ultimagz juni 2014 - euforia olahraga
DESCRIPTION
Edisi terbaru kali ini akan membahas mengenai segala sesuatu yang ada di balik euforia olahraga masa kini. Liputan Khusus: UKM Olahraga, Masihkah Diperhatikan? Free download. Salam Deadline!TRANSCRIPT
-
JUNI
EUFORIA OLAHRAGAMMXIV
FREEwww.ultimagz.com
FREE
Info Kampus
UKM OLAHRAGA,MASIHKAH DIPERHATIKAN?
-
SELAMAT ULANG TAHUN KE-487
JAKARTA
-
// 1
Pelindung Ninok Leksono Dewan Redaksi Bertha Sri Eko, Ambang Priyonggo Pemimpin Umum Kevin Ivander Pemimpin Redaksi Sintia Astarina Redaktur Pelaksana Eldo Christoffel Rafael, Patric Rio Batubara Sekretaris Redaksi Desy Hartini Editor Desy Hartini, Evans Simon, Oktyfany Sembiring Reporter Nikolaus Harbowo, Mochammad Faisal Al-Kahfi, Didit Abdillah, Lani Diana, Ghina Ghaliya, Panji Septo, Annisa Hardjanti, Silsa Dea Suryana, Annisa Meidiana, Firqha Andjani, Hana Krisviana, Irene Sonia, Johanes Hutabarat, Sugeng Adji, Daniellisa Putriadita, Ricky Darmawan, Erwanto Khusuma, Gregorius Aryodamar Fotografer Monika Dhita (Editor), Michael Andrew, Kevin Gunadjaja, Guido Caesar, Bimo Dwi Yanto, Yehezkiel Soedira, Natanael Wahluya, Anthony Dennis Desain Visual Mikael Bima (Editor), Cyntia, Yulio Darmawan, Dennis Reynaldo, M. Kamal. Antonius Ferdinand, David Jonathan, Ridwan Nasution, Levina Hou Pemimpin Perusahaan Joshua Gunadhi Staff Perusahaan Rizka Hasnita, Yunike H. Fransisca Keuangan Oktyfany Sembiring Media Partner Hana Krisviana, Ghina GhaliyaWeb Maintenance Kalvin, Ilham Akbar
SINTIA ASTARINAPEMIMPIN REDAKSI
DESAIN COVERDennis Reynaldo
PENERBIT Alamat Redaksi dan PerusahaanGedung Universitas Multimedia Nusantara, B613Jl. Scientia Boulevard Gading SerpongTangerang - Banten : [email protected] : @ultimagz : ultimagz : www.ultimagz.com
Di Balik Gema Euforia Olahraga
Leaders arent born, they are made. And they are made just like anything else, through hard work. And thats the price well have
to pay to achieve that goal, or any goal.
MENGUTIP pernyataan Vince Loombardi di atas, sepertinya setiap orang ingin
menjadi juara di bidangnya masing-
masing, seraya memimpin laga dengan
mantap! Layaknya seorang pejuang,
setiap orang bermimpi untuk menempati
posisi teratas dan mendapat apresiasi
atas prestasi. Siapa yang tak bangga, bila
bendera merah putih dikibarkan lebih
tinggi, seraya menggaungkan Indonesia
Raya dengan merdu.
Pada Edisi Juni 2014 kali ini, Ultimagz
hendak mengajak seluruh pembacanya
untuk ikut merasakan euforia olahraga
yang seolah tak pernah berhenti
bergema di negeri sendiri. Nyatanya, ada
banyak mahasiswa berprestasi di bidang
olahraga, ulasan dan problema Unit
Kegiatan Mahasiswa bidang olahraga di
kampus, hingga merambah pada World
Cup 2014!
Semoga, euforia olahraga yang mulai
terasa ini tak terasa hambar, malahan
memberi makna tersendiri. Bukan hanya
menikmati, melainkan juga mengintip
persoalan di baliknya, menyelesaikannya,
sembari terus mengapresiasi para atlet di
sekitar kita.
Selamat berlaga, selamat membaca.
Salam Deadline!
EUFORIA OLAHRAGAMMXIV
FREE
Info Kampus
UKM OLAHRAGA,MASIHKAH DIPERHATIKAN?
-
//2
CONTENTS
27
38
44
01 Editorial
02 Contents
04 Events Calendar
05 Surat Pembaca
06 Cover Story
08 Opini
11 Info Indonesia
17 Info Kampus
31 Sosok
35 Wisata
38 Musik
40 Teknologi
42 Events
45 Cerpen
49 Susis
50 Review
52 Gagas
54 Snapshot
-
// 3
-
//4
JUNI
EVENTS CALENDAR:
Ulang Tahun Jakarta
Hari Anti Narkoba
12
-
// 5
Hi, Ultimagz! Aku suka bahasannya yang bagus dan dekat dengan kehidupan mahasiswa. Dari segi desain, simpel dan konsisten, tapi mungkin lebih bagus kalau lebih bervariasi dan dibuat lebih muda gitu. Oh ya, aku sempat lihat Ultimagz yang edisi kemarin, huruf awalnya kayaknya terlalu besar deh. Anyway, overall aku suka :D
Vania Harista Ilmu Komunikasi 2013
Hi! Terima kasih sudah setia membaca Majalah Ultimagz. Terima kasih juga untuk usulanmu ya, terutama soal layout. Semoga bisa menjadi perbaikan untuk teman-teman Desain Visual. Tetap baca Ultimagz dan perbaharui wawasan kamu tentang mahasiswa! Salam Deadline!
Halo, Ultimagz! Kalau bisa, adain cerpen bersambung dong. Apalagi yang ceritanya bagus, jadi makin penasaran untuk beli Ultimagz edisi selanjutnya.
Talitha Claresta Ilmu Komunikasi 2013
Halo! Terima kasih sebelumnya karena kamu suka baca cerpennya Ultimagz! Tenang aja, pada edisi kali ini ada cerita bersambung (cerbung) yang bisa kamu baca. NAH, selamat penasaran menanti kelanjutan cerita di edisi selanjutnya ya! Salam
Deadline!
SuratPembaca
Menurut saya, Ultimagz itu keren isinya, bagus, dan juga bermakna sekali. Ultimagz edisi Mei
luar biasa. Lanjutkan!!!
Almas Jeihan Ilmu Komunikasi 2013
Waahhh terima kasih untuk pujiannya. Semoga konten-konten di dalam Majalah Ultimagz bisa semakin memberi pemahaman dan informasi menarik di hati pembaca setianya. Kamu juga
terus baca Ultimagz, oke? Salam Deadline!
Kritik dan saran kirim ke:
SURAT PEMBACA:
-
//6
PENTINGNYA sistem pembinaan sejak usia muda dalam olahraga telah sangat disadari oleh negara-negara maju. Hampir di seluruh cabang olahraga, terdapat kelompok-kelompok yang dibina sesuai dengan porsi umurnya masing-masing. Para calon atlet tersebut akan memiliki peluang untuk menjadikan olahraga sebagai karier semenjak kecil, bukan hanya sekadar hobi. Maka, jangan kaget kalau negara-negara berkembang cukup kesulitan untuk bersaing dalam hal prestasi.
Pendidikan atau pembinaan olahraga sejatinya memang harus dilakukan semenjak usia dini dan terus berkembang selaras dengan pertumbuhan. Semakin dewasa seorang atlet, maka ada tahapan selanjutnya yang harus dipelajari dan dialami. Dunia perkuliahan pun jelas termasuk di dalam salah satu tingkatan
yang tersedia.Bahkan, sebenarnya umur seorang
mahasiswa adalah umur yang paling potensial untuk melangkah naik ke tingkat yang lebih tinggi. Seperti yang kita tahu, di Indonesia terdapat kejuaraan-kejuaraan seperti Liga Futsal Mahasiswa, Liga Kompas Gramedia, ataupun Liga Basket Mahasiswa. Tak jarang, kompetisi tersebut berakhir dengan dikontraknya seorang atlet amatir oleh klub profesional, maupun semi-profesional.
Di lingkungan perkuliahan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi salah satu saluran yang paling efektif untuk mengekpresikan kegemaran para mahasiswa itu sendiri. Berbagai bidang mulai dari seni budaya, bahasa, hingga olahraga tersedia untuk diikuti oleh mereka yang memang berminat untuk
OLAHRAGA, Pendidikan yang Dianaktirikan
COVER STORY:
by Evans Simon
Illustration by Yulio Darmawan
-
// 7
mengambilnya.Universitas Multimedia Nusantara sendiri,
sayangnya,belum memiliki infrastruktur memadai guna memenuhi kebutuhan mahasiswa.Namun, hal tersebut tidak berarti para mahasiswa tidak dapat menyalurkan kegemarannya masing-masing.
Di tengah keterbatasan, UKM-UKM tersebut tetap berjuang untuk tumbuh. Padahal, infrastruktur adalah salah satu hal yang paling vital dalam mendukung perkembangan talenta anak muda. Mulai dari ketersediaan ruang, alat-alat yang dibutuhkan, hingga pelatih yang berkompeten akan sangat berpengaruh bagi perkembangan minat dan bakat mereka.
Sebagai tempat menimba ilmu, jelas pendidikan formal adalah hal yang diutamakan oleh pihak otoritas kampus. Lebih memilih mengembangkan infrastruktur untuk proses perkuliahan ketimbang memaksimalkan kelengkapan atribut-atribut untuk UKM bukanlah pemandangan yang aneh di Indonesia.
Namun demikian, lantas apakah pantas UKM-UKM ini dipandang sebelah mata, atau bahkan hanya dianggap sebagai cara untuk melemaskan sel-sel otak yang tegang setelah berjibaku dengan pelajaran di dalam kelas?
Apabila menurut Tamura (2003:10), pendidikan jasmani adalah salah satu jenis pendidikan yang paling penting di sekolah, sudah sepantasnya kita bertanya mengapa hal yang sama menjadi kurang cocok untuk diaplikasikan di kehidupan perkuliahan.Seorang Jenderal Bintang Lima Amerika Serikat, Douglas MacArthur pernah mengatakan, olahraga dapat mengajarkan seseorang tentang nilai kerja sama, disiplin, dan sportivitas, yang ternyata juga sangat relevan untuk diaplikasikan di dalam kehidupan sosial sehari-hari. Maka,menganaktirikan olahraga jelas bukan pilihan yang sebenarnya tepat untuk dunia
perkuliahan masa kini.Apabila kita mau menengok ke negara lain
seperti Amerika Serikat, berbagai universitas tidak akan sungkan membangun stadion mini, lapangan indoor, dan gymnasium untuk kemajuan prestasi olahraga mereka. Bahkan, dewasa ini beberapa negara di benua Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura juga telah mengambil langkah yang sama. Kini, mereka telah menganggap bahwa prestasi olahraga sama bernilainya dengan prestasi akademik.
Sayangnya, di Indonesia sendiri pendidikan akademik yang akan diprioritaskan. Pendidikan non-akademik seperti olahraga akan terus dianaktirikan. Namun, alangkah baiknya bila kedua pendidikan ini diperhatikan berbarengan.Jangan heran masalah infrastruktur dan pendidikan yang sepatutnya kita dapatkan akan dipersulit. Seperti kata penulis asal Brazil, Paulo Coelho, jangan membuang waktu untuk memberikan penjelasan karena orang-orang hanya mendengarkan apa yang ingin mereka dengarkan.
-
//8
OPINI:
SEMUA orang rasanya sudah tahu jika olahraga membuat sehat. Namun, tatkala untuk melakukannya kerap menghadapi berbagai hambatan. Mulai dari alasan cuaca hingga tak ada teman untuk berolahraga.
Beberapa bulan yang lalu, saya mulai mencoba untuk memaksakan diri bersepeda ke kampus setiap hari. Alasannya sederhana. Apabila kita tidak mengayuh sepeda, otomatis kita tidak dapat beraktivitas di kampus. Jadi, seakan-akan hal itu memang dipaksa. Secara kebetulan, jarak antara rumah dan kampus memang tidak jauh, hanya kurang dari 8 km jika pulang-pergi.
