ultimagz juli 2014 - menuju wisuda
DESCRIPTION
Berbagai problema kerap menghampiri para mahasiswa menjelang kelulusan. Harus memikirkan magang, skripsi, wisuda, pekerjaan, atau melanjutkan studi lagi. Ikuti ulasan menarik tentang "Dilema Mahasiswa Tingkat Akhir", hanya di edisi Juli 2014. FREE DOWNLOAD!TRANSCRIPT
DILEMA MAHASISWA
TINGKAT AKHIR
JULIMMXIV
Menuju wIsuda
FREEwww.ultimagz.com
INFo KAMpUS
//20
// 1
pelindung ninok Leksono Dewan Redaksi Bertha sri eko, ambang Priyonggo pemimpin Umum Kevin Ivander pemimpin Redaksi sintia astarina Redaktur pelaksana Eldo Christoffel Rafael, Patric Rio Batubara Sekretaris Redaksi desy Hartini Editor Desy Hartini, Evans Simon, Oktyfany Sembiring, Hana KrisvianaReporter nikolaus Harbowo, didit abdillah, Lani diana, Ghina Ghaliya, Panji septo, annisa Hardjanti, silsa dea suryana, annisa Meidiana, Firqha andjani, johanes Hutabarat, sugeng adji, daniellisa Putriadita, erwanto Khusuma, Gregorius aryodamar Fotografer Monika dhita (editor), Michael andrew, Kevin Gunadjaja, Guido Caesar, Bimo dwi Yanto, Yehezkiel soedira, natanael wahluya, anthony dennis Desain Visual Mikael Bima (editor), Cyntia, Yulio darmawan, dennis Reynaldo, M. Kamal. Antonius Ferdinand, Ridwan Nasution, Levina Hou pemimpin perusahaan joshua Gunadhi Staff Perusahaan Rizka Hasnita, Yunike H. Fransisca Keuangan Oktyfany Sembiring Media partner Hana Krisviana, Ghina GhaliyaWeb Maintenance Kalvin, Ilham akbar
SINTIA ASTARINAPEMiMPiN REDAKSi
DESAIN CoVERYulio darmawan
pENERbIT Alamat Redaksi dan perusahaanGedung universitas Multimedia nusantara, B613jl. scientia Boulevard Gading serpongTangerang - Banten : [email protected] : @ultimagz : ultimagz : www.ultimagz.com
You’ll Never Walk Alone
// 69
DILEMA MAHASISWA
TINGKAT AKHIR
JULIMMXIV
MENUJU WISUDA
FREEwww.ultimagz.com
INFO KAMPUS
MAHASISWA. Maha… siswa…. Berbagai kisah
klasik terjadi hampir di setiap tahunnya.
Khususnya, terjadi pada mahasiswa tingkat
akhir yang berusaha memerangi dilemanya.
Tak jauh-jauh, persoalan berkisah tentang
skripsi, magang, wisuda, semester pendek,
setelah lulus mau ke mana, bahkan masalah
pasangan hidup.
Berbagai pikiran berkecamuk, seolah
bersarang layaknya nyamuk. Empat tahun
menjadi momen-momen bermakna ketika
menduduki bangku kuliah. Meminjam
singkatan YNWA yang artinya You’ll Never Walk
Alone layaknya harus menjadi penyemangat
para mahasiswa. Entah itu yang baru masuk
kuliah, berada di semester ganjil kini, hingga
tahap semester akhir.
Memasuki edisi Juli, Ultimagz hadir untuk
ikut merasakan berbagai kisah mahasiswa
mengenai perkuliahan. Telusuri bagaimana
dilema mahasiswa ketika berada di semester
7 dan 8, bagaimana serunya magang sambil
menyelesaikan skripsi berbarengan, mencari
beasiswa di dalam dan luar kampus, juga
mengulik tentang wisuda UMN.
Selamat membaca. Salam Deadline!
EDITORIAL:
//2
Contents
32EVENTS CALENDAR
SURAT pEMbACA
CoVER SToRy
opINI
ALUR SKRIpSI
MAGANG
pERAN CDC
INFo MAGANG
WISUDA UMN
SoSoK
INFo bEASISWA
EVENTS
WISATA
CERpEN
KoMpAS
SNApSHoT
04
05
06
08
12
20
26
28
32
38
50
52
54
59
62
64
524838 62Ill
ustr
atio
n by
Kam
al
// 3
Illus
trat
ion
by K
amal VoTE FoR
INDoNESIA!9 JULy 2014
//4
EVENTS CALENDAR:
Ki Hajar Dewantara dirikan Taman Siswa di Yogyakarta
1989, 100 Tahun Revolusi Perancis
Happy BirthdayShane Filan
Pemilu 2014
Timor Leste menjadi provinsi ke-27di Indonesia
Dawn of The Planet of The Apes Rilis
Happy BirthdayRobin Williams
1930, Piala Dunia FIFApertama dimulai di Uruguay
Hari Anak Nasional
03 04 05
09 11 13
17 21 23
JULI | 2014
// 5
SURAT PEMBACA:
Ultimagz majalah dan kontennya sudah sangat bagus. Suka sekali sama Ultimagz edisi Mei! Semoga ke depannya, setiap edisi bisa di-print ya.
Laurensius Grady –
Desain Komunikasi Visual 2012
Amin! Doakan saja ya setiap edisi Ultimagz bisa dicetak dan disebarluaskan kepada seluruh civitas academica UMN, tentunya. Anyway, terima kasih ya sudah membaca dan mengapresiasi Majalah Ultimagz. Salam Deadline!
JULI-Ultimagz isinya bagus dan memberikan berita-berita yang menarik, entah itu di luar maupun di dalam UMN. Lanjutkan kerja yang bagus ini demi membuat majalah Kampus UMN semakin baik.
Kevin Malviyanto –
Sistem Komputer 2009Surat pembaca.
Yeay! Turut senang kalau banyak pembaca yang puas dengan konten yang disajikan di setiap edisinya. Terima kasih untuk dukungannya selalu ya! Salam
Deadline!
Hai, Majalah Ultimagz! Tambahin zodiak dan rekomendasi tempat buat vacation ya!
Bernadeth Florencia –
Ilmu Komunikasi 2013
Hai, juga! Terima kasih atas usulannya yang menarik! Nanti akan segera disampaikan kepada tim redaksi ya! By the way, terima kasih sudah membaca Ultimagz. Jangan lupa baca berita terhangat lainnya
di www.ultimagz.com ya! Salam Deadline!
Happy BirthdayShane Filan
1930, Piala Dunia FIFApertama dimulai di Uruguay
JULI | 2014
//6
COVER STORY:
28 JUNI 1964. Seorang tokoh muslim dunia, El-Hajj
Malik El-Shabazz, atau yang biasa lebih dikenal
dengan panggilan Malcolm X, pernah mengatakan,
“Edukasi adalah sebuah paspor untuk menuju
masa depan karena hari esok adalah milik mereka
yang telah mempersiapkannya hari ini.” Sebuah
kalimat majemuk bertingkat yang barangkali
bukan pertama kali kalian baca.
Berdasarkan intesitasnya, pendidikan memang
tidak termasuk kebutuhan primer hidup manusia.
Hal tersebut “hanya” tergolong ke dalam kebutuhan
sekunder. Meski demikian, bukan berarti kita bisa
menomorduakan edukasi.
Hal terakhir di atas disadari betul oleh banyak
pihak. Salah satu yang bisa menjadi contoh adalah
Jepang. Ketika Perang Dunia II usai, Kasiar Hirohito
bertanya kepada para bawahannya, “Berapa
guru yang hidup?”. Ia meyakini, para pahlawan
tanpa tanda jasa tersebut dapat membuat Jepang
kembali bangkit dan mengejar ketertinggalan
yang diakibatkan oleh kekalahan dari sekutu.
Hasilnya? Jepang menjadi salah satu negara
termaju di dunia saat ini.
Indonesia pun tidak mau kalah sadar dengan
kakak tuanya di tahun 1942-1945 tersebut. Diawali
dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal 31
Gelar Tanpa Edukasiatau
Edukasi Tanpa GelarBy Evans Simon
Illus
trat
ion
by d
enni
s
// 7
ayat 1 dan 2, diperkuat dengan program Wajib
Belajar 9 Tahun, dan disokong berbagai program
bantuan yang mengakomodasi para pelajar
untuk bersekolah tanpa mengeluarkan biaya.
Tanpa memperhitungkan para parasit yang ada
di dalam instansi pendidikan, jelas sudah ada
upaya untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak
bangsa. Bukan hanya dari orang tua, melainkan
juga pemerintah.
Hampir setengah abad sudah berselang semenjak
pria yang meninggal akibat memperjuangkan
Hak Asasi Manusia tersebut berpidato untuk
Founding Rally of the Organization of Afro-
American Unity. Peristiwa yang mengubah dunia
seperti runtuhnya Uni Soviet pun menjadi tragedi
yang mudah terlupakan seperti penembakkan di
depan bioskop Grand Senen pada saat kampanye
Pemilu 1982. Namun pertanyaannya, masihkah
perkataan Malcolm X relevan jika dikaitkan dengan
era sekarang?
Nyatanya, banyak tokoh dunia yang sukses
tanpa harus melewati jalur pendidikan formal.
Mulai dari Albert Einstein, Sir Richard Branson,
Steve Jobs, Walt Disney, Coco Channel, Elton John,
hingga Al Pacino mencatatkan namanya dalam
sejarah dunia tanpa riwayat pendidikan yang
pantas dibanggakan.
Dewasa ini, pendidikan (baca: gelar) tidak lainnya
sebuah mata uang bagi kehidupan bermasyarakat.
Semakin panjang gelar yang menghiasi nama kita,
niscaya jalan menuju kesuksesan akan terbuka
lebar bagi kita. Ya, sebuah stigma yang begitu
melekat pada kaum muda.
Tak dimungkiri, dalam dunia perkuliahan,
banyak dari kita yang lebih mementingkan absen
ketimbang ilmu. Jika saja kita bisa membayar untuk
menyelamatkan diri dari daftar cekal, mengapa
tidak? Jika biaya per semester dan per Satuan
Kredit Semester sebenarnya hanya bertujuan
untuk mencicil gelar sarjana, adakah yang salah?
Pemikiran seperti ini tidak terlepas dari budaya
yang telah kita jalani sejak pertama kali masuk
Sekolah Dasar. Seperti kata Stanley Kubrick,
“Saya pikir kesalahan terbesar di sekolah adalah
mencoba untuk mengajar siswa segalanya dan
menggunakan rasa takut sebagai motivasi dasar.
Rasa takut akan mendapatkan nilai yang buruk,
rasa takut tidak berada dengan teman satu
angkatan, dan sebagainya. Ketertarikan untuk
belajar dalam skala komparasi dengan rasa
takut sama saja dengan ledakan nuklir dengan
kembang api.”
Ya, kesadaran kita untuk meraih nilai yang
baik dalam sebuah mata pelajaran tampaknya
hanyalah hasil dari pemaksaan kehendak akan
intelektualitas. Maka, sepertinya tidak bisa
disalahkan apabila para mahasiswa lebih gemar
bertanya “Kapan lulus?” ketimbang “Berapa
nilai Indeks Prestasimu?”. Sebab, lulus adalah
tujuannya, bukan ilmu.
Berdasarkan pemikiran Kubrick, jelas para
mahasiswa pemuja absen tersebut tidak bisa
disalahkan. Dengan kata lain, mereka adalah
korban dari lingkaran setan yang telah mendidik
mereka semenjak kecil. Namun, sampai kapan ingin
berpasrah dengan status kalian sebagai korban?
Martin Luther King Jr. pernah mendifinisikan
tujuan dari edukasi yang sesungguhnya adalah
perpaduan antara intelegensi dan karakter
setiap individu. Jadi, sudah sepantasnya kita juga
memahami bahwa gelar yang sesungguhnya akan
tercermin dengan kepribadian kita ketika sudah
terjun ke dunia profesional.
Kesalahan terbesar di sekolah adalah mencoba untuk mengajar siswa segalanya dan menggunakan rasa takut sebagai motivasi dasar.
Illus
trat
ion
by d
enni
s
//8
OPINI:
UMN tak akan sembarangan meluluskan
mahasiswanya. Setiap tahunnya, kualitas dan
standar terus diperbaiki sehingga membuat
mahasiswanya siap untuk berkompetisi. Mau
berkuliah tiga setengah atau empat tahun adalah
pilihan. Masalahnya, apakah bisa menikmati
indahnya menjadi mahasiswa dalam masa masa
kuliah?
Menurut saya, mahasiswa yang lulus empat
tahun sudah oke karena bisa mengeksplorasi
banyak hal selama kuliah. Namun, sebaiknya
jangan terlalu santai karena kita juga harus tetap
serius mencari ilmu. Apalagi, pembagian empat
tahun itu sudah sangat pas. Saya sendiri kuliah
selama empat tahun lebih dan sempat menyesal
karena merasa rugi waktu.
Waktu tak bisa diputar kembali. Setiap tahunnya,
aka nada banyak saingan yang lebih berkompeten.
Saya di Fakultas DKV sendiri lulus dengan umur
yang lebih tua, sedangkan banyak lulusan lulusan
lain yang lebih muda dan kemampuannya tidak
kalah hebat dari saya.
Bagi yang ingin kuliah selama tiga setengah
tahun saja, menurut saya itu juga lebih hebat lagi.
Mereka yang lebih cepat lulus bisa mencari kerja.
Bisa dibilang punya predikat yang baik serta bisa
jadi nilai plus untuk mereka nantinya. Mereka
pun bisa bekerja di usia muda. Lagi dan lagi,
masalah waktu seakan menghalangi. Berdasarkan
pengamatan saya, mereka yang lulus cepat itu…
sayangnya adalah mahasiswa kupu-kupu alias
kuliah pulang-kuliah pulang.
Padahal, waktu di dunia kampus yang cuma
sekali itu hanya dipakai untuk belajar di kelas.
Padahal, pada saat kuliah kita bisa merasakan
apa yang belum pernah dirasakan. Rata-rata,
mereka yang sudah bekerja itu tidak punya waktu
lagi buat bermain, beroganisasi, atau kegiatan
lainnya. Nah, di saat kuliah itulah waktu masih
banyak dapat digunakan untuk mengeksplorasi
apapun yang kita mau.
Rewritten by Panji S. Raharjo
Edited by Eldo C. Rafael
sayang Kalau jadi Mahasiswa Kupu-kupu
By Mahfuzi Akbar / Alumnus DKV UMN
Phot
o by
Pan
ji S.
Rah
ardj
o
// 9
OPINI:
DI UMN, memang mahasiswa bisa lulus dengan
waktu tiga setengah tahun, tapi harus digarisbawahi
bahwa kemampuan dari masing-masing mahasiswa
berbeda. Apabila memang ingin lulus lebih cepat,
tentunya harus mempersiapkan diri. Terutama
untuk mahasiswa semester bawah agar selalu
mendapatkan nilai yang baik. Dengan demikian,
setiap semesternya mahasiswa dapat mengambil
SKS yang maksimal, yaitu 24 SKS.
Saat semester tujuh, ada mata kuliah Magang.
Tentunya tidak memungkinkan mahasiswa secara
maksimal untuk datang ke kampus karena diharuskan
hadir di perusahaan untuk mengerjakan tugas
magangnya. Hal ini tentunya menjadi bahan
pertimbangan untuk mahasiswanya sendiri. Apakah
ia memang merasa mampu menggabungkan
magang dengan kuliah atau magang dengan skripsi?
Atau mahasiswanya sendiri ingin mengambil
jalur aman dengan menyelesaikan salah satunya
terlebih dahulu? Itu semua kembali lagi kepada
mahasiswanya sendiri mampu atau tidak.
