sedimentasi walzukri fix.docx

30
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin lama semakin meningkat menyebabkan banyaknya buangan limbah yang semakin banyak pula. Buangan limbah tersebut mengandung padatan yang tersuspensi maupun partikel yang berukuran besar. Limbah tersebut dibuang ke suatu badan air yang disebut drainase. Hakikatnya drainase memiliki tujuan mencegah terkumpulnya air hujan (genangan) yang dapat mengganggu transportasi, menjaga kadar air tanah pada badan/pondasi jalan agar jalan berumur panjang, mencegah berkurangnya kekuatan bahan-bahan penutup, mencegah terkumpulnya air hujan (genangan) yang dapat mengganggu transportasi, menjaga kadar air tanah pada badan/pondasi jalan agar jalan berumur panjang, mengurangi perubahan volume tanah dasar, mencegah erosi tanah, mencegah kelongsoran lereng dan menambah keindahan kota. Selain akibat dari limbah yang dibuang ke drainase faktor lainya juga dapat mempengaruhi sedimentasi pada drainase yaitu adanya erosi atau pengikisan pada tanah yang terdapat di sisi drainase, selain itu adanya angkutan partikel tanah saat terjadi hujan. Dengan adanya aliran air di dalam drainase akan mengakibatkan

Upload: walzukri

Post on 08-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangJumlah penduduk yang semakin lama semakin meningkat menyebabkan banyaknya buangan limbah yang semakin banyak pula. Buangan limbah tersebut mengandung padatan yang tersuspensi maupun partikel yang berukuran besar. Limbah tersebut dibuang ke suatu badan air yang disebut drainase. Hakikatnya drainase memiliki tujuan mencegah terkumpulnya air hujan (genangan) yang dapat mengganggu transportasi, menjaga kadar air tanah pada badan/pondasi jalan agar jalan berumur panjang, mencegah berkurangnya kekuatan bahan-bahan penutup, mencegah terkumpulnya air hujan (genangan) yang dapat mengganggu transportasi, menjaga kadar air tanah pada badan/pondasi jalan agar jalan berumur panjang, mengurangi perubahan volume tanah dasar, mencegah erosi tanah, mencegah kelongsoran lereng dan menambah keindahan kota.Selain akibat dari limbah yang dibuang ke drainase faktor lainya juga dapat mempengaruhi sedimentasi pada drainase yaitu adanya erosi atau pengikisan pada tanah yang terdapat di sisi drainase, selain itu adanya angkutan partikel tanah saat terjadi hujan. Dengan adanya aliran air di dalam drainase akan mengakibatkan adanya angkutan sedimen, yang berupa angkutan muatan dasar (bed load) dan angkutan muatan layang (suspended load).Kelurahan Parit Tokaya merupakan daerah padat pemukiman dan perdagangan, sehingga jumlah buangan limbah memiliki kuantitas yang besar. Limbah tersebut dibuang ke drainase yang terdapat di kelurahan Parit Tokaya salah satunya yang terdapat di depan Dinas Prasarana. Adanya pembuangan limbah secara berkelanjutan dan juga ditambah faktor lain seperti erosi dan angkutan partikel ketika hujan, menyebabkan pendangkalan pada drainase sehingga drainase tidak dapat berfungsi sebagaiamana fungsinya. Oleh karena itu perlunya kajian tentang sedimentasi pada badan air yaitu drainase dengan Metode Meyer, Peter, Muller dan Metode Van Rijn.

I.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :1. Apa perbedaan Suspended Load dan Bed Load ?2. Metode apa yang digunakan dalam menghitung debit sedimen melayang dan sedimen dasar ?3. Bagaimana proses sedimentasi pada drainase ?4. Bagaimana pengendalian sedimentasi ?

I.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan atau mencari persamaan yang dapat dipakai untuk menghitung angkutan sedimen pada drainase di Parit Tokaya serta menganalisis beberapa faktor/parameter yang tercakup ataupun di luar persamaan angkutan sedimen, yang memberikan pengaruh terhadap besaran angkutan sedimen.

I.4 ManfaatManfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang sedimentasi dari kuantitas hingga proses dan pengendalian. Selain itu sebagai cohon bahan penelitian.

