v. gambaran umum penelitian 5.1 sejarah taman … · perpindahan lokasi kebun binatang dari cikini...
TRANSCRIPT
47
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
5.1 Sejarah Taman Margsatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September 1864 di
Batavia (kini Jakarta) dengan nama “Planten en Dierentuin” dan pertama kali
dikelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture
Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Taman ini berdiri di atas lahan
seluas 10 ha di Jalan Cikini Raya No 73 yang dihibahkan oleh Raden Saleh,
pelukis ternama di Indonesia (Pudjiwati dan Gumay, 2011).
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 namanya diubah menjadi
Kebun Binatang Cikini. Selanjutnya dengan perkembangan Jakarta, Cikini
menjadi tidak cocok lagi sebagai lokasi Kebun Binatang Cikini sehingga pada
tahun 1964 Gubernur DKI Jakarta Dr. Soemarno membentuk Badan Persiapan
Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini
Raya No 73 ke Pasar Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W.
Umboh. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan,
Pasar Minggu. Kepindahan Kebun Binatang Cikini ke Ragunan membawa lebih
dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun Binatang
Cikini (Pudjiwati dan Gumay, 2011).
Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada tanggal 22 Juni 1966
oleh Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin dengan nama Taman
Margasatwa Ragunan. Pada tahun 1974 Taman Margasatwa Ragunan dipimpin
oleh Benjamin Galstaun direktur pertama saat itu. Pada tahun 1982 berubah
kembali namanya Kebun Binatang Ragunan. Kemudian pada tahun 1983 berubah
48
namanya menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan. Pada tahun 2001
berubah lagi menjadi Kantor Taman Margasatwa Ragunan dan pada tahun 2009
berubah menjadi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa Ragunan.
Terakhir, pada tahun 2010 namanya berubah dari UPT menjadi BLUD (Pudjiwati
dan Gumay, 2011).
5.2 Karakteristik Kawasan Taman Margasatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan terletak di Jalan Harsono RM No. 1
Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan sekitar 20 km dari
pusat kota Jakarta. Secara geografis TMR terletak pada 1040 48
1 BT dan 106
0 15
1
LS. Secara Administratif TMR berada di kelurahan Ragunan, TMR memiliki
empat pintu masuk, yaitu: Pintu Utara, Pintu Selatan, Pintu Barat, dan Pintu
Timur. Pintu Utara berbatasan dengan Jalan Harsono RM Kelurahan Ragunan,
Pintu Selatan berbatasan dengan Jalan Sagu Kelurahan Jagakarsa, Pintu Barat
berbatasan dengan Jalan Margasatwa Barat Ragunan, dan Pintu Timur berbatasan
dengan Jalan Jatipadang Kelurahan Kebagusan.
Perpindahan lokasi kebun binatang dari Cikini ke lokasi saat ini sangat
sesuai karena daerah Ragunan di Jakarta Selatan berada di ketinggian 50 m di atas
permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2300 mm, bersuhu 27oC, dan
memiliki kelembapan udara 60%. Taman Margasatwa Ragunan berdiri di atas
tanah latosol merah seluas 147 ha.
5.3 Fungsi Taman Margasatwa Ragunan
Keberadaan Taman Margasatwa Ragunan sebagai salah satu obyek wisata
yang banyak diminati wisatawan memiliki berbagai fungsi dalam proses
49
pembangunan dan pengembangan wisata. Adapun fungsi TMR sendiri antara lain:
sebagai sarana konservasi, edukasi, penelitian, dan rekreasi alam.
5.3.1 Konservasi
TMR berfungsi sebagai sarana konservasi yang melestarikan fauna dan flora.
Fauna yang ada di TMR terdiri dari 69 jenis kelas mamalia, 101 kelas aves, 34
jenis kelas reptilian, dan 16 jenis kelas pisces. Jumlah keseluruhan jenis satwa ada
220 species dengan jumlah koleksi mencapai kurang lebih 2101 ekor satwa
(spesimen). Beberapa contoh satwa endemik dan langka yang berhasil
dikembangbiakkan di TMR yaitu: orang utan, owa jawa, komodo, harimau
sumatera, babirusa dan lain-lain. Selain fauna atau satwa, flora yang ada di TMR
terdiri dari 171 jenis tumbuhan dari seluruh Tanah Air yang langka dengan jumlah
mencapai 15.389 pohon (spesimen). Fungsi Flora adalah sebagai paru-paru kota
karena tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan mereduksi gas-gas karbon dari
proses pembakaran dan aktivitas lainnya. Selain itu tanaman atau hutan kota di
areal TMR mampu mengefektifkan proses peresapan air tanah sebagai cadangan
air untuk kebutuhan hidup manusia (Pudjiwati dan Gumay, 2011).