Bagi saya pribadi, pendekatan ini lebih mengena. Karena dengan skema olahraga Sabtu-Minggu, saya lebih sering menggagalkan agenda olahraga dengan alasan bermacam-macam agar merasa dapat dimaafkan oleh diri sendiri. Intinya, faktor malas kerap menghampiri diri saya.
Efeknya, setelah satu bulan, tubuh terasa lebih segar. Selain itu, apabila ada jeda
By Kanisius Karyono, S.T., M.T.
Ketua Program Studi Sistem Komputer,
Dekan Fakultas ICT, dan Dosen Sistem
Komputer UMN
Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup
tanpa gerak dan apa guna hidup bila
tak mampu bergerak. Oleh karena itu,
bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya
bergerak karena masih hidup.
Unknown
Memulai Langkah, Menahan Godaan
(beberapa saat tidak bersepeda) akan terasa, apalagi pada pernafasan.
Untungnya, UMN juga mendukung dengan memberikan tempat parkir sepeda yang aman dan nyaman. Selain itu, UMN pun berencana menyediakan kamar mandi (shower) untuk mengakomodir pengendara sepeda jarak jauh yang merasa tidak nyaman sehingga sebelum beraktivitas di kampus dapat mandi lagi.
Memang godaan untuk hidup tidak sehat, misal dengan makan sembarangan, merokok, dan malas berolahraga biasanya cukup kuat. Namun, apabila kita dapat memulai dari hal kecil, maka akan berdampak besar di kemudian hari. Selain menjadi lebih sehat, tempat parkir kendaraan UMN akan lebih lega, polusi berkurang, dan anggaran pengeluaran untuk bahan bakar dapat dialihkan untuk keperluan lain. Godaan pasti tidak akan berkurang. Namun, jika kita bisa memulai, langkah berikutnya pasti akan lebih mudah.
Rewritten by Johanes Hutabarat
Edited by Desy Hartini
phot
o by
Mon
ika
Dhi
ta
-
// 9
PERKEMBANGAN sepak bola di Indonesia sekarang ini cukup bagus, apalagi ditambah
dengan kehadiran TimNas U-19. Ini adalah
sebuah proses di mana para pemain hebat
dikumpulkan dari seluruh Indonesia, lalu
diadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat).
Menurut saya, Diklat ini harus diperbanyak
guna menampung para pemain berprestasi
dari desa maupun daerah. Jadi, ruang
lingkupnya semakin luas dan tidak hanya
mencakup kota-kota besar saja.
Maka, tak heran jika kita sering melihat
banyaknya pemain naturalisasi dalam tim
sepak bola Indonesia. Contohnya, Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Menurut
PSSI, prestasi TimNas Indonesia dapat
semakin meningkat dengan adanya pemain
naturalisasi. Secara pribadi, saya kurang
setuju. Memang tak sedikit tim sepak bola
yang menghadirkan pemain naturalisasi.
Hanya saja jika jumlahnya terlalu banyak,
saya kira justru kurang baik. Bagaimana
pemain Indonesia dapat berkembang jika kita
sendiri malah berfokus pada pemain-pemain
naturalisasi?
Namun, jika dilihat dari skill individu, pemain
Indonesia memang dapat disandingkan
Wujudkan Pemain Indonesia yang BerkelasBy Candra Aryadinata - Mahasiswa Jurusan Fisioterapi
di Universitas Esa Unggul 2013
Secara skill individu, pemain Indonesia boleh diadu.
Hanya perlu mengasah kekompakan tim, maka Tim
Nasional (TimNas) Indonesia akan semakin bersinar.
dengan para pemain Eropa. Tengok saja Andik
Firmasnyah yang mendapat penghargaan
langsung dari David Beckham. Tak mau
kalah, TimNas U-12 juga meraih peringkat
empat dunia dalam ajang Danone Cup. Hal
ini semakin menunjukkan bahwa sebenarnya
Indonesia sangat berpotensi untuk
memasuki kancah persepakbolaan dunia.
Kini, yang menjadi permasalahannya adalah
membangun kerja sama antartim. Setiap
pemain yang memiliki skill hebat cenderung
ingin menunjukkan kemampuannya dan
kurang mempercayai teman satu tim.
Tetap harus disadari, tiap tim tentu memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Ada baiknya kita memperbaiki segala
kekurangan tersebut, misalnya saja struktur
persepakbolaan Indonesia di mana saat ini liga
masih berantakan. Semua pemain berkelas
diawali dengan liga yang baik. Jika liganya
sudah profesional, sama, dan sejajar dengan
liga-liga Eropa, saya yakin pemain Indonesia
juga pasti berkelas dan memiliki skill yang
hebat.
Rewrtitten by Firqha Andjani
Edited by Desy Hartini
phot
o by
Firq
ha A
ndja
niOPINI:
-
//10
mau pasang iklan di
ultimagz
?
Hubungi:Joshua Gunadhi (081806001212)
-
// 11
INFO INDONESIA:
MINIM SIARAN PUBLIKASI DI NEGERI SENDIRI
By Arnoldus Krisna, Annisa Hardjanti, Patric Rio
Illustration by Muhammad Kamal
-
//12
ILAU prestasi Indonesia di kancah dunia belum berakhir. Selepas Agnes Monica
sukses di blantika musik, Joe Taslim pun
mulai merambah wajah perfilman. Belum
lagi prestasi para anak bangsa di kancah
pendidikan. Namun, jauh sebelum itu, kita
mengetahui adanya sederet prestasi yang
secara konsisten mengharumkan nama
Indonesia di kancah internasional. Tak lain dan
tak bukan adalah bidang olahraga.
Helsinki 1952 menjadi gelaran pertama
Indonesia di bidang olahraga. Saat itu,
Indonesia hanya mengirimkan tim kecil yang
terdiri dari angkat besi, renang, dan loncat
tinggi. Syahdan, saat itu Indonesia belum
mampu memberikan medali.
Barulah pada 1988, panahan sukses
mempersembahkan emas pertama untuk
Indonesia. Sejak saat itu, tradisi emas selalu
terjaga dalam olimpiade. Mulai dari bulu
tangkis, angkat besi, maupun panahan. Belum
lagi prestasi para atlet di cabang olahraga
multievent lainnya, seperti Asian Games dan
SEA Games.
Fenomena juara ini tentunya diharapkan
mampu meningkatkan prestasi olahraga,
terutama untuk beberapa cabang yang kurang
populer. Nyatanya, hal itu urung terwujud.
Sejauh ini, tidak banyak olahraga populer di
kancah internasional yang menarik minat
masyarakat Indonesia. Hanya bulu tangkis
dan sepak bola yang mendapat tempat di
masyarakat. Sisanya? Seperti angkat besi
S
-
// 13
maupun panahan hanya menguap sebentar,
lantas hilang perlahan-lahan. Hal itu didasari
oleh banyak hal, salah satunya karena
kurangnya sorotan media terhadap beberapa
cabang olahraga.
Media dan Minat MasyrakatBeberapa cabang olahraga yang ada
seperti bulu tangkis dan sepak bola
memang mendapat di hati masyarakat.
Hal itu disebabkan karena banyaknya
prestasi serta tingginya hype di masyarakat.
Tidak heran, porsi mereka dalam media
cukup besar meskipun sepak bola jarang
menelurkan prestasi.
Di luar itu, grafik cabang olahraga yang
jarang terdengar seperti sektor atletik, tinju,
catur, dan sepeda memiliki prestasi yang
fluktuatif. Awalnya, sempat ada atlet juara
dunia angkat berat. Namun, karena tidak
dipertandingkan di olimpiade, angkat berat
mulai menghilang, meskipun cabang
tersebut ikut mengharumkan nama
Indonesia di tingkat dunia.
Ada juga olahraga ekstrem, seperti
paralayang di mana negara kita memiliki juara
dunia untuk sektor tersebut. Namun di sisi
lain, cabang ini kurang mendapat perhatian
masyarakat sehingga tidak disorot oleh media.
Ditemui di Gedung Kompas Gramedia,
Broto Happy, jurnalis Harian Bola
mengutarakan pendapatnya. Mungkin kita
kalah dengan dunia hiburan. Berapa jam yang
MASYARAKAT INDONESIA KURANG MINAT TERHADAP OLAHRAGA
-
//14
liputan tentang olahraga? Adakah segmen
khusus? Itu bisa menggambarkan bagaimana
masyarakat Indonesia kurang minat terhadap
olahraga, tuturnya.
Vika Patricia Damay, seorang pelajar putri
memutuskan dirinya untuk terjun ke dalam
cabang olahraga anggar sejak ia duduk di
bangku kelas 10 SMA. Ia kini bermain dalam
tim di tingkat provinsi DKI Jakarta. Keputusan
tersebut ia ambil karena ketertarikannya
menjadi seorang fencer. Suatu hal yang langka
mengingat olahraga ini kurang disorot oleh
media di Indonesia.
Namun ketika ditanya mengenai
perkembangan olahraga anggar sendiri di
Indonesia, jujur ia sedikit merasa kecewa.
Di Indonesia, olahraga ini belum terlalu
umum sehingga banyak yang belum
mengenal lebih dalam lagi tentang olahraga
anggar ini, ujar gadis kelahiran 1995 itu. Vika
mengatakan, keterbatasan alat anggar karena
mahalnya biaya pengadaan turut menjadi
faktor dari belum berkembangnya cabang
olahraga tersebut.
Alasan lain yang membuat anggar
kurang diangkat oleh media adalah kerumitan
nomor-nomor pertandingan yang berbeda
dalam pembagiannya.
Sistem Berjenjang dan PemerintahTerlepas dari minat masyarakat, cabang yang
kurang populer itu biasanya tidak memiliki
jenjang yang jelas. Mengacu ke paralayang,
Broto mengutarakan bahwa dalam olahraga
tersebut, Indonesia memiliki juara dunia.
Namun, sayangnya kompetisi dalam olahraga
ini tidak berjenjang.
Negara besar, seperti Amerika, China,
dan Australia punya banyak cabang untuk
dipertandingkan di olimpiade seperti olahraga
atletik, senam, maupun permainan. Indonesia
sendiri hanya punya bulu tangkis, angkat
besi, dan panahan yang mampu sumbangkan
medali. Terlihat, hanya cabang-cabang
yang populer saja yang didukung baik oleh
pemerintah.
Pemerintah seharusnya mampu
menyediakan fasilitas. Kita yang membina.
Namun, sekarang yang jadi hambatan
adalah sektor pengembangan di olahraga
kalah penting dengan pendidikan, raskin,
pembangunan jalan, ataupun pendirian
puskesmas, kata penulis Baktiku Bagi
Indonesia: 60 Tahun Tiada Henti Mencetak
Juara, 9 Juara Dunia dan 4 Peraih Medali
Olimpiade.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum
Yayasan Peduli Atlet Indonesia (YPAI) Icuk
Sugiarto mengatakan, di Indonesia sendiri
hanya olahraga tertentu yang menjadi
perhatian, misalnya sepak bola. Padahal, ada
banyak olahraga lain juga yang berprestasi
seperti bulu tangkis, angkat besi, dan bela diri.
Ia juga menyadari bahwa perhatian
pemerintah masih belum maksimal terhadap
pelaku olahraga. Terkhusus bagi para atlit yang
sudah berprestasi baik di dalam maupun di
luar negeri.
Menurutnya, hal ini terjadi akibat media
hanya mementingkan sisi bisnis semata
kurangnya peran pemerintah dalam mengatur
media yang ada. Peran pemerintah sendiri
-
// 15
untuk mengatur stasiun TV dalam rangka
menyosialisasikan olahraga-olaharga tersebut
masih minim sehingga di mata media sendiri
merasa apa yang dilakukan itu salah karena
tidak ada yang menegur.
Untuk apa menayangkan dayung sedunia
kalau tidak ada yang pasang iklan? Jadi, stasiun
TV tidak mau rugi. Untuk menggeser pola pikir
tersebut dibutuhkan support dari pemerintah,
istilahnya imbauan serta kesadaran dari
pelaku-pelaku telekomunikasi, tukas pria yang
menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Peduli
Atlet Indonesia 2007 lalu.