BAB IIANALISA DAN PEMBAHASAN

II. 1 Analisa PerhitunganII.1.1 Suspended LoadTabel 2.1 Beban Angkutan Sedimen Melayang pada Kondisi Hujan Maksimum di Kelurahan Parit Tokaya Depan Dinas Prasarana

LokasihQwAbVc rata2QsQs

meterm3/detm2meterm/detmg/lton/hariton/thn

123456789

0,970,8071,0481,080,770,0460,00320,11702

1,071,6781,6451,541,020,0460,00670,24337

di depan 1,241,9891,8251,471,090,0460,00790,28861

Dinas Prasarana1,272,2391,9641,551,140,0460,00890,32484

1,572,5572,0621,311,240,0460,01020,37090

1,672,6932,1381,281,260,0460,01070,39072

1,472,2451,9351,321,160,0460,00890,32562

Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 (Metode Meyer, Peter, dan Muller) PadaKondisiHujanMaksimum, ContohPerhitungan Data ke-1Diketahui : Kedalaman air (h)= 0,97 m LebarSaluran (b)= 1,08 m Kecepatan (V)= 0,77 m/s c rata-rata = 0,046 mg/lJawab :1. HitungluaspenampangbasahA = h x b = 0,97 m x 1,08 m = 1,048 m22. Qw = A x V = 1,048 m2x 0,77 m/s = 0,807m3/s3. Qs = 0,0864 x c rata2 x Qw = 0,0864 x 0,046 mg/l x 0,807 m3/s = 0,0032 ton/hari4. Qs = Qs ton/hari x 365 hari = 0,0032 ton/hari x 365 hari = 0,11702 ton/thnTabel 2.2 Beban Angkutan Sedimen Melayang pada Kondisi Hujan Rata-Rata di Kelurahan Parit Tokaya Depan Dinas Prasarana

LokasihQwAbVc rata2QsQs

meterm3/detm2meterm/detmg/lton/hariton/thn

123456789

0,590,5080,781481,324550,650,0360,001580,576689

0,741,1131,373801,856490,810,0360,0034611,263332

di depan 0,941,4281,518681,615610,940,0360,004441,620699

Dinas Prasarana1,131,5131,592711,409470,950,0360,0047061,717782

1,171,8251,705281,457501,070,0360,0056752,071511

1,341,7441,614771,205051,080,0360,0054241,9799

1,071,2231,389471,298570,880,0360,0038031,388166

Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 (Metode Meyer, Peter, dan Muller)

PadaKondisiHujan Rata-Rata, ContohPerhitungan Data ke-1Diketahui : Kedalaman air (h)= 0,59 m LebarSaluran (b)= 1,32455 m Kecepatan (V)= 0,65 m/s c rata-rata = 0,036 mg/lJawab :5. Hitung luas penampang basahA = h x b = 0,59 m x 1,32455 m = 0,78148m26. Qw = A x V = 0,78148m2x 0,65 m/s = 0,508m3/s7. Qs = 0,00864 x c rata2 x Qw = 0,0864 x 0,046 mg/l x 0,508m3/s = 0,00158 ton/hari8. Qs = Qs ton/hari x 365 hari = 0,00158 ton/hari x 365 hari = 0,576689 ton/thnTabel 2.3 Beban Angkutan Sedimen Melayang pada Kondisi Hujan Minimum di Kelurahan Parit Tokaya Depan Dinas PrasaranaLokasiHQwAbVc rata2QsQs

meterm3/detm2meterm/detmg/lton/hariton/thn

123456789

0,690,3360,578740,838750,580,0370,0010730,391668

di depan 0,710,4910,847411,193530,580,0370,0015710,573493

Dinas Prasarana0,920,7511,042951,133640,720,0370,0024010,876198

0,80,7341,096001,370000,670,0370,0023470,856828

0,880,9421,222851,389610,770,0370,003011,098687

Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 (Metode Meyer, Peter, dan Muller) PadaKondisiHujan Minimum, ContohPerhitungan Data ke-1Diketahui : Kedalaman air (h)= 0,69 m LebarSaluran (b)= 0,83875 m Kecepatan (V)= 0,58 m/s c rata-rata = 0,037 mg/lJawab :9. HitungluaspenampangbasahA = h x b = 0,69 m x 0,83875 m = 0,57874 m210. Qw = A x V = 0,57874 m2x 0,58 m/s = 0,336 m3/s11. Qs = 0,00864 x c rata2 x Qw = 0,00864 x 0,037 mg/l x 0,336m3/s = 0,001073 ton/hari12. Qs = Qs ton/hari x 365 hari = 0,001073 ton/hari x 365 hari = 0,391668 ton/thnII.1.2 Bed LoadTabel 2.4Beban Angkutan Sedimen Dasar pada Kondisi Hujan Maksimum di Kelurahan Parit Tokaya Depan Dinas PrasaranaLokasihQwAbVgUd50d90RbD*qcrC'(U'cr)^2U'*TqBqBqB

meterm3/detm2meterm/detm/det2m2/detikSMetermetermeterm/det2m3/det/m'm3/hariton/thn

