tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
DESCRIPTION
Presentasi menuju keselamatan pasienTRANSCRIPT
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
dr. Dian Tjahyadi, SpOG(K),MMRSKomite Mutu & Koordinator POKJA IPSG
RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung2015
Dian Tjahyadi
- Dokter Umum FK Unpad Angkatan 1993- Spesialis OBGIN FK Unpad/RSHS tahun 2000- Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dan Konsultan Bayi Tabung 2013- Magister Manajemen Rumah Sakit 2013- Kepala Kamar Operasi RSUD Kuningan 2005-2010- Kepala Rawat Inap Kebidanan Alamanda RSHS 2011-2015- Ketua Sub Komite Akreditasi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RSHS 2015 - Certified Internal Tracer RSHS - Pokja ACC RSHS, Pokja QPS (2013-2015)- Koordinator POKJA IPSG untuk menghadapi Akreditasi Joint Commision International (2015-sekarang)- Tokyo Practicum in JCI Standard Agustus 2015
Mengapa Keselamatan Pasien ?
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN
(KTD)
Sebagian dapat merupakan akibat dari kesalahan dalam proses pelayanan kesehatan yang komplek
• Meningkatkan biaya pelayanan• Membawa RS ke area blamming • Menimbulkan konflik antara dokter/petugas kesehatan dan pasien• Menimbulkan sengketa medis• Tuntutan dan proses hukum• Tuduhan malapraktek• Blow up ke mass media•Opini negatif terhadap pelayanan RS
Laporan yang mengejutkan pada2000, Institue of Medicine AS “ To Err is Human”, Building a safer health system33,6 juta kematian pasien akibat KTD1:200 orang menghadapi risiko kesalahan pelayanan di RS1:2.000.000 risiko naik pesawat terbang
Potensi masalah yang ditemukan di rumah sakit pendidikan terkait perilaku tenaga medis dan fasilitas
Luka Operasi Terinfeksi MRSA , infeksi nosokomial yang ditularkan pada pelayanan kesehatan di RS
SETIAP STAF KLINIS HARUS MENCUCI TANGAN SESUAI STANDAR WHO, DAN MENERAPKAN FIVE MOMENT FOR HAND HYGINE SKP 5
2004 WHO mencanangkan “Global Alliance For Patient Safety”
Paradigma baru dalam pelayanan RSQUALITY – SAFETYBukan hanya mutu pelayanan yang harus ditingkatkan tetapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus
Program Keselamatan pasien RS tidak boleh dianggap sebagai beban bagi rumah sakit, dokter atau pemberi pelayanan kesehatan lainnya melainkan suatu kewajiban moral bagi seluruh pemberi pelayanan kesehatan tersebut
Kementrian Kesehatan RI 2006 Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS
Utamakan Keselamatan pasien ....Keselamatan Pasien (patient safety) adalah suatu usaha) membangun sistem dimana rumah sakit memastikan bahwa asuhan pasien berlangsung aman. Sistem tersebut meliputi asessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan yang berkaitan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden , tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan timbulkan risiko (mitigate)
Standar Keselamatan Pasien Rumah SakitTujuh standar Keselamatan Pasien1. Hak Pasien2. Mendidik pasien dan keluarga3. Keselamatan Pasien dan
Kesinambungan Pelayanan4. Penggunaan metode-metode
peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupkan kunci bai staf untuk mencapai keselamatan pasien
Fokus Utama Akreditasi RSMutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Leadership for Quality and Patient Safety InterviewEthical framework and Culture of Safety InterviewPatient tracer focused in patient safetySystem tracer : Facility management and Safety SystemMedication management Infection Control
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien RS
Leadership for Quality and Patient Safety InterviewEthical framework and Culture of Safety InterviewPatient tracer focused in patient safetySystem tracer : Facility management and Safety SystemMedication management Infection Control
Rumah Sakit harus (1) merancang proses baru atau memberbaiki proses yang ada, (2) memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, (3) menganalisis secara intensif Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan (4) melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja dan keselamatan pasien
