tugas presentasi tektonika

13
Gaya tektonik yang suda bekerja sejak ratusan juta tahun membuat kerak terlipat atau mengalami deformasi dan perubahan itu tidak hanya terjadi satu atau dua kali melainkan beberapa kali. Oleh karena itu struktur yang dihasilkan sangat bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks, baik bentuk maupun dimensinya, salah satunya adalah sesar. Sesar adalah rekahan yang memperlihatkan adanya bukti pergerakan atau off-set. Sesar dapat berbentuk satu bidang diskrit yang planar atau membentuk suatu zona yang terdiri dari banyak bidang-bidang sesar yang sejajar dan saling berhubungan. Ada 3 macam sesar yang kita kenal yaitu sesar naik, sesar normal atau sesar turun dan sesar geser atau transform fault. Jenis sesar dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada suatu batuan, sesar naik terjadi karena adanya proses kompresi, sesar normal atau turun dikarenakan adanya proses ekstensi dan sesar geser atau transform fault bisa terjadi karena dari dua proses deformasi tersebut. Penamaan sesar dilakukan dengan cara binomial tergantung besar pitchnya. Jika dip strike slip, atau pitch kurang dari 45˚ maka penamaan sesar dilakukan pada urutan pertama adalah gerak relatif sesar, menganan atau mengiri. Kemudian diikuti oleh jenis sesar, normal atau geser atau naik. Sesar dikatakan bergerak relatif

Upload: lathiif-indra-tok

Post on 29-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Gaya tektonik yang suda bekerja sejak ratusan juta tahun membuat kerak

terlipat atau mengalami deformasi dan perubahan itu tidak hanya terjadi satu atau dua

kali melainkan beberapa kali. Oleh karena itu struktur yang dihasilkan sangat

bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks, baik bentuk maupun

dimensinya, salah satunya adalah sesar. Sesar adalah rekahan yang memperlihatkan

adanya bukti pergerakan atau off-set. Sesar dapat berbentuk satu bidang diskrit yang

planar atau membentuk suatu zona yang terdiri dari banyak bidang-bidang sesar yang

sejajar dan saling berhubungan.

Ada 3 macam sesar yang kita kenal yaitu sesar naik, sesar normal atau sesar

turun dan sesar geser atau transform fault. Jenis sesar dipengaruhi oleh gaya yang

bekerja pada suatu batuan, sesar naik terjadi karena adanya proses kompresi, sesar

normal atau turun dikarenakan adanya proses ekstensi dan sesar geser atau transform

fault bisa terjadi karena dari dua proses deformasi tersebut.

Penamaan sesar dilakukan dengan cara binomial tergantung besar pitchnya. Jika

dip strike slip, atau pitch kurang dari 45˚ maka penamaan sesar dilakukan pada urutan

pertama adalah gerak relatif sesar, menganan atau mengiri. Kemudian diikuti oleh

jenis sesar, normal atau geser atau naik. Sesar dikatakan bergerak relatif menganan

jika kitaberdiri pada suatu daerah, dimana di depan kita ada bidang sesar dan daerah

yang dipotong bidang sesar tersebut bergerak ke kanan kita. Sedangkan sesar turun

jika bagian hanging-wall (bagian yang relatif di atas bidang sesar) bergerak relatif

turun dibandingkan dengan foot-wall. Jika pitch lebih dari 45°, maka penamaan sesar

dilakukan pertama adalah jenis sesar kemudian arah relatifnya.

Dari ketiga sesar tersebut diatas, disini kami akan lebih mengkhususkan atau

menjelaskan mengenai sesar geser atau transform fault dari segi pengertian dan

mekanisme sesar geser, sifat umum sesar geser, keterdapatan, tipe dan proses utama.

A. Pengertian dan Mekanisme Sesar Geser atau Transform Fault

Sesar geser atau transform fault dapat terjadi karena adanya pelepasan tegasan

secara lateral pada arah sumbu tegasan normal terkecil dan terdapat pemendekan arah

sumbu tegasan normal terbesar. Menurut Anderson pada tahun 1951, sesar ini dapat

dinamakan sebagai sesar transcurrent, yang mana berkembang menjadi wrench fault

(oleh Kennedy). Menurut (Achmad Rodhi dan Sugeng Raharjo , 2007), bila suatu

bahan dikenai oleh suatu tekanan maka bahan tersebut akan pecah yang membentuk

sesar mendatar di mana yang searah dengan tegasan utama akan membentuk sesar

mendatar yang saling berpotongan dengan sudut kurang-lebih 300.