Asal Jangan Menganggur Setelah Lulus By Syarifah Amelia / Dosen Pengantar PR
Dengan selesai tiga setengah tahun tentunya
pasti ada beberapa keuntungan, di antaranya
hemat akan waktu dan tentunya hemat dari segi
ekonomi. Namun, siapkah kita menuju dunia kerja?
Banyak juga yang lulus tiga setengah tahun, tapi
masih menganggur, atau malah ada yang lulus
empat tahun tapi langsung ditawari pekerjaan
oleh perusahaan di tempat ia magang.
Kerugian lulus tiga setengah tahun ada pada
saat diwajibkannya belajar lebih keras daripada
yang lain. Ada sesuatu yang harus dikorbankan
untuk lulus dengan cepat, entah itu berorganisasi
atau waktu bergaul bersama dengan teman-
temannya. Namun terkadang, ada juga mahasiswa
yang dapat belajar dengan cepat sehingga waktu
nongkrong tetap berjalan dan waktu belajar juga
oke. Tidak ada ruginya lulus dengan waktu tiga
setengah atau empat tahun. Kalau sudah lulus,
tapi menganggur, itu baru namanya rugi.
Rewriten by Panji S. Raharjo
Edited by Eldo Rafael
Phot
o by
den
nis
Tum
iwa
//10
SKRIpSI danMAGANG,
HARUSKAH?
// 11
INFO KAMPUS:
Skripsi merupakan salah
satu syarat mahasiswa untuk
mendapatkan status sarjana
(S1) di setiap Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun
Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
yang ada di Indonesia.
Skripsi sendiri merupakan
suatu karya tulis ilmiah berupa
pemaparan hasil peneltian
sarjana yang membahas suatu
permasalahan / fenomena
dalam bidang ilmu tertentu
dengan menggunakan kaidah-
kaidah yang berlaku.
ALUR SKRIpSI
Tentu saja, setiap program studi di
UMN memiliki alur penyelesaian
Skripsi yang berbeda. Berikut
hasil dari tim LITBANG
ULTIMAGZ mengenai SKRIPSI.
Illus
trat
ion
by Y
ulio
Data dikumpul oleh Johanes Hutabarat, Eldo Christoffel Rafael
Bisa memilih Skripsi atau Tugas Akhir (Membuat Produk dan Tulisan Ilmiah)
AcademicWriting
(Tata Cara tulis ilmiah , Proposal Tugas Akhir/
Skripsi)
semester 6
ALUR SKRIPSI
DesainKomunikasi
Visual.
semester 5
ResearchMethodology
//12
ALUR SkRIPSI
Skripsi/Tugas AkhiratauMagang
semester 7
Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan
Minggu 3-4 (Pembuatan Bab I dan II)
Minggu 7-8 (Penyelesaian Bab III, IV dan V)
Minggu 12-14
Prasidang I
Prasidang II
kelayakan
Sidang Akhir
// 13
//14
komunikasi.ilmualur skripsi
jurnalistikkajian media
public relationriset public relations
metodepenelitian
komunikasi I
semester 5
metodepenelitian
komunikasi II
semester 6
// 15
bagi yang mau lulus 3,5 tahun maka mata kuliah skripsi diambil semester 7 dan
magang pada saat semester 7
Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan
seminar proposalpublic relations
matakuliah
seminarproposal
skripsi
semester 7
semester 8
seminarproposaljurnalistik
pengumpulan proposal
seminar proposalkomunikasi
//16
ALUR SKRIPSI
EKoNoMIMetodepenelitian
Skripsi/Magang
semester 6
semester 7
output proposal (Proposal harus berdasarkan jurnal sudah dipublikasikan)
pendalaman dari Metode penelitianSkripsi harus berdasarkan jurnal/artikel yang sudah dipublikasikan
Bila Jurusan Akuntansi maka mengambil bahan skripsi dari Jurnal Akuntasi.
Bila Jurusan Manajemen maka mengambil bahan skripsi Jurnal Manajemen.
UAS Ujian proposal (Sudah jadi Judul, Bab 1, 2, 3 dan diuji oleh dosen)
Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan
// 17
ALUR SKRIPSITEKNIK INFoRMATIKA
Harus Skripsi, tidak boleh Tugas Akhir
Start
YA
YA
TIDAK
TIDAK
End
Mengambil Mata Kuliah skripsi
Membuat Draft Proposal
Presentasi Draft proposal
Menyerahkan Draft proposal rangkap 3 ke Prodi TI
Membuat Draft baru dengan topik sesuai arahan tim dosen
Perbaikan minor Draft dan membuat proposal
Mengumpulkan proposal yang sudah disetujui oleh tim
dan dosen pembimbing
Cek proposal skripsi TARiset Teknologi Informasi
TopikDisetujui
tim?
Melengkapi proposal dengan lembar pengesahan
tim skripsi
Disetujui?
Sebelum UTS Proposal harus sudah masuk
Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan
//18
ALUR SKRIPSI
SISTEM INFoRMASIMetodeRiset Sistem Informasi
pra Sidang
Sidang
Mata KuliahSkripsi
semester 6
minggu 12semester 7/8
semester 7/8
Pada awal semester 7/8 diadakan presentasi topik yang mana topik itu masih diperbolehkan untuk diganti.
Di minggu pertama diberikan briefing dan ada kesepakatan deadline.
Pra sidang semua tulisan dan aplikasi / website dipresentasikan, didemokan, dan dinilai apaka layak untuk maju ke Sidang Akhir.
Jika dinilai belum layak, maka Skripsi pada semester itu dianggap gagal (nilai E). Mahasiswa diminta untuk melanjutkan satu semester lagi.
Mahasiswa sudah menentukan topik skripsinya. Di akhir mata kuliah tersebut, mahasiswa mempresentasikan tulisan draft skripsinya sampai dengan Bab III (Metodologi Penelitian).
Mahasiswa disarankan tidak mengubah topik skripsi tersebut pada saat mengambil skripsi, agar skripsi bisa selesai tepat waktu.
Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan
// 19
ALUR SKRIPSI
SISTEM KoMpUTER
Dalam pengambilan skripsi ada minimal 8x bimbingan
Dalam Sistem Komputer ada skripsi disertai produk yang dihasilkan oleh mahasiswa.
Metodologi penelitian Sistem Komputer (MK sK771)
Mobile & pervasive Computing
semester 6
semester 7/8
Proposal dimulai dari semester 6, yang kemudian dapat dipertajam pada semester 7.
Tugas Akhir bisa diambil di semester 7 atau 8 apabila sudah memenuhi syarat dengan topik yang telah disetujui dalam proposal yang dibuat saat MK SK 771.
Diperbolehkan melakukan TA informal maksimal 1 semester.
Di awal semester diadakan sidang kelayakan proposal atau progress Report bagi TA yang extend.
TA dapat berupa:
Perangkat Keras
Gabungan Perangkat Keras dan LunakAlgoritma atau Metode Tertentu
Perangkat Lunak
//20
MENELURK AN lulusan-lulusan yang bisa
dibanggakan dan berkompetensi di bidangnya tentu
adalah harapan dari setiap institusi pendidikan.
Baik itu dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, hingga Perguruan Tinggi.
Salah satu cara terbaik (atau terformal) guna
menentukan kelulusan seseorang jelas dapat
dilihat dari perolehan nilai. Apabila mencukupi
batas yang telah ditetapkan, terlepas dari kualitas
pengajaran yang diterima, maka mereka dapat
melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Untuk level
sekolah, kita terbiasa mengenalnya dengan istilah
Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional.
Ketika sudah memasuki dunia perkuliahan,
sekadar mendapatkan nilai dari ujian tidak
menjamin kalian akan lulus. Kita juga harus
membuat sebuah karya tulis ilmiah berupa
paparan hasil penelitian yang membahas suatu
fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Hasilnya biasa kita sebut skripsi.
Namun, dewasa ini, skripsi sering kali dianggap
tidak cukup membuktikan bahwa seseorang siap
untuk terjun ke dunia kerja. Alhasil, beberapa
universitas menetapkan setiap mahasiswanya
untuk menjalani praktik kerja lapangan (magang)
sebagai syarat kelulusan.
“Magang sebenarnya mendekatkan mahasiswa
ke dunia kerja. Jadi, mereka bisa mengaplikasikan
apa yang sudah mereka dapatkan secara konseptual
di kampus. Dengan begitu, harapannya nanti
ketika lulus mereka bisa dengan cepat beradaptasi
mengikuti alur kerja di dunia nyata sesuai dengan
industri bidang yang mereka geluti,” tutur Dosen
Ilmu Komunikasi Ambang Priyonggo.
Pihak UMN meyakini bahwa antara magang
dan skripsi saling terkait satu dengan yang lain.
Seorang mahasiswa yang ingin mendapatkan
Tuntutan dari Kampus?
By Evans Simon
MAGANG,
INFO KAMPUS:
// 21
gelar sarjana strata satu (S1), harus memiliki
pembekalan yang cukup dari aspek teoritis,
maupun kemampuan kerja di lapangan.
Memang, sejatinya hal inilah yang membedakan
lulusan S1 dengan mereka yang mengambil
pendidikan Diploma. Ketika para diploma lebih
mengutamakan porsi praktik ketimbang teori, maka
seorang Sarjana S1 harus memiliki kemampuan
yang mumpuni di kedua aspek itu.
SyARAT yANG MEMbERATKAN?Sayangnya, tuntutan kampus yang menjadikan
magang sebagai salah satu syarat kelulusan justru
kerap kali membuat para mahasiswanya tidak
dapat lulus tepat waktu.
Hal ini dikarenakan oleh beberapa ketentuan
yang terlebih dahulu harus dipenuhi mahasiswa
sebelum mengajukan permohonan magang. Selain
harus sudah mengambil minimal 100 Satuan Kredit
Semester (SKS), peraturan bahwa mereka tidak
boleh memiliki mata kuliah yang mendapatkan
nilai E juga menjadi salah satu halangan “favorit”
yang dialami.
Meski demikian, banyaknya mahasiswa yang
tersandung permasalahan tersebut tidak membuat
Ambang menilai bahwa syarat yang diajukan UMN
sebagai sesuatu yang memberatkan.
“Sejak awal, sering kali, misalnya dalam
pembimbingan akademik, sudah kita sampaikan
bahwa jika ada mata kuliah yang mendapat nilai
Illus
trat
ion
by d
enni
s
//22
Tidak salah memang rasanya para mahasiswa
enggan untuk membuat skripsi jika diperbolehkan.
Belasan tahun bergelut dengan teori, bekerja
langsung di lapangan bisa menjadi oase yang
tepat untuk mendapatkan ilmu dengan cara yang
“baru”. Apalagi, pekerjaan yang dijalani adalah
bidang yang memang digemari.
Namun, tidak boleh dilupakan bahwa esensi utama
magang adalah mencari pengalaman dan ilmu,
bukan sekadar untuk memenuhi tuntutan kampus.
Maka dari itu, Ambang menyarankan agar para
mahasiswa benar-benar serius mempertimbangkan
tempat mereka bekerja berdasarkan kualitas.
“Ada beberapa mahasiswa yang memiliki
kecenderungan sering kali mencari tempat
magang yang dekat dengan tempat tinggalnya
atau kampus. Mereka juga tak jarang mencari
perusahaan yang kecil. Padahal, justru ‘kan itu
tidak ada tantangannya. Kalau bisa masuk ke
perusahaan yang besar, hal tersebut akan sangat
membantu portofolio mereka,” tutupnya.
Edited by Sintia Astarina
E, harap segera diulang. Kenapa tidak boleh ada
nilai E? Mereka ‘kan harus melampirkan transkrip
nilai dan berkompetisi dengan mahasiswa dari
perguruan tinggi lain,” terangnya.
Namun, apabila dosen merasa syarat yang
diberikan tidaklah memberatkan, hal tersebut
berbanding terbalik dengan penilaian beberapa
mahasiswa. Salah satunya, Nicko Purnomo,
mahasiswa Jurusan Jurnalistik angkatan 2011.
“Kalau memang masalah prosedur yang ribet,
memang mungkin kebijakan dari sana. Kalau
boleh saran untuk pihak institusi, semoga bisa
lebih memudahkan mahasiswanya untuk proses
kerja magang atau skripsi. Sejatinya, proses
pembelajaran kuliah tiga setengah sampai empat
tahun ditentukan oleh penalaran yang didapat.
Bukan hanya dari magang dan skripsi,” ucap
Ketua I’m Kom Gen 4 itu.
MAGANG LEbIH DIGEMARINyatanya, tidak semua universitas menjadikan
magang dan skripsi sebagai syarat kelulusan.
Terdapat beberapa universitas yang memberikan
keleluasan bagi para mahasiswanya untuk memilih
cukup salah satu di antara skripsi atau magang.
Tentu saja, setiap pihak otoritas kampus
memiliki penilaiannya masing-masing akan hal
ini. Namun, beberapa mahasiswa UMN ternyata
lebih memilih untuk magang jika mereka memang
diberi kebebasan yang sama. Mahasiswa jurusan
Desain Komunikasi Visual angkatan 2013, Adeline
Yovita, termasuk salah satunya.
Mengakui bahwa sudah mengetahui magang
dan skripsi merupakan sebuah paket yang harus
diambil untuk mendapatkan gelar S1 di UMN,
Adeline tetap merasa bahwa magang lebih
berguna ketimbang skripsi.
“Magang lebih penting dari skripsi karena
benar-benar latihan dan terjun ke dunia kerja,”
pungkasnya.
// 23
PHO
tO S
Ou
RCE:
PER
SON
AL D
OC.
Skripsi dan Magang,Hanya Masalah Waktu…
Inilah yang menjadi dilema para mahasiswa
semester akhir. Bicara mengenai kelulusan,
skripsi dan magang tampaknya menjadi sebuah
hal membingungkan, sebuah pilihan yang tak ayal
membuat mahasiswanya kelimpungan.
Perlu diketahui, skripsi dan magang merupakan
hal yang wajib dilakukan semua mahasiswa UMN.
Masalahnya, kebingungan ini berawal dari empat
statement di samping.
“Lo mau kuliah berapa tahun?””Lo skripsi dulu, apa magang dulu?”“Gue mau tiga setengah tahun nih, tapi takut keteteran nggak ya….”“Ckckc… kenapa nggak 4 tahun aja? Nikmatin masa-masa kuliah!”
By Erwanto khusuma
Herdi Setiawan Jaya
//24
Mau kuliah berapa tahun? Mau skripsi atau magang
dahulu? Kalau mau lulus tiga setengah tahun, apa
nggak keteteran ya? Hmm… atau kuliah empat
tahun aja? Puas-puasin kuliah, daripada nanti
pas udah kerja malah kangen….
Mahasiswa Desain Grafis 2009, Nanda Pratama
Febriantoro mengaku menjalani kuliah dengan
tenang tanpa memberikan target. Lamanya
seorang mahasiswa lulus dianggap sama saja.
“Sebenarnya sih bukan memilih lebih ke arah
empat tahun karena memang saya dulu awal
kuliah tidak ada niatan untuk target lulusnya.
Tidak ada target untuk lulus tiga setengah atau
empat tahun karena menurut saya sama aja.”
Nyatanya, lelaki ini lebih memilih untuk lulus
empat tahun. Sebagai salah satu syarat kelulusan,
Nanda harus membuat Tugas Akhir (TA) atau
Skripsi untuk menyelesaikan perkuliahannya. TA
ini memang diperuntukkan bagi mahasiswa DKV.
Namun, sebelum menyelesaikan TA, ia memutuskan
Nanda Pratama
Febriantoro
untuk menjalani magang terlebih dahulu.