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien RS
Leadership for Quality and Patient Safety InterviewEthical framework and Culture of Safety InterviewPatient tracer focused in patient safetySystem tracer : Facility management and Safety SystemMedication management Infection Control
RUMAH SAKITGOVERNANCE AND
LEADERSHIP
UNIT
Peran Direktur RS sangat krusial , harus mau mengalokasikan dana dan sumberdaya
Unit sebagai pemilik risiko harus mandiri menjaga keselamatan pasien
• Bagi RS :– Pastikan RS memiliki kebijakan yang menjabarkan apa yang
harus dilakukan staff segera setelah insiden, bagaimana langkah-langkah pengumpulan fakta dan dukungan apa yang harus diberikan pada staf, pasien dan keluarga
– Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang menjabarkan peran dan akuntabilits individual bilamana ada insiden
– Tumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang terjadi di RS
– Lakukan asessmen dengan menggunakan survey penilaian keselamatan pasien
1.BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIENCiptakan Kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil
• Bagi Unit :– Pastikan rekan sekerja anda merasa mampu untuk
berbicara mengenai kepedulian mereka dan melaporkan bilamana ada insiden
– Demonstrasikan kepada tim anda ukuran-ukuran yang dipakai di RS anda untuk memastikan semua laporan dibuat secara terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yang tepat
Budaya Keselamatan Pasien Rumah SakitPelaporan InsidenAudit MedikTelusur Safety and SecurityIndikator MutuRisk RegisterFMEAPDSA
OVERVIEW OF THE QUALITY IMPROVEMENT AND PATIENT SAFETY PROGRAM
QUALITY IMPROVEMENT
AND PATIENT SAFETY
1. DEVELOPMENT OF:a. Policyb. Guidance/programc. Standard operating procedures
2. SELECTION OF MEASURES
TRAINING OF QPS PROGRAM:1. Unit Champions 2. Resident Champion3. Nurses4. Other staff5. Data collector/validator
DATA COLLECTION, ANALYSIS AND IMPROVEMENT
MONITORING, EVALUATION AND
REPORTING
Chairman
Vice Chairman
Chairman of SubcommitteeQuality Improvement
Chairman of SubcommitteeRisk Management and Patient
Safety
Chairman of SubcommitteeAccreditation & Certification
Secretary
Coordinator for CP and Clinical Area Measures
Coordinator for Managerial Area Measures, Trends and
and HAIs
Coordinator forRisk Management
Coordinator for Patient Safety Measures
Coordinator I ( ACC, AOP, COP, ASC,
IPSG)
Coordinator II(PCI, SQE, MPE, HRP)
Coordinator III(FMS, PFE, GLD)
Coordinator IV(QPS, MMU, PFR, MOI)
ResidentsRepresen
-tatives
Chief Executive Officer
ORGANIZATIONAL STRUCTURE OFQUALITY & PS COMMITTEE
Supervisory Board(Governance)
1. High risk2. High volume3. High cost4. Problem prone
MEASURES SELECTION
DATA COLLECTION 1. QPS Measures Tools2. Data Collection form3. Determination of
data collector and vallidatorDATA VALIDATION
DATA ANALYSIS
IMPROVEMENT ACHIEVED AND MAINTAINED
COMMUNICATED TO CEO & UNIT
OVERVIEW OF THE QUALITY IMPROVEMENT AND PATIENT SAFETY PROCESS
1. Clinical Areas2. Managerial Areas3. IPSG
CEO & STAFF MAKE
IMPROVEMENT
Improvement :1. PDSA2. RCA3. Regular Evaluation
• Bagi RS :– Pastikan ada anggota Direksi atau Pimpinan yang
bertanggung jawab atas keselamatan pasien– Identifikasi di tiap bagian RS, orang yang dapat
diandalkan untuk menjadi penggerang dalam gerakan keselamatan pasien
– Prioritaskan keselamatan pasien dalam setiap rapat direksi/pimpinanatau rapat manajemen RS
– Masukan keselamatan pasien pada semua program pelatihan staf RS dan pastikan diukur efektifitasnya
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDABangunlah komitment dan fokus yang kuat dan jelas tentang Keselamtan
Pasien di RS anda
• Bagi Unit :– Tunjuk penggerak dalam tim ada untuk gerakan
keselamatan pasien (buatlah tim yang bermutu)– Jelaskan kepada tim anda relevansi dan
pentingnya serta manfaat bagi mereka menjalankan gerakan keselamatan pasien
