeluarkan
dari benda. Benda steril bebas dari mikroba.
Digunakan untuk benda mati dan kesehatan
Contoh : instrumen bedah, jarum suntik dan
maknanan kemasan
Disinfection Perlakuan mengurangi jumlah total mikroba
pada benda atau permukaan, namun tidak harus
mengeluarkan atau membunuh semua mikroba.
Membunuh vegetatif patogen dan sebagian
besar virus tapi bukan endospores.
Melibatkan bahan yang tidak hidup karena
kadang-kadang sifatnya yang beracun
HANYA MENGHILANGKAN
PENCEMARAN BUT ONLY REDUCE
Contoh : kaporit, endospora tidak bisa mati.
Sanitasi Teknik pembersihan – secara mekanis
menghilangkan mikroorganisme untuk
mengurangi tingkat kontaminasi agar bisa
diterima
Contoh : mencuci piring dan baju
Degermation Mengurangi jumlah mikroba dalam permukaan
kulit manusia dengan cara penggosokan
Contoh : Bekerja dengan menghilangkan
minyak dan mikroba pada lapisan luar kulit
melalui sarana fisik atau kimia atau keduanya.
1) Pencucian tangan & penggilingan bedah 2)
Sapu dengan pembersih alkohol.
Contoh : menggunakan alkohol, karena lipid
larut pada alkohol
PASTEURISASI Membunuh patogen dan secara substansial
mengurangi jumlah organisme pembusukan
Prosedur pasteurisasi yang berbeda panas untuk
jangka waktu yang berbeda
Waktu pemanasan yang lebih pendek
menghasilkan peningkatan rasa
Note :
Desinfektan - adalah agen, biasanya bahan kimia yang digunakan untuk melakukan disinfeksi mis.
Senyawa klorin, Tembaga sulfat, Mercuric chloride. Contoh : lap kaca
Antisepsis - (melawan pembusukan), digunakan Antiseptik: Agen desinfektan ringan yang sesuai
untuk digunakan pada permukaan kulit. Kemoterapi - adalah penggunaan zat kimia untuk membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroba dalam inang.
Sepsis: Berasal dari bahasa Yunani untuk pembusukan atau busuk. Menunjukkan kontaminasi
bakteri.
Asepsis: Tidak adanya kontaminasi yang signifikan.
Teknik aseptik digunakan untuk mencegah kontaminasi instrumen bedah, tenaga medis, dan pasien
selama operasi. Teknik aseptik juga digunakan untuk mencegah kontaminasi bakteri pada industri
makanan
Valeria Christy -1901508386
KONTAMINAN – mikroba yang hadir pada tempat dan waktu tertentu yang tidak diinginkan
DEKONTAMINAN – penghilangan atau penghancuran kontaminan
Kondisi yang mempengaruhi :
1. Temperatur
2. Jenis mikroba
3. Physical state
Tindakan :
1. Bunuh mikroba
2. Menghambat mikroba
3. Menghancurkan membran plasma
Gram positif bakteri – disinfektan dan antiseptik lebih berpengaruh
Gram negatif bakteri – pseudomonas tumbuh di beberapa disinfektan dan antiseptik
Endospores – tahan (resistant) terhadap bahan kimia dan physical methods
Target utama pengendalian mikroba: mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau
pembusukan yang selalu ada di lingkungan luar.
• Kontaminan yang perlu dikontrol
- Sel vegetatif bakteri dan endospora (sangat resisten, tujuannya adalah sterilisasi)
- Fungal hyphae and spores
– Yeasts
– Protozoan trophozoites and cysts
– Worms
– Viruses
– Prions
Valeria Christy -1901508386
HEPA FILTERS : high efficiency particulate air filters
Filtration of small particles, menangkap minimum 99,97% dari 0,3 micron contaminants
Filtration is the primary method of eliminating pathogens from the air supply. 1. Operating Rooms
2. Burn Units 3. Hospitals, Surgical Mask. 4. Pharmaceutical Manufacturing Facilities
DISK DIFFUSION METHOD
Valeria Christy -1901508386
Kondisi untuk pertumbuhan bakteri
Suhu Kondisi
100 Water boils
82 Core temperature of hot food
5-63 DANGER ZONE for rapid growth of micro
organisms
1-4 Temperature of fridge
0 Freezing point of water
-18 Temperatur freezer
NOTE : Refrigeration: storage at 4 ºC slows microbial growth (only used for short-term storage)
Freezing: storage at - 20 ºC stops microbial growth (does not kill microorganisms)
Freezing at -30 to -70 ºC used to preserve microbial samples
LOW TEMPERATURE
Pendinginan pada suhu 5 ° C menghambat pertumbuhan mikroba
- psikofil dan psikrotrof masih dapat menyebabkan pembusukan
- pertumbuhan pada suhu di bawah -10 ° C telah diamati.
