tugas pika
DESCRIPTION
mTRANSCRIPT
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengambil judul Bencana Kabut Asap DI Wilayah
Kalimantan Barat.
Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ilmiah ini untuk melaksanakan tugas
yang telah diberikan oleh guru pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wawan, S,Pd, M,Pd selaku guru Bahasa Indonesia
yang telah memberikan tugas kepada kami. Sehingga karya tulis ilmiah ini dapat tercipta.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau
pengalaman bagi pembaca maupun penulis.
Pontianak, 19 September 2015
Uray Rafika Siti Amalia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada setiap musim kemarau masyarakat selalu mendapat gangguan dari asap. Terutama di
wilayah Kalimantan Barat. Sehingga menyebabkan berbagai aktivitas yang terjadi di
masyarakat terganggu, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Di Sungai Kapuas yang
menjadi tempat terjadinya transportasi air menjadi sangat rawan kecelakaan. Tidak jarang
akibat dari asap tebal yang menyelimuti, menyebabkan bandara ditutup karena jarak pandang
yang tidak mencukupi untuk keselamatan penerbangan.
Masalah ini menjadi masalah rutin yang terjadi disetiap tahunnya. Akan tetapi, belum
ditemukannya pemecahan masalah yang tepat untuk menangani permasalahan ini. Padahal
salah satu penyebab dari permasalahan tersebut adalah kebakaran hutan. Hal tersebut
dilakukan oleh pemilik hak perusahaan hutan maupun petani tradisional. Alasannya adalah
untuk membuka lahan perkebunan baru maupun untuk lahan pertanian yang baru. Membuka
lahan baru dengan membakar adalah cara yang dianggap paling hemat dan cepat. Serta lebih
menghemat biaya operasional.
Masyarakat terlihat sudah biasa akan hal tersebut. Sebagian masyarakat tidak mempunyai
kepedulian terhapat dampak dari kerusakan alam. Hal tersebut tentu saja sangat merugikan,
baik ekonomi maupun sosial, kesehatan masyarakat tentu akan terganggu. Permasalahan asap
ini terus terjadi pada musim kemarau. Pada setiap tahunnya terjadi titik api kebakaran hutan i
Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat, laporan terjadinya kabut asap yang menebal datang
dari Kabupaten Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kubu
Raya, dan tentu saja Kota Pontianak.
Dampak yang terjadi dari kabut asap ini sangat besar dan meliputi berbagai aspek
kehidupan. Sehingga diperlukan penanganan yang lebih optimal agar bencana ini tidak
terulang kembali. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membahas beberapa aspek dari
kabut asap yang terjadi selama ini. Agar kita semua dapat mengetahui cara untuk menghadapi
permasalahan bahaya kabut asap ini.
Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab dari kabut asap yang terjadi di Kalimantan Barat?
2. Apa saja dampak dari musibah kabut asap?
3. Bagaimana upaya penanggulangan dari permasalahan kabut asap?
Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pernulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar mengetahui
penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari bencana kabut asap. Serta dapat
mengetahui upaya penanggulangan dari bencana kabut asap ini.
2. Manfaat
Karya tulis ini bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan mengenai
bencana kabut asap yang terjadi di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat.
BAB II
PEMBAHASAN
Eggy, (2010) menyatakan bahwa manusia dalam beraktivitas menghasilkan emisi
pencemar yang dilepas ke udara. Semakin meningkat jumlah aktivitas yang dilakukan serta
waktu yang dipakai untuk melakukan aktivitas tersebut, maka jumlah emisi pencemar yang
dikeluarkan ke udara pun semakin meningkat. Udara sebagai kebutuhan pokok manusia dan
makhluk hidup lainnya sangat berbahaya jika sudah tercemar oleh berbagai zat berbahaya.
Akibat yang ditimbulkan bermacam-macam mulai dari gangguan pernapasan sampai kanker
jika menghirup zat-zat tertentu dalam jangka waktu lama.
1. Sumber Bergerak, kegiatan transportasi baik di darat, air maupun udara.
2. Sumber Tidak Bergerak
A. Industri, jenis zat pencemar utama yang dihasilkan oleh industri adalah PM10 dan
Sox.
B. Pembangkitan tenaga listrik,menghasilkan polusi paling besar
C. Kebakaran hutan , jenis pencemar yang dominan yang dihasilkan yaitu CO.
D. Pembakaran sampah, jenis pencemar yang dihasilkan ketika sampah dibakar, zat
pencemar yang dikeluarkan adalah partikel debu halus. Pembakaran sampah plastik
menghasilkan dioksin.
3. Sumber dalam ruangan, kegiatan rumah tangga dan asap rokok.
4. Sumber pencemaran alami yaitu, meletusnya gunung berapi dan proses pembusukan
mahluk hidup .
B. Kabut Asap dan Kebakaran Hutan
Kabut asap yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor antara lain kebakaran hutan,
polusi kendaraan bermotor, pabrik, letusan gunung berapi, pembakaran sampah rumah
tangga, yang paling dominan adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan dan lahan yang
terdeteksi oleh satelit dinamai titik panas.Menurut data Dinas Kuhutanan Kalimantan Barat
terdapat sebanyak 929. Jumlah itu tersebar di 11 kabupaten/kota. Sintang 6 titik, Sekadau 1
titik, Sanggau 69 titik, Sambas 209 titik, Kabupaten Pontianak 210 titik, Melawi 19 titik,
Landak 46 titik, Ketapang 215 titik, Kapuas Hulu 63 titik, Singkawang 1 titik, dan
Bengkayang 26.