5.3.2 Edukasi
Taman Margasatwa Ragunan memberikan sarana pendidikan tentang
satwa kepada pengunjung. Pihak pengelola menyediakan pelayanan berupa
pemandu wisata, pemutaran film dokumenter tentang satwa, perpustakaan yang
nyaman dan relatif lengkap serta kegiatan pendidikan lain dengan suasana yang
dikemas dalam suasana alam.
50
5.3.3 Penelitian
Sebagai salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia, TMR juga
menjadi salah satu pusat penelitian satwa-satwa langka yang ada di Indonesia.
Para peneliti, pelajar, mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri melakukan
observasi tentang perilaku satwa, reproduksi, pakan, dan sebagainya sebagai
bahan untuk kajian ilmiah.
5.3.4 Rekreasi Alam
Taman Margasatwa Ragunan merupakan wisata yang bernuansa alam,
menjadi salah satu daya tarik tersendiri karena selain udara yang masih bersih
dengan rimbunnya pepohonan yang ada juga dapat menikmati keelokan satwa
yang sangat eksotis.
5.4 Daya Tarik Wisata
Taman Margasatwa Ragunan memiliki berbagai macam daya tarik wisata
selain koleksi satwanya diantaranya: Taman Satwa Anak, Pusat Primata
Schmutzer, Rakit Wisata, Taman Perahu Angsa, Pentas Satwa, Gajah Tunggang,
Kuda Tunggang, Unta Tunggang, Kereta Keliling, Kuda Bendi, Arena Bermain
anak-anak, dan Penyewaan Sepeda.
Pengunjung dapat menikmati berbagai macam daya tarik wisata yang
disediakan oleh pihak TMR dengan mengeluarkan biaya tambahan. Penyediaan
berbagai macam daya tarik wisata diharapkan pengunjung tidak bosan dan
menambah sarana hiburan mereka.
5.5 Sarana Prasarana dan Aksesibilitas
Sarana dan prasarana yang disediakan pihak pengelola TMR dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan wisata. Adapun sarana yang dimilki TMR antara lain:
51
Lahan Parkir, Loket Tiket, Toilet, Halte, Tempat duduk, Tempat Sampah,
Mushola, Telepon umum, ATM, Pusat Informasi, dan Ruang Pertemuan. Selain
sarana, prasarana yang ada TMR yaitu: jalan raya, terminal, halte transjakarta,
angkutan umum, dan fasilitas publik lainnya yang digunakan juga untuk
mendukung kegiatan wisata TMR.
Aksesibiltas menuju TMR tergolong sangat mudah karena banyak
transportasi umum yang menuju kesana disebabkan di TMR terdapat terminal
Ragunan yang terletak di depan gerbang utama TMR. Pengunjung dapat memilih
sarana angkutan umum yang tersedia di terminal Ragunan dari dan menuju tempat
tinggal pengunjung. Angkutan umum yang tersedia di terminal Ragunan antara
lain: Angkutan Kota S15A rute Ragunan – Taman Mini Indonesia Indah, Kopaja
S68 rute Ragunan – Kampung Melayu, Kopaja S602 rute Ragunan – Tanah
Abang, Kopaja S605A rute Ragunan – Blok M, Kopaja P19 rute Ragunan –
Tanah Abang, Metromini S77 rute Ragunan – Blok M. Selain itu pengunjung
dapat menaiki Kopaja S612 dari Pintu Barat dengan rute Ragunan – Kampung
Melayu. Pengunjung juga dapat menggunakan bus transjakarta dimana Ragunan
terdapat shelter pemberhentian akhir bus transjakarta.
5.6 Pengelolaan dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 135 Tahun
2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola TMR
Provinsi DKI Jakarta, pengelolaan wisata TMR dibawah kewenangan Dinas
Kelautan dan Pertanian. Unit pengelola TMR dipimpin oleh seorang Kepala Unit
dimana pengangkatannya ditunjuk langsung oleh Gubernur. Kepala Unit TMR
membawahi empat bidang, yaitu: Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan
52
Pengunjung, Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa, dan Subkelompok Jabatan
Fungsional. Kepala Unit TMR dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada
dibawah naungan dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kelautan dan
Pertanian.Struktur organisasi dalam pengelolaan TMR dapat dilihat pada
Lampiran 2.