Pada saat tegasan utama semakin berlanjut maka akan terbentuk lipatan dan

sesar-sesar naik. Setelah tegasan utama berkurang akan akan terbentuk extension joint

kemudian membentuk sesar sesar normal yang arahnya tegak lurus sumbu lipatan.

Pada masing masing sesar geser tersebut akan terbentuk juga drag fold yang

mempunyai sudut 120 terhadap sesar gesernya (Moddy and Hill,1961). Besarnya

sudut pada sesar yang berpotongan tergantung pada jenis batuannya.

Gambar 1. Plan of wrench system under North South Simple Compression (Moddy

and Hill,1961).

Menurut buku Geologi Fisik ITB yang dikarang oleh Benyamin Sapie dan

kawan-kawan, bahwa terjadinya sesar geser akibat bekerjanya shear stress dengan

arah gerak utama sesar ini adalah horizontal dan sejajar dengan bidang sesarnya.

Pergerakan lateralnya di tentukan dengan melihat bidang sesarnya. Jika pengamat

berdiri di depan blok sesar yang bergerak kearah kanannya, maka sesar mendatar

tersebut diberinama sesar mendatar menganan atau sesar mendatar dextral atau

dikatakan juga right lateral slip fault. Sebaliknya apabila blok didepan pengamat

bergerak ke kiri dinamakan sesar mendatar mengiri atau sesar mendatar sinistral atau

left lateral slip fault.

Gambar 2. Right Lateral Strike Slip Faults.

B. Sifat Umum Sesar Geser atau Transform Fault

Sifat umum sesar geser atau transform fault menurut (Benyamin Sapiie, 2006)

antara lain:

1. Panjang, lurus atau lengkung - lebar, sepanjang jejaknya.

2. Kemiringan terjal / curam yang beragam.

3. Lebar, jalur teranyam dengan gouge / mylonit dan gores-garis

horizontal.

4. Berukuran panjang dan arahnya hampir lurus - mudah dikenal difoto

udara.

5. Lipatan-lipatan seretan yang menunjam dan merencong.

6. Tataan stratigrafi yang saling menindih dan tidak sama.

7. Merupakan jalur peka erosi

8. Yang berukuran besar, mempunyai jumlah pergeseran yang besar : San

andreas 500 km dan Semangko 25-100 km.

9. Diatas permukaan, jalur penggerusan/ pelenturan - lebar beberapa ratus

ribu meter.

10. Pembentukan depresi dan pembubungan- pembubungan akibat

penyimpangan pada arah secara merencong.

11. Struktur penyerta; rekahan, lipatan dengan penunjaman yang besar,

struktur bentuk bunga (flower structure).

C. Keberadaan Sesar Geser atau Transform Fault

Pada umumnya sesar geser atau sesar transform fault yang bersekala besar

merupakan batas lempeng atau kejadiaanya berkaitan dengan aktifitas pergerakan

lempeng. Oleh karena itu kebanyakan masih aktif (masih bergerak sampai saat ini

meskipun sangat lambat)seperti contoh sesar Sumatera di sepanjang bagian barat

pulau Sumatera, sesar Palu-Koro dan lain-lainnya. Meskipun gerakannya tidak

teramati, namun pengaruhnya sangat jelas sekali.Sepanjang sesar sering terjadi gempa

bumi dan longsoran bawah laut. Keberadaan sesar geser ini biasanya paling mudah

terdapat pada batas lempeng, apabila sesar ini berhubungan dengan pemekaran

lempeng atau mid oceanic ridge dinamakan sesar transform atau yang sering kita

kenal dengan sebutan batas transform.

Gambar 3. Sesar Sumatera di sepanjang bagian barat pulau Sumatera.

Sesar transform dapat dikatakan sejajar dengan pergerakan lempeng dan sebagai

cirri utamanya adalah menghubungkan segmen-segmen system punggungan samudra.

Dengan kata lain dengan menghubungkan batas konvergen dengan divergen dalam

kombinasi yang bervariasi, sesuai dengan pergerakan relatif lempeng.

