tumor hipofise

16
MAKALAH SKENARIO 2 TUMOR HIPOFISIS DI SUSUN OLEH 1. Arif Seftian NIM. 14.401.10.011 2. Ary Teguh NIM. 14.401.10.012 3. Aviona O. NIM. 14.401.10.013 4. Elok E. NIM. 14.401.10.031 5. Ervin D. NIM. 14.401.10.032 6. Ernita R. NIM. 14.401.10.033 7. Rendy S. NIM. 14.401.10.073 8. Riawanti NIM. 14.401.10.074 9. Riskhi Yulianto NIM. 14.401.10.075 10. 10. Dias A. NIM. 09.019 AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELOMPOK A2 Page i

Upload: syahputra-d-ecko

Post on 28-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tumor Hipofise

MAKALAH SKENARIO 2

TUMOR HIPOFISIS

DI SUSUN OLEH

1. Arif Seftian NIM. 14.401.10.011

2. Ary Teguh NIM. 14.401.10.012

3. Aviona O. NIM. 14.401.10.013

4. Elok E. NIM. 14.401.10.031

5. Ervin D. NIM. 14.401.10.032

6. Ernita R. NIM. 14.401.10.033

7. Rendy S. NIM. 14.401.10.073

8. Riawanti NIM. 14.401.10.074

9. Riskhi Yulianto NIM. 14.401.10.075

10. 10. Dias A. NIM. 09.019

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2010-2011

KATA PENGANTAR

KELOMPOK A2 Page i

Page 2: Tumor Hipofise

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah, serta

karuni-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah keperawatan, yang berjudul ” TUMOR

HIPOFISIS ”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkuliahan.

Kami sebagai penulis tidak lupa juga, mengucapkan terimakasih kepada:

1. Direktur Akes Rustida Anis Yuliastutik,S.Kep., Ns., M.KES

2. Dosen pembimbing mata kuliah

3. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan dukungan,

4. dan Teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan

makalah ini.

Karena proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis membuka

diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik demi perbaikan makalah ini.

Krikilan, 24 April 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KELOMPOK A2 Page ii

Page 3: Tumor Hipofise

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

TUMOR HIPOFISIS................................................................................................................1

DEFINISI........................................................................................................................... 1

ETIOLOGI..........................................................................................................................1

MANIFESTASI KLINIS........................................................................................................2

PATHWAY........................................................................................................................ 3

PEMERIKSAAN PENUNJANG............................................................................................4

KOMPLIKASI.....................................................................................................................4

PENATALAKSANAAN........................................................................................................5

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN........................................................................................6

PENGKAJIAN.................................................................................................................... 6

DIAGNOSA....................................................................................................................... 7

NCP..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

KELOMPOK A2 Page iii

Page 4: Tumor Hipofise

TUMOR HIPOFISIS

1. Definisi

Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi

hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu hormone hipofise atau lebih.

Hormon – hormon hipofisis lainnya sering dikeluarkan dalam kadar yang lebih rendah. (Asuhan

Keperawatan Klien Dengan Gangguan Kelenjar Hipofise) (Hotma Rumahardo, 2000 : 36).

Hiperpituitary adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlebihan satu atau lebih

hormone- hormone yang disekresikan oleh kelenjar pituitary{ hipofise} biasanya berupa hormone-

hormone hipofise anterior. (http://www.askep.hiperpituitaryi.com/2008).

Hipopituitarisme adalah hiposekresi satu atau lebih hormon hipofise anterior

Dari pengertian diatas hipopituitarisme adalah suatu penyakit pada kelenjar hipofisis yang bisa

disebabkan karena kerusakan lobus anterior

2. Etiologi

Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus, penyebab

mencakup :

1. Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil GH, ACTH atau

prolakter.

2. Tidak ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH terjadi apabila sekresi

HT dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada.