– Tumbuhkan sikap kesatria yang menghargai pelaporan insiden
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS, Tim Keselamatan pasien RS, POKJA IPSG, POKJA QPS, Pokja
FMS, gugus kendali mutu unit
• Bagi RS :– Telaah kembali struktur proses menajemen risiko
klinis dan non klinis dan pastikan terintegrasi dengan keselamatan pasien
– Kembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko yang dapat dimonitor direksi/pimpinan RS
– Gunakan data untuk secara proaktif meningkatakan kepedulian terhadap keselamatan pasien
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKOKembangkan sistem dan pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi
dan asesment hal potensial bermasalah
• Bagi Unit :– Bentuk forum RS yang mendiskusikan isu-isu
keselamatan pasien untuk memberikan masukan pada manajemen
– Pastikan ada penilaian risiko pada individu pasien dalam proses asesmen risiko RS
– Lakukan proses asessmen risiko secara teratur untuk menentukan akseptabilitas risiko dan ambil langkah-langkah yang tepat untuk memperkecil risiko tersebut
– Pastikan penilaian risiko tersebut dimasukan dalam proses asessment dan pencatatan risiko RS
CLINICAL PATHWAY
CLINICAL AREA MEASURES
Clinical Area
No Areas Measures1 Patient assessments 1. Aspirin administration <30 minutes after the
diagnosis of ischemic stroke is established2. Completed initial medical assessments within the first
24 hours after admission as an inpatient2 Laboratory services 1. Turnaround time of routine hematologic test in
Emergency Department ≤ 30 minutes 2. Reporting time of critical result of laboratory test ≤ 30
minutes3 Radiology and diagnostic
imaging services1. Failure rate of X-Ray film at Emergency Department
Radiology 2. Reporting time of critical result of radiology test ≤ 60
minutes 4 Surgical procedures Emergency response time 2 (ERT) of Caesarean section
due to fetal distress
5 Antibiotic and other medication use
Compliance with the antibiotic prophylaxis administration 30-60 minutes before surgery
CLINICAL PATHWAY
Clinical Ar
eas
No Areas Measures6 Medication errors and near
missesNear Miss of Drug Error During Drug Prescribing Phase for Inpatients
7 Anesthesia and sedation use
Post operative pain score (VAS) ≥4 after the patients reaches Adrette score ≥8
8 Use of blood and blood products
The cancelation rate of ordered blood for transfusion
9 Availability, content, and use of patient records
Completeness of informed consent form filling for surgery at inpatient wards
10 Infection prevention and control, surveillance, and reporting; and
Surgical site infection
11 Clinical research Researcher’s adherence to report adverse event and severe adverse event after reaching 50% samples of interventional clinical research which has been analyzed in the interim.
CLINICAL PATHWAY
CLINICAL PATHWAY
MANAGERIAL AREA MEASURES
Managerial Ar
eas
No Areas Measures1 The procurement of
routinely required supplies and medication essential to meet patient needs
Percentage of Unavailability of National Formulary Medicine Prescribed/Ordered by the Physician
2 Reporting of activities as required by laws and regulations
Returning completed medical records to Medical Record Department within 24 hours after patient discharge
3 Risk management; Infectious (contaminated) sharp injuries among nurses, health analysts and other non medical doctors
4 Utilization management 1. Waiting Time of Outpatient Services 2. Waiting Time of Elective Surgery 3. Waiting Time of Radiology Services 4. Waiting Time of Medicine Service in Pharmacy
5 Patient and family expectations and satisfaction
1. Response time to customer’s complaint 2. Customer satisfaction indexes.
Managerial Ar
eas
No Areas Measures6 Staff expectations and
satisfactionLevel of employees’ satisfaction toward human resource department services
7 Patient demographics and clinical diagnoses
Top ten diseases in out patient and inpatient departments.