5.7 Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Alam TMR
Pelaksanaan kegiatan wisata tidak dapat berjalan tanpa adanya
sumberdaya manusia yang mengelolanya. Sumberdaya manusia yang dimilki
TMR berjumlah 409 orang dari berbagai latar belakang pendidikan yang memilki
tugas masing-masing yang berbeda. Pada Tabel 5 di bawah ini dapat dilihat
pegawai TMR berdasarkan latar belakang pendidikannya.
Tabel 5. Data Jumlah Pegawai Taman Margasatwa Ragunan Menurut
Tingkat Pendidikan
No Pendidikan PNS CPNS PTT Non
PNS
Harian
PPS
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Pasca Sarjana
Sarjana
D3
D2/D1
SMA
SMP
SD
3
16
40
8
121
31
50
-
3
4
-
39
-
-
-
-
1
-
1
2
38
-
-
2
-
18
-
-
-
-
-
-
32
-
-
3
19
47
8
211
33
88
Jumlah 269 46 42 20 32 409 Sumber: Subbagian Tata Usaha Taman Margasatwa Ragunan 2011
Sumberdaya alam yang dimiliki TMR berupa Keberagaman flora dan
fauna. Koleksi Flora yang dimilki TMR tercatat 171 jenis tumbuhan dari seluruh
nusantara dengan jumlah mencapai 15.389 pohon (spesimen). Keberadaan Flora
sangat penting terhadap berjalannya fungsi ekosistem alam diantaranya sebagai
habitat satwa-satwa, tempat resapan air sebagai cadangan air tanah, menjadi hutan
53
sebagai paru-paru Kota Jakarta sehingga pengunjung dapat merasakan
kenyamanan berada di dalam TMR yang masih memilki udara segar.
Sumberdaya alam lain yang dimiliki TMR yaitu fauna, merupakan daya
tarik utama yang diberikan kepada para pengunjung. Informasi dari Seksi
Kesejahteraan dan Peragaan Satwa seksi, pengadaan satwa di TMR diperoleh
dengan cara:
1. Hasil pengembangbiakkan atau pemeliharaan TMR
2. Program tukar-menukar satwa dengan kebun binatang lain dalam maupun luar
negeri
3. Hasil sitaan Ditjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA)
4. Sumbangan dari masyarakat
5. Penggantian biaya rawat satwa dan hadiah kenegaraan
Pada Tabel 6 berikut ini dapat dilihat data koleksi satwa yang dimiliki
TMR.
Tabel 6. Data Koleksi Satwa Taman Margasatwa Ragunan
No Kelas/ Class Bangsa
/ Ordo
Suku/
Family
Jenis/
Species
Anak Jenis/
Sub Species
Jumlah/
Specimen
1
2
3
4
Pisces
Reptilia
Aves
Mammalia
4
3
14
10
8
8
28
32
16
34
101
69
0
5
20
46
171
267
703
960
Jumlah 31 76 220 71 2101 Sumber: Laporan Inventaris Satwa (Animal Collection) Ragunan Zoological Parks, 2011
5.8 Jumlah Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan
Kunjungan wisatawan TMR dalam tujuh tahun terakhir dari tahun 2005
sampai 20011 selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya kecuali pada tahun
2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2007 total jumlah pengunjung tercatat
sebanyak 3.379.561 namun pada tahun 2008 turun menjadi 3.302.549
54
pengunjung. Penurunan jumlah kunjungan pada tahun 2008 disebabkan
merebaknya isu virus flu burung dan kekhawatiran pengunjung tertular virus flu
burung sehingga pada tahun tersebut pengelola sempat menutup kegiatan wisata
untuk sementara. Tingkat kunjungan paling tinggi terjadi pada tahun 2011
sebanyak 4.090.642 orang. Data jumlah pengunjung dari tahun 2007-2011
berdasarkan jumlah tiket masuk yang terjual selama setahun tanpa membedakan
wisatawan lokal dan wisatawan asing dapat dilihat pada Tabel 2 sebelumnya.
5.9 Karakterisitik Responden Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan
Pengunjung merupakan konsumen produk jasa wisata yang ditawarkan.
