uji_validitas_dan_reliabilitas.pdf

18
1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN A. Validitas a. Pengertian Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi. Instrument dikatakan valid jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Menurut Sugiyono (2008:363). Sebagai contoh, ingin mengukur kemampuan siswa dalam matematika. Kemudian diberikan soal dengan kalimat yang panjang dan yang berbelit-belit sehingga sukar ditangkap maknanya. Akhimya siswa tidak dapat menjawab, akibat tidak memahami pertanyaannya. Contoh lain, peneliti ingin mengukur kemampuan berbicara, tapi ditanya mengenai tata bahasa atau kesusastraan seperti puisi atau sajak. Pengukur tersebut tidak tepat (valid). Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan penelitian. Instrumen yang telah valid untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain. b. Macam-macam Validitas Ada tiga jenis validitas yang sering digunakan dalam penyusunan instrumen, yaitu: a) Validitas isi Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar bidang studi IPS, harus bisa mengungkap isi bidang studi tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang hendak diukur. Di samping kurikulum dapat juga diperkaya dengan melihat/mengkaji buku sumber. Sehingga tes hasil belajar tidak mungkin dapat mengungkap semua materi yang ada dalam bidang studi tertentu sekalipun hanya untuk satu semester. Oleh sebab itu harus diambil sebagian dari materi dalam bentuk sampel tes. Sebagai sampel maka harus dapat mencerminkan materi yang terkandung dari seluruh materi bidang studi. Cara Yang ditempuh dalam menetapkan sampel tes adalah memilih konsep-konsep yang esensial dari materi yang di dalamnya. Misalnya menetapkan sejumlah konsep dari setiap pokok

Upload: anang-pamugkas

Post on 15-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 1UJI

    VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

    A. Validitas

    a. Pengertian

    Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau

    kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh

    mana suatu instrument dalam menjalankan fungsi. Instrument dikatakan valid

    jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

    diukur (Menurut Sugiyono (2008:363). Sebagai contoh, ingin mengukur

    kemampuan siswa dalam matematika. Kemudian diberikan soal dengan

    kalimat yang panjang dan yang berbelit-belit sehingga sukar ditangkap

    maknanya. Akhimya siswa tidak dapat menjawab, akibat tidak memahami

    pertanyaannya. Contoh lain, peneliti ingin mengukur kemampuan berbicara,

    tapi ditanya mengenai tata bahasa atau kesusastraan seperti puisi atau sajak.

    Pengukur tersebut tidak tepat (valid). Validitas tidak berlaku universal sebab

    bergantung pada situasi dan tujuan penelitian. Instrumen yang telah valid

    untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain.

    b. Macam-macam Validitas

    Ada tiga jenis validitas yang sering digunakan dalam penyusunan instrumen,

    yaitu:

    a) Validitas isi

    Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang

    harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu

    konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar

    bidang studi IPS, harus bisa mengungkap isi bidang studi tersebut. Hal ini

    bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum

    bidang studi yang hendak diukur. Di samping kurikulum dapat juga

    diperkaya dengan melihat/mengkaji buku sumber. Sehingga tes hasil

    belajar tidak mungkin dapat mengungkap semua materi yang ada dalam

    bidang studi tertentu sekalipun hanya untuk satu semester. Oleh sebab itu

    harus diambil sebagian dari materi dalam bentuk sampel tes. Sebagai

    sampel maka harus dapat mencerminkan materi yang terkandung dari

    seluruh materi bidang studi. Cara Yang ditempuh dalam menetapkan

    sampel tes adalah memilih konsep-konsep yang esensial dari materi yang

    di dalamnya. Misalnya menetapkan sejumlah konsep dari setiap pokok

  • 2bahasan yang ada. Dari setiap konsep dikembangkan beberapa pertanyaan

    tes (lihat bagan). Di sinilah pentingnya peranan kisi-kisi sebagai alat untuk

    memenuhi validitas isi.

    TES HASIL BELAJAR

    Bidang studi : ....................

    Semester : ....................

    Kelas : ....................