1234567891011121314151617181920

0,970,79921,03791,07000,779,810,0000012,40,00005620,000850,344821,345730,1783457,78410,000140,04173711,65461,31441E-051,215151064,47

1,071,66671,63401,52711,029,810,0000012,40,00005620,000850,445591,345730,1783459,78840,000140,05343419,74193,97567E-055,24574595,23

di depan 1,241,97601,81281,46201,099,810,0000012,40,00005620,000850,459881,345730,1783460,03510,000140,05686622,49235,2283E-056,604025785,12

Dinas Prasarana1,272,22481,95161,53671,149,810,0000012,40,00005620,000850,478721,345730,1783460,34890,000140,05916624,43046,21935E-058,257317233,4

1,572,53732,04621,30331,249,810,0000012,40,00005620,000850,460521,345730,1783460,0460,000140,06468029,39199,17002E-0510,32629045,73

1,672,67232,12091,27001,269,810,0000012,40,00005620,000850,460071,345730,1783460,03830,000140,06573230,38839,83498E-0510,79179453,55

1,472,22761,92041,30641,169,810,0000012,40,00005620,000850,452241,345730,1783459,90410,000140,06065125,7236,93055E-057,82256852,51

Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 (Metode Van Rijn)

PadaKondisiHujanMaksimum, ContohPerhitungan Data ke-1 Diketahui data dari saluran sebagai berikut : Kedalaman air (h)= 0,97 m Lebar saluran (b)= 0,0700 m Kecepatan (v) = 0,77 m/s Gravitasi (g)= 9,81 m/s2 Viscositas kinematik= 0,000001 m2/s Kerapatan jenis (s) = 2,4 Ukuran diameter sediment (D50)= 0,0000562 Ukuran diamater sediment (D90)= 0,00085Jawab :1. Hitung Luas Penampang (A) :A = b x h= 0,0700 m x 0,97 m= 1,0379 m22. Hitung Debit Rata-Rata (Qw) :Qw= A x v= 1,0379 m2 x 0,46 m/s= 0,7992 m3/s3. Hitung : Rb= = = 0,34482 m D* = d50 1/3= 0,0000562 1/3= 1,34573

= 18 log = 57,7841 m/s2

= = 11,6546

qb= 0,053 ((s - 1) x g)0.5 d501.5 D*-0,3 T2.1= 0,053 ((2,4 - 1) x 9,81)0.5 x 0,00005621.5 x 1,345731-0.31 x 3,98712.1= 1,31441 x 10-5m3/s/m

qb= qb x 24 hari x 3600 s x b= 1,31441 x 10-5m3/s/m x 24 hari x 3600 s x0,76= 1,21515 m3/hari qb = qb x s x 365 hari= 1,21515 m3/hari x 2,4 x 365 hari= 1064,47 ton/tahun

Tabel 2.5 Beban Angkutan Sedimen Dasar pada Kondisi Hujan Rata-Rata di Kelurahan Parit Tokaya Depan Dinas PrasaranaLokasihQwAbVgud50d90RbD*qcrC'(U'cr)^2U'*TqBqBqB

meterm3/detm2meterm/detm/det2m2/detiksmeterMetermeterm/det2m3/det/m'm3/hariton/thn

1234567891011121314151617181920

0,590,50800,781481,324550,659,810,0000012,40,00005620,000850,312031,345730,1783457,002960,000140,035718,2664746,3895E-060,731214640,544

0,741,11281,373801,856490,819,810,0000012,40,00005620,000850,411751,345730,1783459,170950,000140,0428812,3547421,4857E-052,3831302087,622

di depan 0,941,42761,518681,615610,949,810,0000012,40,00005620,000850,434451,345730,1783459,590500,000140,0494116,7330862,8093E-053,9215023435,236

Dinas Prasarana1,131,51311,592711,409470,959,810,0000012,40,00005620,000850,434041,345730,1783459,583110,000140,0499417,1168842,9463E-053,5880133143,099

1,171,82461,705281,457501,079,810,0000012,40,00005620,000850,449051,345730,1783459,848880,000140,0560021,7791824,8863E-056,1532005390,203