Dalam perkembangan para atlet sendiri,
pemerintah masih kurang berperan.
Pemerintah baru mengurus bila atlet tersebut
sudah menjadi atlet nasional, sedangkan
untuk proses kaderisasi atlet dari dasar hingga
menjadi nasional terbilang kurang. Peran
organisasi olahraga saat ini masih belum.
Sekarang ini sistem organisasi dari pemerintah
sendiri juga masih belum optimal sehingga
peranan orang tua masih lebih dominan, ujar
ayah dari Tommy Sugiarto, pemain tunggal
putra bulu tangkis Indonesia.
Jaminan bagi AtletRupanya pemerintah telah memiliki Peraturan
Presiden yang mengatur tentang jaminan
kehidupan sosial bagi para atlet. Hal tersebut
tercantum dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia nomor 22 tahun 2010 tentang
Program Indonesia Emas pada pasal 26, di
mana jaminan masa depan atlet berupa
PEMERINTAH SEHARUSNYA MAMPU MENYEDIAKAN FASILITAS. KITA YANG MEMBINA.
-
//16
InfoKampusInfoKampus.pemberian penghargaan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Tak hanya
itu, pada poin selanjutnya juga tertulis akan
ada pemberian penghasilan dan fasilitas yang
layak bagi Atlet Andalan Nasional.
Namun tampak pada praktiknya, jaminan
sosial yang seharusnya diterima secara layak
oleh para atlet tidak terlaksana dengan baik.
Hal tersebut ternyata tak hanya dirasakan oleh
para atlet, juga mantan atlet Indonesia. Banyak
ditemukan terjadinya masalah penunggakkan
gaji atlet yang seharusnya tidak terjadi. Hingga
saat ini, masih banyak atlet serta mantan atlet
yang seolah kehilangan jaminan sosial.
Yang harus mereka (pemerintah) lakukan
adalah berprestasi agar bisa me-manage
supaya hasil yang ia bisa dapatkan saat
berprestasi sekarang bisa ia siapkan untuk
masa depan dia. Jadi, tidak perlu harus
takut untuk jadi atlet, justru sesuatu yang
membanggakan bahkan harus bisa menjadi
cita-cita semua anak. Kalau bisa jadi atlet
nasional, kenapa tidak? tutup Icuk yang kini
menjadi Ketua Umum Pengprov PBSI DKI
Jakarta dengan mantap.
Edited by Eldo Rafael
PEMERINTAH BARU MENGURUS BILA ATLET TERSEBUT SUDAH MENJADI ATLET NASIONAL.
-
// 17
InfoKampusInfoKampusInfoKampus.
UKM OLAHRAGA, MASIHKAH DIPERHATIKAN?
-
//18
MUNGKIN ungkapan di atas terdengar tidak asing di telinga. Bila kita berhasil mengalahkan diri sendiri, maka tidak ada musuh di kehidupan ini. Sebenarnya, musuh adalah diri kita sendiri. Hal ini pun menjadi filosofi dari olahraga asal
Jepang, yakni aikido. Mulanya, aikido merupakan salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang olahraga di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Namun, lantaran kuota yang kurang dari 30 orang, maka UKM ini berubah menjadi komunitas. Kendati demikian, hal ini tetap menjadikan Komunitas Aikido UMN giat melakukan latihan setiap Sabtu. Dengan minimnya jumlah anggota, yakni hanya lima orang, mereka ini tetap mengembangkan skill aikido.
Selain itu, berbagai alasan membuat latihan sering kali tertunda, apalagi kalau sudah bentrok dengan kegiatan lainnya. Maka, tak heran juga jika jumlahnya sedikit, jelas Rio Raymundus, Pengurus Komunitas Aikido UMN.
Dalam komunitas ini, anggota lebih banyak diajarkan teknik bela diri seperti melempar, mengunci, dan memukul yang diimbangi
dengan filosofi serta tujuan gerakan teknik.
Dengan mengikuti kegiatan di komunitas ini, cara bersikap, mental, dan kesabaran pun juga akan dilatih.
Untuk latihan, Komunitas Aikido UMN yang tergabung dalam Aikikai Seishinkan Dojo cabang BSD ini berjalan dengan bimbingan pelatih dari Dojo BSD. Dana yang dikeluarkan pun berasal dari iuran para anggota komunitas. Rio mengaku, mereka belum mendapat suntikan dana dari kampus.
Di sisi lain, Rio berharap teman-teman yang sudah bergabung di Komunitas Aikido UMN dapat lebih semangat berlatih karena meluangkan waktu untuk kegiatan ini cukup bermanfaat bagi diri sendiri.
Mahasiswa Sistem Komputer 2011 ini menambahkan jika tidak ada cara khusus dalam menambah anggota komunitas. Untuk mengikuti kegitan aikido diperlukan niat dari aikidoka (sebutan untuk pemain aikido) untuk belajar dan berlatih aikido itu sendiri, ujarnya.
Edited by Desy Hartini
AIKIDO UMN
Semangat Lima Orang Pertahankan Komunitas AikidoMusuh terbesar dalam hidup berasal dari dirimu sendiri.
By Danielisa Putriadita
Phot
o so
urce
: per
sona
l doc
.
-
// 19
DIKENAL sebagai olahraga yang banyak
menggunakan pergelangan tangan, teknik dasar
permainan badminton sangat penting diketahui.
Menguasai cara dan teknik pegangan raket
yang benar merupakan modal penting untuk
dapat bermain badminton dengan baik pula.
Apabila teknik pegangan raket salah dari awal,
maka sulit untuk mengembangkan kualitas
permainan.
Banyaknya minat mahasiswa akan olahraga
ini, UMN pun meresmikan UKM Badminton.
Pada 2010 lalu, sekitar 80 mahasiswa
mendaftarkan dirinya. Namun, dalam sebuah
organisasi tentu terjadi seleksi alam. Kini, hanya
sekitar 20 mahasiswa yang masih aktif dalam
UKM tersebut.
Namanya mahasiswa tentu banyak yang
suka malas-malasan dan akhirnya banyak yang
keluar dari UKM. Jadi tinggal sekitar 20 yang
benar-benar aktif bermain, ujar Yosua Halim,
Pengurus UKM Badminton.
Tak hanya jumlah anggota yang berkurang,
fasilitas yang disediakan oleh kampus tak cukup
memadai. Para pengurus UKM ini mengaku jika
kampus menyediakan lapangan badminton,
tapi lokasinya tidak memadai. Hal inilah yang
menjadikan UKM Badminton berlatih di luar
kampus dengan dana sendiri.
Purek III Bidang Kemahasiswaan, Hira Meidia
pun mengungkapkan jika pihak kampus sudah
menyediakan apa yang dibutuhkan, tetapi tak
digunakan sama sekali dan dibiarkan begitu
saja.
Pihak kampus itu sudah membeli karpet
portable, tapi mana? Tidak ada satupun dari
Phot
o so
urce
: per
sona
l doc
.
mereka yang justru memanfaatkannya. Mereka
justru malah menggunakan lapangan di luar
kampus. Karpet portable itu harganya tidak
murah lho, ujar Hira.
Lantaran perdebatan dengan pihak kampus,
akhirnya UKM Badminton pun hengkang dari
UMN. Kini, tak ada embel-embel nama UMN
dalam organisasi tersebut.
Kami memang masih aktif, tapi kami bermain
tanpa diketahui oleh UMN. Kami pun juga
ingin pisah dari kampus. Selain itu, kami juga
sudah mengubah nama menjadi Komunitas
Badminton saja, bukan lagi UKM, ujar Stefanny
Budiman, ketua komunitas ini.
Edited by Sintia Astarina
UKM Badminton Hengkang dari UMNBy Desy Hartini
Phot
o by
Mon
ika
Dhi
ta
-
//20
SEJAK 2008, UKM Taekwondo telah aktif menjadi salah satu organisasi mahasiswa
bidang olahraga di Universitas Multimedia
Nusantara (UMN). Sebagai UKM bela diri,
rupanya taekwondo kerap meraih beberapa
penghargaan. Belum lama ini, UKM Taekwondo
memenangkan dua emas, dua perak, dan
empat perunggu dalam pertandingan
Taekwondo Tangcity Open 2014 pada Mei lalu.
Tak heran bila UKM ini mendapat juara pada
beberapa pertandingan. Hal ini dikarenakan
30 anggota aktifnya konsisten mengikuti
latihan yang diadakan setiap Selasa dan Kamis.
Bahkan, latihan dapat berlangsung setengah
hingga satu jam lebih lama jika akan mengikuti
pertandingan. Seperti dalam waktu dekat ini,
UKM Taekwondo akan mengikuti pertandingan
Mujiman Open pada Juni mendatang.
Prestasi cemerlang tentu tak lepas dari
dukungan kampus terutama dalam hal
menyediakan fasilitas yang memadai. Dari sisi
peralatan, memang jumlahnya tidak sesuai
dengan anggota yang ada. Apalagi peralatan
fighting yang jumlahnya memang tergolong
kurang, ungkap Eric Daniel Ang, Ketua UKM ini.
Rupanya, UMN mencoba mendukung
kegiatan ini dengan mengubah sistem
pembelian peralatan bagi UKM Taekwondo.
Dulu, para pengurus akan diberikan uang
dan membelanjakan peralatannya sendiri.
Namun, kini sistemnya telah berubah. Pengurus
taekwondo dapat mengajukan daftar pembelian
peralatan dan kampus akan memenuhi apa
yang ada dalam daftar tersebut.
Fasilitas untuk UKM ini sendiri sudah
lumayan cukup, tetapi kalau kampus dapat
memberi lebih, kenapa tidak? Secara tidak
langsung sebenarnya fasilitas yang cukup dapat
membuat anggota menjadi lebih semangat saat
latihan, tambah Eric.
Selain itu, Eric pun berharap dalam
penggantian alat-alat yang sudah rusak
dapat dilakukan dengan lebih cepat. Alat-
alat taekwondo kan ada umurnya. Tidak
mungkin beli hanya sekali. Kalau rusak, kita
perlu beli lagi dan proses pembelian ini yang
harusnya ditingkatkan agar lebih efisien, tutur
mahasiswa DKV 2012 ini.
Edited by Desy Hartini
UKM TAEKWONDO:
Sudahkah Kampus Memberi Fasilitas yang Cukup?
Phot
o so
urce
: per
sona
l doc
. (Fa
hkriy
D.)
By Danielisa Putriadita
-
// 21
BERDIRI pada 2008 lalu, UKM Basket mulai melebarkan sayapnya dalam memenangkan
berbagai sparing dan kejuaraan basket.
Mengusung nama UMN Lions, UKM ini pun
terbagi atas dua, yakni Basket Putra dan Putri.
Lelah dan keringat yang tak sia-sia nyatanya
membawa mereka menuju kejuaraan. UKM
ini pernah berhasil menjadi Runner Up dalam
pertandingan di Swiss German University dan
Prasetya Mulya.
Sayang seribu sayang, kekecewaan harus
dirasakan seluruh anggota UMN Lions. Selama
satu semester ke depan, UKM ini terpaksa
dibekukan pihak kampus. Pasalnya, UMN Lions
diduga menyalahgunakan uang yang diberikan
oleh pihak kampus.
Kata pihak kampus, ada yang meminta uang
reimburse ke mereka. Padahal, dari kami justru
tidak ada yang minta dana, kadang pula kami
iuran untuk pembiayaan dana tersebut, ujar
Shilton, ketua UMN Lions.
Lagi, Purek III Bidang Kemahasiswaan, Hira
Meidia pun angkat bicara. Hira menemukan
beberapa bukti jika UMN Lions memang
menggunakan uang dengan tidak sesuai.
Tepatnya setelah empat bulan pelanggaran ini
terjadi, Hira pun langsung mengeksekusinya.