Nanda memilih untuk membuat TA karena
menanggap dirinya mampu berbuat lebih dengan
karya. “Boleh memilih, jadi bisa TA, bisa skripsi,
saya memilih Tugas Akhir. Saya pikir saya kuat di
karya dan mending ya saya berkarya. Laporannya
sebisanya saya cari teori,” katanya.
Selain itu, alasannya mengambil TA setelah masa
magang adalah faktor dorongan dosen. “Karena
dosen juga menyerukan ‘mendingan kalian buat
karya saja daripada buat skripsi’. Karena setelah
kita buat karya, pasti buat laporan juga tentang
kenapa kita buat karya begini. Teorinya apa?
Tujuan karya kita untuk apa?” tukasnya.
Beruntung, Nanda tidak merasakan adanya
kesulitan dalam menjalankan dua kewajibannya
tersebut. Baginya, penting untuk menikmati apa
yang dikerjakan sebab dirinya pun mendapat
banyak ilmu yang berguna.
// 25
Berbeda dari Nanda, Herdi Setiawan Jaya,
mahasiswa Public Relations 2010 ini memilih
menyelesaikan skripsi dan magang bersamaan
pada semester tujuh. Ya, hanya perlu tiga setengah
tahun untuk menuntaskannya.
“Sebenarnya motivasinya simple, yaitu supaya
bisa cepat dapat gelar sarjana, kemudian bekerja
dan membangun karier demi mencapai kesuksesan,”
tukas Herdi.
Herdi mengakui dirinya mengalami kesulitan
memilih mana yang harus diselesaikan terlebih
dahulu. “Kesulitan pasti ada antara harus
menyelesaikan skripsi atau magang dulu. Namun,
pada akhirnya saya memilih untuk menyelesaikan
laporan magang terlebih dahulu, dilanjutkan
dengan membuat skripsi sehingga keduanya
tetap dapat terselesaikan dengan baik dan lulus
tiga setengah tahun,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk memilih mana yang
ingin dilaksanakan terlebih dahulu merupakan
prioritas dan pilihan masing-masing mahasiswa.
Lelaki asal Pontianak ini memaparkan bagaimana
keuntungan dari masing-masing pilihan. Baginya,
memutuskan untuk skripsi terlebih dahulu biasanya
dilakukan supaya bisa menjadikan tempat magang
nanti sebagai tempat kerja. Mahasiswa yang pada
umumnya mengambil magang terlebih dahulu,
ingin mendapatkan gambaran praktis dunia kerja
sesuai dengan Program Studi masing-masing.
Untuk mahasiswa yang hendak menyelesaikan
keduanya sekaligus, memiliki keingan untuk bisa
fokus bekerja dan berkarier. Selain itu, juga bisa
karena ingin mempercepat durasi kuliah mereka.
Apa pun pilihan mahasiswa, tentu harus
disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Tiga setengah tahun atau empat tahun bukanlah
batasan, ini hanyalah cerita tentang waktu.
Guna semakin memantapkan pilihan, ada beberapa
tips yang bisa dijadikan acuan bagi para mahasiswa
tingkat akhir guna menjalankan kewajibannya
sebagai mahasiswa S1.
1. Selama masa magang, mahasiswa mengemban tugas
sebagai perwakilan kampus. Maka, kepercayaan
yang diberikan ole pihak tempat kerja magang
harus dijaga sebaik mungkin. Nikmati apa yang
kalian jalani dan belajar sebanyak mungkin. Ilmu
adalah muara utama, bukan uang yang didapat
dari magang. Kalau diberi gaji, anggaplah itu
sebagai bonus.
2. Mahasiswa tidak perlu memusingkan nilai sebagai
prioritas utama. Memang, nilai bisa memengaruhi,
tapi memahami suatu materi atau pembelajaran
akan lebih bermanfaat bagi mahasiswa.
3. Laporan magang sebaiknya dikerjakan selama
masa magang berlangsung agar dapat diselesaikan
tepat waktu dan tidak menumpuk di akhir masa
magang.
4. Selama membuat skripsi, berperanlah aktif
dalam prosesnya. Mulai dari berkonsultasi dengan
pembimbing, membangun koneksi yang baik
dengan perusahaan atau lokasi kita meneliti, dan
konsisten serta rajin sehingga skripsi tidak extend.
5. Memiliki manajemen waktu yang baik akan menjadi
modal dasar untuk menyelesaikan magang dan
skripsi sekaligus. Ingat, tiga setengah atau empat
tahun hanyalah perkara waktu.
Edited by Sintia Astarina
//26
Career Development Center (CDC) and Alumni,
jawabannya. Ini merupakan salah satu wadah
yang disediakan Kampus UMN untuk membantu
mahasiswa bertemu dengan karier sesuai
minat mereka. Pada awalnya, badan tersebut
diperkenalkan dengan nama CDC saja.
CDC and Alumni tidak hanya melayani mahasiswa
semester akhir yang ingin magang, tapi juga alumni-
alumni UMN yang ingin mencari pekerjaan. Selain
itu terdapat program scholarship atau beasiswa
yang diperuntukkan untuk mahasiswa aktif.
“Selain tempat magang, bagi alumni yang sudah
lulus mau cari kerja lagi, bisa bertanya pada CDC.
Kita juga punya tambahan, yakni scholarship,” ucap
kepala Career Development UMN Ika Yanuarti.
Ika juga menambahkan, CDC sendiri bisa dikatakan
sebagai fasilitator mahasiswa untuk mencari
Tak mudah rasanya menemukan karier yang
pas setelah lulus kuliah. Tak mudah pula rasanya
menemukan tempat praktik kerja lapangan yang
cocok sesuai minat mahasiswa. Dalam membangun
karier sebelum atau sesudah mengakhiri masa
kuliah, UMN menyediakan sebuah jembatan
karier yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang
hendak bertemu dengan “jodoh”-nya.
KETIKA MAHASISWA“BERJodoH”
DENgAN kARIERNYA
Rewritten By Erwanto khusuma
Phot
o by
Mon
ika
dhi
ta
INFO KAMPUS:
// 27
tempat magang ataupun kerja. “Fasilitasnya bagi
mahasiswa adalah mengadakan job fair. Setiap
satu tahun itu kita adakan dua kali, di awal dan
di akhir.”
Terkait mahasiswa semester enam yang akan
segera magang, CDC mengadakan Campus
Hiring yang merupakan salah satu program yang
diperuntukan untuk mahasiswa. Program tersebut
merupakan salah satu cara untuk menghubungkan
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
tenaga kerja atau membuka lowongan untuk
magang.
CDC dapat membantu dalam penetapan waktu
untuk mempertemukan mahasiswa dengan
perusahaan, kemudian bisa dilakukan wawancara
ataupun tes agar dapat diputuskan layak atau
tidaknya untuk menjadi pegawai.
Frederick, mahasiswa Jurnalistik 2011 ini menjadi
salah satu mahasiswa yang menggunakan layanan
CDC. Saat ia memproses langsung pelamaran
magang ke tempat yang dituju, ternyata tak
semudah yang dibayangkan.
“Lama banget. Disuruh bolak-balik ke sana.
Gue ke sana udah tiga kali dan ujung-ujungnya
disuruh taruh CV di resepsionis,” ujarnya. Tak
heran, ia pun menggunakan fasilitas CDC di
kampus dan ia pun sudah mendapat magang di
Kompas Gramedia Majalah.
Ika pun juga menjelaskan cara CDC untuk
menfasilitasi perusahaan yang membuka lowongan,
mereka memiliki situs sendiri guna membantu
perusahaan dan juga mahasiswa yang ingin
mengajukan magang.
“Perusahaan bisa posting lowongan kerja. Kita
sekarang punya web career namanya cdc.umn.
ac.id, di web itu mahasiswa juga bisa apply kerja
atau magang langsung,” pungkas Ika.
Sejauh ini telah tersedia 140 perusahaan yang
menggunakan CDC sebagai jalur untuk menarik
para lulusan atau mahasiswa yang mencari tempat
kerja dan magang.
Fasilitas yang diberikan CDC sedianya bisa
memudahkan mahasiswa dalam mencari tempat
magang ataupun pekerjaan. Meskipun terdapat
kelebihan dan kekurangan dalam program-
program yang diberikan CDC, mahasiswa juga
harus berperan aktif dalam proses ini dengan
tidak hanya bergantung pada distribusi informasi
dari CDC ke perusahaan maupun sebaliknya.
CDC and Alumni menjabarkan tahap-tahap yang
dapat ditempuh mahasiswa dalam melakukan
apply magang ataupun perkerjaan.
a. Untuk pendaftaran secara tertulis,
mahasiswa harus mengisi form aplikasi
magang. Form tersebut dibagikan saat
pembekalan magang dan juga saat
dibutuhkan mahasiswa.
b. Mahasiswa juga harus menyertakan
Curriculum Vitae (CV) sebagai tambahan
saat CDC akan apply ke perusahaan.
c. Apabila melalui website cdc.umn.ac.id,
mahasiswa juga diwajibkan mengisi
form aplikasi magang secara soft copy
serta menyerahkan CV sebelum di-apply
ke perusahaan.
Proses ini memakan waktu tujuh hari kerja di
mana tim CDC and Alumni juga akan terus mem-
follow up. Apabila dalam prosesnya mahasiswa
tidak mendapat respon atau tidak diterima, maka
CDC and Alumni akan langsung mengirimkan CV
mahasiswa ke perusahaan lain. “Kalau tidak ada
panggilan, kita apply-kan ke tempat lain, dan akan
kita pantau terus,” tutup Ika.
Edited by Sintia Astarina
//28
INFO LOWONGAN MAGANGDESAIN KoMUNIKASI VISUALNo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN
1 PT Mitra Kreasidharma Graphic Designer Gatot Subroto, Jakarta
2 Gramedia Majalah Graphic Designer Kebon Jeruk
3 Live Olive Graphic Designer
Video Editor
4 Dihardja Software Solution Graphic Designer Alam Sutera
5 Indah Kiat Graphic Designer Serpong
6 Blazable Studio Graphic Designer Citilofts, Sudirman
7 BeliFurniture.com Graphic Designer Karawaci
8 Redvox Graphic Designer Ciledug
9 Multimedia Cipta Maxima Graphic Designer Serpong
10 Lumine Studio Ilustrator / Animator Jakarta Timur
11 Tridinamika Graphic Designer Gading Serpong
12 CBN Web Designer Rasuna Said
Graphic Designer
13 Wellcomm Graphic Designer Alam Sutera
14 Login Communication Graphic Designer Jakarta Barat
15 Moonlay Graphic Designer Gading Serpong
INFO LOWONGAN MAGANGILMU KoMUNIKASINo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN
1 Mega First (Bank Mega) Program Development Kuningan, Jakarta
Project Manajemen
2 Zenith Solusi Global Reporter Gading Serpong
3 Gramedia Majalah Jurnalistik Kebon Jeruk
4 BeliFurniture.com Copy Writing Karawaci
5 Asia PR PR Officer Kebayoran
6 Tabloid Bola MarComm Palmerah Barat
7 Guereelya MarComm Serpong
8 Media Trac Junior Communication Senopati, Jakarta
Junior Associate
9 Isobar/Isopost Social Media Kebayoran Baru
Account Executive
10 Computrade Indonesia Event Organizer Gatot Subroto, Jakarta
11 Graha Kelola Mandiri MarComm Karawaci
12 Harian Tribun (GoRN) / Reporter Palmerah Selatan
Wartakota MarComm
13 Gunnebo MarComm Salemba Raya
14 Metro TV TV Production Kebon Jeruk
Public Relation
15 Kompas TV TV Production Palmerah Barat
// 29
INFO LOWONGAN MAGANGDESAIN KoMUNIKASI VISUALNo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN
1 PT Mitra Kreasidharma Graphic Designer Gatot Subroto, Jakarta
2 Gramedia Majalah Graphic Designer Kebon Jeruk
3 Live Olive Graphic Designer
Video Editor
4 Dihardja Software Solution Graphic Designer Alam Sutera
5 Indah Kiat Graphic Designer Serpong
6 Blazable Studio Graphic Designer Citilofts, Sudirman
7 BeliFurniture.com Graphic Designer Karawaci
8 Redvox Graphic Designer Ciledug
9 Multimedia Cipta Maxima Graphic Designer Serpong
10 Lumine Studio Ilustrator / Animator Jakarta Timur
11 Tridinamika Graphic Designer Gading Serpong
12 CBN Web Designer Rasuna Said
Graphic Designer
13 Wellcomm Graphic Designer Alam Sutera
14 Login Communication Graphic Designer Jakarta Barat
15 Moonlay Graphic Designer Gading Serpong
INFO LOWONGAN MAGANGFAKULTAS EKoNoMINo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN
1 Mega First (Bank Mega) Program Development Kuningan, Jakarta
Project Manajemen
2 Zenith Solusi Global Accounting Staff Gading Serpong
3 Indah Kiat Purchasing Staff Serpong
Marketing
4 BeliFurniture.com Marketing Karawaci
5 iProspect Search marketing Plaza Semanggi
6 Multimedia Cipta Maxima Marketing Serpong
Admin Finance
7 CNI Staff Impor Puri Indah
8 Duriana Regional Marketing
9 Lippo Insurance Accounting Staff Karawaci
Retail Development
10 Gunnebo Finance Staff Salemba Raya
Supply Chain
11 PT Mitra Media Perkasa Project Development Serpong
12 Tokopedia Marketing Kebon Jeruk
13 Mediatrac HR Staff Senopati, Jakarta
14 Jakarta Electric Accounting Glodok, JakBar
15 Shopious Indonesia Marketing Podomoro City
INFO LOWONGAN MAGANGFAKULTAS ICTNo NAMA pERUSAHAAN poSISI pENEMpATAN
1 Zenith Solusi Global Web Programmer Gading Serpong
2 Multimedia Cipta Maxima IT Development Serpong
3 Skyworx Web Programmer Tanah Abang
4 Vanqis / Arta Dwi Mitra Web Programmer Kebon Sirih
5 Tridinamika IT Development Gading Serpong
6 CBN Web Programmer Rasuna Said
Apps Developer
7 Wellcomm IT Development Alam Sutera
8 Data On IT Development Jakarta Selatan
9 Moonlay I T Development Gading Serpong
10 Media Trac Web Developer Senopati, Jakarta
11 Sterling Tulus Cemerlang Technical Consultant Sudirman, Jakarta
12 Teltics Mobile Media Web Developer Kemanggisan, Jakarta
13 Barindosurya IT Development Gading Serpong
14 Dreambox IT Development UMN
15 Computrade Indonesia IT Development Gatot Subroto, Jakarta
//30
LILIK DWI MARDJIANTo DoSEN ILMU KoMUNIKASISkripsi yang baik itu skripsi yang berawal dari
minat mahasiswanya. Jadi, kalau kita sudah
minat mengangkat suatu topik itu akan lebih
mudah menjalaninya nanti. Skripsi itu jangan
diawali dengan mencari metode apa yang paling
diminati, tapi berawal dari ingin tahu apa. Baru
dari situ akan ketahuan metode yang tepat
untuk dipakai.
Magang dan skripsi menjadi dua hal yang wajib dijalani bila ingin lulus. dua hal baru ini pulalah yang akan dihadapi saat hendak memasuki semester akhir. Yuk, intip berbagai tips dari mahasiswa, dosen, dan alumnus supaya bisa mengerjakan skripsi dan menjalani magang dengan baik!
tipsSKRiPSi
IMMANUEL WIDJAJA MAHASISWA SISTEM KoMpUTER 2010Harus on fire sejak awal. Jangan menunda-
nunda penyusunan skripsi karena deadline
pengumpulan yang masih lama. Lebih cepat
lebih baik. Bila bingung, sering-seringlah
bimbingan ke dosen atau tanya senior yang
lebih berpengalaman. Yang nggak kalah
penting, hiduplah teratur dan jaga kesehatan.