    Pokok bahasan untuk satu

    semester sesuai dengan kurikulum

    Konsep ataumateri

    esensial

    Jumlahperta-nyaan

    Jenis tesabilitasyang

    diakui

    Pokok bahasan 1 1.1

    3 soal pilihan

    ganda

    Aplikasi dan seterusnya

    Pokok bahasan

    2

    1.2

    2 soal Aplikasi dan seterusnya

    Pokok bahasan

    2

    2.1

    2 soal

    2.2

    3 soal

    Pokok bahasan

    3

    3.1

    3 soal

    3.2

    2 soal

    dan seterusnya

    Dalam hal tertentu tes yang telah disusun sesuai dengan kurikulum

    (materi dan tujuannya) agar memenuhi validitas isi, peneliti atau pemakai

    tes dapat meminta bantuan ahli bidang studi untuk menelaah apakah

    konsep materi yang diajukan telah memadai atau tidak, sebagai sampel

    tes. Dengan demikian validitas isi tidak memerlukan uji coba dan analisis

    statistik atau dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

    b) Validitas bangun pengertian (Construct validity)

    Validitas bangun pengertian (Construct validity) berkenaan dengan

    kesanggupan alat ukur mengukur pengertian-pengertian yang terkandung

    dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung

    dalam konsep kemampuan, minat, sebagai variabel penelitian dalam

    berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukurnya.

    Konsep-konsep tersebut masih abstrak, memerlukan penjabaran yang

  • 3lebih spesifik, sehingga mudah diukur. Ini berarti setiap konsep harus

    dikembangkan indikator-indikatomya. Dengan adanya indikator dari

    setiap konsep maka bangun pengertian akan nampak dan memudahkan

    dalam menetapkan cara pengukuran. Untuk variabel tertentu,

    dimungkinkan penggunaan alat ukur yang beraneka ragam dengan cara

    mengukurnya yang berlainan.

    Menetapkan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara,

    yakni (a) menggunakan pemahaman atau logika berpikir atas dasar teori

    pengetahuan ilmiah dan (b) menggunakan pengalaman empiris, yakni apa

    yang terjadi dalam kehidupan nyata.

    Contoh: Konsep mengenai Hubungan Sosial, dilihat dari

    pengalaman, indikatornya empiris adalah keterkaitan dari

    - bisa bergaul dengan orang lain

    - disenangi atau banyak teman-temannya

    - menerima pendapat orang lain

    - tidak memaksakan pendapatnya

    - bisa bekerja sama dengan siapa pun

    - dan lain-lain.

    Mengukur indikator-indikator tersebut, berarti mengukur bangun

    pengertian yang terdapat dalam konsep hubungan sosial. Contoh

    lain: Konsep sikap dapat dilihat dari indikatornya secara teoretik

    (deduksi teori) antara lain keterkaitan dari

    - kesediaan menerima stimulus objek sikap

    - kemauan mereaksi stimulus objek sikap

    - menilai stimulus objek sikap

    - menyusun/mengorganisasi objek sikap

    - internalisasi nilai yang ada dalam objek sikap.

    Apabila hasil tes menunjukkan indikator-indikator tes yang tidak

    berhubungan secara positif satu sama lain, berarti ukuran tersebut

    tidak memiliki validitas bangun pengertian. Atas dasar itu

    indikatornya perlu ditinjau atau diperbaiki kembali. Cara lain untuk

    menetapkan validitas bangun pengertian suatu alat ukur adalah

    menghubungkan (korelasi) antara alat ukur yang dibuat dengan alat

    ukur yang sudah baku/standardized, seandainya telah ada yang baku.

    Bila menunjukkan koefisien korelasi yang tinggi maka alat ukur

    tersebut memenuhi validitasnya.