8 Financial management Cost recovery
9 Prevention and control of events that jeopardize the safety of patients, families, and staff.
Percentage of calibrated sphygmomanometer
CLINICAL PATHWAY
INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOAL MEASURES
International Patien
t Safety Goals
No Areas Measures
1 Correct patient identification
Nurses’ compliance with patient identification using barcoded-wrist band
2 Effective communicationDoctors/nurses’ compliance with readback technique when receiving critical laboratory test result via telephone
3 The safety of high-alert medications
Compliance with labeling and storing of KCL 7,46% injection and NaCl 3% infusion at wards
4Correct-site, correct-procedure, correct-patient surgery
1. Surgeons’ Compliance with Surgical Site Marking 2. Compliance With Surgical Safety Check List
5Reduction of the risk of health care–associatedInfections
Compliance with hand hygiene among doctors and nurses at five moments
6Reduction of the risk of patient harm resulting from falls
Nurses’ compliance with patient assessment at high risk for falls within 12 hours after admission
Proses Manajemen Risiko
Risk Register
Dis
ampa
ikan
pad
a Pe
latih
an P
embu
atan
Ris
k Re
gist
er &
FM
EA d
i RSC
M, 1
, 2 &
8, 9
Juli
2015
PELAPORAN INSIDEN
RISK REGISTER RISK GRADING MATRIKS
Dis
ampa
ikan
pad
a Pe
latih
an P
embu
atan
Ris
k Re
gist
er &
FM
EA d
i RSC
M, 1
, 2 &
8, 9
Juli
2015
CONTOH RISK REGISTER
• Bagi RS :– Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan
insiden ke dalam maupun keluar yang harus dilaporkan ke KPPRS-PERSI
4.KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Pastikan staf anda dapat dengan mudah melaporkan insiden serta RS
mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien RS
• Bagi Unit :– Berikan semangat kepada rekan sekerja secara
aktif untuk melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, karena mengandung bahan pelajaran yang penting
QUALITY AND PATIENT SAFETY COMMITTEE
CHIEF EXECUTIVE OFFICER
Dept. of General Affairs
Human Resources Department
Hospital Patient Safety Team
Dept. of Planning and Evaluation
Medical Committee
Nursing Committee
Other Units (Medical
Departments/ Installation, and others)
QUALITY & PATIENT SAFETY COMMITTEE AND ITS RELATIONSHIP WITH OTHER COMMITTEES AND UNITS
Research Ethics Committee
Legal & Ethics Committee
PCICommittee
Command lineCoordination line
SUPERVISORY BOARD(GOVERNANCE)
QUALITY AND PATIENT SAFETY COMMITTEE
CHIEF EXECUTIVE OFFICER
Dept. of General Affairs
Human Resources Department
Hospital Patient Safety Team
Dept. of Planning and Evaluation
Medical Committee
Nursing Committee
Other Units (Medical
Departments/ Installation, and others)
HOW QUALITY & PATIENT SAFETY MEASUREMENT IS REPORTED
Research Ethics Committee
Legal & Ethics Committee
PCICommittee
Command lineCoordination line
SUPERVISORY BOARD(GOVERNANCE)
KPPRS PERSI
QUALITY AND PATIENT SAFETY COMMITTEE
CHIEF EXECUTIVE OFFICER
Medical Departments/ Installation, and others
HOW IMPROVEMENT IS IMPLEMENTED
Command lineCoordination line
SUPERVISORY BOARD(GOVERNANCE)
Monitoring & Evaluation
• Bagi RS :– Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang secara
jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka tentang insiden dengan para pasien dan keluarganya
– Pastikan pasien dengan keluarga mendapat informasi yang benar dan jelas bilamana terjadi inseiden
– Berikan dukungan, pelatihan dan forongan semangat agar staf selalu terbuka kepada pasien dan keluarganya
5.LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIENKembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien
• Bagi Unit :– Pastikan tim anda menghargai dan mendukung
keterlibatan pasien dan keluarganya bila telah terjadi insiden
– Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluarga bilamana terjadi inisden segera berikan informasi yang jelas dan benar secara tepat
– Pastikan, segera setelah kejadian, tim menunjukan empati kepada pasien dan keluarganya
Komunikasi dan Edukasi
• Bagi RS :– Pastikan staf yang terkait telah dilatih untuk
melakukan kajian insiden secara tepat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab
– Kembangkan kebijakan yang menjabarkan jelas kriteria pelaksanaan RCA atau FMEA yang harus mencakup semua insiden yang telah terjadi dan minimum satu kali pertahun untuk proses risiko tinggi
6.BELAJAR DAN BERBAGI PENGALAMAN TENTANG KESELAMATAN PASIEN
Dorong staf anda untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa hal itu timbul
• Bagi Unit :– Diskusikan dengan tim anda pengalaman analisis
insiden– Identifikasi unit atau bagian lain yang mungkin
terkena dampak dimasa depan dan bagilah pengalaman itu secara lebih luas
Mengisi FMEA: pertama adalah kata-kata
Apa mode kegagalan pertama?
Apa efek pertama dari mode kegagalan ?
Apa penyebab paling mungkin dari kegagalan yang
menghasilkan efek ini?
Apa penyebab berikutnya yang mungkin dari kegagalan ini? Masukkan penyebab sampai
selesai.
Masukkan penyebab untuk efek ini sampai selesai.
Ketika Anda kehabisan penyebab dari efek yang
dikerjakan, pindah ke efek yang lain.
Ketika efek sudah selesai, pindah ke mode kegagalan
yang lain.
