unit sedimentasi

Upload: indahpurnamasari

Post on 01-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tinjauan pustaka

TRANSCRIPT

BAB IISEDIMENTASII. TUJUAN1. Mengetahui densitas masing-masing variabel.2. Mengetahui perubahan ketinggian endapan tiap waktu untuk masing-masing variabel konsentrasi.3. Mengetahui settling velocity dari tiap variabel berdasarkan grafik perbandingan waktu dan ketinggian endapan.

II. DASAR TEORISedimentasi adalah pemisahan solid-liquid menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid. Pada umumnya, sedimentasi digunakan pada pengolahan air minum, pengolahan air limbah, dan pada pengolahan air limbah tingkat lanjutan. Klasifikasi sedimentasi didasarkan pada konsentrasi partikel dan kemampuan partikel untuk berinteraksi. Klasifikasi ini dibagi kedalam empat tipe, yaitu :a. Settling tipe I : pengendapan partikel diskrit, parikel mengendap secara individual dan tidak ada interaksi antar-partikelb. Settling tipe II : pengendapan partikel flokulan, terjadi interaksi antar-partikel sehingga ukuran meningkat dan kecepatan pengendapan bertambah.c. Settling tiep III : pengendapan pada lumpur biologis, dimana gaya antar-partikel saling menahan partikel lainnya untuk mengendapd. Settling tipe IV : terjadi pemampatan partikel yang telah mengendap yang terjadi karena berat partikel (Jurnal sedimentasi,2010).Laju sedimentasi atau kecepatan endapan (settling) sedimen tergantung pada ukuran partikel. Semakin besar diameter sedimen semakin gampang mengendap (Mutmainnah,2011). Sesuai dengan definisi diatas, maka pengendapan terjadi karena adanya gaya-gaya disekitar partikel, yaitu gaya drag dan gaya impelling. Massa partikel menyebabkan adanya gaya drag dan diimbangi oleh adanya gaya impelling sehingga kecepatan pengendapan partikel konstan (Jurnal Sedimentasi,2010).

Gambar 1. Gaya-gaya yang terjadi saat pengendapanGaya impelling :

dimana F1 = gaya impellings = densitas massa partikel = densitas massa liquidV = volume partikelG = percepatan gravitasiGaya drag : dimana FD = gaya drag CD = koefisien drag Ac = luas potongan melintang partikel Vs = kecepatan pengendapan Dalam kondisi yang setimbang ini maka FD = F1, diperoleh persamaan: atau Bila V/Ac = 2/3d, maka diperoleh atau dimana Sg adalah specific gravity. Besarnya nila CD tergantung pada bilangan Reynold : Bila NRe < 1 (laminar), CD = 24/NRe Bila NRe = 1-104 (transisi), CD = 24/NRe+3 / NRe0,5 + 0,34 Bila NRe > 104 (turbulen) , CD = 0,4Bilangan Reynold dapat dihitung dengan persamaan : Pada kondisi laminar persamaan dapat disederhanakan menjadi :

Pada kondisi aliran turbulen

Bila terjadi kenaikan konsentrasi partikel, partikel menetap kecepatan berkurang karena interaksi hidrodinamik antara partikel dan gerakan ke atas cairan pengungsi. Peningkatan viskositas suspensi. Menghambat pengendapan biasanya ditemui sedimentasi dan pengangkutan lumpur pekat. Di bawah 0,1 persen konsentrasi partikel volumetrik, ada kurang dari pengurangan 1 persen dalam menyelesaikan kecepatan. Beberapa ekspresi telah diberikan untuk memperkirakan pengaruh fraksi volume partikel pada menetap kecepatan. (perry)

Unit sedimentasi : oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1406bhupalaka.files.wordpress.com/2010/12/sedimentasi.pdf