Hal ini memang bukan hanya sekali saja
terjadi. Sudah beberapa kali dan mulanya
saya diamkan. Saya merasa mahasiswa tidak
bertindak sebagai seseorang yang berintegritas
tinggi. Selain menyalahgunakan uang, mereka
juga menyalahgunakan kepercayan yang saya
berikan, ujar Hira tegas.
Setelah enam bulan, masa pembekuan
akan dihapus dan UMN Lions diperbolehkan
melakukan kegiatan kembali. Pembekuan ini
bertujuan sebagai pembelajaran agar masing-
masing UKM bertanggung jawab penuh akan
dana yang sudah diberikan pihak kampus
sendiri.
Harapan saya memang saya mau ke
depannya mahasiswa menjadi lebih jujur
dan tentunya memiliki integritas yang tinggi.
Kejujuran dan integritas itu penting, itu saja,
tutupnya.
Edited by Desy Hartini
DIDUGA MENYELEWENG UANG, UMN LIONS DIBEKUKAN
Phot
o so
urce
: per
sona
l doc
. / L
iga
Mah
asis
wa
By Silsa Dea Suryana
-
//22
BUTUH ketangkasan dan banyak pemikiran. Itulah dua hal penting yang patut dimiliki oleh
para pemain softball, salah satu olahraga asal
Amerika Serikat. Tak perlu repot jika ingin
bermain softball sebab UMN punya UKM
Ultimate Softball Team.
Berdiri pada November 2011 lalu, kala itu
Softball UMN hanya sebatas komunitas semata
yang menyatukan setiap mahasiswa pada minat
olahraga yang sama. Namun, lantaran syarat
yang sudah berhasil dipenuhi, maka UMN pun
meresmikan Komunitas Softball sebagai salah
satu UKM bidang olahraga.
Namun, Ultimate Softball Team kali ini
terbilang masih kalah bersaing dengan UKM
olahraga lainnya, seperti futsal, basket, dan
taekwondo. Selain itu, beragam hambatan
kerap dialami oleh UKM Softball. Menurut
Ketua Ultimate Softball Team, Bernardus
Andrian, minimnya peralatan dan tidak adanya
fasilitas lapangan di kampus menjadi salah
dua permasalahan yang dihadapi. Selain itu, ia
mengungkapkan jika keterbatasan dan kesulitan
dalam mencari turnamen softball juga menjadi
masalah.
Lombanya tuh susah, karena softball
memang jarang di Indonesia, jadi sulit untuk
mencarinya, ungkap mahasiswa Jurnalistik
2011 ini.
Tapi, hal itu justru tak membuat UKM Softball
minim prestasi. Hambatan yang ada pun tak
lantas dijadikan alasan untuk mengharumkan
nama organisasi maupun kampus. Hal ini
terbukti dengan pencapaian prestasi yang luar
biasa. Pada 2011 lalu, UKM Softball meraih Juara
III dalam Altras Cup.
Selain itu, belum lama ini tim softball putri
kembali meraih Juara II tingkat Nasional
dalam kejuaraan Cobra Cup pada 9-11 Mei
2014 di Senayan. Tak hanya itu, yang lebih
membanggakan adalah dua anggota Ultimate
Softball Team rutin dipanggil oleh pemerintah
Kota Tangerang Selatan untuk mengikuti
kejuaraan. Hal itu semakin menambah daftar
prestasi dan menjadi bukti bahwa di tengah
persoalan yang dihadapi, Softball UMN
menunjukkan komitmennya untuk tetap
berprestasi.
Edited by Desy Hartini
SOFTBALL UMN
Ultimate Softball Team Kalah Saing?By Ricky Dermawan
Phot
o by
per
sona
l doc
.
-
// 23
SENIN malam itu, belasan mahasiswa terlihat bergerak meroda ke kiri dan kanan. Tak henti-
hentinya sekelompok orang yang didominasi
oleh laki-laki itu beraksi. Gerakan menyerang,
menghindar, dan mengelak pun mengusai
seperempat Lobby. Rupanya, mereka tengah
melakukan kegiatan rutin, yakni capoeira.
Ini adalah salah satu olahraga bela diri
tradisional asal Brazil yang tengah digandrungi
banyak orang. Sebagai wujud pemenuhan minat
mahasiswa, akhirnya didirikanlah UKM Capoeira
pada 2010 lalu.
Memang, tak sedikit UKM yang memiliki
hambatan dalam perkembangannya. Ketua
Capoeira, Felix Tanumijaya menjelaskan jika
UKM ini kurang diperhatikan kampus. Hal
tersebut diungkapkannya lewat pengajuan
fasilitas musik yang digunakan oleh Capoeira
UMN.
Waktu itu, kita sempat mengajukan list
fasilitas yang diperlukan bagi Capoeira, tapi
sampai sekarang tidak ada respon dari pihak
kampus, ujar Felix.
Hal ini pun disampaikan pula oleh mantan
ketua Capoeira UMN, Benedictus Seno. Ia
mengungkapkan jika Capoeira UMN juga tidak
dapat mengajukan dana untuk fasilitas lantaran
dianggap tidak berkontribusi dan berprestasi.
Lantas, haruskah berprestasi terlebih dahulu
bila ingin dibiayai kampus?
Memang capoeira jarang ada perlombaan,
hanya penampilan saja. Tetapi, justru capoeira
sudah cukup berkontribusi dalam berbagai
acara di UMN, ujar mahasiswa Akuntansi ini.
Ketiadaan dana membuat setiap anggota
capoeira harus membayar pelatih sebesar 150
ribu setiap bulannya. Lantas, apakah jutaan
rupiah harus dikeluarkan per tahunnya hanya
untuk berolahraga?
Saat ditemui di gedung Rektorat, Purek
III Bidang Kemahasiswaan, Hira Meidia
mengungkapkan jika Capoeira bukan salah satu
UKM di UMN. Mereka berasal dari salah satu
perguruan dan memang meminjam tempat di
kampus secara gratis. Jadi, kami pihak kampus
memang tidak memberikan dana untuk mereka,
apalagi bayar pelatihnya. Namun, justru mereka
malah menarik uang dari anak-anak. Nggak
boleh itu sebenarnya, tukasnya.
Hira menambahkan, jika Capoeira tampil
atas nama UMN, maka pihak kampus akan
memberi honor. Ia pun mengaku akan segera
menyelesaikan masalah ini sampai clear.
Edited by Desy Hartini
UKM Capoeira Butuh Perhatian
By Silsa Dea Suryana
Phot
o by
Mic
hael
And
rew
-
//24
MALAM itu, beberapa mahasiswa terlihat memadati lapangan. Dua orang mahasiswa
tengah berjaga di depan gawang masing-masing,
sisanya menyebar ke seluruh penjuru lapangan.
Para pemain di lapangan saling mengoper
bola dari satu orang ke orang lainnya. Tak
lama berselang, terdengar teriakan kencang,
GOOOLLL!!! Sorak-sorai para mahasiswa
terdengar saling bersahutan. Rupanya, salah
satu UKM tengah mengadakan latihan futsal di
lapangan UMN.
Namun, di balik kesenangan para anggota
UKM Futsal, mereka justru mengeluhkan
kecemasan akan organisasinya itu. Pasalnya,
diberlakukannya peraturan baru, yakni
pelarangan UKM dalam membuat lomba atau
kejuaraan yang berhubungan langsung dengan
kegiatan yang dijalani.
Aturan tersebut pun dianggap membatasi
UKM Futsal untuk melebarkan sayap dan
mengharumkan nama kampus di luar. Padahal,
UKM yang terbentuk pada 2008 lalu berharap
jika organisasinya tidak hanya menjadi tamu
dalam kejuaraan yang diadakan kampus lain.
Namun, dapat menjadi tuan rumah dan ikut
mempromosikan UMN ke luar kampus.
Kita rasa hal itu sangat membatasi UKM Futsal
UKM FUTSAL
Harap-harap Cemas!By Ricky Dermawan
ini untuk semakin berkembang ke depannya,
ujar Ketua UKM Futsal, Krisna Putra Surya.
Ignatius Widhi Ryandika selaku Koordinator
Divisi Olahraga Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) mengatakan, kebijakan pelarangan
kampus tersebut dilakukan untuk membiarkan
UKM lebih fokus.
Bukannya pihak kampus melarang, tetapi
kampus justru ingin UKM Futsal ini berprestasi
dahulu. Jadi, memang UKM ini diimbau untuk
aktif mengikuti kejuaraan di luar kampus.
Setelah cukup berpengalaman dan berprestasi,
bukan tidak mungkin peraturan tersebut
ditarik kembali dan UKM diperbolehkan untuk
membuat kejuaraan, ujar Ryandika.
Di sisi lain, para anggota UKM Futsal pun juga
mengeluhkan buruknya lapangan yang ada.
Memang, garis yang tak jelas terlihat dan buruknya
kualitas semen lapangan dirasa sangat mengganggu
ketika latihan. Kendati demikian, pihak kampus
mengaku akan segera memperbaikinya.
Tenang saja, kami pihak kampus memang akan
segera memperbaiki fasilitas kampus, termasuk
salah satunya lapangan futsal dan basket, ujar
Sudarman Sutanto, Staff Engineer UMN.
Edited by Desy Hartini
Phot
o by
Per
sona
l doc
.
-
// 25
scholarshipspeech
Masih Adakah Beasiswa Olahraga UMN?
By Desy Hartini
Illustration by Yulio Darmawan
BERDASARKAN Surat Keputusan Rektor Nomor 18, UMN akan memberikan beasiswa olahraga berupa pemotongan biaya Satuan Kredit Semester (SKS) dengan range berbeda-beda. Untuk mahasiswa yang meraih juara tingkat nasional, akan diberikan potongan sebesar 70%. Sementara, mahasiswa dengan juara tingkat internasional mendapat potongan 50%. Potongan 100% full akan diberikan bagi mahasiswa dengan kejuaraan se-Asean/setingkatnya.
Definisi untuk dapat beasiswa harus nasional
dan internasional. Namun, definisi nasional
itu beda-beda. Misalnya, ikut lomba dalam 8 kota atau lebih. Nah, itu bisa dikatakan definisi
nasional. Jadi, memang tergantung kejuaraan atau perlombaan yang diikuti mahasiswa. Kalau cuma lomba dalam tiga perguruan tinggi atau tiga kota, ya itu nggak bisa, ujar Hira Meidia, Purek III Bidang Kemahasiswaan.
-
//26
Alasan beasiswa non-akademik hanya
diterapkan dalam tingkat-tingkat tersebut
lantaran UMN tidak ingin beasiswa yang
diberikan terkesan percuma dan sia-sia saja.
Ya, malu-maluin jika memberikan beasiswa
bagi mahasiswa-mahasiswa yang memang
berprestasi di UMN sendiri. Masa kita yang
mengadakan, kita pula yang memberikan
beasiswa. Malu sama kampus lain, tambahnya.
Adapun tujuan diberlakukannya beasiswa
non-akademik, yakni mendorong mahasiswa
untuk tidak hanya aktif dalam bidang akademik
saja, tetapi juga non-akademik. Di sisi lain, pihak
kampus juga ingin para mahasiswa dianggap
dan dipandang pula oleh pihak luar. Sesuai
dengan misinya dalam menghasilkan mahasiswa
unggulan, maka pihak kampus juga bermaksud
semakin meningkatkan reputasi UMN itu sendiri.
Jadi, memang mahasiswa itu bukan cuma
diakui sama pihak kampus saja. Namun,
pemerintah maupun kementerian pendidikan
juga mengakui kalian dengan adanya prestasi
yang didapat, ucap Hira.
Dengan adanya beasiswa ini tentu juga
semakin mendorong mahasiswa untuk ikut
mengembangkan skill yang dimiliki. Selain
itu, apa sih yang didapat pihak UMN? Ya, kami
hanya merasa bangga dengan prestasi yang
didapat oleh mahasiswa-mahasiswa kami ini.
Hanya itu, tambah Hira.
Tak hanya itu, beasiswa non-akademik
rupanya berpengaruh pula pada bidang
akademik. Apabila terdapat lima mahasiswa
yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) 4.0, maka pihak kampus akan memilih
mahasiswa yang memang juga berprestasi di
bidang lain, misal olahraga, sains, maupun seni.