1,341,74401,614771,205051,089,810,0000012,40,00005620,000850,415641,345730,1783459,244380,000140,0571022,6829475,3218E-055,5408924853,821

1,071,22271,389471,298570,889,810,0000012,40,00005620,000850,404081,345730,1783459,024030,000140,0467014,8412802,1836E-052,4499702146,174

Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 (Metode Van Rijn)PadaKondisiHujan Rata-Rata, ContohPerhitungan Data ke-1 Diketahui data dari saluran sebagai berikut : Kedalaman air (h)= 0,59 m Lebar saluran (b)= 1,32455 m Kecepatan (v) = 0,65 m/s Gravitasi (g)= 9,81 m/s2 Viscositas kinematik= 0,000001 m2/s Kerapatan jenis (s) = 2,4 Ukuran diameter sediment (D50)= 0,0000562 Ukuran diamater sediment (D90)= 0,00085Jawab :4. Hitung Luas Penampang (A) :A = b x h= 1,32455m x 0,59 m= 0.78148 m25. Hitung Debit Rata-Rata (Qw) :Qw= A x v= 0.78148 m2 x 0,65 m/s= 0,5080 m3/s6. Hitung : Rb= = = 0,31203 m D* = d50 1/3= 0,0000562 1/3= 1,34573

= 18 log = 57,00296 m/s2

= = 8,266474

qb= 0,053 ((s - 1) x g)0.5 d501.5 D*-0,3 T2.1= 0,053 ((2,4 - 1) x 9,81)0.5 x 0,00005621.5 x 1,345731-0.31 x 1,9642.1= 6,3895 x 10-6m3/s/m

qb= qb x 24 hari x 3600 s x b= 3,12392 x 10-7m3/s/m x 24 hari x 3600 s x1,014545 = 0,731214 m3/hari

qb = qb x s x 365 hari= 0,027383258m3/hari x 2,4 x 365 hari = 640,544 ton/tahun

Tabel 2.6Beban Angkutan Sedimen Dasar pada Kondisi Hujan Minimum di Kelurahan Parit Tokaya Depan Dinas PrasaranaLokasihQwAbVgud50d90RbD*qcrC'(U'cr)^2U'*TqBqBqB

meterm3/detm2meterm/detm/det2m2/detiksmetermetermeterm/det2m3/det/m'm3/hariton/thn

1234567891011121314151617181920

0,690,33570,578740,838750,589,811E-062,40,00005620,000850,2608391,345730,1783455,60230,000140,032676,754504,18058E-060,30296265,3917

di depan 0,710,49150,847411,193530,589,811E-062,40,00005620,000850,3242381,345730,1783457,30310,000140,031706,301003,61286E-060,37256326,3643

Dinas Prasarana0,920,75091,042951,133640,729,811E-062,40,00005620,000850,3507311,345730,1783457,91710,000140,0389410,013739,55747E-060,93612820,0390

0,800,73431,096001,370000,679,811E-062,40,00005620,000850,3690241,345730,1783458,31450,000140,035998,407606,62068E-060,78368686,5011

0,880,94161,222851,389610,779,811E-062,40,00005620,000850,3882561,345730,1783458,71170,000140,0410811,257871,22222E-051,467421285,4641

Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 (Metode Van Rijn)

PadaKondisiHujan Minimum, ContohPerhitungan Data ke-1 Diketahui data dari saluran sebagai berikut : Kedalaman air (h)= 0,69 m Lebar saluran (b)= 0,83875 m Kecepatan (v) = 0,58 m/s Gravitasi (g)= 9,81 m/s2 Viscositas kinematik= 0,000001 m2/s Kerapatan jenis (s) = 2,4 Ukuran diameter sediment (D50)= 0,0000562 Ukuran diamater sediment (D90)= 0,00085Jawab :7. Hitung Luas Penampang (A) :A = b x h=0,83875 m x 0,69 m= 0,57874 m28. Hitung Debit Rata-Rata (Qw) :Qw= A x v= 0,57874m2 x 0,58 m/s= 0,3357 m3/s9. Hitung : Rb= = =0,260839 m D* = d50 1/3= 0,0000562 1/3 = 1,34573

