tugas artikel ios

4
Rizal Ramli: Kenaikan Harga BBM Harus Ditolak JAKARTA, suaramerdeka.com - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), harus ditolak. Sebab, ada banyak cara yang ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan APBN tanpa harus menaikkan harga BBM. "Kenapa rakyat yang harus menanggung kebijakan/langkah pemerintah yang salah dalam bidang listrik dan energi. Untuk itu, kenaikan BBM harus ditolak," kata mantan Menko Perekenomian Rizal Ramli dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/4). Kenaikan BBM akan bisa diterima bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berani menyikat mafia migas yang suka menyetor ke istana hitam. Sebab selama ini, mafia migas membuat biaya BBM tinggi. "Mafia migas memperoleh banyak sekali keuntungan dari bisnis migas yang tidak transparan. Pemerintah seakan melupakan 63 juta pengguna sepeda motor yang jelas-jelas rakyat menengah bawah yang memakai BBM," ujarnya. Dia menambahkan, di kalangan bisnis migas, dikenal istilah Mr Two Dollar. Sebab mereka memperoleh fee sedikitnya 2 dolar AS per barel dari minyak mentah (400 ribu barel/hari) dan minyak jadi yang diimpor (500 ribu barel). "Fee 2 dolar AS per barel ketika harga minyak masih sekitar 60 dolar AS per barel. Kini setelah harganya di atas 90 dolar AS per barel, keuntungannya lebih besar. Mereka bisa mengantongu keuntungan nyaris Rp 10 triliun dari impor BBM," ungkapnya. Jadi, kata dia, pemerintah harus menyikat dahulu mafia migas sebelum menaikkan harga BBM. Apalagi, persoalan mafia migas sudah menjadi bisik-bisik nasional. "Dominasi mafia migas membuat harga BBM dalam negeri jadi tinggi. Belum lagi setoran kepada sejumlah elit. Lalu, di manakah

Upload: sinyolondoedan

Post on 23-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

artikel IOS

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Artikel IOS

Rizal Ramli: Kenaikan Harga BBM Harus Ditolak   

JAKARTA, suaramerdeka.com - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), harus ditolak. Sebab, ada banyak cara yang ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan

APBN tanpa harus menaikkan harga BBM.

"Kenapa rakyat yang harus menanggung kebijakan/langkah pemerintah yang salah dalam bidang listrik dan energi. Untuk itu, kenaikan BBM harus ditolak," kata mantan Menko Perekenomian Rizal Ramli dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/4).

Kenaikan BBM akan bisa diterima bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berani menyikat mafia migas yang suka menyetor ke istana hitam. Sebab selama ini, mafia migas membuat biaya BBM tinggi.

"Mafia migas memperoleh banyak sekali keuntungan dari bisnis migas yang tidak transparan. Pemerintah seakan melupakan 63 juta pengguna sepeda motor yang jelas-jelas rakyat menengah bawah yang memakai BBM," ujarnya.

Dia menambahkan, di kalangan bisnis migas, dikenal istilah Mr Two Dollar. Sebab mereka memperoleh fee sedikitnya 2 dolar AS per barel dari minyak mentah (400 ribu barel/hari) dan minyak jadi yang diimpor (500 ribu barel).

"Fee 2 dolar AS per barel ketika harga minyak masih sekitar 60 dolar AS per barel. Kini setelah harganya di atas 90 dolar AS per barel, keuntungannya lebih besar. Mereka bisa mengantongu keuntungan nyaris Rp 10 triliun dari impor BBM," ungkapnya.

Jadi, kata dia, pemerintah harus menyikat dahulu mafia migas sebelum menaikkan harga BBM. Apalagi, persoalan mafia migas sudah menjadi bisik-bisik nasional.

"Dominasi mafia migas membuat harga BBM dalam negeri jadi tinggi. Belum lagi setoran kepada sejumlah elit. Lalu, di manakah moralitas mereka yang berencana menaikkan harga BBM, tapi diam-diam menerima setoran dari mafia migas," ujarnya balik bertanya.

