tugas pika

12
Kata Pengantar Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengambil judul Bencana Kabut Asap DI Wilayah Kalimantan Barat. Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ilmiah ini untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wawan, S,Pd, M,Pd selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas kepada kami. Sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tercipta. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau pengalaman bagi pembaca maupun penulis. Pontianak, 19 September 2015 Uray Rafika Siti Amalia

Upload: u-rizky-daizent

Post on 08-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pika

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengambil judul Bencana Kabut Asap DI Wilayah

Kalimantan Barat.

Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ilmiah ini untuk melaksanakan tugas

yang telah diberikan oleh guru pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wawan, S,Pd, M,Pd selaku guru Bahasa Indonesia

yang telah memberikan tugas kepada kami. Sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tercipta.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau

pengalaman bagi pembaca maupun penulis.

Pontianak, 19 September 2015

Uray Rafika Siti Amalia

Page 2: Tugas Pika

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada setiap musim kemarau masyarakat selalu mendapat gangguan dari asap. Terutama di

wilayah Kalimantan Barat. Sehingga menyebabkan berbagai aktivitas yang terjadi di

masyarakat terganggu, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Di Sungai Kapuas yang

menjadi tempat terjadinya transportasi air menjadi sangat rawan kecelakaan. Tidak jarang

akibat dari asap tebal yang menyelimuti, menyebabkan bandara ditutup karena jarak pandang

yang tidak mencukupi untuk keselamatan penerbangan.

Masalah ini menjadi masalah rutin yang terjadi disetiap tahunnya. Akan tetapi, belum

ditemukannya pemecahan masalah yang tepat untuk menangani permasalahan ini. Padahal

salah satu penyebab dari permasalahan tersebut adalah kebakaran hutan. Hal tersebut

dilakukan oleh pemilik hak perusahaan hutan maupun petani tradisional. Alasannya adalah

untuk membuka lahan perkebunan baru maupun untuk lahan pertanian yang baru. Membuka

lahan baru dengan membakar adalah cara yang dianggap paling hemat dan cepat. Serta lebih

menghemat biaya operasional.

Masyarakat terlihat sudah biasa akan hal tersebut. Sebagian masyarakat tidak mempunyai

kepedulian terhapat dampak dari kerusakan alam. Hal tersebut tentu saja sangat merugikan,

baik ekonomi maupun sosial, kesehatan masyarakat tentu akan terganggu. Permasalahan asap

ini terus terjadi pada musim kemarau. Pada setiap tahunnya terjadi titik api kebakaran hutan i

Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat, laporan terjadinya kabut asap yang menebal datang

dari Kabupaten Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kubu

Raya, dan tentu saja Kota Pontianak.

Page 3: Tugas Pika

Dampak yang terjadi dari kabut asap ini sangat besar dan meliputi berbagai aspek

kehidupan. Sehingga diperlukan penanganan yang lebih optimal agar bencana ini tidak

terulang kembali. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membahas beberapa aspek dari

kabut asap yang terjadi selama ini. Agar kita semua dapat mengetahui cara untuk menghadapi

permasalahan bahaya kabut asap ini.

Rumusan Masalah

1. Apa saja penyebab dari kabut asap yang terjadi di Kalimantan Barat?

2. Apa saja dampak dari musibah kabut asap?

3. Bagaimana upaya penanggulangan dari permasalahan kabut asap?

Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun tujuan dari pernulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar mengetahui

penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari bencana kabut asap. Serta dapat

mengetahui upaya penanggulangan dari bencana kabut asap ini.

2. Manfaat

Karya tulis ini bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan mengenai

bencana kabut asap yang terjadi di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat.

Page 4: Tugas Pika
Page 5: Tugas Pika

BAB II

PEMBAHASAN

Eggy, (2010) menyatakan bahwa manusia dalam beraktivitas menghasilkan emisi

pencemar yang dilepas ke udara. Semakin meningkat jumlah aktivitas yang dilakukan serta

waktu yang dipakai untuk melakukan aktivitas tersebut, maka jumlah emisi pencemar yang

dikeluarkan ke udara pun semakin meningkat. Udara sebagai kebutuhan pokok manusia dan

makhluk hidup lainnya sangat berbahaya jika sudah tercemar oleh berbagai zat berbahaya.

Akibat yang ditimbulkan bermacam-macam mulai dari gangguan pernapasan sampai kanker

jika menghirup zat-zat tertentu dalam jangka waktu lama.

1. Sumber Bergerak, kegiatan transportasi baik di darat, air maupun udara.

2.      Sumber Tidak Bergerak

A.  Industri, jenis zat pencemar utama yang dihasilkan oleh industri adalah PM10 dan

Sox.

B. Pembangkitan tenaga listrik,menghasilkan polusi paling besar

C. Kebakaran hutan , jenis pencemar yang dominan yang dihasilkan yaitu CO.

D. Pembakaran sampah, jenis pencemar yang dihasilkan ketika sampah dibakar, zat

pencemar yang dikeluarkan adalah partikel debu halus. Pembakaran sampah plastik

menghasilkan dioksin.

3. Sumber dalam ruangan, kegiatan rumah tangga dan asap rokok.

4. Sumber pencemaran alami yaitu, meletusnya gunung berapi dan proses pembusukan

mahluk hidup .