= 18 log = 55,6023 m/s2

= = 6,75450

qb= 0,053 ((s - 1) x g)0.5 d501.5 D*-0,3 T2.1= 0,053 ((2,4 - 1) x 9,81)0.5 x 0,00005621.5 x 1,345731-0.31 x 0,9532.1 = 4,18058 x 10-6m3/s/m

qb= qb x 24 hari x 3600 s x b= 6,8394 x 10-8m3/s/m x 24 hari x 3600 s x0,52875 = 0,30296 m3/hari qb = qb x s x 365 hari= 0,003124489m3/hari x 2,4 x 365 hari = 265,3917 ton/tahunII.2 PembahasanSedimentasi adalah proses pengendapan material yang terangkut oleh aliran dari bagian hulu akibat dari erosi. Sungai-sungai membawa sedimen dalam setiap alirannya. Sedimen dapat berada di berbagai lokasi dalam aliran, tergantung pada keseimbangan antara kecepatan ke atas pada partikel (gaya tarik dan gaya angkat) dan kecepatan pengendapan partikel (Asdak, 2007). Ada 3 (tiga) macam pergerakan angkutan sedimen yaitu(Asdak, 2007) :1. Bed load transport Partikel kasar yang bergerak di sepanjang dasar sungai secara keseluruhan disebut dengan bed load. Adanya bed load ditunjukkan oleh gerakan partikel di dasar sungai yang ukurannya besar, gerakan itu dapat bergeser, menggelinding atau meloncat-loncat, akan tetapi tidak pernah lepas dari dasar sungai.2. Was load transport Wash load adalah angkutan partikel halus yang dapat berupa lempung (silk) dan debu (dust), yang terbawa oleh aliran sungai. Partikel ini akan terbawa aliran sampai ke laut, atau dapat juga mengendap pada aliran yang tenang atau pada air yang tergenang. 3. Suspended load transport Suspended load adalah material dasar sungai (bed material) yang melayang di dalam aliran dan terutama terdiri dari butir pasir halus yang senantiasa mengambang di atas dasar sungai, karena selalu didorong oleh turbulensi aliran. Suspended load itu sendiri umumnya bergantung pada kecepatan jatuh atau lebih dikenal dengan fall velocity. Pada kenyataan pada tiap satu satuan waktu pergerakan angkatan sedimen yang dapat diamati hanyalah Bed Load Transport dan Suspended Load Transport.Jenis sedimentasi yang akan di bahas pada makalah ini yaitu suspended load atau partikel melayang dan bed load atau partikel dasar. Menganalisis kedua jenis sedimentasi tersebut diperlukan metode-metode. Metode-metode tersebut adalah Metode Meyer, Peter, dan Muller ; Metode Van Rijn. Suspended load pada makalah ini menggunakan metode Meyer, Peter, dan Muller. Sedangkan bed load pada makalah ini menggunakan metode Van Rijn. Suspended load menggunakan metode MPM di karenakan pada data suspended load hanya di pengaruhi oleh konsentrasi sedimen. Metode MPM dapat dilakukan untuk suspended load dan bed load. Pada suspended load persamaan yang digunakan hanya dipengaruhi oleh debit dan konsentrasi air. Sedangkan metode Van Rijn tidak cocok untuk suspended load di karenakan metode ini lebih mengutamakan bed load yang dipengaruhi oleh dua parameter yaitu parameter partikel (D*) dan parameter transport (T). Dimana metode ini cendrung bergantung pada partikel yang besar, jika terdapat ukuran partikel kecil maka hasilnya akan negatif yang dimana artinya tidak terdapat pengendapan. Oleh karena itu pada suspended load digunakan metode MPM yang lebih mengutamakan konsentrasi dan debit yang merupakan faktor terbawanya sedimen pada air. Selain itu juga metode Meyer-Peter dan Muller menyatakan bahwa gesekan (kehilangan energi) yang terjadi pada dasar bergelombang (ripple atau dunes) disebabkan oleh karena bentuk gelombang (form roughnes) dan oleh ukuran butiran (grain roughness). Sehingga metode ini lebih cocok untuk partikel yang ringan.Bed load menggunakan metode Van Rijn dikarenakan metode ini cukup akurat dalam menganalisis sedimen dasar. Sebagaimana telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa metode Van Rijn lebih mengutamakan bed load yang dipengaruhi oleh dua parameter yaitu parameter partikel (D*) dan parameter transport (T). Dimana metode ini cendrung bergantung pada partikel yang besar, jika terdapat ukuran partikel kecil maka hasilnya akan negatif yang dimana artinya tidak terdapat pengendapan.Suspended load merupakan partikel melayang pada perairan, sedangkan bed load merupakan partikel dasar pada perairan dimana bed load lebih banyak dan ukuran yang lebih besar. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa untuk suspended load besar muatan sedimen lebih kecil dari pada bed load. Hal ini dikarenakan partikel yang sangat kecil pada suspended load dan partikel yang terbawa oleh aliran air. Akibat adanya suspended load mengakibatkan kekeruhan pada air, artinya suspended load mempengaruhi kualitas suatu air. Sedangkan bed load merupakan partikel dasar atau hasil pengendapan yang berpengaruh pada pendangkalan suatu perairan.Besar kecilnya sedimentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor anatara lain debit aliran, kefisien gesek, kekentalan zat cair, luas suatu badan air, konsetrasi sedimen, kecepatan aliran air, dan lain-lain. Faktor yang cukup mempengaruhi besarnya sedimentasi (Suspended load dan Bed load) yaitu besar kecilnya debit. Adapun grafik hubungan antara debit angkutan partikel melayang dan debit angkutan partikel dasar yaitu :