PEGAWETAN MAKANAN
Pengawetan makanan yang berdasarkan kimiawi : GRAS “Generallu Recognized as Safe”
chemical agents
PH makanan mempengaruhi efektivitas pengawet kimia
• Sodium benzoat • Asam sorbat • Sodium atau kalsium propionat • Sulfur dioksida
Valeria Christy -1901508386
Banyak yang benar-benar aman (sodium propionate); Beberapa dapat mempengaruhi kesehatan
manusia: - Nitrites (prekursor karsinogen) - Etilena dan propilena oksida (mutagen) - Antibiotik
(penyebaran resistensi)
Kondisi yang Mempengaruhi Aktivitas Antimikroba
• Dalam kebanyakan keadaan, populasi mikroba tidak dibunuh seketika oleh agen namun selama
periode waktu tertentu • Kematian penduduk dari waktu ke waktu eksponensial, serupa dengan
pertumbuhan selama fase log
Beberapa faktor penting memainkan peran kunci dalam menentukan keefektifan agen antimikroba,
termasuk: - Ukuran populasi - Jenis organisme - Konsentrasi agen antimikroba - Durasi paparan -
Suhu - pH - Bahan organik - Pembentukan biofilm
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme dalam Makanan
• Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba yang penting untuk menjaga
kualitas makanan - Dalam produksi dan pelestarian • Kondisi alami hadir dalam makanan disebut
faktor intrinsik • Kondisi lingkungan disebut faktor ekstrinsik • Faktor bergabung untuk menentukan
mikroba mana yang tumbuh pada makanan tertentu dan pada tingkat berapa
KONDISI UNTUK PERTUMBUHAN MIKROBA
Temperature Bacteria need warm conditions to grown and multiply.
The ideal temperature for bacterial growth is 30ºC – 37ºC.
Some bacteria can still grow at 10ºC and 60ºC. Most bacteria are destroyed at temperatures above 63
ºC. Bacterial growth danger zone in 5ºC - 63ºC.
At very cold temperatures, bacteria become dormant – they do not die, but they cannot grow or
multiply.
Moisture Where there is no moisture bacteria cannot grow. However, bacteria and moulds can both
produce spores which can survive until water is added to the food.
Food Bacteria need a source of food to grow and multiple, these food usually contain large amounts
of water and nutrients.
Time One bacterium can divide into two every 20 minutes. Food where bacteria rapidly multiple in
are called perishable foods.
Oxygen Some bacteria need oxygen to grow and multiply. These are called aerobic bacteria. Other
bacteria grow well when there is no oxygen present, these are known as anaerobic bacteria.
pH level An acidic or alkaline environment can promote of inhibit microbial growth. Most bacteria
prefer a neutral pH (6.6 – 7.5). Moulds and yeasts can survive at pH levels of 1-1/5 (very acidic),
food spoilage usually occurs by yeast and moulds.
SESSION 12 :
MANAGING THE SAMPLE
SAMPLING : - memiliki porsi yang mewakili keseluruhan, jumlah total dar sampel yang diperoleh
adalah populasi
Valeria Christy -1901508386
Penting untuk mendefinisikan secara jelas populasi
Teknik pengambilan sampel yang tepat membantu memastikan kualitas sampel, kualitas sampel
merupakan penentu utama database
Untuk mengumpulkan sampel makanan yang representatif dan kemudian memastikan bahwa
perubahan komposisi tidak dilakukan antara pengumpulan dan analisis.
Mengelola sampel: teknis
• Evaluasi makroskopis
• Sampel terpisah untuk berbagai disiplin ilmu
• Dua pendekatan yang mungkin dilakukan: - hanya melakukan tes yang diminta oleh pengirim -
melakukan diagnosa untuk sindrom / deskripsi klinis (inisiatif laboratorium)
• Penyimpanan sampel - lemari es atau freezer
Examples of food groups and their related spoilage microorganism
• Refrigerated foods – psychrotrophs
• Juice concentrate – osmophilic yeasts
• Fermented foods – acid tolerant lactic acid bacteria and yeast
• Meat products – psychotropic pseudomonads
• Hot – filled juices – heat resistance mold
MICROBIAL DETECTION
Metode tradisional untuk mendeteksi bakteri bawaan makanan sering bergantung pada pertumbuhan
yang memakan waktu di media kultur, diikuti oleh isolasi, identifikasi biokimia, dan terkadang
serologi. Kemajuan teknologi terkini membuat deteksi dan identifikasi lebih cepat, lebih nyaman,
lebih sensitif, dan lebih spesifik daripada konvensional.
Jenis metode laboratorium :
1. Direct methods
- Detect the agent
- Methods :
1. Macroscopic evaluation
2. Direct microscopy
3. Electron microscopy
4. Staining
5. Rapid tests
6. Molecular methods
7. Propagate the agent
2. Indirect methods
- Detect host response to the agent :
1. antibodies against the agent 2. T-cell response against the agent 3. interferon
PERBEDAAN CLOSTRIDIUM DAN BACILUS sama sama bentuk spora
Clostrodium : aerob
Bacilus : anaerob