B.     Kabut Asap dan Kebakaran Hutan

       Kabut asap yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor antara lain kebakaran hutan,

polusi kendaraan bermotor, pabrik, letusan gunung berapi, pembakaran sampah rumah

tangga, yang paling dominan adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan dan lahan yang

terdeteksi oleh satelit dinamai titik panas.Menurut data Dinas Kuhutanan Kalimantan Barat

terdapat sebanyak 929. Jumlah itu tersebar di 11 kabupaten/kota. Sintang 6 titik, Sekadau 1

titik, Sanggau 69 titik, Sambas 209 titik, Kabupaten Pontianak 210 titik, Melawi 19 titik,

Landak 46 titik, Ketapang 215 titik, Kapuas Hulu 63 titik, Singkawang 1 titik, dan

Bengkayang 26. 

C.    Penyebab Kebakaran Hutan

Page 6: Tugas Pika

Ada banyak alasan yang dikemukakan. Ani (2003:33) mengungkapkan bahwa , “Ada

budaya instan di tengah masyarakat yang serba mau cepat, budaya instan itumenginginkan

pembersihan ladang yang serba cepat.”

D.    Dampak Kabut Asap

1.      Kesehatan

Asap akibat kebakaran hutan telah meningkatkan kasus ISPA, jumlah kasus ISPA di

Pontianak meningkat dari 1.286 kasus menjadi 1.928.

2.      Ekonomi

Kabut asap juga dapat mengganggu sektor ekonomi. Jarak pandang yang terbatas

menganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran.

3.      Hubungan Internasional

Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan juga melanda negara tetangga seperti

Singapura dan Malaysia. Negara-negara tersebut melayangkan protes ke negara kita atas

kabut asap yang mereka terima. Jika dibiarkan maka hubungan baik itu bisa terganggu.

4.      Pertanian

Asap tebal mulai mengancam sektor pertanian. Tebalnya kabut asap dikhawatirkan

dapat mengganggu produktivitas tanaman padi dan jagung.

5.      Sosial Budaya

Aktivitas sehari sehari yang terganggu akibat kabut asap bisa menyebabkan hubungan

sosial menjadi terganggu. Aktivitas anak yang bermain terganggu. Sekolah juga banyak yang

diliburkan karena khawatir siswa mereka terkena dampak asap berupa ISPA dan sakit mata.

E.     Penanggulangan Kabut Asap

      Beberapa langakah penanggulangan kabut asap yang dapat dilakukan antara lain :

1.      Komitmen dari pemerintah

Masalah kabut asap tak terlepas dari kebakaran hutan yang terjadi merupakan dampak

dari izin HPH yang diberikan kepada pengusaha. Aryani (2013:6) mengatakan bahwa.

“Pemerintah diharapkan dapat lebih selektif dalam memberikan izin HPH kepada pengusaha.

Pengusaha yang diberikan izin diwajibkan untuk tidak membuka lahan dengan membakar

hutan.” Jika ada komitmen kuat maka kabut asap akan segara teratasi.

2.      Kesadaran masyarakat

Masyarakat hendaknya memiliki kesadaran yang kuat untuk tidak membuka lahan

pertanian dengan membakar hutan. “Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ini perlu

dilakukan penyuluhan tentang bahaya kebakaran hutan kepada masyarakat. Masyarakat yang

Page 7: Tugas Pika

membakar hutan hendaknya diingatkan untuk menjaga lahan yang dibakarnya”. (Dendy

Sugono, 2004:23) Masyarakat jugadiharapkan melaporkan jika terjadi kebakaran hutan.

3.      Pengawasan Bersama

Pengawasan bersama perlu dilakukan antara pemerintah dengan masyarakat. Perlu bentuk

sistem kewaspadaan kebakaran hutan yang selalau siap mengawasi setiap hutan yang

terbakar. Pemerintah dapat mengoptimalkan peran polisi kehutanan dalam mengawasi hutan.

Page 8: Tugas Pika

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Bencana kebakaran kabut asap yang terjadi sungguh meresahkan kita semua. Bencana

kabut asap disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kebakaran hutan, asap kendaraan

bermotor, polusi pabrik, asap rokok dan lain sebagainya. Dampak yang ditimbulkan dari

kabut asap ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hubungan

internasional dan lain sebagainya. Kandungan yang terdapat pada kabut asap yang berasal

dari pembakaran huta sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena besarnya dampak yang

ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam penanganan masalah kabut asap

ini. Penanganan bencana kabut asap ini perlu komitmen yang kuat dari semua pihak.

Penanganan meliputi aspek kebijakan, kesadaran masyarakat, sistem pengawasan dan dana

yang memadai. Sehingga diharapkan dikedian hari bencana ini tidak terulang.

B.     Saran

Dari uraian makalah ini penulis perlu memberikan beberapa saran. Adapun saran-

saran yang dapat diberikan antara lain :

1.      Masyarakat pengguna lahan sebaiknya lebih menjaga kelestarian hutan agar tidak tejadi

kebakaran yang dapat menyebabkan kabut asap.

2.      Sebagai masyarakat yang akan kesehatan sebaiknya kita memberikan pengertian kepada

masyarakat dalam menanggulangi dampak kesehatan dari kabut asap ini.

3.      Pemerintah sebaiknya mengeluarkan kebijakan yang jelas mengenai penanganan kabut asap.

4.      Masyarakat sebaiknya memberikan dukungan kepada pemerintah dalam upaya

penaggulangan kabut asap

Page 9: Tugas Pika

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, O. (1994). Pencemaran Udara , Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Fatah , Syukur. (2001). Dampak Pencemaran Udara , Semarang: RaSAIL.

Amin , Muhammmad. (2011), Penanggulanngan Polusi .Jakarta : Baduose Media.