  • 4c) Validitas ramalan (predictive validity)

    Validitas ramalan artinya dikaitkan dengan kriteria tertentu. Dalam

    validitas ini yang diutamakan bukan isi tes tapi kriterianya, apakah alat

    ukur tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri atau perilaku

    tertentu atau kriteria tertentu yang diinginkan. Misalnya alat ukur motivasi

    belajar, apakah dapat digunakan untuk meramal prestasi belajar yang

    dicapai. Artinya terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan

    prestasi. Dengan kata lain dalam validitas ini mengandung ciri adanya

    relevansi dan keajegan atau ketetapan (reliability). Motivasi dapat

    digunakan meramal prestasi bila skor-skor yang diperoleh dari ukuran

    motivasi berkorelasi positif dengan skor prestasi. Validitas ramalan ini

    mengandung dua makna. Pertama validitas jangka pendek dan kedua

    jangka panjang. Validitas jangka pendek, artinya daya ramal alat ukur

    tersebut hanya untuk masa yang tidak lama. Artinya, skor tersebut

    berkorelasi pada waktu yang sama. Misalnya, ketetapan (reliability) terjadi

    pada semester dua artinya daya ramal berlaku pada semester dua, dan

    belum tentu terjadi pada semester berikutnya. Sedangkan validitas jangka

    panjang mengandung makna skor tersebut akan berkorelasi juga di

    kemudian hari. Mengingat validitas ini lebih menekankan pada adanya

    korelasi, maka faktor yang berkenaan dongan persyaratan terjadinya

    korelasi harus dipenuhi. Faktor tersebut antara lain hubungan dari konsep

    dan variabel dapat dijelaskan berdasarkan pengetahuan ilmiah, minimal

    masuk akal sehat dan tidak mengada-ada. Faktor lain adalah skor yang

    dikorelasikan memenuhi linieritas. Ketiga validitas yang dijelaskan di atas

    idealnya dapat digunakan dalam menyusun instrumen penelitian, minimal

    dua validitas, yakni validitas isi dan validitas bangun pengertian. Validitas

    isi dan bangun pengertian mutlak diperlukan dan bisa diupayakan tanpa

    melakukan pengujian secara statistika.

    c. Cara Menentukan Validitas

    a) Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan Rumus

    Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus

    korelasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson.

    Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

    rxy = ()()

    { ()} { ()}

  • 5(Suharsimi Arikunto, 1991:29)

    rxy = koefisien korelasiN = jumlah responden uji cobaX = skor tiap itemY = skor seluruh item responden uji coba

    Untuk menginterpretasikan tingkat validitas, maka koefisien

    korelasi dikategorikan pada criteria sebagai berikut:

    Kriteria Validitas Instrumen Tes

    Nilai r Interpretasi

    0,81 1,00 Sangat Tinggi

    0,61 0,80 Tinggi

    0,41 0,60 Cukup

    0,21 0,40 Rendah

    0,00 0,20 Sangat Rendah

    Suharsimi Arikunto, 1991:29

    Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, kemudian

    hasil diatas dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada taraf

    signifikansi 5% dan taraf signifikansi 1% dengan df= N-2. Jika

    rhitung rtabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikansi yang dipakai.

    Contoh soal:

    Diketahui data hasil angket motivasi belajar sebagai berikut:

    HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V

    SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011

    No. ItemNo. Item

    Jumlah Skor (Y)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 302 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 213 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 284 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 305 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 216 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 217 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 268 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 299 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2910 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26X 30 26 21 31 25 26 30 17 28 27

    Y 261

  • 6Tabel Penolong untuk Mengetahui Validitas Kuesioner Item No 1

    N X Y X2 Y2 XY

    1 2 30 4 900 602

    2 214 441

    423

    4 2816 784

    1124

    3 309 900

    905

    4 2116 441

    846

    1 211 441

    217

    4 2616 676

    1048

    2 294 841

    589

    4 2916 841

    11610

    4 2616 676

    104 30 261 102 6941

    791

    Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

    Maing-masing soal item 1-10 yang akan diuji validitas dimasukan pada rumus dibawah ini:

    Uji validitas untuk item no 1:

    rxy = ()()

    { ()} { ()}rxy =

    (){()()}{()()}

    rxy =

    {}{}rxy =

    ()()

    rxy =

  • 7rxy =

    .rxy = 0,203

    Dari perhitungan diatas, diperoleh hasil r hitung = 0,203. Selanjutnya nilai

    tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment pada taraf

    significant dengan df = 8, taraf signifikansi 5% = 0,632 dan taraf

    signifikansi 1% = 0,765. Jika r hitung > r tabel taraf sig 1% > r tabel taraf

    sig 5% maka dapat dinyatakan valid dan sebaliknya, maka pada

    perhitungan item no 1 dinyatakan tidak valid r hitung < r tabel

    (0,203

  • 84 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 305 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 216 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 217 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 268 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 299 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2910 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26rxy 0.20 0.40 0.64 0.33 0.31 0.14 0.81 0.36 0.16 0.44

    t 0.59 1.22 2.33 1.00 0.9 0.39 3.90 1.09 0.46 1.40t tabel 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22 2.22