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara debit air dengan debit angkutan sedimen melayang berbanding lurus. Oleh karena itu semakin besar debit air maka semakin besar juga debit sedeimen melayang.Terdapat tiga kondisi lapangan yaitu hujan maksimum, rata-rata, dan hujan minimum. Dapat dilihat pada tabel perhitungan bahwa semakin besar curah hujan maka semakin besar pula debit sedemintasi. Hal ini disebabkan pada curah hujan yang tinggi terjadi pengikisan pada tanah atau yang disebut erosi, sehingga terbawa ke dalam drainase. Selain itu juga pengaruh tidak adanya tutupan vegetasi pada wilayah tersebut yang dikarenakan wilayah tersebut merupakan daerah pemukiman dan perdagangan. Akibat dari sedimentasi tersebut yaitu semakin lama sedimentasi terbentuk maka akan terjadi pendangkalan pada drainase yang lama kelamaan akan menyebabkan drainase tidak berfungsi sebagaimana fungsinya yaitu penyalur kelebihan air pada suatu daerah. Hal tersebut dapat menyebabkan banjir di sekitar daerah tersebut.Oleh karena itu dari permasalahan di atas maka terdapat solusi dalam pengendalian sedimentasi. Pengendalian tersebut adalah :Ukuran butiran sedimen merupakan salah satu faktor penentu terjadinya abrasi atau sedimentasi pada suatu wilayah. Ada beberapa jenis pengklasifikasian untuk pengendalian sedimentasi yang bertujuan tuk mengusahakan terjadinya pengendapan pada tempat-tempat yang dikehendaki. Adapun usah pengendalian dapat dilakukan dengan cara:KontruksiPenanggulangan erosi dengan teknik sipil dilakukan menurut kaidah-kaidah, ada prinsipnya pengendalian angkutan sedimen adalah mengusahakan agar sedimen dapat terbawa aliran sampai ketempat tertentu yang tidak merugikan. Dalam rangka pengendalian angkutan sedimen dialur-alur sungai mungkin dengan cara membuat bangunan-bangunan seperti :oBottom control structure Untuk mengatur kemiringan dasar sungai sedemikian rupa sehingga aliran masih mampu membawa sedimen tanpa mengikis alur sungai.oPembuatan dam penahan sedimen.oPembuatan ground sill.oPembuatan sabo dam.oPembuatan kantong-kantong lumpuoKantong lumpuroPenyediaan tempat-tempat khusus di tepi drainase untuk pengendapan sedimen pada saat tertentu aliran membawa muatan sedimen banyak.oPenambangan bahan galian golongan C.oPengerukan pada pertemuan parit ke parit besar.VegetasiCara vegetasi adalah mencegah kerusakan dan memperbaiki vegetasi penutup permukaan lahan, sehingga dapat mengurangi terjedinya sedimen. Adapun langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:oPenanaman tumbuhan yang pernah tumbuh pada kawasan tersebutoPenanaman magrove

BAB IIIPENUTUP

III.1 KesimpulanAdapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :1. Dalam menghitung suspended load digunakan metode Meyer, Peter, dan Muller2. Dalam menghitung bed load digunakan metode Van Rijn3. Debit sedimentasi yang besar yaitu bed load, di karenakan bed load merupakan partikel dasar perairan yang sangat sulit terbawa oleh arus air4. Semakin besar debit air maka semakin besar pula debit sedimentasi

III.2 SaranAdapun saran pada makalah ini yaitu lebih memperhatikan kondisi lingkungan rawan erosi sehingga dapat meminimalisir adanya pengendapan pada drainase.

DAFTAR PUSTAKA

Asdak Chay, 2007, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.