Semakin banyak pengujung yang datang akan memberikan manfaat yang besar
dalam hal peningkatan pendapatan yang akan diperoleh pengelola TMR dan
pedagang yang menjual barang dan jasanya. Peningkatan pendapatan yang
diperoleh pengelola TMR berasal dari meningkatnya tiket masuk yang terjual
sedangkan peningkatan pendapatan pedagang berasal dari meningkatnya jumlah
pengeluaran wisatawan untuk kebutuhan dan pembelian cenderamata.
Pada penelitian ini melihat karakteristik masing-masing responden
pengunjung yang berjumlah 100 orang. Karakteristik responden secara lengkap
dapat dilihat pada Tabel 7 selanjutnya.
Berdasarkan Tabel 7, responden pengunjung TMR berjumlah 100 orang
terdiri dari 49 pria dan 51 wanita. Berdasarkan umur responden dikelmpokkan
menjadi 5 kelompok. Kelompok umur 17 sampai 26 tahun sebanyak 42% dari
total responden, umur 27 sampai 36 tahun (37%), umur 37 sampai 46 tahun
(17%), umur 47 sampai 56 tahun (3%), dan yang berumur lebih dari 57 tahun
(1%).
55
Tabel 7. Karakteristik Responden Pengunjung TMR No Karkteristik Jumlah (orang) Presentase (%)
1 Jenis Kelamin
Pria
Wanita
49
51
49
51
2 Umur (tahun)
17-26
27-36
37-46
47-56
≥57
42
37
17
3
1
42
37
17
3
1 3 Status Pernikahan
Belum Menikah
Sudah Menikah
40
60
40
60 4 Pendidikan
SD
SMP
SMA
Diploma
S1
4
11
49
12
24
4
11
49
12
24 5 Pekerjaan
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Petani
Buruh
Pelajar/Mahasiswa
Polisi
Pensiunan
Ibu Rumah Tangga
Lainnya
2
19
16
1
2
27
1
1
18
13
2
19
16
1
2
27
1
1
18
13 6 Pendapatan per bulan (Rupiah)
≤50000,00
500000,01-1500000,00
1500000,01-2500000,00
2500000,01-3500000,00
3500000,01-4500000,00
4500000,01-5500000,00
5500000,01-6500000,00
≥6500000,01
17
35
15
17
4
6
3
3
17
35
15
17
4
6
3
3 7 Jumlah Tanggungan (orang)
0
1-2
3-4
5-6
37
27
30
7
37
27
30
7 8 Daerah Asal
Jakarta
Bogor
Depok
Tangerang
Bekasi
Lainnya
44
12
9
13
8
14
44
12
9
13
8
14 Sumber: Data Primer, 2012
56
Kelompok responden yang berumur 17 sampai 26 tahun (42%) dan umur
27 sampai 36 tahun (37%) merupakan gambaran sebagian besar pengunjung yang
ada di TMR. Pada kedua kelompok usia ini mereka merupakan yang senang
berpergian mengunjung tempat wisata bersama teman-teman ataupun pasangan
mereka, pada kelompok usia ini juga terdapat responden keluarga kecil dan
umumnya telah memiliki anak balita. Mereka yang telah memiliki balita
umumnya mengunjungi TMR bermaksud memberikan pendidikan satwa sejak
dini dimana mereka sebagai orangtua dapat memperkenalan jenis-jenis satwa
koleksi TMR. Kelompok umur yang memiliki sedikit presentase kunjungan
adalah kelompok umur lebih dari 57 tahun. Hal ini disebabkan mereka sudah tidak
cukup kuat untuk mengelilingi TMR melihat-lihat koleksi satwa dan melakukan
kegiatan wisata lainnya.
Sebagian besar responden yang ditemui sebanyak 60% sudah menikah dari
total responden. Mereka umumnya berkunjung bersama keluarga kecil atau
keluarga besarnya. Responden yang belum menikah sebanyak 40%. Mereka
biasanya berkunjung bersama teman-teman ataupun bersama pasangannya.
Berdasarkan survey di lapangan, latar belakang pendidikan terakhir
responden TMR, paling banyak berasal dari tingkat pendidikan SMA atau
sederajat yaitu 49% dari total responden. S1 sebanyak 24%, Diploma 12%. SMA
merupakan latar belakang pendidikan terbanyak responden, hal ini
mengindikasikan bahwa pengunjung TMR memiliki daya intelektual yang sedang.