Adapun cara memperoleh beasiswa
non-akademik, yakni mulanya mahasiswa
mengajukannya dengan membawa bukti
sertifikat lomba kepada bidang kemahasiswaan.
Setelah itu dilakukan validasi untuk diserahkan
dan disetujui oleh Rektorat II dan III.
Namun, beasiswa olahraga ini tidak akan
berlaku bagi mahasiswa yang memang tidak
mengajukannya sendiri. Toh, jika mereka
menang dalam sebuah kejuaraan tapi tidak
bilang, UMN tidak akan mengetahuinya, ujar
Irman Fauzi Saputra, Bidang Kemahasiswaan.
Beasiswa pun hanya berlaku untuk satu
periode saja. Misal, jika mahasiswa mengajukan
beasiswa pada semester enam, maka ia akan
mendapatkannya pada semester tujuh.
Memang, Hira pun mengakui jika publikasi
akan beasiswa ini masih tergolong kurang.
Nah, untuk publikasi, saya benar-benar minta
maaf. Memang publikasi yang dilakukan oleh
pihak kampus kurang, bahkan memang tidak
ada, katanya.
Salah satu contohnya adalah mahasiswi
Jurnalistik 2011, Deonisia Arlinta. Ia
mengungkapkan jika dirinya tidak tahu sama
sekali mengenai beasiswa non-akademik yang
diberlakukan di UMN.
Oh ya, ada beasiswa olahraga? Gue baru tahu
sekarang tuh (semester 6) selama kuliah di sini,
aku Deonisia.
Lantaran kurangnya sosialisasi, maka
sejauh ini hanya satu mahasiswi yang berhasil
memperoleh beasiswa non-akademik bidang
olahraga, pada 2011 lalu. Ialah Sherly Yunita,
mahasiswi Public Relations 2009 yang berhasil
mengikuti kejuaraan renang tingkat nasional.
Hira mengungkapkan jika dirinya akan
membicarakan masalah publikasi beasiswa
non-akademik dengan pihak rektorat dan
bagian kemahasiswaan lainnya. Hal ini untuk
meningkatkan keaktifan para mahasiswa di
luar akademik. Selain itu, tentu akan semakin
banyak mahasiswa yang mengharumkan nama
almamaternya sendiri.
Edited by Sintia Astarina
-
// 27
RASA cinta terhadap tanah air dapat diwujudkan lewat beragam hal, salah satunya
karya seni. Maka dari itu, dengan mengangkat
tema Arthesign, Ultigraph kembali hadir
sebagai wadah kreativitas dan apresiasi karya-
karya visual/gambar bagi mahasiswa DKV.
Selama empat hari, pada 5-8 Mei 2014,
beragam hasil karya mahasiswa DKV 2011-2013
memadati Lobby UMN. Mulai dari 2D Character
Design, 3D Modeling, Traditional Painting,
Illustration, dan Digital Painting dipajang dengan
tata letak apik sehingga menarik untuk dilihat.
Rupanya, karya-karya tersebut memiliki arti dan
sudut pandang tersendiri bagi pembuatnya.
Karya budaya tidak sebatas ukiran dan motif
batik, tetapi karya-karya di pameran ini memiliki
konsep budaya dari sudut pandang mereka
sendiri, ujar Meilina Lim, Ketua Ultigraph 3.0.
Pameran Ultigraph 3.0 pun memiliki antusias
yang tinggi dari universitas lain se-Jabodetabek
dan Bandung, seperti Universitas Tarumanegara
(Untar), Universitas Pelita Harapan (UPH),
Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera,
Universitas Mercubuana, dan Institut Teknologi
Bandung (ITB).
Banyak yang mengirimkan karyanya, tetapi dari
120 karya yang didaftarkan, karya yang diterima
untuk pameran sekitar 106 karya, ujar Meilina.
Tak hanya pameran, diadakan pula lomba
fotografi, animasi, dan branding yang terbuka
untuk mahasiswa dan siswa SMA/K. Beragam
seminar dengan pembicara berkompeten pun
turut diselenggarakan dalam acara tahunan
mahasiswa DKV.
Bahkan, ada beberapa nama yang sudah
dikenal di dunia internasional, seperti Sunny
Gho, Illustrator dalam marvel DC Comics. Adapula
Sandhy Karman, desainer poster grafis yang kerap
berpartisipasi dalam berbagai pameran di luar
negeri. Sakti Makki, pendiri perusahan branding
MakkiMakki dengan cabang di beberapa negara
dan Eric Widjaja, pendiri ThinkingroomInc.com
juga turut memberikan materi terkait seni desain.
Acara Ultigraph tahun ini keren. Mulai
dari pameran, pembicara hingga seminarnya
juga keren dan bermanfaat bagi mahasiswa,
khususnya Jurusan Seni Desain, ujar Stefanus
Randy Bagas, mahasiswa Desain Grafis 2011.
Melalui Ultigraph 3.0, mahasiswa Seni dan
Desain diharapkan menjadi lebih terbuka untuk
menjalin relasi baik dengan dunia luar. Selain
mendapatkan pendidikan baru, mahasiswa juga
dapat semakin meningkatkan jiwa berkompetisi,
baik di dalam maupun di luar universitas.
Edited by Desy Hartini
Ultigraph 3.0
Rasa NasionalismeBy Oktyfany
Phot
o By
Den
nis
Tum
iwa
-
//28
TERBENDUNGNYA kebebasan jurnalis oleh kepentingan-kepentingan individu tertentu yang menjadi pemilik media merupakan momok yang harus dihadapi oleh dunia Jurnalistik saat ini.
Inilah yang menjadikan mahasiswa Jurnalistik
UMN menyelenggarakan Communication Press
(Commpress) 2014 di mana mahasiswa dapat
mengekspresikan diri lewat foto, tulisan, dan video.
Mengusung tema Kemanakah Ekspresiku?,
Commpress 2014 diselenggarakan pada 23 - 30
April 2014. Tak hanya memamerkan hasil karya,
diadakan pula beragam seminar dan workshop
oleh pembicara berkompeten. Di akhir acara pun
turut diselenggarakan Young Journalist Awards
(YJA), malam penganugerahan karya Jurnalistik.
Akan tetapi, minat mahasiswa UMN sendiri
masih terbilang rendah untuk mengikuti
serangkaian acara Commpress. Ketua
Panitia Commpress 2014 Gisela Niken
Kusumawardhani pun memaklumi hal tersebut,
Memang kita juga tidak bisa memaksa, sifat-
sifat mahasiswa UMN berbeda-beda, ujar
Niken.
Acara ini pun turut dimeriahkan oleh
penampilan ciamik dari Lakepri Band, Rupins
Project, dan Seven Beat Squad. Dengan diselingi
pembacaan puisi, nuansa jurnalisme di dalam
Function Hall malam itu bahkan menjadi lebih
terasa. Yang ditunggu-tunggu, penampilan
musik spesial dari Payung Teduh seolah menjadi
penutup manis perhelatan tahunan yang selalu
diadakan dengan konsep berbeda ini. Semua
penonton malam itu tampak bernyanyi dengan
senang. Tepuk tangan meriah terdengar riuh
rendah di setiap sudut ruangan.
Seusai Compress 2014 digelar, Niken
menambahkan jika dirinya merasa puas
akan terselenggaranya acara ini. Menurut
saya, Commpress lebih baik dibanding tahun
sebelumnya, Commpress lebih banyak dikenal.
Saya memang berharap orang-orang dapat
aware dengan acara ini, tutupnya.
Edited by Desy Hartini
LEWAT KOMIK, CIPTAKAN
KARYA CIAMIKBy Johanes Hutabarat
PHO
TO BY M
ICHAEL AN
DREW
Commpress 2014Menyengat Kesadaran Jurnalis MudaBy Erwanto Khusuma
Phot
o By
Nat
anae
l Wal
uya
-
// 29
Communication Festival 2014
Menanamkan Bhinneka Tunggal Ika pada MahasiswaBy Erwanto Khusuma
Walaupun kita banyak perbedaan, tapi kita
tetap bersatu. Itulah nasionalisme. Walaupun kita
berbeda warna kulit, ras, suku, bahasa, daerah tapi
kita tetap bersatu karena kita bernaung di bawah
nasionalisme, Indonesia. Barry Likumahuwa.
TUJUANNYA sederhana, untuk meningkatkan rasa nasionalisme serta pematangan diri
bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi UMN agar
lebih mengenal dunia kerja. Maka, Ikatan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi atau Im Kom
pun menyelenggarakan acara bertajuk
Communication Festival (Commfest) 2014.
Acara tahunan ini diisi dengan perlombaan,
workshop, dan seminar yang selama lima hari,
pada 19-23 Mei 2014. Bertema Anggakara:
Muda Berani Berkarya, David Mario selaku ketua
Commfest 2014 mengatakan jika dirinya dan
panitia ingin meningkatkan kesadaran mehasiswa
terhadap rasa berani, kepahlawanan, dan
kompetensi mahasiswa Ilmu Komunikasi UMN.
Anggkara kita ambil dari bahasa Sanskerta
yang berarti pahlawan, keberanian. Di sini kita
memang ingin mengembangkan kompetensi
mahasiswa Ilkom UMN, ucapnya.
David juga menekankan keterkaitan acara
dengan Tahun Pemilu di Indonesia. Baginya,
membangun kesadaran terhadap nasionalisme
penting bagi pemuda Indonesia. Selain itu,
kita juga ingin membangun awareness dan
nasionalisme pemuda Indonesia ini, khususnya
mahasiswa untuk lebih peduli lagi terhadap
Pemilu, ujar mahasiswa Public Relations
tersebut.
Salah satu bintang tamu dalam Malam Puncak
Commfest 2014, Barry Likumahuwa Project
(BLP) mengungkapkan pandangannya terhadap
nasionalisme. Walaupun kita banyak perbedaan,
tapi kita tetap bersatu. Itulah nasionalisme, ujar
Barry.
Barry yang merupakan bassist sekaligus pencetus
group band ini juga mengutarakan kekecewaannya
pada beberapa lapisan masyarakat yang mudah
terprovokasi pada isu-isu perbedaan. Kita gampang
banget dipecah belah sama konsep perbedaan,
akunya.
Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika seharusnya
menjadi tolok ukur dalam menjalani kehidupan
negara yang plural. Barry sendiri mengungkapkan
hal yang sama, dirinya yakin bahwa konsep
tersebut harus ditanamkan pada pikiran orang-
orang Indonesia.
Nasionalisme bukan lagi bicara soal per
individu tapi bagaimana kita punya tenggang
rasa dengan kondisi kita yang beda-beda,
tutupnya.
Edited by Desy Hartini
Phot
o By
Mic
hael
And
rew
-
//30
Kalau kamu pengin banget
karya grafis dan fotomu
masuk, ada tuh Galeri
Tugas dan Pojok Lensa
yang isinya foto-fotomu
karyamu. Ini dia caranya!
Kirimkan karyamu
dalam bentuk JPEG dengan
resolusi 1000, maksimal
300 pixel. Jangan lupa
sertakan caption , biodata,
dan foto pribadi.
Kirim ke gallery.ultimagz@
gmail.com dengan subjek:
Pojok Lensa atau Galeri
Tugas.
For more info:
@ultimagz,
Fan Page Ultimagz
Oktyfany S: 085282919619
MAU KARYA GRAFIS ATAU FOTOMU MASUK MAJALAH?
-
// 31
ANALISIS tajam mengurai laga sepak bola kerap kita saksikan di layar kaca. Data dan
wawasan yang luas menjadi senjata saat
bertugas sebagai komentator. Kusnaeni pun
bercerita bagaimana ia menjadi satu-satunya
wartawan Indonesia yang meliput kedatangan
Ronaldo de Lima ke InterMilan.