(Buku Saku Patofisiologis, Elisabeth, Endah P. 2000. Jakarta : EGC)

3. Perubahan iskemik karena perdarahan pascapartum (sindrom sheena) atau akibat syok septik,

menimbulkan infrak pada hipofisis

4. Infeksi: ensefalitis viral dan bakteremia

Kerusakan pada hipofisis akibat terapi radiasi

Trauma termasuk pembedahan atau benturan

KELOMPOK A2 Page 1

Page 5: Tumor Hipofise

3. Manifestasi klinis

1. Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ – organ dalam (seperti tangan, kaki, jari – jari

tangan, lidah, rahang, kardiyamegali)

2. Visus berkurang

3. Nyeri kepala

4. Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas

5. Libido seksual menurun

6. Kelemahan otot, kelelahan dan letargi

7. Tanda-tanda klinik sesuai dengan penyebabnya, misalnya baktermia, viral, hepatitis dan trauma

3. Tanda-tanda defisit gonadotropin

a. Menurun kadar FSH, LH serum, dan steroid gonad

b. Anak-anak mengalami terlambat pubertas

c. Dewasa :

Wanita (olrgomenorea atau amenorea, atrofi uterus dan vagina, potensial atrofi payudara,

Laki-laki serta hilangnya libido, jumlah sperma berkurang, gangguan ereksi, testis mengecil

dan rambut tumbuh rontok)

4. Manifestasi defisit hormon pertumbuhan

a. Anak

Pertumbuhan lambat, tetapi bagian tubuh proporsional, terlalu banyak jaringan lemak, tetapi

pertumbuhan otot buruk

Terlambat pubertas, tetapi pada akhirnya perkembangan seksual normal

Kadar hormon pertumbuhan serum menurun

a. Dewasa

Tubuh pendek sekali

Pertumbuhan otot buruk sehingga cepat lelah

Emosi labil

Manifestasi defisit prolaktin (ibu pascapartem tidak mengeluarkan air susu dan kadar

prolaktin serum kurang)

5. Manifestasi defisit hormon TSH, rasa lelah, konstipasi, kulit kering, gambaran laboratorium

dari hipertiroidisme 6. Manifestasi defisit ACTH

(Hotman Rumahardo, 2000)

KELOMPOK A2 Page 2

Page 6: Tumor Hipofise

4. Patofisiologi

KELOMPOK A2 Page 3

Page 7: Tumor Hipofise

5. Pemeriksaan Penunjang

1. Kadar prolaktin serum ; ACTH, GH

2. CT – Scan / MRI

3. . Pemeriksaan lapang pandang

a. Adanya kelainan lapang pandang mencurigakan

b. Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasmaoptik

4. Pemeriksaan hormon

5. Angiografi

6. Tes toleransi glukosa

7. Tes supresi dengan dexamethason

8. . Pemeriksaan diagnostik

a. Pemeriksaan karfisol, T3 dan T4 serta estrogen atau testoteron

b. Pemeriksaan ACTH, TSH dan LH

c. Test provokasi dengan menggunakan stimulan atau subreson hormon dan dengan melakukan

pengukuran efeknya terhadap kadar hormon serum

d. Test provokatif

(Hotman Rumahardo, 2000 : 39).

6. Komplikasi

1. Kardiovaskuler

a. Hipertensi

b. Tromboflebitas

c. Tromboembolism

d. Percepatan uterosklerosis

2. Imunologi

Peningkatan resiko infeksi dan penyamaran tanda-tanda infeksi

3. Perubahan mata

a. Galukoma

b. Lesi kornea

KELOMPOK A2 Page 4

Page 8: Tumor Hipofise

4. Musculoskeletal

a. Pelisutan otot

b. Kesembuhan luka yang jelek

c. Osteoporosis dengan fraktur komplikasi vertebra, fraktur patologik tulang panjang, nekrosis

aseptic kaput femoris

5. Metabolik

Perubahan pada metabolisme glukosa sidrome penghentian steroid

6. Perubahan penampilan

a. Muka seperti bukan (moon face)