Wisatawan yang berkunjung ke TMR didominasi oleh kelompok pelajar
sebanyak 27% dan Pegawai Swasta sebanyak 19%. Hal ini disebabkan kedua
kelompok pengunjung TMR ini memiliki kemiripan tujuan berkunjung yaitu
57
untuk menghabiskan waktu luang dan melepaskan penat setelah hari-hari mereka
disibukkan dengan rutinitas, aktifitas belajar bagi pelajar dan aktifitas pekerjaan
pegawai swasta yang dikenal berat. TMR yang memiliki nuansa sejuk dan
nyaman memang sangat cocok untuk diajdikan tempat tujuan menghabisakan
waktu luang dan menyegarkan pikiran kembali.
Pendapatan rata-rata per bulan pengunjung berkisar antara Rp 0,00 sampai
dengan Rp 10.000.000,00. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian
besar pengunjung memiliki pendapatan berkisar antara lebih dari Rp 500.000,00
sampai dengan Rp 1.500.000,00 dengan presentase 35% dari total responden.
TMR menjadi alternatif pilihan wisata mereka karena tiket masuk yang relatif
murah sesuai dengan pendapatan mereka yang tidak terlalu besar.
Berdasarkan data hasil survey yang diperoleh bahwa sebagian besar
pengunjung belum mempunyai tanggungan dengan presentase sebanyak 37% dari
total responden. Hal ini disebabkan pengunjung TMR didominasi dari kelompok
pelajar dan kelompok umur 17 sampai 26 tahun yang belum mempunyai
tanggungan.
Pengunjung TMR umumnya berasal dari dalam maupun luar wilayah
Jabodetabek. Sebagian besar pengunjung TMR didominasi dari wilayah Jakarta
yaitu sebanyak 44% dari total responden, Hal ini disebabkan karena masyarakat
yang berasal dari Jakarta lebih mudah mencapai TMR dan dekat dengan tempat
tinggal mereka dibandingkan masyarakat yang berasal dari luar wilayah Jakarta.
5.9.1 Tujuan Berkunjung
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar pengunjung
menyatakan yang menjadi tujuan mereka berkunjung ke TMR adalah untuk
58
rekreasi (54.87%) diikuti tujuan lain pengunjung TMR yaitu melihat-lihat
beragam satwa (17.69%). Sebaran responden menurut tujuan utama berkunjung
ke TMR dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Tujuan Utama Berkunjung ke TMR
Tujuan Utama Frekuensi (orang) Presentase (%)
Menikmati Keindahan Alam
Melihat-lihat Beragam Satwa
Rekreasi
Study Tour
Mengisi Waktu Luang
Lainnya
11
20
62
3
15
2
9.73
17.69
54.87
2.65
13.27
1.77
Total 113 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.2 Manfaat Berkunjung
Masing-masing pengunjung akan merasakan manfaat berbeda-beda yang
didapat selama berwisata di TMR. Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa
manfaat terbesar yang dirasakan responden ketika berkunjung ke TMR adalah
untuk hiburan (78%). Kegiatan yang dilakukan pengunjung selama di TMR
seperti piknik, rekreasi, dan menikmati daya tarik wisata memberikan hiburan
bagi pengunjung. Selain itu sebanyak 23% responden mendapatkan manfaat
dengan bertambahnya pengetahuan mereka setalah berkunjung ke TMR umunya
mereka mendapatkan pengetahuan tentang satwa-satwa dan koleksi tumbuhan
TMR. Sementara itu manfaat untuk memperoleh kesehatan sebesar 2% dan hanya
1% responden yang mencari manfaat berkunjung untuk status sosial.
Tabel 9. Manfaat Berkunjung ke TMR
Manfaat Utama Frekuensi (orang) Presentase (%)
Kesehatan
Status Sosial
Hiburan
Pengetahuan
Lainnya
2
1
78
23
1
1.90
0.95
74.28
21.90
0.95
Total 105 100 Sumber: Data Primer, 2012
59
5.9.3 Sumber Informasi
Berdasarkan Tabel 10 Pengunjung mengetahui informasi tentang TMR
berasal dari berbagai sumber. Sebagian besar sumber informasi yang didapat
berasal dari keluarga (47.83%). Selanjutnya informasi itu dperoleh dari teman
(21.74%), televisi atau radio (19,13%), internet (5.22%), papan reklame (3.48%)
dan hanya sedikit responden yang mengetahui TMR dari surat kabar (2.61%).