Mohammad Kusnaeni memulai kariernya
di bidang Jurnalistik sejak SMA. Ia menjadi
kolumnis olahraga di Pikiran Rakyat dengan
menggunakan nama Gilang Rumpaka. Karena
kalau waktu itu menggunakan nama saya,
mungkin akan sedikit menjadi masalah.
Mungkin ada orang yang tahu, wah ini masih
SMA, makanya sejak SMA, saya punya nama
samaran , jelas Kusnaeni. Pria kelahiran
Cirebon ini pun ingin pembaca cukup membaca
ulasan artikel tanpa melihat penulisnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang
kimia murni, ia lebih memilih berkarier sebagai
wartawan olahraga. Kusnaeni mulai bekerja
sebagai reporter di majalah Sepak Bola yang
penyebarannya terbatas. Tapi itu buat saya
fase transisi dari seorang kolumnis jadi seorang
wartawan, memahami bagaimana sebuah
Mohammad Kusnaeni:
industri pers dijalankan, tuturnya mantap.
Bagi Kusnaeni, menjadi wartawan olahraga
memiliki tantangan tersendiri. Dibuktikan
kemampuan kita, kecepatan kita, keandalan
kita, kecerdasan kita, kejelian kita melihat
angle peristwa yang menarik, jelas pria yang
pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian
Topskor ini.
Selama bekerja menjadi wartawan olahraga,
Kusnaeni meliput beberapa kejuaraan besar,
seperti Piala Eropa 2000 dan Thomas-Uber Cup.
Akan tetapi, baginya ada pengalaman yang
berkesan saat ia berada di kota Milan. Ronaldo
dibeli dari Barcelona ke InterMilan. Itu cuma
satu wartawan Indonesia yang meliput ke sana,
tukas Kusnaeni mengenang peristiwa beberapa
tahun silam.
Menikmati olaharaga, keyakinan akan
prospek ke depan profesi , dan kemauan untuk
terus belajar menjadi modal utama menurut
Kusnaeni. Hal tersebut yang membuat dirinya
menikmati pekerjaanya dan tetap bangga
sebagai wartawan olahraga.
Edited by Sintia Astarina
By Johannes Hutabarat
Phot
o by
Mon
ika
Dhi
ta
Modal Utama? Nikmati Olahraga!
SOSOK:
-
//32
MEMUTUSKAN untuk berhenti menjadi pemain sepak bola merupakan keputusan penting
bagi Ghassa Marcha yang telah memantikkan
pijarnya di dunia sepak bola sejak usia 8 tahun.
Meski telah mengurung mimpinya untuk
menjadi pemain sepak bola, lelaki pecinta
Juventus ini tetap merasa hadir di dunia
persepakbolaan lewat usaha yang ditekuni.
Tiga tahun sudah usaha King Jersey milik
mahasiswa UMN Jurusan Sinematografi 2011
ini dikembangkan. Berawal dari kesulitan
mendapatkan jersey di toko-toko olahraga
yang sesuai dari segi bahan, warna, dan harga
saat mengikuti sebuah liga amatir. Ide untuk
membuat usaha jersey dengan kualitas yang ia
dambakan pun muncul.
Awalnya, lelaki kelahiran 22 Maret 1993 ini
menempuh pendidikan sepak bola di SSB Villa
2000. Sejak itu, ia mulai banyak meraih prestasi
dalam pertandingan tingkat daerah hingga
nasional.
Saat Danone Nation Cup 2005, seperti
mimpi, anak kelas 6 SD bisa memiliki
kesempatan untuk ke Prancis dan bertemu
Zidane, walau kami kalah dan hanya bisa
berada di posisi empat, ujarnya.
Sama halnya mencetak gol di lapangan
hijau, baginya untuk meraih kesuksesan harus
memiliki motivasi kuat. Raih cita-cita dengan
sekuat tenaga dan berani mengambil resiko
dalam mencapainya.
Tim sepak bola atau futsal dari sekolah,
perkantoran, liga amatir, dan semipro memang
merupakan targetnya dalam bisnis ini. Namun
di antaranya, ada beberapa konsumen yang
paling berkesan.
Salah satu pemain Indonesia yang bermain
di CS Vise Belgia. Karena harga jersey di sana
terlalu mahal, ia berusaha mencari jalan
keluar agar bisa membawa buah tangan untuk
para fans di kampung halamannya. Lalu, ia
menghubungi saya agar dibuat mirip dengan
jersey asli CS Vise. Setelah dibagikan, fans di
kampung halamannya yakin jersey tersebut
berasal dari Belgia, ujar Ghassa.
Berkembangnya usaha ini membuatnya tidak
perlu lagi meminta uang kepada orang tua. Ia
pun saat ini sedang menyiapkan pembukaan
toko alat olahraga sebagai physical store dari
usahanya tersebut.
Edited by Sintia Astarina
Phot
o by
Kev
in G
unad
jaja
Gassa Marcha:
Meraih Gol di Luar Lapangan HijauBy Ghina Ghaliya
-
// 33
CHEERS!Ini bukanlah momen ketika kita mengangkat
gelas tinggi-tinggi dan bersulang bersama.
Ini adalah sebuah olahraga modern yang
berkembang pesat hingga memikat hati para
pelakunya. Fransiska Melinda, salah satunya.
Menariknya, cheers yang merupakan
kepanjangan dari cheerleading ini mampu
merepresentasikan olahraga internasional yang
banyak digandrungi di Indonesia masa kini.
Sejak kecil, mahasiswi Jurusan Jurnalistik
2011 ini memang sudah gemar menari. Saat
SMA, ia pun membuat sebuah tim cheerleaders
di sekolahnya. Tujuannya, hanya sekadar ingin
membentuk sebuah tim yang bagus dan rapi.
Menang atau kalah seolah bukan masalah.
Dari kegemarannya ini, bahkan perempuan
kelahiran Jakarta, 6 Mei 1993 ini sudah
mendapat dua piala nasional sebagai Juara II
Tim Umum dan Juara III Group Style Uniques.
Ia pun juga bergabung dalam Indonesian
Cheerleading Community (ICC) dan mengikuti
perlombaan cheers di Thailand yang bernama
Asia Thailand Cheerleading International (ATCI)
pada 2012 lalu.
Tidak mengecewakan, ia dan timnya berhasil
menyabet Juara IV dan mengalahkan tujuh
negara lainnya. Bangga banget karena gue
bawa nama Indonesia, tapi deg-degannya luar
biasa! ujarnya sambil tersenyum.
Meski sudah dikenal masyarakat, Melinda
menyayangkan pemerintah yang kurang
aware. Cheers harus diakui karena merupakan
olahraga yang sehat dan positif, tukasnya.
Baru-baru ini, Melinda bersama timnya sempat
muncul di NET TV dalam program The Comment
untuk mengenalkan kepada masyarakat apakah
cheers itu.
Melihat hal itu, ia juga berharap agar
cheerleading Indonesia bisa berkembang,
bahkan bisa populer hingga ke luar negeri. Gue
pengen nanti ada yang bilang, Wah, Indonesia
ternyata cheers-nya bagus ya, jelasnya.
Kini, Melinda menjadi pelatih cheers di SMA 1
Tangerang dan salah satu tim umum di Jakarta.
Dua piala sudah diraih oleh anak didiknya di
Tangerang dan satu piala oleh tim di Jakarta.
Lantas, sampai kapan perempuan ini mencintai
passion-nya?
Gue pengin tetep nge-cheers sampai gue
benar-benar nggak bisa cheers lagi, tutupnya.
Edited by Sintia Astarina
By Lani Diana
Lewat Cheers, Bangga Bawa
Nama Indonesia
Fransiska Melinda:Ph
oto
by M
icha
el A
ndre
w
-
//34
DI LUAR kegiatan sehari-harinya sebagai mahasiswi Public Relations, ia memilki
kemampuan di bidang non akademik. Melalui
bakatnya dalam seni bela diri, perempuan
berprestasi ini membawa nama kampus dalam
laga. Baginya, fokus akan hal yang dijalani
merupakan kunci untuk menggapai prestasi.
Windyanarti Presta memang menyukai
dunia olahraga. Beberapa cabang olahraga ia
geluti sejak SMA, seperti renang, basket, dan
taekwondo. Saat menduduki bangku kuliah,
Windy kembali menantang dirinya untuk ikut
kejuaraan taekwondo. Tak disangka, medali
emas dan perak berhasil diboyongnya.
Tercatat, ia pernah menyabet Juara I POP Cup
Cabang Taekwondo Tingkat Kabupaten Bogor.,
Juara II PORKAB Cabang Taekwondo Kabupaten
Bogor, Juara I Valentino Cup Cabang Taekwondo
se-Jakarta Barat, dan Juara II Dulidu Cup Cabang
Taekwondo se-Tangerang.
Beruntung, perempuan kelahiran Bogor, 8
Mei 1992 ini merasakan dukungan kampus
bagi organiasasi taekwondo. Terlebih setelah
berbagai prestasi sudah mulai diraih.
Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi
dan atlet, perempuan berhijab ini mengaku,
jadwal kuliah dan kegiatan keolahragaan
pernah berbenturan. Pernah ia terpaksa harus
meninggalkan kelas.
Dalam meningkatkan kemampuan dan
meraih tingkat sabuk yang lebih tinggi,
Windy juga rajin mengikuti kejuaraan. Hal ini
dilakukannya demi menguji diri supaya tingkat
sabuk bukan sebatas lambang, melainkan
menunjukkan kemampuan yang bertambah
seiring diperolehnya prestasi. Dalam mencapai
prestasi, penyuka fotografi ini berpendapat
bahwa kita harus fokus dengan apa yang
dikerjakan.
Harus fokus, harus serius, harus punya
target, jadi apa yang dikerjakan nggak sia-sia,
kata mahasisiwi angkatan 2010 tersebut.
Saat memasuki masa-masa akhir kuliah,
persiapan skripsi juga dirasanya menyita waktu
kesenangannya dalam berolahraga.
Ada sih niat untuk latihan (taekwondo) lagi,
tapi berhubung skripsi, belum bisa dilanjutkan
lagi, akunya. UKM Taekwondo sempat
menawari Windy untuk kembali berlatih.
Tampak keinginannnya untuk mencapai target
yang lebih tinggi menunggunya di depan mata.
Edited by Sintia Astarina
Windyanarti Presta:
Tingkat Sabuk Bukanlah Sebatas LambangByJohanes Hutabarat Ph
oto
by K
evin
Gun
adja
ja
-
// 35
MENCICIPI perjalanan menuju atap tertinggi Pulau Jawa menjadi petualangan tak terlupakan.
Gunung Semeru seakan menjadi saksi bisu
para pendaki yang haus tantangan! Gunung ini
pun masuk dalam wilayah administrasi kota
Lumajang dan Malang.
WISATA:
Ada Surga di Atap Tertinggi Pulau JawaBy Ricky Dermawan
-
//36
Biasanya, pendaki lebih memilih untuk
mendaki melalui Ranu Pani yang berada di
wilayah Malang. Untuk menuju kota Malang
bisa dicapai dengan menggunakan bus, kereta,
ataupun pesawat. Namun, kebanyakan pendaki
lebih memilih menggunakan mode transportasi
kereta api dengan pertimbangan lebih murah.
Di sisi yang bersebelahan, kita pun juga bisa
menikmati momen berpetualang.
Dana yang dihabiskan pun tak terlalu besar,
hanya sekitar Rp100.000 dengan rincian harga
tiket kereta Jakarta-Malang Rp65.000, Terminal
Arjosari (Malang) - Pasar Tumpang Rp10.000,
dan Pasar Tumpang-Ranu Pani Rp30.000.
Sesampainya di Ranu Pani, kita diwajibkan
membayar retribusi masuk sebesar Rp37.500
per orang. Awalnya, jalur yang dilalui terbilang
landau. Pendaki harus menyusuri bukit yang
didominasi oleh tumbuhan alang-alang. Di sana,
banyak terdapat ranting yang menggantung dan
pohon tumbang.