b. Pertumbuhan berat badan

c. Jerawat

7. Penatalaksanaan

1. Hipofisektomi melalui nasal atau jalur transkranial (pembedahan)

2. Kolaborasi pemberian obat – obatan seperti bromokriptin (parlodel)

3. Observasi efek samping pemberian bromokriptin

4. Kolaborasi pemberian terapi radiasi

5. Awal efek samping terapi radiasi. (Nelson, 2000 : 227)

KELOMPOK A2 Page 5

Page 9: Tumor Hipofise

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN HIPERPITUITARY

1. Pengkajian

1. Kaji riwayat penyakit, manifestasi klinis tumor hipofise baik dari peningkatan prolaktin, GH dan

ACTH yang mulai dirasakan.

2. Kaji usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.

3. Pemeriksaan fisik mencakup ;

1. Amati bentuk wajah, khas apabila ada hipersekresi GH seperti bibir dan hidung besar, dagu

menjorok ke depan.

2. Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik.

3. Pemeriksaan ketajaman penglihatan akibat kompresi saraf optikus, akan dijumpai penurunan

visus.

4. Amati perubahan pada persendian dimana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak.

5. Peningkatan perspirasi pada kulit menyebabkan kulit basah karena berkeringat.

6. Suara membesar karena hipertropi laring.

7. Pada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali

8. Hipertensi

9. Disfagia akibat lidah membesar

10. Pada perkusi dada dijumpai jantung membesar.

KELOMPOK A2 Page 6

Page 10: Tumor Hipofise

2. DIAGNOSA

1. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.

2. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent.

3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor.

4. Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi

impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus.

3. Intervensi

1. Nyeri kepala yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor.

1. Dorong klien agar mau mengungkapkan apa yang dirasakan.

Rasional : agar perawat mengetahui apa yang dirasakan klien.

2. Kaji skala nyeri

Rasional : untuk mengetahui intensitas dari nyeri dan untuk menentukan intervensi selanjutnya.

3. Berikan tehnik relaksasi dan distraksi

Rasional : pengalihan perhatian dapat mengurangi rasa nyeri.

4. Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri.

Rasional : pemberian obat analgetik untuk mengurangi nyeri.

2. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.

1. Dorong klien agar mau mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap perubahan.

KELOMPOK A2 Page 7

Page 11: Tumor Hipofise

Rasional : Agar perawat dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh klien sehubungan perubahan

tubuhnya.

2. Bantu klien mengidentifikasi kekuatannya serta segi – segi positif yang dapat dikembangkan oleh

klien.

Rasional : Agar klien mampu mengembangkan dirinya kembali.

3. Yakinkan klien bahwa sebagioan gejala dapat berkurang dengan pengobatan (ginekomastia,

galaktorea)

Rasional : agar klien tetap optimis dan berfikir positif selama pengobatan.

3. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent.

1. Identifikasi masalah spesifik yang berhubungan dengan pengalaman pada klien terhadap fungsi

seksualnya.

Rasional : agar perawat dapat mengetahui masalah seksual klien dan lebih terbuka kepada perawat.

2. Dorong klien agar mau mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya.

Rasional : agar klien mendapat hasil mufakat bersama pasangannya.

3. Kolaborasi pemberian obat – obatan bromokriptin.

4. Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi

impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus.

Dorong klien agar mau melakukan pemeriksaan lapang pandang.

Rasional : agar perawat mengetahui jarak lapang klien.

KELOMPOK A2 Page 8

Page 12: Tumor Hipofise

DAFTAR PUSTAKA

- Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 2001. Bag.3. Penerbit Buku Kedokteran Elisabeth J.

Corwin, patofisiologi.

- Editor Francis S. 2002. Endrokinologi Dasar Dan Klinik. Greenipan Smeltzer Dan Base

Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran Vol. 2.

- Elisabeth j. Corwin. 2000. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta : EGC.

- Doengoes, Marlyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC.

- Hotman Rumahardo. 2002. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem

Endrokin. Jakarta : EGC.

- http://www.askep.hiperpituitary.com.

KELOMPOK A2 Page 9