    Ket Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk

    Kelebihan dari metode perhitungan validitas dengan excel ini adalah kepraktisannya dalam melakukan perubahan data item instrumen angket dan kita dapat menghitungnya dan mendapatkan hasil dengan cepat.

    c) Cara Menentukan Validitas dengan Menggunakan SPSS

    Contoh: Suatu variabel penelitian terdiri dari 10 butir pertanyaan yang disusun dalam angket, seperti pada data dibawah ini:

    HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V

    SD NEGERI X SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011

    No NamaNo. Item Jumlah

    Skor1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Ahmad Fauzi 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 302 Andi Wicahyanto 2 2 1 3 3 1 1 1 4 3 213 Irma Trisna Wati 4 2 1 4 3 4 3 1 3 3 284 Lugas Agita Apik 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 305 Muhamad Alit Setiaji 4 3 1 3 1 2 2 2 1 2 216 M. Ginanjar Fauzi 1 2 1 2 2 4 3 1 3 2 217 M. Ivan Alma'nawi 4 3 1 2 1 4 3 1 4 3 268 M. Miftach M 2 4 3 4 4 2 4 1 2 3 299 M. Zidninur 4 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2910 Nurma Saniatul 4 1 4 4 4 1 3 1 1 3 26

    Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

    1. Memasukkan data ke spss

    a) Klik file - New Datab) Klik Variabel View (Kanan bawah)c) Ketikkan nama b1,b2, dst pada kolom NAME, serta No.1, No.2,

    dst. pada kolom LABEL

  • 9d) Klik DATA VIEW pada sudut kiri bawah di lembar kerja SPSSe) Ketikkan nilai-nilai jawaban pertanyaan angket dan nilai totalnya

    seperti dalam gambar berikut ini

    2. Menyimpan data

    Klik file - save kemudian berikan nama orientasi kognitif pada data tersebut.

    3. Pengolahan dataDalam melakukan analisis data akan sangat lebih baik jika kita melakukan analisis data pada tiap faktor. Dalam contoh ini akan kita lakukan analisis terhadap faktor 1 (Orientasi kognitif), dalam mana datanya adalah nomor item 1 - 10.

    a) Klik menu ANALYZE Correllate Bivariat

  • 10

    b) Blok seluruh nomor item dan totalnya, kemudian klik , lalu pada bagian Corelation Coefficient klik PEARSON atau SPEARMAN, lalu klik OK untuk memperoleh hasil/output

  • 11

    c) Outputnya adalah sebagai berikut:

    Correlations

    4. Menentukan Item-item yang Valid

    Untuk menentukan item-tem mana yang valid dapat dilakukan dengan beberapa langkah:

    a) Tentukan df, df=N-2. Karena dalam contoh ini N=10, maka df=8.b) Cari nilai r dengan taraf signifikansi 5% dengan df 8 pada tabel

    Nilai r Product Moment. Dengan df 8 dan taraf signifikansi 5%

  • 12

    diperoleh nilai r= 0.632 dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai r=0,765

    c) Lihat nilai Significant (2-tailed) pada hasil diatas. Jika nilai hitung > Nilai r sig 1% > nilai r sig 5% (nilai hitung > 0,765 > 0,632) maka item valid dan sebaliknya.

    d) Sehingga dalam contoh kasus diatas tidak ada item yang valid

    d. Kegunaan Validitas

    1. Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas

    2. Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang

    menimbulkan kecurigaan

    3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas

    4. Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang

    dianggap tidak relevan

    5. Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut

    B. Reliabilitas

    a. Pengertian

    Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam

    mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut

    digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Contoh paling nyata

    adalah timbangan atau meteran. Hal yang sama terjadi untuk alat ukur suatu

    gejala, tingkah laku, ciri atau sifat individu dan lain-lain. Misalnya alat ukur

    prestasi belajar seperti tes hasil belajar, alat ukur sikap, kuesioner dan

    lain-lain, hendaknya meneliti sifat keajegan tersebut.

    Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini

    menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya, terhadap

    siswa yang sama. Misalnya siswa kelas V pada hari ini di tes kemampuan

    matematik. Minggu berikutnya siswa tersebut di tes kembali. Hasil dari kedua

    tes relatif sama. Sehingga masih mungkin terjadi ada perbedaan hasil untuk

    hal-hal tertentu akibat faktor kebetulan, selang waktu, terjadinya perubahan

    pandangan siswa terhadap soal yang sama. Jika ini terjadi, kelemahan terletak

    dalam alat ukur itu, yang tidak memiliki kepastian jawaban atau meragukan

    siswa. Dengan kata lain derajat reliabilitasnya masih rendah.

    Di lain pihak perbedaan hasil pengukuran bukan disebabkan oleh alat

    ukurnya, melainkan kondisi yang terjadi pada diri siswa. Misalnya fisik siswa

    dalam keadaan sakit pada waktu tes yang pertama, motivasi pada waktu tes

    pertama berbeda dengan motivasi tes pada berikutnya.

  • 13

    b. Cara Menentukan Reliabilitas

    a) Cara Menentukan Reliabilitas dengan Menggunakan Rumus

    Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

    internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest

    (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas

    instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang

    ada pada instrument dengan teknik tertentu.

    Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas

    instrument yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut:

    Interpretasi Reliabilitas

    Koefisien Korelasi Kriteria Reabilitas

    0,81 < r 1,00 Sangat Tinggi0,61 < r 0,80 Tinggi0,41 < r 0,60 Cukup0,21 < r 0,40 Rendah0,00 < r 0,21 Sangat Rendah

    Arikuntoro, 2003:75

    1) Test-retest

    Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada

    responden. Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama,

    dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi

    antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien

    korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah

    dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut stability.

    Contoh soal:

    Akan dilakukan penelitian tentang kemampuan kerja pegawai di PT X.

    untuk pengukuran kemampuan kerja pegawai akan digunakan

    instrument dengan skala Likert. Sebelumnya instrument tersebut

    digunakan untuk pengukuran yang sebenarnya, akan diuji

    reliabilitasnya terlebih dahulu. Untuk keperluan tersebut peneliti

    melakukan uji coba instrument yang sama sebanyak dua kali. Hasil

    yang diperoleh dari dua kali uji coba tersebut sebagai berikut:

  • 14

    TABEL DATA PERCOBAAN 1 UNTUK 20 0RANG

    RESPONDEN

    No.

    Res

    No Item Total

    X1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 1 4 3 3 4 4 4 3 4 3 33

    2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 32

    3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

    4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31

    5 2 4 4 2 3 4 4 3 4 3 33

    6 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 26

    7 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 31

    8 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 35

    9 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37

    10 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 31

    11 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 33

    12 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 33

    13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

    14 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 33

    15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

    16 2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 33

    17 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 33

    18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

    19 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 32

    20 2 4 3 3 2 4 4 4 3 2 31

    Tabel 2.1

    TABEL DATA PERCOBAAN II UNTUK 20 ORANG

    RESPONDEN

    NO.Res

    No. ItemTotal Y

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 352 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 313 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 314 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 315 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 35

  • 15

    6 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 277 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 348 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 369 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3510 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3111 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3412 4 4 3 2 4 4 3 4 2 2 3213 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3014 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3415 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3816 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3417 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3518 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4019 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3320 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 33