Jangan lupa untuk berdoa.
RATNA CAHAyA RINA WIRAWAN pUTRI DoSEN DKVSetidaknya dua semester sebelum mulai
merencanakan skripsi sudah mulai mencari
tema. Nah, ketika sudah menemukan tema,
harus dicari, sudah ada belum yang memakai
tema tersebut? Buat penelitianmu berbeda. Cari
celahnya di mana supaya nggak bikin penelitian
yang sama dari yang sudah ada.
CALVIN EKo SApUTRo DoSEN ILMU KoMUNIKASI.Skripsi yang baik itu yang judul dengan
Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, dan Bab 5-nya
nyambung semua. Sering ada dijumpai skripsi
itu tujuannya apa, substansi penelitiannya
apa, kesimpulannya apa itu tidak ada
sambungannya. Itu semua harus nyambung.
// 31
SOSOK:
ANNA RIANA pUTRIyAKApRoDI MANAJEMEN Mulai dari semester enam, carilah tempat
magang yang diinginkan. Pilihlah tempat
magang yang sesuai dengan peminatan kita.
Tanya dengan alumni yang peminatannya
sama. Jangan takut untuk memilih tempat
magang yang berlokasi di luar Tangerang.
Magang itu sebenarnya mudah asal kita bisa
meniknmatinya.
MaGanG
INA LISTyANI RIyANToDoSEN DKVTunjukkan performance kalian yang bagus.
Magang itu didesain supaya mahasiswa punya
kesempatan pergi ke luar kampus dan belajar
di sana. Carilah perusahaan atau institusi
tempat di mana kalian ingin bekerja nantinya.
Magang itu mencari koneksi, tidak harus bekerja
di perusahaan tempat kamu magang, tetapi
magang ‘kan mengantar kamu mengenal banyak
orang.
MARSELA STEFANIEALUMNUS pUbLIC RELATIoNS 2009. Kumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya dari
tempat magang kalian. Jangan takut bertanya
pada mentor magang kalian dan yakinlah,
apapun yang kalian pikirkan pasti akan
menghasilkan sesuatu buat kalian. Jaga attitude
karena itu di tempat yang baru. Cari kontak
sebanyak-banyaknya, jaga hubungan yang baik
dengan mentor magang kita dan juga dengan
klien-klien kita. Ingat, saat magang kita tidak
cuma membawa nama sendiri, tapi juga nama
kampus kita.
pANDU A. NUGRoHo MAHASISWA DESAIN GRAFIS 2009 Kalau masalah magang kita mengikuti culture –nya
dari perusahaan itu sendiri. Jadi ya, kita harus cepat
beradaptasi dengan culture-nya perusahaan.
MoCHAMMAD RIyADH RIzKy ADAMDoSEN MANAJEMENPilihlah perusahaan besar yang well established
karena mampu memberikan aset buat mahasiswa
untuk networking. Do the best, jadi diri sendiri.
Nggak perlu bersikap be yourself, tapi be the best.
Tanamkan selalu punya ambisi untuk selalu
terbaik karena hal itu juga akan tampak dalam
performa kita.
//32
// 33
Sebuah Cerita Menuju Panggung Akhir
LIPUTAN KHUSUS WISUDA V UMN
By Ghina Ghaliya, Patric Rio, Sintia Astarina,
desy Hartini, Lani diana
Tirai-tirai panjang beragam warna melingkupi
seisi Lobby UMN, Sabtu (7/6) pagi itu. Ratusan
kursi tertata rapi menghadap ke panggung
besar. Pernak-pernik dan artistik ala Bali terlihat
mewarnai, seolah menghadirkan Pulau Dewata
di tengah-tengah kampus. Awal minggu di bulan
Juni pun menjadi saksi diadakannya Sidang Senat
Terbuka ke-5. Tentunya, perlu proses panjang
hingga dapat duduk di sana dan menanti Rektor
UMN, Dr. Ninok Leksono menyampirkan tali toga
mahasiswa dari kini ke kanan.
Wisuda kali ini mengusung tema “Membangun
Kompetensi Menuju Era Asean Economic Community
2015”. Acara ini pun turut dihadiri oleh Wakil
Menteri Pekerjaan Umum Dr. Ir. Hermanto Dardak
dan Ketua APINDO Sofjan Wanandi.
Dalam Wisuda V, UMN meluluskan 34 mahasiswa
dari Program Studi (Prodi) Teknik Informatika
(TI), 18 mahasiswa Sistem Informasi (SI), dua
mahasiswa Sistem Komputer (SK), 87 mahasiswa
Ilmu Komunikasi (Ilkom), 47 mahasiswa Desain
Komunikasi Visual (DKV), 31 mahasiswa Manajemen,
dan 60 mahasiswa Akuntansi.
Phot
o by
Gui
do C
aesa
r
//34
Adapun lulusan terbaiknya adalah Giam Cen
Jiang, S. Kom. dari TI; Giovanni, S. Kom. dari SK;
Tara Laurencia Suwandhi, S. Kom. dari SI; Diana
Puspadewi, S. Sn. dari DKV; Melisa Wijaya, S.I.Kom.
dari Ilkom; Recia Nindy, S.E. dari Manajemen; dan
Chrysan Kirana Warsiman, S. E. dari Akuntansi.
Berdasarkan data yang diperoleh, UMN
berhasil meluluskan mahasiswa sebanyak 279
wisudawan-wisudawati. Sebanyak 85% dari
mereka sudah bekerja di perusahaan nasional
dan multinasional. Sisanya, yaitu sebanyak 43
lulusan belum mendapatkan pekerjaan.
Bila dibandingkan dengan data per November
2013 lalu, yaitu sebanyak 89,95% dari 438 wisudawan
saat itu sudah bekerja. Data rekapitulasi untuk
alumni yang diwisuda pada Mei 2013 menunjukkan,
sebanyak 132 wisudawan sudah bekerja dan 15
lainnya belum bekerja saat itu.
TRANSpARANSI DANANah, sebelum mengikuti wisuda, seperti yang
diketahui, mahasiswa harus mengeluarkan
biaya sebesar 1,1 juta rupiah. Mahasiswa yang
dilantik pun akan mendapatkan baju pelantikan,
medali dari UMN, ijazah kelulusan, transkrip
nilai, dokumentasi video dan foto untuk wisuda,
serta konsumsi untuk 3 orang. Pihak kampus pun
mengeluarkan dana sekitar 600 jutaan untuk
menggelar wisuda ini. Andrey Andoko selaku
Ketua Wisuda V merasa, biaya yang dikeluarkan
kemarin sudah sesuai.
“Sebenarnya tiap kali wisuda, kita menganggarkan
dana yang cukup besar. Tiap kali wisuda kita
habiskan beberapa ratus juta untuk macam-macam.
Kemarin itu buat sewa panggung, sound system,
AC, dekorasi, dan lainnya itu itu cukup besar.
Anda bayar 1,1 juta sudah dapat medali, foto, dan
lainnya. Jadi, apa yang dibayar mahasiswa itu
dikembalikan lagi pada mahasiswa,” tutur Andrey.
Mahasiswa UMN sendiri kerap mengeluhkan
mahalnya biaya yang dikeluarkan hanya untuk
wisuda. Purek I Bidang Akademik, Hira Meidia
menegaskan, mahasiswa UMN terbiasa disubsidi.
Ia pun menolak anggapan bahwa UMN ambil
untung.
“Modal pasti lebih banyak dari kamu yang
kira. Misal, 300 mahasiswa, 300 juta. Tiga ratus
juta itu nggak besar. Rok yang kamu pakai itu
berapa harganya? Medali itu berapa? Topinya itu
berapa? Semua ada harganya. Masa UMN harus
mensubsidi baju kamu, tega amat? Lupain deh
kita ambil untung,” ungkap Hira.
Phot
o by
Gui
do C
aesa
r
// 35
Mengenai transparansi dana wisuda, Andrey
mengaku memang tidak memberitahukan secara
rinci mengenai apa yang didapatkan. Satu yang pasti,
apa yang dibayarkan masing-masing mahasiswa
untuk wisuda, akan kembali sepenuhnya pada
mahasiswa itu sendiri.
SyARAT LULUSKendati demikian, jauh sebelum memikirkan biaya
untuk wisuda, mahasiswa UMN harus melewati
berbagai tahap untuk dapat merasakan momen
kelulusan yang dinanti-nanti. Hira memaparkan,
momen mengikuti wisuda adalah salah satu
momen penting dalam kehidupan mahasiswa.
“Wisuda merupakan hari bersejarah buat kamu.
Itu momen di mana kamu dinyatakan lulus. Itu
juga momen penting buat UMN untuk melepas
anak-anaknya,” tuturnya.
Dalam prosesnya, Hira menyampaikan ada
persyaratan kurikulum yang harus dipenuhi yang
merupakan persyaratan Prodi, yaitu mencapai
144 SKS, nilai D hanya boleh ada dua dalam
nilai akademik, IPK minimal 2.5, tidak adanya
tunggakan administrasi dan peminjaman buku,
serta menyelesaikan skripsi / tugas akhir dan
magang. Nyatanya, hal ini pun menghadirkan
berbagai tanggapan dari mahasiswa.
Nathania Inggrid mengaku, aturan kelulusan
tersebut sudah pas dan dirasa cukup untuk UMN.
“Soalnya, jika diturunkan lagi standarnya, bisa-
bisa lulusan UMN kurang berkompeten nantinya
di dunia kerja. Semua tergantung dari kemauan
setiap individu,” tutur mahasiswi Desain Grafis
2012 itu.
Senada dengan Nathania, Frederick Sawada
pun turut merasa bahwa persyaratan tersebut
baik untuk kemajuan standardisasi UMN.
“Nggak masalah sih. Nggak sekejam kampus
lain yang minimal tiga ke atas IPK-nya. Ini sudah
standar kalau UMN memang mau maju,” ungkap
mahasiswa Jurnalistik 2011 itu.
Namun, tanggapan berbeda muncul dari Bill,
salah satu mahasiswa Sinematografi 2011. Ia
mengaku, IPK 2.5 cukup berat, terutama untuk
Sinematografi.
“Kalau di Sinema sendiri, kadang ada yang
nilainya bagus, tapi karya yang dihasilkan justru
tak ada apa-apanya. Temen-temen gue pun lulus
dengan nilai standar, tapi punya karya besar di
luar sana,” ungkap pembuat film pendek Salvator
(2013) ini.
Syarat untuk lulus pun berubah lagi semenjak
angkatan 2012. Pada angkatan keenam ini,
pihak kampus menetapkan adanya jumlah poin
yang harus dipenuhi oleh mahasiwa/i angkatan
2012-2013. Penerapan poin sendiri masuk dalam
Sistem Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) di mana
masing-masing mahasiswa 2012 dan 2013 harus
mengumpulkan 20 poin jika ingin lulus.
“Kita melihat bahwa saat acara penting, banyak
anak-anak yang tidak datang. Ya sudahlah, kita
adakan saja poin SKKM. Mereka pun harus
terlibat kegiatan UKM, workshop, dan seminar.
Empat tahun cukuplah 20 poin, biar mereka
aktif,” ungkapnya.
ToEIC, SyARAT WAJIb WISUDA?Setelah melalui proses tersebut, masih ada
satu tahap lagi yang harus dilalui agar bisa
mengikuti wisuda, yaitu menyelesaikan TOEIC
(Test of English for International Communication).
Jika diturunkan lagi standarnya, bisa-bisa lulusan UMN kurang berkompeten nantinya di dunia kerja. Semua tergantung dari kemauan setiap individu.
//36
TOEIC digunakan untuk mengukur kemampuan
bahasa Inggris seseorang untuk dapat bekerja
di lingkungan internasional.
TOEIC sendiri berbeda dengan TOEFL (Test
Of English as a Foreign Language) yang dipakai
untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris
seseorang sebagai alat komunikasi untuk pendidikan
selanjutnya. Singkatnya, TOEIC dibutuhkan untuk
masuk ke dalam dunia pekerjaan, sementara
TOEFL untuk masuk ke pendidikan yang lebih
tinggi lagi, misalnya S2 untuk gelar Master atau
S3 untuk gelar Doktor.
Sebelumnya, UMN sempat menggunakan Tes
TOEFL sebagai syarat kelulusan. Kebijakan ini
sudah ditetapkan sejak angkatan pertama UMN
(angkatan 2007). Namun, Tes TOEFL itu pun diubah
menjadi Tes TOEIC karena beberapa hal. Kendati
demikian, pihak UMN sendiri ingin menjadikan
TOEIC sebagai syarat kelulusan, bukan wisuda.
Namun, mahasiswa dirasa belum siap untuk
dapat merealisasikan hal tersebut.
“Anak UMN payah banget Inggrisnya, ya sudah.
Dapet sertifikat TOEIC untuk di pekerjaan ‘kan
bagus. Dua ribu lima belas mau global, masa
iya kamu sertifikat TOEIC nggak bisa dapatin?”
tutur Hira, tegas.
Jeffry Oktavianus, salah satu mahasiswa UMN
dengan skor TOEIC tertinggi pun setuju dengan
adanya penerapan tes ini bagi mahasiswa. Baginya,
entah TOEIC maupun TOEFL sama pentingnya.
Akan lebih baik kalau lulusan UMN bisa berbahasa
Inggris untuk menjawab tantangan global. Namun,
Jeffry menyarankan agar biaya yang dikeluarkan
disubsidi oleh kampus.
“Buat TOEIC tuh kita harus bayar 350 dan yang
wajibin itu ‘kan kampus. Akan lebih baik kalau
kampus yang bayar. Mahasiswa sudah keluar
uang banyak buat skripsi dan wisuda. Akan lebih
baik kalau bisa disubsidi full,” harapnya.
Mengenai kesepakatan harga, mahasiswa
UMN pun sebenarnya bisa memilih untuk ikut
di UMN atau tidak.
“TOEIC itu resmi dari ITC, itu yang ngadain
bukan kita. Sertifikatnya bukan UMN yang buat.
Itu dari institusi yang diakui, sama kaya TOEFL.
Kalau di UMN, kamu pakai harga UMN, 350 ribu.
Harganya memang benar-benar untuk anak UMN.
Kalau sebenarnya sih 800 ribu,” ungkap Hira.
Aulia Waf iq, mahasiswa Jurnalistik 2010
menyampaikan, tes bahasa Inggris ini memang
penting untuk dunia kerja. Namun, ia menyarankan
agar pihak kampus menambah atau mengubah
kelas Bahasa Inggris.
Visi UMN adalah mendorong mahasiswa agar bisa bersaing
dalam tingkat internasional.
// 37
“Kenapa sistem kelas Bahasa Inggris di kelas
itu nggak diubah? Gue sih mikirnya kelas Bahasa
Inggris di kampus itu kurang selama dua semester.
Mungkin bisa ditambah SKS-nya,” tutur Aulia.
Memang, pelajaran bahasa Inggris yang kita
dapatkan hanya ada di semester satu dan dua,
sedangkan tes TOEIC in dijalankan setelah kita
menyelesaikan skrispi dan magang di semester
akhir. Ditambah lagi, apabila mahasiswa tidak
mencapai angka 400 dan tidak berhasil lulus
dalam Tes TOEIC, mereka harus mengikuti kembali
tes tersebut dan merogoh kocek 350 ribu lagi.