1 2 3
4
5
7
6
Mengisi FMEA: terakhir adalah angka-angka
Isi semua peringkat keparahan
Kemudian isi peringkat pada kolom kejadian
Kemudian isi peringkat pada kolom deteksi
10
9
8
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Pembuatan FMEA, 1 FMEA awal
Langkah 2 Redesain ulang
Langkah 3 Redesain ulang
• Bagi RS :– Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari
sistem pelaporan, asessmen risiko, kajian insiden, audit serta analisis untuk menentukan solusi setempat
– Solusi tersebut mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian staf atau kegiatan klinis, termasuk penggunaan instrumen untuk menjamin keselamatan pasien
– Lakukan asessmen risiko untuk setiap perubahan yang direncanakan
– Sosialisaikan solusi yang dikembangkan oleh KKPRS-PERSI– Beri umpan balik kepada staf tentang setiap tindakan yang
diambil atas insiden yang dilaporkan
7.CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATANGunakan informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk
melakukan perubahan pada sistem pelayanan
• Bagi Unit :– Libatkan tim ada dalam mengembangkan berbagai
cara untuk membuat asukah pasien menjadi lebih baik dan aman
– Telaah kembali perubahan-perubahan yang telah dibuat tim anda dan pastikan pelaksanaannya
– Pastikan tim anda menerima umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yang dilaporkan
EXAMPLE 1
Emergency Response Time 2 (ERT) of Caesarean SectionDue to Fetal Distress (IAK.4)
Jan Feb Mar Apr May June
Result 80 85 60 50 45 42.5
Target≤ 30mnts 30 30 30 30 30 30
51525354555657585
8085
6050
45 42.5
Emergency Response Time 2 (ERT) of Caesarean Section Due to Fetal Distress (IAK.4)
January - June 2015 M
inut
es
Analysis Distance between operating theater and delivery room is too farEmergency ORs are fully occupiedLack of readiness
Action :Relocation plan for delivery room to emergency buildingUsing elective OR when neededStressing to all medical staff about timelines in preparing emergency CS
Action :Coordination amongst delivery room, emergency OR, resident and other staff
Result :Decrease almost 50 % from initial measurement
Uji Coba Redisain Proses/ Proses Baru dengan Siklus PDSA
PLAN: • Buat disain proses baru atau perbaikan dari proses yang ada saat ini• Tetapkan indikator keberhasilan proses/ strategi baru tsb• Tetapkan bagaimana cara pengumpulan data indikator• Libatkan orang yang tepat dalam pengembangan dan mengevaluasi sistem
DO:• Lakukan proses baru yang telah dibuat• Amati apa yang terjadi
STUDY:• Nilai hasil implementasi• Tentukan, apakah perubahan berhasil (indikator mencapai target yang diharapkan• Identifikasi pelajaran apa yang bisa dipetik ACT:• Implementasikan secara permanen, ATAU• Modifikasi lagi sistem baru tersebut melalui Siklus PDSA berikutnya, ATAU• Tinggalkan dan buat sistem/ pendekatan yang lain.
Memilih Prioritas Perbaikan
No Kriteria Nama Proyek
Nama Proyek
Nama Proyek
1 Kesesuaian dg visi, misi, & tujuan RS
2 Apakah area berisiko tinggi?
3 Apakah banyak kasusnya?
4 Apakah area yang cenderung bermasalah?
5 Dimensi kinerja apa yang diperbaiki?
6 Apakah berkaitan dengan indikator yang diminta pemerintah?
7 Apakah berkaitan dengan indikator yang menjadi syarat akreditasi?
8 Apakah berkaitan dengan IPSG?
Memilih Prioritas Perbaikan
No Kriteria Nama Proyek
Nama Proyek
Nama Proyek
9 Apakah ada komplain dari pasien/ pegawai dalam masalah ini?
10 Apakah capaian kinerja/ indikatornya rendah?
11 Apakah di referensi/ organisasi profesi disebutkan hal ini potensial bermasalah?
12 Apakah diperlukan hal khusus? (mis: merger, bangunan baru)
13 Sumber daya apa yang akan dibutuhkan (dana, sdm, dsb) ?
14 Bagaimana penghematan biaya yang akan terjadi?
Tools for Performance Measurement in Health Care: A Quick Reference Guide. Second Edition. Joint Commission Resources Inc. 2008, p 26-27.
• Paradigma Quality and Safety sebagai tulang punggung pelayanan RS, dengan penekanan pada komitmen leadership dan pembinaan unit mandiri sebagai pemilik risiko
• Belajar dan melaksanakan standar keselamatan pasien secara terus menerus
• Tujuh langkah keselamatan pasien merupakan panduan yang komprehensif untuk menuju keselamatan pasien
• Kuasailah laporan insiden, risk register, RCA, FMA, indikator mutu dan PDSA sebagi tools untuk memantau keselamatan di RS
• Kembangkan komunikasi yang baik dengan pasien saat terjadi insiden
• Bina sistem pelaporan keselamatan pasien yang baik
Take Home Massage
Terima Kasih