Usai berjalan sekitar dua jam melintasi lereng
bukit yang juga ditumbuhi bunga edelweis, kita
akan tiba di Pos Watu Rejeng. Bisa kita lihat
pemandangan indah ke arah bukit dan lembah
yang terhampar, yang juga ditumbuhi pohon
cemara dan pinus. Dari Watu Rejeng, diperlukan
waktu sekitar tiga jam untuk menuju Ranu
Kumbolo. Setelah sampai di Ranu Pani, biasanya
para pendaki mendirikan tenda di tempat yang
terkenal indah sekali ini. Danau yang bersih dan
pemandangan menakjubkan seakan menjadi
eye treatment tersendiri bagi para pendaki.
Terlebih ketika pagi menjelang, matahari mulai
muncul dari peraduannya di balik bukit.
Perjalanan berlanjut. Dari Ranu Kumbolo
kita harus melewati tanjakkan cinta yang cukup
curam dan panjang. Saat di tanjakan cinta,
Ranu Kumbolo terlihat menawan dengan
pemandangan danau dan jajaran tenda
para pendaki. Tak cukup sampai di situ, kita
akan dibuat takjub oleh megahnya gunung
yang disebut sebagai tempat para dewa ini.
Selanjutnya, mata kita dimanjakan oleh oro-
oro ombo di mana terdapat hamparan padang
savana dengan bunga lavender yang tumbuh di
hutan. Seolah tak ada kata sifat lain yang lebih
pas untuk menggambarkannya, selain cantik.
Setelah itu kita melewati cemoro kandang,
yaitu hutan yang dipenuhi pohon cemara
sebelum akhirnya sampai di Kalimati.
Sayangnya, perjalanan harus terhenti karena
pendakian menuju puncak biasanya dilakukan
saat dini hari dengan maksud agar sampai di
puncak sebelum siang hari. Di atas jam tersebut
area puncak Semeru sudah harus dikosongkan
karena adanya gas beracun.
Dari Kalimati, biasanya kita akan memulai
summit attack menuju Puncak Mahameru
-
// 37
sekitar pukul satu pagi. Kita harus melalui
hutan cemara dan jalan berpasir selama enam
jam dengan keadaan jalan yang terjal. Berhati-
hatilah, sebab di sini tantangannya! Di sinilah
perjuangan yang sebenarnya dihadapi para
pendaki untuk melihat surga di dataran tertinggi
Pulau Jawa.
Suhu yang dingin seakan menjadi tantangan
lain yang harus dihadapi. Seolah, kita harus
menebaklan jaket dan merapatkannya ke
tubuh kita agar udara dingin tak semakin
menusuk tulang. Mata pun harus tetap fokus
pada jalanan yang tak rata. Namun, di sinilah
asyuiknya, pendakian yangterasa sulit akan
terbayar sudah ketika kita mencapai atapnya.
Akhirnya, seperti ada angin yang berdesir
perlahan di dalam hati ketika kedua kaki ini
berhasil menjejakki Puncak Mahameru. Seperti
ada syukur tiada tara yang membubung tinggi.
Ada banyak senyum lebar tanda takjub, yang
akan menghiasi wajah-wajah para pendaki yang
sebenarnya kelelahan.
Di Puncak Mahameru, akan terlihat kawah
yang disebut Jonggring Salok yang setiap 10-15
menit sekali menyemburkan batuan vulkani.
Semburan ini diawali wedus gembel (asap) yang
membumbung tinggi disertai suara gemuruh
memberikan sensasi luar biasa.
Suhu di Puncak Mahameru berkisar
antara 40-100 Celcius. Bahkan, pada puncak
musim kemarau, suhu bisa sampai minus
00 Celcius dan terdapat kristal-kristal es. Di
ketinggian 3.676 mdpl, para pendaki bisa
menikmati panorama kota Malang. Yang paling
menakjubkan adalah lautan awan tebal yang
lebih rendah dari telapak kaki kita. Ya, inilah
surga di tanah Jawa yang mendekatkan diri
kita terhadap Sang Pencipta. Jangan lupa,
sampaikan rasa syukur atas lelah yang kini
sudah terbayarkan.
Edited by Arnoldus K.
Phot
o by
Eka
Tjia
wi /
Map
ala
UM
N
-
//38
SEPENGGAL lirik di ataslah yang menjadi awal bagi RAN hingga bisa terpeleset dalam dunia
musik yang lebih serius. Ketika masih duduk di
bangku SMA, grup musik yang terdiri dari Rayi,
Asta, dan Nino ini didaftarkan untuk mengikuti
lomba festival cipta lagu oleh temannya.
Alhasil, lagi Pandangan Pertama tercipta. Lagu
inilah yang membawa mereka pada Dondy
RAN NGGAK CUMA BIKIN KITA MOVE ONBy Lani Diana, Firqha Andjani
Kurasa ku tlah jatuh cinta pada pandangan yang pertama, sulit bagiku untuk bisa berhenti mengagumi dirinya
Soedjono, produser yang mengirimkan demo
lagu pada salah satu label musik Indonesia.
Saat itu, Nino masih sangat awam dalam
hal bermusik dan Asta harus melanjutkan
studinya ke luar negeri. Hanya Rayi yang siap
untuk terjun dan mencicipi peluang dalam
bermusik. Melihat kesempatan yang mungkin
tidak akan datang dua kali, Rayi pun tidak
terjun sendirian.
Dari segala macam ketidaksiapan dan
kesiapan itu, yang jadi titik tengahnya adalah
kita merasa bahwa kesempatan itu nggak
datang dua kali, ucap Nino.
Seiring berjalannya waktu, grup musik
yang lahir pada 2006 ini telah menciptakan
empat album. Tidak ada perbedaan proses
ketika membuat album pertama hingga
yang keempat. Namun, ada sebuah makna
dan tujuan dari album terakhir mereka yang
bertajuk Hari Baru.
Phot
o by
Mic
hael
And
rew
MUSIK:
-
// 39
Kenapa kita angkat Hari Baru? Karena,
kita ingin memberikan semangat baru secara
universal dan album ini nggak cuma bicara
soal move on dari pacar aja. Kita menganggap
bikin album baru itu sebagai hadiah saja buat
kita, lanjut lelaki kelahiran 21 November 1987
itu.
Nyatanya, kehidupn sehari-harilah yang
menjadi sumber inspirasi dari lagu-lagu yang
ada di dalam album mereka. Prosesnya pun
tak bisa dikatakan rumit sebab lagu-lagu yang
diciptakan terilhami oleh banyak lagu yang
pernah mereka dengarkan.
Otomatis pasti terinspirasi dari lagu-lagu
yang pernah kita dengarkan sebelumnya. Lagu
kita tercipta dari penggabungan tiga kepala
dan kebetulan lagu-lagu yang kita dengarkan
itu beda-beda, jelas Asta.
Tak dimungkiri, ide yang beragam
kian membuat warna musik RAN sama
bervariasinya. Perbedaan itu yang bikin musik
RAN selalu kaya. Jenis musik R&B, Pop, Beat,
kita masukkan ke satu daerah, yaitu Pop, tapi
itu juga yang menjadi keunikan dari musik sih.
Musik itu bahasa, bahasa universal kalau kata
orang-orang, terang Nino.
Bagi RAN, paras bukanlah faktor penentu
agar masyarakat bisa mengenali dan mencintai
suatu karya musik. Kendati demikian, Rayi
tetap menyadari apabila dalam dunia musik
dibutuhkan dua aspek, yaitu audio dan visual.
Namun, RAN lebih memilih bergaya stylish
daripada bermodalkan tampang menarik.
Seperti kebanyakan musisi, grup musik di
bawah naungan Universal Musik Indonesia
ini ingin maju sebagai musisi internasional.
Harapan itu pun disertai keinginan untuk tetap
membawakan lagu dengan bahasa Indonesia
ketika mereka berkesempatan untuk go
international. Selama bahasa kita bisa
diterima sih. Walaupun mereka nggak ngerti
dan kita berharap bisa jadi bagian gerakan dari
itu, harap Rayi.
Ketiga lelaki yang bermodalkan semangat ini
nyatanya ingin dikenal hanya sebagai musisi
Indonesia. Bukan sebagai legenda atau musisi
ternama karena publik yang akan menentukan
musisi seperti apa yang melekat di dalam
tubuh RAN sendiri.
Maka, tak heran apabila RAN memiliki
pandangan yang berbeda tentang arti sebuah
musik. Musik itu seperti suplemen. Kita bisa
aja hidup, tapi kalau dengan musik kita bisa
hidup enak dan lebih sehat, ucap Rayi.
Musik salah satu yang buat hidup berwarna.
Tanpa musik tuh hidup hampa, seperti nggak
ada emosi, lanjut Asta.
Menurut gue, musik itu mesin waktu.
Dengan musik, kamu bisa tahu gambaran
zaman dulu seperti apa dan kamu punya bekal
untuk mengenang hari ini di masa depan. Kita
bertiga akan meninggal suatu saat nanti, tapi
setidaknya kita pernah buat sesuatu yang
nantinya bisa jadi kebanggaan, tutup Nino
sambil tersenyum.
Edited by Oktyfany Sembiring
MUSIK ITU SEPERTI SUPLEMEN. KITA BISA AJA HIDUP, TAPI KALAU DENGAN MUSIK KITA BISA HIDUP ENAK DAN LEBIH SEHAT.
-
//40
TEKNOLOGI BERKELAS ADA DI GOOGLE GLASS
TEKNOLOGI yang dikembangkan Google ini merupakan gadget modern berbentuk
kacamata yang mampu menampilkan
informasi serta fungsi layaknya smartphone
bebas genggam. Perangkat yang diperkirakan
akan dipasarkan secara luas mulai akhir
tahun ini, dikendalikan melalui sentuhan dan
perintah suara. Konsep yang diusung adalah
meletakkan layar monitor/ tablet/ smartphone
tepat di depan mata penggunanya.
Kacamata yang didesain untuk
mempermudah aktivitas manusia ini
memiliki manfaat, fungsi, dan fitur untuk
mengambil foto dan video. Hasilnya pun bisa
disebarluaskan melalui Google Plus atau
Google Hangout. Google Glass juga sangat
praktis dalam memberi petunjuk arah, baik
saat berkendara, maupun berjalan. Dengan
Kacamata tak lagi berfungsi untuk melihat. Lebih dari itu, kacamata
yang satu ini memiliki fungsi berlipat ganda. Ya, kehadiran
Google Glass dianggap sebagai salah satu terobosan teknologi di
era modern ini.
By Danielisa Putriadita
Phot
o so
urce
: ht
tp://
i.gzn
.jp/im
g/20
13/0
5/01
/goo
gleg
lass
-get
ting-
star
ted/
21.jp
ght
tp://
ww
w.fa
ber
nove
l.com
/wp
-con
tent
/upl
oads
/201
4/04
/652
db8b
e-28
006
445
439a
d587
d88
5c7a
b.jp
g
TEKNOLOGI:
-
// 41
dilengkapi perintah suara, perangkat ini ini
memudahkan penggunanya dalam mengirim
pesan dan menanyakan secara langsung,
seperti halnya saat searching di Google.
Menariknya lagi, Google Glass menyediakan
informasi-informasi umum seperti cuaca,
jadwal transportasi umum, dan lain
sebagainya.
Kacamata ini juga dilengkapi touchpad yang
terletak di sebelah kanan, berfungsi untuk
mengontrol penggunaan fitur dengan cara
menyentuh, menggesek, dan mengetuknya.
Untuk memaksimalkan fungsi, Goggle Glass
ditunjang dengan aplikasi yang dinamakan
Glassware. Ke depannya, Google mulai
membuka ruang bagi para developer pihak
ketiga untuk mengembangkan aplikasi lain di
Google Glass. Mulai dari aplikasi berita, note,
photo editor, hingga aplikasi untuk sharing ke
sosial media seperti Facebook dan Twitter.
Google Glass dalam Dunia OlahragaAsisten pelatih Atletico Madrid, German
Burgos nyatanya menjadi salah satu penikmat
teknologi anyar ini. Selama laga Primera Liga
kontra Getafe di Coliseum Alfonso Perez, ia tak
melepaskan kacamata ini dari kepalanya.