Menanggapi hal itu, pihak UMN akan mengkaji
ulang Mata Kuliah Bahasa Inggris. Andrey Andoko
pun mengatakan kalau UMN akan memperbaiki
sistem dari sisi akademis supaya para mahasiswa
dapat mengikuti Tes TOEIC. Sebab, salah satu visi
UMN adalah mendorong mahasiswa agar bisa
bersaing dalam tingkat internasional. Bagaimana
caranya? Ya, dengan bisa berbahasa Inggris.
DI bALIK MAKNA WISUDASesung guhnya, wisuda adalah momen
kebersamaan terakhir di kampus. Perpisahan
yang abadi? Tidak. Momen itu bukanlah awal
perpisahan, bukan juga akhir pertemuan. Ini adalah
langkah perdana di mana kita mulai menentukan
pilihan sendiri. Ada yang ingin langsung bekerja,
adapula yang ingin melanjutkan studi. Semua
itu kita yang menentukan. Singkatnya, mandiri.
Tambahan gelar di belakang nama pun berarti
ganda. Pertama, sebuah kebanggaan bagi orang
tua. Kedua, inilah bukti bahwa sesungguhnya
kita pernah belajar mengenai teori, praktik, dan
pemenuhan diri dalam sebuah institusi pendidikan.
Ya, waktu ideal selama empat tahun yang
dijalani sebagai mahasiswa bukanlah waktu yang
singkat. Transisi dari SMA ke masa perkuliahan
pun bukan masa yang mudah. Awal-awal kuliah
memang terasa sulit menyesuaikan diri. Namun,
ketika menuju akhir, semuanya terasa ingin kita
ulangi. Sulit dilupakan.
Phot
o by
Gui
do C
aesa
r
//38
MUSIK:
Semangat yang selalu menyala sangat tepat
dengan latar belakangnya sebagai seorang aktivis
mahasiswa pada zamannya. Sebagai mantan
pemimpin pergerakan mahasiswa pada 1966,
Sofjan kerap terlibat dalam berbagai transformasi
yang terjadi di Indonesia. Alumni mahasiswa
Universitas Indonesia ini merupakan salah satu
orang yang ikut berdemonstrasi guna menggeser
kekuasaan Presiden Soekarno kala itu.
Ketika insiden G-30-S/PKI meledak, ia pun
tersangkut pertengkaran dengan Partai Komunis
orasinya masih berapi-api, lugas, dan tegas.
Usianya memang tak lagi muda, kira-kira sudah
mencapai 73 tahun. Kerut di wajahnya terlihat
jelas. Sedikit rambut putih menghiasi kepala
yang sudah plontos. Kacamata dengan frame tua
bertengger di atas hidungnya. Menurut takaran
manusia pada umumnya, tentu energi seseorang
yang semakin menua akan semakin menurun.
Namun, hal itu nyaris tak terlihat dalam diri lelaki
yang bernama lengkap Sofjan Wanandi atau Lim
Bian Khoen.
sebagai seorang penerus, kita harus menekadkan apa yg bisa kita lakukan untuk bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik.
pECINTA SEJATI KEbERANIANHIDUp
SoFJAN WANANDI
By Ghina Ghaliya
// 39
Indonesia (PKI). Nyatanya, kiprahnya sebagai
seorang aktivis tak berhenti sampai di situ. Ia
pun pernah menjabat sebagai Ketua Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada 1966.
Namun nyatanya, menjelang 1974, Sofjan
lebih memilih untuk tergelincir menjadi seorang
pengusaha dan mengelola Grup Gemala. Saat ini,
jabatan sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusa-
ha Indonesia (APINDO) pun masih mentereng
disandang pria kelahiran Sawahlunto, Sumatera
Barat, 3 Maret 1941.
Walau telah menjadi pengusaha sukses, jiwa
seorang aktivis yang kuat tetap kukuh dalam
dirinya. Ia berani menyampaikan pendapat
secara terbuka dan blak-blakan. Ya, tak jarang
orang mengenalnya sebagai pribadi yang kritis.
Sesuai dengan Wisuda V UMN yang bertemakan
“Membangun Kompetensi Menuju Era Asean
Economic Community 2015”, suami dari Riantini
Wanandi yang dulu juga seorang aktivis ini turut
memberikan pandangannya terkait perekonomian.
Sebagai sosok yang memiliki banyak pen-
galaman dalam bidang ekonomi, birokrasi, dan
politik, ia pun menjelaskan bahwa yang paling
menakutkan jika Indonesia tidak siap menghadapi
ASEAN Economic Community 2015. Maka, hal
ini menjadi sebuah tantangan besar yang harus
dihadapi para generasi muda, yakni menghadapi
teknologi masa depan.
“Karena itu, pentingnya universitas seperti
UMN untuk turut serta dalam mengembangkan
pembangunan serta mampu mengatasi per-
masalahan multimedia. Social media memiliki
ancaman yang besar sehingga harus ditangani
oleh ahli-ahlinya. Ini juga sebagai upaya untuk
mengejar ketertinggalan Indonesia,” jelasnya.
Di akhir orasinya, ia mengungkapkan jika se-
bagai seorang mahasiswa yang kelak menjadi
penerus bangsa harus dapat melakukan apapun
demi Indonesia lebih baik.
“Sebagai seorang penerus, kita harus menekadkan
apa yg bisa kita lakukan untuk Bangsa Indonesia
menuju arah yang lebih baik,” harap Sofjan.
Di usianya itu, Sofjan tak berubah. Ia masih
menggebu-gebu dan bersuara lantang kepada
ratusan mahasiswa yang tengah merayakan hari
kelulusannya. Cara berorasinya tak ubahnya dulu,
masih sama ketika ia memperjuangkan Bangsa
Indonesia sebagai seorang aktivis pada 1960-an.
Edited by Desy Hartini
Photo by anthony dennis T.
SOSOK:
//40
BeasIswaRINGANKAN bEbAN oRANG TUA
harus dicoba. Selain itu, baca materi dan buku
untuk pertemuan selanjutnya jadi setidaknya otak
nggak kosong. Fokus pada dosen ketika di kelas
dan bikin rangkuman mata kuliah juga penting
lho!” ungkap Caca.
Putri Rudy Karyadi dan Rostina ini menambahkan
jika kedua orang tua adalah motivasi bagi prestasi
dirinya. Dengan memperoleh gelar tersebut, pihak
kampus tentu akan memberikan penghargaan
dalam bentuk potongan biaya kuliah.
“Tujuan utamaku adalah membahagiakan dan
membanggakan orang tua. Jadi, apapun yang
aku lakukan, ya selalu ingat untuk mereka. Aku
berusaha keras supaya dapat beasiswa dan
meringankan beban orang tua,” ujar perempuan
yang hobi menyanyi ini.
Untuk ke depannya, Caca berencana membuka
usaha salon kecantikan dan penyewaan kebaya
bersama sang bunda. Sebelumnya, ia pun ingin
mencari pengalaman kerja terlebih dahulu untuk
mengaplikasikan apa yang telah didapat selama
perkuliahan.
Edited by Sintia Astarina
Memang tak mudah untuk menyandang gelar
sarjana. Diperlukan banyak cara dan aksi yang
mampu mendukungnya. Hal itulah yang turut
dirasakan Recia Nindyputri, lulusan terbaik dari
Prodi Manajemen dengan IPK sempurna 4,00
dalam wisuda V UMN.
Akrab disapa Caca, mahasiswi berkacamata ini
mengaku tak menyangka jika berhasil memperoleh
predikat itu. Ia mengungkapkan jika setiap mata
kuliah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
“Jujur saja, untuk mendapatkan IPK 4,00 itu
lumayan susah. Kadang merasa kaget ketika
melihat nilai akhir mendapat A semua. Ada mata
kuliah yang benar-benar susah, tapi ternyata hasil
akhirnya A. Benar-benar nggak nyangka,” ujarnya.
Perempuan kelahiran 8 Februari ini pun tak
segan membagikan beberapa tips bagi mahasiswa
lainnya. Menurutnya, kunci kesuksesan adalah
tekun dan disiplin. Tak hanya bermodalkan materi
yang disampaikan dosen di kelas, Caca kerap
membaca buku wajib dari setiap mata kuliah
hingga memahami apa inti dari pelajaran tersebut.
“Jangan pernah menunda tugas yang berikan
walaupun tugasnya susah sekalipun, tetapi justru
By Desy Hartini
Recia Nindyputri
Phot
o by
Gui
do C
aesa
rSOSOK:
// 41
YanG PenTInGbAHAGIA
“Yang terpenting adalah paham inti dari setiap
mata kuliah. Selebihnya hanya improvisasi sendiri.
Ini justru lebih efektif dibandingkan dengan cara
belajar yang menghafal,” tuturnya.
Lelaki pecinta sepak bola ini pun berharap
jika dapat menjadi pribadi yang sukses dengan
bekerja sesuai keinginannya. Dalam Wisuda V
yang digelar 7 Juni lalu, Jiang yang menjadi wakil
wisudawan dalam pembacaan janji wisuda juga
optimis jika seluruh mahasiswa UMN lainnya
dapat menyelesaikan studi masing-masing dan
terus berkarya.
Beberapa rencana usai lulus kuliah rupanya
sudah dipikirkan dan dipersiapkan sebelumnya.
Jiang ingin mencari pengalaman kerja sekaligus
menabung untuk kebutuhan studi S2-nya di
China tahun depan. Selain itu, kelak Jiang pun
akan mengembangkan Lini Bisnis di sebuah
Software House.
“Kesuksesan adalah bekerja sesuai dengan
pekerjaan yang disukai karena kebahagiaan mer-
upakan yang terpenting bagi diri saya sendiri,”
tutup Jiang.
Edited by Desy Hartini
Menyandang predikat mahasiswa berprestasi
tentunya merupakan kebanggaan tersendiri bagi
setiap mahasiswa. Tak hanya bagi diri sendiri,
predikat itu menjadi bukti usaha dan kerja
keras kepada orang tua dan almamater. Itulah
yang dirasakan Giam Cen Jiang, lulusan terbaik
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dari
Prodi Teknik Informatika (TI).
Berawal dari keinginan untuk meringankan
beban orang tua, itulah motivasi Giam Cen Jiang
ketika mengenyam pendidikannya di bangku
kuliah. Dengan menjunjung nilai kejujuran dan
ketekunan, putra dari Giam Kim Sin dan Liem
Swiu Tjhien ini rupanya berhasil lulus 3,5 tahun
dengan IPK 3,96.
Lelaki yang akrab disapa Jiang ini mengaku
jika ia masih harus menempuh mata kuliah
ketika pengerjaan skripsi berlangsung. Hal itu
membuatnya harus tekun dalam membagi waktu
antara skripsi dan tugas-tugas kuliah. Namun,
di balik prestasi yang berhasil diraihnya, Jiang
mengungkapkan, jika penerapan belajar yang
dilakukan terbilang biasa saja.
By Ghina Ghaliya
Giam Cen jiang
Phot
o by
Gui
do C
aesa
rSOSOK:
//42
PREDiKAtHANyALAH boNUS
Dalam menghadapi tuntutan kegiatan di dalam
maupun luar kampus, perempuan berdarah
Tionghoa ini rupanya selalu membuat perenca-
naan-perencanaan khusus guna menyelesaikan
seluruh kewajibannya.
“Buat priority, to-do-list, dan deadline untuk diri
sendiri adalah hal yang sangat penting. Pertama
set priority kamu dulu antara kegiatan lain sama
kuliah, set it wisely. Bikin to-do-list dan deadline
agar tidak ada yang tercecer kalau kegiatan kamu
padat. Evaluasi apa yang gagal dikerjakan hari
ini,” ungkapnya.
Kini, Melisa sudah bekerja sebagai Account
Executive (AE) di PT Abyor International, sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang IT. Ia pun
berharap jika dirinya mendapatkan beasiswa,
maka ia akan memilih untuk melanjutkan pen-
didikan di Ohio State of University, Columbus.
Edited by Sintia Astarina
Itulah moto hidup yang dimiliki oleh dara cantik yang
berhasil meraih predikat Mahasiswa Berprestasi
Fakultas Ilmu Komunikasi. Melisa Wijaya yang
lahir di Pontianak, 28 April 1992 ini tidak pernah
menyangka jika dirinya berhasil menyelesaikan
studinya. Tak ayal, IPK 3,96 hasil kerja kerasnya
3,5 tahun kemarin pun dikantonginya.
“Tidak ada kegiatan khusus juga untuk mendapa-
tkan predikat ini. Motivasinya cuma dapat bea-
siswa biar biaya SKS-nya dipotong. Jadi, orang
tua nggak berat bayar kuliah. Lalu, biar nggak
mahal bayar uang semester tetap, maka aku
ambil SKS full jadinya 3,5 tahun bisa selesai.
Jadi predikat ini cuma bonus, hadiahnya sudah
didapat ketika semesteran,” ujar putri Nguandi
Wijaya dan Djong Lie Djung ini.
Tak hanya berprestasi di bidang akademik,
Melisa merupakan mahasiswa yang aktif dalam
beberapa kegiatan dan organisasi di kampus.
Beberapa acara di bawah payung Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi (I’m Kom) kerap diikutinya, seperti
Fikom Night, CommFest, dan OMB.
Selfish life is a boring life, then live for loving others and you will find the fullest.
By Desy Hartini
Melisa wijaya
Phot
o by
Gui
do C
aesa
r
SOSOK:
// 43
PREDiKAtHANyALAH boNUS ada YanG
LEbIH bAIK DARi SEKADAR bAIK
Kini, putri kandung dari Afianto Kusuma dan
Yunita Isabella sudah aktif bekerja sebagai seorang
desainer grafis di PT Harvindo Perkasa (Harvest)
yang bergerak di bidang stationery. Selain itu,
ia pun tengah mempersiapkan studi S2-nya di
Universitas Trisakti pada September mendatang.
Tak lupa, ia menyampaikan sedikit pesan
bagi para mahasiswa yang masih menjalankan
studinya. “Untuk teman-teman yang memang
masih kuliah, manfaatkan untuk mencari ilmu
sedalam-dalamnya agar dapat menghadapi dunia
kerja yang sesungguhnya,” paparnya.
Perempuan kelahiran 10 Oktober 1992 ini
menambahkan jika pencapaian yang sudah
terlihat baik pasti ada yang lebih baik dari itu.
“Jadi jangan pernah cepat puas akan suatu hal
yang dicapai. Teruslah berusaha dan pantang
menyerah,” tutupnya.
Edited by Desy Hartini
Ramah, cantik, dan cerdas. Mungkin tiga kata
itu tepat menggambarkan Diana Puspadewi,
wisudawati yang berhasil menjadi mahasiswa
berprestasi dari Fakultas DKV dengan IPK 3,85.
Sama halnya dengan mahasiswa berprestasi
lainnya, Diana mengaku jika tak menyangka jika
predikat itu akan melekat pada dirinya.
“Kalau aku sih nggak pernah terobsesi dapat
predikat itu dan nggak menyangka bakal dapat
nilai bagus juga. Yang terpenting rajin dan tang-
gung jawab sama tugas,” ujarnya
Hal yang menjadi motivasi Diana adalah kendala
waktu ketika mengerjakan tugas. Ia menuturkan
jika tugas-tugas DKV yang dominan praktik meng-
haruskannya untuk pandai membagi waktu. “Ketika
kita pandai mengatur waktu, maka tugas-tugas
kita selesai dengan tepat waktu dan tentunya
hasil atau nilai yang didapat akan maksimal,” ujar
dara cantik yang hobi menonton ini. Ditambah
lagi, sebagai seorang mahasiswa DKV tentu tak
pernah lepas dari kejaran deadline.