Tabel 10. Sumber Informasi Pengunjung Mengenai TMR
Sumber Informasi Frekuensi (orang) Presentase (%)
Teman
Televisi atau Radio
Surat Kabar
Papan Reklame
Internet
Keluarga
25
22
3
4
6
55
21.74
19.13
2.61
3.48
5.22
47.83
Total 115 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.4 Fokus Perhatian
Pada Tabel 11, fokus perhatian pengunjung mengenai promosi tentang
TMR cukup beragam. Sebagian besar responden memperhatikan koleksi beragam
satwa (49%), hal ini memang merupakan ciri khas dari TMR yang memberikan
wisata konservasi satwa. selanjutnya yang menjadi fokus perhatian pengunjung
yaitu tempat wisata yang murah (21,29%), karena tarif masuk TMR relatif lebih
murah jika dibandingkan dengan obyek wisata sejenis lainnya di Indonesia.
Tabel 11. Fokus Perhatian Pengunjung Mengenai TMR
Fokus Perhatian Frekuensi (orang) Presentase (%)
Pemandangan yang lepas dan Indah
Koleksi beragam satwa
Nilai Pengetahuan dan Penelitian
Suasana yang segar dan santai
Tempat wisata yang murah
Lainnya
7
49
9
18
23
2
6.48
45.37
8.33
16.67
21.29
1.85
Total 108 100 Sumber: Data Primer, 2012
60
5.9.5 Proritas Kunjungan ke TMR
Obyek wisata Berdasarkan data yang diperoleh, apakah TMR merupakan
prioritas kunjungan ketika dihadapkan dengan alternatif pilhan tempat wisata
lainnya. Hasil yang diperoleh seimbang, sebanyak 50% responden dari total
responden menyatakan bahwa TMR merupakan prioritas utama sedangkan 50%
lainnya menyatakan tidak. Hasil data yang diperoleh dapat dilhat pada Tabel 12.
Tabel 12. Prioritas Utama Berkunjung ke TMR sebagai Pilihan Berwisata
Proritas Pilihan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Ya
Tidak
50
50
50
50
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.6 Alasan Berkunjung
Pengunjung yang datang ke TMR memiliki beragam alasan untuk
memutuskan berkunjung. Alasan wisatawan untuk berkunjung ke TMR
diantaranya adalah lokasi yang mudah dicapai, dekat dengan tempat tinggal,
pelayanan yang memuaskan, tarif masuk yang murah, obyek wisata yang terkenal,
dan nyaman. Pada Tabel 13 memperlihatkan sebaran alasan pengunjung berwisata
ke TMR.
Tabel 13. Alasan Berkunjung ke TMR
Alasan Kunjungan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Lokasi yang mudah dicapai
Dekat dengan tempat tinggal
Pelayanan yang memuaskan
Tarif masuk yang murah
Obyek wisata yang terkenal
Nyaman
Lainnya
36
23
1
28
14
12
2
31.03
19.83
0.86
24.14
12.07
10.34
1.72
Total 116 100 Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel di atas faktor lokasi yang mudah dicapai mendominasi
alasan pengunjung ke TMR yaitu sebesar 31.03% dari total responden hal ini
61
karena sebagian besar pengunjung berasal dari Jabodetabek dimana TMR dapat
mudah dicapai dari tempat tinggal mereka dengan berbagai sarana transportasi
yang tersedia.Faktor kedua yang menjadi alasan kuat untuk berkunjung ke TMR
adalah tarif masuk yang murah (24.14%) dimana tiket masuk TMR tergolong
yang paling murah untuk tempat wisata kebun binatang yang ada di Indonesia dan
tempat wisata di Jakarta relatif termurah dibandingkan dengan tempat wisata yang
terkenal di Jakarta.
5.9.7 Cara Memutuskan Kunjungan
Pada Tabel 14 diketahui sebagian besar pengunjung dalam memutuskan
berkunjung ke TMR secara terencana yaitu sebesar 79.21% sedangkan secara
mendadak sebanyak 20.79%.