Gambar 4. Batas lempeng transform yang menghubungkan batas lempeng

konvergen dan divergen.

D. Tipe dari Sesar Geser atau Transform Fault

Ada berbagai macam tipe dari sesar geser atau transform fault, diantaranya

adalah ridge-ridge transform, ridge-trench transform dan trench-trench transform.

Pembagian ini berdasarkan pada pergerakan batas lempeng.

1. Ridge-Ridge Transform

Tipe sesar ini terjadi karena adanya pergerakan di daerah tepi dari

pertemuan ridge atau punggungan.

2. Ridge-Trench Transform

Tipe sesar ini terjadi karena adanya pergerakan dari ridge dan lempeng

benua yang kemudian membentuk suatu zona trench

3. Trench-Trench Transform

Tipe sesar ini terjadi pada daerah zona trench

Ketiga tipe sesar diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Ridge-Ridge Transform

Ridge-Trench Transform

Gambar 5. Tipe dari sesar transform berdasarkan pergerakan pada batas

lempeng.

Adapun tipe dari sesar transform berdasarkan Moore dan Twiss, 1995, dapat dilihat

pada gambar dibwah ini.

Gambar 6. Sesar Transform berdasarkan Moore dan Twiss,1995

Menurut Tuzo Wilson pada tahun 1965, terdapat enam jenis sesar transform

yang ditentukan berdasarkan jenis batas lempeng (divergen atau konvergen) dimana

Ridge-Ridge Transform

Ridge-Trench Transform

sesar transform ini menghubungkan ujung keduanya.Keenam sesar transform dapat

dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 7. Sesar transform berdasarkan jenis batas lempeng yang dibuat oleh Tuzo

Wilson tahun 1965.

Jenis sesar A, merupakan sesar transform yang menghubungkan dua batas

divergen. Jenis ini biasanya terdapat pada batas kerak samudera yang bisa ditemukan

didaerah pematang tengah samudera. Pada jenis B dan C merupakan sesar transform

yang menghubungkan batas divergen debgan batas konvergen. Jenis D, E, dan F

merupakan jenis sesar yang menghubungkan sesar transform dengan dua batas

divergen.

E. Proses Utama Pada Sesar Geser atau Transform Fault

Adanya suatu deformasi pada kerak diakibatkan karena adanya suatu gaya

tektonik atau kekuatan yang dapat menyababkan kerak telipat, terpatahkan dan

tersesarkan. Akibat dari gaya tektonik ini akan menimbulkan terjadinya gempa, baik

gempa dalam maupun gempa dangkal. Gempa-gempa besar biasanya terjadi karena

pergeseran tiba-tiba lempeng tektonik yang mengakibatkan terlepasnya energi yang

sangat besar. Pergeseran lempeng tektonik ini biasanya terjadi pada daerah

subduction, ataupun pada patahan yang tampak di permukaan bumi, seperti patahan

semangko di sumatera. Gempa yang terjadi pada daerah subduction biasanya

merupakan gempa dalam. Pada gempa dangkal, umumnya diakibatkan karena adanya

mekanisme strike slip atau sesar geser.

Belum lama ini, Indonesia di guncang gempa bumi dengan kekuatan

amplitudonya mencapai 8 Mw tepatnya didaerah lepas pantai Barat Aceh pada

tanggal 11 April 2012 dengan kedalaman 10 km, namun gempa ini tidak berpotensi

tsunami, kalaupun ada itu tidak lebih dari 1 m tinggi gelombang stunaminya. Menurut

para ahli kegempaan, gempa yang terjadi di Aceh ini lebih diakibatkan karena terjadi

pada zona rekahan di dekat Samudra Hindia.

Gempa tersebut digolongkan sebagai gempa kembar karena menghasilkan dua

gempa dengan magnitudo lebih dari 8 Mw, dan mekanisme fokus keduanya adalah

strike slip. Rangakaian gempa kembar itu diawali dengan gempa pada 10 Januari

2012 dengan magnitudo 7.4 dengan mekanisme fokus yang sama. Gempa tersebut

tergolong bukan gempa biasa, terjadi di outer rise dengan mekanisme strike slip. Hal

ini membuktikan bahwa gempa bumi merupakan suatu proses yang dapat

menghasilkan mekanisme strike slip.