By Didit Abdillah
diana Puspadewi
Phot
o by
Gui
do C
aesa
rSOSOK:
//44
perjalanan belum berakhir setelah mahasiswa
menyandang gelar sarjana. Memilih kerja setelah
lulus, atau mungkin melanjutkan pendidikan
S2 adalah dua pilihan umum yang masih sering
ditanyakan para mahasiswa yang hendak atau
bahkan sudah lulus.
Sebagian mahasiswa memilih untuk melanjutkan
pendidikan mereka ke jenjang S2. Ada banyak
pula para lulusan S1 yang lebih memilih untuk
mengaplikasikan secara langsung apa yang
mereka dapat selama berkuliah ke dalam dunia
kerja. Namun, tak sedikit juga yang lebih memilih
untuk terjun ke dunia kerja sambil menempuh
pendidikan S2.
Salah satunya adalah Marsela Stefanie, lulusan
UMN tahun 2009. Gadis berkacamata itu kini
tengah menjalani pendidikan S2-nya di Universitas
Indonesia, Program Kekhususan Manajemen
Komunikasi. Stefanie pun juga menjadi asisten
dosen di UMN. Lulusan Public Relations UMN itu
Biasanya, lulusan S2 akan meminta gaji yang
lebih tinggi, mengingat status pendidikannya yang juga lebih
tinggi. Akan tetapi, lulusan S2 biasanya kurang memiliki pengalaman kerja dibanding
lulusan S1 yang langsung terjun ke dunia kerja.
Pilih S2, kerja, atau keduanya ?
Rewritten By Annisa Hardjanti
TIPS:
// 45
merasa senang menjalankan pendidikan S2-nya
bersama pekerjaannya sebagai asisten dosen.
“Buat aku, benefit-nya dengan mengambil
S2 sama kerja sekaligus itu, pertama, lebih
menghemat waktu. Selain itu, kita juga bisa
mengaplikasikan apa yang kita pelajari di kuliah
di dunia kerja. Misalnya, aku saat ini jadi asisten
dosen, aku bisa aplikasiin ke mahasiswa yang
aku ajar,” ujarnya kala itu.
Memang, selain menghemat waktu, faktor
lain yang juga menguntungkan adalah bisa
langsung menerapkan ilmu yang diajarkan di
pendidikan magisternya. Dengan demikian, ia
tak hanya sakedar mendapatkan teori, tetapi
juga penerapannya secara langsung.
pERLU pERTIMbANGANPada dasarnya, masing-masing pilihan yang
terus menggelayut dalam benak mahasiswa
tersebut memiliki keuntungan serta kerugiannya
masing-masing. Ada keuntungan yang dapat
diambil ketika kita memilih untuk melanjutkan
menyelami dunia kerja. Setelah lulus S1 dan
hendak bekerja, perusahaan akan memandang
bahwa kita telah memiliki pengalaman dalam
hal kesiapan untuk terjun langsung ke dunia
kerja itu sendiri.
Lain pula dengan keuntungan yang didapatkan
setelah kita lulus dari S1 dan memilih untuk
melanjutkan pendidikan S2. Ilmu teoritis yang
kita peroleh tentu lebih banyak dari lulusan S1
yang langsung bekerja.
Menurut staff Career Developement Center
(CDC), Veralyn M. Shusanty, biasanya perusahaan
akan lebih memilih untuk merekrut lulusan S1.
“Hal tersebut berkaitan dengan gaji yang akan
diterima oleh si calon pekerja nantinya,” ujarnya
saat itu. Biasanya, lulusan S2 akan meminta gaji
yang lebih tinggi, mengingat status pendidikannya
yang juga lebih tinggi. Akan tetapi, lulusan S2
biasanya kurang memiliki pengalaman kerja
dibanding lulusan S1 yang langsung terjun ke
dunia kerja.
Perlu diketahui pula, mahasiswa memiliki pilihan
ketiga dalam hal ini. Kita bisa terjun sekaligus
dalam dua kegiatan tersebut. Dengan begitu, akan
ada banyak keuntungan lain yang kita dapatkan.
Pertama, kita akan lebih bisa menghemat waktu.
Kedua, tak hanya pengalaman kerja, tapi kita
juga bisa menghasilkan uang sendiri. Kita bisa
belajar menjadi lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan diri sendiri. Ketiga, materi kuliah yang
diajarkan dalam kelas kuliah S2 bisa dengan mudah
kita terapkan dalam kegiatan kerja. Di sisi yang
bersebelahan, dengan mengenyam pendidikan
sekaligus bekerja, kita akan tetap update pada
pergerakan dunia kerja dan pendidikan yang
terus bergerak secara dinamis.
Satu hal yang perlu diperhatikan, mengenyam
pendidikan sekaligus bekerja akan sangat menguras
tenaga. Pembagian waktu yang tepat tentu menjadi
hal yang paling menunjang dalam hal ini.
Maka, sangat perlu kita sadari, betapa pentingnya
kita memikirkan masak-masak keputusan yang
akan kita ambil untuk masa depan kita.
Edited by Hana krisviana
//46
banyak jalan menuju Roma. Pepatah yang
populer sejak zaman Romawi ini merujuk pada
banyaknya cara untuk menggapai tujuan kita.
Sama halnya dengan memperoleh pendidikan,
ada banyak cara untuk mendapatkan beasiswa.
Tiap tahunnya, grafik mahasiswa terus meningkat.
Maka, UMN pun harus menambah jumlah beasiswa
untuk diberikan kepada mahasiswa. Entah itu
beasiswa internal, maupun eksternal.
Beasiswa internal mencakup tiga hal, yakni
Beasiswa Akademik, Beasiswa Non Akademik,
dan Beasiswa Orang Tua Meninggal. Beasiswa
Akademik adalah beasiswa yang diberikan pada
5% mahasiswa dalam setiap satu Program Studi
(prodi). Mahasiswa yang terpilih pun harus memiliki
IPK minimal 3,5. “Tapi kalau mahasiswa dari prodi
tersebut banyak yang mendapat IPK 4, berarti IPK
3,5 bisa saja tidak masuk,” kata Veralyn Sushanty
dari Career Development Center (CDC) UMN.
BANYAK MAHASISWA UMN YANG LEBIH MEMILIH BEASISWA KOMPAS YANG HANYA MEMBERIKAN KONTRAK KERJA SATU TAHUN. BAHKAN, LEBIH BAIK TANPA ADA IKATAN DINAS SEKALIPUN.
Beasiswa Non Akademik mencakup mahasiswa
yang berprestasi di bidang kesenian dan olahraga
secara nasional, provinsi, atau kabupaten. Melalui
beasiswa ini, mahasiswa hanya memberikan
piagam dan surat-surat pendukung lainnya. Di
samping itu, Beasiswa Orang Tua Meninggal juga
akan diberikan kepada mahasiswa yang orang
tuanya baru saja meninggal. Persyaratannya
adalah dengan membawa surat pernyataan dari
wali dan mahasiswa masih di bawah semester 8
(batas normal perkuliahan).
Di sisi lain, UMN juga memberikan beberapa
beasiswa eksternal untuk mahasiswanya, seperti
Kompas, Trias, BRI, Bank Mandiri, Ancora Foundation,
dan A&A Rachmat Foundation. Beasiswa dengan
ikatan dinas berarti full scholarship sampai
lulus kuliah, tapi konsekuensinya mahasiswa
harus menjalani kontrak kerja. Jangka waktu
kontrak kerja tergantung dari perusahaan yang
memberikan beasiswa.
bEASISWAHATI-HATI MeMILIH
by NIKOLAUS HARBOWO
BEASISWA:
// 47
Nyatanya, banyak mahasiswa UMN yang lebih
memilih beasiswa Kompas yang hanya memberikan
kontrak kerja satu tahun. Bahkan, lebih baik tanpa
ada ikatan dinas sekalipun. Oleh karena itu, pihak
Scholarship Division terus mencari perusahaan-
perusahaan yang ingin memberikan dana CSR
tanpa ada ikatan di dalamnya.
Selain itu, CDC juga menyediakan beasiswa
magister ke luar negeri, seperti Singapura, Belanda,
Australia, Uni Eropa, Jepang, dan Amerika. Sejauh
ini, UMN sudah mengirimkan beberapa mahasiswa
berprestasi ke Tokyo Denki University.
pENTINGNyA TRANSpARANSI bEASISWASayangnya, pemberian beasiswa ini tidak
diimbangi dengan penanganan dan pemberian
yang merata. Bahkan, beberapa di antaranya
tidak tepat sasaran. Di sinilah perlu adanya
penyeleksian yang ketat, transparansi, keadilan,
dan penjelasan dari pihak penyelenggara beasiswa
agar pemberian beasiswa dapat merata.
Seperti yang dialami oleh salah satu penerima
beasiswa BRI, Johanes Agung Kurniawan. Ia
mengakui, transparansi beasiswa BRI di UMN
masih sangat kabur. “Awalnya di poster mading
tertulis kalau pendaftar beasiswa BRI masih harus
mengikuti tes dan wawancara. Tapi akhirnya,
malah tidak ada sama sekali dan penyeleksian
pun jadi tidak jelas,” tuturnya menyesal.
Di samping itu, penyaluran dana beasiswa BRI
pun kerap tersendat. Oleh karena itu, mahasiswa
lebih mengandalkan beasiswa kampus. “Aku
seharusnya mendapat beasiswa dari kampus
saat semester 5. Tapi, karena sudah mendapat
beasiswa BRI, maka beasiswa dari kampus pun
dihapuskan,” tutur mahasiswa Jurusan Jurnalistik
2011 ini.
Setelah ditelusuri, ternyata BRI sebagai pihak
penyelenggara beasiswa ingin ada feedback dari
UMN. “Masalah beasiswa BRI masih akan dievaluasi
lagi karena antara BRI dan UMN tidak ada kerja
sama yang jelas,” ujar Veralyn menanggapi
ketersendatan beasiswa BRI.
Sangat berbeda dengan yang dialami oleh
Gloria Fransisca Katharina, penerima beasiswa
Ancora Foundation. Ia telah mengikuti berbagai
tes dan wawancara untuk mendapatkan full
scholarship. Ia senang karena telah dipercaya
untuk mengikuti tes beasiswa di yayasan milik
Gita Wirjawan ini“ Saat ini aku tinggal tenang saja
karena sudah tidak memikirkan biaya apapun
lagi,” ungkapnya bahagia.
Gloria pun juga menambahkan kalau prestasi
dan keaktifan dalam berorganisasi menjadi dua
hal yang harus diutamakan. Sama seperti yang
diungkapkan Veralyn, “Kuncinya adalah tidak
hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga aktif
dalam berorganisasi.”
Edited by Hana Krisviana
//48
dengan salah satu unit usaha Kompas Gramedia.
Dari hasil interview, ia pun ditempatkan di
Gramedia Magazine Group untuk magang.
Nyatanya, ia sempat merasa tidak nyaman karena
sebenarnya ingin bekerja di Kompas TV. Nantinya,
ia juga akan melanjutkan kontrak kerja selama
setahun di tempat yang sama. Meski begitu, ia
masih berharap untuk ditempatkan di unit yang
diinginkan semula.
Ialah Jeffry Oktavianus, alumnus Universitas
Multimedia Nusantara (UMN) yang baru saja
menjalani wisudanya pada Juni lalu. Ia adalah
salah satu mahasiswa berprestasi yang menerima
beasiswa full dari Kompas Gramedia pada 2013 lalu.
“Waktu itu yang mendaftar sekitar 100 orang.
Tapi, ternyata yang lolos dari semua tahap seleksi
hanya 12 orang,” ujarnya.
Sebagai penerima beasiswa, Jeffry diwajibkan
untuk menjalani kontrak kerja selama setahun
Semua mahasiswa semester enam berhak mengikuti Beasiswa Kompas Gramedia. Ini merupakan salah satu jembatan untuk mendapatkan beasiswa untuk semester 7 dan 8,
kesempatan magang, juga kontrak kerja selama setahun. Namun, banyak mahasiswa yang menganggap kontrak kerja yang disyaratkan dirasa memberatkan. Benarkah?
BENARKAH KoNTRAK KERJA DARi BEASiSwA
MEMbERATKAN?by ANNISA HARDJANTI
// 49
bEASISWA KoMpAS GRAMEDIASebelum bisa meraih beasiswa ini, mahasiswa
harus melalui berbagai tahap seleksi yang terbilang
cukup banyak. Beasiswa Kompas Gramedia
merupakan sebuah beasiswa recruitment. Berbeda
dengan Beasiswa Corporate Social Responsibility
(CSR) yang umumnya diperuntukkan bagi mahasiswa
kurang mampu, beasiswa ini tidak memandang
status ekonomi mahasiswa yang ingin apply.
Persyaratan yang diperlukan untuk turut serta
menjadi peserta seleksi beasiswa antara lain
memiliki IPK minimal 3,25, serta aktif menjadi
peserta dalam organisasi baik di kampus maupun
luar kampus. Sebelumnya, mereka akan diminta
untuk menaruh Curriculum Vitae (CV) mereka ke
bagian Scholarship Division di Career Development
Center (CDC) UMN, Gedung C, Lantai 2.
Tak sampai di situ, seleksi bagi peserta akan
berlanjut pada psikotest. Bagi yang lolos, akan
melanjutkan pada jenjang seleksi selanjutnya, yaitu
inteview dengan bagian CHR Kompas Gramedia.
Setelah itu, interview akan dilanjutkan ke bagian
Users, di mana peserta akan diwawancara mengenai
penempatan magang dan kontrak kerja.
Dalam satu semester, penerima beasiswa akan
mendapatkan pembiayaan sebanyak 7,5 juta
sehingga tiap mahasiswa penerima beasiswa
akan mendapatkan total 15 juta rupiah. Beasiswa
ini bisa dipergunakan sebagai bagian dari biaya
penunjang perkuliahan sampai biaya wisuda
mereka kelak.
MENJADI SIA-SIASebagai mahasiswa yang terpilih sebagai
penerima beasiswa Kompas Gramedia, kontrak
kerja menjadi kewajiban yang harus dijalankan
mahasiswa. Namun rupanya, rasa ketidaknyamanan
atas penempatan bagian kerja yang sempat
dirasakan oleh Jeffry pernah dirasakan dalam
beberapa kasus lainnya. Bedanya, jika ia memilih
untuk terus melanjutkan, beberapa mahasiswa
Dalam beasiswa, bukan hanya soal kamu lolos tes atau gimana, tapi
juga soal attitude yang dipertanggungjawabkan ke
pihak pemberi Beasiswa.
memilih untuk mengundurkan diri.
Bagi mahasiswa yang mengundurkan diri atau
menolak menjalankan kontrak kerja dengan
perusahaan, wajib mengembalikan uang beasiswa
sebesar 15 juta rupiah. Dalam beberapa kasus
yang terjadi, para mahasiswa merasa tidak begitu
keberatan untuk menjalani konsekuensi ini. Hal
inilah yang sangat disayangkan oleh Veralyn M.
Sushanty, staff Scholarship Division dari CDC UMN.
“Ini bukan masalah mengenai kamu balikin
(biaya beasiswa) atau tidak. Dalam beasiswa,
bukan hanya soal kamu lolos tes atau gimana, tapi
juga soal attitude yang dipertanggungjawabkan
ke pihak pemberi beasiswa,” ujarnya. “Masa cuma
karena merasa tidak enak (dengan kontrak kerja
itu) terus dibalikin gitu aja. Padahal, masih banyak
mahasiswa yang benar-benar membutuhkan
beasiswa itu.”
Menurut Vera, hal tersebut dikarenakan
kebanyakan mahasiswa yang menerima beasiswa
tersebut berasal dari golongan ekonomi mampu.