Federasi Sepak Bola Spanyol (LFP)
memutuskan Burgos sebagai orang pertama
yang memakai Google Glass untuk keperluan
sepak bola. Nyatanya, Goggle Glass sangat
membantu asisten pelatih satu ini untuk
melihat penguasaan bola, presentasi
pertahanan timmya, jumlah tendangan ke
gawang, serta akurasi umpan. Berbekal
informasi yang didapat melalui teknologi ini,
Burgos dapat menyusun strategi bagi timnya
di ruang ganti saat jeda pertandingan.
Aplikasi yang menggunakan sistem statistik
canggih itu bernama Mediacoach. Terbukti
membantu dalam menonton pertandingan
di lapangan sekaligus melihat statistik
pertandingan secara real time. Keunggulan lain
yang dapat dirasakan adalah dapat memiliki
semua informasi tentang tim sendiri maupun
tim lawan yang akan mereka hadapi sepanjang
musim.
Memang, penjualan Google Glass sudah
dilakukan sejak 15 April lalu di Amerika. Pada
saat peluncuran utama, pihak Google sudah
berupaya membidik kelompok di bidang
olahraga.
Melihat kecanggihan Google Glass, ternyata
terdapat dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan. Seperti yang dilansir Tempo,
Google Glass seolah seperti ancaman bagi
kemampuan kita untuk memproses segala
sesuatu seketika.
Leonardo Giusti, peneliti di MIT Mobile
Experience Lab mengatakan, Google Glasss
dapat merusak memori jangka panjang.
Akses yang instan terhadap informasi terkait,
tentang objek, tempat, atau orang akan
mengurangi kebutuhan untuk mengingat
informasi dalam perspektif jangka panjang.
Edited by Patric Rio Batubara
2012 Pengumuman Google Glass2013 Prototype Google Glass muncul2014 Mulai dipasarkan.
KISARAN HARGA 20 juta rupiahSISTEM OPERASI Android 4.4.2PROSESOR OMAP 4430, Dual CoreMEMORI INTERNAL 16 GBKONEKSI WiFi b/g, Bluetooth, MicroUSBKAMERA 5 MPVIDEO 720 P
Phot
o so
urce
: ht
tp://
i.gzn
.jp/im
g/20
13/0
5/01
/goo
gleg
lass
-get
ting-
star
ted/
21.jp
ght
tp://
ww
w.fa
ber
nove
l.com
/wp
-con
tent
/upl
oads
/201
4/04
/652
db8b
e-28
006
445
439a
d587
d88
5c7a
b.jp
g
-
//42
EVENT:
EUFORIA World Cup begitu terasa pada lirik lagu resmi Piala Dunia FIFA World Cup 2014
yang berjudul We Are One itu. Sesuai dengan
lirik lagunya, pesta sepak bola empat tahun
sekali yang diadakan pada 12 Juni hingga 13
Juli 2014 di Brasil ini mempertemukan berbagai
negara dari berbagai benua menjadi satu untuk
memperebutkan sebuah trophy.
Tahun ini, sebanyak 64 pertandingan akan
dihadapi oleh tim sepak bola nasional dari 32
negara yang telah lolos melalui persaingan
kualifikasi. Negeri Samba pun telah menyiapkan
12 stadion megah yang berada di 12 kota
berbeda. Di antaranya adalah stadion Arena
Corinthians yang berdiri di kota Sao Paolo.
Stadion berkapasitas 65.807 orang ini pun
menjadi stadion pembuka perhelatan sepak
bola dunia ini.
Piala Dunia FIFA World Cup 2014 yang
bermaskot Fuleco Armadillo ini pun memiliki
peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini, untuk pertama kalinya FIFA yang
dipimpin oleh Sepp Blatter menggunakan
Goal Line Technology, yakni pendeteksi garis
gawang. Dengan teknologi ini, jika bola sudah
sepenuhnya masuk ke dalam gawang, maka
alat ini akan langsung mendeteksi, kemudian
papan skor akan otomatis berubah. Teknologi
ini diciptakan oleh perusahaan asal Jerman,
GoalControl karena wasit kerap dibingungkan
dengan gol yang terlihat masuk. Namun,
sebenarnya masih di garis gawang.
Perkembangan teknologi juga mampu
membawa pengaruh pada pembuatan bola
Semarak Pesta Sepak Bola di Negeri SambaBy Ghina Ghaliya
EVENT:
-
// 43
resmi Piala Dunia 2014, Bracuza. Menurut
beberapa pemain bintang, Brazuca merupakan
bola yang ideal untuk digunakan dibanding
dengan Jabulani, bola yang digunakan pada
Piala Dunia sebelumnya di Afrika Selatan.
Kata Brazuca sendiri berarti Brazil. Nama
tersebut menggambarkan bagaimana dinamika
kehidupan rakyat Brasil.
Selain itu, setiap tahun hampir selalu ada
pendatang baru di turnamen FIFA World Cup. Di
tahun ini, pendatang baru itu ialah Bosnia and
Herzegovina. Perjalanan timnas negara pecahan
Yugoslavia dalam babak kualifikasi grup zona
Eropa untuk lolos ke piala dunia terbilang
mulus. Tim ini pun mengalahkan semua tim
yang ada termasuk tim tangguh Yunani dan
menjadi tim yang mencetak gol paling banyak
keempat setelah Jerman, Belanda, dan Inggris.
Di sisi lain, beberapa tim seperti Jerman,
Spanyol, dan Belanda masih menjadi tim
favorit yang dijagokan penonton. Spanyol yang
merupakan juara pada Piala Dunia sebelumnya
ini tergabung dalam grup B bersama Chile,
Australia, dan Belanda. Jerman tergabung dalam
grup G bersama Portugal, Ghana, dan Amerika
Serikat.
Adapun tim lain yang dijagokan oleh para
pengamat sepak bola. Tim Nasiobal Belgia
merupkan tim kuda hitam yang ditunggu karena
di dalamnya ada nama-nama seperti Romelu
Lukaku, Eden Hazard, Kevin Mirallas, Christian
Benteke, serta kiper Simon Mignolet, dan
Thibaut Courtois.
Untuk tim dari negara tuan rumah sendiri,
berdasarkan pengumuman daftar pemain
timnas negara yang paling banyak menjuarai
Piala Dunia ini, pelatih Luiz Felipe Scolari
tidak menyantumkan tiga nama pemain
veteran, yakni Robinho, Kaka, dan Ronaldinho.
Namun, pada Piala Dunia 2014 ini, Brasil
kembali dijagokan untuk meraih kejuaraan
bergengsi ini, walau mereka pernah mengalami
kegagalan sebagai tuan rumah pada Piala
Dunia 1950 silam. Dengan begitu, tahun
2014 ini merupakan kedua kalinya Brasil
menyemarakkan Piala Dunia FIFA World Cup.
Edited by Sintia Astarina
Phot
o: V
ario
us S
ourc
es
-
//44
AJAX Amsterdam datang ke Indonesia dalam ajang International Club Friendly Match. Ajax yang
baru saja menjuarai Eredivisie tiba di Indonesia
pada 9 Mei lalu berlaga melawan klub dari Liga
Super Indonesia (LSI), yaitu Persija Jakarta dan
Persib Bandung.
Dalam laga pertama melawan Persija Jakarta, Ajax
yang membawa skuat inti ini menang telak tiga gol
tanpa balas atas Persija Jakarta. Gol pertama dicetak
oleh Lucas Andersen pada menit ke-16 dengan
sepakan volley-nya yang menghunjam gawang
Andritany. Berselang lima menit, giliran sepakan
Mike van Der Horn yang membobol gawang Persija.
Skor 0-2 untuk Ajax dan tidak ada gol tambahan
sampai peluit akhir babak pertama.
Hujan yang mulai turun membasahi lapangan
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),
menandai dimulainya babak kedua. Kondisi
lapangan yang tidak terlalu bagus tidak menurunkan
kemampuan anak asuh Frank de Boer. Terbukti
pada menit ke-71 Lerin Duarte sukses mencetak
angka ketiga untuk Ajax Amsterdam.
Kendati demikian, anak asuh Benny Dollo
tersebut mendapat banyak ilmu dari Ajax.
Dalam pertandingan ini kita banyak ambil
manfaatnya seperti pengambilan keputusan
yang bagus dan passing yang dilakukan pemain
Ajax, ujar Tarigan.
Christian Poulsen, Kapten Tim Ajax
Amsterdam mengaku kalau ia menikmati
pertandingan pertamanya di Indonesia meski
masih dalam keadaan jetlag.
Sangat baik untuk bisa berada di sini
(Indonesia). Berlatih dengan beberapa anak
muda di Indonesia, serta memainkan laga yang
bagus. Saya menikmati pertandingan yang baik
melawan tim yang bagus dari Jakarta malam
ini, ujar Poulsen saat konferensi pers.
Saat di Stadion Jalak Harupat, Persib
Bandung berhasil memberikan kejutan kepada
Ajax Amsterdam dalam laga uji coba, Rabu
(14/5). Persib berhasil mengimbangi tim
yang menjuarai liga Belanda sebanyak 33 kali
tersebut dengan skor 1-1.
Gol pembuka dari Ajax dicetak oleh Stefano
Denswil. Hingga akhirnya, melalui skema
serangan balik, Konate berhasil membawa
Persib menyamakan kedudukan pada menit
ke-44.
Edited by Eldo Rafael
Si Pitung Dapat Banyak Ilmu dari KompeniBy Didit Abdillah
Phot
o By
Den
nis
Tum
iwa
-
// 45
CERPEN:CERPEN:
Gotta Talk to YouBy Berlinda All-Masih,
Illustration by Yulio Darmawan
-
//46
Aiden yang baru saja tiba di salah satu stasiun TV terkenal di Singapura, terlihat geram melihat semua media di Indonesia yang memberitakannya. Laki-laki bermata sipit itu melempar tubuhnya ke sofa di ruang gantinya dengan sebal. Dadanya terasa sesak, pikirannya terbang kesana-kemari, dan tubuhnya panas menahan amarah yang semakin membuncah. Aiden menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya pelan.
Ponsel yang Aiden genggam kembali melayang begitu saja setelah sambungan teleponnya terus berbunyi nada tunggu dan berganti suara wanita operator. Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering nyaring. Aiden menyipitkan mata dan lansung menghela napas berat. Nama CEO Benny Wiryawanyang muncul
di layar ponselnya.Aiden membenarkan posisi duduknya dan
berdeham singkat. Halo, Pak?Kembali ke Jakarta siang ini juga, aku
menunggumu di kantor! perintah Pak Benny. Begitu singkat dan dingin. Aiden lagi-lagi menghela napas berat.
***
Jadwal syuting hari ini terpaksa dibatalkan karena Aiden harus segera kembali ke Jakarta. Ucapan Pak Bennydi telepon tadi kembali
terngiang di kepalanya. Bosnya itu pasti marah besar.
Malam itu, malam di mana ia bersama teman-temannya mengadakan pesta setelah ia menyelesaikan tur konsernya. Malam yang awalnya berlangsung menyenangkan, tapi berakhir menjadi petaka untuknya. Malam itu, ketika ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri untuk tidak minum berlebihan. Ketika ia mabuk dan tidak tahu apa yang terjadi setelahnya karena alkohol benar-benar mengendalikannya.
Bukankah pria bodoh adalah pria yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya sendiri?
AKARTA, 27 April 2014
[Hot News] Aiden Sam Sehotel dengan Zoe?Berita mengejutkan datang dari penyanyi berbakat tanah air. Aiden Sam baru saja kedapatan keluar dari hotel bintang lima di daerah Kuningan bersama dengan artis pendatang baru, Zoe. Kedua bintang ini tertangkap kamera tengah berjalan meninggalkan hotel pada dini hari. Aiden Sam terlihat berjalan lebih dulu dandiikuti oleh Zoe
di belakangnya Pip.
Kayla menekan tomboloff remoteTV-nya
dengan geram. Amarahnya langsung naik hingga ke ubun-ubun bersama darahnya yang mengalir deras.