Rizal menambahkan, bila kenaikan harga BBM kemudian diikuti dengan penyaluran bantuan langsung (BLT), maka hanya akan menguntungkan partai tertentu. Lagi-lagi, rakyat yang akan dirugikan. "Penyaluran BLT tidak akan menyentuh rakyat dan hanya menguntungkan Partai Demokrat," tukasnya.

( Saktia Andri Susilo / CN33 / JBSM ) http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/04/10/152442/Rizal-Ramli- Kenaikan-Harga-BBM-Harus-Ditolak

Page 2: Tugas Artikel IOS

Surabaya - BBM jenis solar di Jawa Timur dalam beberapa pekan ini mengalami kelangkaan akibat pengurangan stok oleh pemerintah. Gubernur Jawa Timur Soekarwo pun meminta pemerintah tidak membatasi subsidi BBM untuk masyarakat miskin.

"Saya katakan, pengurangan subsidi tidak bisa ditahan, karena memang posisi kita subsidinya lebih besar dari pada ekspor. Posisi sekarang ini ibaratnya sudah lampu kuning," ujar Soekarwo kepada wartawan, usai acara dialog publik tentang 'Masa depan Pasar Puspa Agro, kapan petani sejahtera' di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Rabu (17/4/2013).

Gubernur Jatim yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, sudah melayangkan surat ke Pertamina dan Menko Perekonomian, tentang mengatasi konsumsi BBM solar subsidi.

"Kita sudah kirim surat ke Pertamina dan Menko Perekonomian, untuk memberikan solusinya konsepnya bagaimana. Jadi tolong yang miskin posisinya jangan dikurangi dan yang kaya harus dikurangi subsidinya," tuturnya.

Gubernur menegaskan, Pemprov Jatim tidak bisa memberikan subsidi BBM ke masyarakat miskin maupun nelayan atau petani.

"Nggak nggak. Subsidi kita hanya pada rumah tangga. Insentifnya jalin kesra. Kalau mau menggunakan anggaran adhoc dari mana. Masak dari bencana, kan nggak mungkin mengambil dari APBD," paparnya sambil menambahkan, permasalahan ini tetap diserahkan ke pemerintah pusat dan operator Pertamina, bukan ditangani pemerintah daerah.

"Kita terus-menerus telepon Pertamina. Contohnya, solar untuk masyarakat tidak mampu di SPBU A, solar untuk yang mampu di SPBU lainnya. Ya tapi terserah Pertamina. Tolong tidak dikurangi subsidi untuk masyarakat miskin," jelasnya.

Sumber : http://news.detik.com/surabaya/read/2013/04/17/155514/2222890/466/solar-langka-gubernur-jatim-minta-subsidi-bbm-masyarakat-miskin-tidak-dibatasi

Page 3: Tugas Artikel IOS

Pasuruan - Di tengah kelangkaan solar bersubsidi, masih saja ada orang yang tega mengeruk untung di atas 'penderitaan' tersebut. Nardianto (36) warga Gempol dan Sudarmaji (48) warga Sidoarjo diamankan karena mencuri solar subsidi untuk di jual ke industri.

"Tersangka mengisi tangki dump truk ke SPBU. Setelah penuh, mereka menjual isi tangki ke perusahaannya sendiri. Aksi ini sudah dilakukan berkali-kali," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Supriyono, Kamis (18/4/2013).

Perusahaan tempat kedua tersangka bekerja adalah PT Sumber Selo Mulia, sebuah pabrik pemecahan batu di Gempol,. Kedua tersangka tertangkap dari laporan pihak SPBU yang menaruh kecurigaan karena truk mereka terlalu sering mengisi solar.

Aksi mereka akhirnya berakhir setelah dibekuk polisi saat hendak mengisi solar di SPBU 54.671.22, Ngerong, Gempol. Mereka diamankan bersama dump truk nopol W 8067 UN yang akan diisi solar.

"Mereka dijerat Pasal 55 UURI nomor 22 tahun 2001 tentang Migas. Mereka terancam 6 tahun penjara. Kami masih melakukan pengembangan apakah ada keterlibatan perusahaan tempat mereka bekerja," jelas Supriyono.

Sumber : http://news.detik.com/surabaya/read/2013/04/18/134224/2223839/475/solar-langka-2-orang-ini-malah-jual-solar-subsidi-ke-industri

Page 4: Tugas Artikel IOS