Terkait dengan kuota penerimaan beasiswa, pada
dasarnya Kompas Gramedia tidak menentukan
sama sekali jumlah yang bisa lolos sebagai
penerima beasiswa. Namun, pemberian kuota
mungkin saja diberlakukan kalau kasus seperti
yang dicontohkan di atas kembali terjadi.
Edited by Hana Krisviana
Phot
o by
Mar
ia M
eidi
atam
i Kira
//50
online dibuka antara Juli hingga Oktober.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online
di beasiswa.dikti.go.id.
beasiswa Sobat bumi (beasiswa Semester 5)Pertamina Foundation menawarkan program
beasiswa bagi aktivis mahasiswa dengan IPK di
atas 3,0 di perguruan tinggi negeri. Beasiswa ini
ditujukan untuk semua Program Studi. Tujuan
dari beasiswa ini adalah melahirkan calon
pemimpin yang berwawasan lingkungan dan
berjiwa wirausaha. Para penerima Beasiswa
Sobat Bumi juga diharapkan dapat menjadi
duta lingkungan dengan mengajak masyarakat
menerapkan budaya ramah lingkungan.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online
di beasiswa-sobatbumi.com.
beasiswa UnggulanBeasiswa Unggulan merupakan program
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Beasiswa Unggulan menyediakan beasiswa
Studi S1, S2, dan S3 di dalam negeri maupun
di luar negeri. Pendaftaran periode tahun
2014 sudah dibuka hingga 31 Desember 2014.
Pendaftaran pun dapat dilakukan secara
online di beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id.
Tertarik mencobanya?
beasiswa DiktiBeasiswa yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi ini memiliki ke-
miripan dengan Beasiswa Unggulan. Bedanya,
sasaran dari beasiswa ini ditujukan bagi dosen
tetap PTN, dosen DPk, dan dosen tetap PTS.
Beasiswa Dikti hanya menyediakan pilihan
studi di luar negeri. Pendaftaran secara
DI TAHUN 2014, tawaran beasiswa baik di dalam negeri maupun di luar ntegeri makin
terbuka lebar. Begitu banyak instansi atau perusahaan yang berlomba-lomba untuk
menawarkan beasiswa. Persaingan pun kian ketat. Tak jarang, para calon penerima
beasiswa menyiapkan diri untuk bersaing memperebutkannya. Di bawah ini ada enam
tawaran Beasiswa 2014 yang patut dicoba.
bEASISWA,MENGApA TIDAK?
1
2
3
// 51
beasiswa yayasan pelayanan Kasih A&A Rachmat (ypKAAR)PT Daya Adicipta Mustika, salah satu anak
perusahaan yang bernaung dalam Triputra
Grup, bekerja sama dengan Yayasan Pelayanan
Kasih A&A Rachmat (YPKAAR) memberikan
beasiswa kuliah bagi mahasiswa berprestasi
yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Persyaratan beasiswa ini adalah mahasiswa
minimum Semester 3 atau tahun ajaran
kedua dan IPK terakhir program S1 (3,00)
dan program D3 (2,85). Beasiswa ditetapkan
sebesar Rp400.000/bulan terhitung mulai
bulan Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015
dan diberikan secara langsung tiap 3 bulan/
triwulan.
beasiswa MizanBeasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa yang
tengah menyelesaikan tugas akhir, skripsi,
tesis, atau disertasi. Kandidat terpilih tidak
saja berkesempatan memperoleh bantuan
dana penelitian, tapi karya tulis tersebut
juga akan dinilai penerbit dan berpeluang
untuk diterbitkan. Tema penelitian harus
bertemakan studi keislaman ditinjau dari
pelbagai aspeknya (filsafat, sosial, politik,
ekonomi, budaya, sejarah, teknologi, sains,
dan lain-lain). Pendafataran paling lambat 30
Juli 2014. Pendaftaran dengan mengirimkan
secara langsung hasil karya peserta dalam
bentuk cetak ke alamat panitia:
PT Mizan Publika
Gd. Ratu Prabu I Lt.6 Kav.20 Jl. TB
Simatupang, Jakarta Selatan 12560
Informasi lebih lanjut dapat meng-
hubungi kontak di bawah ini:
Telepon : 021-78842005
Email : [email protected] dan
Shari’ah Scholarship AwardThe International Shari’ah Research Acade-
my for Islamic Finance (ISRA) mengundang
mahasiswa untuk mengajukan permohonan
Shari’ah Scholarship Award (SA). Beasiswa ini
adalah bagian dari Shari’ah Scholars in Islamic
Finance yang didirikan untuk meningkatkan
pengetahuan, penelitian, bakat, dan intelektual
di bidang Keuangan Syariah. Shari’ah Scholars
in Islamic Finance adalah representasi Bank
Negara Malaysia untuk memperkuat pengem-
bangan industri keuangan syariah. Tidak ada
ikatan kerja (dinas) dalam beasiswa ini. Tidak
ada batas waktu pendaftaran. Pendaftaran
dibuka sepanjang tahun.
bidang Studi:
Pascasarjana (Master atau Doktor) dan
Sarjana (S1) akan belajar di lembaga
pendidikan tinggi yang diakui di bidang
keuangan syariah di Malaysia.
Chartered Islamic Finance Professional
(CIFP), hanya bagi mereka yang memiliki
gelar Shari’ah atau setara, atau saat ini
sedang bekerja pada departemen/unit
syariah pada lembaga keuangan Islam.
Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi
http://www.isra.my/.
5
64
//52
DENMARK UKIR SEJARAHDi sisi yang bersebelahan, Denmark berhasil
menuangkan sejarah baru di Indonesia Open.
Untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah
turnamen Indonesia Open yang digelar sejak 1982,
Denmark berhasil meraih dua gelar sekaligus.
Gelar ini didapatkan dari sektor ganda putri dan
tunggal putra.
Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen
berhasil mengalahkan Xu Chen/Ma Jin dalam
drama tiga game. Pasangan yang mendapat
dukungan penuh penonton Istora ini, sukses
menghempaskan pasangan nomor tiga dunia
itu dengan skor 18-21, 21-16, dan 21-14.
“Kami sangat bangga bisa juara di sini. Sangat
sulit bagi pemain Eropa untuk juara di sini. Saya
benar-benar berterima kasih kepada penonton
Istora yang mendukung kami. Kami tidak tahu
apakah kami bisa melakukan hal ini tanpa
dukungan mereka,” ujar Joachim yang sudah
menginjak usia 35 tahun itu.
Christinna Pedersen pun menganggap bahwa
gelar juara yang didapatnya begitu berarti. Mereka
pun merasa senang dengan Indonesia. Bisa
WAKIL Indonesia hanya bisa gigit jari pada BCA
Indonesia Open Super Series Premier 2014.
Satu-satunya harapan Indonesia di final, yakni
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus
mengakui keunggulan pasangan Korea, Lee Yong
Dae/Yoo Yeon Seong. Game berakhir dengan skor
15-21 dan 17-21. Sepekan sebelumnya, di final
Japan Open Super Series, mereka juga kalah dari
ganda nomer enam dunia itu.
“Di pertandingan tadi kami tidak maksimal,
lebih banyak mati sendiri, banyak terserang, dan
defense kita kurang bagus,” kata Hendra usai laga.
Ahsan pun juga menambahkan kalau pasangan
Korea tersebut memang luar biasa. Butuh kerja
keras untuk mengalahkannya.
Sementara itu, Lee/Yoo mengaku senang bisa
berhasil menjadi juara di Indonesia. Lee Yong
Dae pun mengatakan, dengan partner barunya
ini mereka bisa menyabet gelar lagi sehingga
ranking pun bisa naik.
BCA INDONESIA OPEN SUPER SERIES PREMIER 2014
Indonesia gigit Jari
denmark gigit Medali
By Eldo Christoffel Rafael
Phot
o by
Leo
nard
Gar
ry n
.
EVENTS:
// 53
menang melawan pemain China seolah menjadi
kemenangan besar bagi pasangan ini.
Catatan prestasi Joachim/Christinna ini menyamai
prestasi dari pasangan Denmark terdahulu,
Thomas Lund/Pernile Duppont yang menjadi
juara pada 1991 silam.
Sementara itu di sektor tunggal putra, Jan O
Jogernsen berhasil menumbangkan pemain asal
Jepang, Kenichi Tago dalam dua game langsung
21-18 dan 21-18. “Pertandingan saya hari ini luar
biasa. Di rumah bulu tangkis dan keramaian
penonton membuat saya sangat senang. Di
semifinal, saya mendapat momentum tepat dan
saya membuat sejarah. Ini adalah sejarah luar
biasa bagi Denmark,” akunya saat jumpa pers.
Di sektor tunggal sendiri, Denmark memang tidak
memiliki begitu banyak pemain papan atas dunia,
terlebih lagi setelah Peter Hoeg Gade menyatakan
pensiun dua tahun lalu. Kini, dengan prestasinya,
Jogernsen mengaku bahwa dirinya siap menjadi
salah satu pesaing tunggal putra dunia.
“Banyak yang bertanya siapa yang akan menjadi
penerus tunggal putra di Denmark setelah Peter
pensiun, tetapi setelah mendapat gelar ini, sudah
jadi bukti bahwa saya sudah siap,” pungkasnya.
Di nomor lainnya, China berhasil meraih dua
gelar melalui nomor putri. Dari sektor ganda
putri, Tian Qing/Zhao Yunlei menjadi juara tanpa
bertanding, setelah rekan senengaranya Ma Jin/
Tang Yuanting mundur dari laga terkait cedera
paha yang dialami Ma Jin. Di tunggal putri, Li
Xuerui masih terlalu tangguh untuk Ratchanok
Inthanon asal Thailand. Ia menang dengan skor
21-13 dan 21-13.
//54
WISATA:
Menilik kembali pada 30 tahun silam, perfilman
Indonesia sempat mengalami masa kejayaannya.
Pada masa itu, salah satu film yang diidolakan
masyarakat ialah Catatan si Boy yang diperankan
oleh bintang-bintang seperti Onky Alexander,
Meriam Bellina, dan Didi Petet. Selain Catatan
Si Boy, ada pula film Si Lupus yang diperankan
oleh bintang muda pada masa itu, yakni Alm.
Ryan Hidayat.
Tahun 1980-an menjadi salah satu tonggak bersejarah dalam perjalanan
perfilman indonesia. Sayangnya, film-film tua itu tidak lagi menjadi
kebanggaan. Mereka hanya menempati sebuah ruang penyimpanan di Gedung sinematek Indonesia. Padahal, dulunya film-film “jadul” itu menempati ruang di
hati masyarakat.
MENENGoK bRANKAS FILM NASIoNALBy Clara Alverina / Contributor
// 55
Film-film itu saat ini dapat dikenang kembali
di Gedung Sinematek Indonesia. Didirikan pada
1975, gedung ini masih berdiri kokoh di tengah
hiruk-pikuk pusat perkantoran ibu kota, tepatnya
di Jalan Haji Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Sinematek Indonesia merupakan lembaga arsip
film pertama di Asia Tenggara. Pembangunan
Lembaga Sinematek Indonesia digagas oleh
seorang penulis naskah tahun 70-an bernama
Asrul Sani. Penggunaan nama “sinematek” diambil
dari bahasa Perancis “cinematheque francaise”.
Lembaga ini merupakan lembaga swasta non-
profit yang disponsori oleh pemerintah sejak
1995 dan diresmikan oleh mantan Gubernur DKI
Jakarta Ali Sadikin pada saat itu.
Sinematek Indonesia terbagi menjadi tiga
ruang yang terdapat di tiga lantai berbeda. Ruang
penyimpanan dan perawatan film terdapat di lantai
dasar Gedung Sinematek Indonesia. Di ruang ini,
pengujung akan merasa berada di perpustakaan
buku. Namun, yang berbeda ialah buku-buku itu
diganti dengan 2.700 film zaman dulu, mulai dari
laser disk dan video tape. Film-film itu disusun rapi
pada sekitar 25 rak besi.
Selain itu, ada pula gulungan film berdiameter
50 sentimeter yang menjadi penghuni pojokan
ruang ini. Gulungan film tersebut disimpan di
dalam sebuah koper yang terbuat dari baja.
Warna dari gulungan film itu pun sudah berubah,
dari yang sebelumnya berwarna kecokelatan
berubah menjadi kemerahan akibat perawatan
yang kurang optimum. Akibatnya, film legendaris
yang tersimpan dalam gulungan film itu tidak
dapat dinikmati kembali.
Memang tidak mudah menyimpan ribuan
film tua tersebut. Temperatur dan kelembaban
udara menjadi dua faktor penting agar film-film
tua itu dapat bertahan. Oleh karena itu, ruang
penyimpanan film merupakan prasarana paling
vital di Gedung Sinematek Indonesia. Ruang ini
bertemperatur lima hingga tujuh derajat selsius
dan tingkat kelembaban 45-60 persen. Dengan
kondisi demikian, film-film tua yang berwarna
dapat bertahan sekitar 50 tahun. Berbeda dengan
film-film hitam putih yang mampu bertahan
selama 100 tahun.
Foto
: dok
. Prib
adi
Phot
o: p
erso
nal d
oc.
//56
Saat ini, Perpustakaan Sinematek Indonesia
menjadi pusat kegiatan penelitian mengenai
perfilman Indonesia. Koleksi Perpustakaan Sinematek
Indonesia yang begitu lengkap membuat tempat
ini menjadi acuan khalayak umum. Beberapa
kalangan yang kerap datang ke Perpustakaan
Sinematek Indonesia, yaitu mahasiswa dan para
peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri.
Memasuki lantai lima, pengunjung akan
disambut oleh proyektor raksasa. Meskipun sudah
tua, proyektor ini masih berdiri tegak di dalam
kotak transparan dan tampak gagah. Ada pula
benda-benda bersejarah terkait produksi film,
seperti kamera berusia 100 tahun asal Perancis
bermerk Patche. Kamera ini pernah digunakan
untuk memproduksi sebuah film berjudul Lily
Van Java pada tahun 1928.
Rasanya tidak lengkap, apabila sebuah gedung
serba film ini tidak memiliki bioskop. Gedung
Sinematek Indonesia ini memiliki preview room
yang terletak di lantai lima. Bioskop mini ini
mampu menampung 100 orang untuk acara
pemutaran film. Ada pula auditorium di lantai satu
Masih di lantai dasar, terdapat ruang perawatan
untuk membersihkan gulungan film-film yang
ada di ruang penyimpanan. Beberapa faktor
yang mampu menyebabkan kerusakan pada
gulungan film, di antaranya suhu, kelembaban
udara, sinar ultraviolet, bahan kimia, nitrogen,
polusi, dan jamur. Oleh karena itu, film-film itu
harus dirawat sedemikian rupa untuk mampu
bertahan melawan waktu.
Bila beranjak menuju lantai empat, kita dapat
mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan ini
berisi koleksi buku, video, fotografi, kliping,
undang-undang perfilman, dan skenario film
mulai dari tahun 1970-an hingga dewasa ini.
Menurut Pustakawan Sinematek Indonesia,
Lilis koleksi yang ada di Perpustakaan Sinematek
Indonesia ini sudah berusia sangat tua.
“Skenario film itu 1950 yang paling tua, judulnya
Antara Bumi dan Langit. Lalu, kalau kliping, kita
kliping dari 1900 itu bentuknya karcis, karcis film
gitu yang sudah difoto ulang. Lalu, buku yang
paling tua itu tahun 1928 tentang writing script,”
tukasnya ramah.
// 57
yang mampu menampung 500 orang layaknya
bioskop dewasa ini.
Gedung Sinematek Indonesia ini juga mengoleksi
contoh piala penghargaan dunia perfilman nasional.