C. Penyebab Kebakaran Hutan
Ada banyak alasan yang dikemukakan. Ani (2003:33) mengungkapkan bahwa , “Ada
budaya instan di tengah masyarakat yang serba mau cepat, budaya instan itumenginginkan
pembersihan ladang yang serba cepat.”
D. Dampak Kabut Asap
1. Kesehatan
Asap akibat kebakaran hutan telah meningkatkan kasus ISPA, jumlah kasus ISPA di
Pontianak meningkat dari 1.286 kasus menjadi 1.928.
2. Ekonomi
Kabut asap juga dapat mengganggu sektor ekonomi. Jarak pandang yang terbatas
menganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran.
3. Hubungan Internasional
Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan juga melanda negara tetangga seperti
Singapura dan Malaysia. Negara-negara tersebut melayangkan protes ke negara kita atas
kabut asap yang mereka terima. Jika dibiarkan maka hubungan baik itu bisa terganggu.
4. Pertanian
Asap tebal mulai mengancam sektor pertanian. Tebalnya kabut asap dikhawatirkan
dapat mengganggu produktivitas tanaman padi dan jagung.
5. Sosial Budaya
Aktivitas sehari sehari yang terganggu akibat kabut asap bisa menyebabkan hubungan
sosial menjadi terganggu. Aktivitas anak yang bermain terganggu. Sekolah juga banyak yang
diliburkan karena khawatir siswa mereka terkena dampak asap berupa ISPA dan sakit mata.
E. Penanggulangan Kabut Asap
Beberapa langakah penanggulangan kabut asap yang dapat dilakukan antara lain :
1. Komitmen dari pemerintah
Masalah kabut asap tak terlepas dari kebakaran hutan yang terjadi merupakan dampak
dari izin HPH yang diberikan kepada pengusaha. Aryani (2013:6) mengatakan bahwa.
“Pemerintah diharapkan dapat lebih selektif dalam memberikan izin HPH kepada pengusaha.
Pengusaha yang diberikan izin diwajibkan untuk tidak membuka lahan dengan membakar
hutan.” Jika ada komitmen kuat maka kabut asap akan segara teratasi.
2. Kesadaran masyarakat
Masyarakat hendaknya memiliki kesadaran yang kuat untuk tidak membuka lahan
pertanian dengan membakar hutan. “Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ini perlu
dilakukan penyuluhan tentang bahaya kebakaran hutan kepada masyarakat. Masyarakat yang
membakar hutan hendaknya diingatkan untuk menjaga lahan yang dibakarnya”. (Dendy
Sugono, 2004:23) Masyarakat jugadiharapkan melaporkan jika terjadi kebakaran hutan.
3. Pengawasan Bersama
Pengawasan bersama perlu dilakukan antara pemerintah dengan masyarakat. Perlu bentuk
sistem kewaspadaan kebakaran hutan yang selalau siap mengawasi setiap hutan yang
terbakar. Pemerintah dapat mengoptimalkan peran polisi kehutanan dalam mengawasi hutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bencana kebakaran kabut asap yang terjadi sungguh meresahkan kita semua. Bencana
kabut asap disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kebakaran hutan, asap kendaraan
bermotor, polusi pabrik, asap rokok dan lain sebagainya. Dampak yang ditimbulkan dari
kabut asap ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hubungan
internasional dan lain sebagainya. Kandungan yang terdapat pada kabut asap yang berasal
dari pembakaran huta sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena besarnya dampak yang
ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam penanganan masalah kabut asap
ini. Penanganan bencana kabut asap ini perlu komitmen yang kuat dari semua pihak.
Penanganan meliputi aspek kebijakan, kesadaran masyarakat, sistem pengawasan dan dana
yang memadai. Sehingga diharapkan dikedian hari bencana ini tidak terulang.
B. Saran
Dari uraian makalah ini penulis perlu memberikan beberapa saran. Adapun saran-
saran yang dapat diberikan antara lain :
1. Masyarakat pengguna lahan sebaiknya lebih menjaga kelestarian hutan agar tidak tejadi
kebakaran yang dapat menyebabkan kabut asap.
2. Sebagai masyarakat yang akan kesehatan sebaiknya kita memberikan pengertian kepada
masyarakat dalam menanggulangi dampak kesehatan dari kabut asap ini.
3. Pemerintah sebaiknya mengeluarkan kebijakan yang jelas mengenai penanganan kabut asap.
4. Masyarakat sebaiknya memberikan dukungan kepada pemerintah dalam upaya
penaggulangan kabut asap
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, O. (1994). Pencemaran Udara , Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Fatah , Syukur. (2001). Dampak Pencemaran Udara , Semarang: RaSAIL.
Amin , Muhammmad. (2011), Penanggulanngan Polusi .Jakarta : Baduose Media.