Tabel 14. Cara Memutuskan Berkunjung ke TMR
Cara Memutuskan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Terencana
Mendadak
80
21
79.21
20.79
Total 101 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.8 Sumber yang Mempengaruhi Kunjungan
Keputusan berkunjung responden ke TMR sebagian besar dipengaruhi
oleh keluarga yaitu sebanyak (49.02%), kemudian yang mempengaruhi kunjungan
mereka adalah teman sebanyak (31.37%) sedangkan dari diri sendiri untuk
memutuskan kunjungan yaitu 16.67 %. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Sumber Utama yang Mempengaruhi untuk Berkunjung ke TMR
Sumber yang
mempengaruhi kunjungan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Diri sendiri
Teman
Keluarga
Lainnya
17
32
50
3
16.67
31.37
49.02
2.94
Total 102 100 Sumber: Data Primer, 2012
62
5.9.9 Cara Kedatangan
Berdasarkan sebaran cara kedatangan wisatawan, responden berkunjung
ke TMR dengan bersama keluarga, teman, sendiri, ataupun pasangan. Sebagian
besar pengunjung datang bersama keluaraga (53.92%), hal ini disebabkan TMR
merupakan salah satu tempat wisata favorit untuk mengisi liburan bersama
keluarga. Selanjutnya, pengunjung biasanya datang bersama teman-teman
(28.43%), hal ini karena sebagian besar pengunjung merupakan masih pelajar atau
mahasiswa. Adapun sebaran cara kedatangan wisatawan, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Cara Kedatangan Berwisata ke TMR
Cara Kedatangan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Keluarga
Teman
Sendiri
Pasangan
Lainnya
55
29
6
6
6
53.92
28.43
5.88
5.88
5.88
Total 102 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.10 Jumlah Orang dalam Rombongan
Pengunjung yang datang ke TMR umumnya dalam jumlah banyak atau
rombongan. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah rombongan terdiri
dari 1 – 10 orang sebanyak 81% dari total responden. Untuk jumlah 1 sampai 10
orang umumnya datang bersama teman-teman dan keluarga mereka. Sedangkan
jumlah rombongan lebih dari 10 orang umumnya rombongan pekerjaan, sekolah,
atau majelis talim. Selanjutnya utuk presentase jumlah orang dalam rombongan
11-20 orang sebanyak 11%. Jumlah orang dalam rombongan 21-30 orang
sebanyak 2%. Jumlah orang dalam rombongan 31-40 orang sebanyak 1%. Jumlah
orang dalam rombongan 41-50 orang sebanyak 3%. Sedangkan untuk jumlah
63
orang dalam rombongan lebih dari 50 orang sebesar 2%. Presentase tersebut
berdasarkan dari total responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Jumlah Rombongan dalam Berkunjung ke TMR
Jumlah Rombongan Frekuensi (orang) Presentase (%)
≤10
11-20
21-30
31-40
41-50
≥51
81
11
2
1
3
2
81
11
2
1
3
2
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.11 Alat Transportasi dalam Berkunjung ke TMR
Alat transportasi yang digunakan pengunjung bermacam-macam. Sebagian
besar responden menggunakan kendaraan umum sebesar 42.57% dari total
responden. Hal ini wajar mengingat di damping gerbang utama TMR terdapat
Terminal Ragunan dimana disana terdapat banyak pilhan alternatif kendaraan
umum dengan tujuan akhir TMR. Selanjutnya responden yang menggunakan
sepeda motor sebanyak 24.75%, responden yang menggunakan mobil pribadi
sebanyak 20.79%. Selanjutnya responden yang menggunakan kendaraan sewaan
hanya 11%. Tabel 18 menunjukkan alat transportasi yang digunakan pengunjung.
Tabel 18. Alat Transportasi yang Digunakan Pengunjung TMR
Alat Transportasi yang
digunakan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Mobil Pribadi
Sepeda Motor
Kendaraan Umum
Kendaraan Sewaan
Lainnya
21
25
43
11
1
20.79
24.75
42.57
10.89
0.99
Total 101 100 Sumber: Data Primer, 2012
64
5.9.12 Frekuensi Kunjungan
Berdasarkan Tabel 19 yang diperoleh mengenai frekuensi kunjungan
dimana sudah berapa kali pengunjung telah melakukan kunjungan ke TMR
seumur hidupnya. Hasilnya adalah sebagian besar responden yang sudah
mengunjungi TMR lebih dari 4 kali sebesar 52%, umumnya mereka tinggal tidak
terlalu jauh dengan TMR.