Beberapa di antaranya ialah penghargaan dari
Pekan Apresiasi Film Indonesia atau saat ini dikenal
dengan Festival Film Indonesia (FFI) mulai dari
1967. Selain itu, ada pula contoh Piala Antemas
yang diberikan untuk tim produksi film dengan
jumlah penonton terbanyak, Plakat Usmar Ismail
untuk Kritikus Film Terbaik, dan Piala Njoo Han
Siang untuk Rumah Produksi Terbaik.
Namun sayangnya, memori kejayaan perfilman
Indonesia di era 1980-an hanya berakhir di gedung
ini. Sesekali film-film itu diputar kembali untuk
mengenang masa kejayaan perfilman Indonesia.
Menurut Kepala Bagian Perawatan Sinematek
Indonesia Nur Hartono Subahri, kejayaan tersebut
diharapkan memberikan inspirasi dalam menggugah
kesadaran pemuda saat ini untuk membangkitkan
perfilman Indonesia yang sudah lama tertidur.
“Bagaimana memulai untuk kita bisa bangun
lagi. Memang sulit untuk memulai, butuh segala
macam pengorbanan, materi, maupun moril,
tapi kita harus siap untuk bangkit, saya rasa
itu,” katanya.
Gedung Sinematek Indonesia tidak hanya
hadir sebagai pusat dokumentasi dan informasi
perfilman Indonesia. Kehadirannya diharapkan
dapat menjadi salah satu faktor pendorong bagi
sineas-sineas muda untuk memajukan perfilman
Indonesia. Di lain sisi, gedung ini seolah menjadi
saksi bisu bagaimana film-film Indonesia begitu
menjadi bagian dari sejarah yang tak boleh
terlupakan.
Edited by Sintia Astarina
//58
Kalau kamu pengin banget
karya grafis dan fotomu
masuk, ada tuh Galeri
Tugas dan Pojok Lensa
yang isinya foto-fotomu
karyamu. Ini dia caranya!
Kirimkan karyamu
dalam bentuk JPEG dengan
resolusi 1000, maksimal
300 pixel. Jangan lupa
sertakan caption , biodata,
dan foto pribadi.
Kirim ke gallery.ultimagz@
gmail.com dengan subjek:
Pojok Lensa atau Galeri
Tugas.
For more info:
@ultimagz,
Fan Page Ultimagz
Oktyfany S: 085282919619
Mau Karya GraFiS atau FotoMu MaSuK MaJalaH?
// 59
“Sayang, aku tahu kamu marah, tapi aku
benar-benar nggak pernah melakukan apapun
seperti yang diberitakan di TV. Kita udah pacaran
selama enam tahun. Kamu kenal aku lebih dari
orang lain, aku yakin kamu tahu banget gimana
aku. Aku menghormati wanita manapun. Aku
nggak mungkin melakukan hal murahan kaya
gitu. Aku nggak mungkin mengkhianati kamu,
aku mohon percaya sama aku. Kamu tahu aku
mencintaimu, sangat mencintaimu.”
“Aiden… lepasin aku. Aku sama sekali nggak
bodoh! Berita di TV itu… bukan cuma bikin aku
muak, tapi aku benci kamu!”
“Kayla…!!! Aku…”
Omongan Aiden terhenti ketika ia mendengar
ponselnya berbunyi. Segera ia menjawab pang-
gilan itu. Ternyata dari Sebastian.
“Den, tolongin gue! Gue ditangkap polisi!”
“What the…”
“Gue tahu siapa orang yang ngejebak lo… gue
tahu siapa orangnya!” Sejenak mata Aiden melirik
kekasihnya, tetapi rasanya pembicaraannya dengan
Sebastian akan segera menyelesaikan masalahnya.
“Lo harus ke kantor polisi sekarang juga!”
Tanpa menunggu waktu lebih lama, lelaki itu
mematikan ponselnya. Ia mengecup kening Ayla
lembut dan menggenggam kedua tangannya.
“Aku tahu kalau ini hanya jebakan dan kamu
harus percaya itu. Aku akan segera menyelesaikan
ini. Please, stay… Secepatnya aku akan ke sini lagi
dengan masalah yang udah clear.”
Ayla hanya bergeming tanpa kata sedikitpun.
Ia hanya menatap kekasihnya berlari menjauh.
***
Aiden langsung menghampiri Sebastian yang
berada di kantor polisi. Wajahnya lebam, seperti
habis berkelahi. Tak jauh darinya, seorang pria
berpakaian hitam-hitam juga telah diamankan.
Sebastian bercerita kalau pria tersebtu adalah
orang suruhan yang sengaja menjebak Aiden di
klub malam waktu itu.
Tanpa kendali, Aiden langsung menghampiri
pria tersebut dan meninju mukanya.
“Brengsek! Siapa yang udah nyuruh lo untuk
gotta Talk to You (Part 2)
By berlinda All-Masih
CERPEN:
//60
***
Plok… plok… plok…
Suara tepuk tangan itu lebih terasa seperti
hinaan di telinga Aiden. Dewa yang tengah duduk
di atas sofa di salah satu bar tengah menunggu
kedatangannya. Dewa menyimpulkan senyum puas.
“Gue gak nyangka lo bakalan dateng secepat
ini. Pinter juga ya lo,” Dewa mengangguk pelan di
akhir kalimatnya. Senyum mengejek terpampang
jelas di wajahnya.
“Apa mau lo?” tanya Aiden sembari menarik
kerah kemeja Dewa dengan kasar.
“Mau gue? Udah jelas kan, kehancuran Aiden
Sam!” Dewa memajukan wajahnya, hampir bersen-
tuhan, pria itu berbicara tepat di wajah Aiden.
“Brengsek lo!”Aiden mendorong Dewa dengan
cepat. Sekali lagi ia melayangkan tinjunya di rahang
Dewa. Pukulan kali ini lebih kuat dari sebelumnya
dan membuat Dewa tersungkur ke lantai. Dengan
tubuh yang agak sempoyongan, Dewa mencoba
menegakkan tubuhnya. Setelah berhasil berdiri
tegak, kali ini Dewa balas memukul wajah Aiden.
Sebelum Aiden sempat melayangkan kepalan
tangannya lagi, Sebastian sudah lebih dulu
menghentikannya. Samar-sama, polisi membawa
Dewa ke kantor polisi.
***
ngejebak gue?” Aiden terpancing emosinya. Dua
polisi menahannya untuk tidak berkelahi. Sebas-
tian pun juga langsung beranjak dan menahan
tubuh Aiden untuk menjauh.
“Siapa yang udah ngebayar lo, hah?” tanya
Aiden sekali lagi. Tiga orang pria di belakangnya
tak mampu mencegahnya untuk memukul pria
itu sekali lagi. Tepat di hidungnya, kini.
“Dewa… Dewa yang nyuruh gue….”
Aiden pun langsung meninggalkan tempat itu
dan menuju tempat yang tak asing lagi baginya. Ya,
tempat di mana ia bisa menemukan orang yang
sudah menjebaknya, Dewa. Tiba-tiba, memori
lamanya kembali terkuak perlahan.
Dulu, Aiden dan Dewa adalah sahabat karib
yang sama-sama meniti dunia hiburan bersa-
ma. Apalagi, mereka berdua adalah sama-sama
penyanyi terkenal. Hingga pada suatu hari, Aiden
mengetahui bahwa wanita yang Dewa cintai
adalah wanita yang sama dengan yang Aiden
cintai juga. Kayla.
Aiden juga baru menyadari, diam-diam mereka
berdua seperti tengah bersaing di dunia hiburan
ini. Manajer Aiden pernah bercerita kalau iklan
terakhir yang dibintangi Aiden, tadinya akan
diperankan Dewa. Namun, karena alasan pop-
ularitas, iklan itu jatuh ke tangan Aiden. Grrr….
amarah Aiden rasanya sudah memenuhi seluruh
rongga dada. Panas tubuhnya pun meningkat
tajam, walaupun udara di dalam mobil begitu
dingin. Tampaknya, ia sudah tak sabar bertemu
dengan Dewa, rivalnya.
// 61
Aiden menelpon Pak Benny dan menjelaskan
duduk perkara atas skandal yang masih beredar
luas di TV hingga saat ini. Pak Benny pun langsung
berinisiatif untuk mengadakan konferensi pers
malam itu juga agar semuanya bisa cepat beres.
Dijadwalkan, konferensi pers akan dimulai pukul
8 malam nanti di kantor TOP Entertainment.
Wartawan-wartawan dari berbagai media pun
telah diundang. Masalah ini harus terselesaikan
sesegera mungkin. Nama baik Aiden harus kem-
bali bersih. Aiden harus mendapatkan kembali
kepercayaan masyarakat Indonesia.
Tak seberapa lama, ia pun ingat Kayla yang
tengah menunggunya kini. Bersama Sebastian,
Aiden pun segera mengampiri kekasihnya. Tiga
puluh menit kemudian, sampailah mereka di
Strawberry Café. Aiden pun langsung menghampiri
Kayla dan memeluknya dari belakang.
Ayla terperanjat kaget melihat wajah Aiden
yang babak belur.
“Aiden… kamu…”
“Ssstt… aku masih punya banyak hutang pen-
jelasan ke kamu. Akan aku utarakan semua itu
di konferensi pers malam ini.”
***
Ketika konferensi pers malam itu berakhir, di
luar sedang hujan. Kayla merangkul pinggang
Aiden, lalu memeluknya dalam dingin.
“Maafin aku yang nggak percaya sama kamu…
dan terima kasih untuk kejujuranmu selama ini,”
ucap Kayla.
Aiden tersenyum, “Aku nggak akan membiarkan
sedikitpun rahasia tersimpan. Lebih baik mengu-
tarakan segala sesuatu secara jujur karena hanya
ini yang bisa aku berikan untuk kamu, Kayla.”
“Terima kasih, Aiden. Terima kasih.”
THE END
//62
WAKTU seperti berlari. Terus beranjak, tak terasa
zaman berganti. KOMPAS, perusahaan media yang
sejak masa-masa awal kelahirannya bergerak
seiring perkembangan sejarah di Indonesia, kini
tengah berulang tahun yang ke-49. Lahir dari dua
orang pendiri –Jakob Oetama dan PK Ojong– pada
28 Juni 1965, KOMPAS dikenal sebagai harian
nasional terbesar di Indonesia.
Kehadiran KOMPAS selama ini telah menjadikannya
bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.
KOMPAS mewarnai berbagai perubahan politik,
sosial, ekonomi, maupun kebudayaan yang terjadi
di tengah masyarakat Indonesia. Sebaliknya,
berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat
mendorong perubahan-perubahan di dalam
KOMPAS. Misalnya, ketika terdapat tuntutan
masyarakat akan produk koran yang lebih simpel
dan mudah dibaca di manapun.
Mengantisipasi dinamika yang terjadi di
masyarakat, dalam konteksnya sebagai lembaga
49 TAHUN KOMPAS
Selangkah Menyatukan
LangkahBy Tarrence / Marcomm KoMpAS
Phot
o: rt
yasp
erm
ana.
blog
spot
.com
// 63
Seluruh keunikan itu mencari tujuan yang sama:
Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Menjelang 50 tahun, KOMPAS tak akan berubah
dalam hal visi-misi. Namun, menghadapi berbagai
“keunikan” tiap zaman, tampilan KOMPAS akan
terlihat lebih muda karena jumlah pembaca
muda cukup tinggi. Cara penyajian pun akan
diwujudkan dalam tampilan dan konten yang
dinamis. “Menuju 50 tahun, rasa optimis harus
ada sebagai koran nasional terbesar, harus siap
menghadapi tantangan ke depan,” ujar Ninuk
Pambudy.
Menurut Wapemred Harian KOMPAS Budiman
Tanuredjo, KOMPAS yang memiliki modal awal
berupa integritas dan kredibilitas, dalam
upayanya menciptakan berbagai inovasi, mesti
mempertahankan nilai-nilai yang menjadi modal
awal tersebut. “Nilai-nilai KOMPAS tidak boleh
berubah, tapi dalam penyajiannya harus lebih
adaptif terhadap platform yang digunakan,”
tuturnya.
Berkaitan dengan tantangan KOMPAS menuju
50 tahun, dengan profil pembaca yang sebagian
besar berusia dewasa, maka perlu disertai dengan
kehadiran KOMPAS dalam bentuk multimedia. Ini
sebagai upaya untuk membentuk ikatan yang lebih
dekat dengan generasi baru pembaca KOMPAS:
anak muda. Dalam menghadapi generasi baru
pembaca ini, KOMPAS harus mau membuka diri
akan kebutuhan anak muda saat ini.
Dalam bingkai keindonesiaan, penggunaan
multimedia dan menyasar segmen pembaca
muda di ulang tahun ke-49 Harian KOMPAS,
diterjemahkan dalam berbagai rangkaian acara
menarik yang dikemas secara sederhana dan
dapat memberi makna perjalanan harian KOMPAS.
Mari tetap menyatukan langkah menuju 50 tahun
KOMPAS yang lebih baik!
bisnis, KOMPAS selalu kembali ke mimpi awal para
pendirinya, PK Ojong dan Jakob Oetama: mimpi
tentang “culture matters”. Bagi KOMPAS, produk
yang ingin disebarkan adalah produk kebudayaan,
produk peradaban, produk kecerdasan manusia
dengan pengetahuan humaniora dan humanisme
transendentalnya.
Demi mewujudkan mimpi itu, KOMPAS harus
selalu memulai dengan “mengambil hati rakyat”,
alias membangun kredibilitas di benak pembaca.
Para pendiri KOMPAS menyadari, konsumen
membutuhkan keyakinan yang pasti dan akurat
dari produsen.
Sekelumit sejarah KOMPAS tersebut menyegarkan
ingatan tentang KOMPAS yang tidak hanya sebagai
perusahaan jasa yang costumer oriented, tapi
juga tentang keberadaannya yang telah menjadi
sejarah dan juga menjadi bagian dari rakyat itu
sendiri. Di usia yang ke-49 tahun ini, KOMPAS
berpikir tentang pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa. Rakyat Indonesia yang bersatu
dan melangkah bersama menuju masa depan
yang gemilang sehingga dalam memperingati hari
jadinya, KOMPAS mengusung tema “Selangkah
Menyatukan Langkah”. Tema ini juga dipilih
sebagai tanda dan penanda KOMPAS kini sudah
melangkah menuju tahun emas. Setahun lagi,
KOMPAS menginjak usia 50 tahun. Momen itu
ditandai pada tahun ini sebagai langkah menuju
tahun emas KOMPAS membangun strategi
komunikasi dalam suatu bingkai keindonesiaan.
Kata “keindonesiaan” pertama dikenal dari kata-
kata sang founding father Indonesia, Ir. Soekarno,
yang memakainya sebagai keberagaman yang
bersatu (Bhineka Tunggal Ika). Jakob Oetama,
seperti yang sering disampaikan kepada anggota
redaksi KOMPAS memaknai keindonesiaan sebagai
penghargaan atas berbagai keunikan yang sesuai
dengan kepribadian masyarakat Indonesia.
KOMPAS:
//64
INDoNESIAopEN
SNAPSHOT:
// 65
WISUDA VUMN
//66
ultimagz edisi agustus 2014
TechnopreneurshipDapat diunduh GRATIS di www.ultimagz.com
InFO KaMPusApa Kabar Skystar Ventures UMN?sOsOKSonia Eryka: Ninotchka itu Berawal dari MimpiMusIKJack Simanjuntak: Pilih Sound Designing atau Memasak?
WHATS NEXT:
// 67
mau pasang iklan di
ultimagz
?
Hubungi:Joshua Gunadhi (081806001212)
//68