    Tabel 2.2

    Selanjutnya harga skor total dari kedua uji coba dimasukan ke dalam

    tabel penolong, agar perhitungan koefisien korelasi dapat dilakukan

    dengan mudah

    TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN

    KORELASI

    NO X Y X2 Y2 XY

    1 33 35 1.089 1.225 1.155

    2 32 31 1.024 961 992

    3 30 31 900 961 930

    4 31 31 961 961 961

    5 33 35 1.089 1.225 1.155

    6 26 27 676 729 702

    7 31 34 961 1.156 1.054

    8 35 36 1.225 1.296 1.260

    9 37 35 1.369 1.225 1.295

    10 31 31 961 961 961

    11 33 34 1.089 1.156 1.122

    12 33 32 1.089 1.024 1.056

    13 31 30 961 900 930

    14 33 34 1.089 1.156 1.122

    15 40 38 1.6 1.444 1.520

    16 33 34 1.089 1.158 1.122

    17 33 35 1.089 1.225 1.155

    18 39 40 1.521 1.6 1.560

    19 32 33 1.024 1.089 1.056

    20 31 33 961 1.089 1.023

    657 669 21.767 22.539 22.131Tabel 2.3

  • 16

    Berdasarkan tabel penolong di atas maka dengan teknik korelasi

    Product Moment dapat dihitung harga rxy sebagai harga untuk

    mengukur reliabilitas instrument kemampuan kerja pegawai tersebut.

    rxy = ()()

    { ()} { ()}rxy =

    (.) ()(){(.) ()}{(.) ()}

    rxy =. .

    . . . .rxy =

    .(.)(.)

    rxy = .

    rxy =

    .,

    rxy = 0,8056

    Setelah diperoleh harga rxy hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan instrumen tersebut reliabel atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel. Dengan N = 20 taraf kesalahan 5% diperoleh 0,444 dan taraf kesalahan 1% = 0,561. Karena rxy hitung r tabel untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% (0,80560,5610,444) maka dapat disimpulkan instrumen kemampuan kerja tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

  • 17

    Lampiran

    TABEL

    NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

    NTaraf Signifiicant

    NTaraf Significant

    NTaraf Significant

    1% 5% 1% 5% 1% 5%

    3 0,999 0,997 26 0,496 0,388 50 0,361 0,279

    4 0,990 0,950 27 0,487 0,381 55 0,345 0,266

    5 0,959 0,878 28 0,478 0,374 60 0,330 0,254

    6 0,917 0,811 29 0,470 0,367 65 0,317 0,244

    7 0,874 0,754 30 0,463 0,361 70 0,306 0,235

    8 0,834 0,707 31 0,456 0,355 75 0,296 0,227

    9 0,798 0,666 32 0,449 0,349 80 0,286 0,220

    10 0,765 0,632 33 0,442 0,344 85 0,278 0,213

    11 0,735 0,602 34 0,436 0,339 90 0,270 0,207

    12 0,708 0,576 35 0,430 0,334 95 0,263 0,202

    13 0,684 0,553 36 0,424 0,329 100 0,256 0,195

    14 0,661 0,532 37 0,418 0,325 125 0,230 0,176

    15 0,641 0,514 38 0,413 0,320 150 0,210 0,159

    16 0,623 0,497 39 0,408 0,316 175 0,194 0,148

    17 0,606 0,482 40 0,403 0,312 200 0,181 0,138

    18 0,590 0,468 41 0,398 0,308 300 0,148 0,113

    19 0,575 0,456 42 0,393 0,304 400 0,128 0,098

    20 0,561 0,444 44 0,384 0,301 500 0,115 0,088

    21 0,549 0,433 45 0,380 0,297 600 0,105 0,080

    22 0,537 0,423 46 0,376 0,294 700 0,097 0,074

    23 0,526 0,413 47 0,372 0,291 800 0,091 0,070

    24 0,515 0,404 48 0,368 0,288 900 0,086 0,065

    25 0,505 0,396 49 0,364 0,284 1000 0,081 0,062

  • 18

    DAFTAR PUSTAKA

    Analisis Item, 1979, Fakultas Psikologi UGM

    Masrun, 1979, Reliabilitas dan Cara-cara Menentukanya, UGM

    Sugiarto, Supramono, 1993, Statistika, Jakarta: Andi Offset

    Sugiyono, 2006, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

    http://igcomputer.com/cara-mudah-menghitung-validitas-dengan-excel.htm

    http://klinikstatistik.wordpress.com/referensi-uji-validitas-dan-reliabilitas-by-muji-

    gunarto/

    http://asri17.multiply.com/journal/item/6