Tabel 19. Frekuensi Berkunjung ke TMR Selama Hidupnya
Frekuensi Kunjungan Fekuensi (orang) Presentase (%)
1kali
2 kali
3 kali
4 kali
lebih dari 4 kali
11
15
18
4
52
11
15
18
4
52
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.13 Biaya Selama Kunjungan
Berdasarkan hasil penelitian, biaya perjalanan pengunjung selama
berwisata di TMR berkisar antara Rp 7.000,00 sampai dengan Rp 500.000,00.
Adapun lebih jelasnya dapat dilihat Pada Tabel 20 dibawah ini.
Tabel 20. Biaya Selama Berkunjung ke TMR
Biaya Pengeluaran (Rupiah) Jumlah(orang) Prsentase (%)
≤50000,00
50000,01-100000,00
100000,01-150000,00
150000,01-200000,00
200000,01-250000,00
>250000,01
34
37
14
9
4
2
34
37
14
9
4
2
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
Sebagian besar pengunjung mengeluarkan biaya untuk berwisata di TMR
berkisar antara lebih dari Rp 50.000,00 sampai dengan Rp 100.000,00 dengan
presentase sebesar 37% dari total responden. Biaya tersebut relatif murah
disebabkan sebagian besar pengunjung berasal dari Jakarta. Untuk sebaran biaya
65
perjalanan terkecil yaitu lebih dari Rp 250.000,00 dengan presentase sebesar 2%
dari total responden. Sebaran biaya terkecil ini dikeluarkan pengunjung yang
berasal dari luar Jabodetabek karena relatif mahalnya biaya transportasi yang
diperlukan ke TMR.
5.9.14 Tingkat Kesukaan Pengunjung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
menyukai objek wisata TMR sebesar 61%, kemudian pengunjung yang
berpendapat biasa saja sebesar 27%, responden yang berpendapat sangat
menyukai sebesar 11%. Sedangkan responden yang tidak menyukai objek wisata
TMR hanya sebesar 1% dari total responden. Tabel 21 menunjukkan sebaran
tingkat kesukaan pengunjung terhadap objek wisata TMR.
Tabel 21. Tingkat Kesukaan Pengunjung terhadap Obyek Wisata TMR
Tingkat Kesukaan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Sangat suka
Suka
Biasa saja
Tidak suka
Sangat tidak suka
11
61
27
1
0
11
61
27
1
0
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.15 Tingkat Kepuasan Pengunjung
Tingkat kepuasan pengunjung umumnya berbeda antara satu dengan
lainnya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden merasa puas
setelah melakukan kunjungan ke TMR yaitu sebesar 62% dari total responden.
Sedangkan yang merasa biasa saja sebesar 28%. Kemudian sebanyak 7%
menyatakan sangat puas dan hanya 3% responden yang menyatakan tidak puas.
Hasil penelitian tentang tingkat kepuasan responden dapat dilihat pada Tabel 22
berikut ini.
66
Tabel 22. Tingkat Kepuasan Pengunjung TMR
Tingkat kepuasan Frekuensi (orang) Presentase (%)
Sangat puas
Puas
Biasa saja
Tidak puas
Sangat tidak puas
7
62
28
3
0
7
62
28
3
0
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.16 Keinginan Berkunjung Kembali
Pada Tabel 23 menunjukkan bahwa sebesar 96% responden pengunjung
TMR bersedia untuk berkunjung kembali. Hal ini menunjukkan sebagian besar
pengunjung TMR merasa puas setelah berkunjung sehingga mereka mau
berkunjung kembali suatu saat nanti. Sedangkan yang tidak bersedia berkunjung
kembali hanya 4% dari total responden.
Tabel 23. Keinginan Berkunjung Kembali ke TMR
Keinginan berkunjung lagi Frekuensi (orang) Presentase (%)
Ya
Tidak
96
4
96
4
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012
5.9.17 Kesediaan Pengunjung Mempromosikan ke Orang Lain
Berdasarkan data pada Tabel 24 Sebagian besar responden pengunjung
bersedia mempromosikan TMR kepada orang lain yaitu sebesar 85% dari total
responden, sedangkan hanya 15% yang tidak bersedia mempromosikan.
Tabel 24. Kesediaan Pengunjung Mempromosikan ke Orang Lain untuk
Berkunjung ke TMR
Mempromosikan TMR
ke orang lain Frekuensi (orang) Presentase (%)
Ya
Tidak
85
15
85
15
Total 100 100 Sumber: Data Primer, 2012